Meriam - Meriam Iuno Di Indonesia
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
MERIAM - MERIAM IUNO DI INDONESIA Depmemen Pendidibn du Kebucbiymn Direktorat Jendenl Kebudayun MUSEUM NASIONAL 198S TIMPENYUSUN Materi brOlur : Dra. Djani Abdul Karim. Dn. Antonius Buell Priadi. Dn. Ario Tedjo Utomo. Dra. Jntan Mlrdlana Napitu pulu. Srimukani BA. Penyunttna Dn. Sutrilllo. Di s a i n DadanaUdanayah. F o t o SantolO Utomo. Bultu lni diterbitbn oleh : Proyek Penpm henpn MuteUm Nuional, tahun anaaran 1984-1985. SAMBUTAN DIRBTUR JENDERAL ICEBUDAYAAN Pameran Meriam Kuno yang kini diadakan, sangat menarik bqi saya, terutama karena saya belwn pemah menyaksilran pameran khusus meriam. Sehu\iutnya barujuga saya sadari benar-benar, betapa meriam dapat memberi pelljelasan mengenai berbapi segi sejarab. Umumnya kita ketahui, bahwa sejarah memang penuh denpn peristiwa perang. Waiau demikian, seJtjata, terutama bentuknya sebapi alat perang, sering luput dari perhatian maupun perbitunpn sebagai sesuatu yang menentukan. Dewasa ini ramai diperm1salabkan seqjata nuklir. Namun dalam bal inipun alat yang membuat kekuatan nuklir itu efektif dan berbahlya, jarang dipertuJ\iukkan dan akibatnya kunJlg dipahami. Maka kini rasanya sangat menarik perhatian melihat bentuk dan jenis meriam kuno dari dekat. Teruta ma karena sertjata itulah yang digunakan terhadap bangsa kita dan sempat menplahkan ldta, sehinaa bangsa kita hidup beberapa abad dalam alam pellj�ahan. Hal itu segera pula memberi pmbaran, betapa ketimpanpn teknologi bisa merugikan pihalt yang Jemah. Dengan perkataan lain, panlerllll ini bisa membai kesadaran dan dorongan kepada kita untuk lebih meningkatkan pembangunan liwat pm1111111111 teknologi, tentu bukan untuk berperang agresif, melainkan supaya lebih mampu m�ukan bangsa dan meJliqa kelestarian hidupnya. Semop pameran ini berlwil me111111ph kita untuk bekerja lebih kens lagi supaya pembangunan kita bisa berlwil lebih cepat 1agi demi keJanasunpn hidup bangsa. Jakarta, I April 1985 DIREKTUR JENDERAL KEBUDAYAAN II - - Prof. Dr. Haryati Soebadio SAMBUTAN KEPALA MUSEUM NASIONAL Mer.am adalah salah satu jenis seitjata yang dibawa olell ,orang-orang Eropah untuk ikut berperan dalain kancah peperangan pada.abad-abad yang lalu dan membawa kesan pahit bagi bangsa dan bumi Indonesia. Sebagai artefak, benda tersebut memiliki nilai penting bagi pengembangan penelitian sejarah maupun sosial budayanya, karena sesudah perang usai, sebagai bangsa Indonesia telah menempatkan dan memberi arti tersendiri benda tersebut dalarn kehidupannya. Didorong oleh penelitian yang langka dilakukan terhadap meriam-merian) kuno yang pemah bicara dalam percaturan sejarah pertahanan bangsa Indonesia dalain melawan perkosaan hak-haknya, Museum Nasional mengetengahkan 37 buah dari jumlah 98 koleksi milik museum dalarn pameran "Meriam-meriam kuno di Indonesia". Pengamatan atas bentuk, fungsi, clan ungkapan yang disajikan dalam pameran ini, masih menuntut usaha penelusuran yang lebih teliti bagi pencukupan data, dan munculnya dialog antara masyarakat, khususnya para sejarawan dengan pameran ini, merupakan pencapaian sasaran yang sanpt diharapkan. Sebagai seniata modem yang dapat melukai korbannya dari jarak jauh, sejarah