BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Di

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di era informasi ini dihadapkan pada berbagai problem, baik bersifat makro maupun mikro. Pada level makro ada dua permasalahan paling mendasar yaitu orientasi filosofis dan arah kebijakan. Secara tersurat, tujuan pendidikan nasional sangat ideal karena menjangkau semua dimensi kemanusiaan (idealisme, keilmuan, etis, fisik, religiusitas, serta (life skill). Kenyataan di lapangan berbeda dengan yang seharusnya, karakter bangsa bergerak semakin jauh dari idealnya. Pragmatisme, krisis moral, diskriminasi, pelecehan, pencitraan, plagiat, bisnis atas alasan keilmuan telah mewarnai perjalanan pendidikan kita di Indonesia, baik secara lembaga maupun pada peserta didiknya. Ditambah Implementasi pendidikan kita mayoritas bersifat mekanik, sehingga output pendidikan hanya mampu menghasilkan budak-budak modern, (dicerdaskan lalu dipekerjakan, bahkan dibuat menganggur). Peserta didik dipaksa tunduk dan patuh pada sesuatu aturan yang linier sesuai temuan para pendahulu dan keinginan pemegang kebijakan, sehingga ruang ekspresi dan temuan baru pada siswa dan mahasiswa sebagai fitrahnya makhluk dinamis menjadi tumpul dan dirampas. Pada level mikro, bangsa ini dihadapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang masih rendah, kualitas yang masih tertinggal dibanding negara-negara lain yang SDA-nya tidak sehebat Indonesia. Penyebab utamanya adalah lembaga pendidikan di Indonesia lebih banyak yang menyiapkan alumninya untuk menjadi pekerja pada perusahaan-perusahan 1 2 milik asing, cara memasarkan produk-produk teknologi asing kepada masyarakat, bekerja di instansi, dan lain sebagainya. Mereka juga dipaksa tunduk untuk kepentingan penguasa dalam melanggengkan kekuasaan dan melancarkan ambisi duniawi. Ketika pendidikan telah tunduk pada penguasa dan pengusaha, maka pasti terjadi kehancuran dan nalar tumpul bangsa yang menyebabkan ketercerabutan karakter bangsa. Pendidikan bukan sekedar transfer ilmu pengetahuan (transfer of knowledge) melainkan sekaligus juga transfer nilai (transfer of value). Untuk itu, penanaman nilai-nilai budaya dan karakter bangsa dalam pendidikan merupakan pilar utama demi tegaknya pendidikan di Indonesia. Oleh karena itu, persoalan budaya dan karakter bangsa tersebut kini menjadi sorotan tajam masyarakat di berbagai aspek kehidupan, baik di keluarga, sekolah, masyarakat, media massa, 2 para pemuka masyarakat, para ahli, para pengamat pendidikan, berbicara tentang persoalan budaya dan karakter bangsa di berbagai forum seminar dan lokakarya, baik di tingkat lokal, nasional maupun internasional. Pendidikan berbasis karakter bangsa yaitu prosesnya pengantarkan peserta didiknya menjadi penemu, pencipta, menjawab kebutuhan bangsa dengan mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mengelola secara mandiri Sumber Daya Alam (SDA) Indonesia. Demikian akan tercipta lapangan pekerjaan serta kreatifitas dan inovasi sebagai tuntutan percepatan persaingan bangsa di percaturan global abad 21 ini, serta tantangan Masyarakat Ekonomi Asia (MEA) yang sudah berlangsung beberapa waktu ini. 3 Pendidikan di Indonesia belakangan ini dituding sarat dengan muatan- muatan intelektualistik dan materialistik, yang mengesampingkan nilai-nilai moral budaya dan budi pekerti dalam membentuk karakter siswa dan mahasiswa, sehingga menghasilkan siswa dan mahasiswa yang pintar tetapi kurang bermoral. Percepatan globalisasi ini menyisahkan tanda tanya, apakah akan berakibat pada merosotnya nilai-nilai budaya dan karakter bangsa pada generasi muda yang menjadi aset bangsa di masa depan. Turunan dari problematika demikian membuat kita menyaksikan dinamika kebangsaan dan keumatan di Indonesia beberapa waktu belakangan ini mengalami berbagai sorotan negatif. Maraknya korupsi, reklamasi, penggusuran, menjamurnya industri asing yang mengeksploitasi kekayaan alam di berbagai wilayah di Indonesia. SDM