RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH

BAB II – PROFIL KABUPATEN ROKAN HILIR

2.1. Wilayah Administrasi

Kabupaten Rokan Hilir terletak di bagian paling utara dari Provinsi , yang juga merupakan wilayah pesisir timur Pulau Sumatera. Kabupaten Rokan Hilir memiliki luas wilayah 8.881,59 Km2 atau 888.159 Hektar, terbagi atas 14 kecamatan, terletak pada koordinat 1°14' sampai 2°45' Lintang Utara dan 100°17' hingga 101°21' Bujur Timur.

Batas Administrasi Kabupaten Rokan Hilir :

II - 1 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hilir

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH

– Sebelah Utara berbatasan dengan Selat Malaka; – Sebelah Selatan berbatasan dengan Kec. Mandau (Kab. Bengkalis) dan Kec. Kuto Darussalam, Kepenuhan, Tambusai (Kabupaten Rokan Hulu); – Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Labuhan Batu (Provinsi Sumatera Utara); – Sebelah Timur berbatasan dengan Kec. Bukit Kapur Kota .

Kabupaten Rokan Hilir berada pada posisi dijalur pelayaran internasional Selat Malaka sehingga Kabupaten Rokan Hilir menjadi salah satu gerbang lintas batas perdagangan regional yang cukup penting bagi Provinsi Riau, yaitu dari/ke Selangor - Malaysia maupun ke Sumatera Utara. Berdasarkan kebijakan pembangunan Kabupaten Bengkalis sebelum pemekaran, di Kabupaten Rokan Hilir terdapat 2 dari 6 gerbang lintas batas yang ditetapkan, yaitu Panipahan dan Sinaboi. Kabupaten Rokan Hilir juga memiliki keunggulan geografis yang lain sehubungan dengan kedekatan dan aksesibilitasnya yang baik ke Kota Dumai. Dalam PP No. 26 Tahun 2008 tentang RTRWN, Kota Dumai telah ditetapkan sebagai salah satu Pusat Kegiatan Nasional (PKN) di Provinsi Riau, yang salah satu fungsi utama pelayanannya adalah sebagai pusat kegiatan dan alih muat angkutan laut nasional dan internasional, termasuk di dalamnya untuk angkutan CPO dan Migas. Hingga saat ini, keberadaan Pelabuhan Dumai sangat membantu dalam proses angkutan CPO yang diproduksi di Kabupaten Rokan Hilir. Dalam hal ini Kabupaten Rokan Hilir menjadi PKW (Pusat Kegiatan Wilayah) dalam katagori II/B yang mengisyaratkan sebagai daerah sentra produksi. Dalam rangka mengoptimalkan keunggulan geografis wilayah yang berada pada jalur pelayaran internasional Selat Malaka diharapkan hal yang lain juga dapat dilakukan dengan peningkatan pelabuhan yang ada di Kabupaten Rokan Hilir.

II - 2 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hilir

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH

Tabel 2. 1 Nama-nama Ibukota dan Luas Wilayah Kecamatan

Sumber : Rokan Hilir Dalam Angka, 2013

II - 3 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hilir

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH

Gambar 2. 1 Peta Administrasi Kabupaten Rokan Hilir

II - 4 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hilir

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH

2.2. Potensi Wilayah Potensi wilayah Kabupaten Rokan Hilir meliputi:

- Pariwisata - Perikanan - Pertanian - Industri - Perkebunan - Pelabuhan

Di samping potensi wilayah tersebut, Wilayah Kabupaten Rokan Hilir juga merupakan wilayah strategis karena merupakan wilayah perbatasan dengan Negara Malaysia dengan demikian merupakan potensi usaha perdagangan melalui:

1. KESR IMS-GT 2. KESR IMT-GT

Wilayah ini telah dihubungkan dengan 2 gerbang lintas batas di Pelabuhan Sinaboi dan Panipahan. Selanjutnya dapat dikembangkan di Kota Bagan Siapiapi serta pengembangan Kawasan Kepulauan di Gugus Pulau Jemur sebagai kawasan wisata dan pengembangan kawasan strategis nasional untuk pulau pulau kecil terluar.

2.2.1. Bahan Galian Wilayah Kabupaten Rokan Hilir terbentuk dari batuan berumur tersier dan bahan endapan berumur kuarter. Berdasarkan jenis batuan yang ada, maka dijumpai potensi bahan tambang yang meliputi bahan galian golongan A (strategis), dan bahan galian golongan C (bahan bangunan, industri, mistrates, strategis dan nirvital). Bahan galian golangan A (strategis) berupa minyak bumi dan gas yang terdapat di Kecamatan Tanah Putih dan Rimba Melintang. Minyak bumi dan gas ini telah dieksploitasi oleh PT Cd. Caltex Pasipic (CPI) yang sekarang berganti menjadi PT. Cepron Indonesia, dan masih berlangsung hingga saat ini.

Bahan galian golongan C (bahan bangunan, industri, nistrates strategis dan nirvital), di deteksi berupa jenis pasir kwarsa (PK) yang diperkirakan seluas 135 Ha tersebar di Kecamatan Bangko dan Tanah Putih; pasir (PS) seluas 74 Ha di Kecamatan Bangko dan Tanah Putih ; tanah urug (TU) dan tanah liat (Ti) terdapat di Kecamatan Bangko. Potensi sumber daya galian golongan C ini, setidaknya dapat menjadi pendorong bagi timbulnya kegiatan II - 5 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hilir

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH pembangunan yang sedang dilakukan saat ini. Namun potensi galian ini, masih memerlukan eksploitasi lebih lanjut dengan mempertimbangkan pada dampak lingkungan yang ditimbulkan dari kegiatan eksploitasi yang akan dilakukan.

2.2.2. Pertanian Hampir dua puluh lima persen perekonomian Kabupaten Rokan Hilir bersumber dari kategori sektor pertanian, sehingga pembangunan bidang ekonomi dititik-beratkan pada sektor pertanian guna mendorong dan menopang sektor industri dan sektor perdagangan serta sektor-sektor lainnya.

Pembangunan sektor pertanian diarahkan untuk meningkatkan produksi pangan yaitu beras, palawija dan hortikultura. Peningkatan produksi perkebunan lainnya melalui intensifikasi, ekstensifi-kasi dan rehabilitasi tanaman perkebunan.

