Makna Ritual Mulud Dalam Mewujudkan Popularitas Golok Ciomas
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Makna Ritual Mulud..... (Risa Nopianti) 111 MAKNA RITUAL MULUD DALAM MEWUJUDKAN POPULARITAS GOLOK CIOMAS THE RITUAL MEANING OF MULUD IN CIOMAS MACHETE POPULARITY Risa Nopianti Balai Pelestarian Nilai Budaya Bandung Jalan Cinambo No.136 Ujungberung – Bandung e-mail : [email protected] Naskah Diterima: 9 Januari 2017 Naskah Direvisi: 15 Februari 2017 Naskah Disetujui: 23 Februari 2017 Abstrak Penelitian difokuskan kepada ritual Mulud golok Ciomas yang diselenggarakan setiap tanggal 12 Mulud. Ritual ini berfungsi sebagai ajang silaturahmi para pemilik golok Ciomas, hingga golok Ciomas akhirnya dapat dikenal dan mengharumkan nama Ciomas. Prosesi ritual ngoles/ngulas pada golok Ciomas yang telah jadi, dan tempa pada besi bakal pembuatan golok Ciomas, merupakan filosofi bertemunya antara guru dan murid yang hanya terjadi satu tahun sekali yaitu pada bulan Mulud. Pertanyaannya kemudian bagaimana ritual tersebut diselenggarakan hingga menarik minat masyarakat, kemudian faktor-faktor apa saja yang ada dalam sistem ritual Mulud, yang menjadikan golok Ciomas begitu populer di mata masyarakat. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan etnografis. Adapun data diperoleh melalui proses wawancara, pengamatan, dan studi pustaka. Akhirnya penelitian ini menemukan bahwa kepopuleran golok Ciomas dicapai karena adanya usaha dan kerja sama yang erat antara beberapa stakeholder yang ada di lingkaran golok Ciomas yaitu pande golok, pemimpin ritual, dan pemegang pusaka godam Si Denok. Kata kunci: golok, Ciomas, ritual Mulud. Abstract The study focuses on the Mulud ritual of Ciomas machete held annually on 12 of Mulud. This ritual serves as a gathering place of Ciomas machete owners, and then Ciomas machete finally can be popular and becomes the icon of the Ciomas. Ritual procession of ngoles or ngulas of finished Ciomas machete, and wrought iron of Ciomas machete designate, become a meeting philosophy between teachers and students that only happens once in a year, i.e. in Mulud. The question is then how the ritual is held to attract people, and then what factors are presented in the system of Mulud ritual which makes Ciomas machete, becomes so popular. This research is conducted by applying a qualitative method with ethnographic approach. The data is obtained through interviews, observation, and literature study. Finally, it is found that the Ciomas machete achieved popularity for the efforts and close cooperation between multiple stakeholders in the circle of Ciomas. It is Pande, a leader of the ritual, and the holder of the heritage sledgehammer, Si Denok. Keywords: machete, Ciomas, Mulud ritual. A. PENDAHULUAN Sedangkan sebagai makhluk sosial Pada hakikatnya manusia adalah manusia secara nyata diciptakan untuk makhluk individu, sosial, dan religius. hidup berkelompok, serta saling Sebagai individu manusia dianugerahi akal melengkapi antara satu dan yang lainnya. untuk berfikir dan nafsu untuk Kemudian yang terakhir adalah manusia menyalurkan keinginan biologisnya. sebagai makhluk religius, yang berarti 112 Patanjala Vol. 9 No. 1 Maret 2017: 111-126 bahwa dengan akal yang dimilikinya sehingga agama pun berjalan atau bahkan berfikir mengenai sesuatu yang besar yang akomodatif dengan nilai-nilai budaya yang terkait dengan keyakinan akan hal-hal sedang dianut masyarakat bersangkutan yang bersifat gaib dan sakral. Hingga (Ghazali, 2011: 31). kemudian timbul suatu kepercayaan dan Dalam hal tersebut dikatakan keyakinan. bahwa agama memiliki fungsi sebagai Otak, fikiran dan daya nalar yang integratif factor atau fungsi menyatukan, dimiliki manusia merupakan anugerah yaitu pengaruh yang bersifat positif atau yang paling sempurna yang diberikan pengaruh yang menyatukan. Atau dengan Tuhan. Melalui kesempurnaannya itu kata lain berfungsi untuk memelihara dan manusia bisa berpikir, bertindak, berusaha, menumbuhkan sikap solidaritas di antara dan bisa menentukan mana yang benar dan sesama individu atau kelompok. baik. Begitu pula mengenai kepercayaan Solidaritas merupakan ekspresi dari dan keyakinannya terhadap Tuhan, yang tingkah laku beragama (Ghazali, 2011: diperolehnya melalui proses berfikir. 