Kontribusi Tarekat Naqsabandiyah Dalam Membangun Pendidikan Akhlak Mulia

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Kontribusi Tarekat Naqsabandiyah Dalam Membangun Pendidikan Akhlak Mulia DOI: 10.25299/al-thariqah.2020.vol5(2).5539 P-ISSN 2527-9610 E-ISSN 2549-8770 Kontribusi Tarekat Naqsabandiyah Dalam Membangun Pendidikan Akhlak Mulia Hamzah*, Nasrul Universitas Islam Riau, Indonesia*, Universitas Islam Riau, Indonesia *Jl. Kaharuddin Nst No.113, Simpang Tiga, Kec. Bukit Raya, Kota Pekanbaru, Riau 28284 *Email: [email protected] Abstract: The study on Naqsabandiyah Order (Tariqa) has been widely carried out, but the findings on its contribution to the Ukui Dua Pelalawan community have not been found yet. This study aims to investigate the contribution of Naqsabandiyah Order in Building Education for the Community in Ukui Dua Village, Pelalawan Regency, Riau Province. The type of this study is qualitative with three research informants. The data collection technique used is interviews and they are analyzed with the steps of data reduction, data display, and drawing conclusions. The results of this study show that there are 20 contributions of Naqsabandiyah Order in building Moral Education for the Community, namely: Presenting a sense of Faith and Taqwa to Allah SWT; Taking care of ourselves; Religious lectures and Tabligh Akbar; Islamic studies; Tawakkal and Gratitude; Penance and Dhikr; Reciting Surah Yaasin; Tausiyah and fasting; Tawheed; Ridha; Celebrating the Birthday of Prophet Muhammad P.B.U.H. and Isra’ Mi'raj; Hadith and As-sunnah; Salawat; Expressing greetings; Tolerating; A sense of caring; doing pilgrimage; Fulfiling the invitation; Loving animals and taking care of plants; and Being as a Caliph. The benefits of this study for local governments and especially for tariqa teachers are as a reference for the development of moral education learning and as an enrichment for Islamic culture. Keywords: Tarekat Naqsabandiyah, Education, Character Abstrak: Penelitian tentang Tarekat Naqsabandiyah telah banyak dilakukan, namun melihat kontribusinya di masyarakat Ukui Dua Pelalawan belum ditemukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Kontribusi Tarekat Naqsabandiyah dalam Membangun Pendidikan Masyarakat Desa Ukui Dua Kabupaten Pelalawan Riau. Jenis penelitian ini kualitatif dengan tiga orang informan penelitian. Data dikumpulkan dengan wawancara dan dianalisis, penyajian data, reduksi data, penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan terdapat 20 kontribusi Tarekat Naqsabandiyah dalam membangun Pendidikan Akhlak Masyarakat yaitu; Menghadirkan rasa Iman dan Taqwa kepada Allah Swt; Memelihara dirinya; Ceramah agama dan Tabligh Akbar; Kajian-kajian keIslaman; Tawakkal dan Bersyukur; Tobat dan Dzikir; Yasinan; Tausiyah dan puasa; Tauhid; Ridha; Maulid Nabi Muhammad Saw. dan isra’ mi’raj; Hadist dan As-sunnah; Bershalawat; Mengucapkan salam; Bertoleransi; Rasa kepedulian; Berziarah; Memenuhi undangan; Mencintai hewan dan Memelihara tumbuhan; Khalifah. Kegunaan penelitian bagi pemerintah setempat khususnya para guru tarekat sebagai bahan acuan terhadap pengembangan pembelajaran pendidikan akhlak dan sebagai memperkaya kebudayaan Islam. Kata Kunci: Tarekat Naqsabandiyah, Pendidikan, Akhlak Jurnal Pendidikan Agama Islam Al-Thariqah Vol. 5, No. 2, Juli - Desember 2020 Received: 02 September 2020; Accepted 17 December 2020; Published 21 December 2020 *Corresponding Author: [email protected] DOI: 10.25299/al-thariqah.2020.vol5(2).5539 P-ISSN 2527-9610 E-ISSN 2549-8770 PENDAHULUAN pada taraf yang memprihatikan. Agama Pendidikan suatu hal yang sangat Islam menempatkan akhlak sebagai yang penting dalam mengembangkan seluruh wajib untuk dilaksanakan oleh setiap aspek kepribadian manusia. Dalam Islam manusia baik itu kaum laki-laki dan kepribadian merupakan