PERJALANAN SEJARAH BANGSA DAN SISTEM PEMERINTAHAN NKRI Mudemar A. Rasyidi Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma [email protected]

ABSTRAK Sebagai warga negara Indonesia yang baik dan militan, sudah seharusnya kita menjunjung tinggi Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekwen, serta mengamalkannya di dalam kehidupan kita sehari-hari tanpa mengenal kompromi. NKRI harga mati. Oleh karena itu setiap warga Negara Indonesia yang baik berada di dalam Negeri maupun di luar Negeri, baik dari segi ancaman maupun penjajahan ataupun rongrongan, baik yang datang dari dalam maupun luar negeri. Hal ini dapat dilihat dari perjalanan sejarah bangsa Indonesia yang telah dilakukan oleh para pejuang dalam membela tanah air Indonesia, mulai sejak, dari sebelum, semasa dan setelah penjajahan bahkan sampai kemerdekaan NKRI, yang telah banyak menelan berbagai macam pengorbanan yang luar biasa. Kita sebagai bangsa Indonesia sekarang ini, di dalam mengisi kemerdekaan NKRI, harus tetap setia dan menghormati para pejuang bangsa Indonesia yang telah mendahului kita demi kemerdekaan Republik Indonesia yaitu dengan berbagai cara yang positif dan kreatif serta bertanggung jawab. Disamping itu juga, kita harus mengenal sejarah bangsa kita, untuk dijadikan pedoman dan teladan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang baik.Kita harus mentaati hukum yang berlaku dan mencintai tanah air di dalam kehidupan kita sehari-hari, dan menjaga tanah air Indonesia. Semua itu agar kita dapat mencapai apa yang dicita-citakan oleh para pejuang bangsa, yaitu masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Kata Kunci : Pancasila, UUD 1945, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika, Adat Istiadat dan budaya bangsa serta menjunjung tinggi Agama, serta berakhlak yang Mulia, serta cinta tanah air.

1. Sejarah Singkat Istilah Indonesia muncul pertama Kemudian Arti Indonesia dalam arti kali dalam arti geografis pada tahun 1950 politik ketatanegaraan digunakan oleh dalam tulisan bangsa Inggris yang ber- kaum nasionalis Indonesia yang belajar nama JR. Logan. Selanjutnya istilah di Belanda pada tahun 1917. Kata Indonesia dalam arti etimologi (ilmu ten- Indonesia menjadi sangat populer dan tang bangsa-bangsa) digunakan dalam dipergunakan dalam arti yang lebih luas tahun 1884 oleh bangsa Jerman yang lagi oleh para wakil pemuda dari seluruh bernama Bastian. pelosok tanah air, pada Kongres Pemuda tahun 1928. Yang kemudian dikenal dengan nama Kongres Pemuda 1928, dengan dasar yang berisi:

Satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa yakni Indonesia Yang kemudian mencapai titik puncak/klimaknya pada tanggal 17-08- 1945 dengan pemakaian kata istilah Indonesia, sebagai wujud bangsa yang Gambar Sejarah Singkat Pancasila merdeka, berdaulat untuk mencapai

129 masyarakat yang adil dan makmur di 3. Wilayah tengah-tengah masyarakat / banyak dunia. Dan negara yang mula-mula me- ngakui kemerdekaan RI, tanggal 17-08- 1945 di Timur Tengah, adalah Mesir (10 Juni 1947), Lebanon (29 Juni 1947), Suriah (2 Juli 1947) dan Irak (16 Mei 1947). Demikian setelah Indonesia men- jalani masa penjajahan yang cukup pa- njang, yaitu 350 tahun oleh Belanda dan 3,5 tahun oleh Jepang. Gambar Kantor Gubernur DKI Jakarta 2. Sistem Pemerintahan Indonesia adalah negara kepu- lauan yang terbesar di dunia. Kepulauan Indonesia sebanyak 17.508 pulau (dulu 13.667 buah). Sebab itu Indonesia di- sebut sebagai negara kepulauan atau nusantara. Nusa berarti tanah air, pulau, antara berarti terletak di antara, berada, diapit oleh. Nusantara berarti tanah air / pulau yang terletak di antara. Nusantara Gambar Kedung Pusat Pemerintahan digunakan sebagai menggambar-kan NKRI suatu wilayah perairan dan gugusan- gugusan pulau yang terletak diantara Negara Indonesia adalah negara samudra pasifik dan samudra Indonesia, kesatuan yang berbentuk Republik Pasal dan diapit oleh dua buah benua Asia dan 1 ayat (1) UUD 1945. Australia.

Sedangkan sistem pemerin-tahan Dalam Pasal 18 UUD 1945 yang diatur menurut UUD 1945, adalah disebutkan, pembagian daerah hidonesia Sistem Kabinet Presidensial, yaitu suatu atas daerah besar dan kecil, dengan kabinet yang dewan menterinya dipimpin bentuk susunan pemerintahannya dite- oleh Presiden. tapkan dengan undang-undang, dengan meman-dang dan mengingat dasar per- Dalam hal ini presiden mempunyai musyawaratan dalam sistem peme- dua (2) kedudukan atau mempunyai 2 rintahan negara dan hak-hak, asal-usul (dua) fungsi, yaitu: dalam daerah-daerah yang bersifat a. Sebagai Kepala Negara, dan istimewa. b. Sebagai Kepala Pemerintahan Selanjutnya dalam UU No. 5 Tahun Sedangkan system kabinet parle- 1974 tentang Pokok-Pokok Pemerin- menter, dewan menterinya dipimpin / tahan di daerah, sebagai penjabaran dikepalai oleh seorang Perdana Menteri Pasal 18 UUD 1945 Wilayah hidonesia yang sekaligus berfungsi sebagai kepala dibagi atas beberapa provinsi, provinsi negara saja. dibagi atas beberapa kabupaten/kota- madya, kabupaten/kotamadya dibagi Contoh negara yang menganut atas beberapa kecamatan, kecamatan sistem kabinet parlemen-ter antara lain: dibagi lagi atas beberapa desa / Pakistan, India, Libanon, Singapur. kelurahan. Desa/ kelurahan merupakan bentuk pemerintahan yang terkecil di hidonesia.

