IDENTIFIKASI KARAKTER MORFOLOGIS TANAMAN NANAS (Ananas comosus (L.) Merr.) DI KABUPATEN KAMPAR DAN SIAK PROVINSI

SKRIPSI

OLEH: PAJNA PARAMITHA E A 160301216 PEMULIAAN TANAMAN

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2020

i Universitas Sumatera Utara IDENTIFIKASI KARAKTER MORFOLOGIS TANAMAN NANAS (Ananas comosus (L.) Merr.) DI KABUPATEN KAMPAR DAN SIAK PROVINSI RIAU

SKRIPSI

OLEH: PAJNA PARAMITHA E A 160301216 PEMULIAAN TANAMAN

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana di Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Medan

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2020

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara ABSTRAK

PAJNA PARAMITHA E A, 2020. Identifikasi Karakter Morfologis Tanaman Nanas [Ananas comosus (L.) Merr.] di Kabupaten Kampar dan Siak Provinsi Riau, dibimbing oleh Dr. Diana Sofia Hanafiah, SP, MP, dan Dr. Ir. Emmy Harso Kardhinata, M.Sc. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakter morfologis dan hubungan kekerabatan varietas lokal tanaman nanas serta untuk mengeksplorasi tanaman nanas yang ada di Kecamatan Tambang dan Tapung Kabupaten Kampar serta Kecamatan Sungai Apit Siak Provinsi Riau. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Februari sampai Mei 2020 dengan menggunakan metode survey berdasarkan buku panduan deskriptor nanas UPOV (International Union For the Protection of New Varieties Of Plants) dengan teknik pengambilan wilayah sampel secara purposive sampling dan teknik pengambilan sampel secara accidental sampling. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa aksesi nanas yang ditemukan di setiap lokasi sebagian besar memiliki jarak kemiripan yang jauh antar karakter yang diamati. Hasil observasi varietas lokal tanaman nanas terdapat karakter yang berbeda yaitu bentuk tajuk (tegak, sedang, dan melebar), daun (warna daun hijau gelap, hijau sedang, dan hijau terang), bunga (warna ujung petal ungu merah dan biru ungu), tunas (tunas anakan, tunas batang, dan tunas buah), buah (lonjong, bulat telur sedang, bulat telur kecil, bundar, dan elips). Berdasarkan dendogram hubungan kekerabatan terdekat terdapat pada aksesi AN3 dan AN6 dengan nilai dissimilaritas sebesar 2,231 sedangkan hubungan kekerabatan terjauh terdapat pada aksesi AN1 dan AN2 dengan nilai dissimilaritas sebesar 10,477 berdasarkan perbedaan karakter kuantitatif dan kualitatif.

Kata kunci : Nanas, karakteristik morfologis, hubungan kekerabatan, Kabupaten Kampar, Kabupaten Siak

Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT

PAJNA PARAMITHA E A, 2020. Identification of morphological characteristics of pineapple plants [Ananas comosus (L.) Merr. ] in Kampar and Riau province . Supervised by Dr. Diana Sofia Hanafiah, SP, MP, and Dr. Ir. Emmy Harso Kardhinata, M.Sc. The research aims to identify morphological characteristics and relationships of pineapple plants in local varieties and explore pineapple plants in the Tambang and Tapung districts of and in the Sungai Apit districts of Siak regency Riau province.. This survey was conducted from February to May 2020 using a survey method based on the UPOV (United Nations for the Protection of New Species Of Plants) Pineapple Commentary Guide, using rational sampling and accidental sampling techniques. Based on the results of the survey, the number of pineapples found at each location usually shows a great distance of likeness between the observed properties. The observations of the pineapple plants in local varieties were different characters: canopy shape (vertical, medium, wide), leaves (dark green, medium green, light green), flowers (petals with purple at the tip color). Red and purple violet), buds (saplings, stem shoots, fruit buds), fruits (oval, medium oval, small oval, round, oval). Based on dendogram the closest relation is AN3 and AN6 with coeficient dissimilarity point 2,231 and the farthest relation is AN1 and AN2 with coeficient dissimilarity point 10,477 based on the quality and quantity character differensity.

Keywords : pineapple, morphological features, blood relationship, Kampar regency, Siak regency

ii Universitas Sumatera Utara

RIWAYAT HIDUP Pajna Paramitha Elaeis Amda, dilahirkan di pada tanggal 7 Maret

1998 dari ayahanda Amyurzi dan ibunda Ida Laila. Penulis merupakan anak kedua dari empat bersaudara.

Pendidikan formal yang pernah ditempuh adalah TK Avia Angkasa Pura

Pekanbaru lulus pada tahun 2004, SD Islam Plus YLPI Pekanbaru lulus pada tahun

2010, SMP Negeri 10 Pekanbaru lulus pada tahun 2013 dan pada tahun 2016

Penulis lulus dari SMA Negeri 1 Pekanbaru dan pada tahun yang sama lulus seleksi penerimaan mahasiswa baru Jalur Mandiri pada program studi Agroteknologi,

Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.

Selama mengikuti perkuliahan, penulis menjadi asisten di Laboratorium

Bioteknologi Pertanian Sub Pemuliaan Tanaman T.A 2018/2019. Penulis juga aktif mengikuti organisasi kemahasiswaan yaitu anggota Himpunan Mahasiswa

Agroteknologi (HIMAGROTEK).

Penulis melaksanakan praktek kerja lapangan (PKL) di PT. SMART, Tbk

Padang Halaban Estate, Labuhan Batu Utara dari bulan Juli hingga Agustus 2019.

iii Universitas Sumatera Utara

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya.

Adapun judul dari skripsi ini adalah “Identifikasi Karakter Morfologis

Tanaman Nanas (Ananas comosus L. Merr) di Kabupaten Kampar dan Siak

Provinsi Riau.” Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana di Program studi Agroteknologi minat Pemuliaan Tanaman Fakultas

Pertanian Universitas Sumatera Utara.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang teristimewa kepada orang tua tercinta ayahanda Ir. H. Amyurzi dan ibunda Hj. Ida Laila yang telah membesarkan, mendidik dan selalu mendoakan serta memberikan motivasi dan pengorbanan kepada penulis selama ini serta ketiga saudara dan keluarga penulis Giant Cavendish Patuah Amda, S. Kom, Tasya Eugenia Aromatica Amda,

Pearl Oryza Sativa Kurnia Amda. Penulis menyampaikan terima kasih kepada

Ibu Dr. Diana Sofia Hanafiah, SP., MP selaku ketua komisi pembimbing dan Bapak

Dr. Ir. Emmy Harso Kardhinata, M.Sc selaku anggota komisi pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan masukan yang berharga hingga skripsi ini selesai.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu penelitian ini terkhusus Kevin Efriandhani, S.Agr dan terima kasih juga kepada sahabat dan teman penulis.

Penulis berharap skripsi ini dapat berguna bagi pihak yang membutuhkan.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, September 2020

Penulis.

iv Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI ABSTRAK ...... i

ABSTRACT ...... ii

RIWAYAT HIDUP ...... iii

KATA PENGANTAR ...... iv

DAFTAR ISI ...... v

DAFTAR TABEL ...... viii

DAFTAR GAMBAR ...... x

DAFTAR LAMPIRAN ...... xii

PENDAHULUAN Latar Belakang ...... 1 Tujuan Penelitian ...... 5 Kegunaan Penulisan ...... 5

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman ...... 6 Syarat Tumbuh ...... 9 Iklim ...... 9 Tanah ...... 9

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian ...... 12 Kondisi Umum Lokasi Penelitian ...... 12 Bahan dan Alat ...... 13 Metode Penelitian ...... 13

PELAKSANAAN PENELITIAN Penentuan Lokasi Penelitian ...... 17 Metode Pengambilan Sampel ...... 17 Wawancara Langsung ...... 18 Pengamatan Parameter ...... 18 Bentuk Tajuk ...... 18 Morfologi Daun ...... 18 Jumlah Daun ...... 18 Panjang Daun ...... 18 Lebar Daun ...... 18 Warna Daun Bagian Atas (Hijau) ...... 18 Rambut Dibawah Daun ...... 19 Duri Daun ...... 19 Kerapatan Duri ...... 19

v Universitas Sumatera Utara

Posisi Duri ...... 19 Warna Duri ...... 19 Ukuran Duri ...... 19 Bunga ...... 19 Panjang Tangkai Bunga ...... 19 Diameter Tangkai Bunga ...... 19 Warna Pada Ujung Petal ...... 20 Panjang Kelopak Bunga ...... 20 Panjang Petal ...... 20 Mahkota Bunga ...... 20 Jumlah Mahkota ...... 20 Bentuk Mahkota ...... 20 Ukuran Mahkota ...... 20 Warna Kematangan Buah ...... 20 Warna Buah Yang Belum Dewasa ...... 20 Warna Dominan Buah ...... 20 Ketinggian Buah Dari Permukaan ...... 21 Tanaman ...... 21 Jumlah Tunas Anakan ...... 21 Jumlah Tunas Batang ...... 21 Jumlah Tunas Buah ...... 21 Ukuran Tunas Buah ...... 21 Morfologi Buah ...... 21 Bentuk Buah ...... 21 Panjang Buah ...... 21 Diameter Buah ...... 21 Ukuran Buah ...... 21 Ukuran Mata Buah ...... 22 Warna Mata Buah ...... 22 Diameter Buah Bagian Tengah ...... 22 Daging Buah ...... 22 Warna Daging Buah ...... 22 Kerataan Warna Daging Buah ...... 22 Kerapatan Daging Buah ...... 22 Kepadatan Serat Buah ...... 22 Aroma Daging Buah ...... 22 Kadar Air Daging Buah ...... 22 Kemanisan Daging Buah ...... 23

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil ...... 24 Pembahasan ...... 66

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan ...... 78 Saran ...... 78

DAFTAR PUSTAKA

vi Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN

vii Universitas Sumatera Utara

DAFTAR TABEL No Hal

1. Lokasi Penelitian Identifikasi Tanaman Nanas Kabupaten Kampar...... 24

2. Lokasi Penelitian Identifikasi Tanaman Nanas Kabupaten Siak ...... 25

3. Karakterisasi Morfologi Tanaman Nanas Genotipe AN 1 ...... 26

4. Karakterisasi Morfologi Tanaman Nanas Genotipe AN 2 ...... 28

5. Karakterisasi Morfologi Tanaman Nanas Genotipe AN 3 ...... 30

6. Karakterisasi Morfologi Tanaman Nanas Genotipe AN 4 ...... 32

7. Karakterisasi Morfologi Tanaman Nanas Genotipe AN 5 ...... 34

8. Karakterisasi Morfologi Tanaman Nanas Genotipe AN 6 ...... 36

9. Karakterisasi Morfologi Tanaman Nanas Genotipe AN 7 ...... 38

10. Karakterisasi Morfologi Tanaman Nanas Genotipe AN 8 ...... 40

11. Karakterisasi Morfologi Tanaman Nanas Genotipe AN 9 ...... 42

12. Karakterisasi Morfologi Tanaman Nanas Genotipe AN 10 ...... 44

13. Karakterisasi Morfologi Tanaman Nanas Genotipe AN 11 ...... 46

14. Karakterisasi Morfologi Tanaman Nanas Genotipe AN 12 ...... 48

15. Karakterisasi Morfologi Tanaman Nanas Genotipe AN 13 ...... 50

16. Karakterisasi Morfologi Tanaman Nanas Genotipe AN 14 ...... 52

17. Karakterisasi Morfologi Tanaman Nanas Genotipe AN 15 ...... 54

18. Karakterisasi Morfologi Tanaman Nanas Genotipe AN 16 ...... 56

19. Karakterisasi Morfologi Tanaman Nanas Genotipe AN 17 ...... 58

20. Karakterisasi Morfologi Tanaman Nanas Genotipe AN 18 ...... 60

21. Keragaman Fenotipe Tanaman Nanas di Kabupaten Kampar dan Siak Provinsi Riau berdasarkan analisis perbandingan nilai keragaman dengan standar deviasi ...... 62

viii Universitas Sumatera Utara

22. Hubungan Kekerabatan Tanaman Nanas di Kabupaten Kampar dan Siak Provinsi Riau dilihat dengan Dissimilarity Matrix ...... 63

23. Pengelompokan Tanaman Nanas di Tiga Desa di Kabupaten Kampar dan Tiga Desa di Kabupaten Siak Provinsi Riau...... 64

ix Universitas Sumatera Utara

DAFTAR GAMBAR

No Hal

1. Jenis-jenis nanas di ...... 4

2. Bagian-bagian tanaman nanas ...... 9

3. Bagan pengambilan sampel nanas di Kabupaten Kampar dan Kabupaten Siak Provinsi Riau ...... 15

4. Karakter Morfologi Tanaman Nanas Genotipe AN 1 ...... 27

5. Karakter Morfologi Tanaman Nanas Genotipe AN 2 ...... 29

6. Karakter Morfologi Tanaman Nanas Genotipe AN 3 ...... 31

7. Karakter Morfologi Tanaman Nanas Genotipe AN 4 ...... 33

8. Karakter Morfologi Tanaman Nanas Genotipe AN 5 ...... 35

9. Karakter Morfologi Tanaman Nanas Genotipe AN 6 ...... 37

10. Karakter Morfologi Tanaman Nanas Genotipe AN 7 ...... 39

11. Karakter Morfologi Tanaman Nanas Genotipe AN 8 ...... 41

12. Karakter Morfologi Tanaman Nanas Genotipe AN 9 ...... 43

13. Karakter Morfologi Tanaman Nanas Genotipe AN 10 ...... 45

14. Karakter Morfologi Tanaman Nanas Genotipe AN 11 ...... 47

15. Karakter Morfologi Tanaman Nanas Genotipe AN 12 ...... 49

16. Karakter Morfologi Tanaman Nanas Genotipe AN 13 ...... 51

17. Karakter Morfologi Tanaman Nanas Genotipe AN 14 ...... 53

18. Karakter Morfologi Tanaman Nanas Genotipe AN 15 ...... 55

19. Karakter Morfologi Tanaman Nanas Genotipe AN 16 ...... 57

20. Karakter Morfologi Tanaman Nanas Genotipe AN 17 ...... 59

x Universitas Sumatera Utara

21. Karakter Morfologi Tanaman Nanas Genotipe AN 18 ...... 61

22. Dendogram pengelompokan tanaman Nanas di Kabupaten Kampar dan Siak Provinsi Riau...... 65

xi Universitas Sumatera Utara

DAFTAR LAMPIRAN No Hal

1. Peta Lokasi Penelitian Tanaman Nanas ...... 81

2. Analisis Data Kuesioner Tanaman Nanas ...... 82

3. Gambar 18 Aksesi Tanaman Nanas di Kabupaten Kampar dan Siak Provinsi Riau ...... 83

4. Gambar Daun 18 Aksesi Nanas di Kabupaten Kampar dan Siak Provinsi Riau ...... 85

5. Gambar Bunga Majemuk 18 Aksesi Nanas di Kabupaten Kampar dan Siak Provinsi Riau ...... 87

6. Gambar Bunga Tunggal 18 Aksesi Nanas di Kabupaten Kampar dan Siak Provinsi Riau ...... 89

7. Gambar Buah Nanas Muda 18 Aksesi Nanas di Kabupaten Kampar dan Siak Provinsi Riau ...... 91

8. Gambar Buah Nanas Tua 18 Aksesi Nanas di Kabupaten Kampar dan Siak Provinsi Riau ...... 93

9. Gambar Daging Buah Vertikal 18 Aksesi Nanas di Kabupaten Kampar dan Siak Provinsi Riau ...... 95

10. Gambar Daging Buah Horizontal 18 Aksesi Nanas di Kabupaten Kampar dan Siak Provinsi Riau ...... 97

11. Average Linkage (Between Groups) ...... 99

12. Cluster Member ...... 100

13. Hasil Analisis Hubungan Kekerabatan (ecludiance distance) Menggunakan IBM SPSS 22 ...... 101

14. Rekapitulasi Data Umum Kuesioner Petani Nanas ...... 102

xii Universitas Sumatera Utara 1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Tanaman nanas tumbuh baik di daerah tropis. Nanas adalah salah satu jenis tanaman yang banyak digemari orang karena rasanya enak, segar, dan sedikit asam.

Secara umum, nanas memiliki kandungan gizi dan vitamin, di antaranya kalori, protein, lemak, karbohidrat, kalsium, vitamin A, vitamin C, dan sedikit vitamin B, dan salah satu hasil pertanian yang nilai ekonomisnya cukup tinggi. Tanaman yang nilai ekonominya tinggi, biasanya memiliki nilai resiko kegagalan dalam pemeliharaan yang tinggi pula (Soedarya, 2009).

Nanas merupakan salah satu komoditi hortikultura yang berpotensial di

Indonesia. Produksinya mencapai 8,75% dari total produksi buah-buahan

Indonesia. Penyebaran tanaman nanas di Indonesia hampir merata diseluruh daerah, dikarenakan wilayah Indonesia memiliki keragaman agroklimat yang memungkinkan untuk melakukan pengembangan berbagai jenis tanaman, termasuk salah satunya komoditi nanas (Budianingsih et al., 2017).

