Designing Environmental Graphic Design with Cultural Values for West Java Province
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Load more
Recommended publications
-
Land- En Volkenkunde
Music of the Baduy People of Western Java Verhandelingen van het Koninklijk Instituut voor Taal- , Land- en Volkenkunde Edited by Rosemarijn Hoefte (kitlv, Leiden) Henk Schulte Nordholt (kitlv, Leiden) Editorial Board Michael Laffan (Princeton University) Adrian Vickers (The University of Sydney) Anna Tsing (University of California Santa Cruz) volume 313 The titles published in this series are listed at brill.com/ vki Music of the Baduy People of Western Java Singing is a Medicine By Wim van Zanten LEIDEN | BOSTON This is an open access title distributed under the terms of the CC BY- NC- ND 4.0 license, which permits any non- commercial use, distribution, and reproduction in any medium, provided no alterations are made and the original author(s) and source are credited. Further information and the complete license text can be found at https:// creativecommons.org/ licenses/ by- nc- nd/ 4.0/ The terms of the CC license apply only to the original material. The use of material from other sources (indicated by a reference) such as diagrams, illustrations, photos and text samples may require further permission from the respective copyright holder. Cover illustration: Front: angklung players in Kadujangkung, Kanékés village, 15 October 1992. Back: players of gongs and xylophone in keromong ensemble at circumcision festivities in Cicakal Leuwi Buleud, Kanékés, 5 July 2016. Translations from Indonesian, Sundanese, Dutch, French and German were made by the author, unless stated otherwise. The Library of Congress Cataloging-in-Publication Data is available online at http://catalog.loc.gov LC record available at http://lccn.loc.gov/2020045251 Typeface for the Latin, Greek, and Cyrillic scripts: “Brill”. -
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Kerajaan Pakuan Pajajaran Merupakan Kerajaan Hindu-Budha Terbesar Ke 2 Dan Merupakan Tandingan Dari
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Kerajaan Pakuan Pajajaran merupakan Kerajaan Hindu-Budha terbesar ke 2 dan merupakan tandingan dari Kerajaan Majapahit dan mempunyai dampak positif yaitu membuka jalur perdagangan melalui Pelabuhan Sunda Kelapa di Jakarta. Namun karena minim-nya data mengenai Kerajaan Pakuan Pajajaran membuat Kerajaan ini terlupakan dan kurang dikenal. Remaja sendiri pun lebih mengenal Kerajaan-kerajaan yang lebih terkenal seperti Kerajaan Majapahit, Sriwijaya, Banten, dan Kerajaan lain yang sudah sangat dikenal baik oleh masyarakat Indonesia. Kurang nya media yang mengenalkan tentang Kerajaan Pakuan Pajajaran merupakan salah satu faktornya. Berdasarkan masalah ini penulis ingin mengambil tema Kerajaan Pakuan Pajajaran pada saat Raja Sri Baduga Maharaja memerintah yaitu pada saat masa kejayaan dan perkembangan Kerajaan Pakuan Pajajaran untuk memperkenalkan kepada remaja bahwa Kerajaan yang hebat bukan hanya Kerajaan Majapahit. Penulis ingin mengenalkan masa kejayaan Kerajaan Pakuan Pajajaran dengan media board game yang mengilustrasikan masa-masa kejayaan Raja Sri Baduga Maharaja sebagai tokoh yang membuat Kerajaan Pakuan Pajajaran berkembang sehingga remaja tidak sulit untuk mencerna informasi mengenai sejarah Kerajaan ini. Salah satu faktor didesain menjadi board game adalah agar dapat menjadi media alternatif pembelajaran sejarah yang lebih menyenangkan dan menarik untuk dilihat. Penulis ingin mengajak remaja-remaja Indonesia untuk lebih mengetahui dan mendalami Kerajaan di Indonesia, karena Kerajaan di Indonesia tidak kalah hebat dengan Kerajaan-kerajaan diluar sana serta ingin menunjukkan bahwa masih banyak Kerajaan yang belum dikenal baik oleh masyarakat Indonesia. Oleh karena itu penulis ingin mengajak para remaja untuk mengenali Kerajaan yang lain sehingga Kerajaan-kerajaan Hindu-Budha Universitas Kristen Maranatha 72 dapat dilestarikan, dikenal tidak hanya oleh dalam negeri namun juga luar negeri sehingga dapat membawa nama baik untuk Indonesia. -
