Jurnal Spasial Vol 5. No. 2, 2018 ISSN 2442 3262

KAJIAN DENSITAS DAN POLA PERGERAKAN DI KECAMATAN AIRMADIDI Rionald Jourdan Katuuk1, Sonny Tilaar², & Ingerid L. Moniaga3

1Mahasiswa S1 Program Studi Perencanaan Wilayah & Kota Universitas Sam Ratulanggi 2 & 3Staf Pengajar Jurusan Arsitektur, Universitas Sam Ratulangi Manado

Abstrak. Kabupaten Minahasa Utara memiliki posisi Geostrategi yang cukup baik, karena terletak di antara Kota Manado dan Kota sebagai Pusat Kegiatan Nasional. Sebagai pusat pertumbuhan dan pengembangan wilayah Kabupaten Minahasa Utara, Airmadidi mengalami perkembangan yang relatif cepat bila dibandingkan dengan daerah - daerah di sekitarnya. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi densitas kepadatan dan pola pergerakan di Kecamatan Airmadidi dan menganalisis densitas kepadatan dan pergerakan harian masyarakat di Kecamatan Airmadidi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian, kelurahan dengan densitas kepadatan tinggi yaitu Kelurahan Tanggari (120 Jiwa/ha) dan Kelurahan Sampiri (114 Jiwa/ha). Kelurahan dengan kepadatan sedang yaitu Kelurahan Sawangan (75 Jiwa/Ha), Kelurahan Airmadidi Atas (51 Jiwa/Ha), Kelurahan Rap – Rap (54 Jiwa/Ha), Kelurahan Sarongsong Satu (65 Jiwa/Ha) dan Kelurahan Sarongsong Dua (74 Jiwa/Ha). Sedangkan Kelurahan dengan kepadatan rendah Kelurahan Airmadidi Bawah (49 Jiwa/Ha) dan Kelurahan Sukur (25 Jiwa/Ha) sedangkan Pola pergerakan harian masyarakat Kecamatan Airmadidi rata - rata yaitu melakukan perjalanan ke tempat kerja. Lokasi tempat kerja rata – rata radius berada pada Kecamatan Airmadidi namun ada juga yang bekerja di Kota Manado dan Kota Bitung. Tidak hanya bekerja namun masyarakat juga ada yang pergi berbelanja. Lokasi tempat berbelanja yaitu di Pasar yang berlokasi di Kelurahan Sarongsong I. Namun ada 1 desa yang memilih berbelanja di Pasar dikarenakan lokasi desa yang berjarak ± 12 kilometer dari Pasar Sarongsong I yaitu Desa Tanggari. Akses Desa Tanggari ke tempat perbelajan di Pasar Tondano dapat ditempuh dengan kendaraan ± 15 menit.

Kata Kunci : Densitas, Pola Pergerakan Harian, Kecamatan Airmadidi

PENDAHULUAN penduduk disuatu wilayah tertentu berdasarkan Kabupaten Minahasa Utara memiliki pada data geografis dan monografi. Distribusi posisi Geostrategi yang cukup baik, karena densitas digunakan dalam upaya mengamati terletak di anatar Kota Manado sebagai Pusat bentuk struktur ruang dari konsumsi lahan Kegiatan Nasional yang memiliki Bandara rata-rata. Untuk mendapatkan hasil distribusi Sam ratulangi, dan Kota Bitung yang memiliki densitas, data kependudukan direpresentasikan Pelabuhan Samudra yang akan dikembangkan dalam data kepadatan penduduk. Untuk menjadi International Hub Port (IHP) untuk mendapatkan hasil kepadatan penduduk dalam melayani pelayaran kapal di Pasifik Barat, satuan luas hektar (Ha) dapat diukur khususnya Kawasan Timur bagian berdasarkan luasan lahan terbangun yang utara. Posisi Geostrategi Kabupaten Minahasa dianalisa menggunakan interpretasi citra Utara juga membawa implikasi pada menggunakan metode spasial. sedangkan pola percepatan pembangunan kota yang pergerakan Menurut Tamin (1997) pola diantaranya berupa perkembangan fungsi pergerakan di bagi dua yaitu pergerakan tidak ruang baru di beberapa sudut kota misalnya spasial dan pergerakan spasial. Konsep Airmadidi merupakan jalur proyek mengenai pergerakan tidak spasial (tanpa batas pengembangan Jalur Jalan Tol Manado – ruang) didalam kota, misalnya mengenai Bitung. mengapa orang melakukan perjalanan, kapan Menurut Alain Bertaud, struktur ruang orang melakukan perjalanan, dan jenis perkotaan dapat didefinisikan dan angkutan apa yang digunakan. dibandingkan dengan menggunakan indikator, Tujuan dilakukan analisa distribusi distribusi densitas dan pola pergerakan. densitas adalah untuk mengetahui konsumsi Distribusi densitas adalah distribusi kepadatan lahan rata-rata di tiap kelurahan yang ada di 179 Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota

Jurnal Spasial Vol 5. No. 2, 2018 ISSN 2442 3262

Kecamatan Airmadidi agar dapat mengetahui dibandingkan dengan menggunakan indikator, kepadatan penduduk tiap kelurahan. distribusi densitas, profil densitas dan pola Sedangkan tujuan dilakukan analisa pola pergerakan. Distribusi penduduk adalah pergerakan harian adalah untuk penyebaran penduduk di suatu wiIayah tertentu memperlihatkan pergerakan harian masyarakat berdasarkan pada titik-titik penggerombolan yang bermukim di Kecamatan Airmadidi. penduduk pada tempat - tempat tertentu Pergerakan terjadi karena adanya proses berdasarkan pada data geografis dan data pemenuhan kebutuhan. Pemenuhan kebutuhan monografi di tempat tersebut. Profil Densitas merupakan kegiatan yang biasanya harus di area terbangun kota adalah cara mudah dan dilakukan setiap hari. sederhana untuk menunjukkan bagaimana penduduk didistribusikan dalam area kota. Profil Densitas memberikan gambaran Sebagai pusat pertumbuhan dan distribusi kepadatan oleh jarak dari titik pusat pengembangan wilayah Kabupaten Minahasa yang biasanya kawasan pusat kota (CBD). Utara, Airmadidi mengalami perkembangan Profil densitas melihat posisi/jarak dari suatu yang relatif cepat bila dibandingkan dengan unit spasial yang didata terhadap yang daerah - daerah di sekitarnya. Hal ini dapat dianggap sebagai pusat kota (CBD). Pola dilihat dari semakin berkurangnya lahan Pergerakan secara besar sebagian besar pertanian yang berubah menjadi lahan ditentukan oleh kebiasaan social-ekonomi terbangun (Sumber : BPS Kab. Minahasa penduduk, misalnya jam-jam kerja normal, Utara 2017) baik berfungsi sebagai waktu - waktu hiburan masyarakat dan permukiman maupun komersil yang peristiwa-peristiwa social. disebabkan oleh adanya pertambahan jumlah penduduk dengan segala aktivitasnya. Tujuan penelitian ini adalah METODOLOGI mengidentifikasi densitas kepadatan dan pola Penelitian ini menggunakan pergerakan di Kecamatan Airmadidi dan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Maksud menganalisis densitas kepadatan dan pola dari pendekatan kualitatif karena jenis data pergerakan harian masyarakat di Kecamatan yang tidak berupa angka tetapi berupa kondisi Airmadidi kualitatif objek dalam ruang lingkup penelitian baik dalam bentuk uraian kalimat ataupun penjelasan. Data kualitatif yang dimaksud TINJAUAN PUSTAKA meliputi kondisi lokasi, pola penggunaan

lahan, kondisi kepadatan penduduk serta pola Pengertian Kota pergerakan harian sedangkan pendekatan Dalam pengertian geografis, kota itu kuantitatif adalah jenis data yang berupa angka adalah suatu tempat yang penduduknya rapat, atau numerik yang bisa diolah dengan rumah-rumahnya berkelompok kelompok, dan menggunakan metode perhitungan yang mata pencaharian penduduknya bukan sederhana. Data kuantitatif yang dimaksud pertanian. Sementara menurut Bintarto (1987), adalah luas wilayah terbangun, jumlah kota dalam tinjauan geografi adalah suatu penduduk. bentang budaya yang ditimbulkan oleh unsur- Variabel yang digunakan dalam unsur alami dan non alami dengan gejala- penelitian ini yaitu : Distribusi Kepadatan gejala pemusatan penduduk yang cukup besar, untuk melihat bentuk struktur ruang dari dengan corak kehidupan yang bersifat konsumsi lahan rata-rata. Sub variabel yang heterogen dan materialistis di bandingkan dibutuhkan meliputi : Jumlah penduduk, luas dengan daerah di belakangnya. area administrasi, dan luas area terbangun dan Pola Pergerakan Harian untuk mengetahui pergerakan aktivitas masyarakat di Kecamatan Struktur Ruang Kota Menurut Alain Airmadidi. Teknik pengumpulan data yaitu Bertaud berupa wawancara dan kuesioner. Menurut Alain Bertaud, struktur ruang perkotaan dapat didefinisikan dan 180 Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota

Jurnal Spasial Vol 5. No. 2, 2018 ISSN 2442 3262

Dalam penelitian ini data primer yang diperoleh dari observasi langsung di objek penelitian yaitu lahan terbangun, pola penggunaan lahan dan kondisi kepadatan penduduk serta pola pergerakan harian di Kecamatan Airmadidi sedangkan data sekunnder diperoleh dari Badan Instansi penyedia data yang terkait, maupun studi pustaka yang menunjang penelitian. Teknik dalam pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive proportional random sampling. Purposive sampling menurut Sugiyono adalah teknik Gambar 1. Peta Administrasi Kecamatan penentuan sampel dengan pertimbangan Airmadidi tertentu (Sugiyono, 2012). Secara Sumber : RTRW Kabupaten Minahasa Utara administratif, Kecamatan airmadidi terdiri dari 2011 – 2031 6 kelurahan dan 3 desa. Sampel yang digunakan peneliti adalah masyarakat yang HASIL DAN PEMBAHASAN bermukim di Kecamatan Airmadidi sehingga Pada bab ini akan menguraikan kajian upaya mendukung pengambilan sampel struktur ruang perkotaan Airmadidi. Struktur purposive sampling di Kecamatan Airmadidi ruang yang akan dikaji berdasarkan unsur – yakni 15 sampel tersebar di tiap kelurahan di unsur pembentuk struktur ruang di Airmadidi Kecamatan Airmadidi. yaitu Distribusi densitas (kepadatan) dan Pola Pergerakan Harian. Distribusi kepadatan untuk melihat bentuk struktur ruang dari konsumsi Teknik analisis data yang digunakan lahan rata – rata (Lahan Terbangun), adalah Analisis Distribusi Kepadatan dan pola sedangkan Pola Pergerakan Harian akan pergerakan harian berdasarkan Variabel yang memperlihatkan pergerakan harian masyarakat dipakai yaitu distribusi densitas dan pola yang bermukim di Kecamatan Airmadidi. pergerakan harian karena variabel tersebut Pergerakan terjadi karena adanya proses dapat mewakili dalam pembentukan struktur pemenuhan kebutuhan. Pemenuhan kebutuhan ruang perkotaan dalam penelitian ini. merupakan kegiatan yang biasanya harus Pengolahan data yang dilakukan dalam dilakukan setiap hari. penelitian ini dengan menggunakan software GIS 10.3, serta menggunakan program Microsoft Excel untuk tabulasi data. Luas Wilayah dan Luas Lahan Terbangun Berdasarkan data analisis GIS, total luasan wilayah Kecamatan Aimadidi adalah Lokasi Penelitian 8640.3 Ha. Kelurahan yang luas wilayah Lokasi penelitian yang akan dibahas terbesar Desa Tanggari sedangkan kelurahan dalam penelitian ini yaitu di Kecamatan dengan luas wilayah terkecil adalah kelurahan Airmadidi. Wilayah Kecamatan Airmadidi Sarongsong Satu. Untuk mengetahui luas merupakan salah satu dari 10 kecamatan yang wilayah dan luas lahan terbangun di ada di Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Kecamatan Airmadidi dapat dilihat pada tabel Utara, sekaligus menjadi ibukota dibawah ini : Kabupaten Minahasa Utara. Luas Kota Tabel 1. Luas Wilayah dan Luas Lahan Airmadidi 86,66 km2 dan terdiri dari 6 Terbangun Kecamatan Airmadidi kelurahan dan 3 desa.

