Local Wisdom
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Accounting Research Journal of Sutaatmadja (ACCRUALS) Volume 4 Nomor 01 Tahun 2020 (Hal :18-34) DOI : 10.35310/accruals.v4i01.382 https://ojs.stiesa.ac.id/index.php/accruals/index ISSN 2614-5286 (Print) ISSN 2615-0409 (Online) LOCAL WISDOM: CAN IT MITIGATE THE RISK OF FRAUD? Yosua Febrian Putra Aditya1, Aprina Nugrahesthy Sulistya Hapsari2 1 Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga - Indonesia 2 Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga - Indonesia [email protected] INFO ARTIKEL ABSTRAK/ABSTRACT Histori Artikel : The risk of fraud in managing village funds is increasingly Tgl. Masuk : 27-02-2020 proportional to the increasing amount of funds provided by Tgl. Diterima : 10-03-2020 the central government every year. One of the ways that the Tersedia Online : 20-04-2020 government can use to mitigate the risk of fraud is to Keywords: implement local wisdom. This research was conducted to Village Fund, Fraud Risk, Local identify the fraud risk that occurs in managing village funds Wisdom in Kebonan Village and analyze local wisdom as one of the media to mitigate fraud in the management of village funds in the village. This research uses descriptive qualitative data method with primary data sources. The instrument used in the study was a semi-structured interview. The result of this study shows that even though there is already control to reduce and manage every fraud risk, local wisdom also can be used as a means of mitigating the fraud risk if it is properly imbued. PENDAHULUAN Korupsi menjadi salah satu masalah besar yang dihadapi oleh pemerintah di berbagai negara. Survei tahunan yang dilakukan oleh Transparency International (TI) tahun 2018 pada 180 negara dunia menyatakan bahwa masih banyak negara yang terlibat kasus korupsi dan negara di Asia Pasifik dinilai rentan terjadi kasus ini (Muliana, 2018). Indonesia sendiri Sumber: Komisi Pemberantasan Korupsi (2018) mendapatkan Indeks Persepsi Korupsi Gambar 1. Kasus Korupsi di Indonesia, (IPK) dengan skor 38 dan berada pada Tahun 2004-2018. peringkat 89 tingkat dunia. Indonesian Corruption Watch (ICW) Sejak masa reformasi, kasus korupsi mencatat sektor pengelolaan anggaran di Indonesia mulai menyebar dan desa sebagai penyumbang kasus korupsi berkembang bukan hanya di pemerintahan terbesar daripada sektor yang lain pusat melainkan terjadi pada tingkatan sekaligus menjadi salah satu yang terbesar pemerintahan daerah. Menurut data yang dalam menyumbang kerugian negara pada ada di Komisi Pemberantasan Korupsi tahun 2018. Sejak dikucurkan pada tahun (KPK) dari tahun 2004 sampai dengan 2015, kasus korupsi dana desa yang terjadi tahun 2018 kasus korupsi di Indonesia terus meningkat dua kali lipat dari tahun ke tercatat fluktuatif dan dominan meningkat tahun. Pada 2015, kasus korupsi yang dari tahun ke tahun seperti yang nampak terjadi berjumlah 17 kasus kemudian dalam Gambar 1. mengalami peningkatan menjadi 41 kasus 2020 Accounting Research Journal of Sutaatmadja (ACCRUALS) 19 pada 2016. Tahun 2017 melonjak menjadi penyelenggaraan pemerintahan desa 96 kasus. Total kasus dari tahun 2015 harus dilaksanakan secara baik mulai dari sampai dengan semester 1 tahun 2018 perencanaan hingga pengawasan sebagai mencapai 181 kasus dan 141 kepala desa bagian dari pertanggungjawaban realisasi ditetapkan sebagai tersangka (Ihsanuddin, dana desa sehingga tidak ada kebijakan- 2018). Kasus ini meningkat berbanding kebijakan yang menyimpang (Taufik, lurus dengan peningkatan jumlah dana 2013). desa yang diberikan oleh pemerintah pusat setiap tahunnya melalui Anggaran Pasal 81 ayat (4) Undang-Undang No. Pendapatan Belanja Nasional (APBN) 6 Tahun 2014 Tentang Desa menegaskan seperti yang ada pada Gambar 2. bahwa setiap pembangunan berskala desa dilaksanakan sendiri oleh desa. Di lain sisi, UU ini mengakibatkan potensi resiko yang besar karena banyak desa yang belum mengetahui tata cara pengelolaan dana desa (Wibisono, 2018). Kelemahan ini rawan dimanfaatkan oleh pihak yang seharusnya dapat dipercaya oleh masyarakat untuk melakukan tindak kecurangan terhadap pengelolaan dana Sumber: Kementerian Keuangan Republik desa sehingga penggunaannya tidak tepat Indonesia (2018) sasaran. Sebagai contoh di Kabupaten Gambar 2. Anggaran Dana Desa di Konawe, Sulawesi Tenggara terdapat tiga Indonesia, Tahun 2015-2018. desa yang mendapatkan dana desa mencapai lima miliar rupiah sepanjang Kerugian terbesar di sektor tahun 2015-2018 namun pada pencatatan infrastruktur dilakukan oleh Kepala Desa pemerintah pusat zona administratifnya Olung Balo, Kabupaten Mulung Raya, tidak pernah ditemukan (Fauzi, 2019). Di Kalimantan Tengah, mencapai 441 juta Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, terdapat rupiah yang mulanya ditujukan untuk tiga pemegang kekuasaan tertinggi di desa pembangunan empat