2015 2015 2015 Laporan Tahunan Laporan Tahunan Gapura di Annual Report Annual Report Laporan Tahunan Annual Report Gapura in New Spirit. New Hope. 2015

Laba Tahun Berjalan Net Income for the Year 54% 53,79

Pendapatan Revenue 9% 1.318,82

Aset Assets 26% 1.004,77 New Spirit. Hope. dalam miliar Rp in billion Rp

Cabang Stations 54

GSE Bermotor Motorized GSE 957

Maskapai 55

Penerbangan Flights 276.564

Ton Cargo Tons Cargo 158.947

Armada Teknologi Mutakhir New Spirit. New Hope. State-of-the-Art Fleet

PT Gapura Angkasa Aircraft Towing Ground Power Unit High Lift Loader Bendibelt Tractor Wide Body 180 KVA DAPENRA Building, 1st FL. Jl. Angkasa, Blok B - 12, Kav. 8 4/14 2/8 4/14 1/2 Kota Baru Bandar Kemayoran Beroperasi/Pesanan Beroperasi/Pesanan Beroperasi/Pesanan Beroperasi/Pesanan Operating/Order Operating/Order Operating/Order Operating/Order 10610 - Kegiatan operasi penunjang penerbangan di bandar udara sangat kompleks, dan PT Gapura Angkasa menyadari bahwa faktor keselamatan dan keamanan penerbangan serta kepuasan pelanggan harus tetap menjadi prioritas utama. In view of the complexity of flight support activities at airports, Gapura recognizes that flight safety and security as well as customer satisfaction must always remain its main priorities. Gapura membukukan kinerja keuangan menggembirakan untuk tahun buku 2015. Namun terlebih penting lagi, 2015 adalah tahun dimana manajemen baru Gapura melaksanakan program-program transformasi bisnis yang bertumpu pada lima pilar utama: People, Process, Premises, Brand dan Technology. Berbagai inisiatif strategis telah dilakukan, termasuk langkah Rebranding yang ditandai peluncuran logo baru Gapura, menggarisbawahi kesiapan Gapura melangkah maju dengan semangat baru menuju pencapaian visi baru menjadi perusahaan ground handling dengan kualitas layanan kelas dunia. New Spirit. New Hope.

Gapura posted an encouraging financial performance for 2015. More importantly, 2015 is the year in which Gapura’s new management implemented the business transformation program that is based on five main pillars: People, Process, Premises, Brand and Technology. The Company has carried out various strategic initiatives, including rebranding, as reflected in Gapura’s new logo, which underlines Gapura’s readiness to move forward with renewed vigor to achieve its new vision of becoming a world-class ground handling company.

Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa 1 Daftar Isi Contents

Gapura di 2015 18 Wilayah Operasi 34 Laporan Gapura in 2015 Operational Areas Manajemen 1 Latar Belakang 20 Struktur Organisasi Management Tema Organizational Report Theme Background Structure 36 Laporan Dewan 4 Ikhtisar Keuangan 22 Profil Dewan Komisaris Financial Highlights Komisaris Report from Board of the Board of 6 Profil Perusahaan Commissioners Corporate Profile Commissioners Profile 25 Profil Direksi 42 Laporan Direksi 6 Identitas Baru Report from the New Identity Board of Directors Profile Board of Directors 7 Visi, Misi 50 Analisis & Vision, Mission 28 Komposisi Pemegang Saham Pembahasan 8 5-Drivers Gapura Shareholders Manajemen 5-Drivers Gapura Composition Management Discussion & 10 Sekilas Gapura 29 Penghargaan dan Analysis Gapura at a Glance Sertifikasi 52 Tinjauan Bisnis & 12 Jejak Langkah Awards and Operasional Milestones Certifications Business and 14 Produk dan Jasa 30 Peristiwa Penting Operational Review Product and Service 2015 2015 Event Highlights

2 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report 110 Klien Kami Client List 111 Alamat Kantor Cabang Branch Office 60 Tinjauan Pendukung 90 Direksi Bisnis The Board of 115 Pejabat Senior Business Support Directors Senior Management Review 95 Komite Audit 116 Surat Pernyataan 60 TI Mendorong Transformasi Audit Committee Anggota Dewan IT Driven Transformation Komisaris tentang 99 Sekretaris Tanggung Jawab 63 SDM sebagai Sumber Perusahaan Daya Pertumbuhan atas Laporan Corporate Secretary Human Capital as Growth Tahunan 2015 Resources 100 Kode Etik PT Gapura Angkasa 70 Tinjauan Keuangan Code of Ethics Statement of Financial Review 102 Tanggung Jawab the Board of 76 Tata Kelola Sosial Perusahaan Commissioners Perusahaan Corporate Social Regarding Good Corporate Responsibility Responsibility for the 2015 Annual Governance 105 Data Report of Perusahaan 82 Rapat Umum PT Gapura Angkasa Pemegang Saham Corporate Data 117 Laporan Keuangan General Shareholders 106 Armada Financial Report Meeting (GSM) Fleet 86 Dewan Komisaris The Board of Commissioners

Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa 3 Ikhtisar Keuangan Financial Highlights

Angka pada tabel dan grafik menggunakan notasi bahasa Indonesia Numerical notation in all tables and graphs are in Indonesia

(Dalam Rp Juta, kecuali disebut khusus) 2015 2014 2013 (in Million Rupiah, or otherwise stated)

Pendapatan Usaha 1.318.818 1.210.443 1.092.668 Operating Revenues Beban Usaha 1.233.475 1.195.408 1.038.202 Operating Expenses Laba (Rugi) Usaha 85.344 15.035 54.466 Income (Loss) from Operations Penghasilan (Beban) Lain-lain - Bersih (7.458) 47.925 14.857 Other Income (Expenses) - Net Laba Sebelum Pajak 77.885 62.960 69.323 Profit Before Tax Beban Pajak (24.089) (27.769) (25.670) Tax Expenses Laba Tahun Berjalan 53.796 35.191 43.652 Net Income for the Year Pendapatan Komprehensif Lain 8.746 13.698 - Other Comprehensive Income Jumlah Pendapatan Komprehensif 62.542 48.889 43.652 Total Comprehensive Income

Jumlah Aset Lancar 382.949 335.070 282.011 Total Current Assets Jumlah Aset Tidak Lancar 621.818 461.127 463.520 Total Non-Current Assets Jumlah Aset 1.004.767 796.197 745.530 Total Assets Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 249.020 202.871 255.442 Total Current Liabilities Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 355.776 255.897 183.906 Total Non-Current Liabilities Liabilitas Sewa Pembiayaan 176.422 Lease Liabilities Jumlah Liabilitas 604.796 458.768 439.348 Total Liabilities Modal Ditempatkan dan Disetor 215.040 215.040 215.040 Issued and Fully Paid Capital Komponen Ekuitas Lainnya 184.931 122.389 91.142 Other Components of Equity Jumlah Ekuitas 399.971 337.429 306.182 Total Equity Jumlah Liabilitas dan Ekuitas 1.004.767 796.197 745.530 Total Liabilities and Equity

Arus Kas Diperoleh dari Aktivitas 64.492 (47.036) 101.138 Cash Flows Provided by Operating Operasi Activities Arus Kas Digunakan dari Aktivitas (14.590) 13.227 (118.372) Cash Flows Provided by (Used in) Investasi Investing Activities Arus Kas Diperoleh dari (Digunakan (24.000) 21.260 - Cash Flows Provided by (Used in) Untuk) Aktivitas Pendanaan Financing Activities

Rasio Ratios EBITDA Margin (%) 10,9 10,0 10,7 EBITDA Margin (%) Marjin Laba Usaha (%) 6,5 1,2 5,0 Operating Income Margin (%) Marjin Laba Bersih (%) 4,7 4,0 4,0 Net Income Margin (%) Tingkat Pengembalian Aktiva (%) 6,7 4,4 5,9 Return on Assets (%) Tingkat Pengembalian Ekuitas (%) 13,4 10,4 14,2 Return on Equity (%) Rasio Lancar (%) 153,8 165,2 110,0 Current Ratio (%) Debt to Equity Ratio (%) 101,2 136,0 143,4 Debt to Equity Ratio (%) Debt to Asset Ratio (%) 50,3 57,6 58,9 Debt to Asset Ratio (%)

4 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report Pendapatan Usaha (Rp juta) Laba Tahun Berjalan (Rp juta) Operating Revenue (Rp million) Net Income for the Year (Rp million)

53.796 1.318.818 1.210.443

1.092.668 43.652

35.191

2013 2014 2015 2013 2014 2015

Jumlah Aset (Rp juta) Jumlah Ekuitas (Rp juta) Total Assets (Rp million) Total Equity (Rp million)

399.971 1.004.767

337.429 796.197 306.182 745.530

2013 2014 2015 2013 2014 2015

Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa 5 Corporate Profile 01 Management Report Management Discussion & Analysis Business Report Corporate Governance Corporate Social responsibility Corporate Data Financial Report

Identitas Baru New Identity

Shared Success

Kami percaya bahwa dengan menyediakan Our Distinguishing Beliefs solusi layanan kelas dunia, kami dapat We Empower our customers to achieved high memberdayakan para pelanggan untuk performance. Collaboration spirit; our customer’s mencapai kinerja terbaik, sekaligus memastikan success is our success. Our progressive culture ensures pertumbuhan laba dan bisnis berkelanjutan bagi we deliver cutting edge solutions. People are our Gapura. greatest asset and backbone of our organization.

6 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report Menjadi penyedia jasa ground handling Visi dan jasa terkait lainnya di bandar udara Vision dengan kualitas layanan kelas dunia (To Provide World-Class Airport Services).

To be a service-oriented organization that is the catalyst that enables our customers to deliver their service promises every day. Misi Sebagai perusahaan penyedia jasa ground handling dan jasa terkait lainnya di bandar Mission udara, guna berkontribusi positif dalam integrasi bisnis jasa penerbangan nasional

Providing professional world-class ground handling services that delight our customers, deliver growth and profit for our stakeholders, and help progress the airport service industry.

Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa 7 Corporate Profile 01 Management Report Management Discussion & Analysis Business Report Corporate Governance Corporate Social Responsibility Corporate Data Financial Report

5-Drivers Gapura 5-Drivers Gapura

PEOPLE PROCESS

Perseroan terus membentuk Perseroan terus sumber daya manusia mengembangkan organisasi dengan karakter “passion, yang mampu “multi tasking” responsive, sincere, dengan “simplified business affable, consistent” melalui process” guna meningkatkan rekrutmen, pelatihan kecepatan, efisiensi dan dan pemberdayaan yang akurasi kegiatan ground berkelanjutan. handling.

The Company creates a pool of The Company continues to human resources that possess develop an organization that is the mentality of “passion, capable of conducting “multi- responsiveness, sincerity, tasking” alongside “simplified affability & consistency” business processes” in order to through ongoing efforts improve the speed, efficiency in recruitment, training and and accuracy of its ground development. handling activities.

8 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report Untuk mencapai visi sebagai “penyedia jasa ground handling dengan kualitas kelas dunia” sejak tahun 2014 Perseroan melakukan transformasi bisnis, yang dijabarkan menjadi 5 komponen pendorong transformasi, dikenal sebagai “5 Drivers” yang terdiri dari: To realize its vision of being a “ground handling services provider of world-class quality”, the Company since 2014 has undertaken a business transformation journey, in line with the following five components known as the “5 Drivers” of transformation, consisting of:

PREMISES TECHNOLOGY BRAND

Perseroan terus melakukan Perseroan terus berupaya Perseroan terus melakukan investasi peremajaan menjadi IT-based “brand engagement” agar peralatan GSE berteknologi organization melalui karyawan memahami mutakhir yang “eco friendly” penerapan state-of-the-art semboyan baru Gapura untuk meningkatkan technology yang tepat guna “Shared Success” serta efiesiensi biaya operasi dan untuk mengoptimalkan diaktualisasikan dalam produktivitas hasil produksi. proses-proses operasional aktivitas karyawan sehari- ground handling. hari. The Company continues to invest in revitalizing its GSE The Company strives to become The Company continues to fleet with the latest in an IT-based organization engage in “brand engagement” advanced technology “eco through the utilization of to socialize its tagline motto of friendly” units in order to appropriate state-of-the-art ‘Shared Success’ among its improve on the efficiency of its technology to fully optimize employees so as to be operational costs, as well as ground handling operations. manifested in their day-to-day productivity. activities.

Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa 9 Corporate Profile 01 Management Report Management Discussion & Analysis Business Report Corporate Governance Corporate Social Responsibility Corporate Data Financial Report

Sekilas Gapura Gapura at a Glance

Gapura adalah perusahaan patungan, yang didirikan pada 26 Januari 1998 oleh tiga BUMN yaitu PT (Persero) Tbk, PT Angkasa Pura I (Persero) dan PT Angkasa Pura II (Persero), bergerak di bidang usaha jasa ground handling dan kegiatan usaha lainnya yang menunjang usaha penerbangan di bandar udara.

Gapura is a joint-venture company that was established on January 26, 1998 by three State-Owned Enterprises, namely PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, PT Angkasa Pura I (Persero) and PT Angkasa Pura II (Persero). The Company is engaged in the business of ground handling services and other business activities that support the aviation business at the airport.

Pada awalnya maskapai penerbangan Garuda Indonesia melaksanakan ground handling sendiri, namun mengingat kebutuhan layanan profesional dan tuntutan hasil kerja yang optimal tanpa mengabaikan unsur keamanan, keselamatan, kehandalan dan ketepatan waktu, maka Garuda menyerahkan kegiatan ground handling ke pihak lain agar dapat berkonsentrasi pada operasional pesawat udara. Dari sinilah asal mula pendirian PT Gapura Angkasa.

Per tanggal 9 Desember 2014 struktur kepemilikan saham Gapura Angkasa adalah Garuda Indonesia (58,75%), Angkasa Pura II (31,25%) dan Angkasa Pura I (10%).

Garuda Indonesia initially carried out ground handling by themselves. However, given the need for professional services and the demand for optimum results without neglecting security, safety, reliability, and timeliness; Garuda decided to handover ground handling activities to other parties so as to focus on its operations. This is the origins of the founding of PT Gapura Angkasa.

As of December 9, 2014, Gapura Angkasa’s shareholders consist of Garuda Indonesia (58.75%), Angkasa Pura II (31.25%) and Angkasa Pura I (10%).

10 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report Kegiatan ground handling berpedoman pada standar Ground handling activities are based on global service pelayanan global dari International Air Transportation standards prescribed by the International Air Transportation Association (IATA) dimana Gapura menjadi anggota, sehingga Association (IATA) of which Gapura is a member and thereby Gapura dipercaya maskapai nasional maupun internasional di trusted by national and international airlines at the 53 airports 53 bandar udara tempat Perseroan saat ini beroperasi. that the Company currently operates in.

Layanan Gapura saat ini terus berkembang dari ground Gapura’s services continue to grow from ground handling handling ke jasa warehousing, pengelolaan executive lounge, to warehousing services, executive lounge management, jasa hospitality atau passenger service assistant, serta hospitality services and passenger service assistance, as well learning center. as the learning center.

2019 2018 World 2017 Business Class 2016 Operational & Excellence 2015 Business Service Excellence • Top 50 Best Business Leverage • Improve Financial Companies in Leverage • Engaged Employee Performance Indonesia for Creating • Re-Branding (2) • Hub Control & • EBITDA margin 15% Leaders • Re-Branding • HC Transformation (2) Dashboard • Non-Core Business • IATA Approved • HC Transformation • Individual & Group • GSE Simplification & Spin-Off Training Center • Competency Performance Clustering (3) • Enhanced Business • IT Based Organization Development • Competency • Operation Control Portfolio • GSE Augmentation & Development (2) System on other • Overseas JV Rejuvenation • GSE Augmentation & Stations • GSE Simplification & Rejuvenation (2) • SKYTRAX Five Star Clustering • GSE Simplification & Ground Handling • Operation Control Clustering (2) • Younger GSE Fleet System • Operation Control • Improved Business • Minimum Charge System (2) Segments Profitability on Low Frequency • GSE Maintenance Stations Business • New APB for CGK-T3 • Unscheduled Flight Handling • New Line of Business • Ground Breaking for Own Office

Seiring dengan corporate action Garuda Indonesia menjadi In line with Garuda Indonesia’s corporate action to become pemegang saham mayoritas, manajemen Perseroan menyusun the Company’s majority shareholder, Gapura Angkasa’s perencanaan baru bagi masa depan Gapura. Strategi management prepared a new plan for the future. The transformasi jangka panjang Perseroan untuk periode tahun Company’s long-term transformation strategy for the 2015 – 2015 – 2019 yang mengarah pada pertumbuhan secara 2019 period is directed towards the gradual transformation bertahap menjadi perusahaan ground handling dengan kualitas into a world-class ground handling company. layanan kelas dunia.

Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa 11 Corporate Profile 01 Management Report Management Discussion & Analysis Business Report Corporate Governance Corporate Social Responsibility Corporate Data Financial Report

Jejak Langkah Milestones

1998 1999-2000

Januari Perseroan beroperasi di 20 Bandara dengan 14 section Perseroan didirikan (Akta Pendirian No. pelayanan (ref. IATA SGHA 1998) 32) tanggal 26 Januari 1998 The Company operates in 20 airports offering 14 section January services (ref. IATA SGHA 1998) Establishment of the Company (Deed No. 32) on January 26, 1998 April 2014 Perseroan melayani section 6 (ref. IATA SGHA 1998) • Memperluas jaringan pelayanan (area • Expanded its area of operations to cover April operasi) hingga 45 Bandara 45 airports The Company provides 6 section services • Memperoleh Penghargaan Pelayanan • Received the ‘Pelayanan Publik Prima’ (ref. IATA SGHA 1998) Publik Prima dari Kementerian Award from the Ministry of Transportation Perhubungan • Menetapkan business turnaround strategy • Setup business turnaround strategy • Memperkenalkan program cost effective • Introduction of a cost effective program 2005 melalui business process transformation through business process transformation dengan hasil efisiensi Rp75 miliar resulting greater efficiency amounting to • Peninjauan safety program Rp 75 billion • Recurrent training • Review safety program Mengoperasikan Pergudangan • Restrukturisasi Organisasi, termasuk • Recurrent training Internasional CGK project liquidation (GSE maintenance, • Organization Restructuring, including Logistic, Smart Handling) dan set up SBU project liquidation (GSE maintenance, Operates the International Others business Logistics, Smart Handling) and set up SBU Warehousing business at CGK • Pengaplikasian Information System SAP Other businesses untuk FiCo Modul (Finance and Controlling) • Applying Information System SAP for FiCo yang dimulai 1 Oktober 2014 Module (Finance and Controlling) starting • Maskapai luar negeri baru: Royal Brunei, from October 1, 2014 2009 China Southern, Dragon Air (DPS) dan • New International Customers: Royal Oman Air (CGK) Brunei, China Southern, Dragon Air (DPS) • Memperoleh “The Best Ground Handler and Oman Air (CGK) Around the World 2014” dari China • The Best Ground Handler Around the • Mendapatkan Sertifikasi "ISAGO" Airlines, “The Best Top Ten Ground World 2014 from China Airlines, The • Memperoleh “SNI Award” Handler 2014” dari Xiamen Air, dan “The Best Top Ten Ground Handler 2014 from Best First Quarterly in Ocean Region and Xiamen Air, and The Best First Quarter in • Obtained the “ISAGO” Certification The Best Ground handler 2014 di area the Oceania Region and The Best Ground • Obtained the “SNI Award” Asia Tenggara/Oceania dari Korean Air. handler 2014 for the areas of Southeast • Pembukaan 10 cabang baru untuk Garuda Asia/Oceania from Korean Air. G/H Services (MKQ, JBR, BWX, BUW, LUW, • Opening 10 new branches for Garuda G/H MJU, FLZ, SWQ, AMQ, dan PSU) Services (MKQ, JBR, BWX, BUW, LUW, MJU, FLZ, SWQ, AMQ, and PSU)

12 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report 2001 2003 2004

Mengoperasikan Pergudangan Memperoleh Sertifikasi atas • Melakukan "Corporate Turn Domestik CGK penerapan SMM ISO 9001:2000 Around" • Diversifikasi Produk untuk segmen Operates the Domestic Obtained an SMM ISO LCC “SMART HANDLING” Warehousing business at CGK 9001:2000 certification • Engaged in a “Corporate Turn Around “ • Product diversification into LCC ”SMART HANDLING” 2015

• Implementasi Information System SAP HCM Payroll Module • Implementation of Information System SAP HCM Payroll • Handling ATR Garuda di Pangkalanbun, Ketapang dan Tanjung Module Karang, Sabang, Meulaboh, Lhokseumawe, dan Langgur • Handled Garuda’s ATR aircraft at Pangkalanbun, Ketapang • Launching Gapura Learning Center tanggal 23 Maret 2015 and Tanjung Karang, Sabang, Meulaboh, Lhokseumawe, and • Handling Tiger Airways di CGK, DPS, dan SUB, Air Asia Berhad Langgur • Official launch of Gapura Learning Center on March 23, 2015 di BTJ dan PNK, Nam Air di PGK dan TJQ, Kalstar di DPS, Express • Handled Tiger Airways at CGK, DPS, and SUB; Air Asia Berhad Air di CGK, di PNK dan MDC, Air Asia-X di DPS, Garuda di at BTJ and PNK; Nam Air at PGK and TJQ; Kalstar at DPS; TKG, dan Jetstar di PLM dan PKU. Express Air at CGK, Citilink at PNK and MDC; Air Asia-X at DPS; • Penandatanganan GSE Leasing Agreement tanggal 1 Juni Garuda at TKG; and Jetstar at PLM and PKU. 2015 • Signing of GSE Leasing Agreement on June 1, 2015 • Zero Accident / Incident di bulan Maret, April, Mei, dan Juni • Achieved Zero Accident / Incident during March, April, May and • Implementasi New Brand, New Colour Scheme tanggal 7 Mei June 2015 • Implementation of New Brand and New Colour Scheme on • Implementasi e-Procurement mulai September 2015 May 7, 2015 • Implementation of e-Procurement beginning in September • GSE baru dengan Livery baru : GPU (2), HLL (4), ATW (4), PBS 2015 (6), BendiBelt (1) • New GSE units in new livery: GPU (2), HLL (4), ATW (4), PBS (6), • Handling pesawat Boeing B787 Dreamliner di DPS (JAL, Qatar, BendiBelt (1) Royal Brunei) • Handled Boeing B787 Dreamliner aircraft at DPS (JAL, Qatar, • Peresmian GSE baru dengan Livery baru (ATW) tanggal 15 Royal Brunei) September 2015 • Official inauguration of new GSE (ATW) with new livery on • Kick Off Operation Control System tanggal 8 Oktober 2015 September 15, 2015 • Kick Off Operation Control System on October 8, 2015

Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa 13 Corporate Profile 01 Management Report Management Discussion & Analysis Business Report Corporate Governance Corporate Social Responsibility Corporate Data Financial Report

Produk dan Jasa Product and Service

Ground handling atau airport services mencakup pelayanan Ground handling or airport services comprise of passenger, terhadap penumpang, bagasi, cargo dan pos yang diangkut baggage, cargo and postal services that are transported pesawat udara, serta penyediaan peralatan untuk membantu by aircraft, as well as providing equipment to support the pergerakan pesawat di darat selama berada di bandar udara, movement of aircraft on land while at the airport, both for the baik di fase kedatangan maupun keberangkatan. arrival and departure phases.

Bidang usaha Perseroan sebagaimana dimuat dalam Akta No. The Company’s business fields, as stipulated in Deed No. 2 2 tanggal 1 September 2010 merupakan pengembangan dari dated September 1, 2010, are derived from the standards standar yang ditetapkan IATA Airport Handling Manual, 810 prescribed in the IATA Airport Handling Manual, 810 Annex A Annex A tahun 1998, yaitu kini mencakup: of 1998, include: 1. Representation and Accommodation 1. Representation and Accommodation 2. Load Control, Communication and Departure Control 2. Load Control, Communication and Departure Control System (DCS) System (DCS) 3. Unit Load Device (ULD) Control 3. Unit Load Device (ULD) Control 4. Passenger and Baggage 4. Passenger and Baggage 5. Cargo and Post Office Mail 5. Cargo and Post Office Mail 6. Ramp Service 6. Ramp Service 7. Aircraft Servicing 7. Aircraft Servicing 8. Fuel and Oil 8. Fuel and Oil 9. Aircraft Maintenance 9. Aircraft Maintenance 10. Flight Operation and Crew Administration 10. Flight Operation and Crew Administration 11. Surface Transport 11. Surface Transport 12. Catering Service 12. Catering Service 13. Supervision and Administration 13. Supervision and Administration 14. Airport Security 14. Airport Security 15. Warehouse and Logistic 15. Warehouse and Logistic 16. Ground Handling Consultant 16. Ground Handling Consultant 17. Pendidikan dan Pelatihan serta penyediaan tenaga ahli 17. Education and Training as well as providing ground ground handling handling experts

Secara garis besar pendapatan Perseroan diperoleh dari 3 Overall, the Company’s revenues derive from 3 business fields, bidang usaha, yaitu ground handling, warehousing, dan jasa- namely: ground handling, warehousing, and aviation support jasa penunjang penerbangan di bandar udara. services at airports.

14 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report 01 Ground Handling

Layanan ground handling Perseroan dikelompokkan sesuai The Company’s ground handling services are grouped according segmen maskapai atau jenis penerbangan yang dilayani, yaitu: to the airline or type of flight served, namely: • VVIP Handling • VVIP Handling • Premium Handling • Premium Handling • LCC Handling • LCC Handling • Charter/Unschedule/Adhoc Flight • Charter/Unscheduled/Adhoc Flight

Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa 15 Corporate Profile 01 Management Report Management Discussion & Analysis Business Report Corporate Governance Corporate Social Responsibility Corporate Data Financial Report

Produk dan Jasa Product and Service

02 Warehousing

Layanan warehousing dan cargo handling Perseroan didukung The Company’s warehousing and cargo handling services dengan teknologi mutakhir untuk memastikan seluruh proses are backed by the latest technology to ensure that all work pekerjaan dilakukan secara aman dan efisien. Pelayanan processes are safe and efficient. These warehousing services warehousing Perseroan tersedia di bandara Soekarno-Hatta, are available at Soekarno-Hatta Airport, Cengkareng. Cengkareng.

16 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report 03 Hospitality and Learning Center Berbeda dengan dua bidang usaha utama Gapura yang terkait In contrast to Gapura’s two main businesses that are dengan operasi penerbangan di airside (sisi udara) bandar udara, associated with airside airport flight operations, flight support maka kegiatan jasa-jasa penunjang penerbangan berada di services are situated on the landside, specifically within the landside (sisi darat) terutama di gedung terminal bandar udara. airport terminal buildings.

• Executive Lounge • Executive Lounge Gapura memperluas layanan dengan menyediakan Gapura expanded its services by providing executive lounges executive lounges di beberapa bandara: Terminal 1C at a number of airports, namely: Terminal 1C CGK airport, the bandara CGK; Departure Hall bandara PNK dan Ground Floor Departure Hall at PNK airport and the Ground Floor of the bandara PKU. Lounge Gapura menawarkan kenyamanan, PLM airport. The Gapura Lounge offers total comfort, a calm lingkungan yang tenang, fasilitas telepon, internet akses environment, telephone facilities, wireless internet access, tanpa kabel serta sajian minuman dan makanan ringan. as well as a selection of drinks and light snacks.

• Hospitality • Hospitality Layanan hospitality atau Passenger Service Assistant Hospitality services or Passenger Service Assistance (PSA) (PSA) terdiri dari layanan meet & greet assistance, check in comprise of meet & greet assistance, check in assistance, visa assistance, visa & immigration assistance, baggage claim & immigration assistance, baggage claim assistance, customs assistance, customs clearance assistance, limousine services, clearance assistance, limousine services, and international dan international events. Tersedia untuk proses kedatangan, events services. Arrival processing, transit, or departure services transit atau keberangkatan di bandara CGK, DPS, JOG dan PNK. at the CGK, DPS, JOG and PNK airports are also provided.

Awalnya layanan hanya ditujukan untuk penumpang These services were initially intended for passengers of Garuda Garuda Indonesia, namun digunakan juga oleh maskapai Indonesia only, but they are now available for customers of internasional (Korean Air, Japan Airlines) dan hotel bintang other international airlines (Korean Air, Japan Airlines) and 5 (Shangri-La, Mulia, Mandarin, Hermitage) serta pelanggan 5-star hotels (Shangri-La, Mulia, Mandarin, Hermitage) as well korporat dan individu lain. Hospitality Gapura telah as other corporate and individual customers. Gapura hospitality tergabung ke dalam The Concierge Society of Indonesia. has been incorporated into The Concierge Society of Indonesia

• Learning Center • Learning Center Gapura Learning Center telah ditingkatkan menjadi unit bisnis Gapura Learning Center has been upgraded into a business yang memberi pelatihan untuk pihak eksternal bidang basic unit that provides training to external parties in the field of airport handling management, basic frontliner, grooming & basic airport handling management, basic frontline services, etiquette, aviation security, cargo and mail, dangerous goods, grooming & etiquette, aviation security, cargo and mail, dan Ground Support Equipment (GSE) operator. dangerous goods, and Ground Support Equipment (GSE) operations. Lulusan Gapura Learning Center memperoleh sertifikat Graduates of Gapura’s Learning Center receive a certificate dan SKP (Surat Kecakapan Personel) dari Kementerian and Personnel Proficiency Certification (SKP) from the Perhubungan yang merupakan lisensi resmi untuk bekerja Ministry of Transportation, which is an official license to work di kebandarudaraan dan maskapai penerbangan. at airports and airlines.

Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa 17 Corporate Profile 01 Management report Management Discussion & Analysis Business Report Corporate Governance Corporate Social responsibility Corporate Data Financial report

Wilayah Operasi Makassar (UPG) (BPN) Penerbangan Pelanggan Penerbangan Pelanggan Operational Areas 56 Flights 3 Customers 35 Flights 4 Customers

Merupakan cabang yang mampu menangani pesawat wide body dan Merupakan cabang yang mampu menangani pesawat wide body dan narrow body, kecuali tipe pesawat A-380. narrow body, kecuali tipe pesawat A-380. Melayani 35 Flight/hari dari 4 customer. Ada tiga customer untuk Melayani 56 Flight/hari dari 3 customer. Ada dua customer untuk penerbangan domestik dan satu untuk penerbangan internasional. penerbangan domestik dan satu untuk penerbangan internasional. Hub Station capable of accomodating all types of wide-body and Hub Station capable of accomodating all types of wide-body and narrow-body aircraft except the A-380. Sabang narrow-body aircraft except the A-380. Handled 35 flights/day from 4 customers, 3 for domestic flights and Lhokseumawe Handled 56 flights/day from 3 customers, 2 for domestic flights and 1 for international flights. Pinangsori 1 for international flights.

Medan

Meulaboh Putusibau

Ketapang Batam Gunung Sitoli

Palembang Manado Sorong Biak Pontianak Balikpapan Luwuk Pangkalanbun Ambon Langgur Tanjung Pandan Mamuju Denpasar Tanjung Karang Makassar Bau bau Pomalaa Bima Jakarta (CGK) Jakarta (HLP) Bandung Jember Lombok Ende Merauke Solo Saumlaki Banyuwangi Sumbawa Tambolaka Jakarta (CGK) Labuan Bajo

Penerbangan Pelanggan Denpasar (DPS) Surabaya (SUB) (KNO) 250 Flights 18 Customers Penerbangan Pelanggan Penerbangan Pelanggan Penerbangan Pelanggan Merupakan Cabang Utama yang memiliki kapasitas untuk menangani 96 Flights 19 Customers 96 Flights 5 Customers 51 Flights 5 Customers pesawat dari semua tipe pesawat, baik wide body maupun narrow body, termasuk type pesawat A-380. Merupakan cabang yang mampu menangani pesawat wide body dan Merupakan Cabang yang mampu menangani pesawat wide body dan Merupakan cabang yang mampu menangani pesawat wide body dan Melayani 250 Flight/hari dari 18 customer. Ada empat customer narrow body, kecuali tipe pesawat A-380. narrow body, kecuali tipe pesawat A-380. narrow body, kecuali tipe pesawat A-380. untuk penerbangan domestik dan 14 untuk penerbangan Melayani 96 Flight/hari dari 5 customer. Ada empat customer untuk Melayani 96 Flight/hari dari 19 customer. Ada dua customer untuk Melayani 51 Flight/hari dari 5 customer. Ada dua customer untuk internasional. penerbangan domestik dan satu untuk penerbangan internasional. penerbangan domestik dan 17 untuk penerbangan internasional. penerbangan domestik dan tiga untuk penerbangan internasional. Main Hub Station capable of accomodating all types of wide-body Hub Station capable of accomodating all types of wide-body and Hub Station capable of accomodating all types of wide-body and Hub Station capable of accomodating all types of wide-body and and narrow-body aircraft, including the A-380. narrow-body aircraft, except the A-380. narrow-body aircraft except the A-380. narrow-body aircraft, except the A-380. Handled 250 flights/day from 18 customers, 4 for domestic flights Handled 96 flights/day from 5 customers, 4 for domestic flights and Handled 96 flights/day from 19 customers, 2 for domestic flights Handled 51 flights/day from 5 customers, 2 for domestic flights and and 14 for international flights. 1 for international flights. and 17 for international flights. 3 for international flights.

18 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa 19 Corporate Profile 01 Management Report Management Discussion & Analysis Business Report Corporate Governance Corporate Social Responsibility Corporate Data Financial Report

Struktur Organisasi per 5 Februari 2016

Organizational Structure as of 5 February, 2016

Head of Direktur Utama Internal Auditor (President & CEO) BOARD OF DIRECTORS

Admin & Financial Lead Auditor

Direktur Operasi Direktur Keuangan Direktur Strategi & SDM Commercial & SBU Operation Lead (EVP Operation Services) (EVP Finance Services) (EVP Strategy & HC Services) Auditor

SM Business Relationship Corporate Secretary

VP Commercial VP Operation VP Maint & Eng VP Financial Analysis VP Accounting & Risk VP Corp Plan & IT VP Treasury VP Human Capital VP Procurement Services Services Services & Budgeting Management Support SM General Affair & Public Relation SM Fin Analysis SM Passenger SM Cash SM HC Planning & SM Strategic SM Contract SM Maintenance & Management SM Accounting SM Purchasing Services Management Learning Dev Planning Report SM Legal

SM HC Admin SM Customer SM Baggage & SM Asset & Risk SM Account Rec & SM Engineering SM Budgeting Compensation & SM Compliance SM IT Support Relation Cargo Services Management Tax Management Benefit Head of Safety Security & Quality Assurance SM Ramp Operation SM Corporate Services Culture

SM Quality & Standardization SM Outsourcing Management

SM Aviation Safety Kantor Cabang (Branch Offices) & Security

Head of Inspector/Inspector Safety Services & Kantor Perwakilan Quality (Representative Offices)

20 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa 21 Corporate Profile 01 Management Report Management Discussion & Analysis Business Report Corporate Governance Corporate Social Responsibility Corporate Data Financial Report

Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners Profile

Capt. Novianto Herupratomo Komisaris Utama President Commissioner

Menjabat sebagai Komisaris Utama sejak 22 November 2013. Saat ini Beliau juga menjabat sebagai Direktur Operasi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.

Sebelumnya di Garuda Indonesia Beliau menjabat VP Corporate Quality, Safety & Environment Management, VP Flight Safety, Aviation Security & Environment, GM Incident Management, GM Incident Investigation, Company Check Pilot Strata III, GM Flight Standard, Manager Company Operating Procedure, Manager Technical, Pilot Boeing 737, Simulator Instructor Boeing 737, Captain Narrow Body, Senior Flight Offier Wide Body, Copilot DC-9, dan Junior Copilot DC-9. Memulai karir sebagai penerbang di Garuda Indonesia sejak 27 November 1981.

Novianto Herupratomo lahir di Malang 25 November 1959, lulusan Lembaga Pendidikan Perhubungan Udara (LPPU) Curug pada 1981.

Serving as President Commissioner since November 22, 2013. Concurrently, he serves as Operations Director at PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.

His previous positions with Garuda Indonesia were as VP for Corporate Quality, Safety & Environment Management, VP for Flight Safety, Aviation Security & Environment, GM Incident Management, GM Incident Investigation, Company Check Pilot Boeing 737 Strata III, GM Flight Standard, Manager Company Operating Procedure, Manager Technical, Pilot of the Boeing 737, Simulator Instructor for the Boeing 737, Captain for Narrow Body, Senior Flight Officer for Wide Body, Copilot DC-9, and Junior Copilot DC-9. He began his career as a pilot with Garuda Indonesia from November 27, 1981.

Novianto Herupratomo was born in Malang on November 25, 1959, and graduated from the Air Transportation Educational Institute, Curug, in 1981.

22 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report Yushan Sayuti Komisaris Commissioner

Menjabat sebagai Komisaris sejak 22 November 2013. Pada saat bersamaan Beliau juga menjabat Direktur Operasi PT Angkasa Pura I (Persero) pada periode 10 April 2013 sampai dengan 10 November 2015.

Sebelumnya di TNI AU Beliau menjabat Panglima Komando Operasi II berkedudukan di Makassar, Komandan Lanud Abdulrachman Saleh Malang, Komandan Polisi Militer, Kepala Dinas Survey dan Pemotretan Udara, Kepala Pusat Komando Pengendalian Markas Besar AU, Komandan Lanud Sulaiman Bandung, perwira di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Udara, Komandan Skadron Udara 4, Instruktur Wing Pendidikan 1, dan perwira penerbang Skadron Udara 17.

Yushan Sayuti lahir di Pariaman 19 Maret 1952, lulusan Akademi Angkatan Udara pada 1976 dan Sekolah Penerbang TNI AU pada 1980.

Serving as Commissioner since November 22, 2013. Concurrently, he also served as Operations Director at PT Angkasa Pura I Persero) for the period April 10, 2013 to November 10, 2015.

A career officer in the , his previous postings include that of Commander in Chief Operations Command II in Makassar, Commander of Abdulrachman Saleh Airbase, Malang, Commander of the Military Police, Head of the Aerial Survey and Photography Bureau, Head of Control Command Center at Air Force Head Quarters, Commander of Sulaiman Airbase Bandung, officer at the Air Force Staff and Command School, Commander of Squadron 4, Instructor at Flight School Wing 1, and Flight Officer of Squadron 17.

Yushan Sayuti was born in Pariaman on March 19, 1952, and graduated from the Air Force Academy in 1976 and from the Air Force Flight School in 1980.

IGN Bambang Tjahjono Komisaris Commissioner

Menjabat sebagai Komisaris sejak 22 November 2013. Saat ini Beliau juga menjabat Direktur Utama Perum LPPNPI (AirNav Indonesia).

Sebelumnya di Kementerian Perhubungan Beliau menjabat Direktur Bandar Udara, Kepala Pusat Pendidikan Pelatihan Perhubungan Udara, Direktur Keselamatan Penerbangan, Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, dan Kepala Administrasi Bandara Soekarno-Hatta.

IGN Bambang Tjahjono lahir di Semarang, 6 April 1955. Memperoleh gelar sarjana Planologi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 1980, dan gelar Magister Teknik Bandara (Airport Engineering) dari École Nationale des Travaux Publics de l’État (ENTPE) di Lyon, Perancis pada 1985.

Serving as Commissioner since November 22, 2013. Concurrently, he serves as President Director of Perum LPPNPI (AirNav Indonesia).

Previously, he has held a number of positions at the Ministry of Transportation, including as Director of Airports, Head of the Air Transportation Training Center, Director of Flight Safety, Secretary Director General of Air Transportation, and Administration Head, Soekarno-Hatta Airport.

IGN Tjahjono was born in Semarang on April 6, 1955. He obtained his Bachelor’s degree in Planology from the Institut Teknologi Bandung (ITB) in 1980, and Master’s degree in Airport Engineering from École Nationale des Travaux Publics de l’État (ENTPE), Lyon, France, in 1985.

Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa 23 Corporate Profile 01 Management Report Management Discussion & Analysis Business Report Corporate Governance Corporate Social Responsibility Corporate Data Financial Report

Bintang Hidayat Komisaris Commissioner

Menjabat sebagai Komisaris sejak 28 April 2015. Pada 12 Januari 2016 Beliau menjabat sebagai Kasubdit Litbang Perhubungan Udara.

Sebelumnya di Kementerian Perhubungan Beliau menjabat Kepala Otoritas Bandara Wilayah I – Bandara Soekarno-Hatta, Direktur Bandar Udara, Kepala Otoritas Bandara Wilayah IV – Bandara Ngurah Rai, Kepala Bagian Perencanaan Perhubungan Udara, Kepala Sub Direktorat Sistem & Standardisasi Pelayanan Direktorat Angkutan Udara, dan Kepala Sub Direktorat Program Bandara.

Bintang Hidayat lahir di Purwokerto, 5 Mei 1967. Memperoleh gelar Sarjana Teknik Arsitektur dari Universitas Diponegoro Semarang pada 1987.

Serving as Commissioner since April 28, 2015. As of January 12, 2016, he concurrently holds the position of Head of Air Transportation R&D Sub-Directorate.

Previously at the Ministry of Transportation, he served as the Head of Airport Authority Region I - Soekarno-Hatta Airport, Director of Airports, Head of Airport Authority Region IV - Ngurah Rai Airport, Head of Air Transportation Planning Section, Head of System & Service Standardization Sub-Directorate, Air Transportation Directorate, and Head of the Airport Program Sub-Directorate.

Bintang Hidayat was born in Purwokerto on May 5, 1967. He obtained his Bachelor’s degree in Architecture from Universitas Diponegoro, Semarang in 1987.

Ituk Herarindri Komisaris Commissioner

Menjabat sebagai Komisaris sejak 28 Oktober 2015. Saat ini Beliau juga menjabat sebagai Direktur Airport Services dan Facility PT Angkasa Pura II (Persero).

Sebelumnya di PT Kereta Api Indonesia sebagai Vice President of Customer Care serta Advisor of Commercial Director for Contact Center & Customer Services, Managing Director PT Inasti Mitra Solusi Consultant. Di PT Indosat, Tbk pernah menjabat sebagai Head of Internal Communication, Manager Training Operation dan Branch Manager of Area Jakarta Barat, Jakarta Pusat & Tangerang. Di PT Satelindo pernah menjabat sebagai Manager Revenue Assurance, Customer Service & Loyalty Customers of Jabodetabek, Supervisor of VIP Services & Retention of Jabodetabek Region, Supervisor of National Call Center VIP Services dan Supervisor of Walk in Services/Galeri. Juga menjabat sebagai Vice Chairman di ORCA Diving School.

Ituk Herarindri lahir di Yogyakarta, 15 Agustus 1965. Memperoleh gelar sarjana Ekonomi dari Universitas Surabaya.

Serving as Commissioner since October 28, 2015. Concurrently, she serves as Director of Airport Services and Facilities at PT Angkasa Pura II (Persero).

Her previous positions include that of Vice President of Customer Care and Advisor to the Commercial Director for Contact Centers & Customer Service at PT Kereta Api Indonesia, Managing Director of PT Inasti Solusi Consultants, Head of Internal Communications, Manager of Training Operations, and Branch Manager for West jakarta, Central Jakarta and Tangerang Area at PT Indosat, Manager of Revenue Assurance, Customer Service & Loyalty Customers of the Jabodetabek Region, Supervisor of VIP Services & Retention of the Jabodetabek region, Supervisor of the national Call Center VIP Services and Supervisor for Walk-In Services/Gallery with PT Satelindo. She has also served as Vice Chairman at ORCA Diving School. Ituk Herarindri was born in Yogyakarta on August 15, 1965. She obtained her Bachelor’s degree in Economics from Universitas Surabaya (Ubaya).

24 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report Profil Direksi Board of Directors Profile

Agus Priyanto Direktur Utama President & CEO

Menjabat sebagai Direktur Utama sejak 19 Desember 2013.

Sebelumnya di PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk sejak 1986. Sepanjang karirnya di Garuda Indonesia, beliau telah menduduki berbagai jabatan, termasuk sebagai Direktur Pelayanan, Direktur Niaga, General Manager untuk Spanyol, Italia, Austria dan Jerman, VP Revenue Management, Area Manager untuk Australia & New Zealand, General Manager untuk Swiss, General Manager untuk Brunei Darussalam dan General Manager untuk Scandinavia dan Finlandia. Selain itu beliau pernah menjabat Komisaris PT , Komisaris PT Gapura Angkasa, serta Komisaris Utama PT Abacus Distribution Systems Indonesia.

Agus Priyanto lahir di Lubuk Pakam, Utara, 15 Agustus 1958. Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto pada 1984. Beliau juga telah mengikuti pendidikan AMDP (Airlines Management Development Program) yang diselenggarakan oleh IATA Jenewa pada tahun 2000. Selain itu beliau juga telah mengikuti berbagai kursus dan pelatihan Leadership yang diselenggarakan oleh berbagai institusi Internasional termasuk mengikuti program Management Trainee di USA dan Canada yang dilaksanakan oleh Garuda Indonesia.

Serving as President & CEO since December 19, 2013.

Previously he served at PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, starting from 1986. During his career with Garuda Indonesia, he held a number of positions including as Service Director,

Commercial Director, General Manager for Spain, Italy, Austria and Germany, VP for Revenue Management, Area Manager for Australia & New Zealand, General Manager for Switzerland, General Manager for Brunei Darussalam, and General Manager for Scandinavia & Finland. He has also served as Commissioner at PT Aerowisata, Commissioner at PT Gapura Angkasa, and President Commissioner at PT Abacus Distribution Systems Indonesia.

Agus Priyanto was born in Lubuk Pakam, , on August 15, 1958. He obtained his Bachelor’s degree in Economics from Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, in 1984, and completed the IATA-sponsored AMDP (Airlines Management Development Program) training program in Geneva in 2000. In addition, he has attended numerous seminars and workshops on Leadership from a variety of international institutions, including participating in Garuda Indonesia’s Management Trainee program in the US and Canada.

Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa 25 Corporate Profile 01 Management Report Management Discussion & Analysis Business Report Corporate Governance Corporate Social Responsibility Corporate Data Financial Report

Sucipto Direktur Operasi EVP Operation Services

Mengawali karir sebagai Mekanik dan Operator GSE PT Garuda Indonesia Surabaya tahun 1982 kemudian ke Garuda Maintenance Facility di Jakarta sebagai Engineer, Manager Engineering Project, Senior Manager Engineering Procurement sebelum berpindah ke Gapura Angkasa sebagai Vice President Operations, VP Facility, GM Soekarno-Hatta Airport, GM Ngurah Rai , dan VP Corporate Secretary.

Sucipto menyandang gelar sebagai Sarjana Teknik Mesin dan Magister Manajemen Air Transportation dan juga pernah mengikuti berbagai training di dalam maupun di luar negeri: Aircraft Engines di Rolls Royce UK, General Electric USA, Station Handling Management Course IATA Switzerland.

He began his career in 1982 as a GSE Mechanic and Operator with PT Garuda Indonesia in Surabaya, before moving to the Garuda Maintenance facility in Jakarta to serve as an Engineer, Manager for Engineering Projects, and Senior Manager for Engineering Procurement, before eventually moving to Gapura Angkasa to serve as VP for Operations, VP for Facility, GM Soekarno-Hatta Airport, GM Ngurah Rai Bali, and VP Corporate Secretary.

He holds a Bachelor degree in Mechanical Engineering and a Master degree in Air Transportation Management, and has also participated in various domestic and overseas training programs, including training on Aircraft Engines with Rolls Royce UK and General Electric USA, and a Station Handling Management Course with IATA, Switzerland.

Eko Diantoro Direktur Strategi & SDM EVP Strategy & Human Capital Services

Menjabat sebagai Direktur Strategi dan SDM sejak 28 Oktober 2015.

Sebelumnya berkarier di PT Angkasa Pura II (Persero) dengan jabatan terakhir sebagai Sekretaris Perusahaan. Posisi lain yang pernah dijabat di Angkasa Pura II adalah sebagai Deputi bidang Komersial Bandara Soekarno-Hatta, GM Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, GM Bandara Husein Sastranegara Bandung, Investory & Fixed Asset Manager, dan Organization & Job Evalution Manager.

Eko Diantoro lahir di Tanjung Pinang 31 Januari 1960. Memperoleh gelar Sarjana Administrasi Negara dari UNIS Tangerang.

Serving as EVP Strategy & Human Capital Services since October 28, 2015.

He previously had a career with PT Angkasa Pura II (Persero) and his last position was as Corporate Secretary. Other positions held during his time at Angkasa Pura II include that of Commercial Deputy at Soekarno-Hatta Airport, GM Sultan Mahmud Badaruddin II Airport, Palembang, GM Husein Sastranegara Airport, Bandung, Investor & Fixed Asset Manager, and Organization & Job Evaluation Manager.

Eko Diantoro was born in Tanjung Pinang on January 31, 1960. He obtained his Bachelor’s degree in State Administration from UNIS, Tangerang.

26 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report Ester Siahaan Direktur Keuangan EVP Finance Services

Menjabat sebagai Direktur Keuangan sejak 28 Oktober 2015.

Sebelumnya berkarier di PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk sejak tahun 1993 dengan jabatan terakhir sebagai VP Financial Analysis, setelah sebelumnya menjabat antara lain sebagai SM Financial Analysis, SM Finance SBU Citilink, Manager Financial Planning, HRD Project Coordinator SBU Citilink, dan Manager System and Procedure. Selain itu beliau pernah menjabat sebagai Komisaris PT Aerotrans.

Ester Siahaan lahir di Jakarta, 25 Januari 1969. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Padjadjaran Bandung pada 1992, dan Magister Manajemen Transportasi Udara dari Universitas Indonesia pada 1996.

Serving as EVP Finance Services since October 28, 2015.

Previously had a career with PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk starting from 1993, with her last position as VP for Financial Analysis, following prior postings as, among others, SM Financial Analysis, SM Finance SBU Citilink, Manager Financial Planning, HRD Project Coordinator SBU Citilink, and Manager for Systems and Procedures. In addition, she has also served as Commissioner at PT Aerotrans.

Ester Siahaan was born in Jakarta on January 25, 1969. She obtained her Bachelor’s degree in Economics from Universitas Padjadjaran Bandung in 1992, and a Master’s degree in Air Transportation Management from Universitas Indonesia in 1996.

Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa 27 Corporate Profile 01 Management Report Management Discussion & Analysis Business Report Corporate Governance Corporate Social Responsibility Corporate Data Financial Report

Komposisi Pemegang Saham Shareholders Composition

10%

2015

31,25% 58,75%

➢PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. memilki saham sebesar 1.263.360 (Satu Juta Dua Ratus Enam Puluh 1,263 Tiga Ribu Tiga Ratus Enam Puluh) saham Perseroan atau 58,75%. Saham Juta ➢PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. owned 1,263,360 Million Shares (One Million Two Hundred Sixty Three Thousand and Three Hundred Sixty) Company’s shares or 58.75%.

PT Angkasa Pura II (Persero) memilki saham sebesar 672.000 (Enam Ratus Tujuh Puluh Dua Ribu) saham 672 Perseroan atau 31,25%. ➢PT Angkasa Pura II (Persero) owned 672,000 (Six Saham Ribu Hundred and Seventy Two Thousand) Company’s Thousand Shares Shares or 31,25%.

PT Angkasa Pura I (Persero) memilki saham sebesar 215.040 (Dua Ratus Lima Belas Ribu Empat Puluh) 215 saham Perseroan atau 10%. ➢PT Angkasa Pura I (Persero) owned 215,040 Saham Ribu (Two Hundred and FifteenThousand and Fourty) Thousand Shares Company’s shares or 10%.

28 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report Penghargaan dan Sertifikasi Awards and Certifications

1 2 1. International Air Transport Association IATA Safety Audit for Ground Operations (ISAGO) 2015 untuk Bandara Soekarno-Hatta (CGK) Safety Audit for Ground Operations (ISAGO) 2015 for Soekarno-Hatta International Airport (CGK)

2. International Air Transport Association IATA Safety Audit for Ground Operations (ISAGO) 2015 untuk Ngurah Rai International Airport (DPS) IATA Safety Audit for Ground Operations (ISAGO) 2015 for Bandara Ngurah Rai (DPS)

3. Korean Air Penghargaan “Penyedia Pelayanan 3 Berkualitas Terbaik” di Asia Tenggara untuk Cabang Cengkareng, Bandara Soekarno Hatta Certificate of “Highest Quality Service Provider” in South East Asia for Cengkareng Branch, Soekarno Hatta Airport

4

4. Japan Airlines Penghargaan “Tidak Ada Insiden di Ramp selama 19 Tahun” untuk cabang Cengkareng Bandara Soekarno Hatta Commendation “No Ramp Incident for Nineteen Years” for Cengkareng Branch, Soekarno Hatta Airport

Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa 29 Corporate Profile 01 Management Report Management Discussion & Analysis Business Report Corporate Governance Corporate Social Responsibility Corporate Data Financial Report

Peristiwa Penting 2015 2015 Event Highlights

05 Maret March 23 Maret March

Stasiun CGK mendapatkan apresiasi “The Best Handler Award – Year Peresmian Gapura Learning Center di lokasi pertama di Gedung Garuda 2014” untuk South East Asia dari Korean Air Lines (KE) yang diserahkan Lt.6, Jl. Gunung Sahari Raya No. 52, Jakarta Pusat sebagai upaya kepada Direktur Utama oleh General Manager KE. membina tenaga yang terdidik dan terampil secara terstruktur dan berkelanjutan dan memenuhi persyaratan. CGK Station was awarded with “The Best Handler Award - Year 2014” in the South East Asia region from Korean Air Lines (KE), presented to The official launch of the first Gapura Learning Center facility at the President Director by the General Manager of KE. Gedung Garuda 6th floor, Gunung Sahari Road No. 52, Central Jakarta, as part of sustained and structured efforts to develop skilled and competent people.

01 Mei May 07 Mei May

Stasiun DPS melayani penerbangan perdana (inaugural flight) Penerapan brand color scheme Gapura yang baru di Ground Service pelanggan baru Tiger Air (TR) rute SIN-DPS 2x per hari. Equipments (GSE) di stasiun HLP yang diaplikasikan pada peralatan ATN, GPU, BCL, LST, WST, PBS, MPS, BTT, ACU dan ASU. DPS Station served the inaugural fight of a new customer, Tigerair (TR), on the SIN-DPS route 2x per day. Implementation of the new color scheme of Gapura for Ground Service Equipment (GSE) units at HLP Staion for ATN, GPU, BCL, LST, WST, PBS, MPS, BTT, ACU and ASU equipment..

30 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report 28 Maret March 21 April April

Gapura ikut mendukung kampanye switch off “Earth Hour 2015” Stasiun HLP melayani penerbangan VVIP dari para kepala negara Asia Garuda Indonesia sebagai salah satu bentuk kepedulian terhadap dan Afrika yang datang menghadiri peringatan 60 Tahun Konferensi pelestarian alam dan lingkungan, serta perwujudan komitmen kepada Asia Afrika di Jakarta dan Bandung. pengurangan dampak perubahan iklim. HLP Station handled the VVIP flights of heads of states from Asian th Gapura supported Garuda Indonesia’s “2015 Earth Hour” as a method and African countries arriving at the station for the 60 Anniversary for raising awareness on environmental conservation, and the of the Asia-Africa Conference in Jakarta and Bandung. commitment to reducing the impact of climate change.