Nanas merupakan komoditas hortikultura yang penting di dunia dan memiliki potensial yang tinggi. Nanas mendominasi perdagangan buah tropika dunia. Berdasarkan data statistik tahun 2000, perdagangan nanas mencapai 51 % dari total 2,1 juta ton seluruh perdagangan buah dan Indonesia menempati posisi yang ketiga dari negara-negara penghasil nanas olahan dan segar setelah negara

Thailand dan Filipina. Di Indonesia, nanas merupakan buah nomor tiga yang paling banyak diproduksi (Didin, 2009).

Selama lima tahun terakhir, yakni 2011-2015 luas panen nanas relatif stagnan dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 2,43% per tahun, namun hasilnya

Universitas Sumatera Utara 2

belum mampu menyamai luas panen tahun 1980-1996. Dari sisi kontribusinya, pada tahun 2011-2015 kontribusi luas panen nanas di Jawa sebesar 34,24% dari total luas panen nanas Indonesia, lebih kecil dibandingkan dengan kontribusi luas panen nanas di Luar Jawa. Kondisi ini berbanding terbalik, dimana pada periode sebelumnya Jawa berkontribusi lebih besar dibandingkan dengan Luar Jawa

(Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, 2016).

Potensi nanas Indonesia cukup baik tetapi masih belum diupayakan secara optimal karena tingkat persaingan yang tinggi dengan produk hortikultura lain, masih rendahnya kualitas dan kuantitas pasokan nanas lokal serta informasi harga dan pasar masih belum secara transparan sampai ke tingkat petani. Secara umum beberapa ciri yang melekat pada pengembangan nanas adalah pengembangan yang kurang terencana, petani mengusahakan suatu tanaman lebih pada informasi harga pada musim-musim sebelumnya, sementara keseimbangan jumlah pasokan dan permintaan belum dapat diantisipasi dengan baik (Lubis et al., 2014).

Nanas varietas Queen memiliki ciri-ciri daunnya pendek, pinggir daun berduri, bobot buah sekitar 0,5-1,1 kg, mata menonjol, warna kulit buah kuning, warna daging buah kuning tua, hati kecil, rasanya manis, kandungan asam dan serat rendah. Varietas yang termasuk jenis Queen misalnya Natal, alexandria, nanas

Bogor 12 atau Palembang. Warna kulit dan daging buah ketika matang yaitu kuning keemasan namun warna daging buah lebih gelap. Panjang tangkai buah 12 cm, ukuran mata kecil, lebih dari cayenne, renyah dan memiliki aroma yang baik

(Indriyani dan Sri, 2008).

Nanas varietas Cayenne mempunyai pinggir daun yang tidak berduri, bobot buahnya berkisar antara 2.3 – 2.5 kg, bentuk buah silinder, mata buah datar, warna

Universitas Sumatera Utara 3

kulit buah orange, warna daging buah kuning pucat sampai kuning hati (core) sedang, rasa manis, kandungan serat sedikit, juicy. Kultivar yang termasuk Cayenne yaitu Smoth Cayenne, Cayenne Lisse, Smooth Guatemalan Typhone, St Michael dan Esmeralda. Nenas jenis Cayenne ini paling banyak ditanam di Filipina,

Thailand, Hawaii, Kenya, Meksiko dan Taiwan (Meinarti, 2011).

Nanas varietas Spanyol (Spanish) dengan ciri -cirinya mempunyai daun panjang, bobot buah 0,9-1,8 kg, bentuk buah membulat, mata menonjol, warna kulit buah respondene atau merah, warna daging buah kuning pucat sampai putih, hati besar, berserat, asam. Varietas yang termasuk Spanish yaitu red Spanish, Singapore

Spanish, nanas merah dan nanas buaya (Sari, 2002).

Nanas varietas Abacaxi banyak ditanam di Brazilia untuk keperluan lokal.

Tanamannya berdiri tegak. Panjang daun berkisar antara 60 – 65 cm pada bagian daun berduri. Tangkai buah kaku dengan panjang sekitar 40 cm. Buah berbentuk seperti piramida, berat kurang lebih 1.5 kg. Kultivar yang termasuk jenis ini yaitu

Abacaxi, Abaka, Sugar Loaf, Venezolara, Amarella, dan Papelon (Meinarti, 2011).

(a) (b) (c) (d)

Gambar 1. Jenis-jenis nanas (a) cayenne, (b) queen, (c) abacaxi, (d) spanish

Pengembangan nanas di Indonesia belum mendapat perhatian yang serius sebagaimana tercermin dalam luas panen dan produktivitas yang fluktuatif. Hal ini

Universitas Sumatera Utara 4

disebabkan oleh berbagai hal, diantaranya belum berkembangnya varietas unggul dan belum optimalnya teknik budidaya. Pada tahun 2006, daerah dengan produksi nanas terbesar terdapat di provinsi Jawa Barat (615.375 ton), Lampung

(303.766 ton), dan Sumatera Selatan (280.577 ton) (Indriyani dan Sri, 2008).

Kabupaten Kampar merupakan salah satu sentra penanaman nanas di

Provinsi Riau dengan jumlah produksi 13.460,41 ton. Sentra pengembangan tanaman nanas di Kabupaten Kampar terletak di Kecamatan Tambang.

Kecamatan Tambang memiliki potensi lahan yang sangat cocok untuk pengembangan komoditi nanas. Produksi nanas tahun 2013 di Kecamatan

Tambang berjumlah 12.750 ton, yang dihasilkan dari 13.250.000 pohon nanas (Badan Pusat Statistik Kampar, 2014).

Komoditas nanas yang dikembangkan di Kabupaten Kampar adalah varietas

Queen, Smok Cayenne, dan Spanish dengan ciri-ciri daun berduri, bentuk buah kerucut dengan berat buah antara 0,5-1,1 kg, warna kulit buah kuning dan memiliki mata yang dalam, sedangkan warna buah kuning tua dengan inti buah kecil. Kabupaten Kampar merupakan wilayah dengan sebagian besar topografi merupakan dataran 10-20 m diatas permukaan laut dengan jenis tanah podsolik, organosol/gambut, alluvial dan sebagainya.

Khusus pada wilayah sentra pengembangan nanas didominasi oleh jenis tanah gambut (Dinas Pertanian Kabupaten Kampar, 2013).

Kabupaten Siak memiliki luas total penanaman nanas seluas

2.063 Ha. Salah satu daerah penghasil nanas di Kabupaten Siak dengan produksi tertinggi yaitu Kecamatan sungai Apit. Kecamatan Sungai

Apit memiliki areal penanaman nanas seluas 751 ha dengan produksi

Universitas Sumatera Utara 5

per tahun 14.699,08 ton dengan luas lahan berproduksi 522 ha

(Dinas Pertanian Kabupaten Siak, 2017).

Kabupaten Siak mengalami peningkatan produksi pada tanaman buah- buahan pada tahun 2017. Peningkatan ini disebabkan karena adanya Pengembangan

Nenas secara swadaya masyarakat di Kecamatan Sungai Apit. Luas Panen Nenas pada Tahun 2016 seluas 400,44 ha, pada tahun 2017 menjadi seluas 522 ha.

Peningkatan produksi nenas didorong oleh meningkatnya permintaan pasar baik itu dalam daerah Kabupaten Siak, dalam Provinsi Riau bahkan dikirim ke Pulau Jawa dengan produksi lancar setiap harinya (Dinas Pertanian Kabupaten Siak, 2017).

Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik untuk melakukan identifikasi keragaman genetik pada karakter–karakter morfologis tanaman nanas varietas lokal daerah kabupaten Kampar dan kabupaten Siak sebagai sumber plasma nutfah dalam mendukung program pemuliaan tanaman untuk meningkatkan produksi nanas baik dari segi kualitas maupun kuantitas di Provinsi Riau.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakter morfologis dan hubungan kekerabatan varietas lokal tanaman nanas serta untuk mengeksplorasi tanaman nanas di Kabupaten Kampar dan Kabupaten Siak, Provinsi Riau.

Kegunaan Penulisan

Sebagai salah satu syarat untuk untuk memperoleh gelar sarjana di Program

Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan dan sebagai bahan informasi bagi pihak yang membutuhkan.

Universitas Sumatera Utara 6

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman

Menurut Steenis (2008) klasifikasi tanaman nanas adalah sebagai berikut : kingdom : Plantae, divisio : Spermatophyte, sub division : Angiospermae, classis : monocotyledon, ordo : Bromealisis, family : Bromealiaceae, genus : Ananas, spesies : Ananas comosus (L.) Merr.

Nanas memiliki akar serabut dengan sebaran ke arah vertikal dan horizontal.

Perakaran dangkal dan terbatas walaupun ditanam pada media yang paling baik.

Kedalaman akar nanas tidak akan lebih dari 50 cm. Berdasarkan pertumbuhannya, akar nanas dibedakan menjadi akar primer dan sekunder. Akar primer hanya dapat ditemukan pada kecambah biji, dan setelah itu digantikan oleh akar adventif yang muncul dari pangkal batang dan berjumlah banyak. Pada pertumbuhan selanjutnya, akar-akar tersebut akan bercabang membentuk akar sekunder untuk memperluas bidang penyerapan dan membentuk sistem perakaran yang kuat (Irfandi, 2005).

Batang tanaman nanas dapat dilihat apabila daun-daun dihilangkan. Hal ini disebabkan batang nanas sangat pendek yaitu 20-25 cm dengan diameter bawah 2 sampai 3,5 cm, sedangkan diameter bagian tengah 5,5 sampai 6,5 cm dan mengecil pada bagian puncak. 2.0-3.5 cm. Batang tanaman nanas beruas-ruas dengan panjang masing-masing ruas bervariasi antara 1 sampai 10 cm. Batang berfungsi sebagai tempat melekat akar, daun, bunga, tunas, dan buah, sehingga secara visual batang tersebut tidak nampak karena di sekelilingnya tertutup oleh daun. Tangkai bunga atau buah merupakan perpanjangan batang (Oktaviani, 2009).

Daun berbentuk memanjang dan sempit, panjang daun dapat mencapai 130-

150 cm, dengan daun tua lebih pendek dari daun muda yang ada diatasnya.

Pertumbuhan daun nanas biasanya satu dalam seminggu. Pada mulanya

Universitas Sumatera Utara 7

pertumbuhannya lambat, kemudian cepat. Pada fase vegetatif pertumbuhan panjang daun terus meningkat sampai panjang maksimum sejalan dengan bertambahnya umur tanaman. Tanaman nanas yang mempunyai pertumbuhan dan perkembangan normal akan mempunyai daun sempurna lebih dari 35 helai pada sekitar umur 12 bulan setelah tanam (Irfandi, 2005).

Berdasarkan bentuk dan umur, daun nanas dibedakan menjadi daun C yaitu daun yang paling tua, daun D biasanya paling panjang dan daun E yaitu daun yang masih muda. Panjang daun dapat mencapai 1.6 m dan lebar 7 cm. Jumlah daun tiap batang tanaman sangat bervariasi antara 40 - 80 helai yang tata letaknya seperti spiral, yaitu mengelilingi batang mulai dari bawah sampai ke atas arah kanan dan kiri. Daun nanas berbentuk pedang, agak kaku, berserat, beralur dan tidak mempunyai tulang daun utama. Daunnya ada yang tumbuh duri tajam dan ada yang tidak berduri. Ada juga yang durinya hanya terdapat di ujung daun

(Surtiningsih, 2008).

Bunga tanaman nanas bersifat majemuk terdiri dari 50-200 kuntum bunga tunggal atau lebih. Letak bunga duduk tegak lurus pada tangkai buah kemudian berkembang menjadi buah mejemuk. Bunga nanas bersifat hermaprodit, mempunyai tiga kelopak, tiga mahkota, enam benang sari dan sebuah putik dengan kepala putik bercabang tiga. Penyerbukan tanaman nanas bersifat self incompatible atau cross pollinated dengan perantara burung dan lebah. Bunga akan membuka setiap hari dan jumlahnya sekitar antara 5–10 kuntum, pertumbuhan bunga dimulai dari bagian dasar menuju bagian atas dan memakan waktu antara 10 – 20 hari.

Waktu dari tanam sampai berbentuk bunga sekitar 6–16 bulan (Atikaduri, 2003).

Buah nanas merupakan buah majemuk yang terbentuk dari gabungan

Universitas Sumatera Utara 8

100 sampai 200 bunga, berbentuk silinder, dengan panjang buah sekitar 20.5 cm dengan diameter 14.5 cm dan beratnya sekitar 2.2 kg. Kulit buah keras dan kasar, saat menjelang panen, warna hijau buah mulai memudar. Diameter dan berat buah nanas semakin bertambah sejalan dengan pertambahan umurnya, sebaliknya untuk tekstur buah nanas, semakin tua umur buah maka teksturnya akan semakin lunak

(Riana, 2012).

Gambar 2. Bagian-bagian tanaman nanas

Nanas merupakan tanaman buah semak yang memiliki nama ilmiah

Ananas comosus dan memiliki nama daerah danas (Sunda) dan neneh (Sumatera).

Dalam bahasa Inggris disebut Pineapple. Nanas berasal dari Brasilia (Amerika

Selatan) yang telah didomestikasi disana sebelum masuk Colombus. Di Indonesia awalnya hanya merupakan tanaman pekarangan, dan meluas menjadi tanaman kebun, lahan kering (tegalan) (Soedarya, 2009).

Varietas-varietas nanas yang dibudidayakan ada 4 jenis golongan nanas, yaitu Cayene ( daun halus, tidak berduri, buah besar ), Queen ( daun pendek berduri tajam, buah lonjong mirip kerucut ), Spanyol Spanish ( daun panjang kecil, berduri

Universitas Sumatera Utara 9

halus sampai kasar, buah bulat dengan mata datar ) dan Abacaxi ( daun panjang berduri kasar, buah silindris atau seperti piramida ). Varietas/ cultivar nanas banyak ditanam di Indonesia yaitu golongan Cayene dan Queen

(Kementerian Pertanian, 2013).

Syarat Tumbuh

Iklim

Tanaman nanas dapat tumbuh dan beradaptasi baik di daerah tropis yang terletak antara 25o Lintang Utara sampai 25o Lintang Selatan dengan ketinggian tempat 100 – 800 m dari permukaan laut dan temperatur antara 21oC – 27oC.

Tanaman akan berhenti tumbuh bila temperatur terletak antara 10oC – 16oC. Bila temperatur di atas 27oC, maka tanaman akan mengalami luka-luka karena transpirasi dan respirasi yang berlebihan (Indriyani dan Sri, 2008).

Jenis Cayenne tumbuh dari ketinggian 100 hingga 1.100 m diatas permukaan laut. Pada tempat yamg lebih tinggi, buahnya lebih kecil ukurannya dengan kandungan asam yang lebih tinggi. Tanaman ini tahan kekeringan, mungkin karena mempunyai sel penyimpan air yang efektif (sukulenta). Dapat tumbuh pada daerah dengan curah hujan 500-2.000 mm/tahun, namun produksi optimal terjadi di daerah dengan curah hujan 1.000-1.500 mm/tahun (Ashari, 1995).

Sinar matahari merupakan faktor iklim yang menentunkan pertumbuhan dan kualitas buah nanas. Apabila persentase sinar matahari sangat rendah, maka pertumbuhan akan terhambat, buah kecil, kadar asam tinggi, dan kadar gula buah rendah dan begitu pula sebaliknya (Hadiati dan Ni, 2008).

Tanah

Tanaman nanas lebih senang terhadap tanah subur, daerah beriklim basah

Universitas Sumatera Utara 10

dengan curah hujan 1.000-2.500 mm per tahun. Tanaman nanas tahan terhadap tanah asam yang mempunyai pH 3-5, tetapi paling baik adalah pH tanah antara 5-

6,5. Oleh karena itu, tanaman nanas bagus pula dikembangkan di lahan gambut.

Tanaman nanas dapat tumbuh di lahan terbuka, tetapi dapat pula tumbuh subur di tempat yang ternaungi pohon besar. Namun, di tempat terbuka yang mendapat sinar matahari terik, buahnya sering hangus. Tanaman masih mampu berbuah di daerah beriklim kering (4-6 bulan kering), asalkan kedalaman air tanah antara 50-150cm.

Hal ini disebabkan akarnya yang dangkal, tetapi tanaman mampu menyimpan air

(Sunarjono, 2006).

Jenis tanah yang paling ideal untuk pertumbuhan nanas adalah tanah yang mengandung pasir, subur, gembur , dan banyak mengandung bahan organic, memiliki nilai pH 5,5, tidak mudah becek atau tergenang air, memiliki aerasi dan drainase tanah baik serta memiliki kandungan kapur rendah (Putri et al., 2017).

Tanaman nanas merupakan tanaman yang adaptif pada lahan rawa gambut yang telah terdrainase meskipun produktifitasnya tidak sebaik apabila ditanam di lahan kering/mineral. Nanas merupakan salah satu jenis tanaman yang adaptif dengan lahan rawa gambut yang toleran dengan tingkat keasaman tinggi

(pH 3 – 4) (Noor et al., 2015).

