<<

1

PERJUANGAN DALAM PERLUASAN WILAYAH KEKUASAAN DI TAHUN 1336-1364

Lilih Rahmawati, Tontowi Amsia, Wakidi FKIP Unila Jalan. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung 35145 Telepon (0721) 704 947 faximile (0721) 704 624 e-mail : [email protected] Telp 085758610441

ABSTRACT

Gajah Mada was a character who was instrumental in the expansion of Majapahit empire in the archipelago. Formulation of the problem in this study, namely "whether the forms of struggle Gajah Mada in expansion territory of Majapahit in the archipelago in 1336-1364?". Purpose of this study was to determine the form of the struggle Gajah Mada in expansion territory of Majapahit in the archipelago in 1336-1364. Methods used in this study is matode historical research. Data collection techniques used were technical literature and documentation, while the techniques of data analysis is the analysis of qualitative data. The results of data analysis showed that the shape of struggle Gajah Mada in expansion territory of Majapahit the archipelago in 1336-1364 through conquest by military offensives and diplomacy. Conquest by way of a military strike conquered kingdoms, Sultanates Aru-Barumun, empire kuntu-Kampar, Pasai ocean empire, kingdom Tumasik (), a kingdom in the homeland Tanjungnegara (Borneo), Selaparang kingdom, and the kingdom Dompo to the surrounding islands. While the conquest by way of diplomacy conducted by Galuh .

Keyword: struggle Gajah Mada

ABSTRAK

Gajah Mada adalah tokoh yang sangat berperan dalam perluasan wilayah kekuasaan Majapahit di Nusantara. Rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu “Apakah bentuk perjuangan Gajah Mada tahun 1336-1364 ?”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk perjuangan Gajah Mada dalam perluasan Wilayah kekuasaan Majapahit di Nusantara tahun 1336-1364. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian historis. Tehnik pengumpulan data yang digunakan adalah tehnik kepustakaan dan dokumentasi, sedangkan tehnik analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif. Hasil dari analisis data menunjukkan bahwa bentuk perjuangan Gajah Mada dalam perluasan wilayah Majapahit di Nusantara tahun 1336-1364 yakni melalui penaklukan dengan cara Serangan Militer dan diplomasi. Pernaklukan dengan cara serangan militer berhasil menaklukan Kerajaan Dharmasraya, Kesultanan Aru-Barumun, Kesultanan Kantu-Kampar, Kesultanan Samudera Pasai, Kerajaan Tumasik (Singapura), Kerajaan di Nusa Tanjung Negara (), Kerajaan Selaparang dan Kerajaan Dompo hingga Pulau-pulau disekitarnya, sedangkan penaklukan dengan cara Diplomasi dilakukan dengan Kerajaan Sunda Galuh.

Kata kunci: Perjuangan Gajah Mada

2

PENDAHULUAN berusaha meluaskan hegemoninya diantaranya di Thailand (Kerajaan Majapahit adalah salah satu Kerajaan di Syangkaayudhyapura dan Darmmanagari), di yang pernah berdiri pada tahun Myanmar (Kerajaan Marutma dan Rajapura), 1293-1478 Masehi dengan di Kamboja dan di wilayah Vietnam sekarang sebagai pendirinya, yang memerintah dari (Champa dan Yawana). Semua Kerajaan tahun 1293-1309 Masehi. Wilayah Kerajaan tersebut berkembang bersamaan dengan Majapahit pada awal pemerintahan Raden Kerajaan Majapahit di Jawa bagian Timur. Wijaya mencangkup , Singasari, dan Gajah Mada menyadari hal itu berupaya Madura. Sejak awal berdirinya Kerajaan membendung pengaruh kerajaan- kerajaan di Majapahit, sudah diwarnai dengan banyak Asia Tenggara tersebut agar tidak sampai pemberontakan yang dilakukan oleh Pejabat menyebar di kepulauan Nusantara. Karena Kerajaan. sebab itu, Gajah Mada yakin Majapahit yang Pada saat terjadi pemberontakan yang pantas mengembangkan pengaruhnya di dilakukan Ra Kuti, Gajah Mada yang pulau-pulau Nusantara, bukan kerajaan- menjabat sebagai komando pasukan khusus kerajaan di Asia Tenggara. Bhayangkara sedang memimpin pasukannya Atas dorongan situasi yang demikian, untuk menjaga keamanan di Kerajaan. Gajah Gajah Mada membuktikan sumpahnya Mada tampil untuk mengatasi pemberontakan dengan cara melakukan ekspedisi angkatan tersebut dan berhasil menyelamatkan Prabu laut. Mengandalkan kekuatan Militer pasukan . tentara Majapahit, Gajah Mada memimpin Atas jasanya, Gajah Mada diangkat pasukannya melakukan penaklukan yang sebagai Patih dan dua tahun dilakukan dalam bentuk serangan Militer kemudian ia diangkat sebagai Patih di untuk menaklukkan daerah-daerah yang Kerajaan Kediri (Daha). Perjalanan karier berada di luar Jawa demi memperkuat Gajah Mada tidak hanya berhenti menjadi kekuasaan Majapahit di Nusantara. Gajah Patih Kediri (Daha), bahkan berkat jasanya Mada tidak hanya melakukan penaklukan menumpas pemberontakan di Sadeng dan melalui serangan Militer, akan tetapi juga Keta yang hendak merebut kekuasaan terlibat Diplomasi. Majapahit, Gajah Mada diangkat menjadi Dengan demikian, berdasarkan uraian di Patih Amangkubhumi di Majapahit. Pada saat atas penulis tertarik untuk mengkaji lebih pelantikan Gajah Mada sebagai Patih terkait mengenai bentuk perjuangan Gajah Amangkubhumi di Majapahit, Ia Mada dalam perluasan wilayah kekuasaan mengucapkan sumpah yang terkenal dengan Majapahit di Nusantara. nama Sumpah yang berbunyi: “Jika telah berhasil menundukkan Nusantara, saya METODE PENELITIAN baru akan istirahat. Jika Gurun, Seran, Tanjungpura, Haru, , Dompo, , Metode merupakan jalan yang berkaitan Sunda, , Tumasik, telah tunduk, dengan cara kerja dalam mencapai sasaran saya baru akan istirahat” (Slamet Muljana, yang diperlukan bagi penggunanya, sehingga 2005: 249). dapat memahami objek sasaran yang Sumpah yang berisikan tentang dikehendaki dalam upaya mencapai sasaran penaklukkan daerah-daerah di luar Jawa atau tujuan pemecahan permasalahan (Joko untuk digabungkan dengan Kerajaan Subagyo, 2006: Halaman 1). Majapahit. Program politik Nusantara Metode yang digunakan dalam penelitian dimaksudkan untuk memupuk keagungan ini adalah metode penelitian historis, karena Kerajaan Majapahit. Kerajaan Majapahit penelitian ini mengambil objek dari peristiwa- diidentifikasikan dengan Kerajaan Jawa. peristiwa yang terjadi pada masa lalu. Maka dari itu politik Nusantara dimaksudkan Menurut Louis Gottschalk, metode historis untuk pengagungan Kerajaan Jawa. adalah proses menguji dan menganalisa Pada masa itu di wilayah Asia Tenggara secara kritis rekaman dan peninggalan masa bermunculan beberapa Kerajaan yang lalu (Louis Gottschalk, 1986: 32). 3

