Perpustakaan.Uns.Ac.Id Digilib.Uns.Ac.Id Commit to User 15
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BAB II GAMBARAN UMUM KABUPATEN KLATEN A. Kondisi Geografis Kabupaten Klaten Secara geografis, Kabupaten Klaten terletak diantara 110°30’-110°45’ Bujur Timur dan 7°30’-7°45’ Lintang Selatan. Letak Kabupaten Klaten cukup strategis, yaitu berada pada jalur jalan utama dua kota besar, Surakarta yang berjarak ± 35 km dan Yogyakarta yang berjarak sekitar ± 28 km. Namun demikian, jarak yang relative jauh tersebut didukung dengan sarana dan prasarana jalan yang memadai dengan tingkat aksesibilitas tinggi. Dukungan dan kelengkapan sarana dan prasarana transportasi tersebut sangat menguntungkan bagi pertumbuhan wilayah di Kabupaten Klaten, terutama bidang pariwisata.1 Wilayah Kabupaten Klaten berbatasan dengan beberapa kabupaten: 1. Sebelah Utara : Kabupaten Boyolali 2. Sebelah Timur : Kabupaten Sukoharjo 3. Sebelah Selatan : Kabupaten Gunung Kidul (Daerah Istimewa Yogyakarta) 4. Sebelah Barat : Kabupaten Sleman (Daerah Istimewa Yogyakarta) Secara administratif Kabupaten Klaten terbagi menjadi 26 kecamatan yang terdiri atas 401 desa/kelurahan, dengan luas keseluruhan 65.556 ha atau 2,014% dari luas Propinsi Jawa Tengah.2 iklim di wilayah Kabupaten Klaten termasuk iklim tropis, dengan temperatur udara harian rata-rata berkisar antara 26,6° sampai 1 Kantor Pariwisata Kabupaten Klaten, Profil Kepariwisataan Kabupaten Klaten Tahun 2003, 2005, Hlm. 6. 2 Kantor Pariwisata Kabupatencommit to userKlaten, Studi Pemetaan Kawasan Pariwisata Kabupaten Klaten, 2006, Hlm. III-1. 15 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 16 28,8° Celcius. Kecepatan angin rata-rata sekitar 153 mm setiap bulannya, dengan kelembaban udara rata-rata berkisar antara 28°C, kelembaban minimum 21,5°C dan kelembaban maksimum 33,1°C. Curah hujan tertinggi biasanya terjadi pada bulan Januari (350 mm) sedangkan curah hujan terendah pada bulan Juli (8 mm).3 Kondisi Topografi wilayah Kabupaten Klaten diapit oleh Gunung Merapi dan Pegunungan Seribu dengan ketinggian antara 76 – 1.60 m dpl (di atas permukaan air laut). Kabupaten Klaten, secara geografis terbagi ke dalam 3 (tiga) wilayah, yaitu: 1. Wilayah lereng Gunung Merapi (alam area yang miring) yang meliputi Kecamatan Karangnongko, Kemalang, Jatinom dan Tulung. 2. Wilayah datar (wilayah bagian tengah) yang meliputi wilayah kecamatan- kecamatan Manisrenggo, Klaten Tengah, Kalikotes, Klaten Utara, Klaten Selatan, Ngawen, Kebonarum, Wedi, Jogonalan, Prambanan, Gantiwarno, Delanggu, Wonosari, Juwiring, Ceper, Pedan, Karangdowo, Trucuk, Cawas, Karanganom, Polanharjo. 3. Wilayah berbukit/gunung kapur (wilayah bagian selatan) yang hanya meliputi sebagian Kecamatan Bayat, Cawas dan Gantiwarno. Dari sisi topografi wilayah Kabupaten Klaten, dapat dirincikan sebagai berikut: 1. Wilayah dengan ketinggian kurang dari 100 m di atas permukaan laut (dpl) meliputi sebagian dari kecamatan-kecamatan: Juwiring, Karangdowo dan Cawas. 3 Pemerintahan Kabupatencommit Klaten, to userToto Titi Tentreming Kerto Raharjo Klaten 2007 Annual Report, Hlm. 5. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 17 2. Wilayah dengan ketinggian antara 100-200 m dpl meliputi kecamatan- kecamatan: Prambanan, Jogonalan, Gantiwarno, Wedi, Bayat, Cawas (di bagian barat), Trucuk, Kalikotes, Klaten Selatan, Klaten Tengah, Klaten Utara, Kebonarum (di bagian selatan), Ngawen (di bagian selatan dan timur), Ceper, Pedan, Karanganom (di bagian timur), Polanharjo (di bagian timur), Delanggu, Juwiring (di bagian barat) dan Wonosari (di bagian barat). 3. Wilayah dengan ketinggian antara 200-400 m dpl meliputi kecamatan- kecamatan: Manisrenggo, Jogonalan (di bagian utara), Karangnongko, kebonarum (di bagian utara), Ngawen (di bagian utara), Jatinom, Karanganom (di bagian barat), Tulung (sebagian besar) dan Polanharjo (bagian barat). 4. Wilayah dengan ketinggian antara 400-1000 m dpl meliputi kecamatan- kecamatan: Kemalang (sebagian besar), Manisrenggo (sebagian besar), Jatinom (sebagian kecil) dan Tulung (sebagian kecil) 5. Wilayah dengan ketinggian 1.000-2.000 m dpl berada di Kecamatan Kemalang. Gambaran Luas Daerah di Kabupaten Klaten berdasarkan Kecamatan dan Ketinggian dari Permukaan laut, selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut: commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 18 Tabel. 1 Luas Daerah di Kabupaten Klaten Berdasarkan Kecamatan dan Ketinggian Dari Permukaan Laut (Dalam Ha dan Meter Dpl) Sumber: Klaten Dalam Angka Tahun 2010 (BPS Klaten) Berdasarkan tabel di atas luas daerah di Kabupaten Klaten berdasarkan kecamatan dan ketinggian dari permukaan laut kecamatan Kemalang memiliki daerah paling luas sebesar 5.166 Ha dan Meter Dpl, kecamatan Klaten Tenggah memiliki wilayah terkecil dengan luas 892 Ha dan Meter Dpl. 1. Kondisi Struktur Geologi/Jenis Tanah Klasifikasi Tanah Di Kabupaten Klaten, terdiri dari 5 (lima) macam, yaitu: commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 19 a. Litosol : Bahan induk dari skis kristalin dan batu tulis terdapat di daerah kecamatan Bayat. b. Regosol Kelabu: Bahan induk abu dan pasir vulkan intermedier terdapat di kecamatan Cawas, Trucuk, Klatren Tengah, Kalikotes, Kebonarum, Klaten Selatan, Karangnongko, Ngawen, Klaten Utara, Ceper, Pedan, Karangdowo, Juwiring, Wonosari, Delanggu, Polanharjo, Karanganom, Tulung dan Jatinom. c. Grumusol Kelabu Tua: Bahan induk berupa abu dan pasir vulkan intermedier terdapat di kecamatan Bayat, Cawas sebelah selatan. d. Kompleks Regosol Kelabu dan Keabu Tua: Bahan induk berupa batu kapur napal terdapat di daerah Kecamatan Klaten Tengah dan Kalikotes sebelah selatan. e. Regosol Coklat Kekelabuan: Bahan induk berupa abu dan pasir vulkan intermedier terdapat di daerah kecamatan Kemalang, Manisrenggo, Prambanan, Jogonalan, Gantiwarno dan Wedi. B. Kependudukan Keberadaan dan keadaan penduduk merupakan salah satu aspek yang terpenting dari penyusunan rencana pembangunan suatu wilayah, karena potensi dan jumlah penduduklah yang kemudian menjadi acuan terbesar untuk proses kemajuan dan kesejahteraan dalam suatu wilayah. Jumlah penduduk Kabupaten Klaten pada tahun 1998 sebesar 1.234.113 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 0,44% dan kepadatan penduduk sebesar 1.883 jiwa/km2. Jumlah penduduk Kabupaten Klaten setiap tahunnya mengalami pertumbuhan penduduk, pertumbuhan pendudukcommit paling to banyak user pada tahun 2000 dengan jumlah perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 20 