Prosiding Prosiding Seminar Dan Lokakarya
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Editor: Sutejo dkk. PROSIDING SEMINAR DAN LOKAKARYA PENGUTAMAAN BAHASA NEGARA DI RUANG PUBLIK: PERKUAT PENGAWASAN ©2019 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan Katalog dalam Terbitan PB 499.210 6 PRO Prosiding Seminar dan Lokakarya Pengutamaan P Bahasa Negara di Ruang Publik: Perkuat Pengawasan/Agus Sri Danardana, Sutejo, Hidayat Widiyanto, Isdiarto, Saefu Zaman, dan Anis Rahmawati (Penyunting). Jakarta: Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, 2019. xviii, 647 hlm.; 26 cm. ISBN : 9786024379315 (cetak) : 9786024379322 (buku elektronik) BAHASA INDONESIA – TEMU ILMIAH Penata isi : Saefu Zaman dan Muhamad Rival Fedrian Desain : Taufik Indarto Cetakan pertama: 2019 Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jalan Daksinapati Barat IV, Rawamangun Jakarta Timur 13220 Telepon: (021) 4706287, 4706288, 4896558, 4894546 BADAN PENGEMBANGAN BAHASA DAN Faksimile: (021) 4750407 PERBUKUAN Pos-el: [email protected] KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN i PROSIDING SEMINAR DAN LOKAKARYA PENGUTAMAAN BAHASA NEGARA DI RUANG PUBLIK: PERKUAT PENGAWASAN Pengarah (Steering Committee) Prof. Dr. Dadang Sunendar, M.Hum. (Kepala Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan) Penelaah (Reviewer) Dr. Hurip Danu Ismadi, M.Pd. (Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra) Penanggung Jawab Drs. Sutejo (Kepala Bidang Pengendalian dan Penghargaan) Ketua Pelaksana Hidayat Widiyanto, S.S. (Kepala Subbidang Pengendalian) Editor Sutejo dkk. Penyunting Drs. Sutejo Drs. Agus Sri Danardana, M.Hum. Hidayat Widiyanto, S.S Drs. Isdiarto Saefu Zaman, S.Pd. Anis Rahmawati, S.Pd. ii Sekretariat Drs. Isdiarto Dra. Yenida Arvynda Permatasari, S.Pd. Saefu Zaman, S.Pd. Taufik Indarto, S.Pd. Ajeng Rahayu Tjaraka, S.Hum. Muhamad Rival Fedrian, S.S. Penerbit Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan iii KATA PENGANTAR Puji syukur kami sampaikan ke hadirat Allah Swt. karena berkat rahmat dan hidayah-Nya, penyusunan Prosiding Semiloka Pengutamaan Bahasa Negara di Ruang Publik: Perkuat Pengawasan dapat kami selesaikan dengan baik. Prosiding ini merupakan bagian dari materi seminar dan lokakarya yang dilaksanakan atas kerja sama antara Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Taman Mini Indonesia Indah pada 5—8 Agustus 2019. Prosiding para pakar dan praktisi serta akademisi ini dihimpun sebagai bahan diskusi permasalahan lanskap bahasa ruang publik dari dimensi pengawasan. Pengawasan penggunaan bahasa di ruang publik ini merupakan salah satu rekomendasi Seminar dan Lokakarya (Semiloka) serta Deklarasi Pengutamaan Bahasa Negara di Ruang Publik yang dilaksanakan di Surakarta pada 7—10 Agustus 2018. Dalam pertemuan tersebut juga ditekankan pentingnya pengawasan terhadap penggunaan bahasa di ruang publik, baik pengawasan internal yang dilakukan oleh lembaga itu maupun pengawasan oleh lembaga eksternal yang memiliki kewenangan atas hal tersebut. Untuk itu, kumpulan makalah ini disusun dari berbagai aspek pengawasan yang meliputi topik tentang penataan lanskap bahasa di ruang publik, penguatan pengawasan pengutamaan bahasa negara di ruang publik, tantangan otonomi daerah terhadap bahasa negara, penegakan hukum penggunaan bahasa iv di ruang publik. Di samping itu, ada satu topik yang mendukung atas pengawasan penggunaan bahasa dari aspek sejarah, yaitu topik tentang M. Tabrani sebagai penggagas bahasa persatuan. Saat ini bahasa negara masih memiliki tantangan yang sangat besar, terutama dalam aspek pengawasan penggunaannya di ruang publik. Kesadaran pengawasan di dalam lembaga itu sendiri dan peran lembaga pengawas yang memiliki kewenangan atas hal tersebut perlu ditingkatkan. Oleh karena itu, sumbangan pemikiran dalam seminar ini sangat dibutuhkan. Terima kasih kami ucapkan kepada para pemakalah yang telah menyumbangkan pikiran dan mempresentasikan makalahnya serta pihak-pihak yang membantu pelaksanaan semiloka ini. Terakhir, semoga prosiding ini dapat dijadikan sebagai referensi kajian akademik dalam upaya menjaga muruah bahasa negara. Salam kendali, bahasa negara makin dihargai! Jakarta, 26 November 2019 Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Dr. Hurip Danu Ismadi, M.Pd. v PENGANTAR EDITOR Seminar dan Lokakarya Pengutamaan Bahasa Negara di Ruang Publik: Perkuat Pengawasan di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta yang dilaksanakan pada 5— 8 Agustus 2019 merupakan rememori sejarah Sumpah Pemuda 1928 yang menegaskan kembali untuk menjunjung bahasa persatuan: bahasa Indonesia. Semiloka ini merupakan tindak lanjut Semiloka pertama Pengutamaan Bahasa Negara Lanskap Bahasa Ruang Publik: Dimensi Bahasa, Sejarah, dan Hukum yang dilaksanakan di Surakarta pada 7—10 Agustus 2019. Harapan agar bahasa Indonesia digunakan dalam segala badan perwakilan (badan