Variabel sebagai segala sesuatu yang akan Teknik analisis data yang digunakan menjadi objek pengamatan penelitian, adalah teknik analisis data data kualitatif. sedangkan variabel penelitian sebagai faktor- Karena dalam penelitian ini, data-data yang faktor yang berperanan dalam peristiwa atau bersifat kualitatif dideskripsikan dalam gejala yang akan diteliti (Sumadi Suryabrata, bentuk kalimat atau kata-kata, untuk 2000: 72). Variabel penelitian ini adalah selanjutnya dianalisis sesuai dengan merupakan konsep dari gejala yang bervariasi permasalahan yang diteliti. Tujuan dari yaitu objek penelitian. Variabel adalah penelitian ini adalah untuk mengetahui sesuatu yang menjadi objek penelitian atau Bentuk Perjuangan Gajah Mada dalam faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa Perluasan Wilayah Kekuasaan Majapahit di atau gejala yang akan diteliti (Suharsimi Nusantara tahun 1336-1364. Arikunto, 1989: 78). Berdasarkan pendapat di atas dapat HASIL DAN PEMBAHASAN disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan variabel penelitian adalah sebuah objek yang Pada abad ke-14 M Kerajaan Majapahit mempunyai nilai dan menjadi pusat perhatian merupakan kekuasaan besar di Asia dalam sebuah penelitian. Dalam penelitian ini Tenggara, menggantikan posisi Kerajaan variabel yang digunakan adalah variabel Mataram sebagai Negara Pertanian dan juga tunggal dengan fokus penelitian pada menggantikan posisi Kerajaan Sriwijaya perjuangan Gajah Mada dalam perluasan sebagai Negara Maritim. Kerajaan Majapahit wilayah kekuasaan Majapahit di Nusantara mencapai puncak kejayaan pada abad ke-14 tahun 1336- 1364. M, ketika Majapahit berhasil menguasai Dalam penelitian ini penulis menggunakan seluruh Nusantara bahkan pengaruhnya teknik pengumpulan data dengan meluas sampai ke Negara-negara tetangga. menggunakan teknik kepustakaan dan Kerajaan Majapahit di bawah Raden Wijaya, dokumentasi. Teknik Kepustakaan adalah , dan Gajah Mada telah suatu cara untuk mendapatkan informasi berkembang pesat menjadi Kerajaan besar secara lengkap serta untuk menentukan yang mampu memberikan jaminan bagi tindakan yang akan diambil sebagai langkah keamanan perdagangan di wilayah Nusantara. penting dalam kegiatan ilmiah (Joko Terungkap dalam catatan sejarah bahwa Subagyo,2006: 109). pengaruh Kerajaan Majapahit telah sampai Menurut Koentjaraningrat, studi pustaka ke beberapa wilayah Negara asing, adalah suatu cara pengumpulan data dan diantaranya: Siam, Ayuthia, Lagor, Campa informasi dengan bantuan bermacam-macam (Kamboja), Anam, India, Filipina, China. materi yang terdapat diruangan perpustakaan, Keberhasilan Kerajaan Majapahit misalnya koran, catatan-catatan, kisah-kisah mewujudkan isi Sumpah Palapa, selain karena sejarah, dokumen, dan sebagainya yang semangat kebangsaan patriotik di bawah relevan dengan penelitian (Koentjaraningrat, komando Mahapatih Gajah Mada, juga 1997: 8). didukung oleh keberhasilan Majapahit dalam Tehnik dokumentasi yaitu mencari data mengembangkan teknologi bahari berupa mengenai hal-hal atau variable yang berupa kapal bercadik yang menjadi pendukung catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, utama kekuatan armada laut Kerajaan prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan Majapahit (Slamet Muljana, 1983: 192). lain sebagainya (Suharsimi Arikunto, 2002: Wilayah kekuasaan Kerajaan Majapahit 206). Menurut pendapat Basrowi dan berawal di Jawa Timur, bernama , Suwardi, tehnik dokumentasi juga dapat Mojokerto. Daerah Trowulan banyak diartikan sebagai suatu metode atau cara dijumpai peninggalan-peninggalan budaya mengumpulkan data yang menghasilkan dari Kerajaan Majapahit yang bersifat catatan- catatan yang berhubungan dengan monumental maupun artefak. Wilayah masalah yang diteliti, sehingga akan diperoleh Majapahit yang terletak di lembah sungai data yang lengkap, sah dan bukan berdasarkan Brantas di daerah Tarik sebelah Tenggara perkiraan (Basrowi dan Suwandi, 2008: 158). kota Majokerto merupakan hutan belantara 4 yang banyak ditumbuhi pohon Maja seperti Sunda, Palembang, Tumasik telah tunduk, daerah lainnya di sungai Brantas. Atas saya baru akan beristirahat” (Slamet Muljana, bantuan Adipati Wiraraja dari Sumenep yang 2005: 249). mengirim Orang dari Madura untuk ikut serta Kemenangan atas Sadeng dan Keta membantu membuka hutan Tarik untuk memberikan kesadaran baginya bahwa dijadikan perkampungan yang kemudian kekuatan Majapahit telah pulih kembali serta diberi nama Majapahit (Esa Damar Pinuluh, memberikan ilham untuk menjalankan politik 2010: 15). Nusantara yang disebut dengan nama Sumpah Dalam perkembangan selanjutnya wilayah Palapa. Akan tetapi untuk merealisasikan Kerajaan Majapahit, khususnya di Jawa sumpahnya itu, Gajah Mada ternyata harus dibagi menjadi beberapa propinsi yang mempersiapkan kemampuan militer dan membawahi sejumlah penguasa lokal, stabilitas politik di dalam Kerajaan. Dengan diantaranya: Bupati, Akuwu, dan Demang. demikian, setelah Kerajaan sudah mampu Para penguasa lokal ini menerima kekuasaan untuk menjalankan politik Nusantara-nya, dari Raja untuk memimpin daerahnya, akan maka pelaksanaannya untuk yang pertama tetap harus melakukan kewajiban seperti kali dilakukan pada tahun 1339 M yaitu membayar pajak, dan menghadap ke Ibukota menuju Tanah Melayu (Sumatera). atau ke Istana untuk menyatakan kesetiaan Dalam rangka melakukan politik ekspansi serta menyediakan tenaga untuk keperluan di Tanah Melayu (Sumatera), Ratu Raja dan kepentingan militer apabila Tribhuwanattunggadewi mengutus dibutuhkan. Untuk memimpin di setiap untuk menjadi raja bawahan propinsi, semua keluarga Raja diangkat (Uparaja ) dari Kerajaan Majapahit untuk menjadi Adhipati atau Gubernur di propinsi melakukan perluasan wilayah kekuasaan sebagai penghubung antara Raja dengan Majapahit di Sumatera (Amir Sjarifoedin, masyarakat desa (Slamet Muljana, 1979: 2011: 210). 