T E S I S PERFORMA KOMUNIKATIF PROGRAM RELIGI DI TV

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

T E S I S PERFORMA KOMUNIKATIF PROGRAM RELIGI DI TV T e s i s PERFORMA KOMUNIKATIF PROGRAM RELIGI DI TV KOMERSIAL: ANALISIS PADA PROGRAM “WISATA HATI” ANTV Diajukan oleh : Aries Budiono NIM : 21140510000013 Program Studi Magister Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 1439 H/2018 M i PERFORMA KOMUNIKATIF PROGRAM RELIGI DI TV KOMERSIAL: ANALISIS PADA PROGRAM “WISATA HATI” ANTV Tesis Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Gelar Magister Sosial (M.Sos) UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Oleh: Aries Budiono NIM : 21140510000013 Program Studi Magister Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 1439 H/2018 M ii Abstrak Manajemen produksi yang baik menjadi kata kunci terwujudnya output program televisi yang baik pula. Seluruh rangkaian proses produksi, baik mulai pra, produksi, dan post-produksi, haruslah dirancang dan dijalankan dengan mengikuti kaidah manajemen produksi yang berlaku, guna memastikan berjalannya proses yang efektif dan hasil yang memuaskan. Dalam banyak kasus, karena dikejar deadline, sebuah proses produksi dikerjakan tanpa mengikuti kaidah dan alur manajemen produksi yang baik. Akibatnya, detail rundown, content, standar teknis produksi, kurang mendapat perhatian atau bahkan diabaikan. Hal ini tentu saja akan berdampak pada materi program yang dihasilkan. Program religi di televisi komersial selama ini dipersepsikan sebagai program untuk public service dari perusahaan, dan bukan program yang bisa diharapkan mendatangkan revenue. Karenanya, di hampir semua stasiun televisi komersial, program ini ditempatkan pada jam tayang yang tidak populer. Performa program religi juga dipandang tidak bisa bersaing dengan program lainnya, semisal program-program hiburan. Benarkan persepsi tersebut? Penelitian ini dimaksudkan untuk menemukan jawaban atas pertanyaan: Bagaimanakah apresiasi televisi komersial, dalam hal ini ANTV, terhadap program religi di televisi? Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan buruknya performa program religi di televisi komersial? Dan bagaimanakah performa komunikatif program “Wisata Hati” di ANTV? Kenapa program Wisata Hati menjadi obyek penelitian? Program ini diklasifikasikan menjadi 2 bagian: Pertama, program yang viii diproduksi indoor. Kedua, program yang diproduksi outdoor. Kedua kategori ini memiliki tampilan dan karakter yang berbeda, serta performa yang berbeda pula. Penelitian ini akan melihat bagaimana performa program Wisata Hati dalam dua kategorisasi tersebut, dengan membandingkan perolehan tv-rating dan tv-share. Kenapa capaian prestasi kategori yang satu berbeda dengan yang lain? Bagaimana proses produksi keduanya dipersiapkan dan dijalankan? Keywords: Manajemen produksi, performa komunikatif, rating & share, program religi, televisi komersial. ix KATA PENGANTAR Bismillaahi ar-Rahmaani ar-Rahiim, Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Tesis yang berjudul “Performa Komunikatif Program Religi Di TV Komersial: Analisis Pada Program Wisata Hati ANTV”. Shalawat serta salam tercurahkan kepada Rasulullah SAW, keluarga dan sahabatnya. Selanjutnya, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang membantu kelancaran penulisan Tesis ini, baik berupa dorongan moril maupun materiil. Karena penulis percaya tanpa bantuan dan dukungan tersebut, sulit rasanya bagi penulis untuk menyelesaikan penulisan Tesis ini. Untuk itu, izinkan penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada: 1. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FIDIKOM) Bapak Dr. Arief Subhan, MA, beserta para Pembantu Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FIDIKOM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ketua Prodi Magister Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), Bapak Dr. Sihabuddin Noor, MA, dan Sekretaris Prodi Magister Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Bapak Dr. Rulli Nasrullah, M.Si, beserta seluruh staffnya. 3. Bapak Dr. Gun Gun Heryanto, M.Si, yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan Tesis ini. x 4. Bapak Dr. Sunandar, M.Ag, yang dengan sepenuh hati telah mendorong penulis untuk melanjutkan kuliah dan mengambil konsentrasi pada Program Studi Magister Komunikasi dan Penyiaran Islam, FIDIKOM UIN Jakarta. 5. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FIDIKOM) yang telah memberikan ilmunya kepada penulis, diiringi ungkapan tulus semoga Bapak dan Ibu dosen selalu dalam rahmat dan lindungan Allah SWT. 6. Ungkapan terima kasih dan doa tulus sebagai wujud bakti penulis haturkan dengan rendah hati dan hormat kepada kedua orang tua penulis, Ayahanda (alm) H.M. Supaat dan Ibunda (almh) Hj. Sutini, teriring doa semoga Allah SWT muliakan disisi-Nya. Juga untuk kakak dan adik-adik penulis yang dengan segala pengorbanannya tak akan pernah penulis lupakan jasa-jasa mereka. Terima kasih mbakyu dan adik-adik yang baik. 7. Isteri tercinta dan anak-anak yang penulis banggakan, yang telah mendukung penyelesaian Tesis ini. 8. Semua teman-teman seperjuangan di PayTren TV, yang sepenuhnya memberi support kepada penulis. Kalian sungguh luar biasa. 9. Teman-teman mahasiswa program Magister KPI - FIDIKOM UIN Jakarta, wa bil khusus angkatan pertama, yang selalu memberikan support dan mengingatkan penulis untuk segera menyelesaikan Tesis ini. Akhirnya, hanya kepada Allah SWT penulis berserah diri dan memohon kepada-Nya agar hasil penelitian ini dapat bermanfaat. Amiin.. xi Wabillaahi at-Taufiiq wa al-Hidayah, Jakarta, 15 Januari 2018 xii DAFTAR ISI PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI ........................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN ....................................................... v LEMBAR PENGESAHAN ..........................................................vii ABSTRAK ....................................................................................viii KATA PENGANTAR ................................................................... x DAFTAR ISI ................................................................................ xiii BAB I. PENDAHULUAN ............................................................ 1 A. Latar Belakang .......................................................................... 1 B. Rumusan Masalah..................................................................... 12 1. Pembatasan Masalah ........................................................... 12 2. Perumusan Masalah ............................................................ 12 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................. 13 1. Tujuan Penelitian ................................................................ 13 2. Manfaat Penelitian Secara Teoritis ..................................... 14 D. Tinjauan Pustaka ....................................................................... 15 E. Metodologi Penelitian ............................................................... 18 1. Paradigma Penelitian .......................................................... 18 2. Metode Penelitian ............................................................... 20 xiii 3. Objek Penelitian ................................................................. 21 4. Jenis dan Sumber Data ....................................................... 21 5. Teknik Analisis Data .......................................................... 22 BAB II. KERANGKA TEORITIS ............................................ 23 A. Performa Komunikatif ............................................................ 23 A.1. Faktor Etnografi ............................................................. 26 A.2. Citra ............................................................................... 30 B. Karakter Televisi Komersial .................................................... 41 B.1. Sejarah Singkat dan Perkembangan Televisi Komersial .............................................................................. 49 B.2. Bentuk Badan Usaha Televisi Komersial ...................... 52 B.3. Tidak Mendapatkan Anggaran Pemerintah ................... 57 B.4. Pesan Bersifat Komersial .............................................. 59 C. Manajemen Produksi Program Televisi .................................. 61 C.1. Manajemen Produksi Menurut Herbert Zettl ................ 61 C.2. Manajemen Produksi Menurut Branston dan Stafford .. 71 BAB III. PROFIL ANTV DAN KEBIJAKAN PROGRAM “WISATA HATI” ...................................................................... 76 A. ANTV Sebagai Stasiun Televisi Komersial ............................ 76 xiv A.1. Visi dan Misi ................................................................. 78 A.2. Program-program Unggulan ......................................... 