33). Evolusi berfikir manusia mengenai Sebagai wujud nyata dari keberadaan Tuhan dan agama telah ada solidaritas beragama adalah ritus atau semenjak manusia hadir di muka bumi atau ritual. Ritual juga menggambarkan sikap dalam arti lain, lahirnya agama dan penghormatan masyarakat terhadap kepercayaan umurnya setua manusia itu sesuatu yang berkuasa dengan sendiri. Hingga beberapa ahli telah persembahan-persembahan di dalamnya. menelaah berbagai teori mengenai hal Salah satu ritual penghormatan kepada tersebut, dimulai dari teori yang paling leluhur adalah ritual Mulud golok Ciomas, sederhana hingga yang paling kompleks. yang dimaksudkan sebagai penghormatan Agama sebagai bentuk keyakinan kepada leluhur Ciomas, yaitu Ki Cengkuk manusia terhadap sesuatu yang bersifat yang telah berjasa menciptakan sebuah supernatural memiliki fungsi serta golok yang sangat istimewa. berdampak cukup luas bagi manusia dalam Golok tersebut kemudian dikenal kehidupannya sehari-hari. Agama memiliki dengan nama golok Ciomas. Popularitas nilai-nilai yang dijadikan petunjuk dan golok Ciomas muncul karena pegangan hidup bagi kehidupan manusia keistimewaannya, dimulai dari proses sebagai orang per orang maupun dalam pembuatannya yang dipenuhi oleh ritual- hubungannya dengan kehidupan ritual dan persyaratan-persyaratan tertentu, bermasyarakat. Selain itu agama juga alat dan bahan yang khusus harus berasal memiliki fungsi sosial yaitu menciptakan dari Ciomas, serta keberadaan pande atau suatu ikatan bersama baik antara anggota- pembuat golok yang hanya mampu anggota beberapa masyarakat maupun dilakukan oleh satu keluarga saja. dalam kewajiban-kewajiban sosial yang Fenomena golok Ciomas menarik untuk mempersatukan mereka1. ditelusuri lebih jauh utamanya unsur-unsur Setiap kelompok masyarakat mistis, magis dan faktor-faktor lain yang memiliki kebudayaannya masing-masing. melekat daripadanya, sehingga golok Kebudayaan yang hidup pada suatu Ciomas menjadi populer di masyarakat. masyarakat, pada dasarnya merupakan Beberapa penelitian mengenai gambaran dari pola pikir, tingkah laku, dan golok Ciomas pernah ditulis oleh para nilai yang dianut oleh masyarakat yang peneliti, khususnya mereka yang konsen bersangkutan. Dari sudut pandang ini, terhadap kebudayaan Banten. Beberapa di agama di satu sisi memberikan kontribusi antaranya adalah tulisan-tulisan Ayatullah terhadap nilai-nilai budaya yang ada, Humaeni mengenai Ritual, Kepercayaan Lokal, dan Identitas Budaya Masyarakat Ciomas Banten. Dalam tulisannya ini 1 Mahakarya, 2012. Makna Ritual Mulud..... (Risa Nopianti) 113 Humaeni menganalisa bahwa ritual-ritual deskriptif yang digunakan untuk yang dilakukan oleh masyarakat Ciomas menggambarkan atau menganalisis suatu terkait dengan keberadaan golok Ciomas di hasil penelitian tetapi tidak digunakan dalamnya, memiliki fungsi untuk untuk membuat kesimpulan yang lebih menghapus pandangan negatif yang luas.” melekat pada citra jawara yang banyak Sebuah penelitian kualitatif lebih terdapat di Ciomas, selain itu ritual-ritual menekankan proses daripada hasil. tersebut juga memiliki fungsi sosial yaitu Sehingga rangkaian proses yang ditempuh untuk merekatkan solidaritas sosial di haruslah sesuai dan sistematis. antara sesama masyarakat. Ayatullah Sebagaimana yang disampaikan Moleong Humaeni juga menulis mengenai Makna (2000: 4-8) bahwa ciri penelitian kualitatif Kultural Mitos dalam Budaya Masyarakat di antaranya; lingkungan alamiah sebagai Banten. Pada penelitian ini Humaeni sumber data, manusia sebagai alat, metode menemukan bahwa keberadaan mitos pada kulitatif, analisis data secara induktif, masyarakat Banten, sedikit banyak, grounded theory, deskriptif, ada batas yang berpengaruh terhadap kehidupan sosial ditentukan fokus, lebih mementingkan keagamaan masyarakat Banten. Mitos, proses daripada hasil, ada kriteria khusus dalam beberapa hal, juga memiliki fungsi untuk keabsahan data, desain bersifat dan peran yang cukup signifikan bagi sementara, hasil penelitian dirundingkan masyarakat Banten seperti untuk dan disepakati bersama. mengukuhkan sesuatu, menjaga identitas Penelitian kualitatif dimulai kultural dan solidaritas masyarakat, serta dengan mengumpulkan data-data primer mempertahankan prestise dan status sosial. dan sekunder, yang diperoleh melalui Mengacu pada rujukan beberapa teknik wawancara, pengamatan, dan tulisan di atas, penulis tertarik pada pencermatan. Kemudian data diolah dan popularitas yang ada pada golok Ciomas. dianalisa secara induktif, sehingga dapat Hal tersebut dirasa penulis belum ada yang dipaparkan secara deskriptif dengan tujuan meneliti sebelumnya maka dengan ini utamanya menjawab pertanyaan penelitian penulis ingin mengetahui bagaimana, oleh yang telah diajukan. siapa saja, serta faktor-faktor apa saja yang menopang popularitas golok Ciomas, 1. Pendekatan Teoritis sehingga mampu menjadi ikon Banten a. Religi, Ritual, Mistis, dan Magis. sekaligus kebanggaan masyarakat Banten, Agama atau para ahli lainnya sekaligus juga melihat bagaimana, oleh menyebut religi merupakan sesuatu yang siapa, dan seperti apa Ritual Mulud bersifat given yang telah ada pada diri dilaksanakan. manusia semenjak lahir. Menurut Durkheim agama adalah sesuatu yang B. METODE PENELITIAN bersifat sosial, artinya sekalipun agama Berdasarkan proses dan hasil yang sudah melekat pada diri individu-individu dilakukan, penelitian ini merupakan jenis namun hal tersebut bersifat