Berita Penelitian Arkeologi
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
BERITA PENELITIAN ARKEOLOGI A. LAPORAN SURVAI KUDUS R. LAPORAN EKSKAVASI KUDUS JAKARTA 1978 LAPORAN SURVAI KUDUS NO. 14 A Penyusun Laporan : Drs. Hasan M. Ambary Armeini Drs. Hasan Djafar Dra. Inayati R. Proyek Pengembangan Media Kebudayaan Departemen P & K Copy right Pusat Penelitian Purbakala dan Peninggalan Nasional 1977 DAFTAR ISI Halaman L PENDAHULUAN 1 II. SEJARAH PENELITIAN 1 III. SURVAI DI DAERAH KABUPATEN KUDUS 1 A. Lokasi dan keadaan alam daerah Kudus . 1 B. Tehnik survai 1 Dewan Redaksi : C. Tempat-tempat yang dikunjungi 2 Satyawati Suleiman ketua IV HASIL SURVAI 2 Rumbi Mulia wakil ketua A. Kecamatan Kota 2 R. P. Soejono anggota B. Kecamatan Dawe 5 Soejatmi Satari anggota C. Kecamatan Mejobo 6 D. Kecamatan Gebog 7 Hasan M. Ambary anggota E. Kecamatan Kaliwungu 7 F. Kecamatan Jati 8 V. KESIMPULAN 8 VI. SUMMARY 10 VII. LAMPIRAN-LAMPIRAN 11 A. Daftar gambar dan foto 11 B. Gambar 12 Percetakan Offset P.T. "RORA KARYA" - Jakarta. I. PENDAHULUAN. hampir tidak pernah dilakukan di daerah ini. Dalam rangka melaksanakan kegiatan Proyek Sehingga, peninggalan-peninggalan kepurbakalaan Pembinaan Kepurbakalaan dan Peninggalan yang ada di daerah ini belum dapat diketahui Nasional, Unit Penelitian melakukan survai ke semuanya dan dimanfaatkan sebagaimana mestinya, daerah Kabupaten Kudus. Team survai dipimpin dalam rangka pengungkapan masa lampau wilayah oleh Drs. Hasan M. Ambary. ini. Dalam pelaksanaan survai ini telah diikut Kita yakin, bahwa daerah ini telah mempunyai sertakan pula dua orang ahli arkeologi dari Fakultas peranan yang penting dalam perjalanan sejarah Sastra Universitas Indonesia dan Universitas Gadjah tanah air kita pada masa yang lampau, khususnya Mada, serta para petugas seksi Kebudayaan dari pada periode "Islam". Tetapi seperti pada lingkungan Kantor Departemen P dan K Kabu• umumnya dihadapi oleh para peneliti, dalam paten Kudus. Selain itu team survai juga telah rangka mengungkapkan masa lampau daerah ini, mendapat bantuan-bantuan dari Kan. Wil. P dan K kita masih banyak menghadapi berbagai masalah Jawa Tengah dan Pemda Kabupaten Kudus. yang belum dapat dipecahkan. Pemecahan masalah ini tidak akan berhasil dengan baik tanpa Penelitian dimaksudkan untuk mengum• melakukan penelitian yang luas dan intensif, pulkan data-data terutama yang menyangkut dan dengan tersedianya data-data yang cukup kepurbakalan daerah Kudus. banyak. Survai tersebut dilaksanakan dari tanggal Untuk maksud itu maka penelitian dilakukan 16 Maret 1976 sampai dengan tanggal 31 Maret di daerah kabupaten Kudus. Sebagai langkah 1976. pertama dari penelitian tersebut, selama dua Pelaksana survai : minggu telah dilakukan penelitian pendahuluan Drs. Hasan M. Ambary Pus. P3N (survai) untuk mengumpulkan data-data kepur• Armeini Pus. P3N bakalaan di seluruh wilayah kabupaten Kudus. Suroso Pus. P3N Suryono Pus. P3N DI SURVAI DI DAERAH KABUPATEN Drs. Hasan Djafar FSUI KUDUS. Dra. Inayati Romli FS. UGM A. LOKASI DAN KEADAAN ALAM DAERAH Drs. Sutikno Kasi Keb. P dan K, KUDUS. Kudus. Drs. Slamet Kanwil. P dan K, Se• Kudus merupakan daerah kabupaten yang marang. terletak di bahagian utara Jawa Tengah. Dapat kita sebutkan