PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS KEARIFAN LOKAL PADA MASYARAKAT KAMPUNG ADAT SALAPAN DESA GEMPOL KECAMATAN BANYUSARI KABUPATEN KARAWANG JAWA BARAT

Yasir Amrullah

MAN 3 Bekasi, Jawa Barat Email: [email protected]

https://doi.org/10.36052/andragogi.v7i2.104 Diterima: 28 Oktober 2019 | Disetujui: 11 Desember 2019| Dipublikasikan: 30 Desember 2019

Abstrak

Kajian ini bertujuan untuk mengetahui peran pendidikan karakter yang terdapat di kampung adat, yaitu sebuah kampung yang sampai saat ini masih memegang teguh ajaran para leluhurnya, penelitian ini dilakukan di kampung Salapan di Desa Gempol Kec. Banyusari Kabupaten Karawang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dimana pengumpulan datanya menggunakan metode observasi, interview dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini memunculkan karakter pribadi yang teguh memegang adat dan ajaran nenek moyang mereka yang telah berlangsung bertahun-tahun lamanya. Hasilnya adalah terdapat enam karakter, yaitu religius, jujur, mandiri, demokratis, peduli lingkungan dan kreatif.

Kata Kunci: pendidikan karakter, kearifan lokal, kampung adat, kampung salapan

Abstract

This study aims to determine the kind of character education in traditional villages (Kampung Adat), namely a village that still hold fast to the teachings of his ancestors. This research conducted in Kampung Salapan, Gempol Village, Banyusari, District of Karawang . This Study uses a qualitative descriptif method, the procedure of wich the research uses the observation methode. While the data collection uses the interview methode and documentation methode. This result of this study bring out the personal character that holdfast the adat and the teaching of their ancestors that have lasted for year. The result is that there are at least 6 characters i.e : religious, honesty, independent, democratic, caring enviroment, and creativity.

Keywords: character education, local wisdom, adat village, salapan villages

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License

270  Yasir Amrullah (Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal…) p-ISSN 2620-5009 Andragogi: Jurnal Diklat Teknis Pendidikan dan Keagamaan  e-ISSN 2623-1190 Vol. 7, No. 2, Desember 2019

PENDAHULUAN jajahan dalam kisah perjalanan, laporan dan sebagainya. Dalam buku- ajian ini bertujuan ingin buku tersebut terdapat berbagai melihat peran pendidikan pengetahuan berupa deskripsi K karakter yang terdapat di tentang adat istiadat, susunan sebuah kampung adat bernama masyarakat serta ciri-ciri fisik dari Kampung Salapan (9) di Desa Gempol berbagai suku bangsa di kawasan Kecamatan Banyusari Kabupaten tersebut. Karawang Jawa Barat. Banyak kampung adat dengan berbagai keterbatasannya, mereka Kajian ini juga akan mampu membentengi diri mereka mengemukakan tentang peran sendiri dengan berbagai ajaran yang pendidikan karakter di sebuah diyakini telah diamalkan secara turun kampung adat. Selama ini sebuah temurun, dari nenek moyang mereka kampung adat sering terpinggirkan hingga sampai kepada mereka. atau malah dipinggirkan, karena tidak Memang berat mengamalkan ajaran merupakan bagian dari sebuah nenek moyang, karena beratnya, komunitas besar, mereka hidup maka ada beberapa kampung adat menyendiri (Bahasa Sunda: Nyingkur), yang terpecah menjadi kampung serta tidak bercampur dengan dalam dan kampung luar, kampung kehidupan masyarakat sekitar. Adalah dalam (Bahasa Sunda: jero) masih menarik karena ternyata dibalik mengamalkan --dengan kukuh-- kehidupan menyendirinya, mereka ajaran nenek moyang mereka kukuh memegang adat dan kebiasaan tersebut, sedangkan kampung luar mereka sehingga menimbulkan meski masih mengamalkan ajaran karakter tersendiri bagi mereka. nenek moyang tapi mereka juga Bila melihat ke luar kampung menerima ajaran baru yang mungkin adat, kehidupan sudah begitu banyak akan lebih bermanfaat bagi perbedaan, terutama dalam bidang kehidupan mereka. Sebagaimana karakter, tidak bisa dipungkiri bahwa disebutkan dalam sebuah kaidah: hal ini tentu mendapat pengaruh dari َ َ َ ُ ُ َ َ ُ َ َ ْ َ َ ْ َ ْ ,berbagai aspek, dan jika melihat المحافظة على الق ِدي ِم الصاِل ِح والأخذ ب ِالج ِدي ِد salah satunya berasal dari pengaruh َ ْ َ الأصل ِح perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pengaruh ini sudah "Mempertahankan kebaikan warisan ada sejak kedatangan bangsa Eropa lalu yang baik, dan mengambil hal baru ke banua Asia, Afrika dan Amerika yang lebih baik". selama 4 abad, yaitu mempengaruhi Ajaran-ajaran itulah yang berbagai suku bangsa di ketiga kemudian menarik orang lain untuk benua tersebut. (Koentjoroningrat, mengetahui dan mendalami sebab 2009) Pengaruh tersebut mulai musabab sebuah kampung adat muncul bersamaan dengan dapat bertahan di dunia yang sudah terkumpulnya berbagai tulisan buah demikian mengglobal ini. Begitu juga tangan para musafir, pelaut, pendeta kajian ini, salah satu tujuannya adalah penyiar agama Nasrani, penerjemah ingin mengetahui sebab musabab Kitab Injil, dan pegawai pemerintah warga kampung adat Kampung

Yasir Amrullah (Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal…)  271 Andragogi: Jurnal Diklat Teknis Pendidikan dan Keagamaan p-ISSN 2620-5009   Vol. 7, No. 2, Desember 2019 e-ISSN 2623-1190

Salapan dapat bertahan di derasnya mempromosikan kampung salapan arus peradaban modern seperti sehingga diharapkan dapat dikenal sekarang ini. oleh semua orang. Hasil penelitian ini kemudian didokumentasikan.

Untuk melengkapi kajian METODE PENELITIAN penelitian, penulis mengunakan Penelitian ini termasuk dalam teknik penelitian kepustakaan. penelitian kualitatif, yaitu metode Pemanfaatan perpustakaan berarti untuk mengksplorasi dan memahami melakukan penelusuran kepustakaan makna yang oleh sejumlah individu dan menelaahnya. Menurut Irawati atau sekelompok orang- dianggap Singarimbun, manfaat yang diperoleh berasal dari masalah sosial dan dari penelusuran kepustakaan yaitu, kemanusiaan. Proses penelitian pertama, menggali teori-teori dasar kualitatif ini melibatkan upaya-upaya dan konsep yang telah dikemukakan penting seperti mengajukan oleh para ahli terdahulu. Kedua; pertanyaan-pertanyaan, dan mengikuti perkembangan penelitian prosedur-prosedur, mengumpulkan dalam bidang yang akan diteliti. data yang spesifik dari partisipan, Ketiga; memperoleh orientasi yang menganalisis secara induktif mulai lebih luas mengenai yang diteliti. dari tema-tema yang khusus ke tema Keempat; memanfaatkan data yang umum dan menafsirkan makna sekunder, dan Kelima; data. Laporan akhir untuk penelitian menghindarkan duplikasi ini memiliki struktur yang kerangka (Singarimbun, 1989). yang fleksibel. (Creswell, 2015) Teknik pengumpulan data Adapun sumber data primer dalam penelitian menggunakan adalah hasil wawancara dengan menggunakan teknik wawancara, dan beberapa tokoh di Kampung Salapan, interview, yaitu proses kemunikasi dan tokoh-tokoh di Desa Gempol atau interaksi untuk mengumpulkan tempat keberadaan kampung adat informasi dengan cara tanya jawab tersebut. Serta buku-buku yang antara informan, wawancara mengemukakan tentang pendidikan dilakukan dengan bebarapa orang karakter. Sumber data sekundernya yang berkompten dan mengetahui adalah adalah artikel, makalah serta seluk beluk tentang kampung adat 9, beberapa buku pendukung terkait ada beberapa orang yang di yang bisa memperkuat bekutuhan wawancara seperti Kang Ito Tokoh akan data penelitian, serta laporan pemuda Kampung 9, dan merupakan atau buku yang dikeluarkan oleh juru bicara kampung 9, selain itu juga pemerintah Kabupaten Karawang ada Kasdam, yaitu kepala Desa tentang Kampung Salapan. Gempol, dan orang yang berjasa Setiap penelitian tentu akan dalam melambungkan nama selalu berdasar dan berangkat dari kampung 9, selain itu ada Haji Lili sebuah masalah. Dalam penelitian tokoh masyarakat di desa Gempol kualitiatif, masalah yang dibawa oleh Kecamatan Banyusari Kabupaten peneliti akan menghasilkan tiga Karawang, dan Ade, seorang kemungkinan. Pertama masalah yang budayawan Karawang yang getol dibawa oleh peneliti bersifat tetap,

