Bab Ii – Profil Kabupaten Rokan Hilir

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Bab Ii – Profil Kabupaten Rokan Hilir RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BAB II – PROFIL KABUPATEN ROKAN HILIR 2.1. Wilayah Administrasi Kabupaten Rokan Hilir terletak di bagian paling utara dari Provinsi Riau, yang juga merupakan wilayah pesisir timur Pulau Sumatera. Kabupaten Rokan Hilir memiliki luas wilayah 8.881,59 Km2 atau 888.159 Hektar, terbagi atas 14 kecamatan, terletak pada koordinat 1°14' sampai 2°45' Lintang Utara dan 100°17' hingga 101°21' Bujur Timur. Batas Administrasi Kabupaten Rokan Hilir : II - 1 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hilir RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH – Sebelah Utara berbatasan dengan Selat Malaka; – Sebelah Selatan berbatasan dengan Kec. Mandau (Kab. Bengkalis) dan Kec. Kuto Darussalam, Kepenuhan, Tambusai (Kabupaten Rokan Hulu); – Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Labuhan Batu (Provinsi Sumatera Utara); – Sebelah Timur berbatasan dengan Kec. Bukit Kapur Kota Dumai. Kabupaten Rokan Hilir berada pada posisi dijalur pelayaran internasional Selat Malaka sehingga Kabupaten Rokan Hilir menjadi salah satu gerbang lintas batas perdagangan regional yang cukup penting bagi Provinsi Riau, yaitu dari/ke Selangor - Malaysia maupun ke Sumatera Utara. Berdasarkan kebijakan pembangunan Kabupaten Bengkalis sebelum pemekaran, di Kabupaten Rokan Hilir terdapat 2 dari 6 gerbang lintas batas yang ditetapkan, yaitu Panipahan dan Sinaboi. Kabupaten Rokan Hilir juga memiliki keunggulan geografis yang lain sehubungan dengan kedekatan dan aksesibilitasnya yang baik ke Kota Dumai. Dalam PP No. 26 Tahun 2008 tentang RTRWN, Kota Dumai telah ditetapkan sebagai salah satu Pusat Kegiatan Nasional (PKN) di Provinsi Riau, yang salah satu fungsi utama pelayanannya adalah sebagai pusat kegiatan dan alih muat angkutan laut nasional dan internasional, termasuk di dalamnya untuk angkutan CPO dan Migas. Hingga saat ini, keberadaan Pelabuhan Dumai sangat membantu dalam proses angkutan CPO yang diproduksi di Kabupaten Rokan Hilir. Dalam hal ini Kabupaten Rokan Hilir menjadi PKW (Pusat Kegiatan Wilayah) dalam katagori II/B yang mengisyaratkan sebagai daerah sentra produksi. Dalam rangka mengoptimalkan keunggulan geografis wilayah yang berada pada jalur pelayaran internasional Selat Malaka diharapkan hal yang lain juga dapat dilakukan dengan peningkatan pelabuhan yang ada di Kabupaten Rokan Hilir. II - 2 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hilir RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH Tabel 2. 1 Nama-nama Ibukota dan Luas Wilayah Kecamatan Sumber : Rokan Hilir Dalam Angka, 2013 II - 3 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hilir RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH Gambar 2. 1 Peta Administrasi Kabupaten Rokan Hilir II - 4 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hilir RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH 2.2. Potensi Wilayah Potensi wilayah Kabupaten Rokan Hilir meliputi: - Pariwisata - Perikanan - Pertanian - Industri - Perkebunan - Pelabuhan Di samping potensi wilayah tersebut, Wilayah Kabupaten Rokan Hilir juga merupakan wilayah strategis karena merupakan wilayah perbatasan dengan Negara Malaysia dengan demikian merupakan potensi usaha perdagangan melalui: 1. KESR IMS-GT 2. KESR IMT-GT Wilayah ini telah dihubungkan dengan 2 gerbang lintas batas di Pelabuhan Sinaboi dan Panipahan. Selanjutnya dapat dikembangkan di Kota Bagan Siapiapi serta pengembangan Kawasan Kepulauan di Gugus Pulau Jemur sebagai kawasan wisata dan pengembangan kawasan strategis nasional untuk pulau pulau kecil terluar. 