181 Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota

Jurnal Spasial Vol 5. No. 2, 2018 ISSN 2442 3262

Tabel 2. Kepadatan Penduduk Kecamatan Airmadidi

Sumber: Pengolahan data ArcGIS, 2018

Sumber : Hasil Analisis, 2018

Gambar 3. Luas Wilayah dan Luas Lahan Terbangun Kecamatan Airmadidi Sumber: Pengolahan data ArcGIS, 2018

Distribusi Densitas Kecamatan Airmadidi Kecamatan Airmadidi memiliki luas wilayah 8640.3 Ha sementara untuk luas Gambar 4. Kepadatan Penduduk Kecamatan wilayah terbangun adalah 506.75 Ha. Dengan Airmadidi total jumlah penduduk Kecamatan Airmadidi Sumber : Hasil Olah Data Penulis 2018 yakni 26483 jiwa maka total kepadatan Kepadatan Penduduk Kecamatan penduduk di Kecamatan Airmadidi Airmadidi jika diukur berdasarkan luas berdasarkan luas wilayah adalah 3 jiwa/Ha wilayah terbangun dengan jumlah sedangkan kepadatan penduduk di Kecamatan penduduknya maka kepadatan di Kecamatan Airmadidi berdasarkan luas lahan terbangun Airmadidi adalah 52 jiwa/Ha. Kelurahan adalah 52 Jiwa/Ha. dengan kepadatan tinggi yaitu Kelurahan Hasil analisa kepadatan penduduk Tanggari (120 Jiwa/ha) dan Kelurahan Sampiri berdasarkan dari luas lahan terbangun di (114 Jiwa/ha). Kelurahan dengan kepadatan Kecamatan Airmadidi jika dilihat dari sedang yaitu Kelurahan Sawangan (75 kepadatan tertinggi yakni Desa Tenggari (120 Jiwa/Ha), Kelurahan Airmadidi Atas (51 Jiwa/Ha) sedangkan kepadatan terendah adalah Jiwa/Ha), Kelurahan Rap – Rap (54 Jiwa/Ha), Kelurahan Sukur (25 Jiwa/Ha). Namun Kelurahan Sarongsong Satu (65 Jiwa/Ha) dan kelurahan yang memiliki total luas lahan Kelurahan Sarongsong Dua (74 Jiwa/Ha). terbangun sesuai dengan luas wilayah terpadat Sedangkan Kelurahan dengan kepadatan adalah Kelurahan Sarongsong I. Hal ini dapat rendah Kelurahan Airmadidi Bawah (49 disimpulkan bahwa lahan di Kelurahan Jiwa/Ha) dan Kelurahan Sukur (25 Jiwa/Ha). Sarongsong I hampir 100 % menjadi lahan Tabel 3. Klasifikasi Tingkat Kepadatan terbangun. Berikut tabel kepadatan penduduk Penduduk Kecamatan Airmadidi berdasarkan luas wilayah dan luas wilayah terbangun di Kecamatan Airmadidi.

182 Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota

Jurnal Spasial Vol 5. No. 2, 2018 ISSN 2442 3262

Penentuan jumlah sampel menggunakan teknik purposive sampling yang dilakukan dengan cara mengambil subjek sebagai sampel bukan didasarkan atas strata, kedaerahan, secara acak, melainkan dipilih berdasarkan kriteria yang mengarah pada tujuan tertentu. Sampel yang digunakan peneliti adalah masyarakat yang bermukim di Kecamatan Airmadidi yakni 15 sampel tersebar di 6 kelurahan dan 3 desa di Kecamatan Airmadidi. Sumber : Hasil Analisis, 2018 Pola Pergerakan Masyarakat Desa Tanggari Desa Tanggari merupakan salah satu desa yang berada pada wilayah admistratif Kecamatan Airmadidi, Kabupaten Minahasa Utara. Luas Desa Tanggari adalah ± 2283.75 Ha. Kondisi topografi Desa Tanggari pada umumnya landai dan berlereng. Kondisi masyarakat Desa Tanggari memiliki latar belakang pekerjaan yang beragam seperti Gambar 5. Klasifikasi Tingkat Kepadatan petani, supir, wiraswata, guru dan ibu rumah Penduduk Kecamatan Airmadidi tangga. Sumber : Hasil Olah Data Penulis 2018 Karakteristik pola pergerakan masyarakat di Desa Tanggari pada umumnya melakukan perjalanan ke tempat kerja, tempat belanja, ke tempat sekolah SD, tempat sekolah SMA/SMK dan ke tempat kuliah (Kampus). Untuk lebih jelas dapat dilihat pada diagram dibawah ini :

