Bisnis Vlogging dalam Industri Media Digital di Indonesia

Jimi N. Mahameruaji, Lilis Puspitasari, Evi Rosfiantika, Detta Rahmawan Universitas Padjadjaran Jl. Raya Bandung-Sumedang KM 21, Jatinangor 45363 Email: [email protected]

Abstract: This study explores the phenomenon of vlogging as a new business in the digital media industry in Indonesia. Social media users who regularly upload a variety of video content with various themes is a vlogger. Case study is used to describe and analyze Youtube’s significant role in managing vlogger communities and also design support systems to make the communities growth and sustainable. Vlogger role as online influencer is also explored in this article. The result of this study is expected to be one of the references related to vlogger phenomenon in the context of digital media studies in Indonesia.

Keywords: social media, vlog, vlogger, vlogging, Youtube

Abstrak: Penelitian ini mengeksplorasi secara detail fenomena vlogging sebagai bisnis baru dalam industri media digital di Indonesia. Pengguna media sosial yang aktif mengunggah beragam konten video dengan tema yang bervariasi disebut vlogger. Penelitian yang menggunakan metode studi kasus ini menemukan bahwa Youtube memiliki peran signifikan dalam membentuk dan mengelola komunitas vlogger, merancang program, dan membangun sistem agar eksistensi vlogger dapat berkelanjutan. Penelitian ini juga memaparkan peran vlogger sebagai online influencer. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu rujukan terkait fenomena vlogging dalam konteks kajian media digital di Indonesia.

Kata kunci: media digital, media sosial, vlog, vlogger, vlogging, Youtube

Media digital memicu munculnya variasi [Some] vloggers are turning their creative skills into money-making ventures. Some of bentuk presentasi diri. Video blogging the leading vloggers have several million (vlogging), merupakan salah satu bentuk subscribers, and some have their own product lines, with major brands looking to spend presentasi diri yang kianpopuler. Hal ini serious advertising budgets on sponsored didukung oleh kemunculan beragam media links. (Conway, 2014, h. 285) sosial yang mengutamakan konten video. Kajian mengenai vlogging masuk Vlogging di era digital dianggap sebagai ruang lingkup perkembangan media bentuk inovasi entrepreneurship baru. Para sosial. Istilah media sosial saat ini sering pelaku vlogging disebut vlogger (video digunakan secara bebas untuk merujuk blogger). Banyak orang menjadi vlogger pada situs-situs seperti , , profesional dan meraup keuntungan , Tumblr, Path, dan Youtube. material dan nonmaterial dari ketenaran Media sosial memungkinkan para mereka. pengguna memproduksi konten media

61 Jurnal ILMU KOMUNIKASI VOLUME 15, NOMOR 1, Juni 2018: 61-74 berupa teks, foto, dan musik menggunakan sebelumnya hanya berstatus sebagai teknologi Web 2.0 (user generated content) pembuat video amatir (Burgess & Green, dan menyebarkannya kepada pengguna 2009b, h. 89). lain di jaringannya (Murthy, 2012, h. Vlogging adalah salah satu bentuk 1060). Penggunaan media sosial dapat konten yang dominan ada di Youtube. didorong oleh hobi dan ketertarikan Video yang dikategorikan sebagai vlog pribadi, serta memungkinkan penggunanya biasanya berbentuk monolog yang untuk berkomunikasi dan berinteraksi direkam menggunakan webcam dan teknik dengan orang baru di luar jaringannya penyuntingan yang relatif sederhana. Para sendiri. Bahkan para pengguna tersebut vlogger dapat membicarakan berbagai dapat berinteraksi dengan figur publik danpandangan pribadinya terkait politik, selebritas (Murthy, 2012, h. 1061). sosial-budaya, hingga beragam hal remeh Para vlogger identik dengan media sosial yang terjadi dalam kesehariannya (Burgess Youtube. Media sosial ini mengedepankan & Green, 2009b, h. 94). layanan bertukar video antarpengguna. Fenomena vlogging dapat pula dilihat Awalnya, Youtube dipandang sebagai wadahdalam konteks industri media digital. Di untuk “menyiarkan diri”, serta menampungAmerika Serikat, Michael Buckley dan wacana budaya partisipasi dan kemunculanMarina Orlova adalah contoh vlogger yang generasi konsumen baru yang lebih kreatif sukses mendapatkan keuntungan komersial dan berdaya (Burgess & Green, 2009a, h. 4). melalui Youtube (Burgess & Green, 2009b, Namun, seiring perkembangannya, Youtube h. 96-99). Pada 2015, Business Insider menjelma menjadi sebuah media besar yang membuat daftar 15 pengguna Youtube konten-konten videonya tidak hanya ditonton yang memiliki pendapatan paling besar di oleh anggotanya saja, tetapi juga oleh banyak dunia. Urutan pertama daftar itu dikuduki orang dari seluruh penjuru dunia. oleh vlogger dan komentator game asal Kajian mengenai Youtube menarik Swedia bernama Felix Arvid Ulf Kjelberg minat akademisi di seluruh dunia. Beberapa atau lebih populer menggunakan nama topik yang telah muncul antara lain, analisis PewDiPie (Jacobs & Kosoff, 2015, h. mengenai sistem user generated content 1). Selama 2014, Kjelberg memperoleh dalam Youtube (Cha, Kwak, Rodriguez, pemasukan sebesar 7,4 juta dolar Amerika Ahn, & Moon, 2007, h. 2), Youtube sebagai Serikat (Thomsen, 2015, h. 1). media baru penerus (Uricchio, 2009, h. Indonesia adalah pasar potensial 21), perkembangan wacana autentisitas industri media digital. Negara ini (authenticity) di Youtube (Tolson, 2010, mengalami peningkatan penggunaan h. 278), timbulnya flaming dalam Youtube internet dan media sosial secara signifikan (Moor, Heuvelman, & Verleur, 2010, h. (Kemp, 2016, h. 1). Seiring dengan 1537), hingga topik mengenai kemunculan kepopuleran vlogging di Indonesia, para komunitas entrepreneurship baru yang vlogger dapat pula dilihat sebagai buzzer

