PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KAJIAN ETNOMATEMATIKA PADA CANDI SAMBISARI DAERAH ISTIMEWA DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Matematika

Oleh: Catarina Nila Paskah Prayitno NIM. 161414111

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA 2020

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN Puji syukur kepada Tuhan Yesus atas Berkat-Nya saya diberikan kesehatan, kelancaran, dan kemudahan sehingga saya dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi saya ini. Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua saya, Bapak Marius Suyitno dan Ibu Veronika Sri Surita yang telah memberikan doa, kasih sayang, semangat, kesabaran, nasihat, dan dukungan moriil maupun materiil yang tidak terhinga.

Kubingkiskan skripsi ini untuk:

1. Kakak Bernadus Yogi Agus Prayitno dan Martha Istiningsih Yuli Kristiastuti yang telah memberikan semangat dan nasihatnya 2. Kakak Natalia Rika Septiayu Prayitno dan Roy Sadewo yang telah memberikan dukungannya. 3. Kakak Laurenzia Audina Prayitno dan adik Kheril Petrisia yang selalu memberikan semangat dan doa yang terbaik. 4. Keponakan Sakti, Atya, Rey, dan Runa yang selalu memberikan keceriaan dan kegembiraan. 5. Terkasih Antonius Darmanto yang selalu ada dan selalu memberikan motivasi, dukungan dalam bentuk apapun, dan selalu mendoakan yan terbaik. 6. Sahabat-sahabatku Sisca, Delita, Mitha, Vincek, Genta, Septi, Tituk, Dek Rosa, dan Dek yang selalu menemani dan saling mendukung satu sama lain, 7. Teman-teman Pendidikan Matematika 2016 Kelas C dan juga teman- teman kelas A serta B yang selalu memotivasi dan menginspirasi. 8. Almamaterku Universitas Sanata Dharma.

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN MOTTO

“Dengarkanlah suara permohonanku, apabila aku berteriak kepada-Mu minta tolong, dan mengangkat tanganku kearah tempat-Mu yang maha kudus.” (Mzm 288:2)

“Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.” (Filipi 4:6)

“Jangan khawatir terdahap pencapaian yang didapat oleh orang lain karena setiap orang memiliki porsinya masing-masing.” (Cyrenia Novella Krisnamurti)

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK Catarina Nila Paskah Prayitno. 2020. Kajian Etnomatematika Pada Candi Sambisari dan Implementasinya Dalam Pembelajaran Matematika Kelas VII Sekolah Menengah Pertama. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Matematika, Universitas Sanata Dharma. Tujuan dari penelitian ini untuk (1) mengetahui sejarah dan pengaruh Candi Sambisari terhadap sosial ekonomi bagi masyarakat sekitar Candi Sambisari, (2) mengetahui aspek-aspek matematis pada Candi Sambisari, dan (3) mengetahui implementasi aspek-aspek matematis pada Candi Sambisari dalam pembelajaran matematika kelas VII Sekolah Menengah Pertama. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan mengambil narasumber penelitian yaitu terdiri dari Unit kerja Pengamanan dan Pemeliharaan Balai Pelestarian Cagar Budaya Yogyakarta, masyarakat sekitar Candi Sambisari, dua penjual yang berada di sekitar Candi Sambisari, dan Guru Matematika Sekolah Menengah Pertama. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat sejarah dan pengaruh Candi Sambisari terhadap sosial ekonomi masyakarat sekitar Candi Sambisari, apek-aspek matematis pada Candi Sambisari, dan implementasi aspek-aspek matematis dalam pembelajaran matematika kelas VII SMP. Pada aspek matematis ditemukan dari aktivitas fundamental menurut Bishop yaitu Counting, Locating, Measuring, Designing, Playing, dan Explaining. Adapun implemetasinya dalam pembelajaran matematika kelas VII SMP meliputi materi; Operasi Bilangan Bulat dan Pecahan, Himpunan, Pertidaksamaan linear satu variabel, Rasio, Perbandingan, Aritmetika Sosial, Sudut dan Garis, Segiempat dan Segitiga, dan Penyajian Data. Kata kunci : Sejarah, Sosial Ekonomi, Aspek Matematis, Etnmatematika, Aktivitas Fundamental Matematis

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT Catarina Nila Paskah Prayitno. 2020. Ethomatematics Study at Sambisari Temple and It’s Implementation in Mathematics Learning for Grade 7 Junior High School. Undergraduate Thesis. Mathematics Education Study Program, Department of Mathematics and Science Education, Faculty of Training and Education, Sanata Dharma University. The purpose of this study was to (1) know the history and influence of Sambisari Tample on socio-economics for the community around Sambisari Tample, (2) knowing the mathematical aspects of Sambisari Temple, and (3) knowing the implementation of mathematical aspects of Sambisari Tample in Mathematics learning in 7 grade of Junior High School. Type of research used in this study was a qualitative descriptive study by taking the Safegruard and Maintenance Unit of the Yogyakarta Cultural Heritage Conservation Center, the community around Sambisari Temple, two sellers located around Sambisari Temple, and Junior High School Mathematics Teacher. Data collection methods used were observation, interviews, and documentation. The result showed that there is history and influence of Sambisari Temple on the socio-economic community around Sambisari Temple, the mathematical aspects of Sambisari Temple and the implementation of mathematical aspects in mathematics learning for 7 grade of Junior High School. In the mathematical aspects found fundamental activities according to Bishop, namely Counting, Locating, Measuring, Designing, Playing, and Explaining. The implementation in learning mathematics in class 7 Junior High School includes material; Round and Fraction Operation, Sets, One Variable Linear Inequality, Ratio, Comparison, Social Arithmetic, Angles and Lines, Squares and Triangles, and Data Presentation. Key word : History, Socio-Economy, Mathematical Aspects, Ethnomathematics Fundamental Mathematical Activities.

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ...... ii HALAMAN PERSEMBAHAN ...... iv HALAMAN MOTTO ...... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...... vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPERLUAN AKADEMIS ...... vii ABSTRAK ...... viii ABSTRACT ...... ixx KATA PENGANTAR ...... x DAFTAR ISI ...... xiii DAFTAR GAMBAR ...... xiv DAFTAR TABEL ...... xv DAFTAR LAMPIRAN ...... xix BAB I ...... 1 PENDAHULUAN ...... 1 A. Latar Belakang Masalah ...... 1 B. Rumusan Masalah ...... 5 C. Tujuan Penelitian ...... 5 D. Penjelasan Istilah ...... 6 1. Etnomatematika...... 6 2. Aktivitas fundamental matematis ...... 6 3. Candi Sambisari ...... 6 E. Manfaat Penelitian ...... 6 F. Pembatasan Masalah ...... 7 BAB II ...... 8 LANDASAN TEORI ...... 8 A. Kajian Teori ...... 8 B. Penelitian yang Relevan ...... 23 C. Kerangka Berpikir ...... 23 BAB III ...... 25 METODE PENELITIAN ...... 25 A. Jenis Penelitian ...... 25 B. Objek Penelitian ...... 25

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

C. Waktu dan Tempat Penelitian ...... 25 D. Bentuk Data ...... 27 E. Metode Pengumpulan Data ...... 27 F. Instrumen Pengumpulan Data ...... 29 G. Narasumber Penelitian ...... 35 H. Teknik Analisis Data ...... 36 I. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ...... 37 BAB IV ...... 39 PEMBAHASAN ...... 39 A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ...... 39 B. Analisis dan Pembahasan ...... 40 C. Rangkuman dari Analisis Data Observasi dan Wawancara ...... 88 D. Implementasi Aspek-aspek Matematis pada Candi Sambisari untuk Kelas VII Tingkat SMP ...... 97 E. Pembahasan ...... 108 F. Keterbatasan Penelitian ...... 112 BAB V ...... 109 KESIMPULAN DAN SARAN ...... 109 A. Kesimpulan ...... 109 B. Saran ...... 114 Daftar Pustaka ...... 116

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Alamat Candi Sambisari ...... 4 Gambar 2.1 Candi Sambisari ...... 19 Gambar 4.1 Papan Informasi...... 41 Gambar 4.2 Papan tiket masuk...... 43 Gambar 4.3 Candi Sambisari ...... 44 Gambar 4.4 Lingga pada Candi Sambisari ...... 45 Gambar 4.5 Candi Sambisari ...... 47 Gambar 4.6 Lingga...... 90 Gambar 4.7 Candi Sambisari ...... 91 Gambar 4.8 Papan Tiket ...... 92 Gambar 4.9 Lingga ...... 95 Gambar 4.10 Dewi ...... 96 Gambar 4.11 ...... 96 Gambar 4.12 ...... 96 Gambar 4.13 Batu penyusun candi perwara tengah ...... 98 Gambar 4.14 Batu penyusun Candi ...... 99 Gambar 4.15 Batu penyusun Candi Sambisari ...... 100 Gambar 4.16 Candi Sambisari ...... 101 Gambar 4.18 Persegi ...... 103 Gambar 4.19 Persegi Panjang ...... 103 Gambar 4.20 Belah Ketupat ...... 104 Gambar 4.21 Trapesium ...... 105 Gambar 4.22 Layang-layang ...... 106 Gambar 4.23 Segitiga Sama Kaki ...... 106

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Pelaksanaan Penelitian ...... 26 Tabel 3.2 Pedoman Observasi ...... 30 Tabel 3.3 Pedoman Wawancara Aspek Sejarah ...... 32 Tabel 3.4 Pedoman Wawancara Aspek Sosial Ekonomi ...... 32 Tabel 3.5 Pedoman Wawancara Aspek Matematis ...... 32 Tabel 4.1 Observasi Mengenai Papan Informasi Candi Sambisari ...... 41 Tabel 4.2 Observasi Mengenai Penjual di sekitar Candi Sambisari ...... 42 Tabel 4.3 Observasi Mengenai Pengunjung Candi Sambisari ...... 42 Tabel 4.4 Observasi Mengenai Tiket Masuk Candi Sambisari ...... 43 Tabel 4.5 Observasi Mengenai Banyaknya Candi Candi Sambisari ...... 44 Tabel 4.6 Mengenai Lingga pada Candi Sambisari...... 45 Tabel 4.7 Observasi Mengenai Jarak Candi pada Candi Sambisari ...... 46 Tabel 4.8 Observasi Mengenai Batu Penyusun Candi Sambisari ...... 47 Tabel 4.9 Observasi Mengenai Lingkaran pada Candi Sambisari ...... 47 Tabel 4.11 Observasi Mengenai Bangun Datar Segiempat pada Candi Sambisari ...... 48 Tabel 4.12 Observasi Mengenai Bangun Datar Segitiga pada Candi Sambisari ...... 49 Tabel 4.13 Observasi Mengenai Bangun Ruang pada Candi Sambisari 50 Tabel 4.14 Observasi Bentuk Candi Perwara pada Candi Sambisari ..... 50 Tabel 4.15 Observasi Mengenai Aturan Penyusunan Batu pada Candi Sambisari ...... 51 Tabel 4.16 Observasi Mengenai Lingga Yoni pada Candi Sambisari ... 52 Tabel 4.17 Pertanyaan dan Jawaban T Mengenai Penemu Candi Sambisari ...... 52 Tabel 4.18 Pertanyaan dan Jawaban S3 Mengenai Penemu Candi Sambisari ...... 53 Tabel 4.19 Pertanyaan dan Jawaban T Mengenai Tahun ditemukan Candi Sambisari ...... 53 Tabel 4.20 Pertanyaan dan Jawaban S3 Mengenai Tahun ditemukan Candi Sambisari ...... 54 Tabel 4.21 Pertanyaan dan Jawaban T Mengenai Sejarah Penemuan Candi Sambisari ...... 55

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 4.22 Pertanyaan dan Jawaban S3 Mengenai Sejarah Penemuan Candi Sambisari ...... 56 Tabel 4.23 Pertanyaan dan Jawaban T Mengenai Proses Pemugaran Candi Sambisari ...... 57 Tabel 4.24 Pertanyaan dan Jawaban S3 Mengenai Proses Pemugaran Candi Sambisari ...... 57 Tabel 4.25 Pertanyaan dan Jawaban T Mengenai Pengelolaan Candi Sambisari ...... 58 Tabel 4.26 Pertanyaan dan Jawaban S3 Mengenai Pengelolaan Candi Sambisari ...... 59 Tabel 4.27 Pertanyaan dan Jawaban S1 Mengenai Sosial Ekonomi sebelum ditemukan Candi Sambisari ...... 59 Tabel 4.28 Pertanyaan dan Jawaban S2 Mengenai Sosial Ekonomi sebelum ditemukan Candi Sambisari ...... 60 Tabel 4.29 Pertanyaan dan Jawaban S3 Mengenai Sosial Ekonomi sebelum ditemukan Candi Sambisari ...... 60 Tabel 4.30 Pertanyaan dan Jawaban S1 Mengenai Sosial Ekonomi sesudah ditemukan Candi Sambisari ...... 61 Tabel 4.31 Pertanyaan dan Jawaban S2 Mengenai Sosial Ekonomi sesudah ditemukan Candi Sambisari ...... 61 Tabel 4.32 Pertanyaan dan Jawaban S3 Mengenai Sosial Ekonomi sesudah ditemukan Candi Sambisari ...... 62 Tabel 4.33 Pertanyaan dan Jawaban S1 Mengenai Mata Pencaharian Sebelum ditemukannya Candi Sambisari ...... 64 Tabel 4.34 Pertanyaan dan Jawaban S2 Mengenai Mata Pencaharian Sebelum ditemukannya Candi Sambisari ...... 64 Tabel 4.35 Pertanyaan dan Jawaban S3 Mengenai Mata Pencaharian Sebelum ditemukannya Candi Sambisari ...... 65 Tabel 4.36 Pertanyaan dan Jawaban S1 Mengenai Mata Pencaharian Sesudah ditemukannya Candi Sambisari ...... 65 Tabel 4.37 Pertanyaan dan Jawaban S2 Mengenai Mata Pencaharian Sebelum ditemukannya Candi Sambisari ...... 66 Tabel 4.38 Pertanyaan dan Jawaban S3 Mengenai Mata Pencaharian Sebelum ditemukannya Candi Sambisari ...... 66 Tabel 4.39 Pertanyaan dan Jawaban S1 Mengenai Manfaat Sosial Ekonomi dari ditemukannya Candi Sambisari ...... 68

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 4.40 Pertanyaan dan Jawaban S2 Mengenai Manfaat Sosial Ekonomi dari ditemukannya Candi Sambisari ...... 68 Tabel 4.41 Pertanyaan dan Jawaban S3 Mengenai Manfaat Sosial Ekonomi dari ditemukannya Candi Sambisari ...... 69 Tabel 4.42 Pertanyaan dan Jawaban T Mengenai Luas Tanah Candi Sambisari ...... 70 Tabel 4.43 Pertanyaan dan Jawaban T Mengenai Banyaknya Candi pada Candi Sambisari ...... 70 Tabel 4.44 Pertanyaan dan Jawaban T Mengenai Banyaknya Juru Pemelihara Candi Sambisari...... 71 Tabel 4.10 Observasi Mengenai Pola Batu Penyusun Pagar pada Candi Sambisari ...... 73 Tabel 4.45 Pertanyaan dan Jawaban T Mengenai Letak Candi Sambisari ...... 74 Tabel 4.46 Pertanyaan dan Jawaban T Mengenai Kedudukan Lingga pada Candi Sambisari ...... 74 Tabel 4.47 Pertanyaan dan Jawaban T Mengenai Candi Induk dan Candi Perwara pada Candi Sambisari ...... 75 Tabel 4.48 Pertanyaan dan Jawaban T Mengenai Jarak Candi pada Candi Sambisari ...... 75 Tabel 4.49 Pertanyaan dan Jawaban T Mengenai Penentuan Sudut pada Pemugaran Candi Sambisari...... 76 Tabel 4.50 Pertanyaan dan Jawaban T Mengenai Lingakaran pada Candi Sambisari ...... 77 Tabel 4.51 Pertanyaan dan Jawaban T Mengenai Ukuran Dimensi Candi Sambisari ...... 77 Tabel 4.52 Pertanyaan dan Jawaban T Mengenai Urutan Penyusunan Batu pada Candi Sambisari ...... 78 Tabel 4.53 Pertanyaan dan Jawaban T Mengenai Tiket Masuk pada Candi Sambisari ...... 79 Tabel 4.54 Pertanyaan dan Jawaban T Mengenai Bangun Datar Segitiga pada Candi Sambisari ...... 79 Tabel 4.55 Pertanyaan dan Jawaban T Mengenai Bangun Datar Segiempat pada Candi Sambisari ...... 80 Tabel 4.56 Pertanyaan dan Jawaban T Mengenai Bangun Ruang pada Candi Sambisari ...... 80

xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 4.57 Pertanyaan dan Jawaban T Mengenai Bentuk Candi pada Kompleks Candi Sambisari ...... 81 Tabel 4.59 Pertanyaan dan Jawaban T Mengenai Pola Penyusunan Pagar pada Candi Sambisari ...... 81 Tabel 4.60 Pertanyaan dan Jawaban T Mengenai Strategi Pemugaran pada Candi Sambisari ...... 82 Tabel 4.61 Pertanyaan dan Jawaban T Mengenai Aturan dalam Penyusunan Batu pada Candi Sambisari ...... 83 Tabel 4.62 Pertanyaan dan Jawaban T Mengenai Aturan dalam Penentuan Arah Bangunan Candi Sambisari ...... 83 Tabel 4.63 Pertanyaan dan Jawaban T Mengenai Aliran Candi Sambisari ...... 84 Tabel 4.64 Pertanyaan dan Jawaban T Mengenai Makna Banyaknya Candi pada Candi Sambisari ...... 85 Tabel 4.65 Pertanyaan dan Jawaban T Mengenai Makna Relief pada Candi Sambisari ...... 86 Tabel 4.66 Pertanyaan dan Jawaban T Mengenai Makna Lingga Yoni pada Candi Sambisari ...... 86 Tabel 4.67 Pertanyaan dan Jawaban T Mengenai Patung di Relung Candi Sambisari ...... 87 Tabel 4.68 Pertanyaan dan Jawaban T Mengenai Makna Lingga pada Candi Sambisari ...... 87 Tabel 4.69 Mengenai Pemetaan Materi Kelas VII SMP ...... 97

xviii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I: Surat Ijin Penelitian ...... 120 Lampiran 2: Surat Keterangan dari Balai Pelestarian Cagar Budaya 122 Lampiran 3: Instrumen dan Pedoman Observasi dan Wawancara ... 123 Lampiran 5: Lembar Validasi Produk ...... 138 Lampiran 6: Transkrip Data Observasi ...... 146 Lampiran 7: Transkrip Data T ...... 149 Lampiran 8: Transkrip Data S3 ...... 151 Lampiran 9: Transkrip Data S1 ...... 153 Lampiran 10: Transkrip Data S2 ...... 155 Lampiran 11: Transkrip Data S3 ...... 157 Lampiran 12: Transkrip Data T ...... 159

xix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Matematika merupakan salah satu bidang ilmu yang penting bagi kehidupan manusia. Dalam kehidupan sehari-hari matematika digunakan untuk memecahkan berbagai masalah contohnya, ketika berada di pasar dan membeli barang maka akan melakukan perhitungan. Selain itu, matematika juga merupakan landasan ilmu dasar yang dapat digunakan untuk menunjang ilmu-ilmu yang lain seperti fisika, kimia, komputer, dan lain-lain. Berdasarkan pentingnya matematika dalam kehidupan manusia maka menurut Kamarullah (2017: 22) menyatakan nilai mata pelajaran matematika merupakan salah satu syarat kelulusan seorang siswa (lulus ujian akhir atau lulus ujian masuk) pada setiap jenjang pendidikan. Tolok ukur untuk standar Kompetensi Lulusan (SKL) dalam Permendikbud No 20 Tahun 2016. Secara garis besar berisikan bahwa setelah mempelajari matematika pada jenjang sekolah dasar dan menengah siswa diharapkan mampu memiliki kompetensi pada tiga dimensi yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Dalam dimensi sikap siswa diharapkan memiliki perilaku sikap yang beriman dan bertakwa pada Tuhan, berkarakter, jujur, peduli, bertanggung jawab, menjadi pembelajar sepanjang hayat, dan sehat secara jasmani maupun rohani. Dalam dimensi pengetahuan siswa diharapkan memiliki pengetahuan yang faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif mengenai ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni budaya serta dapat mengkaitkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam dimensi keterampilan siswa diharapkan memiliki keterampilan berpikir dan bertindak yang kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif.

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2

Saat ini pembelajaran matematika belum memperlihatkan hasil yang memuaskan dan perlu dioptimalkan. Hal ini didukung dengan data internasional PISA (Programme For International Student Assessment) pada tahun pada tahun 2018 bahwa skor berada pada peringkat 72 dari 78 negara (OECD: 2019). Selain PISA hasil belajar matematika juga ditunjukkan pada data Ujian nasional jenjang SMP/MTs tahun 2019 nilai rata-ratanya adalah 44,40. Dibandingkan dengan mata pelajaran lain seperti, bahasa Inggris pada jenjang SMP/MTs nilai rata-ratanya 48,09. Dapat dilihat bahwa nilai rata-rata mata pelajaran matematika lebih rendah daripada mata pelajaran bahasa inggris (Kemdikbud: 2019). Dari data PISA dan nilai Ujian Nasional menunjukkan bahwa siswa harus memiliki kemampuan yang dikembangkan untuk mendapatkan hasil yang baik. Contoh faktor yang harus dimiliki siswa untuk mendapatkan hasil belajar yang baik yaitu, kemampuan dasar matematis siswa (Musriandi: 2013). Kemampuan dasar matematis menurut National Council of Teachers of Mathematic (NCTM) ada lima, yaitu: kemampuan komunikasi matematis, kemampuan penalaran matematis, kemampuan pemecahan masalah, kemampuan koneksi matematis, dan kemampuan representasi matematis. Kemampuan dasar itulah yang tergolong masih rendah karena siswa menganggap bahwa mata pelajaran matematika itu sulit untuk dikerjakan sehingga menyebabkan kurang tertarik. Siswa juga merasa kesulitan ketika diajak untuk membayangkan objek-objek yang tidak real. Sejalan dengan itu, Menurut Wahyudin (1999) matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang sulit dipahami siswa, sehingga tidak heran banyak siswa yang tidak senang dalam mengerjakan tugas-tugas matematika, mereka beranggapan bahwa matematika itu sulit, menakutkan dan tidak semua siswa dapat mengerjakannya hal ini kemungkinan karena sulitnya memahami materi pelajaran matematika. Contoh lain faktor yang harus dimiliki siswa untuk mendapatkan hasil belajar yang baik yaitu aktivitas siswa dalam belajar (Dwiyanto: 2016). Aktivitas belajar matematika sangat diperlukan untuk tercipta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3

pembelajaran yang interaktif dan hasil belajar yang baik. Oleh kerena itu, diperlukan guru yang efektif dalam mengajar. Guru yang efektif memiliki strategi pengajaran yang baik dan didukung oleh metode penentapan tujuan, rancangan pengajaran, dan menajemen kelas (Santrock, 2008: 7). Menurut Dwiyanto (2016) dengan adanya aktivitas belajar yang interaktif diharpakan memiliki dampak positif pada siswa tentang apa yang dipelajari akan lebih lama bertahan dibenak siswa. Hal yang sangat mempengaruhi rendahnya hasil belajar siswa dikarenakan aktivitas dalam pembelajaran yang masih rendah. Hal itulah yang menyebabkan sebagian besar siswa menjadi pasif dan menurunnya hasil belajar (Dwiyanto: 2016). Berdasarkan permasalahan-permasalahan diatas, (dalam Fahmi, & Marsigit, 2004, p.3) matematika dianggap terlalu abstrak dan jauh dari kehidupan. Tanpa disadari, terdapat banyak solusi yang mampu mendorong siswa untuk lebih memahami dan tertarik dengan matematika. salah satu yang dapat dipilih menjadi solusi yaitu dengan etnomematika. Menurut Barton (dalam Hayuhantika, 2019: 2) etnomatematika adalah kajian yang meneliti cara sekelompok budaya tertentu dalam memahami, mengekspresikan dan menggunakan konsep-konsep serta praktik kebudayaan yang digambarkan sebagai sesuatu yang matematis. Sedangkan D'Ambrosio (dalam Sunandar, 2014) mengungkapkan istilah ethno menggambarkan semua hal yang membentuk identitas budaya suatu kelompok, yaitu bahasa, kode, nilai-nilai, jargon, keyakinan, makanan dan pakaian, kebiasaan dan sifat-sifat fisik. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa etnomatematika adalah suatu ilmu yang dapat digunakan untuk memahami bagaimana matematika diadaptasi dari sebuah budaya. Tetapi masih banyak etnomatematika yang belum terkupas dan masih perlu digali. Terdapat beberapa candi yang berada daerah . Akan tetapi, candi yang berada dekat dengan peneliti yang berpotensi adalah etnomatematika Candi Sambisari. Selain itu, Candi Sambisari berada di bawah permukaan tanah sehingga menarik untuk dikaji lebih dalam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4

Gambar 1.1 Alamat Candi Sambisari

Secara administratif, Candi Sambisari terletak di Dusun Sambisari, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55571. Candi Sambisari yang merupakan candi Hindu beraliran Siwa ini diperkirakan dibangun pada awal abad ke-9 oleh Rakai Garung, seorang Raja Mataram Hindu dari Wangsa Syailendra. Kemudian, Candi Sambisari ditemukan pada tahun 1966 oleh seorang petani yang sedang mencangkul tanah milik Karyowinangun dan terbentur batu ukir reruntuhan batu candi. Salah satu hal yang menarik dari Candi Sambisari yaitu tidak terdapat kaki candi yang sebenarnya, sehingga alas sekaligus berfungsi sebagai kaki candi. Menurut Hardiati (2017: 101) mengungkapkan pendapat Bishop (1994), maka objek etnomatematika digunakan untuk kegiatan matematika seperti aktivitas menghitung, penentuan lokasi, mengukur, mendesain, bermain, dan menjelaskan. Objek etnomatematika tersebut dapat berupa permainan tradisional, kerajinan tradisional, artefak, dan aktivitas (tindakan) yang berwujud kebudayaan. Oleh karena itu, banyak hal-hal lain dari Candi Sambisari yang menarik untuk dipelajari lebih dalam. Kemudian, menurut Hardiati ( 2017: 102) terdapat aspek matematis pada Candi Muaro Jambi yaitu bangun datar segiempat. Selain itu, (dalam Utami, dkk: 2020) terdapat aspek matematis pada Candi .

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5

Berdasarkan uraian diatas, pada penelitian ini juga peneliti ingin mengetahui sejarah dan aspek-aspek matematis yang terdapat pada Candi Sambisari. Lebih lanjut peneliti akan mengkaji aspek-aspek matematis yang ditemukan ke dalam materi pembelajaran matematika kelas VII SMP. Hasil kajian yang diperoleh diharapkan bermanfaat dalam pembelajaran matematika di sekolah terkhusus pada soal-soal kontekstual dan dapat digunakan sebagai acuan untuk melaksanakan penelitian lainnya dalam bidang etnomatematika.

B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, rumusan masalah yang diambil dalam penelitian ini antara lain: 1. Bagaimana sejarah dan pengaruh Candi Sambisari terhadap sosial ekonomi bagi masyarakat sekitar? 2. Aspek-aspek matematis apa saja yang terdapat pada Candi Sambisari? 3. Bagaimana implementasi aspek-aspek matematis pada Candi Sambisari dalam pembelajaran matematika kelas VII Sekolah Menengah Pertama?

