Mr Johannes Latuharhary Hasil Karya Pengabdiannya.Pdf

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Mr Johannes Latuharhary Hasil Karya Pengabdiannya.Pdf MR. J�hrums Labnhm'hm'U Hasil Karya dan Pengabdiannya Oleh: 1.0. NANULAITTA DEPARTEMEN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA DIREKTORAT JENDERAL SEJARAH DAN PURBAKALA DIREKTORAT NILAI SEJARAH 2009 SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL KEBUDAYAAN Proyek lnventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional (IDSN) yang berada pada Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan telah berhasil menerbitkan seri buku biografi dan kesejarahan. Saya menyambut dengan gembira hasil penerbitan tersebut. Buku-buku tersebut dapat diselesaikan berkat adanya kerja sama antara para penulis dengan tenaga-tenaga di dalam Proyek. Karena baru merupakan langkah pertama, maka dalam buku-buku hasil Proyek IDSN itu masih terdapat kelemahan dan kekurangan. Diharapkan hal itu dapat disempurnakan pada masa yang mendatang. Usaha penulisan buku-buku kesejarahan wajib kita tingkatkan mengingat perlunya kita untuk senantiasa memupuk, memperkaya dan memberi corak pada kebudayaan nasional dengan tetap memelihara dan membina tradisi dan peninggalan sejarah yang mempunyai nilai perjuangan · bangsa, kebanggaan serta kemanfaatan nasional. Saya mengharapkan dengan terbitnya buku-buku ini dapat menambah sarana penelitian dan kepustakaan yang diperlukan untuk pembangunan bangsa dan negara, khususnya pembangunan kebudayaan. Akhirnya saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penerbitan ini. Jakarta, Juni 1982 Direktur Jenderal Kebudayaan Prof. Dr. Haryati Soebadio NIP. 130119123 KATA PENGANTAR Proyek lnventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional merupakan salah satu proyek dalam lingkungan Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan yang antara lain mengerjakan penulisan biografi Tokoh yang telah berjasa dalam masyarakat. Adapun pengertian Tokoh dalam naskah ini ialah seseorang yang telah berjasa atau berprestasi di dalam meningkatkan dan mengembangkan pendidikan, pengabdian, ilmu pengetahuan, keolahragaan dan seni budaya nasional di Indonesia . Dasar pemikiran penulisan biografi Tokoh ini ialah, bahwa arah pembangunan nasional dilaksanakan di dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya. Pembangunan nasional tidak hanya mengejar kemajuan lahir, melainkan juga. mengejar kepuasan batin, dengan membina keselarasan dan keseimbangan antara keduanya. Tujuan penulisan ini khususnya juga untuk merangsang dan membina pembangunan nasional budaya yang bertujuan menimbulkan perubahan yang membina serta meningkatkan mutu kehidupan yang bernilai tinggi berdasarkan Pancasila, dan membina serta memperkuat rasa harga diri, kebanggaan nasional dan kepribadian bangsa. Jakarta, Juni 1982 PROYEK INVENTARISASI DAN DOKUMENTASI SEJARAH NASIONAL KATA PENGANTAR CETAKAN KEDUA Pahlawan Nasional adalah seseorang yang pada masa hidupnya, karena terdorong oleh rasa cinta tanah air, telah berjasa dengan memimpin suatu kegiatan yang teratur untuk menentang penjajahan di Indonesia, melawan musuh dari luar dengan turut bertempur di medan perang maupun melalui bidang politik, ketatanegaraan, sosial­ ekonomi, kebudayaan atau ilmu pengetahuan yang erat hubungannya dengan kemerdekaan dan perkembangan Indonesia. Semangat cinta tanah air dari para pahlawan nasional tersebut, wajib kita tanamkan dalam diri generasi muda Indonesia, agar mereka dapat mengetahui, memahami bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia dibentuk melalui perjuangan panjang para pahlawan nasional, untuk itu perlu dibuat biografi dari para pahlawan tersebut. Penulisan biografi tokoh kesejarahan wajib kita tingkatkan mengingat perlunya kita memupuk, memperkaya, dan memberi corak pada kebudayaan nasional dengan tetap memelihara, membina tradisi dan peninggalan sejarah yang mempunyai nilai perjuangan bangsa, kebanggaan serta