meriam telah banyak mengambil korban kerajaan-kerajaan di Indonesia pada abad-abad lalu dalam mempertaruhkan kebebasannya. Gambaran ini diharapkan mengajak kita untuk memahami art! perjuangan bagi kemerdekaan. Di sisi lain, masa damai telah memberikan keramahan kembali sikap bangsa Indonesia. Pada beberapa bagian hidup mereka, bentuk meriam yang semula diartikan sebagai alat pencabut nyawa, adat bangsa meitjelmakan benda tersebut meitjadi sarana bagi kesejahteraan kelangsungan hidup mereka. Maka lahirlah jenis-jenis meriam untuk keperluan pelbagai upacara, seperti Si Jagur, Nyai Setomi, Ki Amuk, dan lain sebagainya. Melalui pameran ini, kami sajikan meriam-meriam kuno yang diduga basil produkai kerajaan-kerajaan di Indonesia pada abad XVII - XVIII dan meriam-meriam buatan Eropah, basil penelitlan menurut fungsi dan bentuk, yang telah dikelompokkan melliadi: I) meriam kapal 2) meriam benteng 3) meriam artileri medan 4) meriam untuk upacara. · Jakarta, I April 1985 Teguh Asmar, M.A. 1 • KATA PENGANTAR Katalog ini disusun berkenaan dengan kegiatan pameran khusus meriam kuno koleksi Museum Nasional, dengan maksud agar dapat membantu memudahkan para pengwtjung memperoleh gambaran dan informasi tentang pameran yang disajikan. Selain ,itu, diharapkan pu� dapat memberi manfaat bagi para pengunjung dan masyarakat pada umum· nya untuk lebih mengenal meriam kuno sebagai peninggalan benda budaya masa lalu dan sekaligus sebapi salah satu sumber informasi sejarah, serta mendorong usaha penelitian, penyelamatan, dan pelestarian terhadap benda-benda tersebut. Terakhir, kami menyampaikan terima kasih kepada Museum Satria-Mandala, Kedutaan Besar Kemjaan Belanda, dan kepada semua pihak yang telah membantu dan memberi informasi yang berharp dalam penyusunan naskah buku ini, Semoga buku sederhana ini dapat bermanfaat. Thn penyusun, ii DAFTAR ISi Halaman Sambutan Direktur Jenderal Kebudayaan .......•................................... Sambutan Kepala Museum Nasional . • . • . • . • • • . • . • • • . • • • • • . • . i Kata Pengantar . • • • • . • . • • • . • . • . • . • . • • . • • . • . ii Sedikit Tentang Meriam Kuno . • • . • . • . • . • • • . • . • . 5 A. Meriam Kapal . • . • . • . • • . • • . • • . • • • . • • • • . 9 B. Meriam Benteng • . • . • • . • • . • . • . • . • . • . 12 C. Meriam Artileri . • • . • . • • • . • • . • . • . • . • . 16 D. Meriam Indonesia . • • • . • • . • • • . • . • • . • . • • • . • . • . • . • • . 19 E. Meriam Upacara . • . • • . • • • . • • • • . • • • • • . • • • . • • • • . • • . • . 23 MERIAM TANGAN YANG DIGUNAICAN OLEH PASUKAN PERANG PADA ZAMAN PERTENGAHAN, abm 14 - 16. SEDIKrr TENTANG MERIAM KUNO Meriam adalah salah satu jenis senjata api yang terbuat dari besi dan perunggu dengan berbagai bentuk dan ukuran yang digunakan untuk menembak jarak jauh. Dapat digunakan di kapa) laut, di benteng maupun di artileri medan. Dalam sejarah perkembangannya untuk pertama kali meriam digunakan oleh ,tentara kerajaan Inggris ketika berperang melawan Perancis, sehingga lnggris berhasil merebut daerah Crecy pada tahun 1436. Jenis meriam yang digunakan berukuran kecil terbuat dari besi yang diberi alas kayu. Ukurannya hampir sama dengan senapan biasa dan dapat dibawa dengan