C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah di atas, tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti antara lain: 1. Mendeskripsikan sejarah dan pengaruh Candi Sambisari terhadap sosial ekonomi bagi masyarakat sekitar Candi Sambisari. 2. Mendeskripsikan aspek-aspek matematis yang terdapat pada Candi Sambisari. 3. Mendeskripsikan implementasi aspek-aspek matematis pada Candi Sambisari dalam pembelajaran matematika kelas VII Sekolah Menengah Pertama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6

D. Penjelasan Istilah 1. Etnomatematika Etnomatematika adalah matematika ilmu yang mempelajari hubungan antara matematika dan budaya yang ada pada sekelompok masyarakat tertentu. 2. Aktivitas fundamental matematis Aktivitas fundamental matematis adalah enam kegiatan “universal” yang dapat dicirikan sebagai kegiatan matematika. Enam kegiatan tersebut terdiri dari aktivitas counting (membilang), locating (menntukan lokasi), measuring (mngukur), designing (merancang), playing (bermain), dan explaining (menjelaskan). 3. Candi Sambisari Candi Sambisari terletak di Dusun Sambisari, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta. Dari pusat kota Yogyakarta, jaraknya kurang lebih 12 kilometer dari pusat Yogyakarta. Candi Sambisari yang merupakan candi Hindu beraliran Siwa. Candi Sambisari ditemukan secara tidak sengaja pada tahun 1966 oleh seorang petani.

E. Manfaat Penelitian Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah :

1. Manfaat Teoritis

Dalam bidang pendidikan matematika, penelitian ini diharapkan bisa memberikan sumbangsih yang berguna bagi dunia pendidikan terhadap pembelajaran matematika agar memperkaya ilmu pengetahuan yang telah ada, dan mengetahui aspek-aspek matematis pada Candi Sambisari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7

2. Manfaat Praktis

a. Dalam bidang budaya, penelitian ini diharapkan dapat memperkenalkan Candi Sambisari kepada masyarakat luas, mengetahui sejarah dan pengaruh Candi Sambisari terhadap sosial ekonomi bagi masyarakat sekitar, serta dapat melestarikannya. b. Dalam bidang pendidikan, penelitian ini diharapkan bisa menjadi fondasi adanya implementasi aspek-aspek matematis pada Candi Sambisari untuk pembelajaran matematika di sekolah.

F. Pembatasan Masalah 1. Masalah penelitian ini dibatasi pada pendeskripisian sejarah dan pengaruh Candi Sambisari sosial ekonomi menurut tokoh dan warga sekitar Candi Sambisari. 2. Aspek-aspek matematis yang terdapat pada Candi Sambisari, ditentukan berdasarkan enam aktivitas dasar matematika menurut Bishop (1998) meliputi menghitung, menempatkan, mengukur, mendesain, bermain, dan menjelaskan. 3. Penentuan materi pembelajaran matematika di sekolah berdasarkan kurikulum 2013 revisi 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori 1. Matematika Istilah matematika sudah menjadi bagian dari bahasa Indonesia yang baku. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) matematika adalah ilmu tentang bilangan, hubungan antara bilangan, dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah bilangan. Definisi tersebut menggambarkan bahwa matematika berhubungan erat dengan belajar, terutama yang berkaitan dengan bilangan dan operasi- operasi yang membantu penyelesaian dalam bilangan. Matematika merupakan disiplin ilmu yang banyak mengandung ide-ide dan konsep-konsep abstrak berdasarkan pada kesepakatan- kesepakatan dan menggunakan pola pikir deduktif secara konsisten. Obyek penelaahan matematika meliputi fakta, konsep, operasi, dan prinsip (Hudojo, 2005: 36). Fakta merupakan ketentuan dalam matematika yang telah disepakati, meliputi istilah (nama), notasi (lambang/simbol), dan lain sebagainya. Adapun konsep merupakan suatu abstraksi dari ciri-ciri sesuatu yang mempermudah komunikasi antar manusia dan memungkinkan untuk berpikir. Operasi dalam matematika merupakan aturan untuk memperoleh elemen tunggal dari suatu atau lebih elemen yang diketahui. Kemudian, prinsip merupakan gabungan konsep dan beberapa fakta yang dikaitkan oleh suatu operasi. Ruseffendi (1992: 37) mengemukakan bahwa matematika merupakan suatu ilmu yang berhubungan dengan penelahaan bentuk- bentuk atau struktur-struktur yang abstrak dan hubungan diantara hal-hal itu. Dalam memahaminya diperlukan pemahaman tentang suatu konsep- konsep yang ada di dalam matematika itu sendiri. Oleh karena itu, matematika sangatlah sistematis dan terstruktur.

8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9

Berdasarkan pengertian matematika menurut beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa matematika adalah ilmu pengetahuan yang memiliki pola pikir deduktif berhubungan dengan penelahaan bentuk- bentuk atau struktur-struktur yang abstrak serta bilangan-bilangan untuk mengkaji tentang struktur bilangan yang terdiri dari prosedur operasional yang digunakan untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

2. Kebudayaan Tylor (dalam Liliweri, 2002: 4) mendefiniskan kebudayaan sebagai kumpulan yang kompleks dari pengetahuan, kepercayaan, seni, hukum, moral, adat-istiadat dan setiap kemampuan lain atau kebiasaan yang diperoleh oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Dengan kata lain, kebudayaan mencakup semua yang didapatkan atau dipelajari oleh manusia sebagai anggota masyakarat. Menurut Koentjaraningrat (2000: 181) kebudayaan dari kata dasar budaya yang berasal dari bahasa sansakerta ”buddhayah”, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti “budi” atau “akal”. Jadi Koentjaraningrat mendefinisikan budaya sebagai “daya budi” yang berupa cipta, karsa dan rasa, sedangkan kebudayaan adalah hasil dari cipta, karsa, dan rasa itu. Koentjaraningrat menerangkan bahwa pada dasarnya banyak yang membedakan antara budaya dan kebudayaan, Budaya merupakan perkembangan majemuk budi daya, yang berarti daya dari budi. Kebudayaan atau disingkat budaya yang merupakan keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar. Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas, disimpulkan bahwa kebudayaan berasal dari kata budaya yang berarti “daya budi” yang berupa cipta, karsa dan rasa. Sedangkan kebudayaan berarti kumpulan yang kompleks dari pengetahuan, kepercayaan, seni, hukum, moral, adat- istiadat dan setiap kemampuan lain atau kebiasaan yang diperoleh oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Dengan kata lain, kebudayaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

adalah hasil dari budaya yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat. kebudayaan dalam masyarakat terdiri atas tujuh unsur yang saling berkaitan. Koentjaraningrat (dalam Liliweri, 2002: 6) mengungkapkan tujuh unsur kebudayaan. Pertama adalah sistem religi diartikan sebagai sebuah sistem antara keyakinan dan praktek keagamaan yang berhubungan dengan hal-hal suci dan tidak terjangkau dengan akal. Sistem religi meliputi sistem kepercayaan, sistem nilai dan pandangan hidup, sistem keagamaan, dan upacara keagamaan. Kedua adalah sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial yang berarti sekelompok masyarakat yang anggota- anggotanya merasakan bersatu dengan sesamanya. Sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial meliputi kekerabatan (garis keturuan), asosiasi atau perkumpulan, sistem kenegaraan, dan sistem kesatuan hidup. Ketiga adalah pengetahuan yang lebih ditekankan pada kondisi alam dan sifat peralatan yang dipakai. Sistem pengetahuan meliputi flora dan fauna, waktu, ruang dan bilangan, sifat-sifat serta tingkah laku sesama manusia. Keempat adalah bahasa yang berarti pengucapan yang indah dalam elemen kebudayaan dan sekaligus menjadi alat perantara utama bagi manusia untuk meneruskan kebudayaan. Bentuk bahasa ada dua yaitu bahasa lisan dan bahasa tulisan. Kelima adalah kesenian yang artikan sebagai segala hasrat manusia terhadap suatu keindahan. Kesenian meliputi seni rupa, seni suara, dan seni tari. Keenam adalah sistem mata pencaharian yang berarti segala usaha manusia untuk mendapatkan barang dan jasa yang dibutuhkan. Sistem mata pencaharian meliputi, berburu, mengumpulkan makanan, bercocok tanam, peternakan, perikanan, dan perdagangan. Ketujuh adalah sistem peralatan hidup yang diartikan sebagai keseluruhan teknik yang dimiliki oleh anggota masyarakat dalam mengumpulkan bahan mentah, memproses bahan-bahan menjadi alat-alat kerja. Sistem peralatan hidup meliputi produksi; distribusi; transportasi; peralatan komunikasi; peralatan konsumsi dalam bentuk wadah; pakaian; perhiasan; tempat berlindung ; perumahan; senjata.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

3. Etnomatematika Istilah etnomatematika diperkenalkan pertama oleh D‟ambrosio, seorang matematikawan Brasil pada tahun 1977.definisi etnomatematika menurut D‟ambrosio (dalam Rosa & Orey, 2011) adalah: The prefix ethno is today accepted as a very broad term that refers to socialcultural context and therefore includes language, jargon, and codes of behavior, myths, and symbols. The derivation of mathema is difficult, but tends to mean to explain, to know, to understand, and to do activities such as ciphering, measuring, classifying, inferring and modeling. The suffix tics is derived from techne, and has the same root as technique. Jika diartikan dalam bahasa Indonesia, awalan ethno yaitu sebagai sesuatu yang sangat luas yang mengacu pada konteks sosial budaya, termasuk bahasa, jargon, kode perilaku, mitos, dan simbol. Kata dasar mathema cenderung berarti menjelaskan, mengetahui, memahami dan melakukan kegiatan seperti pengkodean, mengukur, mengklasifikasi, menyimpulkan, dan pemodelan. Akhiran kata tics berasal dari techne, dan bermakna seperti teknik. Menurut Shirley (dalam Marsigit, 2016: 97) etnomatematika juga merupakan matematika yang timbul dan berkembang dalam masyarakat sesuai dengan kebudayaan setempat, merupakan pusat proses pembelajaran dan metode pengajaran. Hal ini membuka potensi pedagogis yang mempertimbangkan pengetahuan siswa yang diperoleh dari belajar di luar kelas. Berdasarkan pendapat beberapa ahli tersebut, dapat simpulkan bahwa etnomatematika merupakan ilmu yang mempelajari hubungan antara matematika dan budaya yang ada pada sekelompok masyarakat tertentu. Menurut Suwarsono (2015) terdapat beberapa hal yang dikaji dalam etnomatematika yaitu lambang, konsep, prinsip, dan keterampilan matematis yang ada pada kelompok-kelompok bangsa, suku maupun kelompok masyarakat lainnya; perbedaan ataupun kesamaan dalam hal-hal yang bersifat matematis antara kelompok masyarakat dengan kelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

masyarakat lainnya serta faktor-faktor yang melatarbelakanginya; hal-hal menarik yang ada pada suatu maupun beberapa kelompok masyarakat misalnya, cara berpikir, bersikap, berbahasa, serta yang berkaitan dengan matematika; aspek dalam kehidupan sehari-hari yang terdapat kaitannya degan matematika misalnya keuangan, ekonomi, keadilan, budaya, demokrasi, dan politik. Dalam mengkaji etnomatematika terdapat tujuan yang diharapkan dapat dicapai salah satunya dikemukakan oleh Suwarsono (2015: 12) yaitu agar keterkaitan antara matematika dan budaya bisa lebih dipahami, sehingga persepsi siswa dan masyarakat tentang matematika menjadi lebih tepat, dan pembelajaran matematika bisa lebih disesuaikan dengan konteks budaya siswa dan masyarakat, dan matematika bisa lebih mudah dipahami karena tidak lagi dipersepsikan sebagai sesuatu yang „asing‟ oleh siswa dan masyarakat; agar aplikasi dan manfaat matematika bagi kehidupan siswa dan masyarakat lebih dapat dioptimalkan, sehingga siswa dan masyarakat memperoleh manfaat yang optimal dari kegiatan belajar matematika.

4. Aktivitas Fundamental Matematis Bishop (1988: 99) mengidentifikasi enam kegiatan “universal” yang dapat dicirikan sebagai kegiatan matematika. Enam kegiatan tersebut terdiri dari counting (membilang), locating (menentukan lokasi), measuring (mengukur), designing (merancang), playing (bermain), dan explaining (menjelaskan). Berikut penjelasan mengenai enam aktivitas fundamental matematis menurut Bishop: a. Counting (Membilang) Counting (membilang) merupakan suatu aktivitas yang meliputi kuantifikasi/kuantor, nama-nama bilangan, penggunaan jari dan bagian tubuh untuk menghitung; turus; bilangan; nilai tempat; nol; basis10; operasi bilangan; kombinatorik; akurasi;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

perkiraan; kesalahandalam membilang; pecahan; desimal; positif, negatif; besar tidak terhingga, kecil tidak terhingga; limit; pola bilangan; pangkat; relasi bilangan; diagram panah; representasi aljabar; kejadian; probabilitas; representasi frekuensi. Aktivitas-aktivitas dalam counting (membilang) dapat diartikan secara sederhana seperti, kuantifikasi dalam KBBI diartikan sebagai pernyataan banyaknya satuan dalam angka diantaraya yaitu dapat untuk masing-masing, beberapa, banyak, dan tidak ada; turus diartikan sebagai penggambaran angka berupa simbol tertentu untuk memudahkan dalam membaca; bilangan diartikan sebagai suatu konsep matematika yang digunakan untuk pencacahan dan pengukuran; nilai tempat diartikan sebagai nilai suatu angka dalam bilangan tertentu; basis 10 diartikan sebagai cara untuk mewakili besaran yang paling umum digunakan; operasi bilangan; akurasi diartikan sebagai kedekatan hasil pengukuran dengan nilai sesungguhnya; perkiraan yaitu diartikan sebgai informasi mengenai perubahan nilai dari segala harta, pendapatan, pengeluaran, utang atau subyek tertentu; kesalahan dalam membilang; pecahan yaitu tidak utuh atau terdiri dari pembilang dan penyebut; desimal diartikan sebagai sistem bilangan menggunakan 10 macam bilangan; positif; negatif; besar tidak terhingga; kecil tidak terhingga; limit; pola bilangan diartikan sebagai susunan dari beberapa angka yang dapat membentuk pola tertentu; pangkat diartikan sebagai penyederhanaan dari suatu bilangan yang dikalikan; diagram panah; representasi aljabar; kejadian; probabilitas; representasi frekuensi. Pada awalnya aktivitas counting dalam masyarakat muncul karena kebutuhan untuk mencatat berdasarkan harta kepemilikan seperti perhitungan banyaknya hewan ternak yang dimiliki. b. Locating ( Menentukan Lokasi)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

Locating (menentukan lokasi) merupakan suatu aktivitas meliputi preposisi; pendeskripsian suatu rute/lintasan; lokasi lingkungan; arah mata angin; atas/bawah; depan/belakang; jarak; garis lurus/garis lengkung; sudut sebagai penanda perputaran; sistem lokasi; koordinat kutub; koordinat 2D/3D; pemetaan; lintang/bujur; tempat kedudukan (lokus); penghubungan; lingkaran; elips; spiral. Aktivitas-aktivitas dalam locating (menentukan lokasi) dapat diartikan secara sederhana seperti, preposisi yang berarti suatu benda letaknya di luar atau di dalam; pendeskripsian suatu rute/lintasan yaitu menjelaskan lebih rinci mengenai letak suatu obyek yang akan dituju; lokasi lingkungan yaitu merupakan penjelasan lebih rinci mengenai letak suatu objek; jarak menurut KBBI diartikan sebagai panjang atau jauh antara dua benda atau tempat; garis lurus/garis lengkung; sudut sebagai penanda perputaran; sistem lokasi; koordinat kutub; koordinat 2D/3D; pemetaan; lintang/bujur menurut KBBI diartikan sebagai lebar dari suatu bidang; tempat kedudukan (lokus) menurut KBBI diartikan sebagai kedudukan titik-titik; penghubungan; lingkaran menurut KBBI diartikan sebagai garis melengkung yang kedua ujungnya bertemu pada jarak yang sama dari titik pusat; elips menurut KBBI artikan sebagai benda atau bidang datar yang berbentuk bundar lonjong; spiral menurut KBBI diartikan sebagai putaran mengelili titik pusat. Pada awalnya aktivitas locating ini digunakan manusia untuk menentukan di mana tempat yang cocok untuk berburu. c. Measuring (Mengukur) Measuring (mengukur) merupakan suatu aktivitas seperti pembanding kuantitas (lebih cepatatau lebih kurus), mengurutkan; kualitas; pengembangan dari satuan(bobot berat); keakuratan satuan; perkiraan; panjang; luas; volume; waktu; suhu; berat;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

satuan konvensional; satuanstandar; sistem satuan; uang; satuan majemuk. Aktivitas-aktivitas dalam measuring (mengukur) dapat diartikan secara sederhana seperti, pembanding kuantitas dalam KBBI diartikan sebagai banyaknya benda tertentu atau banyaknya dari sesuatu, mengurutkan; perkiraan dalam KBBI diartikan sebagai prediksi mengenai suatu hal; panjang dalam KBBI diartikan sebagai jarak dari ujung ke ujung; luas dalam KBBI diartikan sebagai sesuatu yang lapang; volume dalam KBBI diartikan sebagai besarnya benda dalam ruang; waktu dalam KBBI diartikan sebagai seluruh rangkaian saat proses; suhu dalam KBBI diartikan sebagai ukuran kuantitatif terhadap suhu; berat dalam KBBI diartikan sebagai sesuatu yang besar ukurannya; uang dalam KBBI diartikan sebagai alat tukar; kualitas dalam KBBI diartikan sebegai tingkatbaik buruknya sesuatu; pengembangan dari satuan; keakuratan satuan; satuan konvensional; satuan standar; sistem satuan; satuan majemuk. Pada mulanya aktivitas measuring digunakan untuk membandingkan antara dua objek kemudian berkembang menjadi banyak obyek. d. Designing (Merancang) Designing (Merancang) merupakan aktivitas meliputi rancangan; abstraksi; bentuk(geometris); estetika; objek dibandingkan dengan sifat bentuk; besar;kecil; kesebangunan; kekronguenan; sifat-sifat dari bangun; bentuk geometris umum, gambar dan benda padat; jaringan; permukaan; pengubinan; simetri; proporsi; perbandingan; pembesaran skala ; kelakuan dari suatu benda. Aktivitas-aktivitas dalam merancang (designing) dapat diartikan secara sederhana seperti, rancangan; abstraksi menurut Grey and Tall (2007) kata “abstraction” memiliki dua arti yakni, pertama sebagai proses “melukiskan” dari suatu situasi dan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

ke dua yakni, sebagai “konsep” yang merupakan hasil dari sebuah proses; bentuk (geometri); estetika dalam KBBI diartikan sebagai kepekaan terhadap seni dan keindahan; objek dibandingkan dengan sifat bentuk; besar dalam KBBI diartikan sebagai lebih dari ukuran sedang; kecil dalam KBBI diartikan sebagai kurang besar daripada yang biasa; proporsi dalam KBBI diartikan sebagai perbandingan; simetri dalam KBBI diartikan sebagai seimbang; kesebangunan; kekongruenan; sifat-sifat dari bangun; bentuk geometris umum; gambar dan benda padat; jaringan menurut KBBI diartikan sebagai bagan yang menggambarkan tali-temali kegiatan di dalam suatu proyek; permukaan menurut KBBI diartikan sebagai bidang rata di atas suatu benda; pengubinan; perandingan; pembesaran skala; kelakuan dari suatu benda. Aktivitas ini dapat diamati pada kehidupan sehari-hari seperti bangunan tinggi dan rendah, bentuk dari atap yang bervariasi dan sebagainya. e. Playing (Bermain) playing (bermain) merupakan aktivitas meliputi pertandingan; menyenangkan; teka-teki; paradoks; pemodelan; bayangan kenyataan; aktivitas terikat aturan; penalaran hipotesis; prosedur; strategi rencana; permainan kerjasama; permainan

kompetitif; permainan solitaire; kemungkinan; prediksi. Aktivitas-aktivitas dalam playing (bermain) dapat diartikan secara sederhana seperti, pertandingan; teka-teki; paradoks dalam KBBI diartikan sebagai pernyataan yang seolah-olah bertentangan dengan pendapat umum atau kebenaran; prediksi dalam KBBI diartikan sebagai perkiraan; prosedur dalam KBBI diartikan sebagai tahap kegiatan untuk menyelesaikan sesuatu aktivitas; pemodelan menurut KBBI diartikan sebagai suatu proses; bayangkan kenyataan; aktivitas terikat aturan; penalaran hipotesis; strategi rencana; permainan kerjasama; permainan kompetitif; permainan solitaire; kemungkinan menurut KBBI diartikan sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

perihal yang mungkin. Banyak permainan yang menggunakan aspek-aspek matematis seperti bentuk bangun datar. Melalui permainan diharapkan pemain dapat memiliki strategi dan memperdiksi kemungkinan yang terjadi. f. Explaining (Menjelaskan) Explaining (menjelaskan) merupakan aktivitas meliputi kesamaan dalam bentuk benda-benda; klasifikasi; klasifikasi yang didasarkan pada hirarki; penjelasan cerita; logika koneksi (misalnya dan, atau, serta yang lainnya); penjelasan; argumen logis, pembuktian; penjelasan dengan simbol-simbol; diagram; grafik; matriks, pemodelan matematika; kriteria; validitas internal, generalisabilitas eksternal. Aktivitas-aktivitas dalam explaining (menjelaskan) dapat diartikan secara sederhana seperti, klasifikasi menurut KBBI berarti sebagai penyusunan bersistem dalam kelompok atau golongan menurut kaidah atau standar yang ditetapkan; klasifikasi yang didasarkan pada hirarki menurut KBBI diartikan sebagai penyusunan bersistem dalam kelompok menurut jenjang jabatan; diagram dalam KBBI diartikan sebagai gambaran untuk memperlihatkan atau menerangkan sesuatu; grafik dalam KBBI diartikan sebagai lukisan pasang surut suatu keadaan dengan garis atau gambar; kriteria dalam KBBI diartikan sebagai suatu ukuran yang menjadi dasar penilaian atau penetapan sesuatu; penjelasan cerita; logika koneksi (misalnya dan, atau, serta yang lainnya); penjelasan; argumen logis; pembuktian; penjelasan dengan simbol- simbol; matriks; pemodelan matematika; validitas internal, generalisabilitas eksternal. Pada awalnya aktivitas explaining digunakan untuk memberikan arahan menuju suatu tempat dari tempat lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

5. Candi Sambisari

Gambar 2.1 Candi Sambisari

Candi berasal dari kata candhika grha yang berarti rumah dewi Candika, yaitu Dewi maut atau Dewi kematian Durga, oleh karena itu candi selalu dihubungkan dengan monumen untuk memuliakan raja yang telah meninggal. Candi merupakan bagunan tempat ibadah dari peninggalan masa lampau yang berasal dari agama Hindu-Budha. Istilah candi tidak hanya digunakan oleh masyarakat untuk menyebut tempat ibadah saja, tetapi juga sebagai istana, permandian/petirtaan, gapura, dan sebagainya (Maryanto, 2007: 8). Yudoseputro (1933: 118) mengemukakan bangunan candi sebagai bangunan suci di India. Bangunan kuil tempat menyelenggarakan upacara agama Hindu di India dikenal dengan sebutan vimanna yang berarti rumah dewa atau ratha yang berarti kendaraan dewa, sedangkan untuk keperluan ibadah Budha di India dikenal dengan sebutan stupa. Di Indonesia bangunan suci Budha yaitu dinamakan candi. Sebutan candi di Indonesia menunjuk pada bangunan yang memiliki bermacam-macam fungsi yaitu candi yang berfungsi sebagai kuil Hindu, sebagai stupa dan vihara Budha, dab sebagai pintu gerbang. Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas, disimpulkan bahwa candi adalah monumen peringatan meninggalnya raja dan digunakan untuk beribadah. Candi merupakan salah satu bentuk peninggalan kebudayaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

Hindu Budha di Indonesia. Beberapa candi di kecamatan Kalasan memberikan inspirasi kepada masyarakat bahwa daerah ini dulu tentunya merupakan daerah subur penuh keindahan. Salah satu candi yang menginspirasi adalah Candi Sambisari. Candi Sambisari terletak di Dusun Sambisari, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta. Dari pusat kota Yogyakarta, jaraknya kurang lebih 12 kilometer dari pusat Yogyakarta. Candi Sambisari yang merupakan candi Hindu beraliran Siwa ini diperkirakan dibangun pada awal abad ke-9 oleh Rakai Garung, seorang Raja Mataram Hindu dari Wangsa Syailendra. Candi Sambisari ditemukan secara tidak sengaja pada tahun 1966 oleh seorang petani. Seorang petani yang sedang mencangkul di sawahnya merasakan cangkulnya menghantam sebuah benda keras yang, setelah digali dan diamati, ternyata adalah sebuah batu berhiaskan pahatan. Candi Sambisari terletak sekitar 7,5 m di bawah permukaan tanah, sehingga candi tersebut tidak tampak dari kejauhan. Saat ini lahan di sekeliling candi telah digali dan ditata, membentuk lapangan persegi dengan tangga di keempat sisinya.

