Download (8MB)

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Download (8MB) Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli. Copyright and reuse: This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms. Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP BAB III METODOLOGI 3.1. Gambaran Umum Pada bab ini, penulis akan menjelaskan proses dari pembuatan tugas akhir ini. Seluruh kegiatan dalam pembuatan karya akan dibahas satu persatu secara mendetail. Dalam tugas akhir ini, penulis merancang Video Motion Graphic yang digunakan sebagai media promosi sejarah Kota Jakarta. Durasi dari video ini kurang lebih antara 2 hingga 4 menit. Teknik pengerjaan Motion Graphic ini meliputi penggambaran dengan gambar dua dimensi pada seluruh karakter hingga background. Gaya gambar yang digunakan adalah Flat Design. Untuk mendapatkan data, penulis melakukan pengamatan terhadap tulisan- tulisan berupa buku maupun jurnal mengenai sejarah Jakarta dan juga terhadap dokumentasi lapangan. 3.1.1. Sinopsis Penulis membuat video motion graphic yang digunakan sebagai media promosi sejarah Kota Jakarta dengan susunan waktu sebagai berikut. 24 Perancangan Prinsip... Stefi Lestari, FSD UMN, 2016 Table 3.1. Timeline Peristiwa Waktu Peristiwa Awal abad ke-16 Bangsa Portugis masuk ke Indonesia. Menyebut Jakarta sebagai Kalapa 22 Juni 1527 Fatahillah mengambil alih Kalapa dan mengganti namanya menjadi Jayakarta 1619 J.P Coen menyerbu Jayakarta dan mengganti namanya menjadi Batavia 1798 VOC bubar. Batavia dipimpin langsung Kerajaan Belanda 1905 Batavia menjadi Gemeente Batavia 1935 Gemeente Batavia menjadi Stad Gemeente Batavia. 1942 Jepang mengambil alih. Mengganti nama Batavia menjadi Djakarta 1945 Indonesia merdeka 4 Januari 1946 Ibukota berpindah dari Jakarta ke Yogyakarta 1949 Ibukota kembali ke Jakarta 1959 Jakarta menjadi daerah tingkat 1 dengan gubernur pertamanya Soemarno Sosroatmodjo 1961 Berubah status menjadi DKI 1970 Gubernur Ali Sadikin menyatakan Jakarta sebagai kota tertutup 1998 Kerusuhan besar di Jakarta. Sutiyoso berusaha membangun 25 Perancangan Prinsip... Stefi Lestari, FSD UMN, 2016 kembali 2007 Sutiyoso digantikan Fauzi Bowo 2012 Fauzi Bowo digantikan oleh Jokowi 3.2. Tahapan Kerja Pra-Produksi Produksi Pasca-Produksi Riset Narasi Compositing Script Animasi Sound Aset Gambar 3.1. Diagram Tahapan Kerja 3.3. Referensi 3.3.1. Style Dalam pembuatan karakter dan bangunan serta latar, penulis mengambil referensi dari berbagai sumber seperti dari internet, buku dan juga observasi langsung ke museum Fatahillah. 26 Perancangan Prinsip... Stefi Lestari, FSD UMN, 2016 Pertama-tama penulis mencari referensi dari gaya flat design dimana gambar terlihat sederhana namun tetap menarik. Gambar 3.2. KTP untuk Ahok (http://farm2.staticflickr.com/1612/25420337123_1707ef0013_b.jpg) Pada gambar diatas, flat design digunakan untuk kampanye KTP Untuk Ahok yang cukup menarik banyak masyarakat. Motion Graphic kampanye ini memiliki desain sederhana sesuai dengan kriteria flat design. Selain itu, penggambaran karakter yang terdapat pada video tersebut juga menjadi acuan dalam pembuatan karakter untuk Tugas Akhir. 27 Perancangan Prinsip... Stefi Lestari, FSD UMN, 2016 Gambar 3.3. Bandung City Sanitation (https://www.youtube.com/watch?v=VIKZfVAPLg4&list=PLBxgs1muGgEz44U4Hzk- oiXkh1ETqDeD_) Gambar ini merupakan potongan dari video informatif yang menjelaskan mengenai sanitasi air Bandung. Bangunan-bangunan yang tersdapat pada video tersebut bersifat flat design dan interaktif. Menurut Pratas (2014) Flat Design, yaitu desain dengan karakteristik yang minimalis dan terlihat sederhana dengan elemen seperti warna yang cerah. Selain itu flat design memiliki kesan rapi dan bersih namun tetap terlihat profesional. Flat design menghilangkan beberapa detail dan juga gradasi sehingga menonjolkan warna dan latar yang rata. Selain karakteristik dari Flat Design yang sederhana, desain ini harus memiliki banyak negative space dan terstruktur. Dengan style dan keindahannya tersendiri, Flat Design selalu digunakan dari jaman ke jaman. 