DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK

RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI VIII DPR RI DENGAN SEKJEN, IRJEN, DAN JAJARAN DIRJEN KEMENTERIAN SOSIAL RI

Tahun Sidang : 2020/2021 Masa Persidangan : I Jenis Rapat : Rapat Dengar Pendapat Hari, Tanggal : Senin, 14 September 2020 Pukul : 10.00- 13.00 WIB Sifat Rapat : Terbuka Ketua Rapat : Dr. TB. H. Ace Hasan Syadzily, M.Si. (F-PG) Sekretaris Rapat : Sigit Bawono Prasetyo, S.Sos., M.Si. (Kabag Sekretariat Komisi VIII DPR RI) Tempat : Ruang Rapat Komisi VIII DPR RI Gedung Nusantara II Lt. 1, Jl. Jenderal Gatot Soebroto, 10270 Acara : 1. Pendalaman Pembahasan RKA K/L Tahun Anggaran 2021 2. Isu-isu Aktual dan Solusinya. Anggota yang Hadir : 50 Anggota dari 52 Anggota Komisi VIII DPR RI PIMPINAN: 1. H. Yandri Susanto, S.Pt. (F-PAN) 2. M. R. Ihsan yunus, BA., B.Comm., Me.Con (F-PDI Perjuangan) 3. Dr. TB. H. Ace Hasan Syadzily, M.Si. (F-PG) 4. Laksdya. TNI (Purn) Moekhlas Sidik, MPA. (F-Partai Gerindra) 5. H. Marwan Dasopang (F-PKB) ANGGOTA: FRAKSI PDI PERJUANGAN 6. I Komang Koheri, SE. 7. Diah Pitaloka, S. Sos. M.Si. 8. Selly Andriany Gantina, A.Md. 9. Umar Bashor 10. Inna Ammania 11. Mochamad Hasbi Asyidiki Jayabaya 12. I. G. N. Kesuma Kelakan, ST., M.Si. 13. H. Rachmat Hidayat, SH. 14. Matindas J. Rumambi, S.Sos. 15. Drs. Samsu Niang, M.Pd.

- 1 -

16. H. Arwan M. Aras T., S. Kom. FRAKSI PARTAI GOLKAR 17. H. John Kenedy Azis, SH. 18. Hj. Endang Maria Astuti, S.Ag., SH., MH. 19. Mohammad Saleh, SE. 20. Hj. Itje Siti Dewi Kuraesin, S.Sos., MM. 21. Muhammad Fauzi, SE. 22. Dra. Hj. Idah Syahidah Rusli Habibie, M.H. 23. Muhammad Ali Ridha FRAKSI PARTAI GERINDRA 24. M. Husni, S.E., M.M. 25. Dr.h. Jefry Romdonny, S.E., S.Sos., M.Si., M.M. 26. Abdul Wachid 27. Drs. H. Zainul Arifin 28. H. Iwan Kurniawan, SH. 29. Drs. H. Saiful Rasyid, MM. FRAKSI PARTAI NASIONAL DEMOKRAT 30. Hj. Lisda Hendrajoni, SE., MM.Tr. 31. Dra. Delmeria 32. Nurhadi, S.Pd. 33. Ach. Fadil Muzakki Syah, S.Pd.I. 34. Satori, S.Pd.I., M.M. FRAKSI PARTAI KEBANGKITAN BANGSA 35. H. Maman Imanul Haq 36. Dra. Hj. Anisah Syakur, M.Ag. 37. H. An’im Falachuddin Mahrus FRAKSI PARTAI DEMOKRAT 38. Drs. H. Achmad, M.Si. 39. Harmusa Oktaviani, S.E. 40. Wastam, S.E., S.H. 41. H. Hasani Bin Zuber, S.IP. 42. Ir. Nanang Samodra, KA., M.Sc. FRAKSI PARTAI KEADILAN SEJAHTERA 43. KH. Bukhori, LC., MA. 44. H. Iskan Qolba Lubis, MA. 45. Dr. H.M. Hidayat Nurwahid, M.A. 46. Hj. Nur Azizah Tamhid, BA., MA. 47. H. Nurhasan Zaidi, S.Sos.I FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL 48. H. Mhd. Asli Chaidir, SH. 49. H. Sungkono 50. M. Ali Taher FRAKSI PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN 51. KH. Muslich Zainal Abidin 52. H. Iip Miftahul Choiri, S.Pd.I.

Anggota yang Izin : 2 orang Anggota Komisi VIII DPR RI Undangan 1.1. Sekretariat Jenderal Kementerian Sosial 2. Direktorat Jenderal Penanganan Fakir Miskin, Kementerian Sosial 3. Direktorat Jenderal Perlindungan Jaminan Sosial, Kementerian Sosial 4. Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial, Kementerian Sosial 5. Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial, Kementerian Sosial 6. Kepala Badan Pendidikan Penelitian dan Penyuluhan Sosial, Kementerian Sosial 7. Inspektur Jenderal Kementerian Sosial

- 2 -

JALANNYA RAPAT :

KETUA RAPAT/ F- P. GOLKAR (Dr. H. Tb. ACE HASAN SYADZILY, M.Si.): Bismillahirrahmannirrahim Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Salam sejahtera untuk kita semua. Yang kami hormati para Pimpinan dan Anggota Komisi VIII DPR RI. Baik yang hadir secara fisik maupun yang hadir secara virtual. Para Pejabat Eselon I Kementerian Sosial; (Pak Sekjen, Pak Irjen, Pak Dirjen Rehabilitasi Sosial, Pak Ditjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Pak Pepen, Pak Dirjen Penanganan Fakir Miskin Pak Asep, Pak Kepala Badan Pendidikan Pelatihan dan Penyuluhan Sosial Kementerian Sosial Pak Profesor Syahabudin); dan seluruh jajarannya Eselon II yang hadir pada kesempatan Rapat Dengar Pendapat ini. Hadirin dan Bapak Ibu sekalian yang saya hormati. Seperti kebiasaan kami di Komisi VIII sebelum kita memulai marilah kita sama-sama memulainya dengan membaca doa bagi yang beragama Islam di persilahkan untuk membaca Al Fatihah dan bagi yang beragama lain di persilahkan untuk menyesuaikan. Al fatihah. Terima kasih, pada kesempatan ini kami ingin menyampaikan bahwa sesuai dengan rapat-rapat DPR RI Masa Persidangan I tahun sidang 2020 2021 yang telah diputuskan dalam Rapat Konsultasi Pengganti Rapat Bamus antara Pimpinan DPR RI dengan Fraksi-fraksi pada tanggal 13 Juli 2020 dan sesuai dengan keputusan Rapat Internal Komisi VIII tanggal 18 Agustus maka pada hari ini Senin 14 September Komisi VIII menyelenggarakan Rapat Dengar Pendapat dengan Pak Sekjen dan seluruh pejabat Eselon I dengan agenda pendalaman pembahasan RKA K/L 2021 dan serta isu-isu aktual dan serta solusinya. Hadirin sekalian yang saya hormati. Sesuai dengan laporan dari Sekretariat, pada rapat kali ini telah hadir kita di DPR menerapkan peraturan sebagaimana yang telah ditetapkan oleh pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah bahwa nanti setiap anggota dari masing-masing fraksi hanya 1 yang hadir secara fisik dan pimpinan juga di batasi yang hadir hanya 2 orang yang lain mengikuti secara virtual. Demikian juga dengan mitra kerja kita pun juga sama hanya pejabat Eselon I yang dimintakan beserta didampingi oleh tidak lebih dari sesuai dengan tempat duduk yang di sediakan. Nah sekarang ini yang telah hadir secara fisik dari masing-masing fraksi telah hadir 9 fraksi. Kemudian yang virtual itu 30 anggota yang hadir secara virtual. Maka sesuai dengan ketentuan tata tertib DPR RI Pasal 251 telah kuorum telah tercapai. Atas persetujuan mitra kami Sekjen dan para Pejabat Eselon I Kementerian Sosial dan seluruh Anggota maka rapat ini dinyatakan terbuka untuk umum.

- 3 -

(RAPAT: SETUJU) Bapak Ibu sekalian Sesuai dengan pada hari ini kita akan rapat di mulai dengan pengantar ketua rapat kemudian nanti akan penjelasan dari masing-masing pejabat Eselon I dan mohon nanti dibatasi ya masing-masing mungkin 5 menit begitu ya. Kemudian dipersilahkan untuk tanya jawab dan kesimpulan dan penutup. Apakah agenda ini disetujui? (RAPAT: SETUJU) Selanjutnya kita sepakati rapat kita berakhir pukul 13.00 setuju ya? Karena kita nanti pukul 14.00 juga ada agenda rapat dengan Menteri Agama (Rapat Kerja). Jadi mohon nanti jam 13.00 terutama kepada untuk para Anggota kami harapkan untuk bisa lebih singkat untuk menyampaikan tanggapan dan pendalaman setuju? (RAPAT: SETUJU) Saudara Sekretaris Jenderal dan para pejabat Eselon I kementerian sosial yang kami hormati. Pada kesempatan ini, kami menyampaikan terima kasih atas kehadiran Bapak Ibu sekalian dalam yang telah hadir memenuhi undangan kami pada Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VIII DPR RI hari ini. Perlu kami sampaikan bahwa rapat ini merupakan tindak lanjut dari rapat kerja pada tanggal 3 September yang lalu dan rapat tersebut telah disimpulkan bahwa Komisi VIII DPR RI telah menerima Pagu Anggaran Kementerian sosial sebesar Rp.92.817.590.291.000. Berdasarkan satuan kerja sebagai berikut : - Sekretariat Jenderal mendapatkan anggaran sebesar Rp.2.159.314.886.000 - Inspektorat Jenderal mendapatkan anggaran sebesar Rp.43.408.503.000 - Direktorat Jenderal pemberdayaan sosial sebesar Rp.1.517.485.787.000 - Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial sebesar Rp.30.993.505.300.000 - Direktorat Jenderal Penanganan Fakir Miskin sebesar Rp.57.256.152.505.000 - Badiklit Pensos (kedua terendah Pak setelah Irjen mungkin karena nanti harus dibenarkan ininya metode pembelajaran buat para pekerja- pekerja sosial) Rp.391.550.950.000. Jadi total sebesar Rp.92.870.590.291.000. Terhadap rincian dari program tersebut pada rapat hari ini Komisi VIII akan melakukan pendalaman lebih lanjut sesuai dengan Pagu Anggaran tahun 2021 dengan Sekjen dan para pejabat Eselon I.

- 4 -

Bapak Ibu sekalian dan Hadirin yang kami hormati. Pada rapat hari ini mempunyai bobot yang sangat penting karena berkaitan erat dengan tugas dan fungsi Komisi VIII untuk melaksanakan fungsi pengawasan anggaran atau fungsi budgeting. Sebagaimana yang diamanatkan oleh Undang-undang nomor 17 tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, DPRD Pasal 58 huruf C bahwa tugas Komisi di bidang anggaran adalah membahas dan menetapkan alokasi anggaran untuk fungsi dan program kementerian lembaga terkait yang menjadi mitra komisi. Oleh karena itu pada rapat hari ini Komisi VIII ingin membahas dan menetapkan satu per satu program dan anggaran di setiap satuan kerja untuk memastikan bahwa rencana anggaran dan anggaran Kementerian Sosial tahun 2021 benar-benar telah disusun berdasarkan atas kebutuhan masyarakat dan prioritas sasaran yang ingin dicapai oleh pemerintah. Untuk itu maka ada beberapa pokok yang menjadi fokus pembahasan. 1. Pertama, bagaimana rincian dari masing-masing program tersebut terutama bantuan sosial yang diperuntukan bagi rehabilitasi sosial pemberdayaan sosial perlindungan dan jaminan sosial serta penanganan fakir miskin? 2. Yang kedua, bagaimana rincian program dan anggaran tahun 2021 berikut persebaran masing-masing satuan kerja dan perencanaan bantuan program daerah berikut manfaat dan outputnya? 3. Kami ingin juga dari Bapak Ibu sekalian bisa menjelaskan tentang bagaimana tahun 2021 yang kondisinya masih pemulihan dari kondisi Covid-19 itu betul-betul tercermin dari masing-masing program masing- masing Direktorat Jenderal Kementerian Sosial. Untuk itu maka setiap program tersebut harus betul-betul bisa terlihat mencerminkan money the follow function. 4. Bagaimana program-program multiyears dan bagaimana pula program- program yang belum selesai tahun 2020 ini? Bapak Ibu sekalian yang kami hormati. Demikian pengantar yang bisa kami sampaikan selanjutnya kami persilahkan pertama kali mungkin saya persilakan kepada Pak Sekjen dan nanti Pak Sekjen mohon diprioritaskan bagi yang pemegang anggarannya yang terbesar dulu Pak. Ya jadi misalnya Pak Sekjen saya kira sebagai pengantar nanti kemudian Pak Asep Dirjen Penanganan Fakir Miskin Pak Pepen, selanjutnya disesuaikan. Jadi untuk itu kami persilakan Pak Sekjen untuk menyampaikan pertama program dari Sekretariat Jenderal dan selanjutnya dipersilakan kepada anggaran yang paling besar dulu di persilakan Pak.

SEKJEN KEMENSOS (HARTONO LARAS) : Bismillahirrahmannirrahim Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Salam sejahtera untuk kita semua dan selamat Pagi.

- 5 -

Yang kami hormati Bapak Pimpinan Komisi VIII DPR RI yang sekaligus sebagai Pimpinan sidang Rapat Dengar Pendapat pagi hari ini Pak Ace dan Pak Ichsan. Yang kami hormati Bapak dan Ibu Anggota Komisi VIII DPR RI baik yang hadir secara fisik di ruang sidang pagi hari ini maupun yang hadir secara virtual. Yang kami hormati seluruh pejabat Eselon I di lingkungan Kementerian Sosial. Pak Irjen, Pak Dirjen Linjamsos, Pak Dirjen Dayasos, Pak Dirjen Penanganan Fakir Miskin, Pak Dirjen Rehabilitasi Sosial, dan Pak Kepala Badan Pendidikan Penelitian dan Penyuluhan Sosial; dan juga seluruh pejabat Eselon II yang terkait dengan yang hadir pada Rapat Dengar Pendapat pagi hari ini. Hadirin sekalian yang berbahagia. Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga kita dapat hadir memenuhi undangan Rapat Dengar Pendapat Komisi VIII DPR RI dengan Sekretaris Jenderal dan seluruh Pejabat Eselon I Kementerian Sosial membahas pendalaman RKA K/L Kementerian Sosial tahun 2021 sebagai tindak lanjut dari Rapat Kerja Menteri Sosial dengan Komisi VIII pada tanggal 3 September yang lalu. Selanjutnya pada kesempatan yang sangat baik ini perkenankan kami menyampaikan terima kasih pada Pimpinan dan seluruh Bapak Ibu Anggota Komisi VIII DPR RI yang telah menjadwalkan RDP dengan agenda pendalaman pembahasan RKA K/L tahun anggaran 2021 dan juga isu-isu aktual dan solusinya. Bapak Pimpinan sidang Bapak Ibu Anggota dewan yang terhormat. Hadirin yang berbahagia. Sesuai agenda pokok pembahasan dari RDP kami akan menyampaikan materi sesuai dengan agenda di atas dan juga nanti seluruh pejabat Eselon I akan menyampaikan sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing. Yang pertama adalah RKA K/L Sekretariat Jenderal dan kemudian isu-isu aktual dan solusinya. Kami akan masuk secara cepat Pak Pimpinan nanti secara teknis akan disampaikan oleh Bapak Irjen, Pak Dirjen dan Bapak Kepala Badan. Pertama mengenai RKA K/L Sekjen tahun 2021 Pagu Anggaran Kementerian Sosial tahun 2021 sesuai Surat Bersama Menteri PPN Kepala Bapenas dan Menteri Keuangan bahwa Pagu Anggaran Kementerian Sosial Rp.92.817.590.291.000. Anggaran ini digunakan untuk mendukung prioritas nasional itu ada Rp.77.764.231.308.000 atau sebesar 83.83% sehingga anggaran Kementerian Sosial sebesar terkait dengan prioritas nasional sementara yang non prioritas nasional itu adalah 16.22% atau sekitar 15 Triliun dan yang terkait untuk dukungan manajemen itu Rp.1.811.604.345.000

- 6 - sisanya adalah untuk yang langsung berkaitan dengan perlindungan sosial itu Rp.91.005.985.946.000. Nah di dalam catatan di Surat Bersama itu sudah dijelaskan alokasi anggarannya itu pertama untuk belanja operasional pegawai itu 511,9 Miliar. Kemudian belanja operasional barang itu 222.6 Miliar. Kemudian terkait dengan program yaitu untuk belanja Bansos PKH 10 Juta keluarga penerima manfaat 30,4 Triliun. Kemudian belanja Bansos untuk program kartu sembako atau BPNT (bantuan pangan non tunai) itu 18,8 Juta KPM dan berdasarkan surat Bapak Menteri Sosial kepada Menteri Keuangan dan juga ditembuskan kepada Banggar itu menjadi 18,5 Juta KPM dengan anggaran Rp.44.047.000.000.000. Kemudian juga untuk pemutakhiran data terpadu kesejahteraan sosial sekaligus untuk melengkapi jaringan komunikasi untuk 60% penduduk miskin ya, saat ini kita punya 40% penduduk miskin di dalam pemutakhiran DTKS. Nanti di 2021 kita akan memperluas menjadi 60% itu dianggarkan Rp 1,3Triliun. Kemudian tahun 2021 kita juga akan memulai pembangunan untuk kampus Politeknis Kesejahteraan Sosial Bandung yang akan di laksanakan secara multiyears. Tadi juga di sampaikan oleh Bapak Pimpinan apa saja ini salah satunya. Di tahun pertama di tahun 2021 itu teralokasi anggaran Rp.259.315.536.000 dan ini akan kita mulai juga nanti sebagian pekerjaan itu di tahun 2020 sehingga betul-betul di tahun 2021 itu akan mengoptimalkan dari anggaran dan juga waktunya. Kemudian di tahun 2021 juga ini perencanaan yang awal yang juga mendapatkan dukungan dari Komisi VIII Bapak Ibu sekalian yaitu merenovasi sarana dan prasarana Balai Rehsos ini kita akan lakukan di tahun 2021 yang sebenarnya di tahun 2020 ini kita sudah alokaiskan tapi kena penghematan. Nah kemudian saya akan masuk ke distribusi saya kira ini sebagai gambaran saja terhadap alokasi anggaran untuk masing-masing unit Eselon I di Kementerian sosial ya. Bahwa penyusunan Pagu Anggaran Kementerian Sosial berdasarkan kepada surat Menteri Sosial dan juga kepada surat Bersama. Jadi ada catatan tulisan merah ini adalah alokasi yang belum diakomodir di dalam Surat Bersama dari Menteri Keuangan. Jadi ini bukannya tidak setuju tapi belum diakomodir ya. Kemudian berkaitan dengan sandingan Pagu Indikatif dan Pagu Anggaran saya kira untuk di Sekretariat Jenderal itu Pagu Indikatif awalnya adalah Rp.962.082.174.000 itu kita gunakan untuk dukungan manajemen dan juga untuk kegiatan terkait dengan program perlindungan sosial terutama yang Rp 425Miliar itu adalah untuk pemutakhiran DTKS. Kemudian di dalam Pagu Anggaran itu ada satu peningkatan untuk pagu Sekretariat Jenderal menjadi Rp.2.159.314.886.000 digunakan untuk dukungan manajemen itu sebesar Rp.803.397.710.000 dan alhamdulillah kita ini juga mendapat perhatian secara khusus Komisi VIII ada Panja DTKS dan perhatiannya di tahun 2021 ini kita mendapatkan alokasi untuk pemutakhiran DTKS dengan alokasi anggaran yang dialokasikan dalam Pagu Anggaran itu Rp1.355.917.176.000. Ini adalah khusus untuk kaitannya dengan DTKS.