08 Juni June 16 Juni June

Stasiun CGK dan Kantor Pusat pada 8-12 Juni 2015 melaksanakan Stasiun DPS melaksanakan renewal audit ISAGO (IATA Safety Audit for renewal audit ISAGO (IATA Safety Audit for Ground Operations) oleh Ground Operations) oleh auditor dari IATA (Qatar Airways) pada 16-19 auditor dari IATA (Turkish Airlines) untuk masa berlaku tahun 2015 – Juni 2015 untuk masa berlaku tahun 2015 – 2017. 2017. DPS Station on June 16 to June 19, 2015, undertook the renewal audit CGK Station and the head office on June 8 to June 12, 2015 undertook for its ISAGO (IATA Safety Audit for Ground Operations) certification by the renewal audit for its ISAGO (IATA Safety Audit for Ground IATA auditors (Qatar Airways) for the period 2015–2017. Operations) certification by IATA auditors (Turkish AIrlines) for the period 2015–2017.

Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa 31 Corporate Profile 01 Management Report Management Discussion & Analysis Business Report Corporate Governance Corporate Social Responsibility Corporate Data Financial Report

23 Juni June 15 Juli July

Untuk pertama kalinya Cabang SUB handling pesawat Boeing 787 Penggunaan perdana GSE dengan livery baru untuk melayani Dreamliner Royal Brunei Airlines. penerbangan VVIP di stasiun HLP.

The SUB Branch handled its first Boeing 787 Dreamliner aircraft, GSE units with the new livery of Gapura were introduced for serving belonging to Royal Brunei Airlines. VVIP flights at HLP Station.

08 Oktober October 09 Oktober October

Kick off ground handling Operation Control System (OCS) yang Penerbangan perdana (inaugural flight) Thai Airways (TG) dengan diterapkan pertama kali di stasiun CGK dan akan dilanjutkan di Cabang armada paling mutakhir Boeing 787 Dreamliner di stasiun DPS untuk Hub lainnya guna meningkatkan layanan melalui leading indicator rute BKK-DPS pp. serta efektivitas dan efisiensi operasional. The inaugural flight of Thai Airways’ (TG) latest jet, the Boeing 787 Kick off for the implementation of ground handling Operation Control Dreamliner, at DPS Station for the BKK-DPS vv route. System (OCS) which will be first implemented at CGK Station and other hub branches at a later stage, to improve services through the use of leading indicators for effectiveness and operational efficiency.

32 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report 21 Agustus August 15 September September

Pelayanan Penerbangan Haji Jama’ah Indonesia tahun 2015/1326H Peresmian penggunaan GSE generasi baru di stasiun CGK oleh Direktur di cabang HLP. Selain Cabang HLP Gapura juga melayani penerbangan Utama antara lain ATW (Aircraft Towing Tractor) untuk pesawat di embarkasi UPG, KNO, BPN, BTJ, BDJ, SOC, LOP dan PDG (Garuda berbadan lebar yang ramah lingkungan dengan teknologi mesin Euro 3. Indonesia) serta PLM (Garuda Indonesia dan Saudi Airline). Launching ceremony for the new-generation GSE units at CGK Station First flight service for Indonesian Hajj Pilgrims of the 2015/1326H by the President & CEO, which include the ATW tractor with an eco- season at the HLP branch. Besides HLP, Gapura also serves flight friendly Euro 3 compliant engine for wide-body aircraft. embarkations at UPG, KNO, BPN, BTJ, BDJ, SOC, LOP and PDG (Garuda Indonesia) and PLM (Garuda Indonesia and Saudi Airlines).

12 November November 11 Desember December

Stasiun HLP melayani penerbangan VVIP dengan menampilkan Gapura mendapatkan penghargaan dari Garuda UPG atas jasanya branding Perseroan yang baru baik logo maupun colour scheme. mencegah tabrakan/near hit antara pesawat penerbangan haji GA dengan pesawat JT. HLP Station served a VVIP flight which also exposed the new logo and color scheme of Gapura. Gapura received appreciation from Garuda Indonesia UPG for its performance in preventing a near-hit incident between GA hajj aircraft and a JT aircraft.

Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa 33 Corporate Profile Management reportReport 02 Management Discussion & Analysis Business Report Corporate Governance Corporate Social responsibilityResponsibility Corporate Data Financial reportReport

Management Report Laporan Manajemen Berbagai pencapaian tahun 2015 merupakan hasil dari implementasi program transformasi bisnis kami dan terus berlanjut secara bertahap hingga Gapura menjadi perusahaan ground handling dengan kualitas layanan kelas dunia. The various achievements of 2015 were the result of the implementation of our business transformation program, which will continue in further stages towards our vision of becoming a ground handling company providing world-class services.

Laporan Dewan Komisaris 36 Report from the Board of Commissioners Laporan Direksi 42 Report from the Board of Directors

Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa 35 CorporateCorporate Profile Profile 02 ManagementManagement report Report 02 ManagementManagement Discussion Discussion & & Analysis Analysis BusinessBusiness Report Report CorporateCorporate Governance Governance CorporateCorporate Social Social responsibility Responsibility CorporateCorporate Data Data FinancialFinancial report Report

Laporan Dewan Komisaris Report from the Board of Commissioners

36 Gapura Angkasa •• LaporanLaporan TahunanTahunan 20152015 AnnualAnnual ReportReport Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang terhormat, Esteemed Shareholders and Stakeholders,

Pertama-tama izinkan saya mengucap puji syukur I would like to first of all give praise for the grace kehadirat Tuhan YME yang atas berkat-Nya telah and blessings of God the Almighty, that by His membimbing perjalanan Gapura pada tahun 2015 guidance Gapura was able to end the year 2015 dengan hasil pencapaian kinerja yang baik. with a satisfactory performance.

Berbagai pencapaian pada tahun 2015 ini semakin With the achievements of 2015, Gapura is moving mendekatkan Gapura dengan sasaran Perseroan ever closer to its aspiration of becoming a ground untuk menjadi perusahaan ground handling dengan handling company providing worldclass services, kualitas layanan kelas dunia (world-class service) as a result of the business transformation program sebagai hasil program transformasi bisnis yang that has been ongoing since 2014. diterapkan sejak tahun 2014.

Penilaian atas Kinerja Direksi Assessment on Directors Performance Dewan Komisaris memberikan apresiasi yang The Board of Commissioners would like to commend tinggi atas kinerja Direksi secara keseluruhan the performance of the Board of Directors for their dalam memimpin jalannya Perseroan selama tahun management of the Company during 2015. In 2015. Pada sisi kinerja keuangan, Gapura berhasil terms of the company’s financials, Gapura posted membukukan pendapatan usaha Rp 1.319 miliar an increase of 9% in operating revenues over 2014 pada tahun 2015, meningkat 9% dibandingkan to reach Rp 1,319 billion in 2015. Comprehensive pendapatan usaha pada tahun 2014, sementara income meanwhile amounted to Rp 62.54 billion, laba komprehensif mencapai Rp 62,54 miliar, atau an increase of 28% over comprehensive income of meningkat 28% dari laba komprehensif Rp 48,89 Rp 48.89 billion, recorded in 2014. miliar pada tahun 2014.

Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa 37 Corporate Profile Management Report 02 Management Discussion & Analysis Business Report Corporate Governance Corporate Social Responsibility Corporate Data Financial Report

Dalam sisi operasional, Direksi juga berhasil meningkatkan In terms of operations, the Board of Directors has also improved beberapa parameter kinerja dan keselamatan, antara lain on a number of performance and safety parameters. These produksi ground handling yang meningkat 8% dari 255.350 include ground handling production that grew by 8% from flight di tahun 2014 menjadi 276.564 flight pada akhir 2015, 255,350 flights in 2014 to 276,564 flights during 2015, as serta tingkat accident ratio yang menurun dari 0,05% pada well as the level of the accident ratio that declined from 0.05% tahun 2014 menjadi 0,025% pada tahun 2015. in 2014 to 0.025% in 2015.

Dewan Komisaris memberi dukungan dan penghargaan kepada The Board of Commissioners acknowledges the formulation manajemen yang telah menyusun rencana transformasi of the Company’s business transformation agenda by the bisnis Perseroan serta melaksanakan rencana tersebut Management, and its successful execution throughout pada tahun 2015 melalui berbagai program kerja bertumpu 2015 via a number of work programs on the basis of the pada lima pilar pendorong yaitu People, Process, Premises, five success drivers, namely People, Process, Premises, Brand, dan Technology. Kerja sama yang solid dan terpadu Brand, and Technology. Solid teamwork among all company di antara seluruh jajaran karyawan adalah kunci keberhasilan employees was key to the effective execution of the business implementasi program transformasi bisnis, yang akan terus transformation program, which will continue in stages in the dijalankan secara bertahap di tahun-tahun mendatang. next several years.

Pandangan atas Prospek Usaha yang Disusun Opinion on the Business Plan of the Directors Direksi Dewan Komisaris telah membahas dan menelaah Rencana The Board of Commissioners has discussed and reviewed Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) untuk tahun 2016 the Company Work Plan and Budget (RKAP) for 2016 that yang disusun oleh Direksi, yang kemudian telah pula disetujui was formulated by the Board of Directors, and subsequently oleh para Pemegang Saham dalam Rapat Umum Pemegang approved by Shareholders in the Shareholder General Meeting Saham pada tanggal 29 Desember 2015. on December 29, 2015.

Dewan Komisaris berpendapat bahwa program kerja serta In the opinion of the Board of Commissioners, the work target yang ditetapkan dalam RKAP 2016 tersebut telah programs and targets as set out in RKAP 2016 are indicative mencerminkan prospek usaha dan potensi pertumbuhan Gapura of Gapura’s business prospects and growth potential, after secara realistis, mengingat prediksi terkait perkembangan taking into consideration predictions on developments in kondisi perekonomian Indonesia dan khususnya industri aviasi Indonesia’s economy; and particularly its aviation industry, for domestik, pada tahun 2016. Lebih lanjut, program kerja Direksi the year 2016. Furthermore, the Directors’ work programs in untuk tahun 2016 masih tetap konsisten dengan rencana 2016 remain consistent within the overall progression of the jangka panjang yang telah disusun pada tahun 2014 dalam longterm strategic plan that was established in 2014 for the rangka transformasi Gapura di berbagai bidang. transformation of Gapura in various areas.

Jika menilik kinerja dan pencapaian Direksi sepanjang tahun Judging from the performance and achievements of the Board 2015, Dewan Komisaris percaya bahwa dengan dukungan of Directors in 2015, the Board of Commissioners is confident seluruh pemangku kepentingan, dan terutama kontribusi that, with the support of all stakeholders and especially the jajaran karyawan Gapura, maka Direksi akan berhasil employees of Gapura, the Board of Directors will be able to merealisasikan atau bahkan melampaui target-target yang achieve, and even surpass, the targets set in RKAP 2016. tercantum dalam RKAP 2016 tersebut.

38 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report Fungsi Pengawasan Dewan Komisaris Board of Commissioners Supervisory Function Sepanjang tahun 2015, Dewan Komisaris telah menjalankan Throughout 2015, the Board of Commissioners has carried tugasnya mengawasi dan memberikan nasihat kepada out its duties in providing supervision and advice to the Board Direksi terkait dengan pengelolaan bisnis dan operasional di of Directors regarding the management and operations of Perseroan. Fungsi pengawasan tersebut telah berlangsung the Company. The Board’s supervisory function has been efektif melalui mekanisme rapat internal Dewan Komisaris effectively carried out throughout 2015 via internal board serta rapat gabungan Dewan Komisaris dan Direksi sepanjang meetings as well as joint meetings with the Board of Directors. tahun 2015. Selain melakukan pengawasan pada bidang In addition to supervising the areas of operations, services operasional dan pelayanan serta risk management, Dewan and risk management, the Board of Commissioners, has also Komisaris juga telah melakukan audit melalui aktivitas Komite conducted an audit, undertaken through the activities of the Audit, yang telah berlangsung dengan baik sesuai program Audit Committee which has completed its work program for kerja yang disusun untuk tahun 2015. 2015.

Terlaksananya fungsi pengawasan Dewan Komisaris yang The effective execution of the supervisory function of the efektif merupakan cerminan dari mekanisme Tata Kelola Board of Commissioners is reflected in the workings of the Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG) di Good Corporate Governance (GCG) mechanism at Gapura. lingkungan Gapura.

Terkait dengan investasi dan modernisasi peralatan GSE In regards to the investment in, and the modernization of, our sebagai penerapan program transformasi bisnis Perseroan, GSE units as part of the implementation of the transformation Dewan Komisaris senantiasa memberi arahan kepada Direksi program, the Board of Commissioners has provided directions agar investasi dilakukan dengan perencanaan yang matang to the Directors that the investment should be carefully dan mengedepankan prinsip kehati-hatian. planned with the utmost prudence.

Perubahan Komposisi Dewan Komisaris Changes in the Board of Commissioners Melalui Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham di Through Deed No. 24 on Shareholder Decisions Outside the Luar RUPS No. 24 tanggal 28 April 2015 telah diberhentikan General Meeting dated April 28, 2015, Mr. Rinaldo Azis has dengan hormat Bapak Rinaldo Azis sebagai anggota Dewan been honorably dismissed from his position as Commissioner, Komisaris dan digantikan oleh Bapak Bintang Hidayat. and replaced by Mr. Bintang Hidayat.

Dewan Komisaris menyampaikan terima kasih dan penghargaan The Board of Commissioners would like to convey its kepada Rinaldo Azis atas sumbangan tenaga dan pemikirannya appreciation to Rinaldo Azis for his contributions during his selama menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris. term of office as member of the Board of Commissioners.

Pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tanggal 28 In the General Meeting of Shareholders on October 28, Oktober 2015 telah diangkat Ibu Ituk Herarindri sebagai 2015, Ms. Ituk Herarindri has been appointed to serve as anggota Dewan Komisaris yang baru. Kami menyambut the new Commissioner on the Board. In welcoming Ms. Ituk gembira kehadiran Ibu Ituk Herarindri dalam Dewan Komisaris Herarindri, we expect that her expertise and experience will dengan keahlian dan pengalaman beliau yang akan contribute to the improved supervisory function of the Board memperkuat fungsi pengawasan Dewan Komisaris. of Commissioners.

Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa 39 Corporate Profile Management Report 02 Management Discussion & Analysis Business Report Corporate Governance Corporate Social Responsibility Corporate Data Financial Report

Penutup Closing Words Menutup sambutan singkat ini, saya atas nama Dewan In closing, and on behalf of the Board of Commissioners of Komisaris PT Gapura Angkasa menyampaikan penghargaan PT Gapura Angkasa, I would like to extend the highest yang setinggi-tingginya kepada para Pemegang Saham, mitra appreciation to the Shareholders, business partners and other usaha dan pemangku kepentingan lainnya atas kepercayaan stakeholders for their confidence and support. Also a heartfelt dan dukungannya, serta terima kasih yang tulus kepada Direksi, thanks to the Board of Directors, the management and staff jajaran manajemen dan seluruh karyawan Gapura atas dedikasi of Gapura for their dedication and hard work towards the dan kerja keras mereka demi kemajuan Perseroan. progress of Gapura.

Capt. Novianto Herupratomo Komisaris Utama President Commissioner

40 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report Dari kiri ke kanan Yushan Sayuti Komisaris From left to right Commissioner

Dewan Komisaris Ituk Herarindri Board of Commissioners Komisaris Commissioner

Novianto Herupratomo Komisaris Utama President Commissioner

IGN Bambang Tjahjono Komisaris Commissioner

Bintang Hidayat Komisaris Commissioner

Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa 41 CorporateCorporate Profile Profile 02 ManagementManagement report Report 02 ManagementManagement Discussion Discussion & & Analysis Analysis BusinessBusiness Report Report CorporateCorporate Governance Governance CorporateCorporate Social Social responsibility Responsibility CorporateCorporate Data Data FinancialFinancial report Report

Laporan Direksi Report from the Board of Directors

42 Gapura Angkasa •• LaporanLaporan TahunanTahunan 20152015 AnnualAnnual ReportReport Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang terhormat, Esteemed Shareholders and Stakeholders,

Marilah kita memanjatkan puji syukur ke hadirat With praise and gratitude for the blessings and Allah SWT, Tuhan YME, karena atas ridho-Nya, guidance of God the Almighty, Gapura was able Gapura mengakhiri tahun 2015 dengan baik dan to end the year 2015 in good form and with mencapai peningkatan kinerja yang baik. satisfactory improvements in performance.

Berbagai pencapaian tahun 2015 merupakan hasil The various achievements in 2015 were the dari implementasi program transformasi bisnis yang result of the implementation of our business kami canangkan sejak tahun 2014, dan akan terus transformation program, in place since 2014, which berlanjut secara bertahap hingga Gapura mampu will continue in further stages towards our vision menjadi perusahaan ground handling dengan for Gapura to become a ground handling company kualitas layanan kelas dunia (world-class services). providing world-class services.

Analisis Kinerja Perusahaan Tahun 2015 Analysis of Company Performance in Pada tahun 2015, pertumbuhan perekonomian 2015 Indonesia tercatat 4,7% atau lebih lambat In 2015, Indonesia’s economy grew by 4.7%, slowing dibandingkan pertumbuhan 5,2% pada tahun down from the growth of 5.2% recorded during the sebelumnya. Perlambatan ini antara lain dikarenakan previous year. Among factors contributing to this masih terpuruknya harga-harga komoditas global economic slowdown were the continuing decline serta berlanjutnya tekanan terhadap nilai tukar in global commodity prices and pressure on the Rupiah. Rupiah exchange rate.

Dalam pada itu, data dari Badan Pusat Statistik Meanwhile, data from the Central Bureau of (BPS) menunjukkan bahwa dalam periode Januari - Statistics (BPS) showed that during the January Oktober 2015, jumlah penumpang angkutan udara - October 2015 period, the number of air di Indonesia tercatat sebanyak 67,46 juta orang, transportation passengers in Indonesia increased meningkat 12,75% dibandingkan periode yang to 67.46 million pax, or by 12.75%, compared to the sama tahun 2014. Angka-angka tersebut dapat corresponding period in 2014. These figures are menjadi indikasi dari dinamika pasar industri ground indicative of the market dynamics for Indonesia’s handling di Indonesia pada tahun 2015. ground handling industry in 2015.

Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa 43 Corporate Profile Management Report 02 Management Discussion & Analysis Business Report Corporate Governance Corporate Social Responsibility Corporate Data Financial Report

Pada tahun 2015 produksi ground handling Perseroan In 2015, ground handling production by the Company increased meningkat dari 255.350 flight menjadi 276.564 flight atau from 255,350 flights to 276.564 flights, or a growth of 8%, bertumbuh 8%. Peningkatan ini seiring dengan penambahan 3 on the strength of an additional 3 stations served by the stasiun layanan Perseroan dari 50 stasiun pada tahun 2014 Company, increasing the total count from 50 stations in 2014 menjadi 54 stasiun pada tahun 2015, khususnya di 5 bandara to 54 stations in 2015, including 5 new airports frequented baru yang dilayani oleh pesawat ATR Garuda Indonesia. Jumlah by the ATR flights of Garuda Indonesia. Our airline client base maskapai yang dilayani selama tahun 2015 juga meningkat also grew from 51 airlines to 55 airlines (Tigerair, Jetstar, and dari 51 maskapai menjadi 55 maskapai (Tigerair, Jetstar, dan NAM Air) at the end of 2015, of which two are international NAM Air), dimana 2 (Garuda Indonesia dan Qatar Airways) di airlines with a rating of “5-Star Airline”. Meanwhile, our cargo antara maskapai tersebut merupakan maskapai internasional handling operations showed a decline in the volume of cargo yang berkategori “5-Star Airline”. Sementara untuk tonase handled from 174,183 tons to 158,947 tons, or a decline of cargo yang ditangani menurun dari 174.183 ton menjadi 9% compared to the year 2014. 158.947 ton atau turun 9% dibanding tahun 2014.

Melalui berbagai peningkatan kinerja operasional selama tahun In line with these improvements in operational performance 2015 ini Perseroan berhasil membukukan total pendapatan in 2015, the Company posted operational revenues of Rp usaha Rp 1.318,82 miliar serta laba bersih sebesar Rp 53,79 1,318.82 billion and net income of Rp 53,79 billion. Compared miliar. Dibandingkan pencapaian tahun 2014, pendapatan to the numbers in 2014, operational revenues and net income usaha dan laba bersih tersebut tercatat meningkat sebesar showed increases of 9% and 54%, respectively. masing-masing 9% dan 54%.

Transformasi Bisnis Business Transformation Pencapaian tahun 2015 secara langsung merupakan hasil The achievements in 2015 were the direct outcome of the program transformasi bisnis Gapura sebagai landasan strategi ongoing business transformation program of Gapura as its pertumbuhan yang bertumpu pada lima pilar utama yaitu growth strategy, which rely on the five core pillars of People, People, Process, Premises, Brand dan Technology atau dikenal Process, Premises, Brand and Technology. These are known sebagai “Five Drivers” atau Lima Komponen Pendorong. within Gapura as the ‘Five Drivers’ of growth.

Dalam aspek People dilakukan reorganisasi dan penataan In the People element, Gapura undertook a sweeping secara menyeluruh dalam sistem kepegawaian, remunerasi reorganization and overhaul of its workforce systems, employee dan pelatihan guna menghilangkan sekat antar bagian, remuneration strategy and employee training programs in serta meningkatkan kerja sama dan produktivitas dari 1.778 order to eliminate silo mentality among divisions, and promote orang karyawan Perseroan. Gapura melakukan penyelarasan teamwork and higher productivity from the 1,778 employees organisasi guna menunjang proses percepatan pelayanan end- of Gapura. The organization structure at the corporate level has to-end secara terpusat, ditandai dengan perubahan organisasi been re-aligned to enable better focus and responsiveness as di kantor pusat yang lebih fokus dan responsif. well as to facilitate end-to-end centralized services.

Secara khusus kami memberi penekanan pada pembentukan We also place an emphasis on the creation and promotion of a Budaya Perusahaan baru yang mementingkan pelatihan, new corporate culture based on training, performance, safety kinerja, keamanan dan pelayanan, sehingga SDM Perseroan and service quality, so that Gapura’s employees will eventually dapat tumbuh menjadi “the catalyst that enables our customer become “the catalyst that enables our customers to deliver to deliver their service promises everyday.” their service promises everyday.”

44 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report Tujuan kami membentuk karyawan yang memiliki safety Our drive to instill a culture of safety among employees has culture telah memberi hasil yang mengembirakan, terbukti shown encouraging results so far, with a decline in the accident dengan penurunan accident rate dari 13 insiden pada tahun rate from 13 incidents in 2014 to 7 incidents in 2015, while 2014 menjadi 7 insiden pada tahun 2015, dengan tingkat recording an increase in the employee productivity level from produktivitas karyawan yang terus meningkat dari 25 flight/ 25 flights/employee in 2014 to 26 flights/employee in 2015. karyawan pada tahun 2014 menjadi 26 flight/karyawan pada tahun 2015.

Dalam aspek Premises, selama tahun 2015 Perseroan In terms of Premises, the Company in 2015 engaged in the melakukan modernisasi armada Ground Service Equipment modernization of its Ground Service Equipment (GSE) fleet, (GSE) dengan berbagai peralatan berteknologi mutakhir using some of the most advanced technology and best-in- dan terbaik dari produsen GSE terkemuka di dunia. Sebagian class equipment from the leading GSE producers in the world. GSE tersebut adalah peralatan yang disyaratkan pesawat These include units specifically designed to serve the latest penumpang generasi terkini seperti Boeing 787 atau Airbus generation of passenger jets such as the Boeing 787, Airbus A350 dan A380 yang memiliki instrumen elektronik sangat A350 and A380, which are equipped with highly sensitive sensitif. electronic instrumentation.

Dari total 215 unit GSE baru yang ramah lingkungan yang From the total 215 units of new, environmentally friendly didatangkan pada tahun 2015-2016, sekitar 58% atau 125 GSEs that we will receive in 2015-2016, some 58% or 125 unit di antaranya akan ditempatkan di Terminal 3 Ultimate units will be stationed at the Terminal 3 Ultimate Soekarno- Bandara Soekarno-Hatta sebagai world class airport yang Hatta Airport, which serves as a worldclass airport and the merupakan hub penerbangan Garuda Indonesia rute domestik hub airport for Garuda Indonesia’s domestic and international dan internasional serta maskapai anggota aliansi global flights, as well as for member airlines of the global Skyteam Skyteam. alliance.

Terminal 3 Ultimate di Bandara Soekarno-Hatta yang akan Scheduled to open for operations in July 2016, Terminal 3 beroperasi pada bulan Juli tahun 2016 akan menjadi etalase Ultimate Soekarno-Hatta Airport will then serve to showcase untuk menampilkan kualitas layanan dan operasional Gapura the high quality of Gapura’s operations and services following yang telah bertransformasi menuju world-class services, serta its transformation towards becoming a world-class services menjadi acuan Best Practise bagi industri ground handling di provider and the benchmark for best practices in Indonesia’s Indonesia. ground handling industry.

Guna mencapai operational excellence yang dituntut oleh To achieve the operational excellence as demanded by our pelanggan Gapura, yang 3 diantaranya adalah “5-Star Airlines” customers, which include three airlines in the ‘5-Star Airline’ dimana mensyaratkan ketepatan waktu, maka dibutuhkan category requiring timeliness of service delivery, Information dukungan Information Technology agar proses-proses Technology is needed to enable efficient, effective and faster operasional dapat lebih efisien dan efektif serta lebih cepat. operational processes.

Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa 45 Corporate Profile Management Report 02 Management Discussion & Analysis Business Report Corporate Governance Corporate Social Responsibility Corporate Data Financial Report

Untuk itu kami menerapkan Operational Control System Towards this end, we aim to implement the latest in Operational (OCS) yang mutakhir, mampu memantau aktivitas ground Control Systems (OCS) to be able to provide real-time handling di seluruh area bandara secara real-time, sehingga monitoring of all ground handling activities in all areas of the dengan adanya OCS dapat menjamin kualitas layanan dan airport. OCS will thus serve to ensure service quality as well as meningkatkan produktivitas. Kick off implementasi OCS di better productivity. Implementation of OCS at Soekarno-Hatta Bandara Internasional Soekarno-Hatta telah dilakukan pada International Airport started with a kick-off in October 2015, Oktober lalu dan direncanakan akan operasional pada bulan with full operational status scheduled for October 2016. Oktober 2016.

Penerapan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Implementation Salah satu aspek penting dalam transformasi bisnis Perseroan An important area in the Company’s business transformation adalah peningkatan dan upaya perbaikan dalam penerapan is the improvement in the implementation of Good Corporate prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik atau Good Governance (GCG) practices. Implementation of GCG will help Corporate Governance (GCG), guna mewujudkan perusahaan promote trust from stakeholders, excellent performance, and yang dapat dipercaya oleh pemangku kepentingan, berkinerja sustainable growth for the Company. unggul dan mampu tumbuh secara berkesinambungan.

Penerapan GCG di tahap awal difokuskan pada pemenuhan In the initial stage, GCG implementation was focused on achieving peraturan dan perundangan-undangan yang berlaku di compliance with prevailing laws and regulations in Indonesia, Indonesia, seiring terbentuknya struktur dan mekanisme regarding the governance structure and work mechanism among mengenai organ utama perusahaan, yaitu Pemegang Saham, the Company’s principal bodies, namely the Shareholders, the Dewan Komisaris dan Direksi, sejak 9 Desember 2014 saat Board of Commissioners and the Board of Directors. This has PT Garuda Indonesia (Persero), Tbk. secara resmi menjadi started since December 9, 2014, when PT Garuda Indonesia pemegang saham mayoritas Perseroan. (Persero) Tbk officially became the majority shareholder.

Beberapa perbaikan yang segera dilakukan antara lain Among these early initiatives were the establishment of the mencakup penetapan remunerasi Direksi, penyelenggaraan Directors’ remuneration system, meetings of the Board of rapat Dewan Komisaris dan Komite Audit, penetapan Piagam Commissioners and Audit Committee, formulation of the Audit Audit, penyusunan dokumentasi rapat Dewan Komisaris dan Committee Charter, documentation of minutes of meetings rapat Direksi, serta implementasi proses pengadaan melalui of Commissioners and Directors, and the implementation of E-Procurement guna meningkatkan aspek transparansi bisnis the e-Procurement process to improve business transparency Perseroan. within the Company.

Prospek Usaha Tahun 2016 2016 Business Prospects Pada tahun 2016 Indonesia National Air Carrier Association The Indonesia National Air Carrier Association (INACA) (INACA) memproyeksikan pertumbuhan jumlah penumpang predicted that domestic and international airline passengers domestik dan internasional di Indonesia berkisar 8-9% atau in 2016 will grow at around 8%-9%, slightly lower than the sedikit lebih rendah dari tren pertumbuhan sesuai data INACA growth trend of 10% recorded by INACA in the last few years. selama beberapa tahun terakhir yang berkisar di tingkat pertumbuhan 10%.

46 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report Industri penerbangan nasional telah mengantisipasi potensi In anticipation of this growth potential, the national aviation pertumbuhan ini dengan investasi pembelian armada pesawat industry has invested in the purchase of new aircraft to baru guna meningkatkan destinasi tujuan dan frekuensi expand their destination network and flight frequency, penerbangan, baik penerbangan berjadwal maupun charter. both for scheduled as well as for charter flights. In terms of Dalam aspek infrastruktur, Angkasa Pura I dan II sebagai airport infrastructure, Angkasa Pura I and II as the designated perusahaan pengelola bandar udara juga tengah aktif airport management companies in Indonesia are also active in mengembangkan dan meningkatkan kapasitas terminal, apron developing greater capacity in terms of passenger terminals, dan landasan bandara-bandara di Indonesia. aprons and runways at Indonesia’s airports.

Perseroan dalam posisi siap mengambil manfaat dari potensi The Company is in a good position to capitalize on this growth pertumbuhan tahun 2016 ini, terutama terkait rencana Garuda potential in 2016, and especially with regard to plans by Garuda Indonesia, sebagai pelanggan terbesar Perseroan, untuk Indonesia, as the Company’s primary customer, to expand its mengembangkan pasar penerbangan domestik ke kota-kota domestic destinations to principal towns in regencies, and kabupaten, dan pasar internasional khususnya destinasi Asia internationally to destinations in East Asia. Timur.

Gapura secara seksama tengah melakukan pengembangan Gapura is diligently developing new businesses with promising layanan-layanan baru yang memiliki potensi besar di masa future potential, such as hospitality or service assistance for depan, antara lain layanan hospitality/service assistance disembarking, transiting or embarking passengers, or airport untuk penumpang yang datang, transit atau berangkat, serta lounge services. The Company is also currently developing the layanan lounge di beberapa bandara. Selain itu Perseroan Gapura Learning Center facility as a business unit that provides mengembangkan Gapura Learning Center sebagai unit bisnis licensing and certification training to third parties. yang dapat memberikan pelatihan berlisensi kepada pihak lain.

Perubahan Komposisi Direksi Changes in Directors Composition Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Gapura At the Annual General Meeting of Shareholders of PT Gapura Angkasa pada tanggal 28 Oktober 2015, Pemegang Saham Angkasa on October 28, 2015, the shareholders have enacted melakukan perubahan susunan Direksi berkaitan beberapa some changes in the Board of Directors, as several Directors Direksi telah memasuki akhir masa jabatan. Pada kesempatan have ended their term of office. I would like to take this ini, saya menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada opportunity to convey my heartfelt thanks and appreciation to para Direksi yang mengakhiri masa jabatannya, yaitu Hariyanto those outgoing Directors, namely Hariyanto, former Director selaku Direktur Operasi, Heru Legowo selaku Direktur of Operations, Heru Legowo, former Director of Finance, and Keuangan, serta Tharian selaku Direktur Strategi & SDM atas Tharian, former Director of Strategy & Human Capital, for their kerja keras dan dedikasi yang telah diberikan kepada Perseroan. hard work and dedication to the Company.

Saya juga menyambut dan mengucapkan selamat kepada In their places, I would like to welcome the new Directors, jajaran Direksi baru, yaitu Sucipto selaku Direktur Operasi, Ester namely Sucipto as EVP Operation Services, Ester Siahaan as Siahaan selaku Direktur Keuangan, serta Eko Diantoro selaku EVP Finance Services, and Eko Diantoro as EVP Strategy & Direktur Strategi & SDM. Human Capital Services.

Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa 47 Corporate Profile Management Report 02 Management Discussion & Analysis Business Report Corporate Governance Corporate Social Responsibility Corporate Data Financial Report

Apresiasi Words of Appreciation Direksi mengucapkan terima kasih kepada para pelanggan, The Board of Directors would like to thank our customers, mitra kerja dan para pemangku kepentingan lain atas kerja business partners and other stakeholders for their continuing sama dan dukungan yang diberikan kepada Gapura, serta support and cooperation with Gapura. Appreciation is also penghargaan kepada seluruh karyawan atas kerja keras dan due to all our employees that have shown dedication and dedikasi yang diberikan sehingga Gapura mampu mencapai hard work, enabling Gapura to achieve a significantly better peningkatan kinerja yang signifikan di tahun 2015. performance in 2015.

Kami juga menyampaikan penghargaan yang setinggi- The Board of Directors also extend the highest levels of tingginya kepada Pemegang Saham atas segenap dukungan appreciation to the Shareholders for their support as Gapura yang diberikan, sehingga Gapura dapat terus mengembangkan continues forward to become a ground handling company potensi menuju perusahaan ground handling dengan kualitas providing world-class services. layanan kelas dunia.

Agus Priyanto Direktur Utama President & CEO

48 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report Dari kiri ke kanan Ester Siahaan Direktur Keuangan From left to right EVP Finance Services

Direksi Eko Diantoro Board of Directors Direktur Strategi & SDM EVP Strategy & Human Capital Services

Agus Priyanto Direktur Utama President & CEO

Sucipto Direktur Operasi EVP Operation Services

Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa 49 Corporate Profile Management report Management Discussion & Analysis 03 Business Report Corporate Governance Corporate Social responsibility Corporate Data ManagementFinancial report Discussion & Analysis Analisis & Pembahasan Manajemen Program transformasi bisnis Gapura sebagai landasan strategi pertumbuhan bertumpu pada lima pilar utama yaitu People, Process, Premises, Brand dan Technology atau dikenal sebagai ”Five Drivers” atau Lima Komponen Pendorong. The ongoing business transformation program of Gapura is the cornerstone of its growth strategy, which relies on the five core pillars of People, Process, Premises, Brand and Technology. These are known in Gapura as the ‘Five Drivers’ of growth.

Tinjauan Bisnis & Operasional 52 Business & Operations Review Tinjauan Pendukung Bisnis 60 Business Support Review Tinjauan Keuangan 70 Financial Review

Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa 51 Corporate Profile Management Report Management Discussion & Analysis 03 Business Report Corporate Governance Corporate Social Responsibility Corporate Data Financial Report

Tinjauan Bisnis & Operasional Business and Operational Review

“Langkah-langkah Gapura dalam menerapkan strategi business leveraging berlangsung konsisten sepanjang tahun 2015, dan menyediakan landasan bagi pertumbuhan bisnis yang lebih tinggi di tahun-tahun mendatang”.

“Gapura consistently implemented the business leveraging strategy throughout 2015, providing a solid foundation for accelerated business growth in the coming years”

Tinjauan Industri Ground Handling Overview of Ground Handling Industry Kondisi geografis dan demografis Indonesia menjadi faktor Geographical and demographic conditions in Indonesia point pendukung bagi potensi pasar transportasi udara. Transportasi to the huge potential of the market for air transportation. udara sangat dibutuhkan untuk menghubungkan berbagai Air transportation is vitally needed to connect places in this lokasi di Nusantara yang terdiri dari ribuan pulau dan laut, lebih vast archipelago of thousands of islands separated by seas, dari 5.100 kilometer dari timur ke barat dan 1.700 kilometer extending more than 5,100 kilometers from east to west and dari utara ke selatan. Dari sisi demografis, Indonesia tengah 1,700 kilometers from north to south. In terms of demographics, menyaksikan tumbuhnya kelas menengah, penduduk usia Indonesia is seeing the growth of its middleclass; people of produktif dengan tingkat penghasilan yang terus meningkat, productive-age with a rising level of income, and thus more sehingga makin banyak orang yang mampu bepergian dengan and more people can afford to travel by air. pesawat udara.

Pertumbuhan penumpang dan destinasi yang mempunyai The growing numbers of destinations and passengers resulted arti meningkatnya frekuensi penerbangan dan berkorelasi in an increase in flight frequency, with a direct impact on the langsung terhadap kinerja Perseroan, mengingat sebagai Company’s performance. As a ground handling service provider, ground handling pendapatan Perseroan ditentukan dari satuan the Company’s revenues increase with the number of flight flight yang dilayani. served.

Potensi pasar yang prospektif ini mampu dikembangkan In 2015, Gapura was able to capitalize fully on this market dengan baik di tahun 2015 oleh Gapura yang aktif melakukan potential through its business transformation program, which program transformasi bisnis menuju keunggulan operasional has resulted in operational excellence leading to, ultimately, yang menghasilkan peningkatan kinerja keuangan. improvement in financial performance.

52 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report Produksi Ground Handling Ground Handling Production Pada tahun 2015 produksi ground handling Gapura mencapai In 2015, ground handling production by Gapura amounted 276.564 flight atau meningkat 8% dari produksi 255.350 to 276,564 flights, increasing by 8% from the production of flight selama tahun 2014 dengan jumlah terinci sebagai 255,350 flights during 2014, with details as follows: berikut:

Pelanggan 2014 2015 Change Customer Maskapai Asing 24.898 20.424 -18% International Airlines Maskapai Nasional 15.287 16.785 10% National Airlines Maskapai Garuda Group 215.165 239.355 11% Garuda Indonesia Group Total Flight 255.350 276.564 8% Total Flight

Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa 53 Corporate Profile Management Report Management Discussion & Analysis 03 Business Report Corporate Governance Corporate Social Responsibility Corporate Data Financial Report

Penurunan di segmen maskapai asing sebesar 18% disebabkan The 18% decline in the overseas airlines segment was due penghentian kerja sama Qantas Airways di DPS dan penurunan to the contract termination with Qantas Airways at the DPS jumlah frekuensi penerbangan Internasional sementara Station as well as due to the overall decline in international kenaikan maskapai Garuda group sebesar 11% disebabkan oleh flights served. The 11% increase in the Garuda group segment bertambahnya produksi flight Garuda Indonesia dan Citilink. was due to the increased flights of both Garuda Indonesia and Citilink.

Total produksi cargo handling dan warehousing pada tahun Total production of cargo handling and warehousing in 2015 mencapai 158.947 ton atau berkurang 9% dari produksi 2015 amounted to 158,947 tons, a decline of 9% from 174.183 ton pada tahun 2014 dengen tonase terinci sebagai the production of 174,183 tons recorded in 2014, with the berikut: following details:

Kargo 2014 2015 Change Cargo Domestik 88.966 73.964 -17% Domestic Internasional 61.452 59.093 - 4% International Cargo Handling 23.765 25.890 9% Cargo Handling Total Tonase 174.183 158.947 9% Total Tonase

Penurunan cargo domestik sebesar 17% disebabkan The 17% decline in domestic cargo was due to the closure of penutupan cargo dibeberapa cabang, sementara penurunan our cargo business in a number of stations, while the 4% decline cargo internasional 4% disebabkan karena adanya penurunan in international cargo was due to a decline in production at CGK produksi di cabang CGK dan ditutupnya gudang internasional Station and the closure of the international warehouse business di cabang DPS, SRG dan KNO. Kenaikan cargo handling sebesar at DPS, SRG and KNO stations. The 9% increase in cargo handling 9% disebabkan tambahan produksi cargo di cabang DPS. was due to additional cargo production at the DPS Station.

Jaringan Pelayanan Service Network Hingga akhir tahun 2015, Gapura mengoperasikan 54 stasiun Up to year-end 2015, Gapura operates 54 service outlets pelayanan terdiri dari 29 kantor cabang bandara dan 25 kantor comprising 29 airport branches and 25 airport representative perwakilan bandara. Kantor pelayanan baru yang dibuka offices. New service outlets have been established in tahun 2015 adalah bandara kota Lhoksumawe, Ketapang, 2015, namely at the airports of Lhoksumawe, Ketapang, Pangkalanbun, dan Tanjung Karang, Sabang, Meulaboh dan Pangkalanbun, and Tanjung Karang, Sabang, Meulaboh and Langgur untuk melayani rute baru Garuda Indonesia dengan Langgur, representing new destinations for Garuda Indonesia menggunakan armada pesawat ATR-72. with its ATR-72 aircraft.

Pelanggan Ground Handling Gapura terbagi menjadi 2 segmen Gapura’s ground handling customers are classified into 2 yaitu maskapai full service carrier (prime handling) dan segmen segments, namely the full service carriers (for our prime handling maskapai low cost carrier (LCC) baik maskapai penerbangan services) and the low-cost carriers (LCC), comprising both domestik maupun asing di Indonesia. domestic as well as international airlines operating in Indonesia.

Melalui upaya-upaya konsisten untuk terus meningkatkan Through consistent efforts in service quality improvement, kualitas pelayanan, Gapura terus menambah daftar maskapai Gapura continues to add new airlines to its growing customer pelanggan sebagai pengguna jasanya. Pada tahun 2015, base. For 2015, there was a total of 32 international airline jumlah pelanggan maskapai penerbangan asing berjumlah 32 customers, of which Tiger Airways, and Jetstar were new maskapai, dimana pelanggan baru di tahun 2015 adalah Tiger customers acquired in 2015. The number of domestic airline Airways, dan Jetstar. Sementara jumlah pelanggan maskapai customers meanwhile was 23 airlines, which includes NAM Air domestik mencapai 23 maskapai, dengan pelanggan baru as a new customer. adalah NAM Air.

54 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report Sebagai official ground handling Garuda Indonesia Group, pada As the official ground handling provider for Garuda Indonesia, in tahun 2015 Perseroan telah melayani seluruh kota tujuan 2015 the Company has operations at all domestic destinations domestik Garuda di 51 stasiun dan Citilink di 27 stasiun. of Garuda at 51 stations and at 27 stations for Citilink.

Modernisasi GSE dan Rebranding GSE Modernization and Rebranding Aspek kecepatan, efisiensi dan akurasi berperan penting Speed, efficiency and accuracy are important aspects in dalam kegiatan ground handling guna mempercepat waktu ground handling activities to enable faster aircraft turn around turn around dan menekan biaya layanan. Karenanya Ground and lower service costs. Thus, just like an aircraft for an airline, Support Equipment (GSE) menjadi alat produksi utama a Ground Support Equipment (GSE) is the primary production yang penting, sebagaimana armada pesawat di maskapai equipment that is essential for improvement in the operations penerbangan untuk meningkatkan keandalan operasional dan and business of a ground handling services provider. kinerja bisnis bagi Perseroan.

Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa 55 Corporate Profile Management Report Management Discussion & Analysis 03 Business Report Corporate Governance Corporate Social Responsibility Corporate Data Financial Report

Perseroan melakukan modernisasi GSE dengan peremajaan The Company has modernized its GSE fleet through an 215 peralatan GSE berteknologi mutakhir yang ramah investment in 215 GSE units of the latest, ecofriendly lingkungan dari produsen GSE terkemuka di Eropa. Untuk technology produced by leading GSE manufacturers in Europe. peralatan tonase besar seperti bus apron, diharapkan telah Large tonnage equipment such as apron busses have engines memenuhi standar emisi Euro 3, sementara untuk peralatan that comply with the Euro 3 emissions standards, while tonase kecil dipilih peralatan motor listrik bertenaga baterai the smaller equipment are driven by zero-emission battery- sehingga Emisi Nihil (zero emmision). supplied electric motors.

Sejumlah 11 unit peralatan GSE baru ini telah tiba di tahun Up to year-end 2015, a total of 11 new GSE units have been 2015, dan akan tuntas diterima hingga tahun 2016 dimana delivered, and the remaining will be delivered in 2016. Most sebagian besar akan ditempatkan di Terminal 3 bandara of these new units will be deployed at Terminal 3, Soekarno- Soekarno-Hatta yang merupakan hub Garuda Indonesia dan Hatta Airport, as the hub for Garuda Indonesia and international penerbangan internasional. airlines.

Seiring dengan modernisasi peralatan, dilakukan program Along with equipment modernization, Gapura has also engaged rebranding Gapura untuk menciptakan tampilan yang lebih in a re-branding program designed to present a more modern modern dan dinamis sesuai aspirasi untuk menjadi perusahaan and dynamic image of the Company, suiting its aspirations to ground handling berkelas dunia. Rebranding tahap pertama become a worldclass ground handling company. The first stage mencakup penggantian logo identitas perusahaan, yang of the re-branding program was the introduction of the new langsung diterapkan ke dalam armada GSE baru Perseroan logo, which has been applied to the new GSE units since May pada bulan Mei 2015. 2015.

Guna menjamin ketersediaan dan kehandalan armada GSE, To ensure the availability and reliability of its GSE fleet, the Gapura memiliki workshop yang tersebar di 7 kota yaitu Company operates GSE workshops in 7 cities, namely in Jakarta, Denpasar, Makassar, Surabaya, Medan, Yogyakarta, Jakarta, Denpasar, Makassar, Surabaya, Medan, Yogyakarta and dan Balikpapan untuk perawatan, perbaikan hingga overhaul Balikpapan, for the maintenance, repair and overhaul of GSE peralatan. units.

Gapura Learning Center Gapura Learning Center Tahapan paling krusial dari rebranding adalah penanaman The most crucial stage in the re-branding process is the etos kerja baru yaitu “Shared Success” serta karakter untuk development of the new work ethic of ’Shared Success’, as well as melayani ke karyawan Gapura, terutama yang bertugas di lini a new service culture among all employees of Gapura,; especially depan melayani langsung pelanggan. among the front liners that interact directly with customers.

Internalisasi budaya perusahaan dilakukan secara sistematis The internalization of the new culture is conducted sejak proses rekrutmen, pelatihan dan pemberdayaan. Hal systematically right from the recruitment, training and ini ditunjang pendirian fasilitas Gapura Learning Center development of employees. This is supported by the yang memberikan pelatihan bidang basic airport handling establishment of Gapura Learning Center facilities to provide management, basic frontliner, grooming & etiquette, aviation training in basic airport handling management, basic frontliner security, cargo & mail, dangerous goods, dan GSE operator. services, grooming & etiquette, aviation security, cargo & mail, dangerous goods, and GSE operations.

Pada tahun 2015 telah beroperasi Gapura Learning Center di In 2015, Gapura Learning Center facilities have been kantor pusat Jakarta serta di bandara Cengkareng, Yogyakarta, operational at the Head Office and Cengkareng Airport, Jakarta, Surabaya, Makassar dan Denpasar. Selanjutnya direncanakan as well as in Yogyakarta, Surabaya, Makassar and Denpasar. akan dibuka pula learning center di bandara Ambon, Balikpapan Similar facilities will be opened next in Ambon, Balikpapan and dan Medan. Medan.

56 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report Lulusan Gapura Learning Center memperoleh sertifikat Graduates of Gapura Learning Center will receive a certification dan SKP (Surat Kecakapan Personel) dari Kementerian and SKP (Personnel Competence Document) issued by the Perhubungan yang merupakan lisensi resmi untuk bekerja di Ministry of Transportation, as the official license required to kebandarudaraan dan maskapai penerbangan. Saat ini tengah secure jobs in airports and airlines. The Company is currently diupayakan agar Gapura Learning Center juga mendapatkan working towards an IATA (International Air Transport akreditasi dari IATA (International Air Transport Association). Association) accreditation for its learning centers.

Menumbuhkan Budaya Keselamatan Developing a Safety Culture Operasi ground handling harus memenuhi aspek keselamatan Ground handling operations have to comply with strict dan keamanan penerbangan, kelancaran operasional dan flight safety and security issues, as well as ensure smooth optimalisasi penggunaan sumber daya. Untuk itu selama operations and the optimum use of resources. Thus, in 2015, tahun 2015 secara berkelanjutan Perseroan melakukan the Company consistently provided continuing training and program pelatihan dan sosialisasi khususnya kepada karyawan socialization to its airside personnel, i.e. those that serve at airside (yang bertugas di apron bandara). Melalui kampanye airport aprons. The ‘Ramp Safety’ campaign, for example, has “Ramp Safety” tercapai penurunan Accident Rate yang cukup succeeded in significantly reducing the level of the Accident signifikan dari 13 kecelakaan pada 2014 menjadi 7 accident Rate from 13 accidents in 2014 to just 7 accidents in 2015. pada tahun 2015.

Agar budaya keselamatan menjadi bagian dalam seluruh To help instill a culture of safety as part of the day-today aktivitas karyawan, pada tahun 2015 Gapura membentuk activities of employees, Gapura established the Safety, unit Safety, Security dan Quality Assurance yang memiliki Security and Quality Assurance unit in 2015, staffed tenaga ahli bersertifikat dari kementerian tenaga kerja dalam with expert personnel holding the proper certification in bidang keselamatan dan kesehatan kerja. Unit tersebut kini Occupational Health & Safety from the Ministry of Labour. The aktif melaksanakan berbagai program sosialisasi dan pelatihan unit is charged with developing and executing training and keselamatan dan keamaan kerja di seluruh cabang Perseroan. socialization programs related to Occupational Health & Safety at all of the Company’s branches.

Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa 57 Corporate Profile Management Report Management Discussion & Analysis 03 Business Report Corporate Governance Corporate Social Responsibility Corporate Data Financial Report

Kinerja Keselamatan (insiden per 1.000 penerbangan) Safety Performance (incident per 1,000 flight)

0,070 0,065 0,063 0,061 0,057 0,060 0,064 0,061 0,050 0,058 0,050 0,051 0,040 0,030 0,020 0,025 0,010 2011 2012 2013 2014 2015

Realisasi Realization Target Target

Pada tahun 2015 Gapura berhasil mempertahankan sertifikat In 2015, Gapura successfully renewed its ISAGO (IATA Safety ISAGO (IATA Safety Audit for Ground Operations) dari Audit for Ground Operations) certification from IATA, as global International Air Transport Association sebagai merupakan recognition of Gapura’s consistency in risk management pengakuan internasional terhadap konsistensi Gapura untuk and safety, both in terms of documentation as well as manajemen risiko dan keselamatan, baik dalam dokumentasi implementation, for its operations at Soekarno-Hatta and dan implementasi untuk operasi di bandara Soekarno-Hatta Denpasar airports. dan Denpasar.

Perseroan memberi perhatian tinggi pada parameter The Company also continues to strive to improve other operational excellence antara lain station handling delay serta parameters of operational excellence, including the station mishandling baggage/cargo untuk mengukur kinerja ketepatan handling delay which measures the timeliness of ground waktu ground handling dan mengukur kasus kerusakan, handling operations, and baggage/cargo mishandling in terms kehilangan, salah tujuan, tertinggal serta penyimpangan lain. of damage, loss, mistaken destination, left behind, or other violations.

Tingkat station handling delay pada tahun 2015 adalah 0,11% Station handling delay in 2015 was measured at 0.11%, down menurun dari 0,20% pada tahun 2014, sementara baggage/ from 0.2% in 2014, while baggage/cargo mishandling was cargo mishandling adalah 0,08% menurun dari 0,13% pada 0.08%, a decline from 0.13% in 2014. 2014.

Pengembangan Bisnis Baru Development of New Businesses Layanan warehousing sebagai salah satu sumber pendapatan The warehousing business segment, as a source of revenues bagi Perseroan tengah menghadapi perubahan terkait dengan for the Company, is undergoing some changes related to the langkah Angkasa Pura untuk mengambil alih pengelolaan policy of Angkasa Pura in taking over the management of pergudangan Perseroan, sebagaimana yang telah terjadi di warehouses at airports. This has already taken place for the warehouse Yogyakarta, Jambi, Denpasar, Pangkal Pinang dan warehouses at Yogyakarta, Jambi, Denpasar, Pangkal Pinang Semarang. Dengan demikian pada tahun 2015 Gapura hanya and Semarang. Thus, in 2015, Gapura was left with the mengelola warehousing yang berlokasi di bandara Soekarno- operations of the warehouse at the Soekarno-Hatta Airport. Hatta.

58 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report Untuk mengantisipasi, Gapura telah merintis pendirian In anticipation of this, Gapura has begun to develop new strategic business unit (SBU) yaitu antara lain penggabungan strategic business units (SBU), including combining the Lounge layanan Lounge & Hospitality dengan mulai mengelola sendiri and Hospitality services. The Company currently manages the executive lounge di Terminal 1C bandara Soekarno Hatta Executive Lounge at Terminal 1C Soekarno-Hatta as well as at serta Pontianak dan Pekanbaru, sementara executive lounge Pontianak and Pekanbaru airports, while the Executive Lounge di Terminal 2 bandara Soekarno Hatta dan Denpasar bekerja at Terminal 2 Soekarno-Hatta and Denpasar are managed in sama dengan mitra. partnership with third parties.

Layanan Hospitality yaitu passenger service assistant (PSA) The Hospitality service unit, formerly providing passenger yang awalnya hanya untuk Garuda Indonesia kini digunakan service assistance (PSA) services to Garuda Indonesia, is now juga oleh maskapai lain, seperti Korean Air dan Japan airlines, available to passengers from other airlines such as Korean Air serta pelanggan personal dan korporasi. and Japan Airlines, as well as personal and corporate clients.

Hospitality Gapura bergabung dalam Society Concierge Gapura’s Hospitality services are a member of Society Indonesia sehingga dipercaya untuk melayani hotel bintang Concierge Indonesia, and thus are able to serve guests of lima seperti Shangrila, Mulia, Mandarin dan Heritage. Selama leading 5-star hotels such as Shangri-la, Mulia, Mandarin and 2015, bisnis Hospitality berkembang pesat dengan jumlah Heritage, In 2015, the Hospitality business recorded growth pelanggan bertambah dari 20 di tahun 2014 menjadi 40 from 20 customers served in 2014 to 40 customers in 2015. pelanggan pada 2015.

Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa 59 Corporate Profile Management Report Management Discussion & Analysis 03 Business Report Corporate Governance Corporate Social Responsibility Corporate Data Financial Report

Tinjauan Pendukung Bisnis Business Support Review

Dua elemen kunci dari proses tranformasi bisnis yang tengah berlangsung di Gapura adalah penerapan Teknologi Informasi untuk mewujudkan operational excellence, serta perubahan paradigma dalam pengelolaan Sumber Daya Manusia.

The ongoing business transformation process at Gapura rests on two key elements: the implementation of Information Technology towards operational excellence, and the paradigm change in the management of our Human Capital.

TI Mendorong Transformasi IT Driven Transformation Sebagai penunjang utama industri penerbangan, industri As the primary supporting industry for the aviation sector, the ground handling menghadapi dinamika tuntutan bisnis ground handling industry has to face the increasing demand yang terus meningkat dari industri penerbangan. Tuntutan for higher quality services from client airlines. The Company ini mendorong Perseroan untuk memberikan layanan yang has responded by efforts to provide smart and excellent lebih unggul dan cerdas, melalui optimalisasi proses kerja services, delivered through the optimization of work processes operasional dan peningkatan service delivery bermutu tinggi, and the improvement of service quality. The expected end yang diharapkan akan meningkatkan kepuasan pelanggan, result is improvements in customer satisfaction, profits and laba usaha serta citra Perseroan. the Gapura brand.

Guna mewujudkan operational excellence, Perseroan To achieve operational excellence, the Company is committed berkomitmen memanfaatkan Teknologi Informasi sebagai to the utilization of Information Technology as an enabler for pendorong proses transformasi bisnis dengan menjadikan business transformation, transforming Gapura into an IT-based Gapura sebagai IT-based organization yang menerapkan organization that uses the right advanced technology towards teknologi mutakhir tepat guna untuk optimalisasi proses- optimized ground handling operational processes. proses operasional ground handling.