kemantapan nasional Tujuan utama dari penulisan biografi pahlawan nasional ini ialah membina persatuan dan kesatuan bangsa, membangkitkan kebanggaan nasional, mengungkapkan nilai-nilai budaya bangsa dan melestarikan jiwa dan semangat kepahlawanan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Disamping itu penulisan biografi pahlawan nasional bertujuan untuk mengungkapkan kisah kehidupan para pahlawan nasional agar menjadi suri tauladan bagi generasi penerus dan masyarakat pada umumnya. Penulisan biografi pahlawan nasional maupun tokoh sejarah itu sendiri merupakan kegiatan untuk memelihara kenangan tentang pahlawan nasional sekaligus juga bermakna sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran dan minat pada sejarah bangsa dan tanah air. Penulisan biografi pahlawan nasional merupakan usaha dan kegiatan yang dapat dimanfaatkan bagi pengembangan pribadi warga negara, serta bermanfaat bagi pembangunan seluruh rakyat Indonesia. Buku ini merupakan hasil cetak ulang dari cetakan pertama yang diterbitkan oleh Proyek lnventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional tahun 1981. Dalam cetakan ini telah diadakan perbaikan sistematika dan redaksional. Meskipun buku ini telah mengalami perbaikan, namun tidak menutup kemung kinan saran perbaikan dan penyempur naan. Jakarta, November 2009 Direktur Nilai Sejarah Drs. Shabri A NIP. 131412260 DAFTAR lSI Halaman KATA SAMBUTAN KATAPENGANTAR DAFTAR lSI PRA KATA BAB I JOHANNES PUTERA LEASE ......................................... a. Guru Jan Latuharhary . .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. 1 b. Masa Sekolah................... ......... ............ ............. 2 BAB II DARI BATAVIA KE LEIDEN .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. 5 a. Murid KW Ill .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. 5 b. Peranan Ambonsch Studiefonds ............................... 7 c. Masa Studi di Negeri Belanda ................................. 11 BAB Ill ORANG-ORANG AMBON BERPOLI TIK .............................. 15 a. Berbagai Organisasi ...... .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. 15 b. Sarekat Ambon Unsur Pegerakan Nasional .. .. .. .. .. 19 BAB IV MR. J. LAT UHARHARY DALAM PERGERAKAN NASIONAL ........ 31 a. Penerus Perjuangan SA Menuju Kemerdekaan Bangsa ..... 31 b. Suatu Pili han yang Menentukan............................... 45 c. Advokat Muda Pembela Rakyat Jawa-Timur ................ 52 BAB V PERJUANGANNYA SEMASA PENDUDUKAN JEPANG .. .. .. .. .. 61 a. Tiga Kali dalam Penjara ........................................ 61 b. Kegiatan Latuharhary dalam Menyelamatkan Orang-orang Maluku .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. 68 c. Latuharhary dan Janji Kemerdekaan . ........................ 72 BAB VI LATUHARHARY DAN PROKLAMASI KEMERDEKAAN .. .. 81 a. Wakil Maluku dalam Panitia Persiapan Kemerdekaan .... 81 b. Mendampingi Sukarno - Hatta memproklamasikan kemerdekaan.............. .. .. .. .. .. .. .. .. 86 c. Peranan pad a Permulaan Pemerintahan Rl .. .. .. 90 BAB VII MR. J. LATUHARHARY PEMIMPIN MASYARAKAT MALUKU DALAM REVOLUSI FISIK .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. 93 a. Pemerintahan Propinsi Maluku dalam Perjuangan .... 93 b. Dari API--AMBON ke Pemuda Indonesia Maluku (PIM) 99 c. Lasykar-lasykar Maluku . ..... ............... ... .........112 d. Latuharhary dalam Pergolakan Politik . ... .... ...... 118 BAB VIII GUBERNUR MALUKU YANG PERTAMA ........................127 a. Pergolakan di Maluku sampai Tahun 1950 .............127 b. Menyusun Pemerintahan ........... .. ... ..... .... .... 133 c. Membangun Masyarakat Maluku ................ ...... 138 d. Membina Bidang Politik ................................... 145 e. Meninggalkan Maluku ..................................... 150 BAB IX JOHANNES LATUHARHARY SEBAGAI SUAMI DAN AYAH . ..153 a. Antara Cinta dan Tanggung-jawab ...................... 