147). Kerajaan Dharmasraya merupakan Kerajaan Majapahit memiliki struktur Kerajaan besar di tanah Melayu (Sumatera) pemerintahan Monarki dengan susunan yang memiliki wilayah penting dalam birokrasi yang teratur pada masa perdagangan yaitu Dharmasraya, Jambi, dan pemerintahan Hayam Wuruk dan tampaknya Palembang. Penguasaan atas Kerajaan struktur dan birokrasi tersebut tidak banyak Darmasraya oleh Kesultanan Aru Barumun, berubah selama perkembangan sejarahnya. yang pada perkembangannya berhasil Adapun struktur birokrasi dalam hierarki mendirikan Kesultanan Kuntu Kampar Majapahit di tingkat pusat diantaranya: Raja, mengakibatkan rakyat Singasari yang telah YuwaRaja/KumaRaja (Raja Muda), Rakryan lama menetap disana menyingkir ke Pesisir Mahamenteri Katrini, Rakryan Mantri ri Pantai. Untuk itu, maka tujuan kedatangan Pakirakiran, Dhammadhyaksa. Sedangkan Adityawarman bersama pasukan militer dalam administrasi pemerintahan Majapahit Majapahit ke tanah Melayu untuk ada lima pembesar yang dikenal dengan nama membebaskan Kerajaan Darmasraya Sang Panca Ri Wilwatikta yakni: Patih sekaligus mengembalikan dominasi Seluruh Negara, Demung, Kenuruhan, penguasaan lada di Sungai Kampar Kiri- Rangga dan Tumenggung . Mereka inilah yang Kanan serta Sungai Batanghari sering dikunjungi oleh para pembesar Negara (http://id.wikipedia.org/ . Diakses pada 1 bawahan dan daerah untuk urusan September 2012). pemerintahan (Slamet Muljana, 2005: 85). Semua wilayah tersebut merupakan Sumpah Palapa merupakan sumpah yang wilayah kekuasaan kerajaan terdahulu yaitu diucapkan oleh Gajah Mada saat pelantikan Singasari. Akan tetapi setelah runtuhnya dirinya sebagai patih Amangkubhumi di Kerajaan Singasari dengan otomatis wilayah Majapahit. Sumpah Palapa berbunyi: “Jika kekuasaan yang ada di seberang Tanah Jawa telah berhasil mendudukkan Nusantara, saya sulit dikendalikan. Bahkan Kerajaan baru akan beristirahat. Jika Gurun, Seran, Majapahit sebagai penerus dari Kerajaan Tanjung Pura, Haru, Pahang, Dompo, Bali, Singasari juga belum mampu 5 mengendalikannya. Dengan demikian maka Iwa tersadar bahwa semua ini adalah tipuan wilayah kekuasaan Singasari di Tanah atas dirinya, tidak nampak adanya persiapan Melayu berhasil dikuasai oleh Kesultanan untuk suatu acara besar di Kerajaan. Tanpa Aru-Barumun yang ada di bagian Utara ada persiapan yang kuat dari Ki Kebo Iwa Sumatera. untuk melawan penyerangan yang secara tiba- Maka penaklukan ke Tanah Melayu tiba dan akhirnya Patih Kebo Iwa tewas. (Sumatera) dilakukan untuk merebut kembali Atas keberhasilan itu, upaya Majapahit semua wilayah yang telah menjadi wilayah untuk melaksanakan ekspedisi ke Bali bisa kekuasaan dari Kesultanan Aru-Barumun. segera dilakukan. Sebelum penyerangan, Ratu Ekspedisi yang diprakarsai oleh Kerajaan Tribhuwanattunggadewi kembali mengadakan Majapahit, ternyata menuai hasil gemilang. rapat dengan para pejabat Istana untuk Adityawarman sebagai utusan sekaligus menyusun strategi penyerangan. Dalam rapat pemimpin pasukan dari Majapahit, sukses penting itu, Gajah Mada mengungkapkan mendapatkan kembali monopoli lada yang pendapatnya supaya penyerangan ke Bali sebelumnya diambil oleh Kesultanan Aru dilakukan dari semua penjuru. Semua yang Barumun. Bahkan Kesultanan Aru-Barumun hadir dalam rapat tersebut sangat setuju atas juga menyatakan takluk terhadap kekuatan pendapat Gajah Mada terutama Raden militer Kerajaan Majapahit (Amir Sjarifoedin, Cakradara yang merupakan suami Ratu 2011: 211). Tribhuwanattunggadewi. Setiba di Bali, Setelah kemenangan Majapahit dalam Gajah Mada mengetahui bahwa Sri Astasura penaklukan di tanah Melayu (Sumatera), Ratna Bumi Raja Kerajaan Bedahulu Adityawarman kembali ke Jawa. Kepulangan di Bali itu telah pergi melakukan Samadhi Adityawarman bertepatan dengan rencana untuk mencapai Moksa. Sedangkan di Ratu Tribhuwanattunggadewi untuk Kerajaan hanya ada Ki Pasung Grigis yang melakukan penyerangan atas sikap dingin mengemban tugas Negara. Walaupun hanya Kerajaan Bedahulu di Bali dengan Kerajaan Ki Pasung Grigis beserta tentara Kerajaan, Majapahit. Sebelum melaksanakan beliau terkenal sangat hebat seperti Patih penyerangan, di Majapahit sang Ratu Kebo Iwa, maka dari itu kekuatannya tidak mengadakan rapat dengan para pejabat istana bisa diabaikan. untuk membicarakan strategi yang akan Memutuskan sebelum dilakukan dilakukan untuk menaklukkan Kerajaan penyerangan menusuk ke kantong- kantong Bedahulu. Dalam rapat itu, diputuskan untuk pertahanan Kerajaan Bali, petinggi pasukan menyingkirkan Patih Kerajaan Bedahulu yang Majapahit mengadakan perundingan. bernama Kebo Iwa. Untuk menjalankan siasat Disepakati dalam permusyawaratan itu, tersebut, Ratu Tribhuwanattunggadewi Mahapatih Gajah Mada dan Kyai Kulawangsa mengutus Gajah Mada ke Bali dengan Witadharma akan menyerang dari sebelah membawa yang berisikan tentang keinginan Timur Gunung Tolakir. Kemudian, Kerajaan Majapahit menjalin persahabatan Adityawarman, Arya Sentong, Arya Kuta dengan Raja Kerajaan Bedahulu di Bali Waringin menyerang dari Utara, serta Arya dengan menikahkan Patih Kebo Iwa dengan Kenceng, Arya Bleteng, Arya Tan Wikan, seorang putri yang ada di Kerajaan Majapahit. Arya Kanuruhan, dan Arya Pengalasan Menghadap Raja Sri Astasura Ratna menyerang dari sebelah Selatan. Penyerangan Bhumi Banten, Gajah Mada menyampaikan itu dengan perjanjian, jika kelihatan asap pesan Ratu Tribhuwanattunggadewi. mengepul di langit pertanda penyerangan Menanggapi tawaran dari Majapahit, Patih dimulai (Tim Sejarah Yayasan Kerti Budaya, Kebo Iwa yang setia terhadap Rajanya, 2011: 28). memohon petunjuk dan persetujuan dari Penyerangan berhasil melumpuhkan Baginda Sri Astasura Bumi Banten dan sang pertahanan Kerajaan Bedahulu. Kemudian Raja menyetujuinya tanpa rasa curiga. Patih Gajah Mada kembali mengumpulkan para Gajah Mada bersama Patih Kebo Iwa mohon Arya dan semua pasukan Majapahit untuk pamit kepada Sri Baginda untuk kembali ke bermusyawarat, menyusun strategis untuk Majapahit. Sampai di Majapahit, Patih Kebo menyerang Ki Pasung Grigis. Pertahanan Ki 6