- 7 -

Kemudian kami akan masuk ke Pagu Anggaran Sekretariat Jenderal. Jadi pagu Sekretariat Jenderal Rp2.1Triliun itu atau proporsinya itu 2.23% dari total anggaran pagu dari Kementerian Sosial Rp92,8 Triliun yang akan di gunakan untuk kegiatan dukungan manajemen sebagai layanan administrasi dan teknis untuk semua unit kerja Eselon I. Dari mulai tata kelola kehumasan Rp28Miliar; tata kelola organisasi kepegawaian Biro Kepegawaian itu Rp17,2Miliar; kemudian pengelolaan data sistem teknologi informasi kesetaraan sosial yang khusus ada di dukungan manajemen yang untuk Pusdatin itu Rp69Miliar; kemudian tata kelola keuangan di Biro Keuangan Rp87,4Miliar; kemudian penguatan tata kelola fasilitas umum sistem pengelolaan aset barang milik negara oleh Biro Umum itu Rp568Miliar; kemudian perencanaan dan penganggaran dari Biro Perencanaan itu Rp22Miliar; kemudian tata kelola penyusunan peraturan Perundang- undangan dan bantuan hukum itu Rp11,4Miliar; kemudian yang 1.3 tadi ini adalah untuk dukungan kaitannya dengan program perlindungan sosial untuk pemutakhiran DTKS di tahun 2021 nanti. Nah kalau kami sampaikan terhadap alokasi anggaran di masing- masing biro dan pusat data dan informasi itu kita bisa lihat ya di tahun 2020 itu total anggarannya adalah Rp.355.586.021.000. Kemudian pagu indikatifnya itu 962 Miliar kemudian naik di Pagu Anggaran itu menjadi Rp2.159.314.886.000 dengan rincian sebagaimana di dalam tayangan maupun di dalam materi secara tertulis ya. Mudah-mudahan ini kita bisa kawal ya sampai selesai ya sehingga betul-betul di tahun 2021 ini disamping kita melakukan reformasi untuk berbagai program termasuk program perlindungan sosial kita juga memperkuat dan memperbaiki DTKS ini sebagai basis data yang betul-betul sangat memiliki satu hal yang sangat signifikan untuk keberhasilan dan peningkatan efektivitas dari berbagai program khususnya program perlindungan sosial. Bapak Pimpinan. Kami sudah ada materi yang berkaitan dengan prioritas yang berkaitan dengan Sekretariat Jenderal saya kira ini sangat rinci kecil-kecil nanti bisa Bapak ibu juga. Misalkan Biro Humas misalkan peningkatan komunikasi sampai pengelolaan dokumentasi Biro Keuangan penyusunan laporan berkaitan masalah organisasi dan kepegawaian. Kemudian Biro Perencanaan kaitannya dengan pengawalan perencanaan program yang di tahun 2020 ini kita hampir setiap kali waktu kita terus melakukan. Ya dinamikanya luar biasa berkaitan dengan program ini karena harus memastikan bahwa itulah visi dan berbagai kegiatan yang kita lakukan di kementerian sosial itu betul-betul bisa mendukung dari misi Presiden. Termasuk juga untuk Biro Umum itu juga ada alokasi untuk pembangunan terkait dengan Politeknik Kesejahteraan Sosial jadi uangnya ada di Biro Umum tapi substansinya semuanya itu ada di BP3S . Kaitannya dengan bagaimana kita membuat 1 desainnya kemudian juga program-program apa yang akan kita lakukan di tahun 2020/2021 dan 2022 nanti. Tapi kita juga akan melakukan renovasi gedung yang ada di Salemba maupun yang di cabang kencana sebagaimana kemarin Pak Menteri sampaikan dan mendapatkan dukungan dari Bapak Ibu sekalian. Kemudian

- 8 - yang terkaitan dengan Pusdatin nanti akan jelaskan di dalam bahan terakhir kami. Kemudian yang lain-lain saya kira ini bahannya juga sudah lengkap rinci termasuk juga untuk penganggaran. Misalnya anggaran untuk Biro Humas Rp28Miliar itu digunakan untuk apa itu sudah ada di sini. Berkaitan untuk kaitannya dengan penyediaan informasi publik, komunikasi, lembaga dokumentasi kehumasan dan yang lainnya termasuk juga untuk berkaitan dengan pengawalan di Biro Keuangan karena semakin besar anggaran Kementerian Sosial tentu memerlukan 1 kinerja yang semakin meningkat. Kita ingin bahwa anggaran yang terus meningkat ini terus menjaga tetap WTP itu menjadi satu tradisi untuk kita bisa lakukan. Ini sudah Alhamdulillah ya dari mulai 2016, 2017, 2018 ya kita terus kawal di tahun 2019 kita juga mendapatkan WTP dengan alokasi anggaran yang semakin meningkat. Begitu juga halnya dengan tahun 2020 ini anggaran yang ada di Kementerian Sosial itu kan Rp134Triliun dan itu terus dipastikan bahwa laporan keuangannya harus memenuhi prinsip akuntabilitas pemerintah disajikan secara wajar, SPP-nya berjalan dan disajikannya pun juga bisa sesuai dengan kewajaran dari sistem akuntansi Pemerintah. Kemudian di Biro Perencanaan sama dengan alokasi anggaran 22 karena intinya mendukung semua tugas-tugas administratif di lingkungan Kementerian Sosial. Khusus yang terkait dengan data maupun pembangunan politeknik nanti kami mohon izin untuk menyampaikan secara sekilas dan nanti di apa lanjutkan tentu oleh Bapak Kelapa BP3S kalau ada tambahan yang berkaitan dengan pembangunan politeknik. Bapak Pimpinan dan juga Bapak Ibu sekalian Kami akan masuk ke tambahan penjelasan tambahan yang berkaitan dengan pemutakhiran DTKS. Bahwa kita dalam melaksanakan persiapan sebagaimana arahan Bapak Menteri dan juga sudah di sampaikan Bapak Ibu sekalian. Tahapan dari pemutakhiran DTKS ini pertama tentu kita menggunakan terminologi penyempurnaan. Pemutakhiran untuk menyempurnakan DTKS sebagaimana Presiden disampaikan juga di dalam pidato nota keuangan menjelang HUT Kemerdekaan Republik Indonesia di depan DPR yang lalu. Kemudian juga meningkatkan cakupan dari DTKS. Tahun 2020 ini kita saat ini sedang mempersiapkan untuk pengadaan hardware, software pendukung data center, recovery center sistem informasi kesejahteraan sosial dan penyiapan prelist untuk DTKS mudah-mudahan ini sampai Desember sudah selesai. Kemudian kita akan masuk di bulan insyallah nanti mungkin di bulan Januari kalau DIPA nya sudah jalan ancer-ancernya Februari Maret kita sudah melakukan pelatihan untuk instruktur. Ini kerja sama dengan BPS (Badan Pusat Statistik). Ya kita akan melatih namanya Intama (intruktur utama) 12 orang instruktur nasional 80 orang, dan instruktur daerah ada 1.640 orang. Kemudian ada enumerator itu 83.390 orang dan juga pengawas 16.678 dan koordinator kecamatan 7.230 orang. Mudah-mudahan di bulan Februari-Maret sudah selesai kita laksanakan.

- 9 -

Kemudian di bulan April ada pelaksanaan Musdes dan Muskel. Nanti kami mohon juga dukungan dari Bapak Ibu sekalian karena hampir semua ya dari 80.000 lebih keseluruhan kita akan lakukan musyawarah desa musyawarah kelurahan. Disamping itu juga ada pelaksanaan kunjungan ke rumah ada visitasi dari hasil Musdes dan Muske itu tadi. Visitasi atau kunjungan ke rumah ini dengan SIKS-Droid untuk mengetahui koordinat dari rumah tangga. Kemudian di bulan Juni Juli kita lakukan pemeriksaan pengelolaan data hasil dari Musdes dan Muskel dan juga kunjungan ke rumah dan insyallah kalau semua bisa terlaksana dengan baik dengan dukungan Bapak doa Bapak juga Agustus 2021 kita sudah menerbitkan SK Mensos untuk DTKS. Kebetulan Pak Ace sebagai Ketua Panja alhamdulillah Pak kita bisa laksanakan di 2021 karena kita ada ikhtiar dan doa kita semua. Dan akhirnya dengan APBN Pak ini tidak dengan anggaran yang lain dan menjadi satu perhatian dari Pemerintah hampir semua, Presiden, Menteri Keuangan, semua Menteri itu mengenal DTKS ini Pak. Kemudian yang terakhir pembangunan kampus Politeknik Kesejahteraan Sosial secara multi years kontrak ya. Pembangunan politeknik ini dilaksanakan multi years kontrak karena merupakan pembangunan skala besar yang membutuhkan waktu lebih dari satu tahun anggaran. Dengan jumlah anggaran yang besar skema pembangunan multiyears ini akan memudahkan dalam pelaksanaan koordinasi dengan para pihak untuk .... di tingkat pusat di alokasikan di Sekretariat Jenderal karena sesuai dengan tugas dan fungsi Sekretariat Jenderal penyiapan sarana prasarana dukungan penyelenggaraan secara kesejahteraan sosial termasuk juga gedung Politeknik Kesejahteraan Sosial. Kita sudah mulai juga di tahun 2020 ini karena ada satu upaya kita untuk percepatan mudah-mudahan bisa kita laksanakan itu untuk biaya perencanaan, biaya manajemen kontruksi, biaya pengelolaan biaya penyediaan tanah, itu kita laksanakan tahun 2020 ya. Kemudian di tahun 2021 kita sudah kasih realokasi anggaran untuk biaya fisik Rp244,7Miliar. Kemudian biaya perencanaan Rp5,2Miliar terus sampai kepada pada tahun 2022 nanti kita alokasi anggaran Rp319,7Miliar dan mudah-mudahan di tahun 2022 ini kita sudah punya Politeknik Kesejahteraan Sosial yang kita bangun dan ini menjadi legasi dari kami di Kementerian Sosial dan juga di komisi VIII DPR RI kampus yang besar dan mudah-mudahan konsep green campus itu bisa dapatkan nantinya. Ini saya kira grand desainya kampus 2 Politeknik Bandung ini. Tanahnya cukup luas dan juga hubungan dari stakeholder juga luar biasa dan kita juga dilengkapi dengan berbagai kerangka regulasinya. Kita sudah punya Undang-undang Peksos tentu akan punya tugas dan tanggung jawab yang besar. Disamping itu juga tema bangunan kita adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia tentu ini akan mengambil peran yang sangat besar politeknik ini dan mudah-mudahan ini bisa kita wujudkan. Demikian penjelasan yang dapat kami sampaikan Bapak Pimpinan Bapak Ibu dan Anggota dewan yang kami hormati dalam pendalaman pembahasan RKA K/L tahun 2021 dan isi-isu strategis dan solusinya. Selanjutnya kami mohon saran, masukan, dan dukungan dari Komisi VIII DPR RI agar penyelenggaraan kesejahteraan sosial khususnya untuk anggaran

- 10 - tahun 2021 dapat terselenggara dengan baik. Terima kasih kurang lebihnya mohon maaf. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

KETUA RAPAT/ F- P. GOLKAR (Dr. H. Tb. ACE HASAN SYADZILY, M.Si.): Ya jadi di Polteksos itu ada di bawah Sekjen ya bukan di Badiklit.

SEKJEN KEMENSOS (HARTONO LARAS) : Penganggarannya saja dialokasikan itu

KETUA RAPAT/ F- P. GOLKAR (Dr. H. Tb. ACE HASAN SYADZILY, M.Si.): Yang mengeksekusinya Sekjen atau Pak?

SEKJEN KEMENSOS (HARTONO LARAS) : Sebagai apa KPM tetap di sini tapi kan request-nya tetap dari Kepala Badan, pengadaan semua karena alokasi anggarannya kan ada di Sekretariat Jenderal. Jadi penguasa anggarannya termasuk juga untuk pejabat pembuat komitmennya itu ada di Sekjen.

KETUA RAPAT/ F- P. GOLKAR (Dr. H. Tb. ACE HASAN SYADZILY, M.Si.): Oke terima kasih Pak Sekjen. Selanjutnya kami persilakan kepada Dirjen Penanganan Fakir Miskin yang anggarannya paling besar silakan Pak.

DIRJEN PENANGANAN FAKIR MISKIN KEMENSOS: Bismillahirrahmannirrahim Yang terhormat Bapak Pimpinan sidang Bapak Ace Syadzily. Yang kami hormati para Anggota Komisi VIII DPR RI yang berada di tempat ini atau yang ada melalui virtual dan hadirin sekalian yang berbahagia Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Selamat siang dan salam dan sejahtera bagi kita semua. Mengawali pertemuan ini pertama-tama kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Kuasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga kita dapat hadir memenuhi Rapat Dengar Pendapat Komisi VIII DPR RI dengan Direktur

- 11 -

Jenderal Penanganan Fakir Miskin ini pada tanggal 14 September tahun 2020. Selanjutnya pada kesempatan ini perkenankan kami menyampaikan terima kasih kepada Pimpinan dan anggota Komisi VIII DPR RI yang telah menjadwalkan Rapat Dengar Pendapat dengan agenda pendalaman pembahasan RKA K/L tahun anggaran 2021, isu aktual dan solusi. Pimpinan Sidang Bapak/Ibu Anggota Dewan yang terhormat; serta Hadirin yang berbahagia Sebagaimana pokok bahasan dari Rapat Dengar Pendapat ini kami akan menyampaikan materi sesuai dengan agenda di atas. Namun sebelum ke substansi perkenankan kami untuk memperkenalkan terutama untuk anggota dewan yang baru Bapak Direktorat Jenderal Penanganan Fakir Miskin Bapak Ibu sekalian di topang ada 4 Eselon II Bapak, ada 1 Sekretaris Direktorat Jenderal kemudian ada 3 Direktorat Penanganan Fakir Miskin wilayah 1, kemudian wilayah 2, dan wilayah 3. Wilayah 1 Bapak Ibu sekalian mencakup untuk wilayah , Sumatera Utara, Sumatera Selatan, dan Bangka Belitung, , , dan Kepulauan dan Jawa Barat. Selanjutnya untuk wilayah 2 mencakup , DKI Jakarta, Jawa tengah, daerah istimewa Jogjakarta, Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, , NTB dan NTT Kemudian untuk wilayah 3 mencakup Jawa Timur seluruh kemudian , , Maluku utara, dan Papua Barat. Ini kami informasikan manakala ada permasalahan atau yang perlu dikoordinasikan atau dikomunikasikan kami biasa mendistribusikan ke direktorat yang bersangkutan Bapak Ibu sekalian. Adapun untuk estimasi sajian yang kami sampaikan permohonan izin kami ingin menyampaikan saja sekilas tentang pelaksanaan anggaran tahun 2020 karena melalui kesempatan ini kami ingin mengaturkan ucapan terima kasih atas dukungan kemudian pengendalian dari Anggota Dewan ya di lapangan luar biasa manfaatnya sehingga realisasi program Kementerian Sosial khususnya penanganan fakir miskin secara umum berjalan dengan baik. Kemudian sekilas Bapak Ibu sekalian kami menginformasikan. Di awal tahun 2020 kami mendapatkan amanat untuk mengelola anggaran 28 Triliun. Kemudian di September sekarang kami mendapatkan penambahan anggaran beberapa kali sehingga akhir komposisi anggaran kami di 81 Triliun tentu ini anggaran yang tidak sedikit dan kami sekali lagi mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kawalannya dalam pelaksanaan program-program khususnya bantuan sosial berikut penanganan fakir miskin di daerah khususnya di daerah wilayah dapil Bapak Ibu sekalian. Kemudian selanjutnya alhamdulillah atas dukungan dan dorongan semua realisasi Direktorat Jenderal PFM per hari kemarin untuk realisasi keseluruhan 71.28%. Kemudian untuk khusus kantor pusat 71.30% dan dekonsentrasi 41.71%. Khusus untuk bansosnya 71.98%. Kami merasa

- 12 - berkepentingan untuk menyampaikan informasi ini sekali lagi ucapan terima kasih atas dukungan dari Bapak Ibu sekalian mengawal program PFM di daerah. Kemudian lanjut di halaman 14 tentang RKA K/L tahun 2021. Bapak Ibu sekalian, RKA K/L 2021 kami mengacu kepada Surat Menteri Sosial perihal Distribusi Pagu Anggaran Kementerian Sosial tahun 2021 dan {enyusunan RKA K/L Nomor S.57/MS/1.1 kemudian PR.01.05/8 2020 dimana Bapak Menteri Sosial menetapkan bahwa alokasi anggaran untuk Direktorat Jenderal Penanganan Fakir Miskin yang semula pagu indikatif kami Bapak Ibu sekalian jumlahnya 28,4 Triliun kemudian mengalami penambahan anggaran kenaikan menjadi 28,8Triliun atau naik kurang lebih sekitar 102%. Sehingga anggaran kami untuk tahun 2021 Pagu Anggarannya berjumlah 57,2 Triliun. Kemudian kami ingin menjelaskan juga Bapak Ibu sekalian Bapak Pimpinan penambahan anggaran sekitar 28,8 Triliun itu bantuan sosial sembako kenaikan target dari semula Pagu Anggarannya 15,6 Juta KPM menjadi 18,5 Juta KPM indeks per KPM per bulan selama 12 bulan itu Rp.200.000 per KPM-nya. Kemudian bantuan sosial tunai bagi 10Juta KPM dengan durasi 6 bulan dengan indeks Rp.200.000. Kemudian bantuan sosial rehabilitasi sosial rumah tidak layak huni ada alokasi anggaran untuk Rp. 50 Miliar. Selanjutnya safeguarding dialokasikan untuk dana distribusi penyaluran BST sebesar Rp277Miliar. Kemudian untuk biaya distribusi penyaluran program sembako di Papua dan Papua Barat untuk durasi 6 kali dengan indeks Rp36.500. Kemudian monitoring dan evaluasi bantuan sosial terkait program sembako dan BST yang akan dilakukan kerja sama dengan pihak ketiga. Selanjutnya uji coba terpadu digitalisasi dan intregasi bansos di PFM dengan PKH di Papua, NTT, Jawa dan Sumatera. Lemudian sosialisasi program penanganan fakir miskin.Selanjutnya untuk publikasi dan edukasi program bantuan sosial bagi keluarga penerima manfaatt. Selanjutnya kami sajikan juga informasi berkenaan dengan distribusi Pagu Anggaran tahun 2021. 1. Pertama untuk Sekretariat Direktorat Jenderal Penanganan Fakir Miskin total anggarannya 73 Miliar sekian (Rp.73.332.496.000) 2. Kemudian untuk Direktorat Penanganan Fakir Miskin Wilayah 1 sebesar Rp.21.098.000.000.000 3. Kemudian untuk Direktorat Penanganan Fakir Miskin Wilayah 2 Rp200.614.000.000.000 4. Kemudian untuk Direktorat Penanganan Fakir Miskin Wilayah 3 sebesar Rp15.377.000.000.000 5. Kemudian untuk alokasi dukungan kegiatan Dekonsentrasi kami mengalokasikan sama dengan tahun sebelumnya yakni Rp.92.766.000.000