Potensi Wisata Komunitas Pijar Sebagai Kelompok Unik Dalam Lingkungan Masyarakat Multikultural
Tornare - Journal of Sustainable Tourism Research Vol. 3, No. 1, Januari 2021: 30 - 34 eISSN 2715 - 8004 Potensi Wisata Komunitas Pijar Sebagai Kelompok Unik Dalam Lingkungan Masyarakat Multikultural Evi Novianti1, Hafsah Nugraha2, Risa Ramadaniati Zahra3 1Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjajaran, Jl. Raya Bandung-Sumedang KM. 21 Jatinangor, 456363 E-mail: [email protected] ; [email protected] ; [email protected] ABSTRAK Pariwisata kreatif adalah salah satu sektor unggulan yang mendukung perekonomian nasional. Indonesia merupakan negara yang luas dan kaya akan budaya, baik budaya berbentuk benda maupun tak benda. Benda-benda yang dianggap budaya ini memerlukan bermacam ritual dan pengalaman dalam proses pembuatannya. Di Jawa Barat sendiri terdapat beberapa daerah yang memiliki kebudayaan sejenis itu, salah satunya di Kota Bandung yang dilestarikan oleh Komunitas Pijar yang mempelajari mengenai kebudayaan dan penempaan pisau dan benda pusaka, khususnya Kujang dan Keris. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dnegan pendekatan deskriptif. Subjek yang diteliti adalah Ibnu Pratomo sebagai pendiri Komunitas Pijar serta angota Komunitas Pijar. Teknik pengumpulan data yakni dengan studi dokumentasi, studi literatur, dan observasi tidak langsung. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Komunitas Pijar memiliki potensi menjadi pariwisata kreatif karena sifatnya yang informal, fleksibel, praktis, dan juga interaktif. Sebagai kelompok unik dalam masayarakat multikultural, Komunitas Pijar telah berupaya mengenalkan budaya mereka dengan meanfaatkan media sosial untuk berbagi pengetahuan mengenai penempaan. Kata kunci; budaya; Komunitas Pijar; multikultural; penempaan besi; potensi wisata; POTENTIAL TOURISM OF KOMUNITAS PIJAR AS A UNIQUE GROUP IN A MULTICULTURAL SOCIETY ENVIRONMENT ABSTRACT Creative tourism is one of the leading sectors that support the national economy. -
Ideology Content and Expression of Kujang Symbol in Jasad Band CD Cover Design
BANDUNG CREATIVE MOVEMENT 2015 2nd International Conference on Creative Industries “Strive to Improve Creativity“ 8 – 9 September 2015 Ideology Content and Expression of Kujang Symbol in Jasad Band CD Cover Design Novian Denny Nugraha¹, Lingga Agung², and Riky Azhari Siswanto³. ¹[email protected] , ² [email protected] ³[email protected], Abstract. This paper departs from a phenomenon of the strengthening of primordial symbols in a contemporary society in Indonesia, particularly in Bandung. The strengthening is the use of primordial society symbols in an activity and in visual and symbolic expression contained in graphic design products whether it is printed material, symbol, emblem or logo. One of symbols frequently used is the form of Kujang. Kujang is a Sundanese artifact recognized as an heirloom weapon, though other than weapon, some researches found that Kujang is a philosophy symbol pikukuh (the teaching of life) of Sundanese. This research analyzes the position of Kujang symbol in Jasad Band cd cover and in its lyric, futhermore to analyze the existence of ideological elements as the research perspective. The method used is descriptive and interpretive qualitative, this method used to analyze the research object, while the main theory used is