Bab Ii – Profil Kabupaten Rokan Hilir
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BAB II – PROFIL KABUPATEN ROKAN HILIR 2.1. Wilayah Administrasi Kabupaten Rokan Hilir terletak di bagian paling utara dari Provinsi Riau, yang juga merupakan wilayah pesisir timur Pulau Sumatera. Kabupaten Rokan Hilir memiliki luas wilayah 8.881,59 Km2 atau 888.159 Hektar, terbagi atas 14 kecamatan, terletak pada koordinat 1°14' sampai 2°45' Lintang Utara dan 100°17' hingga 101°21' Bujur Timur. Batas Administrasi Kabupaten Rokan Hilir : II - 1 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hilir RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH – Sebelah Utara berbatasan dengan Selat Malaka; – Sebelah Selatan berbatasan dengan Kec. Mandau (Kab. Bengkalis) dan Kec. Kuto Darussalam, Kepenuhan, Tambusai (Kabupaten Rokan Hulu); – Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Labuhan Batu (Provinsi Sumatera Utara); – Sebelah Timur berbatasan dengan Kec. Bukit Kapur Kota Dumai. Kabupaten Rokan Hilir berada pada posisi dijalur pelayaran internasional Selat Malaka sehingga Kabupaten Rokan Hilir menjadi salah satu gerbang lintas batas perdagangan regional yang cukup penting bagi Provinsi Riau, yaitu dari/ke Selangor - Malaysia maupun ke Sumatera Utara. Berdasarkan kebijakan pembangunan Kabupaten Bengkalis sebelum pemekaran, di Kabupaten Rokan Hilir terdapat 2 dari 6 gerbang lintas batas yang ditetapkan, yaitu Panipahan dan Sinaboi. Kabupaten Rokan Hilir juga memiliki keunggulan geografis yang lain sehubungan dengan kedekatan dan aksesibilitasnya yang baik ke Kota Dumai. Dalam PP No. 26 Tahun 2008 tentang RTRWN, Kota Dumai telah ditetapkan sebagai salah satu Pusat Kegiatan Nasional (PKN) di Provinsi Riau, yang salah satu fungsi utama pelayanannya adalah sebagai pusat kegiatan dan alih muat angkutan laut nasional dan internasional, termasuk di dalamnya untuk angkutan CPO dan Migas. Hingga saat ini, keberadaan Pelabuhan Dumai sangat membantu dalam proses angkutan CPO yang diproduksi di Kabupaten Rokan Hilir. Dalam hal ini Kabupaten Rokan Hilir menjadi PKW (Pusat Kegiatan Wilayah) dalam katagori II/B yang mengisyaratkan sebagai daerah sentra produksi. Dalam rangka mengoptimalkan keunggulan geografis wilayah yang berada pada jalur pelayaran internasional Selat Malaka diharapkan hal yang lain juga dapat dilakukan dengan peningkatan pelabuhan yang ada di Kabupaten Rokan Hilir. II - 2 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hilir RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH Tabel 2. 1 Nama-nama Ibukota dan Luas Wilayah Kecamatan Sumber : Rokan Hilir Dalam Angka, 2013 II - 3 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hilir RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH Gambar 2. 1 Peta Administrasi Kabupaten Rokan Hilir II - 4 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hilir RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH 2.2. Potensi Wilayah Potensi wilayah Kabupaten Rokan Hilir meliputi: - Pariwisata - Perikanan - Pertanian - Industri - Perkebunan - Pelabuhan Di samping potensi wilayah tersebut, Wilayah Kabupaten Rokan Hilir juga merupakan wilayah strategis karena merupakan wilayah perbatasan dengan Negara Malaysia dengan demikian merupakan potensi usaha perdagangan melalui: 1. KESR IMS-GT 2. KESR IMT-GT Wilayah ini telah dihubungkan dengan 2 gerbang lintas batas di Pelabuhan Sinaboi dan Panipahan. Selanjutnya dapat dikembangkan di Kota Bagan Siapiapi serta pengembangan Kawasan Kepulauan di Gugus Pulau Jemur sebagai kawasan wisata dan pengembangan kawasan strategis nasional untuk pulau pulau kecil terluar. 