<<

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Jenis Produk, NamaPerusahaan, dan Lokasi Perusahaan PT. SGMW Motor (SAIC Wuling Motor Indonesia) atau adalah perusahaan otomotif milik SAIC-GM-Wuling Automobile (SGMW) yang memproduksi mobil dengan merek Wuling, sebuah merek asal Tiongkok dan merupakan perusahaan patungan antara tiga perusahaan otomotif luar negeri ternama yaitu Shanghai Corporation Motor, General Motors , dan Automobile Group. SGMW sendiri didirikan di Tiongkok pada 18 November 2002 dan telah mencatat prestasi atas volume penjualan kendaraan dengan jumlah terbesar di Tiongkok sebanyak lebih dari 2 juta unit pada tahun 2016. Perusahaan yang dipimpin oleh Xu Feiyun, selaku CEO PT SGMW Motor Indonesia telah membangun pabrik di Indonesia yang berlokasi di Greenland International Industrial Center, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat pada tahun 2015 dan resmi dibuka pada 11 Juli 2017. Pada September 2019, Wuling telah memiliki 100 dealer di Indonesia. Produk-produk Wuling yang dijual di pasar Indonesia antara lain Formo, Confero S, Cortez, dan Almaz.

1.1.2 Logo Perusahaan

Gambar 1.1 Logo PT. SGMW Motor Indonesia Sumber : https://wuling.id/en/, diakses 29 Janurai 2020

1 1.1.3 Visi dan Misi Perusahaan a. Visi Menjadi pesaing kuat di industri otomotif Indonesia. b. Misi Drive for A Better Life

1.1.4 Skala Usaha, Perkembangan Usaha, dan Strategi Secara Umum a. Skala Usaha PT. SGMW Motor Indonesia merupakan perusahaan yang berfokus dalam memproduksi kendaraan roda empat sekaligus memberikan pelayanan purna jual pada pelanggan. Perusahaan ini dikuasai oleh tiga perusahaan otomotif yang berasal dari Cina dan Amerika Serikat, yaitu Shanghai Automotive Industry Corporation, General Motor, dan Guangxi Automobile Group. Ketiga perusahaan ini berharap dengan menanamkan investasi pada SGMW Motor Indonesia melalui merek Wuling, maka akan memperluas pasar otomotif dalam negeri maupun ekspor. Saat ini Wuling Motors telah memiliki 149 dealer yang berada di seluruh penjuru Indonesia dengan jumlah produksi lebih dari 30.000 unit kendaraan. Produk kendaraan pertamanya adalah model Low MPV (Multi Purpose Vehicle) Wuling Confero S. Di tahun-tahun berikutnya, Wuling Motors Indonesia memproduksi Medium MPV Wuling Cortez , Commercial Vehicle Wuling Formo, dan Sport Utility Vehicle Wuling Almaz. b. Perkembangan Usaha PT. SGMW Motor Indonesia mulai beroperasi pada Juli 2017. Investasi yang diterima perusahaan disalurkan untuk membangun sebuah pabrik perakitan kendaraan bermotor roda empat atau lebih di lahan seluas 60 hektar dengan nilai investasi mencapai USD700 juta yang berlokasi di Greenland International Industrial Center (GIIC), Block BA No 1 dan 2 Sukamahi, Cikarang Pusat, Bekasi, Jawa Barat. Pabrik Wuling Motors mengadaptasi teknologi global General Motors (GM) yaitu ‘Global Manufacturing System’ (GMS) yang digunakan di seluruh pabrikan GM di dunia dan sudah memenuhi standar internasional. Saat ini, Wuling telah memiliki 15 pemasok komponen dari Tiongkok dan untuk melengkapi berbagai