Salah satu pendeteksi keragaman genetik adalah pencirian varietas. Pada umumnya pencirian kultivar berdasarkan atas asal daerah, warna kulit buah, warna daging buah, aroma dan rasa. Penggunaan karakter morfologis merupakan metode yang mudah dan cepat, namun kendala yang timbul adalah adanya faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi hasil karakterisasi secara visual. Varietas baru dapat muncul karena faktor lingkungan dan variasi genetis, misalnya akibat

Universitas Sumatera Utara 11

penyerbukan silang. Perbedaan dan persamaan kemunculan morfologis luar spesies suatu tanaman dapat digunakan untuk mengetahui jauh dekatnya hubungan kekerabatan (Suskendriyati et al., 2000).

Menurut Herwati et al. (2011), karakterisasi adalah penyusunan deskripsi varietas yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang sebagai pemulia yang menangani komoditas tertentu dan telah memiliki pengetahuan, kemampuan dan keterampilan menjelaskan tentang asal-usulatau silsilah, metode pemuliaan, ciri-ciri morfologi dan sifat-sifat penting lainnyadari plasma nutfah yang dikoleksi.

Karakter yang memiliki keragaman genetik luas akan memiliki keragaman fenotipe luas. Karakter yang memiliki keragaman genetik yang sempit belum tentu memiliki keragaman fenotipe yang sempit. Fenomena ini menunjukkan fenotipe merupakan hasil interaksi antara faktor genetik dan lingkungan

(Syukur et al., 2010).

Metode pendekatan kualitatif dan kuantitatif yang digunakan adalah dengan melakukan pengamatan langsung berbagai informasi di lapangan mengenai berbagai jenis tanaman budidaya, khususnya tanaman buah-buahan yang memiliki keunggulan spesifik yang diusahakan oleh masyarakat lokal dan prospek pengembangan selanjutnya. Keungulan spesifik yang dimaksud adalah keunggulan dalam menampilkan karakter yang menjadi identitas keanekaragaman ditingkat genetik, seperti misalnya tahan hama dan penyakit, produksi tinggi, rasanya enak, dan memiliki peranan penting di bidang sosial dan ekonomi masyarakat lokal

(Purwanto, 2000).

Universitas Sumatera Utara 12

BAHAN DAN METODE

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Kampar dan Kabupaten Siak.

Dilaksanakan pada bulan Februari 2020 sampai dengan Mei 2020.

Kondisi Umum Lokasi Penelitian

Secara astronomis Kabupaten Kampar dengan luas lebih kurang

27.908,32 km² merupakan daerah yang terletak antara 1°00’40” Lintang Utara sampai 0°27’00” Lintang Selatan dan 100°28’30” – 101°14’30” Bujur Timur dan terdapat pada ketinggian 30 – 40 m diatas permukaan laut (dpl). Kabupaten ini terdiri dari 21 Kecamatan. Area Kabupaten Kampar di sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Rokan Hulu dan Kabupaten , di sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Kuantan Singingi, sebelah barat berbatasan dengan

Kabupaten Lima Puluh Kota Provinsi Sumatera Barat, dan di sebelah timur berbatasan dengan Kota Pekanbaru, Kabupaten Siak dan Kabupaten Pelalawan.

Secara astronomis Kabupaten Siak dengan luas lebih kurang 8.556,09 km2 merupakan daerah yang terletak 10 16’ 30” — 00 20’ 49” Lintang Utara dan 100

54’ 21” 102° 10’ 59” Bujur Timur dan terdapat pada ketinggian 30 – 40 m diatas permukaan laut (dpl). Kabupaten ini terdiri dari 14 Kecamatan. Kabupaten Siak di sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Bengkalis, di sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Pelalawan, sebelah barat berbatasan dengan

Kabupaten Kampar dan Kota Pekanbaru, dan di sebelah timur berbatasan dengan

Kabupaten Kepulauan Meranti.

Universitas Sumatera Utara 13

Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah 18 aksesi tanaman nanas milik petani yang ada pada kecamatan Tambang dan kecamatan Tapung di

Kabupaten Kampar dan Kecamatan Sungai Apit Kabupaten Siak, label untuk menandai sampel, kuesioner, lampiran deskripsi, buku dan alat tulis.

Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah kamera untuk mendokumentasikan hasil penelitian, GPS (Global Positioning System) untuk menentukan koordinat pengambilan sampel, Bagan Warna Daun (BWD), meteran, jangka sorong, moisture meter, dan timbangan untuk mengukur karakter kuantitatif tanaman, parang, dan spanduk.

Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey yaitu mengidentifikasi karakteristik tanaman nanas yang ada di kecamatan Tambang dan kecamatan Tapung Kabupaten Kampar dan kecamatan Sungai Apit Kabupaten

Siak. Pada penelitian ini akan diperoleh data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh secara langsung melalui responden observasi dan hasil kuesioner. Data sekunder diperoleh dari berbagai sumber seperti studi pustaka dan instansi terkait yaitu berupa uraian, data angka, atau peta mengenai keadaan wilayah penelitian untuk mendukung data primer.

Pengambilan wilayah sampel dilakukan dengan metode (purposive sampling) atau secara sengaja sesuai dengan data sekunder yang diperoleh melalui berbagai sumber pustaka dan instansi terkait, sementara pengambilan sampel di lapangan dilakukan secara tidak sengaja (accidental sampling) dan disesuaikan dengan keadaan di lapangan.

Universitas Sumatera Utara 14

Pengambilan sampel diambil pada kecamatan Tambang Kabupaten Kampar dan kecamatan Sungai Apit Kabupaten Siak, lalu dipilih 3 desa pada masing- masing kecamatan tersebut, dimana pada setiap desa akan diambil 3 sampel nanas secara acak (accidental sampling). Pengamatan data dilakukan melalui karakter morfologi tanaman nanas baik secara kualitatif dan kuantitatif berdasarkan deskriptor nanas UPOV (International Union For the Protection of New Varieties

Of Plants).

Penentuan lokasi pengambilan sampel ditentukan berdasarkan survey pendahuluan yang telah dilakukan di kabupaten, kecamatan, dan desa yang akan dikunjungi serta berdasarkan informasi dari Badan Pusat Statistik Kabupaten dan masyarakat setempat.

Provinsi Riau

Kabupaten Kampar Kabupaten Siak

Kec. Tambang Kec. Tapung Kec. Sungai Apit

Desa Desa Desa Desa Desa Desa Rimbo Kualu Pagaru- Tanjung Penyeng Teluk Panjang nenas yung Kuras at Batil

3 3 3 3 3 3

Gambar 3. Bagan pengambilan sampel nanas di Kabupaten Kampar dan Kabupaten Siak Provinsi Riau.

Hasil pengukuran sifat kuantitatif dalam penelitian ini dibagi dalam lima kategori yang disesuaikan dengan distribusi data nanas.

Universitas Sumatera Utara 15

Analisis data fenotip pada karakter kuantitatif dilakukan untuk melihat

keragaman yang ada pada populasi. Analisis perbandingan ragam juga dilakukan

dengan melihat perbandingan fenotip dengan standar deviasi ragam fenotip

Nilai ragam fenotip dihitung menurut Steel dan Torie (1995) sebagai berikut

σ²ρ = ragam fenotip

xi = nilai sampel ke-i x = nilai rata-rata populasi N = jumlah populasi yg diuji Selanjutnya standar deviasi ragam fenotip dihitung berdasarkan rumus :

Sdσ²ρ = standar deviasi ragam fenotip Kriteria penilaian terhadap luas dan sempitnya ragam dihitung berdasarkan

Anderson dan Bancroft (1952) sebagai berikut :

- Apabila σ²ρ>Sdσ²ρ berarti bahwa ragam luas (beragam)

- Apabila σ²ρ

Data karakter kualitatif dan kuantitatif ditabulasikan kemudian dilakukan

analisis hubungan kekerabatan menggunakan program IBM SPSS (Statistical

Program for Social Science) versi 22 dengan analisis gerombol (cluster) untuk

mengetahui tingkat kekerabatan antar genotype dari masing – masing tanaman yang

diidentifikasi. Analisis gerombol (cluster) digunakan untuk memvisualisasikan data

yang multivarians (dari parameter yang diukur). Analisis cluster menghasilkan

Universitas Sumatera Utara 16

dendogram yang digunakan untuk menilai pola keragaman dari data survei

(Sutanto, 2009).

Tahap–tahap pengolahan data dan hasil penelitian dilakukan sebagai berikut :

1. Dilakukan pengkodean terhadap tiap – tiap karakter dalam bentuk angka berdasarkan ketentuan yang ada.

2. Dilakukan analisis cluster dengan metode Agglomerative Hierarchical

Clustering menggunakan rumus

dimana: di, j = jarak antara objek i dengan objek j

xik = nilai objek i pada peubah ke k

xjk = nilai objek j pada peubah ke k

p = jumlah variable cluster

(Mongi, 2015)

3. Menginterpretasikan cluster yag terbentuk dalam dendogram.

Universitas Sumatera Utara 17

PELAKSANAAN PENELITIAN

Penentuan Lokasi Penelitian Adapun lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive sampling) di tiga desa yang terletak di kecamatan Tambang dan kecamatan Tapung kabupaten

Kampar dan tiga desa yang terletak di kecamatan Sungai Apit kabupaten Siak.

Penentuan lokasi penelitian ditetapkan berdasarkan pencarian data dari Badan Pusat

Statistik untuk memperoleh gambaran lokasi yang akan dilakukan survei serta informasi yang diperoleh dari masyarakat setempat.

Metode Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode accidental sampling yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan ketidaksengajaan peneliti dalam pengambilan sampel yaitu pada tanaman yang secara kebetulan dijumpai oleh peneliti yang dapat digunakan sebagai sampel. Pengamatan dilaksanakan dengan mengunjungi kebun nanas milik petani di dua desa pada Kecamatan

Tambang dan satu desa pada Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar dan di tiga desa pada Kecamatan Sungai Apit Kabupaten Siak dan jumlah sampel yang diambil untuk setiap desa sebanyak 3 sampel sehingga total seluruh sampel sebanyak 18 sampel.

Pengambilan sampel dilakukan pada kebun nanas milik petani dengan kriteria tanaman yang akan dijadikan tanaman sampel yaitu berumur 1-3 tahun, sudah pernah berbuah sebelumnya, serta tanaman tersebut sedang berbuah dengan kondisi buah matang seminggu sebelum panen. Tanaman nanas memiliki kriteria panen yaitu mahkota buah terbuka, tangkai buah mengkerut, mata buah lebih mendatar, besar dan bentuknya bulat, warna bagian dasar buah kuning, serta timbul aroma nanas yang harum dan khas.

Universitas Sumatera Utara 18

Wawancara langsung

Wawancara langsung dilakukan setelah ditentukan lokasi penelitian.

Wawancara langsung kepada petani dilakukan untuk mengetahui luas lahan masing-masing kebun petani, jumlah populasi tanaman, asal tanaman, cara perbanyakan serta jumlah produksi.

Pengamatan parameter

Pengamatan parameter dilakukan berdasarkan buku panduan deskriptor nanas (Ananas comosus (L.) Merr) UPOV (International Union for the Protection of New Varieties of Plants) dengan cara mengamati karakter-karakter morfologis nanas.

A. Bentuk tajuk

Bentuk pertumbuhan tajuk diamati secara visual berdasarkan

katakteristik yang telah ditentukan.

B. Morfologi Daun

1. Jumlah daun

Dihitung jumlah seluruh daun kecuali daun yang telah layu.

2. Panjang daun

Panjang daun diukur mulai dari pangkal daun hingga ujung daun pada

daun terpanjang.

3. Lebar daun

Lebar daun diukur pada bagian tengah daun dari daun terpanjang

dengan menggunakan jangka sorong.

4. Warna daun bagian atas (hijau)

Diamati warna daun berdasarkan karakter yang telah ditentukan.

Universitas Sumatera Utara 19

5. Rambut dibawah daun

Diamati rambut daun pada bagian bawah daun secara visual

berdasarkan karakter yang telah ditentukan.

6. Duri daun

Diamati duri daun tanaman tersebut secara visual berdasarkan

karakter yang telah ditentukan.

7. Kerapatan duri

Diamati kerapatan duri pada daun secara visual berdasarkan karakter

yang telah ditentukan.

8. Posisi duri pada bagian pinggir

Diamati letak atau posisi duri yang terdapat pada bagian pinggir daun

secara visual.

9. Warna duri

Diamati warna duri pada bagian pinggir daun secara visual

berdsarkan karakter yang telah ditentukan.

10. Ukuran duri

Diamati ukuran duri secara visual berdasarkan karakter yang telah

ditentukan.

C. Bunga

1. Panjang tangkai bunga

Diukur panjang tangkai bunga dengan menggunakan meteran.

2. Diameter tangkai bunga

Diukur diameter tangkai bunga dengan menggunakan jangka sorong.

Universitas Sumatera Utara 20

3. Warna pada ujung petal

Diamati warna keunguan pada bagian petal bunga secara visual

berdasarkan karakter yang telah ditentukan.

4. Panjang kelopak bunga

Diukur panjang kelopak bunga dengan menggunakan jangka sorong.

5. Panjang petal

Diukur panjang petal dengan menggunakan jangka sorong.

D. Mahkota Bunga

1. Jumlah mahkota

Dihitung jumlah mahkota bunga berdasarkan karakter yang telah

ditentukan.

2. Bentuk mahkota

Diamati bentuk mahkota bunga secara visual berdasarkan karakter

yang telah ditentukan.

3. Ukuran mahkota

Diukur besar mahkota Bunga dengan menggunakan timbangan.

E. Warna Kematangan Buah

1. Warna buah yang belum dewasa

Diamati warna dominan buah yang belum dewasa secara visual

berdasarkan karakter yang telah ditentukan.

2. Warna dominan buah

Diamati warna dominan buah yang telah dewasa secara visual

berdasarkan karakter yang telah ditentukan.

Universitas Sumatera Utara 21

F. Ketinggian Buah dari Permukaan

Diukur ketinggian buah dari permukaan dengan menggunakan meteran.

G. Tanaman

1. Jumlah tunas anakan

Dihitung jumlah tunas yang tumbuh pada bagian batang bawah

tanaman.

2. Jumlah tunas batang

Dihitung jumlah tunas yang tumbuh pada bagian batang tanaman.

3. Jumlah tunas buah

Dihitung jumlah tunas yang terdapat pada pangkal atau dasar buah.

4. Ukuran tunas buah

Diamati ukran tunas buah secara visual berdasarkan karakter yang

telah ditentukan.

H. Morfologi Buah

1. Bentuk buah

Diamati bentuk buah secara visual berdasarkan karakter yang telah

ditentukan.

2. Panjang buah

Diukur panjang buah menggunakan jangka sorong.

3. Diameter buah

Diukur diameter buah menggunakan jangka sorong.

4. Ukuran buah

Diamati ukuran secara visual berdasarkan karakter yang ditentukan.

Universitas Sumatera Utara 22

5. Ukuran mata buah

Diamati ukuran mata buah berdasarkan karakter yang ditentukan.

6. Warna mata buah

Diamati warna mata buah secara visual berdasarkan karakter yang

ditentukan.

7. Diameter buah bagian tengah

Diukur diameter buah pada bagian tengah menggunakan jangka

sorong.

I. Daging Buah

1. Warna daging buah

Diamati warna daging buah secara visual berdasarkan karakter yang

telah ditentukan.

2. Kerataan warna daging buah

Diamati warna daging buah secara visual berdasarkan karakter yang

telah ditentukan.

3. Kerapatan daging buah

Diamati secara visual berdasarkan karakter yang telah ditentukan.

4. Kepadatan serat buah

Diamati kepadatan serat buah secara visual berdasarkan karakter.

5. Aroma daging buah

Dirasakan aroma daging buah berdasarkan karakter yang ditentukan.

6. Kadar air daging buah

Diamati kadar air pada daging buah berdasarkan karakter yang

telah ditentukan.

Universitas Sumatera Utara 23

7. Kemanisan daging buah

Dirasakan keasaman daging buah berdasarkan karakter yang telah

ditentukan.

Universitas Sumatera Utara 24

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di dua Kabupaten yang ada di Provinsi Riau yaitu

Kabupaten Kampar dan Kabupaten Siak. Lokasi penelitian ini ditetapkan berdasarkan data sentra produksi nanas yang ada di Provinsi Riau. Pada tiap

Kabupaten dipilih beberapa desa dari kecamatan yang telah ditetapkan sebagai sentra produksi nanas yang data tersebut diperoleh dari instansi terkait dan masyarakat setempat. Pada setiap kabupaten diambil 9 sampel tanaman nanas sehingga diperoleh 18 sampel tanaman.