80 B. Kebijakan Program Wisata Hati ............................................. 85 BAB IV. TEMUAN DAN ANALISA ....................................... 89 A. Profil Program Wisata Hati ..................................................... 89 A.1. Nara Sumber .................................................................. 90 A.2. Tema-tema Program ...................................................... 94 A.3. Pemilihan Format Program ........................................... 97 B. Manajemen Produksi Program Wisata Hati .......................... 100 B.1. Alur Produksi Indoor-Studio ....................................... 105 B.2. Alur Produksi Outdoor (Non-Studio) .......................... 108 C. Survei Kepemirsaan dan Temuan Performa
Recommended publications
  • Indonesia in View a CASBAA Market Research Report
    Indonesia in View A CASBAA Market Research Report In Association with Table of Contents 1. Executive Summary 6 1.1 Large prospective market providing key challenges are overcome 6 1.2 Fiercely competitive pay TV environment 6 1.3 Slowing growth of paying subscribers 6 1.4 Nascent market for internet TV 7 1.5 Indonesian advertising dominated by ftA TV 7 1.6 Piracy 7 1.7 Regulations 8 2. FTA in Indonesia 9 2.1 National stations 9 2.2 Regional “network” stations 10 2.3 Local stations 10 2.4 FTA digitalization 10 3. The advertising market 11 3.1 Overview 11 3.2 Television 12 3.3 Other media 12 4. Pay TV Consumer Habits 13 4.1 Daily consumption of TV 13 4.2 What are consumers watching 13 4.3 Pay TV consumer psychology 16 5. Pay TV Environment 18 5.1 Overview 18 5.2 Number of players 18 5.3 Business models 20 5.4 Challenges facing the industry 21 5.4.1 Unhealthy competition between players and high churn rate 21 5.4.2 Rupiah depreciation against US dollar 21 5.4.3 Regulatory changes 21 5.4.4 Piracy 22 5.5 Subscribers 22 5.6 Market share 23 5.7 DTH is still king 23 5.8 Pricing 24 5.9 Programming 24 5.9.1 Premium channel mix 25 5.9.2 SD / HD channel mix 25 5.9.3 In-house / 3rd party exclusive channels 28 5.9.4 Football broadcast rights 32 5.9.5 International football rights 33 5.9.6 Indonesian Soccer League (ISL) 5.10 Technology 35 5.10.1 DTH operators’ satellite bands and conditional access system 35 5.10.2 Terrestrial technologies 36 5.10.3 Residential DTT services 36 5.10.4 In-car terrestrial service 36 5.11 Provincial cable operators 37 5.12 Players’ activities 39 5.12.1 Leading players 39 5.12.2 Other players 42 5.12.3 New entrants 44 5.12.4 Players exiting the sector 44 6.
    [Show full text]
  • 76 the Form of Broadcasting Digitalization Policy in Indonesia
    Jurnal Aristo (Social, Politic, Humaniora) Vol. 08, No.1 (2020): January, pp. 76-96 Social and Political Science Faculty, Universitas Muhammadiyah Ponorogo. 76 p-ISSN 2338-5162 / e-ISSN 2338-5162 The Form of Broadcasting Digitalization Policy in Indonesia Pola Kebijakan Digitalisasi Penyiaran di Indonesia Assyari Abdullah Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Jl. H.R. Soebrantas No. 155 Km. 15 Simpang Baru Panam, 28293 Pekanbaru Indonesia [email protected] * Penulis Korespondensi: [email protected] INFO ARTIKEL Keywords ABSTRACT Digital Broadcasting; The purpose of the study is to see how broadcasting digitalization policies in Regulation; Indonesia after the shaking of the status of broadcast digitalization after the Television; Supreme Court's decision. This research uses a qualitative descriptive method with a case study approach to explore the issues and problems that exist around the digitalization of broadcasting in Indonesia. The practice of broadcasting digitalization in Indonesia does not have clear regulations after Ministerial Regulation 22/2011 has been revoked. So that policies and regulations in managing broadcast digitalization are unclear. Simulcast Public Broadcasting Institutions (LPPs) and Private Broadcasting Institutions (LPS) have conducted trials in the field of broadcast digitalization. TVRI as a Public Broadcasting Institution (LPP) already has TVRI Digital Broadcasting Channel -1, TVRI Digital Broadcast -2, TVRI Digital Broadcast -3, TVRI Digital Broadcast -4 and TVRI Digital-HD Broadcasting. Private Broadcasting Institutions (LPS) that conduct trials are Nusantara TV, Inspira TV, Kompas TV, Gramedia TV, Tempo TV, Net TV, CNN TV, Muhammadiyah TV, Merahputih TV, Badar TV, and Persada TV.
