Megono Instan Pemasaran Budaya Kuliner Khas Pekalongan
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Jurnal Ilmiah Mahasiswa, Vol.2 No.1, April 2012 Megono Instan Pemasaran Budaya Kuliner Khas Pekalongan Triya Kurniawati*), Haning Khoirunisa *), Sutrusmi *) *) Mahaiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro Koresponden : [email protected] ABSTRAK Megono merupakan makanan khas dari Pekalongan yang memiliki nilai gizi yang baik dan memiliki potensi ekonomis yang tinggi. Akan tetapi, megono masa kadaluarsanya tidak lebih dari 6 jam. Sifat bahan yang banyak mengandung air menyebabkan megono mudah busuk. Penulisan karya tulis ini bertujuan meningkatkan nilai ekonomis dan partisipasi masyarakat dalam pembuatan megono sebagai makanan oleh-oleh, lebih khususnya memberikan gagasan untuk memperpanjang masa kadaluarsa megono sehingga bisa dijadikan makanan oleh-oleh khas Pekalongan dengan menggunakan metode pengemasan megono dengan teknologi pengemasan pangan. Salah satu tekniknya adalah menggunakan strategi dalam tahap pemasakannya serta pengemasan yang praktis, mudah dan bermutu, sebagai contoh megono instan yang dikemas dengan besek. Sosialisasi penerapan megono instan di masyarakat dapat dimulai dengan lobbying pada pemerintah daerah, yang kemudian dilanjutkan dalam pelatihan-pelatihan di lingkungan masyarakat dan yang terakhir publikasi produk melalui media – media yang menjangkau daerah luar Pekalongan. Kata kunci : megono, pemasaran, budaya kuliner ABSTRACT Megono is a typical food from the Pekalongan that have good nutritional value and has high economic potential. However, megono period expired no more than 6 hours. Properties of materials that contain lots of water cause megono easily rot. Writing this paper aims to increase the economic value and community participation in the manufacture of food megono as souvenirs, more particularly provide an idea to extend the expiration megono so they can be used as food by- the typical Pekalongan using megono packaging technology with food packaging. One technique is to use the strategy in the stage of ripening and packaging is practical, convenient and quality, for example megono instant are packed with baskets. Socialization megono instant application in the community can be started by lobbying the local governments, which then continued in training in the environmental community and the recent publication of a product through the media - media that reach beyond the area of Pekalongan. Key words: megono, marketing, culinary culture PENDAHULUAN gizi yang berasal dari nangka muda Megono merupakan makanan yang didalamnya terkandung khas dari pekalongan yang banyak komposisi mineral yang cukup bagus, digemari. Megono mengandung zat terutama kalsium dan fosfor, 42 Megono Instan Pemasaran ... (Triya K., Haning K., Sutrusmi) ) karbohidrat dan vitamin C. Dari segi mengawetkan adalah salah satu upaya ekonomis megono mapu bersaing untuk memasarkan megono sebagai dengan jajanan yang lain yang budaya kuliner di Pekalongan keluar berpotensi sebagai aset dagang kota daerah yang akan menghasilkan Pekalongan. Jika megono dapat megono instan. Prinsip pengemasan dipasarkan lebih luas tentu akan ini meliputi pengawetan pada proses meningkatkan perekonomian warga yang terdiri dari proses pemasakan, Pekalongan. Akan tetapi, kendalanya pengeringan air serta sterilisasi. Yang megono adalah makanan yang mudah dilanjutkan dengan proses busuk megono tidak dapat bertahan pengemasan dan distribusinya. lebih dari enam jam. Hal ini Pengawetan pada proses pemasakan dikarenakan bahan dasar megono meliputi tiga tahapan yaitu bahan baku yang cenderung bersifat basah yaitu dikupas terlebih dahulu kemudian nangka muda dengan bahan dicuci dan dicacah hingga halus pelengkap parutan kelapa. Hingga kemudian dikukus hingga kering, lalu saat ini penanganan khusus terhadap dilakukan penggorengan tanpa minyak megono belum ada yang memulainya untuk menghilangkan air yang ada secara serius untuk dalam nangka. Hal ini seperti cara memberdayakannya menjadi sebuah pembuatan gudeg kering yang makanan oleh-oleh. Untuk itu perlu bersumber dari Kompas, 2010. Yang dibuat alternatif baru dengan berbagai terakhir untuk pemasakan bumbu pihak untuk mengembangkan dan pelengkap diolah tersendiri