153 b. Selamat Tinggal Anak-isteriku dan Bangsaku .........156 Appendix I Pia gam Tanda Kehormatan . ..... .... ... ...... ....... ..... ... 162 Appendix II Piagam Tanda Kehormatan ... ..... ...... .. .... ..........163 Appendix Ill Pengangkatan Wakil di Seluruh Daerah . .... ..... ......164 Appendix IV Dewan Harian Nasional Badan Penggerak Pembinaan Potensi Angkatan 45 ............................ 165 Appendix V Keluarga Mr. J. Latuharhary dan Yet Pattiradjawane . ..166 Catatan ... .. .. .... .._ ..................................................... 167 Bibliografi ..... ..............................................................175 PRAKATA Penulisan biografi tokoh nasional Mr. Johannes Latuharhary tidak bisa lain daripada menempatkan tokoh ini di dalam iklim perjuangan Bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaan, mempertahankan Proklamasi 17 Agustus 1945, kemudian mengisi kemerdekaan itu dalam wadah persatuan dan kesatuan nasional. Bahwa perkembangan sejarah perjuangan tokoh ini mempunyai kaitan erat dengan emansipasi politik bangsa Indonesia, khususnya dengan emansipasi politik suku bangsa Maluku, adalah sesuatu yang timbul sebagai jawaban atas politik etis yang dijalankan oleh Belanda di kawasan Nusantara pada permulaan abad ke-20 dan atas desakan situasi politik di Asia pada waktu itu. Oleh karena itu dengan sendirinya dalam tulisan ini ditonjolkan pula organisasi-organisasi orang-orang Maluku yang timbul akibat kesempatan pendidikan yang diperoleh mereka dalam masa politik etis tersebut. Mereka ini menghendaki adanya perobahan soal-soal kemasyarakatan agar supaya rakyat daerah asalnya bisa berkembang ke arah pencapaian suatu kehidupan politik, sosial, ekonomi dan kebudayaan yang lebih baik daripada apa yang generasi lampau dan generasi mereka alami. Bahwa ada dua aliran utama yang meliputi gerakan mereka, dicerminkan dalam organisasi Sarekat Ambon (SA), yang menghendaki kemerdekaan bagi rakyat Maluku dalam kontes perjuangan nasional untuk mencapai
Recommended publications
  • LIST of ATTORNEYS the U.S. Embassy Jakarta, Indonesia
    Page 1 of 12 LIST OF ATTORNEYS The U.S. Embassy Jakarta, Indonesia assumes no responsibility or liability for the professional ability or reputation of, or the quality of services provided by, the following persons or firms. Inclusion on this list is in no way an endorsement by the Department of State or the U.S. Embassy/Consulate. Names are listed alphabetically, and the order in which they appear has no other significance. The information in the list on professional credentials, areas of expertise and language ability are provided directly by the lawyers. AFDHAL & DEDY LAW FIRM Address: Jl. KS Tubun III No. 20, Slipi, Jakarta Barat 11410 Telephone: (62-21) 5306885, Afdhal Muhammad +62 81381530266 or +62 87877823300; Fax: +62 21 53652210. E-mail: [email protected] ANDRYAWAL SIMANJUNTAK & PARTNERS Address: Komplek. Kejaksaan Agung, Blok : A1 No. 23, JL. Cipunagara I, Ciputat 15411. Telephone: (62-21) 99560888, (62)81399960888; Web site: www.andryawal.blogspot.com E-mail : [email protected] Expertise: This law firm’s area practice include litigation, non litigation, bankruptcy, corporate, commercial, labour, capital & finance, banking, criminal law, family law, administration law, immigration, foreign investment, land matter. ARMILA & RAKO Address: Suite 12-C, 12th Floor, Lippo Kuningan, Jl. H.R. Rasuna Said Kav.12, Jakarta 12920 Telephone: +62 21 2911 0015; Mobile +62 811 935503; Fax: +62 21 2911 0016 Contact person: Michel A. Rako, e-maill: [email protected] List of membership: - Co-Chairman Commercial Law Commission of International Chamber of Commerce (ICC) Indonesia - Vice Secretary General of the Indonesian Academy of Independent Mediators and Arbitrators (MedArbId) - Member of Indonesian BAR Association (PERADI) Expertise: Litigation and Dispute Resolution, Mining and Energy,Corporate and Commercial, Merger and Acquisition, Foreign Investment, Employment, Intellectual Property Rights.
