Penyelesaian Konflik Kepengurusan Partai Persatuan Pembangunan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 2
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
DIPONEGORO LAW JOURNAL Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017 Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/ PENYELESAIAN KONFLIK KEPENGURUSAN PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK Muhammad Abi Dzar Al Ghifari*, R.B. Untung Dwi Hananto, Ratna Herawati Program Studi S1 Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Diponegoro E-mail : [email protected] Abstrak Partai politik adalah suatu kelompok terorganisir yang anggota anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang sama dengan tujuan memperoleh kekuasaan politik dan merebut kedudukan politik, dengan cara konstitusional guna melaksanakan kebijakan- kebijakan mereka. Salah satu fungsi partai politik adalah manajemen konflik. Namun, dalam konteks partai politik Indonesia fungsi ini tidak bisa dijalankan dengan baik oleh hampir semua partai politik. Partai Persatuan Pembangunan salah satu partai yang mengalami konflik internal pada tahun 2014. Konflik dimulai sejak mendekati momentum pemilihan presiden tahun 2014 karena pandangan arah dukungan yang berbeda antar pengurus yang berdampak adanya dualisme kepengurusan. Berdasarkan hasil penelitian yang kemudian dituangkan dalam penulisan hukum ini, maka dapat diketahui bahwa: Pertama, faktor-faktor yang melatarbelakangi munculnya konflik PPP adalah: 1) Faktor Internal, yakni: a. Perbedaan Pandangan Arah kebijakan dukungan partai, b. Pengurus DPP PPP saling melakukan pemecatan, c. Dualisme Muktamar, 2) Faktor Eksternal, yakni: a. Momentum Pemilihan Presiden, b. Pengaruh Partai Koalisi, c. Pemerintah yang kurang tegas, kedua, dalam pengaturan mengenai penyelesaian konflik internal partai, UU Nomor 2 Tahun 2011 telah mengatur mekanisme penyelesaianya, yakni berdasarkan AD/ART Partai sendiri, Mahkamah Partai, dan Pengadilan Negeri. PPP sendiri telah melalui semua mekanisme yang ditetapkan oleh UU tersebut. Keyword : Partai Politik, Partai Persatuan Pembangunan, Penyelesaian Konflik Abstract Political party is an organized group whose members have a member orientation, values, and ideals in common with the aim of obtaining political power and seize political position, by constitutional means to implement their policies. One of the functions of political parties is a conflict management. However, in the context of Indonesia's political parties this function can not be executed properly by almost all political parties. Partai Persatuan Pembangunan one of the parties in conflict in 2014. The conflict began approaching the momentum of the presidential election in 2014 because of the view direction different support across the board which affects the dualism of stewardship. Based on the results of research which was then poured in the writing of this law, it can be seen that: First, the factors underlying the emergence of conflict PPP are: 1) The Internal factors, namely: a. Differences view policy directions of party support, b. Board PPP mutual dismissal, c. Dualism Conference, 2) External factors, namely: a. Momentum Presidential Election, b. Influence Coalition Party, c. The government is less strict, secondly, in setting the party's internal conflict resolution, Act No. 2 of 2011 has been set repairing mechanism, which is based on AD / ART's own party, the Party Court and District Court. PPP itself has gone through all the mechanisms established by the Act. Keywords : Political Party, Partai Persatuan Pembangunan, Conflict Resolution 1 DIPONEGORO LAW JOURNAL Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017 Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/ I. PENDAHULUAN masyarakatnya terdiri dari berbagai Hukum Tata Negara sebagai macam agama, ras dan suku. Sistem ilmu pengetahuan merupakan salah multipartai ini berimbas pada satu cabang dari ilmu hukum yang banyaknya jumlah partai politik yang secara khusus mengkaji persoalan ada di Indonesia dengan membawa hukum dalam konteks kenegaraan1. ideologinya masing-masing. Salah Hukum Tata Negara mengatur satunya adalah Partai Perstuan mekanisme hubungan masyarakat Pembangunan (PPP). Partai dengan negara sesuai dengan Persatuan Pembangunan didirikan konstitusi yang berlaku, dalam hal ini pada tanggal 5 januari 1973 meliputi juga hubungan antara bertepatan dengan tanggal 30 negara atau penguasa dengan dzulqaidah 1392 H. Partai Persatuan masyarakat dalam berbagai Pembangunan merupakan aktivitasnya, termasuk aktivitas penggabungan atau hasil fusi dari masyarakat yang mewujudkan empat partai islam yakni; Partai keberadaanya sebagai partai politik. Nahdlatul Ulama (NU), Partai Partai politik merupakan salah satu Muslimin Indonesia (Parmusi), Partai komponen politik dalam negara, Syarikat Islam Indonesia (PSII), begitupula di