the Eagleton ideological theories with a primary focus on the study of communication and language, therefore the research result is the identification of ideology content in symbolic expression of Jasad band cd cover design or in its lyric as the research object either visually or verbally. Keywords: Ideology, Expression, Kujang Symbol 1. Introduction The symbol of Kujang in Sundanese has long existed, in terms of form, Kujang is a weapon, however Kujang has existed since megalithic and used as a medium of sacred necessity which is Lingga stone formed Kujang. -
Baby Boy Names Registered in 2017
Page 1 of 43 Baby Boy Names Registered in 2017 # Baby Boy Names # Baby Boy Names # Baby Boy Names 1 Aaban 3 Abbas 1 Abhigyan 1 Aadam 2 Abd 2 Abhijot 1 Aaden 1 Abdaleh 1 Abhinav 1 Aadhith 3 Abdalla 1 Abhir 2 Aadi 4 Abdallah 1 Abhiraj 2 Aadil 1 Abd-AlMoez 1 Abic 1 Aadish 1 Abd-Alrahman 1 Abin 2 Aaditya 1 Abdelatif 1 Abir 2 Aadvik 1 Abdelaziz 11 Abraham 1 Aafiq 1 Abdelmonem 7 Abram 1 Aaftaab 1 Abdelrhman 1 Abrham 1 Aagam 1 Abdi 1 Abrielle 2 Aahil 1 Abdihafid 1 Absaar 1 Aaman 2 Abdikarim 1 Absalom 1 Aamir 1 Abdikhabir 1 Abu 1 Aanav 1 Abdilahi 1 Abubacarr 24 Aarav 1 Abdinasir 1 Abubakar 1 Aaravjot 1 Abdi-Raheem 2 Abubakr 1 Aarez 7 Abdirahman 2 Abu-Bakr 1 Aaric 1 Abdirisaq 1 Abubeker 1 Aarish 2 Abdirizak 1 Abuoi 1 Aarit 1 Abdisamad 1 Abyan 1 Aariv 1 Abdishakur 13 Ace 1 Aariyan 1 Abdiziz 1 Achier 2 Aariz 2 Abdoul 4 Achilles 2 Aarnav 2 Abdoulaye 1 Achyut 1 Aaro 1 Abdourahman 1 Adab 68 Aaron 10 Abdul 1 Adabjot 1 Aaron-Clive 1 Abdulahad 1 Adalius 2 Aarsh 1 Abdul-Azeem 133 Adam 1 Aarudh 1 Abdulaziz 2 Adama 1 Aarus 1 Abdulbasit 1 Adamas 4 Aarush 1 Abdulla 1 Adarius 1 Aarvsh 19 Abdullah 1 Adden 9 Aaryan 5 Abdullahi 4 Addison 1 Aaryansh 1 Abdulmuhsin 1 Adedayo 1 Aaryav 1 Abdul-Muqsit 1 Adeel 1 Aaryn 1 Abdulrahim 1 Adeen 1 Aashir 2 Abdulrahman 1 Adeendra 1 Aashish 1 Abdul-Rahman 1 Adekayode 2 Aasim 1 Abdulsattar 4 Adel 1 Aaven 2 Abdur 1 Ademidesireoluwa 1 Aavish 1 Abdur-Rahman 1 Ademidun 3 Aayan 1 Abe 5 Aden 1 Aayandeep 1 Abed 1 A'den 1 Aayansh 21 Abel 1 Adeoluwa 1 Abaan 1 Abenzer 1 Adetola 1 Abanoub 1 Abhaypratap 1 Adetunde 1 Abantsia 1 Abheytej 3 -
The Particle Ma in Old Sundanese Aditia Gunawan, Evi Fuji Fauziyah
The particle ma in Old Sundanese Aditia Gunawan, Evi Fuji Fauziyah To cite this version: Aditia Gunawan, Evi Fuji Fauziyah. The particle ma in Old Sundanese. Wacana, Journal of the Humanities of Indonesia, Faculty of Humanities,University of Indonesia, 2021, Languages of Nusantara I, 22 (1), pp.207-223. 10.17510/wacana.v22i1.1040. hal-03193257 HAL Id: hal-03193257 https://hal.archives-ouvertes.fr/hal-03193257 Submitted on 11 May 2021 HAL is a multi-disciplinary open access L’archive ouverte pluridisciplinaire HAL, est archive for the deposit and dissemination of sci- destinée au dépôt et à la diffusion de documents entific research documents, whether they are pub- scientifiques de niveau recherche, publiés ou non, lished or not. The documents may come from émanant des établissements d’enseignement et de teaching and research institutions in France or recherche français ou étrangers, des laboratoires abroad, or from public or private research centers. publics ou privés. PB Wacana Vol. 22 No. 1 (2021) Aditia Gunawan andWacana Evi Fuji Vol. Fauziyah 22 No. 1 ,(2021): The particle 207-223 ma in Old Sundanese 207 The particle ma in Old Sundanese Aditia Gunawan and Evi Fuji Fauziyah ABSTRACT This article will analyse the distribution of the particle ma in Old Sundanese texts. Based on an examination of fifteen Old Sundanese texts (two inscriptions, eight prose texts, and five poems), we have identified 730 occurrences ofma . We have selected several examples which represent the range of its grammatical functions in sentences. Our observations -