    [Show full text]
  • The Post-Revolutionary Transformation of the Indonesian Army
    THE POST-REVOLUTIONARY TRANSFORMATION OF THE INDONESIAN ARMY Part II* Ruth McVey The rebellion of 1958 marked a turning point in the development of the Indonesian army, for it provided the central military leader­ ship with the means to establish its ascendancy over the officer corps. Had there been a compromise in the settlement of the insurrection, General Nasution might have continued for some time to inch his way toward control, in the manner in which we saw him progress during 1955-1956,* 1 and the relations between the army center and the power­ ful territorial commanders would have continued for some time to be roughtly equal. But the central military command moved with great success against the rebel forces, whose failure was apparent within six months of their revolt. This victory both eliminated Nasution’s principal rivals for army leadership and gave him great military prestige,with which he consolidated his personal position and re­ shaped the army's structure. Of even greater significance for the army’s ultimate role in Indonesia, the rebellion--or, to be more exact, the State of Emergency proclaimed in April 1957 in response to the regional crisis--allowed the military to expand its activities into the economic and political spheres. This expansion provided the army leadership with vital sources of finance and patronage, strengthening its position over the officer corps and enhancing the army's status in the society as a whole. The proliferation of the army's functions and of its members' contacts with civilian elements that resulted from this development increased the chances for extra-military alliances and civilian influence over individual officers, but in another and ultimately more important sense, it diminished army disunity.
    [Show full text]
  • NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM OTOBIOGRAFI KENANG-KENANGAN HIDUP BUYA HAMKA” Benar Karya Asli Saya, Kecuali Kutipan-Kutipan Yang Disebut Sumbernya
    View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk brought to you by CORE provided by Repository UIN Sumatera Utara NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM OTOBIOGRAFI KENANG-KENANGAN HIDUP BUYA HAMKA Oleh: Mahlil Harahap NIM: 91214033226 Program Studi PENDIDIKAN ISLAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDAN 2016 SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Mahlil Harahap Nim : 91214033226 Tampat/tgl. Lahir : Sialagundi, 07 Juli 1989 Pekerjaan : Mahasiswa Pascasarjana UIN-SU Medan Alamat : Jl. Sutomo Ujung, No 1 UIN-SU Medan Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tesis yang berjudul “NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM OTOBIOGRAFI KENANG-KENANGAN HIDUP BUYA HAMKA” benar karya asli saya, kecuali kutipan-kutipan yang disebut sumbernya. Apabila terdapat kesalahan dan kekeliruan di dalamnya, sepenuhnya menjadi tanggungjawab saya. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Medan, 19 Juni 2016 Mahlil Harahap NIM. 91214033226 ii PERSETUJUAN Tesis Berjudul: NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM OTOBIOGRAFI KENANG-KENANGAN HIDUP BUYA HAMKA Oleh: Mahlil Harahap Nim. 91214033226 Dapat disetujui dan disahkan sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd) pada Program Studi Pendidikan Islam Pascasarjana UIN Sumatera Utara Medan, Juni 2016 Pembimbing I Pembimbing II Prof. Dr. Hasan Asari, MA Prof. Dr. Amroeni Drajat, M. Ag NIP.19641102 199003 1 007 NIP.19650212 199403 1 001 iii PENGESAHAN Tesis berjudul “NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM OTOBIOGRAFI KENANG-KENANGAN HIDUP BUYA HAMKA” an. Mahlil Harahap NIM 91214033226 Program Studi Pendidikan Islam telah dimunaqasyahkan dalam Sidang Munaqasyah Pascasarjana UIN-SU Medan pada tanggal 19 Agustus 2016. Tesis ini telah diterima untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Master Pendidikan (M.Pd) pada Program Studi Pendidikan Islam.