mudah, sehingga disebut "meriam tangan" atau senapan. Kenrudian, meriam mengalami perkembangan baik dalam bentuk, ukuran maupwi bahan sesuai dengan kemajuan tehnologi. Indonesia mulai mengenal meriam sejak abad 16 ketika bangsa Portugis datang ie Indonesia. Mereka rnelengkapi kapal dagangnya dengan seitjata meriam untuk melindungi diri dari se.angan musuh ataupun bajak laut, dan digunakan pula untuk menaklukkan dan merebut kerajaan-kerajaan di Indonesia. Kemudian kapal dagang dari negara-negara Eropah lainnya seperti Spanyol, Belanda, Inggris, dan Perancis datang pula ke Indonesia yang juga dilengkapi dengan meriam-meriam. Keunggulan meriam sebagai seitjata andalan, mendorong beberapa kerajaan di Indonesia berusaha memiliki meriam. Diantaranya ada yang dengan cara membuat sendiri, ataupwi diperoleh dari basil rampasan perang maupun hadiah dari negara-negara sahabat. Menurut bentuknya meriam kuno dapat dibedakan meJtjadi 3 macam, yaitu: meriam bumbung, meriam coak, dan meriam lela (lihat bagan). Sedangkan menurut kegunaannya, meriam dapat dibedakan meJtjadi 3 macam pula, yaitu: meriam kapa), meriam benteng, dan meriam artileri/penyerangan benteng. Meriam kapal biasanya berlans pendek dan berukuran besar sehingga tidak banyak memakan tempat dan dapat menembak lebih jauh dan lebih tepat Meriam benteng berukuran paling besar dan berat dan biasanya ditempatkan di atas balok-balok yang dipAsang di setiap sudut benteng yang strategis atau di sepaJtjang pantai. Meriam artileri, umumnya berukuran sedang dan kecil. Untuk memudahkan pengangkutan meriam ini biasanya diletalrkan di atu roda penyangp sehingga mudah untuk dibawa. Salah satu cara untuk mengetahui identitu meriam dapat dilakukan dengan meneliti simbol, lambang, tulisan-tulisan, serta hiasan lainnya yang terdapat pada meriam. Beberapa koleksi Museum Nasional dapat menuJtjukkan identitu ini. Meriam-meril!m yang dibuat di Indonesia pada umumnya memiliki ciri-ciri tertentu pada ragam hiasnya, antara lain hiasan 1110metris, flora, fauna yang terdapat di Indonesia. ffiasan.biasan tersebut selain untuk memperindah meriam, biasanya mempwiyai arti tertentu sesuai dengan kepercayaan dan adat istiadat masyarakat Tidak jarang beberapa meriam dianggap sebagai benda keramat. Ii MERIAM-MERIAM KUNO PENINGGALAN KESULTANAN BANTEN, abad 17. MERIAM BERUKURAN BESAR DENGAN PELURUNY� D • GUNAKAN PADA � ACEH TAHUN 1874. 6 - c{(!t:4--;Jj----,----_-,_::�-:--:�·. �' a . • L� ... � .... .,. ....-- -- -- - --- • • c • • Foto: 10. Bagan Meriam Coak. Keterangan foto No. 10, 11, dan 12. a. - penutup pangkal. Foto: 11. b = ba,ta,,. pangkal. JIQan Meriam Bumbung. c = bagia1I tengah. d = bagian ujung. ti = l a r a s: I .. kq,ala. g • limpal penguat. U------ ----- h = bagian muka laras (kalibtlr). •c··- I ;____ ·-·-----fl--, �l I = l e h e r. • • • • • • I k = pen. l = pen penyambung. m = kuping (pegangan). 0 = huuan pangkal (bon,kolJ. p - leher hia&an pangkal. Fo to : 12. r - lu"""6 penyundut. Bo,,n Merlam Lela. Pn - penutup/tempat matu. Co• Cook. 7 Cm Centimeter DI Diameter luas Dp Diameter pangbl Du Diuneter IVUIII Im. lnventaril No. Nomor p : Pmvana 8 A. MER/AM KAPAL : 1. MER/AM BUMBUNG Perunggu: P. 154 cm; Dp. 25 cm; Dl. 7 cm; Du. 20 cm; No. Inv. 73.