PROCEEDING ISBN: 978-602-6779-26-7 1st National Seminar of PBI (English Language Education)

ANALISIS KEBUTUHAN BUKU POP-UP WISATA KULINER SEBAGAI MEDIA PENGENALAN KEARIFAN LOKAL KOTA

Anisha Alfaticha, Sari Utari, Habibatus Salimah, Inayatul Ulya

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pekalongan [email protected]

Abstract

The development of culinary in the society in the form of contemporary foods moved the interest of youths to the traditional food. Traditional foods are local wisdom of certain area. This research aimed to 1) describe the promotion of Pekalongan culinary and 2) analyze the need of developing pop-up book of tourist Pekalongan culinary. Need analysis research design was used in this research, while the instruments consist of questionnaire and interview. Data collection was conducted through 9 owners of culinary location. The results showed that they have promoted their culinary through several media: 10% used radio, 20% used TV station, 10 % used social media and 60 % have not been promoted yet. 89 % of the restaurants owner agreed if pop-up book culinary developed. The pop-up book can be displayed in the exhibition to promote Pekalongan culinary. Moreover, pop-up book of Pekalongan culinary can be used as teaching learning process media to the students in Pekalongan so that they are familiar with Pekalongan traditional culinary as an effort to conserve Pekalongan local wisdom.

Key words: Pop-up, culinary, local wisdom

Abstrak pemilik tempat kuliner yang sudah mempromosikan kulinernya yaitu: Berkembangnya kuliner di 10% menggunakan radio, 20% masyarakat berupa makanan menggunakan tv swasta, 10% kekinian menggeser minat anak menggunakan sosial media dan 60% muda terhadap keberadaan makanan belum ada media promosi yang tradisional. Makanan tradisional digunakan. 89 % dari total 9 lokasi merupakan kearifan lokal suatu kuliner setuju jika pembuatan buku daerah. Penelitian ini bertujuan: 1) pop up kuliner dilakukan. Buku Pop mendeskripsikan promosi kuliner Up Kuliner dapat ditampilkan pada kota Pekalongan dan 2) menganalisis saat pameran untuk mempromosikan kebutuhan pembuatan buku pop-up wisata kuliner Kota Pekalongan. wisata kuliner kota Pekalongan. Selain itu, buku pop-up dapat Desain penelitian survei digunakan digunakan sebagai media pada penelitian ini dengan pembelajaran pada siswa di Kota menggunakan instrument angket dan Pekalongan, sehingga siswa dapat interview. Pengumpulan data mengenali makanan tradisional Kota dilakukan melalui 9 pemilik lokasi Pekalongan untuk melestarikan kuliner. Hasil dari penelitian ini kearifan lokal.

59

PROCEEDING ISBN: 978-602-6779-26-7 1st National Seminar of PBI (English Language Education)

Kata Kunci: Pop-up, kuliner, lokal Dengan demikian, makanan wisdom tradisional merupakan kearifan lokal suatu daerah. Kearifan lokal

Pendahuluan merupakan segala bentuk kebijaksanaan yang didasari oleh Berkembangnya kuliner di nilai-nilai kebaikan yang dipercaya, masyarakat berupa makanan diterapkan, dan senantiasa dijaga kekinian menggeser minat anak keberlangsungannya dalam kurun muda terhadap keberadaan makanan waktun yang cukup lama (secara tradisional. Pada dasarnya makanan turun-temurun) oleh sekelompok tradisional merupakan cermin orang dalam lingkungan atau wilayah potensi alam daerah tertentu sebagai tertentu menjadi tempat tinggal wujud budaya. Fungsi makanan mereka. Hal ini diperkuat oleh tidak hanya diperlukan untuk asupan Steinberg (2001), kearifan lokal gizi pada tubuh, makanan merupakan usaha untuk menemukan mempunyai fungsi yang lain yaitu kebenaran yang didasarkan pada fakta- mempererat hubungan manusia, fakta atau gejala-gejala yang berlaku mencerminkan identitas masyarakat secara spesifik dalam sebuah budaya dan dapat menunjang pariwisata dan masyarakat tertentu. Setiap daerah di pendapatan daerah. Indonesia memiliki ragam kuliner Makanan tradsional yang khas, termasuk Pekalongan. merupakan fenomena kebudayaan, Namun demikian, di era karena memiliki arti simbolik yang millennial ini, makanan-makanan berkaitan dengan fungsi sosial yang berasal dari negara lain lebih keagamaan (Iryana, 2015). Makanan dapat mudah ditemukan di pusat- tradisional juga berfungsi menjalin pusat perbelanjaan, misalnya Burger, ikatan sosial, kerukunan antarwarga, pizza, atupun sup tom yam. mempererat persaudaraan, dengan Sementara, kuliner nusantara belum kata lain makanan tradisional menjadi kuliner global yang menjadi memiliki fungsi sosial kegamaan. pembicaraan maupun menu rujukan ketika berada di luar negeri.