2.2.1. Bahan Galian Wilayah Kabupaten Rokan Hilir terbentuk dari batuan berumur tersier dan bahan endapan berumur kuarter. Berdasarkan jenis batuan yang ada, maka dijumpai potensi bahan tambang yang meliputi bahan galian golongan A (strategis), dan bahan galian golongan C (bahan bangunan, industri, mistrates, strategis dan nirvital). Bahan galian golangan A (strategis) berupa minyak bumi dan gas yang terdapat di Kecamatan Tanah Putih dan Rimba Melintang. Minyak bumi dan gas ini telah dieksploitasi oleh PT Cd. Caltex Pasipic Indonesia (CPI) yang sekarang berganti menjadi PT. Cepron Indonesia, dan masih berlangsung hingga saat ini. Bahan galian golongan C (bahan bangunan, industri, nistrates strategis dan nirvital), di deteksi berupa jenis pasir kwarsa (PK) yang diperkirakan seluas 135 Ha tersebar di Kecamatan Bangko dan Tanah Putih; pasir (PS) seluas 74 Ha di Kecamatan Bangko dan Tanah Putih ; tanah urug (TU) dan tanah liat (Ti) terdapat di Kecamatan Bangko. Potensi sumber daya galian golongan C ini, setidaknya dapat menjadi pendorong bagi timbulnya kegiatan II - 5 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hilir RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH pembangunan yang sedang dilakukan saat ini. Namun potensi galian ini, masih memerlukan eksploitasi lebih lanjut dengan mempertimbangkan pada dampak lingkungan yang ditimbulkan dari kegiatan eksploitasi yang akan dilakukan. 2.2.2. Pertanian Hampir dua puluh lima persen perekonomian Kabupaten Rokan Hilir bersumber dari kategori sektor pertanian, sehingga pembangunan bidang ekonomi dititik-beratkan pada sektor pertanian guna mendorong dan menopang sektor industri dan sektor perdagangan serta sektor-sektor lainnya. Pembangunan sektor pertanian diarahkan untuk meningkatkan produksi pangan yaitu beras, palawija dan hortikultura. Peningkatan produksi perkebunan lainnya melalui intensifikasi, ekstensifi-kasi dan rehabilitasi tanaman perkebunan. Pada tahun 2015 luas lahan di Kabupaten Rokan Hilir tercatat 888.159 ha. Lahan yang digunakan untuk hutan negara 20.948 ha, perkebunan 374.915 ha, tegal /kebun/ladang/ huma 76.296 ha, pekarangan/lahan untuk bangunan dan halaman sekitarnya 346.360 ha, lahan yang sementara tidak diusahakan 22.859 ha, sawah 20.243 ha, padang rumput 1.356 ha dan sisanya seluas 6.994 ha digunakan untuk lain-lain. Dalam Hal Kawasan Sentra Produksi, Wilayah Kabupaten Rokan Hilir telah dikembangkan sebagai KSP yaitu: KSP PADI/BERAS : KSP PERIKANAN : 1. Kec. Rimba Melintang 1. Kec. Pasir Limau Kapas 2. Kec. Bangko Pusako 2. Kec. Sinaboi 3. Kec. Sinaboi 3. Kec. Bangko 4. Kec. Kubu 4. Kec. Kubu Data tanaman pangan meliputi luas panen dan produksi tanaman bahan makanan, sayur-sayuran dan buah-buahan yang diperoleh dari Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Rokan Hilir. Selama periode 2015 luas II - 6 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hilir RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH panen tanaman padi adalah 12.997 hektar (ha), yang terdiri dari padi sawah 12.997 ha. Sedangkan produksinya 52.118 ton yang terdiri dari padi sawah 52.118 ton dan padi ladang 0,00 ton. Sedangkan luas panen tanaman pangan lainnya hanya 10,88 persen dari total luas panen tanaman pangan yaitu 1.587 ha dengan produksi 9.499 ton. Luas panen tanaman sayur-sayuran adalah 749 ha dengan produksi 2.038 ton, sedangkan produksi tanaman buah-buahan sebesar 3.429 ton. Pembangunan subsektor peternakan tidak hanya untuk meningkatkan populasi dan produksi ternak dalam usaha memperbaiki gizi masyarakat tetapi juga untuk meningkatkan pendapatan peternak. Populasi ternak di Kabupaten Rokan Hilir pada tahun 2015 tercatat: sapi 18.167 ekor, kerbau 96 ekor, kambing/domba 16.310 ekor dan babi 7.535 ekor. Pengembangan sub sektor perikanan di Kabupaten Rokan Hilir diharapkan dapat mendukung peningkatan produksi sehingga secara tidak langsung akan menaikkan kesejahteraan yang tercermin dari pendapatan rumah tangga perikanan per tahun. Produksi ikan di Kabupaten Rokan Hilir pada tahun 2009 adalah 56.450,40 ton yang terdiri dari 54.112 ton perikanan laut, 2.263 ton perikanan umum, 59,90 ton budidaya kolam, dan 15,10 ton budidaya kerambah. 