6. Kompetensi Inti dan Kompensi Dasar SMP/MTs Dalam proses pembelajaran matematika hal-hal yang perlu diperhatikan yaitu adanya standar isi, standar proses, dan standar kompetensi lulusan untuk suatu jenjang dan jenis pendidikan tertentu yang diatur pada Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013. Standar isi mata pelajaran matematika tingkat SMP/MTs mencakup lingkup materi minimal dan tingkat kompetensi minimal untuk mencapai kompetensi lulusan minimal yang tercantum pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2016. Pada Standar isi mata pelajaran matematika dimuat daftar KI dan KD yang harus dikuasai siswa. Kompetensi-kompetensi matematika yang dipelajari saling terkait dan tersusun secara hierarkis. Oleh karena itu, guru harus memahami terlebih dahulu keterkaitan antar KD yang dipelajari agar siswa terarahkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

dalam belajar sehigga dapat efisien mempelajarinya dan akhirnya kemampuan minimal serta pengayaan terkuasai secara optimal. Pada kelas VII Kompetensi Inti (KI) dalam hal pengetahuan harus dicapai sama yaitu siswa dituntut untuk memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. Sedangkan dalam hal keterampilan yaitu siswa dituntut untuk berani mencoba, mengolah,dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori. Pada kelas VII terdapat 12 kompetensi dasar baik secara pengetahuan maupun keterampilan dari 9 materi yang dipelajari. Menurut Piaget, setiap individu akan mengalami tingkat perkembangan kognitif, dan siswa sekolah menengah pertama (SMP) di Indonesia dapat dikatakan mempunyai tingkat perkembangan kognitifl operasional formal, dikarenakan telah berusia rata-rata di atas 11 tahun (Ratna Wilis Dahar, 1989: 152). Pada tingkat tersebut, anak-anak dapat menggunakan operasi- operasi konkretnya untuk membentuk operasi yang lebih kompleks (dapat berfikir abstrak). Materi-materi yang dipelajari pertama bilangan yaitu membandingkan bilangan bulat, operasi bilangan bulat, membandingkan bilangan pecahan, operasi bilangan pecahan, mengenal bilangan berpangkat positif, dan KPK dan FPB. Kedua yaitu himpunan, siswa diajak untuk mengetahui konsep himpunan, sifat-sifat himpunan dan operasi himpunan. Ketiga yaitu bentuk aljabar mengenai bentuk aljabar, memahami operasi bentuk aljabar, memahami penyederhanaan bentuk aljabar. Keempat yaitu persamaan dan pertidaksamaan satu variabel. Kelima yaitu perbandingan, siswa diajak untuk memahami dan menentukan perbandingan dua besaran dan memahami serta menyelesaikan masalah perbandingan senilai dan berbalik nilai. Keenam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

yaitu aritmetika sosial, siswa diajak untuk memahami keuntungan dan kerugian, menentukan bunga tunggal, Bruno, net dan tara. Ketujuh yaitu garis dan sudut, siswa diajak untuk mengetahui hubungan antar garis, mengenal sudut, dan hubungan antar sudut. Kedelapan yaitu segiempat dan segitiga, siswa diajak untuk dapat mengenal bangun datar, memahami jenis dan sifat bangun datar, dan mengetahui luas serta keliling bangun datar. Kesembilan yaitu penyajian data, siswa diajak untuk dapat mengenal data dan dapat menyajikan data. Materi-materi yang dipelajari mengajak siswa untuk dapat menyelesiakan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Selanjutnya beberapa materi sudah dipelajari pada jenjang sekolah dasar seperti bilangan, himpunan, perbandingan, garis dan sudut, segiempat dan segitiga, dan penyajian data melalui beberapa cara. Akan tetapi, yang dipelajari pada tingkat sekolah dasar masih dalam bentuk sederhana. Proses pembelajaran yang terjadi di dalam kelas sangat memperhatikan alokasi waktu yang sudah ditentukan yaitu 40 menit kemudian juga memperhatikan banyaknya siswa dalam satu kelas supaya materi dapat diterima dengan baik serta memperhatikan buku acuan yang digunakan. Oleh karena itu, guru harus merancang perencanaan pembelajaran yang mengacu pada standar isi. Pengawasan dalam pelaksanaan pembelajaran juga sangat diperlukan agar dapat mengetahui kekurangan sehingga dapat diperbaiki. Dengan demikian, diharapkan setelah mempelajari matematika seperti yang tercantum dalam Permendikbud No.20 Tahun 2016 yaitu siswa mampu memiliki perilaku yang mencerminkan sikap beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME; berkarakter, jujur, dan peduli; bertanggungjawab; pembelajar sejati sepanjang hayat; sehat jasmani dan rohani. Selain itu juga dalam bidang pengetahuan secara garis besar yaitu siswa miliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya sehingga mampu mengaitkan matematika dalam kehidupan sehari-hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

B. Penelitian yang Relevan Penelitian dalam etnomatematika mengenai sebuah bangunan yang dapat digunakan sebagai sumber belajar untuk siswa sudah banyak dilakukan sebelumnya. Oleh karena itu, peneliti mengambil tiga penelitian sebagai tambahan dalam melengkapi penelitian ini. Tiga buah penelitian yang relevan dengan penlitian ini, yang pertama penelitian yang dilakukan oleh Sri (2018) yang membahas mengenai etnomatematika pada Pura Mandara Giri Agung sebagai Bahan Pembelajaran Matematika. Pada candi terdapat aspek designing yaitu pada bentuk bangunan candi dan dapat digunakan untuk mengajarkan materi transformasi geometri, kesebangunan dan kekongkruenan, dan bangun ruang sisi datar. Selanjutnya, penelitian yang dilakukan oleh Veronica (2018) mengenai etnomatematika pada Candi Ratu Boko sebagai Pendukung Pembelajaran Matematika Realistik terdapat aspek designing yaitu pada bentuk bangunan candi yang dapat digunakan untuk materi geometri bidang datar. Terakhir yaitu penelitian yang dilakukan oleh laurenzia Sita (2019) mengenai implementasi etnomatematika pada Candi Sambisari untuk menumbuhkan kemampuan koneksi matematika siswa. Penelitian ini menggunakan bentuk-bentuk batu yang menyusun Candi untuk proses pembelajaran materi segiempat di SMP. Dari beberapa penelitian relevan yang telah dipaparkan di atas, pada penelitian ini menggunakan penelitian yang sejenis yaitu ingin menggali etnomatematika yang ada pada Candi Sambisari. Selanjutnya, aspek-aspek matematis yang telah ditemukan pada Candi Sambisari digunakan dalam pembelajaran matematika tingkat sekolah menengah pertama.

C. Kerangka Berpikir Matematika dianggap sebagai ilmu yang abstrak, kurang kontekstual, dan jauh dari kehidupan manusia. Oleh karena itu, manusia kurang mampu memahami matematika baik jenjang sekolah dasar sampai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

pada sekolah menengah. Dalam kegiatan pembelajaran matematika di sekolah tujuannya adalah membentuk skema baru. Pembentukan skema baru ini sebaiknya dari skema yang telah ada pada diri siswa. Oleh sebab itu tepat sekali jika dalam mengajarkan matematika formal (matematika sekolah), guru sebaiknya memulai dengan matematika yang tidak formal yang diterapkan oleh anak di masyarakat. Budaya dapat dipilih untuk membentuk skema baru dalam kegiatan pembelajaran matematika. Budaya cukup dekat dengan kehidupan sehari- hari dan juga mengandung banyak aspek matematis yang belum banyak diketahui. Siswa diajak untuk mengamati budaya sekitar untuk kegiatan pembelajaran matematika. Oleh karena itu, jika pada diri anak terbentuk skema dengan baik tentang matematika yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari, maka untuk menambah pengetahuan yang telah ada tersebut guru memperkuat skema yang telah ada atau membentuk skema baru berdasarkan skema yang telah ada. Etnomatematika merupakan suatu studi yang mengkaji keterkaitan antara matematika dan budaya. Etnomatematika juga merupakan salah satu cara untuk membantu manusia lebih memahami matematika. Dalam etnomatematika yang dapat dikaji keterkaitan antara matematika dan budaya salah satunya yaitu lambang, konsep, prinsip, dan keterampilan matematis tyang ada pada kelompok-kelompok bangsa, suku, maupun kelompok masyarakat lainnya. Tujuan dari mengkaji etnomatematika salah satunya yaitu agar keterkaitan antara matematika dan budaya mudah dipahami sehingga persepsi siswa dan masyarakat tentang matematika menjadi lebih tepat serta pembelajaran matematika lebih bisa disesuaikan dengan konteks budaya siswa dan masyarakat. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengkaji etnomatematika agar dapat mencapai tujuan yaitu seperti yang dikemukakan oleh Bishop (1988). Enam aktivitas fundamental matematis menurut Bishop yaitu aktivitas counting (membilang), locating (menentukan lokasi), measuring (mengukur), designing (merancang), playing (bermain), and explaining

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

(menjelaskan) yag dapat dikaji dalam budaya pada masyarakat tertentu. Terdapat banyak peninggalan budaya di Indonesia yang dapat dikaji lebih dalam menggunakan aktivitas fundamental matematis menurut Bishop. Salah satu peninggalan yang berpotensi untuk dikaji adalah Candi Sambisari. Candi Sambisari terletak di Dusun Sambisari, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Candi ini merupakan peninggalan agama Hindu yang dibangun pada awal abad ke-9 dan dibangun oleh Rakai Garung, seorang raja Mataram Hindu dari Wangsa Syailendra. Candi ini ditemukan oleh seorang petani yang sedang mencangkul di sawahnya kemudian merasakan bahwa cangkulnya mengahantam benda yang keras. Kemudian, setelah digali dan di amati ternyata adalah batu yang berhiaskan pahatan yang dinamakan Candi. Candi Sambisari sering digunakan untuk rekreasi baik pelajar maupun wisatawan lokal dan manca negara. Tanpa disadari, ternyata Candi Sambisari terdapat aspek matematis yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran matematika di sekolah. Pembelajaran matematika di sekolah terkhusus pada tingkat menengah pertama mengajak siswa untuk mulai berpikir abstrak. Adanya aspek matematis pada Candi Sambisari dapat sebagai pengantar siswa untuk dapat berpikir abstrak. Oleh karena itu, melalui penelitian ini diperoleh hasil aspek-aspek matematis yang terdapat pada Candi Sambisari dikaji dan digunakan pada proses pembelajaran matematika tingkat sekolah menengah pertama. Aspek-aspek matematis yang ada pada Candi Sambisari diantaranya yaitu counting, locating, designing, dan lain sebagainya. Sebagai contoh aspek matematis yang sudah ditemukan dapat diaplikasikan pada materi himpunan, segitiga dan segiempat, dan lain sebagainya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian deskriptif kualitatif, hal ini dikarenakan tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui sejarah dan pengaruh Candi Sambisari terhadap sosial ekonomi bagi masyarakat sekitar, mengetahui aspek-aspek matematis yang terdapat pada Candi Sambisari dan mengetahui implementasi aspek-aspek matematis pada Candi Sambisari dalam pembelajaran matematika di sekolah. Menurut Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2008) metodologi kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian etnografi. Menurut Merriam (dalam Suwarsono, 2016:5) penelitian etnografi merupakan suatu penelitian kualitatif yang dimaksudkan untuk meneliti budaya yang ada pada suatu masyarakat tertentu pada suatu kelompok tertentu. Dalam penelitian ini, akan meneliti Candi Sambisari yang terletak di Dusun Sambisari, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

B. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah aktivitas fundamental matematis yang ada pada Candi Sambisari Daerah Istimewa Yogyakarta.

C. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan September 2019 sampai Februari 2020.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

Tabel 3.1 Pelaksanaan Penelitian

No. Kegiatan Bulan

Sep-19 Okt-19 Nov-19 Des-19 Jan-20 Feb-20 Mar-20

Minggu ke-

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Menyusun BAB I

2. Menyusun BAB II

3. Menyusun BAB III

4. Menyusun BAB IV

5. Menyusun BAB V

6. Mengurus surat perizinan

7. Pengambi lan Data

8. Analisis Data

2. Tempat Penelitian Tempat penelitian ini dilakukan di Candi Sambisari yang terletak Dusun Sambisari, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

D. Bentuk Data Dalam penelitian ini data yang dikumpulkan dalam bentuk data deskriptif yaitu diperoleh dari hasil observasi, hasil wawancara dengan narasumber penelitian, dan hasil dokumentasi mengenai aktivitas fundamental matematis yang terdapat pada Candi Sambisari. Penelitian ini akan dideskripsikan dan dianalisis berdasarkan jenis penelitian kualitatif dan pendekatan etnografi. Berdasarkan hasil observasi, hasil wawancara, dan hasil dokumentasi dalam penelitian ini akan ditunjukkan bahwa terdapat aktivitas fundamental matematis yang terdapat pada Candi Sambisari serta tedapat aspek-aspek matematis pada Candi Sambisari yang dapat digunakan dalam pembelajaran matematika di Sekolah Menengah Pertama.

E. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini meliputi observasi langsung, wawancara, dan dokumentasi. Berikut penjelasan dari masing-masing metode yang digunakan: 1. Observasi Langsung Observasi langsung merupakan suatu teknik mengumpulkan data dengan tujuan mencari informasi terkait aspek sejarah dan mengetahui aktivitas fundamental matematis yang ada pada Candi Sambisari. Observasi langsung dilakukan dengan cara formal dan informal untuk mengumpulkan informasi. 2. Wawancara Wawancara merupakan suatu teknik mengumpulkan data dengan tujuan menggali keseluruhan informasi secara detail dan lengkap. Wawancara yang dilakukan mengacu pada pedoman wawancara yang telah disiapkan, namun tidak menutup kemungkinan akan ada pertanyaan-pertanyaan tambahan untuk menggali informasi lebih mendalam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

3. Dokumentasi Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data melalui peninggalan tertulis, teori dalil, dan buku-buku tentang pendapat yang berhubungan dengan masalah peneliti. Dokumentasi dilakukan dengan dua macam, yakni dengan foto dan rekaman suara. Tujuan dari dokumentasi adalah agar menunjang data yang diperoleh dari observasi langsung dan wawancara agar membantu dalam menyimpulkan hasil penelitian.

F. Instrumen Pengumpulan Data Instrumen pengumpulan data pada penelitian ini adalah pedoman waancara dan pedoman observasi yang sudah divalidasi oleh ahli. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan observasi di Candi Sambisari kemudian peneliti melakukan persiapan yang diperlukan seperti pengadaan alat (kamera dan voice recorder) yang dapat digunakan untuk pengambilan data. Peneliti juga melakukan wawancara dengan narasumber dengan bantuan pedoman wawancara. Dalam penelitian ini juga peneliti melakukan triangulasi sumber dan triangulasi data untuk mendapatkan data yang akurat dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama (Sugiyono , 2013: 330). Kisi-kisi dari pedoman observasi dan wawancara yang digunakan peneliti yaitu sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

Kisi-kisi Pedoman Observasi

Tabel 3.2 Pedoman Observasi

No. Aspek yang diamati Indikator 1. - Terdapat papan informasi Aspek sejarah dari yang menjelaskan Candi Sambisari mengenai sejarah dari Candi Sambisari 2. Aspek sosial ekonomi - Masyarakat sekitar bagi masyarakat mendapatkan manfaat sosial sekitar setelah ekonomi dari ditemukannya ditemukannya Candi Candi Sambisari Sambisari 3. Aspek matematis dari aktivitas fundamtenal matematis pada Candi Sambisari a. Aktivitas Counting - Terdapat pengunjung yang pada Candi datang Sambisari - Candi Sambisari terdiri dari Candi induk dan Candi Pendamping b. Aktivitas - Terdapat lingga pada Candi Locating pada Sambisari Candi - Jarak Candi induk dengan Sambisari Candi-candi perwara sama - Diperbolehkan melihat batu- batu penyusun candi - Terdapat tiket masuk dan harga tiket - Terdapat papan informasi mengenai ukuran Candi Sambisari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

c. Aktivitas - Ada pola dalam penyusunan Designing batu pada pagar Candi pada Candi Sambisari Sambisari - Ada bangun datar segitiga pada Candi Sambisari - Ada bangun datar segitiga pada Candi Sambisari

- Ada bangun ruang pada Candi Sambisari

- Candi-candi perwara sebangun d. Aktivitas - Ada aturan dalam Playing pada penyusunan batu pada Candi Candi Sambisari Sambisari e. Aktivitas - Adanya Lingga Yoni di Explaining dalam ruangan Candi induk pada Candi Sambisari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

Kisi-kisi Pedoman Wawancara

Tabel 3.3 Pedoman Wawancara Aspek Sejarah

No. Aspek yang diamati Indikator

1. Aspek sejarah Candi Sejarah dari Candi Sambisari Sambisari

Tabel 3.4 Pedoman Wawancara Aspek Sosial Ekonomi

No. Aspek yang diamati Indikator

a. Kondisi masyarakat sekitar sebelum Aspek pengaruh sosial ditemukannya ekonomi bagi masyarakat Candi Sambisari 2. sekitar setelah ditemukannya b. Kondisi Candi Sambisari masyarakat sekitar setelah ditemukannya Candi Sambisari

Tabel 3.5 Pedoman Wawancara Aspek Matematis

No. Aspek yang diamati Indikator a. Aktivitas Counting pada Aspek matematis dari Candi Sambisari: 1. aktivitas fundamental - Menentukan luas tanah matematis pada Candi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

Sambisari dari Candi Sambisari - Mengetahui banyaknya Candi yang terdapat pada Candi Sambisari - Mengetahui banyaknya juru pemelihara yang ada pada Candi Sambisari - Menentukan pola penyusunan batu pada pagar Candi Sambisari b. Aktivitas Locating pada Candi Sambisari: - Mengetahui letak dari Candi Sambisari - Kedudukan lingga pada Candi Sambisari - Mengetahui arah dari bangunan Candi Sambisari - Menentukan jarak Candi induk dengan Candi- candi Pendamping - Mengetahui penentuan sudut pada saat pemugaran Candi Sambisari - Menentukan lingkaran yang terdapat pada Candi Sambisari,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

c. Aktivitas Measuring pada Candi Sambisari: - Menentukan ukuran dimensi dari Candi Sambisari - Menentukan urutan penyusunan batu pada Candi Sambisari - Mengetahui harga tiket masuk Candi Sambisari d. Aktivitas Designing pada Candi Sambisari: - Menentukan bangun datar segitiga dan segiempat yang terdapat pada Candi Sambisari - Menentukan bangun ruang yang terdapat pada Candu Sambisari - Menentukan kesebangunan dari Candi-candi Pendamping

e. Aktivitas Playing pada Candi Sambisari: - Memperkirakan strategi dalam pemugaran Candi Sambisari - Menentukan aturan dalam penyusunan batu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

pada Candi Sambisari - Mengetahui aturan penentuan arah mata angin bangunan Candi Sambisari f. Aktivitas Explaining pada Candi Sambisari: - Mengetahui makna dari aliran Candi Sambisari - Menjelaskan makna dari banyaknya Candi yang ada pada Candi Sambisari - Menjelaskan makna dari relief yang terdapat dalam dinding Candi induk - Menjelaskan makna dari adanya lingga yoni pada Candi induk - Mengetahui patung- patung yang terdapat pada Candi induk - Menjelaskan makna terdapatnya lingga ada Candi Sambisari

G. Narasumber Penelitian Penelitian ini melibatkan empat narasumber yaitu dari petugas Balai Pelestarian Cagar Budaya Yogyakarta, guru pengampu mata pelajaran matematika kelas VII, penjual makanan sekitar Candi Sambisari,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

dan masyarakat sekitar Candi Sambisari. Adanya wawancara dengan Petugas Balai Pelestarian Cagar Budaya Yogyakarta dapat menggali informasi mengenai sejarah dari Candi Sambisari dan aktivitas fundamental matematis. Kemudian adanya narasumber guru pengampu mata pelajaran matematika kelas VII dengan tujuan untuk mevalidasi pemetaan yang sudah disusun oleh peneliti. Terakhir, wawancara dengan narasumber penjual makanan sekitar Candi Sambisari dapat menggali pengaruh sosial ekonomi dari Candi Sambisari dan penghasilan setiap hari. Terakhir, dengan adanya narasumber masyarakat sekitar dapat menggali informasi mengenai mengenai sejarah Candi Sambisari dan pengaruh Candi Sambisari terhadap sosial ekonomi masyarakat sekitar.

H. Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini teknik analisis data yang dilakukan melalui pengaturan data secara logis dan sistematis serta analisis data dilakukan sejak awal peneliti terjun ke lokasi penelitian hingga pada akhir penelitian (Ghony dan Fauzan 2014). Menurut Miles dan Huberman (dalam Ghony & Fauzan, 2014), analisis data kualitatif menggunakan kata-kata yang selalu disusun dalam sebuah teks yang diperluas dan dideskripsikan. Langkah-langkah analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis data model Miles dan Huberman, yaitu: reduksi data, display data (pemaparan data), penarikan kesimpulan dan verifikasi. Adapun penjelasan langkah-langkah analisis data pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Reduksi Data Proses reduksi data yang dilakukan oleh peneliti adalah memilih dan memilah dari data-data yang telah didapatkan, membuat intisari pada data yang dianggap penting atau data yang memenuhi tujuan penelitian. Selain itu, data yang telah didapatkan juga dipisahkan atas data yang relevan dan data yang tidak relevan, dipisahkan atas unit-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

unit data, kemudian unit-unit data yang sama, mirip, atau sejenis disusun dalam kategori-kategori data. 2. Pemaparan Data Pada kegiatan pemaparan data, data yang sduah dipisahkan pada proses reduksi data kemudian dipaparkan agar mudah dilihat dan mudah dicari pola-pola atau kencenderungan-kecenderuangnnya, dan mudah dibandingkan. Pada penelitian ini, pemaparan data dilakukan dengan uraian singkat. Peneliti juga mengkaitkan fenomena-fenomena yang timbul di lapangan dengan data-data yang diperoleh dari narasumber. 3. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi Data Data yang sudah dipaparkan dengan baik kemduian dicermati untuk ditarik kesimpulannya. Sebelum menarik kesimpulan secara final, setiap kesimpulan yang ditarik harus diverfikasi terlebih dahulu kebenarannya.

I. Prosedur Pelaksanaan Penelitian Peneliti menentukan tahap-tahap dalam pelaksanaan penelitian. Tahap penelitian tersebut sebagai berikut: 1. Penyusunan Proposal Penyusunan proposal dilakukan peneliti sebelum melaksanakan penelitian. Prososal penelitian yang disusun berisi BAB I, BAB II, dan BAB III. Selanjutnya, setelah mendapatkan persetujuan dan revisi dari dosen pembimbing maka peneliti mulai menyusun rencana pelaksanaan penelitian dan mempersiapkan segala macam instrumen yang dibutuhkan untuk melaksanakan penelitian. 2. Tahap Persiapan a. Perizinan Penelitian Peneliti meminta perizinan untuk melaksanakan penelitian kepada Balai Balai Pelestarian Cagar Budaya Yogyakarta dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

Petugas/pengelola Candi Sambisari dengan disertai surat permohonan izin penelitian dari secretariat JPMIPA.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

b. Penyusunan Isntrumen Penelitian Penyusunan instrumen penelitian mencakup pedoman wawancara yang berisikan aspek sejarah, sosial ekonomi, serta aspek matematis yang nantinya akan digunakan untuk menggali informasi mengenai Candi Sambisari. c. Validasi Instrumen Validasi instrumen dilakukan dengan teknik penilaian pakar (expert judgment) dengan tujuan supaya peneliti mengetahui kekurangan dan masukan yang diberikan dari hasil penilaian pakar sehingga dapat diperbaiki demi kelancaran pelaksanaan penelitian. 3. Tahap Pelaksanaan Tahap penelitian dimulai dengan peneliti melakukan observasi awal di Candi Sambisari. Pada observasi awal peneliti mencatat hal-hal penting yang ditemukan di lokasi serta mendokumentasikan objek penelitian. Observasi awal dilakukan dengan mencermati sungguh- sungguh tujuan dari penelitian yang dilaksanakan. Selanjutnya, peneliti melakukan observasi tambahan untuk memperkuat data dan dokumentasi yang telah didapatkan. Kemudian, peneliti melakukan wawancara dengan narasumber yang telah dipilih. Adapun narasumber yang dipilih oleh peneliti diantaranya, petugas Balai Pelestarian Cagar Budaya Yogyakart, penjual makanan sekitar Candi Sambisari, masyarakat sekitar Candi Sambisari, dan guru matematika. Pada kegiatan ini, peneliti juga menulis pokok-pokok informasi penting dari hasil wawancara dengan maksud di akhir wawancara dapat klarifikasi kesimpulan yang diperoleh. 4. Tahap Analisis Data Berdasarkan data yang telah terkumpul mulai dari hasil observasi, hasil wawancara, dan hasil dokumentasi selanjutnya peneliti mengolah data untuk dijadikan suatu kesimpulan terkait dengan tujuan penelitian. Apabila data yang telah didapatkan dirasa masih belum memenuhi maka peneliti akan melakukan penelitian kembali untuk melengkapi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

bagian-bagian yang kurang. Hal ini dimaksudkan agar peneliti semakin memiliki data yang kuat. 5. Tahap Penarikan Kesimpulan Pada tahap ini peneliti membuat penarikan kesimpulan setelah melakukan analisis data-data yang didapatkan pada saat melaksanakan penelitian. Kesimpulan yang didapatkan oleh peneliti diambil untuk menunjukkan jawaban dari rumusan masalah yang telah disusun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

BAB IV

PEMBAHASAN

Hasil penelitian dan pembahasan dalam skripsi ini berupa deskripsi mengenai tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui sejarah Candi Sambisari, pengaruh Candi Sambisari terhadap aspek sosial ekonomi bagi masyarakat sekitar. Selain itu juga untuk mengetahui aspek-aspek matematis yang terdapat pada Candi Sambisari dan mengetahui implementasinya dalam pembelajaran matematika kelas VII sekolah menengah pertama. A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilaksanakan di Candi Sambisari Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian diawali dengan melakukan observasi dan wawancara informal pada bulan September 2019 dengan petugas yang berada di Candi Sambisari. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat aspek sosial ekonomi bagi masyarakat sekitar Candi Sambisari dan mengetahui aspek matematis yang terdapat pada Candi Sambisari. Aspek sosial ekonomi dan aspek matematis pada Candi Sambisari dirasa cukup untuk melanjutkan ke penelitian lebih dalam. Peneliti mempersiapkan pedoman dan instrumen observasi serta pedoman dan instrumen wawancara yang nantinya digunakan peneliti untuk mengumpulkan data. Pedoman dan instrumen berisikan tiga aspek yaitu aspek sejarah, aspek sosial ekonomi, dan aspek matematis yang ada pada Candi Sambisari. Selanjutnya, pedoman dan istrumen observasi serta wawancara divalidasi oleh dosen pembimbing dan dua dosen ahli. Oleh karena itu, pedoman dan instrumen observasi serta wawancara yang sudah divalidasi sehingga peneliti dapat terjun untuk melakukan pengambilan data.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

Pengambilan data dilakukan pada tanggal 10 Maret sampai dengan tanggal 09 April 2020. Pengambilan data dilakukan dengan observasi di Candi Sambisari dan wawancara kepada empat narasumber, yaitu dari Unit kerja Pengamanan dan Pemeliharaan Balai Pelestarian Cagar Budaya Yogyakarta yang dinyatakan sebagai T, masyarakat sekitar Candi Sambisari yang dinyatakan sebagai S3, dua penjual yang berada di sekitar Candi Sambisari yang dinyatakan sebagai S1 dan S2, dan Guru Matematika Sekolah Menengah Pertama. Observasi di Candi Sambisari dilakukan pada tanggal 13 Maret 2020 pada pukul 15.30-17.00 WIB. Wawancara dengan narasumber dari Unit kerja Pengamanan dan Pemeliharaan Balai Pelestarian Cagar Budaya Yogyakarta pada tanggal 10 Maret 2020 pada pukul 10.00-10.30 WIB. Wawancara berlanjut pada tanggal 27 Maret 2020 pukul 09.30 WIB dengan cara daring dan pada tanggal 09 April 2020 pada pukul 15.00 WIB. Hal ini dilakukan karena sedang berada pada kondisi virus corona yang mengharuskan adanya physical distancing. Wawancara dengan masyarakat sekitar dilakukan pada tanggal 14 Maret 2020 pada pukul 16.00 WIB. Wawancara dengan penjual yang berada disekitar Candi Sambisari pada tanggal 29 Maret 2020 pada pukul 12.20 WIB secara daring dengan narasumber.

B. Analisis dan Pembahasan Analisis pada penelitian ini dilakukan dengan cara pengumpulan data, reduksi data, dan penarikan kesimpulan. 1. Analisis dari data Observasi pada Candi Sambisari a. Papan Informasi Candi Sambisari Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti, diperoleh informasi bahwa di Candi Sambisari terdapat papan informasi. Candi Sambisari merupakan candi sekitar abad ke-9 yang terletak di Dusun Sambisari, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Sejarah ditemukannya Candi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

Sambisari yaitu saat seorang petani sedang mencangkul tanah milik Karyowinangun dan terbentur batu ukir reruntuhan batu candi pada tahun 1966. Berita tentang penemuan batu-batu candi akhirnya terdengar oleh kantor Arkeologi di dan area sekitar candi diamankan. Selanjutnya, dilakukan proses penggalian dan rekontruksi yang selesai pada bulan Maret 1987. Pada Candi Sambisari terdapat papan informasi yang menjelaskan mengenai sejarah, arsitektur, galeri, dan lokasi dari Candi Sambisari. Papan informasi terletak didekat pintu masuk sehingga strategis bagi pengunjung yang datang dapat dibaca langsung sebagai tambahan wawasan. Tabel 4.1 Observasi Mengenai Papan Informasi Candi Sambisari

No. Objek yang Ya Tidak Keterangan Diamati Terdapat papan Terdapat papan informasi informasi yang yang memuat sejarah, menjelaskan arsitektur, galeri, dan lokasi secara lengkap dari Candi Sambisari.

