Quick viewing(Text Mode)

YEFHY ARDIYANTI-FDK.Pdf

YEFHY ARDIYANTI-FDK.Pdf

ABSTRAK

Yefhy Ardiyanti 105051102033 Analisis Deskriptif Produksi Program Warta Pemilu di TVRI Komunikasi massa sangat penting perannya di zaman moderen yang syarat dengan informasi seperti sekarang ini. Media yang terdapat dalam komunikasi massa adalah media cetak dan media elektronik. Televisi yang termasuk dalam media elektronik, kini mendominasi perkembangan media saat ini. Begitu besar peranan televisi dalam perkembangan zaman saat ini, membuat peneliti tertarik untuk mengkaji salah satu tayangan televisi yakni Program Warta Pemilu di TVRI. Menggunakan analisis deskriptif dalam pengolahan data yang diperoleh diharapkan pula menjawab perumusan masalah yang ada. Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan sebuah masalah dalam penelitian ini diantaranya : a. Bagaimana Pelaksanaan Pra Produksi Program Warta Pemilu di TVRI?, b. Bagaimana Pelaksanaan Proses Produksi Program Warta Pemilu di TVRI?, c. Bagaimana Pelaksanaan Pasca Produksi Program Warta Pemilu di TVRI?. Penelitian ini dibatasi pada proses pra produksi program pemberitaan Warta Pemilu di TVRI dan proses produksi pada program Warta Pemilu menggambarkan tiga tahapan produksi yang umum diterapkan pada program pemberitaan lainnya di stasiun TV ini. Pra produksi yakni menghimpun dan menyeleksi berita serta menentukan tim yang bertugas. Produksi, yakni menyiapkan materi, sarana biaya, organisasi pelaksana, dan pelaksanaan produksi yang dimulai menerjemahkan lalu membuat naskah, dubbing , lalu proses editting. Sedangkan pasca produksi dimulai dengan proses editing offline, editting online, dan mixing atau pengecekan antara gambar, naskah, dan suara sudah sesuai atau belum. Serta rapat evaluasi yang juga menjadi bagian dalm proses pasca produksi. Jenis penelitian yang dilakukan penulis adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah suatu teknik pengumpulan data dengan menggumpulkan data-data atau informasi yang telah diamati sesuai dengan fakta. Metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah analisis deskriptif. Metode deskriptif bertujuan melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara fakta dan cermat. Program berita adalah sebuah acara yang memberikan informasi mengenai suatu peristiwa yang aktual, akurat, dan penting bagi masyarakat. Menurut Fred Wibowo, untuk menciptakan sebuah program atau siaran, baik itu berita, drama, maupun non drama diperlukan suatu proses produksi yang meliputi beberapa tahapan, yaitu: pra-produksi, produksi, dan pasca-produksi. Dalam setiap program acara penting adanya tahapan khususnya program Warta Pemilu. Tahap pra produksi dalam Warta Pemilu, mempersiapkan segala keperluan crew yang bertugas dilapangan. Tahap produksi Warta Pemilu, mempersiapkan perlengkapan siaran di studio karena Warta Pemilu disiarkan secara langsung. Tahap pasca produksi Warta Pemilu, seharusnya melakukan rapat evaluasi guna membahas tayang yang telah disiarkan agar tidak menimbulkan konflik dikemudian hari. Karena tipe berita yang sangat sensitif yaitu membahas tetang perhelatan demokrasi.

1

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahiim

Alhamdulillah wa syukurillah, penulis haturkan kehadirat Allah SWT Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang, Yang Maha Mencerahkan kalbu Manusia, Yang memberikan jalan lurus jalan orang-orang yang beriman. Sholawat dan salam semoga selalu tercurah untuk Rasulullah SAW, yang melalui ajarannya muncul manusia-manusia langka pilihan yang menjadi actor kisah-kisah teladan penguat jiwa. Dengan terselesaikannya skripsi ini adalah atas usaha dan upaya yang telah penulis lakukan serta bantuan yang sangat berharga dari berbagai pihak. Di tengah kesibukannya, mereka menyempatkan waktu luang untuk berbagi informasi dan motivasi agar penulis mampu mewujudkan skripsi ini. Maka dengan niat suci dan ketulusan hati, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua orang-orang yang dihormati, sekaligus dicintai, atas segala bantuannya terutama kepada: 1. Bapak Dr. H. Arief Subhan, MA. Sebagai Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah , Bapak Drs. Wahidin Saputra, MA. Sebagai Pembantu Dekan Bidang Akademik, Bapak Drs. H. Mahmud Jalal, MA. Sebagai Pembantu Dekan Bidang Administrasi umum. Bapak Drs. Studi Rizal LK, MA. Sebagai Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan. 2. Bapak Drs. Wahidin Saputra, MA sebagai Dosen Pembimbing Teknik Skripsi yang telah memberikan arahan kepada penulis hingga skripsi ini selesai. 3. Bapak Dra. Suhaimi M.Si, selaku Ketua Konsentrasi Jurnalistik dan Ibu Rubiyanah, MA selaku Sekretaris Konsentrasi Jurnalistik. Terima kasih atas nasihat dan arahannya selama ini. 4. Bapak dan Ibu Dosen Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membimbing dan memberi bekal ilmu kepada penulis

2

selama perkuliahan. Semoga Allah SWT membalas seluruh jasa dan amal kebaikan Bapak dan Ibu. 5. Terima kasih kepada Seluruh Redaksi Pemberitaan LPP TVRI. Bapak Drs. Bambang Siswanto, Bapak Yosrizal , Bapak Doddy Permadi, Bapak

Bambang Ekosroyo, Ibu Anny, Mas Ansy Lema , Mba Fani, Mas Haris dan segenap kerabat kerja Warta Pemilu. 6. Yang tercinta dan terkasih Ayahanda Apendi dan Ibunda Suryati yang selalu mengurus, mendidik dan membantu saya baik materi maupun spiritual, sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 7. Sahabat BATIK’05 antara lain; Alfan, Angga, Aris, Arifin, Emi, Feby, Fikka, Haia, Irma, Ihsan, Nisa, Tedy, Ummu, Zulfah, dll. Terima Kasih untuk empat tahun yang menghasilkan sebuah kebersamaan yang sangat berarti dan bernilai indah. 8. Sahabat seperjuangan Konsentrasi Jurnalistik angkatan 2005 khususnya; Ayya dan Eci. Serta seluruh keluaraga besar Konsentrasi Jurnalistik. 9. Dan untuk teman-teman SMA yang sudah memberikan support antara lain; Gatot, Ria, Lisna, Anne, Randi, Agus, dll. Untuk kalian Semua semoga sukses selalu. Untuk yang masuk UIN, jangan lama-lama di UIN.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna baik bentuk, isi maupun teknik penyajiannya, oleh sebab itu kritikan yang bersifat membangun dari berbagai pihak penulis terima dengan tangan terbuka serta sangat diharapkan. Akhir kata,segala kebaikan hanyalah milik Allah SWT semata, Allah pemilik segala kesempurnaan ilmu dan pengetahuan, semoga amal baik semua pihak akan mendapatkan balasan yang stimpal dan semoga kehadiran skripsi ini bermanfaat dan memenuhi sesuai sasarannya. Jakarta, Desember 2009

Penulis

3

DAFTAR ISI

ABSTRAK...... i

KATA PENGANTAR...... ii

DAFTAR ISI...... iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah...... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah………………….….………...……...5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian...... 5

D. Metodelogi Penelitian...... 6

E. Tinjauan Pustaka...... 8

F. Sistematika Penulisan...... 8

BAB II TINJAUAN TEORI

A. Analisis Deskriptif………………………………………...……………..10

B. Televisi…………………………………………...………………..……..12

a. Pengertian Televisi………………………………………………..….12

b. Sejarah Televisi…………………………………………...…...... …..13

4

c. Perkembangan Televisi…………………………………………..…..14

C. Warta………………………………………………..………….………...16

a. Pengertian Warta…………………………………………..…….…...17

b. Unsur-unsur Warta ……………………………………………….….18

D. Program Siaran Televisi………………………………………………….19

E. Produksi Program Televisi……………………………………...……...... 21

a. Pra Produksi………………………………...………………………..27

b. Produksi…………………………………...…………………………28

c. Pasca Produksi……………………………………...………………..29

BAB III GAMBARAN UMUM TVRI DAN PROGRAM WARTA PEMILU

A. Televisi Republik (TVRI)...... 27

a. Sejarah Perkembangan TVRI...... 27

b. TVRI di Era Reformasi...... 29

c. TVRI Dewasa ini...... 35

B. Visi dan Misi TVRI……………………...……………………………….47

C. Program Warta Pemilu...... 48

BAB IV PRODUKSI PROGRAM WARTA PEMILU DI TELEVISI

REPUBLIK INDONESIA (TVRI)

A. Pelaksanaan Produksi Program Warta Pemilu……………………...…....51

5

B. Pra Produksi………………………………………..…………….………55

C. Produksi……………………………………….…………….….………..57

D. Pasca Produksi………………………………………….………….…….59

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan……..………………………….…………………………….62

B. Saran………………………..…………...…………...……………….…..63

DAFTAR PUSTAKA………….….…………………………………………..64

LAMPIRAN…………………….….………………………………………….66

6

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Komunikasi massa sangat penting perannya di zaman moderen yang syarat dengan informasi seperti sekarang ini. Komunikasi massa menyiarkan informasi, gagasan, dan sikap kepada komunikan yang beragam dalam jumlah yang banyak menggunakan media.1 Media yang terdapat dalam komunikasi massa adalah media cetak dan media elektronik. Media cetak diantaranya koran, buku, tabloid, dan majalah.

Sedangkan, media elektronik diantaranya radio, televisi, dan internet.

Media massa, atau dalam hal ini disebut pula media jurnalistik, merupakan alat bantu utama dalam proses komunikasi massa. Sebab komunikasi massa sendiri secara sederhana berarti kegiatan komunikasi yang menggunakan media. Jika dibandingkan dengan komunikasi lainnya komunikasi intrapersonal dan komunikasi komunikasi interpersonal – komunikasi massa memiliki beberapa ciri penting.

Karakteristika media massa. Pertama, komunikasi massa berlangsung satu arah.

Ketika anda melakukan ceramah keagamaan lewat pesawat televisi, Anda tidak akan mengetahui respon pemirsa secara langsung. Kedua, komunikasinya bersifat melembaga. Sifat kelembagaan komunikator dalam proses komunikasi massa disebabkan oleh karena melembaganya media yang digunakan dalam menyampaikan pesan-pesan komunikasinya. Ketiga, pesan-pesan yang disampaikan bersifat umum.

Dikatakan umum karena memang ditujukan kepada umum serta mengenai persoalan- persoalan yang bersifat umum pula. Keempat, media yang digunakannya menimbulkan

1 Prof. Onong Uchjana Effendy, M.A, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, 2003, : PT Citra Aditya Bakti. h 80 7

keserempakan. Audien dapat menikmati pesan yang disebarluaskan lewat media massa secara serempak, tanpa harus menunnggu waktu secara bergiliran. Kelima, komunikasinya bersifat heterogen. Penentuan segmen pembaca atau pendengar dilakukan hanya untuk memeperkecil perbedaan-perbedaan yang melekat pada audien.2

Televisi yang termasuk dalam media elektronik, kini mendominasi perkembangan media saat ini. Keberadaan televisi saat ini bukan hanya sebagai media penyampai informasi saja, melainkan telah menjadi media yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat.

Memiliki sifat audio visual itulah, televisi dapat menarik minat masyarakat untuk membeli serta memiliki televisi.

Televisi telah menjawab seruan negara Indonesia tidak hanya menjadi sarana untuk memenuhi kebutuhan komunikasi tetapi juga sebagai faktor pemersatu dengan potensi untuk memberi penerangan, hiburan, melayani serta mendidik masyarakat.3

Sifat audio visual televisi, secara cepat mampu menghipnotis khalayak atau pemirsa yang melihatnya. Tanpa kita sadari televisi dapat mempengaruhi sikap dan perilaku kita. Dengan membuat kita mampu duduk bejam-jam untuk menikmati acara- acara yang di sajikan oleh televisi, hal ini yang membuat kita dapat begitu mudah terhipnotis.

Televisi yang merupakan medium komunikasi massa produk revolusi elektronik di abad dua puluh ini.4 Berorientasi kepada komersial untuk menyajikan materi yang memang sesuai dengan kepentingan publik. Namun, prinsip pluralisme ini yang diingkari oleh sistem pertelevisian Indonesia. Orientasi utama dari sistem pertelevisian Indonesia

2 Drs. Asep Saeful Muhtadi, M.A, Jurnalistik Pendekatan Teori & Praktik, 1999, Jakarta : PT Logos wacana Ilmu. h 73-76 3 20 Tahun Televisi Republik Indonesia, Dokumentasi Perpustakaan TVRI. h 27 4 Ibid, h 181 8

bukanlah kepentingan publik, melainkan kepentingan komersil. 5 Padahal, televisi sebagai media elektronik memiliki sebuah fungsi sosial. Fungsi sosial yang di maksud di sini adalah televisi bertindak sebagai mediator. Bentuk fungsi sosial sebagai mediator ini tercermin dalam tayangan program yang dihadirkan televisi.6 Dengan menghadirkan

tayangan-tayangan yang sarat dengan informasi, hiburan, serta pendidikan, disitulah fungsi sosial komunikasi massa berperan.

Karakter lain yang merupakan keunggulan televisi, seperti televisi mampu memberi penekanan secara efektif terhadap pesan atau maksud yang dituju dengan meng-close-up objeknya, atau memberi pemusatan pandangan.7 Tidak mengherankan bila televisi memiliki daya tarik yang luar biasa apabila sajian program dapat menyesuaikan dengan karakter televisi dan manusia yang terpengaruh oleh televisi.8

Pemilu merupakan ajang memperebut kekuasaan politik oleh partai politik secara sah.9 Kekayaan ragam ideologi politik yang tumbuh kembang di negeri ini10, tak ubahnya merubah ideologi partai politik yang menjadikan pemilu sebagai ajang mendapatkan kursi dan jabatan di lembaga pemerintahan.

Sehingga, Fenomena pemilu saat ini sangat berbeda dengan pemilu sebelumnya.

Banyaknya partai-partai baru yang bermunculan itulah yang membuat pemilu 2009 berbeda dengan pemilu sebelumnya. Sosialisasi pengenalan partai pun gencar dilakukan. Bukan hanya itu, peraturan mencoblos pun kini di ganti dengan

5 Direktorat Publikasi Pemerintah Badan Informasi dan Komunikasi Nasional, Sistem Komunikasi Indonesia : Suatu Bunga Rampai. h 66 6 R. Ika Budi Rahmayanti, Skripsi “Analisis Proses Produksi Program Berita Siang Televisi Republik Indonesia (TVRI) Pukul 13.00 WIB, 2006, Jakarta : Universitas Satya Negara Indonesia (USNI), h 5. 7 Fred Wibowo, Dasar-dasar Produksi Program Televisi, 1997, Jakarta : Grasindo, h 3 8 Ibid. h 2 9 Fadillah Putra, Partai politik dan Kebijakan Publik, 2004, Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset, h 10 10 Ibid. h 14 9

mencontereng sesuai dengan ketetapan perundang-undangan pemerintah. Untuk itu, media sebagai penyampai informasi memiliki peranan penting dalam pengenalan partai baru serta sosialisasi mengenai peraturan baru dalam pemilu 2009 ini.

Untuk itu, banyak media yang berlomba-lomba dalam memperoleh perhatian khalayak dengan membuat program-program khusus yang membahas tentang pemilu

2009. Warta pemilu merupakan program khusus TVRI yang menayangkan berita-berita yang difokuskan mengangkat berita seputar pemilu 2009. Dengan durasi setengah jam itu, warta pemilu memanjakan para pemirsanya yang memiliki perhatian besar pada sistem pemerintahan di negerinya.

Untuk itu, penulis ingin melakukan penelitian terhadap proses produksi program warta pemilu di TVRI. Penulis melakukan penelitian ini di karenakan warta pemilu merupakan tayangan pemilu yang ditayangkan bukan lagi oleh lembaga pemerintahan melainkan telah berganti dengan lembaga penyiaran publik yaitu TVRI.

Oleh karena itu, penulis ingin meneliti secara lebih mendalam sebuah produksi program pemilu dari segi produksi programnya sehingga judul penelitian ini diberi judul

:

“Analisis Deskriptif Produksi Program Warta Pemilu di TVRI”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Untuk mempermudah penelitian, dalam hal ini penulis membatasi masalah pada produksi program warta pemilu di TVRI yang dikhususkan pada tanggal 26 April 2009 s/d

10 Mei 2009.

10

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas penulis memberikan rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :

a. Bagaimana Pelaksanaan Pra Produksi Program Warta Pemilu di TVRI?

b. Bagaimana Pelaksanaan Proses Produksi Program Warta Pemilu di TVRI?

c. Bagaimana Pelaksanaan Pasca Produksi Program Warta Pemilu di TVRI?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan proses Produksi Program Warta

Pemilu di TVRI.

b. Untuk mengetahui pesan / tema pemilu apa saja yang diangkat oleh Program

Warta Pemilu di TVRI.