Strategi pemanfaatan TI di Gapura difokuskan pada teknologi At Gapura, the IT utilization strategy centers on the use of mutakhir yang telah terbukti memiliki kemampuan yang proven and capable technology systems, mainly to improve baik (Capable), terutama dalam peningkatan efisiensi dan the efficiency and effectiveness of various work processes, to efektivitas proses kerja, yang implementasi dan pengembangan be developed and implemented by business partners with an sistemnya dilakukan mitra bisnis yang memiliki kompetensi established reputation in the field of Information Technology. tinggi di bidang teknologi informasi.

60 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report Pengembangan layanan TI di Gapura diawali melalui Development of IT services at Gapura started with the penggunaan perangkat lunak Enterprises Resource utilization of Enterprise Resource Planning (ERP) software Planning (ERP) dari SAP AG, Jerman. Inisiatif ini merupakan from SAP AG, Germany. It is an important milestone in the tonggak penting dalam pendayagunaan TI di Gapura, karena utilization of IT at Gapura, as it underscores the commitment menunjukkan komitmen Perseroan untuk mewujudkan suatu to develop a comprehensive, integrated IT system towards sistem TI yang komprehensif dan terintegrasi dalam rangka greater transparency as well as the effectiveness and transparansi, efektivitas dan efisiensi proses bisnis. efficiency of business processes.

Gapura juga telah berhasil menerapkan modul Financial Subsequently, Gapura has successfully implemented the Accounting and Controlling (SAP FICO). Modul SAP FICO Financial Accounting and Controlling (SAP FICO) module. This mengintegrasikan proses-proses pencatatan, pengumpulan module integrates the recording, collection and processing of dan pengolahan transaksi atau informasi keuangan secara financial transactions or information on a real-time basis, to real-time, sebagai masukan untuk keperluan pelaporan internal serve as input for internal and external reporting purposes, dan eksternal maupun untuk proses analisa dan pengambilan as well as for management analysis and decision-making keputusan manajemen. processes.

Setelah SAP FICO, Gapura melanjutkan dengan implementasi Following SAP FICO, Gapura implemented the SAP HCM modul SAP HCM (Human Capital Management). Modul (Human Capital Management) module. The SAP HCM module SAP HCM mendukung seluruh proses yang terkait dengan supports all processes related with the management of pengelolaan Sumber Daya Manusia dan administrasi karyawan human resources and employee administration, including the di Perusahaan, termasuk penyimpanan data karyawan secara filing of individual employee data starting from recruitment individu sejak direkrut sampai pensiun atau keluar dari up to retirement or discharge from the Company. In 2015, Perusahaan. Pada tahun 2015 dilakukan implementasi modul the Company implemented the SAP-Payroll module in a SAP-Payroll yang merupakan kelanjutan dari sistem SAP HCM continuation of SAP HCM as one of the core support systems sebagai salah satu sistem pendukung utama Perseroan. used by the Company.

Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa 61 Corporate Profile Management Report Management Discussion & Analysis 03 Business Report Corporate Governance Corporate Social Responsibility Corporate Data Financial Report

Gapura juga telah mengembangkan sistem e-Procurement Gapura has also developed an e-Procurement system for dalam proses pengadaan barang dan jasa di Perusahaan. Selain the procurement of goods and services at the Company. In dapat meningkatkan efisiensi proses pengadaan, implementasi addition to improving the efficiency of procurement processes, e-Procurement juga merupakan salah satu langkah penting the implementation of e- Procurement is also an important dalam peningkatan transparansi terkait dengan pelaksanaan step towards increased transparency with regards to the praktik-praktik Tata Kelola Perusahaan yang baik (GCG) di implementation of Good Corporate Governance (GCG) practices Gapura. at Gapura.

Pada tahun 2015, pendayagunaan sistem-sistem TI diperluas In 2015, the scope of IT utilization was expanded to support untuk mendukung aktivitas operasional utama Gapura yaitu Gapura’s core operational activities of providing ground penyediaan jasa ground handling di bandara. Gapura telah handling services at airports. Gapura then implemented the menerapkan salah satu aplikasi TI paling mutakhir di industrinya Operational Control System (OCS), one of the latest IT systems yaitu Operational Control System (OCS). available for the ground handling industry.

62 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report Melalui OCS, aktivitas ground handling di seluruh area OCS enables real-time monitoring of all ground handling bandara dapat dipantau secara real-time, sehingga dapat activities in all areas of an airport, leading to more optimum mengoptimalkan penggunaan sumber daya peralatan maupun utilization of available equipment and personnel, while also personil yang tersedia, serta mengantisipasi keterlambatan anticipating delays in aircraft handling. The kick-off for OCS penanganan pesawat. Kick off implementasi OCS di Bandara implementation at Soekarno-Hatta International Airport was Internasional Soekarno-Hatta dilakukan pada Oktober 2015 held in October 2015, with the system expected to be fully dan direncanakan akan operasional pada bulan Oktober 2016. operational by October 2016.

Selain implementasi OCS, program-program pengembangan In addition to OCS implementation, development of IT services layanan TI pada tahun 2015 juga mencakup sejumlah inisiatif undertaken during 2015 also include initiatives such as the lain seperti desain-ulang situs web Perseroan, pengembangan re-design of the Company’s official website, the development aplikasi korespondensi dan infrastruktur jaringan komunikasi of a correspondence application, and the infrastructure for an data antar-cabang. inter-branch data communication network.

SDM sebagai Sumber Daya Pertumbuhan Human Capital as Growth Resources Konsep human capital menempatkan karyawan sebagai salah The concept of human capital sees employees as one of the satu sumber daya utama yang vital bagi keberlangsungan dan vital resources to sustain the business growth of a company. pertumbuhan bisnis perusahaan, karenanya pengembangan Thus, efforts in developing the potential of the workforce potensi karyawan harus diupayakan secara optimal dan should be undertaken in an optimized and balanced manner berimbang dengan peningkatan kesejahteraan karyawan. alongside improvements in employee welfare.

Gapura menggunakan pendekatan Competency-Based Human Gapura implements the Competency-Based Human Resources Resources Management (CBHRM) dalam pengeloaan human Management (CBHRM) approach in the management of its capital dengan menerapkan tiga model pengembangan human capital using three models for the development of Core untuk Core Competency, Basic Competency dan Professional Competency, Basic Competency and Professional Competency. Competency.

Ketiga model ini dikembangkan dan terus disempurnakan These three models were developed and continuously untuk mendukung penilaian kemampuan karyawan secara enhanced to enable the fair and transparent assessment of adil dan transparan. Dengan demikian setiap karyawan Gapura employee competences. Each individual employee of Gapura is diharapkan dapat menguasai: therefore expected to acquire: • Core Competency (nilai-nilai budaya perusahaan) • Core Competency (corporate values) • Basic Competency (perilaku dan kualitas pribadi) • Basic Competency (personal behaviour and quality) • Professional Competency (keterampilan dan pengetahuan, • Professional Competency (general and specialized/ yang bersifat umum maupun khusus/fungsional). functional skills and knowledge)

Profil Karyawan Employee Profiles Per 31 Desember 2015, jumlah karyawan Gapura tercatat As of December 31, 2015, Gapura employs a total of sebanyak 1.778 orang (tidak termasuk Dewan Komisaris dan 1,778 personnel (not including members of the Board of Direksi), yang terdiri dari 1.369 orang karyawan tetap dan 409 Commissioners and Board of Directors), comprising 1,369 karyawan kontrak (Pekerja Kontrak Waktu Tertentu/PKWT). permanent employees and 409 contract employees. The Jumlah tersebut berkurang sekitar 3,50% dari jumlah karyawan number represents a decline of some 3.50% from 1,842 tahun 2014 yaitu sebanyak 1.842 orang. employees on record in 2014.

Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa 63 Corporate Profile Management Report Management Discussion & Analysis 03 Business Report Corporate Governance Corporate Social Responsibility Corporate Data Financial Report

Karyawan Gapura tersebar di Kantor Pusat dan 54 kantor Gapura’s employees are stationed at the Head Office as well cabang/perwakilan di berbagai bandara di seluruh Indonesia. as at 54 branches/representative offices in airports all over Selain karyawan tetap dan PKWT, aktivitas operasional Gapura Indonesia. In addition to permanent and contract employees, juga didukung oleh 5.842 orang tenaga kerja alih-daya per 31 Gapura’s operations are also supported by 5,842 outsourced Desember 2015. personnel, as of December 31, 2015.

Sebanyak 46 karyawan baru telah direkrut sepanjang tahun A total of 46 new employees were recruited in 2015. In 2015. Selain untuk mengimbangi peningkatan volume bisnis addition to the need to keep pace with business growth serta menggantikan karyawan yang keluar, pensiun atau and to replace those that resigned, retired or are deceased; meninggal dunia, rekrutmen karyawan baru juga diarahkan employee recruitment was also undertaken to improve the untuk memperbaiki komposisi karyawan secara keseluruhan. overall employee composition in terms of education and Perekrutan karyawan mengacu kepada tingkat pendidikan competency. Emphasizing better education and a higher level dan kompetensi yang lebih tinggi guna memenuhi kualifikasi of competence, employee recruitment is thus directed to fill pekerjaan yang kelak dibutuhkan, serta mempersiapkan future job qualifications, as well as to prepare for the future regenerasi kepemimpinan masa depan Gapura. leadership of Gapura.

Profil karyawan Gapura dapat dilihat pada tabel-tabel berikut The employee profile of Gapura is presented in the following ini: tables: Karyawan Berdasarkan Usia Employee Based on Age 2014 2015

> 50 212 276 > 50 41-50 1.011 949 41-50 31-40 440 370 31-40

< 30 179 183 < 30 Total 1.842 1.778 Total

Karyawan Berdasarkan Jenis Kelamin Employee Based on Gender 2014 2015 Pria 1.506 1.447 Male Wanita 336 331 Female Total 1.842 1.778 Total

Karyawan Berdasarkan Tingkat Pendidikan Employee Based on Education 2014 2015 S2 21 20 Master degree S1 492 490 Bachelor degree Diploma 175 166 Diploma SLTA 1.115 1.063 Senior High School SD-SMP 39 39 Primary School-Junior High School Total 1.842 1.778 Total

64 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report Karyawan Berdasarkan Tingkat Jabatan Employee Based on Position 2014 2015 Vice President 10 13 Vice President General Manager 28 28 General Manager Senior Manager 33 34 Senior Manager Manajer 75 75 Manager Asisten Manajer 39 54 Assistant Manager Kepala Perwakilan 18 22 Station Representative Supervisor/Koordinator 345 357 Supervisor/Coordinator Staf 1.294 1.195 Staff Total 1.842 1.778 Total

Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa 65 Corporate Profile Management Report Management Discussion & Analysis 03 Business Report Corporate Governance Corporate Social Responsibility Corporate Data Financial Report

Pengembangan Kompetensi Karyawan Development of Employee Competences Penguatan kompetensi SDM merupakan bagian penting dari Development of employee competencies is an important transformasi bisnis di Gapura. Selain pelatihan kompetensi part of the business transformation at Gapura. In addition yang bersifat wajib, juga dilakukan program-program pelatihan to training for mandatory competencies, employee training serta pendidikan karyawan yang bersifat perubahan maupun programs also include training for competency change and pengembangan kompetensi. Pelatihan perubahan kompetensi development. Training in competency change is directed so bertujuan untuk membangun kompetensi karyawan agar as to develop employee competencies to be able to keep pace mampu mengimbangi dinamika bisnis ground handling, dengan with the dynamics of the ground handling business, eventually sasaran akhir pada pencapaian service excellence. Sedangkan leading to the achievement of service excellence. Training in pelatihan pengembangan kompetensi ditujukan untuk competency development, on the other hand, is directed to menyiapkan karyawan dengan kompetensi tertentu guna prepare personnel with specific competencies in support of mendukung pengembangan portofolio bisnis Gapura. Gapura’s strategy to expand its business portfolio.

Pelatihan yang bersifat wajib adalah pelatihan yang harus Mandatory training are those that are required by the dilakukan sesuai dengan ketentuan Pemerintah maupun Government as well as the International Air Transport International Air Transport Association (IATA), berupa Association (IATA), comprising training to acquire and maintain pelatihan untuk memperoleh dan mempertahankan lisensi/ professional licenses/certifications or other specific hard sertifikasi profesi maupun keterampilan (hard skill) khusus skills related to ground handling operations. In 2015, the lainnya menyangkut operasional ground handling. Pada tahun total duration of mandatory training conducted by Gapura 2015, total durasi penyelenggaraan pelatihan wajib di Gapura amounted to 27,741 training hours in total. mencapai 27.741 jam pelatihan.

66 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report Sementara pelatihan yang bersifat tidak-wajib adalah pelatihan Non-mandatory training meanwhile is training that, while yang tidak diwajibkan berdasarkan peraturan namun dianggap not required by regulations, is deemed important to support penting untuk menunjang dan meningkatkan kinerja perusahaan, the Company’s operations and improve its performance. termasuk pelatihan soft skill di bidang manajemen dan These include training in soft skills such as in management kepemimpinan (leadership). Pada tahun 2015, Gapura tercatat and leadership. In 2015, Gapura conducted a total of 12,487 menyelenggarakan 12.487 jam pelatihan di bidang hukum, SDM, training-hours in diverse areas such as law, human resources, perpajakan, audit, pengadaan barang dan jasa, accident/incident tax, audit, goods and services procurement, accident/incident investigation & reporting, dan sejumlah bidang lainnya. investigation & reporting, among others.

Berbagai program pengembangan kompetensi karyawan The various employee competencies development programs tersebut diselenggarakan sesuai dengan kebutuhan were undertaken according to the Company’s needs as well as Perusahaan maupun tuntutan jalur karir karyawan, dengan the employee career path, giving due consideration to concepts memperhatikan kesetaraan gender dan persamaan of gender equality and equal opportunity for all employees. kesempatan bagi seluruh karyawan.

Gapura mulai merintis penerapan Knowledge Management Gapura has also begun to implement Knowledge Management sebagai salah satu inisiatif strategi di bidang pengembangan as a strategic initiative in employee competency development. kompetensi karyawan. Hal ini dilakukan melalui sharing In its implementation, the Human Capital division facilitated session secara rutin yang difasilitasi oleh unit kerja Human routine sharing sessions, where employees can contribute as Capital, dimana setiap karyawan dapat berkontribusi sebagai speakers and participate in the exchange of ideas, concepts pembicara dan saling bertukar ide, konsep dan informasi and information among fellow employees. dengan karyawan lainnya yang berpartisipasi.

Remunerasi dan Kesejahteraan Karyawan Employee Remuneration and Welfare Faktor remunerasi maupun kesejahteraan karyawan dapat Employee remuneration and welfare can have a tangible impact berdampak secara nyata pada kinerja karyawan dan pada on employee performance and, eventually, on overall company akhirnya mempengaruhi produktivitas perusahaan. Sistem productivity. A fair and transparent work remuneration system remunerasi yang adil serta transparan dapat memacu karyawan can be motivational for employees to strive for their best untuk memberikan kinerja terbaik dan terus-menerus berupaya performance and to continuously improve their capabilities. untuk meningkatkan kapabilitas yang dimiliki. Dengan Being assured of their welfare, employees will be able to focus terjaminnya kesejahteraan akan memungkinkan karyawan on their day-to-day work activities. untuk tetap fokus pada pekerjaan yang dilakukan setiap hari.

Karyawan Gapura memperoleh remunerasi yang terdiri dari gaji Gapura provides each employee with a remuneration package pokok dan kompensasi finansial lain meliputi tunjangan makan, consisting of a basic salary and other financial compensation tunjangan transportasi, tunjangan pendidikan (untuk anak that includes a meal allowance, transportation allowance, karyawan) serta Tunjangan Hari Raya. Karyawan pada posisi/ education allowance (for their children) and religious holiday fungsi tertentu juga memperoleh tunjangan Surat Kecakapan allowance. Employees holding certain positions/functions also Personil (SKP)/Lisensi. Sementara di tingkat struktural, Gapura receive an allowance for Personnel Competence Certification/ memberikan tunjangan tambahan berupa tunjangan jabatan Licensing. Structural staff also receive additional benefits dan fasilitas rumah dinas. Manajemen Gapura juga memiliki in the form of a position allowance and a company housing kebijakan pembagian bonus tahunan kepada seluruh karyawan facility. Gapura also has an annual bonus policy for all dari laba yang diperoleh setiap tahun, yang diditribusikan employees from profits earned each year, to be distributed pada tahun berikutnya. Paket remunerasi karyawan tersebut in the following year. The employee remuneration package is disesuaikan secara berkala setiap tahun terhadap kenaikan regularly adjusted each year to compensate for the increase in biaya hidup berdasarkan angka inflasi resmi dari Pemerintah. the cost of living based on official government figures.

Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa 67 Corporate Profile Management Report Management Discussion & Analysis 03 Business Report Corporate Governance Corporate Social Responsibility Corporate Data Financial Report

Setiap tahun, Gapura memberikan beberapa penghargaan Each year, Gapura provides employees with rewards in terhadap karyawan yang berprestasi dalam mendukung recognition of their outstanding contribution to business pencapaian target bisnis dan juga penghargaan karyawan target achievement as well as for continuous service time. dengan masa kerja aktif tidak terputus. Program penghargaan Initially designed as additional incentives to motivate yang dilakukan dalam rangka memotivasi karyawan tersebut employees, these reward programs are being integrated tengah diintegrasikan ke dalam suatu sistem remunerasi into a performancebased remuneration program, currently berbasis-kinerja yang saat ini sedang disusun sebagai kebijakan under development as a formal company policy, whereby the formal Perseroan, dimana imbalan kerja akan dibedakan employee’s work compensation will be determined based on berdasarkan kinerja masing-masing individu karyawan. Kinerja the respective performance of each individual employee. The karyawan akan dinilai secara objektif terkait dua aspek, yaitu system provides for an objective assessment of employee aspek pencapaian sasaran kerja serta aspek perilaku kerja dan performance in two areas, namely achievement of work man management (bagi personil yang memiliki bawahan). targets and achievements in work behavior and management (for personnel with subordinate staff).

Selain memberikan tingkat remunerasi yang kompetitif di Aside from ensuring a competitive level of work compensation pasar bagi karyawannya, Gapura juga memberikan kompensasi for its employees, Gapura also provides non-financial non-finansial yang ditujukan untuk menjaga kesejahteraan compensation to ensure the overall welfare of employees karyawan secara keseluruhan, melalui program pensiun dan through both a pension program and an employee health program pelayanan kesehatan karyawan. Sesuai dengan service program. In compliance with applicable regulations, the ketentuan yang ada, seluruh karyawan dan pekerja Perseroan Company registers all of its employees and workers in the BPJS diikutsertakan dalam program BPJS Ketenagakerjaan, yang Ketenagakerjaan, the Government’s worker social security memberikan manfaat Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan program, that provides Work Accident, Loss of Life and Old Age Kematian, dan Jaminan Hari Tua. Untuk menjamin kesejahteraan insurance. To ensure the welfare.

68 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report karyawan setelah mereka pensiun (di usia 56 tahun), Gapura of employees following retirement (at the age of 56), Gapura memiliki program Tunjangan Hari Tua (THT) yang dikelola oleh maintains an Old Age Benefit program managed by an perusahaan asuransi jiwa pihak ketiga, serta Program Pensiun independent life insurance provider, and a Defined Benefit Iuran Pasti yang dikelola oleh Dana Pensiun Garuda Indonesia. Pension Program run by the Garuda Indonesia Pension Fund unit.

Gapura menyediakan fasilitas kesehatan yang cukup Gapura provides comprehensive health facilities for its komprehensif bagi karyawan. Selain mengikutsertakan seluruh employees. In addition to participation in the Government- karyawan dalam program BPJS Kesehatan sesuai ketentuan sponsored BPJS Kesehatan health insurance program for all yang berlaku, Gapura juga bekerja sama dengan pihak ketiga employees, Gapura also cooperates with third-party healthcare dalam penyediaan fasilitas kesehatan untuk rawat jalan dan providers for the provision of medical care and hospitalization rawat inap bagi karyawan dan keluarga inti mereka (istri/ facilities for employees and their immediate family members suami dan anak-anak sampai dengan usia 25 tahun). Fasilitas (spouse and children up to 25 years old). These facilities are kesehatan ini tersedia juga untuk karyawan yang telah also available to retired employees and their immediate family pensiun, termasuk istri/suami dan anak mereka. members.

Hubungan Industrial Industrial Relations Kebebasan berserikat bagi karyawan di Gapura diwujudkan At Gapura, freedom of association for employees is manifested melalui keberadaan Serikat Pekerja PT Gapura Angkasa through the activities of PT Gapura Angkasa Employee (SIPERKASA). Dengan beranggotakan seluruh karyawan Gapura, Union (SIPERKASA). Counting all Gapura employees as its SIPERKASA merupakan wadah yang efektif guna menyuarakan members, SIPERKASA is an effective vehicle to promote the aspirasi karyawan maupun melindungi kepentingan karyawan aspirations of employees as well as to protect their interests. Gapura. Dalam hal ini, SIPERKASA merupakan mitra aktif yang In this regards, SIPERKASA acts as an active partner in the bersama-sama dengan manajemen Gapura mengupayakan management of Gapura in building a harmonious relationship hubungan yang harmonis antara karyawan dan Perseroan between employee and the Company, and in creating a work serta terciptanya lingkungan kerja yang kondusif terhadap environment that is conducive towards the achievement of tercapainya tujuan-tujuan karyawan serta perusahaan. the common objectives of the Company and its employees.

Gapura telah memiliki dokumen Perjanjian Kerja Bersama (PKB) Gapura currently has in force the Collective Labour Agreement untuk periode tahun 2015-2016 yang memuat hak dan (PKB) document for the 2015-2016 period, which details kewajiban dari karyawan maupun Perseroan, terkait dengan the rights and obligations on the part of employees and the hubungan ketenagakerjaan yang ada antara karyawan dan Company related to industrial relations between Gapura and Gapura. Dokumen PKB dirumuskan bersama oleh manajemen its employees. The PKB document is formulated jointly by Gapura dan SIPERKASA sebagai wakil karyawan, serta Gapura management and SIPERKASA as the representative of diperbaharui dari waktu ke waktu untuk menyesuaikan dengan all employees, and is updated regularly so as to be adjusted in perkembangan kondisi yang ada. line with ongoing developments.

Indeks Kepuasan Kerja Work Satisfaction Index Gapura secara berkala melakukan survei kepuasan kerja di Gapura regularly conducts work satisfaction surveys among its kalangan karyawan, baik untuk karyawan tetap maupun employees; both permanent staff and outsourced personnel. karyawan alih-daya. Hasil dari survei-survei tersebut kemudian The results of these surveys serve as feedback to implement menjadi umpan-balik untuk perbaikan dan penyempurnaan improvement measures in various areas related to issues of berbagai aspek terkait dalam pengelolaan sumber daya human capital management at Gapura. In 2015, the survey manusia Gapura secara keseluruhan. Pada tahun 2015, survei conducted resulted in an Employee Satisfaction Index score yang dilakukan memberikan hasil Indeks Kepuasan Karyawan of 71% for permanent employees and 72% for outsourced sebesar 71% untuk karyawan tetap dan 72% untuk karyawan personnel, respectivel alih-daya.

Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa 69 Corporate Profile Management Report Management Discussion & Analysis 03 Business Report Corporate Governance Corporate Social Responsibility Corporate Data Financial Report

Tinjauan Keuangan Financial Review

Gapura memperlihatkan kinerja keuangan yang baik di tahun 2015 dengan membukukan peningkatan 54% pada Laba Bersih dan 26% pada Jumlah Aset.

Gapura showed an excellent financial performance in 2015 by posting a 54% increase in Net Income as well as a 26% growth in Total Assets.

Berikut ini adalah pembahasan mengenai kinerja keuangan The following is a discussion on the financial performance PT Gapura Angkasa (“Perseroan” atau “Gapura”) pada tahun of PT Gapura Angkasa (“Gapura” or the “Company”) in 2015. 2015. Angka-angka yang berpadanan untuk tahun 2014 Corresponding figures for the year 2014 are presented in disajikan sebagai pembanding maupun untuk keperluan analisis. comparison, for the purpose of analysis.

Pembahasan berikut ini mengacu kepada Laporan Keuangan The following discussion refers to the Company’s Audited Auditan Perseroan untuk periode tahun buku yang berakhir Financial Statements for the fiscal year period that ended on pada 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014, yang juga December 31, 2015 and December 31, 2014, as attached in dilampirkan dalam Laporan Tahunan ini. this Annual Report.

Laporan Laba-Rugi Income Statements

Pendapatan Usaha Operating Revenues Gapura memperoleh Pendapatan Usaha dari aktivitas pada Gapura derives Operating Revenues from activities in the segmen-segmen usaha utama Perseroan yaitu Ground Company’s primary business segments of Ground Handling, Handling, Cargo Handling & Warehousing, dan Bisnis Lain. Pada Cargo Handling & Warehousing, and Other Businesses. In tahun 2015, jumlah Pendapatan Usaha tercatat mencapai 2015, Operating Revenues amounted to Rp1,318.82 billion, sebesar Rp 1.318,82 miliar, tumbuh 9% dari Rp 1.210,44 miliar increasing by 9% from Rp1,210.44 billion posted in 2014. yang dibukukan di tahun 2014.

Pendapatan dari Ground Handling, termasuk layanan AHAN Revenues from Ground Handling, including AHAN (Aircraft (Aircraft Handling Additional Note) serta penerbangan Haji, Handling Additional Note) services and Hajj flights, amounted mencapai sebesar Rp 1.089,94 miliar, atau 83% dari total to Rp1,089.94 billion, contributing 83% to total Operating Pendapatan Usaha pada tahun 2015, dan tercatat tumbuh 10% Revenues in 2015, and representing growth of 10% compared dari Rp 988,67 miliar di tahun 2014. Pertumbuhan tersebut to Rp988.67 billion posted in 2014. The growth in revenues sejalan dengan kenaikan produksi jasa Ground Handling sebesar was generally in line with.the 8.3% increase in ground handling

70 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report 8,3% dari 255.350 penerbangan di tahun 2014 menjadi production from 255,350 flights in 2014 to 276,564 flights in 276.564 penerbangan pada tahun 2015. Pertumbuhan 2015. The increase in revenues in this segment also reflected pendapatan segmen ini juga diakibatkan adanya kenaikan tarif the increase of 25% in the AHAN tariff and 2.5% in the Ground Garuda Indonesia yang meliputi tarif AHAN sebesar 25% mulai Handling tariff for Garuda Indonesia, beginning in June 2015 Juni 2015 dan Ground Handling 2,5% mulai Juli 2015. and July 2015, respectively.

Pendapatan dari segmen Warehousing, termasuk layanan Revenues from the Warehousing segment, including from Cargo Handling, tercatat mencapai sebesar Rp 166,34 miliar Cargo Handling services, amounted to Rp166.34 billion in pada tahun 2015, naik 5% dari pencapaian pada tahun 2015, a 5% increase over the amount in 2014 of Rp158.75 sebelumnya sebesar Rp 158,75 miliar. billion.

Pada tahun 2015, pendapatan dari segmen Bisnis Lain tercatat In 2015, revenues from Other Businesses amounted to mencapai sebesar Rp 62,54 miliar, turun 0,8% dari pencapaian Rp 62.54 billion, a slight decline 0.8% from the revenues pada tahun 2014 sebesar Rp 63,01 miliar. posted in 2014 of Rp 63.01 billion.

Komponen jasa atau layanan yang dominan pada segmen The dominant components or services within the Other Bisnis Lain antara lain adalah layanan Hospitality, Passenger Businesses segment are the Hospitality services, Passenger Service Charge Collection, jasa Business Lounge, layanan Service Charge Collection, Business Lounge services, Garbarata, serta layanan Security. Aerobridge services, and Security services.

Pendapatan dari layanan Business Lounge naik 100% dari Revenues from Business Lounge services rose 100% from Rp 3,21 miliar di 2014 menjadi Rp 6,42 miliar di tahun 2015. Rp 3.21 billion in 2014 to Rp 6.42 billion in 2015. Revenues Pendapatan dari layanan Security meningkat dari Rp 3,59 from Security services grew from Rp 3.59 billion in 2014 to miliar pada tahun 2014 menjadi Rp 5,83 miliar di tahun 2015, Rp 5.83 billion in 2015, or an increase of 62%, while revenues atau naik 62%, sementara pendapatan dari layanan Garbarata from Aerobridge services rose by 9% from Rp 8.94 billion in naik 9% dari Rp 8,94 miliar di tahun 2014 menjadi Rp 9,75 2014 to Rp 9.75 billion in 2015. miliar di tahun 2015.

Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa 71 Corporate Profile Management Report Management Discussion & Analysis 03 Business Report Corporate Governance Corporate Social Responsibility Corporate Data Financial Report

Beban Pokok Penjualan Cost of Service Beban Pokok Penjualan tercatat sebesar Rp 1.126,29 miliar Cost of Service amounted to Rp 1,126.29 billion in 2015, up pada tahun 2015, naik 8% dari Rp 1.046,45 miliar di tahun 8% from Rp 1,046.45 billion in 2014. Increases were recorded 2014. Komponen yang mengalami kenaikan adalah beban jasa on the cost of service components for Ground Handling Ground Handling dan beban jasa Bisnis Lainnya, sementara and for Other Businesses, while the cost of service for the beban jasa Warehousing tercatat Rp 81,03 miliar pada tahun Warehousing segment posted a decline 20% to Rp 81.03 2015, turun 20% dari Rp 101,42 miliar di tahun 2014. billion in 2015, from Rp 101.42 billion in 2014.

Beban Usaha Operating Expenses Beban Usaha terdiri dari Beban Pemasaran serta Beban Umum & Operating Expenses consists of Marketing Expenses and Administrasi. Total Beban Usaha pada tahun 2015 adalah sebesar General & Administrative Expenses. Total Operating Expenses Rp 107,18 miliar, turun signifikan dibandingkan Rp 148,96 miliar amounted to Rp 107.18 billion, significantly down from pada tahun 2014. Rp 148.96 billion posted in 2014.

Beban Pemasaran mencapai sebesar Rp 5,75 miliar pada tahun Marketing Expenses amounted to Rp 5.75 billion in 2015, 2015, naik sedikit dari sebesar Rp 5,48 miliar di tahun sebelumnya. slightly increasing from Rp 5.48 billion posted in the previous year.

Beban Umum & Administrasi tercatat sebesar Rp 101,43 miliar General & Administrative Expenses amounted to Rp 101.43 pada tahun 2015 turun 29% dari Rp 143,48 miliar yang tercatat billion in 2015, down 41% from Rp 143.48 billion posted in di tahun 2014. Komponen-komponen utama Beban Umum & 2014. The main components of General & Administrative Administrasi antara lain adalah Beban Pegawai, Beban Sewa expenses are Employee Expenses, Rent Expenses, and Office dan Beban Kantor. Beban Pegawai berkontribusi lebih dari 50% Expenses. Employee Expenses contributed more than 50% to dari total Beban Umum & Administrasi, dan mencapai sebesar total General & Administrative Expenses, and amounted to Rp Rp 60,92 miliar pada tahun 2015. Jumlah tersebut naik dari 60.92 billion in 2015. The amount represented an increase Rp 50,92 miliar di tahun 2014, sejalan dengan kenaikan pada of over Rp 50.92 billion in 2014 in line with increases in the imbalan kerja dan kesejahteraan karyawan Perseroan. Company’s employee wages and benefits.

Penurunan signifikan pada Beban Umum & Administrasi The significant decline in General & Administrative Expenses disebabkan oleh pencatatan Beban Imbalan Pasca Kerja, dimana was mainly due to the posting of Post-Service Employee pada tahun 2014 tercatat sebesar Rp 29,56 miliar, sementara Benefit Expenses, which amounted to Rp 29.56 billion in 2014, pada tahun 2015 Perseroan membukukan koreksi (negatif) atas while in 2015 the Company posted a negative adjustment of pembebanan pencadangan imbalan pasca kerja sebesar Rp 10,13 Rp 10.13 billion for post-service employee benefit calculations miliar untuk menyesuaikan dengan pemberlakuan PSAK 24. as a result of the implementation of SFAS 24.

Pendapatan (Beban) Lain-lain Other Revenues (Expenses) Perseroan mencatat Pendapatan (Beban) Lain-lain - bersih The Company posted Other Revenues (Expenses) - net of sebesar Rp 11,6 miliar pada tahun 2015, sementara Rp 11.6 billion in 2015, compared with Other Revenues membukukan Pendapatan (Beban) Lain-lain - bersih sebesar (Expenses) - net of Rp 49.53 billion posted in 2014. This mainly Rp 49,53 miliar di tahun 2014. Hal ini disebabkan adanya reflected the correction in expenses of Rp 16.71 billion (other koreksi beban sebesar Rp 16,71 miliar (pendapatan lain- revenue of Rp 44.76 billion in 2014 corrected to Rp 28.05 lain tahun 2014 sebesar Rp 44,76 miliar dikoreksi menjadi billion) as well as the posting of Rp 27 billion of unrealized Rp 28,05 miliar) serta penjualan asset tanah sebesar Rp 27 revenue from sales of land asset. miliar yang tidak terealisasi.

72 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report Laba (Rugi) sebelum pajak Pre-Tax Income (Loss) Laba sebelum pajak adalah sebesar Rp 77,89 miliar pada tahun Pre-tax income amounted to Rp 77.89 billion in 2015, 2015, dibandingkan Rp 62,96 miliar yang dibukukan pada compared with pre-tax income of Rp 62.96 billion posted in tahun 2014. 2014.

Laba (Rugi) bersih Net Income (Loss) Setelah memperhitungkan beban pajak penghasilan badan After calculations for income tax expenses of Rp 24.09 billion sebesar Rp 24,09 miliar dan Rp 27,77 miliar berturut-turut and Rp 27.77 billion, respectively in 2015 and 2014, the pada tahun 2015 dan 2014, Perseroan membukukan laba Company ended with a net income of Rp 53.80 billion in 2015, bersih sebesar Rp 53,80 miliar pada tahun 2015, meningkat an increase of 53% over net income of Rp 35.19 billion posted 53% dari laba bersih sebesar Rp 35,19 miliar di tahun 2014. in 2014.

Posisi Keuangan Financial Positions

Jumlah Aset Total Assets Jumlah Aset Perseroan per 31 Desember 2015 tercatat sebesar The Company’s Total Assets as of December 31, 2015, Rp 1.004,77 miliar, meningkat sebesar 26% dibandingkan amounted to Rp 1,004.77 billion, an increase of 26% compared jumlah aset setahun sebelumnya sebesar Rp 796,20 miliar. with total assets for the previous year at Rp 796.20 billion. Aset Lancar dan Aset Tetap berkontribusi masing-masing 38% Current Assets and Fixed Assets contributed 38% and 62%, dan 62% pada Jumlah Aset Perseroan di akhir tahun 2015. respectively, to the Company’s Total Assets at yearend 2015.

Aset Lancar Current Assets Jumlah Aset Lancar tercatat sebesar Rp 382,95 miliar pada Current Assets amounted to Rp 382.95 billion at yearend akhir tahun 2015, atau 14% lebih besar dari Rp 335,07 miliar 2015, up by 14% from Rp 335.07 billion a year earlier. During setahun sebelumnya. Dalam periode yang diperbandingkan, the period of analysis, the rise mainly reflected an increase of kenaikan tersebut terutama mencerminkan kenaikan Kas dan Rp 25.9 billion in Cash and Cash Equivalent, an increase of Rp Setara Kas sebesar Rp 25,9 miliar, kenaikan Piutang Usaha 30.37 billion in Trade Receivables to Related Parties, and an kepada Pihak Berelasi sebesar Rp 30,37 miliar, serta kenaikan increase of Rp 31.61 billion in Prepaid Taxes. This was partly pada Pajak Dibayar Dimuka sebesar Rp 31,61 miliar, yang compensated by a decline of Rp 37.20 billion in Accrued dikompensasi sebagian oleh penurunan pada Pendapatan Revenues. yang Masih Harus Diterima sebesar Rp 37,20 miliar.

Aset Tetap Fixed Assets Per akhir tahun 2015, Aset Tetap Perseroan, setelah dikurangi As of the end of 2015, the Company’s fixed assets, net of akumulasi penyusutan, tercatat sebesar Rp 579,05 miliar, accumulated depreciation, amounted to Rp 579.05 billion, meningkat 41% dari Rp 408,39 miliar setahun sebelumnya. up 41% from Rp 408.39 billion the year earlier. This increase Kenaikan ini terutama mencerminkan kenaikan pada aset sewa primarily reflects the increase in assets subject to leasing for pembiayaan Ground Support Equipment. Ground Support Equipment.

Jumlah Liabilitas Total Liabilities Jumlah Liabilitas Perseroan mencapai sebesar Rp 604,79 The Company’s Total Liabilities amounted to Rp 604.79 billion miliar pada akhir tahun 2015, lebih tinggi dari Jumlah Liabilitas as of year-end 2015, up from Rp 458.77 billion of Total setahun sebelumnya sebesar Rp 458,77 miliar. Kenaikan Liabilities recorded a year before, reflecting increases in the tersebut berasal dari kenaikan pada komponen Liabilitas Company’s Current Liabilities as well as Non-Current Liabilities. Jangka Pendek maupun Liabilitas Jangka Panjang Perseroan.

Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa 73 Corporate Profile Management Report Management Discussion & Analysis 03 Business Report Corporate Governance Corporate Social Responsibility Corporate Data Financial Report

Liabilitas Jangka Pendek Current Liability Liabilitas jangka pendek naik 23% dari Rp 202,87 miliar per Current Liability was up by 23% from Rp 202.87 billion at akhir tahun 2014 menjadi sebesar Rp 249,02 miliar pada year-end 2014 to Rp 249.02 billion at the end of 2015. The akhir tahun 2015. Kenaikan tersebut terutama mencerminkan increase in Current Liability mainly reflected increases in the adanya tambahan bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun current maturity portions of Bank Borrowings and a Lease dari Utang Bank serta Liabilitas Sewa Pembiayaan sebesar Liability of Rp 21.0 billion and Rp 26.24 billion, respectively. masing-masing Rp 21,0 miliar dan Rp 26,24 miliar.

Liabilitas Jangka Panjang Non-Current Liability Liabilitas jangka panjang Perseroan berupa Utang Bank, The Company’s Non-Current Liability consists of Bank Liabilitas Sewa Pembiayaan serta Liabilitas Imbalan Pasca Borrowings, Lease Liability and Post-Service Liability, and Kerja tercatat naik 39% dari Rp 255,9 miliar di akhir tahun recorded an increase of 39% from Rp 255.9 billion at year-end 2014 menjadi Rp 355,78 miliar di akhir tahun 2015. 2014 to Rp 355.78 billion at the end of 2015.

Kenaikan pada liabilitas jangka panjang Perseroan terutama The increase in the Company’s non-current liabilities mainly mencerminkan timbulnya Liabilitas Sewa Pembiayaan sebesar reflected the posting of Rp 176.42 billion of Lease Liability in Rp 176,42 miliar, yang dikompensasi oleh penurunan sebesar 2015, which was compensated by a decline of Rp 31.54 billion Rp 31,54 miliar pada Liabilitas Imbalan Pasca Kerja dan in Post-Service Liability and a decline of Rp 45.0 billion in Bank penurunan sebesar Rp 45,0 miliar pada Utang Bank Perseroan. Borrowings.

Ekuitas Shareholders’ Equity Jumlah Ekuitas Perseroan tercatat tumbuh sebesar Rp 62,54 The Company’s Shareholders’ Equity grew by Rp 62.54 miliar, atau 19%, menjadi Rp 399,97 miliar pada akhir tahun billion, or 19%, to reach Rp 399.97 billion at year-end 2015, 2015, dibandingkan Rp 337,43 miliar setahun sebelumnya. compared with Rp 337.43 billion a year previously. The growth Pertumbuhan ekuitas tersebut mencerminkan adanya in shareholders’ equity mainly reflected the increase in the kenaikan pada saldo Laba Ditahan, dari penambahan laba balance of Retained Earnings with the addition of Rp 53.80 bersih tahun 2015 sebesar Rp 53,80 miliar, menjadi sebesar billion of net income from operations in 2015, to Rp 78.85 Rp 78,85 miliar yang dibukukan pada tahun 2015. billion as of year end 2015.

Arus Kas Cash Flows

Kas dan setara kas tercatat mencapai sebesar Rp 76,35 miliar Cash and cash equivalents amounted to Rp 76.35 billion pada akhir tahun 2015, dibandingkan Rp 50,45 miliar pada at year-end 2015, compared to its position a year earlier at posisi setahun sebelumnya. Rp 50.45 billion.

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi Net Cash Provided by Operating Activities Jumlah arus kas bersih dari aktivitas operasi tercatat sebesar Net cash provided by operating activities amounted to Rp 64,49 miliar pada tahun 2015, dibandingkan dengan arus Rp 64.49 billion in 2015, compared with net cash used in kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi sebesar operating activities of Rp 47.04 billion that was posted in Rp 47,04 miliar pada tahun 2014. Pada tahun 2015 Gapura 2014. In 2015, Gapura recorded an increase of Rp 209 billion in mencatat kenaikan Rp 209 miliar dari penerimaan kas dari cash receipts from customers, an increase of advancesreceived pelanggan, kenaikan penerimaan uang muka dan biaya dibayar and pre-paid expenses of Rp 4.6 billion, an increase of pre-paid dimuka sebesar Rp 4,6 miliar, kenaikan pembayaran pajak taxes of Rp 8 billion, an increase of Rp 154.8 billion in payments sebesar Rp 8 miliar, kenaikan pembayaran kepada pemasok to suppliers, and a decline of Rp 60.7 billion in dividend, bonus Rp 154,8 miliar, dan penurunan pembayaran dividen, bonus and performance based bonus payments dan tantiem sebesar Rp 60,7 miliar.

74 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report Arus Kas Bersih untuk Aktivitas Investasi Net Cash Used in Investing Activities Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi adalah Net cash used in investing activities amounted to Rp 14.59 sebesar Rp 14,59 miliar pada tahun 2015, dibandingkan billion in 2015, compared with net cash provided from arus kas bersih diperoleh dari aktivitas investasi sebesar investing activities of Rp 13.23 billion in 2014. In 2015, Rp 13,23 miliar di tahun 2014. Gapura mencatat kenaikan Gapura recorded an increase of Rp 536 million in fixed assets, dalam perolehan aset tetap sebesar Rp 536 juta serta as well as an increase of Rp 28.20 billion in intangible assets kenaikan pada aset tak berwujud dan aset lain-lain sebesar and other assets. Rp 28,20 miliar, pada tahun 2015.

Arus Kas Bersih untuk Aktivitas Pendanaan Net Cash Used in Financing Activities Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan adalah Net cash used in financing activities amounted to Rp 24.0 sebesar Rp 24,0 miliar pada tahun 2015. Pada tahun 2014, billion in 2015. In 2014, net cash provided by financing kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan tercatat sebesar activities amounted to Rp 21.26 billion. Rp 21,26 miliar.

Rasio-Rasio Keuangan Penting Key Financial Ratios 2015 2014 Rasio Lancar (%) 153.8 165.2 Current Ratio (%) Tingkat Pengembalian Aktiva (%) 6.7 4.4 Return on Assets (%) Tingkat Pengembalian Ekuitas (%) 13 10 Return on Equity (%) Debt to Asset (%) 50,3 57,6 Debt to Assets (%) Debt to Equity (%) 101,2 136 Debt to Equity (%)

Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa 75 Corporate Profile Management report Management Discussion & Analysis Business Report Corporate Governance 04 Corporate Social responsibility Corporate Data Financial report

Transformasi bisnis Perseroan mencakup peningkatan penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik untuk mewujudkan perusahaan yang terpercaya, berkinerja unggul dan mampu tumbuh secara berkesinambungan.

The Company’s business transformation includes improvements in the implementation of Good Corporate Governance practices to promote trust from stakeholders, excellent performance, and sustainable growth. Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Rapat Umum Pemegang Saham 82 General Shareholders Meeting (GSM) Dewan Komisaris 86 The Board of Commissioners Direksi 90 Directors Komite Audit 95 Audit Comittee Sekretaris Perusahaan 99 Corporate Secretary Kode Etik 100 Code of Ethics

Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa 77 Corporate Profile Management Report Management Discussion & Analysis Business Report Corporate Governance 04 Corporate Social Responsibility Corporate Data Financial Report

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Penerapan Good Corporate Governance (GCG) adalah bagian integral dari kegiatan usaha Perseroan.

The implementation of Good Corporate Governance (GCG) serves as an integral part of the Company’s business activities.

Landasan Pelaksanaan GCG Basis for GCG Implementation Penerapan GCG di Peseroan mengacu kepada landasan yuridis, GCG implementation in the Company refers to, among others, antara lain: the following rules and regulations: 1. Undang-Undang No. 40/2007 tentang Perseroan Terbatas 1. Law No. 40/2007 on Limited Liability Companies 2. Undang-Undang No. 19/2003 tentang Badan Usaha Milik 2. Law No. 19/2003 on State Owned Companies (BUMN) Negara (BUMN) 3. Undang-Undang No. 20/2001 tentang Perubahan atas 3. Law No. 20/2001 on the Amendment to Law No. 31/1999 Undang-Undang No. 31/1999 tentang Pemberantasan on Eradication of Corruption Practices Tindak Pidana Korupsi 4. Peraturan Pemerintah No. 44/2005 tentang Tata Cara 4. Government Regulation No. 44/2005 of Procedures for Penyertaan dan Penatausahaan Modal Negara pada BUMN Investment and Administration of State Capital in State dan Perseroan Terbatas Owned Companies and Limited Liability Companies 5. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-03/MBU/2012 5. Regulation of the Ministry of State Owned Companies No. tentang Pedoman Pengangkatan Anggota Direksi dan PER-03/MBU/2012 on Guidelines for the Appointment of Anggota Dewan Komisaris Anak Perusahaan BUMN BOD and BOC of Subsidiaries of State Owned Companies 6. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-09/MBU/2012 6. Regulation of the Ministry of State Owned Companies tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-09/MBU/2012 on Amendment to Regulation No. PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola of the Ministry of State Owned Companies No. PER- Perusahaan yang Baik (GCG) pada BUMN 01/ MBU/2011 on Good Corporate Governance (GCG) Implementation in State Owned Companies 7. Surat Keputusan Sekretaris Kementerian Negera BUMN 7. Decision Letter of the Ministry of State Owned No. SK-16/S.MBU/2012 tanggal 6 Juni 2012 tentang Companies No. SK-16/S.MBU/2012 dated June 6, 2012 Indikator/Parameter Penilaian dan Evaluasi Atas Penerapan on Assessment Indicators and the Evaluation of Good Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Corporate Governance in State Owned Companies Governance) pada Badan Usaha Milik Negara 8. Keputusan Menteri Negara BUMN No. PER-12/MBU/2012 8. Decision of the Ministry of State Owned Companies No. tentang Organ Pendukung Dewan Komisaris PER-12/MBU/2012 on Supporting Organs to BOC9.

78 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report 9. Pedoman GCG Indonesia Tahun 2006 Komite Nasional 9. Indonesia GCG Guidelines Year 2006 of the National Kebijakan Governance (KNKG) Committee for GCG Policy 10. Anggaran Dasar PT Gapura Angkasa beserta perubahannya 10. Articles of Association of PT Gapura Angkasa and its amendments.

Tujuan Penerapan GCG Objectives of GCG Implementation Penerapan GCG di Perseroan tidak hanya semata-mata GCG implementation at the Company is not solely intended to memenuhi kewajiban Perseroan sebagai anak perusahaan meet its obligations as a subsidiary of a state-owned company, BUMN, namun lebih khusus bertujuan untuk menjamin but specifically aimed at achieving the Company’s mission and tercapainya misi Perseroan serta menjaga kepentingan to protect the interests of the shareholders and stakeholders. pemegang saham maupun stakeholder.

Prinsip-prinsip GCG yaitu transparansi, akuntabilitas, GCG principles which include transparency, accountability, pertanggungjawaban, kemandirian dan kewajaran akan responsibility, independence and fairness serve to increase the meningkatkan nilai perusahaan, serta mampu mengendalikan Company’s values, and to manage and direct the relationships dan mengarahkan hubungan antara pemegang saham, dewan among shareholders, BOC, BOD, employees, customers, komisaris, direksi, karyawan, pelanggan, mitra usaha, kreditur business partners, creditors, society & the environment. serta masyarakat dan lingkungan.

Melalui penerapan GCG diharapkan pula pengelola Perseroan GCG implementation is also expected to guide the Company’s akan membuat keputusan dan menjalankan tindakan dengan leaders in making decisions and taking actions based on moral dilandasi moral yang tinggi, kepatuhan terhadap peraturan values, compliance with rules and regulations, and social perundang-undangan, serta kesadaran tanggung jawab sosial, responsibility awareness, to prevent any noncompliance and to guna mencegah penyimpangan dan meningkatkan kontribusi increase the Company’s contribution to the national economy. Perseroan dalam perekonomian nasional.

Penerapan GCG secara konsisten dan berkesinambungan Consistent and sustainable GCG implementation will in turn pada akhirnya akan meningkatkan kepercayaan stakeholder, strengthen the trust of stakeholders, so that the Company sehingga Perseroan memiliki daya saing yang kuat baik possesses strong competitive advantages of national di lingkup nasional maupun internasional, yang akan and international scope, which will improve the Company’s meningkatkan keberlangsungan bisnis dalam jangka panjang sustainability in the long run. (sustainability). Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa 79 Corporate Profile Management Report Management Discussion & Analysis Business Report Corporate Governance 04 Corporate Social Responsibility Corporate Data Financial Report

Tahapan dan Aspek Penerapan GCG Stages and Aspects of GCG Implementation Untung peningkatan kualitas penerapan GCG di Perseroan, To improve the quality of GCG implementation, the dilakukan penerapan melalui 3 (tiga) tahapan yaitu Persiapan, Company undertakes 3 (three) steps which are Preparation, Implementasi dan Evaluasi secara berkesinambungan dan Implementation and Evaluation in a continuous and berkelanjutan. Tahapan inilah yang akan menjadi road map bagi sustainable manner. These stages serve as the road map penerapan Implementasi GCG di Gapura, sehingga proses Tata for the implementation of GCG in Gapura to achieve a more Kelola menjadi lebih terstruktur dan efisien. structured and efficient good governance process.

Aspek-aspek penerapan GCG di Gapura secara More detailed aspects of GCG implementation in terinci terdiri dari: Gapura are as follows: 1. Komitmen Tata Kelola (Governance Commitment) 1. Governance Commitment a. Visi dan Misi a. Vision and mission b. Nilai-nilai Perusahaan b. Corporate values c. Pedoman Dewan Komisaris c. BOC Guidelines d. Pedoman Direksi d. BOD Guidelines e. Kode Etik e. Code of Ethics f. Perjanjian Kerja Bersama f. Collective Labor Agreement 2. Struktur Tata Kelola (Governance Structure) 2. Governance Structure a. Organ utama a. Main organ i. RUPS i. General Shareholder Meeting ii. Dewan Komisaris ii. BOC iii. Direksi iii. BOD b. Organ pendukung b. Supporting organ i. Komite-Komite i. Committees ii. Sekretaris Dewan Komisaris ii. BOC Secretary iii. Sekretaris Perusahaan iii. Corporate Secretary iv. Internal Auditor iv. Internal Auditor v. Safety, Security & Quality Assurance Unit v. Safety, Security & Quality Assurance Unit c. Kebijakan dan Prosedur c. Policies and Procedures i. Pedoman pengadaan barang dan jasa i. Guidelines of Procurement of Goods and Services ii. Whistleblowing system ii. Whistleblowing system iii. Pedoman gratifikasi iii. Gratification guidelines iv. Pedoman benturan kepentingan iv. Conflict of interest guidelines d. Proses Tata Kelola (governance process) d. Governance Process i. Rencana jangka panjang serta rencana kerja dan i. Long term plan and work and budget plan anggaran ii. Delegation of authorities of GSM, BOC and BOD ii. Pendelegasian wewenang RUPS, Dewan Komisaris iii. Financial management dan Direksi iv. Quality and risk management iii. Pengelolaan keuangan v. Internal control system iv. Manajemen mutu dan risiko vi. Performance evaluation system and remuneration v. Sistem pengendalian internal vii. Management of conflict of interest vi. Sistem penilaian kinerja dan remunerasi viii. Conduct of GSM vii. Pengelolaan benturan kepentingan ix. Conduct of BOC and BOD functions, duties and viii. Pelaksanaan RUPS responsibilities ix. Pelaksanaan fungsi, tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi

80 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report x. Pelaksanaan kegiatan usaha ground handling dan x. Conduct of ground handling business activities jasa terkait bandar udara lainnya and other related airport services xi. Pengelolaan sumber daya manusia xi. Human resources management xii. Tanggung jawab sosial dan lingkungan xii. Social and environmental responsibility xiii. Tata kelola teknologi informasi xiii. Information technology governance xiv. Tanggung jawab sosial perusahaan xiv. Corporate social responsibility xv. Pengelolaan keselamatan dan kesehatan kerja xv. Work health and safety management xvi. Pengelolaan aset xvi. Asset management xvii. Pengelolaan dokumen dan arsip perusahaan xvii. Management of company’s documents and archives

GCG Manual GCG Manual Gapura telah memiliki kelengkapan GCG Manual yang Gapura already maintains a comprehensive GCG Manual which mencakup kebijakan tata kelola perusahaan (code of corporate covers the code of corporate governance, Board Manual which governance), Board Manual yang merupakan panduan kerja serves as a work guideline for BOC and BOD and committee Dewan Komisaris dan Direksi beserta komite dan organ and supporting organs, and other supporting procedures pendukungnya, serta prosedur dan kebijakan pendukung and policies such as a whistleblowing system, gratification lainnya seperti kebijakan whistleblowing system, pedoman guidelines, guidelines for conflict of interest, audit policies, risk gratifikasi, pedoman benturan kepentingan, kebijakan audit, management policies and others. kebijakan manajemen risiko dan sebagainya.

Secara berkala GCG Manual ini dilakukan evaluasi dan dikaji The GCG Manual is periodically evaluated and reviewed ulang dalam rangka penyempurnaan dengan mengacu pada for improvement purposes by considering the Company’s kondisi serta kebutuhan Perseroan namun tetap tidak lepas conditions and needs, yet ensuring that this does not depart dari acuan serta prinsip-prinsip GCG yang berlaku. from the prevailing GCG principles.

Asesmen Penerapan GCG Assessment of GCG Implementation Dalam rangka evaluasi kinerja organ perusahaan dalam For the purpose of evaluating the performance of the menerapkan prinsip-prinsip GCG, pada tahun 2015 telah Company’s organs in implementing GCG principles, in 2015 dilaksanakan self-assessment penerapan GCG selama periode the Company performed a self-assessment of its GCG tahun 2014. implementation during 2014.

Tujuan dari asesmen GCG tersebut adalah: The objectives of the GCG assessment are as follows: 1. Mengukur kualitas penerapan GCG melalui penilaian 1. Measuring the quality of GCG implementation by assessing tingkat pemenuhan kriteria GCG dengan kondisi nyata the level of GCG criteria being met compared to the factual yang diterapkan pada Gapura. condition noted in Gapura. 2. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan penerapan 2. Identifying the strengths and weaknesses of GCG GCG, serta mengusulkan rekomendasi perbaikan untuk implementation, and providing corrective recommendations mengurangi celah antara kriteria GCG dan penerapan pada to minimize the gap between GCG criteria and its Perseroan implementation in the Company 3. Memonitor konsistensi penerapan GCG dan memperoleh 3. Monitoring the consistency of GCG implementation and masukan untuk penyempurnaan dan pengembangan obtaining inputs for the improvements and developments kebijakan GCG selanjutnya. of GCG policies in the future.

Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa 81 Corporate Profile Management Report Management Discussion & Analysis Business Report Corporate Governance 04 Corporate Social Responsibility Corporate Data Financial Report

Ruang lingkup pelaksanaan asesmen GCG meliputi seluruh The scope of the GCG assessment, which covers all aspects aspek yang mendukung pelaksanaan GCG terbagi dalam 6 hal supporting the GCG implementation, is divided into 6 main pokok, yaitu: areas which are as follows: 1. Komitmen terhadap penerapan GCG secara berkelanjutan 1. Commitment to sustainable GCG implementation 2. Pemegang Saham dan RUPS 2. Shareholders and GSM 3. Dewan Komisaris 3. BOC 4. Direksi 4. BOD 5. Pengungkapan informasi dan transparansi 5. Disclosure of information and transparency 6. Aspek lainnya 6. Other aspects

Rapat Umum Pemegang Saham General Shareholders Meeting (GSM) Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan forum The General Shareholders Meeting (GSM) represents the tertinggi organ perusahaan yang memiliki wewenang yang highest forum of the Company’s organs which have the tidak diberikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi maupun authority, not granted to either the BOC nor the BOD nor organ pembantu dalam Perseroan. RUPS merupakan wadah supporting organs in the Company. The GSM serves as a forum bagi Pemegang Saham dalam melaksanakan wewenangnya. for shareholders to exercise their authority.

RUPS Tahunan diadakan tiap-tiap tahun yang meliputi Rapat Annual GSM is conducted annually which includes a GSM which Umum Pemegang Saham yang menyetujui Laporan Tahunan approves the Annual Report and a GSM which approves the dan Rapat Umum Pemegang Saham yang menyetujui Rencana Company’s Work Plan and Budget. Kerja dan Anggaran Perusahaan.

RUPS Luar Biasa dilaksanakan sewaktu-waktu berdasarkan Extraordinary GSMs may be held from time to time as deemed kebutuhan untuk membicarakan dan memutuskan mata acara necessary to discuss and decide the meeting agenda other rapat selain dari mata Acara Rapat yang dibahas pada RUPS than the Meeting Agenda discussed at the Annual GSM. Tahunan.

Pada tahun 2015 Perseroan telah melaksanakan RUPS In 2015 the Company held 3 (three) General Shareholder sebanyak 3 (tiga) kali. Meetings.

RUPS tanggal 7 Mei 2015 GSM held on 7 May 2015 RUPS yang pertama diselenggarakan pada tanggal 7 Mei The first GSM was held on May 7, 2015 with the agenda of 2015 dengan agenda Laporan Manajemen Tahun buku 2014, the Management Report 2014, with the following resolutions: dengan keputusan sebagai berikut: 1. Majority shareholders approved the Annual Report and 1. Pemegang saham utama menyetujui laporan tahunan dan financial statements of PT Gapura Angkasa for the year mengesahkan perhitungan tahunan PT Gapura Angkasa ended 31 December 2014 audited by independent Tahun Buku 2014 yang telah diaudit oleh KAP Independen auditors with unqualified opinion as disclosed in Report dengan pendapat "Wajar Tanpa Pengecualian" sebagaimana No. GA-115/0530/GAP/FAN. dimaksud dalam laporan No. GA-115/0530/GAP/FAN. 2. Pemegang Saham utama memberikan pembebasan dan 2. The Majority shareholders granted full acquittal and pelunasan tanggung jawab (acquit et decharge) sepenuhnya dismissal of responsibilities (acquit et decharge) to the BOD kepada Direksi dan Dewan Komisaris atas pengelolaan dan and the BOC for all of their respective management and pengawasan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir supervisory duties over the Company for the year ended pada 31 Desember 2014 atas segala tindakan sesuai December 31, 2014 in departure from the independent bidang masing-masing dalam mengelola yang menyimpang auditor’s report. dari laporan akuntan independen tersebut.

82 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report 3. Pemegang saham utama menyetujui revaluasi aset tanah 3. The majority shareholders approved the asset revaluation sebesar Rp 39,01 miliar dicatat sebagai ekuitas dan telah of land amounting to Rp 39.01 billion to be recorded as dibukukan di Laporan Audit tahun 2014. equity and already disclosed in the Audit Report 2014. 4. Pemegang saham utama menyetujui cadangan 4. The majority shareholders approved the reserves for pengembangan usaha sebesar Rp 119 miliar dialokasikan business development amounting to Rp 119 billion to menjadi kewajiban Imbalan Pasca Kerja dan sudah be allocated as Post Retirement Benefit costs already dibukukan dalam Laporan Keuangan Audited 2014. disclosed in the audited financial statements for 2014. 5. Pemegang saham utama menyetujui selisih laba re-state 5. The majority shareholders approved the differences in re- tahun 2012 dan tahun 2013 sebesar Rp 13,99 miliar stated earnings in 2012 and 2013 amounting to Rp 13.99 menjadi cadangan pengembangan usaha (selisih laba re- billion to be recorded as reserves for business development state 2012 sebesar Rp 21 miliar dan selisih laba re-state (differences amounting to Rp 21 billion and Rp 7.01 billion 2013 sebesar Rp 7,01 miliar). in 2012 and 2013, respectively). 6. Untuk memudahkan penyusunan Laporan Keuangan 6. For the purpose of facilitating the preparation of konsolidasi rapat menyetujui penunjukan Akuntan Publik consolidated financial statements, the GSM resolved that untuk Laporan Keuangan tahun buku 2015, disesuaikan the same auditor appointed for the holding company will dengan auditor yang ditunjuk oleh Induk Perusahaan, also be appointed as Gapura’s auditor for its financial dengan tetap mengacu kepada Tata Kelola Perusahaan statements ending December 31, 2015, yet still in yang Baik. compliance with Good Corporate Governance procedures. 7. Mempertimbangkan bahwa cadangan pengembangan 7. By considering that the reserves for business development usaha telah dialokasikan untuk kewajiban Imbalan have been allocated to Post Retirement Benefit costs Pasca Kerja dan rencana PT Gapura Angkasa pada tahun and that PT Gapura Angkasa intends to perform 2015 dan 2016 melakukan pembenahan internal, maka internal improvements in 2015 and 2016, the majority pemegang saham utama menyetujui agar dividen tahun shareholders approved not to pay out the 2014 dividend 2014 dari laba setelah pajak tidak dibagikan. from income after tax. 8. Pemegang saham utama menyetujui penggunaan logo 8. The majority shareholders approved the launch of the new baru dan agar disertai dengan peningkatan service dan logo, to be followed by improvements in services and an profit margin Perseroan. increase in profit margins. 9. Menyetujui pemberian tantiem kepada pengurus (Direksi 9. The GSM approved to provide bonuses to the BOC and the dan Dewan Komisaris), dimana jumlah dan pembagiannya BOD, whereby the amounts of which shall be separately ditetapkan terpisah oleh Pemegang Saham utama yang declared by the majority shareholders which serve as a merupakan bagian dari keputusan RUPS ini. Pemberian part of these GSM resolutions. The bonus shall be derived tantiem ini mempergunakan anggaran 2014 dan 2015 from the budget for 2014 and 2015 whose amounts shall yang besarnya diserahkan kepada pengurus untuk be determined by the BOC and the BOD for each fiscal menentukan besarnya porsi masing-masing tahun year. anggaran dimaksud.

RUPS tanggal 28 Oktober 2015 GSM held on 28 October 2015 RUPS kedua adalah RUPS Luar Biasa dengan agenda The second GSM was an Extraordinary GSM with the agenda Perubahan Susunan Direksi dan Dewan Komisaris, of Changes in Composition of the BOD and BOC, with the menghasilkan keputusan: resolutions as follows: 1. Memberhentikan dengan hormat nama-nama Direksi 1. Honorably discharging the following Directors of the Perseroan di bawah ini: Company: a. Tharian sebagai Direktur Strategi dan SDM a. Tharian as Strategy & HR Director b. Heru Legowo sebagai Direktur Keuangan b. Heru Legowo as Financial Director c. Hariyanto sebagai Direktur Operasi c. Hariyanto as Operational Director

Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa 83 Corporate Profile Management Report Management Discussion & Analysis Business Report Corporate Governance 04 Corporate Social Responsibility Corporate Data Financial Report

dengan mengucapkan terima kasih atas jasa-jasa by expressing gratitude for their services in managing mereka dalam menjalankan serta mengawasi Perseroan and supervising the Company and granting full acquittal dengan memberikan pelunasan dan pembebasan and dismissal (acquit et decharge) for their management (aquit et decharge) atas segala tindakan pengelolaan and supervisory duties in their respective fields unless dan pengawasan Perseroan sesuai bidang masing- departures from the Company’s regulations are later masing kecuali di kemudian hari ditemukan hal-hal yang discovered in the future. menyimpang dari ketentuan Perseroan. 2. Menyetujui dan mengangkat Eko Diantoro sebagai Direktur 2. Approving and appointing Eko Diantoro as Strategy and HR Strategi dan SDM untuk masa Jabatan 5 (lima) tahun Director for a period of 5 (five) years of service upon the efektif sejak ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham closing of the GSM, without eliminating the rights of the Luar Biasa ini, dengan tidak mengurangi hak dari Rapat GSM to dismiss at any time prior to the end of the tenure. Umum Pemegang Saham untuk sewaktu-waktu dapat memberhentikan sebelum masa jabatannya berakhir. 3. Menyetujui dan mengangkat Sucipto sebagai Direktur 3. Approving and appointing Sucipto as Operational Director Operasi untuk masa jabatan 5 (lima) tahun efektif sejak for 5 (five) years of service upon the closing of the GSM, ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa without eliminating the rights of the GSM to dismiss at any ini, dengan tidak mengurangi hak dari Rapat Umum time prior to the end of the tenure. Pemegang Saham untuk memberhentikannya sebelum masa jabatannya berakhir. 4. Menyetujui dan mengangkat Ester Siahaan sebagai 4. Approving and appointing Ester Siahaan as Financial Direktur Keuangan untuk masa jabatan 5 (lima) tahun Director for 5 (five) years of service upon the closing of the efektif sejak ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham GSM, without eliminating the rights of the GSM to dismiss Luar Biasa ini, dengan tidak mengurangi hak dari Rapat at any time prior to the end of the tenure. Umum Pemegang Saham untuk sewaktu-waktu dapat memberhentikannya sebelum masa jabatannya berakhir. 5. Menyetujui dan mengangkat Ituk Herarindri sebagai 5. Approving and appointing Ituk Herarindri as a Commissioner Komisaris Perseroan untuk masa jabatan 5 (lima) tahun of the Company for 5 (five) years of service upon the efektif sejak ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham closing of the GSM, without eliminating the rights of the Luar Biasa ini, dengan tidak mengurangi hak dari Rapat GSM to dismiss at any time prior to the end of the tenure. Umum Pemegang Saham untuk sewaktu-waktu dapat memberhentikannya sebelum masa jabatannya berakhir. 6. Selain yang ditetapkan di atas, Direktur Utama dan 6. In addition to the matters mentioned above, making no Dewan Komisaris yang telah ditetapkan tidak mengalami amendments to the agreed upon composition of the perubahan; President & CEO and BOC; 7. Dengan mengacu kepada nomor 1 sampai dengan 6 di 7. Referring to points 1 to 6 above, the composition of the atas, maka susunan Direksi Perseroan adalah sebagai BOD is as follows: berikut:

Direktur Perseroan The Board of Directors Direktur Utama Agus Priyanto President & CEO Direktur Operasi Sucipto EVP Operation Services Direktur Strategi & SDM Eko Diantoro EVP Strategy and Human Capital Services Direktur Keuangan Ester Siahaan EVP Finance Services

84 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report Dewan Komisaris Perseroan The Board of Commissioners Komisaris Utama Novianto Herupratomo President Commissioner Komisaris Yushan Sayuti Commissioner Komisaris Bambang Tjahjono Commissioner Komisaris Bintang Hidayat Commissioner Komisaris Ituk Herarindri Commissioner

8. Sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan Pasal 10 Ayat 8. In accordance with the Company’s Articles of Association 17, maka pemegang saham menunjuk M. Arif Wibowo, Article 10 par 17, the shareholders appointed M. Arif Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Wibowo, President Director of PT Garuda Indonesia untuk memberitahukan kepada anggota Direksi yang (Persero) Tbk, to notify the Directors who have been diberhentikan baik secara lisan dan tertulis. dismissed both orally and in writing. 9. Menyetujui pemberian wewenang dan kuasa dengan hak 9. Approving the granting of power and authority with substitusi kepada Direktur Perseroan untuk menyatakan substitution rights to the BOD to re-announce the GSM kembali keputusan-keputusan para Pemegang Saham ini resolutions before the notary and/or bodies, the authorized di hadapan notaris dan/atau badan, pejabat/instansi yang agencies/institutions, and to take any measures deemed berwenang, serta untuk melakukan segala tindakan yang necessary in connection with the changes to the diperlukan sehubungan dengan perubahan susunan Direksi composition of the BOD as set forth above, including for Perseroan tersebut di atas, termasuk untuk mengurus the purpose of obtaining approval and registering to the perolehan persetujuan dan pendaftaran kepada instansi authorized institutions, in accordance with the prevailing yang berwenang sesuai dengan peraturan perundang- rules and regulations. undangan yang berlaku.

RUPS tanggal 29 Desember 2015 GSM held on 29 December 2015 RUPS ketiga diselenggarakan pada 29 Desember 2015 dengan The third GSM was held on 29 December 2015 with the agenda Persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan agenda of Approval for the Company’s Work Plan and Budget (RKAP) Tahun 2016 PT Gapura Angkasa, menghasilkan 2016 of PT Gapura Angkasa, with the resolutions as follows: keputusan: 1. Accepting and approving the Company’s Work Plan and 1. Menerima dan menyetujui Rencana Kerja dan Anggaran Budget 2016 Perusahaan (RKAP) PT Gapura Angkasa Tahun 2016. 2. Approving all documents which comprise the Company’s 2. Menyetujui seluruh dokumen yang terdiri dari buku RKAP Work Plan & Budget 2016, Comments of the BOC, tahun 2016 PT Gapura Angkasa, Tanggapan Dewan Comments of Shareholders, and Comments of GSM Komisaris, Tanggapan Pemegang Saham serta Tanggapan Participants which serve as integral parts of this GSM Peserta RUPS merupakan bagian yang tidak terpisahkan Resolution, with a remark that the Capital Investment dari keputusan RUPS ini, dengan catatan Penyertaan being proposed should be discussed by the Technical Modal yang diusulkan agar dibicarakan dalam Tim Teknis, team, particularly those pertaining to the limitations of khususnya menyangkut keterbatasan Pemegang Saham the shareholders, in the compliance and fulfilment of the dalam pemenuhan compliance dan process. process. 3. Memberikan wewenang dan kuasa dengan hak substitusi 3. Granting the power and authority, with substitution rights, kepada Direksi Perseroan baik bersama-sama maupun to the Company’s BOD either collectively or individually to sendiri-sendiri untuk menyatakan kembali dan menyusun re-announce and prepare the matters agreed upon in this hal-hal yang telah diputuskan dalam keputusan Pemegang GSM resolution in a separate deed before a Notary and/ Saham ini ke dalam suatu akta resmi tersendiri di hadapan or the authorized Bodies/Agencies/Institutions to take Notaris dan atau Badan/Pejabat/Instansi yang berwenang any measures deemed necessary in connection with these untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan GSM resolutions, including but not limited to providing

Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa 85 Corporate Profile Management Report Management Discussion & Analysis Business Report Corporate Governance 04 Corporate Social Responsibility Corporate Data Financial Report

sehubungan dengan keputusan para Pemegang Saham required information, and signing relevant deeds, letters or ini, termasuk namun tidak terbatas pada memberikan documents. keterangan-keterangan yang diperlukan, menandatangani akta-akta, surat-surat dan dokumen-dokumen terkait. 4. Hal-hal yang menjadi perhatian dalam rapat ini agar 4. Following up the matters discussed in GSM by management ditindaklanjuti oleh manajemen PT Gapura Angkasa. of PT Gapura Angkasa.

Dewan Komisaris The Board of Commissioners Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan terhadap The BOC is responsible for supervising the policies made kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan Perseroan by management, the conduct of the management and the maupun usaha Perseroan yang dilakukan oleh Direksi, serta conduct of business performed by the BOD, and providing memberikan nasihat kepada Direksi termasuk pengawasan advice to the BOD, including supervising the work plan, articles terhadap rencana kerja dan anggaran dasar dan keputusan of association, and GSM resolutions, and prevailing laws, the rapat umum pemegang saham, serta peraturan perundang- Company’s interest and alignment with the company’s purpose undangan yang berlaku, kepentingan Perseroan dan sesuai and objectives. dengan maksud dan tujuan perusahaan.

Dewan Komisaris bertugas dan bertanggung jawab secara The BOC performs its duties and its responsibilities in a kolektif, dengan demikian masing-masing anggota Dewan collective manner; accordingly, each BOC member is not Komisaris tidak dapat mengambil keputusan dan bertindak allowed to make decisions and act on behalf of the BOC on sendiri atas nama Dewan Komisaris. Walaupun demikian an individual basis. However, a Director may represent the BOC anggota Dewan Komisaris dapat bertindak mewakili Dewan based on a decision made by the BOC. Komisaris atas dasar keputusan Dewan Komisaris.

Dewan Komisaris wajib memastikan terselenggaranya The BOC is responsible for ensuring that the GCG has been pelaksanaan GCG dalam setiap kegiatan usaha Gapura pada implemented in each of the business activities of Gapura at all seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. Dewan Komisaris levels of the hierarchy of the Company. The BOC is not involved tidak terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan in the decision making of the Company’s operating activities, operasional Perseroan kecuali untuk kegiatan-kegiatan except for the activities allowed by the articles of association, yang diperbolehkan berdasarkan ketentuan Anggaran corporate regulations or prevailing laws. Dasar, peraturan perusahaan maupun peraturan perundang- undangan yang berlaku.

Keterlibatan Dewan Komisaris tersebut tidak menghilangkan As such, BOC involvement shall not diminish BOD management tanggung jawab Direksi dalam pengurusan Perseroan. responsibilities. BOC duties and responsibilities are conducted Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris by referring to the regulations, articles of association and mengacu kepada peraturan perundang-undangan, anggaran corporate regulations. dasar perusahaan dan peraturan perusahaan.

Hak dan Wewenang Dewan Komisaris Rights and Authorities of BOC Berdasarkan Pasal 15 Ayat (2) Anggaran Dasar Perseroan, Based on Article 15 par (2) of the Company’s articles of Dewan Komisaris mempunyai hak dan wewenang sebagai association, the BOC is granted with the following rights and berikut: authorities: 1. Melihat buku-buku, surat-surat, serta dokumen-dokumen 1. Checking the books, letters, and other documents, lainnya, memeriksa kas untuk keperluan verifikasi, dan lain- examining cash for verification purposes, and other lain surat berharga dan memeriksa kekayaan Perseroan. securities, and examining the Company’s wealth.

86 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report 2. Memasuki pekarangan, gedung dan kantor yang 2. Entering the entrance area, buildings and offices operated dipergunakan Perseroan. by the Company 3. Meminta penjelasan dari Direksi dan/atau pejabat lainnya 3. Requiring clarification from the BOD and/other officers mengenai segala persoalan yang menyangkut pengelolaan concerning all matters related to the management of the Perseroan. Company. 4. Mengetahui segala kebijakan dan tindakan yang telah/ 4. Acknowledging all policies and actions which have been or akan dijalankan Direksi. will be performed by the BOD. 5. Meminta Direksi dan/atau pejabat lainnya di bawah Direksi 5. Requiring the BOD and/or other officers under the BOD as dengan sepengetahuan Direksi untuk menghadiri Rapat acknowledged by the BOD to attend BOC meetings. Dewan Komisaris. 6. Mengangkat dan memberhentikan Sekretaris Dewan 6. Appointing and terminating the Secretary of BOC. Komisaris. 7. Memberhentikan sementara anggota Direksi sesuai 7. Temporarily terminating BOD members based on the ketentuan Anggaran Dasar. articles of association. 8. Membentuk komite-komite dalam hal ini termasuk 8. Establishing committees, including the Audit Committee, if Komite Audit jika dianggap perlu dengan memperhatikan deemed necessary by taking into account the Company’s kemampuan Perseroan. capabilities. 9. Menggunakan tenaga ahli untuk hal tertentu dan dalam 9. Utilizing the services of experts for particular matters and jangka waktu tertentu atas beban Perseroan, jika dianggap for a specific period of time at the Company’s expense, if perlu. deemed necessary. 10. Melakukan tindakan pengurusan Perseroan dalam keadaan 10. Performing management actions under certain tertentu untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan circumstances for a certain period of time in accordance ketentuan Anggaran Dasar. with the articles of association. 11. Menghadiri rapat Direksi dan memberikan pandangan- 11. Attending BOD meetings and providing insights into the pandangan terhadap hal-hal yang dibicarakan. matters being discussed. 12. Melaksanakan kewenangan pengawasan lainnya 12. Exercising other supervisory functions provided they are sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan not against the law, the articles of association, and/or GSM perundang-undangan, Anggaran Dasar, dan/atau resolutions. keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.

Susunan Dewan Komisaris sampai 28 April 2015 Composition of BOC as of 28 April 2015 Nama Name Posisi Position Dasar Pengangkatan Decision Letter Novianto Herupratomo Komisaris Utama President Commissioner Akta di luar RUPS No. 33 tgl 10/09/2014 Deed No. 33 tgl 10/09/2014 Yushan Sayuti Komisaris Commissioner Akta di luar RUPS No. 33 tgl 10/09/2014 Deed No. 33 tgl 10/09/2014 Rinaldo Aziz Komisaris Commissioner Akta di luar RUPS No. 33 tgl 10/09/2014 Deed No. 33 tgl 10/09/2014 IGN Bambang Tjahjono Komisaris Commissioner Akta di luar RUPS No. 33 tgl 10/09/2014 Deed No. 33 tgl 10/09/2014

Pada akhir April 2015, Komisaris Perseroan mengalami At the end of April 2015, there were changes to the composition perubahan. Melalui Akta Akta Pernyataan Keputusan of the BOC. In the Deed of Shareholders Resolutions outside Pemegang Saham Di Luar RUPS No. 24 tanggal 28 April of GSM No. 24 dated April 28, 2015, Rinaldo Azis has been 2015 Rinaldo Azis digantikan oleh Bintang Hidayat. Dengan replaced by Bintang Hidayat. As such, the composition of BOC keputusan ini, maka susunan Dewan Komisaris menjadi: shall be as follows:

Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa 87 Corporate Profile Management Report Management Discussion & Analysis Business Report Corporate Governance 04 Corporate Social Responsibility Corporate Data Financial Report

Susunan Dewan Komisaris periode 29 April - 28 Oktober 2015 Composition of BOC for the period of 29 April - 28 October 2015 Nama Name Posisi Position Dasar Pengangkatan Decision Letter Novianto Herupratomo Komisaris Utama President Commissioner Akta di luar RUPS No. 33 tgl 10/09/2014 Deed No. 33 dated 10/09/2014 Yushan Sayuti Komisaris Commissioner Akta di luar RUPS No. 33 tgl 10/09/2014 Deed No. 33 dated 10/09/2014 Bintang Hidayat Komisaris Commissioner Akta di luar RUPS No. 24 tgl 28/04/2015 Deed No. 24 dated 28/04/2015 IGN Bambang Tjahjono Komisaris Commissioner Akta di luar RUPS No. 33 tgl 10/09/2014 Deed No. 33 dated 10/09/2014

Menjelang akhir Oktober 2015, melalui keputusan RUPS Approaching the end of October 2015, GSM resolutions dated tanggal 28 Oktober 2015 dilakukan perubahan komposisi October 28, 2015 changed the composition of the BOC by Komisaris, dengan mengangkat Ituk Herarindri sebagai appointing Ituk Herarindri as a Commissioner. As such, the Komisaris, maka sususan Dewan Komisaris menjadi: composition of BOC is as follows:

Susunan Dewan Komisaris periode 28 Oktober 2015 - sekarang Composition of BOC for the period of 28 October 2015 - present Nama Name Posisi Position Dasar Pengangkatan Decision Letter Novianto Herupratomo Komisaris Utama President Commissioner Akta di luar RUPS No. 33 tgl 10/09/2014 Deed No. 33 dated 10/09/2014 Yushan Sayuti Komisaris Commissioner Akta di luar RUPS No. 33 tgl 10/09/2014 Deed No. 33 dated 10/09/2014 Bintang Hidayat Komisaris Commissioner Akta di luar RUPS No. 24 tgl 28/04/2015 Deed No. 24 dated 28/04/2015 IGN Bambang Tjahjono Komisaris Commissioner Akta di luar RUPS No. 33 tgl 10/09/2014 Deed No. 33 dated 10/09/2014 Ituk Herarindri Komisaris Commissioner Keputusan RUPS 28/10/2015 Deed No. 28/10/2015

Rapat Dewan Komisaris BOC Meetings Sesuai ketentuan Pasal 16 Anggaran Dasar Perseroan, selama In accordance with Article 16 of the Company’s articles of tahun 2015, Dewan Komisaris telah melaksanakan rapat association, during 2015 the BOC held 13 meetings, 5 of sebanyak 13 kali, yaitu 5 kali merupakan rapat internal Dewan which were internal BOC meetings and 8 of which were joint Komisaris dan 8 kali rapat gabungan bersama Direksi. Jumlah meetings with the BOD. The total meetings held by the BOC rapat Dewan Komisaris dan tingkat kehadiran tertuang dalam and the attendance level are depicted in the table below: tabel berikut ini.

Jumlah Rapat Jumlah Kehadiran Kehadiran (%) Nama Name Jabatan Position Number of Number of Attendance Meeting Participants Level Novianto Herupratomo Komisaris Utama President Commissioner 13 13 100% Yushan Sayuti Komisaris Commissioner 13 8 62% IGN Bambang Tjahjono Komisaris Commissioner 13 10 77% Bintang Hidayat Komisaris Commissioner 13 11 85% Ituk Herarindri* Komisaris Commissioner 3 2 67% *diangkat sebagai Komisaris melalui RUPS tanggal 28 Oktober 2015 appointed as Commissioner in GSM dated 28 October 2015

88 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report Rapat Dewan Komisaris bersama Direksi Joint Meetings of BOC and BOD Jumlah Rapat Jumlah Kehadiran Kehadiran (%) No Nama Name Jabatan Position Number of Number of Attendance Level Meetings Participants 1 Capt. Novianto Komisaris Utama President Commissioner 8 8 100,00 Herupratomo 2 Yushan Sayuti Komisaris Commissioner 8 5 63,00 3 IGN. Bambang Komisaris Commissioner 8 6 75,00 Tjahjono 4 Bintang Hidayat Komisaris Commissioner 8 6 75,00 5 Ituk Herarindri Komisaris Commissioner 2 1 50,00 6 Agus Priyanto Direktur Utama President & CEO 8 8 100,00 7 Heru Legowo Direktur Keuangan EVP Finance Services 6 6 100,00 8 Tharian Direktur Strategi & SDM 6 6 100,00 EVP Strategy & Human Capital Services 9 Hariyanto Direktur Operasi EVP Operation Services 6 5 83,33 10 Ester Siahaan Direktur Keuangan EVP Finance Services 2 2 100,00 11 Eko Diantoro Direktur Strategi & SDM 2 2 100,00 EVP Strategy & Human Capital Services 12 Sucipto Direktur Operasi EVP Operation Services 2 2 100,00

Materi Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi Agenda of BOC and BOD Joint Meetings No Tanggal Date Materi Rapat Meeting Agenda 1 4 Mei 2015 | 4 May 2015 Laporan Manajemen (Audited) Tahun Buku 2014 | Audited Management Report Fiscal 2014 2 21 Mei 2015 | 21 May 2015 Laporan Manajemen s.d. April Tahun 2015 | Management Report up to April 2014 3 29 Juni 2015 | 21 June 2015 Laporan Manajemen s.d. Mei Tahun 2015 | Management Report up to May 2014 4 23 Juli 2015 | 23 July 2015 Laporan Manajemen s.d. Triwulan II atau Semester I Tahun 2015 | Management Report up to Q2 or 1H 2015 5 20 Oktober 2015 | 20 October 2015 Laporan Manajemen s.d. Triwulan III Tahun 2015 | Management Report up to Q3 2015 6 28 Oktober 2015 | 28 October 2015 Perkenalan Dewan Komisaris dan Direksi Baru | Introduction of new Board of Commissioners and Board of Directors 7 3 November 2015 | 3 November 2015 Usulan RKAP 2016 | Proposed RKAP 2016 8 17 Desember 2015 | 17 December 2015 Revisi Usulan RKAP 2016 | Revise of Proposed RKAP 2016

Hubungan antara Dewan Komisaris, Direksi, dan Relationship among BOC, BOD and Shareholders Pemegang Saham Hubungan kerja yang baik antara Dewan Komisaris dengan Having a good relationship amongst the BOC and BOD plays an Direksi merupakan hal yang sangat penting agar masing- important role so as to enable each organ of the Company to masing organ perusahaan dapat bekerja sesuai fungsinya work in accordance with its function effectively and efficiently. dengan efektif dan efisien. Dewan Komisaris menghormati The BOC respects the function and role the BOD in managing fungsi dan peranan Direksi dalam mengurus Perseroan the Company as governed under the laws and the Company’s sebagaimana telah diatur dalam peraturan perundang- Articles of Association. undangan maupun Anggaran Dasar Perseroan.

Direksi menghormati fungsi dan peranan Dewan Komisaris The BOD respects the functions and role of the BOC to perform untuk melakukan pengawasan dan pemberian nasihat terhadap its supervisory function and advisory role for the management kebijakan pengurusan Perseroan, setiap hubungan kerja of the Company. Each working relationship between the BOC antara Dewan Komisaris dengan Direksi merupakan hubungan and BOD represents an institutional relationship, meaning that kelembagaan, dalam arti bahwa Dewan Komisaris dan Direksi the BOC and BOD have collegial relations which represent all sebagai jabatan kolektif yang merepresentasikan keseluruhan of its members so that each working relationship amongst the

Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa 89 Corporate Profile Management Report Management Discussion & Analysis Business Report Corporate Governance 04 Corporate Social Responsibility Corporate Data Financial Report

anggotanya sehingga setiap hubungan kerja antara anggota BOC with one of the BOD members should also be known by Dewan Komisaris dengan salah seorang anggota Direksi harus other BOC and BOD members as well. diketahui oleh anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi lainnya.

Direksi The Board of Directors Direksi bertugas menjalankan segala tindakan yang berkaitan The BOD is assigned to perform all actions related to and in dengan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan accordance with the Company’s purpose and objectives and perusahaan serta mewakili Perseroan di dalam maupun also to represent the Company inside and outside the court di luar pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian pertaining to all matters and all actions with the limitations as dengan pembatasan-pembatasan sebagaimana diatur dalam governed under the laws, articles of association and/or GSM peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar dan/atau resolutions Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.

Hak dan Kewenangan Direksi Rights and Authorities of The Board of Directors Sesuai Pasal 11 Ayat (2) Anggaran Dasar Perseron, Direksi In accordance with Article 11 par (2) of the Company’s memiliki hak dan wewenang sebagai berikut: articles of association, the BOD has the following rights and authorities: 1. Menerapkan kebijakan kepengurusan Perseroan. 1. Implementing the Company’s management policies. 2. Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi untuk mewakili 2. Assigning the power granted to the BOD to represent Perseroan di dalam dan di luar pengadilan, kepada seorang the Company inside and outside the court, to one of or atau beberapa orang anggota Direksi yang khusus ditunjuk several members of the BOD specifically assigned for such untuk itu atau kepada seorang atau beberapa orang pekerja duty or to one or several employees either individually Perseroan baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama atau or collectively or to another personnel, and to assign the kepada orang lain dan mengatur penyerahan kekuasaan power granted to the BOD to represent the Company to Direksi untuk mewakili Perseroan kepada kepala cabang branch managers locally or internationally atau kepala perwakilan di dalam maupun di luar negeri. 3. Mangatur ketentuan-ketentuan tentang kepegawaian 3. Governing the rules and regulations pertaining to the Perseroan termasuk penetapan gaji, pensiun atau jaminan Company’s human resources-related matters including hari tua dan penghasilan lain bagi pekerja Perseroan remuneration packages, pension or retirement benefits berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, and compensation for employees of the Company dengan ketentuan apabila penetapan gaji, pensiun, jaminan based on prevailing laws, under the conditions that such hari tua dan penghasilan lain bagi pekerja yang melampaui remuneration packages, pension or retirement benefits kewajiban yang ditetapkan peraturan perundang- and other compensation for employees which exceed the undangan harus mendapat persetujuan terlebih dahulu amounts stipulated by law should obtain prior consent dari RUPS. from the GSM. 4. Mengangkat dan memberhentikan pekerja Perseroan. 4. Appointing and discharging the Company’s employees. 5. Mengangkat dan memberhentikan Sekretaris Perusahaan. 5. Appointing and discharging the Corporate Secretary. 6. Melakukan segala tindakan dan perbuatan lainnya 6. Taking any necessary actions and measures concerning mengenai pengurusan maupun pemilikan kekayaan the management and ownership of the Company’s wealth Perseroan, mengikat Perseroan dengan pihak lain dan/atau binding the Company with other parties and/or other pihak lain dengan Perseroan, serta mewakili Perseroan di parties with the Company, and representing the Company dalam dan di luar Pengadilan tentang segala hal dan segala inside and outside the court pertaining to all matters and kejadian dengan pembatasan-pembatasan sebagaimana all actions with the limitations as governed under the laws diatur dalam peraturan perundang-undangan, Anggaran Articles of Association and/or GSM resolutions. Dasar dan/atau Keputusan RUPS.

90 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report Susunan Direksi sampai 28 Oktober 2015 Composition of BOD as of October 28, 2015 Nama Name Posisi Position Dasar Pengangkatan Decision Letter Agus Priyanto Direktur Utama Diangkat berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 19 Desember 2013 President & CEO yang dimuat dalam Akta Notaris No. 2 tanggal 6 Januari 2014 tentang Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Gapura Angkasa. Appointed based on Extraordinary GSM Resolutions dated 19 December 2013 under Notarial Deed No. 2 dated 6 January 2014 of Extraordinary GSM Resolutions of PT Gapura Angkasa. Hariyanto Direktur Operasi Diangkat menjadi Direksi berdasarkan Keputusan Pemegang Saham dalam Akta Notaris Nomor 12 tanggal 20 EVP Operation Januari 2011 tentang pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa dan diangkat menjadi Services Direktur Operasi dam Komersial berdasarkan Surat Keputusan No. SKEP/DZ/5043/XI/2014 tentang Pembagian Tugas dan Wewenang Direksi tanggal 14 November 2014. Appointed as Director based on Extraordinary GSM Resolutions under Notarial Deed No 12 dated 20 January 2011 of Extraordinary GSM Resolutions and appointed as Operational and Commercial Director based on Decision Letter No: SKEP/DZ/5043/XI/2014 of Segregation of Duties and Authorities of Director dated 14 November 2014. Tharian Direktur Strategi dan Diangkat menjadi Direksi berdasarkan Keputusan Pemegang Saham dalam Akta Notaris Nomor 12 tanggal 20 Sumber Daya Manusia Januari 2011 tentang pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa dan diangkat menjadi EVP Strategy & Human Strategi & SDM berdasarkan Surat Keputusan No. SKEP/DZ/5043/XI/2014 tentang Pembagian Tugas dan Capital Services Wewenang Direksi tanggal 14 November 2014. Appointed as Director based on Extraordinary GSM Resolutions under Notarial Deed No 12 dated 20 January 2011 of Extraordinary GSM Resolutions and appointed as Strategy & HR Director based on Decision Letter No: SKEP/DZ/5043/XI/2014 of Segregation of Duties and Authorities of Director dated 14 November 2014. Heru Legowo Direktur Keuangan Diangkat menjadi Direksi berdasarkan Keputusan Pemegang Saham dalam Akta Notaris Nomor 12 tanggal 20 EVP Finance Services Januari 2011 tentang pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa dan diangkat menjadi Direktur Keuangan berdasarkan Surat Keputusan No. SKEP/DZ/5043/XI/2014 tentang Pembagian Tugas dan Wewenang Direksi tanggal 14 November 2014. Appointed as Director based on Extraordinary GSM Resolutions under Notarial Deed No 12 dated 20 January 2011 of Extraordinary GSM Resolutions and appointed as Financial Director based on Decision Letter No: SKEP/ DZ/5043/XI/2014 of Segregation of Duties and Authorities of Director dated 14 November 2014.

Melalui keputusan RUPS tanggal 28 Oktober 2015 dilakukan GMS Resolutions dated October 28, 2015 made changes on perubahan susunan Direksi sebagai berikut: the composition of BOD as follows:

Susunan Direksi 28 Oktober 2015 - sekarang Composition of BOD from October 28, 2015 - present Nama Name Posisi Position Dasar Pengangkatan Decision Letter Agus Priyanto Direktur Utama Diangkat berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 19 Desember 2013 President & CEO yang dimuat dalam Akta Notaris No. 2 tanggal 6 Januari 2014 tentang Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Gapura Angkasa. Appointed based on Extraordinary GSM Resolutions dated 19 December 2013 under Notarial Deed No. 2 dated 6 January 2014 of Extraordinary GSM Resolutions of PT Gapura Angkasa . Sucipto Direktur Operasi Keputusan RUPS pada 28/10/2015 EVP Operation GSM Resolutions dated 28/10/2015 Services Eko Diantoro Direktur Strategi dan Keputusan RUPS pada 28/10/2015 Sumber Daya Manusia GSM Resolutions dated 28/10/2015 EVP Strategy & Human Capital Services Ester Siahaan Direktur Keuangan Keputusan RUPS pada 28/10/2015 EVP Finance Services GSM Resolutions dated 28/10/2015

Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa 91 Corporate Profile Management Report Management Discussion & Analysis Business Report Corporate Governance 04 Corporate Social Responsibility Corporate Data Financial Report

Rapat Direksi BOD Meetings Sesuai ketentuan Pasal 12 Anggaran Dasar, selama tahun In accordance with Article 12 of Articles of Associations, the 2015, telah diselenggarakan 42 kali rapat Direksi. Company held 42 BOD meetings during 2015.

Rapat Direksi periode hingga 28 Oktober 2015 BOD Meetings as of 28 October 2015 Jumlah Rapat Jumlah Kehadiran Kehadiran (%) Nama Name Jabatan Position Number of Number of Attendance Level Meeting Participants Agus Priyanto Direktur Utama President & CEO 32 31 96,88 Heru Legowo Direktur Keuangan EVP Finance Services 32 31 96,88 Tharian Direktur Strategi & SDM 32 28 87,50 EVP Strategy & Human Capital Services Hariyanto Direktur Operasi EVP Operation Services 32 28 87,50

Rapat Direksi periode 28 Oktober – 31 Desember 2015 BOD Meetings for the period of 28 October 31 December 2015 Jumlah Rapat Jumlah Kehadiran Kehadiran (%) Nama Name Jabatan Position Number of Number of Attendance Level Meeting Participants Agus Priyanto Direktur Utama President & CEO 10 10 100% Ester Siahaan Direktur Keuangan EVP Finance Services 10 10 100% Eko Diantoro Direktur Strategi & SDM 10 10 100% EVP Strategy & Human Capital Services Sucipto Direktur Operasi EVP Operation Services 10 10 100%

Agenda Rapat Direksi Agenda of BOD Meetings No. Tanggal Date Materi Rapat Direksi Directors Meeting Agenda 1 6 Januari 2015 1. Spesifikasi GPU 1. Specification of GPU 6 January 2015 2. Standardisasi Minimum GSE Per-Kelas Cabang 2. Standardization of Minimum GSE Per-Branch Class 3. Konsep Program OS ke PKWTT 3. Concept of OS Program to PKWTT 4. Persiapan Kick Off Budget Meeting 2015 4. Preparation of Kick Off Budget Meeting 2015 5. Persiapan Bahan Rapat Koordinasi dengan GA 5. Preparation of Coordination Meeting Materials GA 6. Weekly Report Tim Multi Tasking. 6. Weekly Report of Multi-Tasking Team 2 20 Januari 2015 1. SUB & CGK Case Report 1. SUB & CGK Case Report 20 January 2015 2. Progress Report Unit Human Capital 2. Progress Report of Human Capital Unit 3. Progress Report Unit Komersial 3. Progress Report of Commercial Unit 4. Penyisihan Piutang 2014 4. Allowance for Receivables 2014 3 5 Februari 2015 1. Pembahasan Aspek Keuangan 1. Discussion of Financial Aspect 5 February 2015 2. Pembahasan Aspek Operasi 2. Discussion of Operational Aspect 3. Pembahasan Aspek IT (tindak lanjut dengan Groundstar) 3. Discussion of IT Aspect (follow up with Groundstar) 4. 17 Februari 2015 1. Presentasi Hay Group 1. Presentation of Hay Group 17 February 2015 2. KPI & CSS 2. KPI & CSS 3. Progress Report Program Kerja Human Capital 3. Progress Report of Human Capital Work Program 5. 24 Februari 2015 1. Laporan Manajemen Januari 2015 1. Management Report per January 2015 24 February 2015 2. Laporan Cash Flow Januari 2015 2. Cash Flow Report per January 2015 3. Jumlah Kebutuhan GSE 3. Total GSE Requirements 6. 3 Maret 2015 1. Pembahasan Aspek Operasional 1. Discussion of Operational Aspect 3 March 2015 2. Kebutuhan GSE 2. GSE Requirements 3. Lain-lain 3. Others

92 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report Agenda Rapat Direksi Agenda of BOD Meetings No. Tanggal Date Materi Rapat Direksi Directors Meeting Agenda 7. 10 Maret 2015 1. Arahan Direktur Utama 1. Instructions from President & CEO 10 March 2015 2. Email Korporat 2. Corporate Email 3. Corective Acrion kinerja Check In Counter, baggage Dellivery 3. Corrective Actions for the Performance of Check In Counter, dan APB di CGK Baggage Delivery and APB at CGK 4. Sispro Pengadaan 4. System and Procedures of Procurement 5. Progress Hay Consulting 5. Progress of Hay Consulting 6. Progress Report SMK 6. Progress Report of SMK 7. Talent Pool & Succesion Plan 7. Talent Pool & Succession Plan 8. Progress Rerport Standard Appereance Manual 8. Progress Report of Standard Appearance Manual 9. Pelaksanaan Upah Lembur. 9. Conduct of Overtime Fees. 10. Lain-lain 10. Others 8. 17 Maret 2015 1. Laporan Hasil Inspeksi Operasional di Kualanamu (KNO) 1. Report of Operational Inspection at Kualanamu (KNO) 17 March 2015 2. Penjelasan Beban GSE 2. Clarification of GSE Costs 3. Laporan Manajemen Februari 2015 3. Management Report per February 2015 4. Lain-lain 4. Others 9. 25 Maret 2015 1. Executive Summary Audit SPI 1. Executive Summary of SPI Audit 25 March 2015 2. Laporan Hasil Audit KAP 2. Independent Auditors Report 3. Persiapan Laporan Manajemen Kepada Pemegang Saham 3. Preparation of Management Report to Shareholders 10. 31 Maret 2015 1. Gapura Operasi Center (Asyst) 1. Gapura Operation Center (Asyst) 31 March 2015 2. Progress Report Sewa GSE 2. Progress Report of GSE Rental 3. Progress Report FS Rencana Bisnis WH di BKS 3 Progress Report of FS Business Plan WH at BKS 4. Progress Report SBU & Standarisasi Business Lounge di PNK 4. Progress Report of SBU & Standardization of Business 5. Progress Report Perubahan Organisasi dan Status email Lounge at PNK Gapura 5. Progress Report of Organizational Changes and Email Status 6. Progress Report Leadership Program, Cultural Transformation of Gapura Program & Competency Development Program 6. Progress Report of Leadership Program, Cultural 7. Round Table Transformation Program & Competency Development Program 7. Round Table 11. 7 April 2015 1. Persiapan KAA 1. Preparation of KAA 7 April 2015 2. Pembahasan Aspek Operasi 2. Discussion of Operational Aspects 3. Laporan Laba (Rugi) Komprehensif 3. Comprehensive Income Statement 4. Laporan Finalisasi Tim Sewa GSE 4. Finalization Report of GSE Rental Team 5. Lain-lain 5. Others 12. 13 April 2015 1. Pembahasan Finalisasi Kebutuhan Peralatan GSE 1. Discussion of Finalization of GSE Equipment Requirements 13 April 2015 13. 14 April 2015 1. Persiapan RUPS 1. GSM Preparation 14 April 2015 2. Progress Report Human Capital 2. Progress Report of Human Capital 3. Progress Report KAA 2015 3. Progress Report of KAA 2015 4. Progress Report Update Manual Perusahaan 4. Progress Report of the Company’s Updated Manuals 5. Progress Report Public Relation 5. Progress Report of Public Relation 14. 22 April 2015 1. Reorganisasi Cabang CGK dan DPS 1. Reorganization of CGK and DPS Branches 22 April 2015 2. Laporan Proses Negosiasi Pengadaan Sewa GSE 2. Progress Report of Procurement of GSE Rental 3. Laporan Manajemen Q1 2015 3. Management Report Q1 2015 4. Rencana Materi QBR Q1 4. Draft Materials of QBR Q1 15. 28 April 2015 1. Pembahasan Aspek Keuangan 1. Discussion of Financial Aspect 28 April 2015 2. Revisi Ground Operation Manual (GOM) 2. Revision of Ground Operation Manual (GOM) 3. CSS 3. CSS 4. Kriteria Teknis OS CGK 4. Technical Criteria of OS CGK 5. Perubahan Rencana Delivery Time Sewa GSE 5. Changes to Delivery Time Plan of GSE Rental 16. 12 Mei 2015 1. Persiapan Aplikasi Logo Baru 1. Preparation of New Logo Launch 12 May 2015 2. Laporan Finance Performance s/d April 2015 2. Financial Performance Report per April 2015 3. Sharing Program Kerja Unit Service Standard 3. Sharing of Work Program of Service Standard Unit 4. Persiapan QBR 1 Tahun 2015 4. Preparation of QBR 1 FY 2015 5. Business Plan: Lounge PKU & CGK, serta upaya optimalisasi 5. Business Plan: Lounge PKU & CGK, and Optimization of GLC class room GLC Class Room 17. 19 Mei 2015 1. Update mengenai ISAGO 1. Updates of ISAGO 19 May 2015 2. Progress Report Hay Group 2. Progress Report of Hay Group 3. Management Report April 2015 & Eficiency 3. Management Report per April 2015 & Efficiency 18. 3 Juni 2015 1. Follow Up QBR I 2015 hari ke 2 1. Follow Up of QBR I 2015 day 2 3 June 2015 2. Follow Up QBR I 2015 - Service Excellence 2. Follow Up of QBR I 2015 - Service Excellence 3. Tindak lanjut rencana Livery GSE 3. Follow up of Livery GSE Plan 4. Persiapan Rapat dengan GA - 04 Juni 2015 4. Preparation of Meetings with GA - 04 June 2015 5. Lain-lain 5. Others 19. 19 Juni 2015 1. Perubahan RKAP 2015 1. Changes to RKAP 2015 19 June 2015 2. Progress Report OCC 2. Progress Report of OCC 3. Reability GSE 3. Reliability of GSE

Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa 93 Corporate Profile Management Report Management Discussion & Analysis Business Report Corporate Governance 04 Corporate Social Responsibility Corporate Data Financial Report

Agenda Rapat Direksi Agenda of BOD Meetings No. Tanggal Date Materi Rapat Direksi Directors Meeting Agenda 20. 23 Juni 2015 1. Finalisasi RKAP & RJPP 1. Finalization of RKAP & RJPP 23 June 2015 2. Analisa & rencana tindak lanjut amandemen penawaran 2. Analysis & follow up plan of amendments to new GSE kontrak GSE yang baru proposed contract 3. Progress Report KPI Service (Hyginic & Delight Factor) 3. Progress Report of KPI Service (Hygienic & Delight Factor) 4. Usulan perubahan Format CSS 4. Suggestions to CSS Format Changes 5. Progress Report rencana kerjasama dengan Indra K. Jusi & 5. Progress Report of Cooperation Plan with Indra K. Jusi & ALC ALC 6. SOP of Procurement for direct purchase from 5 million to 6. SOP Pengadaan untuk pengadaan langsung senilai 5 juta s/d 100 million 100 juta 21. 30 Juni 2015 1. Presentasi Progres Report Job Evaluation 1. Presentation of Progress Report of Job Evaluation 30 June 2015 2. Asumsi Pajak Dalam setahun 2. Annual Tax Assumptions 3. Livery GSE HLP 3. Livery GSE HLP 4. Progress Report Pengadaan Payung 4. Progress Report of Umbrella Procurement 22. 9 Juli 2015 1. Konsep Design Annual Report 2014 1. Design Concept of Annual Report 2014 9 July 2015 2. Finding 2. Findings 3. Laporan Manajemen Semester 1 3. Management Report of Semester 1 4. Laporan Cash Flow 4. Cash Flow Report 5. Golden Shakehand 5. Golden Shakehand 6. Program Mini MBA 6. Mini MBA Program 23. 4 Agustus 2015 1. Progress Report Hay Group 1. Progress Report of Hay Group 4 August 2015 2. Analysis Profit & Loss Branch Office 2. Profit & Loss Analysis in Branch Offices 24. 18 Agustus 2015 1. Laporan persiapan akhir station embarkasi haji 1. Report of Final Preparation for Pilgrimage Embarkation 18 August 2015 2. Progress report review RJPP Station 3. Penyusunan RKAP 2016 2. Progress report of RJPP review 4. Rencana Pengadaan 100 Unit BCT Jumbo CGK 3. Preparation of RKAP 2016 4. Procurement Plan of 100 Unit of BCT Jumbo CGK 25. 25 Agustus 2015 1. Operasional Kebutuhan GSE 1. Operational GSE Requirements 25 August 2015 2. Persiapan Pembangunan Kantor Pusat 2. Preparation of Head Office Construction 3. Persiapan RKAP 3. Preparation of RKAP 26. 1 September 2015 1. Safety Review Board 1. Safety Review Board 1 September 2015 2. Kebutuhan SDM Operasional 2. Operational HR Requirements 3. Review RKAP 2016 3. Review of RKAP 2016 27. 8 September 2015 1. Review (Konsep Baru) RKAP 2016 1. Review (New Concept) of RKAP 2016 8 September 2015 2. Review Rencana Seleksi PKWT menjadi Peg. Tetap 2. Review of Selection Plan of PKWT to Become Permanent Employee 28. 15 September 2015 1. Reward untuk Karyawan 1. Reward for Employees 15 September 2015 2. Kick Off ALC 2. ALC Kick Off 3. Management Report Agustus 2015 3. Management Report per August 2015 4. Update RKAP 2016 4. Update of RKAP 2016 5. Progress Report OCS 2016 5. Progress Report of OCS 2016 6. Progress Report Rencana Budget Meeting & QBR 2 2015 - 6. Progress Report of Budget Meeting Plan & QBR 2 2015 - Rundown Acara Rundown 7. Progress Report Rencana Training Lanjutan Indra K. Jusi 7. Progress Report of Advanced Training Plan for Indra K. Jusi 29. 22 September 2015 1. Persiapan Budget Meeting 1. Preparation of Budget Meeting 22 September 2015 2. Persiapan QBR 2 2015 2. Preparation of QBR 2 2015 3. Pedoman Pembuatan FS 3. FS Preparation Guidelines 4. Dokumentasi FS dan Minutes of Meeting 4. Documentation of FS and Minutes of Meeting 5. Filing system seluruh dokumen perusahaan 5. Filing system for all corporate documents 30. 13 Oktober 2015 1. Teleconference: Safety & Security 1. Teleconference: Safety & Security 13 October 2015 2. Hasil Review Budget Meeting & Lap. Manajemen Bulan 2. Review Results of Budget Meeting & Management Report September 2015 per September 2015 3. Business Performance Report SBU 3. Business Performance Report of SBU 4. Corporate Culture & Kesehatan 4. Corporate Culture & Health 5. Action Plan terkait turnover yang tinggi di GSE operator 5. Action Plan related to high turnover in GSE operator 31. 20 Oktober 2015 1. Percepatan Proses Pengadaan 1. Acceleration of Procurement Process 20 October 2015 2. Review Laporan Q3 2015 dan RKAP 2016 untuk Bahan 2. Review of Q3 2015 Report and RKAP 2016 for BOC Report Report Dekom materials 3. Progress Report Service Standard 3. Progress Report of Service Standard 4. Update Tambahan Jumlah Kebutuhan GSE 4. Additional Updates of Total GSE Requirements 32. 27 Oktober 2015 1. Silent Shoper 1. Silent Shopper 27 October 2015 2. Pedoman Pembuatan dan Filing Feasibility Study 2. Guidelines for Preparation and Filing of Feasibility Study 3. Feasibility Study Sewa GSE dan OCS 3. Feasibility Study for GSE Rental and OCS 4. Progress Report Program Human Capital 4. Progress Report of Human Capital Program 5. Kajian Spec Teknis untuk PBS 5. Review of Technical Specifications for PBS

94 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report Agenda Rapat Direksi Agenda of BOD Meetings No. Tanggal Date Materi Rapat Direksi Directors Meeting Agenda 33. 30 Oktober 2015 1. Pengenalan Perusahaan kepada Direksi Baru 1. Company Induction for New Director 30 October 2015 2. Revisi RJPP 2015 - 2019 2. Revision of RJPP 2015 – 2019 3. Perubahan Usulan RKAP 2016 3. Changes to the Proposed RKAP 2016 34. 3 November 2015 1. Safety Review Board 1. Safety Review Board 3 November 2015 2. Pembahasan Aspek Operasi 2. Discussion of Operational Aspect 3. Action Plan masing-masing Direktorat Terkait Program Kerja 3. Action Plan for each Directorate related to Work Program 4. Revisi Materi RKAP 2016 4. Revised Materials of RKAP 2016 35. 10 November 2015 1. Management Report Oktober 2015 1. Management Report per October 2015 10 November 2015 2. Usulan RKAP 2016 2. Proposed RKAP 2016 3. Realisasi & Proyeksi Cash Flow 3. Realization & Projection of Cash Flow 4. Program Golden Shakehand 4. Golden Shakehand Program 36. 19 November 2015 Gapura OCS Project Impact Analysis Gapura OCS Project Impact Analysis 19 November 2015 37. 20 November 2015 Dispute Resolution www.gapura.co.id Dispute Resolution of www.gapura.co.id 20 November 2015 38. 24 November 2015 1. Progress Report Set Up Social Media Gapura 1. Progress Report of Setting Up Gapura Social Media 24 November 2015 2. Update RKAP 2016 2. Updated RKAP 2016 3. Update RJPP & Program Kerja (Balance Score Card) 3. Updated RJPP & Work Program (Balanced Score Card) 39. 1 Desember 2015 1. Update RKAP 2016 1. Updated RKAP 2016 1 December 2015 2. Analiasa kebutuhan GSE terkait rencana beroperasinya T3 2. Analysis of GSE Requirements related to the planned dalam 2 fase (Jun & Des) operation of T3 in 2 phases (Jun & Dec) 3. Analisa Dampak rencana Citilink pindah ke terminal 2 (secara 3. Impact Analysis of Citilink Moving Plan to terminal 2 operasional dan sisa masa kontrak di T1) (operational analysis and remaining contract period in T1) 40. 10 Desember 2015 1. Safety Review Board 1. Safety Review Board 10 December 2015 2. Aspek Operasional - Persiapan Peak Season Natal & Tahun 2. Operational Aspect – Preparation of Peak Season for Baru Christmas & New Year 3. Presentasi Update Desain Gedung 3. Presentation of Updated Building Design 41. 17 Desember 2015 1. Perubahan RKAP 2016 1. Amendments to RKAP 2016 17 December 2015 2. Materi Pembahasan dengan Dekom 2. Discussion Materials with BOC 3. Gapura OCS, Monthly Project Review 3. Gapura OCS, Monthly Project Review 42. 22 Desember 2015 1. Pembahasan Aspek Human Capital 1. Discussion of Human Capital Aspects 22 December 2015 2. Progress Kontrak OCS 2. Progress of OCS Contract 3. Progress Website 3. Progress of Website 4. Perubahan Kelas Cabang 4. Changes in Branch Class 5. Rencana Pendanaan Workshop 152 5. Workshop Budgeting Plan 152 6. Penyelesaian Lounge Pekanbaru 6. Finalization of Pekanbaru Lounge 7. Usulan Penomoran GSE. 7. Suggestions to GSE Numbering

Komite Audit Audit Committee Komite Audit dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada The Audit Committee is established by and is reporting to Dewan Komisaris dengan tujuan membantu Dewan Komisaris the BOC for the purpose of assisting the BOC to support it in untuk mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan fungsi effectively executing its oversight duties and functions in all pengawasan (oversight) atas hal-hal yang terkait dengan matters related to the financial report, internal control system, laporan keuangan, sistem pengendalian internal, pelaksanaan internal and external audit functions, GCG implementation and fungsi audit internal dan eksternal, implementasi Good compliance with prevailing rules and regulations. Corporate Governance (GCG) serta kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa 95 Corporate Profile Management Report Management Discussion & Analysis Business Report Corporate Governance 04 Corporate Social Responsibility Corporate Data Financial Report

Selama tahun 2015, Komite Audit mengadakan 9 kali rapat, During 2015, Audit Committee held 9 meetings, 4 of which dimana 4 kali rapat dihadiri Dewan Komisaris. were attended by BOC.