- 13 -

Sehingga total keseluruhan alokasi anggaran untuk tahun 2021 sebesar Rp.57.256.000.000.000. Selanjutnya kami sajikan juga informasi Bapak Pimpinan yang berkenaan dengan distribusi target kebutuhan sosial tahun 2021. 1. Yang pertama untuk wilayah 1 targetnya untuk sembako 6.899.407 KPM dengan alokasi bantuan sebesar Rp.16.558.576.800.000. Kemudian untuk bantuan sosial tunai targetnya untuk wilayah 1 adalah 3.612.185 KPM kemudian dengan alokasi dukungan Bansos Rp.4.334.622.000.000. Kemudian untuk RSRTLH mendapatkan alokasi 4.000 keluarga atau 4.000 rumah dengan alokasi bantuan 60 Miliar Rupiah 2. Selanjutnya untuk Direktorat Penanganan Fakir Miskin Wilayah 2 sembako mendapatkan target 6.536.581 KPM kemudian dengan dukungan alokasi bansosnya Rp.15.687.794.400.000. Kemudian untuk Bantuan Sosial Tunai targetnya 3.928.384 KPM kemudian alokasi bansosnya Rp4.714.060.800.000. Kemudian untuk RSRTLH targetnya 4.000 kemudian dengan alokasi bansos Rp60.000.000.000 3. Terakhir untuk Direktorat Penanganan Fakir Miskin wilayah 3 Bapak Ibu sekalian targetnya untuk sembako 5.064.012 KPM. Kemudian alokasi bansosnya Rp12.153.628.800.000. Kemudian untuk Bantuan Sosial Tunai targetnya 2.459.431 KPM kemudian dengan dukungan alokasi bansos Rp.2.951.317.200.000. Kemudian untuk RSRTLH nyasama dengan wilayah 1 dan 2 yakni 4.000 rumah dengan dukungan alokasi bansos 60 miliar rupiah. Kemudian kami informasikan berkenaan dengan program sembako Bapak Ibu sekalian.Jjadi di pagu indikatif Bapak Ibu sekalian kami mendapatkan alokasi target 15,6 Juta KPM untuk alokasi bantuannya semula 150.000 per KPM dari Januari sampai Desember sehingga total anggaran awal di pagu indikatif itu 28.08 Triliun. Kemudian di Pagu Anggaran tahun 2021 bertambah menjadi 18,5 Juta KPM dengan alokasi anggaran nominalnya besarnya per KPM 200.000 dari Januari sampai Desember. Sehingga total anggaran untuk program sembako tahun 2021 sebesar Rp.44.400.000.000.000. Kemudian kalau komponen sembakonya sama seperti tahun yang berjalan sekarang ada komponen karbohidrat kemudian protein hewani kemudian protein nabati dan sumber vitamin dan mineral. Kemudian kami juga ingin menginformasikan bahwa prinsip pelaksanaan program sembako itu ada 8. Ini sering kali mendapatkan apa namanya itu pencermatan dan perhatian banyak pihak: 1. Jadi pertama ada prinsip pilihan dan kendali kepada KPM. Jadi dengan prinsip ini KPM betul-betul kita muliakan sebagai penerima manfaat. 2. Kemudian yang kedua memanfaatkan E-Warong terdekat. Jadi prinsip ini supaya betul-betul KPM tidak jauh mendapatkan bantuannya tapi di upayakan betul-betul ke E-Warong yang terdekat. Oleh karenanya rasio 250 KPM per E-Warong ini secara bertahap kita akan dorong supaya diimplementasikan di lapangan.

- 14 -

3. Kemudian tidak memaketkan bahan pangan ini sering kali ada kasus di lapangan. Jadi prinsip pelaksanaan program sembako bahwa pemaketan bahan bantuan untuk sembako ini tidak boleh 4. Kemudian prinsip yang ke empat pasokan bahan pangan dari berbagai sumber dengan harga kualitas yang kompetitif. Nah berkenaan dengan ini Bapak Ibu sekalian secara berkala setiap bulan dinas perdagangan di masing-masing kabupaten/kota itu mengeluarkan harga eceran tertinggi sehingga tidak boleh melebihi harga yang di tetapkan dinas atau instansi perdagangan masing- masing kabupaten/kota. 5. Kemudian bank sebagai penyalur dana bukan penyalur bahan pangan ini menjadi prinsip yang kelima. 6. Kemudian prinsip yang berikutnya adalah program sembako ini juga mendorong usaha kecil dan menengah rakyat dengan program sembako ekonomi kelas bawah ini akan bergerak dan mendorong usaha kecil dan menengah rakyat. 7. Kemudian prinsip yang berikutnya akses jasa keuangan terhadap eceran rakyat dan KPM. 8. Dan prinsip yang terakhir pengawasan sesuai pada pedoman umum dan teknis petunjuk teknis yang dikeluarkan. Kemudian yang berkenaan dengan mekanisme mungkin Bapak Ibu sekalian yang terhormat sudah mengetahui. Ini hanya menginformasikan ulang saja. Kadi kami punya mitra untuk menyiarkan sembako ini adalah bank Himbara dari semua bank mulai BNI, BRI, Mandiri dan BTN terlibat dengan komposisi sesuai dengan apa namanya itu wilayah kerjanya dan alhamdulillah secara umum program ini bisa berjalan dengan baik dan kita ingin nanti di 2021 pasalnya bisa lebih optimal lagi. Kemudian untuk berikutnya untuk Bantuan Sosial Tunai di tahun 2021 Bapak Ibu sekalian kami mendapatkan amanat untuk mengawal targetnya 10Juta KPM mencakup seluruh Provinsi di wilayah Indonesia termasuk DKI Jakarta. Sehingga tahun depan program sembako yang sekarang di laksanakan di DKI Jakarta dan sekitarnya dikonversi atau dimigrasikan menjadi bantuan sosial tunai dengan total penerima manfaatnya berjumlah 10Juta KPM. Kami telah melakukan konsolidasi data dengan Pusdatin dan tentu konsolidasi dengan daerah seluruh Indonesia dengan indeks bantuan per KPM Rp.200.000 sama dengan yang sekarang dan akan diberikan selama 6 bulan dari bulan Januari sampai bulan Juni dengan total anggaran sebesar 12 triliun rupiah. Mekanisme yang akan di lakukan sama seperti sekarang kami akan menggunakan mitra pertama PT POS dan Himbara dan kinerjanya sampai sekarang bagus begitu tidak ada kendala-kendala bisa di atasi secara umum pelaksanaannya bisa berjalan dengan baik. Selanjutnya untuk Bantuan Sosial Rehabilitasi sosial RTLH. Kami informasikan di tahun 2021 Anggota dewan yang kami muliakan kami mendapatkan amanat untuk mengawal program ini. Kemudian indeks bantuannya sebesar Rp 15 Juta per KK per unit jadi data penerima ini nanti

- 15 - ada di DTKS dan diprioritaskan tentu kepada keluarga yang kondisi rumahnya sangat tidak layak begitu. Kalau di data DTKS biasanya umunya desil 1 dan desil 2 dan ini menjadi sasaran dari agenda penanganan kemiskinan ekstrem yang tengah digaungkan oleh Bapak Presiden di bulan Maret tahun 2020 beberapa bulan yang lalu. Kemudian masuk ke isu-isu aktual dan solusinya. Ada beberapa isu aktual yang perlu kami sampaikan. Pertama perlu kami menyampaikan dan menginformasikan optimalisasi program sembako BPNT. Karena ada anggaran yang di relokasi dari semula sekarang 20Juta menjadi 18,5juta. Nah kemudian optimalisasi ini sehingga menghasilkan ada efisiensi Rp720Miliar. Adapun dasar pertimbangan bahwa tahun 2021 merupakan tahun pemulihan ekonomi perlu upaya pemberdayaan sosial, sehingga bukan hanya bansos yang di tempatkan di sini Bapak Menteri mengarahkan realokasi dana yang ada di PMN untuk beberapa dana strategis di UKE 1 lainnya Kemudian meneruskan target pembangunan Pak Pimpinan yang tertunda di tahun 2020 akibat refocusing penanganan Covid. Jadi beberapa UKE 1 ada kegiatan yang sangat penting sehingga tidak mendapatkan belum mendapatkan alokasi sehingga Pak Menteri memutuskan untuk di-realoaksi dari anggaran PNPM itu. Kemudian yang menjadi pencermatan atau menjadi dasar pertimbangan juga ada kejadian atau tren bencana cenderung meningkat dan harus di imbangi ya dengan upaya kesiapasiagaan. Kemudian penggunaannya dari optimalisasi ini pertama untuk peningkatan target RSRTLH, kemudian untuk revitalisasi balai rehabilitasi sosial kemudian untuk penguatan kesiapsiagaan, kemudian untuk penambahan target kewirausahaan sosial untuk pemulihan ekonomi masyarakat, kemudian untuk penguatan Puskesos ini tempatnya Pak Edy Suharto juga, kemudian untuk dan akuntabilitas kesejahteraan sosial dan rehabilitasi gedung dan bangunan perkantoran. Nah kemudian isu berikutnya tentang kelompok usaha bersama. Jadi berdasarkan Surat Menteri Sosial nomor S.57/MS/D/1.1/TR/01/05/2020. Kemudian ada realokasi anggaran KUBE dari Dirjen Penanganan Fakir Miskin ke Dirjen Pemberdayaan Sosial. Jadi terjadi migrasi sasaran KUBE fakir miskin dari Dirjen PFM ke Dirjen Pemberdayaan Sosial. Kemudian targetnya KUBE ini ada 4.000 KPM dan prosesnya sudah di lakukan dan sudah di lakukan penataan program di Direktorat Jendral Pemberdayaan Sosial. Kemudian kami di tahun yang akan datang ada berkaitan dengan E-Warong KUBE PFM karena E-Warong ini menjadi garda penting institusi penting atau lembaga penting yang terkait mengawal bagaimana bantuan bisa sampai ke KPM. Jadi kami merencanakan ada penguatan E-Warong KUBE, penanganan fakir miskin, kemudian revitalisasi E-Warong sebagai tempat penukaran bansos sembako, kemudian ada mekanisme pengaturan E- Warong dan ini sudah kami lakukan dan mudah-mudahan nanti di 2021 akan lebih mantap lagi. Kemudian isu berikutnya Bapak Pimpinan bahwa di bulan Maret tahun ini 2020 Bapak Presiden mengingatkan kepada kita semua bahwa penanganan kemiskinan ekstrem ini Bapak Presiden berharap di tahun 2024.

- 16 -

Jadi jumlahnya 3 juta sekian dan itu umumnya masuk desil 1 desil 2. Kadi kalau yang miskin ekstrem ini menurut pemahaman kami ya fakir miskin itu orang yang tidak punya pekerjaan kemudian juga miskin. Sehingga di tahun 2021 ini harus kami meningkatkan koordinasi dan konsolidasi lintas program mengenai percepatan penanganan kemiskinan ekstrem sesuai dengan arahan Presiden tanggal 4 Maret 2020. Ini menjadi konsen kami. Bapak Pimpinan yang kami hormati Demikian penjelasan yang kami sampaikan perihal pendalaman pembahasan RKA K/L Pagu Anggaran Dirjen Penanganan Fakir Miskin kementerian sosial tahun 2021 serta isu aktual dan solusinya. Selanjutnya mohon saran, masukan, dan dukungan dari Komisi VIII DPR RI agar penyelenggaraan program penanganan fakir miskin dapat terselenggara dengan baik. Demikian dan sekian. Akhirul Kalam Wabillahi Taufiq Wal Hidayah Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

KETUA RAPAT/ F- P. GOLKAR (Dr. H. Tb. ACE HASAN SYADZILY, M.Si.): Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh Terima kasih Pak Dirjen Penanganan Fakir Miskin selanjutnya Ditjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Pak Pepen silakan Pak.

DIRJEN PERLINDUNGAN DAN JAMINAN SOSIAL KEMENSOS: Yang saya Hormati Pimpinan sidang. Ketua Komisi VIII DPR RI Pak Ace dan Pak Ikhsan. Yang saya hormati para Anggota Komisi VIII DPR RI. Para pejabat Eselon I dan II di Kementerian sosial serta hadirin yang berbahagia. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua. Mengawali pertemuan ini pertama-tama dan utama kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga kita dapat hadir dan memenuhi undangan Rapat Dengar Pendapat Komisi VIII DPR RI dengan Direktorat jenderal perlindungan dan jaminan sosial. Selanjutnya pada kesempatan ini perkenankan kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pimpinan dan Anggota Komisi VIII DPR RI yang telah menjadwalkan Rapat Dengar Pendapat ini dengan agenda pendalaman pembahasan RKA K/L dan isu-isu aktual serta solusinya.

- 17 -

Pimpinan sidang Bapak Ibu Anggota dewan yang terhormat;serta Hadirin yang berbahagia.

Sebagaimana pokok pembahasan Rapat Dengar Pendapat ini maka izinkan kami menyampaikan hal sebagai berikut yaitu pertama terkait RKA K/L Pagu Anggaran tahun 2021 dan isu-isu aktual dan solusinya. Sebelumnya kami menyampaikan struktur organisasi dari Ditjen Linjamsos yang mungkin ini bermanfaat buat kita semua dalam rangka melaksanakan kerja sama dan koordinasi serta pengawasan pelaksanaan program Ditjen Perlindungan dan Jaminan Sosial. Ini kami dibantu oleh Pak Sekretaris Dirjen Bapak M. Royani, kemudian Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Bapak Muhammad Safii Nasution, kemudian Direktur Jaminan Sosial Keluarga Bapak Rahmad Kusnadi, serta Pelaksana Tugas Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial Bapak Adi Wahyono, yang dilengkapi dengan nomor telefonnya sehingga memudahkan untuk komunikasi. Selanjutnya pada slide 6 kami ingin melaporkan terkait dengan Pagu Anggaran Ditjen Perlindungan dan Jaminan Sosial tahun 2021 sebagaimana di sampaikan di awal tadi oleh Bapak Pimpinan sidang bahwa Pagu Anggaran Ditjen Dinjamsos sebesar Rp.30.993.505.300.000. Ini mengalami kenaikan dari pagu indikatif sebelumnya sebesar Rp.30.773.000.000.000 sehingga kenaikannya ada 220 Miliar. Adapun dari Pagu Anggaran Rp30Triliun itu terbagi dalam 2 komponen: 1. Yang pertama adalah komponen perlindungan sosial yang selebihnya bersifat bansos sebesar Rp30.893.292.800.000. 2. Kemudian dukungan manajemennya sebesar Rp.100.212.500.000 Selanjutnya dari Pagu Anggaran yang ada tadi dapat di klasifikasikan ke dalam program yang menjadi program prioritas nasional sebesar Rp30Triliun. Kemudian non prioritas nasional sebesar Rp134Miliar. Adapun yang menjadi program prioritas nasional sebagaimana Bapak Ibu ketahui adalah terkait dengan belanja bansos program keluarga harapan untuk target 10Juta KPM sebesar Rp28.7Triliun. kemudian untuk non prioritas adalah penambahan anggaran untuk direktorat BKSBA dan PKSBS sebesar Rp220Miliar. Dari Pagu Anggaran tersebut di distribusikan kepada 4 unit kerja di lingkungan Direktorat Jenderal Perlindungan Sosial dan Jaminan Sosial keluarga sebesar Rp30.4Triliun. Kemudian untuk Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam sebesar Rp383.276.500.000. Kemudian untuk Direktorat Sosial Korban Bencana Sosial sebesar Rp100.200.000.000. Kemudian untuk dukungan manajemen yang di kelola melalui Sekretariat Ditjen sebesar Rp.100.212.000.000 sehingga total Pagu Anggaran Direktorat Jenderal jaminan sosial sebesar Rp.30.993.505.300.000. Selanjutnya dari Pagu Anggaran tersebut kami di alokasikan ke dalam beberapa belanja anggaran yaitu untuk belanja pegawai, belanja barang, belanja modal, belanja bansos, sebagaimana dapat di lihat pada paparan ini.

- 18 -

Kemudian kami sampaikan pula bahwa Pagu Anggaran itu terkait dengan untuk pencapaian target program prioritas nasional tahun 2021. Ada beberapa program prioritas nasional pada lingkup Dirjen Linjamsos: 1. Yang pertama mencakup untuk tujuan sumber daya manusia berkualitas dan berdaya saing ini targetnya adalah 10Juta keluarga miskin dan rentan yang mendapatkan bantuan tunai bersyarat artinya program prioritas nasional adalah terkait dengan target program keluarga harapan. 2. Kemudian prioritas nasional lainnya dalam cakupan membangun lingkungan hidup meningkatkan ketahanan bencana dan perubahan iklim. Ini terkait dengan target 130.000 korban bencana alam yang mendapatkan pemenuhan kebutuhan dasar. 3. Kemudian untuk target prioritas nasional memperkuat stabilitas Polhukankam dan informasi pelayanan publik di targetkan kepada 200 kelompok masyarakat di lokasi rawan bencana yang mendapatkan pencegahan terorisme. Selanjutnya dari Pagu Anggaran Ditjen Dinjamsos kami sampaikan terkait dengan masing-masing pagu pada Direktorat. 1. Yang pertama terkait dengan Direktorat Jaminan Sosial Keluarga, Direktorat jaminan sosial keluarga mendapatkan anggaran Rp.30.409.816.300.000. Di antaranya sebagian besar 94,1% adalah untuk belanja bansos sisanya untuk belanja modal dan belanja barang. Dan sasaran dan target indikator target dari jaminan sosial keluarga adalah sebagai berikut yaitu untuk keluarga miskin yang mendapat bantuan jaminan sosial non tunai bersyarat 10 juta KPM atau dengan kata lain target penerima program keluarga harapan yaitu Rp28.7Triliun Kemudian output non prioritas nasional yang ada di Direktorat JSK adalah untuk calon KPM pengganti yang divalidasi sebanyak 100.000 KPM artinya ini untuk di perjalanan ketika terjadi penggantian KPM. Kemudian KPM yang disertifikasi dengan kata lain adalah KPM- KPM yang mengalami graduasi kami targetkan graduasi kami targetkan graduasi 10% dari populasi sehingga target tahun 2021 untuk KPM program keluarga harapan yang graduasi sebesar 1Juta KPM. Kemudian peserta yang mengikuti kegiatan bantuan sosial non tunai bersyarat kemudian SDM yang mendapatkan honor penguatan teknis layanan dukungan manajemen dan Provinsi yang mendapatkan dukungan layanan operasional dengan total anggaran secara keseluruhan adalah 30,4Triliun. Kemudian rencana kegiatannya dari Direktorat DSK adalah untuk fasilitasi pembinaan masyarakat SDM yang dikelola ini adalah para SDM PKH serta bantuan sosial bagi KPM program keluarga harapan atau keluarga yang mendapat bantuan sosial bersyarat sebanyak 10 Juta KPM.