salah satu faktor perempuan (Nasution, 2019). Bahkan yang sangat penting, bahwa tujuan dalam hadist Nabi SAW pernah dikatakan pendidikan Islam itu tertuju pada “tuntutlah ilmu dari buayan sampai ke pembentukan kepribadian. Di zaman liang lahat”. Hal ini mengisyaratakan sekarang ini, banyak orang yang bahwa menuntuk Ilmu itu mulai sejak mengetahui agama tetapi tidak kandungan sampai manusia itu merealisasikan dalam kehidupanya. meninggal dunia. Sedangkan Pendidikan Pendidikan akhlak tidak akan pernah di Indonesia terbagi beberapa jalur yaitu terlepas dari ajaran Islam, dimana formal, nonformal, dan informal. pendidikan akhlak suatu proses Pendidikan nonformal merupakan jalur mendekatkan manusia kepada tingkat pendidikan di luar pendidikan formal kesempurnaan dan mengembangkan yang dapat dilakukan secara terstruktur kemampuanya, salah satu contohnya dan berjenjang, seperti lembaga kursus, dalam hal ini adalah tasawuf (Mubarok & kelompok belajar, bahkan Lembaga Giyoto, 2020). tarekat. Untuk melihat pendidikan yang Ahklak dalam kehidupan manusia dilakukan dengan tarekat atau tasawuf, menempati suatu hal kedudukan yang harus memiliki kembali apa tujuan dari penting, sebagai individu maupun tujuan akhir Pendidikan akhlak itu masyarakat dan bangsa, sebab jatuh sendiri. Karena ajaran tarekat juga bangunya suatu masyarakat itu merupakan ajaran Islam yang tidak bisa tergantung kepada akhlaknya. Apabila terpisakan dari pembentukan akhlak masyarakat itu akhlaknya baik, maka manusia. Jika tujuan akhir dari sejahteralah lahir dan batinya, kemudian pendidikan Islam adalah terwujudnya apabila akhlak di masyarakat itu rusak manusia sebagai hamba Allah, maka maka rusaklah lahir dan batinnya. pendidikan haruslah dapat menjadikan Menurut Al-Ghazali dalam Abuddin Nata seluruh manusia mau menghambakan akhlak ialah seluruh aspek kehidupan diri kepada Allah SWT (Abdullah, 2018). manusia baik secara individu Menurut Anwar dalam tambak (perseorangan) maupun kelompok (Agus, menyatakan bahwa psikososial Islam 2018). memiliki kontribusi yang tinggi terhadap Akhlak kepada sesama manusia pengembangan kualitas diri manusia merupakan sikap antara manusia dengan dalam setiap profesi yang dilakukan orang lain. Dalam kehidupan ini, selain (Tambak, Sukenti : 2020). Salah satu manusia berinteraksi kepada Tuhan, kentribusi Islam yaitu Tarekat manusia yang lain, bahkan manusia Naqsabandiyah memiliki peran dalam dengan alam. Pada saat ini masyarakat menumbuh kembangkankan akhlak telah mampu menguasai teknologi yang masyarakat desa Ukui Dua sehingga sangat canggih dan modern pada masa masyarakat memiliki jiwa yang berakhlak kini, disamping membawa dampak positif mulia, dan mampu menjadi teladan serta teknologi yang cangggih juga membawa menciptakan kasih sayang antara sesama dampak negatif salah satunya dapat makhluk, di masyarakat guru (mursyid), merusak akhlak masyarakat. Ada wakil guru (badal/khalifah) sudah sebagian kalangan pendapat saat ini mencontohkan melalui sikap, yang bangsa Indonesia mengalami dilakukan keseharian dengan tingkah kemerosotan tingkah laku yang berada laku, dan perbuatan yang telah 117 DOI: 10.25299/al-thariqah.2020.vol5(2).5539 P-ISSN 2527-9610 E-ISSN 2549-8770 mencerminkan sosok seorang guru kepada Allah, sehingga mereka sampai ke (mursyid), dan wakil guru hadirat Allah, yakni mengadakan kontak (badal/khalifah) dalam ajaran tarekat. (hubungan) jiwa dengan Allah dan Dari sinilah dapat diketahui peran tarekat akhirnya mereka mendapat keridhaan Naqsabandiyah dalam membangun Allah. Berkekalan berkepanjangan pendidikan Akhlak masyarakat desa Ukui mengingat Allah dalam arti yang seluas- dua mendapatkan perubahan yang lebih luasnya adalah pokok kebahagiaan dunia baik, ketenangan jiwa, maupun mendidik dan akhirat, serta merupakan pula suatu ahklak serta ketaatan dalam beribadah jembatan emas untuk mencapai