2.2.3. Pariwisata Sebagai Kabupaten baru yang masih terus berbenah, pembangunan dibidang kepariwisataan di Kabupaten Rokan Hilir terus ditingkatkan, walaupun arus kunjungan wisatawan kedaerah ini belum signifikan jumlahnya. Untuk itu pemerintah daerah terus mempersiapkan sarana dan prasarana pendukung seperti perencana dan pengembangan pelabuhan laut Bagan Siapiapi, Penipahan dan Sinaboi yang dipersiapkan sebagai pintu gerbang pendaratan penumpang antar pulau dan antar negara yang menghubungi pelabuhan-pelabuhan laut terdekat di negara tetangga Malaysia seperti Port Klang dan Port Dikson, dan lain sebagainya. Beberapa kota dan tempat-tempat menarik di Kabupaten Rokan Hilir terus berbenah untuk dijadikan tujuan yang menarik bagi wisatawan seperti kota II - 7 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hilir RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH nelayan Panipahan, Pulau Halang dan Sinaboi serta Bandar lama Bagan Siapiapi. Selain itu, juga dikembangkan kawasan baru pengembangan Kota Bagan Siapiapi di Batu 6 Bagan Siapiapi. Di lokasi ini direncanakan pembangunan pusat pemerintah dengan arsitektur bernuansa “Kubah” pada setiap bangunannya dengan menghadap muara sungai Rokan. Adapula kota- kota dengan latar belakang agrowisata seperti Bagan Batu, Pujud dan Sedinginan, Kubu dan Tanah Putih menyuguhkan unsur budaya sebagai ciri wilayahnya. Untuk wisata petualangan, beberapa lokasi menjanjikan nuansa tersendiri bagi pengunjung, seperti menyaksikan dan bermain dengan atraksi alam gelombang bono di sungai Rokan, menyusuri pedalaman hutan tropis Kabupaten Rokan Hilir, Meliputi habitat buaya di Pedamaran dan lain sebagainya. Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir meyakini adanya keikutsertaan pihak swasta menggeluti sektor ini, bisnis kepariwisataan di Kabupaten Rokan Hilir akan maju dan dapat menjadi salah satu sektor primadona di kemudian hari. Untuk wisata budaya, primadonanya adalah ” Ritual Bakar Tongkang” yang merupakan acara tradisional masyarakat Tionghoa di Bagan Siapiapi. Pulau Jemur Pulau
Recommended publications
  • Kementerian Kelautan Dan Perikanan 2018 Kata Pengantar
    DIREKTORAT JENDERAL PENGUATAN DAYA SAING PRODUK KELAUTAN DAN PERIKANAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 2018 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga buku ini dapat tersusun dengan baik. Penyusunan Profil Potensi Usaha dan Peluang Investasi Kelautan dan Perikanan bertujuan untuk: 1) Menyediakan data dan informasi potensi usaha dan peluang investasi Provinsi Sumatera Barat kepada stakeholders dan calon investor; 2) Referensi dan pertimbangan dalam memutuskan investasi di sektor kelautan dan perikanan serta percepatan industri kelautan dan perikanan; serta 3) Mempromosikan potensi usaha dan peluang investasi sektor kelautan dan perikanan, baik hulu dan hilir menurut lokasi (Provinsi dan Kabupaten/ Kota), komoditas/produk maupun bidang usaha. Profil Potensi Usaha dan Peluang Investasi Kelautan dan Perikanan berisi data dan informasi usaha kelautan dan perikanan layak investasi, potensi dan pemanfaatan perikanan, infrastruktur pendukung investasi, spesifikasi teknis bidang usaha, kemudahan investasi serta kontak hubung daerah. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah berpartisipasi, baik secara langsung maupun tidak langsung hingga terselesaikannya buku ini. Kami menyadari masih terdapat kekurangan dalam buku ini, kritik dan saran terhadap penyempurnaan buku ini sangat diharapkan. Semoga buku ini dapat bermanfaat untuk memberikan informasi mengenai informasi potensi usaha dan peluang investasi kelautan dan perikanan di Provinsi Riau. Jakarta, Desember 2018 Tim Penyusun PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber daya alam kelautan dan perikanan bisa dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat, maka taka ada jalan kecuali mengimplementasikan prinsip tiga pilar. Kedaulatan, Keberlanjutan dan Kesejahteraan. Tiga pilar inilah yang menjadi misi Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) pada Kabinet Kerja guna mewujudkan visi yang dicanangkan yakni Laut Sebagai Masa Depan Bangsa.