- 19 -

Selanjutnya untuk ini kami sampaikan kepada Pimpinan dan Anggota dewan yang kami hormati terkait dengan program keluarga harapan pada tahun 2021 ini ada perubahan komponen yang semula hanya 7 komponen sekarang di tambah 1 komponen. Halaman 15 di tambah 1 komponen yaitu untuk penanganan tuberkolosa. Ini sesuai dengan arahan dari Bapak Presiden sehingga dalam komponen PKH ada 1 tambahan yaitu komponen penanganan tuberkolosa yang sebelumnya ada 7 komponen. Sehingga sebelumnya ada komponen Ibu hamil, komponen anak usia dini, komponen SD, SMP, SMA komponen lanjut usia, penyandang disabilitas dan TBC. Nanti pada isu-isu aktual akan kami sampaikan secara detail terkait dengan penanganan TBC ini. Kemudian untuk perlindungan sosial di halaman 16 perlindungan sosial korban bencana alam mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp.383.276.500.000. Ini kalau kita klasifikasi dalam belanja maka terdapat pada belanja barang, belanja modal, dan belanja bansos dan secara lebih besar untuk belanja bansos sebesar 53,21%. Adapun sasaran dan indikator kinerja dari Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam adalah korban bencana alam yang mendapatkan bantuan logistik tanggap darurat sebanyak 127.000 korban bencana yang mendapat bantuan pemulihan sosial dan layanan dukungan psikososial yang di kaitkan dengan penanganan psikososial untuk keluarga dan anak sebesar 3000 jiwa. Kemudian anak sekolah yang mendapat edukasi bencana warga masyarakat di lokasi rawan bencana yang difasilitasi kampung siaga bencana tagana yang ditingkatkan kompetensinya dan tagana yang mendapatkan kelengkapan siaga bencana dengan total sebesar Pagu Anggaran dari Direktorat PSKBA sebesar Rp338.276.500.000. Adapun rencana kegiatannya selanjutnya di slide 18 dapat Bapak Ibu lihat terkait dengan bantuan kebencanaan dan fasilitasi dan pembinaan masyarakat dengan total Rp383.276.500.000. Kemudian kita beralih kepada Direktorat Perlindungan Sosial Lembaga Sosial pada tahun 2021 mendapatkan anggaran Rp100.200.000.000 dengan peruntukan untuk belanja barang dan belanja bansos belanja barang Rp27Miliar dan belanja bansos Rp73,2Miliar. Selanjutnya indikator kinerja yang akan di capai untuk penanganan perlindungan sosial bagi korban bencana sosial adalah mencakup dengan output prioritas nasional jumlah warga masyarakat di lokasi rawan bencana yang mendapat pencegahan terorisme. Ini adalah termasuk kegiatan-kegiatan kearifan lokal untuk 200 kelompok masyarakat. Kemudian jumlah korban bencana sosial yang mendapatkan bantuan sosial perlindungan sosial berupa bantuan sembako Kemensos Hadir berjumlah 1.224.370 orang serta tenaga pelopor perdamaian yang disiap tugaskan ini adalah tali asih untuk tenaga pelopor pendamaian sebesar 1.200 orang. Adapun kegiatannya antara lain adalah dari perlindungan sosial korban bencana sosial adalah untuk bantuan kelompok masyarakat sebagaimana kami sampaikan tadi sebanyak tahun 2021 adalah 200 kelompok dengan nilai Rp17.763.236.000. Kemudian untuk bantuan kebencanaan ketika terjadi bencana sebanyak 1.244.333 orang. Kemudian fasilitasi dan pembinaan masyarakat ini adalah untuk tenaga pelopor

- 20 - perdamaian yang siap di tugaskan sebanyak 1.200 orang. Sehingga kegiatan ini dibiayai secara keseluruhan berjumlah Rp.1.200.000.000. Adapun dukungan program manajemen adalah program-program rutin dan umum yang bagaimana dilaksanakan oleh Sekretariat Ditjen Perlindungan Jaminan Sosial untuk mendukung pelayanan di teknis itu setiap Dirjen mendapat anggaran Rp100.212.500.000 untuk kegiatan-kegiatan sebagaimana dapat di lihat di halaman 24. Ini adalah sasaran dan indikator kinerja dari setiap Ditjen yang sifatnya rutinitas dan umum. Kemudian berikutnya kami ingin menyampaikan terkait isu-isu aktual dan solusinya sebagaimana tema pada RDP kali ini di halaman 27 kami ingin menyampaikan isu-isu aktual dari Direktorat Jenderal perlindungan dan jaminan sosial adalah terkait dengan penambahan kategori penyakit kronis dalam komponen kesehatan dengan indeks 3 Juta per tahun serta pemberian gudang logistik. Untuk penambahan kategori penyakit kronis ini pada halaman 29 ini menyangkut juga dengan penanganan tuberkolosa. Sebagaimana kita ketahui bahwa TBC di Indonesia masih merupakan penyakit menular yang sangat besar jumlahnya sehingga perlu mendapat perhatian. Bahkan di beberapa kawasan Asia Indonesia adalah terbesar ke 2 sebanyak 1.020.000. Tentunya ini sangat menghawatirkan jika terus jumlahnya bertambah namun optimisme kita bahwa TBC ini penyakit yang dapat di sembuhkan seperti itu. Lanjut, ini adalah beberapa hal yang terkait dengan kasus-kasus TBC. Namun yang paling penting buat kita bersama ada di halaman 32 bahwa penyakit TBC ini bisa disembuhkan dengan catatan adanya kegiatan minum obat yang rutin. Artinya di lakukan selama 3 bulan sampai 5 bulan. Namun demikian ini harus rutin 3 kali seminggu, jika satu kali saja terlewat ini bisa mengulang kembali. Nah oleh karena itu penekanannya adalah bagaimana si penderita ini bisa terus menerus minum obat secara rutin sehingga dapat disembuhkan. Atas dasar itulah kemudian maka komponen ini di masukkan ke dalam komponen keluarga harapan sebagai salah satu komponen untuk penderita TBC kita alokasikan anggaran 3Juta per tahun adalah untuk keperluan mengantar mereka ke Poliklinik atau Puskesmas atau untuk makanan tambahan karena untuk obat dan sebagainya sudah di sediakan di Puskesmas. Kemudian isu berikutnya adalah terkait dengan pengadaan gudang logistik dan pusat pengendalian operasional untuk penanganan bencana alam. Sebagaimana arahan Bapak Menteri sosial bahwa gudang yang ada pada saat ini kondisinya tidak mencukupi untuk penyediaan stok logistik. Oleh karena itu dipandang perlu untuk mengadakan gudang yang baru namun dengan prinsip gudang ini tidak membangun dari awal kita ingin membeli gudang yang sudah ada sehingga kita perbaiki dan rehabilitasi sehingga cocok untuk standar dari gudang logistik. Ini adalah gambar-gambar berikutnya rencana untuk kita melakukan pengadaan gudang dari gudang yang ada dan mungkin ini semua bisa dilihat di bahan paparan dan bisa di diskusikan. Demikian penjelasan yang kami sampaikan perihal pendalaman pembahasan RKA K/L Tahun Anggaran 2021 dan isu-isu aktual serta

- 21 - solusinya. Selanjutnya mohon saran, masukan, dan dukungan dari Komisi VIII RI agar penyelenggaraan program perlindungan dan jaminan sosial dapat terselenggara dengan baik, demikian terima kasih. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

KETUA RAPAT/ F- P. GOLKAR (Dr. H. Tb. ACE HASAN SYADZILY, M.Si.): Terima kasih Pak Pepen. Selanjutnya kami persilakan Dirjen Rehabilitasi Sosial Bapak.

DIRJEN REHABILITASI SOSIAL KEMENSOS : Bismillahirrahmannirrahim Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Yang terhormat Ketua Komisi VIII. Para wakil Ketua para Anggota Komisi VIII baik yang hadir di ruangan ini maupun yang mengikuti melalui virtual. Menindaklanjuti paparan dari Dirjen Rehabilitasi Sosial, kami ingin memulai dengan gambaran penyandang masalah kesejahteraan sosial atau sekarang yang disebut pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial . dimana berdasarkan Permensos Nomor 8 Tahun 2012 ada 26 kategori PPKS dan yang menjadi wilayah sasaran dari Dirjen Rehsos itu ada 22 PPKS. Jadi ini yang menunjukkan bagaimana variasi dan kompleksitas dari permasalahan yang ditangani oleh Dirjen Rehsos. Kemudian pada slide berikut dari sisi jumlah PPKS tersebut tidak kurang dari 75 Juta jiwa yang tersebar baik untuk korban penyalahgunaan Napza ada 3.6 Juta, penyandang distabilitas 30,4, lanjut usia 12,6, anak ada 27.4 dan tuna sosial dan korban perdagangan orang tercatat sekitar 1Juta orang. Sehingga dari sisi jangkauan pelayanan pun sebetulnya mempunyai tantangan yang sangat besar tidak kurang dari 75 Juta jiwa. Bapak Ibu sekalian Kami menyadari bahwa di Rehsos ini perlu memahami karakteristik dari setiap kategori pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial. Karena itu Dirjen Rehsos telah bekerja sama dengan Sekjen melalui Pusdatin untuk membuat dashboard business intelligence yang kami sampaikan saat ini sebagai salah satu contoh dashboard yang memberi gambaran untuk penyandang distabilitas yang di olah dari data terpadu kesejahteraan sosial sehingga nanti kedepan kalau DTKS-nya disempurnakan seperti yang tadi Pak Sekjen presentasikan, kami akan mengolah lebih lanjut sesuai dengan kategori PPKS yang memang menjadi tanggung jawab dari Dirjen Rehsos baik itu penyandang distabilitas anak, lansia, tuna sosial maupun kategori-kategori PPKS lainnya yang sebetulnya cukup tersedia di DTKS. Seperti halnya yang penyandang distabilitas, kami bisa olah dari 1,3 Juta misalkan itu terdiri dari beberapa jenis penyandang distabilitas dan

- 22 - terbanyak distabilitas fisik 331.564 itu sebagai contoh. Bahkan dapat kita ketahui pada slide berikutnya tentang status kesejahteraannya. Yang termasuk sangat miskin ada 94.659 jiwa, yang miskin 178.000 lebih, hampir miskin 232.000, rentan miskin 392.000 dan yang termasuk di atas garis kemiskinan itu 398.000. Data ini sangat bermanfaat akan kami analisis untuk menjadi baseline dari kondisi permasalahan yang di tangani oleh Dirjen Rehsos. Selanjutnya masuk pada slide realisasi anggaran secara keseluruhan per 11 September itu sudah mencapai 62.39%. Adapun dari target dengan adanya perubahan strategi yang mengedepankan pendekatan berdasarkan berbasis data dan komunitas maka target 123.500 per 9 September sudah terlampaui 148.16% atau sebanyak 182.981. Ini sebagai sebuah dampak dari perubahan strategi pelayanan yang diberikan, yang tidak hanya bertumpu kepada pendekatan berbasis panti atau residensial tapi juga menjangkau keluarga-keluarga secara langsung maupun keluarga yang melibatkan pendampingan dari lembaga-lembaga kesejahteraan sosial. Termasuk diantaranya ada realisasi dari refocusing untuk Rehsos yang semula pelayanan sosial di panti dialihkan untuk menyalurkan berbagai kebutuhan sosial bantuan perlengkapan penerima manfaat maupun perlengkapan terapi yang langsung diberikan kepada penerima manfaat ketika mereka tidak hanya ketika mereka ada di balai tetapi juga di keluarga-keluarga atau melibatkan LKS untuk disalurkan ke penerima manfaat. Walaupun sudah mencapai 128.000 lebih tetapi kalau dihitung dari target 75 Juta kita hanya mampu mengcover 0.2%. Jadi Rehsos ini kelihatannya anggarannya perlu direhabilitasi juga Pak begitu bukan hanya PM-nya tapi anggarannya juga mungkin ke depan perlu dikoordinasi lebih lanjut karena hanya menjangkau 0.2% dari 75Juta jiwa yang memerlukan pelayanan kesejahteraan sosial. Karena itu dalam rencana kerja dan anggaran untuk Ditjen Rehsos kami tetap membagi menjadi 5 cluster yang di tetapkan melalui program rehabilitasi sosial five point zero (5.0). Namun kami memberikan satu penekanan agar pelayanannya tidak di kelola di pusat tapi di balai atau UPT. Nah yang di kerjakan oleh balai dan UPT itu kami berikan branding menjadi esensi rehabilitasi sosial atau di singkat Atensi apakah itu nanti atensi anak atau atensi lansia atensi penyandang distabilitas dan sebagainya. Sementara di pusat kami tetap mengelola program rehabilitasi sosial yang terbagi dalam 5 cluster untuk distandarisasi, diintregrasikan, dan disistematisasi. Nah esensi rehabilitasi sosial seperti dipahami sebelumnya bagaimana meningkatkan fungsi sosial bagi seseorang yang mengalami fungsi sosial melalui kegiatan pemulihan dan pengembangan. Nah adapun tujuan program kami merujuk kepada Undang-undang Nomor 14 Tahun 2019 tentang Pekerjaan Sosial sehingga goal atau tujuan umum meningkatkan kemampuan individu keluarga dan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dasar, melaksanakan tugas dan peranannya, serta mengatasi masalah dan kehidupan. Karena itu tujuan khususnya bagaimana mereka memenuhi kebutuhan dasar mampu keluarganya mampu melaksanakan perawatan atau pengasuhan kemudian LKS-nya juga mampu melaksanakan asistensi

- 23 - rehabilitasi sosial itu juga SDM-nya mampu melaksanakan asistensi rehabilitasi sosial. Adapun arah kebijakan teknis pertama penghormatan dan perlindungan dan pemenuhan hak penerima manfaat, penguatan sistem rehabilitasi sosial yang terintegrasi dengan jaminan sosial pemberdayaan sosial, dan perlindungan sosial perluasan jangkauan layanan penguatan kapasitas kelembagaan, peningkatan upaya pencegahan edukasi dan sensitisasi serta peningkatan peran masyarakat. Nah sudah tentu strategi operasional kami ingin sampaikan bahwa Rehsos tidak lepas dari keterkaitan program-program strategi nasional maupun program prioritas Kementerian Sosial. Hanya selama ini kita belum menempatkan bagaimana keterkaitannya sedemikian rupa. Rehsos sering kali dihadapkan kepada upaya yang sulit di level hilir misalkan menangani anak-anak yang dieksploitasi di jalanan. Tetapi manakala dukungan keluarga melalui PKH misalkan kepada keluarga miskin cukup intensif dan salah satu konsentrasinya adalah memastikan anaknya terpenuhi hak dasar pendidikan kemudian berada dalam pengasuhan dan perlindungan keluarga maka dengan sendirinya keberhasilan PKH akan mampu mengurangi orang-orang yang membutuhkan rehabilitasi sosial. Jadi Rehsos ini lebih di hilir sementara kita harus betul-betul memastikan program yang sifatnya penguatan keluarga di dari level itu bisa berjalan efektif. Karena itu upaya ke depan di lakukan kalau baseline datanya sudah rapi maka setiap temuan PMKS yang ada di Rehsos itu harus di pastikan apakah tersedia di DTKS. Kalau tersedia kita harap mereka mendapatkan bantuan-bantuan sosial baik itu dari Dirjen Dinjamsos Dirjen PFM bahkan Dirjen Dayasos untuk pemberdayaannya. Bapak Ibu sekalian. Yang menjadi catatan kami berikut strategi operasional bagaimana memperbesar porsi untuk pencegahan melalui pendidikan informasi kampanye sosial maupun sensitisasi melalui berbagai metode sudah tentu. Nah transformasi rehabilitasi sosial, (mohon jangan kecepatan mohon di tunggu bisa diikuti mundur lagi ikuti paparan saya. Jadi jangan terlalu cepat) Nah transformasi yang dilakukan yang utama sebetulnya pemahaman rehabilitasi sosial bukan bantuan tunai, bukan bantuan sosial, tetapi lebih ke pelayanan sosial. Karena itu kalau bicara pelayanan sosial maka segmen masyarakat yang akan ditangani sebetulnya bukan hanya kelompok yang miskin kronis tapi sampai ke masyarakat yang punya pendapatan yang di atas. Karena seperti korban narkoba, misalkan belum tentu mereka dari keluarga miskin banyaknya malah dari keluarga manengah ke atas. Lansia yang membutuhkan perawatan sosial belum tentu dari keluarga yang miskin. Tetapi semua masyarakat pada akhirnya juga membutuhkan caregiver membutuhkan senior living home misalkan untuk para lansia. Nah pola pikir inilah yang ke depan kami akan coba kembangkan. Kami akan coba bangun bahkan disinergikan dengan BPJS. Sudah ada pembicaraan awal dengan Dirut BPJS agar nanti jaminan sosial tidak dalam bentuk tunai tetapi dalam bentuk intense service seperti di negara-negara yang sudah lebih maju. Sehingga pihak penerima manfaat bisa saja ketika lansia membutuhkan perawatan alternatif karena kesibukan anak-anaknya

- 24 - dan anggota keluarga misalnya sebagai anggota dewan sebagai pegawai mungkin dia tidak bisa merawat lansia dalam waktu tertentu itu bisa di rawat oleh satu lembaga pelayanan dan pembiayaannya klaim dari asuransi. Pola- pola itu yang sebetulnya yang sudah pernah dirintis pada masa lalu dengan pola subsidi silang tetapi aspek regulasinya kelihatannya tidak cukup terakomodasi. Sehingga ke depan kami akan coba menempatkan rehabilitasi sosial isinya adalah memberikan pelayanan sosial. Sementara bantuan sosialnya bagi yang kelompok rentan miskin dan sangat miskin tetap kita upayakan ya untuk mendapatkan Bansos dari yang reguler apakah itu sembako, apakah itu bansos sosial bersyarat, dan berbagai program-program prioritas lainnya yang sebetulnya sudah cukup masif dikelola oleh Kementerian Sosial Untuk menjangkau kelompok rentan dan miskin. Itu yang disepakati oleh Bapenas pada saat pembahasan triliteral meeting bahwa nanti di anggaran Rehsos kita menghindari menggunakan belanja bansos tetapi lebih banyak belanja non operasional. Bahkan bukan lebih banyak tapi pasti akan kita tetapkan dalam bentuk belanja non operasional. Kalaupun ada yang sifatnya bantuan itu lebih mengarah ke bantuan pemerintah karena bansosnya sudah ada di program Linjamsos, Dayasos, dan juga PFM. Karena itu pada posisi di slide berikut, Bapak Pimpinan dan Anggota dewan yang kami hormati, lima Direktorat teknis di Dirjen Rehsos itu akan lebih banyak pada pekerjaan yang indirect service, apakah itu sosial campaign secara besar-besaran nanti melakukan sosialisasi, melakukan bimbingan memastikan standarisasi, dan berbagai kegiatan-kegiatan lain yang sifatnya pencegahan. Sementara pelaksanaannya melalui asistensi Rehsos itu di laksanakan oleh 41 UPT. Nah sebaran 41 UPT inilah kami ingin nanti di komunikasikan di seluruh anggota dewan agar ada konsolidasi ada sinergi bahkan kami mohon dukungan untuk menjadi setting dalam rangka kegiatan dan pelaksanaan kewajiban dari anggota dewan, apakah itu pengawasan, apakah itu melakukan berbagai kegiatan yang di lakukan bersama dalam memastikan pelayanan-pelayanan yang di berikan kepada keluarga manfaat di 41 UPT itulah kami harapkan ada sinergi yang intensif. Termasuk kunker-kunker kami harapkan bisa teragenda untuk mengunjungi balai-balai rehabilitasi kesejahteraan sosial yang saat ini mendapat dukungan penuh dari Pimpinan dari Pak Menteri dan semoga pada hari ini kami mendapatkan komitmen yang kuat juga dari Komisi VIII untuk melakukan berbagai upaya perbaikan baik pelayanan maupun fasilitas atau sarana prasarana yang diperlukan. Karena nanti pada praktiknya program asistensi rehabilitasi sosial itu akan melakukan berbagai fungsi layanan baik untuk memastikan bagaimana pemenuhan kebutuhan dasar; memberikan dukungan keluarga; perawatan dan pengasuhan manajemen kasus sampai ke berbagai terapi; dan bahkan memberikan pelatihan keterampilan dan kewirausahaan. Nah selanjutnya pada slide berikut lanjut saja next.