batas-batas dari kabupaten Kudus H. SEJARAH PENELITIAN. ini : Di daerah Kabupaten Kudus, seperti juga Sebelah utara berbatas dengan kabupaten Jepara. di daerah lainnya di pantai utara Jawa Tengah, Sebelah selatan berbatas dengan kabupaten Pur• sejak pertengahan abad ke 19, telah ditemukan worejo. peninggalan-peninggalan kepurbakalaan.1) Sebelah barat berbatas dengan kabupaten Demak. Di antara temuan-temuan kepurbakalaan Sebelah timur berbatas dengan kabupaten Pati. tersebut, sebagian berasal dari periode "Hindu" Daerah Kudus bahagian selatan merupakan dan sebagian berasal dari periode "Islam". dataran rendah dengan persawahan, sedangkan Peninggalan-peninggalan purbakala di daerah daerah Kudus bahagian utaranya adalah dataran ini sangat banyak jumlah dan ragamnya, dan tinggi (gunung Muria). (Gambar no. 1). tersebar luas. Akan tetapi sayang sekali penelitian- penelitian kepurbakalaan yang intensip dan B. TEHNIK SURVAI. sistimatis pada masa lalu jarang sekali bahkan Seperti diketahui, survai adalah salah satu jenis kegiatan penelitian di lapangan yang 1). Lihat : NBG, 1868, 1876 dan 1879; W.P. Groeneveldt, Catalogus Batavia, 1887, ROC, 1910; ROD, 1914. merupakan salah satu bentuk investigasi arkeologis 1 yang sangat luas. Hasil survai ini dapat dijadikan a. Desa Garung Kidul, b.l. Suatu relung pada dinding sebelah barat c. Desa Sunggingan. bahan atau landasan untuk penelitian yang lebih b. Desa Kedung Dowo. yang menjorok keluar, dan berukuran : Situs di tempat ini berupa makam Kiyai lanjut lagi, oleh karenanya survai yang dilakukan 102 X 67 cm. (Foto no. 4). 6. Kecamatan Jati : Telinsing. Di kanan kiri cungkup terdapat rumah- di daerah Kudus ini diarahkan kepada hal tersebut. rumah penduduk, kecuali sisi barat yang berupa a. Desa Loram Kulon. b.2. Dua pintu pada sudut tenggara dari dinding Dengan demikian maka dalam survai ini tidak saja tanah lapang dengan beberapa makam yang sudah b. Desa Jati Wetan. timur dan selatan. (Foto no. 5). dikumpulkan sebanyak mungkin data kepurba• tak dikenal lagi. Pada situs ini pernah dilakukan b.3. Semacam penampil pada dinding utara yang kalaan, tetapi juga dilakukan pengamatan terhadap peninjauan, tetapi belum pernah disurvai secara IV. HASIL SURVAI. berukuran 208 X 114 cm. lingkungannya. Di tempat-tempat yang ada mendalam. kepurbakalaannya dilakukan pendokumentasian 1. KECAMATAN KOTA. b.4. Hiasan-hiasan yang kaya pada dinding sebelah Cungkup berupa bangunan baru yang berupa pemotretan, pengukuran, penggambaran Survai di wilayah kecamatan Kota Kudus luar, sedang dinding dalam polos, kecuali melindungi pagar keliling yang asli dan ruangan dan deskripsi di samping ditanyakan pula mengenai dilaksanakan dengan meninjau peninggalan- pada relung tersebut di atas. makam yang sesungguhnya. Tetapi ruangan makam asal usul benda-benda purbakala tersebut yang peninggalan yang terdapat di : tersebut sudah berupa bangunan baru. Pagar Pola hiasan pada bangunan ini antara lain ada di tempat itu. Demikian pula cerita-cerita keliling yang asli dibangun dari bata yang rata-rata berupa sulur-suluran, palang Yunani dan garis-garis rakyat yang ada, yang berhubungan dengan a. Desa Kerjasan. berukuran 28 X 15 X 4 cm, yang disusun tanpa peninggalan-peninggalan