    [Show full text]
  • Who Owns the Broadcasting Television Network Business in Indonesia?
    Network Intelligence Studies Volume VI, Issue 11 (1/2018) Rendra WIDYATAMA Károly Ihrig Doctoral School of Management and Business University of Debrecen, Hungary Communication Department University of Ahmad Dahlan, Indonesia Case WHO OWNS THE BROADCASTING Study TELEVISION NETWORK BUSINESS IN INDONESIA? Keywords Regulation, Parent TV Station, Private TV station, Business orientation, TV broadcasting network JEL Classification D22; L21; L51; L82 Abstract Broadcasting TV occupies a significant position in the community. Therefore, all the countries in the world give attention to TV broadcasting business. In Indonesia, the government requires TV stations to broadcast locally, except through networking. In this state, there are 763 private TV companies broadcasting free to air. Of these, some companies have many TV stations and build various broadcasting networks. In this article, the author reveals the substantial TV stations that control the market, based on literature studies. From the data analysis, there are 14 substantial free to network broadcast private TV broadcasters but owns by eight companies; these include the MNC Group, EMTEK, Viva Media Asia, CTCorp, Media Indonesia, Rajawali Corpora, and Indigo Multimedia. All TV stations are from Jakarta, which broadcasts in 22 to 32 Indonesian provinces. 11 Network Intelligence Studies Volume VI, Issue 11 (1/2018) METHODOLOGY INTRODUCTION The author uses the Broadcasting Act 32 of 2002 on In modern society, TV occupies a significant broadcasting and the Government Decree 50 of 2005 position. All shareholders have an interest in this on the implementation of free to air private TV as a medium. Governments have an interest in TV parameter of substantial TV network. According to because it has political effects (Sakr, 2012), while the regulation, the government requires local TV business people have an interest because they can stations to broadcast locally, except through the benefit from the TV business (Baumann and broadcasting network.
    [Show full text]
  • Dr Ft'".P:Enkebn NAN Nusantana .Tv
    -' : STSTEM PRODUKST Dr Ft'".p:EnKEBn NAN NUsANTAna .tv - . -:- "-' : r. - : FABRIK. KELA PA $AWM PKS)' PASIR MAN.DOGE GL. t !*L U OLEH: ALFREN UTENOROFA {1 68130129) UNIVERSITAS MEDAN AREA ..':+ : FAKULTAS TEKNTK PRODI TEKNII< ryESTN MEDA}I{. ' 2019 UNIVERSITAS MEDAN AREA LAPORAN KERJA PRAKTEK SISTEM PRODUKSI DI PT. PERKEBUNAN NUSAI{TARA TV PABRTK KELAPA SAWTI (pKS) rASrR MANDOGE ASAEAN, SUMATERA UTARA OLEH: ALFREN MENDROTA (168130129) UNTTERSITAS MEDAN AREA FAKULTAS TEKNIK PROI}I TEKNIK MESIN MtrDAN 2019 UNIVERSITAS MEDAN AREA LEMBAR PEI\GESAHAN LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PENGENALAN ALAT DAN PENGOLAIIAN KELAPA SAWIT DI PT PERKEBTINAI{ NUSANTARA TV PABRIK KELAPA SAWIT (PKS) PASTR MANDOGE ASAIIAN, SUMATERA UTARA OLEH: ALFRE]Y IUENTDROFA l{PM:168130129 DIKETAHTII O[,E[I: f Pembimbing: Ir. H. MT UNIVERSITAS MEDAN AREA r:, t: . ... ,. t, ..i .r '. ::r r:: :.'.:t:i: tit:i!;,:: ..rl' .': i.l:, : : ..:,''.jf liit,i:iirli:lr1!ltita:.1'liia!,::i,rl',iili itlliri:r:i,lr;t1,:ri:::t',::? :ti:lii:llji,:;,]lr :i;li tiir:r:'il.,l:i. ii;' ,,,1,r,,;t.,.r '',j. '. i1: 1i;:.:.:r:rl.'1.1r,,1, .- l ,: i:11 :!:',,:,.rri':i.j r., _.1 , l: l :: 'r.u: "i ' 'l:t, : lt:::i i;,:', 1.,:i 'r,il-i ; ,.,1.:ir., r Ji',. :: . Lli\tr ILtf{ t}ir.X{; I,.S.\l I.1,\ I. tl'{}R.t\ }}R tla'l'f.l\ Iat;R.l..L L.\l}.\\{;.1\ Pf. \{; f.X,\ l-.,1 }- tl ..,tl' I}.t\ Pn5{;(}t,.il l t\ K I t..t p.,t S.{\t' t"l lll I)'t' Pr-ltl!l.lt{ },t\ \t iS.tVI'",\R.t I1 P.lBIuK Klrl.,{l'"d s,{\1'l'r' ipl\s] tr].tSlH \1,\\D{xil, .t5.il1,t\" 5{ 11 L'l.l.,it,\ [ 'l'.r.lt..t {}k"h : '['ang:l Xqr f *rna n I !*ttrrri,,ts ( i Liit li)Hi i1)itir, .l ,,1tnia i\1 il;rrcl;r I i-li i _ltii il-l .l{i I I'i 'l'Ih1{llr.