Koleksi Cerita, Novel, & Cerpen Terbaik Kira-Kira Sejarah Jawa Barat
ILMUIMAN.NET: Koleksi Cerita, Novel, & Cerpen Terbaik Cerita Kira-kira Sejarah (16+). 2017 (c) ilmuiman.net. All rights reserved. Berdiri sejak 2007, ilmuiman.net tempat berbagi kebahagiaan & kebaikan lewat novel- cerpen percintaan atau romance, dan cerita non fiksi.. Seru. Ergonomis, mudah, & enak dibaca. Karya kita semua. Peringatan: Pembaca yang sensi dengan seloroh ala internet, silakan stop di sini. Segala akibat menggunakan atau membaca, sepenuhnya tanggung jawab pembaca. Terima kasih & salam. *** Kira-kira Sejarah Jawa Barat Babak-1: Salakanagara Jawa bagian barat, adalah termasuk negeri besar tertua di nusantara. Peninggalannya diyakini sudah ada sejak abad ke-2 masehi atau sekitar tahun 130-an, yaitu negeri Salakanagara namanya. Sebagai kontrasnya, negeri-negeri kecil sporadis di nusantara ini, yang lain, baru ada jejaknya dalam catatan sejarah pada sekitaran abad ke-4M. *** Babak-2: Tarumanagara Salakanagara kemudian menjelma menjadi negeri besar Taruma atau Tarumanagara. Salah satu raja terkenalnya Purnawarman. Bentangan wilayahnya meliputi seluruh Jawa Barat masa kini, daerah Banyumasan terus sampai ke sungai Bogowonto, dan di bagian utara, ada yang bilang sampai batas tradisional sungai Cipamali, tapi bisa juga meliputi seluruh bagian utara yang bahasa Jawanya di masa kini bahasa ngapak (kecampur Sunda) seperti Tegal dan seperti itu. Tarumanagara yang jaya kemudian menelurkan kerajaan-kerajaan bawahan yang banyak, yang menonjol adalah Sunda dan Galuh. Sampai suatu ketika, saat sudah masanya agak mundur disebabkan melejitnya Sriwijaya, raja Tarumanagara tidak punya anak lelaki, sehingga putri mahkotanya terus dicarikan jodoh bangsawan Sunda (Jakarta sekarang). Maka, jadilah pasangan Tarumagara-Sunda menjadi pemimpin Jawa Barat. *** Babak-3: Sunda & Galuh Oleh sang raja Sunda (yang semula raja bawahan sebelum menyunting putri mahkota Tarumanagara), kemudian ibukota dipindahkan ke Sunda atau Sunda Kelapa masa kini. -
20 Analisis Assembly Line Balancing Untuk Mengoptimalkan Produksi
Jurnal REKOMEN (Riset Ekonomi Manajemen) Vol 3 No 1 2019 Analisis Assembly Line Balancing Untuk Mengoptimalkan Produksi Pisau di Perusahaan T. Kardin Pisau Indonesia Alkadri Kusalendra Siharis a, Imelda Junita b, Budi Rahardjo c aUniversitas Tidar, bUniversitas Kristen Maranatha, cUniversitas Tidar [email protected] ABSTRAK. Perusahaan T. Kardin Pisau Indonesia adalah perusahaan yang memproduksi pisau buatan tangan dengan karya an yang terspesialisasi pada pekerjaannya. Perusahaan ini berusaha untuk mengoptimalkan produksi pisau buatannya dengan meminimalkan aktu menganggur yang pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas karya an. Adanya tingkat kesulitan pengerjaan yang berbeda-beda menyebabkan ketidakseimbangan aktu pengerjaan tugas antar karya an. Tujuan penelitian ini adalah memberi gambaran peranan strategi penyeimbangan lini untuk mengoptimalkan produksi pisau di perusahaan Pisau Indonesia. Strategi yang digunakan adalah setiap karya an mengerjakan pekerjaan yang berbeda hingga selesai dan kemudian membantu pekerjaan karya an lain yang belum selesai. Metode penyeimbangan lini adalah kegiatan yang bertujuan untuk memindahkan satu tugas dari satu orang ke orang lainnya yang pada akhirnya menciptakan keseimbangan aktu antara pekerja di suatu stasiun dan pekerja di stasiun lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bah a dengan menggunakan strategi ini diperoleh tingkat efisiensi produksi sebesar 79.02% untuk proses 1 dan .79.4.% untuk proses 2. Kata kunci/ line balancing 0 stasiun kerja0 efisiensi ABSTRACT. T. Kardin Pisau Indonesia Company is a company that produces handmade knives with employees who specialize in their work. The company is trying to optimize the production of its knives by minimizing idle time which will ultimately increase employee productivity. The existence of different levels of difficulty in the workmanship causes an imbalance of work time between employees. -