60

PROCEEDING ISBN: 978-602-6779-26-7 1st National Seminar of PBI (English Language Education)

Promosi kuliner tradisional tradisional. Arsyad (2011: 29-32), dapat dilakukan dengan berbagai mengemukakan beberapa jenis media cara. Sebagai contoh Thailand, Thai antara lain: teknologi cetak, Airways sebagai penerbangan plat teknologi audio-visual, teknologi merah diwajibkan membawa berbasis komputer, dan teknologi dasar sepanjang rute penerbangannya gabungan. Penilitian ini difokuskan Internasional. Kemudian, bumbu- pada media berupa buku pop-up. bumbu tersebut di sebar ke sejumlah Mufidah, dkk (2018: 642) restoran yang berada di negara menyatakan bahwas Pop-up berasal tersebut. “Jadi seragam, identitasnya dari bahasa inggris yang berarti kuat,” (Koran Jakarta, 2018) “muncul keluar” sedangkan Pop-up Gunarto (2018) mengatakan book dapat diartikan sebagai buku kuliner dari berbagai negara yang yang berisi catatan atau kertas masuk ke berbagai pusat bergambar tiga dimensi yang perbelanjaan tidak perlu mengandung unsur interaktif pada dikhawatirkan akan menggerus saat dibuka seolah-olah ada sebuah kuliner lokal. Selain rasa, kuliner benda yang muncul dari dalam buku. lokal memiliki cara yang berbeda Pop-up book merupakan media dalam menikmati. Seperti di Solo, berbentuk buku yang memiliki unsur ada penjualan yang baru tiga dimensi atau memberi kesan memulai berjualan di malam hari. timbul ketika dibuka. Pengalaman-pengalaman tersebutlah Dzuanda (2011: 1), mengemukakan yang tidak dapat tergantikan saat pengertian buku Pop Up yakni menikmati kuliner dari negara lain. sebuah buku yang mempunyai Dengan demikian, eksistensi bagian yang dapat bergerak atau makanan tradisional dapat memiliki unsur 3 dimensi serta dilestarikan melalui berbagai cara, memberikan visualisasi cerita yang pada penelitian ini media menjadi lebih menarik, mulai dari tampilan salah satu alternative pengenalan gambar yang dapat bergerak ketika kuliner. Media dapat memberikan halamannya dibuka. fungsi dalam melestarikan makanan Muktiono (2003: 65), buku Pop

61

PROCEEDING ISBN: 978-602-6779-26-7 1st National Seminar of PBI (English Language Education)

Up adalah sebuah buku yang dengan kebutuhan pengembangan memiliki tampilan gambar yang bisa buku pop-up Pekalongan sebagai ditegakkan serta membentuk obyek- media edumotik Kota Pekalongan; obyek yang indah dan dapat bergerak 2)mendeskripsikan pengembangan atau memberi efek yang buku pop-up Pekalongan: The Word menakjubkan. City of Batik sebagai media edumotik Dengan demikian dapat Kota Pekalongan. Hasil penelitian disimpulkan bahwa pop-up menunjukkan belum ada bahan merupakan buku dengan tampilan bacaan tentang batik Pekalongan warna yg menarik, dilengkapi yang di desain khusus untuk anak- dengan gambar 3 dimensi dan anak serta kurangnya pemahaman disertai dengan deskripsi dari gambar tentang batik karena belum ada buku tersebut. Pop-up dibuat dengan bacaan yang atraktif. tujuan menarik minat pembaca. Berdasarkan penelitian Selain teori-teori diatas, tersebut dapat diketahui bahwa pop- peneliti merujuk pada penelitian up dapat digunakan untuk media yang telah dilakukan oleh peneliti edukasi batik. Berdasarkan kondisi sebelumnya. Penelitian yang telah yang telah dijalaskan, penelitian ini dilakukan oleh Afrinar Pramitasari bertujuan untuk medeskripsikan dan Hanindya Restu Aulia (2015) wisata kuliner kota Pekalongan dan dengan judul Pengembangan buku media promosi yang digunakan oleh pop-up Pekalongan: The Word City para pemilik wisata kuliner, serta of Batik sebagai media edumotik menganalisis kebutuhan pembuatan Kota Pekalongan. Penelitian ini buku pop-up kuliner. bertujuan untuk mengembangkan Metode buku pop-up sebagai alternatif bahan ajar disekolah serta mengembangkan Penelitian ini merupakan pre- potensi industry batik di Kota liminary research dari penelitian Pekalongan. Tujuan khusus pengembangan (Research and penelitian adalah 1) mendeskripsikan Development). Desain dari penelitian kondisi Kota Pekalongan berkenaan ini adalah Need analysis atau survey