    [Show full text]
  • DAFTAR PUSTAKA Sumber Arsip
    DAFTAR PUSTAKA Sumber Arsip: Arsip Nasional Republik Indonesia, Bundel D/66 Indonesia Raya en Perhimpoenan Indonesia - Surat Penasehat Urusam Bumiputera Van der Plas Kepada Gubernur Jendral tertanggal 18 Januari 1929 nomor 108. - Laporan kepala polisi kepada Residen Batavia nomor 250/rahasia tertanggal 9 Maret 1929 - Surat Komisaris Kepala Polisi Feuerstein kepada Residen Batavia 250/rahasia tertanggal 9 Maret 1929 - Surat Jaksa Agung J.K Onnen kepada Gubernur Jendral nomor 468/A.P tertanggal 25 Maret 1929. - Dokumen nomor 418/135 tertanggal 8 April 1929. - Veklaring 7 Maret 1929 - Terjemahan lagu Indonesia Raya dalam bahasa Belanda Arsip Museum W.R Supratman Kota Surabaya Jawa Timur. - Dokumen Lirik Lagu Karya Wage Rudolf Supratman - Foto Piringan Hitam lagu Indonesia Raya - Piagam Bintang Mahaputera Wage Rudolf Suprtaman - Silsilah Keluarga Wage Rudolf Supratman - Foto Penjara Kalisosok tempat Wage Rudolf Supratman di penjara pada tahun 1938 83 84 - Arsip Museum Sumpah Pemuda DKI Jakarta - Dokumen lirik lagu Indonesia Raya hasil dari Panitia Lagu Indonesia Raya tahun 1944. - Foto Piringan Hitam Lagu Indonesia Raya Penetapan Pengadilan Negeri Surabaya No. 1560/1958 tentang kota kelahiran Wage Rudolf Supratman. Peraturan Pemerintah No 44 Tahun 1958 tentang penetapan lagu Indonesia Raya menjadi lagu resmi Kebangasaan Indonesia. Peraturan Pemerintah No 1 tanggal 17 Agustus 1959 tentang ditetapkannya Lagu Indonesia Raya sebagai lagu perjuangan yang termaksud dalam lagu wajib nasional Undang Undang Dasar No 24 tahun 2009 tentang Kodifikasi
    [Show full text]
  • Improving Students' Achievement Through English Day Program
    IMPROVING STUDENTS' ACHIEVEMENT THROUGH ENGLISH DA Y PROGRAM (A Case Study at the Second Year Students of S:\IF\ 112 ,Iakllrta Bani!) A Skripsi Presented to the Faculty of Tarbiyah lind !,'aeh","s' Irllining In Partial Fulfillment of the l~elJuircment~ For the I)l'grt't' of Sarjana Slrata I By: ABDUL HOSYIIl 99140 ISW! THE ENGLISH DEPARTEMENT TIlE FACULTY OF TARBlY,\1I .\\'1> TE·\CIIER'S TRU\I\,(; STATE JSLAJVllC LJNIVEI~SJTY SYARJF HIJ)A YATULLAII JAKARTA J424 11/2004 ,VI IMPROVING STUDENTS' ACHmVEMENT THROUGH ENGLISH DAY PROGRAM (A Case Study at the Second Yeur Students ofSMUN 112 .JalUlrlu Bural) A Skripsi Presented to the Fuculty ofTurhiyuh and Teu('hers' Truining In Purtiul Fulfilhnent of the I~equiremellts For the Degn't' of Sa rjllnll Strum I By: ABDUL ROSY/D 9914015768 Approved By Advisor: Drs. ItA Munir Sonhlldii. ,\I.Ed NIP. 1500506112 THE ENGLISH DEPARTEMENT THE FACULTY OF TARBIYAH ANI> TEACHER'S TRAINING STATE ISLAMIC UNIVERSITY SYARIF HmAYATULLAH JAKARTA 1424 H/ 2004 Legalization of Examination Committee A "skripsi" lilled " IMPROVING STUDENTS' ACHIEVEMENT THROUGH ENGLISH DAY PROGRAM" (A Case Study at the Second Year of Students of SlVIUN 112 Jakarta Barat) was examined at examination session of the Faculty of Tarbiyah of Syarif I-lielayatullah State Islamic University Jakarta on Saturelay. February 7. 2004. This "skripsi" has fulfilleel the requirement for the Degree of Strata-I (S-I) at the English Department. Jakarta, February 7, 2004 Examination Committee 1'11' ·leac )1' Committee The Secretary of Committee Pn2,L_Dr. I-l. Salman I· run NIP. ISO 062 568 Committee Examiner I Examiner II Drs.