Pada tahun 2015 luas lahan di Kabupaten Rokan Hilir tercatat 888.159 ha. Lahan yang digunakan untuk hutan negara 20.948 ha, perkebunan 374.915 ha, tegal /kebun/ladang/ huma 76.296 ha, pekarangan/lahan untuk bangunan dan halaman sekitarnya 346.360 ha, lahan yang sementara tidak diusahakan 22.859 ha, sawah 20.243 ha, padang rumput 1.356 ha dan sisanya seluas 6.994 ha digunakan untuk lain-lain.

Dalam Hal Kawasan Sentra Produksi, Wilayah Kabupaten Rokan Hilir telah dikembangkan sebagai KSP yaitu:

KSP PADI/BERAS : KSP PERIKANAN :

1. Kec. Rimba Melintang 1. Kec. Pasir Limau Kapas 2. Kec. Bangko Pusako 2. Kec. Sinaboi 3. Kec. Sinaboi 3. Kec. Bangko 4. Kec. Kubu 4. Kec. Kubu

Data tanaman pangan meliputi luas panen dan produksi tanaman bahan makanan, sayur-sayuran dan buah-buahan yang diperoleh dari Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Rokan Hilir. Selama periode 2015 luas

II - 6 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hilir

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH panen tanaman padi adalah 12.997 hektar (ha), yang terdiri dari padi sawah 12.997 ha.

Sedangkan produksinya 52.118 ton yang terdiri dari padi sawah 52.118 ton dan padi ladang 0,00 ton. Sedangkan luas panen tanaman pangan lainnya hanya 10,88 persen dari total luas panen tanaman pangan yaitu 1.587 ha dengan produksi 9.499 ton.

Luas panen tanaman sayur-sayuran adalah 749 ha dengan produksi 2.038 ton, sedangkan produksi tanaman buah-buahan sebesar 3.429 ton.

Pembangunan subsektor peternakan tidak hanya untuk meningkatkan populasi dan produksi ternak dalam usaha memperbaiki gizi masyarakat tetapi juga untuk meningkatkan pendapatan peternak. Populasi ternak di Kabupaten Rokan Hilir pada tahun 2015 tercatat: sapi 18.167 ekor, kerbau 96 ekor, kambing/domba 16.310 ekor dan babi 7.535 ekor.

Pengembangan sub sektor perikanan di Kabupaten Rokan Hilir diharapkan dapat mendukung peningkatan produksi sehingga secara tidak langsung akan menaikkan kesejahteraan yang tercermin dari pendapatan rumah tangga perikanan per tahun. Produksi ikan di Kabupaten Rokan Hilir pada tahun 2009 adalah 56.450,40 ton yang terdiri dari 54.112 ton perikanan laut, 2.263 ton perikanan umum, 59,90 ton budidaya kolam, dan 15,10 ton budidaya kerambah.

2.2.3. Pariwisata Sebagai Kabupaten baru yang masih terus berbenah, pembangunan dibidang kepariwisataan di Kabupaten Rokan Hilir terus ditingkatkan, walaupun arus kunjungan wisatawan kedaerah ini belum signifikan jumlahnya. Untuk itu pemerintah daerah terus mempersiapkan sarana dan prasarana pendukung seperti perencana dan pengembangan pelabuhan laut Bagan Siapiapi, Penipahan dan Sinaboi yang dipersiapkan sebagai pintu gerbang pendaratan penumpang antar pulau dan antar negara yang menghubungi pelabuhan-pelabuhan laut terdekat di negara tetangga Malaysia seperti Port Klang dan Port Dikson, dan lain sebagainya.

Beberapa kota dan tempat-tempat menarik di Kabupaten Rokan Hilir terus berbenah untuk dijadikan tujuan yang menarik bagi wisatawan seperti kota II - 7 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hilir

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH nelayan Panipahan, Pulau Halang dan Sinaboi serta Bandar lama Bagan Siapiapi. Selain itu, juga dikembangkan kawasan baru pengembangan Kota Bagan Siapiapi di Batu 6 Bagan Siapiapi. Di lokasi ini direncanakan pembangunan pusat pemerintah dengan arsitektur bernuansa “Kubah” pada setiap bangunannya dengan menghadap muara sungai Rokan. Adapula kota- kota dengan latar belakang agrowisata seperti Bagan Batu, Pujud dan Sedinginan, Kubu dan Tanah Putih menyuguhkan unsur budaya sebagai ciri wilayahnya.

Untuk wisata petualangan, beberapa lokasi menjanjikan nuansa tersendiri bagi pengunjung, seperti menyaksikan dan bermain dengan atraksi alam gelombang bono di sungai Rokan, menyusuri pedalaman hutan tropis Kabupaten Rokan Hilir, Meliputi habitat buaya di Pedamaran dan lain sebagainya. Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir meyakini adanya keikutsertaan pihak swasta menggeluti sektor ini, bisnis kepariwisataan di Kabupaten Rokan Hilir akan maju dan dapat menjadi salah satu sektor primadona di kemudian hari. Untuk wisata budaya, primadonanya adalah ” Ritual Bakar Tongkang” yang merupakan acara tradisional masyarakat Tionghoa di Bagan Siapiapi.

 Pulau Jemur Pulau Jemur terletak lebih kurang 45 mi dari Ibukota Kabupaten Rokan Hilir Bagan Siapiapi, dan 45 mil dari Negara Tetangga Malaysia, dan Provinsi Sumatera Utara merupakan Provinsi yang terdekat dari Pulau Jemur. Pulau Jemur sebenarnya merupakan gugusan pulau-pulau yang terdiri dari beberapa buah pulau antara lain, Pulau Tekong Emas, Pulau Tekong Simbang, Pulau Labuhan Bilik serta pulau-pulau kecil lainnya.

Pulau Jemur memiliki pemandangan dan panorama alam yang indah. Selain itu Pulau Jemur sangat kaya dengan hasil lautnya, dan juga dihuni spesies Penyu, dimana pada musim tertentu penyu-penyu itu naik ke pantai untuk bertelur. Satwa langka ini dapat bertelur sebanyak 100 sampai 150 butir setiap ekornya.

