Megono Instan Pemasaran Budaya Kuliner Khas Pekalongan

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Megono Instan Pemasaran Budaya Kuliner Khas Pekalongan Jurnal Ilmiah Mahasiswa, Vol.2 No.1, April 2012 Megono Instan Pemasaran Budaya Kuliner Khas Pekalongan Triya Kurniawati*), Haning Khoirunisa *), Sutrusmi *) *) Mahaiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro Koresponden : [email protected] ABSTRAK Megono merupakan makanan khas dari Pekalongan yang memiliki nilai gizi yang baik dan memiliki potensi ekonomis yang tinggi. Akan tetapi, megono masa kadaluarsanya tidak lebih dari 6 jam. Sifat bahan yang banyak mengandung air menyebabkan megono mudah busuk. Penulisan karya tulis ini bertujuan meningkatkan nilai ekonomis dan partisipasi masyarakat dalam pembuatan megono sebagai makanan oleh-oleh, lebih khususnya memberikan gagasan untuk memperpanjang masa kadaluarsa megono sehingga bisa dijadikan makanan oleh-oleh khas Pekalongan dengan menggunakan metode pengemasan megono dengan teknologi pengemasan pangan. Salah satu tekniknya adalah menggunakan strategi dalam tahap pemasakannya serta pengemasan yang praktis, mudah dan bermutu, sebagai contoh megono instan yang dikemas dengan besek. Sosialisasi penerapan megono instan di masyarakat dapat dimulai dengan lobbying pada pemerintah daerah, yang kemudian dilanjutkan dalam pelatihan-pelatihan di lingkungan masyarakat dan yang terakhir publikasi produk melalui media – media yang menjangkau daerah luar Pekalongan. Kata kunci : megono, pemasaran, budaya kuliner ABSTRACT Megono is a typical food from the Pekalongan that have good nutritional value and has high economic potential. However, megono period expired no more than 6 hours. Properties of materials that contain lots of water cause megono easily rot. Writing this paper aims to increase the economic value and community participation in the manufacture of food megono as souvenirs, more particularly provide an idea to extend the expiration megono so they can be used as food by- the typical Pekalongan using megono packaging technology with food packaging. One technique is to use the strategy in the stage of ripening and packaging is practical, convenient and quality, for example megono instant are packed with baskets. Socialization megono instant application in the community can be started by lobbying the local governments, which then continued in training in the environmental community and the recent publication of a product through the media - media that reach beyond the area of Pekalongan. Key words: megono, marketing, culinary culture PENDAHULUAN gizi yang berasal dari nangka muda Megono merupakan makanan yang didalamnya terkandung khas dari pekalongan yang banyak komposisi mineral yang cukup bagus, digemari. Megono mengandung zat terutama kalsium dan fosfor, 42 Megono Instan Pemasaran ... (Triya K., Haning K., Sutrusmi) ) karbohidrat dan vitamin C. Dari segi mengawetkan adalah salah satu upaya ekonomis megono mapu bersaing untuk memasarkan megono sebagai dengan jajanan yang lain yang budaya kuliner di Pekalongan keluar berpotensi sebagai aset dagang kota daerah yang akan menghasilkan Pekalongan. Jika megono dapat megono instan. Prinsip pengemasan dipasarkan lebih luas tentu akan ini meliputi pengawetan pada proses meningkatkan perekonomian warga yang terdiri dari proses pemasakan, Pekalongan. Akan tetapi, kendalanya pengeringan air serta sterilisasi. Yang megono adalah makanan yang mudah dilanjutkan dengan proses busuk megono tidak dapat bertahan pengemasan dan distribusinya. lebih dari enam jam. Hal ini Pengawetan pada proses pemasakan dikarenakan bahan dasar megono meliputi tiga tahapan yaitu bahan baku yang cenderung bersifat basah yaitu dikupas terlebih dahulu kemudian nangka muda dengan bahan dicuci dan dicacah hingga halus pelengkap parutan kelapa. Hingga kemudian dikukus hingga kering, lalu saat ini penanganan khusus terhadap dilakukan penggorengan tanpa minyak megono belum ada yang memulainya untuk menghilangkan air yang ada secara serius untuk dalam nangka. Hal ini seperti cara memberdayakannya menjadi sebuah pembuatan gudeg kering yang makanan oleh-oleh. Untuk itu perlu bersumber dari Kompas, 2010. Yang dibuat alternatif baru dengan berbagai terakhir untuk pemasakan bumbu pihak untuk mengembangkan dan