28 Perancangan Prinsip... Stefi Lestari, FSD UMN, 2016 Tidak hanya itu, Flat Design juga fleksibel yang dapat menarik berbagai kalangan, dari kalangan muda hingga dewasa. Style ini dengan mudahnya masuk kedalam berbagai jenis multimedia. Awal mula dari gaya desain ini sekitar tahun 1950 ketika berkembangnya International Typographic Style atau yang disebut juga sebagai Swiss Style. Swiss Style lebih berfokus kepada tulisan yang terlihat bersih dan sederhana. Dengan berkembangnya gaya desain dan typography, flat design semakin diminati setelah muncul dalam bentuk digital yang diprakarsai oleh perusahaan IT besar yaitu Mircosoft. Microsoft menggunakan Flat Design pada tampilan sebuah aplikasi musik yaitu Zune pada tahun 2006. Setelah itu, semakin banyak kalangan yang menggunakan Flat Design, tidak hanya pada aplikasi, namun juga media digital lainnya. 3.3.2. Referensi Animasi Dalam pembuatan tugas akhir ini, penulis mengambil referensi gerakan yang akan dijadikan panduan dalam seluruh pergerakan animasi. Pada pergerakan animasi yang dibuat, terdapat gerakan berjalan yang menggunakan puppet tool sebagai media yang menggerakkannya. Pembuatan gerak pada motion graphic menggunakan puppet tool dimana tombol tersebut memberikan titik-titik yang dapat menggerakkan sebagian dari gambar diam. 29 Perancangan Prinsip... Stefi Lestari, FSD UMN, 2016 Menurut Faulkner dan Gyncild (2014), Puppet Tool membuat gambar atau vektor menjadi sebuah boneka. Terdapat 3 jenis Puppet Tool yaitu Pin Tool, Overlap Tool dan Starch Tool. Puppet Pin Tool adalah untuk meletakkan pin pada objek yang hendak dianimasikan Gambar 3.4.Puppet Pin Tool (Dokumentasi Pribadi) Puppet Overlap Tool membuat pin area overlap jika terdapat pin yang dianimasikan melebihi area tersebut. Gambar 3.5.Puppet Overlap Tool (Dokumentasi Pribadi) Puppet Starch Tool menambah pin yang menjadi area beku pada saat objek akan dianimasikan sehingga mengurangi distorsi pada area tersebut. Gambar 3.6.Puppet Starch Tool (Dokumentasi Pribadi) 30 Perancangan Prinsip... Stefi Lestari, FSD UMN, 2016 Gambar 3.7.Penempatan Puppet Tool (https://www.youtube.com/watch?v=hgtNqPgQPUw) Puppet Tool diletakkan pada bagian-bagian yang akan dianimasikan, terutama bagian persendian. Ketika meletakkan titik Puppet Tool, secara otomatis akan muncul keyframe pada timeline pada setiap titiknya. Titik-titik tersebut akan digerakkan dengan kecepatan tertentu yang yang akan menghasilkan gerakan aksi seperti berjalan ataupun berlari. Selain gerakan tersebut, terdapat juga gerakan tangan yang menggunakan puppet tool. Graber (2009) menjelaskan pada bukunya yang berjudul Animation : A Handy Guid bahwa walk cycle atau gerakan jalan harus memiliki kunci gerakan yang dapat dibuat menjadi 8. Gerakan pada nomor 8 berlanjut ke nomor 1 yang menciptakan gerakan jalan secara terus menerus. 31 Perancangan Prinsip... Stefi Lestari, FSD UMN, 2016 Gambar 3.8. Walk Cycle (http://farm2.staticflickr.com/1612/25420337123_1707ef0013_b.jpg) Selain gerakan berjalan, terdapat juga animasi pop-up dimana objek muncul dari sebuah titik. Gerakan animasi ini umum digunakan dan dapat digunakan untuk animasi benda, maupun tulisan. Gambar 3.9. Animasi Pop-Up (https://www.youtube.com/watch?v=zs6nQpVI164) Terdapat juga animasi transisi yang digunakan dalam pembuatan Motion Graphic sejarah Jakarta ini. Referensi transisi diambil dari beberapa video Motion Graphic yang digunakan sebagai kampanye atau media edukasi. 