    [Show full text]
  • INDUSTRI GALANGAN KAPAL KAYU DI PESISIR RIAU Muchtar Ahmad Dan Nofrizal ABSTRACT Base on the Survei and Field Visiting at the Lo
    JURNAL PERIKANANAN DAN KELAUTAN ISSN 0853-7607 INDUSTRI GALANGAN KAPAL KAYU DI PESISIR RIAU Muchtar Ahmad1) dan Nofrizal2) 1)Laboratorium Kapal Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Riau, Kampus Bina Widya, Km.12.5 Simpang Baru, Pekanbaru (28294), Telp (0761) 63275, Fax. (0761) 63274. E-mail : [email protected], HP : 085363956456 2)Laboratorium Alat Penankapan Ikan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Riau, Kampus Bina Widya, Km.12.5 Simpang Baru, Pekanbaru (28294), Telp (0761) 63275, Fax. (0761) 63274. E-mail : [email protected], HP: 081365578455 ABSTRACT Base on the survei and field visiting at the location of dockyard industry, the state of traditional dockyard management and technology reported. Traditional dockyards use wood as raw materials for building mostly small fishing boat of less than 5 GT. The location of dockyard is built open on the bank of riverside in the coastal area without any covered building. Facilities in the traditional dockyard as well as infrastructure ro the location are almost nothing deliberately built. The dockyard persists on the wetland environment, swampy area, and unhealthy working condition. The management of the dockyard is family wise as it belongs to the one core family, but the boat craft man mostly recruite from extended family. While the technology used mostly come from the long experiences working in the famili or other dockyard. The main problem of the traditional dockyard is the raw wood materials are scarce and difficult to get it, except by high price, whilst capital to secure materials stock unavailable. The consequence, five of seven traditional dockyard surveied have been stopping to product a new boat; and frustrating to pace the future.
    [Show full text]
  • Kasus Sumberdaya Kelautan Dan Perikanan) Di Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2018-2019
    PENGAWASAN PEMERINTAH DAERAH TERHADAP URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PERIKANAN (KASUS SUMBERDAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN) DI KABUPATEN ROKAN HILIR TAHUN 2018-2019 Oleh : Azizul Hakim Email : [email protected] Dosen Pembimbing : Drs. H. Isril, M.H. Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau Kampus Bina Widya, Jl. H.R. Soebrantas Km 12,5 Simp. Baru, Pekanbaru 28293 Telp/Fax. 0761-63277 ABSTRAK Kabupaten Rokan Hilir merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Riau yang memiliki potensi sumberdaya kelautan dan perikanan yang sangat melimpah. Rokan Hilir pernah menjadi Daerah dengan produksi ikan terbesar di dunia. Namun prestasi tersebut terus menurun hingga sekarang predikat daerah dengan produksi ikan terbesar di dunia tersebut lepas. Maka dari itu perlunya Pengawasan Pemerintah Daerah dalam hal ini yang dilakukan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Riau melalui Unit Pelaksana Teknis Pengendalian Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Wilayah 3 dalam menjaga potensi kelautan dan perikanan di wilayah Kabupaten Rokan Hilir agar dimanfaatkan untuk kepentingan rakyat. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengawasan Pemerintah Daerah Terhadap Urusan Pemerintahan Bidang Perikanan (Kasus Sumberdaya Kelautan dan Perikanan) di Kabupaten Rokan Hilir tahun 2018-2019, serta untuk mengetahui apa saja factor penghambat Pemerintah Daerah dalam melakukan pengawasan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengawasan Pemerintah Daerah Terhadap Urusan Pemerintahan Bidang Perikanan (Kasus Sumberdaya Kelautan dan Perikanan) di Kabupaten Rokan Hilir ini dilaksanakan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Riau melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengendalian Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Provinsi Riau Wilayah 3.