Materi Rapat Komite Audit Audit Committee Meeting Agenda No. Tanggal Date Materi Rapat Meeting Agenda 1.* 15 April 2015 Pembahasan review hasil pemeriksaan PKPT dan Pemsus GSE, Discussion of review results of PKPT and Special Audit of GSE, BBM 2014 BBM 2014 2. 20 April 2015 Rapat koordinasi internal sebagai tindak lanjut Keputusan Internal coordination meeting as a follow up of Shareholders Pemegang Saham Di Luar RUPS 7 April 2015 Decision outside GSM 7 April 2015 3.* 28 April 2015 Pembahasan Management Letter untuk tahun yang berakhir 31 Discussion of Management Letter for the year ended 31 Desember 2014 December 2014 4.* 29 April 2015 Pembahasan evaluasi KAP Osman Bing Satrio & Eny (Delloitte) Discussion of KAP Osman Bing Satrio & Eny (Delloitte) evalu- ation 5. 21 Mei 2015 Laporan Manajemen Triwulan 1 (Q1) tahun 2015 Management Report – First Quarter (Q1) 2015 6. 29 Juni 2015 Evaluasi Kinerja Manajemen bulan Mei 2015 Management Performance Evaluation May 2015 7. 23 Juli 2015 Evaluasi Kinerja Manajemen s.d. Triwulan II atau Semester I Management Performance Evaluation per Second Quarter or Tahun 2015 Semester I 2015 8.* 9 Oktober 2015 Pembahasan Evaluasi Pelaksanaan PKPT SPI Semester I tahun Discussion of PKPT Implementation Evaluation in SPI for 2015 Semester I 2015 9. 20 Oktober 2015 Laporan Manajemen s.d. Triwulan III Tahun 2015 Management Report per Third Quarter 2015 *rapat dihadiri Dewan Komisaris meeting attended by Board of Commissioners

Audit Internal Internal Audit

Hubungan Pelaporan Internal Auditor – Direksi Relationship between Internal Auditor Reporting dan Dewan Komisaris and BOD/BOC Internal Auditor berkewajiban untuk menyampaikan Laporan The Internal Auditor is required to submit an Audit Result Hasil Pemeriksaan (LHP) kepada Direktur Utama, Dewan Report (LHP) to the President & CEO and the BOC through the Komisaris melalui Komite Audit serta Direksi unit kerja terkait Audit Committee and Director of the related work unit for the untuk ditindaklanjuti, sebagai berikut: corresponding follow up actions: - Evaluasi menyangkut kecukupan dan efektivitas serta - Evaluation concerning the adequacy and effectiveness proses organisasi dalam melakukan pengawasan terhadap of organizational process in monitoring the activities kegiatan-kegiatan yang dilakukan termasuk mengelola performed including managing the established risks risiko yang ditetapkan. - Masalah-masalah penting terkait proses pengendalian - Recommended solutions for significant matters pertaining dari kegiatan perusahaan dan anak perusahaan, termasuk to controlling processes over the activities of the Company perbaikan potensial terhadap proses dan informasi terkait and its subsidiaries, including potential corrective actions masalah tersebut harus diwujudkan dalam rekomendasi for such processes and information pemecahan masalah. - Laporan pelaksanaan pemeriksaan dan pengawasan - Audit Report and status monitoring and annual audit plan terhadap status dan rencana pemeriksaan tahunan serta and the availability of resources ketersediaan sumber daya. - Hasil koordinasi dengan pemeriksaan eksternal. - Coordination results with external audit 1. Jumlah Auditor: 1. Number of Auditors: - 1 orang Head of Internal Auditor - 1 Head of Internal Auditor - 2 orang Inspector (Commercial & Operation - 2 Inspectors (Commercial & Operation Inspector Inspector dan Admin & Financial Inspector) and Admin & Financial Inspector) - 8 orang Auditor - 8 Auditors

96 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report 2. Aktivitas di tahun 2015, melaksanakan : 2. Activities in 2015: - Program Kerja Pemeriksaan Tahunan (PKPT) tahun - Annual Audit Work Program (PKPT) in 2015 2015 sebanyak 53 objek pemeriksaan, terdiri dari: covering 53 matters subject to audit, which comprise:

PKPT 2015 Jumlah Total Uraian Description Kantor Cabang Branch Office 28 CGK, PNK, UPG, PGK, PKU, MDC, LOP, PDG, BTH, BIK, DJJ, BTJ, BPN, JOG, SUB, SRG, HLP, BDJ, BDO, DPS, DJB, PLM, AMQ, SOC, BKS, LBJ, KNO, CGO Kantor Perwakilan Representative Office 21 PSU, PUM, BUW, LUW, MJU, BMU, KOE, MKW, MKQ, SOQ, BWX, JBB, TMC, ENE, TJQ, SXK, LUV, FLZ, GNS, SBG, LSW Kantor Pusat Head Office 4 ZQ, SBU, IP, IB TOTAL 53

- Non Program Kerja Pemeriksaan Tahunan (Non - Those not belonging to the Annual Audit Work PKPT)/Pemeriksaan Khusus sebanyak 3 objek Program (Non PKPT)/Special Audit which covers 3 pemeriksaan, terdiri dari: matters subject to audit: • Kantor Cabang HLP • HLP Branch Office • Kantor Cabang SOC • SOC Branch Office • Kantor Perwakilan GNS • GNS Representative Office

Profil Kepala Internal Auditor Kepala Internal Auditor dijabat oleh Nelson Sihombing yang diangkat berdasar Surat DZ/ Head of Internal Audit Profile SKEP/059/V/2013 tanggal 21 Mei 2013.

Sebelumnya menjabat VP Finance, Manager Treasury, Manager Keuangan Kantor Cabang CGK, Wasbid Operasional Satuan Pengawas Internal. Mengawali karir di sebagai Auditor SPI di Garuda Indonesia pada 1989.

Nelson Sihombing lahir di Belawan Sumatera Utara, 25 April 1961. Memperoleh gelar Sarjana Akuntansi dari Universitas Muhammadiyah Jakarta pada 2002.

The position of the Head of Internal Audit is served by Nelson Sihombing, appointed Nelson Sihombing based on Letter Z/SKEP/059/V/2013, dated May 21, 2013.

His previous positions include serving as VP for Finance, Manager for the Treasury, Manager of Finance at CGK Branch, and Supervisor of Internal Audit (SPI) Operations. He started his career as an SPI auditor with Garuda Indonesia in 1989.

Nelson Sihombing was born in Belawan, North Sumatra, on April 25, 1961. He obtained a degree in Accounting from Muhammadiyah Jakarta University in 2002.

Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa 97 Corporate Profile Management Report Management Discussion & Analysis Business Report Corporate Governance 04 Corporate Social Responsibility Corporate Data Financial Report

• Penjelasan singkat fungsi Internal Auditor: • Short Description of Internal Audit Function Gapura membentuk Unit Internal Audit untuk melakukan Gapura established the Internal Audit Unit to provide kegiatan pemberian keyakinan (assurance) dan konsultasi assurance and independent as well as objective yang bersifat independen dan obyektif, dengan tujuan consultation, for the purpose of improving good corporate untuk meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik governance with effective and efficient principles based dengan prinsip efektif dan efisien sesuai peraturan yang on the prevailing regulations. berlaku.

Unit Internal Audit dibentuk untuk membantu Direktur The Internal Audit Unit was established to assist the Utama guna melakukan Pengawasan Intern Perusahaan President & CEO in the conduct of Internal Controls by dengan cara melakukan pengawasan, kajian dan usulan monitoring, reviewing and providing recommendations to perbaikan kepada Direktur Utama atas pelaksanaan sistem the President & CEO in the implementation of the internal pengendalian internal dibidang keuangan dan operasional. control system in finance and operations.

• Lingkup Pekerjaan Internal Auditor • Scope of Work of Internal Auditor Untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Head To perform its duties and responsibilities, the Head of of Internal Auditor memformulasikan lingkup pekerjaan Internal Audit formulates the scope of work for the Internal Unit Internal Auditor dan diajukan kepada Direktur Utama Audit Unit and proposes such scope to the President & untuk dikonsultasikan dengan Dewan Komisaris dan CEO to have further consultation with the BOC and Audit Komite Audit. Lingkup pekerjaan dari Internal Auditor Committee. The scope of work of the InternalAuditor is as sebagai berikut: follows: 1. pemeriksaan, evaluasi dan review atas pengelolaan 1. Examination, evaluation and review of financial keuangan dan kinerja operasional Perusahaan; management and operational performance; 2. pemeriksaan implementasi Tata Kelola Perusahaan, 2. Review of implementation of GCG, Risk Management, Manajemen Resiko, sistem pengendalian Internal dan Internal Control system and Corporate Resources; Sumber Daya Perusahaan; 3. menindaklanjuti Laporan atau pengaduan dari 3. Follow up of reports or information from employees or karyawan dan pihak ketiga lainnya atas penyimpangan other third parties concerning the misconduct in the dalam pengelolaan perusahaan; business activities; 4. Evaluasi kebijakan manajemen risiko dan implementasi 4. Evaluation of risk management policies and yang telah disiapkan oleh Manajemen; implementations already prepared by management; 5. Pemeriksaan dan tugas-tugas khusus; 5. Regular audit and special audit; 6. Ketaatan terhadap hukum dan regulasi. 6. Compliance with law and regulations.

Unit Internal Auditor dapat melakukan kegiatan-kegiatan The Internal Audit Unit may perform activities other than selain kegiatan pemeriksaan seperti kegiatan konsultasi, audit activities such as consultation, product safetyrelated kegiatan yang terkait dengan product safety, kegiatan activities, operating activities both at corporate or project operasional perusahaan maupun proyek, keikutsertaan level, participation in emergency assignments, and other dalam penugasan emergency, dan lain sebagainya activities so long as such activities neither create conflict selama tidak menimbulkan konflik kepentingan dan/atau of interest nor disrupt the main activities of the Internal mengganggu kegiatan utama Unit Internal Auditor. Audit Unit.

98 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary Sekretaris Perusahaan diangkat dan diberhentikan oleh The Corporate Secretary is appointed and terminated by the Direktur Utama berdasarkan mekanisme internal Perseroan President & CEO based on the corporate internal mechanism, dengan persetujuan Dewan Komisaris. which is subject to the approval of the BOC.

Sekretaris Perusahaan merupakan organ tata kelola yang The Corporate Secretary represents the corporate governance memegang peran signifikan sebagai Compliance Officer yang organ that plays a significant role as Compliance Officer who membantu Direksi dalam penerapan prinsip-prinsip GCG serta assists the BOD in implementing GCG principles and meeting memenuhi ketentuan terhadap praktik GCG. the requirements of GCG practices.

Secara umum tugas dan tanggung jawab Sekretaris In general, the duties and responsibilities of Corporate Perusahaan: Secretary are as follows: 1. Membantu Direksi dalam merencanakan, 1. Assisting BOD in planning, coordinating, implementing, mengkoordinasikan, melaksanakan, mengevaluasi evaluating and developing the administrative and dan membina pelaksanaan kegiatan administrasi dan secretarial matters, protocols and general affairs, GCG, kesekretariatan, protokoler dan kerumahtanggaan, Good office facilities maintenance (except for communication Corporate Governance (GCG), pemeliharaan fasilitas kantor equipment and information technology tools), office (kecuali peralatan komunikasi dan informasi teknologi), security, contract/agreement (non commercial), legal pengamanan kantor, kontrak/perjanjian (non commercial), (litigation and non-litigation), inter-company relationship hukum (litigasi dan non litigasi), hubungan antar lembaga and public relations. dan hubungan masyarakat. 2. Memastikan bahwa Perseroan memenuhi peraturan 2. Ensuring that the Company meets the regulations tentang persyaratan keterbukaan sejalan dengan concerning transparency in compliance with the penerapan prinsip-prinsip GCG, memberikan informasi implementation of GCG principles, provides the information yang dibutuhkan oleh Direksi dan Dewan Komisaris secara required by BOD and BOC on a periodical basis and/or upon berkala dan/atau sewaktu-waktu bila diminta. request. 3. Merencanakan, mengkoordinasikan, mengevaluasi dan 3. Planning, coordinating, evaluating and performing the melaksanakan kegiatan penyusunan dan pelaporan preparation and reporting of realization of Work Plan and realisasi rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Budget (RKAP) in Head Office. Kantor Pusat. 4. Memonitor dan membuat laporan aspek/bidang Sekretariat 4. Monitoring and preparing the report of Corporate Perusahaan sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam Secretarial aspects in accordance with those set forth in Key Performance Indicator (KPI) secara triwulan dan Key Performance Indicator (KPI) on a quarterly or annual tahunan. basis.

Pada akhir tahun 2015 Sekretaris Perusahaan dijabat oleh At the end of 2015, the Corporate Secretary is A.A. Made A.A. Made Hardika yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Hardika who was appointed in Decision Letter No: SKEP/ Nomor: SKEP/DZ/5003/II/2015 tentang Pembebasan dan DZ/5003/II/2015 of Dismissal and Appointment of Officers of Pengangkatan Pejabat di Lingkungan PT Gapura Angkasa PT Gapura Angkasa dated February 27, 2015. tanggal 27 Februari 2015.

Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa 99 Corporate Profile Management Report Management Discussion & Analysis Business Report Corporate Governance 04 Corporate Social Responsibility Corporate Data Financial Report

Profil Sekretaris Perusahaan Sekretaris Perusahaan dijabat oleh Anak Agung Made Hardika yang diangkat berdasar Corporate Secretary Profile Surat SKEP/DZ/5003/II/2015 tanggal 27 Februari 2015.

Sebelumnya menjabat sebagai Head of Safety, Security dan Quality, dan sebagai Senior Manager, Safety & Security. Di stasiun DPS Bandara Ngurah Rai beliau pernah menjabat Manager Operasi, Manager Internal Service, Assistant Manager HRD & GA, serta Supervisor dan Officer di berbagai unit. Mengawali karir di PT. Garuda Indonesia sebagai Ramp Dispatcher di Bandara Ngurah Rai pada tahun 1991.

Agung Hardika lahir di Denpasar Bali, 9 Juli 1968. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Manajemen dari Universitas Mahendradatta Denpasar pada tahun 2003. A.A. Made Hardika The position of Corporate Secretary is served by Anak Agung Made Hardika, appointed based on Letter SKEP/DZ/5003/II/2015 dated February 27, 2015.

Previously served as the Head of Safety, Security & Quality unit and as Senior Manager, Safety & Security. At the DPS Station in Ngurah Rai Airport, he has served as Operations Manager, Internal Service Manager, Assistant Manager HRD & GA, and Supervisor and Officer in various units. He started his career at PT Garuda Indonesia as a Ramp Dispatcher at Ngurah Rai Airport, Denpasar, in 1991.

Agung Hardika was born in Denpasar, Bali, on July 9, 1968. He obtained a degree in Economic Management from Mahendradatta University, Denpasar in 2003.

Kode Etik Code of Ethics Perusahaan menyadari bahwa Penerapan GCG secara The Company is aware that systematic and consistent GCG sistematis dan konsisten merupakan kebutuhan yang harus implementation is a requirement that should be performed. dilaksanakan. Penerapan GCG pada Perusahaan diharapkan GCG implementation at the Company is expected to trigger akan dapat memacu perkembangan bisnis, akuntabilitas serta business growth, to create accountability and to meet mewujudkan harapan pemegang paham dalam jangka panjang the expectations of shareholders in the long run, without tanpa mengabaikan kepentingan stakeholders lainnya. neglecting the needs of other stakeholders. Based on this Atas dasar pemikiran tersebut Gapura kemudian melakukan concept, the Company is governed by its code of ethics for pengaturan terhadap kode etik dalam setiap interaksi Karyawan each interaction between the employees and outside parties, dengan pihak luar maupun dengan sesama Karyawan Gapura and also between fellow colleagues by a Code of Conduct. dalam sebuah Pedoman Perilaku/Code of Conduct (COC)

Secara umum Gapura melakukan penataan dalam etika bisnis In general, the Company governs its corporate business perusahaan yang mencakup Kepatuhan terhadap Perudang- ethics which include Compliance with Rules and Regulations, undangan, Pemberian dan Penerimaan Hadiah atau Donasi, Hospitality and Gifts or Donations, Financial Information Etika terhadap Pengungkapan Informasi Keuangan dan lain- Disclosure Ethics, and others. lain.

100 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report Tujuan utama dari penerapan penerapan Etika dalam The main objective of implementing such ethics in its business hubungan bisnis Gapura adalah sebagai bentuk komitmen dari is to show commitment to achieving its vision and mission in Perseroan guna mewujudkan visi dan misi secara profesional a professional manner under good business ethics, to guide dan beretika bisnis, sebagai panduan perilaku bagi seluruh all members of the organization in their activities within Insan Gapura dalam setiap kegiatannya dalam Perseroan, the Company, and to develop a harmonious, synergistic serta mengembangkan hubungan harmonis, sinergi dan saling and mutually beneficial relationship among colleagues and menguntungkan antar sesama Insan Gapura maupun dengan with other stakeholders, by implementing sound and ethical stakeholder lainnya dengan pelaksanaan yang berlandaskan corporate principles which create business values and establish prinsip-prinsip korporasi yang sehat dan beretika berusaha philosophies to become a highly competitive ground handling yang menjadikan nilai-nilai serta filsafat bisnis untuk menjadi company. perusahaan ground handling yang berdaya saing tinggi.

Bahwa pencapaian tujuan Perseroan bergantung pada The Company is of the opinion that achieving such objectives profesionalisme dalam melakukan pekerjaan, Insan Gapura depends on professionalism at work. All members should juga harus berani dalam mengungkapkan permasalahan, ini have the courage to disclose issues, which serves as one of menjadi salah satu bentuk etika dalam pelaksanaan proses the ethics adopted within the Company’s business processes. bisnis Gapura. Mengungkapkan masalah akan memberikan Disclosing such issue allows for opportunities to solve and kesempatan untuk menangani dan memperbaiki permasalahan handle them before they develop into a breach of regulation. tersebut, yang artinya menghindari terjadinya pelebaran permasalahan tersebut hingga melanggar peraturan perundang-undangan.

Insan Gapura juga turut berkomitmen terhadap penerapan Employees are also committed to conducting business kegiatan Bisnis tanpa adanya Benturan Kepentingan. Sebagai activities without any conflict of interest. As part of this bentuk komitmen tersebut, Direksi dan Pejabat satu Tingkat commitment, the BOD and those within the layer before the dibawah Direksi menandatangani Komitmen terhadap BOD sign a declaration form of such a commitment, to avoid benturan kepentingan ini. any conflict of interest.

Gapura berkomitmen untuk melaksanakan Anggaran Dasar, The Company is committed to complying with the articles Anggaran Rumah Tangga serta peraturan perundang- of association and prevailing laws based on good faith and undangan yang berlaku berdasarkan prinsip-prinsip itikad baik prudent principles, and under the free, independent state dan kecermatan tinggi, dan dalam keadaan bebas, mandiri and also freedom from pressure or undue influence from any serta tidak ada tekanan maupun pengaruh dari pihak lain parties. Duty of care and loyalty serves as one of the ethics manapun. Duty of care and loyalty merupakan salah satu highly upheld by the Company in the conduct of its business, etika yang dikedepankan oleh Gapura dalam bisnisnya, dimana whereby the Company is committed to perform all of its duties Gapura berkomitmen untuk melaksanakan setiap tugasnya with due care and for common interests by taking into account dengan penuh kehati-hatian dan demi kepentingan bersama all facts and information. yang mengindahkan berbagai informasi dan keterangan.

Gapura berkomitmen untuk tidak akan melakukan pelaksanaan The Company is committed to not perform its duties based tugasnya atas kepentingan pribadi atau dengan tujuan on personal interest or for the purpose of gaining personal untuk memperoleh manfaat untuk diri sendiri, maupun benefit, or to the benefit of parties related to the personnel menguntungkan pihak yang terkait dengan pribadi pengambil making such a decision, so that the decision made will be free Keputusan tersebut, sehingga keputusan yang diambil from any conflicting interest. tersebut akan jauh dari potensi benturan kepentingan (conflict of interest).

Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa 101 Corporate Profile Management Report Management Discussion & Analysis Business Report Corporate Governance Corporate Social Responsibility 05 Corporate Data Financial Report

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) terhadap masyarakat dan lingkungan merupakan wujud komitmen Gapura untuk turut meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan lingkungan, terutama yang berada di sekitar wilayah operasi Perseroan.

Corporate Social Responsibility (CSR) for society and the environment serves as Gapura’s commitment to improving the quality of life and the environment, specifically for those situated around the Company’s area of operations.

Secara khusus tanggung jawab sosial ini juga berorientasi This social responsibility is also geared internally to enhance internal mencakup peningkatan kesejahteraan karyawan employee welfare; which is a vital element of Gapura’s success, sebagai unsur penting dari keberhasilan Gapura, mengingat given that the Company’s business is labor-intensive. usaha Perseroan yang menggunakan banyak tenaga kerja (labor-intensive).

Prinsip-prinsip ini mendasari pelaksanaan program tanggung These principles are the basis for Gapura’s social responsibility jawab sosial Gapura di tahun 2015 yang difokuskan pada program in 2015, which focuses on education and bidang pendidikan dan pelestarian lingkungan. environmental preservation.

Beasiswa Pendidikan Scholarships GSE Mechanic Development Program adalah inisiatif yang GSE Mechanic Development Program is an initiative that was digulirkan Perseroan pada tahun 2015 guna menyalurkan dana initiated by the Company in 2015, to channel CSR funds in the CSR dalam bentuk beasiswa untuk lulusan Sekolah Menengah form of scholarships for vocational technical high school (SMK) Kejuruan (SMK) jurusan teknik, yang akan dididik menjadi calon graduates, who will be trained to become GSE’s mechanic mekanik GSE di Gapura Learning Center. candidates at the Gapura Learning Center.

Pada tahun 2015 telah terpilih 20 lulusan yang diseleksi dari In 2015, 20 graduates from SMK 1 Singosari, Malang were SMK 1 Singosari, Malang sebagai penerima beasiswa dalam selected as recipients for the scholarships in the form bentuk biaya kuliah, uang saku, fasilitas kesehatan dan tempat of coverage for tuition, a stipend, health facilities and tinggal selama 8 bulan mengikuti pendidikan. Peserta yang accommodation costs for the duration of the 8 months training. lulus program ini akan diangkat menjadi karyawan Gapura dan Participants that successfully pass this training course are menjalani ikatan dinas. inducted as Gapura’s employees, and are thereby committed to working for the Company.

102 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report Dalam kesempatan lain, di tahun 2015 Perseroan memberikan On another occasion, in 2015, the Company presented awards penghargaan dan bantuan biaya pendidikan kepada 51 anak and educational grants to 51 children of employees of the karyawan Perseroan yang berprestasi dari jenjang SD/SMP/ Company. These children are exemplary achievers, being the SMU yang juara kelas peringkat 1–3 dan dari jenjang perguruan first to third highest-ranking elementary/junior high/high tinggi dengan IPK 3,5 atau lebih. school students of their schools, with a GPA of 3.5 or above.

Komitmen Ramah Lingkungan Environmentally Friendly Commitment Komitmen Perseroan untuk pelestarian alam direalisasikan The Company’s commitment to preserving nature is melalui investasi peralatan GSE berteknologi mutakhir reflected in the investment in modern GSE equipment with yang ramah lingkungan, yaitu peralatan tonase besar yang environmentally-friendly technology in the form of large memenuhi standar emisi Euro 3, dan tonase kecil memakai tonnage equipment that meets Euro 3 emission standards, peralatan mesin elektrik bertenaga baterei yang tidak and small tonnage electric equipment that is powered by menimbulkan polusi atau zero emmision. pollutant-free or zero-emission batteries.

Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa 103 Corporate Profile Management Report Management Discussion & Analysis Business Report Corporate Governance Corporate Social Responsibility 05 Corporate Data Financial Report

Secara bertahap sejak 2015 hingga 2017, Perseroan akan Gradually being implemented since 2015 until 2017, the mengoperasikan armada baru 138 unit GSE bertenaga company will operate a new fleet of 138 units comprised baterai terdiri 84 unit baggage towing tractor, 45 unit of 84 GSE battery-powered baggage towing tractor units, baggage conveyor loader dan 9 unit passenger boarding and 45 electrical baggage conveyor loader units and 9 units stair. Moderenisasi peralatan GSE bermesin bahan bakar of passenger boarding stairs. The modernization of GSE‘s konvensional ke mesin elektrik selain ramah lingkungan juga conventional-powered equipment to that which is powered akan meningkatkan efisiensi biaya operasional. by environmentally friendly electric motors also enhances operational cost efficiency.

Gapura bergabung bersama Garuda Indonesia group kembali In 2015, Gapura, together with the Garuda Indonesia group, berpartisipasi di program “Switch off” Earth Hour 2015 dalam once again participated in the “Switch off” Earth Hour program mendukung upaya hemat energi yang berdampak sangat as part of its efforts to conserve energy to have a positive positif terhadap lingkungan. Garuda Indonesia bertindak impact on the environment. Garuda Indonesia serves as a sebagai corporate partner dalam Program Earth Hour Indonesia corporate partner of the Earth Hour Indonesia Program in bekerja sama dengan WWF (World Wild Fund) Indonesia. collaboration with WWF (World Wildlife Fund) Indonesia.

Dalam kegiatan tanggal 28 Maret 2015 ini diadakan During this activity, held on March 28, 2015, all of the office pemadaman lampu gedung kantor tanpa mengabaikan unsur building’s lights were turned off, without neglecting security keamanan dan keselamatan. Manajemen juga mengajak and safety. Management also invited Gapura’s employees and seluruh karyawan Gapura dan keluarga untuk dapat berperan their families to play an active role in the program by turning aktif dalam program ini dengan mematikan lampu dan off lights and appliances that were not utilized, as well as peralatan elektronik yang tidak digunakan serta menganjurkan advocating the use of energysaving lights. untuk menggunakan lampu hemat energi.

104 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report Data Perusahaan Corporate Data

Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa 105 Corporate Profile Management Report Management Discussion & Analysis Business Report Corporate Governance Corporate Social Responsibility Corporate Data 06 Financial Report

Armada Fleet

Aircraft Towing Tractor - Narrow Body (ATN)

72 units Aircraft Towing Tractor - Wide Body (ATW)

34 units Aircraft Starting Unit (ASU)

52 units Air Conditioning Unit (ACU)

32 units

106 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report Ground Power Unit (GPU)

84 units

Baggage Towing Tractor (BTT)

265 units

Belt Conveyor Loader (BCL)

101 units

Baggage Conveyor Loader Towable (BCL – T)

33 units Belt Conveyor Loader (Bendibelt)

1 unit

Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa 107 Corporate Profile Management Report Management Discussion & Analysis Business Report Corporate Governance Corporate Social Responsibility Corporate Data 06 Financial Report

Forklift (FLT)

41 units

High Lift Loader (HLL)

59 units

Main Deck Loader (MDL)

5 units

Water Service Truck (WST)

23 units

Water Service Chart (WSC)

24 units

108 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report Lavatory Service Truck (LST)

25 units

Lavatory Service Chart (LSC)

25 units

Passenger Boarding Stair (PBS)

78 units

Incapatitated Passenger Loader (IPL)

3 units

Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa 109 Corporate Profile Management Report Management Discussion & Analysis Business Report Corporate Governance Corporate Social Responsibility Corporate Data 06 Financial Report

Klien Kami Our Client

01. Garuda Indonesia 14. 28. 42. Qatar Airways

02. Air Asia 43. Royal Brunei Airlines 15. Cathay Pacific 29. KLM Royal Dutch GARUDA INDONESIA 100 80 0 50 PMS 288 C File : 20130949E Date : 29/07/2013 100 0 30 23 PMS 3135 C AD validation: 30 30 30 70 PMS 405 C Customer validation: 100 80 0 30 PMS 280 C

16. Citilink 44. Silk Air 30. Korean Air 03. Air Asia Extra

17. China Airlines 31. 45. 04. Air China 18. China Southern Airlines 32. Malaysia Airlines

46. 05. 19. Dabi Air

33. Malindo Air 06. Airmark 20. Dragon Air 47. Thai Airways

34. MASwings

48. Tiger Air 07. Air New Zealand 21. Eastindo 35.

08. Air Niugini 48. Trans Nusa 22. Egypt Air

36. NAM Air

09. Air Timor 50.

23. Firefly

37. 10. Asia Atlantic Air 51. Tri MG Airlines

24. HongKong Airlines 38. Oman Air 52. Valu Air 11. AsiaLink Cargo Airlines

39. Services 53. Vietnam Airlines 25. Ikar Airlines 12. Avia Star

54. 40. PT. HM. Sampoerna 26. Japan Airlines 13. 55. Xiamen Airlines

41. Qantas Airways 27. Jet Star

110 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report Alamat Kantor Cabang Branch Office Addresses

Kantor Pusat Jogjakarta Jember Head Office Jl. Solo Km 9 Jogjakarta 55282 Bandara Notohadi Negoro, Gedung Dapenra, lantai 1,2 dan 3 TLP +62 274 315 8182/83 Desa Wirowongso Kec Ajung Jember Jl. Angkasa Blok B-12 Kav.8 FAX +62 274 489 614 68175, Jember Kota Baru Bandar Kemayoran, 10610 TLP +62 331 435 5400 TLP +62 21 654 5410 FAX +62 331 435 5555 FAX +62 21 654 5408 Solo Gedung Perkantoran LT.2 Bandara Adi Soemarmo - Solo Cengkareng TLP +62 271 7847 39 Terminal Domestik Lantai III Soekarno Hatta Int'l Airport Terminal II FAX +62 271 7830 77 Bandara Sultan Iskandar Muda TLP +62 21 550 6681 International Airport FAX +62 21 550 1638 Banda Aceh - 23372 Semarang TLP +62 651 31641 JL.Puri Anjasmoro Blok G I No.54 FAX +62 651 31642 Cargo Semarang Gapura Warehouse, TLP +62 24 761 4208 Cargo Area Soekarno - Hatta FAX +62 24 761 4209 Padang International Airport Cengkareng - Jl. Mr. H. ST. Moh. Rasyid Jakarta 19101 Minangkabau International Airport, TLP +62 21 559 12451 Surabaya Padang FAX +62 21 550 5658 Airlines Office 331D T2 Juanda TLP +62 751 4851 491 International Airport FAX +62 751 4851 490 Surabaya 61253 Halim Perdana Kusuma TLP +62 31 869 0915 Ruang Perkantoran No. A60.A, Lantai 2 FAX +62 31 869 0914 Medan Bandara Halim Perdana Kusuma 13610 Ruko Pagaruyung TLP +62 21 8089 9333 Jl.Batang Kuis Km 19,5 No. 84A, Desa FAX +62 21 8007 640 Banyuwangi Telaga Sari Bandar udara Blimbingsari Kecamatan Tanjung Morawa, Jl Agung Wilis kec. Rogojampi, Kabupaten Deli Serdang Bandung Banyuwangi Jawa Timur 68462 Sumatera Utara Bandar Udara Int’l Husein Sastranegara TLP +62 811 3862 168 TLP +62 61 4207 9500 Jl. Pajajaran No. 156 Bandung 40174 FAX +62 812 3012 3207, 3259 137 FAX +62 61 4207 9400 TLP +62 22 604 6489, 860 60019 FAX +62 22 604 6489

Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa 111 Corporate Profile Management Report Management Discussion & Analysis Business Report Corporate Governance Corporate Social Responsibility Corporate Data 06 Financial Report

Pinangsori Pekanbaru Jambi Bandara FL Tobing,Jl Bandara Mega Asri Green Office A13 Ruko Perkantoran Jl. Soekarno-Hatta Pinangsori Jalan Arifin Achmad, Pekanbaru No. 122A Pinangsori, Kab.Tapanuli Tengah, TLP +62 761 841 8989, 761 841 Jambi Selatan, Jambi 36139 Sumatera Utara 8988 TLP +62 741 571515 MOBILE +62 812 6334 4466 FAX +62 761 8418989 FAX +62 741 571515

Gunung Sitoli Batam Denpasar Jl Pelud Binaka KM 9 Binak, Nias Airlines Office Building Departure Ngurah Rai International Airport TLP +62 813 1422 5949 Terminal 2nd Floor, Hang Nadim 2nd Floor International Terminal MOBILE +62 853 58855 3466 Airport, Batam 29466 Denpasar, Bali 80361- Indonesia TLP +62 778 761 779 TLP +62 361 936 8260 FAX +62 778 761 779 FAX +62 361 936 1611 Lhokseumawe Bandara Malikussaleh Jln. Bandara Malikussaleh Bengkulu Tambolaka Kec Muara Batu, Kab. Aceh Utara, Gedung Terminal Bandara Fatmawati Bandar Udara Tambolaka, Jl. Suharto, Lhokseumawe, 24355 Soekarno Bengkulu 87254 MOBILE +62 812 7062 1073 Jl Raya Padang Kemiling Km 14 TLP +62 811 3862 168 Kel.Pekan Sabtu Kec.Selebar Kota FAX +62 813 3823 2203 Bengkulu 38213 Sabang TLP +62 736 530 45 Maimun Saleh Airport, FAX +62 736 530 45 Ende Jl. Bypass Yos Sudarso km 6 Cot Ba'u Bandara H.Hasan Aroeboesman Ende Sabang Jl. Ahmad Yani, Ende Flores Nusa , Aceh, Zip 23522 Pangkal Pinang Tenggara Timur, 86316 MOBILE +62 812 1268 6293 Jl. Soekarno Hatta Komp. Perkantoran TLP +62 811 3862 167 Pangkal Pinang – Bangka Belitung FAX +62 813 3955 6141 TLP +62 717 421 559 Meulaboh FAX +62 717 421 558 Bandar Udara Cut Nyak Dien Lombok Nagan Raya, Meulaboh, Kompleks Pertokoan Dasan Tinggi Kab. Aceh Barat No. 2 MOBILE +62 812 7871 334, +62 81 Jl. Tuan Guru Bangkol, Karang Anyar 8646 737 Pagesangan Timur, Mataram-NTB TLP +62 370 649 922 FAX +62 370 616 0517

112 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report Sumbawa Ketapang Bau-Bau Bandara Sultan M. Kaharuddin Jl. Pattimura No.4, Desa Kali Nilam, Kec. Betoambari Airport Bau Bau-Buton Sumbawa Besar Delta Pawan Kab Ketapang, 78851 JL.Dayanu Ikhsanuddin, Jl. Garuda No. 41, 84312 Tenggara TLP +62 371 2628 365 MOBILE +62 812 4150 3630 FAX +62 371 2628 365 Banjarmasin Jl. Angkasa No. 1 Bandar Udara Syamsuddin Noor Luwuk Kupang Banjarmasin - 70724 Bandar Udara Syukuran Aminuddin, Ruang Station Manager Citilink Bandar TLP +62 511 4705 538, 4706 133 Luwuk, Sulawesi Tengah Udara International El Tari FAX +62 511 4706 133 TLP +62 811 3862 167 Jl Adisucipto Terminal B, Kupang NTT MOBILE +62 853 4376 6300 85361 TLP +62 380 88 2036 Pangkalanbun MOBILE +62 812 3787 681 Jl. Iskandar Pangkalan Bun, Desa Manado Pasir Panjang, Kec. Arut Selatan, Kab. Jl. A.A Maramis No. RD-11 Lingkungan Kotawaringin barat 6 2 Lapangan, Manado Bima TLP +62 431 814352 Bandara Sultan M. Salahuddin Bima, FAX +62 431 814352 84173 Makasar TLP +62 374 646093 Komp Kantor Otoritas Bandara FAX +62 374 646093 Jl. Bandara Baru No.2 Bandara Intl Labuan Bajo MOBILE +62 813 38 810414 Sultan Hasanuddin Makassar, 90552 Bandara Komodo Labuan Bajo Jl. TLP +62 411 5556 08, 5511 88 Yohanes Sehadun Manggarai Barat FAX +62 411 5556 09 NTT, 86554 Balikpapan MOBILE +62 812 3754 8485 Komplek Perkantoran Borneo Paradiso Cluster Maple Blok A No. 12 A Mamuju Jl. Mulawarman Sepinggan, Balikpapan Bandara Tampa Padang Mamuju Ambon TLP +62 542 764 994 TLP +62 426 2321 502 Perkantoran AP Bandara Pattimura, FAX +62 542 764 995 FAX +62 811 4137 12, +62 823 Ambon 4974 7366 Jalan DR. J. Leimena, Laha , Ambon 97236 Pontianak TLP +62 911 3238 19 Jl. Soekarno - Hatta No.1 Bandara FAX +62 911 3238 19 Supadio, Pontianak, 78391 TLP +62 561 723 810 FAX +62 561 723 810

Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa 113 Corporate Profile Management Report Management Discussion & Analysis Business Report Corporate Governance Corporate Social Responsibility Corporate Data 06 Financial Report

Saumlaki Palembang Ruang Operation PT. Gapura Angkasa Jalan Letjend Harun Sohar RT.45/RW.10 Perwakilan Bandara Mathilda Batlayeri Kel. Kebun Bunga, Kec. Sukarami MOBILE +62 853 4361 6333, +62 Palembang 821 9900 2473 TLP +62 711 561 1531 FAX +62 711 561 1530

Langgur Ruang Operation Terminal Kedatangan, Tanjung Pandan Bandara Karel SAD Suit Tubun, Bandara H.A.S Hanandjoeddin, Langgur/Ibra, 97611 Tanjung Pandan Blitung MOBILE +62 8224 888 1847 TLP +62 0719 9222089 MOBILE +62 821 24922277

Jayapura Sentani International Airport, Arrival Tanjung Karang Terminal 2nd floor Jayapura 99352 – Bandara Radein Inten II, Jl. H. Alamsyah Ratu Perwiranegara KM 28 Selatan,35214 MOBILE +62 812 398 5334 Biak Jalan Moh Yamin No.2 Bandara Frans Kaisiepo Sorong Biak KP- 098111 Jl.Basuki Rahmat Km.8 Desa Kelurahan TLP +62 981 2255 5 Remu Selatan Kec. Sorong Timur Kab. MOBILE +62 981 2500 1 Sorong Selatan

Manokwari Jln.Tri kora Rendani Manokwari, Lt II Bandara Rendani Manokwari Papua Barat ) TLP +62 811 3862 167 MOBILE +62 812 4024 8484

114 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report Pejabat Senior Senior Management

Nama Name Jabatan Position Letter Code Nelson S HEAD OF INTERNAL AUDITOR ZA AA. Made Hardika CORPORATE SECRETARY ZS David Binsar HEAD OF SAFETY SECURITY & QUALITY ASSURANCE ZQ I Ketut Deddy Hariyanto VP. COMMERCIAL SERVICES OC Jaka Santosa VP. MAINTENANCE & ENGINEERING SERVICES OT Sukirman VP. PROCUREMENT IB Toga Siahaan VP. CORPORATE PLAN & IT SUPPORT IP R.M Taufik Hidayat VP. HUMAN CAPITAL IH Nasrun Abadi VP. FINANCIAL ANALYSIS & BUDGETING FB Padang Baskoro VP. OPERATION SERVICES OP Riyadh VP. ACCOUNTING & RISK MANAGEMENT FA Lutfi VP. TREASURY FT Churnia Satriawan VP. SBU BISNIS LAINNYA SB

Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa 115 Corporate Profile Management Report Management Discussion & Analysis Business Report Corporate Governance Corporate Social Responsibility Corporate Data 06 Financial Report

Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2015 PT Gapura Angkasa Statement of the Board of Commissioners Regarding Responsibility for the 2015 Annual Report of PT Gapura Angkasa

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan We, the undersigned, hereby declare that all information in bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan the Annual Report of PT Gapura Angkasa for the year 2015 PT Gapura Angkasa tahun 2015 telah dimuat secara lengkap, has been presented in its entirety, and that we assume dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan full responsibility for the accuracy of the contents of such Tahunan Perusahaan. Annual Report.

Jakarta, 7 Maret 2016

Dewan Komisaris Board of Commissioners

Capt. Novianto Herupratomo Yushan Sayuti Komisaris Utama Komisaris President Commissioner Commissioner

IGN Bambang Tjahjono Bintang Hidayat Ituk Herarindri Komisaris Komisaris Komisaris Commissioner Commissioner Commissioner

116 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report Surat Pernyataan Anggota Direksi tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2015 PT Gapura Angkasa Statement of the Board of Directors Regarding Responsibility for the 2015 Annual Report of PT Gapura Angkasa

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan We, the undersigned, hereby declare that all information in bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan the Annual Report of PT Gapura Angkasa for the year 2015 PT Gapura Angkasa tahun 2015 telah dimuat secara lengkap, has been presented in its entirety, and that we assume dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan full responsibility for the accuracy of the contents of such Tahunan Perusahaan. Annual Report.

Jakarta, 7 Maret 2016

Direksi Board of Directors

Agus Priyanto Ester Siahaan Direktur Utama DIrektur Keuangan President & CEO EVP Finance Services

Eko Diantoro Sucipto Direktur Strategis & SDM Direktur Operasi EVP Strategy & Human Capital Service EVP Operation Services

Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa 117

Laporan Keuangan Financial Report

PT GAPURA ANGKASA

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR/FOR THE YEAR ENDED 31 DESEMBER 2015/DECEMBER 31, 2015

DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/ AND INDEPENDENT AUDITOR REPORT

Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa 119

PT GAPURA ANGKASA LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2015

Disajikan kembali - Catatan 2 31 Desember 31 Desember Catatan 2015 2014 1 Januari 2014 Rp Rp Rp

ASET

ASET LANCAR Kas dan setara kas 5 76.350.836.377 50.448.827.142 62.997.908.318 Piutang usaha 6 Pihak-pihak berelasi 30 125.663.838.648 95.292.984.127 24.349.915.742 Pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 28.703.360.986 pada 31 Desember 2015, Rp 28.490.879.745 pada 31 Desember 2014 dan Rp 25.902.684.551 pada 1 Januari 2014 35.378.473.349 33.200.820.321 55.866.300.737 Piutang lain-lain - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 2.433.903.169 pada 31 Desember 2015 dan 2014 serta Rp 50.000.000 pada 1 Januari 2014 7 396.603.150 1.997.039.361 5.037.484.400 Persediaan 8 11.022.165.677 10.703.863.250 12.152.091.842 Uang muka dan biaya dibayar dimuka 9 7.877.557.592 11.574.800.598 10.666.069.873 Pajak dibayar dimuka 10 58.847.542.081 27.240.711.105 53.134.174.410 Pendapatan yang masih harus diterima 11 67.412.006.333 104.611.178.731 57.806.949.361

Jumlah Aset Lancar 382.949.023.207 335.070.224.635 282.010.894.683

ASET TIDAK LANCAR Aset pajak tangguhan 29 39.385.620.277 49.154.593.480 41.427.254.046 Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 479.826.694.869 pada 31 Desember 2015, Rp 435.255.686.429 pada 31 Desember 2014 dan Rp 399.557.960.234 pada 1 Januari 2014 12 579.053.047.912 408.392.935.452 389.059.993.678 Aset lain-lain - bersih 13 3.379.679.965 3.579.086.400 33.913.032.852

Jumlah Aset Tidak Lancar 621.818.348.154 461.126.615.332 464.400.280.576

JUMLAH ASET 1.004.767.371.361 796.196.839.967 746.411.175.259

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

- 3 - PT GAPURA ANGKASA LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 - Lanjutan

Disajikan kembali - Catatan 2 31 Desember 31 Desember Catatan 2015 2014 1 Januari 2014 Rp Rp Rp

LIABILITAS DAN EKUITAS

LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang usaha 14 Pihak berelasi 30 12.762.802.541 17.793.690.559 39.834.321.381 Pihak ketiga 42.570.705.053 34.554.220.440 64.501.071.521 Beban akrual 15,30 124.299.474.418 128.761.243.170 117.760.371.803 Utang pajak 18 10.876.658.837 11.802.223.205 11.757.057.124 Utang bonus dan tantiem 16 3.000.000.000 1.500.000.000 5.481.216.207 Utang lain-lain 17,30 8.267.201.937 8.459.888.361 16.108.415.633 Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun: Liabilitas sewa pembiayaan 20 26.243.556.648 - - Utang bank 19 21.000.000.000 - -

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 249.020.399.434 202.871.265.735 255.442.453.669

LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun: Liabilitas sewa pembiayaan 20 176.422.406.543 - - Utang bank 19 5.760.000.000 50.760.000.000 29.500.000.000 Liabilitas imbalan pasca kerja 21 173.593.554.351 205.136.576.816 157.928.509.646

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 355.775.960.894 255.896.576.816 187.428.509.646

EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 100.000 per saham Modal dasar - 8.601.600 saham, modal ditempatkan dan disetor 2.150.400 saham 22 215.040.000.000 215.040.000.000 215.040.000.000 Saldo Laba : Cadangan kerugian 43.008.000.000 43.008.000.000 43.008.000.000 Cadangan pengembangan usaha 23 19.140.284.328 19.140.284.328 (16.527.745.872) Belum ditentukan penggunaannya 78.851.553.805 21.227.230.705 62.019.957.816 Penghasilan komprehensif lain 24 43.931.172.900 39.013.482.383 -

Jumlah Ekuitas 399.971.011.033 337.428.997.416 303.540.211.944

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 1.004.767.371.361 796.196.839.967 746.411.175.259

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

- 4 - PT GAPURA ANGKASA PT GAPURA ANGKASA LAPORAN POSISI KEUANGAN LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN 31 DESEMBER 2015 - Lanjutan UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015

Disajikan kembali - Catatan 2 Disajikan kembali - 31 Desember 31 Desember Catatan 2 Catatan 2015 2014 1 Januari 2014 Catatan 2015 2014 Rp Rp Rp Rp Rp PENDAPATAN USAHA 25 LIABILITAS DAN EKUITAS Pendapatan ground handling dan AHAN 1.089.937.194.145 988.675.595.342 LIABILITAS JANGKA PENDEK Pendapatan cargo warehousing 166.337.367.157 158.751.988.570 Utang usaha 14 Pendapatan non ground handling 62.543.810.416 63.015.363.988 Pihak berelasi 30 12.762.802.541 17.793.690.559 39.834.321.381 Jumlah pendapatan usaha 1.318.818.371.718 1.210.442.947.900 Pihak ketiga 42.570.705.053 34.554.220.440 64.501.071.521 Beban akrual 15,30 124.299.474.418 128.761.243.170 117.760.371.803 BEBAN POKOK PENJUALAN 26 Utang pajak 18 10.876.658.837 11.802.223.205 11.757.057.124 Utang bonus dan tantiem 16 3.000.000.000 1.500.000.000 5.481.216.207 Beban ground handling dan AHAN 1.008.507.473.077 920.364.166.980 Utang lain-lain 17,30 8.267.201.937 8.459.888.361 16.108.415.633 Beban cargo warehousing 81.025.862.191 101.416.871.302 Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo Beban non ground handling 36.759.489.664 24.665.366.254 dalam satu tahun: Jumlah beban pokok penjualan 1.126.292.824.932 1.046.446.404.536 Liabilitas sewa pembiayaan 20 26.243.556.648 - - Utang bank 19 21.000.000.000 - - LABA KOTOR 192.525.546.786 163.996.543.364 Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 249.020.399.434 202.871.265.735 255.442.453.669 BEBAN USAHA 27 LIABILITAS JANGKA PANJANG Beban pemasaran 5.750.404.563 5.477.779.525 Liabilitas jangka panjang - setelah dikurangi Beban umum dan administrasi 101.431.640.452 143.483.993.128 bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun: Jumlah beban usaha 107.182.045.015 148.961.772.653 Liabilitas sewa pembiayaan 20 176.422.406.543 - - Utang bank 19 5.760.000.000 50.760.000.000 29.500.000.000 Liabilitas imbalan pasca kerja 21 173.593.554.351 205.136.576.816 157.928.509.646 PENDAPATAN (BEBAN) LAIN - LAIN Keuntungan kurs mata uang asing - bersih 8.003.012.040 2.871.403.226 Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 355.775.960.894 255.896.576.816 187.428.509.646 Penghasilan bunga 1.036.386.381 1.167.413.324 Beban bunga (4.917.859.234) (5.645.084.069) EKUITAS Lain-lain - bersih 28 (11.579.832.253) 49.531.631.321 Modal saham - nilai nominal Rp 100.000 per saham Modal dasar - 8.601.600 saham, modal ditempatkan Jumlah pendapatan (beban) lain - lain (7.458.293.066) 47.925.363.802 dan disetor 2.150.400 saham 22 215.040.000.000 215.040.000.000 215.040.000.000 Saldo Laba : LABA SEBELUM PAJAK 77.885.208.705 62.960.134.513 Cadangan kerugian 43.008.000.000 43.008.000.000 43.008.000.000 Cadangan pengembangan usaha 23 19.140.284.328 19.140.284.328 (16.527.745.872) BEBAN PAJAK 29 24.089.312.659 27.768.879.469 Belum ditentukan penggunaannya 78.851.553.805 21.227.230.705 62.019.957.816 Penghasilan komprehensif lain 24 43.931.172.900 39.013.482.383 - LABA BERSIH TAHUN BERJALAN 53.795.896.046 35.191.255.044 Jumlah Ekuitas 399.971.011.033 337.428.997.416 303.540.211.944 PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 1.004.767.371.361 796.196.839.967 746.411.175.259 POS-POS YANG TIDAK AKAN DIREKLASIFIKASI KE LABA RUGI Peningkatan revaluasi aset tetap - bersih 12,24 4.917.690.517 39.013.482.383 Pengukuran kembali kewajiban imbalan Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. pasti 21 5.104.569.406 (33.754.602.608) Pajak penghasilan terkait pos-pos yang tidak akan direklasifikasi (1.276.142.352) 8.438.650.652 Jumlah penghasilan komprehensif lain tahun berjalan setelah pajak 8.746.117.571 13.697.530.427

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 62.542.013.617 48.888.785.471

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

- 4 - - 5 - PT GAPURA ANGKASA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015

Modal Cadangan Belum Penghasilan ditempatkan Cadangan pengembangan ditentukan komprehensif Jumlah Catatan dan disetor kerugian usaha penggunaannya Saldo laba lain ekuitas Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Saldo 1 Januari 2014 perubahan kebijakan akuntansi 215.040.000.000 43.008.000.000 (16.527.745.872) 64.662.076.289 91.142.330.417 - 306.182.330.417

Penyesuaian implementasi standar akuntansi keuangan baru 2a - - - (2.642.118.472) (2.642.118.472) - (2.642.118.472)

Penyajian kembali - saldo per 1 Januari 2014 *) 215.040.000.000 43.008.000.000 (16.527.745.872) 62.019.957.817 88.500.211.945 - 303.540.211.945

Dividen 23 - - - (15.000.000.000) (15.000.000.000) - (15.000.000.000)

Cadangan pengembangan usaha 23 - - 35.668.030.200 (35.668.030.200) - - -

Jumlah laba komprehensif - - - 9.875.303.088 9.875.303.088 39.013.482.383 48.888.785.471

Saldo 31 Desember 2014 215.040.000.000 43.008.000.000 19.140.284.328 21.227.230.705 83.375.515.033 39.013.482.383 337.428.997.416

Jumlah penghasilan komprehensif tahun berjalan - - - 57.624.323.100 57.624.323.100 4.917.690.517 62.542.013.617

Saldo 31 Desember 2015 215.040.000.000 43.008.000.000 19.140.284.328 78.851.553.805 140.999.838.133 43.931.172.900 399.971.011.033

*) Disajikan kembali - Catatan 2a

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

- 6 - PT GAPURA ANGKASA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015

Modal Cadangan Belum Penghasilan ditempatkan Cadangan pengembangan ditentukan komprehensif Jumlah Catatan dan disetor kerugian usaha penggunaannya Saldo laba lain ekuitas Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Saldo 1 Januari 2014 perubahan kebijakan akuntansi 215.040.000.000 43.008.000.000 (16.527.745.872) 64.662.076.289 91.142.330.417 - 306.182.330.417

Penyesuaian implementasi standar akuntansi keuangan baru 2a - - - (2.642.118.472) (2.642.118.472) - (2.642.118.472)

Penyajian kembali - saldo per 1 Januari 2014 *) 215.040.000.000 43.008.000.000 (16.527.745.872) 62.019.957.817 88.500.211.945 - 303.540.211.945

Dividen 23 - - - (15.000.000.000) (15.000.000.000) - (15.000.000.000)

Cadangan pengembangan usaha 23 - - 35.668.030.200 (35.668.030.200) - - -

Jumlah laba komprehensif - - - 9.875.303.088 9.875.303.088 39.013.482.383 48.888.785.471

Saldo 31 Desember 2014 215.040.000.000 43.008.000.000 19.140.284.328 21.227.230.705 83.375.515.033 39.013.482.383 337.428.997.416

Jumlah penghasilan komprehensif tahun berjalan - - - 57.624.323.100 57.624.323.100 4.917.690.517 62.542.013.617

Saldo 31 Desember 2015 215.040.000.000 43.008.000.000 19.140.284.328 78.851.553.805 140.999.838.133 43.931.172.900 399.971.011.033

*) Disajikan kembali - Catatan 2a

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

- 6 - KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH - Kas Bersih Diperoleh dari untuk) (Digunakan KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN AWAL KAS SETARA DAN KAS ARUS KAS PENDANAAN DARI AKTIVITAS Kas Bersih Diperoleh dari untuk) (Digunakan Kas Bersih Diperoleh dari untuk) (Digunakan ARUS KAS INVESTASI DARI AKTIVITAS ARUS KAS OPERASI DARI AKTIVITAS bagian yang dari terpisahkan laporan tidak keuangan. Lihat catatan atas laporan yang keuangan merupakan KAS DAN KAS SETARA AKHIR TAHUN YANG TAHUN BERAKHIRUNTUK 31 DESEMBER 2015 LAPORAN ARUS KAS ANGKASA GAPURA PT KAS DAN SETARA KAS SETARA DAN KAS Aktivitas Pendanaan Pembayaran angsuran utang bank Penerimaan utangPenerimaan bank Aktivitas Investasi Penambahan (pengurangan)Penambahan beban tangguhan aset lainPenerimaan Aktivitas Operasi Pembayaran deviden, bonus dan tantiem Pembayaran pemasok kepada Perolehan aset tetap Pembayaran pajak Penerimaan (pembayaran) uang muka (pembayaran)Penerimaan uang muka dari pelanggan kas Penerimaan dan biaya dibayar dimuka - 7 - -

(1.208.127.662.593) 1.324.292.941.708 (24.000.000.000) (24.000.000.000) (14.590.466.817) (17.811.059.554) (16.550.005.601) (37.558.986.515) 25.902.009.235 50.448.827.142 64.492.476.052 76.350.836.377 1.802.445.273 3.697.243.006 2015 157.093.511 Rp - (1.053.321.617.230) 1.115.361.130.561 (35.500.000.000) (12.549.081.176) (78.551.816.916) (16.014.495.069) (47.035.839.728) (29.614.805.420) 21.260.000.000 56.760.000.000 62.997.908.318 13.226.758.552 30.000.000.000 50.448.827.142 (758.746.379) (908.730.723) 2014 Rp

PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

1. UMUM

a. Pendirian dan Informasi Umum

PT. Gapura Angkasa (Perusahaan) didirikan berdasarkan Akta No. 32, tanggal 26 Januari 1998, oleh Imas Fatimah, S.H. Notaris di Jakarta, Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman R.I. dalam surat keputusannya No. C-21003 HT.01.01-TH.99. Tahun 1999, tanggal 31 Desember 1999 serta diumumkan dalam Berita Negara No. 50 tanggal 23 Juni 2000, Tambahan No. 3245. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 2, tanggal 1 September 2010, oleh R. Suryawan Budi Prasetiyanto, SH, MKn., Notaris di Jakarta, dalam rangka penyesuaian dengan Undang-undang No. 40 tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas. Akta perubahan ini telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU- 45974.AH.01.02. Tahun 2010 tanggal 28 September 2010 serta diumumkan dalam Berita Negara nomor No 17 tanggal 28 Pebruari 2012.