32 Perancangan Prinsip... Stefi Lestari, FSD UMN, 2016 Beberapa transisi yang sering digunakan adalah pergeseran dari layar pertama ke layar selanjutnya. Transisi tersebut memberi kesan kontinu dengan memperlihatkan adegan yang sudah berbeda. Gambar 3.10. Wipe Transition (https://www.youtube.com/watch?v=Lrw0Glcmowk) Selain transisi bergeser, penulis juga menggunakan transisi zoom in. Transisi ini membuat gambar awal membesar seakan-akan kita masuk kedalamnya yang kemudian digantikan ke scene selanjutnya. 33 Perancangan Prinsip... Stefi Lestari, FSD UMN, 2016 Gambar 3.11. Zoom in (https://www.youtube.com/watch?v=QViCXgkcBRM) Selain zoom in, terdapat juga transisi zoom out yang membuat seakan-akan menjaduh dari scene awal. Gambar 3.12. Zoom out (https://www.youtube.com/watch?v=QViCXgkcBRM) 34 Perancangan Prinsip... Stefi Lestari, FSD UMN, 2016 Transisi yang paling umum digunakan adalah Dissolve yang memberikan kesan menghilang dan berlanjut ke scene selanjutnya. Dissolve biasa digunakan untuk pergantian scene yang lebih tenang dan cenderung lambat. Gambar 3.13. Dissolve (http://3.bp.blogspot.com/-8- Ftyfd8ijk/Tq57bO1dWMI/AAAAAAAAAOY/UtBE6stW_8o/s1600/Screen+shot+2011-10- 31+at+10.42.07.png) Hampir seluruh gerakan animasi maupun transisi memiliki tempo yang cenderung cepat. Krasner (2008) mengungkapkan dengan tempo atau timing yang cepat memberikan kesan semangat dibandingkan dengan tempo yang lambat. Permainan tempo tersebut digunakan untuk membawa perasaan audiens yang melihatnya. Tidak hanya tempo, namun timing yang tepat juga dibutuhkan agar memberi kesan lambat, maupun semangat. 35 Perancangan Prinsip... Stefi Lestari, FSD UMN, 2016 3.3.3. Storyboard Gambar 3.14. Storyboard 36 Perancangan Prinsip... Stefi Lestari, FSD UMN, 2016 3.3.4. Objek Portugis datang dan menjelajah
Recommended publications
  • Beberapa Tahun Belakangan, Konstelasi Politik DKI Jakarta Memanas. Tahun 2007 Merupakan Tahun Dimulainya Pemilihan Gubernur
    Jurnal PolGov Vol. I No. 1, 2019 35 Gubernur DKI Jakarta Dipilih Presiden: Sebuah Wacana yang Patut Dipertimbangkan Agung Wicaksono1 Abstrak Tulisan ini bertujuan untuk mempertimbangkan wacana pemilihan gubernur DKI Jakarta oleh presiden. Wacana ini bisa dianggap sebagai jalan keluar dari kegaduhan politik yang ditimbulkan akibat pemilihan gubernur (pilgub) DKI Jakarta. Pilgub DKI Jakarta bermuara pada iklim politik yang tidak sehat. Polarisasi masyarakat semakin menguat dan itu tidak hanya terjadi di DKI Jakarta tetapi seluruh pelosok negeri. Masyarakat yang secara politik tidak terkait dengan DKI Jakarta pun turut ambil bagian dalam memanaskan situasi politik. Instabilitas politik di DKI Jakarta bisa berdampak pada instabilitas ekonomi. Tulisan ini berusaha menelaah wacana pemilihan gubernur DKI Jakarta oleh presiden dengan menggunakan konsep desentralisasi asimetris. Ada dua mekanisme yang bisa digunakan, yakni mekanisme “minimum demokrasi prosedural” dan “zero demokrasi prosedural”. Studi literatur digunakan untuk menyintesiskan data-data dan argumentasi yang dibangun oleh penulis. Harapannya, tulisan ini bisa memberikan pemikiran dan alternatif baru dalam khazanah ilmu politik, khususnya dalam kajian mengenai pemilihan kepala daerah. Kata Kunci: DKI Jakarta; Pilkada; Desentralisasi Asimetris Pendahuluan Beberapa tahun belakangan, konstelasi politik DKI Jakarta memanas. Tahun 2007 merupakan tahun dimulainya pemilihan gubernur (pilgub) DKI Jakarta secara langsung oleh rakyat.2 Kemudian, 1 Penulis adalah dosen pada Program Studi Ilmu Pemerintahan, Universitas Islam Riau 2 Pemilihan Gubernur DKI Jakarta tahun 2007 Jakarta hanya diikuti oleh dua pasangan, yakni Fauzi Bowo-Prijanto dan Adang Daradjatun-Dani Anwar. Dari tiga pilgub yang telah terjadi di Jakarta pasca dipilih langsung oleh rakyat (2007, 2012, dan 2016), pilgub ini tergolong lebih minim gejolak. Pilgub ini dimenangkan oleh Fauzi Bowo-Prijanto dengan mendapat suara sebesar 57,87%.