    [Show full text]
  • Jumlah Wilayah Kerja Statistik Provinsi Kabupaten Kota Kecamatan Desa
    JUMLAH WILAYAH KERJA STATISTIK BLOK PROVINSI KABUPATEN KOTA KECAMATAN DESA SENSUS 11 ACEH 18 5 287 6.491 16.119 12 SUMATERA UTARA 25 8 422 5.876 40.291 13 SUMATERA BARAT 12 7 176 1.033 15.182 14 RIAU 10 2 157 1.736 18.949 15 JAMBI 9 2 131 1.484 11.404 16 SUMATERA SELATAN 11 4 225 3.205 26.433 17 BENGKULU 9 1 124 1.508 6.588 18 LAMPUNG 12 2 214 2.511 27.867 KEPULAUAN BANGKA 19 BELITUNG 6 1 46 380 4.093 21 KEPULAUAN RIAU 5 2 59 371 5.955 31 DKI JAKARTA 1 5 44 267 31.748 32 JAWA BARAT 17 9 626 5.941 147.158 33 JAWA TENGAH 29 6 573 8.578 116.534 34 D I YOGYAKARTA 4 1 78 438 12.016 35 JAWA TIMUR 29 9 662 8.505 146.183 36 BANTEN 4 4 154 1.545 31.182 51 BALI 8 1 57 716 11.793 52 NUSA TENGGARA BARAT 8 2 116 1.122 18.126 53 NUSA TENGGARA TIMUR 20 1 293 3.052 14.147 61 KALIMANTAN BARAT 12 2 176 1.970 14.666 62 KALIMANTAN TENGAH 13 1 132 1.528 11.475 63 KALIMANTAN SELATAN 11 2 151 2.000 14.300 64 KALIMANTAN TIMUR 10 4 146 1.469 15.111 71 SULAWESI UTARA 11 4 159 1.733 10.446 72 SULAWESI TENGAH 10 1 166 1.903 10.391 73 SULAWESI SELATAN 21 3 304 3.015 23.788 74 SULAWESI TENGGARA 10 2 205 2.159 8.979 75 GORONTALO 5 1 75 732 3.555 76 SULAWESI BARAT 5 0 69 645 3.842 81 MALUKU 9 2 90 1.027 4.850 82 MALUKU UTARA 7 2 112 1.075 4.022 91 PAPUA BARAT 10 1 175 1.441 4.441 94 PAPUA 28 1 389 3.619 11.370 JUMLAH 399 98 6.793 79.075 843.
    [Show full text]
  • A Study on the Economic Potential of Blood Cockles (Anadara Granosa) in Rokan Hilir, Riau Province, Indonesia 1Eni Yulinda, 2Mazni Saad, 3Muhammad Yusuf
    A study on the economic potential of blood cockles (Anadara granosa) in Rokan Hilir, Riau Province, Indonesia 1Eni Yulinda, 2Mazni Saad, 3Muhammad Yusuf 1 Faculty of Marine and Fisheries, University of Riau St. HR Subrantas, KM 12.5 Panam Pekanbaru, Riau, Indonesia; 2 Department of Tourism, Kulliyah of Languages and Management, International Islamic University Malaysia, Pagoh Education Hub, KM1, Jalan Pancor, Pagoh 84600 Muar, Johor, Malaysia; 3 Faculty of Fisheries, Cokroaminoto University of Makassar, St. Tamalanrea, KM 11, Tamalanrea, Makassar, Indonesia. Corresponding author: M. Yusuf, [email protected] Abstract. This research was conducted from January to July 2019 in Rokan Hilir Regency, Riau Province for the purpose of investigating the prospects and economic potentials of blood cockle (Anadara granosa) cultivation in the regency. The methods used included a survey, direct observation and an in-depth interview with 65 marine cockle cultivators and related stakeholders in the three production centers of marine fisheries, namely Panipahan, Bagansiapiapi and Sinaboi. The data obtained were analyzed descriptively and its business feasibility analyzed. The results showed that the blood cockle cultivation business of Rokan Hilir is very profitable (BCR 1.88 and PPC 1.92). In addition, the prospects of developing cockle cultivation is also good because of the wide (124,000,000 m2) land potential available, the low demand for high skills, and the accessibility for export of products to the Malaysian market. Key Words: Anadara granosa, economic potential, cultivation, Rokan Hilir. Introduction. Indonesia is the largest maritime and island nation in the world. The country has 17,504 large and small islands and almost 75% of the territory consists of oceans (5.9 million km2).