62 Jimi N. Mahameruaji, dkk. Bisnis Vlogging dalam... atau influencer (Paramaditha, 2013, h. 1; berbagai sumber secara detail (Cresswell, Gilliam, 2015, h. 1). Vlogger memperoleh 1994, h. 61). pemasukan dari iklan (Google AdSense) Lokasi penelitian ini adalah Jakarta atau berkecimpung dalam dunia periklanan dan Bandung yang memiliki penetrasi dan digital dengan melakukan endorsement akses media sosial tinggi (Kemp, 2016, h. atau product placement. Kreativitas dan 1; Saleh, 2013, h. 1; Semiocast, 2012, h. variasi strategi presentasi diri para vlogger 1). Peneliti melakukan wawancara kepada tersebut menciptakan persona yang disukai beberapa narasumber, yaitu lima orang banyak orang, baik subscribers channel vlogger yang berdomisili di Jakarta dan mereka maupun khalayak luas. Bandung, dua orang perwakilan pihak Social Blade, situs penyedia data Youtube, dan tiga orang perwakilan industri statistik terkait media sosial, menyatakan media digital di Indonesia. Selain itu, bahwa Raditya Dika, Edho Zell, dan peneliti juga melakukan observasi terhadap Reza Oktovian adalah tiga vlogger dengan berbagai event yang dibuat oleh Youtube pelanggan terbanyak di Indonesia (Social di Jakarta dan penelusuran daring terkait Blade, 2017, h. 1). Ketiga vlogger tersebut berbagai program Youtube yang dimuat memiliki penghasilan puluhan hingga dalam situs resminya. ratusan juta rupiah lewat Youtube kanal HASIL yang mereka miliki (Putri, 2016, h. 1). Paparan di atas menunjukkan bahwa Di Indonesia, istilah vlogger dan vlogging adalah fenomena baru yang youtuber kerap dipertukarkan dan merujuk terus berkembang dalam lanskap industri pada hal yang sama, walaupun tidak semua media digital di Indonesia. Oleh karena itu, vlogger hanya menggunakan Youtube. penelitian ini mengeksplorasi pertumbuhan Beberapa youtuber populer seperti Raditya dan perkembangan para vlogger hingga Dika dan Reza Oktovian dapat pula membentuk komunitas dan peran mereka dikatakan sebagai seorang vlogger. Pihak dalam industri media digital di Indonesia. Youtube juga menyebut para vlogger dan youtuber ini sebagai content creator. Istilah METODE vlogger, youtuber, dan content creator Penelitian ini menggunakan metode dalam penelitian ini dianggap sebagai studi kasus untuk mendapatkan gambaran istilah yang merujuk pada satu pihak, yaitu detail dan komprehensif mengenai para pengguna media sosial yang rutin vlogging sebagai fenomena bisnis baru mengunggah berbagai konten video berisi yang berkembang dalam industri media cerita dan komentar pribadi, analisis sosial- digital di Indonesia. Studi kasus adalah politik, budaya, hingga kisah kehidupan metode penelitian yang mengeksplorasi mereka sehari-hari. sebuah kasus yang spesifik dan kontekstual Penelitian ini memiliki dua tujuan melalui analisis data yang diperoleh dari utama. Pertama, mengetahui peran Youtube