    [Show full text]
  • Konsep Pendidikan Dalam Perspektif Tan Malaka (Tokoh Revolusioner Prakemerdekaan)
    KONSEP PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF TAN MALAKA (TOKOH REVOLUSIONER PRAKEMERDEKAAN) Oleh: Hambali Mahasiswa Manajemen Pendidikan Program Doktor (S3) Universitas Negeri Medan [email protected] ABSTRAK Lembaga pendidikan terasa mengalami tantangan yang sangat kompleks, seiring dengan kompleksitas persoalan di abad ke-21 yang muncul ditengah-tengah masyarakat kita. Oleh karena itu pendidikan di negeri ini mestinya punya konsep tersendiri yang benar-benar sesuai dengan falsafah bangsa Indonesia, dan hal itu yang mulai merosot dimana pendidikan mengarah pada praktek liberalis dan kapitalis serta penindasan-penindasan sehingga pendidikan semakin jauh dari nilai-nilai budaya bangsa Indonesia. Tan malakapernah meletakkan landasan dasar pendidikan yaitu: Pendidikan adalah dasar untuk melepaskan bangsa dari keterbelakangan dan kebodohan serta belenggu Imperialisme-Kolonialisme. Tan Malaka menekankan pada materi pendidikan dan mengenai hal itu dapat disimpulkan menjadi tiga bagian yaitu:Memberi senjata yang cukup buat mencari kehidupan dalam dunia kemodalan (berhitung, membaca, menulis, ilmu bumi, bahasa asing, bahasa Indonesia dan bahasa daerah,Memberi haknya terhadap murid-murid yakni harus dengan jalan pergaulan,Menujukkan kewajiban terhadap berjuta-juta kaum Kromo (rakyat jelata).Pemikiran Tan Malaka mengenai pendidikan dianggap sebagai modal dasar bagi kemajuan dari bangsa yang merdeka dalam politik, ekonomi, sosial dan budaya sehingga menjadi bangsa yang sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Praktek pendidikan Tan Malaka bisa disebut sebagai pedagogik transformatif, yaitu proses memanusiakan manusia untuk dapat membentuk masyarakat baru dan pengetahuan baru yang diciptakan oleh keterlibatan mereka sendiri. Hal ini mengusahakan agar pendidikan di posisikan supaya masyarakat mempunyai kesadaran dari pendidikan yang tertindas dan tertinggal. Setelah sadar, diharapkan masyarakat dapat membongkar tatanan atau relasi sosial yang tidak adil dan mengembalikan kemanusian manusia.
    [Show full text]
  • 37 Correspondence Analysis of Indonesian Retail
    Indonesian Journal of Business and Entrepreneurship, Vol. 4 No. 1, January 2018 Permalink/DOI: http://dx.doi.org/10.17358/IJBE.4.1.37 Accredited by Ministry of Available online at http://journal.ipb.ac.id/index.php/ijbe RTHE Number 32a/E/KPT/2017 CORRESPONDENCE ANALYSIS OF INDONESIAN RETAIL BANKING PERSONAL LOANS TOP UP Andrie Agustino*)1, Ujang Sumarwan**), and Bagus Sartono***) *) Bank Mandiri Jl. Jend. Sudirman Kav. 54-55, South Jakarta, 12190 **) Department of Family and Consumer Sciences, Faculty of Human Ecology, Bogor Agricultural University IPB Darmaga Campus, Bogor 16680 ***) Department of Statistics, Faculty of Mathematics and Natural Science, Bogor Agricultural University Jl. Meranti Wing 22 level 4-5, Kampus IPB Darmaga, Bogor 16680 Abstract: Customer experience can be developed through good database management, and this is an important thing to do in the era of tough retail banking competition especially in the personal loan market competition. Through good database management, banks can understand the transaction pattern and customer behavior in each bank service’s contact point. This research aimed at identifying the personal loans correspondence between socioeconomic variables and top up transaction by using the secondary data from one of Indonesian retail banking. The research method used the correspondence analysis and regression. The result of the research showed that the socioeconomic factors that influenced the debtors to top up personal loans at the confidence level of 5% (0.05) included Age, Marital Status, Dependent Number, Living Status, Education, Region, Job Type, Work Length, Salary, Debt Burdened Ratio (DBR), Credit Tenure, and Credit Limit, and only Gender had no effect on personal loan top up.