Indonesia tidak memiliki kemampuan mengolah SDA 3 sendiri. Mayoritas hasil peserta didik dari lembaga pendidikan formal tidak disiapkan membangun bangsanya, tetapi disiapkan menjadi kaki tangan perusahaan asing, konglomerat, atau pada instansi. Pendidikan formal yang semakin materialistik tidak menyuguhkan cara membangun karakter bangsa sesuai kebutuhan masyarakat, kebutuhan bangsa dan negara sendiri. Lembaga pendidikan dituding hanya mampu melahirkan alumni-alumni yang tingkat intelektualitas yang memadai. Penilaian bertumpu pada kecerdasan akademik yang berbasis angka-angka sebagai ukuran, hasilnya adalah mementinkan nilai kongkrit atau IPK, yang berujung pada ijazah. Percepatan simbol-simbol sebagai strata tertinggi dalam dunia pendidikan menyebabkan 4 hilangnya esensi dari pendidikan itu sendiri. Pencitraan angka-angka pragmatis lebih dipropagandakan daripada membangun kualitas peserta didik. Lembaga pendidikan bergeser orientasi lebih menyiapkan seperangkat ijazah, tidak mengajarkan cara membangun kemandirian bangsa. Realitasnya, alumni yang dihasilkan banyak mengalami kegagapan menghadapi realitas lapangan. Banyak yang profesinya terpaksa membuka usaha kecil yang sesungghunya merebut lahan rakyat kecil, atau merampas hak rakyat dengan arogansi pendidikannya. Atau simbol angka sebagai ukuran kecerdasannya hanya mampu sampai pada level pembantu dalam membesarkan anak perusahan asing dan institusi yang mapan. Di sisi lain, sejak Indonesia merdeka sampai hari ini, birokrasi dan roda pemerintahan rata-rata di isi oleh alumni aktivis organisasi mahasiswa. Mereka 4 banyak menempati posisi strategis yang meskipun tidak sesuai dengan jurusannya, sebab karakternya terbentuk dari organisasi. Kematangan keilmuan dari berbagai disiplin ilmu mengantarkan dirinya bisa berkarya dan mengabdi dalam bidang apapun. Proses dalam organisasi membuat waktunya terkuras memikirkan bangsa dan negara dari berbagai aspeknya. Baginya hal yang terpenting adalah menumbuhkan kualitas diri dan kepekaan terhadap persoalan umat dan bangsa yang tidak diajarkan di sekolah dan di kampus. Bagi HMI, kampus merupakan mitra dalam pengembangan dan penumbuhan insan-insan yang intelektual, kreatif. Tetapi di lapangan kampus cenderung resistensi terhadap organisasi ekstra termasuk HMI. Padatnya aktivitas kampus dan menyempitkan ruang mahasiswa dalam menimba ilmu dan mengasah 5 skill di organisasi ekstra, bahkan belum ada dorongan untuk terjadinya mitra. Di sini penulis ingin memaparkan pentingnya kerjasama dua lembaga pendidikan ini demi menumbuhkan mahasiswa dan sarjana yang berkualitas dan memiliki skill yang terbaik. Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), sebagai organisai mahasiswa Islam yang lahir dua tahun setelah Indonesia merdeka yaitu tahun 1947. Artinya hampir seumuran republik Indonesia. Sejak itu HMI membuktikan kiprahnya mengawal bangsa Indonesia sampai hari ini. HMI telah menempatkan profesionalisme lembaga sebagai ujung tombak perkaderan. Dalam keanggotaan HMI tidak mengenal suku, ras dan keluarga, setiap mahasiswa Islam yang ingin menjadi bagian dalam keanggotaan HMI wajib mengikuti Latihan Kader I (LK I). Kurikulum perkaderan HMI disusun secara rapi, format perkaderan yang 5 revolusioner, mengantarkan kadernya meraih lompatan kuantum secara spiritual dan intelektual. Diajarkannya mengasah berbagai disiplin ilmu, membuat banyak kader HMI mampu mengembangkan kualitasnya pada bidang apa pun dia berkiprah, sebab terbiasa menjadi manusia pembelajar. Tiga aspek ditekankan dalam perkaderan HMI yaitu pertama, pembentukan integritas watak dan kepribadian. Kedua, pengembangan kualitas intelektualitas atau kemampuan ilmiah. Ketiga, pengembangan kemampuan profesional atau keterampilan harus terintegrasi secara utuh.1Tipe ideal dari hasil perkaderan HMI adalah “man of innovator” (duta-duta pembaruan). Penyuaraan “idea of progress” insan yang berkepribadian imbang dan padu, kritis, dinamis, 1Solichin, HMI Candradimuka Mahasiswa, (Cet. I; Jakarta: Sinergi Persadatama Foundation, 2010), hlm. 57. 