Pasung Grigis terkenal sangat kuat, selain itu Tokawa. Pada tahun 1347 M, Gajah Mada juga beliau sendiri adalah panglima perang kembali menghadapi pemberontakan yang yang cakap, gagah serta memiliki kekebalan. dilakukan Dalem Mekambika yang Akhirnya dalam permusyawaratan itu merupakan Putra Tokawa yang didukung oleh diputuskan mengadakan tipu muslihat, Ki Walungsingkal dari Taro dan Si Kala dengan cara datang kepada Ki Pasung Grigis Gemet. untuk menyatakan takluk. Semua prajurit Melalui banyak perlawanan yang Majapahit dan para mantrinya berpura-pura dilakukan akhirnya pemberontakan itu dapat menyatakan kekalahannya di depan prajurit dipadamkan juga oleh Adityawarman. Bali di bawah pimpinan Ki Pasung Grigis. Ki Akhirnya dengan gugurnya Dalem Pasung Grigis, menerima Gajah Mada dan Mekambika, maka berakhir pula kekuasaan rombongan Arya dengan ramah menjamu pemerintahan Raja-raja di Kerajaan Bedahulu. mereka dengan makanan dan minuman tanpa Dengan demikian kembali terjadi kekosongan merasa curiga. Seusainya, pasukan Gajah pemimpin di Bali. Mada serentak menyerbu dan mengepung Melihat kekosongan pemerintahan di Bali pasukan Ki Pasung Grigis. Menerima ini, Ki Patih Ulung merasa khawatir baik serangan tak terduga tersebut, Ki Pasung terhadap keadaan dirinya sendiri maupun Grigis tidak ada persiapan apapun, ia berhasil terhadap Orang Bali Aga di masa depannya ditangkap dan dipenjarakan di Tengkulak. (Tim Sejarah Yayasan Kerti Budaya, 2011: Setelah panglima perangnya telah ditangkap, 33). maka rakyat Bali Aga menyerah tanpa syarat Beliau menyadari bahwa tentara Majapahit (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, serta Orang Bali Aga merupakan bangsanya 1994; 90). sendiri yang harus dipersatukan. Ekspansi kedua ini yang dilakukan Gajah Terdorong atas pendapat inilah Patih Mada beserta pasukan Arya dan rombongan Ulung bersama beberapa Orang yang yang lainnya, maka Bali secara keseluruhan merupakan anggota keluarganya, yakni: Kyai dapat ditaklukkan oleh Majapahit pada tahun Pamacekan, Kyai Padang Subadra, dan Kyai saka 1265 atau 1343 Masehi. Akan tetapi Kapasekan memberanikan diri menghadap ke kekalahan yang dialami Kerajaan Bedahulu di Majapahit untuk memohon agar diadakan Bali ini mengakibatkan kekosongan di wakil Raja yang mampu meredakan pemerintahan, sehingga menimbulkan banyak ketegangan antara dua kelompok yang kekacauan yang terjadi di Daerah- daerah, bertentangan di Bali saat ini, yaitu antara akan tetapi kekacauan itu akhirnya bisa Orang- orang Majapahit dan Orang- orang diamankan kembali. Ketika Bali sudah dalam Bali Aga. keadaan aman, Mahapatih Gajah Mada dan Patih Ulung menyampaikan situasi saat ini Adityawarman kembali ke Majapahit. di Bali serta pemerintahan yang diinginkan, Disebabkan telah lama meninggalkan , terpikir oleh Gajah Mada untuk mencari Gajah Mada diharapkan segera kembali ke tokoh yang masih mempunyai hubungan Majapahit. keturunan dengan Raja- raja Daha, tetapi Putra- putra Adityawarman tetap tinggal di tidak diragukan kesetiaannya. Bali untuk menjaga dan mengawasi keadaan Melalui perundingan yang panjang, pulau Bali dari kemungkinan kembali kemudian diangkatlah anak bungsu dari terjadinya pemberontakan dari Orang- orang Gajah Mada yang berasal dari Daha (Kediri), Bali. yakni seorang Brahmana Mpu Kepakisan Pada tahun 1345 M, memang timbul yang bernama Mpu Kresna Kapakisan. pemberontakan di Ularan yang dikepalai oleh Pengangkatan dilakukan bersamaan dengan Tokawa, Pasung Giri, dan Sri Tanjung Tutur. ketiga saudaranya yang diangkat sebagai Tokawa merupakan Putra Dalem Bedahulu, Adipati di Pasuruan, Blambangan dan sedangkan Pasung Giri adalah Putra Ki Sumbawa. Girikmana. Berselang tidak lama sejak Para Arya yang bertugas dan menetap di terjadinya pemberontakan yang dipimpin oleh Bali mendampingi para Adipati dengan 7 tempat kedudukan masing- masing. Secara perang Kerajaan Majapahit di bawah otomatis Orang Kepakisan dan Majapahit bisa komando Mahapatih Gajah Mada memulai menentramkan pemberontakan di Pulau Bali. aksinya pada 1350 M dengan beberapa Situasi di Bali bisa dikendalikan dengan tahapan baik, maka dalam tahun 1347 M Serangan awal yang dilakukan Majapahit Adityawarman kembali ke Dharmasraya di di perbatasan Perlak mengalami kegagalan Tanah Melayu (Sumatera) kemudian karena lokasi itu dikawal ketat oleh tentara mendirikan Kerajaan yang bernama Kerajaan Kesultanan Samudera Pasai. Namun, Gajah Malayapura serta menobatkan dirinya sebagai Mada tidak membatalkan serangannya. Beliau Raja pertama di Kerajaan tersebut. Wilayah mundur ke laut dan mencari tempat lapang di Kerajaan meliputi kawasan Sungai Langsat, pantai timur yang tidak terjaga. Di Sungai Sungai Dareh, Rambahan, Padang Roco yang Gajah, Gajah Mada mendaratkan pasukannya berdekatan dengan Batanghari. Sebagai upaya dan mendirikan benteng di atas bukit, yang menanamkan monopoli secara lebih luas, hingga sekarang dikenal dengan nama Bukit Adityawarman juga menyerang dan Meutan atau Bukit Gajah Mada (Slamet menaklukkan Kesultanan Aru-Barumun Muljana, 2005: 140). dalam tahun 1339 M dan Kesultanan Kuntu Gajah Mada menjalankan siasat serangan Kampar pada 1349 M. Dengan dua