Jurnal SEMAR, ISSN 2302-3937 Vol.5 No.2 Mei 2017

PENINGKATAN KUALITAS PRODUKSI UKM MADU MONGSO DI DESA SANGGRAHAN, KECAMATAN GROGOL, KABUPATEN SUKOHARJO

Raden Baskara Katri Anandito1), Siswanti1), Edhi Nurhartadi1) Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta [email protected]

ABSTRACT

Sanggrahan Village, Grogol District, Sukoharjo Regency is one of the areas that has many home-based processed food industries. Madu mongso is one of the processed food products in this village. Madu mongso is a snack food made from fermented glutinous and addition of sugar and coconut milk. Madu mongso is similar to . Problems faced by madu mongso partners are not yet diversifying raw materials, production capacity is still small, packaging not yet appropriate, not yet have p-irt. The solution offered to the local mongso honey processing industry is through the production process of mongso honey introduction technology made from tubers and fruits (cassava, carrots, soursop) in an effort to diversify the products; The introduction of appropriate technology for the processing of honey mongso in the form of mixing machine; The introduction of various technologies of packaging materials; Home industry food permit (p-irt); And IT-based marketing training and direct selling strategies. In addition, the team has also provided equipment to improve the quality and production capacity of mongso honey mixers and heating, as well as packaging tools that can be used by to support the packaging process.

Key words: domestic industry, madu mongso, , quality, diversification

25 Jurnal SEMAR, ISSN 2302-3937 Vol.5 No.2 Mei 2017

PENDAHULUAN gula, santan, dan beberapa bahan lain Kabupaten Sukoharjo yang dimasak hingga menjadi seperti merupakan salah satu kabupaten yang dodol/jenang. Pengrajin madumongso telah banyak mampu mengembangkan di Desa Sanggrahan, Kecamatan Grogol industri pengolahan pangan. Data ini memiliki kapasitas produksi Perindustrian dan Perdagangan mencapai 10 kg beras ketan setiap Kabupaten Sukoharjo menunjukkan harinya. Secara umum masalah yang berbagai industri kecil dan rumah dihadapi pengrajin industri rumah tangga mampu bertahan sampai saat tangga pengolahan madumongso ini ini. Kecamatan Grogol merupakan sama. Kendala yang dihadapi adalah salah satu daerah di kabupaten kondisi usaha yang stagnan karena Sukoharjo yang memiliki banyak sentra tidak adanya diversifikasi produk. industri rumah tangga. Tercatat Usaha ini hanya bertumpu pada satu terdapat sedikitnya 155 usaha kecil dan bahan dasar yaitu beras ketan. Harga rumah tangga yang bergerak dalam beras ketan yang fluktuatif dan berbagai bidang (Sukoharjo dalam cenderung naik setiap waktu angka, 2011). Salah satu industri rumah menjadikan pengrajin madumongso tangga yang banyak dilakukan tidak berani meningkatkan kapasitas masyarakat di Desa Sanggrahan, produksi. Selain itu, peralatan yang Kecamatan Grogol adalah pengolahan digunakan masih terbatas dan madumongso. Madumongso sederhana. Madumongso sendiri merupakan makanan ringan yang merupakan makanan yang proses umumnya terbuat dari ketan sebagai pengolahannya membutuhkan bahan dasarnya. Produk ini memiliki pemanasan dan pengadukan yang lama rasa manis bercampur asam karena (3,5-4 jam). Alat yang digunakan pada adanya proses fermentasi terlebih umumnya hanya wajan serta dahulu. ketan yang telah jadi pengadukan secara manual. Proses kemudian diolah dengan penambahan pengadukan manual ini membutuhkan