272  Yasir Amrullah (Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal…) p-ISSN 2620-5009 Andragogi: Jurnal Diklat Teknis Pendidikan dan Keagamaan  e-ISSN 2623-1190 Vol. 7, No. 2, Desember 2019

sehingga dari awal sampai akhir memungkinkan seberapa jauh peneliti penelitian akan sama. Yang kedua, siap dalam penelitiannya, yaitu masalah yang dibawa peneliti setelah meliputi: pemahaman metode dibawa oleh peneliti setelah masuk penelitian kualitatif, penguasaan penelitian, ia akan berkembang yaitu wawasan terhadap bidang yang memperluas atau memperdalam diteliti serta kesiapan peneliti masalah yang telah disiapkan. Dengan memasuki objek penelitian. demikian tidak terlalu banyak Teknik pengumpulan data terdiri perubahan sehingga hanya perlu dari observasi, wawancara dan penyempurnaan. Ketiga masalah dokumentasi. Karl Weick seperti yang bawa peneliti, setelah memasuki dikutip oleh Jalaludin Rahmat lapangan akan berubah total mendefinisikan observasi sebagai sehingga memungkinkan untuk "Pemilihan, pengubahan, pencatatan, penggantian masalah (Sugiono, 2008). dan pengkodean serangkaian perilaku Memang sebetulnya perubahan dan suasana yang berkenaan dengan masalah dalam penelitian kualitatif organisme in situ, sesuai dengan merupakan penelitian yang lebih baik, tujuan empiris. (Rahmat, 2007). karena ia dipandang mampu Observasi juga adalah suatu aktivitas melepaskan apa yang telah difikirkan terhadap suatu proses atau objek sebelumnya, hingga selanjutnya dengan maksud merasakan dan mampu melihat fenomena secara kemudian memahami pengetahuan lebih luas dan mendalam sesuai dari sebuah gejala dan ide yang dengan apa yang terjadi dan diketahui sebelumnya, untuk berkembang pada situasi sosial yang mendapatkan informasi yang diteliti. Oleh sebab itu maka dibutuhkan dalam sebuah penelitian. penelitian kualitatif harus mempunyai Nasution dalam (Sugiono, 2008) fokus penelitian, hal ini biasanya mengemukakan bahwa observasi juga karena penelitian kualitatif terlalu luas merupakan dasar semua ilmu masalah yang akan dikemukakannya, pengetahuan, yaitu fakta mengenai batasan masalah dalam penelitian dunia dan kenyataan yang diperoleh kualitatif disebut dengan fokus, yang melalui pengamatan. Observasi pada berisi pokok masalah yang bersifat penelitian ini adalah peneliti langsung umum. Dalam penelitian ini masalah mendatangi kampung adat Kampung hanya akan difokuskan kepada Salapan di desa Gempol Kecamatan peranan pendidikan karakter yang Banyusari Cilamaya Kabupaten terdapat di kampung adat Kampung Karawang, pada tanggal 25 Mei 2018, Salapan, sehingga dari pendidikan serta tanggal 19 Juni 2018. Selain itu karekater yang terdapat di kampung dilakukan penelitian di perpustakaan Salapan ini akan membentuk karakter sebagai cara untuk mendapatkan data dari karakter sebuah daerah yang sekunder dari library research. berada sekitar Kampung Salapan. Wawancara adalah salah satu Instrumen dalam penelitian ini teknik pengumpulan data dengan adalah si peneliti itu sendiri, oleh mempertemukan dua orang untuk karena itu peneliti sebagai instrumen bertukar informasi dan ide melalui harus juga "divalidasi", hal ini tanya jawab, sehingga dapat

Yasir Amrullah (Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal…)  273 Andragogi: Jurnal Diklat Teknis Pendidikan dan Keagamaan p-ISSN 2620-5009   Vol. 7, No. 2, Desember 2019 e-ISSN 2623-1190

dikonstruksikan makna dalam suatu adat. Desa atau kampung adat adalah topik tertentu, metode wawancara susunan asli yang mempunyai hak yang disebut juga dengan interview, untuk mengurus wilayah dan adalah salah satu cara untuk mengurus kehidupan masyarakat mendapatkan keterangan atau hukum adatnya. Dalam menjalankan pendirian secara lisan dari seorang pengurusan tersebut, desa adat responden. (Koentjoroningrat, 1991). mendasari diri pada hukum adat Wawancara dalam penelitian ini untuk mengatur dan mengelola dilakukan dengan orang-orang yang kehidupan masyarakat hukum adat dianggap berkompeten mengenai dan wilayah adatnya. Undang-undang Kampung Salapan, yang terdiri dari Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, penduduk Kampung Salapan, Kepala mengakui adanya desa adat yaitu Desa Gempol dan Seorang pemerhati pengakuan masyarakat hukum adat masalah budaya dari Disbudpar sebagai subjek hukum dalam sistem Kabuaten Karawang serta orang- pemerintahan, yakni menetapkan unit orang yang berkompeten dalam sosial masyarakat hukum adat seperti bidang budaya Karawang dan budaya nagari, huta, kampong, mukim dan Kampung Salapan. lain sebagainya sebagai badan hukum publik. Dokumentasi dilakukan dengan melakukan pemotretan, dan Pasal 103 Undang-undang perekaman wawancara dengan pihak Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa terkait di Kampung Salapan. menyatakan bahwa Desa adat sebagai badan hukum publik mempunyai Setelah semua dilakukan maka kewena-ngan tertentu berdasarkan langkah selanjutnya yang paling hak asal-usul yaitu : penting dan inti dari sebuah penelitian adalah penulisan laporan a. Pengaturan dan pelaksanaan penelitian. Laporan penelitian pemerintahan berdasarkan dilakukan sedemikian rupa dengan susunan asli atau dengan kata lain memperhatikan semua hal hasil dari pemerintahan berdasarkan struktur pengamatan langsung di lapangan. dan kelembagaan asli, seperti Selain itu penulisannya dengan nagari, huta, marga, dan kampong; mempertimbangkan dan mengambil b. Pengaturan dan pengurusan hak dari berbagai sumber, baik sumber ulayat atau wilayah desa; tertulis, sumber benda (artefact), maupun dari ide penulis sendiri c. Pelestarian nilai sosial budaya adat; (mentifact). d. Penyelesaian sengketa adat berdasarkan hukum adat yang TEMUAN DAN PEMBAHASAN berlaku di desa adat yang selaras 1. Kampung Adat Kampung Salapan dengan hak azasi manusia; Kampung adat atau desa adat e. Penyelenggaraan sidang bisa juga disebut dengan nagari, huta, perdamaian desa adat yang sesuai marga, kampong, dan lain-lain adalah dengan UU yang berlaku; unit pemerintahan (politik), sosial, ekonomi dan budaya masyarakat

