Tingkat Kunjungan Wisatawan Ke Situs Purbakala Di Jawa Timur: Data Selama 18 Tahun 1988 - 2005
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Laporan Hasil Studi Lapangan TINGKAT KUNJUNGAN WISATAWAN KE SITUS PURBAKALA DI JAWA TIMUR: DATA SELAMA 18 TAHUN 1988 - 2005 Disusun oleh David Armstrong NIM 05210543 PROGRAM ACICIS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG DESEMBER 2006 1 Judul Penelitian: Tingkat Kunjungan Wisatawan ke Situs Purbakala di Jawa Timur: Data Selama 18 Tahun 1988 - 2005 Nama Peneliti: David Armstrong (NIM 05210543) Malang, Desember 2006 Mengetahui, Drs Budi Suprapto, Msi H. Moh. Mas’ud Said, PhD Dekan FISIP- UMM Dosen Pembimbing, dan Ketua Program ACICIS FISIP-UMM Phil King, PhD Resident Direktur ACICIS 2 Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana. So teach us to number our days, that we may apply our hearts unto wisdom. Psalms 90:12 3 KATA PENGANTAR Penulis sangat beruntung karena ada kesempatan belajar selama dua semester di Universitas Muhammadiyah Malang pada tahun 2006. Pada semester pertama penulis membuat studi lapangan tentang tingkat kunjungan wisatawan ke Candi Singosari. Di semester pertama, beberapa teman dari peneliti berpengalaman dengan beberapa Dinas di Jawa Timur. Pengalamannya hampir sama, yaitu Dinas punya banyak catatan dan laporan, tetapi hanya di dalam hard copy, dan tidak ada yang sudah di format digital. Catatan dan laporan terletak di dalam lemari, jarang dikirim ke kantor lain, dan sulit ditemukan. Waktu peneliti mencari data untuk studi lapangannya di kantor pusat Dinas Purbakala di Trowulan pada bulan Maret 2006, peneliti mengalami hal yang sama. Ada laporan tahunan untuk semua situs purbakala di Jawa Timur, tetapi ukurannya hard copy juga. Petugas di kantor berkata laporan tahunan ini hanya dikirim ke kantor besar Dinas Purbakala di Jakarta dan juga ke Dinas Pariwisata Jawa Timur di Surabaya. Pada bulan Agustus dan September 2006 peneliti kembali lagi ke kantor Dinas Purbakala di Trowulan dan memfotocopy laporan tahunan tersebut selama 18 tahun dari 1988 sampai 2005. Studi lapangan yang baru ini tentang tingkat kunjungan wisatawan ke semua situs purbakala di Jawa Timur. Pada waktu itu petugas baru mulai mengumpulkan data dan menyiapkan laporan dengan komputer, tetapi laporan yang sudah ditulis belum didigitilisasikan. Komputer di kantor sudah tua dan tidak cocok atau tidak cukup cepat untuk mengakses data. Pendapat peneliti, Indonesia mempunyai banyak kesempatan seperti ini untuk penelitian. Semua Dinas di seluruh Indonesia mempunyai banyak data hard copy yang sangat menarik, yang belum diteliti, dan pada saat ini terletak di lemari menunggu kedatangan tangan peneliti. Ada sebanyak data asli dari laporan tahunan tersebut yang tidak bisa dimasukkan semuanya ke dalam laporan ini. Sesungguhnya, data seperti ini lebih berguna kalau di format digital, lebih mudah menganalisakannya, jadi peneliti membuat CD yang melengkapi laporan ini. Isi CD ini adalah data asli dalam spreadsheet Microsoft Excel, laporan, analisa data, dan lain lain. Mudah-mudahan data ini akan berguna untuk peneliti lain, dan dengan data ini bisa dimengerti dengan lebih jelas siapa yang mengunjungi situs purbakala di Jawa Timur, dan lebih baik mengerti kebudayaan Indonesia. Kalau mau pesan CD hubungi: ACICIS Program ACICIS Division of Arts Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Murdoch University Universitas Muhammadiyah Malang Murdoch Jalan Raya Tlogomas No. 246 Western Australia 6150 Malang 65144 [email protected] Jawa Timur, Indonesia [email protected] David Armstrong Desember 2006, Malang, Jawa Timur 4 UCAPAN TERIMA KASIH Penulis laporan ini berhutang budi kepada beberapa pihak untuk menyelesaikan tugas ini, jadi penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: o Semua pemimpin ACICIS (Australian Consortium for ‘In-Country’ Indonesian Studies), terutama direkturnya Profesor David Hill dari Universitas Murdoch dan juga Profesor David Reeve dari Universitas New South Wales. ACICIS pasti sangat unik dan penting baik dalam dunia akademik maupun dalam hubungan antara Indonesia dan Australia. Lebih dari pada itu adalah fakta bahwa sudah lama ACICIS memproduksikan orang, biasanya pemuda, yang sangat mencintai Indonesia. Pemuda ini menjadi duta besar untuk Indonesia pada saat mereka kembali ke Australia. o Universitas Murdoch atas izinnya memberikan kesempatan belajar lagi di Indonesia. o Pak Phil King, Resident Direktur (RD) ACICIS di Yogyakarta. Sebagai mantan mahasiswa ACICIS dia bersemangat sekali dan pasti dia adalah salah satu RD yang paling baik di sejarah ACICIS. o Universitas Muhammadiyah Malang (UnMuh) dan semua orang di sana yang sangat ramah kepada saya, terutama Dr M. Mas’ud Said, pemimpin program ACICIS; dan juga dosen pembimbing saya yang baik sekali; Dr H.A. Habib; Mbak Lulud Indah Purnani; dan Pak Supriyantana. o Pak Sugiono yang Juru Pelihara di Candi Singosari. o Orang dari Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Mojokerto (kantor pusat Dinas Purbakala), di Trowulan, Drs Edi Triharyantoro, Pak Ir Heppy Sutafianto, Pak Bambang Sujanto dan Pak Wagiman. o Yenni Sandy yang mengoreksi cetakan percobaan laporan ini. o Pak Bambang AW atas izinnya menggunakan sketsanya yang sangat halus. o Terakhir istri saya dan keluarga saya yang tercinta dan sangat saya rindukan. Mereka sabar sekali dengan keinginan saya belajar lagi di Indonesia. 