- 25 -

KETUA RAPAT/ F- P. GOLKAR (Dr. H. Tb. ACE HASAN SYADZILY, M.Si.): Mungkin bisa langsung ke anggaran Pak

DIRJEN REHABILITASI SOSIAL KEMENSOS : Sedikit lagi Pak. Jadi intinya pola ke depan itu tidak hanya berbasis panti tetapi berbasis keluarga dan komunitas. Komunitas itu akan melibatkan lembaga-lembaga kesejahteraan sosial panti-panti masyarakat. Nah karena itu saya mohon kerja samanya nanti dengan anggota dewan. Di dapilnya masing-masing pasti ada binaan panti-panti masyarakat dan ini bisa kita sinergikan untuk menjadi pengelola langsung dari asistensi sosial. Sebaran dan sebagainya nanti akan kami susulkan ke tim technical assistant. Ini rencana kami tidak hanya berhenti di Rehsos tapi akan disinergikan dengan berbagai program lain termasuk pemberdayaan, kewirausahaan (KUBE) yang ada di Dirjen Dayasos. Selanjutnya kami sampaikan ini sejumlah indikator yang akan kami pantau terutama di outcome indikator sesuai dengan tadi tujuan khusus. Nah untuk anggaran di tahun 2021 Rp1,5 Triliun yang sudah tersedia itu di alokasikan untuk belanja pegawai Rp240,7Miliar lebih. Nelanja barang operasional Rp72,3Miliar lebih dan belanja barang non operasional Rp713,9Miliar lebih dan belanja modal yang kami dasarkan kepada surat Menteri Sosial yaitu sebanyak Rp490,48Miliar lebih. Ini rujukan kami pada surat Menteri Sosial menindak lanjuti surat Menkeu dan PPN diharapkan kami mendapatkan alokasi belanja modal sebanyak Rp276,3Miliar sebagai tambahan dari alokasi belanja modal yang sudah tertuang di surat bersama antara Menteri Keuangan dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional yaitu Rp214.1Miliar. Jadi total ada Rp490.484.175.000. Itu yang kami mohon dukungan dari Anggota dewan. Dan terakhir mengenai perbandingan target. Ini gambaran perbandingan dengan 2020 ada sejumlah peningkatan. Tetapi juga ada yang berkurang. Kami sesuaikan dengan ketersediaan anggaran yang ada. Tapi kami pastikan dengan pola baru yang tidak hanya bertumpu kepada pendekatan panti atau balai. Kami yakin target-target ini bisa dijangkau bahkan di mungkinkan untuk lebih banyak lagi yang tercover dan pendamping memang tidak sebanyak di program lain. Di Rehsos baru ada 2.919 di slide berikut next ini dan kemudian kami mohon dukungan next untuk penyesuaian indeks honor Bapak Pimpinan yang sekarang ini sangat variatif di Rehsos ini dan pada tahun depan kami akan ajukan standarisasi dengan kategori yang lebih sederhana yaitu untuk supervisor Rp4juta, Peksos Rp3,6Juta, PKS Rp3Juta termasuk dalam ini ada caregiver, konsol adiksi, dan relawan Rp1juta. Mudah-mudahan ini mendapatkan dukungan dan langsung saja kepada rencana untuk sarana prasarana dimulai dari sebaran 41 UPT. Terus lanjut 41 UPT ya itu yang 41. Ini sebaran dari UPT kami akan mapping sesuai dengan keberadaan dari Pimpinan, Kapoksi dan juga para Anggota Dewan sehingga kami harap mendapatkan dukungan langsung nanti di lapangan. Ini ada balai yang 1 balai mengcover 8 sampai 15 Provinsi tergantung dari

- 26 - pembagian wilayah. Tetapi secara keseluruhan 434 Kabupaten kota yaitu tercover semua atau 34 Provinsi mohon maaf itu tercover semua di 41 balai. Lanjut saja. Nah ini kondisi balai Pak Pimpinan ya yang saat ini sangat memprihatinkan seperti asrama, pusat terapi. Memang selama 5 tahun terakhir Rehsos ini belum mendapatkan alokasi yang cukup untuk rehabilitasi sosial karena itu anggarannya memang perlu di rehabilitasi sosial juga sekali lagi saya sampaikan. Ini perlengkapan/peralatan kondisinya di lapangan banyak yang sudah seperti ini. Sehingga rencana belanja modal sebetulnya kami atur untuk multiyears paling tidak secara keseluruhan sebetulnya sampai 2023 itu kebutuhannya 1,7 ditambah 7,5 di tambah 490 jadi sekitar 3Miliar lebih ini yang mohon jadi catatan bagi hasil dari RDP pada hari ini. Dan ini gambaran ini rencana pengembangan gedung di Profesor Soeharso di Surakarta dari kondisi awal di sebelah kiri dan sebelah kanan rencana kalau disetujui tahun ini sudah mulai kita membuat masterplan tahun depan akan kita mulai dengan pembangunan fisik. Ini rencana Handayani sebelum dan pengembangan lebih lanjut kemudian ini yang Kartini Temanggung. Ini rata-rata kondisinya seperti ini, ini juga yang Wiyata Guna ini daerah Pak Ace Bandung dan sekitarnya. Harap berharap tahun depan betul- betul bisa kita perbaiki sarana prasarana bukan hanya gedung tapi juga peralatannya. Next, terus Abiyoso juga begitu. Terakhir kami ingin sampaikan bahwa ke depan Kementerian Sosial akan membangun apa yang di sebut dengan sentra layanan sosial. Sentra layanan sosial sebagai kelanjutan dari SLRT maupun Puskesos yang sudah dikembangkan di Dayasos. Jadi di slide berapa itu yang ada ICT terus saja. Ini slide terahir ini sentra layanan sosial yang kita akan pilot project di 5 balai,. Terus, yang ada integrasinya. Ya intinya ini one stop service sebetulnya kalau di dinas pendapatan daerah Pak Menteri sudah memberikan persetujuan di pusat nanti di Cawang Kencana atau di Bekasi akan di bangun semacam one stop service secara nasional, sentra layanan sosial atau di beri nama SERASI oleh Pak Menteri langsung dan nanti harus link. Next, harus link sedemikian rupa dengan sistem layanan dan rujukan terpadu baik di tingkat kabupaten kecamatan maupun desa kelurahan. Jadi menjadi backbone secara nasional dan balai juga akan kita mulai fungsikan sebagai sentra-sentra layanan sosial yang sifatnya regional itu yang merupakan isu strategis yang utama yang kami sampaikan pada kesempatan ini. Saya kira itu Bapak Pimpinan yang saya hormati dan Anggota Dewan yang kami hormati paparan dari Ditjen Rehsos terima kasih dan mohon masukannya untuk kami laksanakan ke depan, terima kasih. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

KETUA RAPAT/ F- P. GOLKAR (Dr. H. Tb. ACE HASAN SYADZILY, M.Si.): Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh Terima kasih Pak Ari Hikmat selanjutnya dari Pemberdayaan sosial Pak Edy Suharto dipersilakan Pak.

- 27 -

DIRJEN PEMBERDAYAAN SOSIAL KEMENSOS: Baik terima kasih. Bissmilahirahmannirahim Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Yang terhormat Ketua Komisi; dan Para Anggota Komisi VIII DPR RI para Pimpinan sidang. Juga rekan-rekan dari Kementerian sosial yang hadir pada kesempatan pada hari ini. Terima kasih atas kesempatannya saya akan langsung ke slide-slide terkait dengan Rapat Dengar Pendapat ini terkait dengan program-program di Dayasos. Secara singkat saja saya sampaikan Eselon II dari Dayasos ada Pak Bambang yang saat ini juga sekaligus juga menjabat sebagai PLT untuk Direktur Pemberdayaan Sosial Perorangan, Keluarga, dan Kelembagaan beliau adalah sekretaris yang hadir pada kesempatan kali ini ada Pak Hotman Pak Joko dan Pak Laode, Pak Joko di K2KRS dan Pak Hotman ada di dana hibah. Ini selintas terkait dengan pemberdayaan sosial. Jadi kita intinya adalah penguatan pemberdayaan jadi nanti kita akan lihat betapa program Dayasos juga sangat terkait dengan program-program di Linjamsos dan seterusnya. Tetapi kita lebih kepada elevation memperkuat hasil-hasil capaian yang diharapkan sudah dicapai oleh Direktorat Jenderal sebelumnya. Jadi kami melanjutkan beberapa program mereka. Jadi ada 4 program yang kami fokuskan. Yang pertama adalah program kewirausahaan sosial atau ProKUS, ada pemberdayaan pilar sosial, ada juga pemberdayaan KAT berbasis stakeholder dan restorasi sosial. Next, nah ini beberapa kegiatan yang ada di Direktorat kita sesuai dengan direkturnya. Next langsung ke anggaran kita jadi ini realisasi kita maaf sebelum ini realisasi kita di tahun ini. Memang di sebelahkan kanan kami sampaikan karena ada program bansos mungkin sedang berjalan sehingga realisasi kita baru mencapai 3,08% Tapi bulan ini sudah mulai salur dan dalam waktu yang singkat kita insyallah bisa juga mencapai realisasi yang diharapkan tapi kalau tanpa bansos beras maksud saya kita sudah mencapai 54,83%. Ya langsung ke rencana kegiatan di tahun 2021. Langsung saja next. ini sekedar kronologi perubahan anggaran kita jadi ada penambahan perubahan anggaran Rp60Miliar lebih terutama untuk Puskesos serta kewirausahaan sosial yang ada peningkatan dari 900 kita harapkan menjadi 7.000 penerima manfaat. Termasuk dalam juga ada migrasi dari Pak Asep Sasa program Kube. Next ini distribusi Pagu Anggaran per Direktorat di misalnya di K2KRS ada anggarannya 41Miliar, dan seterusnya sesuai yang ada di dalam tabel. Sementara totalnya adalah 456,207 Miliar.

- 28 -

Berikutnya secara lebih rinci misalnya di bagi per jenis belanja. Jadi ada belanja pegawai, barang belanja, barang non operasional, serta belanja modal termasuk di dalamnya tentang bantuan Pemerintah dan bantuan sosial. Kita lanjut saja ini terlalu detail di masing-masing apa Direktorat kita langsung ke isu-isu aktual. Nah ini isu aktual yang pertama seperti tadi disampaikan terkait dengan peningkatan anggaran di kita isu aktual kita terkait dengan program kewirausahaan sosial sebagai komplementaritas program PKH. Jadi program kewirausahaan ini merupakan lanjutan program yang sasarannya adalah para graduasi PKH. Sementara kita juga ada perluasan SLRT dan Puskesos. Lanjut secara lintas secara singkat fokus seperti ini ya lanjut saja. Jadi kita ada 3 model yang pertama model pembibitan ada mentoring dan inkubasi. Dalam model pembibitan intinya akan diberi modal usaha lalu di beri bimbingan teknis dan pendampingan sosial. Sementara untuk model mentoring kita juga memberikan bantuan model usaha sebanyak 3,5 Juta per unit usaha. Lalu ada mentoring bisnis oleh para usahawan yang telah sukses dan ada pendampingan sosial. Sementara untuk model inkubasi kita juga ada model bantuan usaha dan juga ada kaitan link mereka dengan bisnis yang telah sukses sehingga bisa menyerap usaha mereka. Ya lanjut, sementara ini beberapa contoh yang sudah kita lakukan di tahun 2020 ini sedang kita piloting ada sekitar 1000 lebih ya yang kerja sama dengan Unpad misalnya. Ada yang kerja sama dengan perguruan tinggi di Semarang dan seterusnya. Nah ini di Bandung barat ada 920 KPM dan ini beberapa kegiatan mereka usaha mikro ya. Maka mereka memang sangat membutuhkan modal usaha bukan hanya pelatihan dan mentoring saja. Nah ini contohnya sebelum dan sesudah. Jadi ada perubahan pola usaha mereka, sistem/pola usaha mereka sehingga bisa meningkatkan pendapatannya ini hasil uji coba kita selama tahun ini dan masih berjalan menunjukkan ada peningkatan dari sisi performance maupun peningkatan capaian mereka omsetnya. Ini juga mereka terkait dengan sistem online bagaimana mereka menjual barang produk-produknya. Lanjut, ini untuk SLRT secara ringkas saja kita ingin ada penambahan- penambahan di Puskesos. Karena di Puskesos seperti yang pernah di kunjungi oleh Pak Menteri, mereka bisa selain untuk pengaduan bisa juga untuk masukan-masukan data untuk DTKS di tingkat desa maupun kelurahan. Termasuk juga barangkali mereka yang usulan-usulan Bansos bisa kita lakukan di Puskesos dan saat ini ada lebih dari baru ada sekitar 6000 Puskesos di seluruh Indonesia dan ini kalau bisa ditingkatkan lagi jumlahnya akan sangat membantu sekali program-program bantuan sosial terutama yang ada di Kementerian sosial. Ini sekitar, skema pencapaiannya secara singkat saja. Lanjut ini beberapa foto kunjungan Bapak Menteri di ada di Kabupaten Bandung, ada di Cianjur. ada di Sukabumi. Jadi mereka itu bisa bersatu dengan apa namanya salah satu kantor di kelurahan. Lalu mereka ternyata bisa menginput data bisa menanyakan data yang ada di daerahnya NIK nya, lalu mengecek mereka mendapatkan bantuan sosial seperti PKH atau BPNT dan seterusnya.

- 29 -

Termasuk juga menerima pengaduan kalau ada hal-hal terkait dengan bansos yang ada di wilayahnya. Ini saya kira ucapan terima kasih kepada Bapak Ibu sekalian atas kesempatan dan mohon dukungannya terima kasih. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

KETUA RAPAT/ F- P. GOLKAR (Dr. H. Tb. ACE HASAN SYADZILY, M.Si.): Itu program di dapil saya, saya tidak tahu itu Pak ProKUS 260 KPM itu tidak tahu saya Pak di Bandung barat saya tidak tahu. Nanti saya lihat benar atau tidaknya. Ya oke terakhir Pak Irjen, mohon maaf Pak Ka Badiklit

KEPALA BADIKLIT PENSOS KEMENSOS: Baik terima kasih. Yang terhormat Ketua Komisi VIII DPR RI. Yang sama-sama kita hormati para Wakil Ketua Komisi VIII Para Anggota Komisi VIII DPR RI Bapak para Eselon I Kementerian sosial Pak Sekjen Pak Irjen para Dirjen Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Selamat siang salam sejahtera bagi kita semua Pertama-tama kami juga bersyukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa pada hari ini Badiklit Pensos dengan agenda realisasi anggaran tahun 2020 RKA Badiklit Pensos tahun 2021 dan isu-isu aktual diundang untuk mengadakan Rapat Dengar Pendapat oleh Komisi VIII. Pimpinan sidang Bapak Ibu Anggota dewan yang terhormat. Sebagaimana pembahasan yang kami isukan tadi kami akan menyampaikan sesuai materi yang di sebut tadi. Yang pertama realisasi anggaran tahun 2020 bagi Badfiklit pensos.

KETUA RAPAT/ F- P. GOLKAR (Dr. H. Tb. ACE HASAN SYADZILY, M.Si.): Sebentar Pak Kepala sesuai kesepakatan tadi kan selesai jam 13.00 ini kita sudah jam 13.00. Jadi kita perpanjang sampai pukul 13.30 ya mohon di persingkat.