Perusahaan berdomisili di Jakarta dan berkantor pusat di Gedung Dapenra lantai 1, 2 dan 3, Jl. Angkasa Blok B12 Kav.8 Kota Baru Bandar Kemayoran, Jakarta.

Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi bidang jasa penunjang pengangkutan (ground handling) udara dan pengangkutan barang. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1998. Jumlah wilayah jasa pelayanan Perusahaan tersebar di 51 bandara di Indonesia dengan 28 kantor cabang dan 23 kantor perwakilan. Jumlah karyawan tetap Perusahaan per 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah 1.369 karyawan tetap dan 1.439 karyawan tetap.

b. Dewan Komisaris dan Direksi

Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

31 Desember 2015 31 Desember 2014

Dewan Komisaris Komisaris Utama Novianto Herupratomo Novianto Herupratomo Komisaris Yushan Sayuti Yushan Sayuti Bintang Hidayat Rinaldo J. Aziz Ituk Herarindri Edie Haryoto *) IGN. Bambang Tjahjono IGN. Bambang Tjahjono

Dewan Direksi Direktur Utama Agus Priyanto Agus Priyanto Direktur H. Sucipto Tharian Eko Diantoro Heru Legowo Ester Siahaan Hariyanto

*) Mengundurkan diri sejak 10 September 2014 berdasarkan Akta No. 33.

- 8 - PT. GAPURA ANGKASA PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT 2. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (PSAK) DAN 1. UMUM INTERPRETASI STÁNDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK) a. Pendirian dan Informasi Umum a. Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan

PT. Gapura Angkasa (Perusahaan) didirikan berdasarkan Akta No. 32, tanggal 26 Januari 1998, Dalam tahun berjalan Perusahaan telah menerapkan standar dan interpretasi baru dan revisi yang oleh Imas Fatimah, S.H. Notaris di Jakarta, Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan Kehakiman R.I. dalam surat keputusannya No. C-21003 HT.01.01-TH.99. Tahun 1999, tanggal dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2015. 31 Desember 1999 serta diumumkan dalam Berita Negara No. 50 tanggal 23 Juni 2000, Tambahan No. 3245. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan,  PSAK 1 (revisi 2013), Penyajian Laporan Keuangan terakhir dengan Akta No. 2, tanggal 1 September 2010, oleh R. Suryawan Budi Prasetiyanto, SH, MKn., Notaris di Jakarta, dalam rangka penyesuaian dengan Undang-undang No. 40 tahun 2007 Amandemen terhadap PSAK 1 memperkenalkan terminologi baru untuk laporan laba rugi mengenai Perseroan Terbatas. Akta perubahan ini telah mendapatkan persetujuan dari Menteri komprehensif. Berdasarkan amandemen terhadap PSAK 1, laporan laba rugi komprehensif Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU- telah diubah namanya menjadi “laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain”. 45974.AH.01.02. Tahun 2010 tanggal 28 September 2010 serta diumumkan dalam Berita Negara Amandemen terhadap PSAK 1 mempertahankan opsi untuk menyajikan laba rugi dan nomor No 17 tanggal 28 Pebruari 2012. penghasilan komprehensif lain baik sebagai suatu laporan tunggal atau disajikan dalam dua laporan terpisah tetapi berturut-turut. Namun, amandemen terhadap PSAK 1, mengharuskan Perusahaan berdomisili di Jakarta dan berkantor pusat di Gedung Dapenra lantai 1, 2 dan 3, tambahan pengungkapan dalam bagian penghasilan komprehensif lain dimana pos-pos dari Jl. Angkasa Blok B12 Kav.8 Kota Baru Bandar Kemayoran, Jakarta. penghasilan komprehensif lain dikelompokkan menjadi dua kategori: (1) Tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi; dan (2) akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama ketika kondisi tertentu terpenuhi. meliputi bidang jasa penunjang pengangkutan (ground handling) udara dan pengangkutan barang. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1998. Jumlah wilayah jasa pelayanan Amandemen ini telah diterapkan secara retrospektif, dan oleh karena itu penyajian pos Perusahaan tersebar di 51 bandara di Indonesia dengan 28 kantor cabang dan 23 kantor penghasilan komprehensif lain telah dimodifikasi untuk mencerminkan perubahan tersebut. perwakilan. Jumlah karyawan tetap Perusahaan per 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing  adalah 1.369 karyawan tetap dan 1.439 karyawan tetap. PSAK 24 (revisi 2013), Imbalan Kerja

Amandemen terhadap PSAK 24 atas akuntansi program imbalan pasti dan pesangon. b. Dewan Komisaris dan Direksi Perubahan paling signifikan terkait akuntansi atas perubahan dalam kewajiban manfaat pasti

dan aset program. Amandemen mensyaratkan pengakuan perubahan dalam kewajiban Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Susunan imbalan pasti dan nilai wajar aset program ketika amandemen terjadi, dan karenanya pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: menghapus pendekatan koridor yang diijinkan berdasarkan PSAK 24 versi sebelumnya dan mempercepat pengakuan biaya jasa lalu. Amandemen tersebut mensyaratkan seluruh 31 Desember 2015 31 Desember 2014 keuntungan dan kerugian aktuaria diakui segera melalui penghasilan komprehensif lain agar supaya aset atau liabilitas pensiun bersih diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian Dewan Komisaris mencerminkan jumlah keseluruhan dari defisit atau surplus program. Selanjutnya, biaya Komisaris Utama Novianto Herupratomo Novianto Herupratomo bunga dan imbal hasil aset program yang digunakan dalam PSAK 24 versi sebelumnya Komisaris Yushan Sayuti Yushan Sayuti digantikan dengan nilai ”bunga neto” berdasarkan PSAK 24 (Revisi 2013) yang dihitung Bintang Hidayat Rinaldo J. Aziz dengan mengalikan tingkat diskonto dengan liabilitas atau aset imbalan pasti neto.

Ituk Herarindri Edie Haryoto *) Perubahan ini berdampak pada jumlah yang diakui dalam laba rugi dan penghasilan IGN. Bambang Tjahjono IGN. Bambang Tjahjono komprehensif lain tahun-tahun sebelumnya (untuk rincian lihat tabel di bawah ini). Selanjutnya PSAK 24 (revisi 2013), memperkenalkan perubahan tertentu dalam penyajian Dewan Direksi biaya manfaat pensiun termasuk pengungkapan yang lebih luas. Direktur Utama Agus Priyanto Agus Priyanto Direktur H. Sucipto Tharian Ketentuan transisi yang spesifik berlaku untuk penerapan pertama kali atas PSAK 24 (revisi Eko Diantoro Heru Legowo 2013). Perusahaan menerapkan ketentuan transisi yang relevan dan menyajikan kembali jumlah-jumlah komparatif atas dasar retrospektif. Ester Siahaan Hariyanto

*) Mengundurkan diri sejak 10 September 2014 berdasarkan Akta No. 33.

- 8 - - 9 - PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

Pengaruh atas aset, liabilitas dan ekuitas atas penerapan PSAK 24 (revisi 2013)

Setelah disajikan kembali Sebelum disajikan kembali 31 Desember 2014 1 Januari 2014 31 Desember 2014 1 Januari 2014 Rp Rp Rp Rp

ASET LANCAR Aset pajak tangguhan 49.154.593.480 41.427.254.046 39.957.472.349 40.546.547.893

LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas imbalan kerja 205.136.576.816 157.928.509.646 168.348.092.297 154.405.685.021

EKUITAS Saldo laba 21.227.230.705 62.019.957.816 48.818.594.100 64.662.076.294

Pengaruh atas jumlah laba komprehensif untuk tahun penerapan atas PSAK 24 (revisi 2013)

2014 Setelah disajikan Sebelum disajikan kembali kembali Rp Rp

BEBAN USAHA Beban umum dan administrasi 143.483.993.128 143.972.935.838

BEBAN PAJAK 27.768.879.469 27.646.643.792

LABA BERSIH TAHUN BERJALAN 35.191.255.044 34.824.548.011

PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Pengukuran kembali kewajiban imbalan pasti (33.754.602.608) - Pajak penghasilan terkait 8.438.650.652 -

Berikut ini standar baru dan standar revisi lainnya serta interpretasi yang juga diterapkan dalam laporan keuangan. Penerapan standar ini tidak memiliki pengaruh yang signifikan atas jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan.

 PSAK 4 (revisi 2013), Laporan Keuangan Tersendiri  PSAK 15 (revisi 2013), Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama  PSAK 46 (revisi 2014), Pajak Penghasilan  PSAK 48 (revisi 2014), Penurunan Nilai Aset  PSAK 50 (revisi 2014), Instrumen Keuangan: Penyajian  PSAK 55 (revisi 2014), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran  PSAK 60 (revisi 2014), Instrumen Keuangan: Pengungkapan  PSAK 65, Laporan Keuangan Konsolidasian  PSAK 66, Pengaturan Bersama  PSAK 67, Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain  PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar  ISAK 26, Penilaian Kembali Derivatif Melekat

b. Standar dan interpretasi telah diterbitkan tapi belum diterapkan

Standar dan penyesuaian standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu:

Standar  PSAK 110 (revisi 2015), Akuntansi Sukuk

- 10 - PT. GAPURA ANGKASA PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

Pengaruh atas aset, liabilitas dan ekuitas atas penerapan PSAK 24 (revisi 2013) Penyesuaian  PSAK 5, Segmen Operasi, Setelah disajikan kembali Sebelum disajikan kembali  PSAK 7, Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi, 31 Desember 2014 1 Januari 2014 31 Desember 2014 1 Januari 2014  Rp Rp Rp Rp PSAK 13, Properti Investasi,  PSAK 16, Aset Tetap, ASET LANCAR  PSAK 19, Aset Tak berwujud, Aset pajak tangguhan 49.154.593.480 41.427.254.046 39.957.472.349 40.546.547.893  PSAK 22, Kombinasi Bisnis,  PSAK 25, Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas imbalan kerja 205.136.576.816 157.928.509.646 168.348.092.297 154.405.685.021  PSAK 53, Pembayaran Berbasis Saham dan  PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar EKUITAS Saldo laba 21.227.230.705 62.019.957.816 48.818.594.100 64.662.076.294 Amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016, dengan penerapan secara retrospektif yaitu: Pengaruh atas jumlah laba komprehensif untuk tahun penerapan atas PSAK 24 (revisi 2013)  PSAK 4, Laporan Keuangan Tersendiri tentang Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan 2014 Setelah disajikan Sebelum disajikan Tersendiri, kembali kembali  PSAK 15, Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Entitas Investasi: Rp Rp Penerapan Pengecualian Konsolidasi,  PSAK 24, Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja, BEBAN USAHA Beban umum dan administrasi 143.483.993.128 143.972.935.838  PSAK 65, Laporan Keuangan Konsolidasian tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi, BEBAN PAJAK 27.768.879.469 27.646.643.792  PSAK 67, Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi dan LABA BERSIH TAHUN BERJALAN 35.191.255.044 34.824.548.011  ISAK 30, Pungutan

PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Pengukuran kembali kewajiban imbalan pasti (33.754.602.608) - Amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah Pajak penghasilan terkait 8.438.650.652 - 1 Januari 2016, dengan penerapan secara prospektif yaitu:

Berikut ini standar baru dan standar revisi lainnya serta interpretasi yang juga diterapkan dalam  PSAK 16, Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan laporan keuangan. Penerapan standar ini tidak memiliki pengaruh yang signifikan atas jumlah yang Amortisasi, dilaporkan dalam laporan keuangan.  PSAK 19, Aset Takberwujud tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi dan  PSAK 4 (revisi 2013), Laporan Keuangan Tersendiri  PSAK 66, Pengaturan Bersama tentang Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam Operasi  PSAK 15 (revisi 2013), Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama Bersama  PSAK 46 (revisi 2014), Pajak Penghasilan  PSAK 48 (revisi 2014), Penurunan Nilai Aset Amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah  PSAK 50 (revisi 2014), Instrumen Keuangan: Penyajian 1 Januari 2017, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu: amandemen PSAK 1, Penyajian  PSAK 55 (revisi 2014), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan dan ISAK 31, Interpretasi atas Ruang  PSAK 60 (revisi 2014), Instrumen Keuangan: Pengungkapan Lingkup PSAK 13: Properti Investasi.  PSAK 65, Laporan Keuangan Konsolidasian  PSAK 66, Pengaturan Bersama Standar dan amandemen standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah  PSAK 67, Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain tanggal 1 Januari 2018, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu PSAK 69, Agrikultur dan  PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar amandemen PSAK 16, Aset Tetap tentang Agrikultur: Tanaman Produktif.  ISAK 26, Penilaian Kembali Derivatif Melekat Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, manajemen sedang mengevaluasi dampak

dari standar dan interpretasi ini terhadap laporan keuangan. b. Standar dan interpretasi telah diterbitkan tapi belum diterapkan

Standar dan penyesuaian standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 3. 1 Januari 2016, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu: KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

Standar a. Pernyataan Kepatuhan  PSAK 110 (revisi 2015), Akuntansi Sukuk Laporan keuangan Perusahaan disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di

Indonesia.

- 10 - - 11 - PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

b. Dasar Penyusunan

Dasar penyusunan laporan keuangan adalah biaya historis, kecuali aset tetap tertentu yang diukur pada jumlah revaluasian pada setiap akhir periode pelaporan, yang dijelaskan dalam kebijakan akuntansi di bawah ini. Mata uang penyajian yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp).

Biaya historis umumnya didasarkan pada nilai wajar dari imbalan yang diberikan dalam pertukaran barang dan jasa.

Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam suatu transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran, terlepas apakah harga tersebut dapat diobservasi secara langsung atau diestimasi menggunakan teknik penilaian lain. Dalam mengestimasi nilai wajar aset atau liabilitas, Perusahaan memperhitungkan karakteristik aset atau liabilitas, jika pelaku pasar memperhitungkan karakteristik tersebut ketika menentukan harga aset atau liabilitas pada tanggal pengukuran. Nilai wajar untuk tujuan pengukuran dan/atau pengungkapan dalam laporan keuangan ditentukan berdasarkan basis tersebut, kecuali untuk transaksi pembayaran berbasis saham dalam ruang lingkup PSAK 53, transaksi sewa dalam ruang lingkup PSAK 30, dan pengukuran yang memiliki beberapa kemiripan dengan nilai wajar tetapi bukan merupakan nilai wajar, seperti nilai realisasi neto dalam PSAK 14 dan nilai pakai dalam PSAK 48.

Selain itu, untuk tujuan pelaporan keuangan, pengukuran nilai wajar dikategorikan ke Level 1, 2 atau 3 berdasarkan tingkat input untuk pengukuran nilai wajar yang dapat diobservasi dan signifikansi input pada pengukuran nilai wajar secara keseluruhan, yang digambarkan sebagai berikut:

 Input Level 1 adalah harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik yang dapat diakses entitas pada tanggal pengukuran;

 Input Level 2 adalah input, selain harga kuotasian yang termasuk dalam Level 1, yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung maupun tidak langsung; dan

 Input Level 3 adalah input yang tidak dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas.

Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

c. Transaksi dan saldo dalam Mata Uang Asing

Dalam penyusunan laporan keuangan Perusahaan, transaksi dalam mata uang asing selain mata uang fungsional Perusahaan (mata uang asing) diakui pada kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada setiap akhir perode pelaporan, pos moneter dalam valuta asing dijabarkan kembali pada kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Pos-pos non moneter yang diukur pada nilai wajar dalam valuta asing dijabarkan kembali pada kurs yang berlaku pada tanggal ketika nilai wajar ditentukan. Pos nonmoneter diukur dalam biaya historis dalam valuta asing yang tidak dijabarkan kembali.

Selisih kurs pada pos moneter diakui dalam laporan laba rugi pada periode saat terjadinya.

Kurs konversi yang digunakan adalah kurs pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing- masing sebesar Rp 13.795 dan Rp 12.440 per 1 US Dolar.

- 12 - PT. GAPURA ANGKASA PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan b. Dasar Penyusunan d. Transaksi Pihak-pihak Berelasi

Dasar penyusunan laporan keuangan adalah biaya historis, kecuali aset tetap tertentu yang diukur Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan (entitas pelapor): pada jumlah revaluasian pada setiap akhir periode pelaporan, yang dijelaskan dalam kebijakan akuntansi di bawah ini. Mata uang penyajian yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang adalah mata uang Rupiah (Rp). tersebut:

Biaya historis umumnya didasarkan pada nilai wajar dari imbalan yang diberikan dalam pertukaran i. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; barang dan jasa. ii. memiliki pengaruh signifikan atas pelapor atau entitas pelapor; atau Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam suatu transaksi teratur antara pelaku pasar pada iii. merupakan personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas tanggal pengukuran, terlepas apakah harga tersebut dapat diobservasi secara langsung atau pelapor. diestimasi menggunakan teknik penilaian lain. Dalam mengestimasi nilai wajar aset atau liabilitas, Perusahaan memperhitungkan karakteristik aset atau liabilitas, jika pelaku pasar b. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: memperhitungkan karakteristik tersebut ketika menentukan harga aset atau liabilitas pada tanggal pengukuran. Nilai wajar untuk tujuan pengukuran dan/atau pengungkapan dalam laporan i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya keuangan ditentukan berdasarkan basis tersebut, kecuali untuk transaksi pembayaran berbasis entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain). saham dalam ruang lingkup PSAK 53, transaksi sewa dalam ruang lingkup PSAK 30, dan pengukuran yang memiliki beberapa kemiripan dengan nilai wajar tetapi bukan merupakan nilai ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas wajar, seperti nilai realisasi neto dalam PSAK 14 dan nilai pakai dalam PSAK 48. asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya). Selain itu, untuk tujuan pelaporan keuangan, pengukuran nilai wajar dikategorikan ke Level 1, 2 atau 3 berdasarkan tingkat input untuk pengukuran nilai wajar yang dapat diobservasi dan iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. signifikansi input pada pengukuran nilai wajar secara keseluruhan, yang digambarkan sebagai berikut: iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.  Input Level 1 adalah harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik yang dapat diakses entitas pada tanggal pengukuran; v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas  Input Level 2 adalah input, selain harga kuotasian yang termasuk dalam Level 1, yang dapat pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung maupun tidak langsung; dan juga berelasi dengan entitas pelapor.

 Input Level 3 adalah input yang tidak dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas. vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i). Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas). c. Transaksi dan saldo dalam Mata Uang Asing e. Kas dan Setara Kas Dalam penyusunan laporan keuangan Perusahaan, transaksi dalam mata uang asing selain mata uang fungsional Perusahaan (mata uang asing) diakui pada kurs yang berlaku pada tanggal Untuk tujuan penyajian arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi transaksi. Pada setiap akhir perode pelaporan, pos moneter dalam valuta asing dijabarkan kembali yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak pada kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Pos-pos non moneter yang diukur pada nilai wajar dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. dalam valuta asing dijabarkan kembali pada kurs yang berlaku pada tanggal ketika nilai wajar ditentukan. Pos nonmoneter diukur dalam biaya historis dalam valuta asing yang tidak dijabarkan f. Persediaan kembali.

Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih Selisih kurs pada pos moneter diakui dalam laporan laba rugi pada periode saat terjadinya. rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang. Nilai realisasi bersih Kurs konversi yang digunakan adalah kurs pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing- merupakan estimasi harga jual dari persediaan dikurangi seluruh biaya penyelesaian dan estimasi masing sebesar Rp 13.795 dan Rp 12.440 per 1 US Dolar. biaya yang diperlukan untuk melakukan penjualan.

g. Biaya Dibayar Dimuka

Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.

- 12 - - 13 - PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

h. Aset Keuangan

Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar.

Aset keuangan Perusahaan diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.

Pinjaman yang diberikan dan piutang

Kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lain-lain yang mempunyai jangka waktu pembayaran yang tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai.

Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material.

Metode suku bunga efektif

Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan yang diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode terkait.

Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan atau pembayaran kas masa depan (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.

Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain instrumen keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

Penurunan nilai aset keuangan

Aset keuangan, selain aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL), dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.

Bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:

 kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau  pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau  terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.

- 14 - PT. GAPURA ANGKASA PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan h. Aset Keuangan Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, aset yang dinilai tidak akan diturunkan secara individual akan dievaluasi penurunan nilainya secara kolektif. Bukti objektif dari penurunan Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Perusahaan atas tertagihnya piutang di masa dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset dengan default atas piutang. keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar. Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara jumlah tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari Aset keuangan Perusahaan diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Pinjaman yang diberikan dan piutang Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan, jumlah kerugian penurunan nilai diukur Kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lain-lain yang mempunyai jangka waktu berdasarkan selisih antara jumlah tercatat aset keuangan dan nilai kini estimasi arus kas masa pembayaran yang tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif depan yang didiskontokan pada tingkat imbal hasil yang berlaku di pasar untuk aset keuangan diklasifikasi sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”, yang diukur pada biaya perolehan yang serupa. Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dapat dibalik pada periode berikutnya. diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Jumlah tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek langsung atas seluruh aset keuangan, kecuali piutang yang jumlah tercatatnya dikurangi melalui dimana pengakuan bunga tidak material. penggunaan akun cadangan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun cadangan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah Metode suku bunga efektif dihapuskan dikreditkan terhadap akun cadangan. Perubahan jumlah tercatat akun cadangan piutang diakui dalam laba rugi. Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan yang diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga Jika pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan atau beban bunga selama periode terkait. tersebut dapat dikaitkan secara obyektif dengan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya dibalik melalui laba rugi hingga nilai Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai, sepanjang nilainya tidak melebihi biaya atau pembayaran kas masa depan (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan. dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur Penghentian pengakuan aset keuangan instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal. Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain instrumen substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Perusahaan tidak men-transfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan Penurunan nilai aset keuangan mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang di-transfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan memiliki secara substansial seluruh risiko dan Aset keuangan, selain aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laporan laba rugi manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan masih mengakui aset keuangan (FVTPL), dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima. keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan i. Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal. Liabilitas keuangan pada awalnya diukur sebesar nilai wajar. Biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung ke dalam akuisisi atau penerbitan liabilitas keuangan (selain Bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut: liabilitas keuangan pada nilai wajar melalui laba rugi) dikurangkan dari nilai wajar liabilitas keuangan, sesuai dengan pengakuan awal. Biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara  kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau langsung dengan akuisisi liabilitas keuangan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diakui  pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau segera dalam laporan laba rugi. bunga; atau  terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas reorganisasi keuangan. Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan diklasifikasikan sesuai substansi perjanjian kontrak dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.

- 14 - - 15 - PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

Instrumen ekuitas

Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang membuktikan hak residual atas aset Perusahaan setelah dikurangi seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil yang diterima, setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.

Liabilitas keuangan – biaya amortisasi

Utang bank, utang sewa pembiayaan, utang usaha dan utang lainnya pada awalnya dinilai berdasarkan nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya dinilai berdasarkan biaya perolehan yang diamortisasi, dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dan beban bunga diakui berdasarkan suku bunga efektif.

Penghentian pengakuan liabilitas keuangan

Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika, dan hanya jika, liabilitas Perusahaan telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. Selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang dihentikan pengakuannya dan imbalan yang dibayarkan dan utang diakui dalam laba rugi.

j. Saling hapus antar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan

Aset dan liabilitas keuangan Perusahaan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika dan hanya jika,

 saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan

 berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.

k. Aset Tetap

Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam atau penyediaan jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.

Penyusutan diakui sebagai penghapusan biaya perolehan aset dikurangi nilai residu dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut: Tahun

Pengembangan aset sewa bangunan 1 - 5 Kendaraan bermotor 5 - 10 Peralatan operasi 5 - 8

Tanah tidak disusutkan.

Aset sewaan disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aset tetap yang sama yang dimiliki sendiri atau disusutkan selama periode yang lebih pendek antara masa sewa dan umur manfaatnya.

Taksiran masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.

- 16 - PT. GAPURA ANGKASA PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

Instrumen ekuitas Mulai tahun 2014, tanah dinyatakan berdasarkan nilai revaluasi. Sebelum tahun 2014, tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Kenaikan yang berasal dari revaluasi Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang membuktikan hak residual atas aset Perusahaan tanah diakui pada penghasilan komprehensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas pada sebagian setelah dikurangi seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil yang diterima, surplus revaluasian, kecuali sebelumnya penurunan nilai revaluasi atas aset yang sama pernah setelah dikurangi biaya penerbitan langsung. diakui dalam laporan laba rugi, dalam hal ini kenaikan revaluasi hingga sebesar penurunan nilai aset akibat revaluasi tersebut, dikreditkan dalam laporan laba rugi. Penurunan jumlah tercatat dari Liabilitas keuangan – biaya amortisasi revaluasi tanah dibebankan dalam laporan laba rugi apabila penurunan tersebut melebihi saldo surplus revaluasi aset yang bersangkutan, jika ada. Surplus revaluasi tanah yang telah disajikan Utang bank, utang sewa pembiayaan, utang usaha dan utang lainnya pada awalnya dinilai dalam ekuitas dipindahkan langsung ke saldo laba pada saat aset tersebut dihentikan berdasarkan nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya dinilai berdasarkan pengakuannya. biaya perolehan yang diamortisasi, dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dan beban bunga diakui berdasarkan suku bunga efektif. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau Penghentian pengakuan liabilitas keuangan memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika, dan hanya jika, liabilitas Perusahaan telah ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. Selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang dihentikan pengakuannya dan imbalan yang dibayarkan dan utang diakui dalam laba rugi. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi j. Saling hapus antar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan pada tahun yang bersangkutan.

Aset dan liabilitas keuangan Perusahaan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan l. Penurunan Nilai Aset Non Keuangan posisi keuangan jika dan hanya jika, Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan menelaah nilai tercatat aset non-keuangan  saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. yang telah diakui tersebut; dan Jika terdapat indikasi tersebut, jumlah terpulihkan dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi jumlah  berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan terpulihkani atas suatu aset individual, Perusahaan mengestimasi jumlah terpulihkan dari unit liabilitasnya secara simultan. penghasil kas atas aset. k. Aset Tetap Estimasi jumlah terpulihkan adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya pelepasan dan nilai pakai. Dalam menilai nilai pakainya, estimasi arus kas masa depan didiskontokan ke nilai kini Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam atau penyediaan jasa atau untuk tujuan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan waktu uang dan risiko spesifik atas aset yang mana estimasi arus kas masa depan belum akumulasi kerugian penurunan nilai. disesuaikan.

Penyusutan diakui sebagai penghapusan biaya perolehan aset dikurangi nilai residu dengan Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat sebagai berikut: diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi kecuali aset tersebut Tahun dicatat sebesar nilai revaluasi, dimana kerugian penurunan nilai diperlakukan sebagai penurunan revaluasi. Pengembangan aset sewa bangunan 1 - 5 Ketika rugi penurunan nilai kemudian dibalik, nilai tercatat aset (atau unit penghasil kas) meningkat Kendaraan bermotor 5 - 10 menjadi estimasi yang direvisi dari jumlah terpulihkan, akan tetapi peningkatan nilai tercatat tidak Peralatan operasi 5 - 8 boleh melebihi nilai tercatat yang telah ditentukan tanpa ada kerugian penurunan nilai yang telah diakui untuk aset (atau unit penghasil kas) di tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai Tanah tidak disusutkan. segera diakui dalam laba rugi, kecuali aset tersebut dicatat pada nilai revaluasi, dalam hal tersebut pembalikan rugi penurunan nilai diperlakukan sebagai kenaikan revaluasi. Aset sewaan disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aset tetap yang sama yang dimiliki sendiri atau disusutkan selama periode yang lebih pendek antara Kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai aset keuangan diungkapkan dalam Catatan 3h. masa sewa dan umur manfaatnya. m. Sewa Taksiran masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif. Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi.

- 16 - - 17 - PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

Sebagai Lessee

Aset yang diperoleh melalui sewa pembiayaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan Perusahaan yang ditentukan pada awal kontrak atau, jika lebih rendah, sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum. Liabilitas kepada lessor disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasi sebagai liabilitas sewa pembiayaan.

Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pengurangan dari liabilitas sewa sehingga mencapai suatu tingkat bunga yang konstan (tetap) atas saldo liabilitas. Beban keuangan dibebankan langsung ke laba rugi. Sewa kontijensi dibebankan pada periode terjadinya.

Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Sewa kontijensi diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya.

Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai liabilitas. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna.

n. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima dikurangi dengan estimasi retur pelanggan, rabat dan cadangan lain yang serupa.

Pendapatan Jasa

Pendapatan dari kontrak atas penyediaan jasa diakui pada saat jasa diserahkan dengan mengacu pada perjanjian yang mendasari.

Penghasilan bunga

Pendapatan bunga diakru berdasarkan waktu terjadinya dengan acuan jumlah pokok terhutang dan tingkat bunga yang berlaku.

Beban

Beban diakui pada saat terjadinya.

o. Imbalan Pasca-Kerja dan Imbalan Kerja Jangka

Imbalan Pasca-Kerja

Perusahaan menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk semua karyawan tetapnya. Perusahaan juga membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003.

Biaya penyediaan imbalan ditentukan dengan menggunakan metode projected unit credit dengan penilaian aktuaria yang dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan tahunan. Pengukuran kembali, terdiri dari keuntungan dan kerugian aktuarial yang tercermin langsung dalam laporan posisi keuangan yang dibebankan atau dikreditkan dalam penghasilan komprehensif lain periode terjadinya. Pengukuran kembali diakui dalam penghasilan komprehensif lain tercermin segera dalam saldo laba dan tidak akan direklas ke laba rugi. Biaya jasa lalu diakui dalam laba rugi pada periode amandemen program. Bunga neto dihitung dengan mengalikan tingkat diskonto pada awal periode imbalan pasti dengan liabilitas atau aset imbalan pasti neto. Biaya imbalan pasti dikategorikan sebagai berikut:

 Biaya jasa (termasuk biaya jasa kini, biaya jasa lalu serta keuntungan dan kerugian kurtailmen dan penyelesaian)

- 18 - PT. GAPURA ANGKASA PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

Sebagai Lessee  Beban atau pendapatan bunga neto  Pengukuran kembali Aset yang diperoleh melalui sewa pembiayaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan Perusahaan yang ditentukan pada awal kontrak atau, jika lebih rendah, sebesar nilai Perusahaan menyajikan dua komponen pertama dari biaya imbalan pasti di laba rugi, Keuntungan kini dari pembayaran sewa minimum. Liabilitas kepada lessor disajikan di dalam laporan posisi dan kerugian kurtailmen dicatat sebagai biaya jasa lalu. keuangan konsolidasi sebagai liabilitas sewa pembiayaan.

Imbalan Kerja Jangka Panjang Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pengurangan dari liabilitas sewa sehingga mencapai suatu tingkat bunga yang konstan (tetap) atas saldo liabilitas. Beban keuangan dibebankan langsung ke laba rugi. Sewa Perhitungan imbalan kerja jangka panjang ditentukan dengan menggunakan Projected Unit Credit. kontijensi dibebankan pada periode terjadinya. Biaya jasa lalu dan keuntungan (kerugian) aktuarial diakui langsung pada periode yang bersangkutan. Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan kerja jangka panjang di laporan posisi keuangan aset yang dinikmati pengguna. Sewa kontijensi diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya. merupakan nilai kini liabilitas imbalan kerja pasti.

Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai liabilitas. p. Provisi Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat Provisi diakui ketika Perusahaan memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif) yang dinikmati pengguna. sebagai akibat peristiwa masa lalu, kemungkinan besar Perusahaan diharuskan menyelesaikan kewajiban dan estimasi andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat. n. Pengakuan Pendapatan dan Beban Jumlah yang diakui sebagai provisi merupakan estimasi terbaik dari pertimbangan yang diperlukan Pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima dikurangi untuk menyelesaikan kewajiban kini pada akhir periode pelaporan, dengan mempertimbangkan dengan estimasi retur pelanggan, rabat dan cadangan lain yang serupa. risiko dan ketidakpastian yang meliputi kewajibannya. Apabila suatu provisi diukur menggunakan

arus kas yang diperkirakan untuk menyelesaikan kewajiban kini, maka nilai tercatatnya adalah Pendapatan Jasa nilai kini dari arus kas. Pendapatan dari kontrak atas penyediaan jasa diakui pada saat jasa diserahkan dengan mengacu pada perjanjian yang mendasari. Ketika beberapa atau keseluruhan dari manfaat ekonomi untuk penyelesaian provisi yang diharapkan dapat dipulihkan dari pihak ketiga, piutang diakui sebagai aset apabila terdapat Penghasilan bunga kepastian bahwa penggantian akan diterima dan jumlah piutang dapat diukur secara andal.

Pendapatan bunga diakru berdasarkan waktu terjadinya dengan acuan jumlah pokok terhutang q. Pajak Penghasilan dan tingkat bunga yang berlaku. Pajak terutang dihitung berdasarkan laba kena pajak tahun berjalan. Laba kena pajak berbeda Beban dari laba sebelum pajak yang dilaporkan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Beban diakui pada saat terjadinya.

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang o. Imbalan Pasca-Kerja dan Imbalan Kerja Jangka dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Imbalan Pasca-Kerja Pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam Perusahaan menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk semua karyawan tetapnya. laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak yang digunakan dalam perhitungan laba kena Perusahaan juga membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan pajak. Liabilitas pajak tangguhan umumnya diakui untuk seluruh perbedaan temporer kena pajak. Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Aset pajak tangguhan umumnya diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan sepanjang kemungkinan besar bahwa laba kena pajak akan tersedia sehingga Biaya penyediaan imbalan ditentukan dengan menggunakan metode projected unit credit dengan perbedaan temporer dapat dimanfaatkan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan tidak diakui jika penilaian aktuaria yang dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan tahunan. Pengukuran perbedaan temporer timbul dari pengakuan awal (bukan kombinasi bisnis) dari aset dan liabilitas kembali, terdiri dari keuntungan dan kerugian aktuarial yang tercermin langsung dalam laporan suatu transaksi yang tidak mempengaruhi laba kena pajak atau laba akuntansi. posisi keuangan yang dibebankan atau dikreditkan dalam penghasilan komprehensif lain periode terjadinya. Pengukuran kembali diakui dalam penghasilan komprehensif lain tercermin segera Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan dalam saldo laba dan tidak akan direklas ke laba rugi. Biaya jasa lalu diakui dalam laba rugi pada berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan berdasarkan tarif pajak periode amandemen program. Bunga neto dihitung dengan mengalikan tingkat diskonto pada awal (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode periode imbalan pasti dengan liabilitas atau aset imbalan pasti neto. Biaya imbalan pasti pelaporan. dikategorikan sebagai berikut:

 Biaya jasa (termasuk biaya jasa kini, biaya jasa lalu serta keuntungan dan kerugian kurtailmen dan penyelesaian)

- 18 - - 19 - PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Perusahaan memperkirakan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tercatat aset dan liabilitasnya.

Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut.

Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba rugi periode, kecuali sepanjang pajak penghasilan yang timbul dari transaksi atau peristiwa yang diakui, di luar laba rugi (baik dalam penghasilan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba rugi.

4. PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

Dalam penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan, yang dijelaskan dalam Catatan 3, manajemen diwajibkan untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi tentang jumlah tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia dari sumber lain. Estimasi dan asumsi yang terkait didasarkan pada pengalaman historis dan faktor-faktor lain yang dianggap relevan. Hasil aktualnya mungkin berbeda dari estimasi tersebut.

Estimasi dan asumsi yang mendasari ditelaah secara berkelanjutan. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam periode yang perkiraan tersebut direvisi jika revisi hanya mempengaruhi periode itu, atau pada periode revisi dan periode masa depan jika revisi mempengaruhi kedua periode saat ini dan masa depan.

Pertimbangan Kritis dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi

Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi yang dijelaskan dalam Catatan 3, tidak terdapat pertimbangan kritis yang memiliki dampak signifikan pada jumlah yang diakui dalam laporan keuangan, selain dari penyajian perkiraan yang diatur di bawah ini.

Sumber Estimasi Ketidakpastian

Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah tercatat aset dan liabilitas yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.

Informasi tentang asumsi utama yang dibuat mengenai masa depan dan sumber utama dari estimasi ketidakpastian lain pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijelaskan dibawah ini.

i. Estimasi Masa Manfaat atas Aset Tetap

Manajemen mengestimasi masa manfaat aset tetap berdasarkan penggunaan dari aset yang diharapkan dapat didukung dengan rencana dan strategi usaha yang juga mempertimbangkan perkembangan teknologi dimasa depan dan perilaku pasar. Estimasi dari masa manfaat aset tetap adalah berdasarkan penelaahan Perusahaan secara kolektif terhadap praktek industri, evaluasi teknis internal dan pengalaman untuk aset yang sama. Estimasi masa manfaat ditelaah paling sedikit setiap akhir periode pelaporan dan diperbaharui jika ekspektasi berbeda dari estimasi sebelumnya dikarenakan pemakaian dan kerusakan fisik, keusangan secara teknis atau komersial dan hukum atau pembatasan lain atas penggunaan dari aset. Tetapi, adalah mungkin, hasil di masa depan dari operasi dapat dipengaruhi secara material oleh perubahan-perubahan dalam estimasi yang diakibatkan oleh perubahan faktor-faktor yang disebutkan di atas. Nilai tercatat aset tetap telah diungkapkan dalam Catatan 12.

- 20 - PT. GAPURA ANGKASA PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai ii. Rugi Penurunan Nilai Pinjaman yang Diberikan dan Piutang dengan cara Perusahaan memperkirakan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tercatat aset dan liabilitasnya. Perusahaan menilai penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang pada setiap tanggal pelaporan. Dalam menentukan apakah rugi penurunan nilai harus dicatat dalam laba rugi, Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi manajemen membuat penilaian, apakah terdapat bukti objektif bahwa kerugian telah terjadi. jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang Manajemen juga membuat penilaian atas metodologi dan asumsi untuk memperkirakan jumlah memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut. dan waktu arus kas masa depan yang direviu secara berkala untuk mengurangi perbedaan antara estimasi kerugian dan kerugian aktualnya. Nilai tercatat pinjaman yang diberikan dan piutang telah Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba rugi periode, diungkapkan dalam Catatan 6 dan 7. kecuali sepanjang pajak penghasilan yang timbul dari transaksi atau peristiwa yang diakui, di luar laba rugi (baik dalam penghasilan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam iii. Liabilitas Imbalan Pasca Kerja hal tersebut pajak juga diakui di luar laba rugi.

Beban dari program pensiun manfaat pasti dan nilai kini dari kewajiban pensiun ditentukan oleh 4. PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN penilaian aktuaris dengan menggunakan beberapa asumsi diantaranya tingkat diskonto, tingkat pengembalian dana yang diharapkan, tingkat kenaikan kompensasi dan tingkat kematian. Dalam penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan, yang dijelaskan dalam Catatan 3, manajemen Kewajiban manfaat pasti sangat sensitif terhadap perubahan asumsi. Nilai tercatat liabilitas telah diwajibkan untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi tentang jumlah tercatat aset dan diungkapkan dalam Catatan 21. liabilitas yang tidak tersedia dari sumber lain. Estimasi dan asumsi yang terkait didasarkan pada pengalaman historis dan faktor-faktor lain yang dianggap relevan. Hasil aktualnya mungkin berbeda dari estimasi tersebut. 5. KAS DAN SETARA KAS 31 Desember 31 Desember Estimasi dan asumsi yang mendasari ditelaah secara berkelanjutan. Revisi estimasi akuntansi diakui 2015 2014 dalam periode yang perkiraan tersebut direvisi jika revisi hanya mempengaruhi periode itu, atau pada Rp Rp periode revisi dan periode masa depan jika revisi mempengaruhi kedua periode saat ini dan masa Kas depan. Dolar Amerika Serikat 129.866.130 143.591.988 Pertimbangan Kritis dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi Rupiah 120.905.521 694.160.779 Jumlah Kas 250.771.651 837.752.767 Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi yang dijelaskan dalam Catatan 3, tidak terdapat Bank pertimbangan kritis yang memiliki dampak signifikan pada jumlah yang diakui dalam laporan keuangan, Rupiah selain dari penyajian perkiraan yang diatur di bawah ini. Pihak berelasi (Catatan 30) Sumber Estimasi Ketidakpastian PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 12.150.266.783 15.050.982.212 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 6.377.589.158 399.503.488 Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia mengharuskan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 4.605.615.188 5.178.569.641 manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah tercatat aset dan liabilitas yang PT Bank Mandiri Syariah 176.082.376 33.261.549 dilaporkan dan pengungkapan aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta Pihak ketiga jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang Bank Mega 208.667.424 - diestimasi. Bank Bukopin 804.068 804.068 Bank BCA 500.001 - Informasi tentang asumsi utama yang dibuat mengenai masa depan dan sumber utama dari estimasi Bank Danamon - 3.039.218 ketidakpastian lain pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan Dolar Amerika Serikat penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya Pihak berelasi (Catatan 30) dijelaskan dibawah ini. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 32.414.351.257 23.384.802.846 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 15.904.127.069 - i. Estimasi Masa Manfaat atas Aset Tetap PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 4.262.061.402 5.560.111.353

Manajemen mengestimasi masa manfaat aset tetap berdasarkan penggunaan dari aset yang Jumlah Bank 76.100.064.726 49.611.074.375 diharapkan dapat didukung dengan rencana dan strategi usaha yang juga mempertimbangkan Jumlah Kas dan Setara Kas 76.350.836.377 50.448.827.142 perkembangan teknologi dimasa depan dan perilaku pasar. Estimasi dari masa manfaat aset tetap adalah berdasarkan penelaahan Perusahaan secara kolektif terhadap praktek industri, evaluasi teknis internal dan pengalaman untuk aset yang sama. Estimasi masa manfaat ditelaah paling sedikit setiap akhir periode pelaporan dan diperbaharui jika ekspektasi berbeda dari estimasi sebelumnya dikarenakan pemakaian dan kerusakan fisik, keusangan secara teknis atau komersial dan hukum atau pembatasan lain atas penggunaan dari aset. Tetapi, adalah mungkin, hasil di masa depan dari operasi dapat dipengaruhi secara material oleh perubahan-perubahan dalam estimasi yang diakibatkan oleh perubahan faktor-faktor yang disebutkan di atas. Nilai tercatat aset tetap telah diungkapkan dalam Catatan 12.

- 20 - - 21 - PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

6. PIUTANG USAHA

a. Berdasarkan Debitur 31 Desember 31 Desember 2015 2014 Rp Rp Pihak berelasi (Catatan 30) PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk 92.172.057.233 69.653.273.306 PT Citilink Indonesia 23.969.606.753 14.477.001.706 PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia 4.968.310.392 9.775.027.916 PT Angkasa Pura II (Persero) 3.521.875.805 1.387.681.199 PT Angkasa Pura I (Persero) 898.291.832 - Sekretariat Negara 133.696.633 - Jumlah 125.663.838.648 95.292.984.127 Pihak ketiga Maskapai Penerbangan Lainnya 34.106.858.048 32.218.042.289 Maskapai Penerbangan Asing 21.110.187.273 21.863.384.644 Non-maskapai 7.081.573.669 3.870.476.219 Lain-lain 1.783.215.345 3.739.796.914 Jumlah 64.081.834.335 61.691.700.066 Cadangan kerugian penurunan nilai (28.703.360.986) (28.490.879.745) Jumlah - bersih 35.378.473.349 33.200.820.321 Jumlah Piutang Usaha 161.042.311.997 128.493.804.448

b. Berdasarkan Mata Uang 31 Desember 31 Desember 2015 2014 Rp Rp

Rupiah 141.994.588.402 106.630.419.804 Dolar Amerika Serikat 19.047.723.595 21.863.384.644 Jumlah 161.042.311.997 128.493.804.448

c. Berdasarkan Umur Piutang tetapi Tidak Mengalami Penurunan Nilai

31 Desember 31 Desember 2015 2014 Rp Rp

Belum jatuh tempo 45.556.413.985 14.457.337.473 1 - 60 hari 92.748.215.017 76.224.437.387 61 - 180 hari 17.746.607.052 2.735.865.898 181 - 360 hari 2.374.711.212 6.372.514.014 > 360 hari 2.616.364.731 28.703.649.676 Jumlah 161.042.311.997 128.493.804.448

Jangka waktu rata-rata kredit penjualan adalah 30 - 45 hari untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014. Piutang usaha tidak dijaminkan, tidak dikenakan bunga dan umumnya dikenakan syarat pembayaran sesuai perjanjian dengan jangka waktu antara 30 hari sejak tanggal penagihan.

- 22 - PT. GAPURA ANGKASA PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

6. PIUTANG USAHA Mutasi penyisihan cadangan kerugian penurunan adalah sebagai berikut: a. Berdasarkan Debitur 31 Desember 31 Desember 31 Desember 31 Desember 2015 2014 2015 2014 Rp Rp Rp Rp Pihak berelasi (Catatan 30) Saldo awal tahun 28.490.879.745 25.902.684.551 PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk 92.172.057.233 69.653.273.306 Penambahan 406.727.882 2.588.195.194 PT Citilink Indonesia 23.969.606.753 14.477.001.706 Pemulihan (194.246.641) - PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia 4.968.310.392 9.775.027.916 Saldo akhir tahun 28.703.360.986 28.490.879.745 PT Angkasa Pura II (Persero) 3.521.875.805 1.387.681.199

PT Angkasa Pura I (Persero) 898.291.832 - Perusahaan mengakui cadangan kerugian penurunan nilai piutang mengacu pada pengalaman masa Sekretariat Negara 133.696.633 - lalu pihak lawan. Jumlah 125.663.838.648 95.292.984.127 Dalam menentukan pemulihan dari piutang usaha, Perusahaan mempertimbangkan setiap perubahan Pihak ketiga dalam kualitas dari piutang usaha sejak tanggal awal kredit diberikan sampai dengan akhir periode Maskapai Penerbangan Lainnya 34.106.858.048 32.218.042.289 pelaporan. Maskapai Penerbangan Asing 21.110.187.273 21.863.384.644

Non-maskapai 7.081.573.669 3.870.476.219 Termasuk dalam penambahan cadangan kerugian penurunan nilai adalah piutang usaha yang Lain-lain 1.783.215.345 3.739.796.914 diturunkan nilainya secara individual masing-masing sebesar Rp 406.727.882 dan Rp 2.588.195.194 Jumlah 64.081.834.335 61.691.700.066 pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Perusahaan tidak memiliki jaminan atas piutang tersebut. Cadangan kerugian penurunan nilai (28.703.360.986) (28.490.879.745) Jumlah - bersih 35.378.473.349 33.200.820.321 Berdasarkan penelaahan yang dilakukan oleh manajemen atas piutang usaha yang telah jatuh tempo Jumlah Piutang Usaha 161.042.311.997 128.493.804.448 tetapi tidak mengalami penurunan nilai, manajemen beranggapan bahwa piutang usaha tersebut masih dapat dipulihkan karena tidak terdapat perubahan yang signifikan atas kualitas kredit dari pelanggan b. Berdasarkan Mata Uang tersebut. 31 Desember 31 Desember Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang kepada pihak ketiga 2015 2014 adalah cukup. Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara Rp Rp signifikan atas piutang kepada pihak ketiga. Tidak diadakan pencadangan kerugian penurunan nilai atas piutang kepada pihak berelasi karena manajemen berpendapat seluruh piutang tersebut dapat Rupiah 141.994.588.402 106.630.419.804 ditagih. Dolar Amerika Serikat 19.047.723.595 21.863.384.644 Jumlah 161.042.311.997 128.493.804.448 7. PIUTANG LAIN-LAIN c. Berdasarkan Umur Piutang tetapi Tidak Mengalami Penurunan Nilai 31 Desember 31 Desember 2015 2014 31 Desember 31 Desember Rp Rp 2015 2014 Rp Rp Piutang pegawai 2.617.521.153 2.619.903.169 Belum jatuh tempo 45.556.413.985 14.457.337.473 Lain-lain 212.985.166 1.811.039.361 1 - 60 hari 92.748.215.017 76.224.437.387 Jumlah 2.830.506.319 4.430.942.530 61 - 180 hari 17.746.607.052 2.735.865.898 Cadangan kerugian penurunan nilai (2.433.903.169) (2.433.903.169) 181 - 360 hari 2.374.711.212 6.372.514.014 Jumlah bersih 396.603.150 1.997.039.361 > 360 hari 2.616.364.731 28.703.649.676 Jumlah 161.042.311.997 128.493.804.448 Perusahaan mengakui cadangan kerugian penurunan nilai piutang sebesar 100% atas seluruh piutang yang jatuh tempo lebih dari 360 hari dan tidak dapat dipulihkan mengacu pada pengalaman masa lalu

Jangka waktu rata-rata kredit penjualan adalah 30 - 45 hari untuk tahun yang berakhir 31 Desember pihak lawan dan analisis posisi keuangan kini pihak lawan. 2015 dan 2014. Piutang usaha tidak dijaminkan, tidak dikenakan bunga dan umumnya dikenakan syarat pembayaran sesuai perjanjian dengan jangka waktu antara 30 hari sejak tanggal penagihan.

- 22 - - 23 - PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

8. PERSEDIAAN 31 Desember 31 Desember 2015 2014 Rp Rp

Suku Cadang Peralatan GSE 8.910.162.102 9.278.700.434 Penunjang Suku Cadang GSE 1.085.740.003 509.819.800 Peralatan Kantor 626.758.125 546.746.764 Bahan Bakar dan Pelumas 399.505.447 368.596.252 Jumlah 11.022.165.677 10.703.863.250

Seluruh nilai persediaan yang disajikan di atas tidak diasuransikan dan tidak sedang dijaminkan atas kewajiban dan atau pinjaman lainnya. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai persediaan.

9. UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DIMUKA 31 Desember 31 Desember 2015 2014 Rp Rp

Sewa bangunan 4.471.045.891 5.593.813.382 Uang muka karyawan 1.748.947.271 4.359.452.574 Uang muka handling fee 1.403.255.959 1.067.666.950 Lain-lain 254.308.471 553.867.692 Jumlah 7.877.557.592 11.574.800.598

10. PAJAK DIBAYAR DIMUKA 31 Desember 31 Desember 2015 2014 Rp Rp Pajak penghasilan Pasal 23 4.581.013.095 4.849.244.231 Pasal 28A (Catatan 29) Tahun 2015 11.360.189.774 - Tahun 2014 4.659.539.206 434.196.380 Pajak Pertambahan Nilai 38.246.800.006 21.957.270.494 Jumlah 58.847.542.081 27.240.711.105

Pajak penghasilan pasal 23 merupakan pajak penghasilan pasal 23 yang belum diperoleh bukti potongnya sampai dengan tanggal pelaporan, karena penerapan sistem SAP yang mengacu pada kebijakan akuntansi entitas induk dimana pajak penghasilan pasal 23 dicatat pada saat pengakuan pendapatan yang terkait. Pajak penghasilan ini akan digunakan sebagai kredit pajak ketika bukti potong diterima pada periode berikutnya.

- 24 - PT. GAPURA ANGKASA PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

8. PERSEDIAAN 11. PENDAPATAN YANG MASIH HARUS DITERIMA 31 Desember 31 Desember 31 Desember 31 Desember 2015 2014 2015 2014 Rp Rp Rp Rp

Suku Cadang Peralatan GSE 8.910.162.102 9.278.700.434 Pendapatan Ground Handling Penunjang Suku Cadang GSE 1.085.740.003 509.819.800 Pihak berelasi (Catatan 30) Peralatan Kantor 626.758.125 546.746.764 PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk 27.302.779.241 69.166.271.042 Bahan Bakar dan Pelumas 399.505.447 368.596.252 PT Citilink Indonesia 9.209.647.500 6.448.772.157 Jumlah 11.022.165.677 10.703.863.250 PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia 1.325.108.392 482.863.184 PT Angkasa Pura I (Persero) 82.805.430 174.748.794 Seluruh nilai persediaan yang disajikan di atas tidak diasuransikan dan tidak sedang dijaminkan atas Pihak ketiga kewajiban dan atau pinjaman lainnya. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai Maskapai penerbangan asing 19.686.333.668 16.409.584.735 persediaan. Maskapai penerbangan lainnya 2.865.213.139 3.689.694.978 Pendapatan Warehousing 1.678.626.113 3.732.392.322 Pendapatan Lain-lain 5.261.492.850 4.506.851.519 9. UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DIMUKA Jumlah 67.412.006.333 104.611.178.731 31 Desember 31 Desember 2015 2014

Rp Rp

12. ASET TETAP Sewa bangunan 4.471.045.891 5.593.813.382 Uang muka karyawan 1.748.947.271 4.359.452.574 1 Januari Surplus 31 Desember Uang muka handling fee 1.403.255.959 1.067.666.950 2015 Penambahan Reklasifikasi revaluasi 2015 Lain-lain 254.308.471 553.867.692 Rp Rp Rp Rp Rp Jumlah 7.877.557.592 11.574.800.598 Biaya perolehan/revaluasi Tanah 44.235.000.000 - - 4.915.000.000 49.150.000.000 Pengembangan aset 10. PAJAK DIBAYAR DIMUKA sewa bangunan 31.156.113.901 2.435.487.582 (1.938.130.780) - 31.653.470.703 31 Desember 31 Desember Peralatan operasi 27.659.416.761 4.158.912.997 10.556.814.203 - 42.375.143.961 Kendaraan bermotor 740.598.091.219 3.436.570.032 (17.518.531.315) - 726.516.129.936 2015 2014 Aset sewa pembiayaan Rp Rp Kendaraan bermotor - 209.184.998.181 - - 209.184.998.181 Pajak penghasilan Jumlah 843.648.621.881 219.215.968.792 (8.899.847.892) 4.915.000.000 1.058.879.742.781 Pasal 23 4.581.013.095 4.849.244.231 Pasal 28A (Catatan 29) Akumulasi penyusutan Tahun 2015 11.360.189.774 - Pengembangan aset sewa bangunan 16.582.620.191 6.595.296.281 (904.117.800) - 22.273.798.672 Tahun 2014 4.659.539.206 434.196.380 Peralatan operasi 18.665.907.522 3.689.968.782 5.581.365.421 - 27.937.241.725 Pajak Pertambahan Nilai 38.246.800.006 21.957.270.494 Kendaraan bermotor 400.007.158.716 37.036.011.536 (11.801.963.164) - 425.241.207.088 Jumlah 58.847.542.081 27.240.711.105 Aset sewa pembiayaan Kendaraan bermotor - 4.374.447.384 - - 4.374.447.384 Jumlah 435.255.686.429 51.695.723.983 (7.124.715.543) - 479.826.694.869 Pajak penghasilan pasal 23 merupakan pajak penghasilan pasal 23 yang belum diperoleh bukti potongnya sampai dengan tanggal pelaporan, karena penerapan sistem SAP yang mengacu pada Jumlah Tercatat 408.392.935.452 579.053.047.912 kebijakan akuntansi entitas induk dimana pajak penghasilan pasal 23 dicatat pada saat pengakuan pendapatan yang terkait. Pajak penghasilan ini akan digunakan sebagai kredit pajak ketika bukti potong diterima pada periode berikutnya.