Potensi wisata lain di Pulau Jemur antara lain adalah Goa Jepang, Menara Suar, bekas tapak kaki manusia, perigi tulang, sisa-sisa pertahanan Jepang , Batu Panglima Layar , Taman Laut, dan pantai berpasir kuning emas. Bila dilihat dari potensi, letak dan posisi Pulau Jemur sangat cocok dikembangkan menjadi kawasan Resort, dimana

II - 8 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hilir

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH

berbagai kegiatan wisata sangat banyak untuk dapat dikembangkan di Pulau Jemur ini, diantaranya, berselancar, menyelam, dayung dan sebagainya

 Pulau Tilan Dengan menempuh jarak ± 20 km dari Ujung Tanjung Kecamatan Tanah Putih, atau bila perjalanan melalui Dumai, dengan menempuh jarak sekitar 40 km, kita akan sampai di Desa Rantau Bais. Pulau Tilan terletak di seberang Desa Rantau Bais yang dibelah oleh Sungai Rokan. Bila ingin ke Pulau Tilan, kita harus memakai sampan memakan waktu 10 menit, maka kita akan sampai di bibir pantai Pulau Tilan.

Panorama alam yang indah merupakan potensi pariwisata yang sangat besar, yang menjadi catatan , antara Desa Rantau Bais dengan Pulau Tilan merupakan satu kesatuan yang tidak bisa terpisahkan dalam pengembangan dan pembangunan pariwisata. Pulau Tilan mempunyai pantai yang sangat indah di sepanjang aliran sungai Rokan dan sangat berpotensi untuk pengembangan wisata air, argo wisata dan wisata alam.

 Danau Napangga Danau Napangga yang mempunyai luas sekitar 500 ha ini, memiliki pesona alam yang sangat indah. Lokasi danau Napangga ini terletak 70 km dari Ujung Tanjung di Kecamatan Tanah Putih. Tepatnya di hulu sungai Batang Kumuh desa Tanjung Medan berbatasan dengan Kabupaten Rokan Hulu dan Provinsi Sumatera Utara. Danau Napangga memiliki keunikan tersendiri karena menurut legenda Danau ini merupakan tempat persinggahan Raja pada zaman dahulu dan Danau ini terdapat sumber ikan.

Jalan menuju lokasi Danau Napangga hampir semua sudah diaspal, sehingga sangat memudahkan kita untuk mengunjungi Danau Napangga. Bila dilihat dari potensi yang ada, Danau Napangga ini sangat cocok dikembangkan menjadi wisata air, dengan dibangunnya cottage di bibir danau.

 Desa Rantau Bais Kampung yang termasuk dalam wilayah Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir ini memiliki rumah-rumah tua yang berarsitektur melayu tradisional dengan mempunyai sekitar 400 KK. Kampung Bais mempunyai pepohonan yang rindang, daerahnya yang hijau tanpa disentuh berbagai

II - 9 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hilir

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH

macam bentuk polusi udara ditambah dengan ayunan pohon kelapa, membuat kita nyaman tinggal di kampung Rantau Bais. Kampung yang berhadapan dengan pulau Tilan ini, dibatasi oleh Sungai Rokan. Kampung Rantau Bais mempunyai adat istiadat yang masih alami tanpa disentuh oleh budaya asing yang membuat kita untuk sejenak melamun seakan- akan kita berada pada zaman tempo doeloe.

Yang menjadi nilai tambah bagi kampung Rantau Bais, ketika sore datang, kita dapat menikmati pemandangan alam di sungai Rokan dengan berbagai macam ternak di seberang. Bila dilihat dari potensi yang ada, kampung Rantau Bais sangat cocok dijadikan sebagai kampung wisata, maka bila orang mau melihat adat istiadat dan budaya masyarakat Kabupaten Rokan Hilir, maka cukuplah datang di Kampung Rantau Bais.

 Acara Bakar Tongkang Pada tanggal 16 bulan 5 penanggalan imlek adalah merupakan hari ulang tahun dewa Kie Ong Ya, di Bagan Siapiapi setiap tahunnya dilaksanakan upacara tradisional masyarakat keturunan Tionghoa yang di sebut Go Ge Lak, atau yang lazim di kenal di kalangan masyarakat Melayu dengan upacara bakar Tongkang. Upacara bakar Tongkang ini adalah upacara pemujaan terhadap dewa laut Kie Ong Ya yang menguasai lautan. Orang-orang yang datang ke Bagan Siapiapi pada acara berlangsung tidak hanya dari desa-desa atau nelayan sekitar Bagan Siapiapi, melainkan juga datang dari kota-kota besar di Indonesia seperti Medan, , Jakarta, Surabaya, dan lain sebagainya. Bahkan banyak pula yang datang dari manca negara seperti Malaysia, Singapura, Hongkong, Taiwan dan Australia.

Bila dilihat dari potensi yang ada , maka upacara bakar tongkang ini mempunyai potensi yang sangat besar. Upacara bakar tongkang ini sangat cocok dikembangakan dan dikemas menjadi suatu event wisata andalan bagi Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir.

 Bono Sungai Rokan Bono merupakan gelombang yang sangat besar, dengan menyatukan gelombang laut, kemudian gelombang tersebut menghempas ke muara sungai Rokan serta melintas menyisir bibir sungai Rokan. Bila kita lihat, Bono mempunyai potensi yang amat besar, dengan menjadikan Bono sebagai wisata adventure, maka permainan dengan Bono merupakan spesialisasi

II - 10 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hilir

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH wisata, bagi sebagian orang yang menyukai tantangan, karena Bono merupakan jenis wisata minat khusus.

2.3. Demografi dan Urbanisasi 2.3.1. Jumlah penduduk

Penduduk Kabupaten Rokan Hilir pada tahun 2010 adalah 620.337 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk 8,04% per tahun. Jumlah penduduk ini terdiri dari penduduk laki-laki sebanyak 322.336 jiwa dan perempuan sebanyak 298.001 jiwa. Sex ratio Kabupaten Rokan Hilir adalah 108, yang berarti dari 208 jiwa penduduk, ada 100 perempuan.