pelengkap diolah tersendiri dan tidak menerapkan pengawetan pengemasan dikukus tapi digoreng dahulu. megono yang bersifat praktis, murah, Pengawetan pada proses sterilisasi dan dapat diterapkan oleh banyak menggunakan prinsip pendinginan orang sehingga mampu meningkatkan dengan cara menggunakan suhu yang nilai ekonomis dan partisipasi tidak mampu diterima oleh bakteri. masyarakat dalam pembuatan megono Terakhir pengemasan dan branding sebagai makanan oleh-oleh. disesuaikan dengan teori yang disampaikan oleh Rokhani tentang MATERI DAN METODE pengemasan dan Sacharon tentang Pencarian gagasan dimulai branding. Untuk pengemasan dengan menganalisis kondisi kekinian menggunakan plastik sebagai megono, solusi yang pernah pembungkus megono bagian dalam, ditawarkan dan juga solusi yang sedang besek sebagai pembungkus ditawarkan yang diperkirakan mampu luar dan branding sama halnya pada menutupi permasalahan yang ada. kemasan “Gethuk Goreng Sokaraja” Sasaran yang akan menjadi pelaksana Pendistribusian megono instan yang dari gagasan ini melibatkan banyak siap dijadikan oleh-oleh bisa dimulai pihak, masyarakat sebagai produsen, dari pedagang kaki lima samapai pemerintah sebagai penyedia pasar dengan membuat tempat pusat dan mitra-mitra dari media. Metode perbelanjaan oleh-oleh kuliner yang dilakukan adalah dengan studi sebagaimana pemasaran makanan- pustaka tentang teknik pengawetan makanan khas di kota lain. Untuk dan pengemasan pangan serta cara penerapan dimasyarkat perlu langkah- pemasaran gagasan yang telah dibuat. langkah strategis agar gagasan ini dapat terlaksana dengan optimal yaitu HASIL DAN PEMBAHASAN dengan sosialisasi pada masyarakat, Pengemasan bahan pangan yang lobying pemerintah untuk aman dan memiliki kemampuan untuk menyediakan tempat distribusi dan 43 Jurnal Ilmiah Mahasiswa, Vol.2 No.1, April 2012 pihak-pihak lain untuk 6. Brecht, J.K. 1995. Physiologi of mempublikasikan produk inovasi lighly processed fo fruits and kuliner ini. vegetables. J. Hort. Science. 30 (1) SIMPULAN 7. Hudaya, Saripah dkk. 1980. Pengawetan megono sebagai Dasar-dasar pengawetan1. PT. makanan oleh-oleh khas Pekalongan Cipta Sari : Semarang merupakan hal yang penting untuk 8. Liptan. 2002. Teknologi memasarkan makanan ini keluar Pengemasan Hortikultural. daerah. Proses pemasakan megono http://docs.google.com/viewer?a=v yang terpisah, yakni dengan &q=cache:rmFLqCZJTp0J:ww.pus pemanasan bahan bakunya(nangka taka- muda) dan penggorengan bumbu- deptan.go.id/agritek/lip50051.pdf+ bumbunya (kelapa parut) merupakan pengemasan+sayuran. (diakses 5 teknik pengawetan yang tepat, sedang Maret 2010). untuk pengemasannya juga disajikan 9. Rokhani, H, Gardjito, A.M. Syarief secara terpisah seperti halnya mie dan T. Akinaga. 2000. Gas instan sehingga bisa dinikmati kembali permeability characteristic of oleh konsumen dalam keadaan plastic film or packaging of fresh hangat. Sentuhan terakhir dengan produce. J. Societ of Agricultural menggunakan besek sebagai branding Structures: Japan. Vol 31, No 2, megono yang dipublikasikan ke p:79-86 masyarakat luas. 10. Supriyono. 2003. Melakukan Pengemasan secara Manual. KEPUSTAKAAN http://118.98.1623.253/download/v 1. Anonim. 2007. Teknologi iew.php?file=47_PERTANIAN/agr Pengemasan. oindustri/agroindustri_non_pangan http://ocw.usu.ac.id/usuocw/teknol /melakukan_pengemasan_secara ogi-hasil-pertanian/teknologi- _manual.pdf. (diakses 20 Februari pengemasan/handout/1_Pendahul 2010) uan.pdf. (diakses 12 Maret 2010) 11. Trenggono. 1994. Pengantar 2. Anonim. 2009. Gudeg “wijilan” Teknologi Pengemasan Pada Khas Jogja. Bahan Pangan. http://nitro.pdf.com http://www.jogja.com/tourism/info/ (diakses 20 Februari 2010) (diakses 14 Maret 2010 ) 12. Wartakota. 2009. Nasi Megono 3. Anonim. 2010. Megono Resep Sensasi Pekalongan. Masakan Khas. http://www.wartakota.co.id/read/ne http://cuek.wordpress.com/2010/0 ws/211183 2/18/megono. (diakses 20 13. Winarno. 1987. Keunggulan Februari 2010) Kemasan Plastik. 4. Anonim. 2009. Wisata kota tua. http://library.usu.ac.id/download/fp/ http://www.1.kompas.com/readkot fp-mimi.pdf (diakses 14 Maret atua/xml/2009/08/31/ 10225623/ 2010) ini.dia. tauto. 5. Astaman. 2007. Nangka Sehatkan Mata. http://cybermed.cbn.net.id/cbprtl/c ybermed/detail.aspx?x=Nutrion&y =cybermed|0|0|6|414 (diakses 20 Februari 2010). 44.