kepurbakalaan, ditanya• Obyek survai di desa Kerjasan ini berupa geometris. (Foto no. 6). menggunakan semen. Menarik perhatian bahwa kan kepada penduduk setempat. kompleks mesjid dan makam Sunan Kudus, yang Di sisi timur reruntuhan ini ada 5 benda bagian bawah pagar itu terdiri dari bata-bata yang Pemilihan tempat-tempat yang akan disurvai biasa dinamai mesjid Menara. Di tempat ini yang dibuat dari batu andesit, berupa : disusun miring sehingga ujung-ujungnya saling didasarkan pada laporan-laporan baik yang tertulis dilakukan pemetaan kompleks mesjid dan makam b.5. Lapik yang sudah rusak berukuran : bertemu, sehingga menyerupai deretan huruf V. maupun lisan, yang menyebutkan bahwa di suatu tersebut. 94 X 48 X 36 cm. Pada bagian-bagian tertentu dari pagar tersebut tempat ditemukan peninggalan kepurbakalaan. Gapura yang menuju ke kompleks makam berdirilah pilaster-pilaster setinggi 113 cm. b.6. "Watu lumpang" yang bergaris tengah : Sumber-sumber tertulis tersebut sebagian sudah tersebut berbentuk candi bentar, sedangkan Di dalam ruang makam terdapat 2 makam, 80,5 cm, tinggi 42 cm, dan berlubang di diterbitkan, sebagian masih merupakan arsip gapura di belakangnya adalah candi paduraksa yaitu makam Kiyai Telinsing dan muridnya. Kedua tengah. instansi di lingkungan Departemen P dan K (Foto no. 1). makam itu justru sudah diperbaharui sama sekali. Kabupaten Kudus. Tempat-tempat yang dapat Dinding makam Sunan Kudus dihiasi dengan b.7. "Tiang batu" setinggi 104 cm yang mungkin (Foto no. 7). Menurut legende Kiyai Telinsing dikunjungi selama survai meliputi 17 desa yang motif yang berbentuk ikatan tali yang disebutkan berupa lingga. ini seorang Cina yang menjadi guru Sunan Kudus. tersebar di enam kecamatan di Kabupaten Kudus. motif "slimpetan" (Foto no. 2). Motif semacam b.8. Batu dengan relief yang berukuran : 206 X Nama aslinya : The Ling Sing. ini ternyata ditemukan juga di tempat lain dari 33 X 15 cm, dan terletak di atas dinding d. Desa Langgar Dalem. periode yang hampir bersamaan dengan Kudus sebelah tenggara. Relief pada batu ini berupa C. TEMPAT-TEMPAT YANG DIKUNJUNGI. Di desa ini ada 3 obyek yang disurvai yaitu : seperti di Cirebon (Mesjid Agung, Mesjid Panjunan, seorang laki-laki yang rambutnya disusun 1. Kecamatan Kota : Kraton Kasepuhan, dan lain-lain), di Giri dan seperti kepala Buddha, dalam posisi berdiri. d.l. Langgar Dalem : a. Desa Kerjasan, Gresik. Tradisi setempat menyebutkan bahwa b.9. Papan batu yang tak beraturan bentuknya. Bagian yang masih asli adalah pintu masuk b. D esa D emangan, motif slimpetan ini diciptakan oleh Sunan ke ruangan mesjid sekarang beserta tembok di c. Desa Sunggingan, Kalijaga sebagai lambang berpadunya umat Islam. Menurut keterangan penduduk benda-benda kanan kirinya. Pintu tersebut masih lengkap d. Desa Langgar Dalem, Gapura yang menuju ke Mesjid Menara juga tersebut berasal dari kampung Bandung. dengan atapnya yang bertingkat dua, dengan e. Desa Kaliputu, berbentuk candi bentar. Yang menarik adalah Cerita rakyat menyebutkan bahwa Langgar hiasan-hiasan antefix pada sudut-sudut dan bagian f. Desa Mlati Kidul, bahwa pintu masuk di belakang candi bentar Bubrah ini dibangun oleh Pangeran Poncowati tengahnya. Tembok kiri kanan gapura itu dihiasi