63 Jurnal ILMU KOMUNIKASI VOLUME 15, NOMOR 1, Juni 2018: 61-74 dalam perkembangan komunitas vlogger dengan cepet di-push kan. Sedangkan kalo Indonesia, Thailand sama Vietnam itukan tiga dan vlogging sebagai bentuk bisnis baru lokal market yang bener-bener harus pake di Indonesia. Kedua, mengetahui cara local language-nya. (Team Lead Youtube Creator Partnership regional Asia Tenggara pengelolaan vlogger melalui MCN ( Multi- dan Australia, wawancara, 13 Agustus 2017) Channel Network) untuk menjadi online influencer yang semakin diperhitungkan Pada 2014, potensi vlogger di Indonesia dalam konteks industri media digital di belum tergarap maksimal. Komunitas Indonesia. vlogger belum terbentuk dan mereka masih Community Project cenderung berkarya secara terpisah tanpa jaringan. Jumlah vlogger yang menonjol Data penelitian ini menunjukkan bahwa kepopuleran vlogger di Indonesia sudah dengan konten video yang aktif dan konsisten terlihat sejak sekitar tahun 2015 lalu. Penetrasi mendapatkan respons serta traffic atau views media sosial yang tinggi di Indonesia menjadi yang tinggi tidak banyak. salah satu pendukung utama kemunculan Pihak Youtube yang mengetahui para vlogger ini. Google, salah satu raksasa bahwa Indonesia adalah pasar potensial industri digital, tengah berfokus untuk berupaya mengembangkan berbagai cara masuk dan mengembangkan berbagai model memunculkan vlogger baru, terutama bisnisnya di Indonesia. Salah satu fokus vlogger yang memiliki potensi viewers dan utama adalah ekspansinya lewatYoutube . subscribers tinggi. Salah satu upaya tersebut Beberapa tahun belakangan, Youtube telah terwujud dalam program Community Project menjadikan Indonesia sebagai salah satu yang berkesinambungan. Program yang emerging markets yang harus digarap serius. sejak dua tahun lalu dilakukan di Indonesia Indonesia, Vietnam, dan Thailand ini dianggap sebagai salah satu pilot project adalah pasar Google yang menjanjikan dan yang sukses, sehingga dijadikan contoh sekaligus unik. Berbeda dengan Malaysia di berbagai negara lain di Asia Tenggara, dan Singapore, ketiga negara tersebut seperti Thailand dan Vietnam. memiliki tingkat lokalitas tinggi. Google, Kita ngepilot Community Project itu pertama kali di Indonesia... Indonesia selalu jadi dalam usaha menembus pasar di tiga pilot project semua produk…kebanyakan di- negara ini, harus mampu menerjemahkan launching di Indonesia dulu baru followed by Thailand, Vietnam selalu jadi yang terakhir. semua lini produknya menjadi menarik (Team Lead Youtube Creator Partnership dan relevan dengan selera lokal, misalnya regional Asia Tenggara dan Australia, wawancara, 13 Agustus 2017) memperbanyak konten yang menggunakan bahasa dan ciri khas lokal. Salah satu implementasi program Dari dua tahun yang lalu sih sebenernya Community Project tersebut adalah Indonesia emang fokus marketnya, Google… secara overall Indonesia tuh salah satu dari beragam Event Gathering. Acara ini top focus market-nya Google gitu di semua mempertemukan beberapa vlogger atau produknya... kalo misalnya bahasanya di market yang bahasanya bisa bahasa Inggris, content creator berpengalaman yang secara enggak perlu di-localize produknya bisa statistik memiliki kepopuleran yang baik

64 Jimi N. Mahameruaji, dkk. Bisnis Vlogging dalam...

(dilihat dari jumlah subscribers, views, Strategi ini berhasil mengembangkan likes, dan comments) dengan beberapa komunitas vlogger di Indonesia. Bahkan Vlogger baru yang belum terlalu populer. sejak pertama kali Community Project Respons terhadap acara ini masih ini diinisiasi, pertumbuhan vlogger baru belum begitu besar saat masih diadakan di meningkat dengan sangat cepat dan pasar kantor Google Indonesia. Namun lambat Youtube pun meluas. Jumlah vlogger yang laun para vlogger baru datang dan mulai memilki pelanggan lebih dari 10.000 juga berjaringan satu dengan yang lain. Acara berkembang pesat dalam dua tahun selama semacam ini juga mendorong para vlogger strategi Community Project ini dilakukan. baru mendapatkan beberapa materi, tips, dan Beberapa vlogger yang menjadi trik untuk mengembangkan channel mereka informan penelitian ini menyebutkan supaya menjadi lebih besar. Mereka yang bahwa peranYoutube dalam membentuk hadir dalam acara ini kerap saling melakukan komunitas, mempertemukan para kreator, promosi dan bekerja sama meningkatkan dan memberikan berbagai macam workshop performa mereka di Youtube. merupakan faktor penting dalam karier Biasanya sih paling mereka tuh temennya mereka. Salah satu beauty vlogger asal si youtubers yang udah gede terus tiba-tiba Jakarta dengan inisial “JI” memperjelas mereka iseng ‘oh kenapa sih kok si orang ‘A’ ini sukses bikinYoutube channels-nya pernyataan di atas. kenapa gua gak coba’... Nah, dari situ temen- Dulu aku tu ga konsisten ya, tapi trus aku temennya mereka pada diajak tuh, dateng ke suka cari youtuber Indonesia, aku sama sekali kantornya Google Indo buat ketemu sama belum tau dulu kalau ada komunitas Youtube.. kita, buat dapetin materi, gimana sih caranya dulu aku kaya ‘ngapain upload kalau gada nge-grow Youtube channel-nya mereka dan komunitasnya’, kan ga bisa interaksi ya.. lain-lain, sekarang mereka growth-nya udah trus aku mulai nyari youtuber Indonesia, cepet banget dan mereka ini sekarang the next komen-komen di bawahnya.. ternyata ada content creators-lah. (Team Lead Youtube komunitasnya, ada grup Line-nya, mereka Creator Partnership regional Asia Tenggara dengan senang hati invite aku, dari situ aku dan Australia, wawancara, 13 Agustus 2017) jadi lebih semangat vlogging lagi, lumayan konsisten karena komunitas ini. (JI, beauty Para vlogger yang dianggap mapan, vlogger, wawancara, 13 Agustus 2017) biasanya mereka memilki subscriber lebih dari 10.000, kerap ditunjuk pihak Berbagai event, workshop, dan acara Youtube untuk melakukan pelatihan dan kolaborasi yang rutin diadakan oleh Youtube sosialisasi mengenai berbagai strategi yang Indonesia dapat diakses dengan bebas pada harus dilakukan para vlogger pemula agar laman https://events.withgoogle.com/acara- channel Youtube mereka dapat berkembang Youtube-indonesia/. Acara-acara tersebut menjadi lebih besar. Berbagai strategi ini mensyaratkan jumlah subscriber yang harus juga dilakukan untuk membuat para vlogger dipenuhi oleh seorang kreator yang akan yang ada di Indonesia saling mengenal, mengunjungi acara tersebut. Setiap acara pun berinteraksi, membangun komunitas yang memiliki program-program khusus sesuai solid, serta dapat saling membantu dan kategori seorang vlogger. Contoh berikut berjejaring satu sama lain. merupakan gambar Youtube Space Jakarta.