2 komponen produknya Wuling telah bermitra dengan 20 pemasok lokal. Perusahaan ini mampu menyerap sebanyak 3.000 tenaga kerja lokal dan kapasitas produksi per tahun mencapai 120.000 unit. Pada tahun pertamanya, Wuling Motors mendirikan 71 dealer resmi di Indonesia dengan fasilitas 3S (Sales, Service, dan Sparepart). Produk pertamanya yang dipasarkan adalah Wuling Confero S dengan konsep desain yang ramah dan dibekali banyak fitur modern. Selama periode Agustus 2017 sampai Juni 2018 Wuling telah menjual sebanyak 3.170 unit. Sehingga membuat Wuling berhasil sebagai Top 10 Brand dalam jumlah penjualan mobil di Indonesia. Pada tahun 2018, Wuling mengeluarkan produk Medium MPV Wuling Cortez , Commercial Vehicle Wuling Formo. Wuling fokus melakukan perluasan jaringan dengan mendirikan dealer-dealer di seluruh penjuru Indonesia hingga di tahun 2018 Wuling memiliki 87 dealer di seluruh Indonesia. Sedangkan, penjualannya hanya sebanyak 17.002 unit, yang mana kurang dari target yaitu sebesar 30.000 unit. Di tahun berikutnya, tepatnya bulan Februari Wuling meluncurkan produk terbarunya yaitu SUV Wuling Almaz. Namun, Wuling Motors tetap fokus menargetkan penambahan jumlah dealer sebanyak 120 dealer hingga akhir tahun. Hal ini didukung oleh penambahan investasi sebesar 9 triliun rupiah untuk penambahan dealer, perluasan supplier, dan juga pengembangan produk. Hal ini dilakukan Wuling untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada konsumen, menghilangkan stigma negatif dan keragu-raguan masyarakat serta untuk menjaga keberlangsungan bisnis Wuling di Indonesia. Saat ini, Wuling Motors telah memiliki lebih dari 120 dealer yang tersebar di Indonesia. Selama dua tahun beroperasi pangsa pasar Wuling di pasar otomotif Indonesia mencapai 5%. Selain itu, Wuling memiliki layanan Wuling Finance. Pengaplikasikan Global Manufacturing System (GMS) pada pabrik membuat Wuling yakin mencapai efisiensi proses produksi dan dapat menghasilkan produk berkualitas tinggi yang mampu bersaing di tingkat internasional. Oleh karena itu, pada 25 September 2019 Wuling Indonesia resmi melakukan ekspor produknya sebanyak 2.600 unit ke Thailand, Brunei Darussalam, dan Fiji.

3 c. Strategi Secara Umum Strategi yang diterapkan oleh Wuling Motors dalam menghadapi persaingan bisnis otomotif di Indonesia adalah memberikan produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen Indonesia, memperluas jaringan pemasaran, dan memberikan pelayanan purnajual kepada pelanggan yang berkualitas. Strategi tersebut direalisasikan oleh perusahaan dengan membangun dealer di berbagai wilayah Indonesia dengan fasilitas pelayanan berkualitas, serta melakukan kerja sama dengan perusahaan pembiayaan otomotif untuk membuat skema pembiayaan terbaik dalam pembelian produk Wuling. Wuling Motors juga menyadari bahwa pasar otomotif Indonesia saat ini masih dipimpin oleh kendaraan merek asal Jepang, seperti Toyota, Honda, dan Daihatsu. Saat ini Wuling bermain di segmen Low MPV dan SUV yang banyak diisi oleh kompetitor dari pabrikan Jepang. Menghadapi persaingan yang cukup sengit, Wuling berani menawarkan produk dengan fitur yang melimpah, namun memiliki harga jual yang kompetitif. Sehingga Wuling menerapkan strategi efisiensi biaya produksi melalui tiga langkah utama yaitu desain, membangun pabrik perakitan di Indonesia, dan proses manufaktur produksi yang efisien.

1.1.5 Produk dan Layanan a. Produk Wuling Motors telah mengeluarkan empat jenis produk mobilnya, antara lain: 1. Confero S Confero S pertama kali diproduksi Wuling pada tahun 2017. Mobil ini termasuk dalam segmen Low MPV. Saat ini Confero S memiliki dua tipe, yaitu Confero S Manual Transmission dan Auto Clutch Transmission yang baru dikeluarkan tahun 2019.

4

Gambar 1.2 Mobil Wuling Confero S Sumber: https://wuling.id/en/, diakses 29 Janurai 2020

2. Cortez Cortez diproduksi Wuling pada tahun 2018. Mobil ini termasuk dalam segmen Medium MPV. Cortez memiliki tiga trim level, yaitu dari yang terendah Cortez tipe S, tipe C, dan tipe L. Selain itu, Cortez juga memiliki tiga pilihan mesin, yaitu Cortez 1,5 liter non turbo; 1,8 liter non turbo; dan Cortez CT dengan 1,5 liter turbo.