1. mengenai sejarah

Candi Sambisari

Gambar 4.1 Papan Informasi

b. Penjual di sekitar Candi Sambisari Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti, diperoleh informasi bahwa di sekitar Candi Sambisari ditemukan warung- warung. Terdapat lebih dari 3 warung yang berada di sekitar Candi Sambisari. Tidak hanya di depan Candi saja namun, juga di samping

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

dan belakang terdapat warung-warung yang menjual berbagai makanan dan minuman. T abel No. Objek yang Ya Tida Keterangan 4.2 Diamati k Obs Terdapat warung- Terdapat lebih dari 3 warung 2. erv warung di sekitar yang berada di sekitar Candi asi Candi Sambisari Sambisari. Mengenai Penjual di sekitar Candi Sambisari

c. Pengunjung Candi Sambisari Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti, diperoleh informasi bahwa terdapat pengunjung yang datang. Setiap hari terdapat pengunjung yang menikmati indahnya Candi Sambisari. Pengunjung yang datang banyak yang melakukan foto dengan keindahan Candi Sambisari. Selain itu juga untuk menjadi kenangan pernah datang ke Candi Sambisari. T abel No. Objek yang Ya Tidak Keterangan 4.3 Diamati Obs Terdapat 3. pengunjung yang erva datang ke Candi si Sambisari Me ngenai Pengunjung Candi Sambisari

d. Tiket Masuk Candi Sambisari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti, diperoleh informasi bahwa terdapat tiket jika ingin memasuki Candi Sambisari. Papan informasi mengenai tiket masuk Candi Sambisari terdapat didepan pos sehingga siapapun yang akan memasuki dapat melihat. Tiket masuk juga diberikan oleh penjaga pos bagi para pengunjung. Harga tiket masuk dibedakan menjadi dua kategori yiatu untuk warga Negara Indonesia dikenakan biaya sebesar Rp. 5000,00 dan warga Negara Asing dikenakan biaya sebesar Rp. 10000,00. T a No. Objek yang Ya Tida Keterangan b Diamati k e Ada tiket masuk Terdapat tiket Candi l Candi Sambisari Sambisari dan juga biaya masuk 4 4.

. 4

Gambar 4.2 Papan tiket masuk O b servasi Mengenai Tiket Masuk Candi Sambisari

e. Banyaknya Candi pada Candi Sambisari Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti, diperoleh informasi bahwa terdapat 4 candi yang berada di Candi Sambisari. Empat candi itu terdiri dari satu candi utama yanb sering disebut candi induk dan tiga candi pendamping yang sering disebut candi perwara. Candi perwara terdiri dari candi perwara utara, candi perwara tengah,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

dan candi perwara selatan. Candi-candi perwara menghadap ke candi induk. T ab No. Objek yang Diamati Ya Tidak Keterangan el Candi Sambisari Terdapat satu candi 4. terdiri dari Candi induk dan tiga buah 5 induk dan Candi candi perwara yang O perwara biasa disebut Candi bs induk dan tiga candi er perwara. 5. va si M en ge Gambar 4.3 Candi Sambisari na i Banyaknya Candi Candi Sambisari

f. Lingga pada Candi Sambisari Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti, diperoleh informasi bahwa pada Candi Sambisari terdapat lingga. Lingga yang berada di Candi Sambisari dapat ditemukan di setiap pintu masuk dan setiap titik sudut Candi Sambisari. lingga-lingga yang terdapat di Candi Sambisari sesuai dengan arah mata angin yaitu Timur, Tenggara, Selatan, Barat Daya, Barat, Barat Laut, Utara, dan Timur Laut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

Tabel 4.6 Mengenai Lingga pada Candi Sambisari

No. Objek yang Ya Tidak Keterangan Diamati Adanya lingga Terdapat 8 buah lingga yang diletakkan sesuai arah mata angin. sesuai arah mata angin 6.

Gambar 4.4 Lingga pada Candi Sambisari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

g. Jarak Candi Induk dengan Candi Perwara Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti, diperoleh informasi bahwa jarak candi induk dengan candi perwara tidak sama. Jarak candi induk dengan candi perwara utara adalah 12,17 m. Jarak candi induk dengan candi perwara tengah adalah 5,44 m. Jarak candi induk dengan candi perwara selatan adalah 12,17 m. Tabel 4.7 Observasi Mengenai Jarak Candi pada Candi Sambisari

No. Objek yang Ya Tidak Keterangan Diamati Jarak dari Candi Jarak candi induk dengan Induk dengan candi perwara utara Candi-candi adalah 12,17 m. Jarak Perwara sama candi induk dengan

7. candi perwara tengah adalah 5,44 m. Jarak candi induk dengan candi perwara selatan adalah 12,17 m.

h. Batu-batu Penyusun Candi Sambisari Berdasarkan obsrvasi yang dilakukan peneliti, diperoleh informasi bahwa terdapat batu-batu penyusun Candi Sambisari. batu- batu penyusun diperlihatkan di dekat kantor Candi Sambisari. oleh karena itu setiap pengunjung yang datang dapat dan diperolehkan melihat batu-batu penyusun candi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

Tabel 4.8 Observasi Mengenai Batu Penyusun Candi Sambisari

No. Objek yang Ya Tidak Keterangan Diamati Diperbolehkan melihat batu-batu 8. penyusun Candi

Sambisari Gambar 4.5 Candi Sambisari

i. Lingkaran pada Candi Sambisari Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti, diperoleh informasi bahwa pada Candi Sambisari terdapat lingkaran. Lingkaran ditemukan di candi induk pada setiap titik sudutnya. Lingkaran yang ada memiliki diameter sama dengan yang lainnya. Diameter lingkaran tersebut adalah 70 cm. Tabel 4.9 Observasi Mengenai Lingkaran pada Candi Sambisari

No. Objek yang Ya Tidak Keterangan Diamati Terdapat Lingkaran berada pada

lingkaran pada candi induk 9. Candi Sambisari berbanyaknya 8 dengan diameter 70 cm.

j. Bangun Datar Segiempat pada Candi Sambisari Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti, diperoleh informasi bahwa pada Candi Sambisari terdapat bangun datar segiempat. Banyak ditemukan bangun datar segiempat yang dapat diexplore bagi pengunjung. Bangun datar segiempat yang ditemukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

adalah persegi, persegi panjang, layang-layang, trapesium, belah ketupat, dan jajar genjang. Tabel 4.11 Observasi Mengenai Bangun Datar Segiempat pada Candi Sambisari

No. Objek yang Ya Tidak Keterangan Diamati Adanya bangun Bangun segiempat yang datar segiempat terdapat pada Candi pada Candi Sambisari yaitu: Sambisari 1. Persegi (salah satu dengan ukuran

10. sisi 24 cm) 2. Persegi panjang 3. Layang-layang 4. Trapesium 5. Belah ketupat 6. Jajar genjang

k. Bangun Datar Segitiga pada Candi Sambisari Berdasarkan obervasi yang dilakukan oleh peneliti, diperoleh informasi bahwa pada Candi Sambisari terdapat bangun datar segitiga. Bangun datar segitiga yang ditemukan pada Candi Sambsari yaitu segitiga sama kaki, segitiga siku-siku, dan segitiga sembarang. Bangun datar segitiga tersebut dapat diexplore lebih dalam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

Tabel 4.12 Observasi Mengenai Bangun Datar Segitiga pada Candi Sambisari

No. Objek yang Ya Tidak Keterangan Diamati Adanya bangun Bangun segitiga yang datar segitiga terdapat pada Candi pada Candi Sambisari yaitu: Sambisari 1. Segitiga sama kaki (salah satu dengan

11. panjang sisinya 20 cm, 17 cm, dan 17 cm) 2. Segitiga siku-siku 3. Segitiga sembarang

l. Bangun Ruang pada Candi Sambisari Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti, diperoleh informasi bahwa pada Candi Sambisari terdapat bangun ruang. Banyak ditemukan bangun ruang yang dapat diexplore bagi para pengunjung. Bangun ruang yang ditemukan adalah kubus, balok, tabung, limas, dan prisma.

No. Objek yang Ya Tidak Keterangan Diamati Terdapat bangun Bangun ruang yang

ruang pada Candi terdapat pada Candi 12. Sambisari Sambisari yaitu: 1. Kubus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

T 2. Balok a 3. Tabung b 4. Limas e 5. Prisma l 4.13 Observasi Mengenai Bangun Ruang pada Candi Sambisari

m. Bentuk Candi Perwara Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti, diperoleh informasi bahwa bentuk dari candi-candi perwara tidak sama. Ukuran candi perwara utara dilihat dari dua dimensi yaitu Candi perwara tengah dilihat dari dua dimensi yaitu Candi perwara selatan dilihat dari dua dimensi yaitu . Tabel 4.14 Observasi Bentuk Candi Perwara pada Candi Sambisari

No. Objek yang Ya Tidak Keterangan Diamati Candi-candi Candi-candi perwara Perwara dasarnya dilihat dengan berbentuk sama dua dimensi tidak berbentuk sama: 1. Candi perwara utara

13.

2. Candi perwara tengah

3. Candi perwara selatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

n. Aturan Penyusunan Batu pada Candi Sambisari Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti, diperoleh informasi bahwa dalam penyusunan batu pada Candi Sambisari terdapat aturan. Aturan dalam penyusunan batu pada Candi Sambisari yaitu dengan mencoba-coba. Oleh karena itu, batu disusun satu persatu saling berdampingan jika kurang tepat maka diganti dngan batu yang lain. Hal ini dapat dilihat dari susunan batu yang tepat satu sama lainnya. Tabel 4.15 Observasi Mengenai Aturan Penyusunan Batu pada Candi Sambisari

No. Objek yang Ya Tidak Keterangan Diamati Adanya aturan Dengan cara susun coba dalam

14. penyusunan batu pada Candi Sambisari

o. Lingga Yoni pada Candi Induk Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti, diperoleh informasi bahwa pada candi induk terdapat lingga yoni. Lingga yoni berada ditengah ruangan candi induk. Dikatakan lingga yoni karena di atas yoni terdapat lingga. Oleh karena itu para pengunjung dapat melihat secara langsung lingga yoni yang terdapat di candi induk.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

Tabel 4.16 Observasi Mengenai Lingga Yoni pada Candi Sambisari

No. Objek yang Ya Tidak Keterangan Diamati Adanya Lingga

Yoni pada 15. ruangan Candi Induk

2. Analisis dari data Wawancara pada Candi Sambisari a. Sejarah dan Pengaruh Candi Sambisari terhadap Sosial Ekonomi bagi Masyarakat Sekitar 1) Penemu Candi Sambisari Berdasarkan wawancara bersama T, diperoleh informasi bahwa Candi Sambisari ditemukan oleh seorang petani yang berasal dari daerah Sambisari. Candi Sambisari tidak sengaja ditemukan saat petani itu sedang mengerjakan sawah milik Karyowinangun. Sampai saat ini belum diketahui nama dari petani yang menemukan candi. Tabel 4.17 Pertanyaan dan Jawaban T Mengenai Penemu C a P Siapakah penemu dari Candi Sambisari? n d Kalau penemunya itu seorang petani yang sedang i T mengerjakan sawah milik Karyowinangun. Namanya sampai sekarang juga tidak tahu siapa. S ambisari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

Berdasarkan wawancara bersama S3, diperoleh informasi bahwa Candi Sambisari ditemukan oleh seorang petani yang sedang mencangkul sawah milik Karyowinangun. Kemudian tidak sengaja menemukan Candi Sambisari. Tabel 4.18 Pertanyaan dan Jawaban S3 Mengenai Penemu Candi Sambisari

P Siapakah penemu dari Candi Sambisari?

Seorang petani yang sedang mencangkul sawah milik S3 Karyowinangun.

Dari pemaparan kedua narasumber ini, dapat disimpulkan bahwa penemu dari Candi Sambisari seorang petani yang berasal dari daerah Sambisari. petani itu sedang mencangkul sawah milik Karyowinangun dan tidak sengaja menemukan Candi Sambisari. Sampai saat ini belum diketahui nama dari petani itu.

2) Tahun ditemukannya Candi Sambisari Berdasarkan wawancara bersama T, diperoleh informasi bahwa Candi Sambisari ditemukan pada tahun 1966. Candi sambisari merupakan candi yang ada dari abad ke-9. Candi Sambisari berada di daerah Yogyakarta. Tabel 4.19 Pertanyaan dan Jawaban T Mengenai Tahun ditemukan Candi Sambisari

P BPada tahun berapa ditemukannya Candi Sambisari? e Pada tahun 1966. Candi Sambisari ada pada abad ke 9. r T

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

dasarkan wawancara bersama S3, diperoleh informasi bahwa Candi Sambisari itu ditemukan pada tahun 1966. Tahun 1966 Candi Sambisari ditemukan oleh petani yang sedang mencangkul di sawah. Tabel 4.20 Pertanyaan dan Jawaban S3 Mengenai Tahun ditemukan Candi Sambisari

Pada tahun berapa ditemukannya Candi Sambisari? P

Pada tahun 1966 oleh petani. S3

Dari pemaparan kedua narasumber, dapat disimpulkan bahwa Candi Sambisari ditemukan pada tahun 1966. Candi Sambisari berada di daerah Yogyakarta dan sudah ada sejak abad ke-9. Candi Sambisari ditemukan oleh petani yang sedang mencangkul di sawah.

3) Peristiwa Penemuan Candi Sambisari Berdasarkan wawancara dengan T, diperoleh informasi bahwa Sejarah ditemukannya Candi Sambisari yaitu saat seorang petani yang sedang mencanggul sawah milik Karyowinangun. kemudian petani itu tidak sengaja menemukan batu-batu candi. Selanjutnya Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala (SPSP) menindaklanjuti dengan melakukan eskavasi (penggalian). Saat dilakukan penggalian batu-batu candi semakin banyak sehingga dilakukan penggalian sampai paling bawah ditemukan batu yaitu pada kedalaman 7 m-an. Candi Sambisari merupakan candi yang terdiri dari satu candi induk dan tiga candi perwara. Candi Sambisari itu tidak terdapat kaki candi sehingga alas (soubasemant) sekaligus berfungsi sebagai kaki candi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

Tabel 4.21 Pertanyaan dan Jawaban T Mengenai Sejarah Penemuan Candi Sambisari

P Bagaimana sejarah ditemukannya Candi Sambisari?

Seorang petani yang sedang mencangkul sawah kemudian menemukan batu-batu candi. Kemudian berita penemuan sampai ke Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala Yogyakarta (SPSP) langsung menindaklanjuti dengan melakukan eskavasi (penggalian). Saat digali lagi batu-batu candinya semakin banyak jadi dilakukan penggalian sampai T paling bawah ditemukan batu yaitu pada kedalaman 7 m-an . Candi Sambisari itu merupakan candi yang terdiri dari satu candi induk dan tiga candi perwara. Menariknya Candi Sambisari itu tidak terdapat kaki candi sehingga alas (soubasemant) sekaligus berfungsi sebagai kaki candi.

Berdasarkan wawancara dengan S3, diperoleh informasi bahwa sejarah dari ditemukannya Candi Sambisari saat ada petani yang sedang mengolah sawah milik Karyowinangun. Tiba-tiba cangkul petani itu terbentur suatu benda yang ternyata benda kuno. Apabila dibawa pulang harus melaporkan kepada yang berwenang. Oleh karena itu, beritanya sampai kepada Dinas Purbakala sehingga langsung ditindak lanjuti untuk menemukan batu-batu kuno lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

Tabel 4.22 Pertanyaan dan Jawaban S3 Mengenai Sejarah Penemuan Candi Sambisari

P Bagaimana sejarah ditemukannya Candi Sambisari? D a Sejarahnya ada petani yang sedang mengolah sawah r milik Karyowinangun tiba-tiba cangkulnya terbentur i suatu benda ternyata benda kuno. Apabila dibawa S3 pulang harus melaporkan kepada yang berwenang. Oleh p karena itu, beritanya sampai kepada Dinas Purbakala e sehingga langsung ditindak lanjuti untuk menemukan m batu-batu kuno lainnya. a paran kedua narasumber dapat disimpulkan bahwa sejarah ditemukannya Candi Sambisari yaitu saat petani sedang mencangkul sawah milik Karyowinangun. Kemudian secara tidak sengaja cangkulnya terbentur benda kuno. Apabila benda itu dibawa pulang maka harusng melaporkan kepada yang berwenang. Berita itu sampai pada Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala Yogyakarta (SPSP) langsung menindaklanjuti dengan melakukan eskavasi (penggalian). Saat melakukan penggalian batu-batu yang ditemukan samakin banyak sehingga dilakukan penggalian sampai paling bawah ditemukan batu yaitu pada kedalaman 7m-an. Candi Sambisari merupakan candi yang memiliki banyaknya seluruh candi yaitu empat. Dengan komposisi satu candi induk dan tiga candi perwara yang biasanya disebut candi perwara utara, candi perwara tengah, dan candi perwara selatan. Perbedaan Candi Sambisari dengan candi-candi yang lain yaitu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

tidak terdapatnya kaki candi sehingga alas (soubasemant) sekaligus berfungsi sebagai kaki candi.

4) Proses Pemugaran Candi Sambisari Berdasarkan wawancara dengan T, diperoleh informasi bahwa pemugaran dari Candi Sambisari dilakukan dengan cara rekonstruksi dan anastilosis (susun coba). Oleh karena itu, mencoba-coba menyusun batu-batu yang sudah ditemukan sampai tepat sehingga jika belum tepat akan diganti dengan batu yang lain. Pemugaran dari Candi Sambisari selesai pada tahun 1987. Tabel 4.23 Pertanyaan dan Jawaban T Mengenai Proses Pemugaran Candi Sambisari

B P Bagaimana proses pemugaran dari Candi Sambisari? e r Dilakukan dengan cara rekonstruksi dan anastilosis d (susun coba), jadi kita mencoba-coba menyusun batu a T jika kurang tepat maka ganti batu yang lain yang s menemukan yang tepat. Pemugaran Candi Sambisari a selesai pada tahun 1987. r kan wawancara dengan S3, diperoleh informasi bahwa proses pemugaran Candi Sambisari dilakukan dengan cara menyusun batu-batu. Batu-batu yang sudah ditemukan disusun satu-persatu. Oleh karena itu, batu yang disusun akan menjadi sebuah bangunan candi. Tabel 4.24 Pertanyaan dan Jawaban S3 Mengenai Proses Pemugaran Candi Sambisari

P Bagaimana proses pemugaran dari Candi Sambisari?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

Proses pemugaran dilakukan dengan menyusun batu- S3 batu yang ditemukan menjadi bangunan candi

Dari pemarapan kedua narasumber diatas, dapat disimpulkan bahwa pemugaran dari Candi Sambisari dilakukan dengan cara rekonstruksi dan anastilosis (susun coba). Batu-batu yang telah ditemukan disusun mencoba-coba jika kurang tepat dicoba menggunakan batu-batu yang lain. Sampai akhirnya batu yang disusun menjadi sebuah bangunan candi. Pemugaran Candi Sambisari selesai pada tahun 1987.

5) Pengelolaan dari Candi Sambisari Berdasarkan wawancara dengan T, diperoeh informasi bahwa pengelolaan Candi secara fisik dan penataan lingkungan yaitu di bawah naungan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB). Oleh karena itu, terdapat juru pemeliharaan yang berada di Candi Sambisari. Kemudian, untuk tiket masuk Candi Sambisari oleh Pemda Yogyakarta. Dengan demikian Candi Sambisari tetap terjaga sampai saat ini. Tabel 4.25 Pertanyaan dan Jawaban T Mengenai Pengelolaan Candi Sambisari

P Bagaimana pengelolaan dari Candi Sambisari?

Candi fisiknya dan penataan lingkungan itu dari kita Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB). Oleh karena

T itu, kami menempatkan juru pemeliharaan di Candi Sambisari yang berbanyaknya 13 orang. Kemudian tiket itu oleh Pemda Yogyakarta.

Berdasarkan wawancara dengan S3, diperoleh informasi bahwa pengelolaan dari Candi Sambisari merupakan kolaborasi. Kolaborasi dalam pengelolaan dilakukan oleh dua pihak. Dua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

pihak tersebut adalah Kolaborasi dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) dan pemda DIY. Tabel 4.26 Pertanyaan dan Jawaban S3 Mengenai Pengelolaan Candi Sambisari

P Bagaimana pengelolaan dari Candi Sambisari?

Kolaborasi dari Balai Pelestarian Cagar Budaya S3 (BPCB) dan pemda DIY.

Berdasarkan pemaparan dari kedua narasumber, data disimpulkan bahwa pengelolaan dari Candi Sambisari dilakukan secara kolaborasi dari dua pihak. Candi secara fisik dan penataan lingkungan yaitu di bawah naungan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB). Oleh karena itu, terdapat juru pemeliharaan yang berada di Candi Sambisari. Tiket masuk Candi Sambisari oleh Pemda Yogyakarta.

6) Kondisi Sosial Ekonomi Sebelum ditemukan Candi Sambisari Berdasarkan wawancara dengan S1, diperoleh informasi bahwa sebelum ditemukan Candi Sambisari terdapat hanya sawah-sawah. Oleh karena itu, mata pencaharian dari masyarakat sekitar adalah sebagai seorang petani. Sehingga masyakarat sekitar hanya bergantung dari hasil panen untuk mecukupi kebutuhan hidup. Tabel 4.27 Pertanyaan dan Jawaban S1 Mengenai Sosial Ekonomi sebelum ditemukan Candi Sambisari Bagaimana kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar P sebelum ditemukannya Candi Sambisari?

Kondisi sosial ekonomi dulu di sini adanya sawah- S1 sawah ya sebagian besar mata pencahariannya petani.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

Kami hanya percaya dengan hasil tani.

Berdasarkan wawancara dengan S2, diperoleh informasi bahwa daerah Sambisari sebelum ditemukannya Candi Sambisari merupakan persawahan. Selain itu juga terdapat beberapa bangunan rumah saja. Belum banyak orang yang tinggal di daerah Sambisari. Oleh karena itu, daerah Sambisari belum merupakan kawasan yang ramai. Tabel 4.28 Pertanyaan dan Jawaban S2 Mengenai Sosial Ekonomi sebelum ditemukan Candi Sambisari

Bagaimana kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar P sebelum ditemukannya Candi Sambisari?

Kondisi sosial ekonomi dulu disini adanya sawah dan S2 beberapa bangunan rumah.

Berdasarkan wawancara dengan S3, diperoleh informasi bahwa daerah Sambisari sebelum ditemukannya Candi Sambisari yaitu persawahan. Setiap hari masyarakat yang memiliki sawah menghabiskan waktunya untuk bekerja di sawah. Oleh karena itu, mata pencaharian utama yaitu sebagai petani. Tabel 4.29 Pertanyaan dan Jawaban S3 Mengenai Sosial Ekonomi sebelum ditemukan Candi Sambisari

Bagaimana kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar P sebelum ditemukannya Candi Sambisari?

Kondisi sosial ekonomi dulu disana sawah. Dulu saya S3 masih sering membantu ibu saya ke sawah panas-panas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

Dari pemaparan ketiga narasumber mengenai kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar sebelum ditemukannya Candi Sambisari dapat disimpulkan bahwa merupakan daerah persawahan dan beberapa bangunan rumah. Mata pencaharian masyarakat sekitar yaitu sebagai petani sehingga setiap hari menghabiskan waktunya di sawah. Oleh karena itu, masyarakat sekitar menggantungkan hidupnya pada hasil tani.

7) Kondisi Sosial Ekonomi Sesudah ditemukan Candi Sambisari Berdasarkan wawancara dengan S1, diperoleh informasi bahwa setelah ditemukannya Candi Sambisari menjadikan daerah Sambisari ramai. Hal ini dikarenakan banyaknya pengunjung yang datang ke Candi Sambisari. oleh karena itu, menyebabkan daerah Sambisari tidak sepi seperti dahulu lagi.

Tabel 4.30 Pertanyaan dan Jawaban S1 Mengenai Sosial E

k Bagaimana kondisi sosial ekonomi masyarakat o P sekitar sesudah ditemukannya Candi Sambisari? n o Kalau kondisi sosial ekonomi sekarang ramai. Hal ini S1 m dikarenakan banyak orang yang berkunjung ke sini. i sesudah ditemukan Candi Sambisari

Berdasarkan wawancara dengan S2, diperoleh informasi bahwa sesudah ditemukannya Candi Sambisari menyebabkan bertambahnya bangunan-bangunan rumah. Selain itu, daerah Sambisari juga lebih ramai karena banyak orang yang berkunjung. Tabel 4.31 Pertanyaan dan Jawaban S2 Mengenai Sosial Ekonomi sesudah ditemukan Candi Sambisari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

Bagaimana kondisi sosial ekonomi masyarakat P sekitar sesudah ditemukannya Candi Sambisari?

Kalau kondisi sosial ekonomi sekarang sudah ramai dengan bangunan-bangunan rumah dan banyak S2 pengunjung yang berdatangan ke candi.

Berdasarkan wawancara dengan S3, diperoleh informasi bahwa keadaan sosial ekonomi sesudah ditemukannya Candi Sambisari yaitu semakin ramai. Hal ini dikarenakan banyak orang yang berkunjung ke Candi Sambisari. Selain itu, juga menambah penghasilan bagi masyarakat sekitar Candi Sambisari. Tabel 4.32 Pertanyaan dan Jawaban S3 Mengenai Sosial Ekonomi s e Bagaimana kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar P s sesudah ditemukannya Candi Sambisari? u Kalau sekarang banyak yang lewat rumah buat ke d candi kadang juga banyak bus-bus yang ke Candi. Jadi a S3 saya seneng banyak yang berkunjung jadi nambah h penghasilan orang sini apalagi saya yang jadi penjahit

aja juga kecripatan banyak yang jahitin disini. d itemukan Candi Sambisari

Dari pemaparan ketiga narasumber dapat disimpulkan bahwa keadaan sosial ekonomi sesudah ditemukannya Candi Sambisari yaitu berdampak pada semakin ramainya daerah Sambisari. Hal ini disebabkan karena adanya banyak pengunjung yang datang ke Candi Sambisari Selain itu juga semakin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

bertambahnya bangunan-bangunan rumah. Dengan demikian menambah penghasilan dari masyarakat sekitar Candi Sambisari.

