Kandai Subjek Psikotik Dalam Cerpen
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Dwiani S.: Proses Morfologis Verba Bahasa Waringin K A N D A I Volume 16 No. 1, Mei 2020 Halaman 111-12 4 SUBJEK PSIKOTIK DALAM CERPEN “KELUARGA M” KARYA BUDI DARMA (Psychotic Subjects in The Short Story “Keluarga M” by Budi Darma) Galih Pangestu Jati Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada Jalan Sosio Humaniora Bulaksumur, Sagan, Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia Pos-el: [email protected] (Diterima: 4 Januari 2020; Direvisi: 20 Februari 2020; Disetujui: 21 April 2020) Abstract This study aimed to explain the movement of the subject in a short story. In addition, this study also looked at the subjectivity of Budi Darma. The material object used in this study is the short story "Keluarga M" by Budi Darma, while the theory used is a theory about the subject and gaze developed by a post-marxist figure, Slavoj Žižek. The method used in this research is qualitative method. The results of this study showed that the subject in the short story "Keluarga M" by Budi Darma continues to experience movement. He constantly tried to get out of the symbolic and social dimensions and this effort was successful. The subject also had experienced lack and tried to reach the imaginary. As a result, the subject had experienced cynicism, which was conscious of doing the wrong thing, but still he did. Furthermore, at one time, the subject had entered in an empty moment and became a psychotic subject because it could be distance from the symbolic and social dimensions. However, the subject was only able to move there, he was unable to carry out any radical actions. The subject instead returns to the symbolic and social dimensions. Then, Budi Darma's subjectivity appeared from his failure to form a radical subject and only formed a psychotic subject. Keywords: subjectivity, Budi Darma, “Keluarga M” short story, psychotic subject Abstrak Penelitian ini bertujuan menjelaskan pergerakan subjek dalam cerpen “Keluarga M”. Selain itu, penelitian ini juga melihat subjektivitas Budi Darma. Adapun objek material yang digunakan di dalam penelitian ini adalah cerpen “Keluarga M” karya Budi Darma, sedangkan teori yang digunakan adalah teori mengenai subjek dan gaze atau tatapan yang dikembangkan oleh tokoh post-marxist, Slavoj Žižek. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Adapun hasil dari penelitian ini adalah subjek di dalam cerpen “Keluarga M” karya Budi Darma terus mengalami pergerakan. Ia terus- menerus berusaha untuk keluar dari dimensi simbolik dan sosial dan usaha ini pun berhasil. Subjek pun sempat mengalami lack dan mencoba untuk meraih yang imajiner. Akibatnya, subjek sempat mengalami sinis, yakni sadar melakukan hal yang salah, tetapi tetap ia lakukan. Selanjutnya, pada satu saat, subjek sempat masuk dalam momen kosong dan menjadi subjek psikotik karena bisa berjarak terhadap dimensi simbolik dan sosial. Namun, subjek hanya mampu bergerak sampai di situ, ia tidak mampu melakukan tindakan radikal apa pun. Subjek malah kembali kepada dimensi simbolik dan sosial. Kemudian, subjektivitas Budi Darma tampak dari kegagalannya dalam membentuk subjek radikal dan hanya membentuk subjek psikotik. Kata-kata kunci: subjektivitas, Budi Darma, cerpen “Keluarga M”, subjek psikotik ©2020 Kandai, ISSN 2527-5968 (online), 1907-204X (print) http://ojs.badanbahasa.kemdikbud.go.id/jurnal/index .php/kandai 111 This is an open access article distributed under the CC BY-NC-SA 4.0 license Kandai Vol. 16, No. 1, Mei 2020; 111-124 DOI: 10.26499/jk.v16i1.1989 How to cite: Jati, G. P. (2020). Subjek psikotik dalam cerpen “Keluarga M” karya Budi Darma. Kandai, 16(1), 111-124 (DOI: 10.26499/jk.v16i1.1989) PENDAHULUAN mengawasi lapangan sampai ia mencurigai sepasang kakak beradik. Budi Darma memang dikenal Tokoh saya pun terus-menerus sebagai salah satu sastrawan produktif di mengintai sepasang kakak beradik itu. Indonesia. Selama hidupnya, ia sudah Sampai suatu hari, ia memergoki sang menulis banyak karya sastra. Tulisannya adik membawa paku ketika sedang telah tersebar di berbagai media massa mengintip jam yang ada di dalam mobil dan telah menerbitkan beberapa buku, tokoh saya. Tokoh saya pun geram dan seperti Olenka, Rafillus, Ny. Talis , dan tidak segan-segan untuk menunjuk lain-lain. Akan tetapi, awal kariernya mereka sebagai pelaku perusakan mobil sebagai sastrawan dimulai dari terbitnya yang ia cari. Ia pun menanyai identitas secara khusus keempat cerpennya, yakni kakak beradik itu dan menanyakan latar “Kritikus Adinan”, “Dua Laki-Laki”, belakang keluarganya. Dengan “Secarik Surat”, dan “Laki-Laki kemarahan yang memuncak, tokoh saya Setengah Umur” di majalah Horison No. pun mendatangi keluarga kakak beradik 4 April 1974 (Rampan, 1982, hlm. 296). tersebut