Sejarah Dan Kebudayaan Provinsi Banten
Sejarah Dan Kebudayaan Provinsi Banten Banten pada masa lalu merupakan sebuah daerah dengan kota pelabuhan yang sangat ramai, serta dengan masyarakat yang terbuka dan makmur. Banten pada abad ke 5 merupakan bagian dari Kerajaan Tarumanagara. Salah satu prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanagara adalah Prasasti Cidanghiyangatau prasasti Lebak, yang ditemukan di kampung lebak di tepi Ci Danghiyang, Kecamatan Munjul, Pandeglang, Banten. Prasasti ini baru ditemukan tahun 1947 dan berisi 2 baris kalimat berbentuk puisi dengan huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta. Isi prasasti tersebut mengagungkan keberanian rajaPurnawarman. Setelah runtuhnya kerajaan Tarumanagara (menurut beberapa sejarawan ini akibat serangan kerajaan Sriwijaya), kekuasaan di bagian baratPulau Jawa dari Ujung Kulon sampai Ci Serayu dan Kali Brebes dilanjutkan oleh Kerajaan Sunda. Seperti dinyatakan oleh Tome Pires, penjelajah Portugispada tahun 1513, Banten menjadi salah satu pelabuhan penting dari Kerajaan Sunda. Menurut sumber Portugis tersebut, Banten adalah salah satu pelabuhan kerajaan itu selain pelabuhan Pontang, Cigede, Tamgara (Tangerang), Kalapa, dan Cimanuk. Diawali dengan penguasaan Kota Pelabuhan Banten, yang dilanjutkan dengan merebut Banten Girang dari Pucuk Umun pada tahun 1527, Maulana Hasanuddin, mendirikan Kesultanan Banten di wilayah bekas Banten Girang. Dan pada tahun 1579, Maulana Yusuf, penerus Maulana Hasanuddin, menghancurkan Pakuan Pajajaran, ibukota atau pakuan (berasal dar kata pakuwuan) Kerajaan Sunda. Dengan demikian pemerintahan di Jawa Barat dilanjutkan oleh Kesultanan Banten. Hal itu ditandai dengan diboyongnya Palangka Sriman Sriwacana, tempat duduk kala seorang raja dinobatkan, dari Pakuan Pajajaran ke Surasowan di Banten oleh pasukan Maulana Yusuf. Batu berukuran 200 x 160 x 20 cm itu terpaksa diboyong ke Banten karena tradisi politik waktu itu "mengharuskan" demikian. Pertama, dengan dirampasnya Palangka tersebut, di Pakuan tidak mungkin lagi dinobatkan raja baru. -
Chapter 3 the Classical Weapons of The
Chapter 3 The Classical Weapons of the Art ndonesian martial arts are well known for their huge variation of bladed weapons they Iuse. I will not attempt to list or show all of them but only those that this art uses most often in classical training. We will start with the most commonly seen and used bladed weapon and that of course is the knife or pisau in Indonesian martial context. Everyone in almost every style teaches some sort of knife fighting and knife defenses. One of my biggest complaints is that most of these defenses are almost worthless against a fast, randomly moving assailant. One of my teachers, Pendekar Suryadi Jafri, used to open his knife training at a new school by allowing the most inexperienced student to hold a rubber knife. This student was then instructed to write their name as fast as possible over the face and chest of the most experienced student or teacher there and have this victim use the best knife defense they knew. They always failed because the sad fact is most systems don’t practice knife fighting and they don’t know how to defend against this type of attack. On the other end of the spectrum I have seen some of the Filipino styles demonstrate the most complex and intricate redirections with locks and counters that work just fine at slow to medium speed, or at fast speed when both players are doing the same drill. All of these defenses also fell apart when I saw them applied against the same type of inexperienced student who did not know the drill and so figuratively speaking “sliced and diced” them. -
Assessment of Existing and Potential Sources of Capital for Water Utilities
USAID INDONESIA URBAN WATER SANITATION AND HYGIENE ASSESSMENT OF EXISTING AND POTENTIAL SOURCES OF CAPITAL FOR WATER UTILITIES AUGUST 2014 This report is made possible by the support of the American People through the United States Agency for International Development (USAID.) The contents of this report are the sole responsibility of DAI and do not necessarily reflect the views of USAID or the United States Government. Cover Photo: The installation of main pipes as part of the distribution network improvement at the Water Utility of Takalar District to expand its coverage service to Galesong Subdistrict, Takalar, South Sulawesi. Photo Credit: Hendri Saputro/IUWASH South Sulawesi-Eastern Indonesia USAID INDONESIA URBAN WATER SANITATION AND HYGIENE ASSESSMENT OF EXISTING AND POTENTIAL SOURCES OF CAPITAL FOR WATER UTILITIES Program Title: USAID Indonesia Urban Water Sanitation and Hygiene DAI Project Number: 1001457. Assistance Objective (AO): AO Improved Management of Natural Resources, under (IR) 3 – Increased Access to Water and Sanitation. Sponsoring USAID Office: USAID/Indonesia Office of Environment Contract Number: AID-497-C-11-00001 Contractor: DAI Date of Publication: August 2014 Author: David Woodward This report is made possible by the support of the American People through the United States Agency for International Development (USAID.) The contents of this report are the sole responsibility of DAI and do not necessarily reflect the views of USAID or the United States Government. TABLE OF CONTENTS EXECUTIVE SUMMARY ......................................................................................................................... -
Kanekes and Pajajaran in West Java Gardiens Du Sanctuaire De L’Esprit Du Royaume : Les Urang Kanekes Et L’Etat De Pajajaran À Java Ouest
Moussons Recherche en sciences humaines sur l’Asie du Sud-Est 8 | 2005 Recherche en sciences humaines sur l'Asie du Sud-Est Tending the Spirit’s Shrine: Kanekes and Pajajaran in West Java Gardiens du sanctuaire de l’Esprit du royaume : les Urang Kanekes et l’Etat de Pajajaran à Java Ouest Robert Wessing and Bart Barendregt Electronic version URL: http://journals.openedition.org/moussons/2199 DOI: 10.4000/moussons.2199 ISSN: 2262-8363 Publisher Presses Universitaires de Provence Printed version Date of publication: 1 December 2005 Number of pages: 3-26 ISBN: 2-7449-0625-5 ISSN: 1620-3224 Electronic reference Robert Wessing and Bart Barendregt, « Tending the Spirit’s Shrine: Kanekes and Pajajaran in West Java », Moussons [Online], 8 | 2005, Online since 15 October 2013, connection on 02 May 2019. URL : http://journals.openedition.org/moussons/2199 ; DOI : 10.4000/moussons.2199 Les contenus de la revue Moussons sont mis à disposition selon les termes de la Licence Creative Commons Attribution - Pas d’Utilisation Commerciale - Pas de Modification 4.0 International. Articles / Articles Tending the Spirit’s Shrine: Kanekes and Pajajaran in West Java Robert WESSING*and Bart BARENDREGT** Although, or perhaps precisely because field research among the Urang Kanekes, the people of Kanekes1 of South Banten in West Java (Indonesia), is next to impossible, especially in their sacred inner hamlets, they have over the years been the subject of much speculation and, where possible, analysis. Indeed, as early as 1882, Veth (1875-84, III: 129) observed