    [Show full text]
  • National Heroes in Indonesian History Text Book
    Paramita:Paramita: Historical Historical Studies Studies Journal, Journal, 29(2) 29(2) 2019: 2019 119 -129 ISSN: 0854-0039, E-ISSN: 2407-5825 DOI: http://dx.doi.org/10.15294/paramita.v29i2.16217 NATIONAL HEROES IN INDONESIAN HISTORY TEXT BOOK Suwito Eko Pramono, Tsabit Azinar Ahmad, Putri Agus Wijayati Department of History, Faculty of Social Sciences, Universitas Negeri Semarang ABSTRACT ABSTRAK History education has an essential role in Pendidikan sejarah memiliki peran penting building the character of society. One of the dalam membangun karakter masyarakat. Sa- advantages of learning history in terms of val- lah satu keuntungan dari belajar sejarah dalam ue inculcation is the existence of a hero who is hal penanaman nilai adalah keberadaan pahla- made a role model. Historical figures become wan yang dijadikan panutan. Tokoh sejarah best practices in the internalization of values. menjadi praktik terbaik dalam internalisasi However, the study of heroism and efforts to nilai. Namun, studi tentang kepahlawanan instill it in history learning has not been done dan upaya menanamkannya dalam pembelaja- much. Therefore, researchers are interested in ran sejarah belum banyak dilakukan. Oleh reviewing the values of bravery and internali- karena itu, peneliti tertarik untuk meninjau zation in education. Through textbook studies nilai-nilai keberanian dan internalisasi dalam and curriculum analysis, researchers can col- pendidikan. Melalui studi buku teks dan ana- lect data about national heroes in the context lisis kurikulum, peneliti dapat mengumpulkan of learning. The results showed that not all data tentang pahlawan nasional dalam national heroes were included in textbooks. konteks pembelajaran. Hasil penelitian Besides, not all the heroes mentioned in the menunjukkan bahwa tidak semua pahlawan book are specifically reviewed.
    [Show full text]
  • Adam Malik (Deppen) in MEMORIAM: ADAM MALIK A917-1984)
    144 Adam Malik (Deppen) IN MEMORIAM: ADAM MALIK a917-1984) Ruth T. McVey The great survivor is dead. Though Adam Malik was by no means the only politician to hold high office under both Guided Democracy and the New Order, he was by far the most distinguished and successful. Others were political hacks with no true political coloring, or representatives of specialized con­ stituencies not involved directly in the conflict between Sukarno and the army; but Malik had been a central figure in the formulation of Guided Democracy and a close counsellor of Sukarno. Moreover, having chosen against that leader in the crisis following the coup of October 1965, he was not thereby completely discredited in the eyes of his former colleagues. For many of his old leftist associates he remained a patron: a leader who would still receive and could occasionally aid them, who could still speak their language, if only in private, and who still—in spite of his evident wealth, Western admirers, and service to a counter-revolutionary regime—seemed to embody what remained of the Generation of ’45, the fading memories of a radical and optimistic youth. To survive so successfully, a man must either be most simple and consistent, or quite the opposite. No one could accuse Adam Malik of transparency, yet there was a consistency about the image he cultivated. From early youth he appeared as a radical nationalist, a man of the left; and however unsympathetic the regime to that viewpoint he never allowed the pursuit of ambition completely to cloud that picture.
    [Show full text]
  • Anthropological Science 110(2), 165-177, 2002 Preliminary
    Anthropological Science 110(2), 165-177, 2002 Preliminary Observation of a New Cranium of •ôNH•ôHomoerectus•ôNS•ô (Tjg-1993.05) from Sangiran, Central Jawa Johan Arif1, Yousuke Kaifu2, Hisao Baba2, Made Emmy Suparka1, Yahdi Zaim1, and Takeshi Setoguchi3 1 Department of Geology, Institute of Technology Bandung, Indonesia 2 Department of Anthropology , National Science Museum, Tokyo 3 Department of Geology and Mineralogy , Faculty of Science, Kyoto University, Kyoto (Received October 5, 2001; accepted February 13, 2002) Abstract In May of 1993, a new well-preserved hominid skull was recovered from the Bapang (Kabuh) Formation of the Sangiran region, Central Jawa. In this paper, we provisionally describe the skull and compare it with •ôNH•ôHomo erectus•ôNS•ô.crania from Jawa and China. The new skull possesses a series of characteristic features of Asian •ôNH•ôH.erectus•ôNS•ô in overall size and shape of the vault, the expression of various ectocranial structures, and other details. Among three geographical and chronolog icalsubgroups of Asian •ôNH•ôH.erectus•ôNS•ô, the new skull shows affinities with the Jawanese Early Pleistocene subgroup (specimens from the Sangiran and Trinil regions), as expected from its provenance. •ôGH•ô Keywords•ôGS•ô: •ôNH•ôHomo erectus•ôNS•ô,human evolution, Indonesia, paleoanthropology Introduction In May of 1993, a new hominid skull of an adult individual was recovered from the Sangiran area, Central Jawa (Figs. 1 and 2). There is no formal specimen number for this skull. Sartono called it Skull IX, and Larick et al. (2001) provisionally la beledit as Tjg-1993.05. The discovery of the skull was first announced in academic meetings in the Netherlands (Sartono et al, 1995), Indonesia (Sartono and Tyler, 1993), and America (Tyler et al., 1994).