6 adil, jujur, tidak takabur, dan bertakwa kepada Allah SWT. Terbentuk manusia- manusia yang beriman, berilmu, dan mampu beramal saleh dalam kualitas yang maksimal (insan kamil).2 Dengan demikian akan lahir generasi-generasi baru yang kemudian hari menjadi kader umat dan kader bangsa. Memiliki kemampuan intelektual, kemampuan mengelola dan mengembangkan organisasi, lembaga, atau wadah pemberdayaan manusia. Dari proses itu lahirlah pemimpin yang mampu menterjemahkan dan mentransformasikan pemikiran konsepsional secara professional dalam gerak perubahan sosial. Sejak awal berdirinya, HMI telah memantapkan diri sebagai organisasi modern mahasiswa Islam di Indonesia. Kemoderenan dan profesionalisme selama ini yang membuat HMI tetap menjadi organisasi yang kompatibel dengan zaman. 6 Alumni HMI yang menjabat dan mengabdi serta mencipta dan berenovasi di berbagai bidang di negeri ini telah menunjukan kualitas yang disertai nasionalisme yang tinggi. Agussalim Sitompul (Sejarawan HMI) menyatakan, dua tugas yang diemban HMI sejak kelahirannya hingga sekarang, yaitu tugas negara dan agama. Memberi isyarat bahwa HMI merupkan bagian mutlak yang terus-menerus senafas kehidupan bangsa Indonesia. Isyarat tersebut terbaca dari rumusan tujuan HMI di awal berdirinya yaitu, “Mempertahankan Negara Republik Indonesia dan mempertinggi derajat Rakyat Indonesia, serta menegakkan dan mengembangkan ajaran agama Islam.” 2Ibid., hlm. 36. 7 Demikian menunjukkan HMI telah menempati posisi sebagai kader bangsa Indonesia dalam dimensi dulu, sekarang, dan yang akan datang. Konfigurasi politik, pendidikan, ekonomi, agama dan kebudayaan yang menjadi latar lakang berdirinya HMI, telah mengantar dan menempatkan
Recommended publications
  • BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Istilah Intelektual Di Indonesia Ketika “ Bahasa” Ditemukan Atau Ketika “Bahasa “
    BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Istilah Intelektual di Indonesia ketika “ bahasa” ditemukan atau ketika “bahasa “ menemukan penuturnya, maka saat itulah dengan sendirinya hadir seorang Intelektual atau sekelompok orang intelegensia yang bisa disebut cendikiawan, artinya sebelum masuknya istilah Intelektual di Indonesia pada dasarnya di Indonesia sudah ada Intelektual. Istilah intelektual Muslim mulai di kenal sejak Syarekat Dagang Islam (SDI) muncul pada tahun 1905 dan SI pada 1911. Kehadiran Intelektual Muslim Indonesia dapat di rasakan pada era tahun 60-an, saat itu Indonesia mengalami booming para sarjana Muslim yang berasal dari alumni Jong Islamieten Bond ( JIB), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Pelajar Islam Indonesia (PII). Sehingga kehidupan intelektual seperti tradisi diskusi, kepenulisan buku, seminar mulai berkembang di indonesia. Lafran pane terilhami oleh hasrat intelektual Muslim generasi terdahulu yang telah mendirikan organisasi-organisasi seperti Jong Islamieten Bond atau JIB pada 1925 dan Student Islamieten Studiclub atau SIS pada 1934. Lafran Pane berasal dari kampung Pangurabaan, kecamatan Sipirok- Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Lafran Pane adalah anak keluarga Sutan Pangurabaan Pane, ayahnya Sutan Pangurabaan Pane termasuk salah seorang pendiri Muhammadiyah di Spirok pada 1921. Kakeknya adalah seorang ulama bernama Syekh Badurrahman. Lafran adalah adik dari sastrawan dan seniman terkenal yaitu 1 Sanusi Pane dan Armijn Pane. Lafran yang saat itu merupakan mahasiswa ketua III Senat di sekolah Tinggi Islam di Yogyakarta, dan pada saat itu Lafran masih bersatus sebagai pengurus Perserikatan Mahasiswa Yogyakarta (PMY). Kota Yogyakarta sebagai Ibu Kota Indonesia dikenal dengan “kota Pelajar”. Namun akibat dari penjajahan Belanda dunia pendidikan dan kemahasiswaan di Indonesia telah dipengaruhi unsur-unsur dan sistem pendidikan Barat yang mengarah kepada kurangnya ilmu agama pada setiap kehidupan manusia.