kepada Allah dan berbuat baik sesama perdamaian dunia yang kekal abadi makhluk melaui dengan hidup sederhana, (Djalaluddin, 2005: 89). Sebagai jalan Zuhud. spiritual yang ditempuh ulma Tarekat oleh para sufi atau zahit di sepanjang KONSEP TEORI zaman. Setiap orang yang menempuhnya Asal kata tarekat dalam bahasa Arab mungkin mempunyai pengalaman yang ialah “thariqah” yang berarti jalan, berbeda-beda. Sekalipun tujuannya keadaan, aliran, atau garis pada sesuatu. adalah sama, yaitu menuju atau Dapat pula digambarkan sebagai jalan mendekati Tuhan atau bersatu dengan- yang berpangkal dari syari`at sebab jalan Nya, baik dalam arti majasi ataupun utama disebut syar`, sedangkan anak hakiki, baik dalam apa yang disebut jalan disebut thariq (Anwar, 2014). sebagai kesatuan mistik (Ittihad) Pengertian Tarekat Naqsyabandiyah (Kartanegara, 2006: 16). terdiri dari tiga kata “Tharikat, Naqsya, Tarekat yang pendiriannya bandy”. Tharekat artinya jalan (suluk) dinisbatkan kepada wali quthub bernama yakni perjalanan jiwa (rohani) kepada Muhammad Bahauddin bin Muhammad Allah, Naqsya artinya ukuir atau garis dan bin Muhammad al- Syarif Al-Husaini Al- bandi artinya berkekalan atau Hasani Al-Uwaissi Al-Bukhari, lebih berkepanjangan. Jadi Tarekat dikenal dengan sebutan Syeikh an- Naqsyabandiyah maka artinya perjalanan Naqsabandi (Ngajuk & Sholeh, 2012: hati berkekalan atau berkepanjangan 486). mengingat Allah (Wahyuningsih, 2014). Adapun manfaat-manfaat Thariqat- Dalam Sabilus Salikin Tarekat ini disebut thariqat itu (mengingat Allah dengan Naqsabandiyah, karena diantaranya; (1) Mamfaat Ilmu Thariqat dinisbatkan pada Naqsya Bandi yang (Ilmu Ma’rifatullah) yamh kita amalkan artinya sambungan pahatan. An-Naqsy semata-mata dengan roh saja (tanpa ada adalah bentuk cap (stempel) yang lidah) di ‘almul roh yakni kaluar tidak kita dicapkan pada malam (sejenis lilin) dan terima talkin/baiat ilmu Ma’rifatullah sebagainya. Rabithahnya (sambungan) (ilmu madani), yang diajarkan Allah adalah tetapnya Naqsyabandi yang tidak berarti kita telah kafir (ingkar) di ‘alamu lebur, maksudnya adalah Sayyid Arwah.
Recommended publications
  • Rituals of Islamic Spirituality: a Study of Majlis Dhikr Groups
    Rituals of Islamic Spirituality A STUDY OF MAJLIS DHIKR GROUPS IN EAST JAVA Rituals of Islamic Spirituality A STUDY OF MAJLIS DHIKR GROUPS IN EAST JAVA Arif Zamhari THE AUSTRALIAN NATIONAL UNIVERSITY E P R E S S E P R E S S Published by ANU E Press The Australian National University Canberra ACT 0200, Australia Email: [email protected] This title is also available online at: http://epress.anu.edu.au/islamic_citation.html National Library of Australia Cataloguing-in-Publication entry Author: Zamhari, Arif. Title: Rituals of Islamic spirituality: a study of Majlis Dhikr groups in East Java / Arif Zamhari. ISBN: 9781921666247 (pbk) 9781921666254 (pdf) Series: Islam in Southeast Asia. Notes: Includes bibliographical references. Subjects: Islam--Rituals. Islam Doctrines. Islamic sects--Indonesia--Jawa Timur. Sufism--Indonesia--Jawa Timur. Dewey Number: 297.359598 All rights reserved. No part of this publication may be reproduced, stored in a retrieval system or transmitted in any form or by any means, electronic, mechanical, photocopying or otherwise, without the prior permission of the publisher. Cover design and layout by ANU E Press Printed by Griffin Press This edition © 2010 ANU E Press Islam in Southeast Asia Series Theses at The Australian National University are assessed by external examiners and students are expected to take into account the advice of their examiners before they submit to the University Library the final versions of their theses. For this series, this final version of the thesis has been used as the basis for publication, taking into account other changesthat the author may have decided to undertake.