130

Untuk memperlancar jalan-nya 4. BPUPKI & PPKI pemerintahan terkecil itu, desa dibagi a. BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha- lagi atas beberapa dusun. Sedangkan Usaha Persiapan Kemerdekaan kelurahan dibagi atas beberapa lingku- Indonesia) ngan. Pada tanggal 7 Desember 1941 Jepang menyerang pangkalan Armada Selanjutnya dusun/lingkungan itu AL-AS di Pearl Harbour, Hawai, yang dibagi lagi atas beberapa rukun kampung sekaligus mengawali keterlibatan jepang (RK) dan RK (Rukun Kampung), yang dalam Perang Dunia ke-II. sekarang dikenal Rukun Warga (RW) dibagi lagi menjadi beberapa RT (Rukun Perang Dunia ke-II meletus pada Tetangga). dan Rukun Kampung (RK) / tanggal 1 September 1939 di Eropa, Rukun Warga (RW) dan Rukun Warga / yang diawali serangan Jerman ke Rukun Kampung (RW/RK), itu terdiri atas Polandia. Jerman berhasil menduduki beberapa Rukun Tetangga (RT). Se- Polandia dan beberapa negara di Eropa. dangkan RT dan RW yang dahulunya Dalam Perang Dunia ke-II Jerman ber- disebut RK (Rukun Kampung), terdiri dari sekutu dengan Italia. Untuk menghadapi beberapa Kepala Keluarga (KK), dan negara sekutu yang terdiri atas AS, disebut sebagai penduduk / warga Hungaria, Perancis, Rusia, Belanda, kampung / desa / kelurahan. Norwegia, dan Australia. Jepang ikut bergabung dengan Jerman dan Italia Dalam beberapa ibukota kabu- dengan menyebarkan sayap paten tertentu dibentuk kota admini- ekspansinya ke Asia Timur dan Asia strative (Kotif). Sedangkan jumlah desa/ Tenggara. kelurahan/ kecamatan/ kota administratif, kota madya termasuk juga kabupaten, Pada awalnya pihak Jerman dan tidak selalu tetap, melainkan dapat Italia meraih sejumlah kemenangan dari berubah sesuai dengan perkem-bangan. Eropa. Dan Jepang telah berhasil Jumlahnya dapat berku-rang atau ber- menaklukan beberapa daerah di Asia tambah karena adanya pembentukan, Timur dan Asia Tenggara. Jepang pengha-pusan, dan penggabungan Desa menyebar-kan propagandanya dengan / Kelurahan / Kecamatan / Kotif Kota- perang Asia Timur Tenggara dari madya / Kabupaten atau Provinsi. belenggu penjajahan bangsa-bangsa Barat. Sedangkan untuk Provinsi (DT. TK. I) Jumlahnya pun dapat bertam- Jepang dengan semboyan Tiga (3) bah/berkurang, mengingat proses peng- “A” nya, yaitu: hapusan atau pengga-bungannya me- - Nippon pelindung Asia merlukan berbagai pertimbangan yang - Nippon cahaya Asia sangat kompleks dan memerlukan waktu - Nippon pemimpin Asia yang cukup lama. Jepang mendapat dukungan dari bangsa Asia Timur dan Asia Tenggara. Tetapi setelah Jepang berhasil, Jepang tidak memenuhi janjinya. Setelah dua (2) tahun perang dunia kedua berkobar, keadaan mulai berubah. Italia dan Jerman mulai terdesak oleh sekutu. Italia dipaksa menyerah kepada sekutu pada tanggal 8 Agustus 1943, Jerman mulai terkepung, akhirnya menyerah pada tanggal 7 Mei 1945. Gambar Kantor Kelurahan DKI Jakarta