    [Show full text]
  • 23 Populasi MIGRATION, ETHNICITY and LOCAL
    Populasi Volume 24 Nomor 2 2016 Halaman 23-36 MIGRATION, ETHNICITY AND LOCAL POLITICS: THE CASE OF JAKARTA, INDONESIA Aulia Hadi and Riwanto Tirtosudarmo Research Center for Society and Culture, Indonesian Institute of Sciences Correspondence: Aulia Hadi (email: [email protected]) Abstract As the capital city of a country with the world’s fourth largest population, Jakarta, like many other big cities in the developing economies, for example, Mexico City or New Delhi, hosts migrants from all regions of the country. Without a doubt, Jakarta has increasingly become the major core of the agglomeration processes transforming it and its satellite cities into a Mega Urban Region (MUR). This paper traces historically the interactions between migration, ethnicities and local politics in Jakarta from the 1960s to the 2000s focusing on the latest development, in which the phenomenon ‘Ahok’, the nickname of Basuki Tjahaja Purnama, a Chinese-Christian from the small district of Belitung, has become an increasingly popular Governor of Jakarta. The paper argues that through the recent developments in Jakarta the politics have apparently been transformed into more civic, rather than ethnic politics. The nature of Jakarta as a proliferating migrant city transcends narrow cultural identities as well as conventional party politics into a more active citizenry through the widespread use of social media. Keywords: migration, ethnicity, local politics, new media Introduction had already started in the 17th century. Because of the low number of inhabitants, the Government of the Dutch East Indies The interconnection between migration, encouraged people to move to Batavia1 to ethnicity and politics has been thoroughly meet its labour needs.
    [Show full text]
  • Citra Feminin Dalam Video Musik Teen
    Jurnal Ilmiah Komunikasi MAKNA Vol. 4 no. 1, Februari - Juli 2013 ISSN : 2087-2461 Citra Feminin Dalam Video Musik Teen Top (Studi Semiotika mengenai citra feminin pada video PENANGGUNG JAWAB musik Teen Top berjudul “No More Perfume on You”) Dekan FIKOM Zein Mufarrih Muktaf Evie Sofati MI, M.I.Kom [email protected] 1 - 14 Sekretaris Dekan Dian Marhaeni K, M.Si Pengaruh Sosialisai Bela Negara Terhadap Sikap Bela Negara Guru Sekolah Dasar Di Jakarta Ketua Penyunting (Studi Eksplanatori Di Direktorat Bela Negara Made Dwi Adnjani, M.Si Kementrian Pertahanan Republik Indonesia) Aska Leonardi Sekretaris [email protected] 15-35 Mubarok, M.Si Konstruksi Komentar Pada Media Detik.Com Bendahara Terhadap Pencitraan Jokowi Parwati, SH Mariko Rizkiansyah [email protected] Dewan Penyunting Ica Wulansari Trimanah, M.Si [email protected] 36-49 Edi Ismoyo, M.Si Suharyoso, S.Sos Personal Branding Dalam Peningkatan Elektabilitas (Studi Kekuatan Foto Ganjar Pranowo Pada Pemilihan Seksi Usaha Gubernur Jawa Tengah 2013) Endang Winarsih, S.Sos Soetomo [email protected] 50-70 Sirkulasi dan Distribusi Novi, S.Sos Kesenjangan Akses Informasi Di Era Globalisasi Alamat Redaksi (Sebuah Kajian Etika Media) Fakultas Ilmu Komunikasi Anita Septiani Rosana, S.Sos Universitas Islam [email protected] 71-79 Sultan Agung Semarang Jl. Raya Kaligawe Km. 4 Riset Audiens Sebagai Dasar Strategi Branding Po. Box 1054/SM Konservasi Universitas Negeri Semarang Semarang 50112 Riki Arswendi Telp. (024) 6583584 [email protected] 80-93 ext. 448/ 449 Fax. (024) 6582455 Pengaruh Terpaan Kampanye Sosial Dan Role Model email : [email protected] Pendidikan Karakter Terhadap Perilaku Akademik Mahasiswa Mahasiswi IKIP PGRI Semarang Teddy Dyatmika [email protected] 94-107 Fakultas Ilmu Komunikasi UNISSULA Semarang Mariko Rizkiansyah Konstruksi Komentar Pada Media Detik.Com Ica Wulansari Terhadap Pencitraan Jokowi KONSTRUKSI KOMENTAR PADA MEDIA DETIK.COM TERHADAP PENCITRAAN JOKOWI Oleh : Mariko Rizkiansyah, M.I.Kom.
    [Show full text]
  • Gaya Komunikasi Pemimpin Di Media