Recommended publications
  • Character Education Values in Tradition Wiwit Padi in the Village Silendung Gebang Sub-District Purworejo District
    PROCEEDINGS OF THE INTERNATIONAL SEMINAR TRI MATRA: EXPLORING AND IDENTIFYING THE DYNAMICS AND ITS CHALLENGES OF CULTURAL TRANSFORMATION Character Education Values in Tradition Wiwit Padi in the Village Silendung Gebang Sub-District Purworejo District Yekti Indriyani1, Yorista Indah Astari2, Muhammad Rohmadi3 Magister Pendidikan Bahasa Indonesia, Universitas Sebelas Maret1,2 Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret3 [email protected], [email protected] ABSTRACT This research aims to describe: (1) the form of a procession in the tradition of Wiwit Padi in Silendung village, sub-district Gebang , Purworejo district; (2) the symbolic meaning of the offerings in the tradition of Wiwit Padi in Silendung village; and (3) the value of character education contained in the tradition of Wiwit Padi in Silendung village. The method used in this research is descriptive qualitative ethnographic approach. Subjects in this study is the village community Silendung, Gebang sub-district, Purworejo district. Data collected by interview, observation and documentation. The results of this research are to know: (1) the form of a procession in the tradition of Wiwit Padi in Silendung village items, namely: the stage of siege or festivity and ritual surrounding fields; (2) the symbolic meaning ubarampe in the tradition wiwit rice in the Silendung village items, namely: (a) ingkung,(b) Plantain (c) fireworks empon-empon,(d) kupat lepet,(e) nasi megono,(f) egg Java (g) the complementary offerings that successful life, (h) the torch, (i) the ani-ani,(j) baskets or banana leaves, (11) matches; and (3) the values of character education contained in the tradition of Wiwit Padi in Silendung village, sub- district Gebang, Purworejo district.
    [Show full text]
  • (Plt) Di Smk Pgri 1 Sentolo 15 September
    KEGIATAN PRAKTIK LAPANGAN TERBIMBING (PLT) DI SMK PGRI 1 SENTOLO 15 SEPTEMBER – 15 NOVEMBER 2017 Jalan Raya Sentolo KM.18, Salamrejo, Sentolo, Kulon Progo HALAMAN JUDUL LAPORAN INDIVIDU Disusun dan Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan dalam Menempuh Mata Kuliah Praktik Lapangan Terbimbing Dosen Pembimbing Lapangan : Dr. Marwanti Disusun Oleh : Hesti Wulandari Pendidikan Teknik Boga 14511241003 PENDIDIKAN TEKNIK BOGA PENDIDIKAN TEKNIK BOGA DAN BUSANA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2017 i ii KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penyusunan laporan PLT di SMK PGRI 1 Sentolo dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Penyusunan laporan ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah PLT dimana bukti tertulis tentang pelaksanaan program PLT di SMK PGRI 1 Sentolo. Oleh karena itu pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan bagi penyusunan laporan ini, terutama kepada: 1. Prof. Dr. Sutrisna Wibawa, M.Pd., selaku Rektor Universitas Negeri Yogyakarta. 2. Tim LPPMP Universitas Negeri Yogyakarta. 3. Dr. Marwanti, selaku Dosen Pembimbing Lapangan PLT. 4. Dra. Nur Aini Sulistyawati, selaku Kepala SMK PGRI 1 Sentolo yang telah memberikan izin dan mendukung program – program PLT. 5. Rusdi, S.Pd, selaku koordinator PLT yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan dalam pelaksanaan PLT. 6. Fiskha Ayuningrum, S.Pd, selaku guru pembimbing yang telah memberikan bimbingan selama kegiatan PLT. 7. Seluruh Guru dan Karyawan SMK PGRI 1 Sentolo yang telah memberikan bimbingan, arahan dan informasi serta bantuan dalam pelaksanaan PLT. 8. Teman-teman mahasiswa kelompok PLT UNY SMK PGRI 1 Sentolo atas kerjasama dan kekompakannya.