Gambar 6. Peta Tingkat Kepadatan Penduduk Kecamatan Airmadidi Sumber : Hasil Olah Data Penulis 2018

Pola Pergerakan Harian Keterkaitan antar wilayah ruang Gambar 7. Diagram Pola Perjalanan Masyarakat Desa Tanggari sangat berperan dalam menciptakan perjalanan. Menurut Tamin (1997) pola pergerakan di bagi dua yaitu pergerakan tidak spasial dan pergerakan spasial. Konsep mengenai pergerakan tidak spasial (tanpa batas ruang) didalam kota, misalnya mengenai mengapa orang melakukan perjalanan, kapan orang melakukan perjalanan, dan jenis angkutan apa yang digunakan. 183 Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota

Jurnal Spasial Vol 5. No. 2, 2018 ISSN 2442 3262

Gambar 10. Peta Pola Pergerakan Masyarakat Gambar 8. Peta Pola Pergerakan Masyarakat di di Desa Sampiri Desa Tanggari Sumber : Penyebaran Kuesioner 2018 Sumber : Penyebaran Kuesioner 2018 Pola Pergerakan Masyarakat Desa Sawangan Pola Pergerakan Masyarakat Desa Sampiri Desa Sawangan merupakan salah satu Desa Sampiri merupakan salah satu desa yang berada pada wilayah admistratif desa yang berada pada wilayah admistratif Kecamatan Airmadidi, Kabupaten Minahasa Kecamatan Airmadidi, Kabupaten Minahasa Utara. Luas Desa Sawangan yakni ± 1665.98 Utara. Luas Desa Sampiri adalah ± 788.37 Ha. Ha. Kondisi topografi Desa Sawangan pada Kondisi topografi Desa Sampiri pada umumnya berlereng. Kondisi masyarakat Desa umumnya landai dan berlereng. Kondisi Sawangan memiliki latar belakang pekerjaan masyarakat Desa Sampiri memiliki latar yang beragam seperti petani, PNS, wiraswata, belakang pekerjaan yang beragam seperti dan ibu rumah tangga dan ada juga yang masih petani, polisi, wiraswata, dan ibu rumah status mahasiswa. tangga. Karakteristik pola pergerakan Karakteristik pola pergerakan masyarakat di Desa Sawangan pada umumnya masyarakat di Desa Sampiri pada umumnya melakukan perjalanan ke tempat kerja, tempat melakukan perjalanan ke tempat kerja, tempat belanja, dan ke tempat kuliah, Untuk lebih belanja, dan ke tempat sekolah SD, Untuk jelas dapat dilihat pada diagram dibawah ini : lebih jelas dapat dilihat pada diagram dibawah ini :

Gambar 11. Diagram Pola Perjalanan Gambar 9. Diagram Pola Perjalanan Masyarakat Desa Sawangan Masyarakat Desa Sampiri

184 Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota

Jurnal Spasial Vol 5. No. 2, 2018 ISSN 2442 3262

Gambar 12. Peta Pola Pergerakan Masyarakat Gambar 14. Peta Pola Pergerakan Masyarakat di Desa Sawangan di Kelurahan Airmadidi Atas Sumber : Penyebaran Kuesioner 2018 Sumber : Penyebaran Kuesioner 2018