62

PROCEEDING ISBN: 978-602-6779-26-7 1st National Seminar of PBI (English Language Education)

research. Sample dari penelitian ini Instrumen yang digunakan berupa 9 tempat wisata kuliner di berupa angket dan interview. Peneliti Kota Pekalongan, meliputi lokasi melakukan interview kepada pemilik kuliner garang asem, es lokasi kuliner, selain itu penleiti juga merak, kopi tahlil, kacang ijo, memberikan angket. Tahapan nasi megono, tauto, tahu, berikutnya peneliti melakukan limun oriental, Mie so. Selain itu analisias data berupa deskripsi peneliti juga mengambil data dari kondisi kuliner Pekalongan, media Kementerian Pariwisata, promosi yang digunakan, serta Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olah analisis angket kebutuhan pembuatan Raga. media pengenalan kuliner kota Pekalongan berupa buku pop-up.

Media pengenalan Lokasi Kuliner kearifan lokal Kota Pekalongan

Kondisi wisata kuliner (angket & interview) Promosi Kuliner saat ini

Need Analysis

Buku Pop-Up Kajian Kebutuhan media

Wisata Kuliner pengenalan kuliner untuk melestarikan kearifan lokal Kota Pekalongan

Bagan 1.1. Kerangka Berpikir

63

PROCEEDING ISBN: 978-602-6779-26-7 1st National Seminar of PBI (English Language Education)

Hasil Dan Pembahasan

A. Wisata Kuliner Kota Pekalongan

1. Garang Asem

Gambar 1.1 lokasi garang asem Gambar 1.2 garang asem

Warung Garang Asem dan kuah bumbu kluwek, biasanya Masduki terletak di Jl. Jendral ditambahkan dengan telur rebus. Sudirman No.169 Kebulen, Media promosi yang digunakan Pekalongan Barat dan Jl. Alun-alun Warung Garang Asem berupa media Utara, Keputran, Pekalongan Timur. sosial seperti facebook, dan situs Garang Asem merupakan makanan seperti tripadvisor.co.id yang kuah berupa sup yang terbuat dari mengulas testimoni makanan ini. daging sapi diberi cabe hijau utuh

2. Es Durian Merak

Gambar 1.3 Lokasi Es Durian Merak Gambar 1.4 Es Durian Merak

Warung Pak Heru Jl. Merak telah diserut, kelapa muda, sirup 12A Pekalongan Utara es Durian Frambozen. Asal-usul nama dari Merak berada, sebuah minuman khas kuliner ini yang terletak di Jl. Merak. yang terbuat dari buah durian yang Belum banyak yang tahu dengan es

64

PROCEEDING ISBN: 978-602-6779-26-7 1st National Seminar of PBI (English Language Education)

yang satu ini karena media promosi mulut ke mulut sekitar warga yang digunakan masih berupa dari Pekalongan saja.

3. Kopi Tahlil

Gambar 1.5 Lokasi Kopi Tahlil Gambar 1.6 Kopi tahlil

Kopi tahlil berbeda dengan kopi- Timur. Media yang digunakan masih kopi pada umumnya, dengan tradisional, dengan cerita dari mulut- campuran rempah seperti jahe, kemulut. Menurut penuturah penemu kapulaga, cengkeh kayu manis, resep kopi tahlil, Pak Usman, Pada pandan, srai dan pala yang mulanya kopi tahlil hanya dibuat memberikan sensasi berbeda pada pada saat acara keluarga dan acara setiap penikmatnya. Kopi Tahlil kegamaan. Semakin berkembangnya terdapat di warung Pak Usman di Jl. jaman, kopi tahlil sudah di ulas Surabaya selain itu juga terdapat di diberbagai situs kuliner dan dijual Jl. H. Agus Salim gang 2, dibnayak tempat lokasi kuliner. Sugihwaras, Kecamatan Pekalongan

4. Gulai Kacang Ijo

Gambar 1.6 Lokasi gulai kacang ijo Gambar 1.7 Gulai Kacang ijo

Gulai Kacang Ijo merupakan berwarna keistimewaan gulai gulai yang disajikan dengan kuah yang satu ini adalah campuran