    [Show full text]
  • Tahun 2020 H / 1442 M
    1 RELEVANSI NILAI-NILAI KARAKTER DALAM SURAT AL-AN’AM AYAT 151-153 TERHADAP KURIKULUM PAI (Studi Tafsir Al Misbah) TESIS Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar magister Pendidikan (M.Pd) Ilmu Manejemn Pendidikan Islam Oleh : Firmawati NIM. 1811540039 PROGRAM PASCA SARJANA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BENGKULU BENGKULU TAHUN 2020 H / 1442 M 2 3 4 5 6 ABSTRAK NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM AL-QUR’AN (Studi Surat Al-An’Am ayat 151-153 menurut Tafsir al-Misbah) FIRMAWATI NIM :181154540039 Pembimbing 1: Dr. Samsudin,M.Pd Pembimbing 2: Dr.Kasmantoni,M.Si Penelitian ini mengangkat permasalahan bentuk nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung di dalam surat Al-An‟am ayat 151-153 dan bagaimana implementasi dan relevansi nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung di dalam surat Al-An‟am ayat 151-153 dalam tafsir al-Misbah terhadap kurikulum PAI. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung di dalam surat Al-An‟am ayat 151-153 dan untuk menjelaskan implementasi dan relevansi nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung di dalam surat Al-An‟am ayat 151-153 dalam tafsir al-Misbah terhadap kurikulum PAI di kelas. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif analisis, dengan data penelitian kepustakaan yang dibagi menjadi sumber data primer dan sumber data sekunder yang di dapat melalui mengumpulkan bahan pustaka, Memilih bahan pustaka yang dijadikan sumber data primer, Membaca bahan pustaka yang telah dipilih secara manual, setelah itu dilakukan analisis kualitatif secara penafsiran. Dari hasil penelitian didapati bahwa bentuk nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung di dalam surat Al-An‟am ayat 151-153 menurut tafsir Al-Misbah, yaitu; a) religius, b) jujur, c) tanggung jawab, d) kepedulian social, e) santun dan nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung di dalam surat Al-An‟am ayat 151-153 dalam tafsir al- Misbah dapat diimplementasikan melalui pembelajaran di kelas.
    [Show full text]
  • IIAS Logo [Converted]
    Women from Traditional Islamic Educational Institutions in Indonesia Educational Institutions Indonesia in Educational Negotiating Public Spaces Women from Traditional Islamic from Traditional Islamic Women Eka Srimulyani › Eka SrimulyaniEka amsterdam university press Women from Traditional Islamic Educational Institutions in Indonesia Publications Series General Editor Paul van der Velde Publications Officer Martina van den Haak Editorial Board Prasenjit Duara (Asia Research Institute, National University of Singapore) / Carol Gluck (Columbia University) / Christophe Jaffrelot (Centre d’Études et de Recherches Internationales-Sciences-po) / Victor T. King (University of Leeds) / Yuri Sadoi (Meijo University) / A.B. Shamsul (Institute of Occidental Studies / Universiti Kebangsaan Malaysia) / Henk Schulte Nordholt (Royal Netherlands Institute of Southeast Asian and Caribbean Studies) / Wim Boot (Leiden University) The IIAS Publications Series consists of Monographs and Edited Volumes. The Series publishes results of research projects conducted at the International Institute for Asian Studies. Furthermore, the aim of the Series is to promote interdisciplinary studies on Asia and comparative research on Asia and Europe. The International Institute for Asian Studies (IIAS) is a postdoctoral research centre based in Leiden and Amsterdam, the Netherlands. Its objective is to encourage the interdisciplinary and comparative study of Asia and to promote national and international cooperation. The institute focuses on the humanities and social