8) Mata Pencaharian Sebelum ditemukannya Candi Sambisari Berdasarkan wawancara dengan S1, diperoleh informasi bahwa sebelum ditemukannya Candi Sambisari mata pencahariannya yaitu petani. Dahulu sebelum ditemukan Candi adalah persawahan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

Tabel 4.33 Pertanyaan dan Jawaban S1 Mengenai Mata Pencaharian Sebelum ditemukannya Candi Sambisari

ApaB mata pencaharian sebelum ditemukannya Candi eP Sambisari? r dS1 Saya dulu petani. a sarkan wawancara dengan S2, diperolah informasi bahwa mata pencaharian masyarakat sekitar Candi Sambisari terkhusus S2 adalah petani dan sudah berjualan. Hal ini karena daerah Sambisari sebelum ditemukan Candi adalah daerah sawah-sawah. Tabel 4.34 Pertanyaan dan Jawaban S2 Mengenai Mata Pencaharian Sebelum ditemukannya Candi Sambisari

Apa mata pencaharian sebelum ditemukannya Candi P Sambisari?

S2 Saya petani dan sudah berjualan.

Berdasarkan wawancara dengan S3, diperoleh informasi bahwa mata pencaharian masyarakat sekitar Candi Sambisari terkhusus S3 adalah petani. Setiap hari S3 membantu orang tuanya melakukan pekerjaan di sawah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

Tabel 4.35 Pertanyaan dan Jawaban S3 Mengenai Mata Pencaharian Sebelum ditemukannya Candi Sambisari

Apa mata pencaharian sebelum ditemukannya Candi P Sambisari?

S3 Saya membantu ibu saya nyawah.

Dari pemaparan ketiga narasumber yang diwawancara, dapat disimpulkan bahwa mata pencaharian masyarakat sekitar Candi sebelum ditemukannya Candi Sambisari kebanyakan adalah seorang petani. Hal ini karena daerah Sambisari sebelum ditemukan Candi Sambisari adalah persawahan.

9) Mata Pencaharian Sesudah ditemukannya Candi Sambisari Berdasarkan wawancara dengan S1, diperolah informasi bahwa mata pencaharian masyarakat sekitar Candi Sambisari terkhusus S1 adalah penjual makanan. Hal ini karena Candi Sambisari memiliki daya tarik sehingga banyak pengunjung yang datang. Tabel 4.36 Pertanyaan dan Jawaban S1 Mengenai Mata Pencaharian Sesudah ditemukannya Candi Sambisari

Apa mata pencaharian sesudah ditemukannya Candi P Sambisari?

S1 Jualan makanan.

Berdasarkan wawancara dengan S2, diperolah informasi bahwa mata pencaharian masyarakat sekitar Candi Sambisari terkhusus S2 adalah penjual. Selain itu, S2 menjadi Kepala Dusun Sambisari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

Tabel 4.37 Pertanyaan dan Jawaban S2 Mengenai Mata Pencaharian Sebelum ditemukannya Candi Sambisari

Apa mata pencaharian sesudah ditemukannya Candi P Sambisari?

S2 Saya dukuh Sambisari dan juga jualan.

Berdasarkan wawancara dengan S3, diperoleh informasi bahwa mata pencaharian masyarakat sekitar Candi Sambisari terkhusus S3 adalah penjahit. Menjadi penjahit juga memiliki banyak orderan. Tabel 4.38 Pertanyaan dan Jawaban S3 Mengenai Mata Pencaharian Sebelum ditemukannya Candi Sambisari

Apa mata pencaharian sesudah ditemukannya Candi P Sambisari?

S3 Saya penjahit.

Dari pemaparan ketiga narasumber yang diwawancara, dapat disimpulkan bahwa mata pencaharian sesudah ditemukannya Candi Sambisari adalah menjadi penjual dan pejahit. Selain itu juga ada pekerjaan lainnya akan tetapi, peneliti tidak memiliki kesempatan melakukan wawancara.

10) Manfaat Sosial Ekonomi Masayarakat Sekitar dari ditemukannya Candi Sambisari Berdasarkan wawancara dengan S1, diperoleh informasi bahwa dengan adanya Candi Sambisari membawa manfaat. Dengan adanya Candi Sambisari menyebabkan Dusun Sambisari terkenal. Oleh karena itu banyak orang yang berkunjung ke Dusun Sambisari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

Tabel 4.39 Pertanyaan dan Jawaban S1 Mengenai Manfaat Sosial Ekonomi dari ditemukannya Candi Sambisari

Apakah terdapat manfaat sosial ekonomi dari P ditemukannya Candi Sambisari?

Adanya Candi Sambisari menyebabkan dusun S1 Sambisari semakin dikenal.

Berdasarkan wawancara dengan S2, diperoleh informasi bahwa dengan ditemukannya Candi Sambisari memberikan manfaat baik secara sosial dan ekonomi. Manfaat sosial dari ditemukannya Candi Sambisari yaitu Dusun Sambisari menjadi terkenal. Manfaat ekonomi dari ditemukannya Candi Sambisari yaitu masyarakat sekitar mendapatkan tambahan penghasilan. Akan tetapi, yang sangat merasakan adanya perbedaan dalam kehidupan sehari-hari yaitu masyarakat yang berada di samping Candi Sambisari. Tabel 4.40 Pertanyaan dan Jawaban S2 Mengenai Manfaat Sosial Ekonomi dari ditemukannya Candi Sambisari

Apakah terdapat manfaat sosial ekonomi dari P ditemukannya Candi Sambisari?

Warga sekitar mendapat tambahan uang dan nama Sambisari menjadi terkenal. Tapi, yang lebih merasakan S2 adanya perbedaan dalam kehidupan sehari-hari yaitu masyarakat di samping Candi Sambisari.

Berdasarkan wawancara dengan S3, diperoleh informasi bahwa ditemukannya Candi Sambisari memberikan manfaat yang baik bagi masyarakat sekitar. Tidak hanya bagi para penjual di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

sekitar Candi Sambisari tetapi juga bagi pekerjaan yang lain. Salah satunya yaitu penjahit yang mendapatkan orderan dari para pengunjung Candi Sambisari. Tabel 4.41 Pertanyaan dan Jawaban S3 Mengenai Manfaat Sosial Ekonomi dari ditemukannya Candi Sambisari

Apakah terdapat manfaat sosial ekonomi dari P ditemukannya Candi Sambisari?

Dapat karena rumah saya arah ke Candi jadi biasanya yang datang kesini itu yang biasanya ke Candi. Kalau S3 musim masuk sekolah banyak yang jahitin seragam di sini.

Dari pemarapan ketiga narasumber dapat disimpulkan bahwa dengan ditemukan Candi Sambisari berdampak bagi sosial dan ekonomi masyarakat sekitar. Manfaat aspek sosial dari temukannya Candi Sambisari yaitu Dusun Sambisari menjadi terkenal kemudian manfaat dari aspek ekonomi yaitu masyarakat sekitar mendapatkan penghasilan tambahan penghasilan baik untuk penjual yang berada di sekitar Candi maupun bagi pekerjaan lainnya salah satunya penjahit.

b. Aspek-aspek Matematis dari Aktivitas Fundamental Matematis 1) Aktivitas Counting (Membilang) a) Luas Tanah Candi Sambisari Berdasarkan wawancara dengan T, diperoleh informasi bahwa luas tanah dari Candi Sambisari adalah . Luas Tanah dari Candi Sambisari dikelola oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCP) Yogyakarta. Luas tanah dari Candi Sambisari diperluas secara bertahap sampai seluas saat ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70

Tabel 4.42 Pertanyaan dan Jawaban T Mengenai Luas Tanah Candi Sambisari

P Berapa luas tanah Candi Sambisari?

Luas tanah dari Candi Sambisari yaitu T

b) Banyaknya Candi yang ada pada Candi Sambisari Berdasarkan wawancara dengan T, diperoleh informsai bahwa terdapat 4 candi yang berada di kompleks Candi Sambisari. Candi-candi itu terdiri dari 1 Candi utama yang sering dikenal dengan nama candi induk dan 3 candi pendamping yang lebih dikenal dengan nama candi perwara utara, candi perwara tengah dan candi perwara selatan. Tabel 4.43 Pertanyaan dan Jawaban T Mengenai Banyaknya Candi pada Candi Sambisari

Berapa banyaknya candi yang ada di kompleks P Candi Sambisari?

Kalau candi yang ada di Candi Sambisari itu 4, 1 Candi utama yang sering disebut candi induk,

T dan 3 candi pendamping yang sering disebut candi perwara utara, candi perwara tengah, dan candi perwara selatan.

c) Banyaknya juru pemelihara yang ada di Candi Sambisari Berdasarkan wawancara dengan T, diperoleh informasi bahwa pada Candi Sambisari terdapat 13 juru pemelihara. Pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

hari biasa yaitu Senin-Jumat seluruh juru pemelihara masuk. Kemudian pada week-end yaitu hari Sabtu dan Minggu juru pemelihara yang masuk yang piket saja. Akan tetapi, pada keadaan corona juru pemelihara masuk secara selang-seling. Setiap hari juru pemelihara yang masuk berbanyaknya 2 orang dengan jam kerja dimulai pada pukul 09.00-15.00 WIB. Tabel 4.44 Pertanyaan dan Jawaban T Mengenai Banyaknya Juru Pemelihara Candi Sambisari

Berapa banyaknya juru pemelihara yang ada di P Candi Sambisari?

Banyaknya juru pemelihara yang ditempatkan di Candi Sambisari seleuruhnya ada 13 orang. Pada hari biasa Senin-Jumat seluruhnya masuk. Kemudian pada hari Sabtu-Minggu itu yang

T masuk yang piket saja. Akan tetapi, pada keadaan corona juru pemelihara masuk secara selang-seling. Setiap hari juru pemelihara yang masuk berbanyaknya 2 orang dengan jam kerja mulai pukul 09.00-15.00 WIB.

d) Pola pada Batu Penyusun Pagar Paling Atas Candi Sambisari Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti, diperoleh informasi bahwa pada pagar Candi Sambisari memiliki pola. Pagar pada Candi Sambisari terbentuk dari batu-batu yang berbentuk trapesium dan persegi panjang yang tersusun secara selan-seling. Pagar Candi Sambisari terdiri dari 4 bagian, pada setiap bagian terdapat batu yang memiliki banyaknya sama mengapit batu yang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73

Tabel 4.10 Observasi Mengenai Pola Batu Penyusun Pagar pada Candi Sambisari

No. Objek yang Ya Tidak Keterangan Diamati Adanya pola Pagar terdiri dari batu dalam yang berbentuk persegi penyusunan panjang dan trapesium batu pada pagar saling selang seling. Candi Pagar terdiri dari 4 sisi, Sambisari setiap sisi dibagi menjadi 2 bagian. Pada 16. setiap sisi terdapat 2 angka sama yang mengapit 1 angka berbeda. Sisi 1 = 1 2 1 Sisi 2 = 3 2 3 Sisi 3 = 1 3 1 Sisi 4 = 4 1 4

2) Aktivitas Locating (Lokasi) a) Letak dari Candi Sambisari Berdasarkan wawancara dengan T, diperoleh informasi bahwa Candi Sambisari letaknya kurang lebih 12 kilometer dari pusat Yogyakarta yaitu di Dusun Sambisari, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman. Candi Sambisari juga terletak dekat dengan beberapa Candi lainnya seperti Candi Prambanan, Candi Kalasan, dan Candi Sari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

74

Tabel 4.45 Pertanyaan dan Jawaban T Mengenai Letak Candi Sambisari

P Dimana letak Candi Sambisari?

Letak Candi Sambisari di Dusun Sambisari, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten

T Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dari pusat Yogyakarta kurang lebih jaraknya 12 kilometer. Lokasi Candi Sambisari berdekatan dengan Candi Prambanan, Candi Kalasan, dan Candi Sari.

b) Kedudukan Lingga pada Candi Sambisari Berdasarkan wawancara dengan T, memperoleh informasi bahwa lingga yang terdapat pada Candi Sambisari ditentukan berdasarkan arah mata angin yaitu Timur, Tenggara, Selatan, Barat Daya, Barat, Barat Laut, Utara, Timur Laut. Oleh karena itu, terdapat delapan lingga yang mengelilingi kompleks Candi Sambisari. Hal inilah yang membedakan Candi Sambisari dengan candi-candi yang lainnya. Tabel 4.46 Pertanyaan dan Jawaban T Mengenai Kedudukan Lingga pada Candi Sambisari

Bagaimana penentuan kedudukan Lingga pada P Candi Sambisari?

Kedudukan Lingga yang ada di Candi Sambisari itu sesuai arah mata angin. Oleh karena itu, terdapat 8 lingga yang mengelilingi komples Candi Sambisari. T Adanya lingga yang mengelilingi candi inilah yang membedakan Candi Sambisari dengan candi-candi yang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

c) Candi Induk dan Candi-candi Perwara Berdasarkan wawancara dengan T, diperoleh informasi bahwa Candi Induk pada Candi Sambisari yaitu menghadap ke Barat. Selanjutnya candi-candi Perwara mengahadap ke Timur. Tabel 4.47 Pertanyaan dan Jawaban T Mengenai Candi Induk dan Candi Perwara pada Candi Sambisari

Menghadap manakah Candi Induk dan candi-candi P perwara?

Candi Induk menghadap ke Barat dan untuk semua T Candi Perwara menghadap ke Timur.

d) Jarak Candi Induk dan Candi-candi Perwara Berdasarkan wawancara dengan T, diperoleh informasi bahwa jarak Candi induk dengan tiga Candi perwara tidak sama. Jarak candi induk dengan candi perwara ada yang sama dan ada pula yang berbeda. Jarak dari candi induk dengan candi perwara tengah yaitu 5,44 m. Sedangkan jarak candi induk candi perwara utara dan selatan itu jaraknya sama yaitu 12,17 m. Tabel 4.48 Pertanyaan dan Jawaban T Mengenai Jarak Candi pada Candi Sambisari

Apakah jarak Candi induk dan Candi-candi perwara P harus sama?

Kalau jarak Candi induk dengan candi perwara

T tengah berbeda dengan candi perwara utara dan candi perwara selatan itu sama.

Berapa jarak antara Candi induk dengan candi- P candi perwara?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

76

Candi induk dengan candi perwara tengah itu jaraknya 5,44 m. T Candi induk dengan candi perwara utara dan selatan itu jaraknya 12,17 m.

e) Penentuan Sudut pada Pemugaran Candi Sambisari Berdasarkan wawancara dengan T, diperoleh informasi bahwa pada Candi Sambisari saat dilakukan pemugaran sangat memperhatikan sudut pada letak-letaknya batu. Hal ini dilakukan dengan cara membandingkan arah aslinya dengan arah pada kompas sehingga sesuai dengan keaslian tata letak seperti saat ditemukannya. Tabel 4.49 Pertanyaan dan Jawaban T Mengenai Penentuan Sudut pada Pemugaran Candi Sambisari

Apakah terdapat penentuan sudut pada pemugaran Candi P Sambisari?

Ada, pada saat pemugaran harus sangat diperhatikan sudutnya berapa derajat dengan menggunakan pembandingan arah kompas dan aslinya. Sebagai contoh T arah utara pada kompas dan arah utara aslinya sehingga sesuai dengan keaslian tata letak seperti saat ditemukannya.

f) Lingkaran yang terdapat pada Candi Sambisari Berdasarkan wawancara dengan T, diperoleh informasi bahwa pada Candi induk terdapat lingkaran. Lingkaran yang berada di Candi Induk berbanyaknya 4 buah. Lingkaran itu diletakkan sesuai dengan titik sudut sehingga terdapat 4 lingkaran karena terdapat empat titik sudut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77

Tabel 4.50 Pertanyaan dan Jawaban T Mengenai Lingakaran pada Candi Sambisari

P Apakah terdapat lingkaran pada Candi Sambisari?

Pada Candi terdapat 8 lingkaran yang berada di dalam T Candi Induk.

3) Aktivitas Measuring (Mengukur) a) Ukuran Dimensi Candi Sambisari Berdasarkan wawancara dengan T diperoleh informasi bahwa dimesi dari candi-candi yang berada di kompleks Candi Sambisari dapat diketahui. Ukuran dari candi induk itu Selanjutnya candi perwara tengah , candi perwara utara , dan candi perwara selatan . Tabel 4.51 Pertanyaan dan Jawaban T Mengenai Ukuran Dimensi Candi Sambisari

P Berapa ukuran dimensi dari Candi Sambisari?

Candi induk itu b) U Candi perwara tengah T r Candi perwara utara u Candi perwara selatan t an penyusunan Batu pada Candi Sambisari Berdasarkan wawancara dengan T, diperoleh informasi bahwa dalam penyusunan batu pada Candi Sambisari menggunakan lapisan. Terdapat beberapa lapisan seperti satu lapisan atau dua lapisan yang berada dari lapisan bawah sampai pada lapisan atas. Oleh karena itu, batu-batu yang besar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

78

tidak harus berada bawah dan yang kecil tidak harus berada di bawah. Sebagai contoh, terdapat batu besar untuk yang terletak pada depan pintu masuk candi induk. Tabel 4.52 Pertanyaan dan Jawaban T Mengenai Urutan Penyusunan Batu pada Candi Sambisari

Apakah dalam penyusunan batu pada Candi Sambisari P harus diurutkan dari batu besar sampai batu kecil?

Tidak, dalam penyusunan menggunakan lapisan. Terdapat lapisan bawah sampai lapisan atas yaitu dengan banyaknya lapisan yang berbeda ada yang satu lapis, dua

T lapis, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, batu besar tidak harus berada di bawah. Sebagai contoh terdapat batu besar yang utuh berada di depan pintu masuk candi induk.

c) Tiket Masuk Candi Sambisari Berdasarkan wawancara dengan T , diperoleh informasi bahwa untuk dapat menikmati berkunjung ke Candi Sambisari setiap pengunjung dikenakan biaya. Adanya tiket dan penentuan biaya masuk diatur oleh Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta. Oleh karena itu, Balai Pelestarian Cagar Budaya kurang mengerti mengenai tiket dan biaya yang dikenakan. Bagi pengunjung yang berasal dari Indonesia dikenakan biaya Rp. 5000,00 sedangkan bagi pengunjung yang berasal dari luar Indonesia dikenakan biaya Rp. 10000,00.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79

Tabel 4.53 Pertanyaan dan Jawaban T Mengenai Tiket Masuk pada Candi Sambisari

P Berapa harga tiket masuk Candi Sambisari?

Kalau itu yang mengurusi Pemda. Harganya dibagi menjadi dua yaitu untuk warga Negara Indonesia T dibandrol dengan harga Rp. 5000,00. Sedangkan Warga Negara Asing dibandrol dengan harga Rp. 10000,00.

4) Aktivitas Designing (Merancang) a) Bangun Datar Segitiga pada Candi Sambisari Berdasarkan wawancara dengan T, diperoleh informasi bahwa terdapat bangun datar segitiga siku-siku, segitiga sama kaki, dan segitiga sembarang pada Candi Sambisari. Terdapat banyak segitiga yang dilihat pada Candi Sambisari. Bentuk dari segitiga itu ada yang disusun saling berdampingan. Tabel 4.54 Pertanyaan dan Jawaban T Mengenai Bangun Datar Segitiga pada Candi Sambisari

Apa saja bangun segitiga yang terdapat pada Candi P Sambisari?

Bangun segitiga yang ada disini itu segitiga siku-siku, T segitiga sama kaki, dan segitiga sembarang.

b) Bangun Datar Segiempat pada Candi Sambisari Berdasarkan wawancara dengan T, diperoleh informasi bahwa terdapat bangun datar segiempat yaitu persegi, persegi panjang, trapesium, dan belah ketupat pada Candi Sambisari. Begitu banyak bangun datar segiempat yang ada di Candi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80

Sambisari sehingga dapat diexplore. Bangun datar segiempat diletakkan secara berdampingan. Tabel 4.55 Pertanyaan dan Jawaban T Mengenai Bangun Datar Segiempat pada Candi Sambisari

Apa saja bangun segiempat yang terdapat pada Candi P Sambisari?

Segiempat yang terdapat pada Candi Sambisari yaitu

T persegi, persegi panjang, layang-layang, jajar genjang, trapesium, dan belah ketupat.

c) Bangun Ruang pada Candi Sambisari Berdasarkan wawancara dengan T, diperoleh informasi bahwa terdapat bangun ruang pada Candi Sambisari. berbagai macam bangun ruang yang dapat kita lihat pada Candi Sambisari. Bangun-bangun ruang tersebut adalah kubus, balok, tabung, prisma, dan limas. Tabel 4.56 Pertanyaan dan Jawaban T Mengenai Bangun Ruang pada Candi Sambisari

Bangun Ruang apa saja yang terdapat pada Candi P Sambisari?

T Kubus, balok, tabung, prisma, dan limas.

d) Bentuk Candi pada Kompleks Candi Sambisari Berdasarkan waancara dengan T, diperoleh informasi bahwa candi-candi pada kompleks Candi Sambisari bentuknya tidak sama. Terdapat candi yang memiliki bentuk sama candi yang memiliki bentuk berbeda. Candi-candi ada yang berbentuk persegi yaitu candi induk, candi perwara utara dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

81

selatan. Sedangkan yang berbentuk persegi panjang yaitu candi perwara tengah. Tabel 4.57 Pertanyaan dan Jawaban T Mengenai Bentuk Candi pada Kompleks Candi Sambisari

P Apakah Candi-candi berbentuk sama?

Candi-candi ada yang berbentuk persegi yaitu candi

T induk, candi perwara utara dan selatan. Sedangkan yang berbentuk persegi panjang yaitu candi perwara tengah.

e) Pola Penyusunan pada Pagar Candi Sambisari Berdasarkan wawancara dengan T, diperoleh informasi bahwa pada penyusunan batu di pagar Candi Sambisari terdiri dari batu yang berbentuk persegi panjang dan trapesium. Batu- batu yang berbentuk persegi panjang dan trapesium disusun secara selang-seling. Tabel 4.59 Pertanyaan dan Jawaban T Mengenai Pola Penyusunan Pagar pada Candi Sambisari

P Bagaimana pola penyusunan pada pagar Candi Sambisari? Dalam penyusunan pagar Candi Sambisari terdiri dari

T batu-batu yang berbentuk persegi panjang dan trapesium yang saling selang-seling

5) Aktivitas Playing (Bermain) a) Strategi Dalam Pemugaran Candi Sambisari Berdasarkan wawancara dengan T, diperoleh informasi bahwa strategi dalam pemugaran Candi Sambisari yaitu dengan menggunakan tiga aspek. Pertama yaitu pemulihan arsitektur yang berarti mengembalikan bangunan seperti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

82

aslinya berdasarkan data-data yang ditemukan. Kedua yaitu perkuatan struktur yang berarti memperkuat struktur bangunan sesuai dengan data-data yang ditemukan. Terakhir yaitu konsultasi yang berarti melakukan konsultasi bersama dengan ahli-ahli yang mengetahui dan berdasarkan data-data yang sudah didapatkan. Tabel 4.60 Pertanyaan dan Jawaban T Mengenai Strategi Pemugaran pada Candi Sambisari

P Bagaimana strategi dalam pemugaran Candi Sambisari?

Strateginya itu terdapat tiga konsep dalam pemugaran Candi Sambisari yaitu pemulihan arsitektur, perkuatan struktur, dan konsultasi. Pemulihan arsitektur itu mengembalikan bangunan seperti aslinya berdasarkan

T data-data yang ditemukan. Perkuatan sktuktur yaitu memperkuat struktur bangunan sesuai dengan data-data yang ditemukan. Terakhir konsultasi yaitu melakukan komunikasi dengan beberapa ahli yang mengetahui serta berdasarkan data-data yang ditemukan.

b) Aturan dalam Penyusunan Batu pada Candi Sambisari Berdasarkan wawancara dengan T, mendapatkan informasi bahwa dalam penyusunan batu-batu pada Candi Sambisari terdapat aturan. Alasan adanya aturan tersebut karena dalam penyusunan batu dilakukan dengan cara anastilosis (susun coba). Oleh karena itu, batu-batu yang disusun harus saling cocok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

83

Tabel 4.61 Pertanyaan dan Jawaban T Mengenai Aturan dalam Penyusunan Batu pada Candi Sambisari

Apakah terdapat aturan dalam penyusun batu pada Candi P Sambisari?

Iya ada karena penyusunan pada batu candi dilakukan T dengan cara anastilosis (susun coba).

c) Aturan dalam Penentuan Arah dari Bangunan Candi Sambisari Berdasarkan wawancara dengan T, diperoleh informasi bahwa dalam penentuan arah dari Candi Sambisari berdasarkan pada saat ditemukannya. Oleh karena itu tidak ada perubahan sedikitpun dari Candi Sambisari. Alasannya karena dalam proses pemugaran terdapat beberapa prinsip. Sebagai contoh keaslian bahan sehingga batu-batu yang terdapat pada candi harus asli dan tidak diganti dengan batu yang lain. Selain itu, keaslian tata letak sehingga letak- letaknya disesuaikan seperti saat ditemukannya Candi Sambisari. Tabel 4.62 Pertanyaan dan Jawaban T Mengenai Aturan dalam Penentuan Arah Bangunan Candi Sambisari

Apakah terdapat aturan dalam penentuan arah dari P bangunan Candi Sambisari?

Penentuan arah dari Candi Sambisari sesuai dengan sewaktu ditemukan. Alasannya karena prinsip dari T pemugaran itu keaslian. Keaslian itu ada keaslian bahan jadi batunya juga tidak diganti. Kemudian ada keaslian tata letak sehingga letak-letaknya juga kita sesuaikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

84

seperti pada waktu ditemukan.

6) Aktivitas Explaining a) Makna dari Aliran Candi Sambisari Berdasarkan wawancara dengan T, diperoleh informasi bahwa Candi Sambisari merupakan salah satu Candi agama Hindu yang beraliran Siwa. Siwa adalah salah satu dari tiga dewa utama dalam agama Hindu. Dewa Siwa merupakan dewa pelebur yang bertugas meleburkan segala sesuatu yang telah usang. Tabel 4.63 Pertanyaan dan Jawaban T Mengenai Aliran Candi Sambisari

Apakah Candi Sambisari merupakan salah satu candi P Hindu?

Ya Candi Sambsari adalah Candi agama Hindu yang beraliran Siwa. Siwa adalah salah satu dari tiga dewa T utama dalam agama Hindu. Dewa Siwa merupakan dewa pelebur yang bertugas meleburkan segala sesuatu yang telah usang.

b) Makna dari Banyaknya Candi pada Kompleks Candi Sambisari Berdasarkan wawancara dengan T, diperoleh informasi bahwa makna dari adanya candi induk dan candi-candi perwara pada Candi Sambisari yaitu berhubungan dengan keagamaan Hindu. Candi induk diperuntukkan kepada Dewa- dewa Utama. Oleh karena itu, Candi Sambisari merupakan candi aliran Siwa sehingga pada candi induk terdapat keluarga Siwa yaitu Dewi Durga, Agastya, Ganesha, dan lingga yoni. Selanjutnya pada candi-candi perwara diperuntukkan kepada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

85

Dewa-dewa yang lebih kecil/rendah dari Dewa Siwa. Sebagai contoh salah satu candi perwara diperuntukkan kepada hewan tunggangan dari Dewa Siwa yaitu Nandini (lembu betina). Tabel 4.64 Pertanyaan dan Jawaban T Mengenai Makna Banyaknya Candi pada Candi Sambisari

Apakah makna dari adanya Candi Induk dan Candi-candi P Perwara pada Candi Sambisari?