131

Menyadari keadaan yang tidak PPKI dibentuk pada tanggal 9 Agustus menguntungkan itu, Jepang mulai 1945. mebujuk rakyat dari bangsa Asia Timur dan Asia Tenggara yang sedang Sebelum janji Jepang terwujud, dijajahnya itu, agar membantu mereka. Jepang menyerah tanpa syarat terhadap Jepang mulai membe-rikan kemer- sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945. dekaan kepada beberapa negara yang Karena sekutu sebagai pemenang dalam sedang dijajahnya. Untuk Indonesia Perang Dunia ke-II, sedangkan Jepang dijanjikan akan diberikan kemer-dekaan. sebagai negara yang kalah perang tidak Untuk itu dibentuk Badan Usaha-Usaha mempunyai kekuasaan lagi, maka di Persiapan Kemerdekaan Indonesia Indonesia saat itu/ ketika itu terjadi (BPUPKI) atau dalam bahasa Jepangnya kekosongan kekuasaan atau vacum of DOKARITSU JUMBI COSAKAI dengan power. Kesempatan emas yang sangat beberapa orang anggota. Badan ini di- berharga itu tidak disia-siakan oleh para bentuk pada tanggal 29 April 1945 tokoh dan para pendiri NKRI, mereka / tugasnya ialah: menyelidiki dan me- belia-beliau menggunakan kesempatan nyiapkan segala usaha yang diperlukan tersebut untuk memproklama-sikan ke- bagi pendirian negara Indonesia di merdekaan. Lepas dari segala bentuk kemudian hari. pemerintahan dari negara dan bangsa lain. BPUPKI diketuai oleh KRT, Rajiman Widiodiningrat dan H.P. Dalam menentukan waktu yang sebagai Ketua Muda. BPUPKI tepat untuk proklamasi dipersiapkan berhasil menyelesaikan tugas yang di- secara matang dengan saat yang tepat. embannya dengan baik, yakni meru- Akhirnya dari kelompok pemuda, men- muskan dasar negara Pancasila dan culik Bung Karno dan Bung Hatta dan UUD bagi negara Indonesia kelak di dibawa ke Rengas Dengklok, suatu kemudian hari. Karena tugasnya sudah daerah pinggiran kota Jakarta yang ke- selesai, maka BPUPKI dibu-barkan pada mudian dikenal dengan peristiwa Rengas tanggal 7 Agustus 1945. Dengklok. Tujuan penculikan tersebut adalah untuk menjamin kese-lamatan Dalam keadaan itu Jepang makin kedua tokoh tadi dari pihak yang tidak terdesak oleh sekutu, berita kekalahan menghendaki kemerdekaan. Karena di Jepang dirahasiakan. Keadaan semakin Jawa terdapat pasukan PETA yang siap parah, setelah pihak sekutu yakni AS, membela kedua tokoh penting itu sampai menjatuhkan dua bom atom di dua kota dengan tetes darah yang terakhir. Jepang yaitu di Hiroshima pada tanggal 6 Agustus 1945 dan di kota Nagasaki Setelah terjadi perundingan yang pada tanggal 9 Agustus 1945. cukup sengit antara para pemuda yang revolusioner dengan kalangan tokoh- b. Panitia Persiapan Kemer-dekaan tokoh tua, akhirnya disepakati proklamasi Indonesia (PPKI) kemerde-kaan Indonesia akan dilaksana- Setelah BPUPKI dibubarkan, maka kan pada tanggal 17 Agustus 1945. Di Jl. sebagai gantinya dibentuk badan lain Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta pada yang bernama Panitia Persiapan Ke- hari Jum’at, jam 10 pagi. merdekaan Indonesia (PPKI) atau bahasa Jepangnya DOKURITSU JUMBI PPKI merupakan Badan pemegang LINKAI yang diketuai oleh Ir. Soekarno kedaulatan rakyat, sekaligus lembaga dan Drs. sebagai pendiri Negara Kesatuan Republik Ketua dan Wakil Ketua. Anggotanya Indonesia (NKRI). Pada hari Sabtu semula 21 orang, lalu tanpa tanggal 18 Agustus 1945, sehari setelah sepengetahuan pihak Jepang ditambah proklamasi kemer-dekaan RI. PPKI lagi 6 orang, sehingga menjadi 27 orang. mengadakan sidang yang pertama, yang

132 menghasilkan 3 keputusanu penting, undang - undang Dasar Negara yaitu : Indonesia.” (Dirjen DIKTI, 1998). 1. Mengesahkan UUD 1945. 2. Memilih dan mengangkat Ir. Dari kutipan alinea IV Pembukaan Soekarno dan Drs. Mohammad UUD 1945 kita dapat melihat 4 tujuan Hatta sebagai Presiden dan Wakil negara kita, yaitu: Presiden RI, yang pertama. a. Melindungi segenap bangsa 3. Membentuk Komite Nasional Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia Pusat (KNIP). Indonesia. b. Memajukan kesejahteraan umum. Pada hari Minggu tanggal 19 c. Mencerdaskan kehidupan bangsa, Agustus 1945 PPKI juga mengadakan dan sidangnya yang kedua, dan menghasil- d. Ikut melaksanakan ketertiban dunia. kan dua keputusan penting, yaitu: 1. Menetapkan 12 Kementerian Negara Keempat tujuan nasional itu masih dalam lingkungan pemerintah RI. bersifat umum dan perlu dijabarkan lagi, 2. Menetapkan pembagian daerah da- antara lain melalui TAP MPR, khususnya lam 8 propinsi. Pada tanggal 22 mengenai GBHN. Di samping itu juga Agustus 1945, PPKI bersidang dan kita mempunyai tujuan akhir pem- menghasilkan 3 (tiga) keputusan, bangunan, yakni mencapai masya-rakat yaitu membentuk: adil dan makmur, baik materil maupun a) Komite Nasional spiritual dalam suatu negara yang aman, b) Badan Keamanan Rakyat (BKR) sentosa dan diridhoi Allah SWT. c) Partai Nasional Indonesia (PNI) Komite Nasional dibentuk di seluruh 6. Dasar Negara RI Indonesia bertempat di Jakarta, di- maksudkan sebagai penjelmaan tu- juan dan cita-cita bangsa Indonesia untuk menyelenggarakan kemerde- kaan Indonesia berdasarkan kedau- latan rakyat.

Dalam BKR terhimpun anggota, PETA, HEIHO, Kaisatsutai (Polisi), Seinen-dan, Keibodan, dll.

5. Tujuan Negara Tujuan negara RI, secara jelas termaktub dalam Pembukaan UUD 1945, alinea ke-IV yang berbunyi sebagai Gambar Lambang NKRI berikut: “Kemudian dari pada itu, untuk membentuk suatu pemerintah negara Dasar Negara RI adalah Pancasila. Indonesia yang melindungi segenap Pancasila merupakan salah satu hasil bangsa Indonesia dan seluruh tumpah karya BPUPKI dalam sidangnya yang darah Indonesia dan untuk memajukan pertama dari tanggal 29 Mei 1945 kesejahteraan umum, mencerdaskan ke- sampai dengan 1 Juni 1945. Rumusan hidupan bangsa, dan ikut melaksanakan Pancasila yang benar dan sah tercantum ketertiban mencerdaskan kehidupan dalam Alinea IV, pembukaan UUD 1945, bangsa, dan ikut melak-sanakan keter- yaitu: tiban dunia yang berdasarkan kemerde- a. Ketuhanan Yang Maha Esa kaan, perdamaian abadi dan keadilan b. Kemanusiaan yang adil dan beradab sosial, maka disusunlah kemerdekaan c. Persatuan Indonesia kebangsaan Indonesia itu dalam suatu