    [Show full text]
  • Efektivitas Penggunaan Alokasi Dana Desa (Add) Dalam Menunjang Pembangunan Desa Di Kecamatan Bangko Kabupaten Rokan Hilir
    EFEKTIVITAS PENGGUNAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) DALAM MENUNJANG PEMBANGUNAN DESA DI KECAMATAN BANGKO KABUPATEN ROKAN HILIR T E S I S Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains OLEH : NAMA : ANDRI MUNAWAR NPM : 167122030 BIDANG KAJIAN UTAMA : ADMINISTRASI PUBLIK PROGRAM MAGISTER (S2) ILMU ADMINISTRASI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM RIAU PEKANBARU 2019 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) DALAM MENUNJANG PEMBANGUNAN DESA DI KECAMATAN BANGKO KABUPATEN ROKAN HILIR ABSTRAK Oleh : Andri Munawar Alokasi Dana Desa (ADD) yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten kepada desa digunakan untuk membantu pendanaan penyelenggara pemerintah desa, meningkatkan sarana dan prasarana desa, meningkat pengamalan nilai-nilai keagamaan sosial dan budaya serta meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan desa. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan Efektivitas penggunaan Alokasi Dana Desa (ADD) dalam menunjang pembangunan Desa di Kepenghuluan Serusa dan Kepenghuluan Parit Aman Kecamatan Bangko Kabupaten Rokan Hilir. Penelitian ini menggunakan teori Gibson yang mengatakan bahwa Efektivitas merupakan ukuran keberhasilan suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, dengan menggunakan sumber daya manusia dan sarana yang dimiliki untuk mencapai tujuan organisasi tersebut, dikatakan efektif apabila berhasil mencapai tujuan dan visi dari organisasi tersebut. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif yaitu suatu tipe penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran secara sistematis. Sampel
    [Show full text]
  • LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No
    LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 72, 2020 PEMERINTAHAN. Perbatasan Negara. Provinsi Riau. Provinsi Kepulauan Riau. Rencana Tata Ruang. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2020 TENTANG RENCANA TATA RUANG KAWASAN PERBATASAN NEGARA DI PROVINSI RIAU DAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 21 ayat (1) Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang dan Pasal 123 ayat (4) Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2017 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, perlu menetapkan Peraturan Presiden tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perbatasan Negara di Provinsi Riau dan Provinsi Kepulauan Riau; Mengingat : 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725); 2020, No. 72 -2- 3. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 77, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6042); MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN PRESIDEN TENTANG RENCANA TATA RUANG KAWASAN PERBATASAN NEGARA DI PROVINSI RIAU DAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU. BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Kesatu Pengertian Pasal 1 Dalam Peraturan Presiden ini yang dimaksud dengan: 1.
    [Show full text]
  • Kebakaran Gambut Di Wilayah Terintervensi Restorasi Di Riau
    ANALISA LAPANGAN KEBAKARAN GAMBUT DI WILAYAH TERINTERVENSI RESTORASI DI RIAU pantau gambut Wisma PMI 3rd Floor, Jl. Wijaya I No. 63, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12170, Indonesia P : +62 (21) 22775816 F: +62 (21) 22775825 www.pantaugambut.id Pantau Gambut @pantaugambut pantaugambut Pantau Gambut adalah wadah atau platform daring yang menyediakan akses terhadap informasi mengenai perkembangan kegiatan dan komitmen restorasi ekosistem gambut yang dilakukan oleh segenap pemangku kepentingan di Indonesia. pantau gambut DAFTAR ISI 01 IKHTISAR 1 PENDAHULUAN 4 LATAR BELAKANG 4 RUMUSAN MASALAH 6 METODE DAN PERIODE PENGAMBILAN DATA 6 10 PEMBAHASAN 10 TEMUAN DAN ANALISIS PER LOKASI 11 1. Kelurahan Teluk Makmur, Kecamatan Medang Kampai, Kota Dumai 11 2. Desa Tanjung Leban, Kecamatan Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis 15 3. Kelurahan Terkul, Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis 15 4. Desa Teluk Lecah, Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis 16 5. Kelurahan Pergam, Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis 18 6. Desa Muara Dua, Kecamatan Siak Kecil, Kabupaten Bengkalis 20 7. Desa Lukun, Kecamatan Tebing Tinggi Timur, Kabupaten Kepulauan Meranti 22 8. Desa Sei Sigajah (Sungai Sigajah/Segajah), Kecamatan Kubu, Kabupaten Rokan Hilir 24 9. Desa Teluk Nilap, Kecamatan Kubu, Kabupaten Rokan Hilir 26 10. Desa Tanjung Leban, Kecamatan Kubu, Kabupaten Rokan Hilir 28 TIPOLOGI KEBAKARAN GAMBUT DI WILAYAH TERINTERVENSI RESTORASI DI RIAU 30 PERSEPSI MASYARAKAT 32 34 PENUTUP 34 KESIMPULAN 34 REKOMENDASI 35 pantau gambut 6 IKHTISAR KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) TERJADI DI RIAU SEJAK AWAL TAHUN 2019 DI WILAYAH GAMBUT YANG TELAH ATAU SEHARUSNYA TELAH MENDAPAT INTERVENSI RESTORASI. Pantauan citra satelit juga menunjukkan bahwa banyak titik panas muncul di wilayah yang telah dilakukan intervensi restorasi gambut berupa pembasahan.