26 Jurnal SEMAR, ISSN 2302-3937 Vol.5 No.2 Mei 2017

tenaga lebih, sehingga industri rumah pengemas; (3) introduksi teknologi tangga pengolahan madumongso ini tepat guna proses pengolahan hanya memiliki kapasitas produksi madumongso berupa mesin pengaduk; minimal. Pengemasan madumongso (4) pengurusan ijin Pangan Industri yang dihasilkan juga kurang menarik. Rumah Tangga (PIRT); (5) pelatihan Pengrajin biasanya hanya mengemas pemasaran berbasis IT dan strategi madu mongso dengan plastik mika direct selling. Hal tersebut telah biasa tanpa label produk. dituangkan dalam surat perjanjian Permasalahan yang lain adalah belum kerjasama. memilikinya ijin Pangan Industri Rumah Tujuan kegiatan pengabdian ini Tangga (PIRT). Pengrajin madumongso adalah meningkatkan proses produksi belum dapat menitipkan produknya ke madumongso melaui diversifikasi bahan outlet/toko pusat oleh-oleh dasar berupa umbi dan buah-buahan dikarenakan belum memiliki ijin PIRT. (singkong, wortel, sirsak); Teknik pemasaran yang dilakukan juga meningkatkan proses pengolahan masih sederhana sehingga tidak madumongso melalui introduksi mesin berkembangnya daerah pemasaran. pengaduk; meningkatkan teknologi Sebagai upaya untuk variasi bahan pengemas madumongso menyelesaikan masalah tersebut, tim yang dihasilkan; pengurusan ijin Pangan pengabdian UNS telah bersepakat Industri Rumah Tangga (PIRT), dan dengan industri rumah tangga mitra memberikan pelatihan pemasaran untuk menyelenggarakan program (1) madumongso berbasis IT dan strategi introduksi teknologi proses produksi direct selling. madumongso berbahan dasar umbi dan buah-buahan (singkong, wortel, sirsak) METODE/APLIKASI sebagai upaya diversifikasi produk; (2) Kegiatan pengabdian IbM ini introduksi teknologi variasi bahan dilaksanakan pada bulan Mei 2015 di

27 Jurnal SEMAR, ISSN 2302-3937 Vol.5 No.2 Mei 2017

Desa Sanggrahan, Kecamatan Grogol, dasar wortel maupun sirsak sedikit Kabupaten Sukoharjo. Solusi yang berbeda dengan proses pengolahan ditawarkan tim pengabdian UNS untuk madumongso berbahan ketan maupun mengatasi permasalahan-permasalahan singkong. Proses ini tidak melalui tahap yang dihadapi mitra adalah sebagai fermentasi. Bahan yang telah dikupas, berikut: selanjutnya dihancurkan sehingga a. Introduksi teknologi proses menjadi bubur wortel maupun sirsak. produksi madumongso berbahan Bahan kemudian ditambah santan dasar umbi dan buah-buahan kelapa dan gula aren yang selanjutnya (singkong, wortel, sirsak) diolah dengan penamasan serta Madumongso pada mitra hanya pengadukan selama 3 jam. terbuat dari tape beras ketan putih Pada tahap ini tim pengabdian yang dimasak kembali dengan larutan memberikan sumbangan awal berupa gula aren dan santan kelapa. Pada bahan baku maupun penunjang untuk proses fermentasi beras ketan dengan memproduksi madumongso berbahan ragi tape, kapang jenis Chlamydomucor dasar singkong, wortel, dan sirsak. akan mengubah pati menjadi gula dan Madumongso yang telah dihasilkan ragi Sacharomyces cerevisiae akan selanjutnya dianalisa kimia untuk mengubah gula menjadi alkohol. Pada mengetahui kandungan gizi yang program pengabdian ini bahan baku terdapat pada produk tersebut. pada pembuatan madu mongso akan di b. Introduksi teknologi tepat guna variasi tidak hanya beras ketan, namun proses pengolahan madumongso juga singkong, wortel, dan sirsak. berupa mesin pengaduk Proses pengolahan madumongso Proses pembuatan madumongso berbahan singkong mengacu pada membutuhkan pemanasan dan metode (Eka Wahyu, 2014) dengan pengadukan cukup lama (3,5-4 jam). modifikasi bahan baku. Proses Pemanasan menggunakan wajan, pengolahan madumongso berbahan memiliki kapasitas produksi yang