jembatan baru di tersangkut kasus korupsi dana desa desa tersebut (Adzkia, 2019). Kasus (Wenden, 2011). Penyebab terjadinya korupsi dana desa tersebut menunjukkan kasus tersebut adalah kurangnya adanya penyelewengan tujuan awal pengawasan yang dilakukan oleh pihak pengalokasian dana desa yaitu untuk masyarakat dan pemerintah. Sementara itu mencapai keberhasilan pembangunan Atmadja dan Saputra (2017) juga nasional yang dimulai dari pemerintahan menyebutkan bahwa masih banyak potensi daerah terkecil yaitu desa (Fajri et al., kecurangan yang terdapat pada 57 desa 2015). Hal lain yang mendukung adanya yang menerima dana desa di Kabupaten pengguliran dana desa ini adalah Nawacita Buleleng, Bali. Hal ini disebabkan karena Presiden Joko Widodo khususnya terkait adanya perilaku dari pimpinan maupun staf dengan pembangunan Indonesia dari dalam organisasi tersebut yang tidak pinggiran, bukan hanya sekedar pinggiran sesuai dengan pedoman. Penelitian lain kota melainkan secara langsung masuk ke yang dilakukan oleh Rahayu et al. (2018) di pedesaan. Dana desa memiliki tujuan pemerintahan desa wilayah Polanharjo, dalam meningkatkan pelayanan publik di penyebab terjadinya fraud dapat desa, mengentaskan kemiskinan, dipengaruhi oleh kompetensi aparatur memajukan perekonomian, mengatasi pemerintah desa serta pengendalian masalah kesenjangan pembangunan yang internal pada pengelolaan keuangan desa. terjadi antar desa, serta memperkuat masyarakat desa sebagai subjek Kecurangan dapat dimitigasi melalui pembangunan (Kementerian Keuangan berbagai cara salah satunya dengan Republik Indonesia, 2017). Oleh karena itu mengimplementasikan kearifan lokal peran masyarakat dan lembaga untuk (Saputra et al., 2018). Kearifan lokal adalah 20 Volume 4 No. 01 – Maret 2020 norma dan nilai-nilai sosial yang mengatur lebih bijaksana dalam mengelola keuangan tentang pembangunan keseimbangan desa dan dapat digunakan secara optimal, antara daya dukung lingkungan alam mendorong masyarakat Desa Kebonan dengan gaya hidup dan kebutuhan untuk terus melestarikan kearifan lokal manusia (Pattinama, 2009). Penelitian yang ada karena melihat dampak positif tersebut menjelaskan bahwa pawongan dari kearifan lokal dalam memitigasi risiko sebagai contoh kearifan lokal masyarakat kecurangan pengelolaan keuangan desa, Bali dapat memitigasi kecurangan dengan serta sebagai literatur bagi peneliti mewajibkan aparatur untuk selanjutnya. mempertanggungjawabkan realisasi anggarannya kepada masyarakat melalui KERANGKA TEORITIS publikasi anggaran tahunannya. Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Darmada et Dana Desa al. (2015) menyatakan bahwa masyarakat di Desa Penarukan dalam membuat Desa adalah kesatuan masyarakat laporan keuangan sudah terintegrasi hukum yang memiliki kewenangan dengan memaknai kearifan lokal Pade mengatur dan mengurus kepentingan Gelahang yang memupuk rasa masyarakat setempat berdasarkan asal- kebersamaan tanpa melihat latar belakang usul dan adat istiadat yang diakui dalam dan menjadi akar dalam mempererat sistem pemerintahan nasional dan berada hubungan antar anggota organisasi. Di di daerah kabupaten (Amalia dan Syawie, Jawa, khususnya Jawa Tengah kearifan 2015). Sejak tahun 2015, dalam rangka lokal masih sangat melekat dalam pemerataan pembangunan di Indonesia, kehidupan bermasyarakat sehari-hari, desa menjadi salah satu tujuan Presiden misalnya budaya merti dusun yang Joko Widodo. Hal ini dinyatakan dengan memiliki tujuan memagari desa dari hal-hal komitmen pemerintah untuk menggulirkan yang bersifat negatif serta meningkatkan dana desa. Menurut Pasal 1 angka 2 solidaritas sosial. Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2016 Tentang Dana Desa menjelaskan bahwa Berdasarkan latar belakang tersebut, dana desa adalah dana yang bersumber penelitian ini bertujuan untuk dari APBN yang diperuntukkan bagi desa mengidentifikasi risiko kecurangan yang dan ditransfer melalui APBD terjadi dalam pengelolaan dana desa di kota/kabupaten serta digunakan untuk Desa Kebonan dan melakukan analisis membiayai penyelenggaraan terkait kearifan lokal sebagai salah satu pemerintahan, pelaksanaan, bentuk sarana untuk memitigasi adanya pembangunan, dan pemberdayaan kecurangan dalam pengelolaan dana desa masyarakat. Berdasarkan Peraturan di Desa Kebonan. Alasan pemilihan Desa Menteri Dalam Negeri No. 20 Tahun 2018 Kebonan dalam penelitian ini adalah desa Tentang Pengelolaan Keuangan Desa, tersebut merupakan salah satu penerima juga menyampaikan bahwa pengelolaan dana desa dari APBN sejak tahun 2015, keuangan desa adalah keseluruhan mendukung visi dan misi Kabupaten kegiatan yang meliputi: perencanaan, Boyolali salah satunya bersih dan pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, berintegritas, serta kearifan lokal yang ada dan pertanggungjawaban. masih terus dijunjung tinggi oleh masyarakat desa ditunjukkan dengan Perencanaan