    [Show full text]
  • Maravillosa Indonesia2 Mail
    MARAVILLOSA INDONESIA COMERCIO, TURISMO E INVERSIÓN El año 2018 está casi terminado y 2019 está a la vuelta de la esquina. Nos com- Riau. Como una joya escondida de la gigante isla de Sumatra, Riau lo sorprenderá INTRODUCCIÓN place que la Embajada y la misión diplomática de la República de Indonesia con un montón de nuevas aventuras que seguramente no querrá perderse, tales hayan podido acercar a Indonesia a través de la Feria Internacional de como visitar los restos del antiguo Imperio Melayu en el Templo de Muara Turismo 2018 y diversas actividades culturales realizadas durante todo el Takus y el Palacio de Siak Sri Indrapura. año. Creemos que nuestros esfuerzos para promover e introducir Indonesia han dado una nueva perspectiva sobre nuestro país. Sin embargo, para aque- Para aquellos que deseen pasar sus vacaciones a principios de año, les ofrecemos llos que todavía están ansiosos por explorar más aventuras en Indonesia, esta- nuestra lista de "qué hacer en Indonesia". Esta cuenta con amplias opciones mos aquí para ayudarlos a sumergirse en nuestra diversa cultura. En la nueva sobre dónde y cuándo pasar sus vacaciones hasta mediados del año 2019. Mientras edición de Maravillosa Indonesia descubrirá la riqueza y las opciones sin esté en Indonesia, nos gustaría invitar a inversionistas, empresarios e importadores fronteras de las cocinas indonesias. Literalmente, puede comer por días en de Argentina, Uruguay y Paraguay a explorar la feria anual de artesanía interna- Indonesia y, sin embargo, aún siempre hay algo nuevo por explorar. cional de Yakarta (INACRAFT 2019). INACRAFT es la mayor exposición más completa de artesanía indonesia.
    [Show full text]
  • Anadara Granosa) DI PERAIRAN PANIPAHAN KECAMATAN PASIR LIMAU KAPAS KABUPATEN ROKAN HILIR
    JURNAL KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN Cr PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH (Anadara granosa) DI PERAIRAN PANIPAHAN KECAMATAN PASIR LIMAU KAPAS KABUPATEN ROKAN HILIR OLEH SYAHRUL ANWAR NIM. 1404110074 JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU 2020 Kandungan Logam Berat Pb dan Cr Pada Air, Sedimen Dan Kerang Darah Di Perairan Panipahan Kecamatan Pasir Limau Kapas Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau Oleh Syahrul Anwar1), Sampe Harahap2), Budijono2) 1. Program Sarjana Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikana dan Kelautan, Universitas Riau 2. Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikana dan Kelautan, Universitas Riau Koresponden: [email protected] ABSTRACT Logam-logam berat di dalam air mungkin terakumulasi dalam sedimen juga di organisme bentik seperti kerang. Untuk mengetahui kandungan Pb dan Cr ini, telah dilakukan penelitian pada Mei 2019. Sampel air, sedimen dan kerang darah diambil dari 3 lokasi pengambilan sampel, di wilayah dekat dengan mangrove (S1), di kawasan industri galangan kapal dan pemukiman penduduk (S2) dan kawasan pelabuhan serta pemukiman penduduk (S3). Pengambilan sampel dilakukan 3 kali, sekali/ 2 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan Pb dan Cr dalam air adalah 0,029 mg/L dan 0,007 mg/L, sedimen adalah 0,535 mg/kg dan 0,204 mg/kg dan kerang adalah 0,114 mg/kg dan 0,020 mg/kg. Di semua lokasi air tercemar namun kerang masih aman untuk dikonsumsi karena kandungan logam berat masih dibawah ambang batas. Kata Kunci : Organisme Bentik, Sedimen, Kerang, logam, Pb Cr Pb and Cr content in water, sediment and blood clams (Anadara granosa) from the Panipahan Waters, Pasir Limau Kapas Subdistrict, Rokan Hilir Regency, Riau Province By Syahrul Anwar1), Sampe Harahap2), Budijono2) 3.