28 Jurnal SEMAR, ISSN 2302-3937 Vol.5 No.2 Mei 2017

terbatas. Pengrajin hanya dapat hanya menggunakan plastik tipis untuk mengolah maksimal 2 kg tapai ketan, membungkus madumongso (pengemas sekali proses pembuatan. Selain itu, primer), kemudian dimasukkan dalam pengadukan yang dilakukan secara mika biasa sebagai pengemas sekunder manual juga membutuhkan tenaga tanpa adanya label produk. yang besar dan waktu yang lama, Variasi bahan pengemas yang sehingga produksi tidak dapat akan diintroduksikan adalah maksimal. Proses pemanasan dan penggunaan kertas dan plastik untuk pengadukan pada mitra dapat dilihat kemasan primer, dan mika, kardus, pada Gambar 1. serta keranjang untuk jenis pengemas sekunder disertai dengan label produk. Bentuk dan design pengemasan yang unik dan menarik ditujukan produk madumogso memiliki nilai jual yang

tinggi serta dapat bersaing dengan

produk oleh-oleh yang lain.

d. Pengurusan ijin Pangan Industri Gambar 1. Proses Pemanasan dan Rumah Tangga (PIRT) Pengadukan Madumongso Mitra madumongso

Pengurusan ijin Pangan Industri c. Introduksi teknologi variasi bahan Rumah Tangga (PIRT) sangat diperlukan pengemas sebelum memasarkan produk Variasi dalam penggunaan bahan makanan/minuman ke masyarakat. Hal pengemas produk madumongso selain ini diperlukan sebagai izin jaminan berfungsi meningkatkan ketahanan usaha makanan / minuman rumahan produk dari kerusakan, juga untuk yang dijual dan beredar di masyarakat meningkatkan nilai jual produk. memenuhi standar keamanan makanan Pengemasan yang dilakukan saat ini

29 Jurnal SEMAR, ISSN 2302-3937 Vol.5 No.2 Mei 2017

atau izin edar produk pangan. Belum e. Pelatihan pemasaran berbasis IT dimilikinya PIRT pada usaha mitra, dan strategi direct selling mengakibatkan madu mongso yang Dasar dari pelatihan pemasaran dihasilkan oleh industri rumah tangga ini adalah pemanfaatan IT (Teknologi ini belum dapat dipasarkan ke Informasi) dengan maraknya jejaring toko/pusat oleh-oleh yang berada di sosial yang tersedia. Banyaknya bisnis wilayah Sukoharjo. Pemasaran saat ini online serta banyaknya pengguna hanya terbatas pada pesanan dari jejaring sosial membuat pemasaran masyarakat saja. produk di dunia maya menjadi salah Tim pengabdian pada tahap ini satu cara yang efektif. Pelatihan akan membantu dan mendampingi pemanfaatan jejaring sosial facebook, pengurusan persyaratan perolehan ijin pembuatan blog, serta pemasangan PIRT pada tahap-tahap berikut ini: iklan dengan menampilkan produk- 1. Pengurusan surat keterangan produk akan sangat membantu untuk domisili usaha dari kecamatan perkembangan industri rumah tangga 2. Pengurusan surat keterangan dari yang ada di Desa Sanggrahan. puskesmas/dokter Pemasaran dengan pemanfaatan IT ini 3. Denah lokasi dan denah sangat menguntungkan sebab produk bangunan tidak hanya dikenal di sekitar 4. Surat keterangan usaha dari lingkungan tetapi mampu dikenali oleh kelurahan setempat masyarakat luas. Pelatihan ini akan 5. Pembuatan contoh draf berjalan apabila warga (anggota label/kemasan industri rumah tangga) di Desa 6. Pendaftaran ke Dinas Kesehatan Sanggrahan mengetahui tentang bisnis Sukoharjo online serta terampil dalam 7. Pendampingan survei, dan pengelolaan jejaring tersebut. Target 8. Pengecekan berkala sampai ijin utama pelatihan pemasaran dengan IT PIRT diperoleh adalah pemuda, terutama putra putri