Tabel 1. Lokasi Penelitian Identifikasi Tanaman Nanas Kabupaten Kampar

Kode Kecamatan Desa Cara Perbanyakan Titik Koordinat Genotipe

N 0o27'48.6" AN1 Anakan buah E 101o18'26.6"

Rimbo N 0o27'54.6" Panjang AN2 Anakan E 101o18'34.2" N 0o27'55.1" AN3 Anakan buah E 101o18'33.4" Tambang N 0o24'56.6" AN4 Anakan buah E 101o15'57.0"

N 0o25'25.0" Kualuh AN5 Anakan buah nenas E 101o16'05.8" N 0o24'52.4" AN6 Anakan buah E 101o16'04.7"

Universitas Sumatera Utara 25

N 0o28'11.5" AN7 Anakan buah E 101o16'05.2"

N 0o28'11.9" Tapung Pagaruyung AN8 Mahkota buah E 101o16'06.2"

o Anakan buah dan N 0 27'36.5" AN9 mahkota buah E 101o12'29.5"

Tabel 2. Lokasi Penelitian Identifikasi Tanaman Nanas Kabupaten Siak

Kode Kecamatan Desa Cara Perbanyakan Titik Koordinat Genotipe N 1o10'27.3" AN10 Anakan buah E 102o10'20.3"

o Tanjung N 1 10'53.7" AN11 Anakan Kuras E 102o10'24.2"

N 1o10'59.7" AN12 Mahkota buah E 102o10'23.7"

N 1o08'27.4" AN13 Anakan buah E 102o10'18.4"

o Sungai Anakan buah dan N 1 08'28.0" Teluk Batil AN14 Apit mahkota buah E 102o10'18.3"

o Anakan dan N 1 08'30.2" AN15 anakan buah E 102o10'17.7"

N 0o40'51.3" AN16 Anakan buah E 102o26'10.7"

N 0o38'44.9" Penyengat AN17 Anakan buah N 102o30'29.6"

N 0o46'14.0" AN18 Mahkota buah E 102o25'36.7"

Universitas Sumatera Utara 26

Tabel 3. Karakterisasi morfologi tanaman Nanas Genotipe (AN1) di Desa Rimbo Panjang Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar Provinsi Riau

No Parameter Karakter 1 Bentuk tajuk Upright 2 Jumlah daun (helai) 46 3 Panjang daun (cm) 89.7 4 Lebar daun (mm) 55.05 5 Warna daun bagian atas (hijau) Terang 6 Rambut dibawah daun Ada 7 Duri daun Ada 8 Kerapatan duri Sedang 9 Posisi duri Seluruh daun 10 Warna duri Merah 11 Ukuran duri Kecil 12 Panjang tangkai bunga (cm) 17.6 13 Diameter tangkai bunga (mm) 28.81 14 Warna pada ujung petal Ungu merah 15 Panjang kelopak bunga (mm) 88.78 16 Panjang petal (mm) 12.18 17 Jumlah mahkota 1 18 Bentuk mahkota Upright 19 Ukuran mahkota Kecil 20 Warna buah yang belum dewasa Ungu kecoklatan 21 Warna dominan buah Orange tua atau merah 22 Ketinggian buah dari permukaan (cm) 34.7 23 Jumlah tunas anakan 1 24 Jumlah tunas batang - 25 Jumlah tunas buah 6 26 Ukuran tunas buah Besar 27 Bentuk buah Oblong 28 Panjang buah Pendek 39 Diameter buah Sedang 30 Ukuran buah Kecil 31 Ukuran mata buah Sedang 32 Warna daging buah Orange kekuningan 33 Warna mata buah Rata 34 Diameter buah bagian tengah Sedang 35 Kerataan warna daging buah Rata 36 Kerapatan daging buah Sedang 37 Kepadatan serat buah Sedang 38 Aroma daging buah Lemah 39 Kadar air daging buah Rendah 40 Kemanisan daging buah Rendah

Universitas Sumatera Utara 27

Tanaman Nanas Daun

Bunga Majemuk Bunga Tunggal

Buah Muda Buah Masak/Tua

Daging Buah Vertikal Daging Buah Horizontal

Gambar 4. Karakter morfologi tanaman Nanas Genotipe (AN1) di Desa Rimbo Panjang Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar

Universitas Sumatera Utara 28

Tabel 4. Karakterisasi morfologi tanaman Nanas Genotipe (AN2) di Desa Rimbo Panjang Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar Provinsi Riau

No Parameter Karakter 1 Bentuk tajuk Spreading 2 Jumlah daun (helai) 41 3 Panjang daun (cm) 86.2 4 Lebar daun (mm) 30.81 5 Warna daun bagian atas (hijau) Sedang 6 Rambut dibawah daun Ada 7 Duri daun Ada 8 Kerapatan duri Sedang 9 Posisi duri Seluruh daun 10 Warna duri Ungu 11 Ukuran duri Besar 12 Panjang tangkai bunga (cm) 43.8 13 Diameter tangkai bunga (mm) 17.95 14 Warna pada ujung petal Biru Ungu 15 Panjang kelopak bunga (mm) 61.68 16 Panjang petal (mm) 14.67 17 Jumlah mahkota 1 18 Bentuk mahkota Spreading 19 Ukuran mahkota Kecil 20 Warna buah yang belum dewasa Hijau tua 21 Warna dominan buah Kuning terang 22 Ketinggian buah dari permukaan (cm) 57.3 23 Jumlah tunas anakan 1 24 Jumlah tunas batang 2 25 Jumlah tunas buah 2 26 Ukuran tunas buah Kecil 27 Bentuk buah Medium ovate 28 Panjang buah Sedang 29 Diameter buah Sedang 30 Ukuran buah Kecil 31 Ukuran mata buah Sedang 32 Warna daging buah Kuning terang 33 Warna mata buah Rata 34 Diameter buah bagian tengah Besar 35 Kerataan warna daging buah Rata 36 Kerapatan daging buah Sedang 37 Kepadatan serat buah Sedang 38 Aroma daging buah Sedang 39 Kadar air daging buah Rendah 40 Kemanisan daging buah Sedang

Universitas Sumatera Utara 29

Tanaman Nanas Daun

Bunga Majemuk Bunga Tunggal

Buah Muda Buah Masak/Tua

Daging Buah Vertikal Daging Buah Horizontal

Gambar 5. Karakter morfologi tanaman Nanas Genotipe (AN2) di Desa Rimbo Panjang Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar

Universitas Sumatera Utara 30

Tabel 5. Karakterisasi morfologi tanaman Nanas Genotipe (AN3) di Desa Rimbo Panjang Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar Provinsi Riau

No Parameter Karakter 1 Bentuk tajuk Upright 2 Jumlah daun (helai) 39 3 Panjang daun (cm) 93.1 4 Lebar daun (mm) 40.18 5 Warna daun bagian atas (hijau) Terang 6 Rambut dibawah daun Tidak ada 7 Duri daun Ada 8 Kerapatan duri Sedang 9 Posisi duri Seluruh daun 10 Warna duri Hijau kekuningan 11 Ukuran duri Sedang 12 Panjang tangkai bunga (cm) 47.4 13 Diameter tangkai bunga (mm) 25.12 14 Warna pada ujung petal Biru ungu 15 Panjang kelopak bunga (mm) 36.38 16 Panjang petal (mm) 13.21 17 Jumlah mahkota 1 18 Bentuk mahkota Upright 19 Ukuran mahkota Sedang 20 Warna buah yang belum dewasa Hijau tua 21 Warna dominan buah Hijau 22 Ketinggian buah dari permukaan (cm) 52.7 23 Jumlah tunas anakan - 24 Jumlah tunas batang - 25 Jumlah tunas buah 2 26 Ukuran tunas buah Besar 27 Bentuk buah Oblong 28 Panjang buah Pendek 29 Diameter buah Sedang 30 Ukuran buah Kecil 31 Ukuran mata buah Besar 32 Warna daging buah Kuning keputihan 33 Warna mata buah Rata 34 Diameter buah bagian tengah Besar 35 Kerataan warna daging buah Rata 36 Kerapatan daging buah Padat 37 Kepadatan serat buah Tinggi 38 Aroma daging buah Lemah 39 Kadar air daging buah Rendah 40 Kemanisan daging buah Rendah

Universitas Sumatera Utara 31

Tanaman Nanas Daun

Bunga Majemuk Bunga Tunggal

Buah Muda Buah Masak/Tua

Daging Buah Vertikal Daging Buah Horizontal

Gambar 6. Karakter morfologi tanaman Nanas Genotipe (AN3) di Desa Rimbo Panjang Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar

Universitas Sumatera Utara 32

Tabel 6. Karakterisasi morfologi tanaman Nanas Genotipe (AN4) di Desa Kualu Nenas Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar Provinsi Riau

No Parameter Karakter 1 Bentuk tajuk Semi upright 2 Jumlah daun (helai) 77 3 Panjang daun (cm) 82.9 4 Lebar daun (mm) 48.17 5 Warna daun bagian atas (hijau) Gelap 6 Rambut dibawah daun Ada 7 Duri daun Ada 8 Kerapatan duri Rapat 9 Posisi duri Seluruh daun 10 Warna duri Ungu 11 Ukuran duri Sedang 12 Panjang tangkai bunga (cm) 59.1 13 Diameter tangkai bunga (mm) 35.03 14 Warna pada ujung petal Biru ungu 15 Panjang kelopak bunga (mm) 80.96 16 Panjang petal (mm) 18.41 17 Jumlah mahkota 1 18 Bentuk mahkota Semi upright 19 Ukuran mahkota Kecil 20 Warna buah yang belum dewasa Abu muda 21 Warna dominan buah Kuning 22 Ketinggian buah dari permukaan (cm) 64.3 23 Jumlah tunas anakan 1 24 Jumlah tunas batang 2 25 Jumlah tunas buah 12 26 Ukuran tunas buah Kecil 27 Bentuk buah Narrow ovate 28 Panjang buah Panjang 29 Diameter buah Sedang 30 Ukuran buah Sedang 31 Ukuran mata buah Besar 32 Warna daging buah Kuning 32 Warna mata buah Tidak merata 34 Diameter buah bagian tengah Besar 35 Kerataan warna daging buah Sedikit tidak merata 36 Kerapatan daging buah Renggang 37 Kepadatan serat buah Tinggi 38 Aroma daging buah Kuat 39 Kadar air daging buah Rendah 40 Kemanisan daging buah Sedang

Universitas Sumatera Utara 33

Tanaman Nanas Daun

Bunga Majemuk Bunga Tunggal

Buah Muda Buah Masak/Tua

Daging Buah Vertikal Daging Buah Horizontal

Gambar 7. Karakter morfologi tanaman Nanas Genotipe (AN4) di Desa Rimbo Panjang Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar

Universitas Sumatera Utara 34

Tabel 7. Karakterisasi morfologi tanaman Nanas Genotipe (AN5) di Desa Kualu Nenas Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar Provinsi Riau

No Parameter Karakter 1 Bentuk tajuk Semi upright 2 Jumlah daun (helai) 42 3 Panjang daun (cm) 79.9 4 Lebar daun (mm) 55.05 5 Warna daun bagian atas (hijau) Gelap 6 Rambut dibawah daun Tidak ada 7 Duri daun Ada 8 Kerapatan duri Sedang 9 Posisi duri Seluruh daun 10 Warna duri Hijau kekuningan 11 Ukuran duri Sedang 12 Panjang tangkai bunga (cm) 63.1 13 Diameter tangkai bunga (mm) 28.83 14 Warna pada ujung petal Biru ungu 15 Panjang kelopak bunga (mm) 35.6 16 Panjang petal (mm) 18.22 17 Jumlah mahkota 1 18 Bentuk mahkota Semi upright 19 Ukuran mahkota Kecil 20 Warna buah yang belum dewasa Hijau tua 21 Warna dominan buah Orange 22 Ketinggian buah dari permukaan (cm) 67.9 23 Jumlah tunas anakan - 24 Jumlah tunas batang 1 25 Jumlah tunas buah 10 26 Ukuran tunas buah Sedang 27 Bentuk buah Circular 28 Panjang buah Sedang 29 Diameter buah Sedang 30 Ukuran buah Sedang 31 Ukuran mata buah Sedang 32 Warna daging buah Orange kekuningan 33 Warna mata buah Tidak merata 34 Diameter buah bagian tengah Besar 35 Kerataan warna daging buah Sedikit tidak merata 36 Kerapatan daging buah Renggang 37 Kepadatan serat buah Sedang 38 Aroma daging buah Kuat 39 Kadar air daging buah Tinggi 40 Kemanisan daging buah Tinggi

Universitas Sumatera Utara 35

Tanaman Nanas Daun

Bunga Majemuk Bunga Tunggal

Buah Muda Buah Masak/Tua

Daging Buah Vertikal Daging Buah Horizontal

Gambar 8. Karakter morfologi tanaman Nanas Genotipe (AN5) di Desa Rimbo Panjang Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar

Universitas Sumatera Utara 36

Tabel 8. Karakterisasi morfologi tanaman Nanas Genotipe (AN6) di Desa Kualu Nenas Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar Provinsi Riau

No Parameter Karakter 1 Bentuk tajuk Upright 2 Jumlah daun (helai) 34 3 Panjang daun (cm) 93.9 4 Lebar daun (mm) 39.98 5 Warna daun bagian atas (hijau) Terang 6 Rambut dibawah daun Tidak ada 7 Duri daun Ada 8 Kerapatan duri Sedang 9 Posisi duri Seluruh daun 10 Warna duri Hijau kekuningan 11 Ukuran duri Sedang 12 Panjang tangkai bunga (cm) 44.7 13 Diameter tangkai bunga (mm) 25.09 14 Warna pada ujung petal Biru ungu 15 Panjang kelopak bunga (mm) 36.22 16 Panjang petal (mm) 13.19 17 Jumlah mahkota 1 18 Bentuk mahkota Upright 19 Ukuran mahkota Sedang 20 Warna buah yang belum dewasa Hijau tua 21 Warna dominan buah Hijau 22 Ketinggian buah dari permukaan (cm) 61.2 23 Jumlah tunas anakan - 24 Jumlah tunas batang - 25 Jumlah tunas buah 3 26 Ukuran tunas buah Besar 27 Bentuk buah Oblong 28 Panjang buah Pendek 29 Diameter buah Sedang 30 Ukuran buah Kecil 31 Ukuran mata buah Besar 32 Warna daging buah Kuning keputihan 33 Warna mata buah Tidak merata 34 Diameter buah bagian tengah Besar 35 Kerataan warna daging buah Rata 36 Kerapatan daging buah Padat 37 Kepadatan serat buah Tinggi 38 Aroma daging buah Lemah 39 Kadar air daging buah Rendah 40 Kemanisan daging buah Rendah

Universitas Sumatera Utara 37

Tanaman Nanas Daun

Bunga Majemuk Bunga Tunggal

Buah Muda Buah Masak/Tua

Daging Buah Vertikal Daging Buah Horizontal

Gambar 9. Karakter morfologi tanaman Nanas Genotipe (AN6) di Desa Rimbo Panjang Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar

Universitas Sumatera Utara 38

Tabel 9. Karakterisasi morfologi tanaman Nanas Genotipe (AN7) di Desa Pagaruyung Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar Provinsi Riau

No Parameter Karakter 1 Bentuk tajuk Semi upright 2 Jumlah daun (helai) 28 3 Panjang daun (cm) 96.9 4 Lebar daun (mm) 39.10 5 Warna daun bagian atas (hijau) Terang 6 Rambut dibawah daun Tidak ada 7 Duri daun Ada 8 Kerapatan duri Sedang 9 Posisi duri Seluruh daun 10 Warna duri Hijau kekuningan 11 Ukuran duri Sedang 12 Panjang tangkai bunga (cm) 15.8 13 Diameter tangkai bunga (mm) 28.15 14 Warna pada ujung petal Biru ungu 15 Panjang kelopak bunga (mm) 61.42 16 Panjang petal (mm) 18.51 17 Jumlah mahkota 1 18 Bentuk mahkota Semi upright 19 Ukuran mahkota Kecil 20 Warna buah yang belum dewasa Hijau tua 21 Warna dominan buah Orange 22 Ketinggian buah dari permukaan (cm) 39.2 23 Jumlah tunas anakan 2 24 Jumlah tunas batang - 25 Jumlah tunas buah - 26 Ukuran tunas buah - 27 Bentuk buah Medium ovate 28 Panjang buah Pendek 29 Diameter buah Sedang 30 Ukuran buah Kecil 31 Ukuran mata buah Besar 32 Warna daging buah Kuning 33 Warna mata buah Tidak merata 34 Diameter buah bagian tengah Sedang 35 Kerataan warna daging buah Sedikit tidak merata 36 Kerapatan daging buah Renggang 37 Kepadatan serat buah Sedang 38 Aroma daging buah Kuat 39 Kadar air daging buah Rendah 40 Kemanisan daging buah Sedang

Universitas Sumatera Utara 39

Tanaman Nanas Daun

Bunga Majemuk Bunga Tunggal

Buah Muda Buah Masak/Tua

Daging Buah Vertikal Daging Buah Horizontal

Gambar 10. Karakter morfologi tanaman Nanas Genotipe (AN7) di Desa Pagaruyung Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar

Universitas Sumatera Utara 40

Tabel 10. Karakterisasi morfologi tanaman Nanas Genotipe (AN8) di Desa Pagaruyung Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar Provinsi Riau