Tabel 2. 2 Jumlah, Kepadatan dan Sex Ratio Penduduk Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2012

JUMLAH LUAS JUMLAH SEX NO KECAMATAN PENDUDUK (KM²) JIWA RATIO LK PR 1. Tanah Putih 1.933,23 33.309 30.745 64.054 108,34 2. Pujud 984,90 35.061 32.599 67.660 107,55 3. Tanah Putih Tanjung Melawan 198,39 6.578 6.291 12.869 104,56 4. Rantau Kopar 213,13 3.297 3.135 6.432 105,17 5. Bagan Sinembah 847,35 68.592 63.553 132.145 107,93 6. Simpang Kanan 445,55 13.921 12.857 26.778 108,28 7. Kubu 1,061,06 24.376 22.378 46.754 108,93 8. Pasir Limau Kapas 669,63 20.564 19.172 39.736 107,26 9. Bangko 482.56 35.664 34.298 69.962 103.98 10. Sinaboi 335,48 7.099 6.412 13.511 110,71 11. Batu Hampar 284,31 4.419 4.009 8.428 110,23 12. Rimba Melintang 235,48 22.722 20.999 43.721 108,21 13. Bangko Pusako 732,52 29.549 27.211 56.760 108,59 14. Pekaitan 458 6.729 6.539 13.268 102,91 JUMLAH 8.881,59 322.336 298.001 602.078 107,47 Sumber: BPS Kabupaten Rokan Hilir, 2013

II - 11 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hilir

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH

Gambar 2. 2 Komposisi Penduduk (%) di Kab Rokan Hilir Tahun 2012

2.3.2. Jumlah penduduk miskin Kemiskinan merupakan permasalahan yang selalu terjadi di belahan dunia dengan tingkat kompleksitas yang berbeda-beda. Berdasarkan data yang diperoleh dari BPS Riau, jumlah penduduk miskin di Kabupaten Rokan Hilir pada tahun 2012 sebesar 44.616 jiwa dengan garis kemiskinan sebesar Rp 292.179,00. Jumlah penduduk miskin ini mengalami kecenderungan penurunan dari tahun 2003 sampai tahun 2012. Ada tahun 2003, jumlah penduduk miskin sebesar 54.500 jiwa. Sedangkan pada tahun 2012, jumlah penduduk miskin mengalami penurunan sebesar 51,39% menjadi sebesar 28.012 jiwa

II - 12 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hilir

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH

Tabel 2. 3 Jumlah Penduduk Miskin Tahun Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2003-2012

No Tahun Jumlah 1 2003 48.300 2 2004 49.400 3 2005 42.400 4 2006 38.300 5 2007 48.720 6 2008 61.272 7 2009 55.956 8 2010 51.700 9 2011 43.766 10 2012 44.616 Sumber : BPS Riau, 2013

Sumber : BPS Riau dan Analisa, 2014 Gambar 2. 3 Grafik Jumlah Penduduk Miskin Tahun Kabupaten Rokan Hilir 2003-2012

2.3.3. Laju pertumbuhan penduduk Rata-rata jumlah penduduk Kabupaten Rokan Hilir selama tiga tahun terakhir dirinci berdasarkan kecamatan memperlihatkan pertumbuhan penduduk dari tahun 2005 – 2010 mengalami peningkatan yang cukup besar.

II - 13 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hilir

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH

Tabel 2. 4 Banyaknya Penduduk Menurut Kecamatan Tahun 2005 – 2010

KECAMATAN 2005 2006 2007 2008 2009 2010

1. Tanah Putih 41.347 43.501 46.301 48.801 56.850 64.054 2. Pujud 48.020 50.522 53.774 56.678 62.338 67.660 3. Tanah Putih Tanjung 8.176 8.602 9.155 9.650 11.932 12.869 Melawan 4. Rantau Kopar 6.109 6.427 6.841 7.212 6.230 6.432 5. Bagan Sinembah 110.921 116.700 124.213 130.921 124.577 132.145 6. Simpang Kanan 20.006 21.049 22.404 23.614 25.090 26.778 7. Kubu 32.036 33.705 35.875 37.812 43.328 46.754 8. Pasir Limau Kapas 29.490 31.026 35.208 37.109 38.235 39.736 9. Bangko 76.885 80.890 86.089 90.729 92.530 69962 10. Senaboi 9.410 9.900 10.538 11.107 12.354 13.511 11. Batu Hampar 5.648 5.942 6.325 6.667 7.951 8.428 12. Rimba Melintang 26.874 28.274 30.091 31.712 39.776 43.721 13. Bangko Pusako 39.331 41.380 44.043 46.413 53.057 56.760 14. Pekaitan - - - - - 13.268 JUMLAH 454.253 477.918 510.857 538.425 574.248 602.078 Sumber : BPS Kabupaten Rokan Hilir Th 2010

2.3.4. Persebaran penduduk

Kepadatan penduduk di Kabupaten Rokan Hilir tahun 2010 mencapai 70 jiwa/km², dengan Kecamatan Rimba Melintang menjadi kecamatan terpadat dengan 186 jiwa/km². Berdasarkan luas wilayah tiap kecamatan, maka penyebaran penduduk di Kabupaten Rokan Hilir belum merata, seperti Kecamatan Tanah Putih yang merupakan kecamatan terluas, hanya mempunyai kepadatan 33 jiwa/km2.

II - 14 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hilir

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH

Gambar 2. 4 Kepadatan Penduduk (Jiwa/Km²) di Kab Rokan Hilir Menurut Kecamatan Tahun 2012

Tabel 2. 5 Sebaran dan Kepadatan Penduduk kabupaten Rokan Hilir Tahun 2012

Jumlah Penduduk Kepadatan Kecamatan Luas (Km²) Persentase Pddk (Jiwa) (%) (Jiwa/Km²) 1. Kubu 1.061,06 46.754 7,77 33 2. Bangko 482.56 69.962 11,62 69 3. Tanah Putih 1.933,23 64.054 10,64 65 4. Rimba Melintang 235.48 43.721 7,26 30 5. Bagan Sinembah 847.35 132.145 21,95 156 6. Pasir Limau Kapas 669.63 39.736 6,60 60 7. Sinaboi 335.48 13.511 2,24 44 8. Pujud 984.90 67.660 11,24 59 9. Tanah Putih Tanjung Melawan 198.39 12.869 2,14 108 10. Bangko Pusako 732.52 56.760 9,43 40 11. Simpang Kanan 445.55 26.778 4,45 30 12. Batu Hampar 284.31 8.428 1,40 186 13. Rantau Kopar 213.13 6.432 1,07 77 14. Pekaitan 458.00 13.268 2,20 3 JUMLAH 8.881,59 602.078 100 70 Sumber : BPS Kabupaten Rokan Hilir Th 2013