Gambar 1.3 Mobil Wuling Cortez Sumber: https://wuling.id/en/, diakses 29 Janurai 2020

3. Formo Formo diproduksi Wuling pada tahun 2018. Mobil ini termasuk dalam segmen Commercial Vehicle, yang mana target konsumennya adalah para pelaku usaha. Formo memiliki dua varian, yaitu Formo Minibus dan Formo Blind Van.

5

Gambar 1.4 Mobil Wuling Formo Blind Van dan Formo Minibus Sumber: https://wuling.id/en/, diakses 29 Janurai 2020

4. Almaz Almaz merupakan produk terbaru dari Wuling yang diproduksi pada tahun 2019. Mobil ini termasuk dalam segmen Sport Utility Vehicle. Wuling Almaz memiliki empat tipe pilihan, yaitu Smart Enjoy MT 7-Seater, Smart Enjoy CVT 7-Seater, Exclusive 5-Seater, dan Exclusive 7-Seater.

Gambar 1.5 Mobil Wuling Almaz Sumber: https://wuling.id/en/, diakses 29 Janurai 2020 b. Layanan Pelayanan kepada pelanggan merupakan hal yang diutamakan oleh Wuling dalam menjalankan bisnisnya. Wuling fokus untuk memuaskan pelanggannya dalam mendapatkan produk, memperoleh pelayanan purna jual seperti servis atau

6 perbaikan, dan mendapatkan suku cadang dengan mudah, serta membangun kepercayaan masyarakat terhadap Wuling. Hal ini direalisasikan oleh Wuling dengan memberikan pelayanan yang optimal dengan mendirikan dealer. Saat ini Wulling telah memiliki 149 dealer yang melayani penjualan produk hinga purna jual yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia hingga menjangkau kota-kota kecil, namun belum menyentuh daerah Papua. Pada bulan September 2019, Wuling telah melakukan ekspor Wuling Almaz ke tiga negara, yakni Thailand, Brunei Darussalam, dan Fiji. Hal ini menunjukkan Wuling Motors Indonesia sudah mampu melayani penjualan produk ke luar negeri. Wuling memiliki situs web resmi yang dapat diakses oleh siapapun untuk mendapatkan informasi mengenai Wuling, https://wuling.id/en/ dan sosial media Facebook, Twitter, Instagram, dan YouTube.

1.2 Latar Belakang Penelitian Industri otomotif kian tumbuh seiring banyaknya konsumen yang membutuhkan mobil pribadi sebagai alat transportasinya. Melihat potensi pasar yang besar, banyak industri otomotif berlomba-lomba untuk menciptakan mobil yang sesuai dengan kebutuhan konsumen dan memanfaatkan teknologi yang canggih. Hadirnya industri otomotif di sebuah negara mempunyai banyak dampak positif, antara lain memfasilitasi orang dalam memiliki kendaraan yang dapat digunakan secara pribadi maupun komersil, menyerap tenaga kerja, mendorong munculnya indsutri-industri pendukung seperti pemasok komponen domestik, meningkatkan devisa negara dari pembayaran pajak kendaraan bermotor, serta mengembangkan ekspor produk dari sektor industri otomotif. Oleh karena itu, industri otomotif memiliki peran yang cukup besar untuk memajukan sebuah negara. Indonesia, sebagai negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara merupakan salah satu basis produksi mobil untuk diekspor terutama ke wilayah Asia Tenggara dan sebagai pasar domestik penjualan mobil terbesar di wilayah Asia Tenggara. Selain itu, Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo), Kukuh Kumara (2017) menyatakan Indonesia mendominasi pasar penjualan kendaraan di antara negara-negara di kawasan Asia Tenggara hingga mencapai 35%. (Sumber: Gaikindo, 2019).