No Parameter Karakter 1 Bentuk tajuk Semi upright 2 Jumlah daun (helai) 26 3 Panjang daun (cm) 75.7 4 Lebar daun (mm) 35.85 5 Warna daun bagian atas (hijau) Gelap 6 Rambut dibawah daun Ada 7 Duri daun Ada 8 Kerapatan duri Sedang 9 Posisi duri Seluruh daun 10 Warna duri Hijau kekuningan 11 Ukuran duri Besar 12 Panjang tangkai bunga (cm) 30.7 13 Diameter tangkai bunga (mm) 34.77 14 Warna pada ujung petal Biru ungu 15 Panjang kelopak bunga (mm) 78.91 16 Panjang petal (mm) 18.33 17 Jumlah mahkota 1 18 Bentuk mahkota Semi upright 19 Ukuran mahkota Kecil 20 Warna buah yang belum dewasa Hijau tua 21 Warna dominan buah Kuning hijau 22 Ketinggian buah dari permukaan (cm) 35.4 23 Jumlah tunas anakan 1 24 Jumlah tunas batang 3 25 Jumlah tunas buah 9 26 Ukuran tunas buah Kecil 27 Bentuk buah Narrow ovate 28 Panjang buah Panjang 29 Diameter buah Sedang 30 Ukuran buah Sedang 31 Ukuran mata buah Besar 32 Warna daging buah Orange kekuningan 33 Warna mata buah Tidak merata 34 Diameter buah bagian tengah Besar 35 Kerataan warna daging buah Sedikit tidak merata 36 Kerapatan daging buah Renggang 37 Kepadatan serat buah Sedang 38 Aroma daging buah Kuat 39 Kadar air daging buah Rendah 40 Kemanisan daging buah Sedang

Universitas Sumatera Utara 41

Tanaman Nanas Daun

Bunga Majemuk Bunga Tunggal

Buah Muda Buah Masak/Tua

Daging Buah Vertikal Daging Buah Horizontal

Gambar 11. Karakter morfologi tanaman Nanas Genotipe (AN8) di Desa Pagaruyung Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar

Universitas Sumatera Utara 42

Tabel 11. Karakterisasi morfologi tanaman Nanas Genotipe (AN9) di Desa Pagaruyung Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar Provinsi Riau

No Parameter Karakter 1 Bentuk tajuk Upright 2 Jumlah daun (helai) 29 3 Panjang daun (cm) 81.1 4 Lebar daun (mm) 46.66 5 Warna daun bagian atas (hijau) Gelap 6 Rambut dibawah daun Ada 7 Duri daun Ada 8 Kerapatan duri Sedang 9 Posisi duri Seluruh daun 10 Warna duri Hijau kekuningan 11 Ukuran duri Besar 12 Panjang tangkai bunga (cm) 30.9 13 Diameter tangkai bunga (mm) 21.73 14 Warna pada ujung petal Biru ungu 15 Panjang kelopak bunga (mm) 43.44 16 Panjang petal (mm) 18.31 17 Jumlah mahkota 1 18 Bentuk mahkota Upright 19 Ukuran mahkota Sedang 20 Warna buah yang belum dewasa Hijau tua 21 Warna dominan buah Kuning terang 22 Ketinggian buah dari permukaan (cm) 34.8 23 Jumlah tunas anakan 1 24 Jumlah tunas batang 1 25 Jumlah tunas buah - 26 Ukuran tunas buah - 27 Bentuk buah Medium ovate 28 Panjang buah Pendek 29 Diameter buah Sedang 30 Ukuran buah Sangat Kecil 31 Ukuran mata buah Sedang 32 Warna daging buah Kuning 33 Warna mata buah Rata 34 Diameter buah bagian tengah Besar 35 Kerataan warna daging buah Rata 36 Kerapatan daging buah Sedang 37 Kepadatan serat buah Sedang 38 Aroma daging buah Sedang 39 Kadar air daging buah Tinggi 40 Kemanisan daging buah Sedang

Universitas Sumatera Utara 43

Tanaman Nanas Daun

Bunga Majemuk Bunga Tunggal

Buah Muda Buah Masak/Tua

Daging Buah Vertikal Daging Buah Horizontal

Gambar 12. Karakter morfologi tanaman Nanas Genotipe (AN9) di Desa Pagaruyung Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar

Universitas Sumatera Utara 44

Tabel 12. Karakterisasi morfologi tanaman Nanas Genotipe (AN10) di Desa Tanjung Kuras Kecamatan Sungai Apit Kabupaten Siak Provinsi Riau

No Parameter Karakter 1 Bentuk tajuk Semi upright 2 Jumlah daun (helai) 51 3 Panjang daun (cm) 79.1 4 Lebar daun (mm) 53.94 5 Warna daun bagian atas (hijau) Terang 6 Rambut dibawah daun Ada 7 Duri daun Ada 8 Kerapatan duri Sedang 9 Posisi duri Seluruh daun 10 Warna duri Ungu 11 Ukuran duri Besar 12 Panjang tangkai bunga (cm) 10.2 13 Diameter tangkai bunga (mm) 32.80 14 Warna pada ujung petal Biru ungu 15 Panjang kelopak bunga (mm) 66.48 16 Panjang petal (mm) 11.88 17 Jumlah mahkota 1 18 Bentuk mahkota Semi upright 19 Ukuran mahkota Kecil 20 Warna buah yang belum dewasa Abu muda 21 Warna dominan buah Kuning hijau 22 Ketinggian buah dari permukaan (cm) 15.3 23 Jumlah tunas anakan - 24 Jumlah tunas batang 3 25 Jumlah tunas buah 1 26 Ukuran tunas buah Sedang 27 Bentuk buah Medium ovate 28 Panjang buah Sedang 29 Diameter buah Sedang 30 Ukuran buah Kecil 31 Ukuran mata buah Besar 32 Warna daging buah Kuning terang 33 Warna mata buah Rata 34 Diameter buah bagian tengah Besar 35 Kerataan warna daging buah Sedikit tidak merata 36 Kerapatan daging buah Sedang 37 Kepadatan serat buah Sedang 38 Aroma daging buah Sedang 39 Kadar air daging buah Rendah 40 Kemanisan daging buah Sedang

Universitas Sumatera Utara 45

Tanaman Nanas Daun

Bunga Majemuk Bunga Tunggal

Buah Muda Buah Masak/Tua

Daging Buah Vertikal Daging Buah Horizontal

Gambar 13. Karakter morfologi tanaman Nanas Genotipe (AN10) di Desa Tanjung Kuras Kecamatan Sungai Apit Kabupaten Siak

Universitas Sumatera Utara 46

Tabel 13. Karakterisasi morfologi tanaman Nanas Genotipe (AN11) di Desa Tanjung Kuras Kecamatan Sungai Apit Kabupaten Siak Provinsi Riau

No Parameter Karakter 1 Bentuk tajuk Semi upright 2 Jumlah daun (helai) 49 3 Panjang daun (cm) 98.1 4 Lebar daun (mm) 59.44 5 Warna daun bagian atas (hijau) Sedang 6 Rambut dibawah daun Ada 7 Duri daun Ada 8 Kerapatan duri Sedang 9 Posisi duri Seluruh daun 10 Warna duri Orange 11 Ukuran duri Besar 12 Panjang tangkai bunga (cm) 13.4 13 Diameter tangkai bunga (mm) 30.3 14 Warna pada ujung petal Biru ungu 15 Panjang kelopak bunga (mm) 101.93 16 Panjang petal (mm) 13.82 17 Jumlah mahkota 1 18 Bentuk mahkota Semi upright 19 Ukuran mahkota Kecil 20 Warna buah yang belum dewasa Abu muda 21 Warna dominan buah Kuning hijau 22 Ketinggian buah dari permukaan (cm) 15.5 23 Jumlah tunas anakan - 24 Jumlah tunas batang 2 25 Jumlah tunas buah - 26 Ukuran tunas buah - 27 Bentuk buah Medium ovate 28 Panjang buah Sedang 29 Diameter buah Sedang 30 Ukuran buah Kecil 31 Ukuran mata buah Besar 32 Warna daging buah Kuning terang 33 Warna mata buah Tidak merata 34 Diameter buah bagian tengah Besar 35 Kerataan warna daging buah Tidak merata 36 Kerapatan daging buah Renggang 37 Kepadatan serat buah Rendah 38 Aroma daging buah Sedang 39 Kadar air daging buah Rendah 40 Kemanisan daging buah Sedang

Universitas Sumatera Utara 47

Tanaman Nanas Daun

Bunga Majemuk Bunga Tunggal

Buah Muda Buah Masak/Tua

Daging Buah Vertikal Daging Buah Horizontal

Gambar 14. Karakter morfologi tanaman Nanas Genotipe (AN11) di Desa Tanjung Kuras Kecamatan Sungai Apit Kabupaten Siak

Universitas Sumatera Utara 48

Tabel 14. Karakterisasi morfologi tanaman Nanas Genotipe (AN12) di Desa Tanjung Kuras Kecamatan Sungai Apit Kabupaten Siak Provinsi Riau

No Parameter Karakter 1 Bentuk tajuk Spreading 2 Jumlah daun (helai) 87 3 Panjang daun (cm) 62.2 4 Lebar daun (mm) 43.58 5 Warna daun bagian atas (hijau) Gelap 6 Rambut dibawah daun Ada 7 Duri daun Ada 8 Kerapatan duri Sedang 9 Posisi duri Seluruh daun 10 Warna duri Ungu 11 Ukuran duri Besar 12 Panjang tangkai bunga (cm) 77.8 13 Diameter tangkai bunga (mm) 31.13 14 Warna pada ujung petal Biru ungu 15 Panjang kelopak bunga (mm) 63.17 16 Panjang petal (mm) 13.32 17 Jumlah mahkota 1 18 Bentuk mahkota Spreading 19 Ukuran mahkota Kecil 20 Warna buah yang belum dewasa Abu muda 21 Warna dominan buah Abu hijau 22 Ketinggian buah dari permukaan (cm) 92.3 23 Jumlah tunas anakan 1 24 Jumlah tunas batang 2 25 Jumlah tunas buah - 26 Ukuran tunas buah - 27 Bentuk buah Elliptic 28 Panjang buah Sedang 29 Diameter buah Sedang 30 Ukuran buah Kecil 31 Ukuran mata buah Besar 32 Warna daging buah Kuning keputihan 33 Warna mata buah Rata 34 Diameter buah bagian tengah Sedang 35 Kerataan warna daging buah Sangat tidak merata 36 Kerapatan daging buah Renggang 37 Kepadatan serat buah Sedang 38 Aroma daging buah Sedang 39 Kadar air daging buah Rendah 40 Kemanisan daging buah Rendah

Universitas Sumatera Utara 49

Tanaman Nanas Daun

Bunga Majemuk Bunga Tunggal

Buah Muda Buah Masak/Tua

Daging Buah Vertikal Daging Buah Horizontal

Gambar 15. Karakter morfologi tanaman Nanas Genotipe (AN12) di Desa Tanjung Kuras Kecamatan Sungai Apit Kabupaten Siak

Universitas Sumatera Utara 50

Tabel 15. Karakterisasi morfologi tanaman Nanas Genotipe (AN13) di Desa Teluk Batil Kecamatan Sungai Apit Kabupaten Siak Provinsi Riau

No Parameter Karakter 1 Bentuk tajuk Upright 2 Jumlah daun (helai) 54 3 Panjang daun (cm) 95.2 4 Lebar daun (mm) 39.87 5 Warna daun bagian atas (hijau) Terang 6 Rambut dibawah daun Ada 7 Duri daun Ada 8 Kerapatan duri Rapat 9 Posisi duri Seluruh daun 10 Warna duri Merah 11 Ukuran duri Sedang 12 Panjang tangkai bunga (cm) 41.3 13 Diameter tangkai bunga (mm) 22.91 14 Warna pada ujung petal Biru ungu 15 Panjang kelopak bunga (mm) 40.52 16 Panjang petal (mm) 14.37 17 Jumlah mahkota 1 17 Bentuk mahkota Upright 19 Ukuran mahkota Kecil 20 Warna buah yang belum dewasa Abu muda 21 Warna dominan buah Kuning hijau 22 Ketinggian buah dari permukaan (cm) 46.7 23 Jumlah tunas anakan 1 24 Jumlah tunas batang 2 25 Jumlah tunas buah 4 26 Ukuran tunas buah Sedang 27 Bentuk buah Medium ovate 28 Panjang buah Sedang 29 Diameter buah Sedang 30 Ukuran buah Kecil 31 Ukuran mata buah Sedang 32 Warna daging buah Kuning 33 Warna mata buah Rata 34 Diameter buah bagian tengah Besar 35 Kerataan warna daging buah Sedikit tidak merata 36 Kerapatan daging buah Sedang 37 Kepadatan serat buah Sedang 38 Aroma daging buah Sedang 39 Kadar air daging buah Rendah 40 Kemanisan daging buah Sedang

Universitas Sumatera Utara 51

Tanaman Nanas Daun

Bunga Majemuk Bunga Tunggal

Buah Muda Buah Masak/Tua

Daging Buah Vertikal Daging Buah Horizontal

Gambar 16. Karakter morfologi tanaman Nanas Genotipe (AN13) di Desa Teluk Batil Kecamatan Sungai Apit Kabupaten Siak

Universitas Sumatera Utara 52

Tabel 16. Karakterisasi morfologi tanaman Nanas Genotipe (AN14) di Desa Teluk Batil Kecamatan Sungai Apit Kabupaten Siak Provinsi Riau

No Parameter Karakter 1 Bentuk tajuk Spreading 2 Jumlah daun (helai) 39 3 Panjang daun (cm) 86.1 4 Lebar daun (mm) 51.1 5 Warna daun bagian atas (hijau) Gelap 6 Rambut dibawah daun Ada 7 Duri daun Ada 8 Kerapatan duri Rapat 9 Posisi duri Seluruh daun 10 Warna duri Hijau kekuningan 11 Ukuran duri Sedang 12 Panjang tangkai bunga (cm) 18.4 13 Diameter tangkai bunga (mm) 25.61 14 Warna pada ujung petal Biru ungu 15 Panjang kelopak bunga (mm) 28.22 16 Panjang petal (mm) 15.32 17 Jumlah mahkota 1 18 Bentuk mahkota Spreading 19 Ukuran mahkota Kecil 20 Warna buah yang belum dewasa Hijau tua 21 Warna dominan buah Kuning hijau 22 Ketinggian buah dari permukaan (cm) 16.4 23 Jumlah tunas anakan - 24 Jumlah tunas batang 2 25 Jumlah tunas buah 4 26 Ukuran tunas buah Kecil 27 Bentuk buah Medium ovate 28 Panjang buah Sedang 29 Diameter buah Sedang 30 Ukuran buah Kecil 31 Ukuran mata buah Besar 32 Warna daging buah Kuning terang 33 Warna mata buah Sedikit tidak merata 34 Diameter buah bagian tengah Sedang 35 Kerataan warna daging buah Tidak merata 36 Kerapatan daging buah Renggang 37 Kepadatan serat buah Sedang 38 Aroma daging buah Sedang 39 Kadar air daging buah Rendah 40 Kemanisan daging buah Sedang

Universitas Sumatera Utara 53

Tanaman Nanas Daun

Bunga Majemuk Bunga Tunggal

Buah Muda Buah Masak/Tua

Daging Buah Vertikal Daging Buah Horizontal

Gambar 17. Karakter morfologi tanaman Nanas Genotipe (AN14) di Desa Teluk Batil Kecamatan Sungai Apit Kabupaten Siak

Universitas Sumatera Utara 54

Tabel 17. Karakterisasi morfologi tanaman Nanas Genotipe (AN15) di Desa Teluk Batil Kecamatan Sungai Apit Kabupaten Siak Provinsi Riau

No Parameter Karakter 1 Bentuk tajuk Semi upright 2 Jumlah daun (helai) 38 3 Panjang daun (cm) 100.9 4 Lebar daun (mm) 55.78 5 Warna daun bagian atas (hijau) Sedang 6 Rambut dibawah daun Tidak ada 7 Duri daun Ada 8 Kerapatan duri Sedang 9 Posisi duri Seluruh daun 10 Warna duri Hijau kekuningan 11 Ukuran duri Sedang 12 Panjang tangkai bunga (cm) 60.9 13 Diameter tangkai bunga (mm) 27.51 14 Warna pada ujung petal Biru ungu 15 Panjang kelopak bunga (mm) 33.96 16 Panjang petal (mm) 12.83 17 Jumlah mahkota 1 18 Bentuk mahkota Semi upright 19 Ukuran mahkota Kecil 20 Warna buah yang belum dewasa Abu muda 21 Warna dominan buah Abu hijau 22 Ketinggian buah dari permukaan (cm) 61.4 23 Jumlah tunas anakan - 24 Jumlah tunas batang - 25 Jumlah tunas buah 2 26 Ukuran tunas buah Kecil 27 Bentuk buah Medium ovate 28 Panjang buah Sedang 29 Diameter buah Sedang 30 Ukuran buah Kecil 31 Ukuran mata buah Besar 32 Warna daging buah Kuning terang 33 Warna mata buah Rata 34 Diameter buah bagian tengah Besar 35 Kerataan warna daging buah Tidak merata 36 Kerapatan daging buah Sedang 37 Kepadatan serat buah Sedang 38 Aroma daging buah Sedang 39 Kadar air daging buah Rendah 40 Kemanisan daging buah Sedang

Universitas Sumatera Utara 55

Tanaman Nanas Daun

Bunga Majemuk Bunga Tunggal

Buah Muda Buah Masak/Tua

Daging Buah Vertikal Daging Buah Horizontal

Gambar 18. Karakter morfologi tanaman Nanas Genotipe (AN15) di Desa Teluk Batil Kecamatan Sungai Apit Kabupaten Siak