    [Show full text]
  • BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah I.1.1. Kota
    BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah I.1.1. Kota Pekalongan Kota Pekalongan merupakan salah satu kota Provinsi Jawa Tengah dengan jumlah penduduk 296 ribu orang per sensus tahun 2014 sehingga Jasa dan perdaganan menjadi senjata utama warga ini. Kota Pekalongan sendiri mempunyai julukan Kota Batik, yang tidak lepas dari batik yang dibuat oleh industri kecil seperti warga di daerah Kelurahan Jengot, kelurahan Banyurip, dan kelurahan Buaran. Gambar I.1: Jumlah Penduduk Kota Pekalongan Tahun 2014 Kota ini kelilingi oleh Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Batang, dan laut jawa. Kota Pekalongan sendiri terbagi menjadi 4 kecamatan yaitu Pekalongan Utara, Pekalongan Barat, Pekalongan Selatan, dan Pekalongan Timur. Kota Pekalongan sendiri terletak di jalur pantai Utara yang menghubungkan Jakarta – Semarang – Surabaya. Sehingga aksesibilitas ke Kota Pekalongan sangat mudah. Dengan kemudahan itu dibuktikan dengan jalur pantai utara yang menghubungkan Jakarta – Semarang – Surabaya. Kota Pekalongan ini mempunyai berbagai wisata alam maupun wisata edukasi, seperti Museum Batik Pekalongan, Air Terjun Curug Muncar, Bukit Pawuluhan, Pantai Pasir Kencana, Pantai Slamaran dan masih banyak lainnya. I.1.2. Wisata Kuliner Khas Kota Pekalongan Kuliner makanan mempunyai perkembangan yang sangat pesat di Indonesia. Hal ini di tandai dengan banyaknya orang yang mempublikasi makanan di Televisi, Internet, dan Media cetak. Dalam publikasi ini membuat Kuliner didaerah tertentu menjadi terkenal kekayaan budaya dan masakan khas dari berbagai suku bangsa Indonesia. Kekayaan budaya Indonesia 1 pada bidang makanan ditunjuk dengan berbagai macam jenis makanan dengan citrarasa dan sajian khas. Mulai dari itu muncullah wisata kuliner di berbagai kawasan termasuk di Pekalongan khsuusnya, dengan menyajikan aneka masakan khas daerah. Pada umumnya kuliner khas di kota pekalongan hanya diketahui masyarakat nasional adalah Nasi Megono yang berisi nangka muda dan kelapa muda, soto tauco yang berisi daging sapi dan tauco, garang asem yang terdiri dari daging sapi yang akan dilunakkan.
    [Show full text]
  • SMK NEGERI 3 MAGELANG Dosen Pembimbing Lapangan PPL Prihastuti Ekawatiningsih
    LAPORAN INDIVIDU PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SMK NEGERI 3 MAGELANG Dosen Pembimbing Lapangan PPL Prihastuti Ekawatiningsih, M.Pd Disusun Oleh : Sari Aprina Wardani 12511244004 PENDIDIKAN TEKNIK BOGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 HALAMAN PENGESAHAN Pengesahan laporan kegiatan PPL di SMK Negeri 3 Magelang Nama : Sari Aprina Wardani NIM : 12511244004 Jurusan : Pendidikan Teknik Boga Telah melaksanakan kegiatan PPL di SMK Negeri 3 Magelang dari tanggal 10 Agustus 2015 s.d 11 September 2015. Hasil kegiatan tercakup dalam naskah laporan ini. Magelang, September 2015 Dosen Pembimbing Lapangan Guru Pembimbing Prihastuti Ekawatiningsih,M.Pd Januwijarti, S.Pd NIP. 19750428 199903 2 002 NIP. 19710115 200604 2 011 Mengetahui, P.L.H Kepala Sekolah Koordinator PPL Drs.Tokhibin Sutji Sadarini, S.Pd NIP. 19680713 200501 1 007 NIP. 19661228 199303 2 007 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Karunia-Nya dan Rahmat-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SMK Negeri 3 Magelang tanpa ada halangan sampai tersusunnya laporan ini. Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang keduanya merupakan mata kuliah wajib lulus bagi mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta. Kegiatan PPL yang dilaksanakan pada tanggal 10 Agustus sampai dengan 11 September 2015 yang bertujuan membentuk pribadi calon pendidik bangsa yang memiliki keunggulan dalam kualitas dan berdedikasi tinggi, dengan mengetahui tugas seorang pendidik, serta di dalam pelaksanaannya memberikan pengalaman yang tidak ada di dalam perkuliahan. Penulis menyadari bahwa keberhasilan kegiatan PPL ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bimbingan, arahan, dan saran yang telah diberikan hingga pelaksanaan PPL dapat berjalan dengan lancar.