    GAYA KOMUNIKASI PEMIMPIN DI MEDIA (Analisis Semiotika Gaya Komunikasi Basuki Tjahaja Purnama “ Ahok” Dalam Tayangan Mata Najwa On Stage “ Semua Karena Ahok “ Di Metro TV) SKRIPSI MAWADDATUR RAHMAH 130904145 Program Studi Jurnalistik UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI MEDAN 2018 i Universitas Sumatera Utara GAYA KOMUNIKASI PEMIMPIN DI MEDIA (Analisis Semiotika Gaya Komunikasi Basuki Tjahaja Purnama “ Ahok” Dalam Tayangan Mata Najwa On Stage “ Semua Karena Ahok “ Di Metro TV) SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Program Strata 1 (S1) pada Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara MAWADDATUR RAHMAH 130904145 Program Studi Jurnalistik DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2018 ii Universitas Sumatera Utara UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI LEMBAR PERSETUJUAN Skripsi ini disetujui untuk dipertahankan oleh : Nama : Mawaddatur Rahmah NIM : 130904145 Departemen : Ilmu Komunikasi Judul Skripsi : GAYA KOMUNIKASI PEMIMPIN DI MEDIA (Analisis Semiotika Gaya Komunikasi Basuki Tjahaja Purnama “Ahok” Dalam Tayangan Mata Najwa On Stage “Semua Karena Ahok” Di Metro TV) Dosen Pembimbing Ketua Departemen Yovita Sabarina Sitepu, S.Sos, M.Si Dra.Dewi Kurniawati, M.Si. Ph.D NIP.198011072006042002 NIP. 196505241989032001 Dekan FISIP USU Dr. Muryanto Amin, M.Si NIP. 197409302005011002 ii Universitas Sumatera
    [Show full text]
  • AGENDA REV 5 1.Indd
    DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA AGENDA KERJA DPD RI 2017 DATA PRIBADI Nama __________________________________________________________ No. Anggota ___________________________________________________ Alamat _________________________________________________________ _________________________________________________________________ Telepon/Fax ____________________________________________________ Nomor _________________________________________________________ KTP ____________________________________________________________ Paspor _________________________________________________________ Asuransi _______________________________________________________ Pajak Pendapatan ______________________________________________ SIM ____________________________________________________________ PBB ____________________________________________________________ Lain-lain _______________________________________________________ DATA BISNIS Kantor _________________________________________________________ Alamat _________________________________________________________ _________________________________________________________________ Telepon/Fax ____________________________________________________ Telex ___________________________________________________________ Lain-lain _______________________________________________________ NOMOR TELEPON PENTING Dokter/Dokter Gigi _____________________________________________ Biro Perjalanan _________________________________________________ Taksi ___________________________________________________________ Stasiun K.A
    [Show full text]
  • BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Provinsi DKI
    BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Provinsi DKI Jakarta memiliki kondisi geografis lautan yang lebih luas dari daratan sehingga memiliki potensi sumber daya laut yang cukup besar, yakni berupa sumber daya mineral dan hasil laut. Sumber daya mineral yang dihasilkan, tepatnya di Pulau Pabelokan, Kepulauan Seribu, berupa minyak bumi dan gas mulai dieksploitasi sejak tahun 2000 dengan rata-rata kapasitas produksi sekitar 4 juta barel per tahun. Kekayaan laut yang dapat dieksploitasi berupa ikan konsumsi dan ikan hias. Selama lima tahun terakhir, tiap tahunnya rata-rata produksi ikan konsumsi mencapai 123 ribu ton dan produksi ikan hias mencapai 59,86 juta ekor.1 Pantai Utara Jakarta atau yang biasa dikenal dengan Teluk Jakarta adalah sebuah kawasan perairan yang kaya berbagai macam hasil laut seperti laut-laut umumnya di Indonesia. Tidak bisa dipungkiri perairan teluk jakarta ini menjadi pemasok kebutuhan ikan bagi masyarakat Jakarta, selain itu banyak sekali masyarakat yang tinggal di pesisir Teluk Jakarta berprofesi sebagai nelayan yang menggantungkan hidupnya di Teluk Jakarta tersebut.2 Reklamasi Pantai Utara Jakarta tidak lepas dari adanya kontroversi yang telah menarik perhatian masyarakat secara luas. Pelaksanaan Pembangunan ekonomi masyarakat termasuk kegiatan reklamasi pantai tidak lepas dari peran serta kewenangan yang dimiliki oleh pemerintah. 