Universitas Sumatera Utara 56

Tabel 18. Karakterisasi morfologi tanaman Nanas Genotipe (AN16) di Desa Penyengat Kecamatan Sungai Apit Kabupaten Siak Provinsi Riau

No Parameter Karakter 1 Bentuk tajuk Upright 2 Jumlah daun (helai) 77 3 Panjang daun (cm) 81.9 4 Lebar daun (mm) 64.51 5 Warna daun bagian atas (hijau) Terang 6 Rambut dibawah daun Ada 7 Duri daun Ada 8 Kerapatan duri Sedang 9 Posisi duri Seluruh daun 10 Warna duri Merah 11 Ukuran duri Sedang 12 Panjang tangkai bunga (cm) 59.4 13 Diameter tangkai bunga (mm) 31.66 14 Warna pada ujung petal Biru ungu 15 Panjang kelopak bunga (mm) 44.57 16 Panjang petal (mm) 18.04 17 Jumlah mahkota 1 18 Bentuk mahkota Upright 19 Ukuran mahkota Kecil 20 Warna buah yang belum dewasa Abu muda 21 Warna dominan buah Orange 22 Ketinggian buah dari permukaan (cm) 47.1 23 Jumlah tunas anakan - 24 Jumlah tunas batang - 25 Jumlah tunas buah - 26 Ukuran tunas buah - 27 Bentuk buah Elliptic 28 Panjang buah Sedang 29 Diameter buah Sedang 30 Ukuran buah Kecil 31 Ukuran mata buah Sedang 32 Warna daging buah Kuning terang 33 Warna mata buah Rata 34 Diameter buah bagian tengah Besar 35 Kerataan warna daging buah Rata 36 Kerapatan daging buah Padat 37 Kepadatan serat buah Tinggi 38 Aroma daging buah Kuat 39 Kadar air daging buah Rendah 40 Kemanisan daging buah Sedang

Universitas Sumatera Utara 57

Tanaman Nanas Daun

Bunga Majemuk Bunga Tunggal

Buah Muda Buah Masak/Tua

Daging Buah Vertikal Daging Buah Horizontal

Gambar 19. Karakter morfologi tanaman Nanas Genotipe (AN16) di Desa Penyengat Kecamatan Sungai Apit Kabupaten Siak

Universitas Sumatera Utara 58

Tabel 19. Karakterisasi morfologi tanaman Nanas Genotipe (AN17) di Desa Penyengat Kecamatan Sungai Apit Kabupaten Siak Provinsi Riau

No Parameter Karakter 1 Bentuk tajuk Semi upright 2 Jumlah daun (helai) 42 3 Panjang daun (cm) 84.9 4 Lebar daun (mm) 39.23 5 Warna daun bagian atas (hijau) Gelap 6 Rambut dibawah daun Ada 7 Duri daun Ada 8 Kerapatan duri Sedang 9 Posisi duri Seluruh daun 10 Warna duri Hijau kekuningan 11 Ukuran duri Besar 12 Panjang tangkai bunga (cm) 46.8 13 Diameter tangkai bunga (mm) 34.63 14 Warna pada ujung petal Biru ungu 15 Panjang kelopak bunga (mm) 49.08 16 Panjang petal (mm) 19.70 17 Jumlah mahkota 1 18 Bentuk mahkota Semi upright 19 Ukuran mahkota Kecil 20 Warna buah yang belum dewasa Hijau 21 Warna dominan buah Kuning hijau 22 Ketinggian buah dari permukaan (cm) 44.2 23 Jumlah tunas anakan - 24 Jumlah tunas batang - 25 Jumlah tunas buah 2 26 Ukuran tunas buah Kecil 27 Bentuk buah Medium ovate 28 Panjang buah Sedang 29 Diameter buah Sedang 30 Ukuran buah Sedang 31 Ukuran mata buah Sedang 32 Warna daging buah Kuning 33 Warna mata buah Rata 34 Diameter buah bagian tengah Besar 35 Kerataan warna daging buah Sedikit tidak merata 36 Kerapatan daging buah Sedang 37 Kepadatan serat buah Sedang 38 Aroma daging buah Sedang 39 Kadar air daging buah Rendah 40 Kemanisan daging buah Sedang

Universitas Sumatera Utara 59

Tanaman Nanas Daun

Bunga Majemuk Bunga Tunggal

Buah Muda Buah Masak/Tua

Daging Buah Vertikal Daging Buah Horizontal

Gambar 20. Karakter morfologi tanaman Nanas Genotipe (AN17) di Desa Penyengat Kecamatan Sungai Apit Kabupaten Siak

Universitas Sumatera Utara 60

Tabel 20. Karakterisasi morfologi tanaman Nanas Genotipe (AN18) di Desa Penyengat Kecamatan Sungai Apit Kabupaten Siak Provinsi Riau

No Parameter Karakter 1 Bentuk tajuk Semi upright 2 Jumlah daun (helai) 83 3 Panjang daun (cm) 77.4 4 Lebar daun (mm) 38.89 5 Warna daun bagian atas (hijau) Sedang 6 Rambut dibawah daun Ada 7 Duri daun Ada 8 Kerapatan duri Rapat 9 Posisi duri Seluruh daun 10 Warna duri Merah 11 Ukuran duri Sedang 12 Panjang tangkai bunga (cm) 53.2 13 Diameter tangkai bunga (mm) 33.41 14 Warna pada ujung petal Biru ungu 15 Panjang kelopak bunga (mm) 39.55 16 Panjang petal (mm) 16.18 17 Jumlah mahkota 1 18 Bentuk mahkota Semi upright 19 Ukuran mahkota Kecil 20 Warna buah yang belum dewasa Abu 21 Warna dominan buah Abu hijau 22 Ketinggian buah dari permukaan (cm) 72.7 23 Jumlah tunas anakan - 24 Jumlah tunas batang 2 25 Jumlah tunas buah - 26 Ukuran tunas buah - 27 Bentuk buah Medium ovate 28 Panjang buah Sedang 29 Diameter buah Sedang 30 Ukuran buah Sedang 31 Ukuran mata buah Sedang 32 Warna daging buah Kuning terang 33 Warna mata buah Rata 34 Diameter buah bagian tengah Besar 35 Kerataan warna daging buah Tidak merata 36 Kerapatan daging buah Sedang 37 Kepadatan serat buah Sedang 38 Aroma daging buah Sedang 39 Kadar air daging buah Rendah 40 Kemanisan daging buah Sedang

Universitas Sumatera Utara 61

Tanaman Nanas Daun

Bunga Majemuk Bunga Tunggal

Buah Muda Buah Masak/Tua

Daging Buah Vertikal Daging Buah Horizontal

Gambar 21. Karakter morfologi tanaman Nanas Genotipe (AN18) di Desa Penyengat Kecamatan Sungai Apit Kabupaten Siak

Universitas Sumatera Utara 62

Keragaman Fenotipe

Berdasarkan karakter morfologis 18 sampel tanaman nanas yang berasal dari Kabupaten Kampar dan Siak Provinsi Riau diperoleh kriteria keragaman fenotipe berdasarkan analisis perbandingan nilai keragaman dengan standar deviasi yang dapat dilihat pada Tabel 21.

Tabel 21. Keragaman fenotipe tanaman nanas di Kabupaten Kampar dan Siak Provinsi Riau berdasarkan analisis perbandingan nilai keragaman dengan standar deviasi

Karakter Morfologis Diameter Kode Panjang Panjang Ukuran Jumlah tangkai Sampel daun petal buah daun bunga (mm) (mm) (gram) (mm) AN 1 46 897 28,81 12,18 630 AN 2 41 862 17,95 14,67 900 AN 3 39 931 25,12 13,21 625 AN 4 77 829 35,03 18,41 1200 AN 5 42 799 28,83 18,22 1050 AN 6 34 939 25,09 13,19 620 AN 7 28 969 28,15 18,51 910 AN 8 26 757 34,77 18,33 1350 AN 9 29 811 21,73 18,31 130 AN 10 51 791 32,8 11,88 920 AN 11 49 981 30,3 13,82 810 AN 12 87 622 31,13 13,32 635 AN 13 54 952 22,91 14,37 720 AN 14 39 861 25,61 15,32 770 AN 15 38 1009 27,51 12,83 740 AN 16 77 819 31,66 18,04 590 AN 17 42 849 34,63 19,7 1140 AN 18 83 774 33,41 16,18 1150 σ2p 369,647 9299,673 23,708 6,863 82906,536 Sdσ2p 19,226 96,4348 4,86909 2,61973 287,935 Kriteria Luas Luas Luas Luas Luas

Berdasarkan hasil analisis keragaman fenotipe yang disajikan pada tabel 21 menunjukkan bahwa parameter yang diukur memiliki kriteria variabilitas fenotipik

Universitas Sumatera Utara 63

yang dikatakan luas (beragam) pada jumlah daun, panjang daun, diameter tangkai bunga, panjang petal, dan ukuran buah.

Hubungan Kekerabatan

Berdasarkan pengamatan karakter morfologis 18 sampel tanaman nanas yang diperoleh dari dua desa di Kecamatan Tambang dan satu desa di Kecamatan

Tapung Kabupaten Kampar serta dari tiga desa di Kecamatan Sungai Apit

Kabupaten Siak menunjukkan nilai hubungan kekerabatan yang dapat dilihat pada

Tabel 22.

Tabel 22. Hubungan kekerabatan tanaman nanas di Kabupaten Kampar dan Siak Provinsi Riau dilihat dengan Dissimilarity Matrix

No Hubungan Kekerabatan Nilai Koefisien 1 AN3 AN6 2,231 2 AN17 AN18 5,464 3 AN10 AN11 5,508 4 AN2 AN13 6,013 5 AN4 AN8 6,142 6 AN15 AN17 6,237 7 AN2 AN15 6,633 8 AN10 AN14 6,786 9 AN2 AN10 7,004 10 AN2 AN16 7,853 11 AN7 AN9 8,024 12 AN2 AN4 8,028 13 AN2 AN7 8,321 14 AN2 AN3 8,664 15 AN2 AN12 8,945 16 AN2 AN5 9,213 17 AN1 AN2 10,477

Berdasarkan tabel Dissimilarity Matrix diatas (Tabel 22) menunjukkan bahwa semakin kecil nilai koefisien antar variabel satu dengan variabel yang lain, maka hubungan kekerabatan antara dua variabel tersebut semakin dekat atau semakin besar tingkat kemiripannya begitu juga sebaliknya. Sehingga diketahui bahwa hubungan kekerabatan terdekat terdapat pada AN3 dan AN6 dengan nilai

Universitas Sumatera Utara 64

koefisien 2,231 sedangkan hubungan kekerabatn terjauh terdapat pada AN1 dan

AN2 dengan nilai koefisien 10,477.

Berdasarkan karakter kuantitatif dan kualitatif tanaman nanas di Kabupaten kampar dan Siak Provinsi Riau maka diperoleh hasil bahwa seluruh sampel dikelompokkan menjadi empat kelompok, tiga kelompok, dan dua kelompok berdasarkan hubungan kekerabatannya yang masing-masing anggota kelompoknya dapat dilihat pada Tabel 23.

Tabel 23. Pengelompokan tanaman nanas di tiga desa di Kabupaten Kampar dan tiga desa di Kabupaten Siak Provinsi Riau

No Sampel 4 Kelompok 3 Kelompok 2 Kelompok 1 AN1 1 1 1 2 AN2 2 2 2 3 AN3 2 2 2 4 AN4 2 2 2 5 AN5 3 3 2 6 AN6 2 2 2 7 AN7 2 2 2 8 AN8 2 2 2 9 AN9 2 2 2 10 AN10 2 2 2 11 AN11 2 2 2 12 AN12 4 2 2 13 AN13 2 2 2 14 AN14 2 2 2 15 AN15 2 2 2 16 AN16 2 2 2 17 AN17 2 2 2 18 AN18 2 2 2

Pada tabel 23 setiap sampel tanaman di kelompok berdasarkan euclidean distance yaitu tanaman yang memiliki kemiripan yang paling dekat pada semua karakter tanaman yang diamati. Terdapat 4 kelompok, 3 kelompok, dan 2 kelompok tanaman berdasarkan nilai euclidean distance. Pada 4 kelompok yaitu kelompok 1 satu sampel tanaman, kelompok 2 lima belas sampel tanaman, kelompok 3 satu

Universitas Sumatera Utara 65

sampel tanaman, dan kelompok 4 satu sampel tanaman. Pada 3 kelompok yaitu kelompok 1 satu sampel tanaman, kelompok 2 enam belas sampel tanaman, dan kelompok 3 satu ampel tanaman. Pada kelompok 2 yaitu kelompok 1 satu sampel tanaman dan kelompok 2 tujuh belas sampel tanaman.

Pada umumnya hasil penelitian deskriptif disajikan dalam bentuk dendogram untuk menunjukkan hubungan kekerabatan objek dari yang terdekat hingga terjauh. Hasil penelitian tanaman nanas di Kabupaten Kampar dan Siak

Provinsi Riau ditampilkan dalam bentuk dendogram hubungan kekerabatan dapat dilihat pada Gambar 22.

Gambar 22. Dendogram pengelompokan tanaman Nanas di Kabupaten Kampar dan Siak Provinsi Riau

Universitas Sumatera Utara 66

Pembahasan

Karakter-karakter Morfologi Nanas

Bentuk Tajuk

Pengamatan terhadap parameter amatan bentuk tajuk tanaman terdapat 3 variasi yaitu bentuk tajuk tegak, semi tegak, dan melebar. Bentuk tajuk tegak terdapat pada AN1, AN3, AN6, AN9, AN13, dan AN16. Bentuk tajuk semi tegak terdapat pada AN 4, AN5, AN7, AN8, AN10, AN11, AN15, AN17, dan AN18.

Bentuk tajuk melebar terdapat pada AN12 dan AN15. Varietas baru dapat muncul karena faktor lingkungan dan variasi genetis, misalnya akibat penyerbukan silang

(Suskendriyati et al., 2000). Keragaman genetik dapat dipengaruhi oleh faktor genetik dan faktor lingkungan dari tanaman tersebut tumbuh.

Morfologi Daun

Pengamatan terhadap karakter morfologi daun meliputi jumlah daun, panjang daun, lebar daun, warna daun bagian atas (hijau), rambut dibawah daun, duri daun, kerapatan duri, posisi duri pada bagian pinggir, warna duri, dan ukuran duri. Pengamatan untuk parameter jumlah daun diperoleh jumlah daun tertinggi terdapat pada AN12 yaitu sebanyak 87 helai dan jumlah daun terendah terdapat pada AN8 yaitu sebanyak 26 helai. Pengamatan parameter panjang daun diperoleh panjang daun tertinggi terdapat pada AN15 dengan panjang 100,9 cm dan panjang daun terendah terdapat pada AN12 dengan panjang 62,2 cm. Pengamatan parameter lebar daun diperoleh lebar daun tertinggi terdapat pada AN16 dengan lebar 64,51 mm dan lebar daun terendah terdapat pada AN2 dengan lebar 30,81 mm. Menurut

Purwanto (2000) Metode pendekatan kualitatif dan kuantitatif yang digunakan adalah dengan melakukan pengamatan langsung berbagai informasi di lapangan.

Universitas Sumatera Utara 67

Pada parameter warna daun bagian atas (hijau) terdapat 3 variasi yaitu terang, sedang, dan gelap. Warna hijau terang terdapat pada AN1, AN3, AN6, AN7,

AN10, AN13, dan AN16. Warna hijau sedang terdapat pada AN2, AN11, AN15, dan AN18. Warna hijau gelap terdapat pada AN4, AN5, AN8, AN9, AN12, AN14, dan AN17. Pada parameter rambut dibawah daun pada umumnya sama, hanya terdapat 2 variasi yaitu ada dan tidak ada rambut dibawah daun. Aksesi yang tidak memiliki rambut dibawah daun terdapat ada AN3, AN5, AN6, AN7, dan AN15 saja dan selebihnya memiliki rambut dibawah daun. Pada parameter duri daun semua aksesi tanaman nanas yang diidentifikasi memiliki duri daun yang terletak pada bagian pinggir daun.

Pada parameter kerapatan duri terdapat 2 variasi yaitu sedang dan rapat.

Kerapatan duri yang tergolong rapat terdapat pada AN4, AN13, AN14, dan AN18 dan selebihnya memiliki kerapatan duri yang tergolong sedang. Pada parameter posisi duri pada bagian pinggir pada umumnya sama yaitu semua aksesi memiliki posisi duri di seluruh daun pada bagian pinggir daun. Pada parameter warna duri terdapat 4 variasi yaitu merah, ungu, orange, dan hijau kekuningan. Aksesi yang memiliki warna duri merah terdapat pada AN1, AN13, dan AN18, aksesi yang memiliki warna duri ungu terdapat pada AN2, AN4, AN10, dan AN12 aksesi yang memiliki warna duri orange terdapat pada AN11, aksesi yang memiliki warna duri hijau kekuningan terdapat pada AN3, AN5, AN6, AN7, AN8, AN9, AN14, AN15, dan AN 17. Pada parameter ukuran duri terdapat 3 variasi yaitu kecil, sedang, dan besar. Ukuran duri kecil terdapat pada AN1, ukuran duri sedang terdapat pada AN3,

AN4, AN5, AN6, AN7, AN13, AN14, AN15, AN16, dan AN18, ukuran duri besar terdapat pada AN2, AN8, AN9, AN10, AN11, AN12, dan AN17.