    [Show full text]
  • Another Look at the Jakarta Charter Controversy of 1945
    Another Look at the Jakarta Charter Controversy of 1945 R. E. Elson* On the morning of August 18, 1945, three days after the Japanese surrender and just a day after Indonesia's proclamation of independence, Mohammad Hatta, soon to be elected as vice-president of the infant republic, prevailed upon delegates at the first meeting of the Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI, Committee for the Preparation of Indonesian Independence) to adjust key aspects of the republic's draft constitution, notably its preamble. The changes enjoined by Hatta on members of the Preparation Committee, charged with finalizing and promulgating the constitution, were made quickly and with little dispute. Their effect, however, particularly the removal of seven words stipulating that all Muslims should observe Islamic law, was significantly to reduce the proposed formal role of Islam in Indonesian political and social life. Episodically thereafter, the actions of the PPKI that day came to be castigated by some Muslims as catastrophic for Islam in Indonesia—indeed, as an act of treason* 1—and efforts were put in train to restore the seven words to the constitution.2 In retracing the history of the drafting of the Jakarta Charter in June 1945, * This research was supported under the Australian Research Council's Discovery Projects funding scheme. I am grateful for the helpful comments on and assistance with an earlier draft of this article that I received from John Butcher, Ananda B. Kusuma, Gerry van Klinken, Tomoko Aoyama, Akh Muzakki, and especially an anonymous reviewer. 1 Anonymous, "Naskah Proklamasi 17 Agustus 1945: Pengkhianatan Pertama terhadap Piagam Jakarta?," Suara Hidayatullah 13,5 (2000): 13-14.
    [Show full text]
  • Dapur Umum Masa Perang Kemerdekaan Ii Di Yogyakarta
    DAPUR UMUM MASA PERANG KEMERDEKAAN II DI YOGYAKARTA Penulis: Winarni,SS. V.Agus Sulisyo, S.Pd. MA. Yustina Hastrini Nurwanti,SS. DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN MUSEUM BENTENG VREDEBURG YOGYAKARTA 2013 ABSTRAK Penelitian ini membahas tentang partisipasi rakyat Yogyakarta di bidang dapur umum masa perang kemerdekaan. Keterlibatan rakyat dalam perjuangan terjadi di mana-mana, terutama di daerah basis perang gerilya. Keterlibatan rakyat dalam perjuangan di bidang dapur umum juga terjadi di mana-mana, terutama di daerah yang dijadikan markas gerilya. Permasalahan yang diungkap dalam tulisan ini, bagaimana peran serta rakyat di bidang dapur umum khususnya penyediaan logistik atau makanan bagi para pejuang. Keberadaan dapur umum tidak terlepas dari aktivitas masak- memasak. Dalam memasak tentu saja dipergunakan peralatan pendukungnya. Peralatan ataupun benda yang pernah dipergunakan dalam keberlangsungan dapur umum yang menjadi koleksi museum juga dikemukakan untuk mendukung tulisan. Sepanjang jalur yang dilalui atau tempat yang dijadikan markas gerilya dimungkinkan ada dapur umum. Keterbatasan sumber, tulisan mengenai dapur umum hanya di beberapa tempat yang terkaver sehingga merupakan kumpulan serpihan dapur umum yang ada di Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan studi pustaka dengan pencarian sumber ke Arsip nasional dan Perpustakaan Nasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan dapur umum ada yang sudah terkoordinasi dan ada yang sifatnya spontan. Katakunci : Dapur Umum, Masa Perang Kemerdekaan, Yogyakarta i KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan rahmat dan hidayahnya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan laporan pengkajian yang mengambil tema tentang Dapur Umum Masa Perang Kemerdekaan II di Yogyakarta. Dengan telah selesainya pengkajian koleksi ini maka tak lupa kami menghaturkan terimakasih yang setulus-tulusnya kepada : 1.
    [Show full text]