    [Show full text]
  • Konsep Manusia Dalam Al-Qur'an
    KONSEP MANUSIA DALAM AL-QUR’AN (Telaah Kritis tentang Makna dan Eksistensi) Dudung Abdullah Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar Abstract: Humans are the best creatures of God's creation. Humans in the redaction of verses of the Qur'an have several terms, such as al nas, al ins, al insan, and Banu Adam. From these terms some of its meaning can be revealed which gives information about the origin of human creation and its behavior. Human existence generally serves as a servant of Allah (Abd.Allah) and as a guidance or prosper on the surface of the earth (Caliph of Allah). Keywords: Al-Insan: Man Abstrak: Manusia adalah makhluk terbaik ciptaan Tuhan. Manusia dalam redaksi ayat Al Quran mempunyai beberapa term, seperti al nas, al ins, al insan, dan Bani Adam. Dari term-term tersebut sebagian maknanya bisa terungkap yang memberi informasi tentang asal penciptaan manusia dan perilakunya. Eksistensi Manusia secara umum berperan sebagai hamba Allah (Abd.Allah) dan sebagai pengayom atau pemakmur di permukaan bumi (khalifah Allah). Kata Kunci: Al-Insan: Manusia A. LATAR BELAKANG erhatian umat Islam terhadap Al Quran terasa semakin besar. Hal itu terlihat dari berbagai gagasan yang dilontarkan para pakar, seperti dalam bentuk seruan untuk kembali menelaah ayat-ayat Al Quran (Rethingking Quran/ Al P 1 Ruju’ lla Al Quran) . Penelitian terhadap ayat-ayat Al Quran atau terhadap kitab-kitab tafsir tak kunjung berakhir, antara lain disebabkan penemuan informasi baru berjalan secara 1 Abd.Muin Salim, Metodologi Tafsir, Sebuah Rekonstruksi Epistimologis, Memantapkan Keberadaan Ilmu Tafsir Sebagai Disiplin Ilmu (Ujungpandang: IAIN Alauddin, 1999), h.1.
    [Show full text]
  • UNSUR ANIMISME DALAM SLAMETAN SUKU JAWA DI DESA PASAR SINGKUT KECAMATAN SINGKUT KABUPATEN SAROLANGUN SKRIPSI Oleh AGUS MIYANTO N
    UNSUR ANIMISME DALAM SLAMETAN SUKU JAWA DI DESA PASAR SINGKUT KECAMATAN SINGKUT KABUPATEN SAROLANGUN SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1) dalam Jurusan Aqidah Filsafat Islam Oleh AGUS MIYANTO NIM: UA131154 PROGRAM STUDI AQIDAH DAN FILSAFAT ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN DAN STUDI AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2018 UNSUR ANIMISME DALAM SLAMETAN SUKU JAWA DESA PASAR SINGKUT KECAMATAN SINGKUT KABUPATEN SAROLANGUN SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1) dalam Ilmu Aqidah dan Filsafat Islam Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama Oleh AGUS MIYANTO NIM: UA131154 PROGRAM STUDI AQIDAH DAN FILSAFAT ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN DAN STUDI AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2018 i ii iii iv MOTTO قُمْ هُوَ انهَّهُ أَحَدٌ ﴿ ﴾ ١ انهَّهُانصًََّدُ ﴿٢﴾ نَىْ يَهِدْ وَنَىْ يُونَدْ ﴿٣﴾ وَنَىْ يَكٍُْ نَهُ كُفُوًا أَحَدٌ Artinya: “Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia”.1 1 Departemen Agana RI, Al-Qur’an Tajwid dab Terjemah, (Bandung: CV. Ponegoro, 2010), 120. v ABSTRAK Slametan merupakan tradisi yang telah ada dalam masyarakat Jawa sejak dahulu kala. Pada pola kehidupan masayarakat Jawa tidak terlepas dari unsur- unsur mistik dan tradisi kepercayaan terhadap roh. Ada hal yang perlu diperhatian berkaitan dengan tradisi kepercayaan, dimana masyarakat Jawa yang pada notabenenya ialah Muslim. Maka harus memahami batas-batas kepercayaan dan cara menyikapi kemudian mengimplementasikannya terhadap praktik-praktik sosial keagamaan seperti slametan salah satunya. Hal ini mendorong penulis untuk mendeskripsikan unsur animisme yang mnyelimuti tradisi slametan dan perkembangannya di Desa Pasar Singkut.