    [Show full text]
  • Daftar Pustaka
    DAFTAR PUSTAKA A.Referensi Buku Arifin, Anwar. Sistem Penyiaran Indonesia. Jakarta: Pustaka Indonesia untuk Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Persada Indonesia Y.A.I, 2012. Armando, Ade.Televisi Jakarta Di Atas Indonesia. Yogyakarta: Bentang, 2011. Djamal, Hidajanto, dan Andi Fachrudin. Dasar-Dasar Penyiaran, Sejarah, Organisasi, Operasional dan Regulasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011. Judhariksawan. Hukum Penyiaran. Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2010. M.A, Morissan. Manajemen Media Penyiaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008. Marzuki, Mahmud, Peter. Penelitian Hukum, Edisi Pertama, Cetakan ke-2. Jakarta: Kencana Prenada Media, 2006. Masduki. Regulasi Penyiaran Dari Otoriter ke Liberal. Yogyakarta: LKis, 2007. McQuail, Dennis. Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Erlangga, 1987. Mufid, Muhammad. Komunikasi dan Regulasi Penyiaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2005. Mulgan, Geoff. Politik dalam Sebuah Era Anti-Politik, Jakarta: Yayasan untuk Indonesia. 1993. Nugroho, Y., Siregar, MF., Laksimi, S. (2012). Memetakan Kebijakan Media di Indonesia (Edisi Bahasa Indonesia). Laporan. Bermedia, Memberdayakan Masyarakat: Memahami kebijakan dan tatakelola media di Indonesia melalui kacamata hak warga negara. Kerjasama riset antara Centre for Innovation Policy and Governance dan HIVOS Kantor Regional Asia Tenggara, didanai oleh Ford Fondation. Jakarta: CIPG dan HIVOS. Putra, Fadillah. Partai Politik dan Kebijakan Publik, Yogyakarta: Averroes Press- Pustaka Pelajar, 2003. Rachbini, J, Didik. Ekonomi Politik, Paradigma dan Teori Pilihan Publik, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002. Rianto, Puji dkk. Kepemilikan dan Intervensi Siaran. Yogyakarta: Pemantau Regulasi dan Regulator Media, 2014. 118 Rivers L. William. Media Massa dan Masyarakat Modern Jakarta: Prenada Media, 2004. Rodman, George. Mass Media In a Changing World. United States: The McGraw-Hill, 2006. Siregar, Effendi, Amir. Mengawal Demokratisasi Media: Menolak Konsentrasi, Membangun Keberagaman.