Maknanya yaitu berkaitan dengan keagamaan Hindu. Candi induk digunakan untuk patheon (susunan dewa- dewa) Agama Hindu yaitu untuk dewa-dewa Utama . Candi Sambisari merupakan candi pemujaan Dewa Siwa sehingga pada candi induk terdapat keluarga Siwa yaitu T Dewi Durga, Agastya, Ganesha (Putra dari Dewa Siwa), lingga yoni. Selanjutnya untuk candi-candi perwara diperuntukkan untuk dewa-dewa yang lebih kecil/rendah. Contohnya untuk hewan tunggangan dari Dewa Siwa yaitu Nandini (lembu betina).

c) Makna dari Relief pada Candi Sambisari Berdasarkan wawancara dengan T, diperoleh infromasi bahwa relief pada Candi Sambisari terdapat dua jenis. Dua jenis itu adalah relief cerita dan relief dekoratif. Pada relief cerita yaitu tentang Dewa Siwa dan relief dekoratif yaitu motif sulur-suluran yang tergambar indah pada dinding candi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

86

Tabel 4.65 Pertanyaan dan Jawaban T Mengenai Makna Relief pada Candi Sambisari

P Apa makna dari relief dinding pada Candi Sambisari?

Pada Candi Sambisari terdapat dua jenis relief yaitu terdapat relief cerita dan relief dekoratif. Relief cerita T yaitu tentang Dewa Siwa dan relief dekoratif yaitu relief sulur-suluran.

d) Makna Lingga Yoni pada Candi Induk Berdasarkan wawancara dengan T, diperoleh informasi bahwa lingga yoni merupakan perpaduan yang mewujudkan persatuan tertinggi serta melambangkan kesuburan. Pada candi induk terdapat yoni dengan ukuran . Pada atas yoni terdapat lingga yang berukuran . Tabel 4.66 Pertanyaan dan Jawaban T Mengenai Makna Lingga Yoni pada Candi Sambisari

Apa makna dari terdapatnya Lingga Yoni pada Candi P Induk?

Yoni yang terdapat pada ruangan candi induk dengan ukuran . Pada atas yoni terdapat lingga yang berukuran T . Lingga yoni merupakan perpaduan yang mewujudkan persatuan tertinggi serta melambangkan kesuburan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

87

e) Patung pada Relung Candi Induk Berdasarkan wawancara dengan T, diperoleh informasi bahwa pada relung candi induk ditempati oleh Dewi Durga (Utara), Ganesha (Timur), dan Agastya (Selatan). Pada atas relung-relung itu terdapat hiasan kepala kala. Tabel 4.67 Pertanyaan dan Jawaban T Mengenai Patung di Relung Candi Sambisari

Apa saja patung yang terdapat pada relung dinding Candi P Induk?

Pada sisi luar dinding tubuh candi terdapat relung-relung yang diatasnya terdapat hiasan kepala kala. Relung- T relung tersebut masing-masing ditempati oleh Dewi Durga (Utara), Ganesha (Timur), dan Agastya (Selatan).

f) Makna Lingga pada Candi Sambisari Berdasarkan wawancara dengan T, diperoleh informasi bahwa maknanya dari lingga yaitu melambangkan dari kesuburan. Lingga yang terdapat pada Candi Sambisari yaitu ada 8 buah yang terdiri dari 4 pada pintu masuk dan 4 pada titik sudut dan diartikan sesuai dengan arah mata angin. Tabel 4.68 Pertanyaan dan Jawaban T Mengenai Makna Lingga pada Candi Sambisari

Apa makna dari terdapatnya lingga pada Candi P Sambisari

Terdapatnya lingga yang banyaknyanya 8 terdiri dari di 4 pintu masuk dan 4 titik sudut merupakan arah mata T angin. Maknanya dari lingga yaitu melambangkan dari kesuburan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

88

C. Rangkuman dari Analisis Data Observasi dan Wawancara pada Candi Sambisari

1. Sejarah dan Pengaruh Candi Sambisari Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Sekitar Candi Sambisari ditemukan oleh seorang petani yang sedang mengolah tanah ladang milik Karyowinangun, kemudian tiba-tiba cangkulnya terbentur pada suatu benda yang ternyata benda tersebut adalah batu-batu candi. Penemuan batu-batu candi tersebut terjadi pada tahun 1966. Selanjutnya, berita penemuan kepurbakalaan itu sampai pada Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala (SPSP) di Prambanan. Setelah itu, Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala (SPSP) menindak lanjuti dengan melakukan eskavasi (penggalian) pada Candi Sambisari. Saat dilakukan penggalian ternyata batu-batu candi tersebut semakin banyak ditemukan. Oleh karena itu, Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala (SPSP) melakukan penggalian sampai paling bawah ditemukan batu yaitu pada kedalaman 7 m-an. Candi Sambisari adalah candi Hindu yang ada sekitar abad ke-9. Candi Sambisari itu merupakan candi yang terdiri dari satu candi induk dan empat candi perwara. Menariknya Candi Sambisari itu tidak terdapat kaki candi sehingga alas (soubasemant) sekaligus berfungsi sebagai kaki candi. Sebelum ditemukannya Candi Sambisari daerah tersebut adalah persawahan dan hanya terdapat beberapa bangunan rumah. Oleh karena itu, masyarakat sekitar memiliki mata pencaharaian sebagai petani dan hanya mempercayakan hidupnya dengan hasil panen yang didapatkan. Kondisi masyarakat secara sosial ekonomi mengalami perubahsetelah ditemukannya Candi Sambisari pada tahun 1966 oleh salah satu petani. Hal ini menyebabkan masyarakat sekitar mendapatkan tambahan rejeki menjadi penjual-penjual makanan bagi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

89

para pengujung. Tidak hanya itu, masyakarat sekitar juga ada yang membangun penginapan, juru parkir, salon, tukang kayu, dan penjahit. Kondisi sosial masyakarat sudah mengalami adanya perubahan dengan ditemukannya Candi menyebabkan banyak pengunjung yang berdatangan ke Candi Sambisari. Kondisi ekonomi masyarakat sekitar juga mengalami adanya perubahan dengan ditemukannya Candi Sambisari. Hal ini menyebabkan masyarakat memiliki tambahan pekerjaan selain menjadi petani yang lebih menjanjikan hasilnya setiap hari. Akan tetapi, yang lebih merasakan adanya perubahan setelah ditemukannya Candi Sambisari yaitu masyarakat yang berada di samping-samping Candi Sambisari. Dengan demikian masyarakat sekitar mendapatkan manfaat dari ditemukannya Candi Sambisari bagi kehidupan sehari-hari.

2. Aspek Matematis a. Menentukan luas tanah Candi Sambisari Aspek matematis menentukan luas tanah keseluruhan. Luas tanah pada Candi Sambisari dengan menghitung luas dari bentuk bangun datarnya. Luas tanah dari Candi Sambisari yaitu b. Banyaknya candi yang terdapat pada Candi Sambisari Menentukan banyaknya candi dengan cara menghitung candi-candi yang berdiri sendiri-sendiri dan berada di kompleks Candi Sambisari. c. Banyaknya juru pemelihara pada Candi Sambisari Mengetahui banyaknya juru pemelihara yang ada di Candi Sambisari dengan cara menghitungnya. Terdapat 13 juru pemelihara yang ada di Candi Sambisari. Setiap hari seluruh juru pememlihara yang ada di Candi Sambisari masuk kerja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

90

d. Pola penyusunan batu pada pagar paling atas pada Candi Sambisari Dalam penyusunan pagar paling atas candi terdiri dari batu yang berbentuk persegi panjang dan trapesium. Untuk mengetahui pola yang ada harus dilakukan perhitungan banyaknya batu yang berbentuk persegi panjang dan trapesium secara keseluruhan. Pola yang terbentuk adalah angka yang sama selalu mengapit angka berbeda dari bentuk batu yang berbeda juga. e. Letak candi pada kompleks Candi Sambisari Menentukan letak candi dilakukan dengan cara mengetahui berada di daerah mana dan menghitung jarak dari jalan utama. f. Kedudukan lingga pada Candi Sambisari

Gambar 4.6 Lingga

Lingga pada Candi Sambisari diletakkan sesuai dengan arah mata angin. Oleh karena itu, terdapat 4 lingga pada setiap pintu dan 4 lingga pada setiap titik sudut. g. Candi induk dan candi–candi perwara Candi Sambisari Letak candi-candi perwara menghadap ke candi induk.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

91

Gambar 4.7 Candi Sambisari

Candi induk Sambisari menghadap barat dan candi-candi perwara menghadap ke timur. h. Jarak candi induk dengan candi perwara Candi Sambisari Dalam mengetahui jarak dari candi induk dengan candi- candi perwara yaitu diukur dari bagian tengah candi. Jarak candi induk dengan candi perwara utara dan selatan yaitu 12,17 m sedangkan jarak candi induk dengan candi perwara tengah yaitu 5,44 m. i. Sudut pada saat pemugaran Candi Sambisari Dalam melakukan proses pemugaran sangat diperhatikan keaslian tata letak. Cara yang dilakukan untuk mengetahui tata letak asli yaitu dengan membandingkan arah sebenarnya dengan arah pada kompas. Dengan demikian dapat mengetahui tata letak yang sebenarnya sesuai saat ditemukannya. j. Lingkaran pada Candi Sambisari Pada ruangan candi induk terdapat empat lingakaran yang terletak pada setiap titik sudut ruangannya. Lingkaran– lingkaran ini memiliki ukuran sama satu dengan lainnya. Diameter dari lingkaran-lingkarannya yaitu 70cm. k. Ukuran dimensi candi-candi pada kompleks Candi Sambisari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

92

Mengetahui ukuran dimensi dari candi perlu dilakukan pengukuran satu persatu. Oleh karena itu, diperoleh bahwa ukuran dimensi dari candi induk yaitu Selanjutnya candi perwara tengah , candi perwara utara , dan candi perwara selatan

l. Penyusunan batu pada Candi Sambisari Dalam penyusunan batu menggunakan lapisan-lapisan. Terdapat lapisan bawah sampai lapisan atas dengan tebal lapisan yang berbeda. Oleh karena itu, batu besar tidak harus berada di bawah. m. Harga tiket masuk Candi Sambisari Aspek matematis pada Candi Sambisari menentukan harga tiket masuk pada Candi Sambisari bagi para pengunjung.

Gambar 4.8 Papan Tiket

Menentukan harga tiket dengan mengkategorikan pengunjung yang akan datang ke Candi Sambisari. Pada Candi Sambisari dibedakan menjadi dua kategori yaitu Warga Negara Indonesia (WNI) dengan biaya sebesar Rp. 5000,00 dan Warga Negara Asing (WNA) dengan biaya sebesar Rp. 10000,00. n. Bangun datar segitiga pada Candi Sambisari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

93

Pada Candi Sambisari terdapat berbagai bentuk bangun datar yang dapat dilihat. Bangun datar segitiga yang ditemukan yaitu segitiga sama kaki, segitiga siku-siku, dan segitiga sembarang. Untuk mengetahui ukuran dari batu- batu bentuk segitiga diperlukan pengukuran satu per satu. o. Bangun datar segiempat pada Candi Sambisari Berbagai macam bangun datar diantaranya adalah persegi, persegi panjang, trapesium, layang-layang, dan belah ketupat. Dalam mengetahui ukuran dari bangun-bangun datar dilakukan pengukuran terhadap batu-batunya. Contoh ukuran panjang dan lebar dari salah satu bangun datar persegi panjang yaitu 42 cm dan 23 cm. p. Bangun ruang pada Candi Sambisari Berbagai bentuk bangun ruang dapat ditemukan jika berkunjung ke Candi Sambisari. Bangun-bangun ruang terdapat pada Candi Sambisari yaitu kubus, balok, tabung, prisma, dan limas. q. Bentuk candi pada kompleks Candi Sambisari Bentuk-bentuk candi yang berada di kompleks Candi Sambisari tidak semunya berbentuk sama. Secara sekilas candi-candinya memang seperti berbentuk sama. Akan tetapi, jika diukur dengan dua dimensi maupun tiga dimensi ukurannya tidak semuanya sama. r. Strategi dalam penyusunan batu pada Candi Sambisari Strategi dalam penyusunan batu pada Candi. Candi Sambisari terdapat tiga aspek. Pertama yaitu pemulihan arsitektur yang berarti mengembalikan bangunan seperti aslinya berdasarkan data-data yang ditemukan. Kedua yaitu perkuatan struktur yang berarti memperkuat struktur bangunan sesuai dengan data-data yang ditemukan. Terakhir yaitu konsultasi berarti melakukan konsultasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

94

bersama dengan ahli-ahli yang mengetahui dan berdasarkan data-data yang sudah didapatkan. s. Aturan dalam penyusunan batu pada Candi Sambisari. Dalam mengetahui aturannya yaitu dengan cara anastilosis (susun coba). Anastilosis adalah istilah yang merujuk pada rekonstruksi atau pemugaran reruntuhan bangunan. Sebisa mungkin elemen-elemen arsitektur asli digunakan secara maksimal dalam bangunan yang dipugar. t. Penentuan arah dari bangunan candi pada Candi Sambisari Penentuan arah ini sudah sesuai dengan saat ditemukannya batu-batu candi. Oleh karena itu, keaslian dari tata letak candi tidak berubah sama sekali sesuai dengan asli dan data-data yang ditemukan. u. Makna dari aliran Candi Sambisari Candi sambisari merupakan salah satu candi Hindu yang beraliran Siwa. Siwa adalah salah satu dewa dari tiga dewa utama dalam agama Hindu. Dewa Siwa adalah dewa pelebur yang bertugas meleburkan segala sesuatu yang sudah tidak layak lagi. v. Makna banyaknya candi pada Candi Sambisari Makna dari banyaknya candi ditentukan sesuai dengan keagamaan Hindu. Candi induk diperuntukkan kepada Dewa-dewa Utama. Oleh karena itu, Candi Sambisari merupakan candi aliran Siwa sehingga pada candi induk terdapat keluarga Siwa yaitu Dewi Durga (istri Dewa Siwa), Agastya, Ganesha (putra dari Dewa Siwa), dan lingga yoni. Candi-candi perwara diperuntukkan kepada Dewa-dewa yang lebih rendah dari Dewa Siwa. Salah satu candi perwara diperuntukkan kepada hewan tunggangan dari Dewa Siwa yaitu Nandini (lembu betina). w. Makna relief dinding pada candi induk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

95

Relief yang ada pada Candi Sambisari terdapat dua jenis yaitu relief cerita dan relief dekoratif. Relief cerita yaitu menjelaskan mengenai kehidupan dewa Siwa sedangkan relief dekoratif salah satunya yaitu motif sulur. x. Makna lingga yoni pada candi induk Pada candi induk terdapat yoni yang berukuran ukuran . Pada atas yoni terdapat lingga yang berukuran .

Gambar 4.9 Lingga Yoni

Sumber: Kapsammer%2c Kodzoman Lingga yoni merupakan perpaduan yang mewujudkan persatuan tertinggi serta melambangkan kesuburan. y. Patung-patung yang berada pada relung pada Candi Sambisari Patung-patung yang berada pada relung yaitu: Dewi Durga (Utara)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

96

Gambar 4.10 Dewi Durga

Sumber: Kapsammer%2c Kodzoman

Ganesha (Timur)

Gambar 4.11 Ganesha

Sumber: Kapsammer%2c Kodzoman Agastya (Selatan)

Gambar 4.12 Agastya

Sumber: Kapsammer%2c Kodzoman

z. Makna lingga yang ada pada Candi Sambisari Lingga yang ada berjumah delapan yang dibagi menjadi empat di depan pintu masuk dan empat pada setiap titik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

97

sudut. Delapan lingga tersebut diletakkan sesuai arah mata angin yang diartikan sebagai lambing kesuburan.

D. Implementasi Aspek-aspek Matematis pada Candi Sambisari untuk Kelas VII Tingkat SMP

Tabel 4.69 Mengenai Pemetaan Materi Kelas VII SMP

Kompetensi Inti 3 Kompetensi Inti 4 (Pengetahuan) (Keterampilan) 3. Memahami pengetahuan (faktual, 4. Mencoba, mengolah,dan menyaji konseptual, dan prosedural) dalam ranah konkret berdasarkan rasa ingin tahunya (menggunakan, mengurai, tentang ilmu pengetahuan, merangkai, memodifikasi, dan teknologi, seni, budaya terkait membuat) dan ranah abstrak fenomena dan kejadian tampak (menulis, membaca, menghitung, mata menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

Kompetensi Dasar Aspek Matematis Pada Candi Sambisari 4.1 Menyelesaikan Mengenai bentuk batu pada Candi Sambisari: masalah yang berkaitan dengan urutan beberapa bilangan bulat dan pecahan (biasa, campuran, desimal, persen) 4.2 Menyelesaikan masalah yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

98

berkaitan dengan operasi hitung bilangan bulat dan pecahan

Gambar 4.13 Batu penyusun candi perwara tengah

Perhatikan gambar di atas! Pada candi perwara tengah terdapat banyak bangun persegi panjang, beberapa diantaranya memiliki panjang 24cm; 20,7cm; 17,8cm dan lebar 10,8cm; 15cm; 14,6cm. Urutkanlah persegi panjang dari yang terkecil! 4.3 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan

bilangan bulat - besar sebagai bilangan berpangkat bulat positif 4.4 Menyelesaikan Bentuk batu pada candi Sambisari: masalah kontekstual yang berkaitan dengan himpunan, himpunan bagian,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

99

himpunan semesta, himpunan kosong, komplemen himpunan 4.5 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan operasi biner pada Gambar 4.14 Batu penyusun Candi

himpunan Perhatikan gambar di atas! Candi Sambisari terdiri dari banyak batu yang berbentuk trapesium, jajar genjang, layang-layang, persegi, persegi panjang, belah ketupat, lingkaran, segitiga sama kaki, segitiga siku-siku, dan segitiga sembarang. Sebutkan himpunan dari bangun datar segitiga!

4.6 Menyelesaikan

masalah yang - berkaitan dengan bentuk aljabar 4.7 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan - operasi pada bentuk aljabar 4.8 Menyelesaikan Mengenai batu pada candi Sambsari: masalah yang berkaitan dengan persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

100

Gambar 4.15 Batu penyusun Candi Sambisari

Perhatikan Gambar salah satu sisi pada Candi Sambisari di atas! Carilah bangun datar persegi panjang dari gambar di atas. Diketahui keliling persegi panjang pada permukaan salah satu balok dari batu Candi Sambisari kurang dari 74 cm, dengan lebar 26 cm kurang dari dua kali panjangnya. Tentukan ukuran maksimum dari persegi panjang itu!

4.9 Menyelesaikan Mengenai tinggi candi Sambisari: masalah yang berkaitan dengan rasio dua besaran (satuannya sama dan berbeda)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

101

Gambar 4.16 Candi Sambisari

Perhatikan gambar Candi Sambisari di atas! Jika diketahui perbandingan dari tinggi bangunan candi induk dengan candi perwara selatan yaitu 750 cm dan 100 cm. Tentukan perbandingan ketinggiannya! 4.10 Menyelesaikan Mengenai juru pemelihara Candi Sambisari: masalah yang Pada Candi Sambisari terdapat 13 pekerja dapat berkaitan dengan menyelesaikan pekerjaan selama 2 hari. Jika pekerjaan perbandingan itu diselesaikan dalam 6 hari, hitunglah banyaknya senilai dan berbalik pekerja pada Candi Sambisari yang diperlukan! nilai 4.11 Menyelesaikan Mengenai ekonomi penjual di sekitar Candi masalah berkaitan Sambisari: dengan aritmetika Seorang pedagang membeli 1 kardus pucuk harum isi sosial (penjualan, 24 botol dengan harga Rp.54000,00. Satu botol pucuk pembelian, harum dijual Rp.4000,00 dan habis terjual dalam potongan, waktu 4 hari. Berapakah keutungan yang diperoleh keuntungan, pedagang? kerugian, bunga tunggal, persentase, bruto, neto, tara) 4.12 Menyelesaikan Mengenai sudut pada batu: masalah yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

102

berkaitan dengan sudut dan garis c

a b

Gambar 4.17 Batu penyusun Candi Sambisari Perhatikan gambar salah satu sisi dari candi Sambisari di atas! Menurut kalian bangun apa saja yang terdapat pada batu tersebut? Jika diketahui salah satu bangun datar di atas memiliki banyaknya sudut 180 derajat dan diketahui sudut a yaitu 4x, sudut b yaitu (2x+40), dan sudut c yaitu x. Tentukan besar dari sudut B! 4.13 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan hubungan antar sudut sebagai - akibat dari dua garis sejajar yang dipotong oleh garis transversal 4.14 Menyelesaikan Mengenai bangun datar pada Candi Sambisari: masalah yang 1. Persegi berkaitan dengan bangun datar segiempat (persegi, persegi panjang, belah ketupat, jajar genjang, trapesium,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

103

dan layang-layang) Gambar 4.18 Persegi dan segitiga Sifat-sifat: 4.15 Menyelesaikan a. Memiliki empat sisi yang sama panjang masalah b. Memiliki empat titik sudut siku-siku kontekstual yang c. Mempunyai dua diagonal sama panjang berkaitan dengan d. Memiliki empat sumbu simteri luas dan keliling Soal: Perhatikan Gambar salah satu sisi pada Candi segiempat (persegi, Sambisari di atas! Menurut kalian apa saja bentuk batu persegi panjang, yang ada di atas? belah ketupat, jajar Jika salah batu yang terlihat diatas yaitu berbentuk genjang, trapesium, persegi dengan panjang sisi 24 cm. maka hitunglah luas dan layang-layang) dan kelilingnya! dan segitiga

2. Persegi panjang

Gambar 4.19 Persegi Panjang

Sifat-sifat: a. Memiliki empat sisi dengan dua pasang sisi berhadapan sama panjang b. Memiliki empat titik sudut c. Memiliki dua diagonal sama panjang soal: Perhatikan gambar di atas! Apakah kamu dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

104

menemukan bangun datar persegi panjang? Nah, itu adalah bentuk batu yang membangun Candi Sambisari salah satunya berbentuk persegi panjang. Jika diketahui panjang dan lebar dari persegi panjang itu adalah (5x+2) cm dan (3x-6) cm dan kelilingnya yaitu 120 cm. Maka tentukan panjang dan lebarnya!

3. Belah Ketupat

Gambar 4.20 Belah Ketupat

Sifat-sifat belah ketupat: a. Semua sisinya sama panjang b. Sudut yang berhadapan besarnya sama c. Kedua diagonalnya saling membagi dua sama panjang Soal: Jika kalian pergi ke Candi Sambisari pasti akan menemukan batu yang berbentuk belah ketupat seperti gambar di atas. Diketahui luas belah ketupat yaitu 60 cm2 dengan salah satu diagonal panjangnya 10 cm. Tentukan panjang diagonal yang lain!

4. Trapesium

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

105

Gambar 4.21 Trapesium

Sifat-sifat trapesium: a. Memiliki sepasang sisi sejajar b. Memiliki dua sudut siku-siku c. Memiliki dua buah diagonal d. Kedua diagonal tidak sama panjang e. Memiliki sebuah sudut tumpul Soal: Perhatikan gambar batu pada Candi Sambisari di atas! Apakah kalian dapat menemukan bangun datar berbentuk trapesium? Jika menemukan, bentuk batu trapesium yang ada di Candi Sambisari yaitu dengan luas 104 cm2. Panjang sisi sejajar 15 cm dan 11 cm. berapakah tinggi trapesium tersebut?

5. Layang-layang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

106

Gambar 4.22 Layang-layang

Sifat-sifat: a. Memiliki empat sisi b. Memiliki dua pasang sisi yang sama panjang tetapi tidak sejajar c. Memiliki dua diagonal saling tegak lurus d. Memiliki dua sudut sama besar e. Memiliki satu sumbu simetri soal: Apakah kalian menemukan bentuk batu layang- layang di Candi Sambisari seperti gambar di atas? bentuk batu layang-layang mempunyai ukuran diagonal 12 cm dan 16 cm. Tentukan luas bangun datar layang- layang tersebut!

6. Segitiga sama kaki

Gambar 4.23 Segitiga Sama Kaki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

107

Sifat-sifat: a. Memiliki sepasang sisi sama panjang b. Memiliki sepasang sudut yang sama besar c. Memiliki satu sumbu simetri Soal: Perhatikan bentuk-bentuk batu di atas! Bentuk batu apa saja yang terlihat? Fokuslah pada batu candi berbentuk segitiga sama kaki yang memiliki panjang alas 30 cm, tinggi 9 cm, dan sisinya 12 cm. Hitunglah keliling dan luas segigita tersebut! 4.16 Menyajikan dan Mengenai juru pemeliharaan Candi Sambisari: menafsirkan data Tabel data kerja juru pemeliharaan Candi Sambisari dalam bentuk tabel, selama 7 hari sebagai berikut: diagram garis, Hari Banyaknya diagram batang, Jumat 11 orang dan diagram Sabtu 2 orang lingkaran Minggu 2 orang Senin 12 orang Selasa - Rabu 10 orang Kamis 12 orang

Rata-rata pekerja juru pemeliharaan Candi Sambisari selama 7 hari adalah 9 orang. Rudi ingin tahu banyak pekerja yang masuk pada hari Selasa. Tentukan pekerja yang masuk pada dari Selasa dan sajikan dalam bentuk diagram batang!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

108

E. Pembahasan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejarah dan pengaruh Candi Sambisari terhadap sosial ekonomi bagi masyarakat sekitar. Selain itu juga untuk mengetahui aspek-aspek matematis yang terdapat pada Candi Sambisari dan mengetahui implementasi aspek- aspek matematis dalam pembelajaran matematika kelas VII sekolah menengah pertama. Untuk mencapai tujuan tersebut peneliti telah melakukan observasi ke Candi Sambisari dan melakukan wawancara dengan narasumber-narsumber yang telah dipilih. Berdasarkan observasi dan wawancara yang telah dilakukan terdapat beberapa aspek matematis yang peneliti temukan pada Candi Sambisari.