274  Yasir Amrullah (Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal…) p-ISSN 2620-5009 Andragogi: Jurnal Diklat Teknis Pendidikan dan Keagamaan  e-ISSN 2623-1190 Vol. 7, No. 2, Desember 2019

f. Pemeliharaan ketentraman dan sebelumnya dinamakan Kampung ketertiban masyarakat desa adat Babakan. Secara administratif berada berdasarkan desa adat; di Kampung Salapan Desa Gempol Kecamatan Banyusari Cilamaya g. Pembagian kehidupan hukum adat. Kabupaten Karawang Provinsi Jawa Selain menjalankan tugas Barat (Lubis, 2013). kewenangan berdasarkan hak asal- Kampung 9 (Salapan, bahasa usul tersebut di atas, desa adat juga : Sembilan) berada kira-kira dapat menjalankan kewenangan yang 300 M dari Situs Jungklang. Lokasinya dilimpahkan pemerintah pusat dan persis 1,5 km dari Kalimas, yang daerah. Sehingga desa adat, huta, merupakan saluran irigasi sekunder nagari, dan kampong adat juga yang memanjang dari dari Selatan ke merupakan perpaduan unit sosial Utara yang sumber primernya adalah masyarakat adat dengan unit Sungai Citarum yang berpusat di pemerintahan, dalam konteks ini, Bendungan Jatiluhur Purwakarta. desa atau kampung adat adalah kuasi negara (state auxalary bodies). Kampung itu dimasukan sebagai kampung adat karena memiliki ciri Beberapa contoh desa adat khas, yaitu selalu dihuni oleh yang ada di Indonesia antara lain: sembilan keluarga saja. Menurut Kang Desa Wae Rebo di Nusa Tenggara Ito, salah satu tokoh pemuda di Timur, Kampung Saga di Nusa kampung tersebut: apabila keluarga Tenggara Timur, Desa Sadek di Nusa di sana melebihi sembilan keluarga, Tenggara Barat, Desa Les di Bali, desa maka salah satu keluarga harus keluar Suku Tengger di Bromo Jawa Timur, dari kampung tersebut, karena bila Kampung Sindang Barang di Jawa tidak maka salah satu anggota, atau Barat, Kampung Naga di Jawa Barat, salah satu keluarga, akan mengalami dan Kampung Salapan di Jawa Barat. musibah (Ito, 2018). Kesembilan Kampung 9 (Salapan) mulai kepala keluarga itu adalah: Ratim, dikenal sebagai kampung adat setelah Tarim, Narja, Samin, Warja, Sana, ditemukan sebuah situs arkeologi Wahju, Uwas, dan Warti (Lubis, 2010). bernama Situs Jungklang oleh Pusat Kampung ini akan tetap Penelitian dan Pengembangan bertahan sebagai Kampung Salapan Arkeologi Nasional (Puslitarkenas) dikarenakan terdapat aturan dan Jakarta tanggal 14 dan 16 Mei 2010. kepercayaan, bahwa apabila jumlah Situs tersebut berbentuk berupa keluarga melebihi 9 kepala keluarga, hamparan bata yang yang diyakini maka salah satu keluarga harus keluar merupakan sisa struktur dari sebuah dari kampung tersebut. Jika aturan ini bangunan candi, namun bentuk candi dilanggar maka kampung ini akan Jungklang itu belum diketahui secara mengalami musibah. Penduduk pasti, karena penelitian dan eskavasi kampung ini berjumlah 27 orang, belum benar-benar selesai dilakukan, terdiri dari 13 laki-laki, dan 14 orang namun dari strukturnya hampir mirip perempuan. Bila dilihat dari usia, dengan bebatuan candi yang terdapat pendiuduk dewasa beerjumlah 20 di Situs Jiwa Candi Batujaya orang, dan anak-anak berujumlah 7 Karawang. Kampung Salapan ini orang. (Disbudpar, 2018). Bila

Yasir Amrullah (Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal…)  275 Andragogi: Jurnal Diklat Teknis Pendidikan dan Keagamaan p-ISSN 2620-5009   Vol. 7, No. 2, Desember 2019 e-ISSN 2623-1190

dijumlahkan maka 20 + 7 = 27, dari Pakaian sehari-hari mereka 27 bila dijumlahkan lagi 2 + 7 = 9 (Ito, berwarna biru, warna biru merupakan 2018) begitulah filosofi kampung warna yang mengandung arti Salapan, semua hal di sini selalu kewibawaan, selain itu warna biru berjumlah sembilan, bangunan dipercaya akan memancarkan aura sembilan, rumah sembilan, sembilan percaya diri dan dapat dipercaya, tangkai padi di atas pintu, penduduk biasanya orang yang memakai ada 27 orang (2 +7 =9), bila ada yang pakaian warna biru adalah pribadi lahir, maka kemudian akan ada yang yang sopan, cerdas, simpatis dan meninggal, tidak boleh lebih dari 27 membawa ketenangan (MSN.com, orang. Dulu ada pernah ada yang 2018). mencoba membuat rumah, tidak Beberapa ritual upacara juga beberapa lama orang tersebut biasa dilakukan di Kampung Salapan, meninggal, dan bangunan tidak jadi seperti ngabungbang atau melekan, dibangun dan terbengkalai tidak yaitu kegiatan ritual yang biasa berpenghuni hingga saat ini. dilakukan pada malam sabtu, yang Kampung Babakan Nonclo biasanya dilakukan di lapangan (timbul) adalah sebutan masyarakat terbuka dan diisi dengan diskusi antar sekitar untuk menyebut Kampung warga atau pemberian pituah-pituah Salapan. Kampung tersebut termasuk dari tokoh masyarakat kampung kampung yang jauh dari dari Salapan, dan dilakukan selama keramaian, terpencil dan listrikpun semalam suntuk (Lubis, 2013) baru beberapa waktu baru terpasang. Upacara lain adalah nyalin atau Keunikan dari kampung ini bisa mipit, merupakan rangkaian upacara dilihat dari bentuk rumah yang ritual yang masih dilaksanakan hampir sama yaitu berbentuk persegi sebagian kecil petani, tapi di panjang (Disbudpar, 2018), terdiri dari Kampung Salapan, upacara ini dari ruang tamu dan ruang keluarga merupakan upacara yang rutin yang memanjang dari depan ke dilakukan ketika tanaman hendak belakang. Di sebelah kiri dan kanan dipanen dan akan diganti oleh terdapat kamar-kamar yang terdiri tanaman baru, makna nyalin itu dari 1 atau dua kamar tidur dan goah. sendiri mempunyai arti mengganti, Biasanya pada goah ini sesaji terdiri yaitu mengganti tanaman dengan dari bunga tujuh rupa, kemenyan, tanaman baru, upacara ini dilakukan kepala muda (dewegan) dan minuman setahun sekali di kampung Salapan kopi diletakan di atas padaringan, (Kasdam, 2018). Upacara-upacara sebuah peralatan yang terbuat dari tersebut selalu dilaksanakan karena tanah liat yang dibakar menjadi merupakan tradisi tapi juga adanya tembikar yang digunakan pada kepercayaan bahwa apabila tidak umumnya untuk menyimpan beras. Di dilaksanakan maka hal itu akan atas pintu rumah selalu tergantung berakibat tidak baik bagi kehidupan sembilan tangkai padi yang masyarakat di kampung Salapan merupakan tanda kemakmuran (Lubis, tersebut. 2013).