65 Jurnal ILMU KOMUNIKASI VOLUME 15, NOMOR 1, Juni 2018: 61-74

Gambar 1 Contoh Event Youtube: Youtube Space Jakarta Sumber: Maulana (2016, h. 1)

Program “Manfaat Youtube untuk Kreator” (https://www.Youtube.com/yt/creators/ Dalam berbagai workshop dan id/?noapp=1) menunjukkan bahwa Youtube kolaborasi yang dibuat oleh Youtube membagi para creator konten menjadi lima Indonesia terlihat support system yang kategori kreator. Pertama, Graphite, yaitu dirancang untuk kepentingan para vlogger ini. mereka yang baru saja menjadi kreator. Penelusuran di situs “Hub Pembuat Konten” Kedua, Opal, kreator dengan 1.000-10.000

Gambar 2: Situs Hub Pembuat Konten

Sumber: Youtube (https://www.youtube.com/intl/id/yt/creators/)

66 Jimi N. Mahameruaji, dkk. Bisnis Vlogging dalam... pelanggan. Ketiga, Bronze, 10.000-100.000 pengelola Youtube, akses produksi di Youtube pelanggan. Keempat, Silver, yeitu mereka Spaces, dan berhak mengikuti kontes NextUp yang memiliki 100.000 pelanggan lebih. yang berhadiah perlengkapan produksi dan Para vlogger atau kreator konten kesempatan mengikuti berbagai program pemula yang berminat untuk mengelola khusus. Pada level ini, para kreator juga akan channel Youtube miliknya menjadi lebih ditunjuk untuk menjadi duta Youtube dan menjadi pemimpin komunitas Youtube lokal. “profesional” dapat mendaftar pada program Sedangkan para kreator yang memiliki lebih “Manfaat Youtube untuk Kreator” melalui dari 100.000 pelanggan akan mendapatkan berbagai keterangan dan tautan yang ada berbagai penghargaan eksklusif, akses ke pada situs “Hub Pembuat Konten” (https:// berbagai sistem produksi eksklusif, dan www.Youtube.com/yt/creators/id/graphite. undangan untuk mengisi acara terbesar html?noapp=1). Para kreator tersebut Youtube yaitu Youtube FanFest. akan mendapatkan beragam informasi serta panduan yang dapat dipraktikkan Berbagai materi yang dipaparkan secara langsung. Kreator pemula dapat di atas mudah diakses melalui situs memperoleh cara-cara mengelola saluran resmi Youtube. Berbagai program yang ada memperlihatkan cara Youtube miliknya dengan aplikasi Creator Studio, mengembangkan sebuah support system mendapatkan berbagai bantuan langsung yang didesain secara rinci untuk membantu dari pihak Youtube, dan anjuran untuk para vlogger memulai “karier” profesional bergabung dalam “Akademi Pembuat sebagai full time youtubers. Konten” yang membahas berbagai Nah [kami] fokus membantu mereka … bisa hal teknis dan nonteknis secara detail mendapatkan income yang sustainable di dan rinci. Pada level ini pula beragam Youtube setiap bulannya. Jadi, mereka juga bisa [menjadi] full time youtubers. (Team gambaran mengenai berbagai potensi Lead Youtube Creator Partnership regional untuk mendapatkan keuntungan finansial Asia Tenggara dan Australia, wawancara, 13 Agustus 2017) (monetisasi) dijelaskan oleh pihak Youtube.

Kreator yang memiliki 1.000 hingga Potensi keuntungan finansial yang 10.000 pelanggan disarankan oleh pihak dapat diterima seorang vlogger/youtuber Youtube untuk mengikuti berbagai acara profesional tentunya menjadi daya tarik kuat yang mempertemukan mereka dengan bagi banyak orang. Beberapa nama seperti kreator lain untuk saling berinteraksi dan Raditya Dika, Aaron Ashab, Edho Zell, Bayu berjejaring. Salah satu acara tersebut adalah Skak, Awkarin, dan Reza Oktovian dikenal Youtube Creator Day, berbagai acara luas sebagai vlogger yang telah sukses dan workshop Youtube, dan pertemuan dengan memiliki penghasilan puluhan hingga ratusan kreator di berbagai wilayah di Indonesia. juta rupiah dari pemasukan iklan (Google Sementara itu, kreator yang memiliki AdSense), maupun dari berbagai bentuk 10.000 hingga 100.000 pelanggan diberikan periklanan digital seperti endorsement dan fasilitas konsultasi dengan salah satu product placement (Putri, 2016, h. 1).