Universitas Sumatera Utara 68

Bunga

Pengamatan terhadap karakter morfologi bunga meliputi panjang tangkai bunga, diameter tangkai bunga, warna pada ujung petal, panjang kelopak bunga dan panjang petal. Pada parameter panjang tangkai bunga diperoleh panjang tangkai bunga tertinggi terdapat pada AN12 dengan panjang 77,8 cm sedangkan panjang tangkai bunga terendah terdapat pada AN10 dengan panjang 10,2 cm. Pada parameter diameter tangkai bunga diperoleh diameter tangkai bunga tertinggi terdapat pada AN4 dengan diameter 35,03 mm sedangkan diameter tangkai bunga terendah terdapat pada AN2 dengan diameter 17,95 mm.

Pengamatan parameter warna pada ujung petal pada umumnya sama, hanya terdapat 2 variasi yaitu ungu merah dan biru ungu. Aksesi yang memiliki warna pada ujung petal berwarna ungu merah terdapat pada AN1 dan selebihnya berwarna biru ungu. Pengamatan parameter panjang kelopak bunga diperoleh panjang kelopak bunga tertinggi terdapat pada AN11 dengan panjang 101,93 mm sedangkan panjang kelopak bunga terendah terdapat pada AN14 dengan panjang 28,22 mm.

Pengamatan parameter panjang petal diperoleh panjang petal tertinggi terdapat pada

AN17 dengan panjang 19,7 mm sedangkan panjang petal terendah terdapat pada

AN10 dengan panjang 11,88 mm.

Mahkota Bunga

Pengamatan terhadap karakter morfologi mahkota bunga meliputi jumlah mahkota, bentuk mahkota, dan ukuran mahkota. Pada parameter jumlah mahkota pada semua aksesi nanas yang diidentifikasi hanya memiliki 1 mahkota bunga.Pada parameter bentuk mahkota terdapat 3 variasi yaitu tegak, semi tegak, dan melebar.

Bentuk mahkota tegak terdapat pada AN1, AN3, AN6, AN9, AN13, dan AN16.

Universitas Sumatera Utara 69

Bentuk mahkota semi tegak terdapat pada AN4, AN5, AN7, AN8, AN10, AN11,

AN15, AN17, dan AN18. Bentuk mahkota melebar terdapat pada AN2, AN12, dan

AN14. Pada parameter ukuran mahkota terdapat 2 variasi yaitu kecil dan sedang.

Aksesi yang memiliki ukuran mahkota sedang terdapat pada AN3, AN6, dan AN9, serta selebihnya memiliki ukuran mahkota sedang.

Warna Kematangan Buah

Pengamatan terhadap karakter morfologi warna kematangan buah meliputi warna buah yang belum dewasa dan warna dominan buah. Pada parameter warna buah yang belum dewasa terdapat 4 variasi yaitu ungu kecoklatan, abu muda, abu, dan hijau tua. Aksesi yang memiliki warna ungu kecoklatan terdapat pada AN1, aksesi yang memiliki warna abu muda terdapat pada AN4, AN10, AN11, AN12,

AN13, AN15, dan AN16, aksesi yang memiliki warna abu terdapat pada AN18, serta aksesi yang memiliki warna hijau tua terdapat pada AN2, AN3, AN5, AN6,

AN7, AN8, AN9, AN14 dan AN17. Pada parameter warna dominan buah terdapat

7 variasi yaitu orange tua atau merah, kuning terang, hijau, kuning, orange, kuning hijau, dan abu hijau. Warna orange tua atau merah terdapat pada AN1, warna kuning terang terdapat pada AN2 dan AN9, warna hijau terdapat pada AN3 dan

AN6, warna kuning terdapat pada AN4, warna orange terdapat pada AN5 dan

AN16, warna kuning hijau terdapat pada AN8, AN10, AN11, AN13, AN14, dan

AN17, serta warna abu hijau terdapat pada AN12, AN15, dan AN18.

Ketinggian Buah Dari Permukaan

Pengamatan terhadap parameter ketinggian buah dari permukaan diperoleh yang tertinggi terdapat pada AN12 yaitu 92,3 cm sedangkan ketinggian buah dari permukaan terendah terdapat pada AN10 yaitu 15,3 cm.

Universitas Sumatera Utara 70

Tanaman

Pengamatan terhadap karakter morfologi tanaman meliputi jumlah tunas anakan, jumlah tunas batang, jumlah tunas buah, dan ukuran tunas buah. Pada parameter jumlah tunas anakan diperoleh jumlah tunas anakan tertinggi terdapat pada AN7 yaitu sebanyak 2 tunas anakan, sedangkan yang terendah terdapat pada

AN1, AN2, AN4, AN8, AN9, AN12 dan AN13 yaitu sebanyak 1 tunas anakan serta tanaman yang tidak memiliki tunas anakan terdapat pada AN3, AN5, AN6, AN10,

AN11, AN14, AN15, AN16, AN17, dan AN18.

Pada parameter jumlah tunas batang diperoleh jumlah tunas batang tertinggi terdapat pada AN8 dan AN10 yaitu sebanyak 3 tunas batang, sedangkan yang terendah terdapat pada AN5 dan AN9 yaitu sebanyak 1 tunas batang serta tanaman yang tidak memiliki tunas batang terdapat pada AN1, AN3, AN6, AN7, AN15,

AN16, dan AN17. Pada parameter jumlah tunas buah diperoleh jumlah tunas buah tertinggi terdapat pada AN4 yaitu sebanyak 12 tunas buah, sedangkan yang terendah terdapat pada AN10 yaitu sebanyak 1 tunas buah serta tanaman yang tidak memiliki tunas buah terdapat pada AN7, AN9, AN11, AN12, AN16 dan AN18.

Pada parameter ukuran tunas buah terdapat 3 variasi yaitu ukuran tunas buah kecil, sedang, dan besar. Ukuran tunas buah kecil terdapat pada AN2, AN4, AN8, AN14,

AN15, dan AN17, ukuran tunas buah sedang terdapat pada AN5, AN10, dan

AN`13, ukuran tunas buah besar terdapat pada AN1, AN3, dan AN6.

Morfologi Buah

Pengamatan terhadap karakter morfologi buah meliputi bentuk buah, panjang buah, diameter buah, ukuran buah, ukuran mata buah, warna mata buah, dan diameter buah bagian tengah (hati buah). Pada parameter bentuk buah terdapat

Universitas Sumatera Utara 71

5 variasi yaitu bentuk buah oblong, medium ovate, narrow ovate, circular, dan elliptic. Bentuk buah oblong terdapat pada AN1, AN3, dan AN6, bentuk buah medium ovate terdapat pada AN2, AN7, AN9, AN10, AN11, AN13, AN14, AN15,

AN17, dan AN18. Bentuk buah narrow ovate terdapat pada AN4 dan AN8, bentuk buah circular terdapat pada AN5, serta bentuk buah elliptic terdapat pada AN12 dan

AN16. Pada parameter panjang buah diperoleh panjang buah tertinggi terdapat pada

AN8 yaitu 26,3 cm sedangkan panjang buah terendah terdapat pada AN9 yaitu

7,9 cm.

Pada pengamatan diameter buah diperoleh diameter buah tertinggi terdapat pada AN5 yaitu 112,06 mm sedangkan diameter buah terendah terdapat pada AN12 yaitu 76,14 mm. Pada parameter ukuran buah diperoleh 3 variasi yaitu sangat kecil, kecil, dan sedang. Aksesi dengan ukuran sangat kecil terdapat pada AN9, aksesi dengan ukuran kecil terdapat pada AN1, AN2, AN3, AN6, AN7, AN10, AN11,

AN12, AN13, AN14, AN15, dan AN16, serta aksesi dengan ukuran sedang terdapat pada AN4, AN5, AN8, AN17, dan AN18. Pengamatan terhadap parameter ukuran mata buah terdapat 2 variasi yaitu sedang dan besar. Ukuran mata buah sedang terdapat pada AN1, AN2, AN5, AN9, AN13, AN16, AN17, dan AN18 serta ukuran mata buah besar terdapat pada AN3, AN4, AN6, AN7, AN8, AN10, AN11, AN12,

AN14, dan AN15.

Pada parameter warna mata buah terdapat 2 variasi yaitu warna mata tunas rata atau sedikit tidak rata dan tidak merata. Warna mata buah rata atau sedikit tidak rata terdapat pada AN1, AN2, AN9, AN10, AN12, AN13, AN14, AN15, AN16,

AN17, dan AN18, serta warna mata buah tidak merata terdapat pada AN3, AN4,

AN5, AN6, AN7, AN8, dan AN11. Pada parameter diameter buah bagian tengah

Universitas Sumatera Utara 72

(hati buah) terdapat 2 variasi yaitu sedang dan besar. Diameter buah bagian tengah dengan ukuran sedang terdapat pada AN1, AN7, AN12, dan AN14, serta diameter buah bagian tengah dengan ukuran besar terdapat pada AN2, AN3, AN4, AN5,

AN6, AN8, AN9, AN10, AN11, AN13, AN15, AN16, AN17, dan AN18.

Daging Buah

Pengamatan terhadap karakter morfologi daging buah meliputi warna daging buah, kerataan warna daging buah, kerapatan daging buah, kepadatan serat buah, aroma daging buah, kadar air daging buah, dan kemanisan daging buah. Pada parameter warna daging buah terdapat 4 variasi yaitu kuning keputihan, kuning terang, kuning, dan orange kekuningan. Warna daging buah kuning keputihan terdapat pada AN3, AN6, dan AN12, warna daging buah kuning terang terdapat pada AN2, AN10, AN11, AN14, AN15, AN16, dan AN18. Warna daging buah kuning terdapat pada AN4, AN7, AN9, AN13, dan AN17, serta warna daging buah orange kekuningan terdapat pada AN1, AN5, dan AN8. Pada parameter kerataan warna daging buah terdapat 3 variasi yaitu rata atau sedikit tidak rata, tidak merata, dan sangat tidak merata. Kerataan warna daging buah rata atau sedikit tidak rata terdapat pada AN1, AN2, AN3, AN4, AN5, AN6, AN7, AN8, AN9, AN10, AN13,

AN16, dan AN17, kerataan warna daging buah tidak merata terdapat pada AN11,

AN14, AN15, dan AN18, serta kerataan warna daging buah sangat tidak merata terdapat pada AN12. Pengamatan parameter kerapatan daging buah terdapat 3 variasi yaitu renggang, sedang, dan padat. Kerapatan daging buah renggang terdapat pada AN4, AN5, AN7, AN8, AN11, AN12, dan AN14, kerapatan daging buah sedang terdapat pada AN1, AN2, AN9, AN10, AN13, dan AN15, AN17, dan

AN18, serta kerapatan daging buah padat terdapat pada AN3, AN6, dan AN16.

Universitas Sumatera Utara 73

Pada parameter kepadatan serat buah terdapat 3 variasi yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Kepadatan serat buah rendah terdapat pada AN11, kepadatan serat buah sedang terdapat pada AN1, AN2, AN5, AN7, AN8, AN9, AN10, AN12,

AN13, AN14, AN15, AN17, dan AN18, serta kepadatan serat buah tinggi terdapat pada AN3, AN4, AN6, dan AN16. Pada pengamatan parameter aroma daging buah terdapat 3 variasi yaitu lemah, sedang, dan kuat. Aroma daging buah lemah terdapat pada AN1, AN3, dan AN6, aroma daging buah sedang terdapat pada AN2, AN9,

AN10, AN11, AN12, AN13, AN14, AN15, AN17, dan AN18, serta aroma daging buah kuat terdapat pada AN4, AN5, AN7, AN8, dan AN16.

Pada parameter kadar air daging buah pada umumnya sama, terdapat 2 variasi rendah dan tinggi. Kadar air daging buah tinggi terdapat pada AN5 dan AN9 serta aksesi lainnya memiliki kadar air daging buah rendah. Pada pengamatan parameter kemanisan daging buah terdapat 3 variasi yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Kemanisan daging buah rendah terdapat pada AN1, AN3, AN6, dan AN12.

Kemanisan daging buah sedang terdapat pada AN2, AN4, AN7, AN8, AN9, AN10,

AN11, AN13, AN14, AN15, AN16, AN17, dan AN18, serta kemanisan daging buah tinggi terdapat pada AN5.

Analisis Keragaman Fenotipe

Hasil analisis keragaaman fenotipe yang diamati pada 18 sampel tanaman nanas di Kabupaten Kampar dan Siak Provinsi Riau (Tabel 21) dengan perbandingan nilai keragaman dan standar deviasi menunjukkan bahwa semua karakter yang diuji memiliki kriteria luas. Kriteria luas menunjukkan bahwa tanaman nanas yang diidentifikasi beragam pada setiap karakternya. Adapun karakter tersebut adalah jumlah daun, panjang daun, diameter tangkai bunga,

Universitas Sumatera Utara 74

panjang petal, dan ukuran buah. Karakter yang memiliki keragaman genetik luas akan memiliki keragaman fenotipe luas. Karakter yang memiliki keragaman genetik yang sempit belum tentu memiliki keragaman fenotipe yang sempit

(Syukur et al., 2010). Keragaman fenotipe dipengaruhi oleh interaksi antara faktor genetik dan lingkungannya.

Berdasarkan karakteristik morfologis yang diperoleh didapatkan bahwa jenis nanas yang dibudidayakan di Kabupaten Kampar dan Siak Provinsi Riau yaitu varietas Queen pada AN1, AN2, AN3, AN5, AN6, AN7, AN9, AN10, AN11,

An12, AN13, AN14, AN15, AN16, AN17, AN18 dan Abacaxi pada AN4 dan AN8 dengan ciri-ciri untuk jenis Queen daun pendek berduri tajam dan buah lonjong mirip kerucut sedangkan Abacaxi daun panjang berduri kasar dan buah silindris atau seperti piramida. Menurut Kementerian Pertanian (2013) Varietas-varietas nanas yang dibudidayakan ada 4 jenis golongan nanas, yaitu Cayene ( daun halus, tidak berduri, buah besar ), Queen ( daun pendek berduri tajam, buah lonjong mirip kerucut ), Spanyol Spanish ( daun panjang kecil, berduri halus sampai kasar, buah bulat dengan mata datar ) dan Abacaxi ( daun panjang berduri kasar, buah silindris atau seperti piramida ).

Budidaya tanaman nanas di Kabupaten Kampar dan Siak Provinsi Riau belum cukup optimal namun masih terdapat kurangnya pengembangan terhadap tanaman nanas varietas unggul dilihat dari hasil wawancara dengan petani. Hasil wawancara menunjukkan bahwa dalam teknik budidaya pada umumnya petani tidak melakukan penanaman tanaman nanas dengan jarak tanam yang seharusnya, tidak melakukan pemupukan secara rutin baik pupuk kimia maupun pupuk organik, serta penggunaan bibit nanas varietas lokal dari masing-masing daerah. Bibit yang

Universitas Sumatera Utara 75

digunakan petani adalah bibit dari anakan tanaman nanas itu, baik anakan dari buah, anakan batang, dan dari anakan mahkota buah. Menurut Indriyani dan Sri (2008)

Pengembangan nanas di Indonesia belum mendapat perhatian yang serius sebagaimana tercermin dalam luas panen dan produktivitas yang fluktuatif. Hal ini disebabkan oleh berbagai hal, diantaranya belum berkembangnya varietas unggul dan belum optimalnya teknik budidaya.

Hubungan Kekerabatan Tanaman Nanas di Kabupaten Kampar dan Siak Provinsi Riau

Analisis hubungan kekerabatan yang dilakukan pada data hasil pengamatan yang meliputi 40 karakter kualitatif dan kuantitatif dari 18 sampel tanaman nanas yang diidentifikasi menggunakan teknik hierarchical cluster analysis. Analisis hubungan kekerabatan berdasarkan penggolongan keseuruhan persamaan atau ketidaksamaan yang dimiliki antar dua taksa atau lebih (Saupe, 2005).

Berdasarkan dendogram yang terbentuk (Gambar 22) diperoleh empat kelompok, tiga kelompok, dan dua kelompok hubungan kekerabatan pada skala jarak kekerabatan (euclidean distance scale) 21, 22, dan 25. Semakin kecil jarak euclidean antara beberapa objek yang dianalisis, maka semakin dekat hubungan kekerabatan objek tersebut (Santoso, 2002). Analisis hubungan kekerabatan berdasarkan karakter kualitatif dan kuantitatif nanas pada skala jarak 25 menunjukkan adanya dua kelompok utama. Dimana kelompok pertama (I) hanya terdiri atas 1 aksesi nanas yaitu AN1. Aksesi ini memiliki jarak euclidean yang cukup besar dibandingkan dengan ketujuh belas aksesi nanas lainnya. Karakter khusus yang dimiliki AN1 adalah warna duri merah, warna pada ujung petal ungu merah, warna buah yang belum dewasa ungu kecoklatan, dan warna dominan buah orange tua atau merah. Karakter khusus ini yang menyebabkan AN1 terpisah

Universitas Sumatera Utara 76

sendiri dari kelompok lainnya dan memiliki jarak euclidean yang cukup besar.