133

d. Kerakyatan yang dipimpin oleh 7. Lambang Negara hikmat kebijaksanaan dalam per- musyawaratan perwakilan. e. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Di samping itu, ada beberapa rumusan Pancasila yang dikemukakan oleh para tokoh pendiri negara RI, misalnya adalah Mr. Muhammad Yamin, (31 Mei 1945), Prof. DR. Mr. R. (31 Mei 1945), Ir. Soekarno (1 Juni 1945). Karena itu, pada tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila. Sedangkan Hari Kesaktian Pancasila diperingati setiap tanggal 1 Oktober, sebagai peringatan atas pe- numpasan G 30 S/PKI 1965, yang ingin mengganti Pancasila dengan dasar negara yang lain yaitu: Komunis. Piagam Jakarta (Jakarta Charter), dicetuskan Gambar Lambang Negara & Pancasila pada tanggal 22 Juni 1945. Piagam Jakarta itu dirumuskan oleh Panitia Kecil Lambang negara kita adalah Bu- yang disebut Panitia Sembilan (sebuah rung Garuda yang dikenal Lambang panitia kecil BPUPKI) yang terdiri atas Negara, atau disebut Pancasila. Pe- sembilan orang). Rumusan Pancasila ngertian lambang negara ini adalah dalam Piagam Jakarta itu, digunakan menurut sejumlah sumber, yaitu Prof. Mr. oleh Panitia Sembilan. Pada sidang dan Sultan Hamid II kedua BPUPKI yang berlangsung pada yang pernah menjabat Ketua Panitia tanggal 14-16 Juli 1945. Pada sidang 14 Lencana Negara pada masa RIS (1949). Juli 1945 BPUPKI, menerima Piagam Lambang Negara RI diatur dalam Pe- Jakarta untuk dijadikan pembukaan di raturan Pemerintah No. 66, tanggal 17 dalam hukum dasar tertulis yang sedang Oktober 1951, yang telah berlaku dicanangkan. sementara semenjak 17 Agustus 1950. Beberapa alasan terpilihnya Burung Akhirnya, setelah mengalami peru- Garuda sebagai Lambang Negara RI: bahan sedikit, pada Sila Pertama, yang 1) Burung garuda atau elang rajawali semula berbunyi: “Ketuhanan, dengan terdapat di tanah air Indonesia. kewajiban menjalankan syariat Islam 2) Burung garuda adalah burung yang bagi pemeluk-pemeluknya” menjadi kuat dan mampu terbang tinggi, “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Rumusan melambangkan cita-cita bangsa itu disyahkan oleh PPKI. Perubahan itu Indonesia dan kekuatan sendiri. dilakukan karena adanya keberatan dari 3) Orang-orang terdahulu, khusus-nya wakil Indonesia Timur yang beragama pemeluk agama Hindu, berang- non muslim. Demi tegaknya persatuan gapan, bahwa garuda adalah ken- dan kesatuan bangsa, wakil cendikiawan daraan Dewa Whisnu, yaitu Dewa muslim, memperlihatkan hati besarnya Pemba-ngun dan Dewa Pemelihara dengan merelakan perubahan rumusan alam semesta. Pancasila itu. Dan ada pula rumusan Pancasila menurut Mukadimah atau Makna setiap bagian pada Lambang Pembukaan Konstitusi RIS 1949 dan Garuda Pancasila UUDS 1950. 1) Kepala garuda menengok ke kanan, mengandung arti bahwa kanan

134

adalah lambang kebaikan, ke- kepercayaan, bahasa, dan adat istia- mujuran, kepercayaan dan kekua- dat, suku, dll. tan. 2) Jumlah bulu Sedangkan yang dimaksud satu a) Pada kedua belah sayap juga, yakni tetap sebagai satu tanah air, masing-masing 17 helai satu bangsa, dan satu bahasa yakni b) Pada ekor 8 helai Indonesia. c) Pada kedua belah paha dan belakang di bawah perisai 19 Keterangan warna setiap bagian : helai Bintang Kuning emas d) Pada leher 45 helai Rantai Kuning emas Yang kesemuanya itu meng- Pohon beringin Hijau gambarkan / melambangkan, hari Kepala banteng Hitam proklamasi kemerdekaan Indonesia Bunga padi dan Kuning emas 17 Agustus 1945. kapas 3) Perisai (pelindung) yang terdapat Ruang tengah Merah putih pada Burung Garuda yang memuat perisai lambang tiap-tiap sila dalam Panca- Dasar bintang Hitam sila, yang melambangkan Pancasila yang berbentuk sebagai falsalah negara, pandangan perisai hidup, alat pemersatu, lambang Pita Putih persatuan dan kesatuan bangsa dan Huruf Hitam negara RI. 4) Garis hitam yang mengitari perisai, 8. Lagu Kebangsaan RI melambangkan Indo-nesia sebagai Lagu kebangsaan Indonesia negara tropis. adalah , yang dikarang 5) Bintang segi lima, melambang-kan oleh Wage Rudolf Supratman. Lagu sila Ketuhanan YME. kebangsaan kita penggunaannya diatur 6) Rantai, melambang sila Kema- dalam Peraturan Pemerintah No. 44 nusiaan Yang Adil dan Beradab. Tahun 1958. 7) Pohon Beringin, melambangkan sila Persatuan Indonesia. 9. Bendera Negara RI 8) Kepala Banteng melambangkan sila Bendera Negara Indonesia adalah Kerakyatan yang Dipimpin oleh sang Merah Putih. Penggunaan Bendera Hikmat Kebijaksanaan dalam Per- Kebangsaan diatur dalam Peraturan musyawaratan / Perwakilan. Pemerintah No. 40 Tahun 1958. Bendera 9) Padi dan kapas, melambangkan sila Merah Putih pertama kali diakui dan Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat dikibarkan pada tanggal 28 Oktober Indonesia. 1928, yaitu pada Kongres Pemuda yang 10) Tulisan “Bhinneka Tunggal Ika” yang dikenal dengan nama “Sumpah Pemuda” tertulis pada pita yang digenggam pada waktu itu juga untuk pertama erat dengan kedua kaki burung kalinya lagu kebangsaan Indonesia ci- garuda. Melambangkan ragam ba- ptaan Wage Rudolf Supratman dinyanyi- ngsa dan budaya Indonesia. Istilah kan. Bhinneka Tunggal Ika dipetik dari buku SUTASOMA kara-ngan Mpu 10. Bahasa Negara RI Tantular. Istilah itu secara harfiah Dalam Pasal 36 UUD 1945 di- berarti berbeda tetapi itu satu. Tetapi sebutkan bahwa “Bahasa Negara adalah secara populer istilah itu diterje- Bahasa Indonesia”. Bahasa Indonesia mahkan dengan “berbeda-beda, berasal dari bahasa Melayu Riau. tetapi tetap satu jua”. Yang dimak- Bahasa Indonesia lahir sejak tanggal 28 sud dengan berbeda-bebda di sini Oktober 1928, sebagai salah satu hasil adalah berbeda-beda agama, aliran

