S-Whisnu Prabowo.Pdf
UNIVERSITAS INDONESIA Representasi Identitas Lokal sebagai Sebuah Subculture. Analisis Kritis pada Komik Garudayana SKRIPSI Whisnu Prabowo 0906614300 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi Sarjana Ekstensi Departemen Komunikasi Depok MEI 2012 Representasi identitas..., Whisnu Prabowo, FISIP UI, 2012 UNIVERSITAS INDONESIA REPRESENTASI IDENTITAS LOKAL SEBAGAI SEBUAH SUBCULTURE. ANALISIS KRITIS PADA KOMIK GARUDAYANA SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sosial WHISNU PRABOWO 0906614300 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KEKHUSUSAN KOMUNIKASI MASSA DEPOK MEI 2012 i Representasi identitas..., Whisnu Prabowo, FISIP UI, 2012 ii Representasi identitas..., Whisnu Prabowo, FISIP UI, 2012 iii Representasi identitas..., Whisnu Prabowo, FISIP UI, 2012 KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberkahi penulis dengan pikiran dan keyakinan yang cukup untuk menyelesaikan skripsi ini. Hanya dengan anugerahNya penulis bisa mendapatkan rahmat berupa petualangan intelektual dalam ranah komunikasi yang demikian luasnya. Skripsi ini ditujukan untuk memenuhi persyaratan ujian akhir Program Strata-1 Program Studi Komunikasi Massa, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia. Banyak pihak yang berperan dalam diskusi dan gagasan dalam kepala penulis demi lahirnya karya akademis yang sempat tertunda ini, terimakasih adalah bentuk pertanggungjawaban penulis kepada mereka. 1. Dra. Askariani B Hidayat, M. Si, yang bersedia menjadi dosen pembimbing skripsi penulis. Terimakasih atas kesempatan dan semangat yang diberikan terhadap penulis untuk berani mengelaborasi teori dan metodologi yang penulis percaya sedikit rumit dalam tradisi ilmu komunikasi ini. 2. Dra. Martini Mangkoedipoero, M. Si, selaku Sekertaris Program Sarjana Ekstensi Departemen Ilmu Komunikasi yang telah membantu kelancaran dalam proses persidangan penulis. 3. Prof. Dr. Harsono Suwardi, MA, selaku Penguji Ahli yang telah memberi masukan dan diskusi sekaligus membuka kebuntuan pergulatan teoritik dalam benak penulis.
[Show full text]