    [Show full text]
  • Society-Based Dakwah Communication
    SOCIETY-BASED DAKWAH COMMUNICATION: A CASE STUDY OF GERAKAN JAMAAH DAKWAH JAMAAH (GJDJ) IN MUHAMMADIYAH Suciati Universitas Muhammadiyah Yogyakarta [email protected] Nur Sofyan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ABSTRACT Religious instinct is a human nature. It is an instinct to follow tauhid (oneness of God in Islam) that was given by Allah SWT when the first man was created. It is as described in QS Al-A’raf 172. On the other hand, people always deal with the development and changes in society. Therefore, dakwah (Islamic religious proselytizing) should be acceptable to everyone, and it must be able to enlighten all people regardless of their religions. Nowadays, there are some problems in religion field which are related to public dissatisfaction towards Islam. Gerakan Jamaah Dakwah Jamaah (GJDJ) in Muhammadiyah is dakwah movement at grassroots level that attempts to solve the problems and challenges such as poverty, ignorance, backwardness, health problems, injustice, and moral degradation. This research is a descriptive qualitative research. In collecting the data, it used in-depth interview by interviewing the members of Pimpinan Pusat Muhammadiyah and some informants from certain religious groups. Data were analyzed by using interactive analysis. For the validity test, this research used the triangulation of sources and methods. Gerakan jamaah (congregation movement) is conducted by following these 4 steps: consolidation, looking for friends (solidarity), completion and evaluation step. Consolidation of dakwah jamaah is performed by knowing every person in the core jamaah (congregation) and also knowing prospective jamaah. Consolidation as the most important step is done by greeting each other, smiling, having good thoughts towards others, showing openness, humbleness, and compassion.
    [Show full text]
  • STRATEGI KOMUNIKASI PROF. QURAISH SHIHAB DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN AJARAN ISLAM (Studi Tentang Buku Islam Yang Saya Anut, Dasar- Dasar Ajaran Islam)
    1 STRATEGI KOMUNIKASI PROF. QURAISH SHIHAB DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN AJARAN ISLAM (Studi Tentang Buku Islam yang Saya Anut, Dasar- dasar Ajaran Islam) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Disusun Oleh: Farah Fitriana NIM: 11150510000102 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 M/ 1440 H STRATEGI KOMUNIKASI PROF. QURAISH SHIHAB DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN AJARAN ISLAM (Studi Tentang Buku Islam yang Saya Anut, Dasar-dasar Ajaran Islam) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh: Farah Fitriana NIM. 11150510000102 Pembimbing Dr. H. Abdul Rozak A. Sastra, MA NIP. 196005091988031001 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 M/1440 H 2 ABSTRAK Farah Fitriana 11150510000102 Strategi Komunikasi Prof. Quraish Shihab dalam Meningkatkan Pemahaman Ajaran Islam (Strudi Tentang Buku Islam yang Saya Anut, Dasar-dasar Ajaran Islam) Strategi dalam berdakwah sangatlah diperlukan agar pesan dakwah yang disampaikan dapat diterima baik sesuai yang diinginkan.prof. Quraish Shihab dalam buku Islam yang Saya Anut, Dasar-dasar Ajaran Islam, strategi Komunukasi dilakukan dengan perumusan strategi, implementasi strategi, dan evaluasi strategi. Strategi komunikasi yang dilaukan Prof. Quraish Shihab melalui buku Islam yang Saya Anut, Dasar- dasar Ajaran Islam adalah untuk meningkatkan pemahaman ajaran Islam agar tidak terjadi kekeliruan dalam memahami agama. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatiif, dengan metode analisis deskriptif yang menggunakan teori Fred. R. David. Teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dokumentasi dan studi keputakaan. Sedangkan untuk analisis data, analisis yang digunakan adalah menggunakan metode tringulasi yaitu menggabungkan dokumentasi wawancara ditambah dengan studi kepustakaan.