Pola Pergerakan Masyarakat Desa Pola Pergerakan Masyarakat Kelurahan Kelurahan Airmadidi Atas Airmadidi Bawah Kelurahan Airmadidi Atas merupakan Kelurahan Airmadidi Bawah salah satu kelurahan yang berada pada wilayah merupakan salah satu desa yang berada pada admistratif Kecamatan Airmadidi, Kabupaten wilayah admistratif Kecamatan Airmadidi, Minahasa Utara. Luas Kelurahan Airmadidi Kabupaten Minahasa Utara. Luas Kelurahan Atas yakni ± 2275.74 Ha. Kondisi topografi Airmadidi Bawah yakni ± 328.52 Ha. Kondisi Kelurahan Airmadidi Atas pada umumnya topografi Kelurahan Airmadidi Bawah pada berlereng dan landai. Kondisi masyarakat umumnya landai. Kondisi masyarakat Kelurahan Airmadidi Atas memiliki latar Kelurahan Airmadidi Bawah memiliki latar belakang pekerjaan yang beragam seperti PNS, belakang pekerjaan yang beragam seperti PNS, Wiraswata, dan Pegawai Swasta. Wiraswata, Pegawai Swasta, Supir, dan Petani. Karakteristik pola pergerakan Karakteristik pola pergerakan masyarakat di Kelurahan Airmadidi Atas pada masyarakat di Kelurahan Airmadidi Bawah umumnya melakukan perjalanan ke tempat pada umumnya melakukan perjalanan ke kerja. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tempat kerja. Untuk lebih jelas dapat dilihat diagram dibawah ini : pada diagram dibawah ini :

Gambar 13. Diagram Pola Perjalanan Gambar 15. Diagram Pola Perjalanan Masyarakat Kelurahan Airmadidi Atas Masyarakat Kelurahan Airmadidi Bawah

185 Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota

Jurnal Spasial Vol 5. No. 2, 2018 ISSN 2442 3262

Gambar 18. Peta Pola Pergerakan Masyarakat di Kelurahan Rap - Rap Sumber : Penyebaran Kuesioner 2018

Pola Pergerakan Masyarakat Kelurahan Sarongsong I Kelurahan Sarongsong I merupakan salah satu desa yang berada pada wilayah admistratif Kecamatan Airmadidi, Kabupaten Minahasa Utara. Luas Kelurahan Sarongsong I yakni ± 53.18 Ha. Kondisi topografi Kelurahan Sarongsong I pada umumnya landai.. Gambar 16. Peta Pola Pergerakan Masyarakat Karakteristik pola pergerakan di Kelurahan Airmadidi Bawah masyarakat di Kelurahan Sarongsong I pada Sumber : Penyebaran Kuesioner 2018 umumnya melakukan perjalanan ke tempat

kerja. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Pola Pergerakan Masyarakat Kelurahan diagram dibawah ini : Rap - Rap Kelurahan Rap - Rap merupakan salah satu desa yang berada pada wilayah admistratif Kecamatan Airmadidi, Kabupaten Minahasa Utara. Luas Kelurahan Rap - Rap yakni ± 270.45 Ha. Kondisi topografi Kelurahan Rap - Rap pada umumnya landai. Karakteristik pola pergerakan masyarakat di Kelurahan Rap - Rap pada umumnya melakukan perjalanan ke tempat kerja. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada diagram dibawah ini : Gambar 19. Diagram Pola Perjalanan Masyarakat Kelurahan Sarongsong I

Gambar 17. Diagram Pola Perjalanan Masyarakat Kelurahan Rap - Rap

Gambar 20. Peta Pola Pergerakan Masyarakat di Kelurahan Sarongsong I Sumber : Penyebaran Kuesioner 2018 Pola Pergerakan Masyarakat Kelurahan Sarongsong II Kelurahan Sarongsong II merupakan salah satu desa yang berada pada wilayah admistratif Kecamatan Airmadidi, Kabupaten Minahasa Utara. Luas Kelurahan Sarongsong I yakni ± 81.24 Ha. Kondisi topografi Kelurahan Sarongsong II pada umumnya landai. Kondisi 186 Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota

Jurnal Spasial Vol 5. No. 2, 2018 ISSN 2442 3262

masyarakat Kelurahan Sarongsong II memiliki kerja. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada latar belakang pekerjaan yang beragam seperti diagram dibawah ini : Polisi, Wiraswata, Pegawai Swasta, dan Ibu Rumah Tangga. Karakteristik pola pergerakan masyarakat di Kelurahan Sarongsong II pada umumnya melakukan perjalanan ke tempat kerja. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada diagram dibawah ini :

Gambar 23. Diagram Pola Perjalanan Masyarakat Kelurahan Sukur

Gambar 21. Diagram Pola Perjalanan Masyarakat Kelurahan Sarongsong II

Gambar 24. Peta Pola Pergerakan Masyarakat di Kelurahan Sukur Sumber : Penyebaran Kuesioner 2018