    [Show full text]
  • Megono Instan Pemasaran Budaya Kuliner Khas Pekalongan
    Jurnal Ilmiah Mahasiswa, Vol.2 No.1, April 2012 Megono Instan Pemasaran Budaya Kuliner Khas Pekalongan Triya Kurniawati*), Haning Khoirunisa *), Sutrusmi *) *) Mahaiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro Koresponden : [email protected] ABSTRAK Megono merupakan makanan khas dari Pekalongan yang memiliki nilai gizi yang baik dan memiliki potensi ekonomis yang tinggi. Akan tetapi, megono masa kadaluarsanya tidak lebih dari 6 jam. Sifat bahan yang banyak mengandung air menyebabkan megono mudah busuk. Penulisan karya tulis ini bertujuan meningkatkan nilai ekonomis dan partisipasi masyarakat dalam pembuatan megono sebagai makanan oleh-oleh, lebih khususnya memberikan gagasan untuk memperpanjang masa kadaluarsa megono sehingga bisa dijadikan makanan oleh-oleh khas Pekalongan dengan menggunakan metode pengemasan megono dengan teknologi pengemasan pangan. Salah satu tekniknya adalah menggunakan strategi dalam tahap pemasakannya serta pengemasan yang praktis, mudah dan bermutu, sebagai contoh megono instan yang dikemas dengan besek. Sosialisasi penerapan megono instan di masyarakat dapat dimulai dengan lobbying pada pemerintah daerah, yang kemudian dilanjutkan dalam pelatihan-pelatihan di lingkungan masyarakat dan yang terakhir publikasi produk melalui media – media yang menjangkau daerah luar Pekalongan. Kata kunci : megono, pemasaran, budaya kuliner ABSTRACT Megono is a typical food from the Pekalongan that have good nutritional value and has high economic potential. However, megono period expired no more than 6 hours. Properties of materials that contain lots of water cause megono easily rot. Writing this paper aims to increase the economic value and community participation in the manufacture of food megono as souvenirs, more particularly provide an idea to extend the expiration megono so they can be used as food by- the typical Pekalongan using megono packaging technology with food packaging.
    [Show full text]
  • Download Article (PDF)
    Advances in Social Science, Education and Humanities Research (ASSEHR), volume 188 UNNES International Conference on English Language Teaching, Literature, and Translation (ELTLT 2018) TRANSLATING THE UNIQUE FOLKLORE OF GIANT LOPIS FEAST AND GIANT CONE MEGONO IN PEKALONGAN SYAWALAN TRADITIONS Ratna Asmarani Faculty of Humanities Diponegoro University Semarang, Indonesia [email protected] Abstract—Oral tradition is one of the forms of folklore which to further develop Pekalongan tourism it is essential to have a belongs to oral literature. This paper focusses on the folklore in the bilingual leaflet (Indonesian-English) promoting the unique form of oral tradition, especially Syawalan traditions in folklore behind each Syawalan event to attract more tourists not Pekalongan. There are two Syawalan traditions that are observed; only local-domestic but also foreign. namely, the Giant Lopis Feast and the Giant Cone Megono. The concepts used to support the study are Dundes’s concept of folklore and the concepts concerning food tourism and oral tradition. The II. METHODOLOGY methods of the research are library study, field work, and translation. The library study with its close reading focuses on the A. Tradition data from electronic sources and the printed data. The field work Tradition, as in Syawalan tradition can be in the form of consists of participative observation and interviewing relevant process and resource [5]. The characteristics of tradition are as informants. The result shows that the two Syawalan traditions follows. It is usually orally passed on from one generation to observed have big potentials to promote Pekalongan tourism to the next, it needs an “agency” to keep it from being forgotten, domestic and foreign tourists if managed professionally.