2. Manfaat Penelitian

a. Akademis

Selain untuk mendapatkan gelar S1, Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya kajian ilmu komunikasi, khususnya ilmu jurnalistik mengenai hal-hal yang berkaitan pelaksanaan proses produksi.

b. Praktis

Manfaat praktis dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses penyajian

Warta Pemilu secara menyeluruh.

D. Metodologi Penelitian

11

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan penulis adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah suatu teknik pengumpulan data dengan menggumpulkan data-data atau informasi yang telah diamati sesuai dengan fakta.

2. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah analisis deskriptif. Metode deskriptif bertujuan melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara fakta dan cermat.11

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah a. Observasi, yakni teknik pengumpulan data dengan mendatangi langsung tempat

penelitian. Observasi dapat disebut juga penelitian langsung ke lapangan.

Observasi atau pengamatan merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang

sering digunakan untuk jenis penelitian kualitatif.12 Peneliti melakukan observasi

selama 2 bulan dari tanggal 1 Mei 2009 sampai dengan tanggal 19 Juni 2009. b. Wawancara, yakni teknik pengumpulan data dengan mendatangi pihak-pihak

yang berhubungan dengan penelitian yang dijadikan informasi. Peneliti

melakukan wawancara dengan Bapak Yoserizal Ananda karena beliau merupakan

Produser Program Warta Pemilu, Bapak Bambang Siswanto selaku Manager

Produksi Pemberitaan, kemudian, dengan Bapak Dodi Permadi selaku editor

Program.

11 Drs. Jalaluddin Rakhmat, M.SC, Metode Penelitian Komunikasi: dilengkapi contoh analisis statistik, Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2005. h 22 12 M. Antonious Birowo, Metode penelitian Komunikasi : Teori dan Aplikasi, Yogyakarta : Gitanyali, 2004. h 186 12

c. Dokumentasi, yakni teknik pengumpulan data dengan mempelajari bahan-bahan

tertulis dan buku-buku yang berhubungan dengan penelitian ini. Dokumentasi

yang digunakan peneliti adalah berbentuk dokumen publik dan dokumen privat.

Dokumen publik yang peneliti lakukan yaitu berupa dokumentasi gambar atau

foto. Sedangkan, dokumen privat yang peneliti lakukah adalah dengan mencari

data tambahan yang berbentuk bahan bacaan yang peneliti peroleh dari

perpustakaan TVRI sendiri.

4. Analisis Data

Analisis yang digunakan penulis adalah analisis deskriptif. Dimana setelah semua data yang telah terkumpul dilakukannya analisis data dengan menggunakan teknik analisis deskriptif. Dengan cara mendeskripsikan data yang telah diperoleh dari hasil wawancara serta observasi lapangan.

5. Tempat Penelitian

Tempat penelitian penulis di Lembaga Penyiaran Publik (LPP) Televisi Republik

Indonesia (TVRI) Jl. Gerbang Pemuda Senayan Jakarta 10270. Tepatnya di bagian pemberitaan Lembaga Penyiaran Publik (LPP) TVRI.

6. Subjek dan Objek Penelitian

Yang menjadi subjek penelitian adalah stasiun TVRI. Sedangkan yang menjadi objek penelitiannya adalah program Warta Pemilu. Sumber data adalah mereka yang memberikan informasi mengenai objek penelitian.

E. Tinjauan Pustaka

13

Banyaknya skripsi yang membahas mengenai analisis deskriptif produksi program membuat penulis berkeinginan memperkaya pengetahuan yang dikhususkan membahas proses produksi.

Setelah penulis melakukan tinjaunan ke perpustakaan UIN Jakarta. Penulis menemukan sebuah skripsi yang membahas mengenai analisis produksi milik Yofi

Andres, mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) lulusan 2008, yang melakukan penelitian tentang Analisis Produksi Program Drama Komedi Situasi (Sitkom) “OB” Office

Boy di RCTI.

Adapun perbedaan yang dapat dilihat antara penelitian milik penulis dengan milik

Yofi Andres yaitu dari objek penelitiannya. Penulis melakukan penelitian dengan objek sebuah program Infotainment dengan memfokuskan pada Warta Pemilu di TVRI.

Sedangkan, penelitian milik Yofi Andres melakukan penelitian dengan objek Drama

Komedi dengan memfokuskan pada Drama Komedi Situasi (Sitkom) “OB” Office Boy di

RCTI.

G. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah mendapatkan gambaran atau pun penjelasan yang teratur dan terarah, peneliti membagi menjadi 4 bab dengan urutan sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan

Menguraikan latar belakang masalah, penbatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodelogi penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan.

14

BAB II Tinjauan Teori Program Televisi

Pada bab ini penulis akan mencoba menguraikan teori-teori yang menjadi landasan dalam kerangka pemikiran dalam penelitian ini. Berisi tentang perkembangan televisi, desain program televisi, pelaksanaan program televisi, serta evaluasi program televisi.

BAB III Gambaran Umum TVRI dan Program Warta Pemilu

Pada bab ini penulis akan mencoba menguraikan Sejarah berdirinya TVRI latar belakang program Warta Pemilu, desain program Warta Pemilu, komponen penunjang produksi program Warta Pemilu, dan struktur organisasi perusahaan TVRI (lengkapnya kebijakan dan standar kelayakan penayangan program pemberitaan di TVRI).

BAB IV Produksi Program Warta Pemilu di Televisi Republik Indonesia (TVRI)

Pada bab ini memuat tentang pelaksanaan produksi program Warta Pemilu di

TVRI dari tahap pra produksi, produksi, dan pasca produksi.

BAB V Penutup

15

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Analisis Deskriptif

Analisis dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antara bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan.

Sedangkan, deskriptif artinya mengambarkan apa adanya.13 Bila disimpulkan analisis deskriptif adalah penggambaran dari suatu bagian yang saling berkaitan sehingga didapatkan suatu hasil akhir yang disebut dengan kesimpulan.

Analisis deskriptif merupakan salah satu bagian karakteristik penelitian kualitatif, hal ini dikemukakan oleh Lincoln dan Guba. Analisi deskriptif adalah untuk memberikan gambaran umum tentang data yang telah diperoleh.14

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang diarahkan untuk memberikan gejala- gejala, fakta-fakta, atau kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat, mengenai sifat- sifat populasi atau daerah tertentu. Dalam penelitian deskriptif cenderung tidak perlu mencari atau menerangkan saling hubungan dan menguji hipotesis.15

Penelitian deskriptif ditujukan untuk : (1) mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada, (2) mengidentifikasikan masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang berlaku, (3) membuat perbandingan atau evaluasi, (4)

13 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1998, Jakarta : Balai Pustaka. 14 Lexy J. Moleong, MA, Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. h 8 15 Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan : Teori - Aplikasi, 2007, Jakarta: PT. Bumi Aksara.

16

menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana keputusan pada waktu yang akan datang.16

“Menurut Travers, Tujuan utama dalam mengunakan metode ini adalah menggambarkan sifat suatu keadaan yang sementara berjalan pada saat penelitian dilakukan, dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu. Sedangkan menurut Gay, mendefinisikan metode penelitian deskriptif sebagai kegiatan yang meliputi pengumpulan data dalam rangka menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan yang menyangkut keadaan pada waktuyang sedang berjalan dari pokok suatu penelitian.” 17

Penelitian deskriptif mungkin lahir karena kebutuhan. Penelitian ini memerlukan kualifikasi yang memadai. Pertama, peneliti harus memiliki sifat yang reseptif. Ia harus mencari, bukan menguji. Kedua, ia harus memiliki kekuatan integratif, kekuatan untuk memadukan berbagai macam informasi yang diterimanya menjadi satu kesatuan penafsiran. 18

Ada beberapa cara untuk memperoleh informasi penelitian deskriptif : a. Melalui wawancara pribadi atau melalui survey surat menyurat. b. Melalui pengamatan. c. Menggunakan alat-alat atau instrument survei deskriptif.19

Penelitian deskriptif pun memiliki berbagai jenis-jenis penelitian, diantaranya : a. Studi Kasus : melakukan penelitian secara terinci tentang seseorang atau sesuatu

unit selama kurun waktu tertentu.

16 Jalaluddin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi: dilengkapi contoh analisis statistik, Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2005. h 25 17 Consuelo G. Sevilla, dkk, Pengantar Metode Penelitian, 1993, Jakarta : UI-Press. h 71 18 Jalaluddin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi: dilengkapi contoh analisis statistik, Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2005. h 25-26 19 Ibid, h 71-72 17

b. Survei : mengumpulkan data yang relatif besar jumlahnya. c. Penelitian Pengembangan : memperoleh informasi yang terpercaya yang biasanya

digunakan untuk menyelidiki pertumbuhan kejiwaan, pertumbuhan intelektual,

dan petumbuhan emosional anak-anak.

d. Penelitian Lanjutan : menyelidiki perkembangan lanjutan para subjek setelah

diberikan perlakuan tertentu atau setelah kondisi tertentu. e. Analisis Dokumen : melakukan pengumpulan informasi melalui pengujian arsip

dan dokumen. f. Analisis Kecenderungan : penelitian yang ingin mencari status yang akan datang. g. Penelitian Korelasi : penelitian yang dirancang untuk menentukan tingkat variable-

variabel yang berbeda dalam suatu populasi.20

B. Televisi

1. Pengertian Televisi

Televisi adalah sebuah alat penangkap siaran bergambar. Kata televisi berasal dari kata tele dan vision; yang mempunyai arti masing-masing jauh (tele) dan tampak

(vision). Jadi televisi berarti tampak atau dapat melihat dari jarak jauh. Penemuan televisi disejajarkan dengan penemuan roda, karena penemuan ini mampu mengubah peradaban dunia. Di Indonesia 'televisi' secara tidak formal disebut dengan TV, tivi, teve atau tipi.21

Televisi merupakan perkembangan medium berikutnya setelah radio yang diketemukan dengan karakternya yang spesifik yaitu audio visual. Peletak dasar utama teknologi pertelevisian tersebut adalah Paul Nipkow dari Jerman yang dilakukan pada

20 Ibid, h 73-87 21 http://id.wikipedia.org/wiki/Televisi, Selasa, 30 Juni 2009, 15.04 WIB

18

tahun 1884. Ia menemukan sebuah alat yang kemudian disebut Jantra Nipkow Sheibe.

Penemuan tersebut melahirkan electrische teleskop atau televisi elektris.

Televisi adalah media yang memiliki kekuatan yang sangat besar. Ditangan yang salah, televisi digunakan untuk menghasut kebencian antar kelompok etnis dan kelompok agama. Pada perang yang terjadi antara Bosnia dan Kroasia, televisi digunakan sebagai sebuah mekanisme untuk meningkatkan ketidak toleran dan, pada akhirnya pembersihan etnis.22

2. Sejarah Televisi

Televisi sebagai bagian dari kebudayaan audio visual baru merupakan medium yang paling kuat pengaruhnya dalam membentuk sikap dan kepribadian baru masyarakat secara luas.23

Untuk mengetahui kapan media massa televisi mulai lahir, dapat ditelusuri lewat karya Alexander Edmund Becquerel dan penemuan efek elektrokimia tentang cahaya, sebab meskipun kemajuan teknologi komunikasi massa telah banyak mendorong perkembangan radio, tetapi masih belum sampai pada penemuan media visual. 24

Kelahiran prinsip-prinsip televisi di awali dengan diketemukannya teleskop oleh

Galilei pada tahun 1608 serta ditemukannya elemen galvanik pada tahun 1880 yang memungkinkan dibangkitkannya aliran listrik yang mengakibatkan cara-cara berkomunikasi jarak jauh semakin dapat dikembangkan. 25

22Horea Salajan, Russle Peasgood, Imelda Reynolds, ABC Paket berita TV, 2001, Jakarta : PJTV (Program Pelatihan Jurnalistik Televisi) FISIP UI. h 7 23 Fred Wibowo, Dasar-dasar Produksi Program Televisi, 1997, Jakarta : Grasindo, h 1 24 Asep Saeful Muhtadi, Jurnalistik Pendekatan Teori & Praktik, 1999, Jakarta : PT Logos wacana Ilmu, h 97 25 Tommy Suprapto, Berkarier di bidang Broadcasting, 2006, Yogyakarta : Media Pressindo, h 16. 19

Kemudian TV mulai diperkenalkan kepada publik pada acara Pameran Dunia tahun

1939. Perjalananya terus melaju, sehingga tahun 1950-an dikenal sebagai “television’s golden era.”26

Baru setelah tahun 1946 itulah kegiatan dalam bidang TV tampak dimulai lagi.

Pada waktu itu di seluruh Amerika Serikat hanya terdapat beberapa buah pemancar saja, tetapi kemudian disebabkan suasana yang mengizinkan dan teknologi yang berkembang pesat, jumlah studio/pemancar TV meningkat dengan hebatnya. 27

3. Perkembangan Televisi

Penemuan baru dibidang teknologi komunikasi dan informasi telah mendorong terus berkembangnya media elektronik. Berbagai kemajuan dan perubahan terjadi dalam percepatan yang semakin meningkat. Sejak ditemukannya radio sampai televisi hitam putih dibutuhkan waktu yang cukup lama. Tapi pada perkembangan berikutnya, mulai dari TV berwarna sampai pada penemuan teknologi komunikasi interaktif lewat internet, misalnya, perubahannya menjadi sangat cepat.28

Televisi yang kini hadir dengan wajah barunya yang dimaksudkan dengan tayangannya yang semakin bervariasi telah memberikan suatu suguhan acara-acara yang kian menarik dan kreatif untuk memperoleh perhatian masyarakat. Mengubah pola berpikir masyarakat yang kian lama kian bobrok itulah wajah pertelevisian kita saat ini. Masyarakat telah banyak dibodohi oleh tayangan-tayangan televisi yang terkadang tidak bermutu untuk ditonton.

26 Asep Saeful Muhtadi, Jurnalistik Pendekatan Teori & Praktik, 1999, Jakarta : PT Logos wacana Ilmu, h 98 27 Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, 2003, Bandung : PT Citra Aditya Bakti, h 172 28 Asep Saeful Muhtadi, Jurnalistik Pendekatan Teori & Praktik, 1999, Jakarta : PT Logos wacana Ilmu, h 95 20

Namun, televisi saat ini telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Perkembangan televisi swasta Indonesia saat ini justru tidak sehat bagi demokrasi, terutama bila dilihat dari persektif kepentingan publik. Stasiun siaran swasta

Indonesia kini memiliki kekuatan luar biasa. Salah satu kondisi yang kurang memperoleh

perhatian – namun sebenarnya sangat vital – dalam sistem penyiaran Indonesia adalah fakta bahwa selama lima stasiun televisi swasta dan stasiun televisi publik memiliki jangkauan siaran nasional.29

Dengan perkembangannya yang begitu cepat dan terkadang tidak mempedulikan kepentingan publik. Bagi para pembuatan kebijakan yang terpenting hanya sebuah nilai komersialitasan dan hanya mengacu kepada kepentingan bisnis belaka. Dapat kita lihat begitu banyak stasiun televisi nasional yang kini menghiasi layar kaca kita. Berikut adalah daftar stasiun televisi di Indonesia:

1. Cakrawala Andalas Televisi ()

2. Global TV

3. Visual Mandiri (Indosiar)

4. tvOne

5. MetroTV

6. Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI)

7. Surya Citra Televisi (SCTV)

8. Televisi Pendidikan Indonesia (TPI)

29 Direktorat Publikasi Pemerintah Badan Informasi dan Komunikasi Nasional, Sistem Komunikasi Indonesia : Suatu Bunga Rampai. h 64

21

9. Televisi Transformasi Indonesia (Trans TV)

10. Trans 7

11. Televisi Republik Indonesia (TVRI)

12. Elshinta TV (ElshintaTV)

13.

14. JakTV

15.

16. DAAI TV30

C. Warta

Warta dalam buku Tesaurus Bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai berita, informasi, kabar, dan warita.31 Sedangkan, dalam kamus besar Bahasa Indonesia warta adalah berita atau kabar. Dalam hal ini warta dapat dikembangkan dengan beberapa pengertian diantaranya pengertian berita.32 Berikut pengertian berita serta unsur-unsur yang terdapat dalam berita.

1. Pengertian Warta

30http://ditpolkom.bappenas.go.id/basedir/Komunikasi/1)%20Daftar%20Stasiun%20Televi si%20di%20Indonesia/Sejarah%20Perkembangan%20Stasiun%20Televisi%20Di%20Indonesia/Sej arah%20Stasiun%20Televisi%20Indonesia.pdf. Tanggal 8 Mei 2009, pukul 15:15 WIB.

31 Eko Endarmoko, Tesaurus Bahasa Indonesia, 2006, Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. h 710 32 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1998, Jakarta : Balai Pustaka. h 1008 22

Warta atau berita merupakan sajian utama sebuah media massa di samping views

(opini).33 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2002) dikemukakan, berita adalah cerita atau keterangan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat. Menurut Freda

Morris berita adalah sesuatu yang baru, penting yang dapat memberikan dampak dalam

kehidupan manusia. Adapun menurut Eric C. Hepwood (1996), berita adalah laporan pertama dari kejadian yang penting sehingga dapat menarik perhatian umum.

Selain pakar komunikasi dari luar negeri adapun pakar komunikasi dalam negeri yang juga berpendapat seperti JB Wahyudi. Definisi berita menurutnya adalah laporan tentang peristiwa atau pendapat yang memiliki nilai penting, menarik bagi sebagian khalayak, masih baru dan dipublikasikan secara luas melalui media massa periodik.

Baginya berita bukan hanya kejadian atau peristiwa, tetapi juga pendapat yang memiliki nilai penting, menarik, dan aktual.

Bukan hanya pengertian berita saja yang dapat dibahas dalam bab ini melainkan sebuah pengertian berita televisi. Berita televisi adalah laporan tentang fakta peristiwa atau pendapat manusia atau kedua-duanya yang disertai gambar (visual) aktual, menarik, berguna dan disiarkan melalui media massa televisi secara periodik.34

2. Unsur-unsur Warta

Berita televisi bukan hanya berisi sebuah informasi saja melainkan harus terdapat beberapa unsur-unsur lainnya yang juga harus dapat dipertimbangkan. Adapun unsur- unsur tersebut diantaranya Gambar, Naskah, dan Audio. Ketiga unsur itulah yang membedakan berita televisi dengan berita-berita lainya seperti berita radio dan media cetak.

33 Asep Syamsul . Romli, S.IP, Jurnalistik Praktis Untuk Pemula, 2006, Bandung : PT Remaja Rosdakarya. h 3 34 Arifin S. Harahap, Jurnalistik Televisi : Teknik Memburu dan Menulis Berita TV, 2006, Jakarta : PT INDEKS kelompok Gramedia. h 2-4 23

Gambar merupakan unsur pertama dalam berita televisi. Kekuatan berita televisi terdapat dalam gambar. Gambar berita televisi harus meiliki sejumlah unsur agar menarik:

a. Aktualitas

Aktualitas disini maksudnya adalah gambar yang ditampilkan harus mengandung unsur aktual atau paling baru.

b. Menarik

Menarik disini maksudnya adalah menampilkan sesuatu yang berbeda dengan peristiwa yang telah ditayangkan oleh stasiun lain.

c. Berguna

Berguna disini maksudnya adalah berita yang disajikan memiliki sesuatu manfaat yang diperoleh pemirsa setelah menyaksikan sebuah berita.

Naskah berita televisi sebagaimana naska pada berita pada umumnya juga harus memenuhi unsur 5 W + 1 H (what, who, where, when, why, dan how).

Audio berita televisi merupakan hal yang penting pula. Karena tanpa adanya sebuah audio maka gambar yang disajikan serta naskah bertita yang disampaikan tidak akan sampai maksud dan pengertiannya.35

D. Program Siaran Televisi

Program siaran televisi di Indonesia pada umumnya di produksi oleh stasiun televisi yang bersangkutan. Stasiun televisi dapat memilih program yang menarik dan memiliki nilai jual kepada pemasang iklan, sementara perusahaan produksi acara televisi dapat meraih keuntungan dari produksianya.

35 Cari footnote nya LIAT BUKU SUDIRMAN TEBBA>>>> 24

Dalam kamus Besar Indonesia, terbitan departemen pendidikan dan kebudayaan

(1988), program adalah acara, maksudnya program adalah seperti pertunjukan siaran pagelaran dan sebagainya. Program adalah acara, atau rancangan yang akan disiarkan di televisi. 36

Menurut kamus WJS Purwodarminto, pengertian program adalah acara, sementara kamus Webster Internasional volume 2 lebih merinci lagi, yakni program adalah suatu jadwal (schedule) atau perencanaan untuk ditindaklanjuti dengan penyusunan ”butir” siaran yang berlangsung sepanjang siaran itu berada di udara.

Program televisi diartikan sebagai penjadwalan atau perencanaan siaran televisi dari hari ke hari (horizontal programming) dan dari jam ke jam (vertical programming) setiap harinya. Media televisi hanya mengistilahkan programming atau pemrograman.

Menjadwalkan program siaran tidak semudah yang dibayangkan, mengigat penata program harus jeli memperhatikan apa yang disenangi penonton. Di Indonesia, progran siaran akan mengisi siaranya sepanjang rata-rata 18 sampai 24 jam setiap harinya.

Sedangkan, program siaran terdiri dari berbagai macam produksi siaran pendukung program.

Adapun astilah-istilah program siaran seperti sebagai berikut: a. Siaran adalah mata acara atau rangkaian mata acara berupa pesan-pesan dalam

bentuk suara, gambar, atau suara dan gambar yang dapat didengar dan / atau

dilihat oleh khalayak dengan pesawat penerima siaran televisi dengan atau tanpa

alat bantu b. Penyiaran adalah seluruh kegiatan yang memungkinkanterselenggaranya siaran

radio dan / atau siaran televisi yang meliputi segi idiil, perangkat lunak dan

perangkat keras melalui sarana pemancar atau sarana transmisi di darat atau di

36 Depdigbud, Kamus Besar Indonesia, Jakarta, h 702. 25

antariksa dengan menggunakan gelombang elektromagnetik atau transmisi kabel,

serat optik, atau media lainnya, dipancarluaskan untuk dapat diterima oleh

khalayak dengan pesawat penerima siaran radio dan / atau pesawat penerima

siaran televisi dengan alat bantu.

c. Pola acara susunan mata acara yang memuat penggolongan, jenis, hari, waktu,

dan lamanya serta frekuensi siaran setiap mata acara dalam suatu periode

tertentu sebagai paduan dalam penyelenggaraan siaran. d. Acara siaran adalah program siaran, jadwal, rencana siaran dari hari ke hari dan

dari jam ke jam. e. Format acara adalah presentasi suatu program siaran; misalnya: format talkshow;

format reportase, features, variety show, musik, sinetron drama, acara komedi,

klips video, dan seterusnya. f. Kelompok acara adalah sejumlah acara menurut jenis pengelompokan acara. g. Judul acara adalah nama dari suatu mata acara. h. Judul cerita adalah judul dari nama cerita setiap episode. i. Jenis acara siaran adalah jenis-jenis acara yang terdapat dalam kelompok acara;

seperti: pemberitaan (Liputan 6).

E. Produksi Program Televisi

Merencanakan sebuah produksi program televisi, seorang produser profesional akan dihadapkan pada lima hal sekaligus yang memerlukan pemikiran mendalam, yaitu materi produksi, sarana produksi, biaya produksi, organisasi pelaksana produksi, dan tahapan pelaksanaan produksi. Berfikir tentang produksi televisi bagi seorang produser profesional berarti mengembangkan gagasan bagaimana materi produksi itu dapat menjadi suatu sajian yang bernilai, yang memiliki makna.

26

Bertolak dari dorongan kreativitas, seorang produser yang menghadapi materi produksi akan membuat seleksi. Dalam seleksi ini intelektualitas dan spiritualitas secara kritis menentukan materi mana yang diperlukan dan mana yang tidak. Hasil produksi yang memiliki visi akan tampak sikapnya. Sikap inilah kekhasan dan keunikan dari

produksi itu. Produksi yang tidak memiliki kekhasan atau keunikan berarti produksi kodian, tidak menarik dan biasa-biasa saja. Tidak memukau dan mempesona. Tidak mampu stop the eyes and the ears.

1. Materi Produksi

Materi produksi dapat berupa apa saja. Kejadian, pengalaman, hasil karya, benda, binatang, manusia merupakan bahan yang dapat diolah menjadi produksi yang bermutu.

Kepekaan kreatif dalam melihat materi produksi ini, dimungkinkan oleh pengalaman, pendidikan dan sikap kritis. Suatu kejadian yang istimewa biasanya merupakan materi produksi yang baik untuk program-program dokumenter atau sinetron.37

2. Sarana Produksi

Sarana produksi yang menjadi penunjang terwujudnya ide menjadi konkret, yaitu hasil produksi. Tentu saja diperlukan kualitas alat standar yang mampu menghasilkan gambar dan suara secara bagus. Kepastian adanya peralatan itu mendorong kelancaran seluruh persiapan produksi. Produser menunjukan seseorang yang diserahi tanggung jawab tersedianya seluruh peralatan yang diperlukan

Ada tiga unit pokok peralatan yang diperlukan sebagai alat produksi, yaitu unit peralatan perekam gambar, unit peralatan perekam suara dan unit peralatan pencahayaan.38

Adapun prasarana dan sarana produksi diantaranya :

37 Fred Wibowo, Dasar-dasar Produksi Program Televisi, 1997, Jakarta : Grasindo, h 7 38 ibid, h 9 27

1. Prasarana Produksi a. Gedung / ruang dengan penyejuk udara (AC) b. Studio produksi dan studio rekaman suara (audio recording), c. Ruang visual editing / penyuntingan gambar,

d. Auditorium lengkap dengan sistem lampu, suara, dan kamera elektronik, e. Ruang preview, f. Studio alam.39

2. Sarana Produksi

a. Kamera elektronik dan film dengan kelengkapannya,

b. Peralatan lampu (lighting) dan shiny board,

c. Peralatan suara (sound system),

d. Alat editing film dan video,

e. Alat rekam suara, lengkap, dengan mixer,

f. Time base corrector (TBC) untuk menstabilkan gambar pada saat penyuntingan,

g. Proyektor untuk film dan playback facilities untuk video, berikut layar dan

monitor,

h. Character generator untuk title,

i. Komputer grafik,

j. Pins box untuk superimpossed tulisan / garis,

k. Video digital optic (ADO) untuk efek khusus (bisa 32 efek khusus),

39 J.B. Wahyudi, Teknologi Informasi dan Produksi Citra Bergerak, 1992, Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, h 66 28

l. Teleprompter, m. Cromakey, n. Unit Mobil Produksi / Mobile Production Unit (MPU),

o. The total dubbing and editing system, p. Slate / klepper, q. Video kaset/tape, r. Tripod kamera, dan lain-lain.40

3. Biaya Produksi

Biaya produksi sangat penting dalam sebuah produksi. Untuk itu seorang produser memiliki peran yang sangat penting. Peran itu tergambar dalam sebuah pencapaiaan akan adanya sebuah dukungan finansial dari suatu produksi yang sangat berpengaruh terhadap stasiun televisi tersebut.

Oleh karena itu, perencanaan budget atau biaya produksi dapat didasarkan pada dua kemungkinan, yaitu financial oriented dan quality oriented. a. Financial Oriented

Perencanaan biaya produksi yang didasarkan pada kemungkinan keuangan yang ada. Kalau keuangan terbatas berarti tuntutan-tuntutan tertentu untuk kebutuhan produksi harus pula dibatasi, misalnya tidak menggunakan artis kelas satu yang pembayarannya mahal; menggunakan lokasi shooting yang tidak terlalu jauh; konsumsi yang tidak terlalu mewah. Segala sesuatunya didasari atas kemungkinan keuangan.

40 ibid, h 69

29

b. Quality Oriented

Perencanaan biaya produksi yang didasarkan atas tuntutan kualitas hasil produksi yang maksimal. Produksi dengan orientasi budget semacam ini biasanya produksi prestige . Produksi yang dapat mendatangkan keuntungan besar, baik dari segi nama maupun finansial. Atau produksi yang diharapkan menjadi produksi yang sangat bernilai dan berguna bagi masyarakat.

Menentukan biaya produksi suatu program TV dengan video bagi produser atau manajer siapa pun merupakan hal yang rumit. Merencanakan anggaran (budget) merupakan suatu hal yang tidak begitu mudah. Seluruh unsur yang memerlukan biaya harus dihitung dan tidak boleh terlupakan; oleh siapa dan dari mana biaya itu akan dibayarkan. Apabila produksi berorientasi pada kemungkinan keuangan yang ada

(financial oriented) maka jumlah biaya produksi yang sudah jelas itu harus diurai sehingga memenuhi semua kebutuhan termasuk biaya tak terduga. Membuat perencanaan anggaran produksi seolah-olah mengharuskan mata dan pikiran kita melihat hal-hal tersembunyi atau yang sekiranya tidak ketahuan dan yang mungkin memerlukan biaya.

4. Organisasi Pelaksanaan Produksi

Suatu produksi program televisi melibatkan banyak orang misalnya, para artis, crew, dan fungsionaris lembaga penyelenggara, polisi, aparat setempat dimana lokasi shooting dilaksanakan, dan pejabat yang bersangkut-paut dengan masalah perijinan.41

Selain itu ada beberapa profesi-profesi juga, yang mendukung proses produksi.

Profesi-profesi tersebut adalah:

41 Fred Wibowo, Dasar-dasar Produksi Program Televisi, 1997, Jakarta : Grasindo, h 34 30

a. News Director adalah eksekutif senior yang bertanggung jawab di departemen pemberitaan stasiun televisi. Pengawasan, koordinasi dan evaluasi terhadap penampilan seluruh staff pemberitaan merupakan tanggung jawab utama News Director. b. Assisten News Director bertanggung jawab menyeleksi dan menugaskan reporter,

penulis naskah dan komentator untuk berita dan peristiwa khusus. Assisten News

Director juga mengatur setiap hari operasionalisasi News room, mengkoordinasikan pengiriman berita melalui sistem wireless, jaringan berita, insert audio dan video, penulisan naskah berita baik dari penulis berita lepas dan reporter. c. Penulis Naskah Berita bertugas menulis dn mengedit berita, membuat komentar berita, menyusun kesinambungan kata / kalimat berita, membuat pengantar dan uraiaan isi berita yang akan diangkat dalam presentasi berita sesuai dengan jadwal siaran berita. Tugas utama penulis naskah berita adalah menulis berita untuk disiarkan. d. Asisten redaksi bertugas membantu semua pekerjaan di newsroom. e. Telangkai berita (Anchorperson) bertugas merangkai mata acara dari berbagai sumber atau tempat yang berbeda. f. Reporter bekerja sebagai jurnalis yang bertugas mengumpulkan berita dari beberapa sumber yang berbeda, mengorganisasikan setiap laporan, dan sewaktu-waktu menuliskan dan melaporkannya melalui stasiun.42 g. Editor adalah sebutan bagi seseorang yang berprofesi sebagai ahli pemotongan gambar video dan audio. h. Producer adalah sebutan ini untuk orang yang memproduksi sebuah film tetapi bukan dalam arti membiayai atau menanamkan investasi dalam sebuah produksi. Tugas seorang produser adalah memimpin seluruh tim produksi agar

42 Tommy Suprapto, Berkarier di bidang Broadcasting, 2006, Yogyakarta : Media Pressindo. h 95 31

sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan bersama, baik dalam aspek kreatif maupun manajemen produksi dengan anggaran yang telah disetujui oleh executive producer. i. Production Manager adalah orang yang bertanggung jawab atas detail produksi dari awal sampai produksi itu selesai.43

5. Tahap Pelaksanaan Produksi

Suatu produksi program TV yang melibatkan banyak peralatan, orang dan dengan sendirinya biaya yang besar, selain memerlukan suatu organisasi yang rapi juga perlu satu tahap pelaksanaan produksi yang jelas dan efisien. Tahapan produksi terdiri dari tiga bagian di televisi yang lazim disebut Standard Operation Procedure (SOP), seperti berikut: a. Pra-Produksi

Tahap ini sangat penting sebab jika tahap ini dilaksanakan dengan rinci dan baik, sebagian pekerjaan dari produksi yang direncanakan sudah beres. Tahap pra produksi meliputi tiga bagian:

1. Penemuan Ide

Tahap ini mulai ketika seorang produser menemukan ide atau gagasan, membuat riset dan menuliskan naskah atau meminta penulis naskah mengembangkan gagasan menjadi naskah sesudah riset.

2. Perencanaan

43file:///C:/Documents%20and%20Settings/user/My%20Documents/istilah-istilah-dalam- produksi-film-dan.html. Jumat, 8 Mei 2009, 15:15 WIB.

32

Tahap ini meliputi penetapan jangka waktu kerja (time schedule), penyempurnaan naskah, pemilihan artis, lokasi, dan crew. Selain estimasi biaya, penyediaan biaya dan rencana alokasi merupakan bagian dari perencanaan yang perlu dibuat secara hati-hati dan teliti.

3. Persiapan

Tahap ini meliputi pembesaran semua kontrak, perijinan dan surat-menyurat.

Latihan para artis dan pembuatan setting meneliti dan melengkapi peralatan yang diperlukan.

Kunci keberhasilan produksi program sangat ditentukan oleh keberesan tahap perencanaan dan persiapan itu. b. Produksi (pelaksanaan)

Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. Kegiatan menambah daya guna suatu benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan produksi jasa. Sedangkan kegiatan menambah daya guna suatu benda dengan mengubah sifat dan bentuknya dinamakan produksi barang. Produksi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk mencapai kemakmuran. Kemakmuran dapat tercapai jika tersedia barang dan jasa dalam jumlah yang mencukupi.44 Produksi menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah hasil atau penghasilan. Atau kegiatan untuk menimbulkan atau menaikan faedah / nilai suatu barang.

44file:///C:/Documents%20and%20Settings/user/My%20Documents/Produksi.ht m. Jumat, 8 Mei 2009, 15:15 WIB.

33

Tahap produksi merupakan lanjutan dari tahap pra-produksi. Dalam tahap ini pun tidak kalah pentingnya karena semua hasil persiapan dan perencanaan dilaksanakan dalam tahap ini. Adapun sutradara yang sangat berperan dalam tahap ini karena sutradara bekerja sama dengan para artis dan crew mencoba mewujudkan apa yang

telah direncanakan dalam kertas dan tulisan (shooting script) menjadi gambar, susunan gambar yang dapat bercerita. c. Pasca Produksi (penyelesaian dan penayangan)

Pasca produksi memiliki tiga langkah utama, yaitu:

1. Editing offline

Setelah shooting selesai, scrip boy/girl membuat logging, yaitu mencatat kembali semua hasil shooting berdasarkan catatan shooting dan gambar. Didalam logging time code (nomor kode yang dibuat dan muncul dalam gambar) dan hasil pengambilan setiap shot dicatat.

2. Editing online

Berdasarakan naskah editing, editor mengedit hasil shooting asli. Adegan demi adegan disambungkan berdasarkan catatan time code dalam naskah editing. Setelah setiap adegan disambungkan, dilanjutkan dengan sound asli dimasukan dengan level yang seimbang dan sempurna. Setelah editing online ini siap, proses berlanjut dengan mixing.

3. Mixing (pencampuran gambar dengan suara)

34

Narasi yang sudah direkam dan ilustrasi musik yang juga sudah direkam, dimasukan kedalam pita hasil editing online sesuai dengan petunjuk atau ketentuan yang tertulis dalam naskah editing.45

45 Fred Wibowo, Dasar-dasar Produksi Program Televisi, 1997, Jakarta : Grasindo, h 34 35

BAB II

TINJAUAN TEORI

F. Analisis Deskriptif

Analisis dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antara bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan.

Sedangkan, deskriptif artinya mengambarkan apa adanya.46 Bila disimpulkan analisis deskriptif adalah penggambaran dari suatu bagian yang saling berkaitan sehingga didapatkan suatu hasil akhir yang disebut dengan kesimpulan.

Analisis deskriptif merupakan salah satu bagian karakteristik penelitian kualitatif, hal ini dikemukakan oleh Lincoln dan Guba. Analisi deskriptif adalah untuk memberikan gambaran umum tentang data yang telah diperoleh.47

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang diarahkan untuk memberikan gejala- gejala, fakta-fakta, atau kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat, mengenai sifat- sifat populasi atau daerah tertentu. Dalam penelitian deskriptif cenderung tidak perlu mencari atau menerangkan saling hubungan dan menguji hipotesis.48

Penelitian deskriptif ditujukan untuk : (1) mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada, (2) mengidentifikasikan masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang berlaku, (3) membuat perbandingan atau evaluasi, (4)

46 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1998, Jakarta : Balai Pustaka. 47 Lexy J. Moleong, MA, Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. h 8 48 Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan : Teori - Aplikasi, 2007, Jakarta: PT. Bumi Aksara.

36

menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana keputusan pada waktu yang akan datang.49

“Menurut Travers, Tujuan utama dalam mengunakan metode ini adalah menggambarkan sifat suatu keadaan yang sementara berjalan pada saat penelitian dilakukan, dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu. Sedangkan menurut Gay, mendefinisikan metode penelitian deskriptif sebagai kegiatan yang meliputi pengumpulan data dalam rangka menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan yang menyangkut keadaan pada waktuyang sedang berjalan dari pokok suatu penelitian.” 50

Penelitian deskriptif mungkin lahir karena kebutuhan. Penelitian ini memerlukan kualifikasi yang memadai. Pertama, peneliti harus memiliki sifat yang reseptif. Ia harus mencari, bukan menguji. Kedua, ia harus memiliki kekuatan integratif, kekuatan untuk memadukan berbagai macam informasi yang diterimanya menjadi satu kesatuan penafsiran. 51

Ada beberapa cara untuk memperoleh informasi penelitian deskriptif : d. Melalui wawancara pribadi atau melalui survey surat menyurat. e. Melalui pengamatan. f. Menggunakan alat-alat atau instrument survei deskriptif.52

Penelitian deskriptif pun memiliki berbagai jenis-jenis penelitian, diantaranya : h. Studi Kasus : melakukan penelitian secara terinci tentang seseorang atau sesuatu

unit selama kurun waktu tertentu.

49 Jalaluddin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi: dilengkapi contoh analisis statistik, Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2005. h 25 50 Consuelo G. Sevilla, dkk, Pengantar Metode Penelitian, 1993, Jakarta : UI-Press. h 71 51 Jalaluddin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi: dilengkapi contoh analisis statistik, Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2005. h 25-26 52 Ibid, h 71-72 37

i. Survei : mengumpulkan data yang relatif besar jumlahnya. j. Penelitian Pengembangan : memperoleh informasi yang terpercaya yang biasanya

digunakan untuk menyelidiki pertumbuhan kejiwaan, pertumbuhan intelektual,

dan petumbuhan emosional anak-anak.

k. Penelitian Lanjutan : menyelidiki perkembangan lanjutan para subjek setelah

diberikan perlakuan tertentu atau setelah kondisi tertentu. l. Analisis Dokumen : melakukan pengumpulan informasi melalui pengujian arsip

dan dokumen. m. Analisis Kecenderungan : penelitian yang ingin mencari status yang akan datang. n. Penelitian Korelasi : penelitian yang dirancang untuk menentukan tingkat variable-

variabel yang berbeda dalam suatu populasi.53

G. Televisi

4. Pengertian Televisi

Televisi adalah sebuah alat penangkap siaran bergambar. Kata televisi berasal dari kata tele dan vision; yang mempunyai arti masing-masing jauh (tele) dan tampak

(vision). Jadi televisi berarti tampak atau dapat melihat dari jarak jauh. Penemuan televisi disejajarkan dengan penemuan roda, karena penemuan ini mampu mengubah peradaban dunia. Di Indonesia 'televisi' secara tidak formal disebut dengan TV, tivi, teve atau tipi.54

Televisi merupakan perkembangan medium berikutnya setelah radio yang diketemukan dengan karakternya yang spesifik yaitu audio visual. Peletak dasar utama teknologi pertelevisian tersebut adalah Paul Nipkow dari Jerman yang dilakukan pada

53 Ibid, h 73-87 54 http://id.wikipedia.org/wiki/Televisi, Selasa, 30 Juni 2009, 15.04 WIB

38

tahun 1884. Ia menemukan sebuah alat yang kemudian disebut Jantra Nipkow Sheibe.

Penemuan tersebut melahirkan electrische teleskop atau televisi elektris.

Televisi adalah media yang memiliki kekuatan yang sangat besar. Ditangan yang salah, televisi digunakan untuk menghasut kebencian antar kelompok etnis dan kelompok agama. Pada perang yang terjadi antara Bosnia dan Kroasia, televisi digunakan sebagai sebuah mekanisme untuk meningkatkan ketidak toleran dan, pada akhirnya pembersihan etnis.55

5. Sejarah Televisi

Televisi sebagai bagian dari kebudayaan audio visual baru merupakan medium yang paling kuat pengaruhnya dalam membentuk sikap dan kepribadian baru masyarakat secara luas.56

Untuk mengetahui kapan media massa televisi mulai lahir, dapat ditelusuri lewat karya Alexander Edmund Becquerel dan penemuan efek elektrokimia tentang cahaya, sebab meskipun kemajuan teknologi komunikasi massa telah banyak mendorong perkembangan radio, tetapi masih belum sampai pada penemuan media visual. 57

Kelahiran prinsip-prinsip televisi di awali dengan diketemukannya teleskop oleh

Galilei pada tahun 1608 serta ditemukannya elemen galvanik pada tahun 1880 yang memungkinkan dibangkitkannya aliran listrik yang mengakibatkan cara-cara berkomunikasi jarak jauh semakin dapat dikembangkan. 58

55Horea Salajan, Russle Peasgood, Imelda Reynolds, ABC Paket berita TV, 2001, Jakarta : PJTV (Program Pelatihan Jurnalistik Televisi) FISIP UI. h 7 56 Fred Wibowo, Dasar-dasar Produksi Program Televisi, 1997, Jakarta : Grasindo, h 1 57 Asep Saeful Muhtadi, Jurnalistik Pendekatan Teori & Praktik, 1999, Jakarta : PT Logos wacana Ilmu, h 97 58 Tommy Suprapto, Berkarier di bidang Broadcasting, 2006, Yogyakarta : Media Pressindo, h 16. 39

Kemudian TV mulai diperkenalkan kepada publik pada acara Pameran Dunia tahun

1939. Perjalananya terus melaju, sehingga tahun 1950-an dikenal sebagai “television’s golden era.”59

Baru setelah tahun 1946 itulah kegiatan dalam bidang TV tampak dimulai lagi.

Pada waktu itu di seluruh Amerika Serikat hanya terdapat beberapa buah pemancar saja, tetapi kemudian disebabkan suasana yang mengizinkan dan teknologi yang berkembang pesat, jumlah studio/pemancar TV meningkat dengan hebatnya. 60

6. Perkembangan Televisi

Penemuan baru dibidang teknologi komunikasi dan informasi telah mendorong terus berkembangnya media elektronik. Berbagai kemajuan dan perubahan terjadi dalam percepatan yang semakin meningkat. Sejak ditemukannya radio sampai televisi hitam putih dibutuhkan waktu yang cukup lama. Tapi pada perkembangan berikutnya, mulai dari TV berwarna sampai pada penemuan teknologi komunikasi interaktif lewat internet, misalnya, perubahannya menjadi sangat cepat.61

Televisi yang kini hadir dengan wajah barunya yang dimaksudkan dengan tayangannya yang semakin bervariasi telah memberikan suatu suguhan acara-acara yang kian menarik dan kreatif untuk memperoleh perhatian masyarakat. Mengubah pola berpikir masyarakat yang kian lama kian bobrok itulah wajah pertelevisian kita saat ini. Masyarakat telah banyak dibodohi oleh tayangan-tayangan televisi yang terkadang tidak bermutu untuk ditonton.

59 Asep Saeful Muhtadi, Jurnalistik Pendekatan Teori & Praktik, 1999, Jakarta : PT Logos wacana Ilmu, h 98 60 Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, 2003, Bandung : PT Citra Aditya Bakti, h 172 61 Asep Saeful Muhtadi, Jurnalistik Pendekatan Teori & Praktik, 1999, Jakarta : PT Logos wacana Ilmu, h 95 40

Namun, televisi saat ini telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Perkembangan televisi swasta Indonesia saat ini justru tidak sehat bagi demokrasi, terutama bila dilihat dari persektif kepentingan publik. Stasiun siaran swasta

Indonesia kini memiliki kekuatan luar biasa. Salah satu kondisi yang kurang memperoleh

perhatian – namun sebenarnya sangat vital – dalam sistem penyiaran Indonesia adalah fakta bahwa selama lima stasiun televisi swasta dan stasiun televisi publik memiliki jangkauan siaran nasional.62

Dengan perkembangannya yang begitu cepat dan terkadang tidak mempedulikan kepentingan publik. Bagi para pembuatan kebijakan yang terpenting hanya sebuah nilai komersialitasan dan hanya mengacu kepada kepentingan bisnis belaka. Dapat kita lihat begitu banyak stasiun televisi nasional yang kini menghiasi layar kaca kita. Berikut adalah daftar stasiun televisi di Indonesia:

1. Cakrawala Andalas Televisi (antv)

2. Global TV

3. Indosiar Visual Mandiri (Indosiar)

4. tvOne

5. MetroTV

6. Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI)

7. Surya Citra Televisi (SCTV)

8. Televisi Pendidikan Indonesia (TPI)

62 Direktorat Publikasi Pemerintah Badan Informasi dan Komunikasi Nasional, Sistem Komunikasi Indonesia : Suatu Bunga Rampai. h 64

41

9. Televisi Transformasi Indonesia (Trans TV)

10. Trans 7

11. Televisi Republik Indonesia (TVRI)

12. Elshinta TV (ElshintaTV)

13. O Channel

14. JakTV

15. SpaceToon

16. DAAI TV63

H. Warta

Warta dalam buku Tesaurus Bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai berita, informasi, kabar, dan warita.64 Sedangkan, dalam kamus besar Bahasa Indonesia warta adalah berita atau kabar. Dalam hal ini warta dapat dikembangkan dengan beberapa pengertian diantaranya pengertian berita.65 Berikut pengertian berita serta unsur-unsur yang terdapat dalam berita.

3. Pengertian Warta

63http://ditpolkom.bappenas.go.id/basedir/Komunikasi/1)%20Daftar%20Stasiun%20Televi si%20di%20Indonesia/Sejarah%20Perkembangan%20Stasiun%20Televisi%20Di%20Indonesia/Sej arah%20Stasiun%20Televisi%20Indonesia.pdf. Tanggal 8 Mei 2009, pukul 15:15 WIB.

64 Eko Endarmoko, Tesaurus Bahasa Indonesia, 2006, Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. h 710 65 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1998, Jakarta : Balai Pustaka. h 1008 42

Warta atau berita merupakan sajian utama sebuah media massa di samping views

(opini).66 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2002) dikemukakan, berita adalah cerita atau keterangan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat. Menurut Freda

Morris berita adalah sesuatu yang baru, penting yang dapat memberikan dampak dalam

kehidupan manusia. Adapun menurut Eric C. Hepwood (1996), berita adalah laporan pertama dari kejadian yang penting sehingga dapat menarik perhatian umum.

Selain pakar komunikasi dari luar negeri adapun pakar komunikasi dalam negeri yang juga berpendapat seperti JB Wahyudi. Definisi berita menurutnya adalah laporan tentang peristiwa atau pendapat yang memiliki nilai penting, menarik bagi sebagian khalayak, masih baru dan dipublikasikan secara luas melalui media massa periodik.

Baginya berita bukan hanya kejadian atau peristiwa, tetapi juga pendapat yang memiliki nilai penting, menarik, dan aktual.

Bukan hanya pengertian berita saja yang dapat dibahas dalam bab ini melainkan sebuah pengertian berita televisi. Berita televisi adalah laporan tentang fakta peristiwa atau pendapat manusia atau kedua-duanya yang disertai gambar (visual) aktual, menarik, berguna dan disiarkan melalui media massa televisi secara periodik.67

4. Unsur-unsur Warta

Berita televisi bukan hanya berisi sebuah informasi saja melainkan harus terdapat beberapa unsur-unsur lainnya yang juga harus dapat dipertimbangkan. Adapun unsur- unsur tersebut diantaranya Gambar, Naskah, dan Audio. Ketiga unsur itulah yang membedakan berita televisi dengan berita-berita lainya seperti berita radio dan media cetak.

66 Asep Syamsul . Romli, S.IP, Jurnalistik Praktis Untuk Pemula, 2006, Bandung : PT Remaja Rosdakarya. h 3 67 Arifin S. Harahap, Jurnalistik Televisi : Teknik Memburu dan Menulis Berita TV, 2006, Jakarta : PT INDEKS kelompok Gramedia. h 2-4 43

Gambar merupakan unsur pertama dalam berita televisi. Kekuatan berita televisi terdapat dalam gambar. Gambar berita televisi harus meiliki sejumlah unsur agar menarik:

d. Aktualitas

Aktualitas disini maksudnya adalah gambar yang ditampilkan harus mengandung unsur aktual atau paling baru.

e. Menarik

Menarik disini maksudnya adalah menampilkan sesuatu yang berbeda dengan peristiwa yang telah ditayangkan oleh stasiun lain.

f. Berguna

Berguna disini maksudnya adalah berita yang disajikan memiliki sesuatu manfaat yang diperoleh pemirsa setelah menyaksikan sebuah berita.

Naskah berita televisi sebagaimana naska pada berita pada umumnya juga harus memenuhi unsur 5 W + 1 H (what, who, where, when, why, dan how).

Audio berita televisi merupakan hal yang penting pula. Karena tanpa adanya sebuah audio maka gambar yang disajikan serta naskah bertita yang disampaikan tidak akan sampai maksud dan pengertiannya.68

I. Program Siaran Televisi

Program siaran televisi di Indonesia pada umumnya di produksi oleh stasiun televisi yang bersangkutan. Stasiun televisi dapat memilih program yang menarik dan memiliki nilai jual kepada pemasang iklan, sementara perusahaan produksi acara televisi dapat meraih keuntungan dari produksianya.

68 Cari footnote nya LIAT BUKU SUDIRMAN TEBBA>>>> 44

Dalam kamus Besar Indonesia, terbitan departemen pendidikan dan kebudayaan

(1988), program adalah acara, maksudnya program adalah seperti pertunjukan siaran pagelaran dan sebagainya. Program adalah acara, atau rancangan yang akan disiarkan di televisi. 69

Menurut kamus WJS Purwodarminto, pengertian program adalah acara, sementara kamus Webster Internasional volume 2 lebih merinci lagi, yakni program adalah suatu jadwal (schedule) atau perencanaan untuk ditindaklanjuti dengan penyusunan ”butir” siaran yang berlangsung sepanjang siaran itu berada di udara.

Program televisi diartikan sebagai penjadwalan atau perencanaan siaran televisi dari hari ke hari (horizontal programming) dan dari jam ke jam (vertical programming) setiap harinya. Media televisi hanya mengistilahkan programming atau pemrograman.

Menjadwalkan program siaran tidak semudah yang dibayangkan, mengigat penata program harus jeli memperhatikan apa yang disenangi penonton. Di Indonesia, progran siaran akan mengisi siaranya sepanjang rata-rata 18 sampai 24 jam setiap harinya.

Sedangkan, program siaran terdiri dari berbagai macam produksi siaran pendukung program.

Adapun astilah-istilah program siaran seperti sebagai berikut: j. Siaran adalah mata acara atau rangkaian mata acara berupa pesan-pesan dalam

bentuk suara, gambar, atau suara dan gambar yang dapat didengar dan / atau

dilihat oleh khalayak dengan pesawat penerima siaran televisi dengan atau tanpa

alat bantu k. Penyiaran adalah seluruh kegiatan yang memungkinkanterselenggaranya siaran

radio dan / atau siaran televisi yang meliputi segi idiil, perangkat lunak dan

perangkat keras melalui sarana pemancar atau sarana transmisi di darat atau di

69 Depdigbud, Kamus Besar Indonesia, Jakarta, h 702. 45

antariksa dengan menggunakan gelombang elektromagnetik atau transmisi kabel,

serat optik, atau media lainnya, dipancarluaskan untuk dapat diterima oleh

khalayak dengan pesawat penerima siaran radio dan / atau pesawat penerima

siaran televisi dengan alat bantu.

l. Pola acara susunan mata acara yang memuat penggolongan, jenis, hari, waktu,

dan lamanya serta frekuensi siaran setiap mata acara dalam suatu periode

tertentu sebagai paduan dalam penyelenggaraan siaran. m. Acara siaran adalah program siaran, jadwal, rencana siaran dari hari ke hari dan

dari jam ke jam. n. Format acara adalah presentasi suatu program siaran; misalnya: format talkshow;

format reportase, features, variety show, musik, sinetron drama, acara komedi,

klips video, dan seterusnya. o. Kelompok acara adalah sejumlah acara menurut jenis pengelompokan acara. p. Judul acara adalah nama dari suatu mata acara. q. Judul cerita adalah judul dari nama cerita setiap episode. r. Jenis acara siaran adalah jenis-jenis acara yang terdapat dalam kelompok acara;

seperti: pemberitaan (Liputan 6).

J. Produksi Program Televisi

Merencanakan sebuah produksi program televisi, seorang produser profesional akan dihadapkan pada lima hal sekaligus yang memerlukan pemikiran mendalam, yaitu materi produksi, sarana produksi, biaya produksi, organisasi pelaksana produksi, dan tahapan pelaksanaan produksi. Berfikir tentang produksi televisi bagi seorang produser profesional berarti mengembangkan gagasan bagaimana materi produksi itu dapat menjadi suatu sajian yang bernilai, yang memiliki makna.

46

Bertolak dari dorongan kreativitas, seorang produser yang menghadapi materi produksi akan membuat seleksi. Dalam seleksi ini intelektualitas dan spiritualitas secara kritis menentukan materi mana yang diperlukan dan mana yang tidak. Hasil produksi yang memiliki visi akan tampak sikapnya. Sikap inilah kekhasan dan keunikan dari

produksi itu. Produksi yang tidak memiliki kekhasan atau keunikan berarti produksi kodian, tidak menarik dan biasa-biasa saja. Tidak memukau dan mempesona. Tidak mampu stop the eyes and the ears.

3. Materi Produksi

Materi produksi dapat berupa apa saja. Kejadian, pengalaman, hasil karya, benda, binatang, manusia merupakan bahan yang dapat diolah menjadi produksi yang bermutu.

Kepekaan kreatif dalam melihat materi produksi ini, dimungkinkan oleh pengalaman, pendidikan dan sikap kritis. Suatu kejadian yang istimewa biasanya merupakan materi produksi yang baik untuk program-program dokumenter atau sinetron.70

4. Sarana Produksi

Sarana produksi yang menjadi penunjang terwujudnya ide menjadi konkret, yaitu hasil produksi. Tentu saja diperlukan kualitas alat standar yang mampu menghasilkan gambar dan suara secara bagus. Kepastian adanya peralatan itu mendorong kelancaran seluruh persiapan produksi. Produser menunjukan seseorang yang diserahi tanggung jawab tersedianya seluruh peralatan yang diperlukan

Ada tiga unit pokok peralatan yang diperlukan sebagai alat produksi, yaitu unit peralatan perekam gambar, unit peralatan perekam suara dan unit peralatan pencahayaan.71

Adapun prasarana dan sarana produksi diantaranya :

70 Fred Wibowo, Dasar-dasar Produksi Program Televisi, 1997, Jakarta : Grasindo, h 7 71 ibid, h 9 47

3. Prasarana Produksi g. Gedung / ruang dengan penyejuk udara (AC) h. Studio produksi dan studio rekaman suara (audio recording), i. Ruang visual editing / penyuntingan gambar,

j. Auditorium lengkap dengan sistem lampu, suara, dan kamera elektronik, k. Ruang preview, l. Studio alam.72

4. Sarana Produksi

b. Kamera elektronik dan film dengan kelengkapannya,

b. Peralatan lampu (lighting) dan shiny board,

c. Peralatan suara (sound system),

d. Alat editing film dan video,

e. Alat rekam suara, lengkap, dengan mixer,

f. Time base corrector (TBC) untuk menstabilkan gambar pada saat penyuntingan,

g. Proyektor untuk film dan playback facilities untuk video, berikut layar dan

monitor,

h. Character generator untuk title,

i. Komputer grafik,

j. Pins box untuk superimpossed tulisan / garis,

k. Video digital optic (ADO) untuk efek khusus (bisa 32 efek khusus),

72 J.B. Wahyudi, Teknologi Informasi dan Produksi Citra Bergerak, 1992, Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, h 66 48

l. Teleprompter, m. Cromakey, n. Unit Mobil Produksi / Mobile Production Unit (MPU),

o. The total dubbing and editing system, p. Slate / klepper, q. Video kaset/tape, r. Tripod kamera, dan lain-lain.73

3. Biaya Produksi

Biaya produksi sangat penting dalam sebuah produksi. Untuk itu seorang produser memiliki peran yang sangat penting. Peran itu tergambar dalam sebuah pencapaiaan akan adanya sebuah dukungan finansial dari suatu produksi yang sangat berpengaruh terhadap stasiun televisi tersebut.

Oleh karena itu, perencanaan budget atau biaya produksi dapat didasarkan pada dua kemungkinan, yaitu financial oriented dan quality oriented. b. Financial Oriented

Perencanaan biaya produksi yang didasarkan pada kemungkinan keuangan yang ada. Kalau keuangan terbatas berarti tuntutan-tuntutan tertentu untuk kebutuhan produksi harus pula dibatasi, misalnya tidak menggunakan artis kelas satu yang pembayarannya mahal; menggunakan lokasi shooting yang tidak terlalu jauh; konsumsi yang tidak terlalu mewah. Segala sesuatunya didasari atas kemungkinan keuangan.

73 ibid, h 69

49

b. Quality Oriented

Perencanaan biaya produksi yang didasarkan atas tuntutan kualitas hasil produksi yang maksimal. Produksi dengan orientasi budget semacam ini biasanya produksi prestige . Produksi yang dapat mendatangkan keuntungan besar, baik dari segi nama maupun finansial. Atau produksi yang diharapkan menjadi produksi yang sangat bernilai dan berguna bagi masyarakat.

Menentukan biaya produksi suatu program TV dengan video bagi produser atau manajer siapa pun merupakan hal yang rumit. Merencanakan anggaran (budget) merupakan suatu hal yang tidak begitu mudah. Seluruh unsur yang memerlukan biaya harus dihitung dan tidak boleh terlupakan; oleh siapa dan dari mana biaya itu akan dibayarkan. Apabila produksi berorientasi pada kemungkinan keuangan yang ada

(financial oriented) maka jumlah biaya produksi yang sudah jelas itu harus diurai sehingga memenuhi semua kebutuhan termasuk biaya tak terduga. Membuat perencanaan anggaran produksi seolah-olah mengharuskan mata dan pikiran kita melihat hal-hal tersembunyi atau yang sekiranya tidak ketahuan dan yang mungkin memerlukan biaya.

4. Organisasi Pelaksanaan Produksi

Suatu produksi program televisi melibatkan banyak orang misalnya, para artis, crew, dan fungsionaris lembaga penyelenggara, polisi, aparat setempat dimana lokasi shooting dilaksanakan, dan pejabat yang bersangkut-paut dengan masalah perijinan.74

Selain itu ada beberapa profesi-profesi juga, yang mendukung proses produksi.

Profesi-profesi tersebut adalah:

74 Fred Wibowo, Dasar-dasar Produksi Program Televisi, 1997, Jakarta : Grasindo, h 34 50

j. News Director adalah eksekutif senior yang bertanggung jawab di departemen pemberitaan stasiun televisi. Pengawasan, koordinasi dan evaluasi terhadap penampilan seluruh staff pemberitaan merupakan tanggung jawab utama News Director. k. Assisten News Director bertanggung jawab menyeleksi dan menugaskan reporter,

penulis naskah dan komentator untuk berita dan peristiwa khusus. Assisten News

Director juga mengatur setiap hari operasionalisasi News room, mengkoordinasikan pengiriman berita melalui sistem wireless, jaringan berita, insert audio dan video, penulisan naskah berita baik dari penulis berita lepas dan reporter. l. Penulis Naskah Berita bertugas menulis dn mengedit berita, membuat komentar berita, menyusun kesinambungan kata / kalimat berita, membuat pengantar dan uraiaan isi berita yang akan diangkat dalam presentasi berita sesuai dengan jadwal siaran berita. Tugas utama penulis naskah berita adalah menulis berita untuk disiarkan. m. Asisten redaksi bertugas membantu semua pekerjaan di newsroom. n. Telangkai berita (Anchorperson) bertugas merangkai mata acara dari berbagai sumber atau tempat yang berbeda. o. Reporter bekerja sebagai jurnalis yang bertugas mengumpulkan berita dari beberapa sumber yang berbeda, mengorganisasikan setiap laporan, dan sewaktu-waktu menuliskan dan melaporkannya melalui stasiun.75 p. Editor adalah sebutan bagi seseorang yang berprofesi sebagai ahli pemotongan gambar video dan audio. q. Producer adalah sebutan ini untuk orang yang memproduksi sebuah film tetapi bukan dalam arti membiayai atau menanamkan investasi dalam sebuah produksi. Tugas seorang produser adalah memimpin seluruh tim produksi agar

75 Tommy Suprapto, Berkarier di bidang Broadcasting, 2006, Yogyakarta : Media Pressindo. h 95 51

sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan bersama, baik dalam aspek kreatif maupun manajemen produksi dengan anggaran yang telah disetujui oleh executive producer. r. Production Manager adalah orang yang bertanggung jawab atas detail produksi dari awal sampai produksi itu selesai.76

5. Tahap Pelaksanaan Produksi

Suatu produksi program TV yang melibatkan banyak peralatan, orang dan dengan sendirinya biaya yang besar, selain memerlukan suatu organisasi yang rapi juga perlu satu tahap pelaksanaan produksi yang jelas dan efisien. Tahapan produksi terdiri dari tiga bagian di televisi yang lazim disebut Standard Operation Procedure (SOP), seperti berikut: d. Pra-Produksi

Tahap ini sangat penting sebab jika tahap ini dilaksanakan dengan rinci dan baik, sebagian pekerjaan dari produksi yang direncanakan sudah beres. Tahap pra produksi meliputi tiga bagian:

4. Penemuan Ide

Tahap ini mulai ketika seorang produser menemukan ide atau gagasan, membuat riset dan menuliskan naskah atau meminta penulis naskah mengembangkan gagasan menjadi naskah sesudah riset.

5. Perencanaan

76file:///C:/Documents%20and%20Settings/user/My%20Documents/istilah-istilah-dalam- produksi-film-dan.html. Jumat, 8 Mei 2009, 15:15 WIB.

52

Tahap ini meliputi penetapan jangka waktu kerja (time schedule), penyempurnaan naskah, pemilihan artis, lokasi, dan crew. Selain estimasi biaya, penyediaan biaya dan rencana alokasi merupakan bagian dari perencanaan yang perlu dibuat secara hati-hati dan teliti.

6. Persiapan

Tahap ini meliputi pembesaran semua kontrak, perijinan dan surat-menyurat.

Latihan para artis dan pembuatan setting meneliti dan melengkapi peralatan yang diperlukan.

Kunci keberhasilan produksi program sangat ditentukan oleh keberesan tahap perencanaan dan persiapan itu. e. Produksi (pelaksanaan)

Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. Kegiatan menambah daya guna suatu benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan produksi jasa. Sedangkan kegiatan menambah daya guna suatu benda dengan mengubah sifat dan bentuknya dinamakan produksi barang. Produksi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk mencapai kemakmuran. Kemakmuran dapat tercapai jika tersedia barang dan jasa dalam jumlah yang mencukupi.77 Produksi menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah hasil atau penghasilan. Atau kegiatan untuk menimbulkan atau menaikan faedah / nilai suatu barang.

77file:///C:/Documents%20and%20Settings/user/My%20Documents/Produksi.ht m. Jumat, 8 Mei 2009, 15:15 WIB.

53

Tahap produksi merupakan lanjutan dari tahap pra-produksi. Dalam tahap ini pun tidak kalah pentingnya karena semua hasil persiapan dan perencanaan dilaksanakan dalam tahap ini. Adapun sutradara yang sangat berperan dalam tahap ini karena sutradara bekerja sama dengan para artis dan crew mencoba mewujudkan apa yang

telah direncanakan dalam kertas dan tulisan (shooting script) menjadi gambar, susunan gambar yang dapat bercerita. f. Pasca Produksi (penyelesaian dan penayangan)

Pasca produksi memiliki tiga langkah utama, yaitu:

4. Editing offline

Setelah shooting selesai, scrip boy/girl membuat logging, yaitu mencatat kembali semua hasil shooting berdasarkan catatan shooting dan gambar. Didalam logging time code (nomor kode yang dibuat dan muncul dalam gambar) dan hasil pengambilan setiap shot dicatat.

5. Editing online

Berdasarakan naskah editing, editor mengedit hasil shooting asli. Adegan demi adegan disambungkan berdasarkan catatan time code dalam naskah editing. Setelah setiap adegan disambungkan, dilanjutkan dengan sound asli dimasukan dengan level yang seimbang dan sempurna. Setelah editing online ini siap, proses berlanjut dengan mixing.

6. Mixing (pencampuran gambar dengan suara)

54

Narasi yang sudah direkam dan ilustrasi musik yang juga sudah direkam, dimasukan kedalam pita hasil editing online sesuai dengan petunjuk atau ketentuan yang tertulis dalam naskah editing.78

78 Fred Wibowo, Dasar-dasar Produksi Program Televisi, 1997, Jakarta : Grasindo, h 34 55

BAB III

GAMBARAN UMUM TVRI dan PROGRAM WARTA PEMILU

A. Televisi Republik Indonesia (TVRI)

a. Sejarah Perkembangan TVRI

TVRI adalah singkatan dari Televisi Republik Indonesia, yang merupakan nama untuk mengidentifiseer diri dari berbagai macam organisasi sarana penerangan seperti radio, film, publikasi, dan pers.79 TVRI merupakan stasiun televisi tertua di Indonesia dan satu-satunya televisi yang jangkauannya mencapai seluruh wilayah Indonesia dengan jumlah penonton sekitar 82 persen penduduk. 80

Pada tahun 1961, pemerintah Indonesia memutuskan untuk memasukkan proyek media massa televisi ke dalam proyek pembangunan Asean Games IV, sehingga

Pemerintah melalui menteri penerangan mengeluarkan SK Menpen No 20/SK/M/1961.81

Dalam tahun 1962, dimulai persiapan-persiapan untuk mengadakan pembukaan stasiun televisi Indonesia yang pertama.82 Berawal hanya dengan sebuah studio, suatu staf yang kecil dan peralatan yang jumlahnya minim, maka fasilitas yang baru saja lahir mengudara untuk waktu-waktu yang pendek dan terbatas. Dari tahun 1962-1963, jam siaran rata-rata hanya 1 jam – 2 jam sehari. Dengan penambahan fasilitas dan peralatan, maka jam siaran ditambah hingga kira-kira 8-9 jam sehari pada saat itu.83 Tanggal 20

Oktober 1963, dikeluarkan Keppres No. 215/1963 tentang pembentukan Yayasan TVRI dengan Pimpinan Utama Presiden RI.

79 Televisi di Indonesia TVRI 1962-1972, Dokumentasi Perpustakaan TVRI. h 30 80 Televisi Nasional Pemersatu Bangsa, Dokumentasi Perpustakaan TVRI. h 4 81 Ibid, h 1 82 20 Tahun Televisi Republik Indonesia, Dokumentasi Perpustakaan TVRI. h 27 83 Ibid, h 28 56

Pada tahun 1964 pembanguanan stasiun penyiaran daerah dimulai dengan mendirikan TVRI stasiun Yogyakarta dan secara berturut-turut diikuti dengan stasiun

Medan, Surabaya, Ujungpandang (Makasar), Manado, Denpasar, dan Balikpapan

(Bantuan Pertamina).84

Tahun 1974, TVRI diubah menjadi salah satu bagian dari organisasi dan tatakerja

Departemen Penerangan, yang diberi status Direktorat, langsung bertanggung-jawab pada

Direktur Jendral Radio, TV, dan Film Departemen Penerangan Republik Indonesia.

Sebagai alat komunikasi Pemerintah, tugas TVRI adalah untuk menyampaikan polisi Pemerintah kepada rakyat dan pada waktu yang bersamaan menciptakan two-way traffic dari rakyat untuk pemerintah selama tidak men-diskreditkan usaha-usaha

Pemerintah.

Pada garis besarnya tujuan polisi Pemerintah dan program-programnya adalah untuk membangun bangsa dan negara Indonesia yang modern dengan masyarakat yang aman, adil, tertib dan sejahtera, dimana tiap warga Indonesia mengenyam kesejahteraan lahiriah dan mental spiritual.

Semua kebijaksanaan Pemerintah beserta programnya harus dapat diterjemahkan melalui siaran-siaran dari studio-studio TVRI yang berkedudukan di Ibukota maupun daerah dengan cepat, tepat dan baik. 85

Mulai tahun 1977, secara bertahap di beberapa Ibukota Propinsi didirikan stasiun- stasiun produksi Keliling atau SPK, yang berfungsi sebagai perwakilan atau koresponden

TVRI berbagai daerah masing-masing :

1. SPK Jayapura

84 www..co.id, Tanggal 11 Desember 2009, pukul 12:49 WIB. 85 Televisi Nasional Pemersatu Bangsa, Dokumentasi Perpustakaan TVRI. h 2-3 57

2. SPK Ambon

3. SPK Kupang

4. SPK Malang ( tahun 1982 diintegrasikan dengan TVRI stasiun Surabaya)

5. SPK Semarang

6. SPK Bandung

7. SPK

8. SPK

9. SPK

10. SPK Jambi

11. SPK Padang

12. SPK Lampung 86

Tahun 1975, dikeluarkan SK Menpen No. 55 Bahan siaran/KEP/Menpen/1975,

TVRI memiliki status ganda yaitu selain sebagai Yayasan Televisi RI juga sebagai

Direktorat Televisi, sedang manajemen yang diterapkan yaitu manajemen perkantoran / birokrasi.87

b. TVRI di Era Reformasi

Bulan Juni 2000, diterbitkan Peraturan Pemerintah No. 36 tahun 2000 tentang perubahan status TVRI menjadi Perusahaan Jawatan (Perjan), yang secara kelembagaan berada di bawah pembinaan dan bertanggung jawab kepada Departemen Keuangan RI.

Bulan Oktober 2001, diterbitkan Peraturan Pemerintah No. 64 tahun 2001 tentang pembinaan Perjan TVRI di bawah kantor Menteri Negara BUMN dan Departemen

Keuangan RI untuk urusan organisasi dan keuangan.

86 Ibid. h 1-5 87 www.tvri.co.id, Tanggal 11 Desember 2009, pukul 12:49 WIB. 58

Tanggal 17 April 2002, diterbitkan Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 2002, status

TVRI diubah menjadi Perseroan terbatas (PT) TVRI di bawah pengawasan Departemen

Keuangan RI dan Kantor Menteri Negara BUMN.

Televisi Republik Indonesia (TVRI) merupakan stasiun televisi tertua di Indonesia dan satu-satunya televisi yang jangkauannya mencapai seluruh wilayah Indonesia dengan jumlah penonton sekitar 82 persen penduduk Indonesia.

Saat ini TVRI memiliki 22 stasiun Daerah dan 1 stasiun Pusat dengan didukung oleh 395 pemancar yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia. Karyawan TVRI berjumlah 6.823 orang diseluruh daerah Indonesia dan sekitar 2.000 orang diantaranya adalah karyawan Kantor Pusat dan TVRI Stasiun Pusat Jakarta.

TVRI bersiaran dengan menggunakan dua sistem yaitu VHF dan UHF, setelah selesainya dibangun stasiun pemancar Gunung Tela Bogor pada 18 Mei 2002 dengan kekuatan 80 Kw. Kota-kota yang telah menggunakan UHF yaitu Jakarta, Bandung dan

Medan, selain beberapa kota kecil seperti di Kalimantan dan Jawa Timur.

TVRI Pusat Jakarta setiap hari melakukan siaran selama 19 jam, mulai pukul 05.00

WIB hingga 24.45 WIB dengan substansi acara bersifat informatif, edukatif dan entertain.

TVRI juga memiliki Programa 2 Jakarta, pada saluran/chanel 8 VHF.

Programa 2 mulai mengudara pada 1 Januari 1983 dengan acara tunggal siaran Berita bahasa Inggris dengan nama Six Thirty Report selama setengah jam pukul 18.30 WIB, dibawah tanggung jawab bagian Pemberitaan. Pada perkembangannya rubrik tersebut berubah nama menjadi English News Service (ENS).

Programa 2 TVRI kini mengudara mulai pukul 17.30 - 21.00 WIB dengan berbagai jenis acara berita dan hiburan.

59

Sekarang ini tengah dilakukan negosiasi dengan pihak swasta untuk bekerjasama dibidang manajemen produksi dan siaran programa 2 TVRI Jakarta dan sekitarnya, dengan adanya rencana perubahan frekuensi dari VHF ke UHF. Dibidang isi siaran akan lebih ditekankan kepada paket-paket jadi (can product) dengan materi siaran untuk konsumsi masyarakat metropolitan Jakarta.

c. TVRI Dewasa Ini

Dengan perubahan status TVRI dari Perusahaan Jawatan ke TV Publik sesuai undang-undang nomor 32 tahun 2002 tentang penyiaran, maka TVRI diberi masa transisi selama 3 tahun dengan mengacu Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 2002 dimana disebutkan TVRI berbentuk PERSERO atau PT.

Melalui PERSERO ini Pemerintah mengharapkan Direksi TVRI dapat melakukan pembenahan-pembenahan baik dibidang Manajemen, Struktur Organisasi, SDM dan

Keuangan. Sehubungan dengan itu Direksi TVRI tengah melakukan konsolidasi, melalui restrukturisasi, pembenahan dibidang Marketing dan Programing, mengingat sikap mental karyawan dan hampir semua acara TVRI masih mengacu pada status Perjan yang kurang memiliki nilai jual.

Restrukturisasi bukan berarti adanya pengurangan sumber daya manusia atau penambahan modal, karena semua itu harus memenuhi kualifikasi yang diperlukan.

Khusus mengenai karyawan, Direksi TVRI melalui restrukturisasi akan diketahui jumlah sumber daya manusia yang dibutuhkan, berdasarkan kemampuan masing-masing individu karyawan untuk mengisi fungsi-fungsi yang ada dalam struktur organisasi sesuai keahlian dan profesi masing-masing, dengan kualifikasi yang jelas. Melalui restrukturisasi tersebut akan diketahui apakah untuk mengisi fungsi tersebut diatas dapat diketahui, dan apakah perlu dicari tenaga profesional dari luar atau dapat memanfaatkan sumber daya TVRI yang tersedia.

60

Dalam bentuk PERSERO selama masa transisi ini, TVRI benar-benar diuji untuk belajar mandiri dengan menggali dana dari berbagai sumber antara lain dalam bentuk kerjasama dengan pihak luar baik swasta maupun sesama BUMN serta meningkatkan profesionalisme karyawan.

Dengan adanya masa transisi selama 3 tahun ini, diharapkan TVRI akan dapat memenuhi kriteria yang disyaratkan oleh undang-undang penyiaran yaitu sebagai TV publik dengan sasaran khalayak yang jelas. Bertepatan dengan peringatan hari kebangkitan nasional tanggal 20 Mei 2003 yang lalu, TVRI mengoperasikan kembali seluruh pemancar stasiun relay TVRI sebanyak 395 buah, yang tersebar diseluruh

Indonesia.

Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2002 tentang

Penyiaran, TVRI ditetapkan sebagai Lembaga Penyiaran Publik yang berbentuk badan hukum yang didirikan oleh negara. Semangat yang mendasari lahirnya TVRI sebagai

Lembaga Penyiaran Publik adalah untuk melayani informasi untuk kepentingan publik, bersifat netral, mandiri dan tidak komersial.

Peraturan Pemerintah Nomor 13 tahun 2005 menetapkan bahwa tugas TVRI adalah memberikan pelayanan informasi, pendidikan dan hiburan yang sehat, kontrol dan perekat sosial, serta melestarikan budaya bangsa untuk kepentingan seluruh lapisan masyarakat melalui penyelenggaraan penyiaran televisi yang menjangkau seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.88

1. Program TVRI

Program siaran TVRI diproduksi dan disiarkan dengan standar dan mutu tinggi dengan memperhatikan aspek perlindungan dan hak-hak publik. Program siaran harus memperhatikan perkembangan selera dan pengetahuan masyarakat dan mampu

88 www.tvri.co.id, Tanggal 11 Desember 2009, 12:49 WIB. 61

mengantisipasi arah transformasi tingkat intelektual masyarakat menuju knowledge society.89

2. Teknologi

TVRI dapat menyelenggarakan penyiaran melalui sistem teresterial dan melalui sistem satelit. TVRI senantiasa meningkatkan perluasan jangkauaan siaran dan kualitas siaran agar seluruh lapisan masyrakat dapat menerima dan menikmati siaran TVRI secara baik. TVRI wajib mengikuti dan mempelajari teknologi yang berkembang di dunia untuk memilih teknologi yang sesuai standar teknologi penyiaran serta mmemenuhi keinginan dan kebutuhan masyarakat. Teknologi yang dipilih harus memberikan kemungkinan untuk penyelenggaraan jasa tambahan penyiaran dan kemungkinan bagi masyarakat untuk memilih jasayang diinginkan sesuai dengan tingkat kemampuan masyarakat.

Ketentuan tersebut harus mendapatkan izin dan persetujuan tertulis Dewan Pengawas sesuai dengan standar dan acuan teknologi yang berlaku. 90

3. Logo TVRI

Fungsi sebuah stasiun televisi bukan berperan dalam meningkatkan sebuah mutu program saja melainkan stasiun televisi harus dapat juga memberikan sebuah pendidikan yang dapat memajukan kesejahteraan masyarakat. Penonjolan akan sebuah jati diri, bukan hanya milik manusia saja tetapi stasiun televisi harus juga memiliki hal tersebut. Maksud dari jati diri sebuah stasiun televisi disini adalah televisi memiliki sebuah visi misi, slogan, serta logo sebagai tanda stasiun televisi tersebut. Adapun beberapa kali pergantian

89 Lembaga Penyiaran Publik TVRI, Cetak Biru : Kebijakan Umum, Kebijakan Penyiaran, Kebijakan Pengembangan Kelembagaan Dan Sumber Daya Televisi Republik Indonesia (TVRI) Tahun 2006-20011, Dokumentasi Perpustakaan TVRI. h 39

90 Ibid, h 39-40 62

logo yang dilakukan oleh TVRI dimaksudkan memberikan warna baru dalam setiap waktu pergantiaannya. Beberapa kali TVRI berganti logo, seperti dibawah ini:

a. Logo TVRI dari tahun 1973 sampai 2000

b. Logo TVRI dari tahun 2000 sampai 17 Februari 2002

c. Logo TVRI dari 17 Februari 2002 sampai 4 Juli 2004

d. Logo TVRI dari 4 Juli 2004 sampai 23 agustus 2006

91

e. Logo TVRI sekarang

Adapun filosofi tentang logo LPP TVRI yang sekarang adalah :

Arti simbolis dari bentuk logo ini menggambarkan “layanan publk yang informatif, elegan, dan dinamis” dalam upaya meuwujudkan visi dan misi TVRI sebagai TV publik yaitu media yang memiliki fungsi kontrol dan perekat sosial untuk memelihara persatuan

91 http://peperonity.com/go/sites/mview/tvri/10730130. Jumat, 8 mei 2009, 1:40 WIB

63

dan kesatuan bangsa. Bentuk lengkung yang berawal dari huruf T dan berakhir huruf I dari huruf TVRI membentuk huruf “P” yang mengandung 5 layanan informasi dan komunikasi menyeluruh, yaitu:

a. P sebagai huruf awal dari kata PUBLIK yang berarti “memberikan layanan informasi dan komunikasi kepada masyarakat dengan jangkauan nasional dalam upaya ikut mencerdaskan kehidupan bangsa.” b. P sebagai huruf awal dari kata PERUBAHAN yang berarti “membawa perubahan kearah yang lebih sempurna.” c. P sebagai huruf awal dari kata PERINTIS yang berarti merupakan perintis atau cikal bakal pertelevisian Indonesia.” d. P sebagai huruf awal dari kata PEMERSATU yang berarti “merupakan lembaga penyiaran publik yang mempersatukan bangsa Indonesia yang tersebar di Bumi

Nusantara yang sangat luas dan terdiri dari atas ribuan pulau.” e. P sebagai huruf awal dari kata PILIHAN yang berarti “menjadi pilihan alternatif tontonan masyarakat Indonesia dari berbagai segmen dan lapisan masyarakat.”

Bentuk elips dengan ekor yang runcing dan dinamis melambangkan komet yang bergerak cepat dan terarah serta bermakna gerakan perubahan yang cepat dan terencana menuju televisi publik yang lebih sempurna. Bentuk tipografi TVRI memberi makna elegan dan dinamis, siap mengantisipasi perubahan dan perkembangan zaman serta tuntutan masyarakat. warna biru mempunyai makna elegan, jernih, cerdas, kreatif, informatif, dan komunikatif. Perubahan warna jingga ke warna merah melambangkan sinar atau cahaya yang membawa pencerahan untuk ikut bersama mencerdaskan kehidupan bangsa serta mempunyai makna: semangat dan dinamika perubahan menuju kearah yang lebih sempurna.92

5. Peningkatan mutu siaran

92 Dokumentasi Bagian Humas Televisi Republik Indonesia. 64

Makin berkembangnya siaran televisi di Indonesia, baik yang dilakukan oleh stasiun-stasiun swasta nasional maupun luberan dari stasiun-stasiun televise luar negeri yang dapat ditangkap siarannya di Indonesia, memaksa TVRI untuk terus meningkatkan mutu siarannya dengan cara :

a. Perangkat lunak:

- Meningkatkan frekuensi pendidikan / latihan profesi;

- Meningkatkan pengawasan dalam rangka membangkitkan motivasi dan

kreatifitas personil;

- Meningkatkan partisipasi dalam rangka diskusi dan seminar.

b. Perangkat keras:

- Penambahan (rehabilitasi) perangkat produksi.93

6. Organisasi

Struktur organisasi TVRI pusat PT. TVRI (persero), yaitu sebagai berikut:

1. Direktur utama berfungsi sebagai memimpin, mengatur, dan mengkoordinasikan

tugas anggota direksi sesuai dengan bidangkan masing-masing. Untuk

melaksanakan fungsi yang dimaksud, direktur utama dibantu: satuan

pengawasan, secretariat perusahaan, tenaga ahli.

2. Direktorat berita dipimpin oleh yang bertugas menetapkan kebijakan,

melaksanakan pembinaan, dan menyelenggarakan kegiatan di bidang berita.

Direktur berita berfungsi sebagai:

a. Menetapkan kebijakan dibidang produksi dan penyiaran acara pemberitaan.

b. Menetapkan kebijakan dibidang penduduk produksi dan dokumentasi acara

pemberitaan.

c. Mengkoordinasikan da mengawasi penyelenggaraan produksi dan siaran

berita di lingkungan TVRI.

93 Empat Windu Televisi Republik Indonesia, h 26 65

Direktorat berita terdiri dari: a. bidang pemberitaan b. bidang produksi c.

secretariat d. kelompok fungsional.

3. Direktorat program dipimpinoleh direktur yang bertugas menetapkan kebijakan,

melaksanakan pembinaan, dan menyelenggarakan kegiatan dibidang siaran,

produksi, pemasaran, serta penjualan. Direktorat program terdiri dari: bidang

siaran, bidang produksi, bidang pemasaran dan penjualan, secretariat, kelempok

fungsional.

4. Direktorat teknik dipimpin oleh direktur yang bertugas menetapkan kebijakan,

melaksanakan pembinaan, dan menyelenggarakan kegitan dibidang teknik. Untuk

menyelenggarakan tugas, direktorat teknik berfungsi sebagai:

1. Merencanakan, mengendalikan, dan mengevaluasi pengadaan peralatan

teknik dan prasarana.

2. Merencanakan, mengendalikan, dan mengevaluasi kegiatan operasional dan

penggunaan peralatan teknik.

3. Merencanakan, mengendalikan, dan mengevaluasi pemeliharaan peralatan

teknik.

4. Merencanakan, mengendalikan, dan mengevaluasi pengembangan peralatan

teknik.

5. Merencanakan, mengendalikan, dan mengevaluasi SDM teknik.

6. Merencanakan, mengendalikan, dan mengevaluasi kerjasama teknik dengan

berbagai pihak.

Direktorat teknik terdiri dari: a. bidang teknik transmisi dan prasarana, b.

bidang teknik produksi dan penyiaran, c. bidang kerjasama teknik dan

teknologi informasi, d. secretariat, kelompok fungsional.

66

5. Direktorat keuangan dipimpin oleh direktur yang menetapkan kebijakan,

melaksanakan pembinaan, dan menyelenggarakan kegiatan keuangan. Untuk

menyelenggarakan tugas tersebut direktorat keuangan mempunyai tugas sebagai:

a. Merencanakan anggaran TVRI meliputi anggaran program, non-program,

permodalan, dan investasi.

b. Merencanakan dan mengusulkan sumber dana untuk pengelolaan kegiatan

operasional perusahaan.

c. Merencanakan jasa konsultasi dibidang keuangan.

d. Merencanakan pengelolaan anggaran kas dan modal kerja perusahaan,

termasuk penglolaan hutang dan piutang perusahaan.

e. Melaksanakan analisis anggaran, keuangan, dan laporan keuangan.

f. Mengendalikan dan mengevaluasi anggaran dan keuangan.

Direktorat keuangan terdiri dari: a. bidang anggaran, bidang keuangan dan

investasi, bidang akuntasi dan perpajakan, secretariat, kelompok fungsional.

6. Direktorat umum

Direktorat umum dipimpin oleh direktur yang bertugas menetapkan kebijakan,

melaksanakan pembinaan dan menyelenggarakan kegiatan dibidang umum dan

sumber daya manusia.

Direkktorat umum mempunyai fungsi sebagai berikut :

1. Penetapan kebijaksanaan proses pengadaan barang, pengadaan jasa, dan

pendistribusian.

2. Penetapan kebijakasanaan perkembangan, pembengunan dan perawatan

sarana dan prasarana umum serta pengelolaan asset.

3. Penetapan , kebijaksanaan pengelolaan SDM

67

4. Pembinaan kegiatan bidang umum dan personalia seluruh satuan kerja di

lingkungan TVRI

Direktorat umum terdiri dari:

a. bidang anggaran

b. bidang keuangan dan investasi

c. bidang akuntansi dan perpajakan

d. secretariat

e. kelompok fungsional

7. Satuan Pengawas Intern

Kepala satuan pengawasan intern bertugas melaksanakan pemeriksaan intern

keuangan, dan pelaksanaanya pada TVRI, serta memberikann saran-saran

perbaikan.

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud kepela satuan pengawas

intern mempunyai fungsi sebagai:

a. menyusun program kerja pemeriksaan tahunan bidang keuangan dan

operasional, meliputi rencana pemeriksaan rutin, dan pemeriksaan

khusus.

b. Mengkoordinasikan pelaksanaan pemeriksa untuk mencegah kerugian

dari penyimpangan pelaksanaan peraturan di bidang keuangan,

operasional, dan penunjang operasional.

c. Mengkoordinasikan pembuatan laporan hasil pemeriksaan sesuai jadwal

terhadap seluruh satuan kerja.

68

d. Mengkoordinasikan permintaan laporan pelaksana tindak lanjut atas

temuan pemeriksaan kepada satuan kerja terkait.

8. Kepala TVRI stasiun daerah bertugas menetapkan kebijakan operasional

penyiaran di daerah dan pemancarluasan siaran ansional, serta menkoordinasikan

pengawasan pelaksanaannya sesuai kebijakan direksi.

9. TVRI sector transmisi bertugas melakukan pengoperasian perawatan dan

perbaikan pemancar/,icrowave, prasarana melakukan administrasi keuangan,

serta mengkoordinasikan pengawasan pelaksanaan sesuai dengan kebijakan

direksi.

10. Kepala balai diklat, kepala pendidikan dan pelatihan bertugas merencanakan,

menyelenggarakan dan mengevaluasi jasa pelatihan di bidang pertelevisian, serta

jasa pemanfaatan fasilitas sarana produksi baik untuk kepentingan TVRI maupun

untuk umum. Selain itu juga bertugas mengkoordinasikan pengawasan

pelaksanannnya.

Sekeretariat perusahaan dalam struktur PT. TVRI (persero) berada di antara direktur utama dan pengawasan direksi lainnya. Secretariat perusahaan dipimpin oleh sekretaris. Ia berperan sebagai penghubung BOD, senior manajemen, dan pemegang saham. Selain itu, ia juga menjadi penghubung antara pihak manajemen dengan pihak ketiga dalam menangani masalah non-teknis, serta menjadi penghubung direktur utama jika terjadi pertentanganantara manajemen dengan unit kerja lainnya.

Struktur Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia terdiri atas :

a. Dewan Pengawas

b. Dewan Direksi

c. TVRI Pusat

d. TVRI Stasiun Daerah

e. Satuan Pengawasan Intern 69

f. Pusat Pendidikan dan Pelatihan

g. Pusat Penelitian dan Pengembangan

h. Perwakilan Luar Negeri

i. Lembaga Penyiaran Publik Lokal yang berafiliasi dengan TVRI.94

B. Visi dan Misi TVRI

a. Visi

Terwujudnya TVRI sebagai media pilihan bangsa Indonesia dalam rangka turut mencerdaskan kehidupan bangsa untuk memperkuat kesatuan nasional. Visi TVRI adalah menjadi stasiun TV pilihan yang berakar pada budaya bangsa untuk menjalin persatuan dan kesatuan. Sebagai media informasi, TVRI menyampaikan isi pernyataan berupa berita peristiwa, berita pendapat serta berita peristiwa dan pendapat. Acara-acara yang ditayangkan TVRI terdiri dari berbagai siaran. Salah satunya adalah siaran berita televisi yang berfungsi sebagai penyampai informasi, pendidikan, hiburan, dan kontrol sosial.

b. Misi

1. Menjadi media komunikasi bagi kepentingan nasional yang berlandaskan persatuan

dan kesatuan.

2. Memberikan informasi yang terpercaya, mencerdaskan serta menyajikan hiburan

bermutu bagi masyarakat.

3. Menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dengan mitra usaha.

4. Membentuk lingklungan kerja yang sehat, harmonis dan profesional bagi karyawan

dan mitra.

94 Lembaga Penyiaran Publik TVRI, Cetak Biru : Kebijakan Umum, Kebijakan Penyiaran, Kebijakan Pengembangan Kelembagaan Dan Sumber Daya Televisi Republik Indonesia (TVRI) Tahun 2006-20011, Dokumentasi Perpustakaan TVRI. h 8 70

C. Program Warta Pemilu

Berawal dari pemilihan para anggota legislatif, disaat itu juga warta pemilu hadir untuk menyajikan program yang difokuskan untuk membahas perhelatan akbar tersebut.

Warta pemilu adalah salah satu program acara televisi yang membahas mengenai pemilihan umum atau biasa disebut dengan pemilu. Warta pemilu termaksud dalam kategori siaran televise berbentuk hard news. Hard news (berita kasar) adalah berita yang mengandung konflik dan member sentuhan-sentuhan emosional serta melibatkan tokoh masyarakat atau orang termasyur. 95

Ramainya Indonesia menjelang awal tahun 2009, dimana dari awal tahun tersebut sebuah pesta demokrasi akan digelar kembali setelah lima tahun menunggu lama. Dunia perpolitikan di Indonesia sangat mengundang perhatian. Politik merupakan aktifitas atau sikap yang berhubungan dengan kekuasaan dan yang bermaksud untuk mempengaruhi dengan jalan mengubah atau mempertahankan suatu bentuk susunan masyarakat.96

Warta pemilu hadir bukan hanya menayangkan sebuah berita pemilu saja, melainkan adanya penayangan khusus berupa dialog. Adapun tema yang diangkat selalu berkaitan dengan isu yang berkembang. Nara sumber yang dihadirkan pun langsung dari perwakilan-perwakilan partai atau pun yang berkaitan dengan tema yang diangkat oleh warta pemilu itu sendiri.

95 Fred Wibowo, Dasar-dasar Produksi Program Televisi, 1997, Jakarta : Grasindo, h 136 96Gun gun Heryanto, M. Si, Handout Perkuliahan Matakuliah Komunikasi Politik, h 3 materi 1 71

Awalnya program warta pemilu bukan bernama warta pemilu melainkan warta parlemen yang kemudian diganti dengan warta pemilu. Menjelangnya pemilu legislatif itulah yang menyebabkan warta parlemen itu diganti menjadi warta pemilu.

Warta pemilu sebuah program televisi yang ditayangkan atau di produksi secara langsung oleh Stasiun Televisi Republik Indonesia. Dengan durasi setengah jam warta pemilu menyajikan sebuah tayangan yang sarat dengan informasi khususnya informasi mengenai pesta demokrasi yang tengah berlangsung sejak awal tahun 2009 yaitu pemilu yang dilaksanakan dalam lima tahun sekali.

Warta pemilu merupakan produksi sebuah acara atau tayangan televisi. Dimana dalam memproduksi suatu mata acara dibutuhkannya sebuah pertimbangan yang cukup matang sebelum penayangan. Apalagi mata acara tersebut ditayangkan secara langsung dengan mengunakan media yang mempergunakan sistem audio visual. Media yang mengunakan sistem ini sangatlah sensitif pengaruhnya bagi mereka yang memiliki atau pun melihat hal-hal yang ditayangkan didalam televisi tersebut.

Dari persiapan menjelang pesta demokrasi, sampai pendaftaran partai-partai politik yang ingin ikut bertarung dalam perhelatan akbar ini, selalu menjadi topik hangat untuk diperbincangkan. Partai politik merupakan sekumpulan orang yang secara terorganisir membentuk sebuah lembaga yang bertujuan merebut kekuasaan politik secara sah untuk bisa menjalankan program-programnya. Parpol biasanya mempunyai asas, tujuan, ideologi, dan misi tertentu yang diterjemahkan ke dalam program-programnya.

Awal tahun yang sangat merepotkan bagi para calon petinggi kita. Persiapan dari modal hingga mencari sebuah dukungan pun mulai gencar dilakukan oleh para calon kandidat partai. Sebuah fenomena langka yang terjadi dalam lima tahun sekali. Itulah pemilu, Pemilu merupakan ajang untuk memperebutkan kekuasaan politik oleh Parpol

72

secara sah. Dengan banyaknya partai politik yang mendaftar membuat para pemilih menjadi binggung. Maka dari itulah peran akan adanya media sangat penting.

TVRI salah satu media yang juga menayangkan sebuah program khusus yaitu

Warta Pemilu. Hal yang paling mendasar lahirnya program warta pemilu adalah dari rasa ingin tahu masyarakat yang begitu besar akan lahirnya kebijakan-kebijakan baru dari para calon petinggi baru yang akan menduduki kursi pemerintahan. Selain itu, hal yang sangat penting bahwa warta pemilu lahir dari sebuah jenis berita dan isu yang berkembang di masyarakat. Maksudnya adalah warta pemilu atau pun program berita lainnya yang ditayangkan oleh TVRI harus bersifat aktual dan harus memiliki nilai berita yang tinggi.

73

BAB IV

PRODUKSI PROGRAM WARTA PEMILU DI TVRI

A. Pelaksanaan Produksi Program Warta Pemilu

Materi, sarana, dan biaya merupakan hal yang sangat penting dibicarakan sebelum pelaksanaan produksi dilakukan. Selain itu, kepentingan publik yang juga harus dipertimbangkan. TVRI sebagai stasiun televisi milik pemerintah harus dapat memberikan perhatian yang khusus untuk hal yang satu itu.

Adapun bagian-bagian yang memerlukan sebuah pembahasan yang sangat mendalam guna memperoleh hasil penayangan yang maksimal diantaranya: a. Materi Produksi

Materi produksi merupakan unsur penting dalam sebuah berita. Berita yang memiliki kualitas baik maka memiliki nilai jual yang cukup tinggi. Selain itu, nilai ke akuratan dari berita tersebut juga menjadi unsur yang tidak dapat disepelekan. Dalam pembahasan, menempatakan berita sesuai dengan edisi produksi program warta pemilu tanggal 26 april 2009 sampai dengan 10 Mei 2009 yang pada saat itu berita pemilu banyak diramaikan dengan berita mengenai partai-partai besar yang melakukan kolisi.

Bukan hanya itu saja, banyaknya partai yang melakukan rapat paripurna nasional

(RAPIRNAS), guna menentukan kandidat partai yang akan maju dalam pertarungan memperebutkan kursi tertinggi dalam pemerintahan. Nilai berita yang akurat dalam hal ini adalah para calon presiden dan wakil presiden itulah yang akan maju dalam pertarungan tersebut. Bagi partai-partai besar yang telah memiliki perolehan suara terbanyak pada saat pemilu legislatif yang diadakan sebelum pemilu presiden dilaksanakan, memiliki hak penuh untuk maju dalam pertarungan pemilu presiden.

74

Warta Pemilu yang merupakan program yang dikhususkan membahas berita mengenai pemilu tidak terlalu sulit untuk mencari berita-berita akurat untuk disiarkan.

Hal ini dikarenakan segala berita yang menyangkut pemilu maka Warta Pemilu dapat menyiarkannya, penyeleksian berita yang masuk pun harus dilakukan agar tidak

terjadinya konflik untuk kedepannya. b. Sarana Produksi

Suatu kegiatan peliputan berita dibutuhkannya sebuah sarana penunjang guna hasil yang akan dicapai dapat berjalan maksimal. Hal ini kurang terlihat dalam stasiun yang di identikan dengan milik pemerintah ini. Sebagai stasiun milik pemerintah yang seharusnya memiliki peralatan standar operasional. Namun, kenyataan di lapangan sarana mejadi kendala utama dalam proses peliputan berita.

Seperti yang disampaikan oleh Yoserizal Ananda Produser Warta Pemilu:

“Untuk penghambat atau kendala dalam program warta pemilu adalah Peralatan dan manajemen perizinan.”97

c. Biaya Produksi

Suatu program acara tidak dapat berjalan tanpa adanya biaya produksi yang membiayainya. Dalam Warta Pemilu dana produksi diatur oleh manajer produksi berita.

TVRI memberi budget untuk biaya produksi dalam satu program dan untuk satu kali siaran antara 7 juta hingga 10 juta. Biaya tersebut digunakan untuk biaya operasional crew yang bertugas hingga program tersebut tayang atau disiarkan. d. Organisasi Pelaksanaan Produksi

97 Wawancara dengan Yoserizal Ananda, Produser Warta Pemilu, Jakarta, 18 Mei 2009. 75

Organisasi pelaksana produksi adalah orang-orang yang berada dalam suatu program acara guna menangani proses produksi secara tim kerja sampai hasilnya disiarkan. Struktur Organisasi pelaksana program Warta Pemilu antara lain:

1. Penanggung Jawab program Warta Pemilu adalah Yon Anwar. Tugas yang beliau

kerjakan menjadi penanggung jawab dalam proses siaran serta memantau

pembiayaaan, kebijakan siaran, pengadaaan dengan instansi luar.

2. Produser Eksekutif program Warta Pemilu adalah Purnama Suwardi yang bertugas

mengawasi kinerja reporter, produser, serta bagian redaksi yang telah ditetapkan.

3. Produser pelaksana program Warta Pemilu adalah Bambang Siswanto dan

Yohannes Murhendrata yang bertugas mengawasi kinerja produser serta

menangani biaya produksi.

4. Produser adalah Yoserizal Ananda yang bertugas memimpin seluruh tim produksi

agar sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan bersama, baik dalam aspek

kreatif maupun manajemen produksi dengan anggaran yang telah disetujui oleh

executive producer.

5. Redaktur adalah yang bertugas mengumpulkan data-data hasil liputan dari

reporter yang kemudian diberikan kepada produser guna diajukan sebagai berita

yang siap di siarkan adapun redaktur dalam program Warta Pemilu Ernawati

Siahaan dan Teuku Fahmi.

6. Koordinator liputan program pemberitaan Warta Pemilu adalah Zeki yang

bertugas menentukan tim liputan yang bertugas untuk setiap harinya.

7. Reporter dan kameramen dalam program pemberitaan Warta Pemilu ditentukan

oleh koordinator liputan yang setiap harinya berbeda-beda. Dalam hal ini reorter

terkadang harus membuat naskah hasil liputanya sendiri.

76

8. Editor adalah seorang jurnalis yang bekerja di kantor surat kabar atau dimedia

massa lainnya. Editor lazim pula disebut redaktur. Mereka bekerja dalam satu tim

yang disebut redaksi. 98 Dalam program Warta Pemilu ada dua orang editor, yakni

Dody dengan Puji yang bertugas mengedit, menyunting, atau memotong bahan-

bahan hasil liputan yang peroleh oleh reporter serta kameramen yang telah

bertugas dilapangan.

9. Pembawa acara atau penyiar berita program Warta Pemilu yang kini menjadi icon

dalam program Warta Pemilu itu sendiri adalah Ansy Lema. Dari pada itu banyak

juga presenter-presenter yang sering mengantikan Ansy Lema untuk melakukan

siaran.

Selain itu, ada tahapan dalam memproduksi sebuah program acara dan yang biasa dipergunakan dalam Standard Operation Prosedure (SOP), seperti berikut :

1. Pra Produksi (ide, perencanaan, dan persiapan)

2. Produksi (pelaksanaan)

3. Pasca Poduksi (penyelesaian dan penayangan)

Bapak Bambang Siswanto, Manager Produksi Pemberitaan menjelaskan:

“TVRI tidak memiliki kapasitas dalam bersaing, saya pun tidak pernah bilang kepada teman-teman wartawan TVRI kita tidak mesti bersaing. Kenapa? Dasarnya itu berbeda, kita punya produk hukum. Kita juga terikat oleh RI (Republik Indoonesia) itu. Jadi, sepanjang atau selama ini saya tidak merasa ingin bersaing. Biar masyarakat yang menilai dan memilih.”99

Hadirnya warta pemilu dalam layar kaca, memudahkan masyarakat untuk dapat memperoleh berita yang berhubungan dengan pemilihan umum, baik pemilu legislatif

98 Kustadi Suhandang, Pengantar Jurnalistik : Seputar Organisasi, Produk, & Kode Etik, 2004, Bandung : Yayasan Nuansa Cendekia. h 64 99 Wawancara pribadi dengan Bambang Sisiwanto, Manajer Produksi Berita, Jakarta 19 Juni 2009. 77

sampai pemilu pilpres yang berlangsung pada tanggal 8 Juli 2009. Dalam hal ini pun warta pemilu pun mempergunakan tahapan produksi yang telah di sebutkan diatas diantaranya:

B. Pra Produksi ( Perencanaan )

Proses pra produksi atau perencanaan dalam redaksional TVRI meliputi perencanaan peliputan. Di dalam pra produksi berisi perencanaan peliputan berita yang berkaitan tentang pesta demokrasi, atau biasa yang disebut dengan pemilu. Sebelum berita ditayangkan, para produser atau crew yang bertugas terlebih dahulu menentukan berita-berita apa saja yang akan ditayangkan pada siaran hari ini.

Pada tahap awal, redaksi melakukan rapat proyeksi rundown Warta Pemilu pada pukul 07:30 WIB untuk melakukan berita apa saja yang akan ditayangkan pada program

Warta Pemilu pukul 10:00 WIB dan membagi penugasan liputan.

Dalam rapat tersebut ada beberapa hal yang dibahas diantaranya adalah berita- berita yang memiliki nilai ke akuratan. Sesuai dengan edisi yang diambil yaitu saat masa koalisi partai-partai. Banyaknya partai yang melakukan rapat paripurna nasional, guna menentukan kandidat partai yang akan maju dalam pertarungan memperebutkan kursi tertinggi dalam pemerintahan. Nilai berita yang akurat dalam hal ini adalah para calon presiden dan wakil presiden itulah yang akan maju dalam pertarungan tersebut. Bagi partai-partai besar yang telah memiliki perolehan suara terbanyak pada saat pemilu legislatif yang diadakan sebelum pemilu presiden dilaksanakan, memiliki hak penuh untuk maju dalam pertarungan pemilu presiden.

Rapat redaksi tersebut dihadiri oleh beberapa pejabat dalam bagian atau divisi pemberitaan. Adapun yang harus hadir dalam rapat tersebut adalah produser dari setiap

78

masing-masing mata acara, para desk yaitu para koordinator berita seperti des olahraga

(koordinator berita olah raga), dan para manajer.

Setelah rapat selesai, Koordinator Liputan akan mengagendakan siapa saja reporter dan camera person yang akan bertugas untuk melakukan liputan ke lapangan pada keesokan harinya.

Sebelum menuju lapangan yang diperintahkan oleh koorlip dan berbekal isu dari redaksi Warta Pemilu, seorang reporter juga wajib mencari informasi yang lebih lengkap tentang berita yang diliput, bisa melalui internet, koran atau dengan membuat janji wawancara dengan narasumber jika diperlukan dan mengetahui lokasi peliputan.

Kemudian, seorang kamera person juga memiliki kewajiban untuk mengecek kamera, meminta master kaset untuk merekap berita yang akan diliput dan mike serta tripod

(alat penyanggah kamera) yang digunakan jika dibutuhkannya gambar yang sangat maksimal. Agar tidak mengalami kendala teknis yang diinginkan, reporter dan kamera person juga harus memesan kendaraan operasional kantor sebagai alat transportasi untuk mempermudah liputan ke lapangan. Dalam hal ini TVRI memiliki kendaraan operasional yang cukup memadai, kendaraan operasional tersebut berupa Mobil , serta ada mobil yang disiapkan khusus untuk melakukan liputan yaitu mobil untuk meliput berita olah raga.

C. Produksi

Produksi program warta pemilu di TVRI yang dikhususkan pada tanggal 26 April

2009 s/d 10 Mei 2009. Yang dimulai mulai pukul 10.00-10.30 WIB dengan durasi 30 menit seperti data yang terlampir.

Tabel rundown penayangan Warta Pemilu dari tanggal 26 April 2009/ 10 Mei 2009

79

Program Hari Tanggal Waktu Mulai Selesai Tayang Durasi

Warta Pemilu Minggu 26/04/2009 10.00 10.30 00.30

Warta Pemilu Senin 27/04/2009 10.00 10.30 00.30

Warta Pemilu Selasa 28/04/2009 10.00 10.30 00.30

Warta Pemilu Rabu 29/04/2009 10.00 10.30 00.30

Warta Pemilu Kamis 30/04/2009 10.00 10.30 00.30

Warta Pemilu Jumat 01/05/2009 10.00 10.30 00.30

Warta Pemilu Sabtu 02/05/2009 10.00 10.30 00.30

Warta Pemilu Minggu 03/05/2009 10.00 10.30 00.30

Warta Pemilu Senin 04/05/2009 10.00 10.30 00.30

Warta Pemilu Selasa 05/05/2009 10.00 10.30 00.30

Warta Pemilu Kamis 07/05/2009 10.00 10.30 00.30

Warta Pemilu Jumat 08/05/2009 10.00 10.30 00.30

Warta Pemilu Sabtu 09/05/2009 10.00 10.30 00.30

Warta Pemilu Minggu 10/05/2009 10.00 10.30 00.30

Ada beberapa segmen dalam warta pemilu diantaranya :

1. tune pembuka

80

2. pengantar penyiar

3. isi berita

4. commersial break

5. dialog nara sumber

6. commersial break

7. isi berita

8. closing

9. tune penutup.

Pada poin ke tujuh terkadang berita tidak dapat disiarkan karena waktu atau durasi yang kurang memadai. Dalam rowndon warta pemilu istilah tersebut di tulis dengan drop. Drop disini maksudnya adalh berita yang tidak sempat ditayangkan pada warta pemilu akan di drop pada acara berita selanjutnya atau ke program berita lainnya, seperti warta siang atau warta malam.

Dalam suatu program, produksi merupakan bagian yang paling mendukung.

Persiapan yang matang pun harus dilakukan secara matang pula guna hasil yang diperoleh dalam segala hal dapat dicapai secara maksimal. Bagian produksi ini terkait dengan proses yaitu proses pengambilan gambar (shooting). Adapun persiapan dalam pengambilan gambar yang dilakukan adalah pengambilan gambar diluar studio/lapangan (exeterior) dan pengambilan gambar didalam studio (interior).

Setelah itu tugas para reporter dan kameramen untuk membuat naskah serta mengambil gambar yang dibutuhkan. Namun, dalam pembahasan yang diambil juga

81

terdapat sebuah laporan langsung yang sangat dibutuhkan sebuah persiapan yang cukup matang. Dari crew yang bertugas dilapangan saat itu serta peralatan yang menunjang proses siaran langsung tersebut berlangsung. Seringnnya siaran yang seharusnya dapat disiarkan secara langsung namun terkadang siaran langsung tersebut tidak dapat

ditayangkan dikarenakan peralatan yang terkadang menjadi kendala dalam proses siaran di TVRI.

Sebelum melakukan sebuah siaran para crew yang bertugas diharuskan mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan untuk siaran. Seperti kamera, lampu studio, dan segala yang harus disipkan untuk setiap melakukan siaran. e. Tahap Pelaksanaakan Produksi

Tahap pelaksaanaan produksi program Warta Pemilu diawali dengan rapat redaksi yang belangsung pada pukul 06.00 WIB dimana seorang presenter pun harus berada di kantor pada pukul 06.00 WIB guna melihat dan mempelajari materi siaran yang akan disiarkan pada hari tersebut. Rapat redaksi tersebut membahas mengenai berita atau peristiwa pemilu apa saja yang akan disiarkan pada hari tersebut. Setelah menentukan berita apa saja yang akan disiarkan.

D. Pasca Produksi

Pasca produksi merupakan tahapan akhir dalam suatu proses produksi program siaran televisi. Adapun beberapa hal yang dilakukan oleh crew program Warta Pemilu setelah melakukan proses siaran diantaranya: proses editing yang terdiri dari proses editing offline dan proses editing online.

Proses editing offline biasanya dilakukan oleh para reporter yang telah melakukan shooting atau liputan. Yang kemudian hasil shooting dan liputan tersebut di edit untuk

82

diserahkan kepada editor program guna diperiksa kembali untuk dapat melakukan proses editing online yang mana dari hasil editing tersebut dapat diserahkan kepada produser program acara Warta Pemilu. Setelah melakukan proses editing, seorang editor melakukan proses mixing.

Mixing merupakan proses pencampuran gambar dan naskah. Setelah proses tersebut dapat terselesaikan dengan baik data yang telah ada dapat segera di berikan kepada produser program acara Warta Pemilu. Hal tersebut dilakukan guna dapat diperiksa kembali serta dapat menghasilkan sebuah hasil yang cukup maksimal tanpa mengundang sebuah konflik atau hal-hal yang tidak diinginkan. Pada saat itu berita seputar pemilu sangat rentan akan sebuah konfik baik yang mungkin terjadi dalam sistem maupun yang akan terjadi di masyarakat.

Di atas merupakan proses pasca produksi setelah melakukan siaran atau pengambilan berita dilapangan. Adapun penjelasan tambahan mengenai proses pasca produksi dikarenakan program Warta Pemilu disiarkan secara langsung oleh TVRI.

Selain beberapa proses diatas yang terkandung dalam sebuah pasca produksi itu,ada beberapa hal lainnya yang juga terkandung dalam pasca produksi. Sebuah pencapaian hasil yang biasannya memerlukan sebuah peningkatan mutu siaran dengan cara mengadakan rapat evaluasi setelah melakukan proses siaran. Penting adanya melakukan peningkatan mutu siaran guna memberikan informasi tanpa adanya sebuah kesalahan dalam proses siaran berikutnya.

Selain itu, Rapat evaluasi merupakan salah satu cara memperbaiki akan kesalahan proses siaran yang telah berlangsung. Adapun yang biasa menghadiri rapat evalusi

83

adalah pemred, manager produksi pemberitaan, produser, para koordinator program, serta koordinator liputan.

Namun, tidak terlihat wajar ketika saya melakukan penelitian skripsi ini pada program Warta Pemilu di TVRI. Terlihat para crew yang telah melakukan siaran tidak melakukan rapat evaluasi yang biasa dilakukan oleh setiap program acara.

Menurut keterangan produser Warta Pemilu bapak Yoserizal terkadangnya rapat evaluasi tidak dilaksanakan dikarenakan banyaknya kepentingan yang dimiliki oleh setiap crew yang telah bertugas.

Selain itu, setelah siaran berlangsung naskah serta master kaset siaran baik dari liputan disimpan dalam ruangan sendiri-sendiri. Seperti naskah hasil siaran disimpan dalam ruang dokumentasi naskah berita yang berada dekat dengan ruang siaran.

Kemudian, untuk video hasil syuting lapangan atau pun video hasil siaran dapat disimpan dalam ruang dokumentasi kaset. Kaset hasil liputan, baik yang master maupun yang telah mengalami proses pengeditan pun disimpan dalam rung dokumentasi kaset tersebut.

84

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan dari hasil penelitian dan pembahasan skripsi ini yang merujuk pada permasalahan dan tujuan penelitian yang telah diuraikan peneliti pada bab sebelumnya sebagai berikut:

1. Dalam pelaksanaannya, program Warta Pemilu memiliki tahapan yaitu tahap

pra produksi, produksi, dan pasca produksi. Dimana setiap tahap memiliki

keterkaiatan yang berkesinambungan dan tidak dapat dipisahkan satu sama

lainnya. Dalam tahap pra produksi program Warta Pemilu tim produksi

mempersiapkan bahan-bahan serta perlengkapan yang akan digunakan dalam

syuting, serta pembagian tugas untuk para crew yang bertugas di lapangan.

Selain itu persiapan yang dilakukan adalah penentuan materi berita yang akan

disiarkan pada hari itu.

2. Pada tahap pelaksanaan produksi, dikarenakan program Warta Pemilu

menggunakan sistem siaran langsung maka sebelum melakukan liputan, tim

produksi mempersiapkan hal-hal yang diperlukan terlebih dahulu seperti

membereskan semua perlengkapan siaran di studio.

3. Pada tahap pasca produksi, tim Warta Pemilu bersama editor melakukan

proses editing, biasanya ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh tim

produksi Warta Pemilu adalah melakukan proses editing setelah siaran

selesai segala perlengkapan siaran disimpan dalam tempatnya.

85

B. Saran

Dari uraian yang telah penulis kemukakan dan dari beberapa fakta yang penulis temukan, maka pada bab akhir ini penulis ingin memberikan saran-saran:

1. Agar program Warta Pemilu lebih dikenalkan lagi kepada masyarakat

karena kebanyakan dari masyarakat belum mengenal acara tersebut.

2. Hendaknya program Warta Pemilu ini ditambah durasinya dan lebih

bervariasi lagi dalam penayangannya dan juga liputan-liputannya yang

menarik.

3. Hendaknya jam tayang program Warta Pemilu dapat ditambah guna

informasi yang disampaikan dapat lebih banyak terlebih mengenai

sosialisasi pemilu agar para pemilih pemula dapat lebih tahu ketentuan

pemilu baru yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

4. Hendaknya Program Warta Pemilu melakukan rapat evaluasi setelah setiap

kali siaran guna menabah variasi siaran dalam setiap kali penayangannya.

5. Diakhir penayangan program Warta Pemilu hendaknya menampilkan

slide-slide tentang pendapat pemirsa atau masyarakat mengenai aturan-

aturan pemilu sehingga Warta Pemilu dapat menjawab apa yang menjadi

keresahan masyarakat mengenai peraturan pemilu 2009 pada saat itu.

86