    [Show full text]
  • Luas Wilayah, Jumlah Desa/Kelurahan, Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga, Dan Kepadatan Penduduk Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Riau Tahun 2018
    TABEL 1 LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI RIAU TAHUN 2018 LUAS JUMLAH JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN JUMLAH NO KABUPATEN WILAYAH DESA + RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK DESA KELURAHAN PENDUDUK (km 2) KELURAHAN TANGGA TANGGA per km 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 KUANTAN SINGINGI 5.259.36 218 11 229 324.413 81.103 4 61.68 2 INDRAGIRI HULU 7.723.80 178 16 194 433.934 108.484 4 56.18 3 INDRAGIRI HILIR 12.614.78 197 39 236 731.390 182.848 4 57.98 4 PELALAWAN 12.758.45 104 14 118 460.780 115.195 4 36.12 5 SIAK 8.275.18 122 9 131 477.670 119.418 4 57.72 6 KAMPAR 10.983.47 242 8 250 851.837 212.959 4 77.56 7 ROKAN HULU 7.588.13 139 6 145 666.410 166.603 4 87.82 8 BENGKALIS 6.975.41 136 19 155 566.228 141.557 4 81.17 9 ROKAN HILIR 8.881.59 159 25 184 697.218 174.305 4 78.50 10 MERANTI 3.707.84 96 5 101 184.372 46.093 4 49.72 11 PEKANBARU 632.27 0 83 83 1.117.359 279.340 4 1767.22 12 DUMAI 1.623.38 0 33 33 303.292 75.823 4 186.83 JUMLAH (KAB/KOTA) 87.023.7 1591 268 1859 6.814.903 1.703.726 4 78 Sumber: - BPS Provinsi Riau TABEL 2 JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR PROVINSI RIAU TAHUN 2018 JUMLAH PENDUDUK NO KELOMPOK UMUR (TAHUN) LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN RASIO JENIS KELAMIN 1 2 3 4 5 6 1 0 - 4 376.965 362.106 739.071 104.10 2 5 - 9 355.559 340.109 695.668 104.54 3 10 - 14 325.681 308.403 634.084 105.60 4 15 - 19 304.878 290.995 595.873 104.77 5 20 - 24 298.100 289.069 587.169 103.12 6 25 - 29 311.747 301.049 612.796 103.55 7 30 - 34
    [Show full text]
  • Kode Puskesmas Kab/Kota Kecamatan Puskesmas
    KODE KAB/KOTA KECAMATAN PUSKESMAS ALAMAT JENIS KODE LATITUDE LONGITUDE PUSKESMAS PUSKESMAS PUSKESMAS BARU Jl. Jend Sudirman No. III Kuantan P1401050101 KUANTAN HILIR BASERAH Ds. Koto Tuo Baserah, Rawat Inap Singingi Kec. Kuantan Hilir Kuantan Jl. Agus Salim Ds. Kota Non Rawat P1401040201 BENAI BENAI Singingi Benai, Kec. Benai Inap Jl. Merdeka No. 1 Dusun Kuantan P1401021103 SINGINGI HILIR BERINGIN JAYA Pelita Ds. Beringin Jaya, Rawat Inap Singingi Kec. Singingi Hilir Jl. Achmad Yani Kmp Baru Kuantan P1401060101 CERENTI CERENTI Ds. Pasar Cerenti, Kec. Rawat Inap Singingi Cerenti Kuantan Jl. Al. Iklas No. 03, Kec. Non Rawat P1401012201 GUNUNG TOAR GUNTUNG TOAR Singingi Guntung Toar Inap Jl. Imam Saleh Rt. 01 Rw. Kuantan Non Rawat P1401061201 INUMAN INUMAN 03 Ds. Inuman, Kec. Singingi Inap Inuman Kuantan KUANTAN Non Rawat P1401030202 KARI Kec. Kuantan Tengah Singingi TENGAH Inap Jl. Raya Pekanbaru-Taluk Kuantan Non Rawat P1401021202 SINGINGI HILIR KOTO BARU Kuantan RT IV RW IV, Singingi Inap Kec. Singingi Hilir KUANTAN Kuantan Kec. Kuantan Hilir Non Rawat P1401053201 HILIR KOTO RAJO Singingi Seberang Inap SEBERANG Kuantan Ds. Lubuk Ambacang, Kec. Non Rawat P1401011201 HULU KUANTAN LUBUK AMBACANG Singingi Hulu Kuantan Inap Kuantan KUANTAN Jl. Sudirman No. 48 Lubuk P1401010102 LUBUK JAMBI Rawat Inap Singingi MUDIK Jambi, Kec. Kuantan Mudik Jl. Jend. Sudirman Ds. Kuantan KUANTAN Non Rawat P1401010201 LUBUK RAMO Lubuk Ramo, Kec. Kuantan Singingi MUDIK Inap Mudik Kuantan Jl. Jend Sudirman Rt. 01 P1401020101 SINGINGI MUARA LEMBU Rawat Inap Singingi Rw 06, Kec. Singingi Kuantan Non Rawat P1401051201 PANGEAN PANGEAN Kec. Pangean Singingi Inap Kuantan KUANTAN Ds. Pangkalan, Kec. P1401010103 PANGKALAN Rawat Inap Singingi MUDIK Kuantan Mudik Jl.
    [Show full text]