30 Jurnal SEMAR, ISSN 2302-3937 Vol.5 No.2 Mei 2017

anggota yang memiliki industri rumah HASIL, PEMBAHASAN DAN DAMPAK tangga madumongso. Produk utama Introduksi teknologi proses produksi yang dipasarkan dengan IT adalah madu mongso berbahan dasar umbi madumongso dengan berbagai varian dan buah-buahan (singkong, wortel, rasa. Materi utama pada pelatihan ini sirsak) adalah blog, web developing, dan Diversifikasi produk jajanan serta pengelolaannya. Sedangkan untuk oleh-oleh merupakan hal yang sangat strategi direct selling yang utamanya penting untuk dilakukan, terutama akan disampaikan adalah motivasi dan variasi rasa. Produk madumongso yang teknik negosiasi. dihasilkan pada industri rumah tangga Strategi yang diterapkan untuk ini hanya berbahan dasar tape beras menjamin keberhasilan dari berbagai ketan. Pada tahap ini tim pengabdian program pada kegiatan ini adalah mengintroduksikan pembuatan madu peralatan yang digunakan sebagai alat mongso dengan 3 varian rasa baru pelatihan akan dihibahkan ke pengrajin yakni: tape singkong, wortel, dan sirsak. mitra, sehingga tidak ada kendala lagi Pemilihan ketiga bahan ini bagi para pengrajin. Tim pengabdian berdasarkan produksinya yang cukup juga akan terus melakukan besar di pasaran, serta tingginya pendampingan sejak produksi, kandungan serat yang dikandung. pengurusan perijinan produksi P-IRT Madumongso dengan variasi rasa tape hingga pemasaran, untuk menjamin singkong, sirsak dan wortel ini stabilitas dan kontinuitas usaha diharapkan dapat menghasilkan suatu jajanan yang enak serta tinggi serat sehingga bermanfaat bagi kesehatan. Program ini berjalan dengan lancar, hal ini dibuktikan dengan berhasilnya uji coba ketiga varian rasa

31 Jurnal SEMAR, ISSN 2302-3937 Vol.5 No.2 Mei 2017

baru madumongso. Ketiga rasa madumongso tape ketan dan tape madumongso baru ini dapat diterima di singkong, dan 1 bulan untuk pasaran. Produk yang telah berhasil madumongso wortel dan sirsak dibuat, selanjutnya dianalisis Pada tahapan ini, selain kandungan serat kasarnya. Adapun memberikan arahan metode hasil uji kandungan serat pada pembuatan 3 varian rasa baru, tim madumongso dapat dilihat pada Tabel pengabdian juga menghibahkan 1. peralatan untuk meningkatkan produksi Tabel 1. Hasil Uji Serat Kasar madu mongso. Peralatan yang diberikan Madumongso antara lain termos, dandang, wajan, Madu Hasil Analisa Serat panci, baskom, blender, mixer, Mongso Kasar (%wb) pemarut, pengaduk, kompor, Tape 0,53 singkong timbangan, saringan, dan nampan. Wortel 2,12

Sirsak 1,96 Sumber: Hasil Pengujian Introduksi teknologi variasi bahan Berdasarkan hasil yang pengemas diperoleh, diketahui bahwa Pengemasan madumongso di madumongso wortel dan sirsak industri rumah tangga sebelumnya memiliki kandungan serat kasar yang hanya menggunakan plastik tipis untuk lebih tinggi dibandingkan madumongso membungkus madumongso (pengemas tape singkong. Kandungan serat kasar primer), kemudian dimasukkan dalam yang dimiliki ketiga produk mika tipis sebagai pengemas sekunder menunjukkan bahwa madumongso tanpa adanya label produk. Dalam yang dihasilkan berpotensi menjadi tahap ini, tim pengabdian melatih tim makanan fungsional. Produk ini juga industri rumah tangga untuk membuat memiliki umur simpan yang cukup label kemasan berdasarkan varian panjang yakni 2 bulan untuk bahan madu mongso yang digunakan. Bahan pengemas yang diintroduksikan

