Download This PDF File
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Jurnal Penelitian Politik Vol. 11, No. 1, Juni 2014 DAFTAR ISI Catatan Redaksi iii Artikel • “Menerobos Batas” Nelayan Indonesia di Perairan Australia: Permasalahan dan Prospek Ganewati Wuryandari 1–20 • Kesepakatan Batas Darat RI-Timor Leste: Sebuah Kajian Diplomasi Perbatasan RI Mutti Anggitta 21–38 • Meninjau Mekanisme Penyelesaian Sengketa Perbatasan di ASEAN Awani Irewati 39–58 • Masalah Krusial di Kabupaten Kepulauan Terluar Rote Ndao Poltak Partogi Nainggolan 59–77 • Krisis Ukraina dan Dampaknya Terhadap Tatanan Politik Global dan Regional Frassminggi Kamasa 79–108 Resume Penelitian • Potret Rasa Kebangsaan di Wilayah Perbatasan Indonesia-Malaysia: Kasus Desa Long Nawang Malinau dan Krayan Nunukan, Kalimantan Utara Syafuan Rozi 109–130 • Tinjauan Kritis Reformasi Kultural Polri (1999-2012) Sarah Nuraini Siregar 131–148 • Fisibilitas Sistem Pemilu Campuran: Upaya Memperkuat Sistem Presidensial di Indonesia Moch. Nurhasim 149–166 Review Buku • Memahami Perspektif Tiongkok dalam Upaya Penyelesaian Sengketa Laut China Selatan Faudzan Farhana 167–180 Tentang Penulis 181–182 Indeks 183–184 Pedoman Penulisan 185–189 | i ii | Jurnal Penelitian Politik | Volume 10 No. 1 Juni 2013 CATATAN REDAKSI Indonesia merupakan salah satu negara di dunia persoalan tersebut sebagai bahan pijakan untuk yang memiliki kawasan perbatasan terbanyak, mencari solusi atas permasalahan tersebut, baik perbatasan darat maupun perbatasan dalam rangka memberikan jaminan keamanan laut. Secara darat, Indonesia berbatasan dan kesejahteraan nelayan-nelayan tradisional dengan Malaysia, Papua Nugini dan Timor Indonesia. Leste. Sementara itu, wilayah laut Indonesia Artikel berikutnya berisi deskripsi proses berbatasan paling tidak dengan 10 negara yaitu pelaksanaan diplomasi perbatasan oleh Republik India, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Indonesia (RI) kepada Timor Leste di tiga level Filipina, Republik Palau, Australia, Timor dalam mencapai Provisional Agreement between Leste dan Papua Nugini. Berdasarkan fakta the Government of Republic of Indonesia and di atas, maka kawasan perbatasan menduduki the Government of Republic Democratic Timor posisi yang strategis dan berperan penting Leste on the Land Boundary pada tahun 2002- dalam menjaga keamanan dan keutuhan 2005 untuk menyelesaikan masalah perbatasan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia kedua negara. Artikel berjudul “Kesepakatan (NKRI). Namun, kawasan perbatasan Indonesia Batas Darat RI-Timor Leste: Sebuah Kajian masih mengandung sejumlah problematika, Diplomasi Perbatasan RI” tersebut ditulis baik dalam hal pengelolaan batas wilayah oleh Mutti Anggitta, seorang dosen jurusan Indonesia dengan sejumlah negara, juga dalam Hubungan Internasional di Universitas Bina pengelolaan dan pembangunan di kawasan Nusantara. perbatasan. Persoalan di atas menyebabkan Pengalaman tiga sengketa perbatasan di masih terjadinya beberapa sengketa perbatasan antara negara-negara ASEAN yaitu Thailand- antara Indonesia dengan negara-negara tetangga Kamboja, Thailand-Laos, dan Malaysia- dan kondisi kawasan perbatasan yang tertinggal, Indonesia merupakan studi kasus yang