276  Yasir Amrullah (Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal…) p-ISSN 2620-5009 Andragogi: Jurnal Diklat Teknis Pendidikan dan Keagamaan  e-ISSN 2623-1190 Vol. 7, No. 2, Desember 2019

2. Pendidikan Karakter Berbasis terjadi proses alienasi nilai-nilai Kearifan Lokal di Kampung budaya masyarakat global sehingga Salapan memunculkan kegamangan nilai (bahkan split personality) (Hufad, Di era globalisasi seperti 2008). sekarang ini, serangan berbagai budaya luar dan instan begitu gencar Munculnya berbagai macam masuk ke relung-relung kehidupan fenomena sosial yang masyarakat. Serangan tersebut, memprihatinkan dan seolah mengiris- membuat ketidakpastian dalam iris rasa nalar seperti di atas, masyarakat, kehidupan bebas mendorong pemerintah untuk semakin merajalela, seiring dengan merusmuskan berbagai Kebijakan masuknya budaya tersebut sampai di Nasional Pembangunan Bangsa ruang sempit kamar tidur manusia. Berkarakter atau karakter bangsa. Begitu juga masyarakat menjadi Hal ini tercantum dalam sangat individualistik, tidak begitu Rencana Pembangunan Jangka mengenal masyarakat di sekitarnya. Panjang (RPJP) Nasional Tahun 2005- Memang hal ini merupakan ekses dari 2025, dalam UU Nomor 17 Tahun perkembangan ilmu pengetahuan dan 2007 dicantumkan: "....terwujudnya teknologi informasi dan komunikasi, karakter bangsa yang tangguh, perkembangan ini ternyata kompetitif, berakhlak mulia, dan mempengaruhi terjadinya pergeseran bermoral berdasarkan , yang nilai-nilai, baik nilai budaya, adat dicirikan dengan watak dan prilaku istiadat maupun yang paling manusia serta masyarakat Indonesia, fenomenal adalah pergeseran nilai yang beragam, beriman dan bertakwa agama. Agama seolah menjadi candu kepada Tuhan yang Maha Esa, bagi masyarakat. Perkembangan iptek berbudi luhur, bertoleran, bergotong ini juga nyaris menghilangkan batas royong, berjiwa patriotik, berkembang ruang dan waktu sehingga dunia dinamis, dan berorientasi iptek." seakan menyatu dalam satu kampung global (global Village). Pertukaran Oleh karenanya pendidikan informasi termasuk nilai antarbangsa karakter mempunyai urgensi yang berlangsung secara sangat cepat sangat luas dan multidimensional. dengan penuh dinamika, sehingga Untuk hal tersebutlah pentingnya dari sini akan mendorong terjadinya pendidikan karakter patut proses perpaduan nialai, kekaburan dilaksanakan, dengan anggapan nilai, bahkan terkikisnya nilai-nilai asli bahwa pendidikan karakter sejalan yang merupakan identitas suatu dengan tuntutan dan tantangan ke komunitas yang sakral menjadi profan depan yang akan menumbuhkan dan kini sedang berada di Sumber daya manusia yang unggul, persimpangan jalan (Hufad, 2008). tangguh berkarakter, memiliki jiwa Pada saat nilai-nilai advantage dari bertarung yang kuat dalam ideologi globalisasi mengalir deras ke menghadapi persaingan yang sangat segala penjuru dunia yang kompetitif ke depan. dihembuskan oleh para pencetus dan Karakter secara umum berasal pendukungnya, pada saat itulah dari Bahasa Inggris, Character,

Yasir Amrullah (Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal…)  277 Andragogi: Jurnal Diklat Teknis Pendidikan dan Keagamaan p-ISSN 2620-5009   Vol. 7, No. 2, Desember 2019 e-ISSN 2623-1190

memiliki arti watak, karakter, sifat dan stabil dalam individu (Kesuma, peran dan bisa juga dimaknakan 2007). dengan huruf (Echols & Shadily, Ratna Megawangi seperti dalam 1991). Karakter juga mempunyai arti buku Aan Hasanah, menyusun Tabiat, sifat-sifat kejiwaan, akhlak karakter yang harus diajarkan kepada atau budi pekerti yang membedakan peserta didik, yang kemudian disebut seseorang dengan yang lain, sebagai sembilan pilar pendidikan berkarakter artinya mempunyai tabiat; karakter, yaitu : mempunyai kepribadian (KBBI, 2018). 1) Cinta Tuhan dan kebenaran, Menurut Ditjen Mandikdasmen 2) Tanggungjawab, kedisiplinan dan Kementeian Pendidikan Nasional kemandirian, Karakter adalah cara berfikir dan 3) Amanah, berprilaku yang menjadi ciri khas tiap 4) Hormat dan santun, individu untuk hidup dan bekerja 5) Kasih sayang, kepedulian dan sama, baik dalam lingkup keluarga, kerjasama, masyarakat, bangsa dan negara, 6) Percaya diri, kreatif dan pantang individu yang berkarakter baik adalah menyerah, individu yang bisa membuat 7) Keadilan dan kepemimpinan, keputusan dan siap 8) Baik dan rendah hati, mempertanggungjawabkan tiap 9) Toleransi dan damai (Hasanah, akibat dari keputusan yang ia buat. 2017). Dalam agama Islam, karakter ini Sedangkan nilai pendidikan adalah akhlak, pendidikan akhlak Karakter menurut Kemdiknas, merupakan bagian penting dalam terdapat 18 nilai dalam pendidikan pembinaan kepribadian dan moral karakter versi Kemdiknas yaitu : bangsa. 1) Religius, Pendidikan karakter adalah 2) Jujur, suatu sistem penanaman nilai-nilai 3) Toleransi, karakter kepada warga sekolah, yang 4) Disiplin, meliputi komponen pengetahuan, 5) Kerja Keras, kesadaran atau kemauan, dan 6) Kreatif, tindakan untuk melaksanakan nilai- 7) Mandiri, nilai tersebut (Hasanah, 2017). 8) Demokratis, 9) Rasa Ingin Tahu, Menurut Doni Koesoema 10) Semangat Kebangsaan, Albertus, Pendidikan karakter adalah 11) Cinta Tanah Air, usaha yang dilakukan secara individu 12) Menghargai Prestasi, dan sosial dalam menciptakan 13) Komunikatif, lingkungan yang kondusif bagi 14) Cinta Damai, pertumbuhan kebebasan individu itu 15) Gemar Membaca, sendiri. Artinya pendidikan karakter 16) Peduli Lingkungan, adalah dinamika dan pengembangan 17) Peduli Sosial, dan kemampuan yang berkesinambungan 18) Tanggung Jawab (Suyadi, 2013) dalam diri manusia untuk mengadakan internalisasi nilai, Bila diimplementasikan di sehingga menghasilkan disposisi aktif kampung Salapan, maka akan

278  Yasir Amrullah (Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal…) p-ISSN 2620-5009 Andragogi: Jurnal Diklat Teknis Pendidikan dan Keagamaan  e-ISSN 2623-1190 Vol. 7, No. 2, Desember 2019