    [Show full text]
  • Bab 2 Industri Dan Regulasi Penyiaran Di Indonesia
    BAB 2 INDUSTRI DAN REGULASI PENYIARAN DI INDONESIA 2.1. Lembaga Penyiaran di Indonesia Dalam kehidupan sehari-hari, istilah lembaga penyiaran seringkali dianggap sama artinya dengan istilah stasiun penyiaran. Menurut Peraturan Menkominfo No 43 Tahun 2009, yang ditetapkan 19 Oktober 2009, lembaga penyiaran adalah penyelenggara penyiaran, baik Lembaga Penyiaran Publik, Lembaga Penyiaran Swasta, Lembaga Penyiaran Komunitas, maupun Lembaga Penyiaran Berlangganan yang dalam melaksanakan tugas, fungsi dan tanggungjawabnya berpedoman pada peraturan perundangan yang berlaku. Jika ditafsirkan, lembaga penyiaran adalah salah satu elemen dalam dunia atau sistem penyiaran. Dengan demikian walau lembaga penyiaran bisa dilihat sebagai segala kegiatan yang berhubungan dengan pemancarluasan siaran saja, namun secara implisit ia merupakan keseluruhan yang utuh dari lembaga-lembaga penyiaran (sebagai lembaga yang memiliki para pendiri, tujuan pendiriannya/visi dan misi, pengelola, perlengkapan fisik), dengan kegiatan operasional dalam menjalankan tujuan-tujuan penyiaran, serta tatanan nilai, dan peraturan dengan perangkat-perangkat regulatornya. Sedangkan stasiun penyiaran adalah tempat di mana program acara diproduksi/diolah untuk dipancarluaskan melalui sarana pemancaran dan/atau sarana transmisi di darat, laut atau antariksa dengan menggunakan spektrum frekuensi radio melalui udara, kabel, dan/atau media lainnya untuk dapat diterima secara serentak dan bersamaan oleh masyarakat dengan perangkat penerima siaran. Sedangkan penyiaran adalah kegiatan pemancarluasan
    [Show full text]
  • Pt Mahaka Media Tbk. Dan Entitas Anak
    DAFTAR ISI 06 PROFIL PERSEROAN CORPORATE PROFILE Visi Misi & Filosofi 8 Vision Mission & Philosophy Sekilas Mahaka Media 10 Mahaka Media at a Glance Jejak Langkah Perseroan 14 Corporate Milestone Bidang Usaha 18 Line of Business Struktur Organisasi 20 Organization Structure Diagram Mahaka Media & Entitas Anak 2015 22 Mahaka Media Chart & Subsidiaries 2015 Struktur Kepemilikan Saham 24 06 Share Ownership Structure Kronologis Pencatatan Saham 25 Share Listing Chronology Kapitalisasi Pasar 25 Market Capitalization Komposisi Pemegang Saham 26 Shareholder Composition Informasi Harga Saham Dalam 2 (Dua) Tahun Terakhir 27 Stock Price Information The Last 2 (Two)Years Harga Saham 27 Quaterly Stock Price Ikhtisar Keuangan 28 Financial Highlights 2011-2015 34128 34 LAPORAN MANAJEMEN MANAGEMENT REPORT Sambutan Komisaris Utama 36 Foreword from The President Commissioner Dewan Komisaris 40 Board of Commissioners Laporan Direktur Utama 44 Report from The President Director Dewan Direksi 50 Board of The Directors 64 Kode Etik 54 Code of Ethics 1 Sumber Daya Manusia 58 Human Resources Data Karyawan 59 Employees Data Penghargaan & Sertfikasi 61 Award & Certification 64 TINJAUAN OPERASIONAL OPERATING REVIEW Prospek Usaha 2016 66 Business Prospect 2016 ii Mahaka Media Annual Report 2015 TABLE OF CONTENTS KINERJA 2015 72 2015 PERFORMANCE PT Republika Media Mandiri (Harian Republika) 76 PT Pustaka Abdi Bangsa (Republika Penerbit) 80 PT Republika Media Visual (RMV) 86 PT Avabanindo Perkasa (Mahaka Advertising) 92 PT Media Golfindo (Golf Digest) 96 PT Metromakmur
    [Show full text]
  • Download Article (PDF)
    Advances in Social Science, Education and Humanities Research, volume 136 2nd International Conference on Social and Political Development (ICOSOP 2017) The Power of the Screen: Releasing Oneself from the Influence of Capital Owners Puji Santoso Muhammadiyah Sumatera Utara University (UMSU) Email: [email protected] Abstract— Indonesia’s Media has long played a pivotal role in every changing. The world’s dependence on political, economic, and cultural changes leads the media playing an active role in the change order. It is not uncommon that the media has always been considered as an effective means to control changes or the process of social transformation. In the current era of reformation, the press, especially television industry has been experiencing rapid development. This is triggered by the opportunities opened for capital owners to invest their money into media business of television. Furthermore, the entrepreneurs or the capital owners capitalize the benefits by establishing several media subsidiaries. They try to seize the freely opened opportunity to create journalistic works. The law stipulates that press freedom is a form of popular sovereignty based on the principles of democracy, justice, and legal sovereignty. The mandate of this law indicates that press freedom should reflect people’s sovereignty. The sovereign people are the people in power and have the power to potentially develop their life-force as much as possible. At present, Indonesia has over 15 national television stations, 12 of which are networked televisions, and no less than 250 local television stations. This number is projected to be increasing based on data on the number of lined up permit applicants registered at the Ministry of Communications and Information office (Kemenkominfo) or at the Indonesian Broadcasting Commission (KPI) office both at the central and regional levels.