Indonesia. Partai Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti) Politik adalah suatu kelompok yang yang berasaskan Islam, berwawasan terorganisir yang anggota nasional, berorientasi keumatan, anggotanya mempunyai orientasi, kerakyatan, dan keadilan, serta nilai-nilai, dan cita-cita yang sama berupaya untuk mengembangkan dengan tujuan memperoleh tatanan, budaya, dan perilaku politik kekuasaan politik dan merebut Islami dalam wadah Negara kesatuan kedudukan politik, dengan cara Republik Indonesia.4 Deklarasi konstitusional guna melaksanakan berdirinya Partai Persatuan kebijakan-kebijakan mereka.2 Pembangunan ditandatangani tokoh- Partai politik menggunakan tokoh partai islam yakni; KH. Dr. berbagai macam jenis sistem. Idham Khalid, HMS. Mintaredja, Adapun sistem partai politik yaitu SH., H. Anwar Cokroaminoto, Rusli sistem satu partai, sistem dua partai, Halil, KH. Masykur. Kelahiran Partai dan sistem multipartai.3 Indonesia Persatuan Pembangunan merupakan adalah negara yang menganut sistem wadah penyelamat aspirasi umat multipartai yaitu sistem kepartaian Islam dan cermin kesadaran serta yang jumlah partai politik dalam tanggung jawab tokoh-tokoh umat penyelenggaran pemilihan umum dan pimpinan partai untuk bersatu, terdapat lebih dari dua partai politik. membina masyarakat agar lebih Sistem ini cocok dengan meningkatkan keimanan dan kondisi bangsa Indonesia yang ketaqwaan kepada Allah SWT melalui perjuangan Partai Politik.5 Suatu kelompok atau 1 Jimly Asshidiqie, Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara, (Jakata: PT Rajagrafindo organisasi, pasti saat-saat tertentu Persada, 2011), hal 12-13. 2 Miriam budiarjo, Pengantar Ilmu Poltik, 4 Ahmad tubagus Fahmi, Pasang surut PPP, (Jakarta: Gramedia, 2000), hal 163-164. (Jakarta: Grasindo, 2002), hal 16. 3 Ibid, hal 179. 5 Ibid, hal 17. 2 DIPONEGORO LAW JOURNAL Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017 Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/ pernah mengalami konflik, baik mengambil keputusan secara sepihak konflik antar sesama anggota untuk mendukung Prabowo Subianto kelompok maupu konflik dengan sebagai calon presiden Indonesia kelompok lain termasuk juga dalam 2014 lalu. Akibat kejadian ini partai politik, meskipun dalam visi pengurus Partai Persatuan misi maupun tujuan partai Pembangunan Menjatuhkan Sanksi disertakan nilai-nilai kesatuan tetap pada Suryadarma Ali. Mendapat saja konflik dapat terjadi karena itu perlakuan tersebut Suryadarma Ali merupakan dinamika sosial dalam tak terima karena tidak merasa suatu kelompok, flluktuasi pasti bersalah yang berimbas melakukan terjadi. Partai Persatuan pemecatan terhadap wakil ketua Pembangunan dalam sejarahnya juga umum Dewan Pimpinan Pusat Partai tidak jarang mengalami konflik Persatuan Pembangunan Suharso internal, apalagi Partai Persatuan Monoarfa, konflik pun semakin Pembangunan merupakan Partai rumit. politik yang berdiri dari hasil Puncak konflik terjadi saat gabungan beberapa partai islam yang hasil rapat harian 10 september 2014 dahulunya punya pandangan dan menyatakan pemecatan kepada ketua ideologi yang belum tentu sama Umum Suryadarma Ali karena meskipun sama-sama berasaskan dianggap melanggar Anggaran dasar Islam. dan anggaran rumah tangga partai Pada era 1980-an juga sering dan dinyatakan sebagai tersangka terjadi konflik seperti konflik oleh Komisi Pemberantasan Korupsi anggota yang berlatarbelakang (KPK) terkait dengan dana ibadah Nahdlatul Ulama dengan anggota Haji. Sebagai pengganti Suryadarma yang berlatarbelakang Partai Ali, maka Emron Pangkapi yang saat Muslimin Indonesia, biasanya itu menjabat sebagai wakil ketua konflik disebabkan oleh pandangan Dewan Pimpinan Pusat Partai yang berbeda dalam menyikapi Persatuan Pembangunan ditunjuk kebijakan pemerintah. Konflik sebagai pelaksana tugas Ketua perebutan kekuasaan di pimpinan Umum Partai Persatuan DPR juga kerap terjadi, petinggi- Pembangunan. Melihat kejadian petinggi partai seperti KH. Idam tersebut Suryadarma Ali justru malah Kholid, J. Naro, soeradji, ridwan balik memecat semua anggota yang Saidi, Syaifudin zuhri juga sering mengikuti rapat harian tersebut, mengalami gesekan, itu lah salah karena dianggap mendahului satu konsekuensi dalam suatu wewenang ketua umum dan kelompok atau organisasi termasuk mengadakan rapat ilegal sehingga partai politik. melanggar ketentuan dalam Konflik dalam internal Partai Anggaran dasar dan anggaran rumah Persatuan Pembangunan kembali tangga. terjadi menjelang pemilihan presiden Kejadian tersebut berdampak 2014 lalu. Konflik ini diawali oleh pada munculnya dualisme sikap ketua umum Partai Persatuan kepengurusan yang dihasilkan dari Pembangunan pada waktu itu yakni dua muktamar yang berbeda. Suryadarma Ali yang dianggap telah Romahurmuzy menggelar muktamar 3 DIPONEGORO LAW JOURNAL Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017 Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/