terdapat beberapa karakter yang Menurut Kasdam sikap religius dimiliki oleh para penduduk Kampung mereka tunjukan kepada orang yang Salapan antara lain : datang kepada mereka, meski tidak satu agama dengan mereka. Hampir a. Religius 100% penduduk kampung Salapan Religius adalah sikap dan prilaku adalah beragama Islam. Namun yang patuh dalam melaksanakan karena terdapat sebuah situs candi, ajaran agama yang dianutnya. Toleran bernama Candi Jungklang dan terhadap pelaksanaan ibadah agama merupakan cikal bakal kampung lain dan selalu hidup rukun dengan Salapan, sedangkan candi tersebut pemeluk agama lain. diklaim sebagai candi yang masih Kata religi berasal dari bahasa berhubungan dengan Situs Candi Jiwa asing yaitu religion, yang artinya Batujaya Karawang dan berhubungan agama atau kepercayaan akan adanya dengan agama Budha, maka kekuatan kodrati di atas manusia. seringkali mereka akan didatangi oleh Sedangkan religius berasal dari orang yang beragama Budha juga, religious yang artinya sifat religi yang sikap religius toleransi yang mereka terdapat pada diri seseorang tunjukan dengan kedatangan (Pengertian Religius, t.thn.). Karakter penganut agama lain tersebut. religius sangat penting dalam Kedatangan penganut agama Budha kehidupan seseorang dan menjadi biasanya berkaitan dengan upacara- sikap hidup yang mengacu pada upacaya keagamaan mereka. Dan bila tatanan dan larangan sikap yang telah ada kesulitan atau keperluan upacara, diatur dalam aturan agamanya. mereka pasti meminta bantuan kepada penduduk kampung Salapan Ito dan Kasdam sependapat (Kasdam, 2018) bahwa penduduk Kampung Salapan adalah masyarakat yang sangat b. Jujur religius, meskipun mereka berada di Perilaku yang didasarkan pada daerah Babakan Nonclo yang jauh upaya yang menjadikan dirinya dari keramaian, serta jauh dari riuh sebagai orang yang dapat dipercaya rendahnya masyarakat lain, tapi sikap dalam perkataan, tindakan dan religius itu terlihat dari keseharian pekerjaan. mereka. Sikap religius ini juga telah Jujur merupakan salah satu sifat ditanamkan pada anak-anak semenjak dasar manusia yang sebetulnya dini, tiap sore anak-anak akan cukup sulit untuk bisa diterapkan. berangkat dengan berjalan kaki ke Sifat jujur yang betul-betul jujur kampung sebelah untuk belajar biasanya hanya bisa diterapkan oleh mengaji kepada seorang kiai bernama orang-orang yang sudah terlatih H. Lili Abi Jamhari. Sehingga sikap semenjak kecil untuk menegakkan religius itu tertanam semenjak kecil, sifat jujur tersebut. Tanpa kebiasaan anak-anakpun bersekolah mulai dari jujur sejak kecil, sifat jujur tidak akan madrasah diniyah, madrasah dapat ditegakkan dengan sebenar- ibtidaiyah di kampung Gempol, benarnya jujur. sebelah kampung mereka (Ito, 2018)

Yasir Amrullah (Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal…)  279 Andragogi: Jurnal Diklat Teknis Pendidikan dan Keagamaan p-ISSN 2620-5009   Vol. 7, No. 2, Desember 2019 e-ISSN 2623-1190

Sifat jujur juga termasuk ke Penduduk kampung Salapan, dalam salah satu sifat baik yang bila dilihat termasuk sekelompok dimiliki oleh setiap manusia. Orang orang jujur, kalau tidak dikatakan yang memiliki sifat jujur merupakan dengan lugu, mereka akan selalu orang berbudi mulia dan yang pasti berkata apa adanya, begitu pula merupakan orang yang beriman. dengan kehidupan mereka. Mereka hidup dengan apa adanya. Tidak Meskipun jujur merupakan sifat muluk-muluk, hal ini selalu dasar dari setiap manusia, akan tetapi ditekankan oleh para tetua kampung pada kenyataannya masih banyak bila mereka berkumpul dalam upacara yang belum memahami makna dari ngabungbang atau melekan. Para kata jujur yang sebenarnya tersebut. tokoh akan selalu menekankan hal Hal ini terbukti dari masih banyaknya tersebut agar kampung mereka aman orang-orang yang mencampur sentosa, damai dan tidak terjadi apa- adukkan sifat jujur dengan sifat apa, untuk keselamatan mereka pada ketidakjujuran yang pada akhirnya generasi selanjutnya. mendatangkan berbagai macam malapetaka baik bagi dirinya sendiri Menurut Kang Ito pada maupun bagi orang lain yang ada di wawancara tanggal 25 Mei 2018, sekitar dia. Karakter Kejujuran mereka juga karena ada aturan yang mengikat, Pengertian jujur dilihat dari segi yang salah satunya mengharuskan bahasa adalah mengakui, berkata, mereka bersikap dengan jujur. Bila ataupun memberi suatu informasi tidak, akan ada akibat yang bukan yang sesuai dengan apa yang benar- hanya diterima oleh si pembuat benar terjadi/ kenyataan. Dari segi ketidak-jujuran tersebut, tapi bahasa, jujur dapat disebut juga mungkin saja akan menimpa seluruh sebagai antonim ataupun lawan kata penduduk yang ada di kampung bohong yang artinya adalah berkata Salapan (Ito, 2018). Begitulah karakter atau pun memberi informasi yang jujur masyarakat kampung Salapan, tidak sesuai dengan kebenaran. mereka dengan memegang teguh Jika diartikan secara lengkap, ajaran leluhur mereka harus juga maka jujur merupakan sikap berani menjalani tingkah laku jujur. seseorang ketika berhadapan dengan Jika tidak bukan hanya dia tapi bisa sesuatu atau pun fenomena tertentu jadi semua orang akan menerima dan menceritakan kejadian tersebut akibat yang tidak baik. tanpa ada perubahan/modifikasi c. Mandiri sedikit pun atau benar-benar sesuai dengan realita yang terjadi. Sikap Sikap dan prilaku yang tidak jujur merupakan apa yang keluar dari mudah tergantung pada orang lain dalam hati nurani setiap manusia dan dalam menyelesaikan tugas-tugas. bukan merupakan apa yang keluar Kemandirian adalah sikap (perilaku) dari hasil pemikiran yang melibatkan dan mental yang memungkinkan otak dan hawa nafsu (Pengertian Jujur seseorang untuk bertindak bebas, dan Macam-macam Sifat Jujur dalam benar, dan bermanfaat; berusaha Agama Islam, t.thn.) melakukan segala sesuatu dengan jujur dan benar atas dorongan dirinya

280  Yasir Amrullah (Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal…) p-ISSN 2620-5009 Andragogi: Jurnal Diklat Teknis Pendidikan dan Keagamaan  e-ISSN 2623-1190 Vol. 7, No. 2, Desember 2019

sendiri dan kemampuan mengatur diri berdagang, namun kebanyakan sendiri, sesuai dengan hak dan mereka adalah petani, dan kewajibannya, sehingga dapat kemandirian mereka sudah ditempa menyelesaikan masalah-masalah yang dari zaman yang telah lalu, sehingga dihadapinya; serta bertanggung mereka biasa hidup dengan jawab terhadap segala keputusan keterbatasan mereka. yang telah diambilnya melalui d. Demokratis berbagai pertimbangan sebelumnya. Di dalam kehidupan manusia, Pengertian mandiri bisa juga akan terdapat banyak konflik dan berarti mampu bertindak sesuai akomodasi (Wiyanarti, 2008). Hal ini keadaan tanpa meminta atau karena merupakan salah satu sifat tergantung pada orang lain. Mandiri dasar manusia. berdasarkan adalah dimana seseorang mau dan pengamatan penulis di kampung mampu mewujudkan Salapan terdapat dua jenis sifat kehendak/keinginan dirinya yang manusia yang menonjol: sifat manusia terlihat dalam tindakan/perbuatan yang rendah hati dan sifat manusia nyata guna menghasilkan sesuatu yang tinggi hati (Bahasa Sunda: (barang/jasa) demi pemenuhan merekedeweng). Sifat rendah hati kebutuhan hidupnya dan sesamanya. diwakili oleh orang yang paling tua Kemandirian secara psikologis dan dikampung tersebut bernama Warja, mentalis yaitu keadaan seseorang mungkin karena sudah sepuh, dia yang dalam kehidupannya mampu sangat rendah hati, handap asor memutuskan dan mengerjakan (lemah lembut), seperti ketika sesuatu tanpa bantuan dari orang menerima penulis dan rombongan. lain. Kemampuan demikian hanya Gaya bicaranya sederhana, murah mungkin dimiliki jika seseorang senyum, runtut dan terlihat bijaksana, berkemampuan memikirkan dengan dialah yang berinisiatif awal untuk seksama tentang sesuatu yang mendirikan musala di kampung dikerjakannya atau diputuskannya, Salapan, kecuali Salat Jumat, musala baik dalam segi-segi manfaat atau tersebut selalu dipakai untuk keuntungannya, maupun segi-segi melaksanakan sholat fardlu lima negatif dan kerugian yang akan waktu. Sedangkan sifat kedua adalah dialaminya. sifat tinggi hati (merekedeweng). Sifat Kasdam, Kepala Desa Gempol ini diwakili oleh kelompok yang Kecamatan Banyusari mengemukakan bernama Kang Ito, dia merupakan bahwa sebagai kampung adat, tentu nara sumber penulis. Dari gaya mereka berbeda dengan kampung bicaranya yang agak tinggi, lain yang ada di sekitarnya, mereka barangkali karena dia merupakan harus meiliki karakter mandiri dengan generasi baru, dialah juga salah satu tidak mengharapkan bantuan atau penduduk Kampung Salapan yang belas kasihan warga kampung lain, pernah mencoba berhijrah ke tempat meski mereka hidup dengan lain diantaranya ke Banten, dia pulang keterbatasan, mereka selalu mandiri, ke Kampung Salapan setelah dalam kehidupan mereka ada yang mendengar bahwa kampung akan yang bermata-pencaharian dikukuhkan sebagai sebuah kampung