32 Jurnal SEMAR, ISSN 2302-3937 Vol.5 No.2 Mei 2017

pada tahap ini adalah plastik PE sebagai sebagai pemanas serta pengaduk dalam pengemas primer, dan mika tebal pengolahan madumongso. Mesin ini sebagai pengemas sekunder. mengadopsi prinsip kerja mesin Desain pengemasan produk pengolahan dodol. Prinsip kerja mesin madumongso yang dihasilkan pengaduk madumongso sama dengan ditunjukkan pada Gambar 3. cara kerja pengadukan dodol secara tradisional yaitu mengaduk bahan baku madumongso secara terus menerus tanpa henti secara kontinu. Bahan baku madumongso yang telah siap masak dimasukkan ke wadah pengolahan yang berbentuk wajan penggorengan. Dengan sumber panas dari kompor gas LPG yang berada di bawah wadah pengolahan. Untuk menginginkan seberapa besar panas suhu yang Gambar 3. Desain kemasan diinginkan dengan mengatur besar kecil madumongso yang dihasilkan nyala api kompor gas LPG untuk pemanasan selama pemasakan. Mesin Introduksi Teknologi Tepat Guna pengaduk dengan penggerak motor Proses Pengolahan Madu Mongso listrik dinyalakan. Tuas pengaduk akan berupa Mesin Pengaduk berputar-putar secara terus menerus Guna meningkatkan mengaduk bahan baku madumongso kapasitas produksi pengolahan sampai kekentalan yang diinginkan. madumongso, tim pengabdian Setelah bahan baku madumongso menghibahkan mesin pengolahan mengental sesuai yang diinginkan, madumongso. Fungsi mesin ini adalah kompor gas LPG dan mesin pengaduk

33 Jurnal SEMAR, ISSN 2302-3937 Vol.5 No.2 Mei 2017

dimatikan. Bahan baku madumongso Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo sudah matang dan siap untuk diproses untuk berkoordinasi tentang ke tahap berikutnya yaitu pendinginan persyaratan ijin PIRT di wilayah pada wadah. Dengan pemberian mesin Kabupaten Sukoharjo. Dari hasil pengaduk adonan madumongso ini kunjungan, tim pengabdian diberikan terbukti dapat meningkatkan kapasitas arahan serta petunjuk tentang prosedur produksi madumongso pada mitra. pengurusan PIRT di Kabupaten Mesin pengolahan madumongso yang Sukoharjo. Dinas Kesehatan Kabupaten dihibahkan ditunjukkan pada Gambar 4. Sukoharjo juga memberikan formulir pendaftaran PIRT untuk diisi dan dilengkapi seperti data nama pemilik usaha, data tentang isian industri rumah tangga, data produk makanan yang dibuat oleh industri rumah tangga, dan data bentuk pelabelan produk pangan serta data tentang produk pangan ijin edar yang nantinya akan dievaluasi oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo. Selanjutnya tim kemudian berkoordinasi dengan penanggungjawab IRT untuk Gambar 4. Mesin Pengaduk melengkapi berkas form pendaftaran Madu Mongso yang diperlukan. Selanjutnya tim dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo Pengurusan ijin Pangan Industri Rumah berkunjung ke tempat produksi mitra Tangga (PIRT) untuk melakukan pengecekan data dan Dalam tahapan ini tim kondisi yang tertulis dengan di pengabdian melakukan kunjungan ke lapangan. Untuk mengetahui hasil