    [Show full text]
  • 75 Sapitan Sebagai Makanan Tradisional Khas
    SADAR WISATA: JURNAL PARIWISATA VOLUME 2 NOMOR 2 TAHUN 2019 (p- ISSN 1858-0112, e-ISSN 15537-37677) http://jurnal.unmuhjember.ac.id/index.php/wisata SAPITAN SEBAGAI MAKANAN TRADISIONAL KHAS PEKALONGAN Budi Riyanto 1, Fitri Abdillah 2 Universitas Agung Podomoro 1 Email: [email protected] Universitas Agung Podomoro 2 Email: [email protected] Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui filosofi, sejarah, budaya, cara membuat, dan memperbaharui kemasan Sapitan yang merupakan salah satu kuliner di Pekalongan agar dapat dikenal oleh masyarakat luas. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan melakukan wawancara kepada pemerintah, masyarakat, dan pembuat sapitan. Lalu membuat reduksi data dengan cara membuat abstraksi. Dari penelitian ini ditemukan kalau sapitan tercipta antara akhir abad 18 atau awal abad 19. Sapitan tercipta karena pengaruh budaya dari Yogyakarta karena rasanya yang cenderung lebih manis. Sapitan merupakan perubahan dari makanan Yogyakarta yang bernama sanggar. Yang merupakan salah satu makanan yang digemari oleh Raja- raja jaman dulu yang menjadi kegemaran Sri Sultan Hamengkubuwono VIII hingga Sri Sultan Hamengkubuwono X. Nama sapitan memiliki arti daging yang dijepit, dan menggunakan batang pepaya sebagai penguncinya yang memiliki arti sebagai tolak bala. Dengan memperbaharui kemasan sapitan menjadi lebih kekinian diharapkan dapat meningkatkan daya belinya. Agar dikenal secara luas dan banyak dikonsumsi sampai ke luar Kota Pekalongan. Karena sapitan merupakan salah satu makanan khas Pekalongan yang perlu dipertahankan budayanya untuk mempertahankan kearifan budaya lokal. Kata kunci: Sapitan, Makanan Tradisional, Gastronomi Abstract The purpose of this research is to find out the philosophy, history, culture, how to make, and renew the packaging of Sapitan is one of the culinary delights in Pekalongan so that it can be known by the wider community.
    [Show full text]
  • MENU TRADISIONAL 2016 Rp 60.000,-/ Porsi
    MENU TRADISIONAL 2016 Rp 60.000,-/ porsi LONTONG CAP GOMEH NASI TIMBEL NASI BAKAR/ PEPES Lontong Nasi Timbel Nasi Bakar Ikan/ Ayam Opor Ayam Ayam Goreng/ Empal Ayam Goreng Sambal Goreng Ati Ikan Goreng/ Pepes Dendeng Ragi Sambal Goreng Labu Sayur Asem Ikan Goreng Kering Telur Pindang Ikan Asin Tumis Jamur Kering Kentang Tumis Jamur Sayur Asem Bubuk Kedelai Karedok Asmbal & Lalap Kerupuk Kerupuk Kerupuk Buah Buah Buah Air Putih Air Putih Air Putih NASI KEBULI NASI MADURA NASI KRAWU Nasi Kebuli Nasi Putih Nasi Putih Krengseng Daging Dendeng Ragi Daging Suwir Sambal Goreng Ati Sayur Rebung Ayam Panggang Bakwan Udang Kering Kentang Serundeng Acar Nanas/ Sayuran Telur Bb. Petis Sambal & Lalap Emping Tongkol Bb. Kelapa Kerupuk Buah Sambal & Lalap Buah Air Putih Kerupuk Air Putih Buah Air Putih NASI TUTUG ONCOM NASI BALI NASI UDUK Nasi Oncom Nasi Putih Nasi Uduk Empal Gepuk Ayam Sisit Ayam Goreng Ikan Asin Tum Ati Rempela Perkedel Ikan Goreng Kering Telur bumbu bali Dadar Telur Tumis Jamur Sate Lilit Semur Daging Sayur Asem Kering Kentang Tempe & Tahu Goreng Sambal & Lalap Urapan Sambal & Lalap Kerupuk Kerupuk Emping Buah Potong Buah Buah Air Putih Air Putih Air Putih C I N D E L A R A S C A T E R I N G S E R V I C E Jl. Pondok Cabe Raya No. 101 (Depan Lap. Terbang Pondok Cabe) - Ciputat , Tangerang Selatan 15418 Tlp/ Fax (021) 749 3756 / Hp 0813 106 89 106 - 0812 90398911 MENU TRADISIONAL 2016 Rp 60.000,-/ porsi NASI KAPAU NASI LIWET SOLO NASI RAWON Nasi Putih Nasi Liwet/ Nasi Putih Nasi Putih Dendeng Balado Ayam Suwir bb.Opor Rawon Ayam Bakar
    [Show full text]
  • Kearifan Lokal Dalam Tradisi Nyadran Masyarakat Sekitar Situs Liangan