    [Show full text]
  • Olygopoli, Kepemilikan Media Dan Kebijakan Negara
    OLYGOPOLI, KEPEMILIKAN MEDIA DAN KEBIJAKAN NEGARA Oleh: Arsam Dosen Tetap STAIN Purwokerto Abstrak Salah satu dari ciri ciri persaingan pasar oligopoly adalah hanya ada beberapa pengusaha yang membuat barang atau jasa yang pada dasarnya hampir sama, kemudian para pengusaha yang hanya sedikit itu sangat tergantung antara satu dengan yang lain jika yang satu terlalu maju, yang lain akan tergeser. Inilah yang terjadi di Indonesia dimana media massa hanya dikuasai oleh empat kelompok besar yaitui PT. Bimantara Citra Tbk, Kompas Gramedia Group, Media Group dan Jawa Pos Group, sehingga pemerintah Indonesia mengambil keputusan dengan membuat peraturan berkaitan dengan kepemilikan media, yakni pemerintah membatasi kepemilikan media serta membatasi kepemilikannya terhadap media massa, agar media tidak dikuasai oleh segelintir orang saja. Sejak era Reformasi meluncur di Indonesia, media bermunculan secara amat tinggi. Namun demikian, media massa tetap dikuasai oleh segelintir orang saja seperti PT. Bimantara Citra Tbk, Kompas Gramedia Group, Media Group dan Jawa Pos Group. Kata Kunci : Kepemilikan, Oligopoly, dan Negara A. Pendahuluan. Kepemilikan media massa di Indonesia cendrung kerah pada praktik oligopoly dan monopoli. Salah satu indikasi bahwa praktik oligopoly dan monopoli terhadap media massa di Indonesia dapat dilihat dari kepemilikan media yang hanya dimiliki oleh mereka yang memiliki banyak modal dan dikuasai oleh segelintir orang, serta mereka yang memiliki media lebih dari satu atau dua keatas. AT-TABSYIR, Jurnal Komunikasi Penyiaran Islam 149 Arsam Indikasi lainnya adalah bahwa dengan munculnya satu surat kabar yang kuat di suatu kota, kemudian surat kabar tersebut menerbitkan lagi surat kabar-surat kabar lainnya dikota yang sama, baik harian maupun mingguan. Kasus seperti ini terjadi misalnya di Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan dan Ujung pandang.
    [Show full text]
  • Rethinking National Identity in an Age of Commercial Islam: the Television Industry, Religious Soap Operas, and Indonesian Youth
    Rethinking National Identity in an Age of Commercial Islam: The Television Industry, Religious Soap Operas, and Indonesian Youth by Inaya Rakhmani, S.Sos (UI), MA (UvA) This thesis is presented for the degree of Doctor of Philosophy at Murdoch University 2013 I declare that this thesis is my own account of my research and contains as its main content work which has not previously been submitted for a degree at any tertiary institution. ………………………………………….. Inaya Rakhmani ii ABSTRACT This thesis is about what it means to be Indonesian in an age of commercial Islam. It set out to understand the growing trend of “Islamisation” in Indonesian television after the end of the authoritarian New Order regime (1962 to 1998), which coincided with the rise of Islamic commodification in other sectors (Fealy, 2008). To achieve this, the thesis looks at the institutional practices, Islamic representation, and the reception of the most-watched television format with an Islamic theme, sinetron religi (religious drama). Studies on Indonesian television so far have focused on its structure, construct, and audience as separate entities (e.g. Sen & Hill, 2000; Kitley, 2000; Ida, 2006; Barkin, 2004; Loven, 2008). This thesis is the first research on Indonesian television that understands the institutional frameworks, identity constructs, and its reception as a whole. As the industry’s livelihood is determined by advertising revenue that relies on audience ratings, it is in the interest of the television stations to broadcast Islamic symbols that are acceptable to the general, “national” viewers. This study takes a look into the tension between Islamic ideologies and commercial interest in the practices that surround sinetron religi.