- 24 - - 25 - PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

1 Januari Surplus 31 Desember 2014 Penambahan Reklasifikasi revaluasi 2014 Rp Rp Rp Rp Rp Biaya perolehan/revaluasi Tanah 5.218.827.100 - - 39.016.172.900 44.235.000.000 Pengembangan aset sewa bangunan 31.147.012.235 9.101.666 - - 31.156.113.901 Peralatan operasi 27.373.692.434 285.724.327 - - 27.659.416.761 Kendaraan bermotor 724.878.422.143 15.719.669.076 - - 740.598.091.219 Jumlah 788.617.953.912 16.014.495.069 - 39.016.172.900 843.648.621.881

Akumulasi penyusutan Pengembangan aset sewa bangunan 10.818.099.767 5.764.520.424 - - 16.582.620.191 Peralatan operasi 17.515.555.084 1.150.352.438 - - 18.665.907.522 Kendaraan bermotor 371.224.305.383 28.782.853.333 - - 400.007.158.716 Jumlah 399.557.960.234 35.697.726.195 - - 435.255.686.429

Jumlah Tercatat 389.059.993.678 408.392.935.452

Kendaraan bermotor meliputi mobil dan Ground Support Equipment.

Beban penyusutan yang dibebankan dalam beban operasional untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 51.695.723.983 dan Rp 35.697.726.195.

Penilaian atas nilai wajar aset tetap tanah dilakukan oleh penilai independen yang telah teregistrasi di OJK, KJPP Iskandar & Rekan untuk tahun 2015 dan 2014.

Berdasarkan laporan penilaian tersebut dilakukan sesuai dengan Standar Penilaian Indonesia (SPI) yang ditentukan berdasarkan transaksi terkini dalam ketentuan yang wajar. Metode penilaian yang digunakan adalah pendekatan nilai pasar.

Perusahaan tidak mengasuransikan aset tetap yang dimiliki atas segala risiko yang mungkin timbul.

Aset tetap digunakan sebagai jaminan utang bank (Catatan 19).

13. ASET LAIN 31 Desember 31 Desember 2015 2014 Rp Rp

Jaminan sewa ruangan 1.433.509.734 2.170.429.484 Biaya membership golf 1.081.120.000 1.081.120.000 Aset tidak digunakan 694.606.826 - Beban tangguhan 136.672.910 293.766.421 Jaminan listrik dan air 33.770.495 33.770.495 Jumlah 3.379.679.965 3.579.086.400

Jaminan sewa ruangan

Jaminan sewa ruang merupakan jaminan kepada pihak otoritas bandara terkait dengan sewa ruangan kantor kepada pihak pengelola. Jaminan sewa ruang tersebut secara legal tidak dapat dicairkan oleh pihak penerima (otoritas) bandara sepanjang Perusahaan mematuhi dan membayar sewa ruang secara tepat waktu, sehingga secara substansi sifatnya jangka panjang dengan pertimbangan bahwa kegiatan utama Perusahaan adalah jasa ground handling yang tentunya selalu dan hanya berada di lingkungan bandara.

- 26 - PT. GAPURA ANGKASA PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

1 Januari Surplus 31 Desember Biaya membership golf 2014 Penambahan Reklasifikasi revaluasi 2014 Rp Rp Rp Rp Rp Biaya membership golf merupakan biaya keanggotaan (membership) golf club untuk 10 (sepuluh) Biaya perolehan/revaluasi anggota yang terdaftar yang merupakan pembayaran awal (initial payment) keanggotaan personil Tanah 5.218.827.100 - - 39.016.172.900 44.235.000.000 Perusahaan dalam suatu golf club yang sifatnya "dapat dipindahtangankan" (transferable). Biaya Pengembangan aset membership golf ini akan dibebankan, jika ada potensi penurunan nilai pasar secara material atas biaya sewa bangunan 31.147.012.235 9.101.666 - - 31.156.113.901 Peralatan operasi 27.373.692.434 285.724.327 - - 27.659.416.761 perolehan awalnya. Kendaraan bermotor 724.878.422.143 15.719.669.076 - - 740.598.091.219 Jumlah 788.617.953.912 16.014.495.069 - 39.016.172.900 843.648.621.881 Aset tidak digunakan

Akumulasi penyusutan Aset tidak digunakan merupakan aset yang segera akan dijual terutama terdiri dari kendaraan bermotor Pengembangan aset dan peralatan operasi. sewa bangunan 10.818.099.767 5.764.520.424 - - 16.582.620.191 Peralatan operasi 17.515.555.084 1.150.352.438 - - 18.665.907.522 Beban tangguhan Kendaraan bermotor 371.224.305.383 28.782.853.333 - - 400.007.158.716 Jumlah 399.557.960.234 35.697.726.195 - - 435.255.686.429 Beban tangguhan merupakan pengeluaran yang berkenaan dengan biaya pengembangan aset gudang cargo di Kantor Cabang Bandara Soekarno-Hatta dimana bangunan tersebut diperoleh secara sewa. Jumlah Tercatat 389.059.993.678 408.392.935.452

Kendaraan bermotor meliputi mobil dan Ground Support Equipment. 14. UTANG USAHA

Beban penyusutan yang dibebankan dalam beban operasional untuk tahun yang berakhir 31 Desember a. Berdasarkan Pemasok 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 51.695.723.983 dan Rp 35.697.726.195. 31 Desember 31 Desember 2015 2014 Penilaian atas nilai wajar aset tetap tanah dilakukan oleh penilai independen yang telah teregistrasi di OJK, KJPP Iskandar & Rekan untuk tahun 2015 dan 2014. Rp Rp Pihak berelasi (Catatan 30) Berdasarkan laporan penilaian tersebut dilakukan sesuai dengan Standar Penilaian Indonesia (SPI) PT Angkasa Pura II (Persero) 6.432.694.725 14.629.699.166 yang ditentukan berdasarkan transaksi terkini dalam ketentuan yang wajar. Metode penilaian yang PT Angkasa Pura I (Persero) 2.871.598.612 807.967.395 digunakan adalah pendekatan nilai pasar. PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia 1.780.666.394 1.960.945.590 PT Aero Wisata 787.551.637 - Perusahaan tidak mengasuransikan aset tetap yang dimiliki atas segala risiko yang mungkin timbul. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk 431.804.980 199.757.172

Aset tetap digunakan sebagai jaminan utang bank (Catatan 19). PT Aero Systems Indonesia 304.000.000 - PT Aero Prima 154.486.193 - PT Citilink Indonesa - 195.321.236 13. ASET LAIN Sub jumlah 12.762.802.541 17.793.690.559 31 Desember 31 Desember 2015 2014 Pihak ketiga Rp Rp Administrasi dan Umum 24.543.923.534 11.317.529.552 Subkontrak 13.659.764.030 16.673.528.675 Jaminan sewa ruangan 1.433.509.734 2.170.429.484 Investasi Alat GSE 3.445.973.313 3.734.291.442 Biaya membership golf 1.081.120.000 1.081.120.000 Bahan Bakar 782.790.868 1.292.027.472 Aset tidak digunakan 694.606.826 - Pemeliharaan dan Perbaikan 138.253.308 1.536.843.299 Beban tangguhan 136.672.910 293.766.421 Sub jumlah 42.570.705.053 34.554.220.440 Jaminan listrik dan air 33.770.495 33.770.495 Jumlah 3.379.679.965 3.579.086.400 Jumlah 55.333.507.594 52.347.910.999

Jaminan sewa ruangan

Jaminan sewa ruang merupakan jaminan kepada pihak otoritas bandara terkait dengan sewa ruangan kantor kepada pihak pengelola. Jaminan sewa ruang tersebut secara legal tidak dapat dicairkan oleh pihak penerima (otoritas) bandara sepanjang Perusahaan mematuhi dan membayar sewa ruang secara tepat waktu, sehingga secara substansi sifatnya jangka panjang dengan pertimbangan bahwa kegiatan utama Perusahaan adalah jasa ground handling yang tentunya selalu dan hanya berada di lingkungan bandara.

- 26 - - 27 - PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

b. Berdasarkan Mata Uang 31 Desember 31 Desember 2015 2014 Rp Rp

Rupiah 44.743.851.791 49.452.793.587 Dolar Amerika Serikat 10.589.655.803 2.895.117.412 Jumlah 55.333.507.594 52.347.910.999

c. Berdasarkan Umur 31 Desember 31 Desember 2015 2014 Rp Rp

Belum jatuh tempo 16.871.346.163 6.952.363.479 Jatuh tempo: 1 - 60 hari 21.560.507.626 14.871.248.330 61 - 180 hari 8.146.740.386 22.734.994.723 181 - 360 hari 1.827.265.067 7.156.117.086 > 360 hari 6.927.648.352 633.187.381 Jumlah 55.333.507.594 52.347.910.999

15. BEBAN AKRUAL 31 Desember 31 Desember 2015 2014 Rp Rp

Pihak berelasi (Catatan 30) PT Aero Systems Indonesia 13.643.397.600 1.337.277.778 PT Citilink Indonesia 3.991.201.941 - PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia 588.831.435 71.654.400 PT Angkasa Pura II (Persero) 202.205.992 - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - 535.503.301 Pihak Ketiga Biaya outsourcing SDM 68.635.331.570 84.363.393.209 Biaya sewa 15.083.660.427 21.762.561.692 Biaya konsesi 9.563.248.695 4.946.449.940 Biaya operasional ground handling 7.822.059.834 3.592.623.967 Biaya pemeliharaan dan perbaikan 1.802.420.177 1.768.340.101 Biaya rekening telepon, listrik dan air 1.477.567.214 924.678.469 Biaya pegawai 157.986.755 7.171.763.080 Biaya lainnya (dibawah Rp 1 Milyar) 1.331.562.778 2.286.997.233 Jumlah 124.299.474.418 128.761.243.170

- 28 - PT. GAPURA ANGKASA PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan b. Berdasarkan Mata Uang 16. UTANG BONUS DAN TANTIEM 31 Desember 31 Desember 2015 2014 Utang bonus dan tantiem per 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 3.000.000.000 Rp Rp dan Rp 1.500.000.000 sesuai dengan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) tahun 2015 dan 2014.

Rupiah 44.743.851.791 49.452.793.587 17. UTANG LAIN-LAIN Dolar Amerika Serikat 10.589.655.803 2.895.117.412 31 Desember 31 Desember Jumlah 55.333.507.594 52.347.910.999 2015 2014 Rp Rp c. Berdasarkan Umur Pihak berelasi (Catatan 30) 31 Desember 31 Desember PT Angkasa Pura II (Persero) - 44.846.337 2015 2014 Pihak ketiga Rp Rp Uang titipan 3.467.726.461 2.927.445.412 Pembelian barang dan jasa 2.598.048.480 2.186.289.145 Belum jatuh tempo 16.871.346.163 6.952.363.479 Sharing cargo 844.300.289 1.186.750.921 Jatuh tempo: Iuran dana pensiun 665.875.522 254.737.829 1 - 60 hari 21.560.507.626 14.871.248.330 Jaminan pelanggan 540.495.104 462.688.715 61 - 180 hari 8.146.740.386 22.734.994.723 Iuran THT dan jamsostek 11.943.510 1.157.400.566 181 - 360 hari 1.827.265.067 7.156.117.086 Lain-lain 138.812.571 239.729.436 > 360 hari 6.927.648.352 633.187.381 Jumlah 8.267.201.937 8.459.888.361 Jumlah 55.333.507.594 52.347.910.999

18. UTANG PAJAK 15. BEBAN AKRUAL 31 Desember 31 Desember 31 Desember 31 Desember 2015 2014 2015 2014 Rp Rp Rp Rp

Pihak berelasi (Catatan 30) PT Aero Systems Indonesia 13.643.397.600 1.337.277.778 Pajak penghasilan PT Citilink Indonesia 3.991.201.941 - Pasal 21 4.402.266.848 2.629.611.242 PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia 588.831.435 71.654.400 Pasal 23 2.637.444.068 1.963.282.273 PT Angkasa Pura II (Persero) 202.205.992 - Pasal 25 602.084.000 - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - 535.503.301 Pasal 26 715.843.656 - Pihak Ketiga Pasal 4(2) 428.756.507 223.495.240 Biaya outsourcing SDM 68.635.331.570 84.363.393.209 Badan (Catatan 29) Biaya sewa 15.083.660.427 21.762.561.692 Tahun 2013 - 4.110.980.855 Biaya konsesi 9.563.248.695 4.946.449.940 Tahun 2012 - 2.868.075.252 Biaya operasional ground handling 7.822.059.834 3.592.623.967 Utang pajak lainnya 2.090.263.758 - Biaya pemeliharaan dan perbaikan 1.802.420.177 1.768.340.101 Pajak pertambahan nilai - 6.778.343 Biaya rekening telepon, listrik dan air 1.477.567.214 924.678.469 Jumlah 10.876.658.837 11.802.223.205 Biaya pegawai 157.986.755 7.171.763.080 Biaya lainnya (dibawah Rp 1 Milyar) 1.331.562.778 2.286.997.233 Utang pajak lainnya merupakan utang sanksi bunga atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Jumlah 124.299.474.418 128.761.243.170 (SKPKB) pajak penghasilan badan tahun 2013 yang diterima di tahun 2015 (Catatan 29).

- 28 - - 29 - PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

19. UTANG BANK

31 Desember 31 Desember 2015 2014 Rp Rp

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 26.760.000.000 50.760.000.000 Bagian jatuh tempo dalam satu tahun (21.000.000.000) - Liabilitas jangka panjang 5.760.000.000 50.760.000.000

Berdasarkan akta notaris Perjanjian Kredit Nomor 6 tanggal 13 Maret 2014, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dalam bentuk fasilitas kredit investasi dengan plafond sebesar Rp 56.760.0000.000. Tingkat bunga per tahun adalah berdasarkan bunga LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) +3%. Fasilitas ini berlaku selama 36 bulan dengan agunan berupa peralatan Ground Support Equipment (GSE).

20. LIABILITAS SEWA PEMBIAYAAN

Pada tanggal 8 Juni 2015, Perusahaan mengadakan perjanjian sewa peralatan Ground Support Equipment (GSE) sebanyak 215 unit dengan Thompson Robbins Maintenance Pte Ltd. Jangka waktu sewa adalah 120 bulan sejak tanggal berita acara serah terima masing-masing peralatan GSE dengan suku bunga efektif sebesar 5,06%. Serah terima peralatan GSE akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan jadwal yang telah disepakati kedua belah pihak yaitu Agustus 2015 hingga Januari 2017. Pada tanggal 31 Desember 2015, peralatan GSE yang telah dilakukan serah terima adalah sebanyak 11 unit. Tidak ada uang jaminan atas pembiayaan ini. Utang sewa didenominasi dalam Dolar Amerika Serikat yang dibayar setiap bulan sesuai dengan tarif sewa masing-masing peralatan GSE yang telah diserah- terimakan kepada Perusahaan.

Pembayaran minimum sewa dan nilai kini pembayaran minimum sewa berdasarkan perjanjian sewa pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:

Nilai kini Pembayaran pembayaran minimum sewa minimum sewa Rp Rp Rincian liabilitas sewa berdasarkan jatuh tempo Tidak lebih dari satu tahun 27.145.594.075 26.243.556.648 Lebih dari satu tahun dan kurang dari lima tahun 131.724.316.500 109.611.496.424 Lebih dari lima tahun 100.194.217.581 66.810.910.119

259.064.128.156 202.665.963.191 Dikurangi: biaya keuangan masa depan (56.398.164.965) -

Nilai kini pembayaran minimum sewa 202.665.963.191 202.665.963.191

Bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 26.243.556.648

Liabilitas Sewa Jangka Panjang - Bersih 176.422.406.543

- 30 - PT. GAPURA ANGKASA PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

19. UTANG BANK 21. IMBALAN KERJA

31 Desember 31 Desember a. Imbalan Pasca-kerja 2015 2014 Rp Rp Program Iuran Pasti

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 26.760.000.000 50.760.000.000 Perusahaan menyelenggarakan program fasilitas kesehatan untuk semua karyawan yang Bagian jatuh tempo dalam satu tahun (21.000.000.000) - memenuhi persyaratan dan keluarganya. Program jaminan hari tua ini dikelola oleh PT AJ In Health. Liabilitas jangka panjang 5.760.000.000 50.760.000.000

Program Pensiun Imbalan Pasti Berdasarkan akta notaris Perjanjian Kredit Nomor 6 tanggal 13 Maret 2014, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dalam bentuk fasilitas kredit investasi Perusahaan memberikan imbalan kepada karyawan yang memenuhi persyaratan sesuai dengan dengan plafond sebesar Rp 56.760.0000.000. Tingkat bunga per tahun adalah berdasarkan bunga LPS kebijakan Perusahaan yang didasarkan pada Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun (Lembaga Penjamin Simpanan) +3%. Fasilitas ini berlaku selama 36 bulan dengan agunan berupa 2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Perusahaan sehubungan dengan imbalan peralatan Ground Support Equipment (GSE). kerja ini.

b. Imbalan Kerja Jangka Panjang Lain 20. LIABILITAS SEWA PEMBIAYAAN Perusahaan memberikan penghargaan masa bakti kepada karyawan yang telah bekerja selama Pada tanggal 8 Juni 2015, Perusahaan mengadakan perjanjian sewa peralatan Ground Support 20 tahun sesuai dengan kebijakan Perusahaan. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan Equipment (GSE) sebanyak 215 unit dengan Thompson Robbins Maintenance Pte Ltd. Jangka waktu tersebut adalah masing-masing 1.369 dan 1.439 karyawan per 31 Desember 2015 dan 2014. sewa adalah 120 bulan sejak tanggal berita acara serah terima masing-masing peralatan GSE dengan Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Perusahaan sehubungan dengan imbalan kerja suku bunga efektif sebesar 5,06%. Serah terima peralatan GSE akan dilakukan secara bertahap sesuai ini. dengan jadwal yang telah disepakati kedua belah pihak yaitu Agustus 2015 hingga Januari 2017. Pada tanggal 31 Desember 2015, peralatan GSE yang telah dilakukan serah terima adalah sebanyak 11 unit. Tahun 2015, Perusahaan mengubah program persiapan pensiun, dimana karyawan tidak dapat Tidak ada uang jaminan atas pembiayaan ini. Utang sewa didenominasi dalam Dolar Amerika Serikat memanfaatkan opsi untuk tidak aktif bekerja selama satu tahun sebelum usia pensiun normal. yang dibayar setiap bulan sesuai dengan tarif sewa masing-masing peralatan GSE yang telah diserah- Dibawah “Perjanjian Kerja Bersama” (PKB) terbaru seluruh karyawan harus aktif bekerja hingga terimakan kepada Perusahaan. usia pensiun normal.

Pembayaran minimum sewa dan nilai kini pembayaran minimum sewa berdasarkan perjanjian sewa Pada 31 Desember 2015 dan 2014, perhitungan imbalan kerja program imbalan pasti dan imbalan pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut: kerja jangka panjang lainnya dihitung oleh PT Padma Radya Aktuaria, aktuaris independen, dengan menggunakan asumsi utama sebagai berikut: Nilai kini Pembayaran pembayaran 31 Desember 2015 31 Desember 2014 minimum sewa minimum sewa Rp Rp Tingkat diskonto 9% 8% Rincian liabilitas sewa Tingkat kenaikan gaji 5% 5% Tingkat kematian 100% TMIII 100% TMIII berdasarkan jatuh tempo Tingkat cacat 5% TM III 5% TM III Tidak lebih dari satu tahun 27.145.594.075 26.243.556.648 Tingkat pengunduran diri 1% usia 40 tahun 1% usia 40 tahun Lebih dari satu tahun dan kurang menurun secara garis lurus menurun secara garis lurus sampai 0% usia 56 tahun sampai 0% usia 56 tahun dari lima tahun 131.724.316.500 109.611.496.424 Tingkat pensiun normal 56 tahun 56 tahun Lebih dari lima tahun 100.194.217.581 66.810.910.119 Biay a kesehatan - untuk kesehatan Rp 232.100 Rp 207.200 259.064.128.156 202.665.963.191 Program pensiun imbalan pasti memberikan eksposur Perusahaan terhadap risiko aktuarial Dikurangi: biaya keuangan masa depan (56.398.164.965) - seperti risiko tingkat bunga, risiko biaya kesehatan dan risiko gaji

Nilai kini pembayaran minimum sewa 202.665.963.191 202.665.963.191 Risiko Tingkat Bunga

Bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 26.243.556.648 Penurunan suku bunga obligasi akan meningkatkan liabilitas program.

Liabilitas Sewa Jangka Panjang - Bersih 176.422.406.543 Risiko Biaya Kesehatan

Peningkatan biaya premi kesehatan akan meningkatkan liabilitas program.

- 30 - - 31 - PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

Risiko Gaji

Nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan mengacu pada gaji masa depan peserta program. Dengan demikian, kenaikan gaji peserta program akan meningkatkan liabilitas program itu.

Beban imbalan yang diakui di laba rugi dan penghasilan komprehensif lain adalah:

31 Desember 2015 Imbalan kerja Program Pensiun Persiapan Masa Penghargaan imbalan pasti kesehatan Pensiun masa bakti Jumlah Rp Rp Rp Rp Rp

Biay a jasa: Biay a jasa kini 6.215.098.271 1.158.455.170 - 665.113.343 8.038.666.784 Biay a jasa lalu 3.326.032.485 5.852.530.291 (39.862.295.099) - (30.683.732.323) Bunga neto atas liabilitas 7.983.634.472 4.258.764.740 - 640.822.976 12.883.222.188 Keuntungan aktuaria - - - (365.550.160) (365.550.160) Komponen dari beban imbalan kerja y ang diakui dalam laba rugi 17.524.765.228 11.269.750.201 (39.862.295.099) 940.386.159 (10.127.393.511)

Pengukuran kembali liabilitas imbalan kerja: Keuntungan aktuaria (2.811.854.599) (2.292.714.807) - - (5.104.569.406) Komponen beban imbalan kerja y ang diakui dalam penghasilan komprehensif lain (2.811.854.599) (2.292.714.807) - - (5.104.569.406)

Jumlah 14.712.910.629 8.977.035.394 (39.862.295.099) 940.386.159 (15.231.962.917)

Disajikan kembali - Catatan 2 31 Desember 2014 Imbalan kerja Program Pensiun Persiapan Masa Penghargaan imbalan pasti kesehatan Pensiun masa bakti Jumlah Rp Rp Rp Rp Rp

Biay a jasa: Biay a jasa kini 4.359.775.075 966.175.592 1.511.717.586 581.189.796 7.418.858.049 Bunga neto atas liabilitas 6.361.458.008 3.269.143.890 2.541.162.319 706.283.276 12.878.047.493 Kerugian aktuaria - - 7.507.186.037 1.752.372.781 9.259.558.818 Komponen dari beban imbalan kerja y ang diakui dalam laba rugi 10.721.233.083 4.235.319.482 11.560.065.942 3.039.845.853 29.556.464.360

Pengukuran kembali liabilitas imbalan kerja: Kerugian aktuaria 26.646.398.946 7.108.203.662 - - 33.754.602.608 Komponen beban imbalan kerja y ang diakui dalam penghasilan komprehensif lain 26.646.398.946 7.108.203.662 - - 33.754.602.608

Jumlah 37.367.632.029 11.343.523.144 11.560.065.942 3.039.845.853 63.311.066.968

- 32 - PT. GAPURA ANGKASA PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

Risiko Gaji Mutasi nilai kini kewajiban imbalan pasti adalah sebagai berikut:

Nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan mengacu pada gaji masa depan peserta 31 Desember 2015 program. Dengan demikian, kenaikan gaji peserta program akan meningkatkan liabilitas program Imbalan kerja itu. Program Pensiun Persiapan Masa Penghargaan imbalan pasti kesehatan Pensiun masa bakti Jumlah Rp Rp Rp Rp Rp Beban imbalan yang diakui di laba rugi dan penghasilan komprehensif lain adalah: Nilai kini kewajiban imbalan pasti - awal tahun 109.105.687.589 47.981.703.295 39.862.295.099 8.186.890.833 205.136.576.816 31 Desember 2015 Biay a jasa kini 6.215.098.271 1.158.455.170 - 665.113.343 8.038.666.784 Imbalan kerja Beban bunga 7.983.634.472 4.258.764.740 - 640.822.976 12.883.222.188 Program Pensiun Persiapan Masa Penghargaan Biay a jasa lalu 3.326.032.485 5.852.530.291 (39.862.295.099) - (30.683.732.323) imbalan pasti kesehatan Pensiun masa bakti Jumlah Imbalan y ang dibay arkan (12.375.206.436) (3.653.486.100) - (282.367.012) (16.311.059.548) Rp Rp Rp Rp Rp Pengukuran kembali liabilitas imbalan kerja: Biay a jasa: Kerugian aktuaria y ang Biay a jasa kini 6.215.098.271 1.158.455.170 - 665.113.343 8.038.666.784 timbul dari peny esuaian 3.836.703.739 1.310.934.341 - 101.624.810 5.249.262.890 Biay a jasa lalu 3.326.032.485 5.852.530.291 (39.862.295.099) - (30.683.732.323) Keuntunga aktuaria y ang Bunga neto atas liabilitas 7.983.634.472 4.258.764.740 - 640.822.976 12.883.222.188 timbul dari perubahan Keuntungan aktuaria - - - (365.550.160) (365.550.160) asumsi keuangan (6.648.558.338) (3.603.649.148) - (467.174.970) (10.719.382.456) Komponen dari beban Nilai kini kewajiban imbalan imbalan kerja y ang diakui pasti - akhir tahun 111.443.391.782 53.305.252.589 - 8.844.909.980 173.593.554.351 dalam laba rugi 17.524.765.228 11.269.750.201 (39.862.295.099) 940.386.159 (10.127.393.511)

Pengukuran kembali liabilitas imbalan kerja: Mutasi liabilitas imbalan pasca-kerja program imbalan pasti dan jangka panjang lain adalah Keuntungan aktuaria (2.811.854.599) (2.292.714.807) - - (5.104.569.406) sebagai berikut: Komponen beban imbalan kerja y ang diakui dalam 31 Desember 2015 penghasilan komprehensif Imbalan kerja lain (2.811.854.599) (2.292.714.807) - - (5.104.569.406) Program Pensiun Persiapan Masa Penghargaan imbalan pasti kesehatan Pensiun masa bakti Jumlah Jumlah 14.712.910.629 8.977.035.394 (39.862.295.099) 940.386.159 (15.231.962.917) Rp Rp Rp Rp Rp Saldo awal tahun 109.105.687.589 47.981.703.295 39.862.295.099 8.186.890.833 205.136.576.816 Disajikan kembali - Catatan 2 Biay a diakui pada laporan 31 Desember 2014 laba rugi 17.524.765.228 11.269.750.201 (39.862.295.099) 940.386.159 (10.127.393.511) Imbalan kerja Biay a diakui pada penghasilan Program Pensiun Persiapan Masa Penghargaan komprehensif lain (2.811.854.599) (2.292.714.807) - - (5.104.569.406) Pembay aran imbalan (12.375.206.436) (3.653.486.100) - (282.367.012) (16.311.059.548) imbalan pasti kesehatan Pensiun masa bakti Jumlah Saldo akhir tahun 111.443.391.782 53.305.252.589 - 8.844.909.980 173.593.554.351 Rp Rp Rp Rp Rp

Biay a jasa: Biay a jasa kini 4.359.775.075 966.175.592 1.511.717.586 581.189.796 7.418.858.049 Disajikan kembali - Catatan 2 31 Desember 2014 Bunga neto atas liabilitas 6.361.458.008 3.269.143.890 2.541.162.319 706.283.276 12.878.047.493 Imbalan kerja Kerugian aktuaria - - 7.507.186.037 1.752.372.781 9.259.558.818 Program Pensiun Persiapan Masa Penghargaan Komponen dari beban imbalan pasti kesehatan Pensiun masa bakti Jumlah imbalan kerja y ang diakui Rp Rp Rp Rp Rp dalam laba rugi 10.721.233.083 4.235.319.482 11.560.065.942 3.039.845.853 29.556.464.360 Saldo awal tahun 80.543.879.957 39.510.386.552 30.025.925.985 7.848.317.152 157.928.509.646 Biay a diakui pada laporan Pengukuran kembali liabilitas laba rugi 10.721.233.083 4.235.319.482 11.560.065.942 3.039.845.853 29.556.464.360 imbalan kerja: Biay a diakui pada penghasilan Kerugian aktuaria 26.646.398.946 7.108.203.662 - - 33.754.602.608 komprehensif lain 26.646.398.946 7.108.203.662 - - 33.754.602.608 Komponen beban imbalan Pembay aran imbalan (8.805.824.397) (2.872.206.401) (1.723.696.828) (2.701.272.172) (16.102.999.798) kerja y ang diakui dalam Saldo akhir tahun 109.105.687.589 47.981.703.295 39.862.295.099 8.186.890.833 205.136.576.816 penghasilan komprehensif lain 26.646.398.946 7.108.203.662 - - 33.754.602.608 Jumlah 37.367.632.029 11.343.523.144 11.560.065.942 3.039.845.853 63.311.066.968

- 32 - - 33 - PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

Pengaruh dari kenaikan (penurunan) dari asumsi sebagai berikut:

31 Desember 2015 Imbalan kerja Program Pensiun Penghargaan imbalan pasti kesehatan masa bakti Rp Rp Rp Tingkat diskonto Tingkat diskonto +1% 105.733.529.596 51.584.889.042 8.024.712.133 Tingkat diskonto -1% 120.033.792.061 55.323.471.354 8.888.808.361 Tingkat kenaikan gaji Tingkat kenaikan gaji +1% 120.916.326.022 - 8.925.819.545 Tingkat kenaikan gaji -1% 104.828.590.930 - 7.983.497.437 Tingkat kenaikan biaya kesehatan Tingkat kenaikan biaya kesehatan +10% - 56.327.035.913 - Tingkat kenaikan biaya kesehatan -10% - 51.742.129.554 -

22. MODAL SAHAM

Berdasarkan surat dari Kementerian Hukum dan HAM dengan nomor surat AHU-49455.40.22.2014 tanggal 29 Desember 2014 serta dinyatakan dalam Akta Notaris Hendra Wismal Nomor 51, tanggal 29 Desember 2014, mengenai pengalihan saham atas nama PT Angkasa Pura I (Persero) kepada PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk sejumlah 456.960 lembar saham atau 21,25% kepemilikan saham Perusahaan. 31 Desember 2015 dan 2014 Jumlah Persentase Jumlah modal saham kepemilikan disetor % Rp PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk 1.263.360 58,75% 126.336.000.000 PT Angkasa Pura I (Persero) 215.040 10,00% 21.504.000.000 PT Angkasa Pura II (Persero) 672.000 31,25% 67.200.000.000 Jumlah 2.150.400 100,00% 215.040.000.000

23. DIVIDEN, CADANGAN KERUGIAN DAN PENGEMBANGAN USAHA

Dividen

Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 7 Mei 2014, para pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp 15.000.000.000.

Cadangan Kerugian dan Pengembangan Usaha

Berdasarkan Undang-Undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007, Perusahaan wajib menyisihkan jumlah tertentu dari laba bersih setiap tahun buku untuk cadangan apabila saldo laba positif sampai cadangan tersebut mencapai paling sedikit 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 7 Mei 2014, para pemegang saham menyetujui penggunaan laba bersih Perusahaan pada tahun 2013 untuk menambah cadangan pengembangan usaha sebesar Rp 35.668.032.200.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Perusahaan telah mempunyai cadangan kerugian dan pengembangan usaha masing-masing sebesar Rp 43.008.000.000 dan Rp 19.140.284.328 atau 28,9% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor.

- 34 - PT. GAPURA ANGKASA PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

Pengaruh dari kenaikan (penurunan) dari asumsi sebagai berikut: 24. PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN 31 Desember 31 Desember 31 Desember 2015 2015 2014 Imbalan kerja Rp Rp Program Pensiun Penghargaan Surplus revaluasi imbalan pasti kesehatan masa bakti Saldo awal 39.013.482.383 - Rp Rp Rp Peningkatan 4.917.690.517 39.013.482.383 Tingkat diskonto Jumlah 43.931.172.900 39.013.482.383 Tingkat diskonto +1% 105.733.529.596 51.584.889.042 8.024.712.133 Tingkat diskonto -1% 120.033.792.061 55.323.471.354 8.888.808.361 Cadangan surplus revaluasi timbul dari revaluasi tanah. Ketika tanah yang telah dinilai kembali tersebut Tingkat kenaikan gaji dijual, porsi cadangan revaluasi yang terkait dengan aset dipindahkan langsung ke saldo laba. Bagian Tingkat kenaikan gaji +1% 120.916.326.022 - 8.925.819.545 penghasilan komprehensif lain yang termasuk dalam cadangan revaluasi aset selanjutnya tidak akan Tingkat kenaikan gaji -1% 104.828.590.930 - 7.983.497.437 direklasifikasi ke laba rugi. Tingkat kenaikan biaya kesehatan Tingkat kenaikan biaya kesehatan +10% - 56.327.035.913 - Tingkat kenaikan biaya kesehatan -10% - 51.742.129.554 - 25. PENDAPATAN USAHA

2015 2014 22. MODAL SAHAM Rp Rp Jasa Ground Handling Berdasarkan surat dari Kementerian Hukum dan HAM dengan nomor surat AHU-49455.40.22.2014 Maskapai tanggal 29 Desember 2014 serta dinyatakan dalam Akta Notaris Hendra Wismal Nomor 51, tanggal Maskapai Garuda Indonesia (MGA) 655.818.558.790 613.780.639.883 29 Desember 2014, mengenai pengalihan saham atas nama PT Angkasa Pura I (Persero) kepada Maskapai Penerbangan Asing (MPA) 209.710.811.924 182.570.197.002 PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk sejumlah 456.960 lembar saham atau 21,25% kepemilikan saham PT Citilink Indonesia 86.584.214.111 69.356.583.824 Perusahaan. Maskapai Penerbangan Lainnya (MPL) 28.716.566.818 28.937.400.446 31 Desember 2015 dan 2014 Non Maskapai 135.497.590 6.434.032.265 Jumlah Persentase Jumlah modal Sub jumlah 980.965.649.233 901.078.853.420 saham kepemilikan disetor % Rp Jasa AHAN (Equipment Request ) MGA 32.008.325.291 19.833.905.689 PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk 1.263.360 58,75% 126.336.000.000 PT Citilink Indonesia 23.474.389.923 18.984.040.675 PT Angkasa Pura I (Persero) 215.040 10,00% 21.504.000.000 MPL 17.764.017.102 15.659.306.351 PT Angkasa Pura II (Persero) 672.000 31,25% 67.200.000.000 PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia 17.419.430.107 19.584.817.894 Jumlah 2.150.400 100,00% 215.040.000.000 MPA 15.210.056.574 12.771.371.221 Pihak Ketiga 1.881.229.934 -

Penerbangan Haji 1.214.095.981 763.300.092 23. DIVIDEN, CADANGAN KERUGIAN DAN PENGEMBANGAN USAHA Sub jumlah 108.971.544.912 87.596.741.922 Dividen Jumlah jasa ground handling dan AHAN 1.089.937.194.145 988.675.595.342

Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 7 Mei 2014, para pemegang saham Jasa Cargo menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp 15.000.000.000. Warehousing Internasional 113.296.112.131 84.554.245.929 Cadangan Kerugian dan Pengembangan Usaha Domestik 32.639.379.087 47.692.891.909

Berdasarkan Undang-Undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007, Perusahaan wajib menyisihkan Cargo Handling jumlah tertentu dari laba bersih setiap tahun buku untuk cadangan apabila saldo laba positif sampai Internasional 12.085.782.986 2.577.931.800 cadangan tersebut mencapai paling sedikit 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor. Domestik 203.857.846 15.844.569.123 Lainnya Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 7 Mei 2014, para pemegang saham menyetujui Domestik 2.207.374.158 6.166.936.178 penggunaan laba bersih Perusahaan pada tahun 2013 untuk menambah cadangan pengembangan Internasional 5.904.860.949 1.915.413.631 usaha sebesar Rp 35.668.032.200. Jumlah 166.337.367.157 158.751.988.570

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Perusahaan telah mempunyai cadangan kerugian dan pengembangan usaha masing-masing sebesar Rp 43.008.000.000 dan Rp 19.140.284.328 atau 28,9% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor.

- 34 - - 35 - PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

2015 2014 Rp Rp Jasa Non Ground Handling Pelayanan jasa Gapura leisure 27.263.140.396 38.091.147.192 Pelayanan jasa garbarata 9.753.803.450 8.942.306.612 Pelayanan jasa CIP loungge 6.421.155.659 3.212.239.670 Pelayanan jasa security 5.834.570.873 3.592.816.937 Pelayanan jasa kolektor PSC 2.615.672.162 3.845.351.115 Pelayanan jasa logistik 316.476.699 3.400.829.781 Lainnya 10.338.991.177 1.930.672.681 Jumlah 62.543.810.416 63.015.363.988 Jumlah 1.318.818.371.718 1.210.442.947.900

Pendapatan non ground handling lainnya merupakan pendapatan atas pelayanan excess baggage. jasa internet, jasa pelatihan dan jasa teknik.

26. BEBAN POKOK PENJUALAN 2015 2014 Rp Rp Ground Handling dan AHAN Beban subkontrak 375.515.820.267 372.906.755.447 Beban pegawai 288.120.718.308 224.150.847.133 Beban konsesi 64.412.880.870 72.110.502.692 Beban sewa Ground Support Equipment (GSE) 57.135.658.288 43.037.291.442 Beban penyusutan dan amortisasi 50.907.757.944 34.553.930.352 Beban bahan bakar minyak 50.264.361.233 62.589.436.491 Beban pemeliharaan dan perbaikan 41.051.545.324 34.653.909.221 Beban sewa tanah/lahan dan ruangan/bangunan 36.909.757.806 31.194.449.852 Beban penunjang Ground Handling 15.856.004.028 17.174.580.388 Beban perkantoran 14.614.492.028 12.848.386.390 Beban asuransi dan klaim 5.942.264.051 2.707.753.793 Beban peningkatan SDM 4.582.756.180 5.973.021.174 Beban perjalanan 3.188.681.750 2.342.628.576 Beban amortisasi dan ditangguhkan 4.775.000 4.120.674.029 Jumlah 1.008.507.473.077 920.364.166.980 Cargo Warehousing Beban subkontrak 47.803.800.152 64.190.059.323 Beban pegawai 12.128.934.140 16.626.460.935 Beban sewa 9.522.079.438 9.522.079.438 Biaya konsesi 5.178.067.870 614.319.602 Beban perkantoran 3.210.095.809 5.264.094.387 Beban pemeliharaan dan perbaikan 1.271.069.001 3.262.018.542 Beban asuransi dan klaim 430.939.436 515.435.066 Beban lainnya 1.480.876.345 1.422.404.009 Jumlah 81.025.862.191 101.416.871.302 Non Ground Handling Beban subkontrak 18.205.868.849 17.881.506.085 Beban perkantoran 6.834.781.197 1.414.548.377 Beban pegawai 4.734.851.058 241.276.620 Beban sewa 4.247.216.427 2.844.570.815 Beban konsesi 2.336.407.938 2.115.010.080 Beban lainnya 400.364.195 168.454.277 Jumlah 36.759.489.664 24.665.366.254 Jumlah 1.126.292.824.932 1.046.446.404.536

- 36 - PT. GAPURA ANGKASA PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

2015 2014 27. BEBAN USAHA Rp Rp 2014 Jasa Non Ground Handling (Disajikan kembali - Pelayanan jasa Gapura leisure 27.263.140.396 38.091.147.192 2015 Catatan 2) Pelayanan jasa garbarata 9.753.803.450 8.942.306.612 Rp Rp Pelayanan jasa CIP loungge 6.421.155.659 3.212.239.670 Pelayanan jasa security 5.834.570.873 3.592.816.937 Beban Pemasaran 5.750.404.563 5.477.779.525 Pelayanan jasa kolektor PSC 2.615.672.162 3.845.351.115 Beban Umum dan Administrasi Pelayanan jasa logistik 316.476.699 3.400.829.781 Beban pegawai 60.924.211.630 50.923.453.362 Lainnya 10.338.991.177 1.930.672.681 Beban sewa tanah/lahan dan ruangan/bangunan 12.968.953.560 12.333.843.110 Jumlah 62.543.810.416 63.015.363.988 Beban perkantoran 10.819.787.018 9.325.861.814 Jumlah 1.318.818.371.718 1.210.442.947.900 Beban pajak dan sanksi administrasi 10.399.316.378 14.204.896.069

Beban outsourcing pegawai 3.365.773.738 4.160.996.301 Pendapatan non ground handling lainnya merupakan pendapatan atas pelayanan excess baggage. Beban perawatan dan perbaikan 3.314.171.493 2.509.869.338 jasa internet, jasa pelatihan dan jasa teknik. Beban keanggotaan asosiasi dan serikat pekerja 2.459.914.967 2.099.526.054

Beban pengembangan SDM 2.275.860.004 2.360.819.626 26. BEBAN POKOK PENJUALAN Beban jasa audit dan konsultan 2.081.443.231 5.434.042.245 2015 2014 Beban perjalanan dinas 2.031.647.783 2.057.208.573 Rp Rp Beban penurunan piutang 271.352.016 5.047.091.878 Ground Handling dan AHAN Beban imbalan pasca kerja (10.127.393.511) 29.556.464.360 Beban subkontrak 375.515.820.267 372.906.755.447 Beban pegawai 288.120.718.308 224.150.847.133 Beban lainnya 646.602.145 3.469.920.398 Beban konsesi 64.412.880.870 72.110.502.692 Jumlah 107.182.045.015 148.961.772.653 Beban sewa Ground Support Equipment (GSE) 57.135.658.288 43.037.291.442 Beban penyusutan dan amortisasi 50.907.757.944 34.553.930.352 Pada tahun 2015, Perusahaan mengubah program persiapan pensiun, dimana karyawan tidak dapat Beban bahan bakar minyak 50.264.361.233 62.589.436.491 memanfaatkan opsi untuk tidak aktif bekerja selam satu tahun sebelum usia pensiun normal. Dampak Beban pemeliharaan dan perbaikan 41.051.545.324 34.653.909.221 atas perubahan program tersebut diakui dalam beban imbalan pasca kerja tahun berjalan.

Beban sewa tanah/lahan dan ruangan/bangunan 36.909.757.806 31.194.449.852 Beban penunjang Ground Handling 15.856.004.028 17.174.580.388 28. PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN Beban perkantoran 14.614.492.028 12.848.386.390 2015 2014 Beban asuransi dan klaim 5.942.264.051 2.707.753.793 Rp Rp Beban peningkatan SDM 4.582.756.180 5.973.021.174 Beban perjalanan 3.188.681.750 2.342.628.576 Pendapatan (beban) pengalihan karyawan (16.714.373.619) 44.765.865.488 Beban amortisasi dan ditangguhkan 4.775.000 4.120.674.029 Sumbangan (68.071.000) (221.575.400) Jumlah 1.008.507.473.077 920.364.166.980 Pendapatan denda dan klaim asuransi 38.910.862 621.392.720 Cargo Warehousing Lainnya 5.163.701.504 4.365.948.513 Beban subkontrak 47.803.800.152 64.190.059.323 Jumlah (11.579.832.253) 49.531.631.321 Beban pegawai 12.128.934.140 16.626.460.935 Beban sewa 9.522.079.438 9.522.079.438 Pendapatan pengalihan karyawan merupakan pendapatan yang diperoleh dari Entitas Induk Biaya konsesi 5.178.067.870 614.319.602 (PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk) atas penggantian biaya pengalihan karyawan Ex Garuda. Beban Beban perkantoran 3.210.095.809 5.264.094.387 pengalihan karyawan merupakan koreksi atas jumlah pendapatan pengalihan karyawan periode Beban pemeliharaan dan perbaikan 1.271.069.001 3.262.018.542 sebelumnya.

Beban asuransi dan klaim 430.939.436 515.435.066 Beban lainnya 1.480.876.345 1.422.404.009 29. PAJAK PENGHASILAN Jumlah 81.025.862.191 101.416.871.302 Beban pajak Perusahaan terdiri dari: Non Ground Handling 2015 2014 Beban subkontrak 18.205.868.849 17.881.506.085 Rp Rp Beban perkantoran 6.834.781.197 1.414.548.377 Beban pegawai 4.734.851.058 241.276.620 Pajak kini 15.352.746.500 27.057.568.251 Beban sewa 4.247.216.427 2.844.570.815 Pajak tangguhan 8.492.830.851 711.311.218 Beban konsesi 2.336.407.938 2.115.010.080 Penyesuaian pada tahun berjalan terkait pajak Beban lainnya 400.364.195 168.454.277 penghasilan badan tahun sebelumnya 243.735.308 - Jumlah 36.759.489.664 24.665.366.254 Jumlah 24.089.312.659 27.768.879.469

Jumlah 1.126.292.824.932 1.046.446.404.536

- 36 - - 37 - PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

Pada tanggal 22 Desember 2015, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) pajak penghasilan badan tahun 2013 terdiri dari pokok sebesar Rp 4.354.716.163 dan denda administrasi sebesar Rp 2.090.263.578. Perusahaan telah mencatat utang pajak penghasilan badan tahun 2013 sebesar Rp 4.110.980.855 (Catatan 18). Selisih antara yang dibukukan dengan SKPKB sebesar Rp 243.735.308 diakui sebagai beban pajak tahun berjalan. Atas pokok atas SKPKB tersebut telah dibayarkan pada tanggal 23 Desember 2015, untuk beban denda administrasi dicatat sebagai utang pajak lainnya (Catatan 18).

Pajak Kini

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dan laba kena pajak adalah sebagai berikut:

2014 (Disajikan kembali - 2015 Catatan 2) Rp Rp

Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain 77.885.208.705 62.960.134.513

Perbedaan temporer: Imbalan kerja (26.438.453.060) 29.556.464.359 Penyisihan piutang 84.441.151 5.047.091.878 Penyusutan aset tetap (8.487.222.802) (16.799.788.567) Amortisasi beban ditangguhkan 15.000.000 (2.087.116.066) Sewa pembiayaan (2.145.088.690) - Pencadangan bonus 3.000.000.000 -

Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal: Sumbangan 1.596.260.250 2.341.952.099 Beban keperluan kantor 5.361.518.457 8.376.600.912 Beban perjamuan 6.278.531.021 5.477.779.527 Penghasilan bunga (501.535.012) (847.118.738) Denda pajak (Catatan 27) 4.762.326.604 14.204.273.089 Laba kena pajak 61.410.986.624 108.230.273.006

Beban pajak kini 15.352.746.500 27.057.568.252

Pajak penghasilan dibayar dimuka Pasal 23 19.486.964.891 20.302.266.631 Pasal 25 7.225.971.383 7.189.498.000 Jumlah 26.712.936.274 27.491.764.631

Pajak dibayar dimuka (Catatan 10) (11.360.189.774) (434.196.379)

- 38 - PT. GAPURA ANGKASA PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

Pada tanggal 22 Desember 2015, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak tangguhan (SKPKB) pajak penghasilan badan tahun 2013 terdiri dari pokok sebesar Rp 4.354.716.163 dan denda administrasi sebesar Rp 2.090.263.578. Perusahaan telah mencatat utang pajak penghasilan badan Rincian dari aset (liabilitas) pajak tangguhan adalah sebagai berikut: tahun 2013 sebesar Rp 4.110.980.855 (Catatan 18). Selisih antara yang dibukukan dengan SKPKB sebesar Rp 243.735.308 diakui sebagai beban pajak tahun berjalan. Atas pokok atas SKPKB tersebut Dikreditkan Dibebankan di telah dibayarkan pada tanggal 23 Desember 2015, untuk beban denda administrasi dicatat sebagai (dibebankan) penghasilan 31 Desember utang pajak lainnya (Catatan 18). 1 Januari 2015 ke laba rugi komprehensif lain 2015 Rp Rp Rp Pajak Kini Imbalan pasca kerja 51.284.144.205 (6.609.613.265) (1.276.142.352) 43.398.388.588 Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain Penyisihan piutang 7.122.719.936 21.110.288 - 7.143.830.224 dan laba kena pajak adalah sebagai berikut: Penyusutan aset tetap (3.737.303.295) (2.121.805.701) - (5.859.108.996) Amortisasi beban ditangguhkan (5.514.967.366) 3.750.000 - (5.511.217.366) 2014 Sewa pembiayaan - 750.000.000 - 750.000.000 (Disajikan kembali - Pencadangan bonus - (536.272.173) - (536.272.173) Jumlah 49.154.593.480 (8.492.830.851) (1.276.142.352) 39.385.620.277 2015 Catatan 2) Rp Rp Dikreditkan Dibebankan di (dibebankan) penghasilan 31 Desember Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi 1 Januari 2014 ke laba rugi komprehensif lain 2014 dan penghasilan komprehensif lain 77.885.208.705 62.960.134.513 Rp Rp Rp

Perbedaan temporer: Imbalan pasca kerja 39.482.127.412 3.363.366.141 8.438.650.652 51.284.144.205 Imbalan kerja (26.438.453.060) 29.556.464.359 Penyisihan piutang 6.475.671.137 647.048.799 - 7.122.719.936 Penyisihan piutang 84.441.151 5.047.091.878 Penyusutan aset tetap 462.643.847 (4.199.947.142) - (3.737.303.295) Amortisasi beban ditangguhkan (4.993.188.350) (521.779.016) - (5.514.967.366) Penyusutan aset tetap (8.487.222.802) (16.799.788.567) Jumlah 41.427.254.046 (711.311.218) 8.438.650.652 49.154.593.480 Amortisasi beban ditangguhkan 15.000.000 (2.087.116.066)

Sewa pembiayaan (2.145.088.690) - Rekonsiliasi antara beban pajak Perusahaan dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan Pencadangan bonus 3.000.000.000 - tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut: 2015 2014 Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan Rp Rp menurut fiskal: Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi Sumbangan 1.596.260.250 2.341.952.099 dan penghasilan komprehensif lain 77.885.208.705 62.960.134.513 Beban keperluan kantor 5.361.518.457 8.376.600.912 Beban perjamuan 6.278.531.021 5.477.779.527 Beban pajak sesuai dengan tarif pajak yang berlaku 19.471.302.176 15.740.033.628 Penghasilan bunga (501.535.012) (847.118.738) Denda pajak (Catatan 27) 4.762.326.604 14.204.273.089 Pengaruh pajak atas beban (manfaat) yang tidak Laba kena pajak 61.410.986.624 108.230.273.006 dapat diperhitungkan menurut fiskal: Sumbangan 399.064.908 585.488.025 Beban pajak kini 15.352.746.500 27.057.568.252 Beban keperluan kantor 1.340.379.614 2.094.150.229 Beban perjamuan 1.569.632.755 1.369.444.881 Pajak penghasilan dibayar dimuka Penghasilan bunga (125.383.753) (211.779.685) Pasal 23 19.486.964.891 20.302.266.631 Denda pajak 1.190.581.651 3.551.068.272 Pasal 25 7.225.971.383 7.189.498.000 Jumlah 23.845.577.351 23.128.405.350 Jumlah 26.712.936.274 27.491.764.631 Penyesuaian pada tahun berjalan terkait pajak penghasilan badan tahun sebelumnya 243.735.308 - Pajak dibayar dimuka (Catatan 10) (11.360.189.774) (434.196.379) Penyesuaian atas aset pajak tangguhan - 4.640.474.119

Jumlah beban pajak penghasilan 24.089.312.659 27.768.879.469

- 38 - - 39 - PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

30. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI

Sifat Pihak Berelasi

a. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk adalah entitas induk dan pemegang saham mayoritas Perusahaan, serta PT Angkasa Pura I (Persero) dan PT Angkasa Pura II (Persero) merupakan pemegang saham lainnya.

b. Pihak berelasi yang pemegang saham utamanya sama dengan Perusahaan:

 PT Aero Systems Indonesia  PT Aero Wisata dan entitas anak  PT Citilink Indonesia  PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia

c. Seluruh entitas yang dimiliki dan dikendalikan oleh Kementerian Keuangan Republik Indonesia serta entitas dimana Pemerintah Republik Indonesia memiliki pengaruh signifikan.

d. Komisaris dan Direksi adalah personil manajemen kunci Perusahaan.