Yasir Amrullah (Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal…)  281 Andragogi: Jurnal Diklat Teknis Pendidikan dan Keagamaan p-ISSN 2620-5009   Vol. 7, No. 2, Desember 2019 e-ISSN 2623-1190

adat secara permanen. Selain itu, ia pemerintahan demokrasi ini juga salah seorang yang kadang menganut asas dasar yaitu menentang keputusan atau pendapat pemerintahan berasal dari rakyat oleh orang lain terutama pendapat dari rakyat dan untuk rakyat. Warja yang merupakan orang yang Hakikat demokrasi adalah paling tua di kampung tersebut. sebuah sistem bermasyarakat dengan Beruntung, setiap acara melekan dan menekankan kekuasaan tertinggi ngabungbang, selalau ada pembicara yang berada di tangan rakyat. Hal ini dari tokoh-tokoh yang dianggap mencakup berbagai aspek didalam sebagai tokoh kampung serta pemerintahan. Seperti contoh didatangkan juga tokoh lain diluar pemilihan pemimpin negara atau kampung untuk memberi wejangan, presiden akan dipilih secara salah satunya adalah agar sesama demokratis yakni rakyat dapat penduduk Kampung Salapan selalu memilih calon presiden tanpa ada hidup rukun, aman damai, sehat dan paksaan dari pihak lain. sentosa. Oleh karena itulah yang muncul adalah karakter demokratis. Karakter demokratis menurut penuturan H. Lili Abi Jamhari dan Karakter demokratis adalah cara Kasdam, sangat dijunjung tinggi pada berfikir, bersikap dan bertindak yang masyarakat Kampung Adat Kampung menilai sama hak dan kewajiban Salapan, setiap penduduk di kampung dirinya dan orang lain. Demokratis Salapan ini mempunyai hak dan berasal dari kata demokrasi adalah kewajiban yang sama untuk menjaga hal yang sangat akrab dengan agar kampung mereka aman sentosa. kehidupan kita sebagai warga negara. Mereka semua mempunyai hak suara, Demokrasi merupakan sebuah sistem hingga apapun pendapat yang atau tatanan pemerintahan yang dianggap baik yang keluar dari salah dianut oleh suatu negara tertentu. satu mereka, maka akan dilaksanakan Pengertian demokrasi secara garis tanpa perlu lagi berdebat, tentang besar merupakan sebuah sistem apa pendapat itu. Memang kampung pemerintahan dimana setiap rakyat adat ini tidak terdapat ketua adatnya memiliki persamaan dan kesetaraan secara khusus, karena semua bersifat hak untuk mengemukakan pendapat, egaliter, orang yang tualah yang dan memilih sebuah pilihan tanpa ada nantinya akan selalu diminta unsur paksaan dari pihak lain. pendapat, jika ada perbedaan Makna demokrasi pada pendapat, dan bila para tetua dasarnya begitu sangat luas mengatakan iya, maka semua akan mengingat arti dari demokrasi itu dilaksanakan dengan suka cita. Hal ini sendiri adalah sebuah sistem biasanya mereka lakukan terutama pemerintahan yang mengatur tatanan pada saat upacara ngabungbang yang sebuah negara yang menyangkut mereka selalu laksanakan pada setiap pemerintah dan rakyat. Secara tidak malam sabtu. (Kasdam, 2018). langsung demokrasi memiliki makna Ngabungbang dalam istilah Sunda bahwa sesungguhnya pemerintahan sebetulnya merupakan istilah untuk dan kekuasaan tertinggi suatu negara permainan yang dilaksanakan pada berada ditangan rakyat. Sistem waktu bulan purnama, tanggal 14 tiap

282  Yasir Amrullah (Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal…) p-ISSN 2620-5009 Andragogi: Jurnal Diklat Teknis Pendidikan dan Keagamaan  e-ISSN 2623-1190 Vol. 7, No. 2, Desember 2019

tengah bulan ketika bulan terlihat memperdulikan akan adanya bercahaya sempurna. Tradisi keterbatasan sumber daya alam ngabungbang di masyarakat Sunda dalam menyediakan kebutuhan hidup pada dasarnya yaitu kegiatan tafakur bagi manusia dan keturunannya. atau mentapakuri diri dengan Tabiat yang kurang baik pada intropeksi, agar kualitas hidup manusia ini ternyata membentuk menjadi lebih baik, dengan lebih mental yang berpandangan bahwa mendekatkan diri kepada yang manusia semata-mata diciptakan pencipta Tuhan yang maha Esa. Di untuk menguasai alam serta keheningan malam biasanya orang keberadaan alam itu sendiri yang lebih bisa mengingat apa saja yang tidak mempunyai batas. telah dilakukannya di masa lampau Pada saat ketika alam tidak untuk intropeksi dan memohon dapat memenuhi kebutuhan manusia, ampunan dari Tuhan yang maha Esa akhirnya timbul berbagai macam hal agar diberi hidayah sehingga menjadi yang buruk yang terjadi di sekitar insan yang berkahlak baik manusia, seperti timbulnya kepalaran, (berakhlakul karimah). kekurangan gizi, munculnya wabah Namun di kampung Salapan, penyakit, bencana alam dan lain tradisi ngabungbang ini mereka sebagainya. Sehingga hal ini lakukan setiap malam sabtu, meski menyebabkan penderitaan yang malam sabtu itu lagi terang bulan berkepanjangan. atau gelap bulan, Mereka percaya Studi lain menunjukan bahwa bahwa setiap malam sabtu akan kualitas llingkungan hidup akan muncul cahaya kebiruan, yang akan menurun secara drastis sampai pada menerangi kampung mereka, dengan titik kerusakan yang parah, apabila munculnya cahaya biru tersebut, pola konsumsi manusia tetap sejalan maka kampung Salapan dan kampung dengan garis eksponensial. (Hayati, sekitarnya akan semakin aman dan 2008) Namun hal itu tidak terjadi sentosa (Disbudpar, 2018) pada masyarakat kampung adat e. Peduli Lingkungan Kampung Salapan. Penduduk kampung Sapalan merupakan Sikap dan tindakan yang selalu masyarakat yang sangat peduli berupaya mencegah kerusakan pada terhadap lingkungan sekitarnya. lingkungan alam sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk Menurut Ito, salah satu bentuk memperbaiki kerusakan alam yang kepedulian masyarakat kampung sudah terjadi (Ade, 2018). Salapan pada alam bisa dilihat dari perlakuan mereka terhadap Hasil studi terhadap lingkungan lingkungan tempat hidup mereka. menunjukan bahwa penyebab Ada sebuah kolam di depan kampung berbagai ganguan yang terjadi di setelah pintu gerbang, kolam tersebut planet bumi berakar dari tabiat dasar merupakan kolam keramat, karena di manusia sebagai imperialis biologis, dalamnya terdapat sepasang ikan dimana manusia memerlukan makan gabus yang diyakini sebagai cikal dan berkembang biak, tabiat itu bakal karuhun kampung Salapan ini, ternyata seringkali tanpa mereka merawat kolam tersebut