    [Show full text]
  • Master Thesis
    Master Thesis Kungliga Tekniska Högskolan Media Management Master Program Utilization of New Media by Traditional Media Companies in Indonesian Media Industry Charlie Tjokrodinata Degree project in: Media Management i Supervisor: Dr Christopher Rosenqvist - SSE ii Abstract – English The rise of social media represents a new challenge to the traditional media industry. Some traditional media companies either shy away on the idea of utilizing social media to enhance their services, but many others actually embrace this as an opportunity to reposition themselves within the industry. This study tries to figure out the extent of the proliferation of social media by the traditional players. The research approach focused on case study methodology through quantitative and qualitative methods. Record analysis of social media utilization by the traditional media companies represented the quantitative method. As many as 483 media companies from radio, television and printed media companies were sampled, they are companies under twelve national media conglomerates and one largest independent media group in Indonesia. Availability and a few simple statistics of web sites and three most popular social media platforms were recorded. The interviews with three different media companies and observations represented the qualitative method. The purpose is to understand the background motives of the social media utilization. The study reveals that utilization of web sites and social media platforms by the traditional media companies is quite extensive. The result revealed that 72% media companies have a web site, and more than 90% have Facebook accounts. Twitter, while not as popular as Facebook, still has as much as 73.6% of sampled media companies joining the platform.
    [Show full text]
  • Analisis Elemen Ekuitas Merek Rcti Dalam Persaingan Industri Televisi Swasta Di Indonesia: Studi Kasus Pada Empat Perguruan Tinggi Swasta Terkemuka Di Jakarta
    ANALISIS ELEMEN EKUITAS MEREK RCTI DALAM PERSAINGAN INDUSTRI TELEVISI SWASTA DI INDONESIA: STUDI KASUS PADA EMPAT PERGURUAN TINGGI SWASTA TERKEMUKA DI JAKARTA Masruroh1; Awin Indranto2 ABSTRACT Article measured the element of RCTI brand equity consisting of brand awareness, brand association that formed brand image, perceived quality, and brand loyalty. The used research method was descriptive, this research desribe 400 student perception from four private universities in Jakarta on the RCTI brand equity in last 2005. The used sampling method was probability sampling using proportionate stratified random sampling technique. The brand awarness research result shows that RCTI brand is in the first level on top of mind level with 50,25% of the respondent. For the brand association, there are three associations that formed brand image of RCTI, which are RCTI Oke, Indonesian Idol, and Seputar Indonesia. Keywords: brand equity, competition, television industry ABSTRAK Artikel mengukur elemen ekuitas merek RCTI yang terdiri dari brand awareness (kesadaran merek), brand association (asosiasi merek) yang membentuk brand image (citra merek), perceived quality (persepsi kualitas), dan brand loyalty (loyalitas merek). Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif, yaitu menguraikan persepsi 400 mahasiswa di 4 universitas swasta terkemuka di Jakarta terhadap ekuitas merek RCTI pada akhir tahun 2005. Metode sampling yang digunakan adalah probability sampling dengan teknik proportionate stratified random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa merek RCTI berada pada urutan pertama di tingkat top of mind dengan 50,25% responden. Untuk brand association terdapat tiga asosiasi yang membentuk brand image RCTI, yaitu asosiasi RCTI Oke, Indonesian Idol, dan Seputar Indonesia. Kata kunci: ekuitas merk, persaingan, industri televisi 1, 2 Fakultas Ekonomi, Universitas Jayabaya, Jl.
    [Show full text]