publik) adalah putusan Kongres Bahasa Indonesia Pertama yang sekarang makin rumit diterapkan dalam rangka pembinaan bahasa. Tantangan bahasa ruang publik ini juga menyangkut persoalan hukum. Sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia telah dimasukkan ke dalam norma hukum yang wajib dipatuhi oleh semua warga negara Indonesia. Berbagai pemikiran akademik dan kajian empiris terhadap permasalahan pengutamaan bahasa negara di ruang publik telah dihimpun untuk mengurai kerumitan masalah pengutamaan bahasa negara. Para pakar dan pemerhati, pengamat bahasa di ruang publik meninjau kehadiran bahasa negara, bahasa daerah, dan bahasa asing sebagai lanskap bahasa yang masih potensial untuk direncanakan secara terangkai. Solusi atas permasalahan pengutamaan bahasa negara itu ditawarkan dalam vi hal penguatan dalam pengawasan kebahasaan, otonomi daerah yang berkaitan dengan penggunaan bahasa negara, strategi penegakan pengutamaan bahasa negara, kajian lanskap bahasa ruang publik, dan penggagas bahasa persatuan. Momentum pencanangan Taman Mini Indonesia Indah sebagai percontohan praktik baik pengutamaan bahasa negara di ruang publik merupakan kesempatan yang sangat berharga. Kegiatan Semiloka Pengutamaan Bahasa Negara di Ruang Publik ini tidak hanya untuk mengingat kembali komitmen tujuh tahun sebelum kemerdekaan bangsa Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, tetapi juga sangat berharga untuk meneguhkan dan menguatkan benteng karakter bangsa Indonesia, yakni bahasa Indonesia yang didukung oleh bahasa daerah dan bahasa asing pada era Revolusi Industri 4.0. Diharapkan prosiding Seminar dan Lokakarya Pengutamaan Bahasa Negara di Ruang Publik: Perkuat Pengawasan dapat menjadi referensi, khususnya dalam kajian lanskap linguistik Indonesia untuk mendukung program pembinaan bahasa dalam rangka penguatan bahasa negara di ruang publik. Editor vii LAPORAN KEPALA BADAN PENGEMBANGAN BAHASA DAN PERBUKUAN PADA SEMILOKA PENGUTAMAAN BAHASA NEGARA DI RUANG PUBLIK: PERKUAT PENGAWASAN 6 Agustus 2019, Sasono Adiguno, TMII Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat siang; salom; om swastiastu; nama budaya; salam kebajikan. Yth. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Yang kami hormati Ketua Ombudsman Republik Indonesia, Inspektur Jenderal Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Wali Kota Jakarta Timur, Direktur Taman Mini Indonesia Indah, Sekretaris Badan, Para Kepala Pusat, Kepala Balai dan Kantor Bahasa, Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, para dosen, guru, serta tamu undangan. Syukur alhamdulillah marilah kita sampaikan kepada Allah Swt. pada pagi hari ini kita berkumpul di Sasono Adiguno, Taman Mini Indonesia Indah untuk mengikuti Pembukaan Seminar dan Lokakarya Pengutamaan Bahasa Negara: Perkuat Pengawasan. Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 6 dan 7 Agustus 2019. Semiloka ini digelar oleh Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, Kementerian viii Pendidikan dan Kebudayaan dalam rangka pengumpulan pikiran akademis terkait dengan pengutamaan bahasa negara di ruang publik khususnya aspek pengawasan. Kegiatan ini juga merupakan kegiatan untuk menindaklanjuti rekomendasi Semiloka dan Deklarasi Pengutamaan Bahasa Negara di Solo tahun 2018 dalam pengawasan penggunaan bahasa di ruang publik. Bapak Menteri dan hadirin yang berbahagia, Tantangan bahasa Indonesia menuju era Revolusi Industri 4,0 semakin tinggi. Penggunaan bahasa Indonesia di ruang publik mendapatkan tantangan dengan maraknya penggunaan bahasa asing. Pilihan penggunaan bahasa asing di ruang publik tanpa adanya pengutamaan bahasa negara menjadi hal yang lumrah dan di lain pihak bahasa Indonesia juga mendapat tantangan penggunanya di media sosial. Tidak kalah maraknya bahasa Indonesia digunakan untuk mengungkapkan ujaran kebencian dan berita bohong. Untuk itu, diperlukan upaya pengawasan yang efektif dalam penggunaan bahasa di ruang publik, baik pengawasan internal yang dilakukan oleh lembaga itu sendiri maupun pengawasan yang dilakukan oleh lembaga yang memiliki kewenangan atas hal tersebut. Bapak Menteri dan hadirin yang kami hormati, Dengan berbagai alasan penting yang telah disebutkan semiloka pengutamaan bahasa negara ini digelar. Ada empat kegiatan yang dilaksanakan dalam rangkaian semiloka selama dua hari ini, yaitu (1) ix Pemberian Penghargaan Penggagas Bahasa Persatuan Indonesia; (2) Penandatanganan Prasasti oleh Bapak Menteri atas Pencanangan TMII sebagai Kawasan Praktik Baik Pengutamaan Bahasa Negara di Ruang Publik; (3) seminar dan lokakarya; serta (4) pemberian penghargaan atas Aksi Pengutamaan Bahasa Negara di Ruang Publik melalui penghargaan Wajah Bahasa tingkat DKI Jakarta 2019. Bapak Menteri dan hadirin yang kami hormati, Melalui momen yang berbahagia ini akan diberikan penghargaan kepada salah seorang penggagas bahasa persatuan Indonesia. Bahasa Indonesia telah