diangkat terisolir dan miskin. Oleh karena pentingnya oleh Awani Irewati dalam artikelnya berjudul posisi kawasan perbatasan, maka pada edisi kali “Meninjau Mekanisme Penyelesaian ini Jurnal Penelitian Politik mengangkat tema Sengketa Perbatasan di ASEAN.” Menurut “Problematika Kawasan Perbatasan” dalam penulis, ketiga sengketa tersebut memiliki sejumlah artikelnya pada terbitan Vol. 11, Edisi keunikan latar belakang dan masing-masing 1, tahun 2014. menempuh mekanisme penyelesaian sengketa Terdapat sembilan artikel yang dimuat di level bilateral, regional, dan multilteral. dalam Jurnal Penelitian Politik ini, yang terdiri Sengketa batas wilayah masih menjadi isu di dari lima artikel lepas sesuai tema, tiga artikel antara negara anggota ASEAN karena masih ringkasan hasil penelitian yang dilakukan oleh belum tuntasnya penentuan garis-garis batas peneliti di Pusat Penelitian Politik, dan satu artikel darat sebagai penanda fisik tegaknya kedaulatan book review. Artikel pertama yang ditulis oleh suatu negara. Ganewati Wuryandari berjudul “’Menerobos Selain persoalan bilateral antar negara, Batas’ Nelayan Indonesia Di Perairan isu perbatasan juga terkait dengan pengelolaan Australia: Permasalahan dan Prospek” kawasan perbatasan. Hal inilah yang mengkaji isu nelayan tradisional Indonesia di menjadi fokus dari artikel yang ditulis oleh perairan Australia yang menimbulkan persoalan Poltak Partogi Nainggolan, peneliti di Pusat dalam hubungan bilateral Indonesia-Australia. Pengkajian Pengolahan Data dan Informasi Dengan menggunakan perspektif Indonesia, (P3DI), Sekretariat Jenderal DPR RI. Dengan tulisan ini dimaksudkan untuk memahami Catatan Redaksi | iii mengambil studi kasus salah satu kawasan perbatasan. Selain menyajikan potret rasa perbatasan Indonesia, yaitu Kabupaten Rote kebangsaan dalam pemahaman dan keseharian Ndao di Provinsi Nusa Tenggara Timur, masyarakat perbatasan di wilayah penelitian artikel ini berargumen bahwa kawasan yang di atas, penelitian ini berupaya memberikan menjadi beranda depan Indonesia tersebut sebuah rekomendasi atas pendekatan untuk belum diperhatikan kondisinya. Artikel menumbuhkan dan memelihara rasa kebangsaan berjudul “Masalah Krusial Di Kabupaten masyarakat di kawasan perbatasan. Kepulauan Terluar Rote Ndao” yang didasari Kepolisian Negara Republik Indonesia oleh penelitian yang dilakukan pada tahun (Polri) sebagai salah satu institusi negara telah 2012 tersebut, selain mendeskripsikan kondisi berupaya memenuhi tuntutan gerakan reformasi, kawasan tersebut, juga mengungkapkan salah satunya dalam bentuk reformasi kultural. persoalan-persoalan yang kerap terjadi di Hal inilah yang dikaji oleh tim peneliti Pusat kawasan perbatasan, diantaranya pelanggaran Penelitian Politik LIPI dalam artikel ringkasan wilayah perairan oleh negara lain dan ancaman penelitiannya yang berjudul “Tinjauan pengelolaan potensi kawasan oleh pihak asing. Kritis Reformasi Kultural Polri (1999- Sebagai salah satu isu internasional yang 2012)”. Tim yang dikoordinatori oleh Sarah tengah hangat, krisis Ukraina menjadi fokus Nuraini Siregar ini berargumen bahwa dalam pembahasan Fransminggi Kamasa dalam aspek reformasi kultural, Polri tampak belum artikelnya berjudul “Krisis Ukraina