    [Show full text]
  • Page : Date : Time : 02/04/2018 15:20:43 1 AS AT
    PT CAPITALINC INVESTMENT TBK REGISTER OF SHAREHOLDERS Date : 02/04/2018 MENARA JAMSOSTEK, MEN.SELATAN LT.10 DAFTAR PEMEGANG SAHAM Time : 15:20:43 SORT BY : NAME Page : 1 JL.JEND. GATOT SUBROTO NO. 38 AS AT : 31/03/2018 Total Share Issued : 31,842,082,852 Seq. Ledger Shareholder Name & GroupTotal Share Participant Name Persentase No. No. Shareholder Address Status Total SKS Citizenship 1 80002546-7 A DANOL DEWANTOJ9 65,000 YJ 0.0002 JL.KELAPA TIGA NO.22 IND 0 PT Lotus Andalan Sekuritas RT004/006 KEL.LENTENG AGUNG INA KEC.JAGAKARSA 2 80003142-0 A TIE J9 100,000 YU 0.0003 JL.SETIABUDI NO.21 IND 0 PT. CIMB SECURITIES INDONESIA RT008 RW004 KEL. LUBUK PAKAM PEKAN INA KEC. LUBUK PAKA 3 80000670-1 A YOSPANTOROJ9 85,000 CP 0.0003 CITRA VILLA BLOK K 18 NO.13 RT.007 IND 0 PT VALBURY ASIA SECURITIES RW.028 KEL.MANGUNJAYA KEC.TAMBUN INA SELATAN 4 00004882-4 A'AN HERNAWANJ2 30 0.0000 JL. SAWAH LIO II DLM RT.010/008 IND 6 JAKARTA BARAT INA 5 80001906-8 A. HARRISUSANTOJ9 30,030 OD 0.0001 JL. KEAMANAN NO 32 RT 002 RW 005 IND 0 PT DANAREKSA SEKURITAS KEL PONDOK BAMBU KEC DUREN SAWIT INA 6 80001968-8 A. SAWERIGADINGJ9 100 PC 0.0000 JL. A. MAKKASAU, RT.002/RW.001 IND 0 PT PAC SEKURITAS INDONESIA INA 7 80000540-7 A. ZAENAL ABIDINJ9 681,900 CC 0.0021 DS. PEKALONGAN RT 003 RW 002, IND 0 PT MANDIRI SEKURITAS PEKALONGAN, WINONG INA 8 80000078-9 A.A GEDE ARI SUDHANA DALEMJ9 20,000 AI 0.0001 JL.PADANG GALERIA II/123 DPS PADANG IND 0 PT UOB KAY HIAN SECURITIES SUMBU TENGAH KEL.PADANGSAMBIAN INA KELOD KEC.DENPASAR 9 80001723-1 A.A ISTRI MANIK NOVITA DEWIJ9 20,000 NI 0.0001 LINGK./BR UMA KAPAL IND 0 PT BNI SECURITIES KAPAL MENGWI INA 10 80002018-5 A.K.PRAHASTA SAMIAJI, ST.MSCJ9 200,000 PD 0.0006 JLN AGUNG JAYA 3 BLOK D ID/5 RT.
    [Show full text]
  • BAB U SEII\YAI\G PAI{DANG TENTANG HMI Kemerdekaan Yang
    BAB U SEII\YAI\G PAI{DANG TENTANG HMI A. Sejereh ewal berdirinye ttMt ditengah kancah revolusi fisik l. Situasi Ncgara Republik Indonesia Indonesia memproklamasikan Kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal, 17 Agustus 1945 oleh Soekarno - Hatta atas nama bangsa Indonesia. Kemerdekaan yang dilukiskan oleh Bung Karno sebagai jembatan emas untuk mewujudkan cita-citanya membangun bangsa yang adil, makmur, maju dan modern sejajar dengan bangsa-bangsa modern lainnya di dunia ini. di peroleh dengan harga yang sangst mahal. Sejarah mencatat bahwa kemerdekaan yang mahal itu, tidaklah diperoleh dengan mudah, apalagi sebagai hadiah Jepang. tetapi ia merupakan usaha yang sangat meletihkan setelah melewati rentang waktu + 350 tahun terjajah. Setelah kemerdekaan itu diperoleh. Perjuangan untuk mempertahankan dan mengisinya justru jauh lebih berat. Sebab, setelah itu, Belanda datang lagi dan hendak melanjutkan dinasti penjajahannya; menguras habis kekayaan bangsa Indonesia , seraya membawa Missi Zending, di samping peradaban barat yang liberalis itu. Sebenarny4 kemerdekaan Indonesia tidak bisa dilihat secara terpisalt dengan situasi internasional, dimana pada saat itu gelombang perang kemerdekaan 12 13 relatif terjajah, terutama dunia dari segenap bangsa-bangsa dunia ketiga yang masing-masing, yaitu upaya Islam untuk merebut dan menunutut kemerdekaannya serta ikut membebaskan diri untuk menentukan nasib dan kedaulatannya menentukan peradaban dunia umunnya' yang.tak Kemerdekaan bagi bangsa ini dirasakan sebagai karunia Allah panjang rakyat yang tertandingkan
    [Show full text]
  • Tesis Implikasi Sistem Multipartai Dalam Sistem Pemerintahan Presidensiil Di Indonesia