II - 15 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hilir

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH

Isu Strategis Sosial, Ekonomi dan Lingkungan

2.3.5. Data Perkembangan PDRB dan Potensi Ekonomi Struktur perekonomian sebagian masyarakat Rokan Hilir telah bergeser dari kategori Pertambangan dan Penggalian ke kategori ekonomi lainnya yang terlihat dari besarnya peranan masing‐masing kategori ini terhadap pembentukan PDRB Rokan Hilir. Sumbangan terbesar pada tahun 2015 masih dihasilkan oleh kategori Pertambangan dan Penggalian, kemudian kategori Pertanian; dan kategori Industri Pengolahan. Sementara peranan kategori lainnya di bawah 5 persen. Perekonomian Rokan Hilir pada tahun 2015 mengalami perlambatan dibandingkan pertumbuhan tahun‐tahun sebelumnya. Laju pertumbuhan PDRB Rokan Hilir tahun 2015 hanya sekitar 1,00 persen, dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 4,01 persen. Pertumbuhan ekonomi tertinggi dicapai oleh kategori Jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 9,86 persen. Hampir sebagian besar kategori ekonomi PDRB yang lain pada tahun 2015 mencatat pertumbuhan yang positif. Adapun kategori‐kategori lainnya berturut‐turut mencatat pertumbuhan yang positif, di antaranya kategori kategori Konstruksi sebesar 9,17 persen , kategori Informasi dan Komunikasi sebesar 8,56 persen, kategori Transportasi dan pergudangan sebesar 7,05 persen, , kategori Real Estat 6,57 persen , kategori Pengadaan Listik dan Gas sebesar 6,31 persen , kategori Jasa Pendidikan sebesar 5,90 persen, kategori Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 4,40 persen,kategori Jasa lainnya sebesar 4,18 persen, kategori Jasa Perusahaan sebesar 4,15 persen ,kategori Penyediaan Akomodasi dan Makan minum sebesar 4,07 persen, kategori Industri Pengolahan sebesar 2,93 persen, kategori Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 2,73 persen , kategori Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang sebesar 2,04 persen dan kategori Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 0,44 persen.

II - 16 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hilir

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH

Bila PDRB suatu daerah dibagi dengan jumlah penduduk yang tinggal di daerah itu, maka akan dihasilkan suatu PDRB Per kapita. PDRB Per kapita atas dasar harga berlaku menunjukkan nilai PDRB per kepala atau per satu orang penduduk. Pada tahun 2015, PDRB per kapita Rokan Hilir mencapai 119.15 juta Rupiah dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 4,01 persen.

2.3.6. Topografi

Wilayah daratan Kabupaten Rokan Hilir sebagian dasar merupakan dataran rendah dengan ketinggian 0 s/d 100 meter di atas permukaan laut. Pada daerah pesisir pantai memiliki ketinggian antara 0 s/d 6 meter dpl, dan dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Untuk daerah sepanjang aliran sungai, pada umumnya memiliki ketinggian antara 0 s/d 30 meter dpl. Daerah aliran sungai Rokan mulai dari muara hingga sekitar ibukota Kecamatan Rimba Melintang merupakan daerah pasang surut air laut.

Berdasarkan data dari BPS Kabupaten Rokan Hilir tahun 2008, Bagan Batu sebagai ibukota Kecamatan Bagan Sinembah merupakan ibukota kecamatan dengan ketinggian tertinggi, yaitu 50 meter dpl, diikuti Sedinginan 40 meter dpl dan Simpang Kanan 32 meter dpl.

50 50

45 40 40

35 32

30

25 20

meter dpl meter 20 16 14 15 12 10 10 6 5 5 4 1.5 2

0

Pujud Senaboi Panipahan Bantayan Sedinginan Bagan Batu Teluk Merbau Melayu BesarRantau Kopar Bangko Kanan Simpang Kanan Rimba Melintang

Sumber : BPS, Rokan Hilir Dalam Angka 2013

Gambar 2. 5 Tinggi Dari Permukaan Laut Ibukota Kecamatan Tahun 2008

II - 17 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hilir

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH

Kemiringan lahan Kabupaten Rokan Hilir berkisar antara 0 s/d 15%. Daerah dengan kemiringan lereng 0 s/d 3% meliputi luasan sekitar 600.625 Ha atau 80% dari keseluruhan luas daratan. Pada bagian selatan hingga ke barat daya atau dari Kecamatan Tanah Putih hingga ke bagian selatan dari Kecamatan Bagan Sinembah, memiliki bentuk wilayah yang bervariasi antara datar s/d agak berombak hingga bergelombang dengan kemiringan 0 s/d 5% sampai 8 - 15%, dengan kemiringan ketinggian antara 5 s/d 100 meter dpl.

2.3.7. Hidrologi

Kondisi hidrologi (tata air) wilayah Kabupaten Rokan Hilir dipengaruhi oleh keberadaan 17 (tujuh belas) aliran sungai yang ada. Data nama-nama sungai di Kabupaten Rokan Hilir dapat dilihat pada Tabel 1-2. Sungai Rokan merupakan sungai utama, dengan panjang 350 km dan kedalaman 6 - 8 meter, melintasi Kecamatan Bangko, Rimba Melintang dan Tanah Putih. Sungai ini bermuara ke laut lepas, sehingga dipengaruhi oleh arus pasang surut air laut yang menjangkau hingga ke Kecamatan Rimba Melintang. Sungai Rokan berasal dari 2 cabang anak sungai, yaitu Rokan Kanan dan Rokan Kiri yang hulu anak sungainya tersebar di pegunungan Bukit Barisan pada bagian timur Kabupaten Tapanuli Selatan (Sumatera Utara), dan pada bagian barat Kabupaten Rokan Hulu.