5 ABSTRAKSI Gambar 1: Seorang Putra Jawa 1 Data yang diteliti di laporan ini adalah data resmi tingkat kunjungan wisatawan dari Dinas Purbakala Jawa Timur. Juru pelihara di semua situs purbakala di Jawa Timur mengirimkan laporan setiap bulan ke Dinas Purbakala tentang jumlah kunjungan wisatawan dari buku tamunya. Dinas Purbakala membuat laporan tahunan dengan data ini. Peneliti memfotocopy data ini, memasukkannya ke dalam komputer, dan menganalisanya menggunakan spreadsheet Microsoft Excel. Data asli ini dipresentasikan untuk pertama kalinya di mana saja di dunia yang dimasukkan dalam bentuk format digital dan dalam bentuk format tahunan juga, di kemas dalam CD yang disertakan bersama laporan ini. Di dalam CD juga ada analisa peneliti, dan laporan berjudul Daftar Barang Inventaris Milik Negara. Kesimpulan Pada tahun 1988 laporan tahunan Dinas Purbakala hanya memiliki 94 situs purbakala, sedangkan laporan tahun 2005 ada 226 situs purbakala. Semua laporan pada periode ini ada 256 situs purbakala. Laporan Daftar Barang Inventaris Milik Negara ada 582 situs. Pada tahun 2005 jumlah pengunjung ke situs purbakala di Jawa Timur adalah 5,187,195 orang. 79.3% pengunjung pergi ke makam, 8.6% ke museum, 7.0% ke candi, 2.9% ke goa, dan 2.2% ke situs lain. Fakta yang menarik sekali adalah 63.1% dari semua pengunjung pergi ke empat makam Wali Songo. Pada bulan Maret 2005 Makam Malik Ibrahim ada 877,132 pengunjung dengan 188,638 pengunjung asing. Dari semua situs yang ada di laporan tahunan dari Dinas Purbakala peneliti memilih sampel 80 situs yang mempunyai data paling lengkap untuk mencari tren selama 18 tahun dari tahun 1988 sampai tahun 2005. Peneliti yakin sekali analisa dengan sampel 80 situs ini adalah representatif, tepat dan relevan. Dengan sampel 80 situs tersebut jumlah kunjungan meningkat 505% dari tahun 1988 sampai tahun 2005. Kebanyakan kenaikan ini adalah kunjungan ke makam dengan jumlah kenaikan 873%. Situs berbeda tidak berubah seperti ini. Kunjungan ke candi menurun 36.8%, dan ke situs lain meningkat 2.3%, sedangkan, dengan hanya sedikit situs di sampel 80 situs ini, kunjungan ke museum meningkat 195%, dan ke goa menurun 36.8%. Kunjungan ke makam ada 46% dari semua kunjungan ke situs purbakala pada tahun 1988, tetapi persentase ini meningkat ke 89% dari semua kunjungan pada tahun 2005. 1 Angoulvant, G, Les Indes Neerlandaises, vol 3, Le Monde Nouveau, Paris 1926 6 Jumlah kategori pengunjung sangat berbeda juga. Kategori pengunjung umum meningkat 607% dari tahun 1988 sampai tahun 2005, sedangkan kategori pengunjung pelajar meningkat 26%. Kategori pengunjung asing menurun 84% dari tahun 1993 sampai tahun 2004. Pengunjung asing ke situs purbakala di Kabupaten Malang menurun 83%, dan di Kabupaten Mojokerto menurun 63%. Saran Data tingkat kunjungan wisatawan adalah alat yang sangat penting untuk mengukur hasil Dinas Purbakala dalam tugasnya. Data tingkat kunjungan wisatawan juga bisa menolong Dinas Purbakala membuat rencana kerenovasian situs purbakala, budget tahunan, rencana periklanan, dan rencana sumber daya manusia. Sejak Dinas Purbakala memulai laporan tingkat kunjungan wisatawan pada bulan April 1986, hasilnya sangat baik dan sesungguhnya Dinas Purbakala boleh merasa bangga dengan standar laporan tahunan tersebut. Bagaimanapun ada beberapa masalah dengan laporan tersebut yang mudah-mudahan bisa diperbaiki di masa depan. Dalam zaman teknologi informatika ini, paling penting adalah proses mengumpulkan data, dan menyiapkan laporan harus memakai komputer. Dengan komputer data juga bisa dianalisa, dikirim dengan mudah ke orang lain, baik di Indonesia maupun di luar negeri, dan data bisa disimpan dengan aman dan tepat. Penting juga bagi petugas untuk mendapatkan pelajaran komputer. Petugas yang pandai komputer otodidak kurang efisien dan efektif dalam bekerja. Di dalam semua laporan tingkat kunjungan wisatawan ada data bulanan yang kosong. Kemungkinan besar penyebab kekosongan ini dikarenakan juru pelihara di situs purbakala lupa mengirim data ke pada kantor pusat. Mudah-mudahan manajamen Dinas Purbakala bisa mengingatkan dengan tegas para juru pelihara bahwa mengirim data dengan lengkap adalah tugas yang penting untuk mereka. Di semua situs purbakala yang dikunjungi oleh peneliti, tidak ada harga standar untuk tiket masuk ke situs.