7 Menghadapi kondisi pasar penjualan kendaraan yang berkembang, setiap perusahaan harus mampu bersaing dengan perusahaan lainnya, baik di dalam negeri hingga kawasan Asia Tenggara. Tujuan setiap perusahaan bersaing adalah untuk dapat menarik perhatian konsumen dengan memberikan nilai yang terbaik bagi konsumen melalui produk yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, sehingga untuk mencapainya perusahaan perlu terus meningkatkan performanya. Performa setiap perusahaan dapat dilihat dari citra merek yang dibentuk perusahaan itu sendiri. Adapun data berikut ini menunjukkan persaingan merek mobil berdasarakan kategori penjualan terbanayak tahun 2019 menurut data Gaikindo :

Gambar 1.6 Sepuluh Merek Mobil Penjualan Terbanyak Tahun 2019 Sumber: Data Penjualan Mobil Gaikindo, diakses 31 Januari 2020

Berdasarkan data grafik penjualan mobil tahun 2019 pada Gambar 1.6, merek mobil dengan penjualan terbanyak di tahun 2019 didominasi oleh merek yang sudah lama berkecimpung di dunia otomotif Indonesia, yaitu merek asal Jepang. Namun, di antara sepuluh merek tersebut, terdapat salah satu merek mobil yang menarik perhatian, yaitu Wuling yang merupakan pendatang baru di industri otomotif Indonesia. Mobil merek asal Cina tersebut menempati urutan sembilan dengan menyumbang angka penjualan sebesar 22.343 unit.

8

Gambar 1.7 Sepuluh Besar Merek Mobil Penumpang Berdasarkan Wholesales dan Retail Sales Tahun 2019 Sumber: Data Gaikindo, diakses 31 Januari 2020

Berdasarkan data wholesales dan retail sales tahun 2019 pada Gambar 1.7, merek Wuling menempati posisi keenam dengan data wholesales sebanyak 22.343 unit dan retail sales sebanyak 21.112 unit. Wuling berhasil mengalahkan merek mobil lainnya, seperti , Datsun, , dan DFSK yang usianya jauh lebih tua di bidang industri otomotif. Berdasarkan data yang dihimpun oleh Gaikindo, di tahun pertama penjualan wholesales Wuling mencapai 13.170 unit untuk periode Agustus 2017 hingga Juni 2018. Presiden SAIC General Motor Wuling menargetkan Wuling bisa menguasai 5% pangsa pasar. Dari tahun ke tahun market share Wuling terus mengalami pertumbuhan. Sejak dari awal tahun peluncurannya, Wuling telah memperoleh market share sebanyak 0,5% hingga tumbuh sekitar 1,7%. Berikut ini grafik penjualan Wuling sejak tahun 2017 hingga 2019.

9

Gambar 1.8 Data Wholesales Mobil Wuling Sumber: Data Gaikindo, diakses 4 Februari 2020

Sebagai merek mobil pendatang baru di Indonesia, Wuling memiliki prospek penjualan yang cukup baik seperti yang dilihat pada Gambar 1.8 tentang data penjualan wholesales Mobil Wuling tiga tahun terakhir yang dihimpun oleh Gaikindo. Berdasarkan data wholesales Gaikindo, setiap tahun wholesales mobil Wuling mengalami peningkatan. Jumlah unit mobil yang terjual pada tahun 2017 sekitar 5.050 unit, tahun 2018 sekitar 17.002 unit, dan tahun 2019 sekitar 22.323 unit. Untuk menciptakan persepsi konsumen atas suatu produk, perlu pemikiran yang matang dalam menentukan media atau cara promosi yang efektif agar image yang ingin disampaikan melekat kuat di benak konsumen dibandingkan produk merek lainnya yang sejenis (Surya dan Raharja dalam Tiffany dan Martini, 2017). Dalam dunia bisnis citra merek merupakan hal yang sangat penting dibangun menanggapi agar mendapatkan respon positif dari masyarakat. Menurut Sopiah dan Sangadji (2016:74) citra merek positif dapat menarik minat konsumen untuk melakukan pembelian. Pentingnya suatu perusahaan menanamkan citra merek yang baik pada produk, antara lain citra merek yang kuat akan meningkatkan reputasi bisnis, citra merek yang kuat akan menciptakan investasi bisnis, citra merek yang kuat akan memudahkan perusahaan mendapatkan konsumen baru, citra merek yang kuat akan memunculkan loyalitas karyawan yang bekerja pada perusahaan tertentu,