    TESIS IMPLIKASI SISTEM MULTIPARTAI DALAM SISTEM PEMERINTAHAN PRESIDENSIIL DI INDONESIA Dosen Pembimbing: Prof. DR. H. Dahlan Thaib, SH, M.Si. Hj. Ni’matul Huda, SH, M.HUM. Disusun oleh NAMA : LUTHFI AJI ASMORO NIM : 03 M 00 36 BKU : HTN/HAN Program Studi : Ilmu Hukum PROGRAM MAGISTER (S-2) FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2009 I LEMBAR PENGESAHAN IMPLIKASI SISTEM MULTIPARTAI DALAM SISTEM PEMERINTAHAN PRESIDENSIIL DI INDONESIA Disusun oleh NAMA : LUTHFI AJI ASMORO NIM : 03 M 00 36 BKU : HTN/HAN Program Studi : Ilmu Hukum TELAH DISETUJUI OLEH: Pembimbing I Prof. DR. H. Dahlan Thaib, SH, M,Si. Tanggal …………………… Pembimbing II Hj. Ni’matul Huda, SH, M.Hum Tanggal …………………… Mengetahui, Ketua Program II DR. Ridwan Khairandy, S.H., M.H Tanggal …………………….. LEMBARAN PENGESAHAN PENGUJI IMPLIKASI SISTEM MULTIPARTAI DALAM SISTEM PEMERINTAHAN PRESIDENSIIL DI INDONESIA TESIS Oleh: LUTHFI AJI ASMORO Nomor Mahasiswa : 03 M 00 36 BKU : HTN/HAN Program Studi : Ilmu Hukum Telah dipertahankan di hadapan Dewan penguji Pada tanggal 07 Januari 2009 dan dinyatakan LULUS Tim Penguji: Ketua, Prof. DR. H. Dahlan Thaib, SH, M,Si. Tanggal ……………… Anggota Hj. Ni’matul Huda, SH, M.Hum. Tanggal ……………… Anggota, Sri Hastuti Puspitasari, S.H., M.Hum. Tanggal ……………… Mengetahui, Direktur Program III Dr. Ridwan Khairandy, S.H.,M.H. Tanggal ……………… ABSTRAKSI IMPLIKASI SISTEM MULTIPARTAI DALAM SISTEM PEMERINTAHAN PRESIDENSIIL DI INDONESIA Pasca jatuhnya Orde Baru, terjadi dua perubahan dalam praktek ketatanegaraan di Indonesia, diantaranya adalah kebebasan berpolitik masyarakat dan adanya perubahan UUD 1945. Perubahan kebebasan politik memunculkan lahirnya partai-partai politik peserta pemilu dan perubahan UUD 1945 menguatkan sistem pemerintahan presidensiil. Tesis ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana sistem kepartaian dan sistem pemerintahan di Indonesia dan implikasi dari kombinasi sistem multipartai dalam sistem pemerintahan presidensiil di Indonesia serta untuk mencari model sistem pemerintahan yang sesuai dengan negara Indonesia.
    [Show full text]
  • Laporandekandiesnatal Iske 5 4 , Fakultasilmusosialuny , 1
    L A P O R A N D E K A N D I E S N A T A L I S K E 5 4 , F A K U L T A S I L M U S O S I A L U N Y , 1 4 S E P T E M B E R 2 0 1 9 Bismillahirrahmanirrahim Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Selamat Pagi dan Salam Sejahtera untuk kita semua o Yang saya hormati, Rektor UNY, Bapak Prof. Dr. Sutrisna Wibawa, M.Pd. o Yang saya hormati, Bapak/Ibu sesepuh/Dekan Senior, Fakultas Ilmu Sosial UNY ke 10. Bapak Sardiman AM, M.Pd. o Yang saya hormati, Bapak Prof. Dr. Irwan Abdullah, yang akan memberikan pidato ilmiah pada hari ini dengan tema “I Don’t Care: The Lost of Social Engagement in Post-Truth Era of Indonesia” o Yang saya hormati, Bapak Ketua dan Sekretaris Senat UNY o Yang saya hormati, Bapak-bapak Wakil Rektor UNY o Yang saya hormati, Bapak Ketua/Sekretaris Dewan Pertimbangan UNY o Yang saya hormati, Ibu Ketua BPPU UNY o Yang saya hormati, Bapak Ketua Satuan Pengawas Internal o Yang saya hormati, Bapak Ketua, Sekretaris, dan Anggota Senat FIS UNY o Yang saya hormati, para Dekan se lingkungan UNY o Yang saya hormati, Direktur Pascasarjana UNY o Yang saya hormati, Ketua Lembaga (LPPM dan LPPMP) o Yang saya hormati, Bapak Ibu Pimpinan PT Mitra FIS UNY o Yang saya hormati, para Wakil Dekan FIS dan FE UNY o Yang saya hormati, Bapak Ibu Kajur/Kaprodi FIS UNY o Yang saya hormati, Bapak/Ibu dosen, Ibu Kabag FIS dan FE, dan Bapak/Ibu Kasubag FIS dan FE, serta tendik FIS UNY o Yang saya hormati, Bapak/Ibu Muspika Kec.