65

PROCEEDING ISBN: 978-602-6779-26-7 1st National Seminar of PBI (English Language Education)

kacang ijo dengan jahe sebagai Leman Jl. Jlamprang 401, Krapyak bumbu penetral aroma daging Kidul Pekalongan Utara Timur. kambing. Kuliner yang sangat Karena kelezatan dan kenikmatan menarik ini dapat ditemukan di rempah yang digunakan menjadikan Warung Pak Boy tepatnya di Jl. warung ini terkenal dan layak untuk Cempaka No. 58 Pekalongan dikunjungi. Media promosi yang Timur.Selain di warung Pak Boy digunakan berupa ulasan konsumen terdapat juga di Warung Bang yang dipublikasi pada blog

5. Nasi Megono

Gambar 1.8 Lokasi sego megono Gambar 1.9 sego megono

Nasi megono terbuat dari Poncol Pekalongan Timur, ada pula nangka muda yang dipotong-potong di Warung Pak Bon Jl. Mawar, kecil dicampur parutan kelapa Poncol Pekalongan Timur. Nasi dikukus dengan bumbu rempah khas. Megono juga menjadi menu pada Terdapat banyak warung makan yang saat warga Pekalongan menyediakan megono, seperti di melaksanakan hajatan. Warung Mbak Ibah Jl. Mawar,

6. Tauto

Gambar 1.10 Lokasi Tauto Gambar 1.11. Tauto

66

PROCEEDING ISBN: 978-602-6779-26-7 1st National Seminar of PBI (English Language Education)

Tauto merupakan makanan pada pukul 06.30-20.00 WIB. Selain berkuah yang terdiri dari mie putih di Pekalongan Timur terdapat juga di (soun), daging kerbau/sapi, ditambah Tauto Pak Rohmani Jl. Kurinci no. bumbu yang berbahan dasar 14 Bendan Kecamatan Pekalongan kedelai dan mempunyai kuah yang Barat. Promosi yang digunakan pada pekat. Tauto dapat di temukan di Tauto Bang Dul pernah Soto Bang Dul Jl. Dr Sutomo dipromosikan melalui liputan stasiun Kalibanger Pekalongan Timur yang tv swasta dan radio. Sedangkan pada dikelola oleh Bapak Abdul Mukti tauto Rohmani belum dipromosikan dan Ibu Lailis Sa’diyah yang buka hanya melalui mulut ke mulut.

7. Kripik Tahu

Gambar 1. 12 Lokasi pusat oleh-oleh Gambar 1.13. Keripik tahu

Keripik Tahu dapat sekali orang mengetahui kerupuk ditemukan di pusat oleh-oleh Jl. tahu ini karena toko yang Gajah Mada Barat No. 125 menyedikan sangat terbatas hanya Pekalongan Barat. Sangat jarang terdapat di toko-toko pusat oleh-oleh.

8. Limun Oriental

Gambar 1.14 Lokasi limun oriental Gambar 1.15 limun oriental

67

PROCEEDING ISBN: 978-602-6779-26-7 1st National Seminar of PBI (English Language Education)

Limun Oriental terbuat dari an rupiah. Media promosi yang asam sitrat yang dicampur dengan digunakan hanya sebatas dari mulut CO2 disajikan dengan botol yang ke mulut. berukuran sedang dengan harga 7000

9. Mie So Mie dan so (bahasa jawa dari antara lain dengan media sosial dan kulit melinjo) adalah hasil dari blog. penamaan kuliner mie so tersebut.

Kuliner ini disajikan dengan B. Kebutuhan Buku Pop-up usek, mie kuning, tahu , telur Kuliner Kota Pekalongan puyuh, dengkil (tetelan tulang), dan kuah kaldu yang kental dengan dan Dari deskripsi kondisi wisata cabai utuh. Kita dapat menemui di kuliner diatas, peneliti memetakan Warung Mba Sri Jl. Jlamprang media promosi yang telah dipakai Krapyak Lor, Pekalongan Utara. oleh pemilik tempat kuliner. Media promosi yang digunakan Pemetaam tersebut dapat dilihat pada grafik dibawah ini :

Diagaram 1.1 Media Promosi Wisata Kuliner Kota Pekalongan

Berdasarkan grafik diatas, sebagian kecil pemilik tempat kuliner dapat diketahui bahwa hanya yang sudah mempromosikan

68

PROCEEDING ISBN: 978-602-6779-26-7 1st National Seminar of PBI (English Language Education)

kulinernya yaitu: 10% menggunakan digunakan. Didukung dengan table radio, 20% menggunakan tv swasta, diagram yang kedua mengenai minat 10% menggunakan sosial media dan para pemilik tempat wisata kuliner 60% belum ada media promosi yang yang peneliti kunjungi.