Yasir Amrullah (Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal…)  283 Andragogi: Jurnal Diklat Teknis Pendidikan dan Keagamaan p-ISSN 2620-5009   Vol. 7, No. 2, Desember 2019 e-ISSN 2623-1190

sedemikian rupa hingga bila kita melihat ke sana, maka akan terlihat keasrian kolam tersebut. Begitu juga dengan pintu masuk rumah mereka, di atasnya selalu digantungkan sembilan tangkai padi yang dianggap sebagai simbol kemakmuran, bila tiba saatnya, mereka akan mengganti sembilan tangkai itu dengan sembilan

tangkai yang baru. Hal ini Gambar 1. Kasdam (Kepala Desa Gempol) menunjukan kepada kepedulian sedang menunjukan 9 rangkaian padi yang mereka terhadap lingkungan mereka, harus ada di setiap pintu rumah di karena bila tidak digantungkan hal Kampung Salapan itu, maka akan berakibat kurang baik bagi kehidupan mereka selanjutnya. f. Kreatif Di dalam bidang bangunan pun, Berfikir dan melakukan sesuatu mereka sangat peduli dengan untuk menghasilkan cara atau hasil lingkungan yang ada. Ketika mereka baru dari sesuatu yang telah dimiliki. akan membangun rumah atau Definisi kreatif terkadang digunakan merenovasi rumah, mereka akan oleh para pengguna bahasa, baik mempergunakan bahan-bahan yang yang bertujuan positif maupun juga ada di sekitar mereka, mulai dari negatif. Secara singkat dan sederhana bambu, batu bata, ketika mereka pengertian kreatif adalah suatu membangun rumah, mereka akan kemampuan yang dimiliki seseorang membangun dengan memakai batu (atau sekelompok orang) yang bata hasil buatan mereka sendiri. memungkinkan mereka menemukan pendekatan-pendekatan atau Kepedulian masyarakat terobosan baru dalam menghadapi Kampung Salapan ditujukan juga situasi atau masalah tertentu yang adanya upacara nyalin atau mipit, biasanya tercermin dalam pemecahan upacara ini rutin dilaksanakan setahun masalah dengan cara yang baru dan sekali, yaitu upacara yang diadakan juga unik yang berbeda dan lebih saat akan panen dan di ganti dengan baik dari sebelumnya. tanaman baru. Ritual upacara ini dimaksudkan sebagai rasa syukur Kata "Kreatif" merupakan kata kepada Tuhan yang Maha Esa karena yang berasal dari bahasa Inggris: to telah melimpahkan nikmat dengan create, yang merupakan singkatan terlaksananya panen tersebut, dari: combine (menggabungkan)- upacara ini juga untuk berdoa, agar penggabungan suatu hal dengan hal panen yang akan datang dapat lain; reverse (membalik)-membalikan membawa keberhasilan. Ritual ini beberapa bagian atau proses; juga salah satunya dimaksudkan eliminate (menghilangkan)- untuk mengganti rangkaian padi yang menghilangkan beberapa bagian; ada di atas pintu, dengan 9 rangkaian alternatif (kemungkinan)- padi yang baru, dan telah ada sejak menggunakan cara, dengan yang lain; panen yang lalu. twist (memutar)-memutarkan sesuatu

284  Yasir Amrullah (Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal…) p-ISSN 2620-5009 Andragogi: Jurnal Diklat Teknis Pendidikan dan Keagamaan  e-ISSN 2623-1190 Vol. 7, No. 2, Desember 2019

dengan ikatan; elaborate (memerinci)- bertindak berdasarkan nilai-nilai yang memerinci atau menambah sesuatu. telah menjadi kepribadiannya. Menurut Anderos, kreatif adalah Pada setiap malam sabtu, proses pemikiran yang dapat masyarakat Kampung Salapan rutin mencetuskan dan melahirkan melaksanakan ritual ngabungbang berbagai gagasan baru dan yaitu kegiatan ngariung (berkumpul) merupakan sifat yang terbentuk dari di halaman kampung sepanjang suatu proses pengalaman sehingga malam hingga menjelang pagi. Acara orang tersebut akan terus ini diisi dengan pembacaan do'a kirim memperbaiki dan mengembangkan arwah dan silaturahmi antar warga, dirinya. yang dibahas adalah hal masalah kehidupan masyarakat Kampung Karakter ini seperti yang Salapan sambil menyantap hidangan dikemukakan oleh Kasdam dan Ade, yang disediakan dari iuran yang dimiliki oleh penduduk Kampung dikumpulkan dari iuran warga. Salapan, hal ini bisa terlihat dari banyaknya hasil berbagai keperluan Pada acara tersebut yang ternyata merupakan karya dan disampaikan petuah dan nasihat dari hasil dari kreatifitas masyarakat kepala atau tetua kampung, kadang Kampung Salapan, ada boboko, krucut suatu ketika petuah itu disampaikan dan topi khas kampung salapan. oleh ustaz atau kiai yang disegani masyarakat Kampung Salapan. Petuah Kreatifitas warga Kampung dan nasihat diberikan agar Salapan juga dapat diterima oleh masyarakat Kampung Salapan warga kampung lainnya di Desa memegang teguh ajaran-ajaran Gempol, bila ada warga kampung leluhur yang didasarkan pada ajaran sebelah memerlukan sesuatu, maka agama Islam (Ito, 2018) salah satunya adalah menggunakan jasa warga Kampung Salapan. Sebagai Petuah dan nasihat juga warga kampung yang terpencil dan disampikan agar masyarakat apa adanya, maka hal ini membuat Kampung Salapan memegang teguh warga Kampung Salapan jadi lebih serta mengamalkan karakter yang kreatif dibanding warga lainnya. telah dicontohkan oleh para leluhur mereka. 3. Peran Pendidikan Karakter pada Masyarakat Kampung Salapan Karakter religius berperan dalam sikap dan perilaku mereka Peran dalam Kamus Besar berdasarkan ajaran agama Islam, Bahasa Indonesia memiliki arti meski sering kedatangan orang sebagai perangkat tingkah atau sikap penganut ajaran agama lain yang yang diharapkan dimiliki oleh orang berhubungan dengan situs candi yang berkedudukan dalam Jungklang yang bercorak Hindu, masyarakat, sedangkan pendidikan ternyata menjadi benteng bagi karakter menurut Balitbang Puskur mereka untuk tetap menganut ajaran dan Perbukuan (2011) adalah usaha Islam, akan tetapi tidak melupakan menanamkan kebiasaan-kebiasaan sikap toleransinya terhadap orang yang baik (habituation) sehingga beragama lain yang ingin melakukan orang mampu bersikap dan dan