    [Show full text]
  • The Case Political Crime “Papa Asking Stock of PT. Freeport Indonesia”
    26 International Journal of Criminology and Sociology, 2020, 9, 26-36 Corruption Culture on Managing Natural Resources: The Case Political Crime “Papa asking Stock of PT. Freeport Indonesia” Bambang Slamet Riyadi1,2,* and Muhammad Mustofa2 1Lecture of Law at Faculty of Law, Universitas Nasional, Jakarta, Indonesia; Student of Doctoral Criminology, Departement of Criminology, Faculty of Social and Political Science, Universitas Indonesia, Campus Universitas Indonesia Depok, Depok City, West Java, Indonesia; Student of Law Program Doctoral, Faculty of Law, Universtas Gadjah Mada, Yogyakarta Indonesia 2Profesor of Criminolgy at Departement Criminology, Faculty of Social and Political Science, Universitas Indonesia, Campus Universitas Indonesia Depok, Depok City, West Java, Indonesia Abstract: This research is the result criminology study on corruption culture of abusing the office and power involved the political elite and state officials in case of 'papa asking the stock’ related to the extension of mining contract of PT. Freeport Indonesia. This research is based on the concept of corruption culture, criminological theories and views of some economic and political observers. The research findings revealed the existence of corruption culture on political crime agreement scenario in case of “Papa Asking The Stock” that are provoking the extension of concentrates export license, diversion of issues and political lobbying to suppress stock divestment and smelter development. The nature of social structures and socio-cultural situations, responses to social situations and relationships with the perpetrators affecting individuals and groups crime behavior. A previous social culture behavior encourages learning in behavior at the society afterwards. State creates the crime laws to protect and maintain its power. The perpetrators rationalize the criminal act on securing and save their interests.
    [Show full text]
  • Indonesia - Jilid 3 3 Sejarah Kebudayaan Islam Indonesia • Institusi Dan Gerakan •
    Buku Sejarah Kebudayaan Islam Indonesia - Jilid 3 3 Sejarah Kebudayaan Islam Indonesia • Institusi dan Gerakan • i Sejarah Kebudayaan Islam Indonesia Institusi dan Gerakan JILID 3 Editor Jilid 3 Azyumardi Azra Jajat Burhanuddin Taufik Abdullah Direktorat Sejarah dan Nilai Budaya Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2015 Buku Sejarah Kebudayaan Islam Indonesia - Jilid 3 SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM INDONESIA Jilid 3 Pengarah: 1. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan 2. Direktur Jenderal Kebudayaan Penanggung Jawab: Endjat Djaenuderadjat Amurwani Dwi Lestariningsih Penulis: Muhammad Iskandar Azyumardi Azra Muhammad Hisyam Zulkifli Setyadi Sulaiman Ahmad Najib Burhani Jajat Burhanudin Yon Machmudi Didi Ahmadi Moeslich Hasbullah MUhammad Wildan Asep Saepudin Jahar M. Dien Madjid Riset Ilustrasi: Isak Purba, Agus Widiatmoko, Siti Sari, Hermasari Ayu Kusuma, Tirmizi, Budi Harjo Sayoga, Maemunah, Esti Warastika, Dian Andika Winda, Bariyo, Haryanto, Rina Pujiarti, Wastilah, Putri Arum Setyawati, Suniarti, Mulyadi Amir, Mawanto Tata Letak & Desain: Iregha Kadireja Martina Safitry Keterangan Cover: Kiai sedang mengajar kitab kepada para santri di lingkungan Pesantren Cipasung, Tasikmalaya. Sumber Cover: Dokumentasi Pondok Pesantren Cipasung, Tasikmalaya. Sumber Peta: KITLV Penerbit Direktorat Sejarah dan Nilai Budaya, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Gedung E, Lantai 9, Kompleks Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jl. Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta - 10270 Tel./Fax.: 021-572 5044 HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG UNDANG: Dilarang mengutip seluruh atau sebagian isi buku tanpa izin dari penerbit CETAKAN 2015 ISBN: 978-602-1289-00-6 ISBN: 978-602-1289-12-9 ii Buku Sejarah Kebudayaan Islam Indonesia - Jilid 3 BAB X Gerakan Islam Kampus: Sejarah dan Dinamika Gerakan Mahasiswa Muslim alam sejarah Indonesia, tercatat ada tiga periode penting menyangkut Tiga periode penting gerakan Islam oleh kalangan pemuda dan mahasiswa.