Tabel 2. 6 Nama-nama Sungai Dalam Kabupaten Rokan Hilir

No. Kecamatan Nama Sungai 1. Tanah Putih Sungai Rokan 2. Kubu Sungai Kubu, Sungai Ular, Sungai Tengah, Sungai Siandun, Sungai Subang, Sungai Agas, Sungai Lilin 3. Pasir Limau Kapas Sungai Daun 4. Bangko Sungai Besar, Sungai Serusa, Sungai Rokan, Sungai Bangko 5. Sinaboi Sungai Raja Bejamu, Sungai Sinaboi, Sungai Bakau 6. Rimba Melintang Sungai Rokan Sumber : Rokan Hilir Dalam Angka 2013

II - 18 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hilir

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH

Peranan dari sungai Rokan, yaitu sebagai prasarana transportasi sungai, pengairan lahan pertanian, sumber air bersih dan memiliki potensi sumber daya perikanan. Adapun secara rinci pemanfaatan sungai Rokan Sebagai berikut :

 Dalam kaitannya dengan sumber air bersih, pamanfaatan selain guna keperluan bagi Kabupaten Rokan Hilir, juga dimanfaatkan oleh Kota Dumai untuk memenuhi kebutuhan airnya. Oleh karenanya di indikasikan bahwa keberadaan sungai ini dapat menjadi salah satu sumber pandapat asli daerah melalui perjanjian pemanfaatannya dengan Kota Dumai maupun wilayah lainnya yang memerlukan pasokan air.  Sungai Rokan keadaannya dipengaruhi oleh pasang surut air laut, maka daerah-daerah rawa di tepi sungai ini sangat baik untuk dikembangkan sebagai daerah persawahan pasang surut  Sungai Rokan memiliki potensi sumberdaya ikan, baik berupa kegiatan penangkapan maupun budidaya perikanan darat. Seperti: aliran Sungai Rokan yang terdapat di Kecamatan Tanah Putih, merupakan sumber daya ikan bagi masyarakat setempat. Hasil tangkapan utama yang diperoleh yaitu udang gantung, udang galah, ikan belido dan ikan toman.

Sebagian besar wilayah Kabupaten Rokan Hilir merupakan tanah gambut, sehingga memiliki kualitas air tanah dangkal yang umumnya berkualitas kurang baik. Daerah genangan terdapat di bagian selatan Kecamatan Tanah Putih, sedang pada bagian utara atau pesisir pantai hingga sepanjang daerah aliran sungai Rokan merupakan daerah yang rawan terhadap genangan.

Wilayah Kabupaten Rokan Hilir secara umum merupakan bagian dari keseluruhan kawasan timur Sumatera yang menunjukkan tenggelamnya daerah antiklinorium termasuk dataran rendah dan diikuti naiknya permukaan- permukaan laut pada zaman kuarter awal. Daerah sinklinal keadaan tata airnya dikendalikan oleh gradien kecil sehingga drainase terhambat yang mengakibatkan penggenangan yang luas dengan sifat permanen. Pada wilayah upland dengan bentuk wilayah datar hingga bergelombang mempunyai pola drainase yang baik.

II - 19 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hilir

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH

2.3.8. Geologi Wilayah Kabupaten Rokan Hilir terbentuk dari batuan berumur tersier dan bahan endapan berumur kuarter. Berdasarkan jenis batuan yang ada, maka dijumpai potensi bahan tambang yang meliputi bahan galian golongan A (strategis), dan bahan galian golongan C (bahan bangunan, industri, mistrates, strategis dan nirvital). Bahan galian golangan A (strategis) berupa minyak bumi dan gas yang terdapat di Kecamatan Tanah Putih dan Rimba Melintang. Minyak bumi dan gas ini telah dieksploitasi oleh PT Cd. Caltex Pasipic Indonesia (CPI) yang sekarang berganti menjadi PT. Cepron Indonesia, dan masih berlangsung hingga saat ini.

Bahan galian golongan C (bahan bangunan, industri, nistrates strategis dan nirvital), di deteksi berupa jenis pasir kwarsa (PK) yang diperkirakan seluas 135 Ha tersebar di Kecamatan Bangko dan Tanah Putih; pasir (PS) seluas 74 Ha di Kecamatan Bangko dan Tanah Putih ; tanah urug (TU) dan tanah liat (Ti) terdapat di Kecamatan Bangko. Potensi sumber daya galian golongan C ini, setidaknya dapat menjadi pendorong bagi timbulnya kegiatan pembangunan yang sedang dilakukan saat ini. Namun potensi galian ini, masih memerlukan eksploitasi lebih lanjut dengan mempertimbangkan pada dampak lingkungan yang ditimbulkan dari kegiatan eksploitasi yang akan dilakukan.

2.3.9. Klimatologi Kabupaten Rokan Hilir beriklim tropis dengan rata-rata curah hujan pada tahun 2008 adalah 215,3 mm/tahun, dan temperatur udara berkisar antara 26° - 32°C. Musim kemarau di daerah ini umumnya terjadi pada bulan Februari sampai dengan Agustus, sedangkan musim penghujan terjadi pada bulan September sampai dengan Januari dengan jumlah hari hujan pada tahun 2008 rata-rata 52 hari. (Lihat Tabel 1-1)

II - 20 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hilir

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH

Tabel 2. 7 Banyaknya Curah Hujan Menurut Kecamatan (mm) Tahun 2002

Bulan Kecamatan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sept Okt Nov Des

1. Tanah Putih 87.0 82.0 249.0 184.5 137.0 272.0 208.0 22.0 207.0 166.0 0.0 0.0

2. Pujud ------

3. Tanah Putih 46.0 45.0 362.5 191.5 167.5 323.5 252.5 147.0 89.0 - - - Tanjung Melawan

4. Rantau Kopar ------

5. Bagan Sinembah ------

6. Simpang Kanan 103.6 188.0 186.7 108.9 141.4 46.0 129.6 158.2 215.4 - - -

7. Kubu 82.2 63.7 56.5 52.4 185.0 200.0 237.0 265.0 395.0 - - -

8. Pasir Limau ------Kapas

9. Bangko 277.5 121.5 38.0 81.0 47.5 20.5 167.5 347.5 284.5 473.5 - -

10. Senaboi 2235.0 - 2215 - - - 191.4 325.7 191.0 - - -

11. Batu Hampar ------

12. Rimba 51.0 20.0 137.0 1294.5 114.0 130.0 - 2.0 - - - - Melintang

13. Bangko Pusako - - - 1491.0 827.0 878.0 635.0 291.0 - - - - Sumber : Rokan Hilir Dalam Angka 2003

2.3.10. Resiko Bencana Alam Berdasarkan UU 24/2007 tentang Penanggulangan Bencana, yang dimaksud dengan bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu penghidupan masyarakat yang disebabkan baik oleh faktor alam dan atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis.

Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa :

II - 21 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hilir

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH

 Gempa bumi;  Tsunami;  Gunung meletus;  Banjir;  Kekeringan;  Angin topan; dan  Tanah longsor.

Pada pasal 47 UU 24/2007 disebutkan bahwa mitigasi dilakukan untuk mengurangi risiko bencana bagi masyarakat yang berada pada kawasan bencana. Kegiatan mitigasi bencana ini dilakukan melalui: Pelaksanaan penataan ruang, pengaturan pembangunan, pembangunan infrastruktur, tata bangunan dan penyelenggayaan pendidikan, penyuluhan dan pelatihan baik secara konvensional maupun modern.

Di Kabupaten Rokan Hilir, yang termasuk dalam kawasan rawan bencana adalah kawasan rawan bencana banjir, dimana pada kawasan ini potensial untuk dilanda banjir yang diindikasikan dengan frekuensi terjadi banjir berulang kali. Pada kawasan ini merupakan kawasan dataran dengan fungsi budidaya. Kawasan rawan banjir di Kabupaten Rokan Hilir sepanjang S. Rokan terutama di Kecamatan Pujud dan Kecamatan Bangko Pusako.

Selain potensi bencana akibat dari aktivitas alam, perlu juga diwaspadai terjadinya bencana akibat dari terjadinya kecelakaan pada pipa gas/minyak. Bentangan panjang pipa gas/minyak yang bergandengan dengan jalan raya sangat rawan berbenturan atau tertabrak kendaraan, apalagi banyak kendaraan truk barang yang lalu-lalang di sepanjang jalan tersebut. Oleh karena itu kawasan sepanjang jalur pipa gas/minyak dapat dikategorikan sebagai kawasan rawan bencana.

2.3.11. Struktur Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian/Tingkat Kesejahteraan

Berdasarkan mata pencaharian penduduk di wilayah Kabupaten Rokan Hilir, dominasi penduduk bekeja pada sektor pertanian. Hal ini merupakan ciri dari daerah yang berbasis pertanian. Persebaran penduduk pada suatu

II - 22 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hilir

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH wilayah biasanya terkonsentrasi pada lokasi-lokasi tertentu seperti pusat kegiatan perdagangan dan jasa, pusat pemerintahan, lokasi industri, maupun perkebunan. Di Kabupaten Rokan Hilir sendiri khususnya Kecamatan Tanah Putih. Kecamatan Kubu, dan Kecamatan Bagan Sinembah dengan kegiatan utamanya pengembangan pertanian tanaman pangan dan perkebunan kelapa sawit berskala besar, mampu menarik tenaga kerja dalam kapasitas besar.

Tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi di Kabupaten Rokan Hilir ini mengakibatkan pula perlunya lapangan usaha baru untuk menyerap tenaga produktif yang tersedia. Tingkat penawaran tenaga kerja yang ada saat ini belum diimbangi dengan kesempatan kerja yang cukup sehingga dikhawatirkan timbul pengangguran. Dimasa depan, diharapkan kesempatan kerja akan terbuka lebar seiring dengan berkembangnya Kabupaten Rokan Hilir dengan potensi pertumbuhan ekonomi yang ada seperti sektor pertambangan, perkebunan, kehutanan, perikanan, dan pertanian tanaman pangan.

Untuk saat ini, sektor industri paling banyak menyerap tenaga keja dibandingkan sektor lain dengan keberadaan 26 perusahaan industri besar dan sedang, dan industri perkayuan paling banyak menyerap tenaga kerja sebanyak 1.683 orang dalam satu tahun. Selain itu masih terdapat pula unit usaha seperti pembuatan kapal kayu, pembuatan terasi, dan pengolahan kayu yang menyerap tenaga kerja sebanyak 7.959 orang dengan 2.439 unit usahanya. Industri-industri yang ada tersebut sebagian besar berada di Kecamatan Bangko. Dengan berkembangnya potensi-potensi lain, tentu industri-industri tersebut akan tersebar diseluruh kecamatan yang ada, dan industri perkayuan dimasa depan bukan lagi menjadi penyerap tenaga kerja terbesar, tetapi diperkirakan akan beralih ke sektor pertumbuhan baru.

2.3.12. Kondisi Pendidikan

Pada tahun 2008, di Kabupaten Rokan Hilir terdapat 384 SD, 156 SMP, dan 85 SMU. Sebagian besar sekolah berstatus negeri yaitu sejumlah 295 unit, yang terdiri dari 237 SDN, 36 SMPN, dan 22 SMUN. Sedangkan sekolah dengan status swasta terdiri dari 147 SD, 120 SMP, dan 63 SMU. Jika dilihat dari penyebaran lokasi sekolah SD hingga SMU baik negeri maupun swasta yang berjumlah 625 sekolah, Kecamatan Bagan Sinembah memiliki sekolah terbanyak yaitu sejumlah 132 sekolah. Posisi selanjutnya terdapat di II - 23 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hilir

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH

Kecamatan Pujud, Bangko, dan Tanah Putih masing-masing sebanyak 81 sekolah, 80 sekolah dan 72 sekolah. Jumlah sekolah di Kecamatan Batu Hampar 7 sekolah, dan di Kecamatan Rantau Kopar 6 sekolah. (Tabel 1-12).