2.2.1. Bahan Galian Wilayah Kabupaten Rokan Hilir terbentuk dari batuan berumur tersier dan bahan endapan berumur kuarter. Berdasarkan jenis batuan yang ada, maka dijumpai potensi bahan tambang yang meliputi bahan galian golongan A (strategis), dan bahan galian golongan C (bahan bangunan, industri, mistrates, strategis dan nirvital). Bahan galian golangan A (strategis) berupa minyak bumi dan gas yang terdapat di Kecamatan Tanah Putih dan Rimba Melintang. Minyak bumi dan gas ini telah dieksploitasi oleh PT Cd. Caltex Pasipic Indonesia (CPI) yang sekarang berganti menjadi PT. Cepron Indonesia, dan masih berlangsung hingga saat ini. Bahan galian golongan C (bahan bangunan, industri, nistrates strategis dan nirvital), di deteksi berupa jenis pasir kwarsa (PK) yang diperkirakan seluas 135 Ha tersebar di Kecamatan Bangko dan Tanah Putih; pasir (PS) seluas 74 Ha di Kecamatan Bangko dan Tanah Putih ; tanah urug (TU) dan tanah liat (Ti) terdapat di Kecamatan Bangko. Potensi sumber daya galian golongan C ini, setidaknya dapat menjadi pendorong bagi timbulnya kegiatan II - 5 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hilir RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH pembangunan yang sedang dilakukan saat ini. Namun potensi galian ini, masih memerlukan eksploitasi lebih lanjut dengan mempertimbangkan pada dampak lingkungan yang ditimbulkan dari kegiatan eksploitasi yang akan dilakukan. 2.2.2. Pertanian Hampir dua puluh lima persen perekonomian Kabupaten Rokan Hilir bersumber dari kategori sektor pertanian, sehingga pembangunan bidang ekonomi dititik-beratkan pada sektor pertanian guna mendorong dan menopang sektor industri dan sektor perdagangan serta sektor-sektor lainnya. Pembangunan sektor pertanian diarahkan untuk meningkatkan produksi pangan yaitu beras, palawija dan hortikultura. Peningkatan produksi perkebunan lainnya melalui intensifikasi, ekstensifi-kasi dan rehabilitasi tanaman perkebunan. Pada tahun 2015 luas lahan di Kabupaten Rokan Hilir tercatat 888.159 ha. Lahan yang digunakan untuk hutan negara 20.948 ha, perkebunan 374.915 ha, tegal /kebun/ladang/ huma 76.296 ha, pekarangan/lahan untuk bangunan dan halaman sekitarnya 346.360 ha, lahan yang sementara tidak diusahakan 22.859 ha, sawah 20.243 ha, padang rumput 1.356 ha dan sisanya seluas 6.994 ha digunakan untuk lain-lain. Dalam Hal Kawasan Sentra Produksi, Wilayah Kabupaten Rokan Hilir telah dikembangkan sebagai KSP yaitu: KSP PADI/BERAS : KSP PERIKANAN : 1. Kec. Rimba Melintang 1. Kec. Pasir Limau Kapas 2. Kec. Bangko Pusako 2. Kec. Sinaboi 3. Kec. Sinaboi 3. Kec. Bangko 4. Kec. Kubu 4. Kec. Kubu Data tanaman pangan meliputi luas panen dan produksi tanaman bahan makanan, sayur-sayuran dan buah-buahan yang diperoleh dari Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Rokan Hilir. Selama periode 2015 luas II - 6 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hilir RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH panen tanaman padi adalah 12.997 hektar (ha), yang terdiri dari padi sawah 12.997 ha. Sedangkan produksinya 52.118 ton yang terdiri dari padi sawah 52.118 ton dan padi ladang 0,00 ton. Sedangkan luas panen tanaman pangan lainnya hanya 10,88 persen dari total luas panen tanaman pangan yaitu 1.587 ha dengan produksi 9.499 ton. Luas panen tanaman sayur-sayuran adalah 749 ha dengan produksi 2.038 ton, sedangkan produksi tanaman buah-buahan sebesar 3.429 ton. Pembangunan subsektor peternakan tidak hanya untuk meningkatkan populasi dan produksi ternak dalam usaha memperbaiki gizi masyarakat tetapi juga untuk meningkatkan pendapatan peternak. Populasi ternak di Kabupaten Rokan Hilir pada tahun 2015 tercatat: sapi 18.167 ekor, kerbau 96 ekor, kambing/domba 16.310 ekor dan babi 7.535 ekor. Pengembangan sub sektor perikanan di Kabupaten Rokan Hilir diharapkan dapat mendukung peningkatan produksi sehingga secara tidak langsung akan menaikkan kesejahteraan yang tercermin dari pendapatan rumah tangga perikanan per tahun. Produksi ikan di Kabupaten Rokan Hilir pada tahun 2009 adalah 56.450,40 ton yang terdiri dari 54.112 ton perikanan laut, 2.263 ton perikanan umum, 59,90 ton budidaya kolam, dan 15,10 ton budidaya kerambah. 2.2.3. Pariwisata Sebagai Kabupaten baru yang masih terus berbenah, pembangunan dibidang kepariwisataan di Kabupaten Rokan Hilir terus ditingkatkan, walaupun arus kunjungan wisatawan kedaerah ini belum signifikan jumlahnya. Untuk itu pemerintah daerah terus mempersiapkan sarana dan prasarana pendukung seperti perencana dan pengembangan pelabuhan laut Bagan Siapiapi, Penipahan dan Sinaboi yang dipersiapkan sebagai pintu gerbang pendaratan penumpang antar pulau dan antar negara yang menghubungi pelabuhan-pelabuhan laut terdekat di negara tetangga Malaysia seperti Port Klang dan Port Dikson, dan lain sebagainya. Beberapa kota dan tempat-tempat menarik di Kabupaten Rokan Hilir terus berbenah untuk dijadikan tujuan yang menarik bagi wisatawan seperti kota II - 7 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hilir RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH nelayan Panipahan, Pulau Halang dan Sinaboi serta Bandar lama Bagan Siapiapi. Selain itu, juga dikembangkan kawasan baru pengembangan Kota Bagan Siapiapi di Batu 6 Bagan Siapiapi. Di lokasi ini direncanakan pembangunan pusat pemerintah dengan arsitektur bernuansa “Kubah” pada setiap bangunannya dengan menghadap muara sungai Rokan. Adapula kota- kota dengan latar belakang agrowisata seperti Bagan Batu, Pujud dan Sedinginan, Kubu dan Tanah Putih menyuguhkan unsur budaya sebagai ciri wilayahnya. Untuk wisata petualangan, beberapa lokasi menjanjikan nuansa tersendiri bagi pengunjung, seperti menyaksikan dan bermain dengan atraksi alam gelombang bono di sungai Rokan, menyusuri pedalaman hutan tropis Kabupaten Rokan Hilir, Meliputi habitat buaya di Pedamaran dan lain sebagainya. Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir meyakini adanya keikutsertaan pihak swasta menggeluti sektor ini, bisnis kepariwisataan di Kabupaten Rokan Hilir akan maju dan dapat menjadi salah satu sektor primadona di kemudian hari. Untuk wisata budaya, primadonanya adalah ” Ritual Bakar Tongkang” yang merupakan acara tradisional masyarakat Tionghoa di Bagan Siapiapi. Pulau Jemur Pulau