KEPALA BADIKLIT PENSOS KEMENSOS: Baik yang kedua RKA K/L Badiklit pensos tahun 2021 kemudian isu-isu aktual juga ada. Sebagai yang diketahui bahwa tugas pokok daripada Badiklit

- 30 -

Pensos itu melaksanakan pendidikan, pelatihan, diklat, penyuluhan serta pengembangan kesos dan penyuluhan sosial itu sendiri. Nah realisasi anggaran kami tahun 2020 ini sampai bulan September tanggal 13 September kemarin, kami sudah mencapai 51,49%. Mudah- mudahan nanti Desember kita 65 ke atas lah mudah-mudahan. Kemudian kami sampaikan juga bahwa Pagu Anggaran Kementerian Sosial tahun 2021 khususnya Badiklit Pensos kita ini mendapat di Pagu Anggaran Rp391.515.950.000. Nah di dalam kegiatan-kegiatan nanti tentunya 2021 ini ada dua kegiatan yang di lakukan. Yang pertama dukungan manajemen itu sendiri kemudian perlindungan sosial kalau dukungan manajemen itu tentu kita sudah mengetahui bahwa melaksanakan pendidikan dan pelatihan kesejahteraan sosial pusat dalam hal ini sekretariat. Kemudian melaksanakan pendidikan tinggi kesejahteraan sosial di Politeknik Kesos Bandung. Kemudian melaksanakan penelitian kebijakan pembangunan kesejahteraan sosial melaksanakan penelitian terapan kebijakan. Kemudian melaksanakan dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya. Kemudian program perlindungan sosial di tahun 2021 nanti kami akan memberikan diklat sebanyak 8.000 SDM PKH rencananya dengan rincian regional 1 sampai regional 6 itu karena kami sampaikan juga bahwa Badiklit pensos itu kalau tadi PFM mengatakan bahwa dia regional apa wilayah 1 wilayah 2 wilayah 3 kami di Badiklit pensos lain lagi regional 1 sampai 6 dari P sampai P Pak Ketua. dari Padang sampai Papua. Nah regional 1 regional 6 itu mewakili mungkin ada 5 Provinsi ada 4 Provinsi mencakup keseluruhan. Olehnya itu kalau misalnya teman-teman atau Ketua, Anggota Dewan Komisi VIII yang terhormat akan melakukan perjalanan kita ada di mana-mana walaupun itu diklat pelatihan dan penyuluhan kita ada di mana-mana Pak. Olehnya itu kami juga menyampaikan bahwa penyuluh-penyuluh sosial kita ada di Indonesia selama Covid-19 dia aktif di radio-radio internal dan televisi-televisi regional. Oleh karena itu kami sampaikan Pak Dewan yang terhormat bahwa Badiklit Pensos dalam penanganan Covid-19 kemarin di beri tugas sebagai koordinator KIE (komunikasi, informasi, edukasi), pembuatan gambar infografis serta poster-poster meme dan mereka itu di mana-mana memberikan info kepada masyarakat yang gampang stres marah dan lain sebagainya menghadapi Covid-19 ini sehingga mereka mendapatkan ngemongan daripada penyuluh kita. Penyuluh kita itu sangat konstruktif dan sangat edukatif memberikan info-info kepada masyarakat kita yang sedang di landa Covid-19. Bapak Pimpinan sidang Bapak Ibu Anggota Dewan yang terhormat. Kemudian kami ingin menyampaikan bahwa isu-isu aktual dan solusi yang ada di Badiklit Pensos itu ada 2 Pak. Di tahun 2020 ada di tahun 2021 ada. 2020 itu tuntutan perubahan metode pelaksanaan diklat kami di 6 regional tadi dari klasikal menjadi tentunya online. Jadi mereka-mereka itu tidak perlu lagi datang ke diklat atau di regional-regional balai besarnya cukup dengan virtual itu sendiri. Kemudian kami juga sampaikan bahwa peranan aktif tadi sudah mencakup seluruhnya bahwa para penyuluh-penyuluh kita ini maksimal melaksanakan tugas-tugas yang berkaitan dengan Covid-19 tadi itu

- 31 - dengan melakukan dukungan psikososial kepada masyarakat yang di tengah di landa Covid-19. Lalu kami juga sampaikan bahwa tahun ini Pak karena masih ada lahan di Politeknik Kesos sebanyak 2,1 Hektar perkiraan dana untuk membelinya itu karena tidak bisa dibangun apa yang di sampaikan tadi Pak Sekjen bahwa akan membangun Polikteknik Kesos tahun 2021 dengan dana 585 miliar dengan multiyears 2021 dan 2022. Olehnya itu sebelum membangun harus tanahnya itu apa namanya selesai pembeliannya. Nah di tahun 2019 kita membeli tanah sebanyak 13 Hektar tapi sisa 2,1 Hektar itu harus di beri sebelum pembangunannya Pak tidak bisa dibangun tanpa di beli tanah yang 2,1 itu. Karena tanah yang 2,1 itu menyelip di antara 13 hektar itu olehnya itu kita mengadakan optimalisasi mengadakan switch-switch dana dari 13 satker sekitar 9 satker di antara 13 satker kita kumpul-kumpul disebut dengan dana pendukungan dana di bulan September ini sebanyak 22 Miliar sekian untuk pembelian tanah 2,1 Hektar tadi itu. Nah di dalam pembelian tanah sebesar Rp22Miliar lebih itu mencakup pembelian tanah ada pengadaan sertifikat kemudian izin membangun Amdal Lalin, lalu serta jalan masuk daripada lokasi di Soreang itu. Kami juga sampaikan bahwa ada 5.000 lembaga kesejahteraan sosial tahunnya semestinya harus divisitasi karena pandemi Covid-19 mungkin hanya 3000 LKS yang bisa divisitasi Pak. Kami sampaikan kepada Dewan yang terhormat kalau misalnya ada teman-teman dari Komisi VIII dari Komisi VIII yang mengadakan kunker-kunker kepada LKS-LKS yang sudah divisitasi melihat apa kerjanya mereka boleh juga kami akan sinergi dengan kegiatan- kegiatan itu. Kami sampaikan juga Dewan yang terhormat bahwa walaupun pembangunan Politek Kesos tadi secara multiyears kami juga dari Badiklit Pensos mungkin juga didampingi oleh Dewan yang terhormat Komisi VIII kami siap sinergi untuk memantau daripada pembangunan fisik itu. Karena dana pembangunannya tadi itu adalah sepenuhnya dari Biro Umum dalam hal ini ada di Sekjen. Bapak Ibu yang kami hormati. Kemudian kami juga menyampaikan bahwa di 2021 ini mudah- mudahan peningkatan kualitas SDM kesejahteraan sosial terutama aparatur sipil negara juga menjadi isu-isu aktual. Kemudian pelaksanaan pelatihan vokasional dan kewirausahaan bagi KPM PKH graduasi juga kita dengung- dengungkan ketika diklat P2K2 bagi SDM PKH supaya target setiap tahunnya itu ada 1 Juta KPM PKH yang graduasi. Kemudian penguatan ketahanan sosial masyarakat untuk perlindungan sosial dalam penyelenggaraan sosial juga kita akan laksanakan dalam pengembangan peran dan fungsi penyuluh sosial masyarakat sebagai pelaksana komunikasi. Karena informasi edukasi agen perubahan masyarakat itu ada kami namanya PUSAT PENYULUHAN SOSIAL. Mereka selalu tidak berhenti-berhentinya menyampaikan suluhnya kepada masyarakat lewat mobil anti galaunya Pak mobil kita di Puspensos itu namanya mobil anti galau ketika mobil itu ada di Kabupaten satu Kabupaten suatu daerah di situ ada penyuluhnya juga harus menyampaikan info-info penting tentang resiko-resiko sosial yang ada di Kemensos.

- 32 -

Bapak Ibu yang kami hormati. Sekali lagi bahwa pengembangan metode pendidikan pelatihan kemudian penelitian dan pengembangan serta penyuluhan sosial semuanya kita lakukan secara virtual Pak. Jadi olehnya itu 51,49 daripada realisasi anggaran tahun ini itu agak telat disebabkan karena adanya perubahan daripada diklat kita yang diberikan mestinya klasikal akan tetapi dilakukan secara virtual. Saya kira ini yang kami sampaikan kepada Pimpinan Sidang dan Bapak Ibu Dewan Yang Terhormat. Mudah-mudahan Badiklit pensos juga mendapat dukungan dari pada Komisi VIII. Sebelumnya itu ingin kami sampaikan pesan-pesan moral juga ini Pak Ace dan Pak Ikhsan, kalau jam 1 itu kesiangan Pak kalau Komisi VIII itu kesayangan. Kalau rumus ekuivalensi kimia itu susah dihafalkan tentunya Komisi VIII susah di upakan. Saya kira ini yang bisa saya sampaikan mudah-mudahan dalam RDP ini mendapatkan informasi dan arahan-arahan yang baik bagi Badiklit Pensos khususnya Pak terima kasih. Waassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

KETUA RAPAT/ F- P. GOLKAR (Dr. H. Tb. ACE HASAN SYADZILY, M.Si.): Jangan di lupakan Pak bahaya kalau Komisi VIII di lupakan Pak. Nanti Komisi VIII ikut lupa lagi. Iya kan? Oke terima kasih Prof. Syahabudin Atas penjelasannya selanjutnya kami persilahkan Pak Dadang Iskandar Inspektorat Jenderal Kementerian Sosial silakan Pak.

IRJEN KEMENSOS (DADANG ISKANDAR): Terima kasih Pimpinan sidang Bapak Ketua dan Wakil Ketua Bapak Pimpinan Komisi VIII DPR RI; Bapak Doktor Haji Ace Tubagus Hasan Syadzily; Bapak Haji Muhammad Ikhsan Yunus; dan Para Anggota yang hadir di ruangan ini dan yang hadir melalui virtual. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Salam sejahtera untuk kita semua Mungkin langsung saja Pak Wakil Ketua jadi langsung saja saya sampaikan terkait dengan Rapat Dengar Pendapat ini terkait dengan Inspektorat Jenderal dari struktur ini satu sekretaris 4 inspektur tapi posisi jabatan yang kosong ada di Bidang Penunjang yang saat ini di jabat oleh PLT nya Pak sekretaris Pak Arif Tohary. Dari sisi SDM Pak Wakil Ketua dan jajarannya Komisi VIII ada jumlah SDM kita 132 orang. Artinya dari sisi kekuatan ini memang sangat terbatas untuk auditor yang ada di Inspektorat Jenderal. Namun dari sisi tugas dan fungsi tentunya alhamdulillah kami dapat melaksanakan tugas pokok sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku.

- 33 -

Dari sisi realisasi anggaran tahun 2021 alhamdulillah sudah mencapai angka 65% sekian dan mudah-mudahan di akhir Desember ini sudah mencapai angka di atas 98%. Terkait dengan program penanganan Covid 2020 ini tentunya banyak langkah-langkah yang kami lakukan. Izin mungkin tidak saya bacakan satu per satu mungkin sudah ada di slide kami Pak Wakil Ketua. Adapun untuk 2020 kegiatan anggaran yang diberikan tentunya tadi sudah disampaikan Pak Sekjen kurang lebih 43Miliar dari pagu indikatif sebelumnya Rp33Miliar. Alhamdullillah ada penambahan Rp10Miliar tentunya akan kami buat kegiatan sesuai dengan program kegiatan yang ada di Inspektorat Jenderal ya, terutama untuk program di Inspektorat Bidang Penanganan Fakir Miskin, Inspektur bidang perlindungan dan Jaminan Sosial Inspektur Bidang Rehabilitasi Sosial dan Inspektur Bidang Penunjang. Dari sisi kegiatan Pak Wakil Ketua dan Pak Anggota Komisi VIII tentunya antara inspektur 1 dengan inspektur lain. Ini sama Pak bagian angkanya juga sudah teralokasi tentunya sesuai dengan tugas dan fungsi dan sasaran yang ada. Namun perlu kami sampaikan tugas pokok tugas yang di lakukan oleh setiap inspektorat bidang terdiri dari audit kantor pusat, audit kinerja, audit pemeriksaan tertentu, evaluasi pertanggung jawaban keuangan. Next itu selanjutnya terus evaluasi BMN, evaluasi review laporan keuangan. review rencana kerja anggaran, dan ada kegiatan pendamping uji petik BPK pendamping penyusun laporan keuangan dan yang sedang kami kembangkan adalah pelaksanaan dan upaya preventif yaitu melaksanakan comunnity base audit . Jadi community base audit dengan sasaran tentunya pilar-pilar masyarakat TKSK, Tagana, pendamping PKH yang kami anggap sebagai ujung tombak pelaksanaan program di lapangan. Jadi dengan sebagai konsep dari five line of defense dari sistem pengendali internal pemerintah mereka berbagai masyarakat yang bisa tentunya ke depan akan kami berikan bekal terkait dengan bagaimana penguasaan pengendalian. Karena dari sisi SDM yang ada di Inspektorat Jenderal jumlah auditornya yang terbatas itu tidak mungkin dengan sasaran begitu luas kami harus mengawal terkait dengan program-program yang ada di Direktorat Penanganan Fakir Miskin, Direktorat Jenderal Perlindungan Jaminan Sosial, dan tentu Direktorat Jenderal yang lain. Tentunya inilah yang kami lakukan strategi-strategi ke depan yang kami lakukan tentunya juga dengan dukungan dari Komisi VIII DPR RI kami juga berharap nanti ada dukungan juga dan mungkin bisa keterlibatan juga untuk bisa memberikan satu penguatan. Misalkan pada saat kegiatan-kegiatan community base audit dalam bentuk biasanya pertemuan- pertemuan baik yang dilakukan melalui virtual maupun yang dilakukan secara langsung dalam kondisi Covid pada saat sekarang ini. Dan yang sangat penting Pak Wakil Ketua dan Anggota Komisi VIII DPR RI, terkait dengan peran pengawasan tentunya tidak hanya melakukan pengawasan saja kami juga melakukan upaya-upaya bagaimana upaya terkait dengan pelaksanaan reformasi birokrasi yang ada di Kementerian Sosial. Seperti bagaimana melakukan terhadap sistem pengendalian internal pemerintah dan juga bagaimana melakukan yang terkait dengan pembangunan zona integritas wilayah bebas dari korupsi wilayah birokrasi bersih melayani dan kami juga memberikan satu penguatan terkait dengan

- 34 - suatu pelayanan publik yang ada di seluruh jajaran Kementerian Sosial dan juga yang sangat penting bagaimana upaya peningkatan terkait dengan akuntabilitas kinerja. Jadi dari sisi nilai akuntabilitas kinerja dari sisi opini laporan keuangan tentunya seperti yang di sampaikan Pak Sekjen 4 tahun berturut-turut kita sudah mencapai opini WTP dan untuk SAKIP kita (Sistem Akuntabilitas Pemerintah) kita ya ini juga perlu peningkatan walaupun sekarang sudah mencapai nilai B dan target kita terkait dengan akuntabilitas kinerja ini mencapai nilai A. Itu yang dapat kami sampaikan terkait dengan isu-isu. Ada berbagai isu yang memang perlu kami sampaikan. Terkait dengan tahun ini terkait dengan penanganan Covid dengan anggaran yang cukup besar sepertinya BPK dan BPKP sedang melakukan audit terkait dengan belanja bansos dan ini yang bagaimana Irjen pun sebelum mereka melakukan audit kami sudah melakukan evaluasi. Dan next dari sisi pelaksanaan pengawasan juga di bidang pengawasan ada beberapa hal terkait dengan bagaimana penataanusahaan barang milik negara yang sepertinya belum mendapat perhatian tentunya dari kami dari APIP yang masih ada beberapa catatan sesuai dalam apa yang ada dalam bahan kami. Yang kedua terkait dengan tata kelola kas ini juga kami juga harus melakukan penguatan kembali. Karena dari sisi akuntabilitas ini perlu pengawalan lebih ketat lagi tentunya dari pimpinan unit kerja yang bersangkutan. Dan terakhir adalah temuan hasil pemeriksaan yang sepertinya masih ada temuan-temuan yang berulang. Terutama terkait dengan belanja bansos yang ada di Dirjen PFM dan juga ada di program PKH terkait dengan kartu keluarga sejahtera yang sepertinya masih banyak catatan karena masih banyak yang mengendap yang tidak terdistribusi mengendap di pihak Himbara. dan ini tentunya langkah-langkah strategis yang harus kita lakukan dari Inspektorat Jenderal bagaimana jangan sampai untuk periode berikutnya ini menjadi satu catatan dan menjadi temuan berulang. Saya rasa demikian Pak Wakil Ketua Pak Pimpinan sidang dan jajaran Komisi VIII DPR RI terima kasih.

Wa Billahi taufiq walhidayah. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

KETUA RAPAT/ F- P. GOLKAR (Dr. H. Tb. ACE HASAN SYADZILY, M.Si.): Terima kasih Pak Irjen saya kira banyak sebetulnya ya yang kita bisa elaborasi lebih lanjut dari terutama saya kira yang terakhir ya soal temuan- temuan terutama ya. Saya kira laporan masyarakat ya yang menyangkut soal distribusi bantuan sosial dan lain-lain itu. Nah ini patut menjadi perhatian kita semua. Selanjutnya kami persilakan kepada para anggota di sini ada Pak Husni, Nanang pokoknya kita semua yang ada di sini. Mohon untuk dipersingkat dari apa yang menjadi pertanyaan Bapak Ibu sekalian.

- 35 -

F – P GERINDRA ( M. HUSNI. S.E ) : Bismillahirahmannirahim Terima kasih Bapak Pimpinan. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Yang saya hormati Bapak Pimpinan Komisi VIII Pak Ace, Pak Ikhsan. Yang saya hormati teman-teman Komisi VIII baik yang hadir secara fisik maupun secara virtual. Yang saya hormati Bapak Sekjen Kementerian Sosial Republik Indonesia beserta para Dirjen. Pak Ketua hari ini US Dolar sudah Rp15.000 Pak luar biasa itu. Jadi di sini kita sama ketahui Pak Ketua ini kan masa Covid begitu besar anggaran yang kita setujui untuk Kementerian Sosial. Jadi kami dari Gerindra besar harapan ya supaya dana-dana ini untuk digunakan tepat pada sasarannya. Di masa yang sulit begini ya kita mau bahwa Kementerian Sosial hadir untuk membantu anak-anak bangsa kita di masa yang begitu sulit banyak orang yang kehilangan pekerjaan, berkurangnya pendapatan. Bukan saja pendapatan yang berkurang gerak pun berkurang sekarang ya. Belum lagi masih ada bencana-bencana yang masih kita alami. Sinabung itu masih batu- batu juga. Sinabung itu gunung Pak di daerah saya Sumatera Utara. Kemudian juga di sini saya tadi mendengarkan akan dibangunnya pembangunan kampus Poltikesos. Jadi akan di mulai di 2020 ini. 2021 mulai fisik Pak ya. Jadi ini harapan kami itu jangan sampai pembangunan- pembangunan seperti ini jangan sampai mangkrak di perencanaan dengan sematang-matangnya. Begitu juga di masalah program sembako. Ini kami banyak teman-teman mengatakan sebaiknya ya sembako ini diganti dengan itu kan nilainya Rp.200.000 kalau tidak salah ya? Itu sebaiknya diganti dengan apa dengan uang tunai. Pertama kalau dengan uang tunai biasanya tidak ada lagi istilahnya beras-beras mumet. Beras mumet itu muter-muter ya. Kemudian tentunya ongkos angkut yang sudah tidak ada lagi. Karena kalau di kirim ke ujung timur ataupun ke ujung barat itu bisa-bisa Pak ketua lebih mahal ongkosnya dari pada barangnya dan juga mudah di dalam memberikan pendistribusiannya. Kemudian juga kami juga menanggapi secara positif dari laporan dari Pak Irjen Kemensos tentang target perencanaan kegiatan yang telah WTP Pak ya. Kemudian nilainya juga sudah BB. Saya tidak tahu ini BB biasa atau BB+ Pak? Ya mudah-mudahan bisa terus ya ditingkatkan karena apa yang di katakan Pak Syahabudin Komisi VIII itu orang yang susah di lupakan mudah- mudahan kami bukan orang susah kami selalu ingat ini Pak kami selalu ingat. Karena begini tugas kami Komisi VIII selaku Anggota DPR RI adalah salah satunya adalah bagian dari pengawasan. Jadi disanjung-sanjung tak wajar kita ingat ya itu Pak Ketua ya. Kemudian juga masalah E-Warong ini kalau boleh ini ke depan di tertibkan jangan ada lagi pemaksaan-pemaksaan penerima apa? Jadi untuk

- 36 - di ambil di warung-warung tertentu. Karena jangan sampai timbulnya indikasi bahwa para pendamping itu juga menjadi bagian dari pada pemasok sembako tersebut. Saya rasa itu saja Pak Ketua yang lain saya sudah oke tidak ada masalah. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

KETUA RAPAT/ F- P. GOLKAR (Dr. H. Tb. ACE HASAN SYADZILY, M.Si.): Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. Pak Jefry nanti setelah ini Pak Nanang.

F – P GERINDRA ( Dr. H. JEFRY ROMDONNY, SE., S.Sos., M.Si., M.M ) : Terima kasih Pimpinan Bismillahirahmannirahim Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Yang terhormat Pimpinan dan Anggota Komisi VIII baik yang hadir secara fisik maupun virtual; dan juga Pak Sekjen Pak Dirjen beserta jajarannya.