    [Show full text]
  • LAPORAN AKADEMIK HASIL PENELITIAN Klaster Pembinaan Kapasitas/ Penelitian Pemula
    No. Reg : 191140000018068 ID Peneliti : 200512870207000 LAPORAN AKADEMIK HASIL PENELITIAN Klaster Pembinaan Kapasitas/ Penelitian Pemula Judul : PELUANG DAN TANTANGAN PENERAPAN HUKUM PIDANA ISLAM DI KOTA PADANGSIDIMPUAN; SUATU ANALISIS TERAHADAP PERSEPSI TOKOH MASYARAKAT DI KOTA PADANGSIDIMPUAN Oleh Peneliti HENDRA GUNAWAN, MA NIDN. 2005128702 ID Peneliti 200512870207000 INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2019 PENELITIAN INI DIDUKUNG / DIBIAYAI OLEH DANA DIPA BOPTN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2019 DAFTAR ISI Kata Pengantar ----------------------------------------------------------------------------------------- i Daftar Isi ------------------------------------------------------------------------------------------------- ii Bab I Penadahuluan A. Latar Belakang----------------------------------------------------------------------------- 1 B. Batasan Istilah------------------------------------------------------------------------------ 3 C. Rumusan Masalah-------------------------------------------------------------------------- 3 D. Tujuan Penelitian--------------------------------------------------------------------------- 3 E. Kontribusi----------------------------------------------------------------------------------- 3 F. Tinjauan Pustaka--------------------------------------------------------------------------- 3 G. Hipotesis------------------------------------------------------------------------------------ 7 H. Metode Penelitian--------------------------------------------------------------------------
    [Show full text]
  • Download Download
    P-ISSN: 2541-6960; E-ISSN: 2549-8754 Yupa: Historical Studies Journal Vol. 4 No. 1, 0000 (29-39) http://jurnal.fkip.unmul.ac.id/index.php/yupa Developing Digital Book Based on Lafran Pane' Thought for Increasing State Defend Attitude of Students Umi Azizah1, Djono2, Akhmad Arif Musaddad3 1Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Indonesia 2Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Indonesia 3Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Indonesia 1 2 3 [email protected], [email protected], [email protected] Received Accepted Published 14/07/2020 02/09/2020 10/09/2020 Abstract In the globalization era, technology development grows rapidly. The development of technology accompanied with the decreasing of states defend attitude among Indonesian. This phenomenon evidenced by development of life that has been influenced by foreign culture, of sectarian solidarity, individualism, primordial, and the moral degradation of Indonesian which can threaten the integration of the nation. Education has an important role to deal with these problems. Teachers must be able to find instructional innovations that can be used to improve state defend attitude of students, because very important for future of the nation. Instructional innovation can be used by revive characters which it contains the values of state defend in the form of digital books. Lafran Pane is one of the Indonesian heroes who have thoughts about an intellectual's attitude towards the progress of the nation and state, especially students. Lafran Pane emphasized that student must be able to love their homeland, be hold on their beliefs, reform of thought in all fields, create harmony between religions, and be aware of their obligations as a fighter to elevate national dignity.
    [Show full text]
  • Download PDF File
    Prolog Dari Karangmalang untuk Pengembangan Ilmu dan Pembangunan Bangsa; Pemikiran Para Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta Editor : Danu Eko Agustinova,M.Pd Penerbit : FIS UNY & cv Primaprint i Halili, S.Pd., M.A. Dari Karangmalang Untuk Pengembangan Ilmu dan Pembangunan Bangsa; Pemikiran Para Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta. Editor : Danu Eko Agustinova,M.Pd Penerbit : FIS UNY & CV Primaprint Yogyakarta Vila Seturan C2 Jl. Seturan Raya. Yogyakarta 55281. telp: (0274) 383815 Cetakan ke-1 : September 2016 ISBN : ii Prolog SAMBUTAN DEKAN FIS Prof. Dr. Ajat Sudrajat M.Ag. uji dan syukur hanya bagi-Mu Ya Allah, Dzat Yang Maha Pem- Pberi rahmat dan karunia lagi Maha ‘Alim. Atas izin dan perke- nan-Mu jua lah, buku yang merupakan kumpulan pidato Guru Besar pada Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta, akhirnya dapat diterbitkan. Buku yang diberi judul “Dari Karang- malang Untuk Pengembangan Ilmu dan Pembangunan Bangsa”, selain merupakan bentuk penghormatan atas karya intelektual mereka, juga sebagai fondasi dari sebuah mimpi bagi terwujudnya Mazhab Keilmuan Sosial Karangmalang pada Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta, yang berlokasi di Karangmalang. Pada saat yang bersamaan, buku dengan judul “Dari Karang- malang Untuk Pengembangan Ilmu dan Pembangunan Bangsa”, sengaja diterbitkan pada saat peringatan Dies Natalis ke-51 FIS UNY bukanlah tanpa alasan. Selain dua alasan yang telah dise- butkan di atas, peringatan hari kelahiran bagi siapa pun, apala- gi bagi sebuah lembaga yang merupakan tempat berkiprahnya para pemikir, intelektual, dan cendekiawan, sungguh merupakan peristiwa yang tidak boleh hanya lewat begitu saja. Buku adalah sahabat terbaik yang akan memberikan pencerahan kepada para pembacanya, apalagi ketika di dalamnya berisi karya intelektual berupa pidato pengukuhan Guru Besar yang sekaligus menjadi penanda pencapaian tertinggi di bidang akademik.