dan tidak menerapkan pengawetan pengemasan dikukus tapi digoreng dahulu. megono yang bersifat praktis, murah, Pengawetan pada proses sterilisasi dan dapat diterapkan oleh banyak menggunakan prinsip pendinginan orang sehingga mampu meningkatkan dengan cara menggunakan suhu yang nilai ekonomis dan partisipasi tidak mampu diterima oleh bakteri. masyarakat dalam pembuatan megono Terakhir pengemasan dan branding sebagai makanan oleh-oleh. disesuaikan dengan teori yang disampaikan oleh Rokhani tentang MATERI DAN METODE pengemasan dan Sacharon tentang Pencarian gagasan dimulai branding. Untuk pengemasan dengan menganalisis kondisi kekinian menggunakan plastik sebagai megono, solusi yang pernah pembungkus megono bagian dalam, ditawarkan dan juga solusi yang sedang besek sebagai pembungkus ditawarkan yang diperkirakan mampu luar dan branding sama halnya pada menutupi permasalahan yang ada. kemasan “Gethuk Goreng Sokaraja” Sasaran yang akan menjadi pelaksana Pendistribusian megono instan yang dari gagasan ini melibatkan banyak siap dijadikan oleh-oleh bisa dimulai pihak, masyarakat sebagai produsen, dari pedagang kaki lima samapai pemerintah sebagai penyedia pasar dengan membuat tempat pusat dan mitra-mitra dari media. Metode perbelanjaan oleh-oleh kuliner yang dilakukan adalah dengan studi sebagaimana pemasaran makanan- pustaka tentang teknik pengawetan makanan khas di kota lain. Untuk dan pengemasan pangan serta cara penerapan dimasyarkat perlu langkah- pemasaran gagasan yang telah dibuat. langkah strategis agar gagasan ini dapat terlaksana dengan optimal yaitu HASIL DAN PEMBAHASAN dengan sosialisasi pada masyarakat, Pengemasan bahan pangan yang lobying pemerintah untuk aman dan memiliki kemampuan untuk menyediakan tempat distribusi dan 43 Jurnal Ilmiah Mahasiswa, Vol.2 No.1, April 2012 pihak-pihak lain untuk 6. Brecht, J.K. 1995. Physiologi of mempublikasikan produk inovasi lighly processed fo fruits and kuliner ini. vegetables. J. Hort. Science. 30 (1) SIMPULAN 7. Hudaya, Saripah dkk. 1980. Pengawetan megono sebagai Dasar-dasar pengawetan1. PT. makanan oleh-oleh khas Pekalongan Cipta Sari : Semarang merupakan hal yang penting untuk 8. Liptan. 2002. Teknologi memasarkan makanan ini keluar Pengemasan Hortikultural. daerah. Proses pemasakan megono http://docs.google.com/viewer?a=v yang terpisah, yakni dengan &q=cache:rmFLqCZJTp0J:ww.pus pemanasan bahan bakunya(nangka taka- muda) dan penggorengan bumbu- deptan.go.id/agritek/lip50051.pdf+ bumbunya (kelapa parut) merupakan pengemasan+sayuran. (diakses 5 teknik pengawetan yang tepat, sedang Maret 2010). untuk pengemasannya juga disajikan 9. Rokhani, H, Gardjito, A.M. Syarief secara terpisah seperti halnya mie dan T. Akinaga. 2000. Gas instan sehingga bisa dinikmati kembali permeability characteristic of oleh konsumen dalam keadaan plastic film or packaging of fresh hangat. Sentuhan terakhir dengan produce. J. Societ of Agricultural menggunakan besek sebagai branding Structures: Japan. Vol 31, No 2, megono yang dipublikasikan ke p:79-86 masyarakat luas. 10. Supriyono. 2003. Melakukan Pengemasan secara Manual. KEPUSTAKAAN http://118.98.1623.253/download/v 1. Anonim. 2007. Teknologi iew.php?file=47_PERTANIAN/agr Pengemasan. oindustri/agroindustri_non_pangan http://ocw.usu.ac.id/usuocw/teknol /melakukan_pengemasan_secara ogi-hasil-pertanian/teknologi- _manual.pdf. (diakses 20 Februari pengemasan/handout/1_Pendahul 2010) uan.pdf. (diakses 12 Maret 2010) 11. Trenggono. 1994. Pengantar 2. Anonim. 2009. Gudeg “wijilan” Teknologi Pengemasan Pada Khas Jogja. Bahan Pangan. http://nitro.pdf.com http://www.jogja.com/tourism/info/ (diakses 20 Februari 2010) (diakses 14 Maret 2010 ) 12. Wartakota. 2009. Nasi Megono 3. Anonim. 2010. Megono Resep Sensasi Pekalongan. Masakan Khas. http://www.wartakota.co.id/read/ne http://cuek.wordpress.com/2010/0 ws/211183 2/18/megono. (diakses 20 13. Winarno. 1987. Keunggulan Februari 2010) Kemasan Plastik. 4. Anonim. 2009. Wisata kota tua. http://library.usu.ac.id/download/fp/ http://www.1.kompas.com/readkot fp-mimi.pdf (diakses 14 Maret atua/xml/2009/08/31/ 10225623/ 2010) ini.dia. tauto. 5. Astaman. 2007. Nangka Sehatkan Mata. http://cybermed.cbn.net.id/cbprtl/c ybermed/detail.aspx?x=Nutrion&y =cybermed|0|0|6|414 (diakses 20 Februari 2010). 44.