    KEARIFAN LOKAL DALAM TRADISI NYADRAN MASYARAKAT SEKITAR SITUS LIANGAN Oleh : Ernawati Purwaningsih Suwarno Indra Fibiona KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BALAI PELESTARIAN NILAI BUDAYA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2016 KEARIFAN LOKAL DALAM TRADISI NYADRAN MASYARAKAT SEKITAR SITUS LIANGAN © Penulis Ernawati Purwaningsih Suwarno Indra Fibiona Desain Sampul : Tim Kreatif PT. Saka Mitra Kompetensi Penata Teks : Tim Kreatif PT. Saka Mitra Kompetensi Diterbitkan pertama kali oleh Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) D.I Yogyakarta Jl. Brigjen Katamso 139 Yogyakarta Telp: (0274) 373241, 379308 Fax : (0274) 381355 Perpustakaan Nasional: Katalog dalam Terbitan (KDT) X+ 122 hlm.; 16 cm x 23 cm I. Judul 1. Penulis ISBN : 978-979-8971-63-1 Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk dan dengan cara apapun, tanpa izin tertulis dari penulis dan penerbit. KATA PENGANTAR Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa akhirnya penerbitan buku ini bisa dilaksanakan dengan baik. Proses hingga menjadi buku tentu melibatkan beberapa tahapan mulai dari penyusunan proposal, pencarian data di lapangan, pengolahan data hingga penulisan hasil penelitian. Oleh karena itu terima kasih yang tidak terhingga diucapkan kepada para peneliti yang telah mewujudkan kesemuanya itu. Buku yang berjudul “Kearifan Lokal Dalam Tradisi Nyadran Masyarakat Sekitar Situs Liangan” mengupas tentang upacara adat nyadran Tuk Tempurung yang dilakukan oleh warga masyarakat di sekitar situs Liangan, Temanggung. Situs Liangan menjadi terkenal sejak ditemukannya pada tahun 2008. Ritual adat nyadran telah dilaksanakan warga sejak dahulu hingga kini secara turun temurun. Tentu ada fungsi religi, sosial, budaya dan ekonomi dari pelaksanaan ritual tersebut dan hingga kini masyarakat tetap mempertahankannya. Akhirnya dengan terbitnya buku ini diharapkan dapat menambah khasanah dan wawasan terutama tentang kearifan lokal dalam tradisi nyadran tuk Tempurung yang dilakukan oleh warga sekitar situs Liangan.
    [Show full text]
  • Stall & Live Cooking Selection
    stall & LIVE COOKING d SELECTION d STALL & LIVE COOKING SELECTION Canape Corner SAVOURY CANAPE SWEET CANAPE CHICKEN DRUMSTICK WINTERMELON drumstick ayam ALMOND LOTUS PIE pie lotus wintermelon almond BEEF BACON CROQUETTE SALAD kroket daging sapi dengan SWEET YAM PASTE saus thousand island ROLLED IN HOMEMADE PUFF talas su SHRIMP & MUSHROOM BRUSCHETTA bruschetta krim udang & jamur WHITE LOTUS PUFF lien yong su BRESAOLA BRUSCHETTA bruschetta daging bresaola GREEN TEA ALMOND PIE pie green tea almond MINI BEEF BURGER burger daging sapi mini GOLDEN EGG TART tart telur panggang SALMON ARANCINI BALL risotto bola salmon GOLDEN SWEET PUMPKIN GLUTINOUS RICE BALL CAPRESE onde – onde labu manis keju mozzarela fresh NUTELLA CHOCO CHICKEN & MUSHROOM GLUTINOUS RICE BALL BITTERBALEN onde – onde coklat nutella kroket ayam jamur FRUIT TARTLET COCKTAIL MEATBALL CANAPE pie buah canape bola daging sapi MINI CHEESY / STRAWBERRY / BLACK SESAME EBI MAYO SALAD CHOCO SWISS ROLL salad udang mayo wijen hitam mini bolu gulung keju/ strawberry / coklat HOMEMADE BEANCURD ALA THAI MINI BLACK FOREST tahu saus ala thai black forest mini HOMEMADE BEANCURD MINI BROWNIES WITH SCALLOP SAUCE brownies mini tahu saus scallop VANILLA FRUIT SLICE CAKE ORIENTAL JADE FRIED FISH CAKE cake vanilla buah otak - otak ikan GOLDEN CREAM PUFF SWAN GARLIC PRAWN SPRING ROLL sus angsa emas lumpia udang bawang RUM POP CAKE FRIED SCALLOP GOLDEN ROLL pop cake lumpia scallop MANGO PUDDING IN GLASS* CHICKEN CROQUETTE puding mangga dalam gelas kroket daging ayam CHOCOLATE MOUSSE* BBQ CHICKEN PIE mousse chocolate char siu su MINI PANNA COTTA* BBQ CHICKEN SKEWER panna cotta mini sate ayam bbq MINI TIRAMISU* tiramisu mini managed by Holliday Group T +62 24 3545 900 HEAD OFFICE: F + 62 24 3542800 Jl.