Tabel 2. 8 Banyaknya Sekolah Di Kabupaten Rokan Hilir Berdasarkan Kecamatan Tahun 2009 - 2010

SD SMP SMU Kecamatan Negeri Swasta Jumlah Negeri Swasta Jumlah Negeri Swasta Jumlah

Tanah Putih 31 9 40 6 16 22 4 6 10

Pujud 30 20 50 5 18 23 2 8 10

Tanah Putih Tj. Melawan 7 0 7 1 1 2 1 1 2

Rantau Kopar 4 0 4 1 1 2 0 1 1

Bagan Sinembah 39 38 77 8 26 34 2 19 21

Simpang Kanan 10 8 18 1 6 7 1 3 4

Kubu 23 11 34 4 8 12 2 4 6

Pasir Limau Kapas 10 23 33 1 8 9 1 6 7

Bangko 36 14 50 5 12 17 4 9 13

Senaboi 7 3 10 1 3 4 1 0 1

Batu Hampar 4 0 4 1 1 2 1 0 1

Rimba Melintang 19 4 23 2 5 7 1 3 4

Bangko Pusako 17 17 34 6 16 22 3 5 8

Jumlah 2008 237 147 384 42 121 163 23 65 88

Sumber : Rokan Hilir Dalam Angka 2009 – 2010

2.3.13. Kondisi Sarana Peribadatan

Sarana peribadatan yang terdapat di Kabupaten Rokan Hilir terdiri dari 526 masjid, 644 musholla, 72 gereja khatolik, 124 gereja protestan, dan 57 vihara. (Lihat Tabel 1-15)

II - 24 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hilir

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH

Tabel 2. 9 Banyaknya Sarana Peribadatan Di Kab Rokan Hilir Tahun 2012

Gereja Kecamatan Masjid Musholla Vihara Khatolik Protestan

Tanah Putih 35 55 1 3 0

Pujud 80 41 5 6 0

Tanah Putih Tanjung Melawan 10 12 0 0 0

Rantau Kopar 4 6 0 0 0

Bagan Sinembah 131 127 35 73 13

Simpang Kanan 41 27 0 5 0

Kubu 38 62 3 4 7

Pasir Limau Kapas 23 54 2 5 13

Bangko 49 128 8 5 15

Senaboi 9 17 3 5 9

Batu Hampar 7 20 0 0 0

Rimba Melintang 39 56 1 5 0

Bangko Pusako 60 39 14 13 0

Jumlah 2008 526 644 72 124 57

Sumber : Rokan Hilir Dalam Angka 2013

2.3.14. Kondisi Sarana Kesehatan

Sarana dan prasarana kesehatan yang berada di Kabupaten Rokan Hilir pada tahun 2010 Yaitu 3 unit rumah sakit, 16 unit puskesmas, dan 76 unit puskesmas pembantu. Tenaga medis yang ada pada unit kesehatan sebanyak 8 dokter spesialis, 68 dokter umum, 12 dokter gigi, 397 perawat, dan 306 bidan. Dari data Dinas Kesehatan Kabupaten Rokan Hilir terdapat 2 buah apotek dan 5 toko obat. (Lihat Tabel 1-13 dan Tabel 1-14)

II - 25 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hilir

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH

Tabel 2. 10 Banyaknya Sarana Kesehatan Di Kab Rokan Hilir Tahun 2012

Sarana Kesehatan 2010 Rumah Sakit 3 Puskesmas 16 Puskesmas Pembantu 76 Jumlah 95 Sumber : Dinas Kesehatan Kab Rokan Hilir (Profil Kab Rohil 2013)

Tabel 2. 11 Banyaknya Sarana Kesehatan Di Kab. Rokan Hilir Tahun 2012

Tenaga Medis 2010

Dokter Spesialis 8

Dokter Umum 68

Dokter Gigi 12

Bidan 306

Perawat 397

Jumlah 791

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Rokan Hilir (Profil Kab Rohil 2013)

II - 26 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hilir

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH

BAB II – PROFIL KABUPATEN ROKAN HILIR...... 1

2.1. Wilayah Administrasi ...... 1

2.2. Potensi Wilayah ...... 5

2.2.1. Bahan Galian ...... 5

2.2.2. Pertanian ...... 6

2.2.3. Pariwisata ...... 7

2.3. Demografi dan Urbanisasi ...... 11

2.3.1. Jumlah penduduk ...... 11

2.3.2. Jumlah penduduk miskin ...... 12

2.3.3. Laju pertumbuhan penduduk ...... 13

2.3.4. Persebaran penduduk ...... 14

2.3.5. Data Perkembangan PDRB dan Potensi Ekonomi...... 16

2.3.6. Topografi ...... 17

2.3.7. Hidrologi ...... 18

2.3.8. Geologi ...... 20

2.3.9. Klimatologi ...... 20

2.3.10. Resiko Bencana Alam ...... 21

2.3.11. Struktur Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian/Tingkat Kesejahteraan ...... 22

2.3.12. Kondisi Pendidikan ...... 23

2.3.13. Kondisi Sarana Peribadatan ...... 24

2.3.14. Kondisi Sarana Kesehatan ...... 25

II - 27 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hilir

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH

Tabel 2. 1 Nama-nama Ibukota dan Luas Wilayah Kecamatan ...... 3

Gambar 2. 1 Peta Administrasi Kabupaten Rokan Hilir ...... 4

Tabel 2. 2 Jumlah, Kepadatan dan Sex Ratio Penduduk Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2012 ...... 11

Gambar 2. 2 Komposisi Penduduk (%) di Kab Rokan Hilir Tahun 2012 ...... 12

Tabel 2. 3 Jumlah Penduduk Miskin Tahun Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2003-2012 ...... 13

Gambar 2. 3 Grafik Jumlah Penduduk Miskin Tahun Kabupaten Rokan Hilir 2003-2012 ...... 13

Tabel 2. 4 Banyaknya Penduduk Menurut Kecamatan Tahun 2005 – 2010 ... 14

Gambar 2. 4 Kepadatan Penduduk (Jiwa/Km²) di Kab Rokan Hilir Menurut Kecamatan Tahun 2012 ...... 15

Tabel 2. 5 Sebaran dan Kepadatan Penduduk kabupaten Rokan Hilir Tahun 2012 ...... 15

Gambar 2. 5 Tinggi Dari Permukaan Laut Ibukota Kecamatan Tahun 2008 .. 17

Tabel 2. 6 Nama-nama Sungai Dalam Kabupaten Rokan Hilir ...... 18

Tabel 2. 7 Banyaknya Curah Hujan Menurut Kecamatan (mm) Tahun 2002. 21

Tabel 2. 8 Banyaknya Sekolah Di Kabupaten Rokan Hilir Berdasarkan Kecamatan Tahun 2009 - 2010 ...... 24

Tabel 2. 9 Banyaknya Sarana Peribadatan Di Kab Rokan Hilir Tahun 2012 25

Tabel 2. 10 Banyaknya Sarana Kesehatan Di Kab Rokan Hilir Tahun 2012 26

Tabel 2. 11 Banyaknya Sarana Kesehatan Di Kab. Rokan Hilir Tahun 2012 ...... 26

II - 28 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hilir