pertumbuhan penduduk sebanyak 14.971 jiwa dengan presentasi sebesar 1,19% dan total jumlah penduduk sebesar 1.257.682 jiwa. Seiring dengan jumlah penduduk yang terus bertambah, maka kepadatan penduduk juga menunjukan kecenderungan naik. Pada tahun 2010 jumlah penduduk Kabupaten Klaten sebesar 1.307.562 jiwa, naik sebesar 3.652 jiwa atau 0,28% bila dibandingkan tahun 2009. Kenaikan penduduk ini, menyebabkan kepadatan penduduk di Kabupaten Klaten sebesar 1.995 jiwa/km2.4 C. Kondisi Sosial Budaya Keberadaan agama dalam sistem sosial budaya adalah obyek yang menjadi perhatian utama dalam antropologi agama. Kehidupan beragama punya pengaruh terhadap aspek yang lain. Ekspresi religius ditemukan dalam budaya material, perilaku manusia, nilai moral, sistem keluarga, ekonomi, hukum, politik, pengobatan, sains, teknologi, seni, pemberontakan, perang, dan lain sebagainya. Dengan semakin meningkat dan meluasnya pembangunan, maka kehidupan beragama harus semakin diamalkan, baik di kehidupan pribadi maupun bermasyarakat. Tempat peribadatan menunjukkan kecenderungan adanya peningkatan dari tahun ke tahun. Karakteristik budaya penduduk Kabupaten Klaten banyak di pengaruhi oleh unsur tradisi yang secara turun-temurun, serta yang banyak terjadi di masyarakat Indonesia, meyakini bahwa hubungan masyarakat di masa kini dan nenek moyang mereka masih terikat kuat. Hal tersebut menjadi pemicu masih banyaknya kegiatan dan upacara yang dipersembahkan untuk menghormati 4 Badan Pusat Statistik, Klatencommit Dalamto user Angka 1999, 2002, 2006, 2011. (Klaten: BPS). perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 21 penduduk mereka dan menimbulkan nilai yang memiliki heirarki supranaturalistik dan unsur-unsur kejawen yang kental. Salah satu contoh kearifan lokal yaitu Sebaran Apem yang mana diperingati setiap bulan Sapar, acara yang digelar berdasarkan tradisi, tujuannya untuk mengenang Ki Ageng Gribig, salah satu tokoh ulama penyebar agama Islam di Jawa. Faktor lain yang mempengaruhi budaya masyarakat Klaten adalah dari sis religiusitas. Di Kabupaten Klaten terdapat beberapa makam tokoh sejarah, cendekiaan serta tokoh agama Islam seperti makam Pujangga Jawa Ronggowarsito, Makam Sunan Pandanaran dan makam Ki Ageng Gribig. Meskipun banyak di temukan makam-makam tokoh sejarawan Islam, bukan berarti penduduk Kabupaten Klaten menganut agama yang homogen, yakni Islam. Agama-agama lain seperti agama Kristen, Katholik, Hindu dan Budha juga banyak dianut oleh penduduk Kabupaten Klaten, berikut data sebaran jumlah penduduk berdasarkan agama yang dianut: Kehidupan keagamaan yang harmonis, sangat didambakan oleh seluruh umat beragama di Kabupaten Klaten. 93,19% penduduk Kabupaten Klaten memeluk agama Islam, 3,17% memeluk agama Katholik, 2,83% beragama Kristen Protestan, 0,75% beragama Hindu dan sebanyak 0,05% beragama Budha. Sarana ibadah yang ada di Kabupaten Klaten, yang bertambah hanya masjid, naik sebesar 2,53% bila dibandingkan dengan tahun 2009, sedang jumlah sarana ibadah yang lain tidak mengalami perubahan.5 Jumlah penduduk menurut Kecamatan dan pemeluk agama di Kabupaten Klaten dapat dilihat dari table berikut: 5 Badan Pusat Statistik, Klatencommit Dalam to user Angka 2011. (Klaten: BPS, 2011), hlm. 123. perpustakaan.uns.ac.id