    [Show full text]
  • Kota Pekanbaru Dalam Mengantisipasi Berkembangnya Aliran-Aliran Sesat
    STRATEGI MAJELIS ULAMA INDONESIA (MUI) KOTA PEKANBARU DALAM MENGANTISIPASI BERKEMBANGNYA ALIRAN-ALIRAN SESAT SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Sosial Pada Fakultas Dakwah Dan Ilmu Komunikasi Disusun Oleh: ANGGELIA AFRIANI 10645004277 JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU 2011 ABSTRAK PERAN DAN STRATEGI MAJELIS ULAMA INDONESIA KOTA PEKANBARU DALAM MENGANTISIPASI BERKEMBANGNYA ALIRAN-ALIRAN SESAT Disusun Oleh: Anggelia Afriani Fenomena yang pada zaman sekarang yaitu berkembangnya aliran-aliran sesat di Indonesia khususnya di Kota Pekanbaru. Ini disebabkan oleh kurangnya pemahaman tentang ilmu agama dan Islam. Karena Islam itu sendiri adalah agama dakwah yang diwajibkan kepada umatnya untuk mengajak, menyeru dan mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari dengan berlandaskan al-qur’an dan sunnah Rasul SAW. Majelis Ulama Indonesia adalah organisasi yang bersifat keagamaan dan independen dan dibawah naungan pemerintah karena Majelis Ulama Indonesia berfungsi sebagai wadah silaturahmi para ulama, zuama, dan cendikiawan muslim untuk mengembangkan dan mengamalkan ajaran Islam dan menggalang Ukhuwah Islamiyah. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana peran dan strategi Majelis Ulama Indonesia Kota Pekanbaru dalam mengantisipasi berkembangnya aliran-aliran sesat dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi peran dan strategi Majelis Ulama Indonesia Kota Pekanbaru dalam mengantisipasi berkembangnya
    [Show full text]
  • Nahdhatul Ulama: from Traditionalist to Modernist Anzar Abdullah
    Nahdhatul Ulama: from traditionalist to modernist Anzar Abdullah, Muhammad Hasbi & Harifuddin Halim Universitas Islam Makassar Universitas Bosowa (UNIBOS) Makassar [email protected] Abstract This article is aimed to discuss the change shades of thought in Nahdhatul Ulama (NU) organization, from traditionalist to modernist. This is a literature study on thought that develop within related to NU bodies with Islamic cosmopolitanism discourse for interact and absorb of various element manifestation cultural and insight scientist as a part from discourse of modernism. This study put any number figures of NU as subject. The results of the study show that elements thought from figure of NU, like Gusdur which includes effort eliminate ethnicity, strength plurality culture, inclusive, liberal, heterogeneity politics, and life eclectic religion, has been trigger for the birth of the modernism of thought in the body of NU. It caused change of religious thought from textual to contextual, born in freedom of thinking atmosphere. Keywords: Nahdhatul Ulama, traditionalist, modernist, thought, organization Introduction The dynamic of Islamic thought that continues to develop within the NU organization in the present context, it is difficult to say that NU is still traditional, especially in the area of religious thought. This can be seen in the concept of inclusivism, cosmopolitanism, and even liberalism developed by NU figures such as Abdurrahman Wahid, Achmad Siddiq, and some young NU figures, such as Ulil Absar Abdalla. This shows a manifestation of modern thought. Critical thinking as a feature of modernism seems to have become the consumption of NU activists today. Therefore, a new term emerged among those called "re- interpretation of ahlussunah-waljamaah" and the re-interpretation of the concept of "bermazhab" or sect.
    [Show full text]
  • Studi Strukturasi Atas Pemikiran Kh Zainuddin Mz
    ISLAM BETAWI: STUDI STRUKTURASI ATAS PEMIKIRAN K.H. ZAINUDDIN MZ Skripsi Diajukan untuk memenuhi Persyaratan memperoleh Gelar Sarjana (S.Hum) Oleh: ABDUL AZIS 1112022000038 PROGRAM STUDI SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440 H/2019 M ABSTRAKSI Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strukturasi atas pemikiran K.H Zainuddin MZ. Jenis penelitian yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini adalah jenis penelitian kepustakaan (library research), sedangkan penelitian ini bersifat deskritif, yakni penulis berusaha menggambarkan objek penelitian yaitu strukturasi atas pemikiran K.H Zainuddin MZ. Dalam menyusun penelitian metode yang digunakan adalah metode studi tokoh, sedangkan data yang digunakan adalah analisis karya dan pemikiran tokoh. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa struktur pemikiran keislaman KH. Zainuddin MZ terdiri dari tiga komponen utama: pertama, semangat lokalitas, yakni cerminan dari pemikiran yang khas orang berkebudayaan Betawi, yang menghargai pluralitas dan kuat berkeislaman secara substansial dan terlihat unik penuh humor secara visual. Kedua, medium perjuangan, yakni bahwa pemikiran keislaman KH. Zainuddin MZ disampaikan dengan menggunakan medium ceramah dan dakwah di level kultural, serta menggunakan medium partai di level politik praktis. Ketiga, visi edukasi, yakni bahwa pemikiran keislaman KH. Zainuddin MZ memiliki visi euqilibrium, yang menyeimbangkan antara pengejaran aspek duniawi tanpa mengabaikan tujuan ukhrawi. Kata Kunci : Dakwah, Tokoh,Betawi iv KATA PENGANTAR Alhamdulilah tiada kata yang paling indah yang dapat penulis ungkapkan selain rasa syukur kehadirat Allah SWT yang telah Melimpahkan rahmat dan karunia Nya serta kekuatan dan kesehatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat dan salam penulis haturkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW berserta keluarga, sahabat, dan para pengikutnya.