67 Jurnal ILMU KOMUNIKASI VOLUME 15, NOMOR 1, Juni 2018: 61-74

Vlogger dalam Mata Rantai Industri model bisnis baru seperti vlogger ini Periklanan menjadi salah satu perbincangan hangat Beberapa tahun belakangan, para pelaku industri media digital. Salah satu influencer yang menggunakan akun Youtube informan penelitian ini kerap mencari miliknya untuk kepentingan promosi banyak informasi melalui forum Social Media bermunculan. Di Indonesia, vlogger atau Strategist Club di Facebook supaya dapat kerap disebut dengan istilah buzzer atau menentukan karakter influenceryang cocok influencer (Paramaditha, 2013, h. 1; Gilliam, digunakan untuk kampanye periklanan 2015, h. 1), dapat memperoleh keuntungan yang sedang dikerjakannya. finansial dari beragam sumber, misalnya iklan Ini [Social Media Strategist Club] tuh (Google AdSense) atau terlibat dalam industri sebenarnya kumpulan anak-anak agency media digital dengan melakukan endorsement [yang] mencari kontak [misalnya] ‘eh, gue butuh buzzer di Makassar atau gue butuh dan product placement. vlogger yang khusus teknologi’gitu . Nah, itu biasanya kita saling share. Jadi, itu memang Beragam tawaran product endorsement satu grup di Facebook untuk nge-share kontak diterima oleh para vlogger, baik secara [influencer] gitu. (DG, Digital Strategist, langsung maupun melalui agensi wawancara, 29 Agustus 2017) periklanan. Para vlogger yang menjadi Pada tahun 2012, menurut para informan penelitian ini menuturkan bahwa informan dari industri media digital, kegiatan mempromosikan suatu barang bermunculan beberapa vlogger yang tenar untuk mendapatkan keuntungan finansial dan memiliki basis massa (penggemar) sudah tidak asing lagi bagi mereka. cukup besar. Namun, saat itu belum banyak Sudah banyak sih ya, kalau dari endorse, teknologi gitu. Kayak handphone Samsung, kita vlogger yang secara terbuka menggunakan dulu itu pernah ngerjain, terus Tokopedia, terus kepopulerannya untuk mempromosikan Lenovo, kita pernah ngerjain, gitu. Terus di luar itu ada juga kita ngerjain. Banyak sih, produk F produk tertentu. Price rate atau biaya & B Bear Brand, kita pernah ngerjain. Dari situ juga hubungan antara kita dengan brand lebih yang dikeluarkan untuk menggunakan dekat ya. Dengan agency juga. (UD, vlogger, jasa vlogger pun masih belum terbilang wawancara, 13 Agustus 2017) besar. Namun, seiring berkembangnya Beberapa kali aku sudah dapat endorsement ya. Kayak misalnya bulu mata, terus masker. kepopuleran vlogger, banyak di antara Terus undangan pergi ke mana, juga terus ke mereka yang mulai menggunakan jasa MCN talk show. (AO, beauty vlogger, wawancara, 13 Agustus 2017) (Multi-Channel Network) sebagai perantara Di Youtube ini lumayan lancar ya. Jadi, dengan pihak brand atau agency yang ingin biasanya satu brand itu kalau mau mesen ‘eh menggunakan jasa mereka. Hal ini sekaligus aku mau Instagram sama sekalian video juga ya’. Jadi, biasanya agency kalau mau make mengakibatkan semakin tingginya biaya service kita, influencer ini, biasanya satu penggunaan jasa para vlogger ini. paket gitu lho. Akhir-akhir ini juga Youtube aku isinya ya lebih banyak brand isinya. (JI, Buat gua yang paling kerasa enggak masuk akal beauty vlogger, wawancara, 13 Agustus 2017) tuh harganya sih…dulu gue masih bisa misalnya 30 juta gitu untuk beberapa video, sekarang Di Indonesia, negara yang memiliki bahkan ada yang minta 90 juta cuma untuk satu video, harganya sudah gila-gilaan. (DG, Digital penetrasi internet dan media sosial tinggi, Strategist, wawancara , 29 Agustus 2017)