1https://jakarta.go.id/artikel/konten/79/sumber-kekayaan-alam-jakarta, diakses pada 12 januari 2019, pukul 19.00 wib. 2 https://www.hukumonline.com/berita/baca/lt4e40eb03edfa5/teluk-jakarta-layak-jadi-cagar-alam, diakses pada 12 januari 2019, pukul 19.10 42 Proyek reklamasi Teluk Jakarta sejak awal perencanaanya telah mendapati penolakan dari masyarakat dan nelayan karena dampaknya terhadap pemburukan lingkungan pesisir maupun penggusuran ruang hidup dan penghidupan nelayan di Teluk Jakarta.
    [Show full text]
  • Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: Hk.01.07/Menkes/44/2019 Tentang Tim Kesehatan Haji Indonesia Tahun 1440 H/2019 M
    KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: HK.01.07/MENKES/44/2019 TENTANG TIM KESEHATAN HAJI INDONESIA TAHUN 1440 H/2019 M DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan tugas pembinaan, pelayanan, dan perlindungan kesehatan bagi jemaah haji di kelompok terbang (kloter), perlu menetapkan Keputusan Menteri Kesehatan tentang Penetapan Tim Kesehatan Haji Indonesia Tahun 1440 H/2019 M. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4431); 2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4845) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2009 tentang Penetapan Paraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2009 tentang Perubahan atas - 2 - Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 110, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5036); 3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 298, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
    [Show full text]
  • Jakarta's 2017 Gubernatorial Elections
    This document is downloaded from DR‑NTU (https://dr.ntu.edu.sg) Nanyang Technological University, Singapore. Jakarta’s 2017 Gubernatorial Elections: More Than Just Politics Satrio Dwicahyo; Chen, Jonathan 2016 Chen, J., & Satrio Dwicahyo. (2016). Jakarta’s 2017 Gubernatorial Elections: More Than Just Politics. (RSIS Commentaries, No. 290). RSIS Commentaries. Singapore: Nanyang Technological University. https://hdl.handle.net/10356/88249 Nanyang Technological University Downloaded on 25 Sep 2021 07:51:40 SGT www.rsis.edu.sg No. 290 – 29 November 2016 RSIS Commentary is a platform to provide timely and, where appropriate, policy-relevant commentary and analysis of topical issues and contemporary developments. The views of the authors are their own and do not represent the official position of the S. Rajaratnam School of International Studies, NTU. These commentaries may be reproduced electronically or in print with prior permission from RSIS and due recognition to the author(s) and RSIS. Please email: [email protected] for feedback to the Editor RSIS Commentary, Yang Razali Kassim. Politics, Plurality and Inter-Group Relations Jakarta’s 2017 Gubernatorial Elections: More Than Just Politics By Jonathan Chen and Satrio Dwicahyo Synopsis Compared with 2012, the Jakarta Gubernatorial Elections in 2017 carry greater significance on the Indonesian national stage than ever before. One dimension is politics and plurality. Commentary AS THE Indonesian capital Jakarta swings into its gubernatorial elections set for early next year, it is timely to assess what this political contest means as a barometer for the culture of tolerance in Indonesian politics and society. A candidate from a “double-minority” community – a Christian and ethnic Chinese by the name of Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) – is competing for the governorship.
