Laki-Laki Pemanggul Goni
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Multilingual, Volume XV, No. 2, Desember 2016 MAKNA LAKI-LAKI PEMANGGUL GONI DALAM CERITA PENDEK “LAKI-LAKI PEMANGGUL GONI” KARYA BUDI DARMA THE MEANING OF LAKI-LAKI PEMANGGUL GONI IN A SHORT STORY “LAKI-LAKI PEMANGGUL GONI” BY BUDI DARMA Titik Wijanarti Balai Bahasa Kalimantan Selatan Jalan Jenderal Ahmad Yani KM 32,2 Loktabat Banjarbaru, Kalimantan Selatan Pos-el : [email protected] Abstract Literary works written by Budi Darma has its own peculiarities or characteristics when compared with the other literary works. This study examines a short story by Budi Darma entitled “Laki-Laki Pemanggul Goni”. The problem in this research is the meaning behind of laki-laki pemanggul goni in the short story. The purpose of research is to describe the meaning of laki-laki pemanggul goni in the short story “Laki-Laki Pemanggul Goni”. The method in this study is descriptive analysis with semiotic theory. Based on semiotic analysis, the meaning of laki-laki pemanggul goni in the short story is representation of Karmain’s guilt that he had done in the past. Keywords : Budi Darma, short story, semiotics Abstrak Karya-karya sastra yang ditulis oleh Budi Darma memiliki kekhasan atau karakteristik tersendiri jika dibandingkan dengan karya sastra yang lain. Penelitian ini meneliti sebuah cerpen karya Budi Darma yang berjudul “Laki-Laki Pemanggul Goni”. Masalah dalam penelitian ini adalah makna yang tersimpan dibalik tokoh laki-laki pemanggul goni dalam cerpen tersebut. Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan makna laki-laki pemanggul goni dalam cerpen “Laki-Laki Pemanggul Goni”. Metode dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif yang didukung dengan teori semiotik. Berdasarkan analisis semiotik yang dilakukan terhadap cerpen dapat diperoleh simpulan bahwa laki-laki pemanggul goni dalam cerpen tersebut memiliki makna sebagai perwujudan rasa bersalah tokoh Karmain terhadap kesalahan yang telah dilakukannya di masa lalu. Kata kunci: Budi Darma, cerpen, semiotik PENDAHULUAN dengan karya-karya mancanegara (Sarjono Nama Budi Darma dalam dunia sastra dalam Siswanto,2005 :1). Indonesia sering disebut-sebut sebagai salah Salah satu karya Budi Darma yang paling satu sastrawan Indonesia yang serba bisa. Ia terkenal adalah novel Olenka. Olenka adalah dikenal sebagai cerpenis, novelis, dan esais yang novel yang ditulis di Bloomington akhir tahun andal. Budi Darma mengaku bahwa ia menjadi 1979 ketika Budi Darma sedang dalam proses pengarang karena takdir. Bakat, kemauan, menyelesaikan disertasi berjudul Character dan kesempatan menulis hanyalah rangkaian and Moral Judgement in Jane Austin’s novel di pernyataan takdir. Bahkan, hambatan untuk Indiana University, Amerika Serikat (Suwondo, menulis, dalam bentuk apa pun, juga tidak lepas 2001 : 3—4). Selain karya sastra, Budi Darma dari takdir. Dari segi teknik bercerita, Budi juga banyak menulis esai kesastraan yang dimuat Darma dianggap memelopori penggunaan teknik di berbagai majalah sastra. Aveling ( 1983:204) kolase. Karya sastra Budi Darma merupakan menyatakan bahwa dalam beberapa esai Budi karya yang bermutu dan dapat disejajarkan Darma yang dimuat di majalah Horison, ia mengungkapkan bahwa sastra merupakan dunia 123 PB Multilingual, Volume XV, No. 2, Desember 2016 jungkir balik dan dalam fiksi logika tidak penting. Sebuah karya sastra diciptakan oleh pengarang Lebih lanjut Aveling mengungkapkan bahwa adalah untuk dibaca oleh para pembaca, bukan kata-kata Budi Darma tersebut merintis jalan untuk dirinya sendiri. Untuk menjembatani bagi kita untuk mengetahui pandangan Budi “jarak” antara karya sastra yang absurd dengan Darma terhadap dunia dalam tulisan-tulisannya. pembaca dapat ditempuh beberapa jalan Orang-orang tanpa nama yang dipermainkan pemahaman, salah satunya adalah dengan oleh pandangan orang lain dan nasib konyol kegiatan kritik sastra atau penelitian. Penelitian memenuhi cerpen-cerpen Budi Darma. Dunia ini mengkaji sebuah cerpen karya Budi Darma lebih banyak ditentukan oleh bagaimana orang yang berjudul “Laki-Laki Pemanggul Goni”. memandang dunia, bukan sebaliknya. Dunia Masalah utama dalam penelitian ini adalah apa dalam cerpen-cerpen Budi Darma adalah dunia makna laki-laki pemanggul goni dalam cerpen yang gerai, sangat kejam, tanpa kemanusiaan, tersebut. Kerangka teoritis yang dimanfaatkan dan sama sekali tidak mementingkan logika. dalam penelitian ini adalah teori semiotik. Tujuan Berdasarkan uraian tersebut dapat dilihat penelitian adalah mendeskripsikan makna laki- bahwa karya-karya sastra yang ditulis oleh Budi laki pemanggul goni dalam cerpen “Laki-Laki Darma memiliki kekhasan atau karakteristik Pemanggul Goni” karya Budi Darma. tersendiri yang berbeda dengan karya sastra yang lain. Secara teks sastra, karya Budi