    [Show full text]
  • Proses Produksi Manisan Carica
    TUGAS AKHIR DI UD. YUASAFOOD BERKAH MAKMUR Desa Krasak, Mojotengah, Kab. Wonosobo (PROSES PRODUKSI MANISAN CARICA) Diajukan Guna Memenuhi Sebagaian Persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya (Amd) Progam Diploma Tiga Teknologi Hasil Pertanian di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta Disusun Oleh : USWATUN NUR HASANAH H 3107029 PROGRAM DIPLOMA III TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010 HALAMAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR DI YUASAFOOD BERKAH MAKMUR Desa Krasak, Mojotengah, Kab. Wonosobo (PROSES PRODUKSI MANISAN CARICA) Yang dipersiapkan dan disusun oleh: Uswatun Nur Hasanah H 3107029 Telah dipertahankan dihadapan dosen penguji Pada tanggal: ........................... Dan dinyatakan mernenuhi syarat Menyetujui, Pembimbing/ Penguji I Penguji II Prof. Dr. Ir. Sri Handayani, MS Ir. Bambang Sigit Amanto, M.Si NIP. 19490729 197612 2 001 NIP. 19640714 199103 1 002 Mengetahui, Dekan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta Prof. Dr. Ir. H. Suntoro, MS NIP. 19551217 198203 1 003 ii Motto Wahai orang yang beriman, jika kalian menolong kepada Alloh, maka Alloh akan menolong kepada kalian dan meneguhkan telapak kaki kalian (keimanan kalian). ~QS. Muhammad, 7~ Jalani hidup ini dengan Doa, Usaha, dan Tawakal pada Alloh SWT Perbaikilah dirimu maka manusia akan berbuat baik padamu. ~Abu Bakar Ash Shidiq~ Kerendahan hati merupakan ruang tunggu bagi kesempurnaan. ~Marcel Ayme~ Apa yang saya saksikan di Alam adalah sebuah tatanan agung yang tidak dapat kita pahami dengan sangat tidak menyeluruh, dan hal itu sudah semestinya menjadikan seseorang yang senantiasa berpikir dilingkupi perasaan rendah hati. ~Enstein~ Please do not wait, do it right away, and better late than never BELAJAR SEHARUSNYA BISA MEMBERI INSPIRASI BUKAN MEMBUAT FRUSTASI iii Persembahan Segala Puji bagi Allah SWT Pencipta dan Penguasa seluruh jagat raya yang telah memberikan kehidupan dan petunjuk-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan magang ini.
    [Show full text]
  • Nama Jenis Nasi Di Indonesia: Tinjauan Struktur Frasa Dan Dasar Penamaan
    PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI NAMA JENIS NASI DI INDONESIA: TINJAUAN STRUKTUR FRASA DAN DASAR PENAMAAN Tugas Akhir Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Indonesia Program Studi Sastra Indonesia Oleh Mikail Septian Adi Vinantya NIM : 114114007 PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 i PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI ii PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI iii PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI iv PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI v PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan atas berkat penyertaan-Nya, tugas akhir ini dapat diselesaikan. Perjalanan panjang yang harus penulis syukuri dalam penyelesaian tugas akhir yang dibuat sebagai syarat kelulusan program sarjana. Proses penyusunan tugas akhir ini tidak lepas dari berbagai pihak, baik pihak yang terlibat langsung dalam penelitian ini maupun pihak yang tidak terlibat secara langsung. Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada 1. Drs. Hery Antono, M.Hum. sebagai pembimbing skripsi I, terima kasih atas bantuan dan kesabaran dalam membimbing penulis. 2. Prof. Dr. Praptomo Baryadi Isodarus, M.Hum. sebagai pembimbing skripsi II, terima kasih atas kesabaran dalam membimbing penulis. 3. Para dosen program studi Sastra Indonesia (Drs. Paulus Ari Subagyo, M.Hum, Susilawati Endah Peni Adji, S.S., M.Hum, Drs. Yoseph Yapi Taum, M.hum., Dra. Fransisca Tjandrasih Adji, M.Hum, Drs. Bernardus Rahmanto, M.Hum., Drs. F.X. Santosa, M.S.) terima kasih segala ilmu yang telah diberikan.
    [Show full text]