    [Show full text]
  • Dimensi Tasawuf Dalam Ke-Es-Ha-An
    Dr. H. Sutoyo, M.Ag Dimensi Tasawuf Dalam Ke-Es-Ha-An Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Editor: Mukhibat Syaufa Perpustakaan Nasional RI. Data Katalog dalam Terbitan KDT Dimensi Tasawuf Dalam Ke-Es-Ha-An Persaudaraan + hlm; 15,5 Setia x Hati23 cm Terate (PSHT) ISBN iv 146 978-623-6540-08-4 CetakanJudul Pertama, September 2020 Dimensi Tasawuf Dalam Ke-Es-Ha-An Penulis: Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) CopyrightDr.H. © 20 Sutoyo, M.Ag Hak cipta dilindungi undang-undang All rights reserved20 Editor: Penata Isi:Mukhibat Syaufa Tim Kreatif Publica Institute Desain sampul: Tim Kreatif Publica Institute Diterbitkan oleh: Publica Institute Jakarta, Anggota IKAPI Jakarta JL. S. Citandui No. 977 Semper Barat Jakarta Utara Jl. Wisma Mas Blok C1 No. 12 Pondok Cabe, Sawangan, Kota Depok, Telephon: 0815 | email: [email protected] 78626131 Kata Pengantar Bismillahirrohmanirrohim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan buku ini. Tanpa pertolongan- Nya tentunya penulis tidak akan sanggup untuk menyelesaikan penulisan buku ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad Saw yang kita nantikan syafa’atnya di akhirat. Buku yang berjudul “Dimensi Tasawuf dalam Ke-Es-Ha-An Persaudaraan Setia Hati Terate Pusat Madiun Jawa Timur” yang ada dihadapan bapak/ibu/saudara yang budiman ini merupakan hasil penelitian yang panjang dan memakan energi yang luar biasa mengingat PSHT merupakan organisasi pencak silat yang tergabung dan salah satu yang turut mendirikan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) pada tanggal 18 Mei 1948. Saat ini PSHT diikuti puluhan juta anggota, memiliki cabang di berbagai kabupaten/ kota di Indonesia, beberapa komisariat di perguruan tinggi dan 10 komisariat luar negeri yakni Malaysia, Belanda, Rusia, Timor Leste, Korea Selatan, Jepang, Belgia, dan Perancis.
    [Show full text]
  • Pola Pembinaan Akhlak Dalam Perspektif Al-Qur'an Surah Luqman
    POLA PEMBINAAN AKHLAK DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAH LUQMAN AYAT 12-19 MENURUT TAFSIR AL-MISBAH. SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi dan Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Disusun Oleh : NANA TRIYANA NIM: 1401111831 INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKA RAYA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TAHUN 1442 H /2021 M. vii viii ix x Pola Pembinaan Akhlak Dalam Perspektif Al Qur’an Surah Luqman Ayat 12-19 Menurut Tafsir Al Misbah. ABSTRAK Melihat fenomena yang terjadi sekarang ini, banyak sekali anak-anak yang memiliki karakter atau akhlak yang buruk serta terjerumus dalam pergaulan bebas, tawuran, bolos sekolah, dan berbagai penyimpangan lainnya. Oleh karena itu, disinilah pentingnya pendidikan utamanya pembinaan akhlak kepada seorang anak. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan Pola Pembinaan Akhlak Dalam Perspektif Al Qur’an Surah Luqman Ayat 12-19 Menurut Tafsir Al Misbah. Penelitian ini menggunakan metode kepustkaan atau library research adalah jenis yang dilakukan dengan mengkaji literatur-literatur yang berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam arti semua sumber data berasal dari bahan-bahan tertulis yang berkaitan dengan topik yang dibahas. Karena studi ini menyangkut al-Qur’an secara langsung, maka sumber utama dan pertama adalah kitab suci al-Qur’an dan tafsir. Adapun hasil dari penelitian ini adalah pola pembinaan akhlak yang dilakukan oleh Luqman kepada anaknya dengan cara mendidik dan membimbing secara demokratis, juga dilakukan dengan
    [Show full text]