Melihat data belanja bansos yang tadi ditayangkan sekitar Rp28,7Trililun atau sekitar 94,4% dari total Rp30,4Triliun. Angka itu memang kami lihat sangat besar dan juga kami berharap semoga belanja bansos PKH ini benar-benar dapat di rasakan oleh KPM PKH. Pak Dirjen Linjamsos terkait perekrutan pendamping PKH beberapa waktu yang lalu sempat menjadi gaduh. Agar tidak terjadi kegaduhan kami minta dalam perekrutan pendamping PKH mohon diinformasikan secara transparan kepada publik. Jadi jangan hanya kelompok tertentu saja yang bisa mengakses informasi tersebut. Kami selaku Anggota DPR Komisi VIII dalam menjalankan fungsi pengawasan tolong diberikan kemudahan untuk mengakses by name by address pendamping PKH dan PKM PKH. Karena selama ini di lapangan tim kami sangat sulit sekali untuk mengakses data tersebut. Kemudian untuk Pak Dirjen Dayasos terkait ProKUS apakah ini ada irisannya dengan program KUBE? Saya mendapatkan informasi bahwa KUBE untuk tahun 2020 ditiadakan. Melihat bantuan yang disediakan dengan bantuan Rp 3,5 juta per unit usaha kami menilai bantuan itu terlalu kecil perlu ada penambahan nilai bantuannya sehingga penerima bantuan untuk modal usaha bisa bermanfaat maksimal oleh penerima manfaat. Kemudian untuk Pak Sekjen, kami sangat mendukung sekali program pemutakhiran DTKS ini karena sangat urgen untuk di laksanakan mengingat masih sering terjadi di lapangan carut-marut data penerima bansos sehingga menimbulkan konflik di masyarakat. Semoga dengan pemutakhiran ini

- 37 - setidaknya permasalahan-permasalahan mengenai bansos ini dapat menjadi lebih baik dan tepat sasaran terhadap masyarakat yang membutuhkan. Dan kami meminta kepada Pak Sekjen, anggota Komisi VIII diberikan kemudahan juga untuk mengakses DTKS tersebut. Kemudian untuk Inspektur Jenderal saya kira ini ada tugas penting melihat dari pada tugas dan fungsinya yang harus dilakukan yaitu pendampingan dan pengawasan serta audit outcome terkait pemutakhiran DTKS ini. Kehadiran Inspektorat Jenderal dalam pemutakhiran DTKS ini sangat penting agar data yang masuk itu benar-benar terverifikasi dan meminimalisir kesalahan, kesalahan DTKS ini punya dampak yang besar kepada ketepatan sasaran karena ini sangat penting dan fundamental. Jadi kalau kata orang Majalengka mah garbage in garbage out. Sekali lagi saya minta kepada Pak Ace memberikan fokus kepada perbaikan DTKS. Kalau perlu saya sampaikan ke Pak Menteri agar ada penugasan khusus kepada Pak Dirjen. Kemudian melihat dari realisasi anggaran tahun 2020 ini yang tanpa bansos beras ya? Baru mencapai 54,8% dengan nilai Rp124Miliar. Serapan ini sangat rendah mengingat kuartal ke3 dan tahun 2020 hanya tinggal 3 bulan lagi. Apalagi kalau ditilik dari realisasi bansos beras yang baru 3% ya tentu saja ini kendala apa dan kemudian juga strateginya apa supaya penyerapan ini lebih optimal ini bagaimana? Karena ya setidaknya dampak pandemi Covid-19 ini sangat di rasakan oleh rakyat. Saya yakin di Komisi VIII setuju percepatan ini dan kami di Komisi VIII siap membantu. Kemudian untuk realisasi Dirjen Pemberdayaan Sosial Perorangan Keluarga dan Lembaga Masyarakat yang ini baru 1% saya minta Pak Dirjen untuk menyegerakan dan menggenjot penyerapan anggaran mengingat rakyat sangat membutuhkan bantuan-bantuan sosial ini dan tentunya memanfaatkan produk lokal agar ekonomi daerah berputar. Ini mungkin yang sudah berjalan. Tapi kalau yang selanjutnya saya setuju dengan rekan saya tadi ke depannya dalam bentuk uang tunai setidaknya ini lebih bisa lebih efektif. Terkait realisasi dan konsentrasi perbantuan yang baru terealisasi 49 dan 33% mohon di jelaskan dan terkait dekonsentrasi dan tugas perbantuan yang belum di realisasi mohon ini dijelaskan. Kemudian untuk ProKUS menurut hemat saya jumlah KPM-nya harus di naikan ya minimal 10.000 KPM ini penting keberadaannya di masyarakat mungkin selain penambahan anggaran juga di sisihkan dari pengurangan anggaran program lain ini penting agar fokus dan secara signifikan memberdayakan ekonomi sosial masyarakat. Kemudian mohon di jelaskan juga mengenai KUBE yang di geser ini alasannya ini apa ya? Dan terakhir untuk Pak Dirjen Linjamsos dan Direktur Jaminan Sosial Keluarga pada tabel sasaran dan indikator atau output non prioritas nasional disebutkan target 100.000 calon KPM pengganti yang di validasi. Menurut hemat saya ini harus menurut hemat saya harus di dobel 10X kan menjadi Rp1juta terlalu sedikit dan terlalu lambat percepatannya. Padahal kabupaten/kota saja ada 500. Jadi hanya 200 KPM per Kabupaten kota yang divalidasi saya menaruh perhatian betul pada perbaikan DTKS dan penggantian KPM.

- 38 -

KETUA RAPAT/ F- P. GOLKAR (Dr. H. Tb. ACE HASAN SYADZILY, M.Si.): Pak ini sebentar ini kita perpanjang ya ini sudah jam 13.30 maksimal berarti jam 14.00.

F – P GERINDRA ( Dr. H. JEFRY ROMDONNY, SE., S.Sos., M.Si., M.M ) : Oke saya lanjutkan saya menaruh pergantian betul kepada DTKS dan penggantian KPM yang memang sudah tidak layak menerima bansos. Karena data ini sangat penting untuk keberhasilan program juga pergantian KPM ini penting agar tidak memunculkan kecemburuan sosial di desa-desa. Saya banyak menerima pengaduan bansos yang tidak tepat sasaran di desa-desa akibat DTKS yang berbasis dari tahun 2015. Jadi datanya data tahun 2015. Saya minta dengan sangat agar pergantian KPM di percepat dan jadi fokus. Demikian yang saya sampaikan terima kasih. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

KETUA RAPAT/ F- P. GOLKAR (Dr. H. Tb. ACE HASAN SYADZILY, M.Si.): Ya silakan Pak Nanang.

F – P DEMOKRAT ( Ir. H. NANANG SAMODRA, KA., M.Sc. ) : Terima kasih Pak Pimpinan. Para Ketua Wakil Ketua dan Anggota Komisi VIII yang saya hormati. Pak Sekjen beserta seluruh Eselon I dan staf yang hadir. Yang pertama untuk Pak Sekjen Pak Hartono, kembali masalah DTKS Pak. DTKS ini mohon segera ditertibkan karena kami melihat petugas- petugas di Kecamatan itu banyak titipan-titipan Pak. Jadi mudah dipengaruhi oleh apakah dia mau nyalon menjadi kepala daerah atau nyalon menjadi apa itu lewat situ bisa pesan Pak. Ini mohon di tertibkan. Pak syukur-syukur kalau di setiap desa punya petugas sendiri yang saya rasa bisa dibiayai oleh dana desa yang punya akses langsung untuk diberikan meng-entry data ke pusat jadi nanti diverifikasi data-data dari petugas di tingkat desa tadi. Yang kedua untuk Pak Sekjen juga, apakah di Kementerian sosial ada mengalokasikan dana untuk influencer Pak? Semoga tidak. Kemudian untuk Pak Asep Dirjen Fakir Miskin di sini niat kita sama untuk mendorong usaha kecil dan menengah. Mamun dalam pelaksanaannya saya melihat seperti di sampaikan oleh teman-teman terdahulu bahwa peranan bank itu masih sangat dominan. Tolong Pak Asep supaya dibatasi dibuatkan SOP atau aturan sehingga kita yang punya uang kita yang memberikan uang kok mereka yang mengatur bahkan warung-warungnya pun atau pembelian bahan itu masih mereka untuk. Ini mohon ditertibkan.

- 39 -

Demikian juga untuk Dirjen Fakir Miskin Pak Asep saya agak bingung membaca struktur organisasi Bapak. Bapak bagi wilayah menjadi 1,2 dan 3 pendekatannya apa itu Pak Menteri dulu atau Bu Menteri yang membuat itu pada saat itu? Karena Jawa Barat masuk ke Barat, Jawa Tengah masuk ke Tengah, Jawa Timur masuk ke Timur NTT yang sebelah Timur dekat Papua sana ke Tengah masuknya. Apakah pembagian dana atau apa sebagainya? tetapi saya melihat karakter per wilayahnya tidak terwakili di situ. Misalkan NTT lebih cocok ke daerah kepulauan dengan Maluku di sana. Jadi mungkin ini ya sekedar curhat saja. Kemudian Pak Pepen di Linjamsos, saya membaca dalam proposal atau usulan ini ada kategori penyakit kronis dalam komponen kesehatan. Bapak memfokuskan di penyakit TBC. Saya ingin usul Pak di Lombok pulaunya kecil tapi angka kematian atau usia harapan hidup terendah di Indonesia. Salah satu penyebabnya adalah di situ ada penyakit hepatitis bahkan di situ ada laboraturium hepatika yang khusus menganalisis masalah hepatitis ini. Nah mungkin perlu dipikirkan juga untuk menyembuhkan orang- orang yang sakit hepatitis, tidak hanya TBC saja. Karena hepatitis juga ada yang bisa di sembuhkan dan ada yang tidak bisa di sembuhkan. Kemudian untuk Pak Dirjen pemberdayaan sosial Pak Edi di sini sama dengan teman-teman yang lain ProkUS ini tolong di fokuskan supaya mereka bisa berdaya. Tadi Pak Jeffry sudah menanyakan irisannya dengan KUBE dan lain sebagainya. Kemudian masih juga pemberdayaan sosial masalah gelar-gelar kepahlawanan dan tanda jasa dan sebagainya ini kan di tempat Bapak. Pengalaman saya dulu mengurusi begini ada daerah yang tiap tahun mengusulkan, pokoknya dokumennya lengkap. Padahal kadang-kadang dokumennya tidak bisa divalidasi. Jadi tolong perkuatan-perkuatan di Direktorat Kepahlawanan ini supaya dalam memverifikasinya itu benar-benar obyektif jangan sampai karena ini getol mengusulkan langsung disetujui mohon kiranya itu diperhatikan. Yang terakhir untuk Pak Dirjen Rehabilitasi Sosial Pak Hari, di sini saya pertama terima kasih Pak saya dapat jaket Tagana. Hari ini saya pakai langsung karena saya ingat dulu saya menjadi PMI lama 5 tahun jadi bekerja sama dengan Tagana ini sangat dekat dan mudah-mudahan Tagana yang ada sekarang ini masih mempunyai nilai-nilai sosial yang sangat tinggi. Karena saya agak tercengang sedikit dengan teman-teman yang bukan Tagana tapi masih bagian di pilar-pilar sosial yaitu pendamping PKH. Pendamping PKH ini agak tercemar Pak, tadi juga terungkap. Pengalaman saya menghubungi mereka ini sangat sulit dan mereka sangat-sangat sakti untuk menentukan orang-orang siapa yang bisa mendapatkan bantuan. Nah ini mungkin ada intervensi dari mana ataupun penguasa atau parpol saya mungkin tidak tahu tapi mereka sangat-sangat berkuasa. Nah mohon kiranya ditertibkan ngono yo ngono ning ojo ngono terima kasih. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

- 40 -

KETUA RAPAT/ F- P. GOLKAR (Dr. H. Tb. ACE HASAN SYADZILY, M.Si.): Itu bahasa Lombok ya Pak ning ojo ngono, Oke Pak Kiai Bukhori silakan.

F – PKS ( K.H BUKHORI YUSUF , Lc., MA. ) : Terima kasih Pak. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Pak Pimpinan dan anggota Komisi VIII yang saya hormati. Serta Bapak Sekjen dan seluruh jajaran Eselon I; dan Semua staf yang saya hormati. Pertama ini kaitan dengan Pak Sekjen kami pada dasarnya mendukung Pak. Ada dua hal yang ingin saya tekankan Pak Sekjen. Satu terkait dengan DTKS ini, ini saya kira sebelum melakukan satu proses DTKS jika memungkinkan ada semacam satu program sosialisasi. Tadi kan prosesnya langsung kemudian ada beberapa proses-proses yang di Oktober Desember ini proses pengadaan hardware lalu kemudian pelatihan. Pelatihan ini kan petugas? Tapi masyarakat yang sekarang ini masih gaduh Pak terkait dengan DTKS itu. Nah karena supaya terjadi satu pra kondisi ada satu step yaitu step pra kondisi Pak sebelum ada pelatihan instruktur dan juga petugas PPS itu kalau memungkinkan. Dan karena itu kemudian kami sebagai Anggota DPR juga di berikan kemudahan untuk melakukan pengawasan. Yang kedua itu DTKS. Yang kedua Pak terkait dengan pembangunan kampus 2 Poltek kesos ya yang sifatnya multiyears kontrak ini. Pak Ketua, Pak Ace, dan Pak Ihksan, saya kira kita menjalankan fungsi pengawasan ya. Saya kira saya mengusulkan segera ada satu kunjungan spesifik ke tempat ini untuk kemudian kita bisa melihat lokasi dan kemudian apa yang sesungguhnya terjadi di sana. Saya kira itu dua hal yang terkait dengan Sekjen. Yang kedua yaitu terkait dengan program sembako ini Pak. Ini adalah terkait dengan Pak Asep ya penanggulangan fakir miskin Pak. Saya mendapat laporan berkali-kali ini terkait dengan masalah E-Warong dan juga peketan-paketan ini Pak. Ini memang saya kira perlu di tertibkan dan saya mendukung usulan teman-teman tadi itu. Teman-teman terkait dengan apa namanya perlu penertiban lah ini. Jangan sampai kemudian pada dasarnya kan uang yang di terima oleh KPM maksud saya, itu kan dia punya keleluasaan untuk menggunakan. Tetapi kemudian ada satu pemaksaan terselubung. Jadi pemaksaan terselubung untuk kemudian harus dia membeli dengan paket tertentu, dengan harga tertentu yang jauh lebih tinggi dari pada pasar. Jadi saya kira ini juga jadi perhatian. Yang berikutnya Pak tentunya ini terkait dengan Perlindungan Jaminan Sosial ini Pak. Ini kami mohon diberikan kemudahan untuk mengakses yang kurang lebih sekitar 1 Juta KPM yang akan digraduasi Pak. Supaya kita bisa bersinergi lebih baik di lapangan terkait dengan peningkatan pemberdayaan ekonomi ya. Walaupun ini sebenarnya bukan program Kementerian Koperasi

- 41 - tetapi saya kira punya irisan ini Pak. Irisan sama-sama menyelesaikan menuntaskan dan memberdayakan. Menuntaskan kemiskinan dan memberdayakan orang miskin begitu. Mah supaya nanti terjadi satu sinergi. Kalau kemudian kita bisa mendapatkan akses datanya ini saya kira nanti akan bersinergi lebih baik dan pengawasan kita lebih lancar. Yang ke empat berikutnya terkait dengan terhadap ini Pak ya ini Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial saya setuju Pak jadi arah ke depan saya kira tidak merehabilitasi sosial tidak kemudian pemerintah memfasilitasi berupa penanganan secara konsumtif ya. Tetapi memang harus memberdayakan saya setuju sekali. Jadi pemerintah memang ada balai-balai menangani. Tetapi ada proses pemberdayaan publik untuk menangani persoalan sosial ini. Jadi pelibatan publik harus lebih intens Pak. Nah karena itu kemudian kita perlu digandeng ini Pak karena kita orang-orang sosial juga. Selain kemudian kita memiliki fungsi pengawasan bahwa kita juga memiliki fungsi representasi. Nah fungsi representasi ini sebenarnya kita merepresentasikan orang fakir juga ini. Representasi masyarakat. Sehingga kita bisa bersama-sama dengan panti-panti masyarakat untuk kemudian bersama-sama bersinergi dengan kementerian sosial dalam menangani masalah sosial ini. Nah kemudian yang kedua khususnya yang terkait dengan masalah yang anak-anak yang bermasalah ini. Anak-anak yang bermasalah khususnya semacam autis dan seterusnya. Ini saya belum melihat di bagian Bapak ini mendapat bagian yang khusus ini dan bahkan ini kan mereka berkebutuhan khusus dalam pendidikannya. Tadi saya melihat ada program yang usia 18 tahun ke atas. Ini mereka secara usia 18 tahun tapi mentalnya masih 6 tahun ini problemnya. Dan saya lihat justru yang banyak melakukan ini adalah yaitu panti-panti sosial yang digerakkan oleh masyarakat bahkan kemudian termasuk kurikulumnya. Jadi ini juga merupakan perhatian Bapak jadi dan jumlah anak yang seperti ini autis saja setahu saya kurang lebih ada jutaan ya ada jutaan bukan ratusan ribu ada jutaan dari anak kita. Nah ini perlu mendapat perhatian. Nah berikutnya Pak masih terkait dengan saya kira itu untuk kaitan dengan rehabilitasi sosial.

KETUA RAPAT/ F- P. GOLKAR (Dr. H. Tb. ACE HASAN SYADZILY, M.Si.): Persingkat Pak mohon.

F – PKS ( K.H BUKHORI YUSUF, Lc., MA. ) : Ini sudah singkat sekali Pak, nah Pak Syahabudin ini terkait dengan pemberdayaan sosial Bapak Edi Suharto tadi ya? Pemberdayaan sosial ini tadi saya kira tadi Pak saya minta supaya. Nah ini kan pagu baru diselesaikan atau realisasikan masih 3,08% sangat kecil sekali. Jadi saya kira ini bagaimana cara menyelesaikannya supaya kemudian penyelesaiannya lebih baik lagi ke depan.

- 42 -

Kemudian yang terakhir Pak terkait dengan Badiklat Kesos ini kami setuju Pak, supaya melakukan satu sinergi dengan komisi apalagi kita sering melakukan kunjungan ke daerah baik terkait dengan masalah kunjungannya. Jadi yang paling terakhir dari terkait dengan Irjen ini Pak saya. Karena ini banyak temuan Pak saya mengusulkan supaya diundang secara khusus oleh Komisi VIII supaya kita bisa bicara lebih detail dan kemudian kita bisa memperbaiki ke depan, demikian Pak. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

KETUA RAPAT/ F- P. GOLKAR (Dr. H. Tb. ACE HASAN SYADZILY, M.Si.): Terima kasih Pak. Kami mohon maaf tidak bisa memberikan kesempatan kepada yang virtua. Karena sesuai dengan arahan dari Pimpinan DPR bahwa maksimal rapat itu hanya sampai 2,5 jam. Jadi artinya hanya dua jam setengah di era pandemi ini. Jadi kami mohon maaf kami sampaikan karena kita sudah lebih dari 2,5 jam. Jadi saya mohon maaf Pak. Karena kita juga di sini di bagi dalam kondisi yang mematuhi aturan protokol Covid ya mungkin kalaupun juga ada pertanyaan sebaiknya disampaikan secara tertulis saya persilakan Pak Ihsan

F – PKS (NURHASAN ZAIDI, S.Sos, I ) : Pimpinan biasanya Anggota Pak Ihsan dulu, biasanya gongnya Pimpinan.

KETUA RAPAT/ F- P. GOLKAR (Dr. H. Tb. ACE HASAN SYADZILY, M.Si.): Kita jam 2 ada rapat dengan Menteri Agama mohon singkat saja.