1. Sejarah dan Pengaruh Candi Sambisari terdahap Sosial Ekonomi Masyarakat Sekitar Sejarah adalah gambaran tentang masa lalu manusia dan sekitarnya sebagai makhluk sosial yang disusun secara ilmiah dan lengkap. Meliputi urutan fakta masa tersebut dengan tafsiran dan penjelasan yang memberikan pengertian pemahaman tentang apa yang telah berlalu (Sartono Kartodirdjo, 1982: 12). Inti dari sejarah adalah gambaran tentang masa lalu manusia yang meliputi urutan fakta dengan tafsiran dan penjelasan. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti, sejarah dari Candi Sambisari yaitu oleh seorang petani yang sedang mengolah tanah ladang milik Karyowinangun. Selanjutnya cangkulnya terbentur pada suatu benda yang ternyata benda tersebut adalah batu-batu candi. Penemuan batu- batu candi terjadi pada tahun 1966. Selanjutnya, berita penemuan kepurbakalaan itu sampai pada Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala (SPSP) di Prambanan. Setelah itu, Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala (SPSP) menindaklanjuti dengan melakukan eskavasi (penggalian) pada Candi Sambisari. Saat dilakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

109

penggalian ternyata batu-batu candi tersebut semakin banyak ditemukan. Oleh karena itu, Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala (SPSP) melakukan penggalian sampai paling bawah ditemukan batu yaitu pada kedalaman 7 m-an. Candi Sambisari berpengaruh memberikan dampak positif dan negatif mengenai sesuatu hal. Dampak sosial ekonomi dapat dirasakan oleh berbagai pihak terkuhus pada masyarakat yang bertempat tinggal di samping-samping Candi Sambisari. Dampak sosial yaitu pengaruh tidaknya Candi Sambisari dalam kehidupan bermasyarakat. Dampak ekonomi yaitu pengaruh tidaknya Candi Sambisari bagi kehidupan perekonomian masyarakat sekitar. Berdasarkan observasi dan wawancara yang telah dilakukan peneliti, kehidupan masyarakat memiliki perbedaan. Sebelum ditemukannya Candi Sambisari wilayah sekitar merupakan persawahan dan beberapa bangunan rumah. Selanjutnya setelah ditemukannya Candi Sambisari Dusun tersebut menjadi ramai karena banyak pengunjung yang datang. Dalam bidang ekonomi dari ditemukannya Candi Sambisari masyarakat sekitar mendapatkan tambahan rejeki untuk kehidupan sehari-hari yaitu selain menjadi petani yaitu dengan berjualan. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Barbara dan Eva (2017) dan Purnomo (2009). Barbara dan Eva (2017) mengemukakan bahwa Candi Sambisari merupakan candi Hindu dari abad ke-9 yang terletak di Yogyakarta. Kisah yang diceritakan mengatakan bahwa pada suatu pagi tahun 1966 seorang petani berkerja dengan cangkulnya di atas sebuah batu di tengah bidang dan alatnya rusak. Petani itu memberitahu tetangga mengenai penemuan menakjubkan itu. Tak lama kemudian Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala (SPSP) segera mengasumsikan bahwa batu yang ditemukan merupakan bagian dari kuil yang terkubur sejak lama. Selanjutnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

110

dilakukan proses penggalian dan dilakukan rekontruksi yang memakan waktu 21 tahun. Dalam penelitian oleh Purnomo (2009) dipaparkan bahwa Candi Sambisari menjadi objek wisata yang menarik dan memiliki daya tarik bagi pengunjung karena berada di bawah permukaan tanah. Aset wisata ini bermanfaat bagi kehidupan masyarakat, khususnya masyarakat sekitar candi pada masa sekarang dan masa yang akan datang.

2. Aspek Matematis pada Candi Sambisari Menurut Shirley (1995) etnomatematika adalah matematika yang timbul dan berkembang dalam masyarakat sesuai dengan kebudayaan setempat. Etnomatematika mencakup ide-ide matematika, pemikiran dan praktik yang dikembangkan oleh semua budaya (Barton, 1996). Salah satu budaya yang berada di sekitar peneliti dan berpotensi untuk dikaji adalah Candi Sambisari. Berdasarkan observasi dan wawancara yang dilakukan peneliti, pada Candi Sambisari terdapat aspek-aspek matematis yang dapat digunakan untuk proses pembelajaran matematika di sekolah. Hal ini didapatkan dari aktivitas fundamental yang dikemukakan oleh Bishop (1988) mengenai aktivitas fundamental untuk mengetahui aspek-aspek matematis melalui aktivitas fundamental menurut Bishop terdapat enam yaitu aktivitas counting (membilang), locating (menentukan lokasi), measuring (mengukur), designing (merancang), playing (bermain), dan explaining (menjelaskan). Pada Candi Sambisari terdapat seluruh aktivitas fundamental menurut Bishop. Dari aktivitas fundamental terdapat berbagai aspek- aspek matematis yang dapat digunakan untuk proses pembelajaran matematika di kelas VII Sekolah Menengah Pertama. Pertama, terdapat aspek matematis pada menentukan luas tanah Candi Sambisari, menentukan banyaknya candi, banyaknya juru pemelihara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

111

pada Candi Sambisari, dan pola pada pagar paling atas Candi Sambisari. Kedua, terdapat aspek matematis pada letak candi, kedudukan lingga pada candi, arah bangunan candi, jarak bangunan candi, penentuan sudut saat pemugaran candi, dan lingkaran pada candi. Ketiga, terdapat aspek matematis pada ukuran dimensi candi, urutan penyusunan batu candi dan tiket masuk candi. Keempat, terdapat aspek matematis pada bangun datar segitiga pada candi, bangun datar segiempat pada candi, bangun ruang pada candi, dan bentuk candi. Kelima, terdapat aspek matematis pada strategi pada saat pemugaran candi, aturan dalam penyusunan batu, dan aturan dalam penetuan arah bangunan candi. Keenam, terdapat aspek matematis yaitu makna dari aliran candi, makna dari banyaknya candi, makna relief pada candi, makna terdapatnya lingga yoni pada candi induk, patung yang terdapat pada relung candi induk, dan makna terdapatnya lingga pada candi. Hal tersebut relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh Laurenzia (2019) yang menemukan bahwa pada Candi Sambisari terdapat aspek matematis segiempat yang termasuk pada aktivitas fundamental designing (merancang).

3. Implementasi Aspek-aspek Matematis Pada Candi Sambisari Berdasarkan observasi dan wawancara mengenai aspek-aspek yang telah ditemukan pada Candi Sambisari oleh peneliti dapat diaplikasian dalam proses pembelajaran. Terkhusus dapat digunakan dalam proses pembelajaran matematika di sekolah dalam bentuk soal- soal kontekstual. Pada pembelajaran matematika tingkat Sekolah Menengah Pertama kelas VII banyak materi yang dapat dipelajari dengan mengaplikasikan Candi Sambisari terkhusus pada soal kontekstual. Materi-materi tersebut adalah operasi hitung bilangan bulat dan pecahan, himpunan, perbandingan senilai dan berbalik nilai, aritmerika sosial, sudut dan garis, segiempat dan segitiga, dan penyajian data.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

112

Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Laurenzia (2019) yang menggunakan Candi Sambisari dalam proses pembelajaran matematika. Perserta didik yang dipilih untuk pembelajaran matematika materi segi empat yaitu kelas VII.

F. Keterbatasan Penelitian Selama pelaksanaan penelitian, peneliti menyadari ada beberapa keterbatasan yang menyebabkan hasil penelitian kurang maksimal, yaitu: 1. Peneliti masih merasa kurang dalam menjelaskan hasil observasi dan wawancara. Selain itu pelaksanaan, penulisan hasil, dan analisis obsrvasi serta wawancara dilaporkan sendiri oleh penulis sehingga tidak dapat menghindari subjektivitas. 2. Adanya physical distancing akibat dari adanya virus covid 19 yang menyebabkan peneliti kurang maksimal dalam melakukan observasi dan wawancara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejarah dari Candi Sambisari, mengetahui aspek sosial ekonomi masyarakat sekitar Candi Sambisari, dan mengetahui aspek-aspek matematis pada Candi Sambisari. Oleh karena itu, pada bab sebelumnya data yang sudah diambil kemudian dianalisis dan dibahas sehingga peneliti dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Sejarah dan Pengaruh Candi Sambisari terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Sekitar Candi Sambisari merupakan candi Hindu yang telah ada sejak abad ke-9. Candi Sambisari ditemukan oleh seorang petani pada tahun 1966. Petani itu sedang mencangkul sawah milik Karyowinangun tiba- tiba terbentur batu besar yang ternyata merupakan batu candi. Selanjutnya, Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala (SPSP) menindaklanjuti dengan melakukan eskavasi (penggalian) sedalam 7 m-an. Setelah itu dilakukan pemugaran dengan cara rekonstruksi dan anastilosis (susun coba). Selain sejarah, candi sambisari juga berpengaruh bagi masyakat sekitar pada aspek sosial dan ekonomi seperti di bawah ini: a. Sebelum ditemukannya Candi Sambisari daerahnya hanya terdapat persawahan dan beberapa bangunan rumah. Masyarakat sekitar bermata pencaharian menjadi petani.

109

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

110

b. Sesudah ditemukannya Candi Sambisari daerahnya menjadi ramai pengunjung. Selain itu, dusun Sambisari menjadi terkenal. Masyarakat sekitar mendapatkan tambahan rejeki dengan menjadi penjual makanan disekitarnya.

2. Aspek-aspek Matematis pada Candi Sambisari a. Luas tanah Candi Sambisari Menentukan luas tanah yaitu dengan cara mengukur luas tanah pada Candi Sambisari. Luas tanah dari Candi Sambisari yaitu 16900m2. b. Banyaknya candi pada kompleks Candi Sambisari Mengetahui banyaknya candi yang ada pada kompleks Candi Sambisari yaitu dengan cara menghitungnya. Banyaknya candi yang ada pada kompleks Candi Sambisari yaitu terdapat 4 candi yang terdiri dari 1 candi induk dan 3 candi perwara. c. Banyaknya juru pemeliharaan pada Candi Sambisari Mengetahui banyaknya juru pemelihara yang ada di Candi Sambisari yaitu dengan cara menghitungnya. Banyaknya juru pemelihara yang ada pada Candi Sambisari yaitu 13 orang. d. Pola penyusunan batu pada pagar paling atas Candi Sambisari Pola penyusunan batu pada pagar paling atas Candi Sambisari dapat diketahui dengan cara menghitungnya. Batu pagar paling atas terdiri dari bangun datar persegi panjang dan trapesium yang disusun secara selang-seling. Pola yang terbentuk yaitu adalah angka yang sama mengapit angka yang berbeda dari bentuk batu yang berbeda. e. Letak Candi Sambisari Letak Candi Sambisari dapat diketahui dengan menggunakan google maps atau dengan membaca papan informasi yang ada di Candi Sambisari. Candi Sambisari terletak di Dusun Sambisari,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

111

Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. f. Kedudukan lingga pada Candi Sambisari Lingga yang ada pada Candi Sambisari terdapat 8 yang diletakkan sesuai dengan arah mata angin. Dengan adanya lingga menjadikan keunikan Candi Sambisari dengan candi-candi yang lain. g. Candi induk dan candi perwara pada Candi Sambisari Candi induk pada Candi Sambisari menghadap ke arah barat dan candi-candi perwara yaitu perwara utara, perwara tengah, dan perwara selatan menghadap kea rah timur. h. Jarak candi induk dan candi perwara pada Candi Sambisari Mengetahui jarak dari candi induk dan candi perwara yaitu dengan cara mengukurnya. Jarak candi induk dengan candi perwara utara dan selatan adalah sama yaitu 12,17m sedangkan candi induk dengan candi perwara tengah yaitu 5,44m. i. Penentuan sudut pada pemugaran Candi Sambisari Sudut pada saat pemugaran Candi Sambisari sangat diperhatikan untuk mengetahuinya dengan cara membandingkan arah asli saat ditemukan dengan arah pada kompas saat dilakukan pemugaran. Hal ini dilakukan dengan menjaga keaslian tata letaknya. j. Lingkaran pada Candi Sambisari Pada Candi Sambisari terdapat lingkaran yang terletak pada candi induk. lingkaran dapat diketahui dengan cara menghitungnya yaitu terdapat 8 lingkaran dengan diameter 70cm. k. Ukuran dimensi candi pada kompleks Candi Sambisari Ukuran dimensi pada Candi Sambisari dapat diketahui dengan cara mengukurnya. Ukuran dimensi dari candi induk adalah Selanjutnya candi perwara tengah , candi perwara utara , dan candi perwara selatan .

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

112

l. Urutan penyusunan batu pada Candi Sambisari Dalam urutan penyusunan batu Candi Sambisari yaitu dengan menggunakan konsep lapisan yaitu dari lapisan bawah sampai pada lapisan atas. Oleh karena itu, batu besar tidak harus berada dipaling bawah. m. Tiket masuk Candi Sambisari Tiket masuk Candi Sambisari dapat diketahui pada papan tiket yang berada pada pintu masuk. Tiket masuk dibagi menjadi dua kategori yaitu Warga Negara Indonesia (WNI) dikenakan biaya Rp. 5000,00 sedangkan Warga Negara Asing (WNA) dikenakan biaya Rp. 10000,00. n. Bangun datar segitiga pada Candi Sambisari Pada Candi Sambisari terdapat bangun datar segitiga. Bangun- bangun datar yang membangun Candi Sambisari yaitu segitiga sama kaki, segitiga siku-siku, dan segitiga sembarang o. Bangun datar segiempat pada Candi Sambisari Pada Candi Sambisari terdapat bangun datar segiempat. Bangun- bangun datar yang membangun Candi Sambisari yaitu persegi, persegi panjang, layang-layang, trapesium, belah ketupat, dan jajar genjang. p. Bangun ruang pada Candi Sambisari Pada Candi Sambisari terdapat bangun ruang. Bangun-bangun ruang yang membangun Candi Sambisari yaitu balok, kubus, tabung, prisma, dan limas. q. Bentuk candi pada kompleks Candi Sambisari Bentuk Candi yang ada pada kompleks Candi Sambisari dapat diketahui dengan mengukur seluruh candi. Bentuk dari candi- candi tidak semuanya sama yaitu ada yang persegi dan persegi panjang. r. Strategi dalam pemugaran pada Candi Sambisari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

113

Strategi dalam pemugaran pada Candi Sambisari yaitu dengan menggunakan tiga aspek yaitu pemulihan arsitektur, perkuatan stuktur, dan konsultasi. s. Aturan dalam penyusunan batu Candi Sambisari Aturan dalam penyusunan batu Candi Sambisari dengan cara anastilosis (suusn coba). Dalam anastilosis elemen-elemen arsitektur asli digunakan secara maksimal. t. Aturan dalam penentuan arah Candi Sambisari Aturan dalam penentuan arah Candi Sambisari yaitu sesuai dengan saat ditemukannya. Oleh karena itu tidak ada perubahan pada Candi Sambisari. u. Makna dari aliran candi Sambisari Candi Sambisari merupakan candi Hindu yang beraliran Siwa. Siwa adalah salah satu dari tiga Dewa utama dalam agama Hindu. Dewa Siwa merupakan dewa pelebur yang bertugas melebukan segala sesuatu yang telah usang. v. Makna banyaknya candi pada kompleks Candi Sambisari Banyaknya candi pada kompleks Candi Sambisari memiliki hubungan dengan keagamaan Hindu. Candi induk merupakan candi untuk candi keluarga Siwa, sedangkan candi-candi perwara diperuntukkan kepada dewa-dewa yang lebih rendah. Contohnya, salah satu candi perwara diperuntukkan kepada hewan tunggangan Dewa Siwa yang bernama Nandini (lembu betina). w. Makna dari relief pada Candi Sambisari Relief yang ada pada Candi Sambisari yaitu relief bercerita dan relief dekoratif yang bermotif sulur-suluran. x. Makna lingga yoni pada candi induk Pada candi induk terdapat yoni yang diatasnya terdapat lingga. Lingga yoni merupakan perpaduan yang mewujudkan persatuan tertinggi serta melambangkan kesuburan. y. Patung pada relung candi induk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

114

Patung pada candi induk dapat diketahui dengan cara melihatnya. Patung yang ada pada candi induk yaitu Dewa Durga, Ganesha, dan gastya. z. Makna lingga pada Candi Sambisari Lingga pada Candi Sambisari bermakna melambangkan kesuburan. Lingga pada Candi Sambisari terdapat 8 yang diletakkan sesuai arah mata angin. 3. Pemetaan aspek-aspek Matematis pada Candi Sambisari dalam pembelajaran matematika kelas VII pada Sekolah Menengah Pertama. Penelitian ini terkhusus pada soal-soal yang kontekstual yang dapat diterapkan pada kompetensi dasar meliputi; Operasi Hitung Bilangan Bulat dan Pecahan, Himpunan, Pertidaksamaan Linear Satu Variabel, Rasio Dua Besaran, Aritmetika Sosial, Segiempat dan Segitiga, dan Menyajikan Data .

B. Saran Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, dan pengalaman yang telah diperoleh peneliti selama melakukan proses penelitian, maka peneliti memberikan saran kepada peneliti selanjutnya. Adapun saran yang peneliti berikan supaya penelitian mendatang dapat dilakukan dengan lebih baik lagi, yaitu: 1. Sumber belajar berbasis etnomatematika yang terdapat pada Candi Sambisari dapat diterapkan sebagai pilihan bagi guru agar pembelajaran lebih bervariatif, efektif, dan inovatif. 2. Dapat meng-explore candi-candi yang lain untuk diterapkan sebagai sumber belajar berbasis etnomatematika dalam proses pembelajaran matematika. 3. Dapat menambahkan narasumber yang lebih banyak dan bersedia dilibatkan dalam proses pengambilan data supaya dihasilkan data penelitian yang lebih mendalam lagi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

115

4. Pemeliharaan Candi Sambisari harus terus ditingkatkan agar menambah daya tarik wisatawan serta dapat digunakan untuk proses pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

116

Daftar Pustaka

Abiyasa, P. K. (2019). Kajian Etnomatematika pada Aktivitas Pertanian di Kecamatan Prambanan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (Skripsi tidak diterbitkan). Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Almanshur, F., & Ghony, D. (2014). Metode penelitian kualitatif. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Bishop, A. J. (1988). Mathematical enculturation: a cultural perspective on mathematics education. D Reidel Publishing Company. https://books.google.co.id

Bishop, J.A. (1994). Cultural Conflicts in the Mathematics Education of Indigenous People. Clyton, Viktoria: Monash University.

Budiarto, M. T. (2016). Etnomatematika sebagai batu pijakan untuk pembelajaran matematika. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika. Universitas Negeri Surabaya. ISBN 978-602-449-023-2

Dwiyanto, A. (2016). Peningkatan aktifitas dan hasil belajar matematika melalui metode Teams Games Tournament (PTK Pada Siswa Kelas VII B SMP N 2 Sawit Tahun Ajaran 2014/2015). (Skripsi tidak diterbitkan). Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Fahrurrozi., & Syukrul. H. (2017). Metode pembelajaran matematika. Universitas Hamzawadi Press.

Hardiati, S. (2017). Etnomatematika: aplikasi bangun datar segiempat pada candi muaro Jambi. Aksioma: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika UPGRIS. 8(2). 1-12.

Hayuhantika, D., & Rahayu, S. D. (2019). Eksplorasi ide-ide matematika pada kesenian reyog Tulungagung. Prismatika: Jurnal Pendidikan dan Riset Matematika. 2(1). 1-14. https://doi.org/10.33503/prismatika.v2i1.545

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

117

Hudojo, H. (2005). Pengembangan kurikulum dan pembelajaran matematika. : UM Press.

John, W. S. (2008). Psikologi pendidikan. : Prenada Media Gr.

Kodzoman, E., & Barbara, K. (2017). Tempelarchitektur um Yogyakarta, Indonesian. German.

Koentjaraningrat. (2000). Pengantar ilmu antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.

Kementerian, P., & Kebudayaan. (2016). Silabus mata pelajaran Sekolah Mennegah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTS) mata pelajaran mathematika. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kementerian, P., & Kebudayaan. (2020). KBBI daring. https://kbbi.kemdikbud.go.id/ diakses pada hari Kamis, 3 Oktober 2019 pukul 11.45 WIB

Kementerian, P., & Kebudayaan. (2019). Laporan hasil ujian nasional https://hasilun.puspendik.kemdikbud.go.id/#2019!smp!capaian_nasional!9 9&99&999!T&T&T&T&1&!1!& diakses pada hari Jumat, 20 September 2019 pukul 19.00 WIB

Liliweri, A. (2004). Pengantar studi kebudayaan. Bandung: Nusamedia.

Marsigit, D. S., & Syliyani, H. (2016). Pengembangan pembelajaran mathematica berbasis etnomatematika. jurnal.ustjogja.ac.id. http://jurnal.ustjogja.ac.id/index.php/etnomatnesia/article/download/2291/ 1254

Maryanto, D. A. (2007). Seri fakta dan rahasia di balik candi. Yogyakarta: Citra Aji Parama.

Moleong, L. (2008). Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

NCTM (National Council of Teacher of Mathematics). (2016). Executive summary: principles and standars for school mathematics.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

118

https://www.nctm.org/uploadedFiles/Standards_and_Positions/PSSM_Exe cutiveSummary.pdf

OECD (Organization for Economic Co-operation and Development). (2018). PISA 2018 results. https://www.oecd.org/pisa/publications/pisa-2018- results.htm

Panjaitan, B. (2009). Level-level abstraksi reflektif dalam pemecahan masalah matematika. Prosiding Universitas Negeri Surabaya. 3(1). 1-14.

Prayitno, L. S. A. (2019). Implementasi Berbasis Etnomatematika (aplikasi bangun datar segiempat pada Candi Sambisari) untuk Menumbuhkan Kemampuan Koneksi Matematika Siswa Kelas VII A SMP Negeri 1 Berbah Tahun Ajaran 2018/2019. (Skripsi tidak diterbitkan). Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Purnomo, E. (2009). Potensi object wisata Candi Sambisari sebagai daya tarik wisata dan budaya di Kabupaten Sleman Yogyakarta (skripsi tidak diterbitkan). Universities Sebelas Maret, Surakarta.

Rani, V. (2018). Etnomatematika pada Candi Batu Boko sebegai pendukung pembelajaran matematika realistik. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa. 1(1). 1-18.

Ratna, W. D. (1997). Teori-teori belajar. Jakarta: Erlangga.

Rosa, M., & Orey, D. C. (2011). Ethnomatematics: the cultural aspects of mathematics. Revista Latinomericana de Ethnomatematica. 4(2). 32-54.

Sartono, K. (1982). Pemikiran dan perkembangan histografi Indonesia. Jakarta: Gramedia

Sugiyono. (2013). Metode penelitian kuantitatif, kualuitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suwarsono, St. (2015). PPT etnomatematika (ethnomatematics) materi kuliah S2 pendidikan matematika. Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

119

Suwarsono, St. (2016). Pengantar penelitian kualitatif. Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Utami, R, N, R., dkk. (2020). Etnomatematika: eksplorasi candi Bodobudur. Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pengajaran Matematika. 6(1). 13-26. ISSN 2581-2807

Yudoseputra. (1993). Pengantar wawasan seni budaya. Jakarta: Dikti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

120

Lampiran I: Surat Ijin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

121

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

122

Lampiran 2: Surat Keterangan dari Balai Pelestarian Cagar Budaya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

123

Lampiran 3: Instrumen dan Pedoman Observasi dan Wawancara

Kisi-kisi Pedoman Observasi

Berikut ini merupakan kisi-kisi pedoman Observasi yang digunakan peneliti dalam membuat pedoman observasi:

No. Aspek yang diamati Indikator Butir Pernyataan - Terdapat papan informasi yang Aspek sejarah dari menjelaskan 1. 1 Candi Sambisari mengenai sejarah dari Candi Sambisari - Masyarakat sekitar Aspek sosial ekonomi mendapatkan bagi masyarakat manfaat sosial 2. sekitar setelah 2 ekonomi dari ditemukannya Candi ditemukannya Candi Sambisari Sambisari Aspek matematis dari aktivitas fundamental

matematis pada Candi Sambisari a. Aktivitas Counting - Terdapat pengunjung 3 pada Candi yang datang Sambisari - Candi Sambisari terdiri dari Candi 5 induk dan Candi 3. Pendamping b. Aktivitas Locating - Terdapat lingga pada 6 pada Candi Candi Sambisari Sambisari - Jarak Candi induk dengan Candi-candi 7 perwara sama c. Aktivitas - Diperbolehkan 8 measuring pada melihat batu-batu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

124

Candi Sambisari penyusun candi - Terdapat tiket masuk 4 dan harga tiket - Terdapat papan informasi mengenai 1 ukuran Candi Sambisari d. Aktivitas - Ada pola dalam Designing pada penyusunan batu 10 Candi Sambisari pada pagar Candi Sambisari - Ada bangun datar segitiga pada Candi 12 Sambisari - Ada bangun datar segiempat pada Candi Sambisari 11

- Ada bangun ruang pada Candi Sambisari 13

- Candi-candi perwara 14 sebangun e. Aktivitas Playing - Ada aturan dalam pada Candi penyusunan batu 15 Sambisari pada Candi Sambisari f. Aktivitas - Adanya Lingga Explaining pada Yoni di dalam 16 Candi Sambisari ruangan Candi induk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

125

Banyaknya Pernyataan 16

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

126

Kisi-kisi Pedoman Wawancara Aspek Sejarah Candi Sambisari

Berikut ini merupakan kisi-kisi pedoman wawancara yang digunakan peneliti dalam membuat pedoman wawancara:

Aspek yang Nomor No. Indikator diamati Pertanyaan Aspek sejarah Candi Sejarah dari Candi 1. 1, 2, 3, 4, 5 Sambisari Sambisari

Pedoman Wawancara Aspek Sejarah Candi Sambisari:

1. Siapa yang menemukan Candi Sambisari? 2. Pada tahun berapa ditemukannya Candi Sambisari? 3. Bagaiman sejarah ditemukannya Candi Sambisari? 4. Bagaimana proses pemugaran dari Candi Sambisari? 5. Bagaimana pengelolaan dari Candi Sambisari?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

127

Kisi-kisi Pedoman Wawancara Sosial Ekonomi

Berikut ini merupakan kisi-kisi pedoman wawancara yang digunakan peneliti dalam membuat pedoman wawancara:

Nomor No. Aspek yang diamati Indikator Pertanyaan

a. Kondisi masyarakat sekitar sebelum 1, 3 ditemukannya Candi Aspek sosial ekonomi bagi Sambisari 2. masyarakat sekitar setelah b. Kondisi masyarakat ditemukannya Candi Sambisari sekitar setelah 2, 4, 5 ditemukannya Candi Sambisari

Pedoman Wawancara Aspek Sosial Ekonomi:

1. Bagaimana kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar sebelum ditemukannya Candi Sambisari? 2. Bagaimana kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar setelah ditemukannya Candi Sambisari? 3. Apa mata pencaharian masyarakat sekitar sebelum ditemukannya Candi Sambisari? 4. Apa mata pencaharian masyarakat sekitar sesudah ditemukannya Candi Sambisari? 5. Apakah terdapat manfaat sosial ekonomi Bapak/Ibu dari ditemukannya Candi Sambisari?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

128

Kisi-kisi Pedoman Wawancara Aspek Matematis Pada Candi Sambisari

Berikut kisi-kisi pedoman wawancara yang akan digunakan peneliti dalam membuat pedoman wawancara:

Aspek yang No. Indikator Butir Pertanyaan diamati a. Aktivitas Counting pada

Candi Sambisari: - Menentukan luas tanah 4 dari Candi Sambisari - Mengetahui banyaknya

Candi yang terdapat pada 5 Candi Sambisari - Mengetahui banyaknya

juru pemelihara yang ada 28 pada Candi Sambisari b. Aspek Counting pada Candi

Aspek matematis Sambisari: dari aktiviats - Mengetahui letak dari 3. fundamental Candi Sambisari 3 matematis pada - Kedudukan lingga pada Candi Sambisari Candi Sambisari 24 - Mengetahui arah dari bangunan Candi Sambisari 6 - Menentukan jarak Candi induk dengan Candi-candi 9 dan 10 Pendamping - Mengetahui penentuan sudut pada saat pemugaran Candi Sambisari 14 - Menentukan lingkaran yang terdapat pada Candi 20 Sambisari,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

129

c. Aktivitas Measuring pada

Candi Sambisari: - Menentukan ukuran dimensi dari Candi Sambisari 2 - Menentukan urutan penyusunan batu pada Candi Sambisari 16 - Mengetahui harga tiket masuk Candi Sambisari 22 d. Aktivitas Designing pada

Candi Sambisari: - Menentukan bangun datar segitiga dan segiempat 18 dan 19 yang terdapat pada Candi Sambisari - Menentukan bangun ruang yang terdapat pada Candu 21 Sambisari - Menentukan kesebangunan dari Candi-candi Pendamping 11 dan 12 - Menentukan pola penyusunan batu pada 17 pagar Candi Sambisari e. Aktivitas Playing pada Candi

Sambisari: - Memperkirakan strategi

dalam pemugaran Candi 13 Sambisari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

130

- Menentukan aturan dalam penyusunan batu pada 15 Candi Sambisari - Mengetahui aturan penentuan arah mata angin bangunan Candi Sambisari 8

f. Aktivitas Explaining pada

Candi Sambisari: - Mengetahui makna dari 1 aliran Candi Sambisari - Menjelaskan makna dari

banyaknya Candi yang ada 7 pada Candi Sambisari - Menjelaskan makna dari relief yang terdapat dalam 26 dinding Candi induk - Menjelaskan makna dari adanya lingga yoni pada Candi induk 25 - Mengetahui patung-patung yang terdapat pada Candi

induk 27 - Menjelaskan makna terdapatnya lingga ada Candi Sambisari 23 Banyaknya Pertanyaan 28

Pedoman Wawancara Aspek matematis pada Candi Sambisari:

1. Apakah Candi Sambisari merupakan salah satu Candi Hindu? 2. Berapa ukuran dimensi dari Candi Sambisari? 3. Dimana letak Candi Sambisari?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

131

4. Berapa luas tanah dari Candi Sambisari? 5. Ada berapa Candi yang terdapat pada Candi Sambisari? 6. Menghadap manakah Candi induk dan Candi-candi Pendamping? 7. Apa makna adanya candi induk dan candi-candi perwara pada Candi Sambisari? 8. Apakah terdapat aturan pada penentuan arah dari bangunan Candi Sambisari? 9. Apakah jarak candi induk dengan candi-candi perwara itu harus sama? 10. Berapa jarak antara Candi induk dengan Candi-candi Pendamping? 11. Apakah candi yang ada di kompleks Candi Sambisari itu berbentuk persegi? 12. Apakah candi-candi perwara berbentuk sama? 13. Bagaimana strategi dalam pemugaran Candi Sambisari? 14. Apakah terdapat aturan sudut pada saat pemugaran Candi Sambisari? 15. Apakah terdapat aturan penyusunan batu pada Candi Sambisari? 16. Apakah dalam penyusunan batu pada Candi Sambisari harus diurutkan dari batu besar sampai batu terkecil? 17. Bagaimana pola penyusunan batu pada pagar Candi Sambisari? 18. Apa saja bangun datar segitiga yang terdapat pada Candi Sambisari? 19. Apa saja bangun datar segiempat yang terdapat pada Candi Sambisari? 20. Apakah terdapat lingkaran pada Candi Sambisari? 21. Bagun ruang apa saja yang terdapat pada Candi Sambisari? 22. Berapa harga tiket masuk pada Candi Sambisari? 23. Apa makna dari terdapatnya lingga pada Candi Sambisari? 24. Bagaimana penentuan kedudukan lingga pada Candi Sambisari? 25. Apa makna dari terdapatnya lingga yoni di tengah ruangan Candi induk ? 26. Apa makna dari relief dinding pada Candi induk ? 27. Apa saja patung yang terdapat pada relung dinding Candi induk ? 28. Berapakah banyaknya juru pemelihara yang ada di Candi Sambisari?