dan berhasil menjadi ‘polisi sipil’ yang berwajah Dampaknya terhadap Tatanan Politik Global humanis serta demokratis. Padahal, peran dan Regional”. Sejumlah isu yang dibahas Polri sebagai penegak hukum dan fungsinya dalam artikel ini antara lain analisis makro yang berhubungan dengan masyarakat melekat dan mikro atas aktor, isu dan dimensi konflik satu dengan yang lainnya. Fungsinya sebagai krisis politik di Ukraina. Dalam artikel tersebut, pelindung, pengayom, pelayan, dan penegakaan penulis mempertanyakan sejauh mana hak untuk hukum merupakan satu kesatuan universal yang menentukan nasib sendiri berupa referendum melekat pada identitas Polri sendiri. dapat digunakan untuk menyelesaikan krisis, Artikel berisi ringkasan hasil penelitian sementara di sisi lain kedaulatan negara berjudul “Fisibilitas Sistem Pemilu Campuran: merupakan hal yang penting yang harus dijaga. Upaya Memperkuat Sistem Presidensial Di Dengan melihat situasi referendum di Krimea, Indonesia” yang ditulis oleh Moch. Nurhasim penulis juga berupaya untuk menarik pelajaran ini merupakan serangkaian upaya untuk yang dapat dipetik Indonesia. mencari solusi dalam membenahi watak rapuh Artikel berikutnya merupakan ringkasan dan kelemahan utama sistem proporsional yang hasil penelitian yang dilakukan oleh tim telah beberapa kali diterapkan di Indonesia. peneliti Pusat Penelitian Politik LIPI dengan Tulisan ini berupaya untuk membandingkan koordinator tim Syafuan Rozi ini berjudul tingkat kecocokan penerapan varian-varian “Potret Rasa Kebangsaan Di Wilayah sistem pemilu bagi Indonesia dengan tujuan Perbatasan Indonesia-Malaysia: Kasus untuk menemukan sebuah formulasi sistem Desa Long Nawang Malinau dan Krayan pemilu yang dapat memunculkan pemenang Nunukan, Kalimantan Utara”. Hasil pemilu mayoritas minimal di parlemen (DPR) penelitian menunjukkan bahwa anggapan rasa dalam rangka mengurangi jumlah partai. Hal ini nasionalisme pada masyarakat perbatasan dilakukan mengingat proses pencarian sistem itu rapuh tidak sepenuhnya salah, tetapi juga pemilu yang cocok bagi Indonesia merupakan tidak sepenuhnya benar. Banyak faktor yang peluang sekaligus tantangan bagi kalangan menyebabkan rasa nasionalisme masyarakat intelektual. perbatasan menjadi kuat atau rapuh. Negara Bagian akhir dari jurnal edisi ini merupakan memiliki peran penting dalam menumbuhkan artikel berupa Book Review atas buku berjudul dan memelihara rasa kebangsaan masyarakat “Solving Disputes for Regional Cooperation di seluruh nusantara, khususnya di wilayah and Development in the South China Sea: iv | Jurnal Penelitian Politik | Volume 11 No. 1 Juni 2014 A Chinese Perspective” dengan penulisnya Pada akhirnya, kami mengucapkan Wu Sichun. Artikel yang ditulis oleh Faudzan terima kasih kepada segenap pihak yang Farhana dengan judul artikel “Memahami telah berkontribusi dalam penerbitan Jurnal Perspektif Tiongkok Dalam Upaya Penelitian Politik, mulai dari penulis, mitra Penyelesaian Sengketa Laut Cina Selatan” bestari dan pengelola jurnal. Kami berharap mengulas tentang isi buku mengenai sudut semoga kehadiran jurnal ini dapat bermanfaat pandang Tiongkok terhadap perkembangan isu dalam memperkaya khasanah keilmuan dan sengketa kewilayahan di Laut Cina Selatan.