68 Jimi N. Mahameruaji, dkk. Bisnis Vlogging dalam...

Sebetulnya sekarang mahal banget tau buat way kita kasih edukasi. (Team Lead Youtube make mereka. Dan anehnya kayak ga ada Creator Partnership regional Asia Tenggara standar harga gitu loh, jadi pada nentuin sendiri dan Australia, wawancara, 13 Agustus 2017) aja, padahal belum ada juga gitu gimana cara ngukur efektivitas mereka secara komplit. Hal ini disambut baik oleh para vlogger (AFM, Account Director, wawancara, 1 September 2017) yang bergabung dalam komunitas binaan Youtube karena para vlogger tersebut Beberapa layanan yang dimiliki mendapatkan support system daring, serta oleh MCN dan ditawarkan kepada para berbagai pelatihan dan workshop lengkap kreator konten atau vlogger ini dapat untuk membangun dan mengembangkan dibagi dalam beberapa kategori, yaitu bisnis mereka. Beberapa vlogger mengaku production supports (pembuatan video, mendapatkan penghasilan dalam taraf yang pelatihan), content management (riset, sudah sangat baik dan memuaskan. Para analytic, pengurusan hak cipta), dan vlogger tersebut juga merasa puas dengan Marketing Supports (menjadi perantara berbagai pengalaman baru yang mereka segala kegiatan dan kerja sama antara miliki. pihak youtuber dengan klien/brand). MCN Indonesia agak lumayan telat ya, orang mendapatkan keuntungan dalam berbagai mungkin agak menyepelekan youtuber, hal melalui kerja sama ini, misalnya, mereka ‘Youtuber itu ngapain, orang dapet duit dari mana?’ Gitu kan … tapithey don’t know … mendapatkan persentase keuntungan dari aku bisa bilang ya, dulu aku kerja kantoran, masing-masing kontrak yang didapatkan sekarang aku freelancer, I manage myself and I can say that my income right now is more oleh youtuber yang terlibat dalam kegiatan satisfying … aku merasa orang ke depannya dengan klien mereka. Selain itu, MCN juga akan semakin tidak meremehkan … ya beauty influencer, beauty vlogger. Ke depannya dapat memiliki perjanjian bagi hasil terkait industri ini sendiri akan semakin terbuka, keuntungan dari Google AdSense yang dan semakin juga membuka usaha buat yang lain-lain. (JI, beauty vlogger, wawancara, 13 didapatkan oleh youtuber. Agustus 2017) Lebih jauh, pihak Youtube juga PEMBAHASAN menyarankan kepada para vlogger ini untuk berkreasi untuk mendapatkan pemasukan Data wawancara menunjukkan bahwa melalui berbagai cara. Pihak Youtube pun pihak brand dan agency mau tidak mau mendorong para vlogger untuk membuat akan mempertimbangkan penggunaan strategi atau model bisnis masing-masing. vlogger sebagai salah satu cara promosi, Kemarin kita baru bikin business building jika mereka menyasar kalangan anak muda workshop, jadi kita ngajarin mereka di dengan segmen tertentu yang spesifik. Youtube itu potensi revenue-nya enggak cuma iklan dari Google aja tapi bisa juga branded Biaya penggunaan jasa vlogger yang relatif advertiser, content sponsorship. Bisa juga tinggi masih jauh lebih murah dibanding kalian ketika brand-nya udah kenceng kalian biaya pembuatan iklan di televisi. bisa coba pakai merchandise ... gimana caranya mereka tetep bisa sustain bisnis Salah satu pendiri MCN menyatakan mereka dengan branching out ke revenue yang lain. Kayak release buku, release make bahwa kepopuleran vlogger juga didorong up sendiri. Jadi, memang every step of the oleh fakta bahwa anak muda saat ini,

69 Jurnal ILMU KOMUNIKASI VOLUME 15, NOMOR 1, Juni 2018: 61-74 terutama mereka yang berada di kota besar, vlogger yang menjadi informan penelitian sedikit demi sedikit mulai meninggalkan ini mengaku bahwa awalnya cara dan gaya televisi dan beralih ke media daring dan bercerita lewat vlog bukanlah cara mereka media sosial seperti Youtube. Salah satu berekspresi dalam bentuk audio-visual. keunggulan Youtube adalah konsistensi Namun, mereka mengakui bahwa melalui mereka dalam memakai berbagai cara unggahan vlog, mereka menceritakan untuk menyasar calon penontonnya. bagian dari kehidupan pribadinya kepada Ada teman saya di sebuah stasiun TV, khalayak. Beberapa vlogger menyampaikan pendapatan mereka turun 30% ... lari ke digital, salah satunya Youtube. Saya juga bahwa keputusan mereka untuk membuat salut sama Youtube karena penetrasinya ke vlog justru muncul berdasarkan permintaan masyarakat juga luar biasa, mereka berbicara dari khalayak yang ingin lebih tahu off air, mereka bikin roadshow.... (DA, MCN Founder, wawancara, 27 September 2017) mengenai keseharian mereka. Awalnya itu, kita diawali bukan dari vlogger ya, Dalam konteks partisipasi dan presentasi tapi dari video parodi. Tapi kemudian banyak diri melalui media daring, vlog menjadi salah para subscriber yang pengen tahu lebih dekat [dengan kita]. Akhirnya di situ kita mulai bikin satu format konten yang sangat populer selama vlog-vlog, video blog gitu. Awalnya, kita bikin beberapa tahun belakangan ini. Kepopuleran question and answer, lalu mereka pengen tahu kehidupan kita di belakangnya seperti presentasi diri dalam bentuk video terkait apa, dari situ kita bikin ya, vlog gitu. Kalau dua hal, yaitu aspek teknis pembuatan video lagi jalan-jalan kita suka bikin videonya, ya tujuannya supaya subscriber lebih dekat dan pribadi yang semakin mudah dan murah kenal sama kita juga gitu. (UD, technology dan kemunculan berbagai media sosial yang vlogger, wawancara, 13 Agustus 2017) mulai menggunakan video sebagai salah satu Para vlogger ini juga merasakan bahwa bentuk interaksi utamanya. keuntungan dari menceritakan berbagai Facebook dan Twitter, dua media kesehariannya adalah kedekatannya dengan sosial yang sangat populer di Indonesia, subscriber. Para vlogger melihat bahwa kini juga banyak menggunakan konten- video-video yang mereka buat mendapatkan konten video. Selain itu, konten video respons positif dari para subscriber. Vlog dalam durasi singkat juga banyak terdapat sebagai bentuk partisipasi dalam media baru pada Instagram dan Snapchat. Namun, memiliki keterkaitan dengan berbagai praktik Youtube adalah media sosial utama tempat lain yang telah ada, seperti webcam culture, berbagai konten video bermunculan. personal blogging, dan confessional culture Vlog juga dapat dilihat sebagai salah (Burgess & Green, 2009b, h. 94). satu genre dari beragam konten video yang Vlog adalah salah satu genre dalam ada di media sosial seperti Youtube. Para komunikasi yang kerap mengundang kreator konten menggunakan vlog untuk komentar, seperti kritik, debat, dan diskusi mengekspresikan diri secara lebih personal lain secara interaktif. Ada pula beberapa dan seolah-olah sedang berinteraksi vlog yang dibuat saling bersahut-sahutan langsung dengan khalayaknya. Beberapa satu sama lain. Bentuk vlog berkembang