Kecamatan Airmadidi merupakan ibu kota Kabupaten Minahasa Utara. Berdasarkan

Gambar 22. Peta Pola Pergerakan Masyarakat RTRW Kabupaten Minahasa Utara Tahun di Kelurahan Sarongsong II 2011 – 2031, Kecamatan Airmadidi berada Sumber : Penyebaran Kuesioner 2018 pada kawasan strategis seperti sebagai Pusat Pemerintahan Kabupaten, permukiman Pola Pergerakan Masyarakat Kelurahan perkotaan, Pusat Kegiatan Perekonomian serta Sukur menunjang kebutuhan pengembangan kegiatan Kelurahan Sukur merupakan salah satu perkebunan, pertanian lahan kering, pertanian desa yang berada pada wilayah admistratif lahan basah, pariwsata, perikanan darat, jasa Kecamatan Airmadidi, Kabupaten Minahasa dan perdagangan dan hutan kota. Utara. Luas Kelurahan Sukur yakni ± 893.05 Mengenai pola pergerakan penduduk Ha. Kondisi topografi Kelurahan Sukur pada di Kecamatan Airmadidi, rata – rata penduduk umumnya landai. Kondisi masyarakat bekerja di sector perdagangan dan jasa. Kelurahan Sukur memiliki latar belakang Jangkauan perjalanan ke tempat kerja maupun pekerjaan yang beragam seperti PNS, ke tempat perbelanjaan ada yang bekerja di Wiraswata, Pegawai Swasta, Petani dan Ibu Kecamatan Airmadidi dan ada juga yang Rumah Tangga. bekerja di luar Kecamatan Airmadidi seperti Karakteristik pola pergerakan Kota Manado dan Bitung. Letak Kecamatan masyarakat di Kelurahan Sukur pada Airmadidi yang strategis berdampak umumnya melakukan perjalanan ke tempat masyarakat yang ingin bekerja maupun