jurusan, yaitu dari jurusan laut dan ditaklukkannya Kesultanan Aru-Barumun dan jurusan darat. Serangan laut dilancarkan Kesultanan Kuntu Kampar, Adityawarman terhadap pesisir di Lhokseumawe dan Jambu telah berhasil memonopoli perdagangan lada Air. Sedangkan penyerbuan melalui jalan di kedua daerah yang penting, yaitu Sungai darat dilakukan melalui Paya Gajah yang Kampar Kanan-Kiri dan Sungai Batanghari. terletak di antara Perlak dan Pedawa. Suksesnya misi Ekspedisi ini membuat Serangan dari darat tersebut ternyata Adityawarman kini mutlak sebagai penguasa mengalami kegagalan karena dihadang oleh di tanah Melayu. Daerah kekuasaannya kini tentara Kesultanan Samudera Pasai. meliputi seluruh Alam Minangkabau, bahkan Sementara serangan yang melalui jalur laut sampai ke Riau Daratan. Pusat justru dapat mencapai Istana Kesultanan pemerintahanpun dipindahkan lebih masuk ke Samudera Pasai. daerah pedalaman Alam Minangkabau, tidak Selain alasan faktor politis, serangan lagi di Rantau Minangkabau. Sampai Majapahit ke Samudera Pasai dipicu juga akhirnya Luhak Tanah Datar menjadi pilihan karena faktor kepentingan ekonomi. untuk membangun pusat pemerintahan. Kemajuan perdagangan dan kemakmuran Dengan demikian, Kerajaan Darmasraya di rakyat Kesultanan Samudera Pasai telah Jambi lambat laun berubah menjadi Kerajaan membuat Gajah Mada berkeinginan untuk Pagaruyung Minangkabau. dapat menguasai kejayaan itu. Ekspansi Sedangkan Gajah Mada bersama Majapahit dalam rangka menguasai wilayah Laksamana Nala terus berlayar menuju Samudera Pasai telah dilakukan berulangkali wilayah tanah Melayu ujung untuk dan Kesultanan Samudera Pasai pun masih menaklukan Kesultanan Samudera Pasai. mampu bertahan namun akhirnya perlahan- Gajah Mada rupanya sedikit terusik lahan surut seiring semakin kuat pengaruh mendengar kabar tentang kebesaran Kerajaan Majapahit di Selat Malaka. Samudera Pasai di seberang lautan sana. Keberhasilan Gajah Mada bersama Beliau khawatir akan pesatnya kemajuan Laksamana Nala berserta tentara Majapahit Kerajaan Samudera Pasai. Oleh karena itu dalam menaklukan Kesultanan Samudera kemudian Gajah Mada mempersiapkan Pasai, maka penaklukan wilayah dilanjutkan rencana penyerangan Majapahit untuk menuju Tumasik dan Nusa Tanjung Negara menaklukkan Samudera Pasai. Desas-desus (Kalimantan). tentang serangan tentara Majapahit, yang Di Tumasik ada Kerajaan Tumasik dan di menganut agama Hindu Syiwa, terhadap Nusa Tanjung Negara ada kerajaan besar kesultanan Samudera Pasai santer terdengar yaitu Kerajaan Tanjungpura yang merupakan di kalangan rakyat di Aceh. Ekspedisi armada wilayah taklukan Kerajaan Sriwijaya. Akan 8 tetapi, setelah runtuhnya Kerajaan Sriwijaya Ekspedisi tentara Majapahit ke Dompo dan kemudian berdiri Kerajaan Dharmasraya yang awalnya mengalami kegagalan tidak yang kemudian menjadi penguasa di tanah membuat pasukan tentara Majapahit Melayu menggantikan kerajaan Sriwijaya. menyerah melainkan menyusun strategi lain Namun kini Kerajaan Dharmasraya telah untuk menaklukkan Kerajaan Dompo. menjadi wilayah kekuasaan Majapahit, maka Strategi yang disusun yakni membebaskan dari itu Majapahit mengklaim bekas Daerah- Pasung Grigis dengan syarat harus ikut serta daerah taklukan Sriwijaya di pulau dalam menyerang Kerajaan Dompo. Kalimantan dan sekitarnya juga merupakan Bergabungnya Gajah Mada dan Pasung wilayah taklukkannya. Meskipun telah Grigis, menjadikan pasukan Majapahit disiapkan pasukan militer untuk semakin kuat. penyerangan yang kedua ini menaklukkan, akan tetapi tidak sempat terjadi Majapahit berhasil menaklukkan Kerajaan penyerangan maupun perlawanan. Dompo. Kerajaan Dompo akhirnya dijadikan Usaha Majapahit dalam memperluas pangkalan tentara Majapahit untuk bergerak wilayah kekuasaannya di Nusantara semakin menaklukkan pulau-pulau lainnya di bagian jelas terlihat keberhasilannya. Kini wilayah Timur. Ekspedisi kali ini berhasil kekuasaannya meliputi tanah Melayu menaklukkan banyak pulau di bagian Timur, (Sumatera), tumasik (singapura), Nusa diantaranya: Maluku, Banggawi, , Tanjung Negara (Kalimantan), dan pulau Gurun, Seram, Gunung Api, Sumba, Flores, Bali. Maka dari itu semangat Gajah Mada Banda, , dan Wanin yang berada di semakin membara untuk melanjutkan Pantai Barat Irian Timur (Slamet Muljana, ekspedisi menuju wilayah bagian Timur 1983: 194). Pulau Jawa. Akan tetapi Gajah Mada harus Majapahit telah menjelma menjadi kembali ke Majapahit, karena di Majapahit Kerajaan besar yang menguasai Nusantara terjadi pergantian Raja yang memerintah dan perairannya. Dengan armada lautnya kerajaan Majapahit. Sedangkan Laksamana yang sangat besar, yang dipimpin oleh Nala berserta tentara Majapahit melanjutkan Laksamana Nala, Gajah Mada telah berhasil pelayaran menuju wilayah bagian Timur. mewujudkan cita-citanya mengajak Kerajaan- Putra Ratu Tribhuwanattunggadewi yang kerajaan di Nusantara bersatu di bawah bernama Hayam Wuruk dinobatkan sebagai kekuasan Majapahit. Raja di kerajaan Majapahit dan Ratu Mulai dari Sumatera, Semenjung Melayu, Tribhuwanatunggadewi menyerahkan Tanjungpura, Bali, Dompo, hingga Seram pemerintahan kepada puteranya, akan tetapi seluruh penguasanya menyatakan