10 citra merek yang kuat dapat meningkatkan kepercayaan perusahaan, dan citra merek yang kuat membantu dalam periklanan dan mengharapkan hasil yang baik. (www.dewanstudio.com, diakses 22 Februari 2020) Berdasarkan penelitian pendahuluan, peneliti telah melakukan wawancara mengenai pengetahuan terkait mobil Wuling kepada 50 orang. Berdasarkan hasil wawancara diperoleh prosentase sebesar 76,7% responden mengetahui dan 23,3% responden tidak mengetahui merek mobil Wuling. Selanjutnya, peneliti menanyakan kepada orang yang mengetahui merek mobil Wuling perihal ketertarikannya terhadap mobil Wuling. Hal ini sesuai dengan teori di atas yang dikemukakan oleh Sopiah dan Sangadji (2016:74) bahwa ketertarikan konsumen timbul akibat citra merek yang positif. Hasil wawancara menunjukkan bahwa 65,2% responden tertarik dan 34,8% responden tidak tertarik dengan mobil Wuling. Berdasarkan hasil wawancara, responden yang tertarik dengan mobil Wuling menyatakan bahwa mereka tertarik karena kecanggihan teknologinya (indikator kualitas produk) dan harganya yang tidak terlalu mahal (indikator harga). Sedangkan responden lainnya tidak tertarik dengan mobil Wuling karena tidak menyukai desain mobilnya (indikator desain), belum teruji layanan purna jualnya (indikator kualitas pelayanan), dan membaca ulasan pemilik mobil Wuling terkait kekecewaan pelanggan terhadap suku cadang yang kurang memadai dan pelayanan kepada pelanggan. Indikator permasalahan di atas sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Aaker dalam Tiffany dan Martini (2017) bahwa faktor-faktor citra merek meliputi recognition (seperti desain), reputation (seperti kualitas produk dan kualitas pelayanan), dan affinity (seperti harga). Dari data di atas menyatakan bahwa citra merek dirasakan kurang positif. Oleh sebab itu perlu adanya perhatian lebih mendalam oleh perusahaan Wuling terkait citra merek produknya, terutama pada faktor-faktor yang membentuk citra merek. Dian, selaku Brand Manager Wuling Motors, bahwa Wuling sebenarnya tidak ingin memberi penekanan pada harga murah, tapi yang ingin ditonjolkan lebih kepada kualitas produk Wuling itu sendiri (https://www.suara.com, diakses 13 Februari 2020). Selain menonjolkan kualitas produk, Wuling berusaha meyakinkan konsumen dengan mendirikan pabrik, serta dealer-dealer dengan standar pelayanan yang sudah ditetapkan oleh perusahaan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia

11 agar konsumen bisa memperoleh pelayanan dengan mudah, dan memberikan durasi jaminan eksklusif yang panjang, yaitu selama tiga tahun. Wuling memiliki slogan “Drive for a Better Life” yang menunjukkan bahwa Wuling ingin memenuhi kebutuhan konsumen terhadap mobil dalam menghadapi evolusi kehidupan. Dengan konsistensi Wuling dalam memberikan produk yang berkualitas, PT. SGMW Motors Indonesia berharap agar konsumen Indonesia lebih percaya dan tanpa ragu untuk berminat membeli dan membentuk citra positif produk Wuling. Penulis memilih untuk melakukan penelitian pada produk Wuling dengan alasan pertama, karena Wuling merupakan merek mobil asal Cina pertama yang melakukan investasi terbesar di Indonesia. Kedua, Wuling termasuk dalam jajaran sepuluh besar merek mobil penumpang di Indonesia pada tahun 2019 yang telah dijelaskan oleh peneliti di atas pada Gambar 1.6. Selain itu, Wuling juga termasuk ke dalam sepuluh besar merek mobil dengan penjualan terbanyak di Indonesia yang telah dijelaskan oleh peneliti pada Gambar 1.7. Alasan ketiga adalah hasil penelitian pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa citra merek Wuling dirasakan kurang positif Tidak mudah bagi Wuling sebagai pemain baru industri otomotif di Indonesia untuk mencuri perhatian masyarakat. Saat ini Wuling belum mendapat predikat top brand. Berikut ini Top Brand Index berdasarkan Lembaga Survei Top Brand Award.