Lampiran 4: Lembar Validasi Instumen Observasi dan Wawancara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

132

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

133

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

134

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

135

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

136

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

137

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

138

Lampiran 5: Lembar Validasi Produk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

139

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

140

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

141

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

142

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

143

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

144

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

145

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

146

Lampiran 6: Transkrip Data Observasi

Transkrip Data dari Observasi

No. Objek yang Diamati Ya Tidak Keterangan 1. Terdapat papan Terdapat papan informasi yang informasi yang memuat sejarah, arsitektur, galeri, dan menjelaskan secara lokasi dari Candi Sambisari.

lengkap mengenai sejarah Candi Sambisari

2. Terdapat warung- Terdapat lebih dari 3 warung yang warung di sekitar berada di sekitar Candi Sambisari. Candi Sambisari

3. Terdapat pengunjung yang datang ke Candi Sambisari

4. Ada tiket masuk Terdapat tiket Candi Sambisari dan Candi Sambisari juga biaya masuk

5. Candi Sambisari Terdapat satu Candi Induk dan tiga terdiri dari Candi buah candi perwarayang biasa disebut

Induk dan Candi Candi induk dan tiga candi perwara. perwara 6. Adanya lingga yang Terdapat 8 buah lingga sesuai arah diletakkan sesuai arah mata angin. mata angina

7. Jarak dari Candi Jarak candi induk dengan candi Induk dengan Candi- perwara utara adalah 12,17 m. Jarak candi Perwara sama candi induk dengan candi perwara

tengah adalah 5,44 m. Jarak candi induk dengan candi perwara selatan adalah 12,17 m.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

147

8. Diperbolehkan melihat batu-batu

penyusun Candi Sambisari 9. Terdapat lingkaran Lingkaran berada pada candi induk

pada Candi Sambisari pada setiap titik sudutnya dengan diameter 70cm.

10. Adanya pola dalam Pagar terdiri dari batu yang berbentuk penyusunan batu pada persegi panjang dan trapesium saling pagar Candi selang seling. Pagar terdiri dari 4 sisi, Sambisari setiap sisi dibagi menjadi 2 bagian. Pada setiap sisi terdapat 2 angka sama yang mengapit 1 angka berbeda. Sisi 1 = 1 2 1 Sisi 2 = 3 2 3 Sisi 3 = 1 3 1 Sisi 4 = 4 1 4

11. Adanya bangun datar Bangun segiempat yang terdapat pada segiempat pada Candi Candi Sambisari yaitu: Sambisari 1. Persegi (salah satu dengan ukuran sisi 24cm) 2. Persegi panjang 3. Layang-layang 4. Trapesium 5. Belah ketupat 6. Jajar genjang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

148

12. Adanya bangun datar Bangun segitiga yang terdapat pada segitiga pada Candi Candi Sambisari yaitu: Sambisari 1. Segitiga sama kaki (salah satu dengan panjang sisinya 20cm,

17cm, dan 17cm) 2. Segitiga siku-siku 3. Segitiga sembarang

13. Terdapat bangun Bangun ruang yang terdapat pada ruang pada Candi Candi Sambisari yaitu: Sambisari 1. Kubus 2. Balok

3. Tabung 4. Limas Prisma

5. Candi-candi Perwara Candi-candi perwara dasarnya dilihat berbentuk sama dengan dua dimensi tidak berbentuk sama: 1. Candi perwara utara

2. Candi perwara tengah

3. Candi perwara selatan

4. Adanya aturan dalam Dengan cara susun coba

penyusunan batu pada Candi Sambisari

5. Adanya Lingga Yoni pada ruangan Candi Induk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

149

Lampiran 7: Transkrip Data T

Transkrip Data T dari Wawancara

1. Aspek sejarah Candi Sambisari Transkrip ini ditulis untuk mewakili data yang dieroleh peneliti yang telah terekam. Transkrip ini merupakan pengambilan data yang dilakukan oleh T dalam sejarah Candi Sambisari. Nama : Yoses Tanzaq , SS. Umur : - Alamat : Bareng, Klaten, Jawa Tengah Peran : Staf Unit Kerja Pengamanan dan Pemeliharaan Balai Pelestarian Cagar Budaya Yogyakarta Kode : T

Pelaksanan Penelitian I Hari, tanggal : 10 Maret 2020 Tempat penelitian : Kantor Balai Pelestarian Cagar Budaya Yogyakarta Hasil Wawancara: P Selamat pagi Pak, perkenalkan saya Catarina Nila dari Universitas Sanata Dharma yang akan melakukan penelitian di Candi Sambisari. Begini pak. Saya membutuhkan data mengenai sejarah dari Candi Sambisari dengan cara wawancara. Apakah Bapak berkenan membantu saya dalam mendapatkan data?

T Tentu saja mbak saya akan bantu, yasudah sekarang saja wawancaranya ya.

P Terima kasih Pak. Baik pak saya ingin menanyakan yang pertama siapakah penemu dari Candi Sambisari?

T Kalau penemunya itu seorang petani yang sedang mengerjakan sawah milik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

150

Karyowinangun. Namanya sampai sekarang juga tidak tahu mbak siapa.

P Pada tahun berapa ditemukannya Candi Sambisari?

T Pada tahun 1966.

P Bagaimana sejarah ditemukannya Candi Sambisari?

T Kalau itu nanti bisa dicari di perpustakaan ya mbak singkatnya begini, ada seorang petani yang sedang mencangkul sawah kemudian menemukan batu-batu candi. Kemudian berita penemuan sampai ke Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala Yogyakarta (SPSP) langsung menindaklanjuti dengan melakukan eskavasi (penggalian). Saat digali lagi loh batu-batu candinya semakin banyak jadi dilakukan penggalian sampai paling bawah ditemukan batu yaitu pada kedalaman 7m-an. Candi Sambisari itu merupakan candi yang terdiri dari satu candi induk dan tiga candi perwara. Menariknya Candi Sambisari itu tidak terdapat kaki candi sehingga alas (soubasemant) sekaligus berfungsi sebagai kaki candi.

P Bagaimana proses pemugaran dari Candi Sambisari?

T Dilakukan dengan cara rekonstruksi dan anastilosis (susun coba), jadi kita mencoba-coba menyusun batu jika kurang tepat maka ganti batu yang lain yang menemukan yang tepat. Pemugaran Candi Sambisari selesai pada tahun 1987.

P Bagaimana pengelolaan dari Candi Sambisari?

T Candi fisiknya dan penataan lingkungan itu dari kita Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB). Oleh karena itu, kami menempatkan juru pemeliharaan di Candi Sambisari yang berbanyaknya 13 orang. Kemudian tiket itu oleh Pemda Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

151

Lampiran 8: Transkrip Data S3

Transkrip Data S3 dari Wawancara

1. Aspek sejarah Candi Sambisari Transkrip ini ditulis untuk mewakili data yang dieroleh peneliti yang telah terekam. Transkrip ini merupakan pengambilan data yang dilakukan oleh S3 dalam sejarah Candi Sambisari. Nama : Juliana Pamungkas Nugraheni Umur : 48 tahun Alamat : Dusun Sambisari, Purwomartani, Kalasan, Sleman Peran : Masyarakat sekitar Kode : S3

Pelaksanan Penelitian I Hari, tanggal : 14 Maret 2020 Tempat penelitian : Secara daring melalui aplikasi WhatApps Hasil Wawancara: P Bu mau tanya lagi, tentang sejarah Candi Sambisari.

S3 Silahkan mbak.

P Siapakah penemu dari Candi Sambisari?

S3 Seorang petani mbak yang sedang mencangkul sawah milik Karyowinangun.

P Pada tahun berapa ditemukannya Candi Sambisari?

S3 Tahunnya itu 1966.

P Bagaimana sejarah ditemukannya Candi Sambisari?

S3 Sejarahnya ada petani yang sedang mengolah sawah milik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

152

Karyowinangun tiba-tiba cangkulnya terbentur suatu benda ternyata benda kuno. Apabila dibawa pulang harus melaporkan kepada yang berwenang. Oleh karena itu, beritanya sampai kepada Dinas Purbakala sehingga langsung ditindak lanjuti untuk menemukan batu-batu kuno lainnya.

P Bagaimana proses pemugaran dari Candi Sambisari?

S3 Proses pemugaran dilakukan dengan menyusun batu-batu yang ditemukan menjadi bangunan candi.

P Bagaimana pengelolaan dari Candi Sambisari?

S3 Kolaborasi dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) dan pemda DIY.

P Makasih ya Bu

S3 Sama-sama mbak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

153

Lampiran 9: Transkrip Data S1

Transkrip Data S1 dari Wawancara

2. Aspek Sosial Ekonomi masyarakat sekitar Candi Sambisari Transkrip ini ditulis untuk mewakili data yang dieroleh peneliti yang telah terekam. Transkrip ini merupakan pengambilan data yang dilakukan oleh S1 dalam aspek Sosial Ekonomi masyarakat sekitar Candi Sambisari. Nama : Winarti Umur : 39 Tahun Alamat : Sambisari, Purwomartani Kalasan, Sleman Peran : Penjual makanan Kode : S1

Pelaksanan Penelitian I Hari, tanggal : 29 Maret 2020 Tempat penelitian : Secara daring melalui aplikasi WhatApps Hasil Wawancara: P Selamat siang bu, perkenalkan saya Catarina Nila dari Universitas Sanata Dharma yang akan ingin melakukan wawancara dengan ibu Winarti. Saya mendapatkan nomor hp ibu dari teman saya.

S1 Ya mbak silahkan.

P Baik bu, saya memerlukan informasi dari ibu yaitu mengenai mata pencaharian. Hal ini dapat membantu saya untuk menyusun tugas akhir. Kalau boleh tau bu bagaimana kondisi sekitar masyarakat dan perekonomian masyarakat sebelum ditemukannya Candi Sambisari?

S1 Kalau dulu sebelum ada candi sepi mbak adane yo muk sawah do dadi petani. Dadine yo muk percoyo hasil sawah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

154

P Bagaimana kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar sesudah ditemukannya Candi Sambisari?

S1 Sekarang jadi rame mbak do berkunjung ke Candi.

P Kalau mata pencaharian ibu sebelum ditemukannya Candi Sambisari?

S1 Saya dulu petani mbak.

P Apa mata pencaharian setelah ditemukannya Candi Sambisari?

S1 Ya jualan mbak.

P Apakah terdapat manfaat sosial ekonomi dari ditemukannya Candi Sambisari?

S1 Ya karena Candinya ada di desa sini jadi ya rame mbak banyak yang datang. Jadi juga pada jajan mbak di warung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

155

Lampiran 10: Transkrip Data S2

Transkrip Data S2 dari Wawancara

2. Aspek Sosial Ekonomi masyarakat sekitar Candi Sambisari Transkrip ini ditulis untuk mewakili data yang dieroleh peneliti yang telah terekam. Transkrip ini merupakan pengambilan data yang dilakukan oleh S1 dalam aspek Sosial Ekonomi masyarakat sekitar Candi Sambisari. Nama : Bayu Umur : - Alamat : Sambisari, Purwomartani Kalasan, Sleman Peran : Penjual makanan dan Dukuh Sambisari Kode : S2

Pelaksanan Penelitian I Hari, tanggal : 29 Maret 2020 Tempat penelitian : Sambisari, Purwomartani Kalasan, Sleman Hasil Wawancara: P Selamat pagi Pak, perkenalkan saya Catarina Nila dari Universitas Sanata Dharma yang akan melakukan penelitian di Candi Sambisari. Begini Pak, saya memerlukan data mengenai sosial ekonomi bagi masyarakat sekitar dari ditemukannya Candi Sambisari dengan cara wawancara untuk skripsi saya. Apakah Bapak berkenan membantu saya dalam mendapatkan data?

S2 Oke mbak monggo,

P Gini pak, saya mau tanya bagaimana kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar sebelum ditemukannya Candi Sambisari?

S2 Kondisi sosial ekonomi dulu itu mbak adanya sawah-sawah dan beberapa bangunan rumah saja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

156

P Kemudian, bagaimana kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar sesudah ditemukannya Candi Sambisari?

S2 Kalau kondisi sosial ekonomi sekarang ya gini mbak jadi rame dengan bangunan-bangun rumah yang baru trus juga banyak yang berkunjung ke sini.

P Apa mata pencaharian sebelum ditemukannya Candi Sambisari?

S2 Petani mbak sama saya juga jualan.

P Apa mata pencaharian setelah ditemukannya Candi Sambisari?

S2 Saya dukuh Sambisari dan juga jualan mbak.

P Apakah terdapat manfaat sosial ekonomi dari ditemukannya Candi Sambisari?

S2 Yo karena ada candi, warga jadi dapat tambahan uang dan nama Sambisari sendiri jadi terkenal mbak. Akan tetapi, yang paling merasakan ya yang di samping-samping Candi Sambisari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

157

Lampiran 11: Transkrip Data S3

Transkrip Data S3 dari Wawancara

3. Aspek Sosial Ekonomi masyarakat sekitar Candi Sambisari Transkrip ini ditulis untuk mewakili data yang dieroleh peneliti yang telah terekam. Transkrip ini merupakan pengambilan data yang dilakukan oleh S3 dalam sejarah Candi Sambisari. Nama : Juliana Pamungkas Nugraheni Umur : 48 tahun Alamat : Dusun Sambisari, Purwomartani, Kalasan, Sleman Peran : Masyarakat sekitar Kode : S3

Pelaksanan Penelitian I Hari, tanggal : 14 Maret 2020 Tempat penelitian : Secara daring melalui aplikasi WhatApps Hasil Wawancara: P Selamat sore Bu, perkenalkan saya Catarina Nila dari Universitas Sanata Dharma yang akan melakukan penelitian di Candi Sambisari. Begini bu, Saya membutuhkan data mengenai sosial ekonomi bagi masyarakat sekitar dari ditemukannya Candi Sambisari dengan cara wawancara. Apakah Ibu berkenan membantu saya dalam mendapatkan data?

S3 Oiya mbak.

P Pertama Bu, bagaimana kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar sebelum ditemukannya Candi Sambisari?

S3 Kondisi sosial ekonomi dulu disana sawah semua mbak. Dulu saya masih sering membantu ibu saya ke sawah mbak panas-panas ya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

158

walaupun bisa beli bajunya pas udah panen.

P Kedua, bagaimana kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar sesudah ditemukannya Candi Sambisari?

S3 Kalau sekarang banyak yang lewat rumah buat ke candi kadang juga banyak bus-bus yang ke Candi. Jadi saya seneng banyak yang berkunjung jadi nambah penghasilan orang sini mbak apalagi saya yang jadi penjahit aja juga kecripatan mbak banyak yang jahitin disini.

P Apa mata pencaharian sebelum ditemukannya Candi Sambisari?

S3 Saya bantu ibu saya nyawah mbak.

P Apa mata pencaharian setelah ditemukannya Candi Sambisari?

S3 Penjahit mbak.

P Apakah terdapat manfaat sosial ekonomi dari ditemukannya Candi Sambisari?

S3 Dapat mbak kan rumah saya arah ke Candi jadi biasanya yang datang kesini itu yang biasanya ke Candi mbak. Kalau musim masuk sekolah banyak yang jahitin seragam di sini mbak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

159

Lampiran 12: Transkrip Data T

Transkrip Data T dari Wawancara

4. Aspek Matematis pada Candi Sambisari Transkrip ini ditulis untuk mewakili data yang dieroleh peneliti yang telah terekam. Transkrip ini merupakan pengambilan data yang dilakukan oleh T dalam Aspek Matematis pada Candi Sambisari. Nama : Yoses Tanzaq , SS. Umur : - Alamat : Bareng, Klaten, Jawa Tengah Peran : Staf Unit Kerja Pengamanan dan Pemeliharaan Balai Pelestarian Cagar Budaya Yogyakarta Kode : T

Pelaksanan Penelitian II Hari, tanggal : 27 Maret 2020 dan 09 April 2020 Tempat penelitian : Secara daring melalui telepon WhatsApp dan telepon regular Hasil Wawancara: P Selamat sore pak, ini saya Nila mahasiswa Universitas Sanata Dharma jurusan Pendidikan Matematika.

T Oiya mbak, maaf ya saya itu lupa membalas Wa jadi telfon saja. Bagaimana mau dijawab sekarang? Sudah siap direkam?

P Sudah Pak.

T Oke mbak.

P Saya mulai ya pak, Apakah Candi Sambisari merupakan salah satu Candi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

160

Hindu?

T Oiya mbak Candi Sambsari itu Candi agama Hindu alirannya Siwa. Siwa adalah salah satu dari tiga dewa utama dalam agama Hindu. Dewa Siwa merupakan dewa pelebur yang bertugas meleburkan segala sesuatu yang telah usang

P Berapa ukuran dimensi dari Candi Sambisari?

T Ukurannya itu kalau candi induk kalau candi perwara tengah kalau candi perwara utara dan perwara selatan itu mbak.

P Dimana letak Candi Sambisari?

T Letaknya itu ada di kurang lebih 12km dari pusat jogja. Kalau tepatnya di dusun Sambisari, Desa Purwomartani, kecamatan kalasan, sleman. Nah Candi Sambisari itu deket sama Candi Prambanan, Candi Kalasan, dan Candi Sari.

P Berapa luas tanah dari Candi Sambisari?

T Kalau luas tanah itu bertahap mbak. Sampai saat ini luasnya .

P Oiya pak, selanjutnya ada berapa Candi yang terdapat pada Candi Sambisari?

T Ada 4 mbak dengan rincian 1 candi induk dan 3 candi perwara (tengah, utara, dan selatan).

P Menghadap manakah Candi induk dan Candi-candi Perwara?

T Nah kalau candi induk itu menghadap ke Barat dan candi-candi perwara menghadap ke Timur.

P Apa makna adanya candi induk dan candi-candi perwara pada Candi Sambisari?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

161

T Kalau ini berhubungan sama keagamaan Hindu mbak. Jadi dulunya candi induk itu diperuntukkan untuk patheon (susunan dewa-dewa) Agama Hindu yaitu untuk dewa-dewa Utama . Candi Sambisari merupakan candi pemujaan Dewa Siwa jadi pada candi induk terdapat keluarga Siwa yaitu Dewi Durga, Agastya, Ganesha (Putra dari Dewa Siwa), lingga yoni. Selanjutnya untuk candi-candi perwara diperuntukkan untuk dewa-dewa yang lebih kecil/rendah. Contohnya untuk hewan tunggangan dari Dewa Siwa yaitu Nandini (lembu betina).

P Apakah terdapat aturan pada penentuan arah dari bangunan Candi Sambisari?

T Penentuan arah dari Candi Sambisari itu sama seperti pas ditemukan mbak. Alasannya karena prinsip dari pemugaran itu keaslian. Keaslian itu ada keaslian bahan jadi batunya juga tidak diganti. Ada juga keaslian tata letak nah jadi letak-letaknya juga kita sesuaikan seperti pada waktu ditemukan gitu mbak.

P Apakah jarak candi induk dengan candi-candi perwara itu harus sama?

T Nah jarak Candi Induk dengan candi perwara tengah berbeda dengan candi perwara utara dan candi perwara selatan itu sama.

P Berapa jarak antara Candi induk dengan Candi-candi Pendamping?

T Kalau itu mbak Candi Induk dengan candi perwara tengah itu jaraknya 5,44m. Candi Induk dengan candi perwara utara dan selatan itu jaraknya 12,17m.

P Apakah candi yang ada di kompleks Candi Sambisari itu berbentuk persegi?

T Oo enggak mbak, sekilas emang kelihatan sama tapi aslinya beda mbak ada yang persegi tapi ada yang persegi panjang.

P Apakah candi-candi perwara berbentuk sama?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

162

T Ini pasti kalau dilihat juga sama tapi ada yang sama ada yang beda. Candi perwara utara dan selatan itu sama mbak kalau yang tengah beda.

P Bagaimana strategi dalam pemugaran Candi Sambisari?

T Strateginya itu mbak ada tiga konsep saat pemugaran Candi Sambisari yaitu pemulihan arsitektur, perkuatan struktur, dan konsultasi. Nah ini bisa dijabarkan mbak kalau pemulihan arsitektur itu mengembalikan bangunan seperti aslinya berdasarkan data-data yang ditemukan. Perkuatan sktuktur itu memperkuat struktur bangunan sesuai dengan data-data yang ditemukan. Terakhir itu ada konsultasi yaitu melakukan komunikasi dengan beberapa ahli yang mengetahui serta berdasarkan data-data yang ditemukan.

P Apakah terdapat aturan sudut pada saat pemugaran Candi Sambisari?

T Ada dong mbak, pas pemugaran harus sangat diperhatikan sudutnya berapa derajat dengan menggunakan pembandingan arah kompas dan aslinya. Contohnya arah utara pada kompas dan arah utara aslinya sehingga sesuai dengan keaslian tata letak seperti saat ditemukannya.

P Apakah terdapat aturan penyusunan batu pada Candi Sambisari?

T Karena penyusunan ada batu candi dilakukan dengan cara anastilosis (susun coba).

P Apakah dalam penyusunan batu pada Candi Sambisari harus diurutkan dari batu besar sampai batu terkecil?

T Enggak mbak kalau kita itu menyusunannya menggunakan lapisan. Terdapat lapisan bawah sampai lapisan atas yaitu dengan banyaknya lapisan yang berbeda ada yang satu lapis, dua lapis, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, batu besar tidak harus berada di bawah. Sebagai contoh terdapat batu besar yang utuh berada di depan pintu masuk candi induk.

P Bagaimana pola penyusunan batu pada pagar Candi Sambisari?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

163

T Penyusunan pagar Candi Sambisari itu dari batu yang berbentuk persegi panjang dan trapesium yang selang-seling

P Apa saja bangun datar segitiga yang terdapat pada Candi Sambisari?

T segitiga siku-siku, segitiga sama kaki, dan segitiga sembarang. Bisa dilihat sendiri ya mbak kalau ke candi.

P Apa saja bangun datar segiempat yang terdapat pada Candi Sambisari?

T persegi, persegi panjang, trapesium, dan belah ketupat.

P Apakah terdapat lingkaran pada Candi Sambisari?

T Ada mbak itu di candi induk.

P Bagun ruang apa saja yang terdapat pada Candi Sambisari?

T Kubus, balok, tabung, prisma, dan limas

P Berapa harga tiket masuk pada Candi Sambisari?

T Itu yang mengurusi Pemda mbak kalau untuk WNI Rp. 5000,00. Sedangkan WNA dibandrol dengan harga Rp.10000,00.

P Apa makna dari terdapatnya lingga pada Candi Sambisari?

T Lingga yang banyaknyanya 8 terdiri dari di 4 pintu masuk dan 4 titik sudut merupakan arah mata angin. Maknanya itu melambangkan dari kesuburan.

P Bagaimana penentuan kedudukan lingga pada Candi Sambisari?

T Kedudukan Lingga yang ada di Candi Sambisari itu sesuai arah mata angin. Ada delapan lingga yang mengelilingi komples Candi Sambisari. Adanya lingga yang mengelilingi candi inilah yang membedakan Candi Sambisari dengan candi-candi yang lain.

P Apa makna dari terdapatnya lingga yoni di tengah ruangan Candi induk ?

T Yoni yang terdapat pada ruangan candi induk dengan ukuran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

164

. Pada atas yoni terdapat lingga yang berukuran . Lingga yoni merupakan perpaduan yang mewujudkan persatuan tertinggi serta melambangkan kesuburan.

P Apa makna dari relief dinding pada Candi induk ?

T Terdapat dua jenis relief yaitu terdapat relief cerita dan relief dekoratif. Relief cerita yaitu tentang Dewa Siwa dan relief dekoratif yaitu relief sulur- suluran.

P Apa saja patung yang terdapat pada relung dinding Candi induk ?

T Sisi luar dinding tubuh candi terdapat relung-relung yang diatasnya terdapat hiasan kepala kala. Relung-relung tersebut masing-masing ditempati oleh Dewi Durga (Utara), Ganesha (Timur), dan Agastya (Selatan).

P Berapakah banyaknya juru pemelihara yang ada di Candi Sambisari?

T Seluruhnya ada 3 setiap hari masuk kecuali Sabtu-Minggu piket 2 orang. Nah karena ini ada covid jadi masukna 2 orang mbak setiap hari dari jam 09.00-15.00 WIB

P Matur nuwun nggih pak waktunya.

T Iya mbak sama-sama besok kalaua ada yang kurang telfon saja nggih.

P Nggih pak.