tunduk di beliau tidak sepenuhnya berhenti dalam bawah kekuasaan Majapahit. Akan tetapi pemerintahan melainkan tetap mendampingi disaat semua Kerajaan yang letaknya relatif puteranya dalam memerintah kerajaan jauh sudah menyatakan tunduk, ada dua Majapahit sebagai penasehat utama. Kerajaan yang sangat dekat bahkan seperti di Sementara Gajah Mada tidak menyusul halaman rumah sendiri, belum menyatakan Laksamana Nala melainkan tetap tunduk. Dua Kerajaan tersebut adalah Sunda mendampingi Hayam Wuruk di Majapahit. Galuh yang berpusat di Galuh dan Sunda Sedangkan Laksamana Nala berserta tentara Pakuan yang terletak lebih ke arah Barat . Majapahit telah tiba di pulau dan Akan tetapi, di Majapahit terjadi pulau Sumbawa dan melanjutkan pergantian Raja yang bertahta. Ratu ekspedisinya. Laksamana Nala memimpin Tribuwanattunggadewi digantikan oleh pasukan dalam penyerangan untuk putranya yang bernama Hayam Wuruk. menaklukan kerajaan Selaparang dan menuai Kebijakan pemerintah Kerajaan Majapahit keberhasilan, akan tetapi gagal menaklukan pada masa pemerintahan Hayam Wuruk lebih Kerajaan Dompo. Setelah Selaparang takluk, menekankan pembangunan candi-candi, Gajah Mada datang ke Pulau Lombok yang pengelolaan politik dalam Negeri, dan pada saat itu lebih dikenal dengan nama pemadaman pemberontakan dari wilayah- Selapawis. wilayah taklukan. Politik Gajah Mada kini 9 bertentangan dengan kebijakan yang menerima Dyah Pitaloka bukan sebagai diterapkan oleh Prabu Hayam Wuruk. pengantin, tetapi sebagai tanda takluk Apalagi Prabu Hayam Wuruk berniat kerajaan Sunda Galuh dan mengakui menikahi Putri Dyah Pitaloka dari Kerajaan superioritas Majapahit di Nusantara. Sunda Galuh. Sedangkan Gajah Mada Terjadi insiden perselisihan antara utusan menginginkan Kerajaan Sunda Galuh menjadi Linggabuana dengan Gajah Mada. wilayah taklukan Majapahit, hal itu Perselisihan ini diakhiri dengan dimaki- dikarenakan Kerajaan Sunda Galuh masuk makinya Gajah Mada oleh utusan Negeri dalam wilayah yang akan ditaklukkannya. Sunda yang terkejut bahwa kedatangan Niat Prabu Hayam Wuruk melakukan mereka hanya untuk memberikan tanda takluk langkah diplomasi dengan Kerajaan Sunda dan mengakui superioritas Majapahit, bukan Galuh terlaksana. Atas restu dari keluarga karena undangan sebelumnya. Namun Gajah kerajaan, Hayam Wuruk mengirimkan surat Mada tetap dalam posisi semula. Belum kehormatan kepada Linggabuana sempat Hayam Wuruk memberikan untuk melamar Putri Dyah Pitaloka dan putusannya, Gajah Mada sudah mengerahkan upacara pernikahan yang akan dilangsungkan pasukannya (Bhayangkara) ke Pesanggrahan di Majapahit. Pihak dewan kerajaan Sunda Bubat dan mengancam Prabu Linggabuana Galuh sebenarnya merasa keberatan, terutama untuk mengakui superioritas Majapahit. Demi Mangkubumi Kerajaan Sunda Galuh yang mempertahankan kehormatan sebagai Raja bernama Bunisora Suradipati. Karena dari Kerajaan Sunda Galuh, Prabu menurut adat yang berlaku di Nusantara pada Linggabuana menolak tekanan itu. Akhirnya saat itu, tidak lazim pihak pengantin peperangan yang tidak seimbang antara Gajah perempuan datang kepada pihak pengantin Mada dengan pasukannya yang berjumlah lelaki. Selain itu ada dugaan bahwa hal besar, melawan Prabu Linggabuana dengan tersebut adalah jebakan diplomatik Majapahit pasukan pengawal kerajaan (Balamati) yang yang saat itu sedang melebarkan berjumlah kecil serta para pejabat dan menteri kekuasaannya. kerajaan yang ikut dalam kunjungan itu. Akan tetapi Prabu Linggabuana Peristiwa itu berakhir dengan gugurnya Prabu memutuskan untuk tetap berangkat ke Linggabuana, para menteri dan pejabat Majapahit, karena rasa persaudaraan yang kerajaan Sunda Galuh serta putri Dyah sudah ada dari garis leluhur kedua kerajaan Pitaloka. Akibat peristiwa Bubat ini, dalam tersebut. Rombongan Linggabuana diterima Kidung Sundayana dikatakan bahwa serta ditempatkan di Pesanggrahan Bubat. hubungan Hayam Wuruk dengan Gajah Mada Melihat Raja Sunda Galuh datang ke Bubat menjadi renggang dan Gajah Mada beserta Permaisuri dan Putri Dyah Pitaloka diberhentikan dari jabatan Patih dengan diiringi sedikit prajurit, maka timbul Amangkubhumi. niat lain dari Mahapatih Gajah Mada yaitu untuk menguasai Kerajaan Sunda Galuh, PEMBAHASAN untuk memenuhi Sumpah Palapa yang dibuatnya. Seluruh Kerajaan di Nusantara Usaha yang dilakukan oleh Gajah Mada sudah menyatakan takluk hanya kerajaan dalam mewujudkan isi sumpahnya yaitu Sunda Galuh yang belum dikuasai Majapahit. dengan cara melakukan penaklukkan melalui Atas maksud tersebut dibuatlah alasan oleh serangan militer. Penaklukkan awalnya Gajah Mada yang menganggap bahwa dijalankan pada tahun 1339 M menuju tanah kedatangan rombongan Sunda di Melayu (Sumatera) yang dipimpin oleh Pesanggrahan Bubat sebagai bentuk Adityawarman. bersama tentara Majapahit penyerahan diri Kerajaan Sunda Galuh membebaskan Kerajaan Darmasraya kepada Majapahit, sesuai dengan Sumpah sekaligus mengembalikan dominasi Palapa yang pernah ia ucapkan pada masa penguasaan lada di Sungai Kampar Kiri- sebelum Hayam Wuruk naik tahta. Gajah Kanan serta Sungai Batanghari. Penyerangan Mada mendesak Hayam Wuruk untuk ini berhasil membebaskan Kerajaan 10