187 Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota

Jurnal Spasial Vol 5. No. 2, 2018 ISSN 2442 3262

mencari tempat melanjutkan studi (kampus) ke dari Pasar Sarongsong I yaitu Desa arah luar dari Kecamatan Airmadidi dapat Tanggari. Akses Desa Tanggari ke tempat mengakses dengan mudah. Disamping itu juga perbelajan di Pasar Tondano dapat masyarakat di Kecamatan Airmadidi yang ditempuh dengan kendaraan ± 15 menit. ingin berbelanja keperluan sehari hari dapat Moda transportasi masyarakat Kecamatan diakses dengan mudah karena terdapat pasar di Airmadidi pada umunya menggunakan Kelurahan Sarongsong I dan kawasan kendaraan angkutan umum, kendaraan perdagangan & jasa yang tersebar di akses pribadi dan sepeda motor. Periode jalan utama Kecamatan Airmadidi lain hal perjalanan masyarakat Kecamatan dengan masyarakat Desa Tanggari perihal Airmadidi rata - rata dilakukan pada pukul mengakses ke pusat kota airmadidi ± 12 07.00 – 09.00 dan ada juga yang kilometer maka untuk mengakses kebutuhan melakukan perjalanan pada pukul 05.00 – sehari – hari mereka bepergian ke Pasar 07.00, pukul 09.00 – 11.00 dan pukul Tondano karena dapat dijangkau menggunakan 11.00 – 13.00 wita. kendaraan ± 15 menit daripada pasar yang tersedia di Kelurahan Sarongsong I yang berjarak ± 12 Kilometer dari Desa Tanggari DAFTAR PUSTAKA sehingga mengakibatkan. Agustina Dwi, 2012, Komparasi Struktur KESIMPULAN Spasial Kota, Sub Urbanisasi, dan Berdasarkan identifikasi kondisi eksisiting, Transportasi di Kota Barcelona observasi di lapangan, serta hasil analisis yang dengan Kota Surabaya, Makalah telah dilakukan pada penelitian ini dapat Anonim, Dokumen Rencana Tata Ruang ditarik kesimpulan : Wilayah (RTRW) Kabupaten 1. Hasil analisa kepadatan penduduk Minahasa Utara Tahun 2011 - 2031. berdasarkan dari luas lahan terbangun di Kabupaten Minahasa Utara : Badan Kecamatan Airmadidi jika dilihat dari Perencanaan dan Pembangunan kepadatan tertinggi yakni Desa Tanggari Daerah Kabupaten Minahasa Utara. (120 Jiwa/ha) dan Desa Sampiri (114 Anonim, Kabupaten Minahasa Utara Dalam Jiwa/ha). Kelurahan dengan kepadatan Angka. 2017 : Badan Pusat Statistik sedang yaitu Desa Sawangan (75 Jiwa/Ha), Kabupaten Minahasa Utara Kelurahan Airmadidi Atas (51 Jiwa/Ha), Anonim, Kecamatan Airmadidi Dalam Angka. Kelurahan Rap – Rap (54 Jiwa/Ha), 2017 : Badan Pusat Statistik Kelurahan Sarongsong Satu (65 Jiwa/Ha) Kabupaten Minahasa Utara dan Kelurahan Sarongsong Dua (74 Anonim, Menteri Dalam Negeri Republik Jiwa/Ha). Sedangkan Kelurahan dengan Indonesia, 1987, Peraturan Menteri kepadatan rendah Kelurahan Airmadidi Dalam Negeri No.2 Tahun 1987 Bawah (49 Jiwa/Ha) dan Kelurahan Sukur tentang Penyusunan Rencana Kota. (25 Jiwa/Ha). Anonim, Menteri Pekerjaan Umum, 2009, 2. Pola pergerakan harian masyarakat Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Kecamatan Airmadidi rata - rata yaitu No.17 Tahun 2009 tentang Pedoman melakukan perjalanan ke tempat kerja. Penyusunan Rencana Tata Ruang Lokasi tempat kerja rata – rata radius Wilayah Kota berada pada Kecamatan Airmadidi namun Anonim, Undang Undang Republik Indonesia, ada juga yang bekerja di Kota Manado dan 2007, Undang Undang Republik Kota Bitung. Tidak hanya bekerja namun Indonesia No. 26 Tahun 2007 tentang masyarakat juga ada yang pergi berbelanja. Penataan Ruang Lokasi tempat berbelanja yaitu di Pasar Christiani, Tedjo, & Martono (______), “ yang berlokasi di Kelurahan Sarongsong I. Analisis Dampak Kepadatan Penduduk Namun ada 1 desa yang memilih Terhadap Kualitas Hidup Masyarakat berbelanja di Pasar Tondano dikarenakan Provinsi jawa Tengah” Jurnal Ilmiah lokasi desa yang berjarak ± 12 kilometer Untag Semarang. 188 Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota

Jurnal Spasial Vol 5. No. 2, 2018 ISSN 2442 3262

Hendra, dkk. Distribusi Penduduk dan Pengaruhnya Terhadap Pola dan Stuktur Ruang Kota Cimahi Koestors, dkk. 2001. Dimensi Keruangan Kota. Jakarta : UI-Press Lahagina, Jason J. Giovani (2015), Kajian Struktur Ruang Kota Tomohon. S1 Skripsi, Universitas Sam Ratulangi Manado. Pontoh N, Kustiwan.,2009, Pengantar Perencanaan Perkotaan, Bandung : ITB Rinaldi Mirsa, 2012. Elemen Tata Ruang Kota, Yogyakarta: Graha Ilmu Sangadji, Etta M, Sopiah. 2010. Metodologi Penelitian. Penerbit Andi. Yogyakarta

Sinulingga B., 1999, Pembangunan Kota Tinjuan Regional dan Lokal, Jakarta : Pustaka Sinar Harapan Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B. Bandung: Alfabeta. Tamin, Ofyar. Z. Perencanaan Permodelan dan Rekayasa Transportasi. Institut Teknologi Bandung. 2000 Toding P, Norlyvia Jaya (2017), Komparasi Struktur Ruang Kota Tomohon Dan Kota Kotamobagu Berdasarkan Distribusi Dan Profil Densitas. S1 Skripsi, Universitas Sam Ratulangi Manado. Tondobala Linda, 2015, Pengembangan Struktur Ruang : Mereduksi Mobilitas Perkotaan, Media Matrasain, EdisiVolume 12, No.2, Juli 2015 Yunus H.S., 2000. Struktur Tata Ruang Kota,Yogyakarta : Pustaka Pelajar

189 Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota