Pengaruh Teknik Perendaman Pada Pembuatan Tepung Sorgum Merah (Bicolor L) Ditinjau Dari Kualitas Butter Cookies

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Pengaruh Teknik Perendaman Pada Pembuatan Tepung Sorgum Merah (Bicolor L) Ditinjau Dari Kualitas Butter Cookies TEKNOBUGA Volume 7 No. 1 – Juni 2019 Pengaruh Teknik Perendaman pada Pembuatan Tepung Sorgum Merah (Bicolor L) Ditinjau dari Kualitas Butter Cookies 퐀퐲퐮 퐌퐮퐬퐭퐢퐤퐚*, Wahyuningsih, dan Octavianti Paramita Program Studi Pendidikan Tata Boga, Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang *Penulis Korespondensi: [email protected] Abstrak: Tujuan penelitian ini sebagai berikut; 1) Mengetahui ada tidaknya perbedaan kualitas butter cookies tepung sorgum merah dengan perendaman yang berbeda, 2 hari, 72 jam dan perkecambahan 48 jam, perebusan 20 menit dengan suhu 100 ºC, 2) Mengetahui tingkat kesukaan masyarakat, 3) Mengetahui kandungan serat dan tanin dari hasil penelitian. Variabel bebasnya adalah perendaman yang berbeda terhadap biji sorgum merah yaitu 2 hari, 72 jam lalu dikecambahkan selama 48 jam dan perebusan biji sorgum pada suhu 100 ºc selama 20 menit. Variabel terikat dalam penelitian adalah kualitas inderawi menggunakan uji skoring, tingkat kesukan masyarakat menggunakan uji organoleptik, dan zat gizi meliputi kandungan serat menggunakan gravimetri dan uji tanin menggunakan analisis goldbeater’s skin. Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis klarivikasi tunggal dilanjutkan dengan uji tukey, sedangkan analisis kesukaan masyarakat menggunakan analisis deskriptif presentase. Simpulan penelitian antara lain; 1) Adanya perbedaan kualitas dari masing-masing eksperiman Butter Cookies pada indikator warna, rasa, aroma dan tekstur, 2) Kualitas terbaik dari produk eksperimen adalah sampel C, 3) Hasil kesukaan untuk sampel eksperimen pada indikator warna adalah sampel C, indikator rasa adalah C, indikator aroma adalah C dan indikator tekstur adalah C. 4) Kandungan gizi sampel eksperimen tertinggi terdapat pada sampel K dengan kandungan serat sebanyak 2,0 % per 100 g dan tanin terendah sebanyak 1,18 % per 100 g. Kata kunci: pengaruh, perendaman, butter cookies, tepung sorgum merah, serat, tanin. 22 TEKNOBUGA Volume 7 No. 1 – Juni 2019 1 PENDAHULUAN bahwa sorgum cukup potensial sebagai bahan pangan (Hermawan, 2014). Sorgum adalah tanaman yang sangat ekonomis Sorgum merah memiliki kelemahan, yaitu yang dapat tumbuh dengan sedikit air, cocok kandungan zat tanin yang tinggi sehingga jika ditanam pada lahan yang kering dan panas, salah diaplikasikan pada produk makanan dapat satu jenis tanaman serealia yang toleran terhadap menimbulkan rasa sepat dan pahit, serta kekeringan dan genangan air sehingga menimbulkan warna yang gelap sehingga perlu mempunyai potensi besar untuk dikembangkan penanganan khusus untuk meningkatkan di Indonesia, berguna sebagai bahan pangan kualitas sorgum. Zat tanin adalah komponen (Hermawan, 2014). Indonesia dengan jumlah fenolik yang dapat berinteraksi dengan protein, penduduk yang banyak merupakan potensi yang sehingga terbentuk kompleks yang tidak larut sangat besar bagi pengembangan makanan dan dapat menurunkan daya cerna (Narsih dkk tradisional dan modern ditunjang dengan bahan dalam Subagio, 2014). Sorgum merah memiliki tradisional yang diyakini oleh masyarakat dapat tekstur keras, sehingga untuk mengolahnya menjaga kesehatan salah satunya dengan menjadi tepung perlu dilakukan perendaman memanfaatkan biji sorgum. terlebih dahulu, selain itu juga dapat mengurangi Biji sorgum dapat digolongkan menjadi dua kandungan zat tanin (Suarni & Firmansyah macam yaitu biji sorgum merah atau jenis ketan dalam Ramadhani & Murtini, 2017). (waxy sorghum) yang cocok diolah menjadi Narsih dkk dalam Subagio (2014) lemper, wajik, jadah, tapai, krasikan, widaran, menyatakan bahwa, “Untuk menurunkan zat dodol, kue klepon, getas, madumongso, kue tanin dari sorgum perlu dilakukan adanya gapit, dan lain sebagainya. Dan jenis cantel putih perendaman pada biji sorgum merah agar tanin atau jenis beras (non-waxy sorghum) yang dapat dapat berkurang, karena tanin yang terdapat pada diolah sebagai nasi, nagasari, dan apem (Suarni sorgum akan larut dalam air”. Perendaman & Firmansyah dalam Ramadhani & Murtini, merupakan metode basah dalam pembuatan 2017). Dalam penelitian ini jenis sorgum yang tepung yang bertujuan untuk menurunkan digunakan adalah sorgum merah jenis ketan. kandungan tanin. Penelitian lain telah dilakukan Sorgum merah memiliki kelebihan oleh Narsih dkk dalam Subagio (2014) yaitu diantaranya rendah gluten, sebagai antioksidan, dengan metode biji sorgum direndam selama 72 mencegah diabetes, mencegah kanker, jam dilanjutkan perkecambahan yang dilakukan mencegah penyakit jantung (Hermawan, 2014). selama 36 jam merupakan perlakuan yang dapat Tepung sorgum memiliki kandungan serat menghasilkan sorgum dengan kadar tanin sebesar 2,74% dan mineral 2,24% yang tinggi terendah. dibandingkan dengan tepung terigu yang Di Indonesia,pemanfaatan biji sorgum memiliki kandungan serat 1,92% dan mineral terutama biji sorgum merah(Sorghum Bicolor L) 1,83 (Setyanti, 2015). Nilai gizi biji sorgum sebagai bahan pangan masih rendah dan baru merah cukup memadai sebagai bahan pangan, diolah secara tradisional. Pemanfaatan sorgum dalam 100 gram sorgum yaitu mengandung sebagai bahan campuran pada pembuatan sekitar : Energi 332 cal, protein 11,0 gram, makanan belum banyak dilakukan (Haryani, lemak 3,3 (g), karbohidrat 73,0 (g), kalsium 28,0 2015). Hal ini disebabkan oleh rendahnya (mg), besi 4,4(mg), posfor 287(mg), vitamin B1 pengetahuan masyarakat terhadap aspek 0,38 (mg) (basis kering) hal ini menunjukan fungsional sorghum merah dan citra sorghum merah sebagai pakan burung. Dengan demikian 23 TEKNOBUGA Volume 7 No. 1 – Juni 2019 diperlukan upaya untuk memperkenalkan dapat memberikan gizi serat tinggi dan rendah sorgum merah sebagai bahan pangan bernilai gluten dibandingkan tepung gandum. tinggi diantaranya seperti kue kering, roti, cake, Peneliti melakukan praeksperimen mie dan sejenisnya. Salah satunya dengan pembuatan butter cookies dari tepung biji pembuatan butter cookies sorghum merah. sorgum merah dengan prosentase 100% dengan Sorghum merah sendiri mudah didapat dan dapat penepungan metode kering dan hasilnya butter tumbuh di lahan kering sehingga untuk cookies memiliki rasa sepat karena adanya tanin, membudidayakan tanaman ini tidak sulit, serta untuk itu peneliti ingin memperbaiki kualitas sorgum memiliki kandungan serat dan tepung dengan teknik penepungan. Menurut antioksidan tinggi. Sorgum dapat diolah menjadi Narsih dkk dalam Subagio (2014) menyatakan produk tepung untuk dimanfaatkan dalam bahwa, “Untuk menurunkan tanin dari sorgum berbagai pengolahan makanan. Proses perlu dilakukan adanya perendaman pada biji pengolahan sorgum menjadi tepung sorgum sorgum merah agar tanin dapat berkurang, merupakan langkah untuk meningkatkan nilai karena tanin yang terdapat pada sorgum akan ekonomisnya. Tepung dapat digunakan sebagai larut dalam air”. Peneliti menggunakan 3 teknik bahan pengisi, mengontrol viskositas, perendaman yang berbeda, secara alami yaitu memperbaiki kerenyahan dan sebagainya. Biji perendaman dengan air selama 2 hari, sorgum dapat diolah menjadi tepung dan dapat perendaman selama 72 jam lalu dikecambahkan dimanfaatkan sebagai bahan baku produk selama 36 jam, direndam didalam air dengan pangan salah satunya adalah produk butter suhu 100° c selama 20 menit. Hasil cookies, hal tersebut merupakan alasan lain praeksperimen menunjukan tepung sorgum mengapa sorghum merah dapat digunakan merah dengan perendaman dengan air selama 2 sebagai pengganti tepung terigu dalam produksi hari menunjukkan tekstur tepung sorgum halus butter cookies. dan merah pucat aroma nyata sorgum rasa Butter Cookies adalah kue kering yang manis, perendaman selama 72 jam lalu memiliki karakteristik renyah bila dipatahkan dikecambahkan selama 36 jam menunjukan dan penampang teskturnya padat (Anggraini & bahwa memiliki tekstur tepung halus dan warna Sutiadiningsih, 2017). Di Indonesia butter coklat kemerahan aroma nyata sorgum rasa cookies merupakan salah satu jenis makanan manis, direndam didalam air dengan suhu 100° c yang banyak disukai oleh sebagian besar selama 20 menit menunjukkan tekstur halus dan masyarakat baik anak-anak maupun orang lunak serta memiliki warna merah pucat aroma dewasa, terbukti pada data statistik konsumsi nyata sorgum rasa manis. kue kering pada tahun 2011- 2015 meningkat Berdasarkan pra eksperimen pembuatan dengan rata rata pertumbuhan / growth everage tepung biji sorgum merah yang sudah peneliti sebesar 24,22%. Untuk mengurangi lakukan, selanjutnya diaplikasikan pada ketergantungan terhadap terigu dalam bahan pembuatan butter cookies dengan jumlah baku butter cookies, maka perlu dicari prosentase 100% tepung sorgum. Untuk penganekaragaman sumber tepung dari bahan mengetahui kualitas tekstur, rasa, warna dan baku lokal, yaitu tepung sorgum merah. Dilihat aroma serta penerimaan masyarakat terhadap dari keunggulannya, kandungan gizi pada butter cookies hasil eksperimen, maka perlu diuji tepung sorgum merah antara lain serat yang lebih lanjut dengan uji inderawi dan sangat diperlukan oleh tubuh manusia, sehingga organoleptik serta kandungan gizi serat dan diharapkan Butter Cookies tepung sorgum merah tanin. 24 TEKNOBUGA Volume 7 No. 1 – Juni 2019 2 METODE PENELITIAN organoleptik menggunakan panelis tidak terlatih sebanyak 80 masyarakat, menggunakan uji Objek penelitian ini adalah butter cookies tepung kesukaan. Uji kesukaan masyarakat di analisis sorgum merah. Penelitian ini menggunakan tiga menggunakan deskriptif presentase. jenis variable yaitu variable bebas adalah penggunaan perendaman yang berbeda, Variabel terikat kualitas inderawi warna, aroma, tekstur, 3 HASIL DAN PEMBAHASAN
Recommended publications
  • Coffee Break No Uraian Menu 1 2 Macam Kue Asin / Gurih 1
    COFFEE BREAK NO URAIAN MENU 1 2 MACAM KUE ASIN / GURIH 1 Arem-arem sayur 2 Bakwan udang 3 Bitterballen 4 Cheese Roll 5 Combro 6 Crekes Telur 7 Gadus / talam udang 8 Gehu pedas 9 Ketan Bumbu 10 Lalampah ikan menado 11 Lemper Ayam Bangka 12 Lemper ayam Spc 13 Lemper bakar Ayam 14 Lemper sapi jateng 15 Lemper sapi rendang / ayam 16 Leupeut ketan kacang 17 Lontong ayam kecil 18 Lontong Oncom 19 Lontong Tahu 20 Lumpia Bengkuang 21 Lumpia goreng ayam 22 Macaroni Panggang 23 Misoa ayam 24 Otak-otak ikan 25 Pangsit goreng ikan 26 Pastel ikan 27 Pastel sayur 28 Pastel sayur telur 29 Risoles rougut ayam 30 Risoles rougut canape 31 Roti Ayam 32 Roti goreng abon sapi 33 Roti goreng sayur 34 Samosa 35 Semar mendem ayam 36 Serabi oncom 37 Sosis solo basah ayam 38 Tahu isi Buhun 2 2 MACAM KUE MANIS 1 Agar-agar moca 2 Ali Agrem 3 Angkleng ketan hitam Cililin 4 Angku jambu angku tomat 5 Angku Ketan Kacang Ijo 6 Apem Jawa 7 Apem Pisang 8 Awug beras kipas 9 Bafel hati 10 Bika Ambon Medan / Suji 11 Bika Iris Cirebon 12 Bika Medan Kecil 13 Bola-Bola Coklat 14 Bolu Gulung blueberry 15 Bolu Ketan Hitam 16 Bolu Kukus Coklat / Gula Merah 17 Bolu Nutri Keju 18 Bolu Pisang Ambon 19 Bolu Susu 20 Bolu Ubi Jepang 21 Bubur Lemu 22 Bubur Lolos 23 Bugis Bogor 24 Bugis ketan Matula 25 Bugis Ubi Ungu 26 Carabika Suji 27 Cenil / gurandil 28 Cente Manis 29 Cikak kacang ijo 30 Clorot 31 Cookies kismis 32 Coy pie pontianak 33 Crumble bluberry 34 Cuhcur gula merah / Suji 35 Cuhcur mini 36 Dadar Gulung 37 Dadar Gulung Santan 38 Gemblong Ketan 39 Getuk 40 Getuk Lindri 41 Gogodoh
    [Show full text]
  • Optimalisasi Potensi Home Industry Melalui Digitalisasi Marketing (Kasus: Produksi Emping Rumahan Kampung Pagutan, Desa Sukakerta, Cianjur)
    Jurnal Pusat Inovasi Masyarat Januari 2021,Vol 3 (1) 2021: 91‒101 ISSN 2721-897X Optimalisasi Potensi Home Industry melalui Digitalisasi Marketing (Kasus: Produksi Emping Rumahan Kampung Pagutan, Desa Sukakerta, Cianjur) (Optimizing the Potential of Home Industry through Digitalization Marketing (Case: Emping Home Production in Kampung Pagutan, Sukakerta Village, Cianjur)) Muhammad As’ary1, Parhan Mugini2, Muhammad Fikri Fakhrurozi3, Sugiarti3, Garnieta Febrianty Utami4, Dwi Retno Hapsari4 1 Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor, Kampus IPB Dramaga, Bogor 16680. 2 Departemen Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan dan Lingkungan, Institut Pertanian Bogor, Kampus IPB Dramaga, Bogor 16680. 3 Departemen Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor, Kampus IPB Dramaga, Bogor 16680. 4 Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor, Kampus IPB Darmaga, Bogor 16680. Penulis Korespondensi: [email protected] ABSTRAK Emping adalah sejenis camilan atau makanan ringan Indonesia berupa keripik yang terbuat dari biji melinjo. Melimpahnya komoditas emping tersebut menjadi sebuah peluang untuk menjadi sebuah usaha. Akan tetapi pandemi menyebabkan pemasaran dari emping terhambat. IPB Goes To Field hadir menjadi program yang memfasilitasi mahasiswa untuk dapat terjun langsung membantu masyarakat dalam menjawab persoalan yang dihadapinya. Data yang dikumpulkan melalui metode wawancara serta observasi langsung kepada mitra terkait untuk mengetahui kondisi alam dan kondisi masyarakat sekitar tempat tinggal mitra. Penelitian menunjukkan adanya peningkatan pemasaran melalui media daring menjadi peluang besar untuk mengembangkan pasar penjualan emping. Selain itu, inovasi rasa pada emping pun menjadi lebih dinikmati berbagai kalangan. Optimalisasi tersebut berupa pelatihan bisnis model kanvas, digital marketing dan pengadaan media dan peralatan penunjang usaha tersebut.
    [Show full text]
  • Laporan Kemajuan
    Jurnal Pengabdian LPPM Untag Surabaya E-ISSN : 2407-7100 September 2017, Vol. 02, No. 03, hal 39 – 47 P-ISSN : 2579-3853 IbM UNTUK PEMBERDAYAAN KAMPUNG KUE KHAS KOTA SURABAYA Zakariya 1, Agus Sukristyanto 2, Ec. Kunto Inggit Gunawan 1Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya email : [email protected] 21Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya 1Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Abstrak Usaha Mikro ”AA” dan Usaha Mikro ”Rahayu” adalah bergerak dibidang produksi kue di Surabaya. Keduanya memiliki potensi pasar yang tinggi, karena kedua usaha mikro ini dinobatkan sebagai kampung kue di Surabaya oleh Disperindag Kota Surabaya. Namun demikian pada saat yang sama, kedua usaha mikro juga memiliki masalah yang krusial, diantaranya meliputi beberapa alat produksi vital masih sederhana bahkan ada yang tidak dimiliki hal ini mengakibatkan kuantitas dan kualitas produksi belum bisa memenuhi permintaan pasar; ketrampilan dalam membuat roti selama ini masih otodidak sehingga belum banyak dalam melakukan deferensiasi produk; kemampuan dalam mengakses permodalan juga rendah karena selama ini tidak mampu membuat pemukuan, laporan keuangan dan business plan. Disamping belum mampu memasarkan secara online, karena tidak memiliki ketrampilan. Menyadari itu semua, berdasarkan kondisi eksisting mitra dan justifikasi masalah yang disepekati mitra, maka metode yang digunakan untuk meningkatkan kinerja dua mitra tersebut dengan menggunakan metode berupa 1). Pemberian bantuan TTG Mixer kapasitas 5 kg dan mesin pemanggang untuk mitra ”AA”. Sedangkan TTG Mixer kapasitas 5 kg dan mesin dandang kukus bersaf 3 untk mitra ”Rahayu”. 2). Pengembangan produk kue baru, untuk mitra 1 meliputi (Sus Fla, Sus Fla buah, Sus Rogut, Cum-cum, Panada, Bongko menthuk dan risol mayo).
    [Show full text]
  • Modul Dasar-Dasar Kuliner (Nut 161)
    MODUL DASAR-DASAR KULINER (NUT 161) DISUSUN OLEH PUTRI RONITAWATI, SKM., M.Si. UNIVERSITAS ESA UNGGUL 2020 Universitas Esa Unggul http://esaunggul.ac.id 0 / 226 MODUL DASAR-DASAR KULINER (NUT 161) MODUL 1 PENGANTAR KULINER DAN PERKEMBANGANNYA DI MANCANEGARA DISUSUN OLEH PUTRI RONITAWATI, SKM., M.Si. UNIVERSITAS ESA UNGGUL 2020 Universitas Esa Unggul http://esaunggul.ac.id 1 / 226 PENGANTAR A. Kemampuan Akhir Yang Diharapkan Setelah mempelajari modul ini, diharapkan mahasiswa mampu : 1. Menguraikan visi dan misi Universitas Esa Unggul 2. Merinci topik-topik perkuliahan Dasar-dasar Kuliner 3. Mengidentifikasi buku referensi serta komponen dan proporsi penilaian mata kuliah Dasar-dasar Kuliner. 4. Menguraikan perkembangan kuliner di berbagai negara B. Uraian dan Contoh 1. Visi dan Misi Universitas Esa Unggul mempunyai visi menjadi perguruan tinggi kelas dunia berbasis intelektualitas, kreatifitas dan kewirausahaan, yang unggul dalam mutu pengelolaan dan hasil pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi. Untuk mewujudkan visi tersebut, maka Universitas Esa Unggul menetapkan misi-misi sebagai berikut : a. Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang bermutu dan relevan b. Menciptakan suasana akademik yang kondusif c. Memberikan pelayanan prima kepada seluruh pemangku kepentingan 2. Topik Perkuliahan Kuliner merupakan perpaduan antara ilmu dan seni,karena dibutuhkan pengetahuan terkait dengan ilmu gizi, ilmu bahan makanan, alat-alat penyelenggaraan makanan, ketrampilan seni memasak(membaca,praktek dan mengembangkan resep). Kuliner dapat didefinisikan
    [Show full text]
  • Allergenenlijst 1/2 Product Hoofdgerechten Lactose Ei Gluten
    Allergenenlijst 1/2 Product Hoofdgerechten Lactose Ei Gluten Pinda/Noten Vis Soja Vetsin Oester Nasi x x x x Bami x x x x x Mihoen x x x x x Nasi Koening x Witte rijst Lontong Vleesgerechten Lactose Ei Gluten Pinda/Noten Vis Soja Vetsin Oester Babi Pangang x x Spareribs x x Sate Babi (varkenshaas) x Sambal Goreng Daging x x x Blado x x x Rendang x x Kipgerechten Lactose Ei Gluten Pinda/Noten Vis Soja Vetsin Oester Kare Ayam x x Ayam Ketjap x Sambal Goreng Atti x Bali Ayam x x Ayam Pedis x x x Ayam Semoor x Saté Pan x x Saté Ayam x Drumsticks (zoet pedis) x Ayam Cashew x x x x x Ayam Pangang (hanenbout) x Vis- Garnalen gerechten Lactose Ei Gluten Pinda/Noten Vis Soja Vetsin Oester Sambal Goreng Udang x x Ikan Teri x Ikan Boemboe Bali x x Ikan Atjar x x Ikan Peppesan x x Ikan Soerabaya x x Vegetarische gerechten Lactose Ei Gluten Pinda/Noten Vis Soja Vetsin Oester Sambal Goreng Tempeh Kering x Hete Tempeh x x x Tahoe Taotjo x x x Oblok Oblok x x x x Foe Yong Hai x x x Tempeh Cashew x x x x Roedjak x x Groentegerechten Lactose Ei Gluten Pinda/Noten Vis Soja Vetsin Oester Sambal Goreng Boontjes x x Sambal Goreng Spruitjes x x Sambal Goreng Tjampoer x x x Tjap Tjoy x x Sajoer Lodeh x x x Toemis Broccoli x x Orak Arik x x x Atjar Tjampoer x Gemengde Salade Gado Gado x x Soepen Lactose Ei Gluten Pinda/Noten Vis Soja Vetsin Oester Soto (kippensoep) x x x Sup Bawang (uiensoep) x Sup Rendang (rundvlees & kokosmelk) x Allergenenlijst 2/2 Product Bijgerechten Lactose Ei Gluten Pinda/Noten Vis Soja Vetsin Oester Bali Ei x x x Bebotok (overwegend kokos)
    [Show full text]
  • 2. Landasan Teori Dan Identifikasi Data
    2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi Literatur 2.1.1. Promosi Ada tiga sarana promosi massa yang utama adalah periklanan, promosi penjualan, dan publisitas. Ketiganya merupakan sarana pemasaran massal sebagai kebalikan dari penjualan perorangan, dengan pembeli tertentu menjadi sasarannya (Kotler 251) Sebuah perusahaan harus mengadakan komunikasi dengan para konsumennya. Agar dapat berkomunikasi dengan efektif, perusahaan menggaji biro iklan untuk menyusun kampanye iklan yang efektif; ahli promosi penjualan untuk merancang program intensif penjualan; dan ahli hubungan masyarakat (humas) untuk mengembangkan citra perusahaan. 2.1.1.1. Ramuan komunikasi pemasaran Ramuan komunikasi pemasaran (juga dikenal dengan ramuan promosi) terdiri atas empat sarana yang penting: • Periklanan Penggunaan media yang dibayar oleh seorang penjual untuk mengkomunikasikan informasi yang persuasif mengenai produk, jasa, atau organisasinya. Periklanan merupakan sarana promosi yang sangat potensial. Manfaat dari periklanan adalah memberi informasi pada konsumen dan menambah produksi sehingga keuntungan produk meningkat. Berbagai pendekatan yang digunakan dalam periklanan antara lain: a. Hard Sell Pendekatan yang rasional, berdasarkan logika dan mempengaruhi pikiran. b. Soft Sell Pendekatan yang menyentuh hati nurani dan berdasarkan perasaan. 11 Universitas Kristen Petra c. Drama Pemain berbicara satu sama lain, bukan kepada pemirsa atau pendengar. d. Demonstration Mendemonstrasikan bagaimana menggunakan produk atau apa yang dapat dilakukan oleh suatu produk dan kelebihan suatu produk menjadi pusat perhatian. e. Comparison Membandingkan dua atau lebih produk dimana biasanya produk yang diiklankan diunggulkan, baik secara langsung dan tidak langsung. f. Humor Diharapkan pemirsa atau pendengar akan mentransfer perasaan seseorang (setelah dihibur) kepada produk yang diiklankan. g. Problem Solution Dimulai dengan sebuah masalah, kemudian produknya diperlihatkan sebagai jawaban/solusi dari masalah tersebut.
    [Show full text]
  • Open Access Proceedings Journal of Physics
    IOP Conference Series: Earth and Environmental Science PAPER • OPEN ACCESS Analysis of Business Development Strategies with Business Model Canvas Approach To cite this article: S A Mustaniroh et al 2020 IOP Conf. Ser.: Earth Environ. Sci. 515 012075 View the article online for updates and enhancements. This content was downloaded from IP address 175.45.191.252 on 10/12/2020 at 07:24 International Conference of Sustainability Agriculture and Biosystem IOP Publishing IOP Conf. Series: Earth and Environmental Science 515 (2020) 012075 doi:10.1088/1755-1315/515/1/012075 Analysis of Business Development Strategies with Business Model Canvas Approach S A Mustaniroh1, N Prabaningtias1, and A D P Citraresmi1 1 Department of Agroindustrial Technology, Faculty of Agricultural Technology, Universitas Brawijaya, Indonesia Corresponding authors’s email address: [email protected] Abstract. Fruit processing industry is one of the food-based industries in Indonesia that has the potential to be developed. One of the potential fruit-based products is the development of regional superior products, including local apples in the Batu City area. SMEs processing industry sector in Batu City has prospective opportunities to be developed as a producer of regional superior products into a variety of souvenir products typical of Batu City such as apple pia, apple pie and apple brownies. The objective of the research is to identify the business model in SMEs and building the alternative business development strategies. The object of research is SMEs Permata Agro Mandiri in Batu City, East Java. The research approach and method used are business model canvas approach and SWOT analysis.
    [Show full text]
  • Peningkatan Kualitas Produksi Ukm Madu Mongso Di Desa Sanggrahan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo
    Jurnal SEMAR, ISSN 2302-3937 Vol.5 No.2 Mei 2017 PENINGKATAN KUALITAS PRODUKSI UKM MADU MONGSO DI DESA SANGGRAHAN, KECAMATAN GROGOL, KABUPATEN SUKOHARJO Raden Baskara Katri Anandito1), Siswanti1), Edhi Nurhartadi1) Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta [email protected] ABSTRACT Sanggrahan Village, Grogol District, Sukoharjo Regency is one of the areas that has many home-based processed food industries. Madu mongso is one of the processed food products in this village. Madu mongso is a snack food made from fermented glutinous rice and addition of sugar and coconut milk. Madu mongso is similar to dodol. Problems faced by madu mongso partners are not yet diversifying raw materials, production capacity is still small, packaging not yet appropriate, not yet have p-irt. The solution offered to the local mongso honey processing industry is through the production process of mongso honey introduction technology made from tubers and fruits (cassava, carrots, soursop) in an effort to diversify the products; The introduction of appropriate technology for the processing of honey mongso in the form of mixing machine; The introduction of various technologies of packaging materials; Home industry food permit (p-irt); And IT-based marketing training and direct selling strategies. In addition, the team has also provided equipment to improve the quality and production capacity of mongso honey mixers and heating, as well as packaging tools that can be used by to support the packaging process. Key words: domestic industry, madu mongso, glutinous rice, quality, diversification 25 Jurnal SEMAR, ISSN 2302-3937 Vol.5 No.2 Mei 2017 PENDAHULUAN gula, santan, dan beberapa bahan lain Kabupaten Sukoharjo yang dimasak hingga menjadi seperti merupakan salah satu kabupaten yang dodol/jenang.
    [Show full text]
  • Bab I Pendahuluan
    BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Seiring dengan berkembangnya industri makanan dan minuman di Indonesia terjadi peningkatan produksi makanan dan minuman yang beredar di pasaran sehingga penggunaan bahan tambahan makanan (BTM) khususnya pemanis buatan tidak dapat dihindari lagi. Secara garis besar, pemanis dalam makanan dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu, pemanis berkalori dan pemanis yang tidak mengandung kalori. Pemanis berkalori memiliki fungsi memberi rasa manis, sekaligus energi pada produk makanan. Kelompok yang termasuk pemanis berkalori adalah pemanis alami. Pemanis alami biasanya berasal dari tanaman, tanaman penghasil pemanis yang utama adalah tebu (Saccharum officanarum L) dan bit (Beta vulgaris L). Bahan pemanis yang dihasilkan dari kedua tanaman tersebut dikenal sebagai gula alam atau sukrosa. Sedangkan pemanis nonkalori adalah pemanis buatan (Anwar & Khomsan, 2009). Dampak dari era modernisasi kita harus dihadapkan pada suatu kenyataan bahwa penggunaan bahan tambahan makanan (BTM) akan semakin meningkat tak terkecuali pada jajanan tradisional yang dijual di pasar tradisional. Jajanan tradisional merupakan jajanan pilihan bagi para konsumen karena memiliki harga yang relatif murah serta cita rasa yang sesuai dengan masyarakat. Aneka jajanan tradisional yang biasanya dijual oleh pedagang kaki lima atau industri rumahan dipasar tradisional seperti nogosari, pukis, getas, donat, gethuk, apem, onde-onde, thiwul, jemblem, cenil, mendhut, kicak, bikang, klepon, madumongso dan jajanan tradisional lainnya. Data hasil survey Sosial Ekonomi Nasional yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (1999) menunjukkan bahwa presentase pengeluaran rata – rata per kapita per bulan penduduk perkotaan untuk makanan jajanan meningkat dari 9,19% pada tahun 1996 menjadi 11,37% pada tahun 1999 (Cahanar & Suhanda, 2006). 1 Makanan jajanan atau street foods sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat, baik di perkotaan maupun di perdesaan.
    [Show full text]
  • I PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA “DOTEKASU” (DODOL WORTEL KAYA SUSU): OLEH-OLEH KHAS BOYOLALI MENGOPTIMALKAN POTENSI WORTEL
    PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA “DOTEKASU” (DODOL WORTEL KAYA SUSU): OLEH-OLEH KHAS BOYOLALI MENGOPTIMALKAN POTENSI WORTEL YANG MELIMPAH DI DESA SENDEN, KECAMATAN SELO, KABUPATEN BOYOLALI BIDANG KEGIATAN: PKM PENGABDIAN MASYARAKAT (PKM-M) Diusulkan oleh: Muhammad Luqman A. H. (H 0910048) (2010) Rachmad Adi Riyanto (H 0910056) (2010) Prakoso Adi (H 0912100) (2012) Puryadi (H 0512092) (2012) UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 i HALAMAN PENGESAHAN 1. Judul Kegiatan : “Dotekasu” (Dodol Wortel Kaya Susu): Oleh-Oleh Khas Boyolali Mengoptimalkan Potensi Wortel yang Melimpah di Desa Senden, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali 2. Bidang Kegiatan : ( ) PKM-P (v) PKM-M ( ) PKM-KC ( ) PKM-K ( ) PKM-T 3. Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap : Muhammad Luqman Al Hakim b. NIM : H0910048 c. Jurusan : Ilmu dan Teknologi Pangan d. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Sebelas Maret e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Malanggaten, Kebakkramat, Karanganyar / 0857 282 548 56 f. Alamat email : [email protected] 4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 3 orang 5. Dosen Pendamping a. Nama Lengkap dan Gelar : Dimas Rahadian Aji M., S.TP, M.Sc b. NIDN : c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Perum Josroyo Indah A3/10 Jaten, Karanganyar 6. Biaya Kegiatan Total : Rp. 12.170.000,- a. Dikti : Rp. 12.170.000,- b. Sumber lain (sebutkan . ) : Rp 0,- 7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 3 bulan Surakarta, 20 September 2012 Menyetujui, Ketua Jurusan Ketua Pelaksana Kegiatan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian UNS (Ir. Bambang Sigit Amanto, M.Si) (Muhammad Luqman A. H.) NIP. 196407141991031002 NIM. H0910048 Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Dosen Pendamping (Drs. Dwi Tiyanto, S.U) (Dimas Rahadian Aji M., S.TP, M.Sc) NIP.
    [Show full text]
  • Indonesian Food
    HOW TO COOK INDONESIAN FOOD COMMEMORATIVE EDITION In memory of Ailsa Zainu’ddin, 1927–2019 A.G. THOMSON ZAINU’DDIN AUSTRALIAN INDONESIAN ASSOCIATION OF VICTORIA AIA_HowToCookIndoFood_4pp-270619.indd 1 27/6/19 6:57 pm PO Box 527 Carlton South Victoria 3053 ABN 46 660 486 306 www.aiav.org.au Copyright © 2019 Ailsa Zainu’ddin This edition first published 2019 by AIAV Original edition first published 1965 by AIAV Project Managers: Lois Carrington (original edition), Steve Dobney (this edition) Editors: Carolyn Glascodine, Paula Bradley, Steve Dobney Design and layout: Jennifer Johnston (this edition) Cover art: Hugh O’Neill (original edition), adapted by Jennifer Johnston (this edition) Text scanning: Lesley Hutchison and Samuel Clancy Illustrators: Astrid Dahl, Robert Grieve, Henry Salkauskas, Eva Kubbos and senior art students of the Royal Melbourne Institute of Technology (now RMIT University) Printed in Melbourne by Impact Digital Pty Ltd, Brunswick ISBN: 978-0-646-80453-8 Acknowledgements For the original edition: Nila Zainu’ddin thought up the title. The wood engravings were generously lent by the editor of Meanjin Quarterly, Mr C.B. Christesen. The author is grateful to all the members who assisted with publication, distribution and financing of the original book – not to forget those who tested the recipes! For the new edition: Ann McCarthy provided biographical information and the author’s revisions and additions to the original text. Nani Pollard and Tesna Copeland provided advice on the recipes and language. Lester Levinson and Prue Price lent their treasured copies of the original editions. AIA_HowToCookIndoFood_4pp-270619.indd 2 27/6/19 6:57 pm FOREWORD IT GIVES ME GREAT PLEASURE to present this commemorative edition of How to Cook Indonesian Food by Ailsa Zainu’ddin, some 54 years after it first appeared in print.
    [Show full text]
  • Brosur Siap Cetak.Cdr
    PAKET PRASMANAN JEZORA 1. Nasi Putih 1. Nasi Putih 1. Chiffon Cake Keju Rp. 80.000 2. Nasi Goreng 2. Sayur Asem 2. Chiffon Cake Almond Rp. 85.000 3. Sup Sehat 3. Empal / Ayam Goreng 3. Chiffon Cake Kenari Rp. 80.000 4. Kakap Asam Manis 4. Pepes Tongkol 4. Chiffon Cake Socade Rp. 75.000 5. Sate Ayam 5. Bothok Tahu Tempe Lamtoro 5. Chiffon Cake Kismis Rp. 75.000 6. Cap Cay 6. Tempe / Tahu Bacem 6. Chiffon Cake Coklat Polos Rp. 75.000 7. Es Manado 7. Ikan Asin 7. Chiffon Cake Mocca Rp. 75.000 Rp. 47.500 8. Buah Segar 8. Dadar Jagung 8. Chiffon Cake Ketan Hitam Rp. 75.000 9. Aqua Soun RRT/Mie Kuning Rp. 50.000 9. Sambal Terasi 9. Chiffon Cake Cokelat Zebra Rp. 70.000 10. Es Manado / Es Buah 10. Chiffon Cake Pandan Rp. 70.000 www.jezoracatering.com 11. Buah Segar 11. Chiffon Cake Pandan Zebra Rp. 73.000 12. Aqua 1. Nasi Putih Rp. 47.500 12. Chiffon Cake Jeruk Rp. 75.000 2. Nasi Goreng 13. Chiffon Cake Strawberry Rp. 70.000 3. Sup Jamur Es Gubugan 14. Chiffon Cake Tape Rp. 75.000 15. Chiffon Cake Blueberry Rp. 70.000 4. Bistik Lidah 1. Sate Ayam Rp. 15.000 5. Ayam Saus Inggris 16. Roll Gulung Mini Rp, 3.500 2. Bakso Rp. 17.000 6. Cap Cay / Cah Sayuran 17.Tart Mini Rp. 3.500 3. Tahu Campur Rp. 20.000 7. Kakap Asam Manis 18. Lapis Surabaya Rp. 3.500 4.
    [Show full text]