    [Show full text]
  • KONTROVERSI PEMIMPIN NON-MUSLIM MENJELANG PILKADA DKI JAKARTA TAHUN 2017 (Analisis Wacana Terhadap Pemberitaan Media Online Republika.Co.Id Dan Kompas.Com)
    KONTROVERSI PEMIMPIN NON-MUSLIM MENJELANG PILKADA DKI JAKARTA TAHUN 2017 (Analisis Wacana terhadap Pemberitaan Media Online Republika.co.id dan Kompas.com) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Disusun Oleh: TRIHONO NIM. 10540077 PROGRAM STUDI SOSIOLOGI AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2017 MOTTO Apakah kau berpikir kau bisa atau tidak, kau benar. (Henry Ford) Yang patah tumbuh, yang hilang berganti (Banda Neira) v PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan untuk: Ayahanda dan ibunda tercinta, atas berhasilnya penyelesaian skripsi ini, tersimpan banyak doamu disana. Dan juga teruntuk kakakku Nur Salim dan adikku Abdul Hadi yang tiada lelah memotivasi dalam penyelesain skripsi ini. Kalian semua lebih harum dari apapun yang mengharumkan. vi ABSTRAK Perdebatan tentang boleh tidaknya seorang non-muslim menjadi pemimpin di negara dengan penduduk mayoritas muslim, mengemuka di Pilkada DKI Jakarta 2017. Penggunaan isu agama berkaitan dengan kepemimpinan dianggap efektif untuk mempengaruhi masyarakat dalam menentukan pilihannya. Berbagai pemberitaan media online pun ikut merespon berkaitan dengan kontroversi pemimpin non-muslim jika harus memimpin mayoritas muslim. Berbagai pandang dan tafsir teologis serta aksi mewarnai Pilkada DKI Jakarta 2017. Terkait dengan kontroversi pemimpin non- muslim, media ikut terlibat dengan menawarkan berbagai sudut pandang, adapun media tersebut antara lain: Republika.co.id dan Kompas.com. Penelitian ini dilakukan untuk menguraikan perbedaan pandangan dan argumen terkait kontroversi pemimpin non-muslim menjelang Pilkada DKI Jakarta 2017. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif analitis. Data diperoleh melalui sumber data utama dari kumpulan berita online dengan tema pemimpin non-muslim yang ada pada Republika.co.id dan Kompas.com.
    [Show full text]
  • Efektivitas Koalisi Gemuk Parpol Pilkada DKI Jakarta 2012
    Efektivitas Koalisi Gemuk Parpol Pilkada DKI Jakarta 2012 Achmad Syarkowi Jazuli. Abstrak Pertarungan Jokowi-Ahok dan figur incumbent Fauzi Bowo-Nachrowi dalam pilkada DKI Jakarta tahun 2012 lalu dianggap sebagai toggak penting dalam pemilihan kepala daerah di Indonesia. Kekalahan koalisi gemuk Fauzi Bowo menjadi bukti bahwa oligarki partai dapat dikalahkan sosok Joko Widodo. Dengan menggunakan teori Arennd Ljiphart, dapat diketahui bahwa koalisi gemuk yang dibentuk Fauzi Bowo tidak sekuat koalisi yang diciptakan Joko Widodo. Mesin Partai dalam koalisi gemuk tidak berjalan karena sikap pragmatis partai yang berakiibat keputusan elit partai tidak diikuti kader dan simpatisan. Hasilnya Fauzi Bowo dengan koalisi gemuknya gagal meraup suara diputaran kedua. Kekalahan Fauzi Bowo dapat dilihat bahwa pemilih di Jakarta semakin cerdas karena pudarnya kekuatan partai dalam mempengaruhi pemilih dalam pilkada. Kata kunci : Pilkada, koalisi gemuk, partai politik, oligarki partai Abstract The previous election race between Jokowi-Ahok and the incumbent Fauzi Bowo-Nachrowi on Jakarta governor election on 2012 has made significant turning point on Indonesia’s local election. The failure of the big coalition of Fauzi Bowo has proven that party’s oligharcy system may not work against the the figure of Joko Widodo. Applying Arennd Ljiphard , it is shown that big coalition established by Fauzi Bowo were not as strong as Joko Widodo’s. The political machines within the coalition has not worked as expected due to pragmatic behaviour shown by party elites which in turn has not managed to draw many support among the party loyal followers. The result were the the lost of Fauzi Bowo to win voters on the second round of the election.