135

Sumpah Pemuda 1928. Bahasa 2) Periode (27 Desember 1945 – 17 Indonesia, mempunyai dua kedudukan, Agustus 1950) berlaku Konstitusi yaitu: RIS 1949. 1) Sebagai Bahasa Negara 3) Periode (17 Agustus 1950 – 5 Mei Yaitu bahasa yang diakui secara 1959) berlaku UUD 1950. yuridis, digunakan di wilayah suatu 4) Periode 5 Juli 1959 – sekarang, negara, oleh warga negaranya untuk berlaku UUD 1945 (telah diadakan berko-munikasi. Sebagai bahasa refisi) atau/dan telah di Amandemen. Negara, bahasa Indonesia mempu- nyai 4 (empat) fungsi, yakni: UUD 1945 a) Sebagai bahasa resmi kenega- UUD 1945 merupakan hasil kerja, raan. Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persia- b) Sebagai bahasa pengantar pan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), dalam dunia pendidikan. pada sidangnya yang kedua, yang c) Alat perhubungan pada tingkat berlangsung pada tanggal 14-16 Juli nasional untuk kepentingan pe- 1945. Hasil kerja BPUPKI itu disahkan rencanaan dan pelaksanaan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan pembangunan nasional serta Indo-nesia (PPKI) pada tanggal 18 kepentingan pemerintahan. Agustus 1945, sehari setelah proklamasi d) Alat pengembangan kebu- UUD 1945, tersusun dengan sistimatika, dayaan, ilmu pengetahuan dan sebagai berikut: teknologi. 1. Pembukaan/Preambule 2) Sebagai Bahasa Nasional, yaitu 2. Batang Tubuh, yang terdiri dari: 16 bahasa yang digunakan oleh suatu bab dan 37 pasal negara untuk berkomunikasi antar 3. 4 pasal aturan peralihan dan sesama warga negara itu sebagai 4. 2 ayat aturan tambahan wujud nasionalisme. Sedangkan se- 5. Penjelasan, yang terdiri atas: pen- bagai bahasa nasional, bahasa jelasan umum dan penjelasan pasal Indonesia mempunyai 4 (empat) demi pasal fungsi, yakni sebagai: a) Lambang kebanggaan nasional. b. Konstitusi Republik Indonesia b) Lambang identitas nasional. Serikat 1949 c) Alat pemersatu pelbagai masya- Konstitusi RIS 1949, merupakan rakat yang berbeda-beda latar salah satu hasil Konferensi Meja Bundar belakang sosial budaya dan (KMB) antara Indonesia dan Belanda, bahasanya. guna mengakhiri sengketa antara kedua d) Alat perhubungan antar daerah belah pihak. Belanda hanya akan dan antar budaya. mengakui kedaulatan negara kita, dalam bentuk negara federasi dengan nama 11. UUD Negara RI Republik Indonesia Serikat. Negara RIS, a. Undang-Undang Negara RI secara resmi didirikan pada tanggal 27 bernama Undang-Undang Dasar Desember 1949 dengan Ir. Soekarno se- 1945 atau disingkat UUD 1945 bagai presidennya. Dengan berubahnya Sejak proklamasi kemer-dekaan RI bentuk negara itu, dari negara kesatuan 17 Agustus 1945 Negara telah beberapa menjadi negara federasi atau negara kali mengganti undang-undang dasar serikat, maka undang-undang dasarnya negara/telah beberapa kali mengalami pun harus diubah atau diganti dengan pergantian Undang-Undang Dasar yakni konstitusi RIS 1949. Dan negara RIS sebagai berikut: terdiri dari 16 negara bagian. Konstitusi 1) Periode (18 Agustus 1945 – 27 berarti “Undang-Undang Dasar”. Kon- Desember 1945) berlaku UUD 1945. stitusi RIS 1949, merupakan hasil lan- jutan dari KMB yang berlangsung di negeri Belanda. Konstitusi RIS 1949,

136 tersusun atas sistematika, sebagai be- Anggota konstituante dilantik pada rikut: tanggal 10 Nopember 1956. Setelah 3 1) Mukadimah = 4 alinea. tahun bekerja (1956-1959), yang ber- 2) Batang Tubuh = 197 pasal. tujuan menyu-sun dan menetapkan UUD Negara, sebagai Pengganti UUDS 1950, Dari masa berlakunya Konstitusi belum berhasil mewujudkan UUD baru. RIS 1949, tidak sampai satu tahun. Hal Sedangkan situasi negara dan keadaan itu terjadi karena satu persatu negara negara Indonesia semakin menjurus bagian dari RIS membubarkan diri. kepada anarki atau kekacauan yang Karena mereka menyadari sepenuhnya sempat membahayakan kepada kese- bahwa bentuk negara RIS merupakan lamatan bangsa dan negara RI. Sistem kelanjutan politik Devide Et Impera = kabinet parlementer yang sering ber- “Pecahkan, lalu kuasai” dari pemerintah ganti-ganti, menyebabkan programnya Belanda. Akhirnya pada tanggal 17 mandek. Tidak dapat dijalankan. Akibat- Agustus 1950, diproklama-sikan kembali nya, perekonomian macet atau makin negara Republik Indonesia ini menjadi merosot dan keadaan rakyat makin NKRI. sengsara.

c. UUDS 1950 Kesempatan yang demi-kian itu Undang-Undang Dasar Sementara dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya 1950, merupakan hasil rumusan Prof. oleh PKI untuk menanamkan cita- DR. Mr. Soepomo. UUDS 1950 tersusun citanya/keinginannya atau tujuannya di atas sistematika, sebagai berikut: Indonesia, yang bercita-cita untuk 1) Mukadimah : 4 alinea mendirikan negara Komunis. 2) Batang tubuh : 146 pasal Keadaan yang semakin tidak Karena masih bersifat sementara, terkontrol ini, menyebab-kan beberapa maka UUDS 1950 harus diganti. Karena daerah melaku-kan pemberontakan, pada waktu itu MPR yang mengem-ban untuk melepaskan diri dari pemerintah tugas, menetapkan UUD Negara belum pusat di Jakarta. Antara lain yaitu: Letkol. dibentuk. Maka pada tahun 1955 pada Achmad Husen memproklamasikan masa kabinet Burhanuddin Harahap (12 berdirinya Pemerintah Revolusioner RI Agustus 1955 – 3 Maret 1956), diadakan (PPRI) di Sulawesi Tengah. PEMILU 2 kali, yaitu pada tanggal 29 September 1955 untuk memilih anggota Pada tanggal 15 Februari 1958 DPR dan pada tanggal 15 Desember Kolonel Somba di Sulut mengadakan 1955 untuk memilih anggota konsti- pemberon-takan yang dinamakan Pe- tuante. Konstituante adalah suatu lemba- rang Rakyat Semesta (PERMESTA), ga yang bertujuan menyu-sun dan me- pada tanggal 17 Februari 1958 yang netapkan Undang-undang Dasar. Untuk mendukung PRRI di Sumatera. Dan meng-gantikan UUDS 1950 yang masih pemberontakan-pemberon-takan lainnya. bersifat sementara itu.jadi konstituante Dan pemberon-takan Republik Maluku dapat diidentikkan dengan MPR seka- Selatan (RMS) pada tanggal 25 April rang. Tetapi MPR mempunyai tugas 1950. Kahar Muzakar di Sulsel pada yang lebih luas daripada konstituante. tanggal 17-08-1951, dan pemberontakan Pada PEMILU tahun 1955, Indonesia Ibnu Hajar di Kal-Sel pada tanggal 10 dibagi atas 16 Daerah pemilihan, yang Oktober 1950. meliputi 208 Kabupaten dan 2.139 Keca- matan dan 43.429 Desa. Jumlah anggota Syukurlah, semua pem-berontakan DPR hasil PEMILU tahun 1955, adalah itu dapat ditumpas. Ir. Soekarno sebagai 272 orang. (1) anggota DPR, mewakili Presiden RI, ketika itu melihat keadaan 350.000 orang penduduk. Anggota krisis konstitusional yang belum selesai, konstituante berjumlah 592 orang.

137 mengusulkan pada konstituante agar 5) Mayjend. TNI Anumerta Sutoyo menetapkan kembali kepada UUD 1945. Siswo Miharjo 6) Mayjend. TNI Anumerta D.I. Setelah tiga kali diada-kan pemu- Panjaitan ngutan suara dan lembaga konstituante 7) Brigjend. TNI Anumerta Katamso yang tidak mencapai qurom, seperti yang Dharmokusumo dikehendaki oleh UUDS 1950 dengan 8) Kolonel TNI Anumerta Sugiyono hasil pemungutan suara tanggal 30 Mei 9) Kapten TNI Anumerta Piere Andreas 1959 yang setuju 269 yang tidak setuju Tendean 203, tanggal 2 Juni 1959 yang setuju 264 10) AIP TK. II. Anumerta Karel Satsuit yang tidak setuju 204, untuk kembali Tubun kepada UUD 1945. Akhirnya pada tanggal 5 Juli 1959 Presiden Soekarno, Sedangkan, satu-satunya jenderal mengeluarkan Dekrit, yang bertujuan yang termasuk dalam daftar calon orang mengakhiri krisis tersebut. Dekrit yang harus diculik dan dibunuh PKI, Presiden itu berisi 4 pokok, yaitu: yang dapat meloloskan diri dari tragedi 1) Pembubaran Konstituante itu, adalah Jendera TNI Abdul Haris 2) Pemberlakuan kembali UUD 1945 Nasution. Namun beliau sempat kena 3) Tidak berlakunya lagi UUDS 1950 tembakan di kaki dan anaknya, yang 4) Pembentukan DPA dan MPR, yang bernama Ade Irma Suryani, yang baru bersifat sementara (DPAS dan berusia 5 tahun, yang termasuk anak MPRS). cerdas, kena tembakan di dadanya. Yang akhirnya meninggal dunia. Konstituante, sebagai lembaga Namanya harum dicatat sebagai pilihan rakyat pada Pemilu 1955, ter- pahlawan termuda di Indonesia. paksa dibubarkan, karena dianggap gagal dalam menyelesaikan tugas yang Mereka diculik dan dibunuh secara diembannya. sadis, lalu mayatnya dilemparkan ke sumur tua, yang selanjutnya disebut Kemudian UUD 1945 diberlakukan sebagai Lubang Buaya. Kesepuluh kembali. Pada tahun 1965, terjadi Pahlawan Revolusi diberikan pangkah pemberon-takan G 30 S/PKI, yang ber- Anumerta, yaitu pangkat yang dinaikkan hasil merenggut nyawa 7 (tujuh) orang satu tingkat lebih tinggi daripada pangkat jenderal dan 3 (tiga) orang perwira sebelum ia meninggal dunia. (dalam waktu yang sangat singkat) atau Berkat rahmat dan karunia Allah dalam waktu kurang dari semalam. SWT peristiwa Pemberontakan G 30 Mereka yang gugur dalam peristiwa itu S/PKI 1965 itu dapat ditumpas oleh kemudian ditetapkan sebagai pahlawan ABRI, khususnya Angkatan Darat, revolusi, yaitu kesatria dan pejuang dibawah Pimpinan Mayor Jenderal tanah air yang gugur dalam peristiwa Soeharto dengan dukungan rakyat revolusi. sepenuhnya. Keesokan harinya tanggal 1 Oktober 1965, keadaan ibukota negara Revolusi berarti perubahan besar Jakarta sudah dapat dikuasai kembali. dalam waktu yang sangat singkat. Yang gugur tersebut adalah tujuh jenderal dan KESIMPULAN DAN SARAN tiga orang perwira yang termasuk dalam A. Kesimpulan pucuk pimpinan negara. Ketujuh pah- Setelah memperhatikan dan lawan revolusi ini adalah: menelaah isi dalam pembahasan di atas, 1) Jenderal TNI Anumerta maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 2) Letjend. TNI Anumerta MT. Haryono 1. Bahwa Pemerintahan Desa dan 3) Letjend. TNI Anumerta R. Suprapto Kelurahan adalah sutu sistem yang 4) Letjend. TNI Anumerta S. Parman dilaksanakan dalam praktek pelak- sanaan Pemerintahan di tingkat ter-

138

akhir/desa atau kelurahan adalah sebagai ujung tombak Pemerintahan B. Saran-Saran Pusat, maka dalam hal ini baik 1. Dengan berprinsip kepada: Kebe- system/ peraturan/pelaksa-naannya naran, Keadilan, Kejujuran, Kema- harus dapat dipahami dan di- nusiaan, dan Kesosialan, serta rasa mengerti oleh seluruh rakyat tanggung jawab, baik terhadap diri Republik Indonesia tanpa kecuali, sendiri, keluarga, masyarakat, sebagai pengamalan pelaksanaan Bangsa, Negra dan Agama maka peraturan per-Undang-undangan tidak akan ada lagi sistem peng- yang ada, baik oleh Aparat maupun kotak-kotakan dan perbedaan Masyarakat agar tercipta ketaatan diantara Bangsa Indonesia, yang terhadap hukum. ada hanyalah Indonesia Bersatu. 2. Fungsi utama Pemerintahan Desa 2. Dengan berpedoman dan bersem- dan Kelurahan adalah untuk boyan kepada Bhinneka Tunggal terciptanya tertib hukum di setiap Ika, dan bersemboyan kepada “Cinta Desa/Kelurahan di seluruh Tanah Air tanah air adalah sebagian dari Indonesia. iman”, maka di Indonesia tidak akan 3. Agar terciptanya perkembangan ada lagi perpecahan Bangsa. desa dan kelurahan ke depan yang 3. Keberadaan Pemerintahan Desa semakin baik untuk mencapai ma- dan Kelurahan hal ini harus dijadikan syarakat sejahtera yang adil dan tali penghubung/jembatan kepenti- makmur, maka pembinaan Desa/ ngan antara warga masyarakat Kelurahan harus terus dan semakin dengan Pemerintahan Daerah dan ditingkatkan agar dapat terbentuk Pusat. SDM masyarakat yang maksimal 4. Pemerintah harus mencegah terja- untuk dapat membangun bangsa dinya sistem pengkotak-kotakan, dan NKRI ke depan agar lebih baik dan terjadinya perbedaan panda- lagi. ngan serta pendapat tentang keada- 4. Semua perangkat Desa/Kelurahan an Negara (NKRI), maupun terjadi- yang ada agar dapat bekerja dengan nya usaha untuk memecah belah sungguh-sungguh sebagai tanggung bangsa dengan pandangan dan jawab yang dibebankan kepada me- pendapat yang berbeda tentang reka dan untuk menciptakan kema- NKRI dan harus dijaga prinsip juan Bangsa dan Negara kearah bahwa NKRI adalah harga mati. yang lebih modern sesuai dengan 5. Dengan berpedoman kepada perkembangan teknologi dan me- Pancasila dan UUD 1945, serta ngikuti kemajuan masyarakat dunia semua peraturan per-Undang- Internasional. undangan yang berlaku, maka akan 5. Bahwa kemerdekaan dicapai tercipta persatuan dan kesatuan dengan segala bentuk pengor-banan bangsa dan Negara Republik yang sangat mahal, baik harta Indonesia ini, kedepan kearah yang benda, jiwa/nyawa dan darah, maka lebih baik. NKRI harus tetap dijaga dan dibela secara bersama.

139

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Zaenuddin, H, Prof, DR, MA. Sosiologi Hukum, Penerbit : Sinar Grafika, Jakarta, Juni 2007.

Almasdi, Suit Jusuf. Aspek Sikap Mental dalam Manajemen SDM. Ghalia Indonesia, 1996.

Atmasasmita, Romli, Prof, DR, SH, LLM. Reformasi Hukum, Hak Asasi & Penegakan Hukum, Editor : Meliala, Sembiring, Aman, SH, MH, Takariawan, Agus, SH, MH, Penerbit : CV. Mandar Maju, Bandung, 2001.

Ashshofa, Burhan, SH, Metode Penelitian, Penelitian : Rineka Cipta, April 1998.

Efendi Aan, Poernomo Freddy, Ramih IG. Ng Indra S. Teori Hukum. Penerbit : Sinar Grafika, Jl. Aren III No.25, Rawamangun, Jakarta Timur – 13220, Indonesia. Cetakan kedua, Agustus 2017.

Hamid Abdul, Dr., KH. Teori Negara Hukum Modern, Pengantar Prof., Dr., H. Deddy Sunatullah, M. Hum. Penerbit : CV. Pustaka Setia. Jl. BKR (Lingkar Selatan) No.162-164 Bandung 40235. (Anggota IKAPI Cabang Jawa Barat). Cetakan ke1: Juni 2016.

Komaruddin, Prof. Drs. Manajemen Pengawasan Kualitas Terpadu, Suatu Pengantar, Rajawali Pers, Jakarta, Juli 1992.

Koesnan, KT, Pedoman Manajemen Penyeleksian, Penerbit : PT. Pustaka Utama Grafiti, 1996.

Nasution Johan Bahder, Dr., SH., SM., M.Hum. Negara Hukum dan Hak Asasi Manusia. Penerbit : Mandar Maju / 2014 / Bandung 40222. Anggota IKAPI Cetakan ke-IV : Januari 2017.

Pieris, Jhon, DR. SH, MS. – Putri Baramuli Aryanthi, SH, MH, Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, Studi, Analisis, Kritik dan Solusi Kajian Hukum dan Politik, Pelangi Cendekia, 2006.

Soekanto Soerjono, Prof. Dr., SH., MA., Faktor-Faktor yang Mempen-garuhi Penegakan Hukum. Penerbit : PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Cetakan ke-14, Agustus 2016.

Subekti, R. Prof, SH, dan Tjitrosoedibio, R. Kamus Hukum, Pradnya Paramita, Jakarta, 1978.

Sarja, Dr., H., SH., MH. Negara Hukum Teori dan Praktek. Kata Pengantar : Prof. dr. H. Syahrudin Nawi, SH., MH. Penerbit : Thafa Media, Bantul Yogyakarta 55762. Cetakan I : Mei 2016.

Sitabuana Herning Tunjung, Dr., SH., CN., M.Hum. Hukum Tata Negara Indonesia. Penerbit : Konstitusi Press, 2020. Jl. Medan Merdeka Barat No.6 Jakarta 10110. Cetakan Pertama, Maret 2020.

140

Sitanggang Djernih, Dr., Bc.IP., SH., MH., Kepastian Hukum Masa Tunggu Eksekusi Pidana Mati, Dalam Mewujudkan Rasa Keadilan Menuju Pembaharuan Hukum Pidana. Penerbit : PRC (Pintaka Reka Cipta) Bandung, Jawa Barat 40423, Anggota IKAPI, Cetakan 1 : Oktober 2018.

Terhaar, B. Mr. Bzn. Terjemahan, Poesponoto Soebakti, Ng.K. Asas-Asas dan Susunan Hukum Adat, PT. Pradnya Paramita, Jakarta, 1987.

Undang-undang Dasar 1945, Sejarah UUD 1945, sejak pembentukan hingga Amandemen pada zaman reformasi, alamat Kantor Departemen dan Kantor Gubernur Se-Indonesia, susunan Kabinet Indonesia Bersatu hasil Reshuffle 2007, Cet. 1, Jakarta. Visimedia, 2007.

Undang-undang 1945, dan Peruba-hannya + Struktur Ketata-negaraan, UUD 1945 dan Perubahannya, Proses Peruba-han (Amandemen) UUD 1945, Pancasila & UUD butir P4, Tugas dan Wewenang Lembaga-lembaga Negara, Struktur Pemerintahan Daerah, Susunan Kabinet Indonesia Bersatu. Indonesia Tera, Yogyakarta, 2008.

UUD 1945 & Perubahannya, Susunan Menteri Kabinet Orde Lama sampai Kabinet Indonesia bersatu (Reshuffled 2007). Redaksi Teras Aksara, Jakarta 2007.

UU Otonomi Daerah 2006, Penerbit : Presindo, Jakarta.

UU RI No. 9 Tahun 2009, Badan Hukum Pendidikan dan Sistem Pendidikan Nasional. UU RI No. 20 Tahun 2003. Penerbit : Asa Mandiri, 12 Februari 2009.

UU Kepegawaian 1999, UU No. 43 Th. 1999 Tentang Perubahan UU No. 8 Th. 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian, dilengkapi dengan UU No. 8 Th. 1974, 6 Aturan Pemerintahan, 2 Keputusan Presiden, Penerbit : Sinar Grafika, Jakarta, Februari 2000.

UU Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum, UU No. 9 Th. 1998, dilengkapi dengan sambutan Pemerintah, dalam Rapat Paripurna Terbuka DPR, PERPU No. 3 Th. 1998 tentang Pencabutan PERPU No. 2 Th. 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum, PERPU No. 2 Th. 1998 tentang Kemerdekaan Menymampaikan Pendapat di Muka Umum, Penerbit Sinar Grafika, Oktober 1998.

UU tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia 2000 & UU HAM 1999, UU RI No. 26 Th. 2000, UU RI No. 39 Th. 1999, UU RI No. 5 Th. 1998, UU RI No. 9 Th. 1998, Keppres No. 181 Th. 1998, Perpu No. 1 Th. 1999, Penerbit : Citra Umbara, Bandung, Februari 2001.

Buku Himpunan Peraturan Bidang Pemerintahan, Biro Administrasi Wilayah Setda Provinsi DKI Jakarta, Th. 2007.

Buku Himpunan Peraturan Bidang Kemasyarakatan, Biro Adminis-trasi Wilayah Setda Provinsi DKI Jakarta, Th. 2007.

Himpunan Peraturan Perundang-undangan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi 2008. Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, Komisi pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari KKN, Tata Cara

141

Pelaksanaan Peran Serta Masyarakat dan Pemberian Penghargaan dalam mencegah Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, Tata Pemeriksaan Kekayaan Penye-lenggaraan Negara, Percepatan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Hak Keuangan, Kedu-dukan Protokoler dan Perlin-dungan Keamanan Pimpinan KPK, dilengkapi dengan : Penjelasan dan Peraturan Pelaksanaannya, FM. Fokus Media, Bandung, Juli 2008.

Untuk apa DPD RI, Dewan Perwakilan Daerah RI, Kelompok DPD di MPR RI, 2006.

Pidato Ketua DPD RI, Pada Sidang Paripurna Khusus DPD RI dengan Acara Pidato Presiden RI tentang Pembangunan Daerah dalam RAPBN Tahun Anggaran 2007, 23 Agsutus 2006, DPR – RI.

Keterangan Pemerintah tentang Kebijakan Pembangunan Daerah di depan Sidang Paripurna Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, Jakarta, 23 Agustus 2006, Sekretariat Negara RI.

Panduan Penyelenggaraan Pendidikan Pendahuluan Bela Negara, di lingkungan Pekerjaan. Depar-temen Pertahanan RI, Direktorat Jenderal, Sumber Daya Manusia, 20 Maret 2000.

142