    [Show full text]
  • Kamus Sejarah Indonesia Nation Formation Jilid I
    KAMUS SEJARAH INDONESIA NATION FORMATION JILID I KAMUS SEJARAH INDONOESIA NATION FORMATION JILID I KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 2017 KAMUS SEJARAH INDONOESIA JILID I NATION FORMATION PENGARAH Hilmar Farid (Direktur Jenderal Kebudayaan) Triana Wulandari (Direktur Sejarah) NARASUMBER Suharja, Amurwani Dwi Lestariningsih, Abdurahman, Didik Pradjoko EDITOR Susanto Zuhdi, Nursam PEMBACA UTAMA Taufik Abdullah PENULIS Dian Andika Winda, Dirga Fawakih, Ghamal Satya Mohammad, Saleh As’ad Djamhari, Teuku Reza Fadeli, Tirmizi TATA LETAK DAN GRAFIS M. Abduh, Kurniawan SEKRETARIAT DAN PRODUKSI Tirmizi, Isak Purba, Bariyo, Haryanto, Maemunah, Dwi Artiningsih Budi Harjo Sayoga, Esti Warastika, Martina Safitry, Dirga Fawakih PENERBIT Direktorat Sejarah Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jalan Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Tlp/Fax: 021-5725042017 ISBN 978-602-1289-76-1 KATA PENGANTAR DIREKTUR SEJARAH Kesulitan yang seringkali ditemukan guru sejarah dalam proses pembelajaran adalah munculnya istilah-istilah kesejarahan yang sulit dan tidak ditemukan penjelasannya dalam buku teks pelajaran sejarah. Ketiadaan penjelasan atau penjelasan yang tidak komprehensif dalam buku teks menjadi salah satu penghambat bagi guru dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu, diperlukan buku kamus yang memuat daftar informasi kesejarahan yang dapat memudahkan guru khususnya dan umumnya masyarakat luas dalam mencari istilah-istilah sulit yang kerap ditemukan dalam pembelajaran sejarah. Berangkat dari
    [Show full text]
  • Prosiding Prosiding Seminar Dan Lokakarya
    Editor: Sutejo dkk. PROSIDING SEMINAR DAN LOKAKARYA PENGUTAMAAN BAHASA NEGARA DI RUANG PUBLIK: PERKUAT PENGAWASAN ©2019 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan Katalog dalam Terbitan PB 499.210 6 PRO Prosiding Seminar dan Lokakarya Pengutamaan P Bahasa Negara di Ruang Publik: Perkuat Pengawasan/Agus Sri Danardana, Sutejo, Hidayat Widiyanto, Isdiarto, Saefu Zaman, dan Anis Rahmawati (Penyunting). Jakarta: Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, 2019. xviii, 647 hlm.; 26 cm. ISBN : 9786024379315 (cetak) : 9786024379322 (buku elektronik) BAHASA INDONESIA – TEMU ILMIAH Penata isi : Saefu Zaman dan Muhamad Rival Fedrian Desain : Taufik Indarto Cetakan pertama: 2019 Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jalan Daksinapati Barat IV, Rawamangun Jakarta Timur 13220 Telepon: (021) 4706287, 4706288, 4896558, 4894546 BADAN PENGEMBANGAN BAHASA DAN Faksimile: (021) 4750407 PERBUKUAN Pos-el: [email protected] KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN i PROSIDING SEMINAR DAN LOKAKARYA PENGUTAMAAN BAHASA NEGARA DI RUANG PUBLIK: PERKUAT PENGAWASAN Pengarah (Steering Committee) Prof. Dr. Dadang Sunendar, M.Hum. (Kepala Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan) Penelaah (Reviewer) Dr. Hurip Danu Ismadi, M.Pd. (Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra) Penanggung Jawab Drs. Sutejo (Kepala Bidang Pengendalian dan Penghargaan) Ketua Pelaksana Hidayat Widiyanto, S.S. (Kepala Subbidang Pengendalian) Editor Sutejo dkk. Penyunting Drs. Sutejo Drs. Agus Sri Danardana, M.Hum. Hidayat Widiyanto, S.S Drs. Isdiarto Saefu Zaman, S.Pd. Anis Rahmawati, S.Pd. ii Sekretariat Drs. Isdiarto Dra. Yenida Arvynda Permatasari, S.Pd. Saefu Zaman, S.Pd. Taufik Indarto, S.Pd. Ajeng Rahayu Tjaraka, S.Hum. Muhamad Rival Fedrian, S.S. Penerbit Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan iii KATA PENGANTAR Puji syukur kami sampaikan ke hadirat Allah Swt.
    [Show full text]