    [Show full text]
  • Populism in the 2017 Jakarta Gubernatorial Election
    Journal of Governance Volume 4, Issue 1, June 2019 (1-15) (P-ISSN 2528-276X) (E-ISSN 2598-6465) http://dx.doi.org/10.31506/jog.v4i1.4874 POPULISM IN THE 2017 JAKARTA GUBERNATORIAL ELECTION Abdul Hamid Government Department, Faculty of Social and Political Sciences, University of Sultan Ageng Tirtayasa [email protected] Received: February 8 2019; Revised: March 13 2019; Accepted: March 31 2019 Abstract: The 2017 Jakarta Gubernatorial Election was one of the most competitive local elections in Indonesia. This election clearly used religious and ethnic populism strategy that divided Jakarta citizens into two groups: A Muslim Governor’s supporters Vs. Incumbent`s supporters. The root of the Muslim governor’s supporters was the rejection of some Islamic organizations against the rise of Chinese-Christian Incumbent Governor – Basuki Tjahaja Purnama or “Ahok”. This sentiment found a momentum when Ahok was accused of blasphemy against Islam that provoked Muslims furious. Moreover, Anies Baswedan became a successful candidate utilizing the sentiments and used mosques to echo the resistance against non- muslim Governor candidate. Keywords: Blasphemy, Democracy, Jakarta Gubernatorial election, Populism Introduction "In the past, we pribumi (a term that Sandiaga Uno were the victories of the could be loosely defined as “native Native Muslims against others. Indonesians”) were oppressed and It also confirmed the strategy of defeated; now we are independent, now Baswedan during the Jakarta Governor is the time for us to be masters in our own Election campaign. In a video circulating country.” (Anies Baswedan, Governor of at an internal meeting of Baswedan Jakarta Inauguration`s Speech, 16 October supporters, Fatah as his Political 2017).
    [Show full text]
  • Intonasi Dan Ritme Dalam Pidato Pelantikan Presiden Joko
    INTONASI DAN RITME DALAM PIDATO PELANTIKAN PRESIDEN JOKO WIDODO PERIODE II 2019 - 2024 KAJIAN FONOLOGI OLEH : DAVID ANDREAS P. L NIM: 160701010 PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2020 Universitas Sumatera Utara A Universitas Sumatera Utara B Universitas Sumatera Utara PERNYATAAN Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : David Andreas Panahan Laut NIM : 160701010 Jurusan : Sastra Indonesia Fakultas : Ilmu Budaya USU Judul : “Intonasi Dan Ritme Dalam Pidato Pelantikan Presiden Joko Widodo Periode II 2019 – 2024 Kajian Fonologi” Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memeroleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila pernyataan yang saya buat ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi berupa pembatalan gelar kesarjanaan yang saya peroleh. Medan, 19 Oktober 2020 Penulis, David Andreas P. L i Universitas Sumatera Utara INTONASI DAN RITME DALAM PIDATO PELANTIKAN PRESIDEN JOKO WIDODO PERIODE II 2019 – 2024 KAJIAN FONOLOGI SKRIPSI OLEH DAVID ANDREAS PANAHAN LAUT NIM 160701010 ABSTRAK Skripsi ini mendeskripsikan : Intonasi dan ritme dalam pidato pelantikan presiden Joko Widodo Periode ke-2 tahun 2019 – 2024. Masalah yang diteliti adalah bagaimana intonasi yang terdapat dalam video pidato dengan menentukan pola variasi nada dalam intonasi kalimat dilambangkan dengan angka arab (1,2,3) atau garis dan bagaimana ritme yang terdapat dalam pidato pelantikan presiden Joko Widodo berdasarkan setiap struktur kalimat dasar. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode simak. Teknik yang digunakan adalah teknik dasar sadap dengan teknik lanjutan yaitu teknik simak libat bebas cakap (SLBC).
    [Show full text]