Transaksi-transaksi Pihak Berelasi

Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi, antara lain:

a. Perusahaan menyediakan manfaat pada Komisaris dan Direksi sebagai berikut:

2015 2014 Rp Rp

Gaji 3.911.400.000 4.154.400.000 Tunjangan 1.291.380.000 1.311.120.000 Jumlah 5.202.780.000 5.465.520.000

b. Rincian akun signifikan dengan pihak-pihak berelasi entitas yang dimana Pemerintah Republik Indonesia memiliki pengaruh signifikan adalah sebagai berikut:

Jumlah 31 Desember 2015 31 Desember 2014 Rp Rp Kas dan setara kas (Catatan 5) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 44.564.618.040 38.435.785.058 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 22.281.716.227 399.503.488 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 8.867.676.590 10.738.680.994 PT Bank Mandiri Syariah 176.082.376 33.261.549 Jumlah 75.890.093.233 49.607.231.089

Presentase terhadap jumlah aset 7,55% 6,23%

Utang bank (Catatan 19) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 26.760.000.000 50.760.000.000

Presentase terhadap jumlah liabilitas 4,42% 11,06%

- 40 - PT. GAPURA ANGKASA PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

30. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI c. Perusahaan menyediakan jasa kepada pihak berelasi dengan syarat dan harga yang telah disepakati. Rincian pendapatan usaha dan piutang usaha dari pihak berelasi adalah sebagai Sifat Pihak Berelasi berikut: 2015 2014 a. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk adalah entitas induk dan pemegang saham mayoritas Pendapatan Pendapatan Perusahaan, serta PT Angkasa Pura I (Persero) dan PT Angkasa Pura II (Persero) merupakan usaha Piutang usaha usaha Piutang usaha pemegang saham lainnya. Rp Rp Rp b. Pihak berelasi yang pemegang saham utamanya sama dengan Perusahaan: PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk 689.091.668.002 92.172.057.233 671.574.725.682 69.653.273.306

PT Citilink Indonesia 110.502.817.210 23.969.606.753 88.340.624.499 14.477.001.706  PT Aero Systems Indonesia PT Garuda Maintenance Facility  PT Aero Wisata dan entitas anak Aero Asia 17.419.430.107 4.968.310.392 19.984.967.984 9.775.027.916  PT Citilink Indonesia PT Angkasa Pura II (Persero) 15.080.327.612 3.521.875.805 2.588.574.921 1.387.681.199  PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia PT Angkasa Pura I (Persero) 302.565.183 898.291.832 - - Sekretariat Negara 2.444.132.192 133.696.633 442.312.387 - c. Seluruh entitas yang dimiliki dan dikendalikan oleh Kementerian Keuangan Republik Indonesia Jumlah 834.840.940.306 125.663.838.648 782.931.205.473 95.292.984.127 serta entitas dimana Pemerintah Republik Indonesia memiliki pengaruh signifikan.

d. Komisaris dan Direksi adalah personil manajemen kunci Perusahaan. d. Beban usaha yang berasal dari transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:

Transaksi-transaksi Pihak Berelasi 2015 2014 Rp Rp Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi, antara lain: PT Angkasa Pura II (Persero) 92.983.164.865 79.124.257.659 a. Perusahaan menyediakan manfaat pada Komisaris dan Direksi sebagai berikut: PT Angkasa Pura I (Persero) 57.395.860.260 30.919.045.297 PT Aero Wisata 15.113.280.000 2.570.358.930 2015 2014 PT Garuda Maintenance Facility Rp Rp Aero Asia 7.910.626.651 3.628.694.177 PT Aero Systems Indonesia 7.914.651.652 - Gaji 3.911.400.000 4.154.400.000 PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk 4.570.292.551 25.577.458.420 Tunjangan 1.291.380.000 1.311.120.000 PT Citilink Indonesia 4.369.193.341 210.072.636 Jumlah 5.202.780.000 5.465.520.000 PT Aeroprima 1.730.549.937 411.784.290 PT Telkom - 97.919.427 b. Rincian akun signifikan dengan pihak-pihak berelasi entitas yang dimana Pemerintah Republik Jumlah 191.987.619.257 142.539.590.836 Indonesia memiliki pengaruh signifikan adalah sebagai berikut: Pada tanggal pelaporan, liabilitas atas transaksi diatas, disajikan sebagai utang usaha dan biaya Jumlah akrual (Catatan 14 dan 15). 31 Desember 2015 31 Desember 2014 Rp Rp e. Pada tahun 2014, Perusahaan juga memiliki utang lain-lain kepada PT Angkasa Pura II (Persero) Kas dan setara kas (Catatan 5) terkait dengan transaksi jasa marshalling. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 44.564.618.040 38.435.785.058 PT Bank Rakyat Indonesia 31. IKATAN

(Persero) Tbk 22.281.716.227 399.503.488 a. Perusahaan melakukan perjanjian jangka panjang untuk penyediaan jasa ground handling dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 8.867.676.590 10.738.680.994 PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, PT Citilink Indonesia, PT Air Asia Berhad, Air China PT Bank Mandiri Syariah 176.082.376 33.261.549 International, Air New Zealand, Air Nugini, Cathay Pacific Airlines, China Airlines, China Southern Jumlah 75.890.093.233 49.607.231.089 Airlines Company Ltd., Hongkong Dragon Airlines Ltd., Egypt Airlines, FlyFirefly Sdn. Bhd., Hongkong Airlines Ltd., Pegas Fly, Japan Airlines, Jetstar Airways Pty. Ltd., Korea Airlines, KLM Presentase terhadap jumlah aset 7,55% 6,23% Royal Dutch, Malaysian Airlines, MASwings Sdn. Bhd., Oman Air, Qantas Airways, Royal Brunei Utang bank (Catatan 19) Airlines, Silk Air, Tiger Airlines, Thai Airways, Value Air, Vietnam Airlines, dan Xiamen Airlines.

PT Bank Rakyat Indonesia b. Perusahaan melakukan perjanjian dengan PT Angkasa Pura I (Persero) dan PT Angkasa Pura II (Persero) Tbk 26.760.000.000 50.760.000.000 (Persero) terkait dengan konsesi usaha untuk pelaksanaan kegiatan ground handling dan cargo, sewa ruang perkantoran dan sewa lahan di wilayah bandara. Presentase terhadap jumlah liabilitas 4,42% 11,06%

- 40 - - 41 - PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

c. Pada tahun 2015, Perusahaan dan PT Aerofood Indonesia mengadakan perjanjian kerjasama pengelolaan domestic lounge di beberapa bandara di Indonesia.

d. Pada tanggal 30 September 2014, Perusahaan dan PT Aero Systems Indonesia sepakat untuk melakukan kerjasama dalam hal penyediaan jasa sistem informasi ERP, hosting dan konsultasi yang tertuang dalam Berita Acara No. PPBJ/BA/036/IX/2014.

e. Berdasarkan surat No. GAPURA/DZ/2065/IX/2015 tanggal 21 September 2015, Perusahaan menunjuk PT Aero System Indonesia sebagai penyedia Pengadaan Sewa Aplikasi Operation Control System (OCS) dengan jangka waktu 120 bulan sejak tanggal 28 September 2015 sampai dengan 27 September 2025.

Sesuai dengan surat tersebut, Perusahaan akan membayar biaya implementasi sebesar Rp 11.400.000.000 pada tahun 2015 dan sewa per tahun sebesar Rp 48.624.000.000 mulai dari Januari 2016 sampai dengan 27 September 2025.

32. INFORMASI PENTING LAINNYA

a) Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas Jasa Ground Handling International Airlines

Tahun Pajak 2006

Untuk tahun pajak 2006 Perusahaan memperoleh Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Pertambahan Nilai (PPN) No. 00109/207/06/051/08 sebesar Rp 32.400.615.439 dan Surat Tagihan Pajak (STP) PPN No. 0087/107/06/051 sebesar Rp 3.981.413.440. Berdasarkan putusan pengadilan pajak No. 28863/PP/M.X/16/2011 tanggal 28 Januari 2011 memutuskan pajak yang masih harus dibayar sebesar Rp 2.376.868.550 dan sudah dibayarkan. Atas putusan pengadilan pajak tersebut perusahaan sudah melakukan pembayaran, namun pihak Direktorat Jenderal Pajak (DJP) tetap melakukan Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung sesuai Surat Mahkamah Agung No. 741/PR/X/741/B/PK/PJK/2013 perihal Penerimaan dan Registrasi berkas Perkara Peninjauan Kembali. Perusahaan menerima Putusan Mahkamah Agung No. 741/B/PK/PJK/2013 tanggal 27 Pebruari 2014 perihal Penolakan Permohonan Peninjauan Kembali pihak DJP.

Tahun Pajak 2007

Untuk tahun pajak 2007 Perusahaan memperoleh Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Pertambahan Nilai (PPN) No. 00143/207/07/051/10 sebesar Rp 28.653.191.969 dan Surat Tagihan Pajak (STP) PPN No. 00007/107/07/051/10 sebesar Rp 3.843.975.526. Berdasarkan putusan pengadilan pajak No. 41609/PP/M.X/10/16/2012 tanggal 26 Nopember 2012 memutuskan pajak yang masih harus dibayar sebesar Rp 11.355.588.029 dan sudah dibayarkan. Atas putusan pengadilan pajak tersebut perusahaan sudah melakukan pembayaran, namun pihak Direktorat Jenderal Pajak (DJP) tetap melakukan Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung dan Perusahaan sudah membuat Kontra memori peninjauan Kembali No. GP/DZ/159/V/2013 tanggal 10 Mei 2013. Sampai saat ini Perusahaan belum menerima Salinan Putusan Mahkamah Agung.

- 42 - PT. GAPURA ANGKASA PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan c. Pada tahun 2015, Perusahaan dan PT Aerofood Indonesia mengadakan perjanjian kerjasama pengelolaan domestic lounge di beberapa bandara di Indonesia. Tahun Pajak 2008 d. Pada tanggal 30 September 2014, Perusahaan dan PT Aero Systems Indonesia sepakat untuk Untuk tahun pajak 2008, Perusahaan memperoleh Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) melakukan kerjasama dalam hal penyediaan jasa sistem informasi ERP, hosting dan konsultasi Pajak Pertambahan Nilai (PPN) serta Putusan Pengadilan Pajak sebagai berikut: yang tertuang dalam Berita Acara No. PPBJ/BA/036/IX/2014. Mas a No. SKPKB Jumlah Putusan Pengadilan PP e. Berdasarkan surat No. GAPURA/DZ/2065/IX/2015 tanggal 21 September 2015, Perusahaan Rp menunjuk PT Aero System Indonesia sebagai penyedia Pengadaan Sewa Aplikasi Operation Control System (OCS) dengan jangka waktu 120 bulan sejak tanggal 28 September 2015 sampai Januari 2008 00253/207/08/051/10 333.505.158 33.900.316 No.Put.53730 dengan 27 September 2025. Februari 2008 00254/207/08/051/10 419.918.964 51.620.824 No.Put.53731 Maret 2008 00255/207/08/051/10 273.933.033 46.216.613 No.Put.53732 Sesuai dengan surat tersebut, Perusahaan akan membayar biaya implementasi sebesar April 2008 00256/207/08/051/10 192.852.463 45.476.817 No.Put.53733 Rp 11.400.000.000 pada tahun 2015 dan sewa per tahun sebesar Rp 48.624.000.000 mulai dari Mei 2008 00257/207/08/051/10 2.383.479.166 1.017.831.456 No.Put.53734 Januari 2016 sampai dengan 27 September 2025. Juni 2008 00258/207/08/051/10 311.492.297 50.451.718 No.Put.50129 Juli 2008 00259/207/08/051/10 1.439.180.126 600.595.546 No.Put.50130 Agustus 2008 00260/207/08/051/10 1.902.801.454 779.832.658 No.Put.50131 32. INFORMASI PENTING LAINNYA September 2008 00261/207/08/051/10 2.394.972.831 926.170.211 No.Put.50132 Oktober 2008 00262/207/08/051/10 6.399.636.313 1.171.054.108 No.Put.50133 a) Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas Jasa Ground Handling International Airlines Nopember 2008 00263/207/08/051/10 3.127.716.035 1.125.659.319 No.Put.50366 Desember 2008 00264/207/08/051/10 13.909.503.110 3.596.856.795 No.Put.53735 Tahun Pajak 2006 Jumlah 33.088.990.950 9.445.666.381

Untuk tahun pajak 2006 Perusahaan memperoleh Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Pertambahan Nilai (PPN) No. 00109/207/06/051/08 sebesar Rp 32.400.615.439 dan Surat Atas putusan pengadilan pajak tersebut Perusahaan sudah melakukan pembayaran, namun pihak Tagihan Pajak (STP) PPN No. 0087/107/06/051 sebesar Rp 3.981.413.440. Berdasarkan putusan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) tetap melakukan Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung sesuai pengadilan pajak No. 28863/PP/M.X/16/2011 tanggal 28 Januari 2011 memutuskan pajak yang Surat Mahkamah Agung No. 1027/PR/XI/2027/B/PK/PJK/2014 tanggal 29 Nopember 2014 perihal masih harus dibayar sebesar Rp 2.376.868.550 dan sudah dibayarkan. Atas putusan pengadilan Penerimaan dan Registrasi berkas Perkara Peninjauan Kembali. Sampai saat ini Perusahaan pajak tersebut perusahaan sudah melakukan pembayaran, namun pihak Direktorat Jenderal Pajak belum menerima Salinan Putusan Mahkamah Agung.

(DJP) tetap melakukan Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung sesuai Surat Mahkamah Agung b) Pajak Penghasilan (PPH) Badan Tahun Pajak 2008 No. 741/PR/X/741/B/PK/PJK/2013 perihal Penerimaan dan Registrasi berkas Perkara Peninjauan Kembali. Perusahaan menerima Putusan Mahkamah Agung No. 741/B/PK/PJK/2013 tanggal Pada tanggal 19 Maret 2014, berdasarkan Surat Keputusan KPP Wajib Pajak Besar Empat Nomor 27 Pebruari 2014 perihal Penolakan Permohonan Peninjauan Kembali pihak DJP. KEP-00024/WPJ.19/KP.0403/2014 tentang pelaksanaan putusan pengadilan pajak atas PPH Badan tahun 2008 yang menyatakan bahwa jumlah lebih bayar yang diajukan Perusahaan telah Tahun Pajak 2007 dihitung kembali dan dinyatakan menjadi lebih bayar sebesar Rp 1.492.058.298. Sehingga selisih antara nilai yang diakui pajak dengan nilai tercatat pajak dibayar dimuka telah dibebankan pada Untuk tahun pajak 2007 Perusahaan memperoleh Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) tahun 2014. Pajak Pertambahan Nilai (PPN) No. 00143/207/07/051/10 sebesar Rp 28.653.191.969 dan Surat Tagihan Pajak (STP) PPN No. 00007/107/07/051/10 sebesar Rp 3.843.975.526. Berdasarkan c) Surat Keputusan Pajak yang Diterima Selama Tahun 2015 putusan pengadilan pajak No. 41609/PP/M.X/10/16/2012 tanggal 26 Nopember 2012 memutuskan pajak yang masih harus dibayar sebesar Rp 11.355.588.029 dan sudah dibayarkan. Selama tahun 2015, Perusahaan menerima beberapa surat ketetapan pajak sehubungan dengan Atas putusan pengadilan pajak tersebut perusahaan sudah melakukan pembayaran, namun pihak pemeriksaan kantor pajak sebagai berikut: Direktorat Jenderal Pajak (DJP) tetap melakukan Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung dan Perusahaan sudah membuat Kontra memori peninjauan Kembali No. GP/DZ/159/V/2013 tanggal Surat Ketetapan pajak (SKP) Masa Pajak Nomor SKP Jumlah 10 Mei 2013. Sampai saat ini Perusahaan belum menerima Salinan Putusan Mahkamah Agung. Rp

Surat Tagihan Pajak PPN Januari - Desember 2012 00044/107/12/093/15 76.228.072 SKPKB Pajak Penghasilan Nilai Januari - Desember 2012 00068/207/12/093/15 792.336.100 SKPKB Pajak Penghasilan Nilai Januari 2013 00080/207/13/093/15 71.900.636 SKPKB Pajak Penghasilan Nilai Februari 2013 00081/207/13/093/15 50.791.526 SKPKB Pajak Penghasilan Nilai Maret 2013 00082/207/13/093/15 79.330.376 SKPKB Pajak Penghasilan Nilai April 2013 00083/207/13/093/15 171.824.688 SKPKB Pajak Penghasilan Nilai Mei 2013 00084/207/13/093/15 143.834.186 SKPKB Pajak Penghasilan Nilai Juni 2013 00085/207/13/093/15 129.819.438 SKPKB Pajak Penghasilan Nilai Juli 2013 00086/207/13/093/15 90.739.280

- 42 - - 43 - PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

Surat Ketetapan pajak (SKP) Masa Pajak Nomor SKP Jumlah Rp

SKPKB Pajak Penghasilan Nilai Agustus 2013 00087/207/13/093/15 89.030.952 SKPKB Pajak Penghasilan Nilai September 2013 00088/207/13/093/15 121.089.184 SKPKB Pajak Penghasilan Nilai Oktober 2013 00089/207/13/093/15 45.597.094 SKPKB Pajak Penghasilan Nilai November 2013 00090/207/13/093/15 14.592.514 SKPKB Pajak Penghasilan Nilai Desember 2013 00091/207/13/093/15 33.100.000 SKPKB PPh pasal 21 Januari - Desember 2011 00078/101/11/952/15 1.200.000 SKPKB PPh pasal 21 Januari - Desember 2012 00003/201/12/101/15 3.643.185 SKPKB PPh pasal 21 Januari - Desember 2012 00004/201/12/527/15 33.788.301 SKPKB PPh pasal 21 Januari - Desember 2012 00009/201/12/093/15 734.401.708 SKPKB PPh pasal 21 Januari - Desember 2012 00013/201/12/123/15 23.856.841 SKPKB PPh pasal 21 Januari - Desember 2012 00020/201/12/331/15 6.413.793 SKPKB PPh pasal 21 Januari - Desember 2012 00047/201/12/904/15 102.361.311 SKPKB PPh pasal 21 Januari - Desember 2012 00831/101/12/952/15 1.200.000 SKPKB PPh pasal 21 Januari - Desember 2013 00002/201/13/527/15 31.084.698 SKPKB PPh pasal 21 Januari - Desember 2013 00004/201/13/093/15 1.454.256.482 SKPKB PPh pasal 21 Januari - Desember 2013 00103/101/13/952/15 1.100.000 SKPKB PPh pasal 21 Desember 2014 00170/101/14/952/15 530.908 SKPKB PPh pasal 21 Juli 2014 00171/101/14/952/15 242.828 SKPKB PPh pasal 21 September - Oktober 2014 00172/101/14/952/15 453.249 SKPKB PPh pasal 21 Februari - Maret 2014 00173/101/14/952/15 341.571 SKPKB PPh pasal 21 Februari 2015 00001/101/15/952/15 180.757 SKPKB PPh pasal 23 Januari - Desember 2012 00001/203/12/101/15 12.513.727 SKPKB PPh pasal 23 Januari - Desember 2013 00001/203/13/527/15 18.265.059 SKPKB PPh pasal 23 Januari - Desember 2013 00002/203/13/093/15 1.471.105.042 SKPKB PPh pasal 23 Januari 2012 00003/203/12/527/15 1.009.870 SKPKB PPh pasal 23 Maret 2012 00004/203/12/527/15 1.191.668 SKPKB PPh pasal 23 April 2012 00005/203/12/527/15 1.014.470 SKPKB PPh pasal 23 Januari - Desember 2012 00006/203/12/331/15 8.209.467 SKPKB PPh pasal 23 Mei 2012 00006/203/12/527/15 347.504 SKPKB PPh pasal 23 Juli 2012 00007/203/12/527/15 1.105.791 SKPKB PPh pasal 23 Agustus 2012 00008/203/12/527/15 2.100.062 SKPKB PPh pasal 23 Januari - Desember 2012 00009/203/12/123/15 31.471.839 SKPKB PPh pasal 23 September 2012 00009/203/12/527/15 3.406.384 SKPKB PPh pasal 23 Oktober 2012 00010/203/12/527/15 1.722.507 SKPKB PPh pasal 23 November 2012 00011/203/12/527/15 3.258.532 SKPKB PPh pasal 23 Desember 2012 00012/203/12/527/15 3.251.729 SKPKB PPh pasal 23 Februari 2012 00013/203/12/527/15 1.355.550 SKPKB PPh pasal 23 Juni 2012 00014/203/12/527/15 749.089 SKPKB PPh pasal 23 Januari - Desember 2012 00021/203/12/093/15 314.567.643 SKPKB PPh pasal 23 Januari - Desember 2012 00135/203/12/904/15 5.804.785 SKPKB PPh pasal 4 ayat 2 Januari - Desember 2012 00001/240/12/101/15 1.204.657 SKPKB PPh pasal 4 ayat 2 Januari - Desember 2012 00003/240/12/331/15 2.261.283 SKPKB PPh pasal 4 ayat 2 Januari - Desember 2012 00007/240/12/123/15 1.442.987 SKPKB PPh pasal 4 ayat 2 Januari - Desember 2012 00057/240/12/904/15 45.753.231 SKPKB PPh pasal 4 ayat 2 Maret 2012 00007/240/12/527/15 2.379.840 SKPKB PPh pasal 4 ayat 2 Mei 2012 00008/240/12/527/15 5.624.000 SKPKB PPh pasal 4 ayat 2 November 2012 00009/240/12/527/15 791.800 SKPKB PPh pasal 4 ayat 2 Januari - Desember 2013 00009/240/13/093/15 217.716.762 SKPKB PPh pasal 4 ayat 2 Januari - Desember 2012 00012/240/12/093/15 114.380.347 SKPKB PPh pasal 4 ayat 2 Mei 2013 00024/240/13/527/15 53.280 SKPKB PPh pasal 4 ayat 2 Agustus 2013 00025/240/13/527/15 575.128 SKPKB PPh pasal 4 ayat 2 September 2013 00026/240/13/527/15 999.000 SKPKB PPh pasal 4 ayat 2 Juli 2013 00027/240/13/527/15 31.968

Atas SKPKB tersebut diatas telah dibayarkan oleh Perusahaan di tahun berjalan.

- 44 - PT. GAPURA ANGKASA PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

Surat Ketetapan pajak (SKP) Masa Pajak Nomor SKP Jumlah Rp 33. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING

SKPKB Pajak Penghasilan Nilai Agustus 2013 00087/207/13/093/15 89.030.952 Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Perusahaan mempunyai aset dan liabilitas moneter dalam SKPKB Pajak Penghasilan Nilai September 2013 00088/207/13/093/15 121.089.184 mata uang asing adalah sebagai berikut: SKPKB Pajak Penghasilan Nilai Oktober 2013 00089/207/13/093/15 45.597.094

SKPKB Pajak Penghasilan Nilai November 2013 00090/207/13/093/15 14.592.514 31 Desember 2015 31 Desember 2014 SKPKB Pajak Penghasilan Nilai Desember 2013 00091/207/13/093/15 33.100.000 SKPKB PPh pasal 21 Januari - Desember 2011 00078/101/11/952/15 1.200.000 Mata uang Ekuivalen Mata uang Ekuivalen SKPKB PPh pasal 21 Januari - Desember 2012 00003/201/12/101/15 3.643.185 asing Rp asing Rp SKPKB PPh pasal 21 Januari - Desember 2012 00004/201/12/527/15 33.788.301 USD USD SKPKB PPh pasal 21 Januari - Desember 2012 00009/201/12/093/15 734.401.708 ASET SKPKB PPh pasal 21 Januari - Desember 2012 00013/201/12/123/15 23.856.841 Kas dan setara kas 3.820.979 52.710.405.858 2.326.762 28.944.914.199 SKPKB PPh pasal 21 Januari - Desember 2012 00020/201/12/331/15 6.413.793 Piutang usaha 1.380.770 19.047.723.595 1.757.507 21.863.384.644 SKPKB PPh pasal 21 Januari - Desember 2012 00047/201/12/904/15 102.361.311 Jumlah Aset 5.201.749 71.758.129.453 4.084.269 50.808.298.843 SKPKB PPh pasal 21 Januari - Desember 2012 00831/101/12/952/15 1.200.000 SKPKB PPh pasal 21 Januari - Desember 2013 00002/201/13/527/15 31.084.698 LIABILITAS SKPKB PPh pasal 21 Januari - Desember 2013 00004/201/13/093/15 1.454.256.482 Utang usaha 767.644 10.589.655.803 237.519 2.895.117.412 SKPKB PPh pasal 21 Januari - Desember 2013 00103/101/13/952/15 1.100.000 Utang lain-lain 37.636 519.184.780 - - SKPKB PPh pasal 21 Desember 2014 00170/101/14/952/15 530.908 Beban akrual 692.800 9.557.176.965 - - SKPKB PPh pasal 21 Juli 2014 00171/101/14/952/15 242.828 SKPKB PPh pasal 21 September - Oktober 2014 00172/101/14/952/15 453.249 Liabilitas sewa pembiayaan 14.691.262 202.665.963.191 - - SKPKB PPh pasal 21 Februari - Maret 2014 00173/101/14/952/15 341.571 Jumlah Liabilitas 16.189.342 223.331.980.739 237.519 2.895.117.412 SKPKB PPh pasal 21 Februari 2015 00001/101/15/952/15 180.757 SKPKB PPh pasal 23 Januari - Desember 2012 00001/203/12/101/15 12.513.727 Aset (Liabilitas) - Bersih (10.987.593) (151.573.851.286) 3.846.750 47.913.181.431 SKPKB PPh pasal 23 Januari - Desember 2013 00001/203/13/527/15 18.265.059 SKPKB PPh pasal 23 Januari - Desember 2013 00002/203/13/093/15 1.471.105.042 SKPKB PPh pasal 23 Januari 2012 00003/203/12/527/15 1.009.870 34. KATEGORI DAN KELAS INSTRUMEN KEUANGAN SKPKB PPh pasal 23 Maret 2012 00004/203/12/527/15 1.191.668 SKPKB PPh pasal 23 April 2012 00005/203/12/527/15 1.014.470 31 Desember 31 Desember SKPKB PPh pasal 23 Januari - Desember 2012 00006/203/12/331/15 8.209.467 SKPKB PPh pasal 23 Mei 2012 00006/203/12/527/15 347.504 2015 2014 SKPKB PPh pasal 23 Juli 2012 00007/203/12/527/15 1.105.791 Rp Rp SKPKB PPh pasal 23 Agustus 2012 00008/203/12/527/15 2.100.062 ASET KEUANGAN SKPKB PPh pasal 23 Januari - Desember 2012 00009/203/12/123/15 31.471.839 Pinjaman yang diberikan dan piutang SKPKB PPh pasal 23 September 2012 00009/203/12/527/15 3.406.384 Kas dan setara kas 76.350.836.377 50.448.827.142 SKPKB PPh pasal 23 Oktober 2012 00010/203/12/527/15 1.722.507 Piutang usaha 161.042.311.997 128.493.804.448 SKPKB PPh pasal 23 November 2012 00011/203/12/527/15 3.258.532 Piutang lain-lain 396.603.150 1.997.039.361 SKPKB PPh pasal 23 Desember 2012 00012/203/12/527/15 3.251.729 SKPKB PPh pasal 23 Februari 2012 00013/203/12/527/15 1.355.550 Pendapatan yang masih harus diterima 67.412.006.333 104.611.178.731 SKPKB PPh pasal 23 Juni 2012 00014/203/12/527/15 749.089 Jumlah Aset Keuangan 305.201.757.857 285.550.849.682 SKPKB PPh pasal 23 Januari - Desember 2012 00021/203/12/093/15 314.567.643 SKPKB PPh pasal 23 Januari - Desember 2012 00135/203/12/904/15 5.804.785 LIABILITAS KEUANGAN SKPKB PPh pasal 4 ayat 2 Januari - Desember 2012 00001/240/12/101/15 1.204.657 Biaya perolehan yang diamortisasi SKPKB PPh pasal 4 ayat 2 Januari - Desember 2012 00003/240/12/331/15 2.261.283 Utang usaha 55.333.507.594 52.347.910.999 SKPKB PPh pasal 4 ayat 2 Januari - Desember 2012 00007/240/12/123/15 1.442.987 SKPKB PPh pasal 4 ayat 2 Januari - Desember 2012 00057/240/12/904/15 45.753.231 Beban akrual 124.299.474.418 128.761.243.170 SKPKB PPh pasal 4 ayat 2 Maret 2012 00007/240/12/527/15 2.379.840 Utang bonus dan tantiem 3.000.000.000 1.500.000.000 SKPKB PPh pasal 4 ayat 2 Mei 2012 00008/240/12/527/15 5.624.000 Utang lain-lain 8.267.201.937 8.459.888.361 SKPKB PPh pasal 4 ayat 2 November 2012 00009/240/12/527/15 791.800 Utang bank 26.760.000.000 50.760.000.000 SKPKB PPh pasal 4 ayat 2 Januari - Desember 2013 00009/240/13/093/15 217.716.762 Liabilitas sewa pembiayaan 202.665.963.191 - SKPKB PPh pasal 4 ayat 2 Januari - Desember 2012 00012/240/12/093/15 114.380.347 Jumlah Liabilitas Keuangan 420.326.147.140 241.829.042.530 SKPKB PPh pasal 4 ayat 2 Mei 2013 00024/240/13/527/15 53.280 SKPKB PPh pasal 4 ayat 2 Agustus 2013 00025/240/13/527/15 575.128 SKPKB PPh pasal 4 ayat 2 September 2013 00026/240/13/527/15 999.000 SKPKB PPh pasal 4 ayat 2 Juli 2013 00027/240/13/527/15 31.968

Atas SKPKB tersebut diatas telah dibayarkan oleh Perusahaan di tahun berjalan.

- 44 - - 45 - PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

35. INSTRUMEN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL

Secara keseluruhan pendekatan manajemen risiko bertujuan untuk meminimalkan efek dari setiap risiko kinerja keuangan Perusahaan. Tipe risiko Perusahaan terdiri dari:

a. Manajemen Risiko Modal

Perusahaan mengelola risiko modal untuk memastikan bahwa mereka akan mampu untuk melanjutkan keberlangsungan hidup, selain memaksimalkan keuntungan para pemegang saham melalui optimalisasi saldo utang dan ekuitas.

Struktur modal Perusahaan terdiri dari utang, yang mencakup pinjaman yang dijelaskan pada Catatan 19 serta kas dan setara kas (Catatan 5).

Rasio pinjaman-bersih terhadap ekuitas pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, sebagai berikut: 2015 2014 Rp Rp

Pinjaman 26.760.000.000 50.760.000.000 Ekuitas 399.971.011.033 337.428.997.416

Rasio pinjaman bersih terhadap ekuitas 6,69% 15,04%

b. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan

Risiko-risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan Perusahaan adalah risiko mata uang asing, risiko tingkat suku bunga, risiko kredit dan risiko likuiditas. Manajemen mereviu dan mengeluarkan kebijakan untuk mengelola masing-masing risiko. Perusahaan menerapkan kebijakan manajemen risiko yang bertujuan untuk meminimalkan pengaruh ketidakpastian pasar terhadap kinerja keuangan Perusahaan. Berikut ini ringkasan kebijakan dan pengelolaan manajemen risiko tersebut:

i. Manajemen risiko mata uang asing

Perusahaan memiliki eksposur terhadap fluktuasi nilai tukar yang timbul dari transaksi dengan pelanggan maupun pemasok yang didenominasi dalam mata uang asing, terutama dalam mata uang Dolar Amerika Serikat (USD). 31 Desember 31 Desember 2015 2014 Rp Rp ASET Kas dan setara kas 52.710.405.858 28.944.914.199 Piutang usaha 19.047.723.595 21.863.384.644 Jumlah Aset 71.758.129.453 50.808.298.843

LIABILITAS Utang usaha 10.589.655.803 2.895.117.412 Utang lain-lain 519.184.780 - Beban akrual 9.557.176.965 - Liabilitas sewa pembiayaan 202.665.963.191 Jumlah Liabilitas 223.331.980.739 2.895.117.412

Aset (Liabilitas) - Bersih (151.573.851.286) 47.913.181.431

Ekuivalen dalam Mata Uang Asing (10.987.593) 3.851.542

- 46 - PT. GAPURA ANGKASA PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

35. INSTRUMEN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL Fluktuasi nilai tukar Rp terhadap mata uang asing menyebabkan Perusahaan mengalami keuntungan kurs mata uang asing masing-masing sebesar Rp 8.003.012.040 dan Secara keseluruhan pendekatan manajemen risiko bertujuan untuk meminimalkan efek dari setiap Rp 2.871.403.226 pada tahun 2015 dan 2014. risiko kinerja keuangan Perusahaan. Tipe risiko Perusahaan terdiri dari: Perusahaan belum melakukan lindung nilai untuk eksposur terhadap fluktuasi nilai tukar mata a. Manajemen Risiko Modal uang asing ini. Berikut ini sensitivitas Perusahaan untuk perubahan nilai tukar mata uang

Perusahaan mengelola risiko modal untuk memastikan bahwa mereka akan mampu untuk Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, dengan melanjutkan keberlangsungan hidup, selain memaksimalkan keuntungan para pemegang saham variabel lain konstan terhadap laba sebelum pajak Perusahaan. Analisis sensitivitas ini hanya melalui optimalisasi saldo utang dan ekuitas. mencakup akun moneter dalam mata uang Dolar Amerika Serikat yang beredar dan penyesuaian penjabarannya pada akhir periode dengan menggunakan persentase rata-rata Struktur modal Perusahaan terdiri dari utang, yang mencakup pinjaman yang dijelaskan pada untuk perubahan kurs mata uang Dolar Amerika Serikat selama tahun berjalan. Catatan 19 serta kas dan setara kas (Catatan 5). 2015 Rasio pinjaman-bersih terhadap ekuitas pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, sebagai Dampak berikut: terhadap laba 2015 2014 Perubahan kurs sebelum pajak Rp Rp Rp Mata uang Rupiah terhadap USD Pinjaman 26.760.000.000 50.760.000.000 Penguatan 3% 4.547.215.539 Ekuitas 399.971.011.033 337.428.997.416 Pelemahan 3% (4.547.215.539) Rasio pinjaman bersih terhadap ekuitas 6,69% 15,04% b. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan 2014 Dampak Risiko-risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan Perusahaan adalah risiko mata uang terhadap laba asing, risiko tingkat suku bunga, risiko kredit dan risiko likuiditas. Manajemen mereviu dan Perubahan kurs sebelum pajak mengeluarkan kebijakan untuk mengelola masing-masing risiko. Perusahaan menerapkan kebijakan manajemen risiko yang bertujuan untuk meminimalkan pengaruh ketidakpastian pasar Rp terhadap kinerja keuangan Perusahaan. Berikut ini ringkasan kebijakan dan pengelolaan manajemen risiko tersebut: Mata uang Rupiah terhadap USD Penguatan 5% (2.395.659.072) i. Manajemen risiko mata uang asing Pelemahan 5% 2.395.659.072

Perusahaan memiliki eksposur terhadap fluktuasi nilai tukar yang timbul dari transaksi dengan pelanggan maupun pemasok yang didenominasi dalam mata uang asing, terutama dalam Manajemen berpendapat bahwa analisis sensitivitas ini bukan merupakan representasi risiko mata uang Dolar Amerika Serikat (USD). nilai tukar mata uang Rupiah yang melekat karena eksposur pada akhir tahun bukan cerminan eksposur selama tahun yang bersangkutan. Pendapatan dan pembelian dalam 31 Desember 31 Desember mata uang Dolar Amerika Serikat tergantung pada fluktuasi volume penjualan dan pembelian 2015 2014 serta penggunaan kas yang dapat mengakibatkan perubahan dalam mata uang Dolar Rp Rp Amerika Serikat. ASET Kas dan setara kas 52.710.405.858 28.944.914.199 ii. Manajemen risiko tingkat bunga Piutang usaha 19.047.723.595 21.863.384.644 Jumlah Aset 71.758.129.453 50.808.298.843 Perusahaan terekspos risiko suku bunga karena Perusahaan meminjam dana dengan tingkat bunga mengambang. Untuk mengelola risiko tingkat bunga, Perusahaan mereviu secara LIABILITAS berkala pengaruh dari perubahan tingkat suku bunga atas pinjamannya, dengan demikian Utang usaha 10.589.655.803 2.895.117.412 ukuran yang tepat dapat dilakukan. Utang lain-lain 519.184.780 - Beban akrual 9.557.176.965 - Liabilitas sewa pembiayaan 202.665.963.191 Jumlah Liabilitas 223.331.980.739 2.895.117.412

Aset (Liabilitas) - Bersih (151.573.851.286) 47.913.181.431

Ekuivalen dalam Mata Uang Asing (10.987.593) 3.851.542

- 46 - - 47 - PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

Instrumen keuangan Perusahaan tersebut pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 yang terekspos terhadap risiko tingkat bunga nilai wajar (instrumen tingkat bunga tetap) dan risiko tingkat bunga arus kas (instrumen tingkat bunga mengambang), serta instrumen keuangan tanpa bunga, adalah sebagai berikut:

31 Desember 2015 Bunga mengambang Bunga tetap Tanpa bunga Jumlah Rp Rp Rp Rp Aset Keuangan Kas dan setara kas 76.100.064.726 - 250.711.651 76.350.776.377 Piutang usaha - - 161.042.311.997 161.042.311.997 Piutang lain-lain - - 396.603.150 396.603.150 Pendapatan y ang masih harus diterima - - 67.412.006.333 67.412.006.333 Jumlah 76.100.064.726 - 229.101.633.131 305.201.697.857

Liabilitas Keuangan Utang usaha - - 55.333.507.594 55.333.507.594 Biay a akrual - - 124.299.474.418 124.299.474.418 Utang bonus dan tantiem - - 3.000.000.000 3.000.000.000 Utang lain-lain - - 8.267.201.937 8.267.201.937 Utang bank 26.760.000.000 - - 26.760.000.000 Liabilitas sewa pembiay aan 202.665.963.191 - - 202.665.963.191 Jumlah 229.425.963.191 - 190.900.183.949 420.326.147.140

31 Desember 2014 Bunga mengambang Bunga tetap Tanpa bunga Jumlah Rp Rp Rp Rp Aset Keuangan Kas dan setara kas 49.611.074.375 - 837.752.767 50.448.827.142 Piutang usaha - - 128.493.804.448 128.493.804.448 Piutang lain-lain - - 1.997.039.361 1.997.039.361 Pendapatan y ang masih harus diterima - - 104.611.178.731 104.611.178.731 Jumlah 49.611.074.375 - 235.939.775.307 285.550.849.682

Liabilitas Keuangan Utang usaha - - 52.347.910.999 52.347.910.999 Biay a akrual - - 128.761.243.170 128.761.243.170 Utang bonus dan tantiem - - 1.500.000.000 1.500.000.000 Utang lain-lain - - 8.459.888.361 8.459.888.361 Utang bank 50.760.000.000 - - 50.760.000.000 Jumlah 50.760.000.000 - 191.069.042.530 241.829.042.530

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, jika suku bunga 50 basis poin lebih tinggi/rendah dan semua variabel lainnya tetap konstan, laba setelah pajak Perusahaan akan menambah/ mengurangi masing-masing sebesar Rp 1.147.129.816 dan Rp 253.800.000. Hal ini terutama disebabkan eksposur Perusahaan untuk suku bunga pinjaman dengan suku bunga variabelnya.

iii. Manajemen risiko kredit

Risiko kredit mengacu pada risiko counterparty gagal dalam memenuhi kewajiban kontraktualnya yang mengakibatkan kerugian bagi Perusahaan.

Risiko kredit Perusahaan terutama melekat pada kas dan setara kas, piutang kepada pihak berelasi dan piutang usaha. Perusahaan menempatkan saldo bank pada institusi keuangan yang layak serta terpercaya. Piutang usaha dilakukan dengan pihak ketiga terpercaya dan pihak berelasi.

- 48 - PT. GAPURA ANGKASA PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

Instrumen keuangan Perusahaan tersebut pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 yang Eksposur Perusahaan dan counterparties dimonitor secara terus menerus dan nilai agregat terekspos terhadap risiko tingkat bunga nilai wajar (instrumen tingkat bunga tetap) dan risiko transaksi terkait tersebar di antara counterparties yang telah disetujui. Eksposur kredit tingkat bunga arus kas (instrumen tingkat bunga mengambang), serta instrumen keuangan dikendalikan oleh batasan (limit) counterparty yang direviu dan disetujui oleh manajemen tanpa bunga, adalah sebagai berikut: secara tahunan.

31 Desember 2015 Nilai tercatat aset keuangan pada laporan keuangan setelah dikurangi dengan penyisihan Bunga untuk kerugian mencerminkan eksposur Perusahaan terhadap risiko kredit. mengambang Bunga tetap Tanpa bunga Jumlah Rp Rp Rp Rp Aset Keuangan Perusahaan tidak memiliki eksposur kredit yang signifikan untuk setiap rekanan tunggal atau Kas dan setara kas 76.100.064.726 - 250.711.651 76.350.776.377 kelompok counterparty yang memiliki karakteristik serupa. Perusahaan menentukan Piutang usaha - - 161.042.311.997 161.042.311.997 counterparty karena memiliki karakteristik serupa jika mereka entitas terkait. Piutang lain-lain - - 396.603.150 396.603.150 Pendapatan y ang masih iv. Manajemen risiko likuiditas harus diterima - - 67.412.006.333 67.412.006.333 Jumlah 76.100.064.726 - 229.101.633.131 305.201.697.857 Risiko likuiditas didefinisikan sebagai ketidakmampuan Perusahaan untuk memenuhi Liabilitas Keuangan liabilitas keuangannya yang selanjutnya mengakibatkan Perusahaan tidak dapat Utang usaha - - 55.333.507.594 55.333.507.594 memanfaatkan peluang investasi atau tidak dapat memenuhi liabilitas keuangan jangka Biay a akrual - - 124.299.474.418 124.299.474.418 pendek yang pada akhirnya mengakibatkan default, peminjaman yang berlebihan atau tingkat Utang bonus dan tantiem - - 3.000.000.000 3.000.000.000 suku bunga yang buruk. Utang lain-lain - - 8.267.201.937 8.267.201.937 Utang bank 26.760.000.000 - - 26.760.000.000 Liabilitas sewa pembiay aan 202.665.963.191 - - 202.665.963.191 Dalam mengelola risiko likuiditas, Perusahaan memantau dan menjaga tingkat kas dan setara Jumlah 229.425.963.191 - 190.900.183.949 420.326.147.140 kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Perusahaan dan untuk mengatasi dampak dari fluktuasi arus kas. 31 Desember 2014 Bunga Perusahaan juga secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk mengambang Bunga tetap Tanpa bunga Jumlah jadwal jatuh tempo pinjaman jangka panjang, dan terus menelaah kondisi pasar keuangan Rp Rp Rp Rp Aset Keuangan untuk mengambil inisiatif mencari dana sebagai modal kerja. Aktivitas tersebut dapat meliputi Kas dan setara kas 49.611.074.375 - 837.752.767 50.448.827.142 penerbitan utang bank. Piutang usaha - - 128.493.804.448 128.493.804.448 Piutang lain-lain - - 1.997.039.361 1.997.039.361 Tabel berikut ini merupakan analisis likuiditas instrumen keuangan pada 31 Desember 2015 Pendapatan y ang masih dan 2014 berdasarkan jatuh tempo atas liabilitas keuangan Perusahaan dalam rentang waktu harus diterima - - 104.611.178.731 104.611.178.731 yang menunjukkan kontraktual tidak terdiskonto untuk semua aset dan liabilitas keuangan Jumlah 49.611.074.375 - 235.939.775.307 285.550.849.682 non-derivatif. Jatuh tempo didasarkan pada tanggal yang paling awal dimana Perusahaan

Liabilitas Keuangan dapat diminta untuk membayar: Utang usaha - - 52.347.910.999 52.347.910.999 31 Desember 2015 Biay a akrual - - 128.761.243.170 128.761.243.170 Tingkat bunga Tiga bulan Utang bonus dan tantiem - - 1.500.000.000 1.500.000.000 efektif rata-rata Kurang dari sampai dengan Diatas Utang lain-lain - - 8.459.888.361 8.459.888.361 tertimbang tiga bulan satu tahun satu tahun Jumlah Utang bank 50.760.000.000 - - 50.760.000.000 % Rp Rp Rp Rp Jumlah 50.760.000.000 - 191.069.042.530 241.829.042.530 Aset Keuangan Tanpa bunga Kas dan setara kas - 250.771.651 - - 250.771.651 Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, jika suku bunga 50 basis poin lebih tinggi/rendah Piutang usaha - 161.042.311.997 - - 161.042.311.997 Piutang lain-lain - 396.603.150 - - 396.603.150 dan semua variabel lainnya tetap konstan, laba setelah pajak Perusahaan akan menambah/ Pendapatan yang masih mengurangi masing-masing sebesar Rp 1.147.129.816 dan Rp 253.800.000. Hal ini terutama harus diterima - 67.412.006.333 - - 67.412.006.333 disebabkan eksposur Perusahaan untuk suku bunga pinjaman dengan suku bunga Instrumen tingkat bunga variabel variabelnya. Kas dan setara kas 0,10% - 2,00% 76.100.064.726 - - 76.100.064.726 Jumlah 305.201.757.857 - - 305.201.757.857 iii. Manajemen risiko kredit Liabilitas Keuangan Tanpa bunga Risiko kredit mengacu pada risiko counterparty gagal dalam memenuhi kewajiban Utang usaha - 55.333.507.594 - - 55.333.507.594 Beban akrual - 124.299.474.418 - - 124.299.474.418 kontraktualnya yang mengakibatkan kerugian bagi Perusahaan. Utang bonus dan tantiem - 3.000.000.000 - - 3.000.000.000 Utang lain-lain - 8.267.201.937 - - 8.267.201.937 Risiko kredit Perusahaan terutama melekat pada kas dan setara kas, piutang kepada pihak Instrumen tingkat bunga variable Utang bank 10,75% 6.161.250.000 16.209.375.000 5.914.800.000 28.285.425.000 berelasi dan piutang usaha. Perusahaan menempatkan saldo bank pada institusi keuangan Liabilitas sewa pembiayaan 5,06% 27.145.594.075 131.724.316.500 100.194.217.581 259.064.128.156 yang layak serta terpercaya. Piutang usaha dilakukan dengan pihak ketiga terpercaya dan Jumlah 168.873.520.430 147.933.691.500 106.109.017.581 422.916.229.511 pihak berelasi.

- 48 - - 49 - PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

31 Desember 2014 Tingkat bunga Tiga bulan efektif rata-rata Kurang dari sampai dengan Diatas tertimbang tiga bulan satu tahun satu tahun Jumlah % Rp Rp Rp Rp Aset Keuangan Tanpa bunga Kas dan setara kas - 837.752.767 - - 837.752.767 Piutang usaha - 90.681.774.860 37.812.029.588 - 128.493.804.448 Piutang lain-lain - - 1.997.039.361 - 1.997.039.361 Pendapatan yang masih harus diterima - 104.611.178.731 - - 104.611.178.731

Instrumen tingkat bunga variabel Kas dan setara kas 0,10% - 2,00% 49.611.074.375 - - 49.611.074.375 Jumlah 245.741.780.733 39.809.068.949 - 285.550.849.682

Liabilitas Keuangan Tanpa bunga Utang usaha - 21.751.611.809 22.734.994.723 7.789.304.467 52.275.910.999 Beban akrual - 128.761.243.170 - - 128.761.243.170 Utang bonus dan tantiem - 1.500.000.000 - - 1.500.000.000 Utang lain-lain - - 8.459.888.361 - 8.459.888.361 Instrumen tingkat bunga variable Utang bank 10,75% 6.161.250.000 19.451.250.000 28.341.750.000 53.954.250.000 136.422.493.170 27.911.138.361 28.341.750.000 192.675.381.531

v. Risiko Operasional

Risiko operasional merupakan potensi timbulnya kerugian atau hilangnya kesempatan untuk memperoleh keuntungan akibat ketidakcukupan atau kegagalan proses internal, sumber daya manusia, sistem teknologi yang mempengaruhi operasional perusahaan.

Risiko operasional yang dihadapi dalam aktivitas dan transaksi yang dilakukan oleh unit-unit kerja dalam bentuk:

1) Risiko Sumber Daya Manusia Kerugian yang ditimbulkan oleh inkompetensi, turn over, lack of risk awareness, indisipliner, kelalaian atau tindakan yang dilakukan tanpa kewenangan yang sah oleh pegawai, kurangnya jumlah karyawan, kurangnya pengembangan karyawan, rendahnya moral karyawan, human error, pelanggaran etika personal.

2) Risiko Proses dan Prosedur Kerugian yang diakibatkan oleh ketidakcukupan proses, kesalahan penerapan proses dan prosedur, atau kelemahan pelaksanaan kontrol dalam proses dan prosedur transaksi atau aktifitas.

3) Risiko Sistem dan Teknologi Kerugian akibat kerusakan sistem, kesalahan program, kesalahan informasi dan kesalahan komunikasi yang disebabkan oleh faktor internal yang berhubungan dengan penerapan/aplikasi teknologi, kegagalan peralatan, dan lain-lain.

vi. Risiko Hukum

Risiko hukum merupakan potensi timbulnya kerugian yang diakibatkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis, baik dalam bentuk adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundangan yang mendukung suatu aktifitas atau transaksi, atau kelemahan perikatan yang dilakukan.

vii. Risiko Reputasi

Risiko reputasi merupakan potensi timbulnya kerugian, baik langsung maupun tidak langsung yang diakibatkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Perusahaan atau persepsi negatif terhadap Perusahaan.

- 50 - PT. GAPURA ANGKASA PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

31 Desember 2014 viii. Risiko Strategis Tingkat bunga Tiga bulan efektif rata-rata Kurang dari sampai dengan Diatas tertimbang tiga bulan satu tahun satu tahun Jumlah Risiko strategis merupakan potensi timbulnya kerugian, baik langsung maupun tidak langsung % Rp Rp Rp Rp Aset Keuangan yang diakibatkan oleh adanya penetapan dan pelaksanaan strategi Perusahaan yang tidak Tanpa bunga tepat atau kurang responsifnya Perusahaan terhadap perubahan eksternal. Kas dan setara kas - 837.752.767 - - 837.752.767 Piutang usaha - 90.681.774.860 37.812.029.588 - 128.493.804.448 Piutang lain-lain - - 1.997.039.361 - 1.997.039.361 1) Kerugian yang terjadi akibat penetapan maupun pelaksanaan keputusan yang Pendapatan yang masih menyimpang dari arah yang ditetapkan dalam RJPP maupun RKAP. harus diterima - 104.611.178.731 - - 104.611.178.731 2) Kerugian yang terjadi akibat keterlambatan Perusahaan dalam merespon perubahan-

Instrumen tingkat bunga variabel perubahan eksternal yang menjadi asumsi penyusunan dan berpengaruh terhadap Kas dan setara kas 0,10% - 2,00% 49.611.074.375 - - 49.611.074.375 keberhasilan realisasi RJPP dan RKAP Jumlah 245.741.780.733 39.809.068.949 - 285.550.849.682 3) Peran ganda pemegang saham sebagai owner sekaligus competitor yang berdampak

Liabilitas Keuangan pada risiko persaingan bisnis maupun pengambil alihan bisnis operasi Perusahaan. Tanpa bunga 4) Dampak pemberlakuan undang-undang baru yang berpengaruh kepada kelangsungan Utang usaha - 21.751.611.809 22.734.994.723 7.789.304.467 52.275.910.999 Beban akrual - 128.761.243.170 - - 128.761.243.170 bisnis Perusahaan (Undang-Undang Air Traffic Services). Utang bonus dan tantiem - 1.500.000.000 - - 1.500.000.000 Utang lain-lain - - 8.459.888.361 - 8.459.888.361 ix. Risiko Kepatuhan Instrumen tingkat bunga variable Utang bank 10,75% 6.161.250.000 19.451.250.000 28.341.750.000 53.954.250.000 136.422.493.170 27.911.138.361 28.341.750.000 192.675.381.531 Risiko kepatuhan merupakan potensi timbulnya kerugian, baik langsung maupun tidak langsung, yang diakibatkan oleh tidak dipatuhinya atau tidak dilaksankannya peraturan v. Risiko Operasional perundangan dan ketentuan yang berlaku.

Risiko operasional merupakan potensi timbulnya kerugian atau hilangnya kesempatan untuk 1) Ketidakmampuan untuk memenuhi dan melaksanakan ketentuan tentang Rencana Kerja memperoleh keuntungan akibat ketidakcukupan atau kegagalan proses internal, sumber daya Anggaran Perusahaan (RKAP). manusia, sistem teknologi yang mempengaruhi operasional perusahaan. 2) Ketidakmampuan untuk memenuhi dan melaksanakan ketentuan tentang Undang- Undang Jasa Kebandarudaraan. Risiko operasional yang dihadapi dalam aktivitas dan transaksi yang dilakukan oleh unit-unit 3) Ketidakpatuhan risk taking unit dan/atau unit operasional terhadap kebijakan yang telah kerja dalam bentuk: ditetapkan manajemen di dalam menjalankan transaksi-transaksi Perusahaan.

1) Risiko Sumber Daya Manusia 4) Ketidakmampuan untuk memenuhi dan melaksanakan ketentuan lain yang berlaku atas Perusahan. Kerugian yang ditimbulkan oleh inkompetensi, turn over, lack of risk awareness, indisipliner, kelalaian atau tindakan yang dilakukan tanpa kewenangan yang sah oleh c. Pengukuran nilai wajar pegawai, kurangnya jumlah karyawan, kurangnya pengembangan karyawan, rendahnya moral karyawan, human error, pelanggaran etika personal. Nilai wajar instrumen keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi

2) Risiko Proses dan Prosedur Kecuali sebagaimana tercantum dalam tabel berikut, direksi menganggap bahwa nilai tercatat aset Kerugian yang diakibatkan oleh ketidakcukupan proses, kesalahan penerapan proses keuangan dan liabilitas keuangan diakui dalam laporan keuangan mendekati nilai wajarnya. dan prosedur, atau kelemahan pelaksanaan kontrol dalam proses dan prosedur transaksi atau aktifitas. 2015 3) Risiko Sistem dan Teknologi Nilai tercatat Nilai wajar Kerugian akibat kerusakan sistem, kesalahan program, kesalahan informasi dan Rp Rp kesalahan komunikasi yang disebabkan oleh faktor internal yang berhubungan dengan penerapan/aplikasi teknologi, kegagalan peralatan, dan lain-lain. Liabilitas sewa pembiayaan 202.665.963.191 259.064.128.156 vi. Risiko Hukum

Risiko hukum merupakan potensi timbulnya kerugian yang diakibatkan oleh adanya Hirarki Nilai Wajar per 31 Desember 2015 kelemahan aspek yuridis, baik dalam bentuk adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan Tingkat 1 Tingkat 2 Tingkat 3 perundangan yang mendukung suatu aktifitas atau transaksi, atau kelemahan perikatan yang Rp Rp Rp dilakukan. Liabilitas sewa pembiayaan - √ - vii. Risiko Reputasi

Risiko reputasi merupakan potensi timbulnya kerugian, baik langsung maupun tidak langsung yang diakibatkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Perusahaan atau persepsi negatif terhadap Perusahaan.

- 50 - - 51 - PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

Teknik penilaian dan asumsi yang diterapkan untuk tujuan pengukuran nilai wajar

Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan ditentukan sebagai berikut:

 Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan syarat dan kondisi standar dan diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan mengacu pada harga pasar.

 Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian, dimana nilai kini dari arus kas masa depan yang diestimasi dan didiskontokan diukur berdasarkan kurva yield yang berasal dari suku bunga kuotasi yang telah mempertimbangkan penggunaan secara maksimal data pasar yang diobservasi.

 Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan lainnya (tidak termasuk yang dijelaskan di atas) ditentukan sesuai dengan model penentuan harga yang berlaku umum berdasarkan analisis discounted cash flow menggunakan harga dari transaksi pasar yang dapat diamati saat ini dan kutipan dealer untuk instrumen sejenis

Secara khusus, asumsi signifikan yang digunakan dalam menentukan nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan ditetapkan di bawah ini:

Liabilitas sewa pembiayaan

Nilai wajar liabilitas sewa pembiayaan ditentukan sesuai dengan model penentuan harga yang berlaku umum berdasarkan analisis discounted cash flow menggunakan harga dari transaksi pasar yang dapat diamati saat ini dan kutipan dealer untuk instrumen sejenis. Nilai wajar dari liabilitas sewa pembiayaan pada tanggal 31 Desember 2015 diperkirakan dengan menggunakan tingkat bunga 5,06%.

36. TRANSAKSI NON KAS

Pada tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014, Perusahaan melakukan transaksi investasi yang tidak mempengaruhi kas dan setara kas dan tidak termasuk dalam laporan arus kas.

2015 2014 Rp Rp Penambahan aset tetap atas surplus revaluasi (Catatan 12) 4.195.000.000 39.016.172.900 Penambahan aset tetap melalui utang sewa 202.665.963.191 -

37. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN DAN PERSETUJUAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan dari halaman 3 sampai 52 merupakan tanggung jawab manajemen, dan telah disetujui oleh Direktur untuk diterbitkan pada tanggal 12 Februari 2016.

*********

- 52 -