Dharmasraya dari Kesultanan Aru-Barumun, keberhasilan, akan tetapi gagal menaklukan bahkan Kesultanan Aru-Barumun mengakui Kerajaan Dompo. kekuatan Majapahit dan menyatakan takluk. Atas kegagalan tersebut, membuat pasukan Saat Adityawarman kembali ke Majapahit tentara Majapahit lebih bersemangat untuk pada tahun 1343 M bertepatan dengan menaklukkan Kerajaan Dompo. Gajah mada rencana melakukan penyerangan ke Pulau yang mendengar kabar tentang kegagalan Bali untuk menaklukkan Kerajaan Bedahulu menaklukkan Kerajaan Dompo akhirnya yang bersikap dingin terhadap Majapahit. membebaskan Pasung Grigis dengan syarat Gajah Mada dan Adityawarman beserta harus ikut serta dalam menyerang Kerajaan tentara Majapahit melakukan penyerangan Dompo. Dengan bergabungnya Pasung dengan berbagai strategi dan akhirnya raja Grigis, menjadikan pasukan Majapahit Kerajaan Bedahulu berhasil ditaklukkan. semakin kuat dan penyerangan kedua ini Kemudian pada tahun 1347 M Bali bisa pasukan Majapahit berhasil menaklukkan dikuasai penuh, Gajah Mada melanjutkan Kerajaan Dompo. Selain Kerajaan Dompo, penaklukan menuju kesultanan Samudera pulau-pulau lainnya di bagian Timur juga ikut Pasai dengan dibantu Laksamana Nala. menyatakan takluk terhadap Kerajaan Penaklukkan ini berhasil memperoleh Majapahit. kemenangan yang gemilang. Sedangkan Ekspedisi perluasan wilayah kekuasaan Adityawarman kembali ke tanah Melayu Majapahit terus berjalan, akan tetapi dalam (Sumatera) kemudian mendirikan kerajaan penaklukkan selanjutnya sulit untuk Pagaruyung dan menjadi penguasa di tanah melakukan penyerangan dikarenakan raja Melayu. yang bertahta telah berganti. Raja yang Keberhasilan Gajah Mada bersama bertahta adalah Prabu Hayam Wuruk, dimana Laksamana Nala beserta tentara Majapahit kebijakan pemerintahannya lebih berorientasi dalam menaklukan Kesultanan Samudera pada stabilitas politik internal, termasuk Pasai, maka penaklukan dilanjutkan menuju upayanya mencari permaisuri. Tumasik(Singapura) dan Nusa Tanjungnegara Meskipun telah terjalin kesepakatan dari (Kalimantan). Tumasik dan Nusa kedua kerajaan akan diadakan perkawinan Tanjungnegara merupakan wilayah kekuasaan antara prabu Hayam Wuruk dari Kerajaan Dharmasraya. Pasca Kerajaan Sriwijaya Majapahit dengan Dyah Pitaloka dari runtuh, di tanah melayu berdiri kerajaan Kerajaan Sunda Galuh. Akan tetapi Gajah Dharmasraya maka wilayah kekuasaan Mada tetap pada pendiriannya untuk Sriwijaya menjadi wilayah kekuasaan menjadikan Kerajaan Sunda Galuh sebagai Kerajaan Dharmasraya. Pasca kembali taklukkan, maka saat rombongan dari dikuasainya wilayah penting Kerajaan Kerajaan Sunda Galuh tiba di Lapangan Dharmasraya, Majapahit juga mengklaim Bubat, tanpa terduga rombongan tersebut wilayah Tumasik dan Nusa Tanjung Negara dicegat oleh utusan Gajah Mada yang merupakan wilayah taklukkan Majapahit dan menyampaikan maksud Gajah Mada agar tidak terjadi penyerangan dari tentara putri Dyah Pitaloka diserahkan ke Kerajaan majapahit maupun perlawanan dari penguasa Majapahit sebagai persembahan, tanda bahwa yang ada di Tumasik dan Nusa Tanjung Sunda Galuh tunduk dibawah kekuasaan Negara. Majapahit. Ekspedisi dilanjutkan menuju wilayah Atas kesalahpahaman antara rombongan bagian Timur pulau Jawa. Akan tetapi Gajah Kerajaan Sunda Galuh dengan pasukan Gajah Mada tidak ikutserta dalam penyerangan, Mada berakibat terjadi peperangan di maka dari itu Laksamana Nala yang Lapangan Bubat. Kejadian tersebut memimpin pasukan dalam menyerang mengakibatkan terbunuhnya semua wilayah bagian Timur. Setibanya Laksamana rombongan Kerajaan Sunda di Lapangan Nala beserta tentara Majapahit di pulau Bubat. Selain itu juga berakibat terputusnya Lombok dan pulau Sumbawa langsung hubungan baik antara Kerajaan Majapahit melakukan penyerangan untuk menaklukan dengan Kerajaan Sunda bahkan atas kerajaan Selaparang dan akhirnya menuai kekecewaan Hayam Wuruk atas sikap Gajah 11

Mada akhirnya Gajah Mada kehilangan Sumadi Suryabrata. 2000. Metode Penelitian . jabatannya sebagai patih Amangkubhumi di PT.Rajagrafindo Persada: . kerajaan Majapahit. Hal ini merupakan akhir dari politik perluasaan wilayah kekuasaan Suharsimi Arikunto. 1989. Prosedur Majapahit di Nusantara. Penelitian suatu Pendekatan Praktek . PT. Rineka Cipta: Jakarta. KESIMPULAN Joko Subagyo. 2006. metode penelitian: Dalam Teori dan Praktek. RINEKA Berdasarkan data- data yang diuraikan dalam CIPTA: Jakarta hasil penelitian dan pembahasan maka penulis mengambil beberapa kesimpulan berdasarkan Koentjaraningrat. 1997. Metode-Metode perjuangan Gajah Mada, bahwasanya beliau Penelitian Masyaraka t. Gramedia: akan mempersatukan Nusantara di bawah Jakarta. kekuasaan Majapahit. Ada dua cara yang dilakukan Gajah Mada yaitu : Suharsimi Arikunto. 2002. Prosedur Melalui serangan militer berhasil Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek . menaklukkan Kerajaan Dharmasraya beserta RINEKA CIPTA: Jakarta. wilayah kekuasaannya di Tanah Melayu, menaklukkan Kesultanan Aru-Barumun, Basrowi dan Suwandi. 2008. Memahami Kesultanan Kantu-Kampar, Kesultanan Penelitian Kualitatif . RINEKA CIPTA. Samudera Pasai, Kerajaan Tumasik, kerajaan Jakarta. di Nusa Tanjung Negara, Kerajaan Selaparang dan Kerajaan Dompo hingga Slamet Muljana. 1983. Pemugaran Persada pulau-pulau disekitarnya. Sejarah Leluhur Majapahit . Intiidayu Melalui diplomasi dilakukan dengan Kerajaan Press: Jakarta. Sunda Galuh. Meskipun berakibat terjadinya peperangan di Lapangan Bubat antara Esa Damar Pinuluh. 2010. Pesona Majapahit . pasukan Gajah Mada dengan rombongan Bukubiru: Jogjakarta. Kerajaan Sunda Galuh. Terbunuh semua rombongan Kerajaan Sunda Galuh di Slamet Muljana. 2005. Menuju Puncak Lapangan Bubat merupakan tidak berhasilnya Kemegahan (Sejarah Kerajaan Gajah Mada dalam menaklukan kerajaan Majapahit) . LkiS: . Sunda Galuh. Selain itu juga peristiwa bubat merupakan akhir dari politik perluasaan Amir Sjarifoedin. 2011. Minangkabau: Dari wilayah kekuasaan Majapahit yang dicetus Dinasti Iskandar Zulkainain Sampai oleh Gajah Mada dalam sumpahnya yang Tuanku Imam Bonjol . PT. Gria Media bernama Sumpah Palapa. Prima: Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA (Kerajaan Pagaruyung”. Tersedia di http://id.wikipedia.org/ . Diakses pada 1 Slamet Muljana. 2005. Menuju Puncak September 2012). Kemegahan (Sejarah Kerajaan Majapahit) . LkiS: Yogyakarta. Amir Sjarifoedin. 2011. Minangkabau: Dari Dinasti Iskandar Zulkainain Sampai Joko Subagyo. 2006. metode penelitian: Tuanku Imam Bonjol . PT. Gria Media Dalam Teori dan Praktek. RINEKA Prima: Jakarta. CIPTA: Jakarta. Tim Sejarah Yayasan Kerti Budaya. 2011. Louis Gottschalk. 1986. Mengerti Sejarah Perjalanan Arya Damar dan Arya (penerjemah Nugroho Notosusanto). Kenceng di Bali . Universitas Indonesia Press: Jakarta. Pustaka Larasan.

12

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Slamet Muljana. 2005. Menuju Puncak 1994. Babad Arya Tabanan dan Ratu Kemegahan (Sejarah Kerajaan Tabanan . Jakarta. Majapahit) . LkiS: Yogyakarta.

Tim Sejarah Yayasan Kerti Budaya. 2011. . 1983. Pemugaran Persada Perjalanan Arya Damar dan Arya Sejarah Leluhur Majapahit . Intiidayu Kenceng di Bali . Pustaka Larasan. Press: Jakarta.