Tabel 1.1 Top Brand Index Mobil MPV Tahun 2019 Brand TBI Toyota Avanza 30,6% Daihatsu Xenia 18,1% Daihatsu Grand Max 4,8% Toyota Kijang Innova 4,3% Sumber: https://www.topbrand-award.com, diakses 4 Februari 2020

12 Tabel 1.2 Top Brand Index Mobil SUV Tahun 2019 Brand TBI Toyota Fortuner 18,4% Mitsubishi Pajero Sport 11% Honda CR-V 10,8% Daihatsu Terios 10,4% Toyota Rush 10% Sumber: https://www.topbrand-award.com, diakses 4 Februari 2020

Berdasarkan data Top Brand Index untuk segmen mobil MPV dan SUV tahun 2019 pada Tabel 1.2, produk Wuling tidak masuk di dalamnya. Lembaga Survei Top Brand Award menjelaskan terdapat tiga kriteria Top Brand adalah Mind Share, Market Share, dan Commitment Share. Dari ketiga kriteria tersebut terdapat salah satu kriteria yang berkaitan dengan brand image atau citra merek, yaitu Mind Share. Kriteria Mind Share menunjukkan kekuatan merek dalam memposisikan diri dalam benak pelanggan untuk kategori produk yang ditentukan. Oleh karena itu, hal ini perlu menjadi perhatian bagi perusahaan untuk meningkatkan citra produk. Fakta ini menjadi alasan keempat penulis menjadikan Wuling sebagai objek penelitian saat ini. Berdasarkan beberapa penelitian yang dilakukan oleh Adha (2018), Shellanggina (2017), dan Tiffany dan Martini (2017), bahwa dari hasil survei literatur terkait analisis citra merek belum terdapat penelitian yang membahas tentang produk Wuling Motors Indonesia. Oleh karena itu, berdasarkan data dan uraian di atas mengenai perkembangan mobil Wuling, maka peneliti tertarik untuk menganalisis citra merek mobil Wuling yang akan dibahas lebih luas dalam penelitian ini yang berjudul “Analisis Faktor Citra Merek Produk Wuling Motors Indonesia”.

13 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan tersebut di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana faktor-faktor Citra Merek produk Wuling Motors Indonesia?

1.4 Tujuan Penelitian Suatu penelitian ilmiah pasti memiliki tujuan tertentu. Penetapan tujuan diperlukan agar terdapat kejelasan terhadap arah penelitian. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor Citra Merek produk Wuling Motors Indonesia.

1.5 Kegunaan Penelitian 1.5.1 Kegunaan Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya dan melengkapi khazanah keilmuan di bidang pemasaran khususnya yang terkait dengan citra merek yang terhadap mobil Wuling. Di samping itu, beberapa temuan yang terungkap dalam penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi untuk penelitian berikutnya.

1.5.2 Kegunaan Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan informasi dan masukan bagi Wuling Motors Indonesia untuk pemecahan masalah yang dihadapi oleh perusahaan untuk dapat meningkatkan strategi pemasaran yang lebih baik lagi di masa yang akan datang, khususnya citra merek mobil Wuling.

1.6 Sistematika Penulisan Untuk mempermudah dalam memberikan arah serta gambaran materi yang terkandung dalam penulisan skripsi ini, penulis menyusun sistematika sebagai berikut: BAB I. PENDAHULUAN Pada bab ini diuraikan mengenai objek penelitian, latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan serta sistematika penulisan. BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

14 Pada bab ini diuraikan mengenai landasan teori yang digunakan sebagai dasar dari analisis penelitian, penelitian terdahulu, dan kerangka penelitian teoritis. BAB III. METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini diuraikan mengenai jenis penelitian dan sumber data, metode pengumpulan data, dan metode analisis. BAB IV. HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini diuraikan mengenai hasil dari pengolahan data. Di mana hasil tersebut akan dianalisis oleh peneliti agar ditemukan kesimpulan dari penelitian ini. BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini diuraikan mengenai kesimpulan dari hasil penelitian yang disertai dengan rekomendasi atau saran bagi perusahaan yang diteliti.

15