Darma KERANGKA TEORI memiliki perbedaan dengan karya sastra lain yang Teks sastra secara keseluruhan adalah lebih bersifat realis. Karya-karya Budi Darma sebuah tanda dengan semua cirinya : untuk sering disebut sebagai karya sastra yang absurd, pembaca, teks itu pengganti dari sesuatu atau sulit untuk dipahami pembaca. Pendapat yang lain, katakanlah suatu kenyataan yang tersebut bisa disejajarkan dengan kondisi ketika dibayangkan dan bersifat fiksional. Tanda ini ada pembaca berhadapan dengan karya-karya Iwan pengirimnya ; secara kasar adalah penulisnya. Simatupang dan Putu Wijaya. Disebut secara kasar karena bentuk teks yang Sebenarnya bagaimanakah posisi karya disajikan di samping menentukan cirinya secara sastra yang absurd atau susah dipahami dalam global sebagai satu tanda, juga bergantung pada konteks pengkajian sastra? Umar Junus (1981: faktor lain selain pengarangnya, seperti penerbit, 199) mengemukakan bahwa sebuah karya tata grafis, pencetak, dan sebagainya. Dengan sastra pada hakikatnya mempunyai logika dan demikian berarti bahwa ciri-ciri penyajiannya realitasnya sendiri, yang menguasai seluruh dimasukkan dalam tanda teks. Jadi, teks itu pada mekanismenya. Kebenaran dari logika dan dasarnya adalah satu bangunan bahasa, namun realitas yang ada di dalamnya ditentukan sebetulnya lebih dari itu. Teks adalah satu tanda sepenuhnya oleh hubungan yang integral dari yang dibangun dari tanda, yaitu tanda kebahasaan sebuah unsur dengan unsur-unsur lain dalam dan tanda yang lain (Pradotokusumo, 2005 :19). sebuah karya. Bukan oleh hukum logika dan Bermula dari bahasa sebagai sistem realitas di luar dirinya. Keduanya merupakan tanda, maka karya sastra yang bermediumkan dua dunia yang berbeda. Sesuatu yang berlaku bahasa merupakan sistem semiotik atau sistem di dunia nyata tak mungkin berlaku begitu saja tanda (Santosa, 1990 : 2). Ilmu semiotik dapat pada karya sastra, atau sebaliknya. Perulangan dimanfaatkan dalam berbagai bidang kajian dari sebuah peristiwa yang sama hanya mungkin kailmuan. Dalam bidang penelitian terhadap berlaku pada suatu karya sastra bilamana karya sastra, semiotik dapat dimanfaatkan untuk itu disyaratkan oleh realitas dan logika yang mengkaji ketiga genre sastra yaitu puisi, prosa menguasai karya sastra tersebut. Hal serupa ini dan drama. Suryanata (2016 : 76) mengemukakan tidak diperlukan pada kehidupan yang nyata. bahwa dengan mempertimbangkan segi-segi Pertanyaan selanjutnya adalah apakah kekhususannya, pembicaraan tentang kajian karya sastra yang bergaya absurd atau sulit sastra dengan pendekatan semiotik harus dipilah dipahami tidak memiliki manfaat bagi pembaca? 124 PB Multilingual, Volume XV, No. 2, TitikDesember Wijanarti: 2016 Makna Laki-Laki Pemanggul Goni Dalam Cerita Pendek “Laki-Laki Pemanggul Goni” Karya Budi Darma atara semiotik untuk karya sastra berupa puisi dalam penelitian ini adalah cerpen berjudul dan semiotik untuk karya sastra berupa karya “Laki-Laki Pemanggul Goni” karya Budi Darma fiks (prosa) dan drama. Pemilahan itu didasarkan yang dimuat dalam antologi Cerpen Pilihan pada adanya hal-hal khusus yang membedakan Kompas Laki-Laki Pemanggul Goni (penerbit antara puisi dengan prosa dan drama. Kompas, Jakarta tahun 2013). Objek dalam penelitian ini berupa cerpen. Adapun langkah-langkah kerja dalam Mengingat adanya kekhususan sifat-sifat yang penelitian ini adalah sebagai berikut. melekat pada cerpen, teori semiotik yang 1. Melakukan proses pembacaan terhadap dipilih dalam penelitian ini adalah semiotik cerpen yang menjadi objek penelitian. Morris. Morris adalah seorang ahli semiotik 2. Melakukan pencatatan terhadap simbol Amerika,teorinya berakar pada teori yang atau tanda yang ditemukan dalam cerpen dikemukakan Pierce. Salah satu teori Morris khususnya yang terkait dengan sosok yang dianggap penting adalah teori tiga dimensi laki-laki pemanggul goni dalam cerpen semiotik yaitu sintaksis, semantik, dan pragmatik. tersebut. Sintaksis adalah studi tentang hubungan 3. Melakukan tahap-tahap analisis sesuai antartanda. Semantik adalah adalah studi tentang dengan kerangka teori yang telah hubungan tanda dengan objek yang diacu. ditentukan. Tahap-tahap yang dimaksud Pragmatik adalah studi tentang hubungan tanda adalah menganalisis cerpen dari sisi dengan para penafsirnya (dalam Zaimar, 2008: sintaksis, semantik, dan pragmatik 17—18 ; Susanto, 2016 :22). Analisis semiotik untuk mengungkapkan makna laki-laki terhadap cerpen “Laki-Laki Pemanggul Goni” pemanggul goni dalam cerpen. dalam penelitian ini juga memanfaatkan model analisis yang dikemukakan oleh Barthes dan PEMBAHASAN Todorrov. Hal tersebut seperti yang diungkapkan Zaimar (2008 : 19—44) bahwa dalam semiotik Analisis Urutan Satuan Isi Cerita (Analisis Morris tidak diungkapkan secara rinci mengenai Sekuen) teori naratif (teori yang berkaitan dengan bentuk Analisis