34 Jurnal SEMAR, ISSN 2302-3937 Vol.5 No.2 Mei 2017

evaluasi tersebut mitra diminta untuk Karanganyar. Omah Telo merupakan menunggu informasi dari dinas tentang salah satu toko/usaha yang akan penerbitan ijin PIRT. Hasil pengabdian dijadikan tempat pemasaran ini menghasilkan ijin PIRT madumongso madumongso yang telah dihasilkan. dengan No. 2153311010743-21 Selain dipasarkan di Omah Telo, tim pengabdian juga akan membantu Pelatihan pemasaran berbasis IT dan mitra untuk melakukan pemasaran strategi direct selling dengan sistem online. Untuk itulah pada Pemasaran adalah suatu sistem akhir kegiatan ini, tim pengabdian juga keseluruhan dari kegiatan-kegiatan juga memberikan pelatihan pemasaran bisnis yang ditujukan untuk berbasis IT dan strategi penjualan merencanakan, menentukan harga, langsung. Mitra diajarkan untuk mempromosikan dan mendistribusikan membuat situs blog atau web yang barang atau jasa yang memuaskan berfungsi sebagai toko online. Tipe kebutuhan baik kepada pembeli yang pemasaran ini selanjutnya ditujukan ada maupun pembeli potensial. untuk mendukung pemasaran produk di Pemasaran merupakan tahap akhir Omah Telo. Dari kegiatan ini, mitra yang sangat penting dalam usaha telah berhasil melakukan iklan serta pengolahan makanan. Dalam hal ini, pemasaran secara online dengan Program Studi Ilmu dan Teknologi dibuatnya blog Pangan saat ini tengah (madumongsolegie.blogspot.com), fb, mengembangkan satu usaha bisnis yang serta online shop seperti olx, kaskus, nantinya dapat menampung produk- dan tokopedia. Contoh laman tampilan produk desa binaan serta mitra pada pemasaran madumongso di internet kegiatan pengabdian masyarakat. dapat dilihat pada Gambar 6. Usaha tersebut diberi nama “Omah Telo” yang berlokasi di daerah

35 Jurnal SEMAR, ISSN 2302-3937 Vol.5 No.2 Mei 2017

membantu pihak mitra untuk meningkatkan pendapatan.

UCAPAN TERIMA KASIH Tim pengabdi mengucapkan terima kasih kepada LPPM UNS yang telah membiayai kegiatan ini melalui Hibah Ipteks bagi Masyarakat PNBP Tahun 2015.

REFERENSI Anonim, 2011. Sukoharjo Dalam Angka. Badan Pusat Statistik Kabupaten Sukoharjo. Gambar 6. Tampilan iklan di internet

Eka Wahyu Ismail, 2014. Perancangan KESIMPULAN Konsep Pengendalian Mutu Dan HACCP (Hazard Analysis Dari kegiatan pengabdian IbM ini Critical Control Point) Pada permasalahan mitra dapat di atasi Pembuatan Madu Mongso Di dengan dihasilkan olahan madumongso Ukm Bu Surti Surakarta. Tugas dengan varian rasa tape singkong, Akhir. Universitas Sebelas sirsak, dan wortel yang berpotensi Maret, Surakarta. menjadi makanan fungsional karena memiliki kandungan serat kasar yang cukup tinggi. Industri rumah tangga BIODATA PENULIS madu mongso dapat meningkatkan R. Baskara Katri Anandito, S.TP., MP. kapasitas produksi madumongso adalah dosen di Program Studi Ilmu dan dengan bantuan peralatan yang Teknologi Pangan Fakultas Pertanian diberikan. Pengembangan bahan Universitas Sebelas Maret. Lahir di pengemas serta penggunaan label, Yogyakarta, 13 Mei 1980. meningkatkan tampilan produk Menyelesaikan studi S1 Teknologi madumongso. Ijin PIRT dan pemasaran Pangan dan Hasil Pertanian Universitas secara online diketahui dapat Gadjah Mada, S2 Ilmu dan Teknologi meningkatkan penjualan madumongso. Pangan Universitas Gadjah Mada. Dengan kegiatan pengabdian ini dapat

36