F – PKS (NURHASAN ZAIDI, S.Sos, I ) : Oh ya 1 menit mudah-mudahan sampai 2 menit Pak Ihsan punten biasanya finishingnya oleh Pimpinan jadi. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Para Dirjen yang saya hormati serta para stafnya Pimpinan Komisi terima kasih. Saya hanya beberapa catatan penting saja. Dari uraian para Dirjen ini saya telaah yang cukup banyak ini terlalu cerdas kalau saya hanya membaca detail. Saya hanya sisi scaning secara umum mungkin detailnya dalam rapat berikutnya. Saya hanya memberikan catatan ini rizki di Kemensos ini luar biasa besar dananya. Lagi-lagi persoalan klasik yang memang ini nanti di dalam perapian database di DTKS ya? Ini kemarin panja DTKS ini sudah kita bahas

- 43 - memang persoalannya tidak sederhana terkait dengan Undang-undang berbagai poin Undang-undang yang harus disinergikan. Tapi saya inginkan ini supaya lebih serius proses DTKS ini di benahi walaupun terkait dengan pemda. Ini tidak tahu ini pemda menteri bilang pemda, pemda bilang menteri atau dan lain-lain mungkin ini persoalan besar kita. Kemudian yang kedua, saya hanya memberikan catatan memang Kemensos ini sebuah pendanaan yang konsumtif. Saya menitik beratkan kepada Dirjen Pemberdayaan karena Pemberdayaan Sosial ini lebih kepada menciptakan bagaimana istilahnya menjadi muzaki. Menjadi konsumtif tapi tidak konsumtif. Jadi ini Dirjen Pemberdayaan Sosial ini lebih secara kapasitas dan anggaran mungkin harus di-push. Tapi juga efektivitasnya juga harus dana cukup besar tapi jangan sampai tidak tepat sasaran dan tidak optimal. Kemudian hal lain juga pelibatan publik ini juga penting tadi sudah di berikan catatan itu saja beberapa catatan Pimpinan, terima kasih. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

KETUA RAPAT/ F- P. GOLKAR (Dr. H. Tb. ACE HASAN SYADZILY, M.Si.): Pak Ihsan.

WAKIL KETUA/ F- PDIP ( H. M. IHSAN YUNUS, ME. Con. Std. ): Terima kasih Pimpinan. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat siang salam sejahtera untuk kita semua. Ihsan Yunus nomor Anggota A146 Fraksi PDI Perjuangan dapil Jambi. Yang terhormat Pimpinan Komisi Pak Ace. Yang terhormat para Anggota Komisi baik yang hadir secara virtual maupun fisik. Yang kami banggakan Bapak Sekjen dan seluruh Eselon I Pak Dirjen dan juga Pak Irjen yang hadir pada hari ini. Kami langsung saja setidaknya ada empat poin yang ingin kami soroti. Yang pertama adalah masalah temuan pengendapan anggaran di Himbara Pak. Saya rasa masalah ini jangan sampai terulang kembali dan kita seharusnya sudah paham bagaimana kemudian bisa meminimalisir pengendapan yang selama ini sudah terjadi. Apalagi kami juga sudah mengeluarkan banyak sekali anggaran untuk perbaikan DTKS. Jadi jangan sampai ada lagi. Kalaupun misalnya ada toh kita bisa mengurangi itu Pak kalau memang tidak tersalur ya dikurangi saja anggarannya. Alasannya kan ada data yang belum jelas dan seterusnya. Ya kalau begitu ya kita kurangi saja Pak untuk penyaluran itu begitu itu yang pertama.

- 44 -

Yang kedua permasalahan PSBB DKI Pak. Jadi per tanggal ini Detik.com hari minggu tanggal 13 September bahwa Pak Gubernur DKI menyatakan melakukan PSBB. Terus beliau akan memberikan bantuan sosial. Memberikan bantuan sosial terhadap masyarakat yang ada di Jakarta dan beliau mengatakan sesuai dengan data dari Kemensos itu kurang lebih 2 Juta warga dan pembiayaan ini akan dilakukan melalui APBD Kemensos dan APBN. Nah ini darimana Pak anggarannya? Kalau memang ada ya tentunya kita ingin tahu juga. Karena biar bagaimana ya selama itu memang untuk apa kepentingan orang banyak kepentingan khalayak banyak kepentingan umat tentunya kita pasti mempertimbangkan. Tapi jangan sampai kemudian merusak semua perencanaan yang sudah ada. Karena ini kemarin baru di injak rem keras-keras saya tidak tahu nanti kira-kira output nya seperti apa karena Jakarta semakin hari semakin banyak yang terkena Covid. Dan yang terakhir permasalahan bencana hal ini juga selalu kami sampaikan baik itu dengan BNPB maupun dengan Kemensos. Kita tahu anggaran bencana alam di tahun 2019 banyak berkurang karena dialihkan ke Pandemi Covid-19. Hal itu pasti menyebabkan banyak sekali bencana- bencana alam korban bencana alam yang tidak tertangani dengan baik. Oleh karena itu perencanaan untuk penanganan korban bencana alam baik itu dari sisi perlindungan sosial, pemulihan sosial. layanan dukungan harus di perhitungkan dengan baik. Karena apa? Kita berharap dan insyallah tahun depan itu pastinya akan banyak berkurang permasalahan pandemi Covid-19 dan kita berusaha kembali ke normal sehingga kita bisa kembali melayani apa saudara-saudara kita yang terkena bencana. Contohnya begini Pak tahun 2019 tercatat di BNPB 3.721 bencana alam yang terjadi. 477 meninggal, 109 orang sorry 3.415 luka-luka dan 6 juta orang mengungsi. Sedangkan targetnya itu hanya 127.000 untuk tahun depan. Kalau dari tahun 2020 sampai tanggal 3 September tercatat 1.944 bencana, 422 luka, 272 meninggal dan 3.871.000 mengungsi. Jadi memang anggarannya sangat minim sekali untuk bencana alam ini. Oleh karena itu tetap kita juga harus mempertimbangkan ke depannya harus ada juga anggaran yang cukup. Karena kalau dari lihat dari 2019 6Juta orang mengungsi, 2020 3.000.800 sedangkan di sini kan hanya 127 Juta untuk tanggap darurat dan 125.000 bencana, edukasi dan seterusnya. Saya rasa ya ini harus kita dukung juga lah untuk penanganan-penanganan bencana ke depannya. Karena memang dalam Undang-undang Kementerian Sosial adalah untuk menangani korban bencana. Saya rasa itu Pimpinan. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

KETUA RAPAT/ F- P. GOLKAR (Dr. H. Tb. ACE HASAN SYADZILY, M.Si.): Pak Sekjen dan seluruh Eselon I saya hanya ingin memberikan 2 hal. Pertama saya waktu reses kemarin melakukan kunjungan ke penerima PKH. Salah satu komponen pendidikan yang tidak masuk itu padahal dia adalah

- 45 - keluarga penerima PKH adalah yang sekolah di pesantren Pak. Itu dia belum tidak bisa dibiayai oleh PKH maksudnya masuk ke dalam komponen PKH. Saya tidak tahu saya kemarin kan saya datangin satu per satu KPM PKH. Saya tanya apakah anak Ibu mendapat kalau yang SMP dapat Pak tapi anak saya yang pesantren tidak dapat Pak katanya. Jadi saya kira konstituen. Jadi saya minta Pak yang di pesantren ya misalnya di madrasah, diniyah atau di pesantren itu masuk ke dalam komponen. Karena mereka juga anak bangsa Pak jadi perlu juga mereka mendapatkan komponen itu kalau tidak masuk itu Pak masalahnya hanya sekolah SMA, SMP, SD. Tapi yang pesantren tidak masuk kan itu tidak adil Pak mereka juga sama anak bangsa Pak. Atau orang-orang atau lembaga- lembaga yang memang masuk mungkin bahasanya yang sederajat itu ya. Tapi tidak menyebutkan nomenklatur pesantren. Padahal pesantren itu sudah sah sebagai lembaga pendidikan yang payung hukumnya juga jelas. Jadi oleh karena itu mohon pesantren ya, itu masuk menjadi salah satu komponen dalam pendidikan PKH Pak. Sebab waktu saya datang ke sana ke keluarga itu Ibu dapat berapa? “3 anak saya dapat tapi yang satu di pesantren tidak dapat Pak” katanya jadi mohon jangan sampai ada ketimpangan ketidakadilan. Yang kedua ini masih tidak konsisten Pak sebetulnya soal yang lanjut usia di bahannya Pak Hari itu penduduk usia lanjut usia terlantar 60 tahun ke atas tapi kalau di sini di Dirjennya Pak Linjamsos lanjut usia 70 tahun begitu jadi mohon nanti di apa namanya dipikirkan itu Pak apa namanya supaya ada keseragaman saja apalagi kita sekarang di Komisi VIII sudah memasukkan Undang-undang Lanjut Usia menjadi undang-undang prioritas dalam pembahasan. Nah Bapak Ibu sekalian saya tidak ingin berlama-lama. Saya usul saja ya ini yang di sampaikan oleh para Anggota sebetulnya adalah kebanyakan adalah saran-saran ya dan saya kira itu nanti akan ditampung di dalam kesimpulan kita. Saya usul mungkin tidak perlu ditanggapi ya. Kalau pun juga perlu ditanggapi sebaiknya kami mohon disampaikan secara tertulis kepada kami. Kita langsung ke kesimpulan bagaimana setuju? Oke kita langsung ke kesimpulan ya.

- 46 -

Draf Kesimpulan Rapat Dengar Pendapat Komisi VIII DPR RI dengan Sekretariat Jenderal, Direktorat Jenderal Penanganan Fakir Miskin, Direktorat Jenderal Perlindungan Jaminan Sosial, Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial, Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial, Kepala Badan Pendidikan Penelitian dan Penyuluhan Sosial dan Inspektur Jenderal Kementerian Sosial Republik Indonesia Masa persidangan I tahun sidang 2020-2021 Senin, 14 September 2020. Pada Rapat Dengar Pendapat Komisi VIII DPR RI dengan Sekretaris Jenderal, Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin, Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial, Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial, Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial, Kepala Badan Penelitian Penyuluhan Sosial dan Inspektur Jenderal Kementerian Sosial Republik Indonesia dengan agenda “Pendalaman Pembahasan RKA K/L Tahun 2021 Isu-Isu Aktual dan Solusinya” dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut. 1. Komisi VIII DPR RI dapat menerima Pagu Anggaran kementerian sosial Republik Indonesia tahun 2021 sebesar Rp.92.817.590.291.000. Dengan rincian berdasarkan unit kerja dan program sebagai berikut: a. Sekretariat Jenderal Rp.2.159.314.886.000 yang terdiri atas: . Program Perlindungan Sosial sebesar Rp.1.355.917.176.000. . Program Dukungan Manajemen Rp.803.397.710.310.000 b. Direktorat Jenderal Penanganan Fakir Miskin Rp.57.256.152.505.000 . Program Perlindungan Sosial Rp.57.203.177.091.000 . Dukungan Manajemen Sebesar Rp.52.975.414.000 c. Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Rp.30.93.505.300.000 . Program Perlindungan Sosial sebesar Rp30.893.292.800.000 . Dukungan Program Manajemen Rp100.212.500.000 d. Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial Rp1.517.485.787.000. Terdiri atas: . Program Perlindungan Sosial Rp.1.726.741.751.000 . Program Dukungan Manajemen Rp.240.744.036.000

47

e. Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial sebesar Rp.456.207.360.000 yang terdiri atas: . Program Perlindungan Sosial Rp.403.868.000.545 . Program Dukungan Manajemen Rp.52.338.815.000

f. Badan Pendidikan dan Penelitian dan Penyuluhan Sosial Rp.391.515.950.000 yang terdiri atas . Program Perlindungan Sosial Rp.260.331.573.000 . Program Dukungan Manajemen Rp.175.184.377.000 g. Kemudian inspektorat Jenderal. Program Dukungan Manajemen sebesar Rp.43.408.503.000.

2. Komisi VIII DPR RI meminta Sekretaris Jenderal dan Pejabat Eselon I Kementerian Sosial RI agar sungguh-sungguh memperhatikan dan menindak lanjuti pandangan dan pendapat Pimpinan serta Anggota Komisi Anggota DPR RI sebagai berikut

a. Penguatan basis Data Terpadu Kesejahteraan Sosial atau DTKS secara terintegrasi terencana dan dukungan sistem yang memadai. b. Meningkatkan sinergitas dalam pelaksanaan program perlindungan dan bantuan sosial dalam rangka menangani dampak dari Covid-19. c. Penguatan kewirausahaan sosial secara menyeluruh dan keberlanjutan. d. Penguatan tenaga pendamping program kesejahteraan sosial yang dilaksanakan di daerah. e. Memasukkan sistem pendidikan pesantren sebagai komponen penerima keluarga penerima program keluarga harapan.

Dari Anggota ada yang di usulkan kalau tidak saya persilakan kepada Pak Sekjen silakan.

SEKJEN KEMENSOS (HARTONO LARAS) : Terima kasih Pak Pimpinan. Pak Ketua Komisi VIII yang kami hormati; Bapak Anggota dewan yang langsung maupun virtual. Pada prinsipnya kami dari draf kesimpulan ini. Namun tadi kami diskusi yang terakhir saja ini Pak. Pimpinan tadi kaget kami mendengar apa yang di sampaikan Bapak yang terkait dengan sesuatu kami diskusi sama Pak Dirjen mungkin kata memasukkan tadi kami diganti dengan memastikan. Mungkin

48 ada yang lain silakan tambahan. Mungkin secara umum sudah sesuai, terima kasih.

DIRJEN REHABILITASI SOSIAL KEMENSOS : Baik terima kasih Pak Sekjen. Bapak Pimpinan yang kami hormati Karena ini baru pertama kali di tahun 2021 akan memperkuat UPT Kementerian Sosial maka mohon dukungannya untuk memasukkan 1 kesimpulan. Yaitu mungkin poin F penguatan program asistensi rehabilitasi sosial yang di laksanakan di UPT Kemensos dan panti-panti sosial masyarakat seperti yang tadi Pak Buchori sampaikan. Asistensi rehabilitasi sosial. Tidak pakai dan (atensi) di belakangnya.

KETUA RAPAT/ F- P. GOLKAR (Dr. H. Tb. ACE HASAN SYADZILY, M.Si.): Nomenklatur baru ya Pak atensi itu

DIRJEN REHABILITASI SOSIAL KEMENSOS : Iya Pak baru kami lagi mempersiapkan pedoman juga.

KETUA RAPAT/ F- P. GOLKAR (Dr. H. Tb. ACE HASAN SYADZILY, M.Si.): Penguatan program asistensi rehabilitasi sosial (atensi) huruf besar semua tidak apa-apa.

DIRJEN PEMBERDAYAAN SOSIAL KEMENSOS:

Yang di laksanakan di UPT Kemensos dan panti-panti sosial masyarakat. Atau UPT Pemerintah saja Pak. Kemensos dan pemda, UPT Kemensos /Pemerintah Daerah, saya kira itu terima kasih.

KETUA RAPAT/ F- P. GOLKAR (Dr. H. Tb. ACE HASAN SYADZILY, M.Si.):

Cukup, silakan Pak Asep.

49

DIRJEN PEMBERDAYAAN SOSIAL KEMENSOS: Sedikit saja yang bagian C itu di tambahkan penguatan program kewirausahaan sosial dan Puskesos secara menyeluruh dan keberlanjutan karena itu termasuk dua paket yang isu-isu krusial, terima kasih.

KETUA RAPAT/ F- P. GOLKAR (Dr. H. Tb. ACE HASAN SYADZILY, M.Si.): Silakan Pak Asep.

DIRJEN PENANGANAN FAKIR MISKIN KEMENSOS: Untuk di Dirjen Penanganan Fakir Miskin Pak Pimpinan, program perlindungan alokasinya bukan Rp57 Triliun tapi Rp56.586.000.000.000. Kemudian untuk dukungan manajemennya Rp676Miliar

KETUA RAPAT/ F- P. GOLKAR (Dr. H. Tb. ACE HASAN SYADZILY, M.Si.): Ini penting ini program penanganan fakir miskin program sosialnya berapa? 57 Triliun?

DIRJEN PENANGANAN FAKIR MISKIN KEMENSOS: Rp.56.580.000.000.000. Kemudian untuk, 580 miliar terus nolnya sembilan.

KETUA RAPAT: Terus nolnya Sembilan ya?

DIRJEN PENANGANAN FAKIR MISKIN : Kemudian untuk program dukungan manajemennya Pak Pimpinan Rp.676.152.505.000. Lalau di matriks di halaman 18 tadi disajikan.

KETUA RAPAT/ F- P. GOLKAR (Dr. H. Tb. ACE HASAN SYADZILY, M.Si.): Oke mungkin angka-angka ada yang dikoreksi? Cukup. Cukup ya? Oke. Bapak Ibu sekalian terima kasih atas masukannya, pendapatnya serta berbagai macam kritikannya saya kira ya untuk Kementerian Sosial. Sebelum kami tutup kami silakan clossing statemet dari Pak Sekjen mewakili pejabat Eselon I.

50

SEKJEN KEMENSOS (HARTONO LARAS) : Terima kasih Bapak Pimpinan. Bapak Ketua dan Bapak Wakil Ketua Bapak Ibu Anggota Komisi VIII yang kami hormati. Saya kira tidak ada kata maupun pantun yang pantas kami sampaikan kecuali ucapan terima kasih. Penghargaan yang luar biasa Bapak-bapak Anggota Komisi VIII DPR RI Pak Ketua, Pak wakil dan seluruhnya atas dukungan anggaran Kementerian Sosial bukan hanya 2021 tetapi di tahun 2020 dan juga kami berharap pada tahun-tahun yang akan datang. Terima kasih kurang lebihnya mohon maaf. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

KETUA RAPAT/ F- P. GOLKAR (Dr. H. Tb. ACE HASAN SYADZILY, M.Si.): Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. Tepuk tangan untuk kita semua Bapak-Ibu sekalian. Terima kasih kami sampaikan kepada Pak Sekjen dan Pak Dirjen Pejabat Eselon I dan seluruh jajaran Kementerian Sosial atas penjelasan dan tanggapannya tadi ya secara singkat. Demikian rapat kita kali ini tentu kami nanti kita akan coba menindaklanjuti lebih lanjut kapan-kapan kita agendakan dalam situasi yang lebih kondusif ya masing-masing Eselon I untuk mendapatkan masukan- masukan yang lebih detail lagi. Demikian Bapak Ibu sekalian. Semoga apa yang kita lakukan pada siang hari ini menjadi sumbangsih buat bangsa dan negara kita di tengah pandemi Covid-19 ini dan tentu kita berdoa semoga Covid-19 bisa segera berakhir. Demikian acara ini kami tutup dengan pembacaan Hamdallah (alhamdulillahhirabbil alamin) maka berakhirlah rapat kita pada hari ini.

Wallahul humaffiq ahwamit tharieq Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

(RAPAT DITUTUP PUKUL 14:05 WIB)

Jakarta, 14 September 2020 a.n. KETUA RAPAT SEKRETARIS RAPAT,

Sigit Bawono Prasetyo, S.Sos., M.Si. NIP. 197309261997031001

51