Diagram 2. Kebutuhan Pembuatan Buku Pop Up wisata kuliner

Dapat diketahui bahwa 89 % Selain angket dan wawancara dari total 9 lokasi kuliner setuju jika yang dilakukan kepada pemilik pembuatan buku pop up kuliner kuliner, peneliti juga melakukan dilakukan. Melihat kondisi tesebut, interview kepada kepala peneliti memberikan salah satu Kementerian Pariwisata, alternative promosi wisata kuliner Kebudayaan, kepemudaaan, dan dengan membuat media promosi Olah raga. Hasil dari wawancara berupa buku pop up “Jalajah Kuliner tersebut dapat diketahui bahwa Kota Pekalongan”. Produk buku pop- lokasi-lokasi kuliner dikota up dikembangkan oleh peneliti pada Pekalongan dapat dikunjungi selama penelitan berikutnya, dengan 24 jam. Terdapat lokasi wisata menggunakan desain research and kuliner yang buka pada pagi, siang, development. bahkan tengah malam. Berbagai

69

PROCEEDING ISBN: 978-602-6779-26-7 1st National Seminar of PBI (English Language Education)

upaya telah dilakukan untuk Pekalongan. Penelitian ini mendukung eksistensi kuliner Kota merupakan penelitian pre-liminary Pekalongan, salah satu contonya research, sehingga pada penelitian pada kegiatan pameran. Penyuluhan berikutnya, peneliti akan kepada pemilik kuliner juga mengembangkan media pengenalan dilakukan, hal ini didukung juga oleh kuliner berupa buku pop-up kuliner komunitas kuliner kota Pekalongan. dengan tujuan dapat digunakan Kementerian Periwisata, sebagai media pengenalan kuliner Kebudayaan, Kepemudaan dan Olah kota Pekalongan, baik oleh siswa raga mendukung pembuatan buku maupun khalyak umum. pop-up wisata kuliner. Buku Pop Up

Kuliner dapat ditampilkan pada saat pameran untuk mempromosikan Daftar Pustaka wisata kuliner Kota Pekalongan. Azhar Arsyad. 2011. Media Selain itu, buku pop-up dapat Pembelajaran. Jakarta: Raja Grapindo Persada. digunakan sebagai media pembelajaran pada siswa di Kota Dzuanda. 2011. Design Popup Child Book Puppet Figures Series? Pekalongan, sehingga siswa dapat Gatotkaca?. JurnalLibrary mengenali makanan tradisional Kota ITS Undergraduate, (Online), Pekalongan untuk melestarikan (http; //library,its.undergraduate,ac kearifan lokal Kota Pekalongan. .id, diakses pada 10 Oktober 2015). Simpulan Iryana, Wahyu. 2015. Nilai Kearifan Pekalongan memiliki banyak kuliner Lokal Makan Tradisional. khas dengan bumbu rempah tertentu. Diakses dari 60 % pemilik lokasi kuliner belum http://wahyuiryanawayan.blo mempromosikan produk kulinernya. gspot.com/2015/07/nilai- kearifan-lokal-makan- Seiring dengan munculnya makanan tradisonal.html kekinian, makanan tradisional perlu Joko Muktiono. 2003. Menumbuhkan dipertahankan keberadaanya guna Minat Baca Pada Anak. melestarikan kearifan lokal

70

PROCEEDING ISBN: 978-602-6779-26-7 1st National Seminar of PBI (English Language Education)

Jakarta: PT. ElexMedia http://www.koran- Komputindo. jakarta.com/merasakan- Mufidah, Aimmatul, Mar’ah Sayyidah kearifan-lokal-dalam-sajian- Izzatul, dan Muthoharoh Yayuk kuliner/ Farkhatul. 2018. Media Pramitasari, Afrinar dan Auliah, Pembelajaran “Pop Up Book”Sebagai Alternatif Hanindya Restu (2015). Pembelajaran Kosakata Bahasa Pengembangan buku pop-up Arab Yang Mudah Dan Pekalongan: The Word City Menyenangkan Untuk Siswa of Batik sebagai media Sekolah Dasar. Diakses dari edumotik Kota Pekalongan. http://prosiding.arab- Sternberg, R.J. 2001. Why um.com/index.php/semnasba SchoolsTeach for ma/article/viewFile/231/220. Wisdom:The Balance Theort Koran Jakarta. 2018. Merasakan of Wisdom in Educational Kearifan Lokal dalam Sajian Setting. Educational Kuliner. Diakses dari Psychologist. 36 (4), 227-245

71