dan mengadukan perbuatan Cerpennya yang berjudul “Kritikus yang dilakukan oleh anaknya. Namun, Adinan” pernah dibahas oleh Teeuw sayangnya respons kedua orang tua anak dalam bukunya Sastra Indonesia tersebut tidaklah sesuai dengan yang Modern II (1989). Menurutnya, diharapkan oleh tokoh saya. Kedua keganjilan yang dilukiskan di dalam orang tua itu masih membela kedua cerpen ini ditegaskan secara paradoksal anaknya dan berdalih bahwa selama ini dalam gaya penulisan yang khas (Teeuw, keduanya telah dididik secara baik. 1989, hlm. 200). Hal yang sama juga Respons ini pun membuat tokoh saya terlihat dalam cerpennya yang dibahas kalap dan menyimpan dendam terhadap dalam tulisan ini, “Keluarga M”. keluarga tersebut. Secara keseluruhan, cerpen ini Setelah peristiwa itu, tokoh saya bercerita mengenai tokoh saya yang pun terus-menerus terobsesi ingin hidup di sebuah apartemen di Amerika menghancurkan keluarga tersebut. Ia Serikat. Ia tinggal seorang diri di sebuah selalu ingin membuat keluarga itu apartemen yang padat penduduk. mengalami cacat seumur hidup. Ia pun Meskipun kondisinya demikian, tokoh melakukan berbagai cara untuk saya masih merasa tenang tinggal di menyakiti keluarga tersebut, terutama apartemen tersebut. Namun, kakak beradik yang ia tuduh menjadi ketenangannya itu berakhir sejak tokoh pelaku perusakan mobil mewahnya. Ia saya mendapati mobil mewahnya dibuat sengaja meminta pengelola apartemen lecet oleh orang yang tidak ia kenali. untuk menghadirkan gerai Coca Cola di Oleh karena berang, ia pun sempat apartemen tersebut supaya banyak botol melaporkan kepada manajemen yang pecah dan menyakiti adik kakak apartemen walau tentu saja hasilnya nihil tersebut walau hasilnya tentu saja nihil. karena sesuai peraturan, mobil penghuni Sampai pada suatu hari, ia mendapat menjadi tanggung jawab penghuni kabar bahwa keluarga tersebut sendiri. Tokoh saya pun memutuskan mengalami kecelakaan yang cukup untuk mencari tahu sendiri siapa parah. Akibat kecelakaan tersebut, satu pelakunya dengan sering-sering keluarga mengalami cacat permanen. 112 Galih, P.J.: Subjek Psikotik dalam Cerpen ‘Keluarga M’ .... Namun, bukannya bahagia karena karakteristik yang dapat dikatakan keinginannya terkabul, tokoh saya malah radikal terhadap beberapa dimensi mengalami guncangan yang sangat simbolik yang dominan di sekelilingnya. mengerikan. Ia menjadi linglung dan Penelitian lainnya ialah “Fantasi menjauh dari yang simbolik. Ideologis dalam Novel The White Tiger Dari ringkasan cerita yang telah Karya Aravind Adiga: Perjumpaan dipaparkan tersebut dapat dilihat bahwa Subjek-Subjek Sastra melalui Prespektif Budi Darma dalam cerpen “Keluarga M” Slavoj Žižek” (Setiawan, 2016). Hasil menghadirkan tokohnya sebagai subjek dari penelitian itu ialah bahwa karya yang dinamis. Ia bergerak terus-menerus sastra sebagai suatu kritik justru untuk melakukan perlawanan terhadap memperlihatkan bagaimana fantasi yang simbolik, tetapi selalu gagal. ideologis hadir sebagai hasil dari sinisme Pergerakan subjek ini disebabkan oleh masyarakat di tengah kapitalisme adanya hasrat dan fantasinya. Meski kultural. Sinisme merupakan proses demikian, ketika objek hasratnya ideologis mengenai subjek yang menghilang, ia menjadi terguncang. tenggelam dalam tatanan simboliknya. Dalam keterguncangan tersebut, ia Selain itu, penelitian lainnya yang mengalami momen kosong. Ia menjadi berhubungan dengan subjektivitas Slavoj subjek yang psikotik, yakni subjek yang Žižek ialah penelitian yang membahas memiliki jarak terhadap yang simbolik. pergerakan subjek dalam cerpen Kemudian, tidak lama setelah itu, subjek “Matinya Seorang Penari Telanjang” pun kembali kepada tatanan simbolik. karya Seno Gumira Ajidarma (Zamzuri, Dari pemaparan tersebut, dalam tulisan 2018). Penelitian itu menunjukkan ini akan dibahas mengenai pergerakan bahwa subjek melakukan tindakan subjek dalam cerpen “Keluarga M” radikal dengan menjadi penari telanjang karya Budi Darma. Dengan demikian, (stripper ) yang secara akal sehat hal-hal yang dibahas meliputi pergulatan (common sense ) itu melawan dimensi subjek dengan yang simbolik sehingga ia simbolik atau sosial. Selanjutnya, subjek menjadi subjek yang psikotik. mengalami pelesapan ( lack ) dan Ada beberapa penelitian yang telah mengejar yang imajiner sehingga subjek dilakukan terkait dengan subjek dalam mengalami sinisme, yaitu tahu dengan karya sastra. Penelitian pertama berjudul hal yang salah, tetapi pura-pura tidak “Subjektivitas Pramoedya Ananta Toer tahu bahwa itu salah, dan kynicism , yaitu dalam Novel Perburuan : Kajian menolak simbolik kampungan melalui Psikoanalis Historis Slavoj Žižek” ironi dan sarkasme. Subjek pun pada (Akmal, 2015). Dalam penelitian ini, akhirnya tidak mampu melawan yang Akmal mencoba menguraikan simbolik. Apabila dilihat dari penelitian- subjektivitas