70 Jimi N. Mahameruaji, dkk. Bisnis Vlogging dalam... seiring waktu dan semakin banyak yang Banyak orang biasa yang dapat menjadi diproduksi secara profesional dengan populer tanpa bantuan industri media teknik penyuntingan yang semakin konvensional (Marwick, 2013, h. 229). kompleks. Vlog sebenarnya bukanlah hal Micro-celebrity juga dapat dipahami secara baru dan hanya muncul di Youtube. Namun, lain. berdasarkan analisis dan penelusuran yang Sebuah mindset atau sebuah praktik di mana telah dilakukan, Youtube memiliki peran khalayak seseorang dianggap sebagai sebuah basis penggemar (fanbase), kepopuleran yang signifikan dalam perkembangan dan seseorang dikelola melalui manajemen keberlangsungan vlogger di Indonesia. penggemar, dan presentasi diri seseorang dikonstruksi secara hati-hati sebagai bahan Hal ini dapat dilihat dari cara Youtube konsumsi orang lain. (Marwick, 2013, h. 230) membangun sistem yang komprehensif, Fenomena vlogger atau youtuber baik secara online maupun offline, untuk sebagai selebritas daring juga dapat memperkuat persepsi bahwavlogger adalah dilihat melalui diadakannya salah satu sebuah pilihan karier yang menjanjikan, acara terbesar Youtube bertajuk Youtube sekaligus memperkuat komunitas dan FanFest. Salah satu rangkaian event jejaring vlogger di Indonesia. dalam strategi Community Project dari Kepopuleran para vlogger Youtube adalah diselenggarakannya mengindikasikan bahwa mereka menjelma event yang mempertemukan para vlogger menjadi layaknya seorang selebritas atau youtuber dengan penggemar yang dunia daring. Fenomena selebritas daring mereka miliki. Acara Youtube FanFest bukanlah fenomena baru. Fenomena ini mempertemukan para vlogger atau sejenis dapat dilihat pula pada berbagai youtuber dengan penggemar mereka dalam media sosial lain yang lebih dahulu populer sebuah acara seremonial besar. di Indonesia, seperti kemunculan selebritas Acara ini juga sekaligus memperlihatkan di Twitter (Rahmawan, 2014, h. 2) dan antusiasme khalayak yang dimiliki oleh Instagram (Krisnawati, 2016, h. 178). para vlogger tersebut. Youtube FanFest Sebelumnya, konsep mengenai sele- Indonesia pertama kali diselenggarakan pada britas yang berkaitan dengan internet telah 2015. Menurut Gautam Anand, director of dipelajari oleh Senft (2008) yang kemudian content and operation Youtube Asia Pasifik, mencetuskan terminologi micro-celebrity. antusiasme penggemar Youtube di Indonesia [Micro-celebrity] adalah sebuah cara atau gaya baru dalam perilaku online di mana sangat besar. Hal ini dapat dilihat dari seseorang melakukan berbagai macam cara peningkatan jumlah konten sebesar 600% untuk meningkatkan kepopulerannya di internet menggunakan berbagai teknologi, dan kenaikan jumlah penonton sebesar 130% seperti video, blog, dan situs jejaring sosial. pada 2015 (Haniy, 2015, h. 1). (Senft, 2008, h. 25) Status sebagai selebritas daring ini Internet telah membuat konsep pula yang membuat para vlogger dipandang selebritas menjadi semakin demokratis. sebagai persona yang dapat digunakan

71 Jurnal ILMU KOMUNIKASI VOLUME 15, NOMOR 1, Juni 2018: 61-74 dalam kegiatan promosi dan memiliki penelitiannya, Burgess & Green melihat pengaruh besar kepada khalayaknya. Hal bahwa vlogger adalah generasi baru ini dinyatakan oleh salah seorang vlogger pembuat video “amatir” yang memproduksi berinisial UD sebagai berikut: “Sekarang video dalam bentuk monolog yang anak-anak muda banyak banget yang direkam menggunakan webcam dan teknik nonton Youtube ya, dan kita, vlogger, juga penyuntingan yang relatif sederhana. Para punya pengaruh besar banget ke mereka” vlogger ini membicarakan berbagai hal, (UD, vlogger, wawancara, 13 Agustus mulai dari pandangan pribadinya terkait 2017). politik, sosial-budaya, hingga keseharian Besarnya pengaruh vlogger kepada kehidupan mereka (Burgess & Green, anak muda sebagai mayoritas khalayak 2009b, h. 94). mereka juga diakui oleh salah seorang Lambat laun, para vlogger ini informan dari industri media digital yang berkumpul, berjejaring, dan menjadi mengatakan bahwa kebiasaan menonton sebuah komunitas besar. Dalam hal ini, anak-anak muda di Indonesia mengalami peran Youtube sebagai salah satu media perubahan. sosial besar di Indonesia menjadi sangat Karena sekarang anak-anak muda, gua dapet signifikan. Youtube secara aktif mencari data tuh, nonton video di Youtube increase dari 80% dari tahun lalu gitu. Dan mostly [anak talenta baru, membentuk dan mengelola muda] tuh tv rata-rata udah enggak lihat. Mereka komunitas, serta membangun beragam rata-rata ngeliat-nya ke Youtube. (DG, Digital sistem agar para vlogger ini memiliki bisnis Strategist, wawancara, 13 Agustus 2017). atau karier yang berkelanjutan melalui Berbagai paparan di atas telah program Community Project dan “Manfaat memperlihatkan bahwa perkembangan Youtube untuk Kreator”. Berbagai program vlogger terus dikelola dan dipantau secara tersebut memberi kesempatan para vlogger konsisten oleh pihak Youtube, baik sebagai di Indonesia untuk mendapatkan informasi, komunitas maupun online influencer. panduan yang dapat dipraktikkan secara Merujuk pada paparan tersebut serta penetrasi langsung, dan berbagai bantuan bersifat internet dan media sosial yang akan terus personal yang dapat digunakan untuk bertambah tinggi dalam beberapa tahun ke mengembangkan bisnis mereka. depan, fenomena vlogger sebagai bentuk Para vlogger ini dapat memperoleh bisnis baru yang menjanjikan dalam industri informasi terkait pengelolaan akun melalui media digital di Indonesia akan tetap bertahan aplikasi Creator Studio, mendapatkan dan berpotensi untuk terus berkembang. berbagai bantuan langsung dari pihak Youtube, dan dapat pula bergabung dalam SIMPULAN “Akademi Pembuat Konten” untuk Vlogger atau youtuber adalah sebuah mendapatkan informasi terkait hal teknis fenomena menarik dalam perkembangan maupun nonteknis yang dibahas secara industri media digital. Dalam salah satu lebih detail. Selain itu, mereka juga

72 Jimi N. Mahameruaji, dkk. Bisnis Vlogging dalam... mendapatkan beragam gambaran mengenai tubes: Analyzing the world’s largest user berbagai potensi untuk mendapatkan generated content video system. IMC. San- Diego, California: ACM. berbagai cara. Conway, C. (2014). The vlogger entrepreneurs. Penelitian ini juga memaparkan peran International Journal of Entrepreneurship and vlogger yang menjelma menjadi generasi Innovation, 15 (4), 285-285. Qualitative inquiry and pengaruh besar, terutama di kalangan Cresswell, W. J. (1994). research design: Choosing among five anak muda. Pengelolaan vlogger secara traditions. London, UK: Sage Publication. konsisten oleh pihak Youtube mendorong Gilliam, C. (2015, December 4). Instagram bisnis vlogger dalam industri media digital and Indonesia: How social media selling terus berkembang pesat. is disrupting eCommerce. dalam konteks Indonesia, masih sangat Haniy, S. U. (2015, Oktober 23). 5 alasan mengapa jarang ditemukan. Oleh karena itu, Indonesia kedatangan YouTube FanFest.

73 Jurnal ILMU KOMUNIKASI VOLUME 15, NOMOR 1, Juni 2018: 61-74

Paramaditha, A. (2013, August 23). In Indonesia, buzzers Senft, M. T. (2008). Camgirls: Celebrity & are not heard, but tweet for money. Reuters. community in the age of social networks. New com. Social Blade. (2017, January 17). Top 250 youtubers Putri, A. W. (2016, September 23). Kaya raya berkat in Indonesia sorted by subscribers. mostsubscribed> Rahmawan, D. (2014). Selebtwit: Micro-celebrity Thomsen, M. (2015, Juli 11). Pewdiepie doesn’t in indonesian twittersphere. Jurnal Kajian make anywhere close to what he should be Komunikasi, 2(1), 1-11. making. Forbes.com.

74