Yasir Amrullah (Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal…)  285 Andragogi: Jurnal Diklat Teknis Pendidikan dan Keagamaan p-ISSN 2620-5009   Vol. 7, No. 2, Desember 2019 e-ISSN 2623-1190

ritual agamanya di situs Candi sehingga apapun pendapat baik yang Jungklang. keluar dari salah satu anggota kampung, maka akan dilaksanakan Karakter jujur berperan dalam tanpa perlu berdebat kehidupan sehari-hari mereka, seperti berkepanjangan, semua orang mereka akan selalu berkata jujur dan bersikap egaliter dan menerima hidup apa adanya. Kejujuran ini juga pendapat baik dari siapapun. karena terdapat aturan yang mengikat bahwa bila mereka berlaku Peduli akan lingkungan sangat jujur maka selamanya kampung berperan dalam perlakuan mereka mereka akan aman sentosa, dan menjaga lingkungan alam tempat damai tidak terjadi apapun. Dahulu mereka hidup. Di dalam pernah ada salah seorang anggota pembangunan renovasi rumah atau kampung yang tidak jujur dengan bangunan mereka akan menggunakan mendirikan sebuah rumah, dan bahan yang ada di sekitar mereka, mengatakan bahwa itu hanya untuk seperti membuat batu-bata dari tanah gudang, ternyata dia membangun yang ada di kampung tersebut. satu rumah, sedangkan menurut adat Kepedulian masyarakat istiadat mereka bahwa jika ada orang Kampung Salapan juga ditunjukan yang membangun rumah tanpa dalam upacara nyalin atau mipit, merubuhkan dahulu rumah tersebut, upacara ini rutin dilakukan setahun maka rumah yang baru dibangunnya sekali yaitu upacara yang diadakan tidak akan jadi. Dan itu terjadi sampai saat akan panen dan ganti tanaman kini rumah itu tidak pernah jadi baru. Ritual acara ini dimaksudkan karena melebihi rumah yang sebagai ungkapan rasa syukur kepada seharusnya hanya sembilan rumah. Tuhan Yang Maha Esa karena telah (Ito, 2018). melimpahkan nikmat dengan Karekter mandiri berperan terlaksananya panen tersebut (Lubis, dalam kehidupan masyarakat 2013). Kampung Salapan. Meski kehidupan Peran karakter kreatif ditunjukan mereka seadanya, tapi mereka tidak dengan banyaknya hasil kreatifitas bergantung kepada orang lain, warga Kampung Salapan, mereka mereka mandiri dalam mencari nafkah membuat boboko, krucut atau bilik dan dalam kehidupan mereka. Mereka serta topi khas yang itu disebarkan ke menggunakan keahlian mereka kampung lain untuk dijual. Karakter masing-masing tanpa bergantung kreatif ini muncul seiring dengan pada belas kasihan orang lain yang keadaan mereka yang jauh (singkur) tidak sekampung dengan mereka. dari perkampungan lain di Desa Kemandirian ini sudah ditempa Gempol Kecamatan Banyusari. bertahun-tahun lamanya sehingga Kreatifitas ini juga berperan untuk mereka terbiasa dengan keterbatasan kelangsungan kehidupan warga dan mereka sendiri (Kasdam, 2018). masyarakat Kampung Salapan, tanpa Karakter demokratis berperan perlu menggantungkan kehidupan dalam kehidupan masyarakat mereka kepada orang lain. Kampung Salapan, setiap anggota

kampung sama mempunyai hak suara,

286  Yasir Amrullah (Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal…) p-ISSN 2620-5009 Andragogi: Jurnal Diklat Teknis Pendidikan dan Keagamaan  e-ISSN 2623-1190 Vol. 7, No. 2, Desember 2019

PENUTUP akan terjadi musibah dan keburukan bagi mereka dan kampung sekitar. 1. Simpulan

Dari kajian yang telah 2. Rekomendasi dipaparkan, dapat diambil sebuah Dengan keterbatasan yang ada simpulan, bahwa masyarakat adat pada masyarakat Kampung Salapan, dimanapun pasti mempunyai karakter diharapkan Pemda Kabupaten yang sesuai dengan tata aturan yang Karawang atau pemerhati kampung telah digariskan oleh para pendahulu adat dapat membantu mereka tetap mereka. Mereka berlaku seperti itu eksis dengan karakter mereka karena ada ikatan dengan aturan masing-masing, fasilitas infrastruktur tersebut. Pada masyarakat Kampung atau fasilitas yang lain sangat Salapan, paling tidak terdapat 6 dibutuhkan mereka supaya mereka karakter baik yang diamalkan oleh dapat memperbaiki taraf kehidupan mereka, yaitu religius, jujur, mandiri, mereka. Begitu juga fasilitas ibadah demokratis, peduli lingkungan dan yang hanya berupa kecil, kreatif. Alasan mereka melakukan hal dapatlah diperbaiki sehingga mereka itu karena mereka mengikuti aturan dapat beribadah dengan khusu dan adat yang telah turun-temurun tenang. diamalkan oleh mereka, jika tidak mengamalkannya maka mereka takut

DAFTAR PUSTAKA

Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum dan Perbukuan. (2011). Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter. Jakarta: Kemendiknas.

Creswell, J. W. (2015). Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed. (A. L. Lazuardi, Penerj.) Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Disparbud. (2015, Agustus 31). Dipetik Juni 24, 2018, dari http://www.disparbud.jabarprov.go.id/applications/frontend/index.php?mod=news&a ct=showdetail&id=2005

Echols, J. M., & Shadily, H. (1991). Kamus Inggris-Indonesia. Jakarta: Gramedia.

Hasanah, A. (2017). Pendidikan Karakter Berperspektif Islam. Bandung: Insan Komunika.

Hayati, S. (2008). Pendidikan Lingkungan Hidup. Dalam Tim Pengembang Ilmu Pendidikan UPI, Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. Bandung: Imperial Bhakti Utama.

Hufad, S. S. (2008). Pendidikan Nilai. Dalam Tim Pengembang Ilmu Pendidikan UPI, Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. Bandung: Imperial Bhakti Utama.

Kesuma, A. D. (2007). Pendidikan Karakter: Strategi Pendidikan Anak Bangsa. Jakarta: Grasindo.

Koentjoroningrat. (1991). Metode Wawancara. In Koentjoroningrat, Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Koentjoroningrat. (2009). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.

Yasir Amrullah (Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal…)  287 Andragogi: Jurnal Diklat Teknis Pendidikan dan Keagamaan p-ISSN 2620-5009   Vol. 7, No. 2, Desember 2019 e-ISSN 2623-1190

Lubis, N. H. (2013). Sejarah Jawa Barat Jilid I. Bandung: Masyarakat Sejarahwan Indonesia Cabang Jawa Barat.

Pengertian Jujur dan Macam-macam Sifat Jujur dalam Agama Islam. (t.thn.). Dipetik Juni 25, 2018, dari DefinisiMenurutParaAhli.com: https://pengertiandefinisi.com/pengertian- jujur-dan-macam-macam-sifat-jujur-dalam-agama-islam/

Pengertian Religius. (t.thn.). Dipetik Juni 26, 2018, dari DefinisiMenurutParaAhli.com: http://www.definisimenurutparaahli.com/pengertian-religius/

Rahmat, J. (2007). Metode Penelitian Komunikasi Dilengkapi Contoh Analisis Statistik. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Singarimbun, I. (1989). Pemanfaatan Perpustakaan. Dalam M. Singarimbun, Metode Penelitian Survey. Jakarta: LP3ES.

Stratuss, A., & Corbin, J. (2003). Dasar-dasar Penelitian Kualitatif: Tatalangkah dan Teknik- teknik Teoritisasi Data. (I. Muttaqien, & M. Shodiq, Penerj.) Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sugiono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suyadi. (2013). Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Veronica, I. (2017, Januari 17). Demokrasi: Pengertian, Makna, dan Hakikat Demokrasi. Dipetik Juni 25, 2018, dari http://www.antotunggal.com/2017/01/demokrasi-pengertian- makna-dan-hakikat.html

Wiyanarti, E., dkk. (2008). Sejarah dan Keberagamaan. Bandung: Jurusan Pendidikan Sejarah UPI.

Wawancara : Ade. Wawancara Mengenal Kampung 9. (Pewawancara : Yasir Amrullah), tanggal 25 Mei 2018

Kang Ito. Wawancara Mengenal Kampung 9. (Pewawancara : Yasir Amrullah), tanggal 25 Mei 2018

Kasdam (Kepala Desa Gempol). Wawancara Mengenal Kampung 9. (Pewawancara : Yasir Amrullah), tanggal 25 Mei 2018

H. Lili Abi Jamhari. Wawancara Mengenal Kampung 9. (Pewawancara : Yasir Amrullah) Tanggal 26 Mei 2018

288  Yasir Amrullah (Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal…)