Kelompok dua (II) terdiri atas 17 aksesi tanaman nanas kecuali AN1, ketujuh belas aksesi tanaman disatukan oleh 3 karakter yang sama yaitu duri daun, posisi duri, jumlah mahkota, dan warna pada ujung petal.

Analisis hubungan kekerabatan berdasarkan karakter kualitatif dan kuantitatif nanas pada skala jarak 22 menunjukkan adanya tiga kelompok kekerabatan tanaman (Gambar 22). Kelompok pertama terdiri atas 16 aksesi tanaman nanas yaitu AN2, AN3, AN4, AN6, AN7, AN8, AN9, AN10, AN11,

AN12, AN13, AN14, AN15, AN16, AN17, dan AN18. Kelompok pertama disatukan oleh karakter khusus yaitu , duri daun, posisi duri, warna pada ujung petal, jumlah mahkota, dan bentuk buah yang pada umunya narrow ovate, medium ovate, elliptic, dan oblong. Kelompok kedua terdiri atas 1 aksesi tanaman nanas yaitu AN5, kelompok pertama dan kedua disatukan oleh karakter yang pada umumnya sama yaitu bentuk tajuk, posisi duri, duri daun, dan warna pada ujung petal. Kelompok ketiga terdiri atas 1 aksesi tanaman nanas yaitu AN1. Kelompok ketiga dipisahkan dari aksesi lain karena memiliki karakter khusus yang tidak dimiliki aksesi lain yaitu warna duri merah, warna pada ujung petal ungu merah, warna buah yang belum dewasa ungu kecoklatan, dan warna dominan buah orange tua atau merah.

Analisis hubungan kekerabatan berdasarkan karakter kualitatif dan kuantitatif pada skala jarak 21 menunjukkan adanya empat kelompok kekerabatan tanaman (Gambar 22). Kelompok pertama terdiri atas 15 aksesi tanaman nanas yaitu AN2, AN3, AN4, AN6, AN7, AN8, AN9, AN10, AN11, AN13, AN14,

AN15, AN16, AN17, dan AN18. Kelompok kedua terdiri dari 1 aksesi tanaman

Universitas Sumatera Utara 77

nanas yaitu AN12, kelompok ini disatukan oleh karakter khusus yaitu warna daging buah yang berwarna kuning keputihan. Kelompok ketiga terdiri dari 1 aksesi tanaman nanas yaitu AN5, kelompok ini disatukan oleh karakter khusus yaitu warna pada ujung petal, diameter buah, duri daun dan posisi duri daun. Kelompok keempat terdiri dari 1 askesi tanaman nanas yaitu AN1, kelompok keempat dipisahkan dari aksesi lain karena memiliki karakter khusus yang tidak dimiliki karakter lain yaitu warna duri merah, warna pada ujung petal ungu merah, warna buah yang belum dewasa ungu kecoklatan, dan warna dominan buah orange tua atau merah.

Hubungan kekerabatan terdekat dengan nilai koefisien terendah diperoleh pada AN3 dan AN6 yang berasal dari Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar yaitu sebesar 2,231 hanya memiliki perbedaan karakter kualitatif pada bentuk mahkota. Hal ini sesuai dengan literatur Purwanto (2000) Metode pendekatan kualitatif dan kuantitatif yang digunakan adalah dengan melakukan pengamatan langsung berbagai informasi di lapangan mengenai berbagai jenis tanaman budidaya.

Hubungan kekerabatan terjauh dengan nilai koefisien tertinggi diperoleh pada AN1 dan AN2 yang berasal dari Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar yaitu sebesar 10,477, memiliki perbedaan karakter kualitatif pada bentuk tajuk, warna daun bagian atas, warna duri, ukuran duri, warna pada ujung petal, bentuk mahkota, warna buah yang belum dewasa, warna dominan buah, aroma daging buah, dan kemanisan daging buah. Hal ini sesuai dengan literatur

Suskendriyati et al., (2000) perbedaan dan persamaan kemunculan morfologis luar spesies suatu tanaman dapat digunakan untuk mengetahui jauh dekatnya hubungan kekerabatan.

Universitas Sumatera Utara 78

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

1. Aksesi nanas yang ditemukan dan diidentifikasi di Kabupaten Kampar dan

Siak Provinsi Riau termasuk jenis Queen pada AN1, AN2, AN3, AN5,

AN6, AN7, AN9, AN10, AN11, An12, AN13, AN14, AN15, AN16, AN17,

AN18 dan Abacaxi pada AN4 dan AN8.

2. Tanaman nanas di Kabupaten Kampar dan Siak memiliki keragaman

dengan kriteria luas.

3. Hasil identifikasi karakter morfologis nanas di Kabupaten Kampar dan Siak

Provinsi Riau menunjukkan bahwa semua aksesi nanas memiliki kemiripan

yang dekat kecuali pada AN1 yaitu dipisahkan karena memiliki karakter

khusus yaitu warna duri, warna pada ujung petal, warna buah yang belum

dewasa, dan warna dominan buah.

Saran

Berdasarkan karakter morfologi buah nanas yang memiliki kadar air rendah dapat dimanfaatkan dapat diolah menjadi kerupuk nanas sedangkan buah nanas yang memiliki kemanisan daging buah rendah dapat dimanfaatkan untuk industri seperti obat-obatan.

Universitas Sumatera Utara 79

DAFTAR PUSTAKA

Ashari, S. 1995. Hortikultura Aspek Budidaya. Universitas Indonesia (UI-PRESS). Jakarta. Atikaduri, T. 2003. Karakterisasi Sifat Fisik Dan Kimia Buah Serta Perubahannya Selama Penyimpanan Dari Empat Populasi Nanas (Ananas comosus (L.) Merr.). Skripsi. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Badan Pusat Statistik Kampar. 2014. Kampar Dalam Angka. Badan Pusat Statistik Kabupaten Kampar. Bangkinang.

Budianingsih L., Syaiful H dan Susy E. 2017. Agribisnis Nanas di Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar. Jurnal Online Mahasiswa Faperta UR Vol 4 No.1.

Didin. 2009. Identifikasi Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketidakseragaman Ukuran Buah Nanas (Ananas comosus L Merr.) di Kebun Nanas PT. Great Giant Pineapple Terbangggi Besar Lampung Tengah. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Dinas Pertanian Kabupaten Siak. 2017. Laporan Kinerja Dinas Pertanian Tahun 2017. Siak.

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Kampar. 2013. Kampar Dalam Angka. Komoditas Nanas di Kabupaten Kampar. Bangkinang.

Hadiati S dan Ni L P. 2008. Budidaya Nanas. Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika. Solok. Herwati, A., Purwati, R. D.,dan Anggraeni, T. D. A. 2011. Penampilan Karakter Kualitatif PadaPlasma Nutfah Tanaman Bunga-Matahari. Prosiding Seminar Nasional Inovasi Perkebunan. Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat.

Indriyani, N. L. P., dan Sri, H. 2008. Petunjuk Teknis Budidaya Nanas. Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika. Padang. Irfandi. 2005. Karakterisasi morfologi lima populasi nanas (Ananas comosus (L.) Merr). Program Studi Hortikultura Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Bogor Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan). 2013. Produksi Hortikultura di Indonesia. http//www.deptan.go. Di akses 24 Desember 2019. Lubis, RRB., Daryanto, A., Tambunan, M. dan Rachman, HPS. 2014. Analisis Efisiensi Teknis Produksi Nanas: Studi Kasus di Kabupaten Subang, Jawa Barat. Jurnal Agro Ekononomi.

Universitas Sumatera Utara 80

Meinarti, C. 2011. Analisis Keragaman Genetik Nenas (Ananas comosus (L.) Merr.) Berdasarkan Penanda Morfologi dan Penanda RAPD Noor M., Saleh M dan Subagio H. 2015. Review: Potensi Keanekaragaman Tanaman Buah-Buahan di Lahan Rawa dan Pemanfaatannya. Oktaviani, D. 2009. Pengaruh Media Tanam Dan Asal Bahan Stek Terhadap Keberhasilan Stek Basal Daun Mahkota Nanas (Ananas comosus (L.) Merr.). Skripsi . Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Purwanto Y. 2000. Ekstrativisme Masyarakat Dayak Kenyah Di sekitar Sungai Bahau, Kalimantan Timur. Laporan Penelitian. 30 p

Pusat Data dan System Informasi Pertanian. 2016. Outlook Nanas, Komoditas Pertanian sub Sektor Hortikultura. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian. Jakarta.

Putri N D., Agus S dan Rasuane N. 2017. Perbandingan Hasil Pertumbuhan Nanas Queen dan Nanas Madu (Cayenne) Sebagai Sumber Belajar Biologi Berupa Panduan Praktikum Materi Pertumbuhan dan Perkembangan. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan. Universitas Muhammadyah Metro. Riana, E. 2012. Keanekaragaman Genetik Nanas (Ananas comosus (L.) Merr.)di Kabupaten Kampar Provinsi Riau Berdasarkan Karakterisasi Morfologi dan Pola Pita Isozim Peroksinase.Skripsi . Fakultas Matematika dan Jurusan Ilmu Pengetahuan Alam. Univesitas Riau.

Rosmaina, 2007. Optimasi Ba/Tdz Dan Naa Untuk Perbanyakan M asal Nanas (Ananas Comosus (L.) Merr.) Kultivar Smooth Cayenne Melalui Teknik InVitro. Tesis. Institute Pertanian Bogor.

Soedarya, P. 2009. Budidaya Usaha Pengolahan Agribisnis Nanas. Bandung : Pustaka Grafika.

Steenis, V. 2008. Flora, Cetakan ke-12. Jakarta. PT. Pradnya Paramita

Sunarjono H. 2006. Berkebun 21 Jenis Tanaman Buah. Jakarta: Penebar Swadaya.

Suskendriyati, H., A. Wijayati., N. Hidayah., dan D. Cahyuning dari. 2000. Studi Morfologi dan Hubungan Kekerabatan Varietas Salak Pondoh (Salacca zalacca (Gaert.) Voss.) di Dataran Tinggi Sleman. UNS, Surakarta.

Syukur, M., S. Sujiprihati, R. Yunianti, dan K. Nida.2010. Pendugaan Komponen Ragam , Heritabilitas dan Korelasi untuk Menentukan Kriteria Seleksi Cabai (Capsicum annuum L.) Populasi F5. Journal Hortikultura Indonesia 1(3): 74–80.

Universitas Sumatera Utara 81

Lampiran 1. Peta Lokasi Penelitian Tanaman Nanas

Peta Kabupaten Kampar

Peta Kabupaten Siak

Universitas Sumatera Utara 82

Lampiran 2. Analisis Data Umum Kuesioner Petani Nanas

KUESIONER

I. Identitas Responden

a. Nama : b. Umur : c. Jenis Kelamin : d. Pendidikan Terakhir : e. Alamat Lahan : f. Luas Lahan : g. Jarak Tanam : h. Umur Tanaman :

II. Pertanyaan 1. Apakah varietas yang saudara tanam? 2. Dari mana asal bibit tanaman nanas yang saudara tanam? 3. Berapa hasil produksi/pendapatan dalam sekali panen? 4. Berapa harga nanas anda jual perbuah? 5. Apakah saudara melakukan pemupukan? 6. Jenis pupuk apa saja yang saudara gunakan? 7. Bagaimana cara perbanyakan yang anda lakukan? 8. Dari mana genetis (asal usul) tanaman nanas yang saudara peroleh? - Bibit unggul dari pusat penelitian - Bibit biasa - Anakan - Dll 9. Apakah saudara menggunakan tenaga kerja untuk lahan saudara? 10. Hasil panen: - Konsumsi sendiri / dagang sendiri secara eceran - Pedagang pengumpul hasil panen (tengkulak)

Universitas Sumatera Utara 83

Lampiran 3. Gambar 18 Aksesi Tanaman Nanas di Kabupaten Kampar dan Siak Provinsi Riau

AN 1 AN 2 AN 3

AN 4 AN 5 AN 6

AN 7 AN 8 AN 9

AN 10 AN 11 AN 12

Universitas Sumatera Utara 84

AN 13 AN 14 AN 15

AN 16 AN 17 AN 18

Universitas Sumatera Utara 85

Lampiran 4. Gambar Daun 18 Aksesi Nanas di Kabupaten Kampar dan Siak Provinsi Riau

AN 1 AN 2 AN 3

AN 4 AN 5 AN 6

AN 7 AN 8 AN 9

AN 10 AN 11 AN 12

Universitas Sumatera Utara 86

AN 13 AN 14 AN 15

AN 16 AN 17 AN 18

Universitas Sumatera Utara 87

Lampiran 5. Gambar Bunga Majemuk 18 Aksesi Nanas di Kabupaten Kampar dan Siak Provinsi Riau

AN 1 AN 2 AN 3

AN 4 AN 5 AN 6

AN 7 AN 8 AN 9

AN 10 AN 11 AN 12

Universitas Sumatera Utara 88

AN 13 AN 14 AN 15

AN 16 AN 17 AN 18

Universitas Sumatera Utara 89

Lampiran 6. Gambar Bunga Tunggal 18 Aksesi Nanas di Kabupaten Kampar dan Siak Provinsi Riau

AN 1 AN 2 AN 3

AN 4 AN 5 AN 6

AN 7 AN 8 AN 9

AN 10 AN 11 AN 12

Universitas Sumatera Utara 90

AN 13 AN 14 AN 15

AN 16 AN 17 AN 18

Universitas Sumatera Utara 91

Lampiran 7. Gambar Buah Nanas Muda 18 Aksesi Nanas di Kabupaten Kampar dan Siak Provinsi Riau

AN 3 AN 1 AN 2

AN 4 AN 5 AN 6

AN 7 AN 8 AN 9

AN 10 AN 11 AN 12

Universitas Sumatera Utara 92

AN 13 AN 14 AN 15

AN 16 AN 17 AN 18

Universitas Sumatera Utara 93

Lampiran 8. Gambar Buah Nanas Tua 18 Aksesi Nanas di Kabupaten Kampar dan Siak Provinsi Riau

AN 1 AN 2 AN 3

AN 4 AN 5 AN 6

AN 8

AN 7 AN 9

AN 12 AN 10 AN 11

Universitas Sumatera Utara 94

AN 13 AN 14 AN 15

AN 16 AN 17 AN 18

Universitas Sumatera Utara 95

Lampiran 9. Gambar Daging Buah Vertikal 18 Aksesi Nanas di Kabupaten Kampar dan Siak Provinsi Riau

AN 1 AN 2 AN 3

AN 4 AN 5 AN 6

AN 8 AN 9 AN 7

AN 10 AN 11 AN 12

Universitas Sumatera Utara 96

AN 13 AN 14 AN 15

AN 16 AN 17 AN 18

Universitas Sumatera Utara 97

Lampiran 10. Gambar Daging Buah Horizontal 18 Aksesi Nanas di Kabupaten Kampar dan Siak Provinsi Riau

AN 1 AN 2 AN 3

AN 4 AN 5 AN 6

AN 7 AN 8 AN 9

AN 10 AN 11 AN 12

Universitas Sumatera Utara 98

AN 13 AN 14 AN 15

AN 16 AN 17 AN 18

Universitas Sumatera Utara 99

Lampiran 11. Average Linkage (Between Groups)

Agglomeration Schedule

Cluster Combined Stage Cluster First Appears Stage Cluster 1 Cluster 2 Coefficients Cluster 1 Cluster 2 Next Stage 1 3 6 2,231 0 0 14 2 17 18 5,464 0 0 6 3 10 11 5,508 0 0 8 4 2 13 6,013 0 0 7 5 4 8 6,142 0 0 12 6 15 17 6,237 0 2 7 7 2 15 6,633 4 6 9 8 10 14 6,786 3 0 9 9 2 10 7,004 7 8 10 10 2 16 7,853 9 0 12 11 7 9 8,024 0 0 13 12 2 4 8,028 10 5 13 13 2 7 8,321 12 11 14 14 2 3 8,664 13 1 15 15 2 12 8,945 14 0 16 16 2 5 9,213 15 0 17 17 1 2 10,477 0 16 0

Universitas Sumatera Utara 100

Lampiran 12. Cluster Member

Cluster Membership

Case 4 Clusters 3 Clusters 2 Clusters 1:Case 1 1 1 1 2:Case 2 2 2 2 3:Case 3 2 2 2 4:Case 4 2 2 2 5:Case 5 3 3 2 6:Case 6 2 2 2 7:Case 7 2 2 2 8:Case 8 2 2 2 9:Case 9 2 2 2 10:Case 10 2 2 2 11:Case 11 2 2 2 12:Case 12 4 2 2 13:Case 13 2 2 2 14:Case 14 2 2 2 15:Case 15 2 2 2 16:Case 16 2 2 2 17:Case 17 2 2 2 18:Case 18 2 2 2

Universitas Sumatera Utara 101

Lampiran 13. Hasil Analisis Hubungan Kekerabatan (ecludiance distance) Menggunakan IBM SPSS 22

Universitas Sumatera Utara 102

Lampiran 14. Rekapitulasi Data Umum Kuesioner Petani Nanas

Nama Alamat Luas Jarak Umur Varietas Asal Cara Kode Pemilik Lahan Tanam Budida Yang Tanaman Perbanyakan Aksesi (ha) (m) ya Ditanam (tahun) Herman Jalan KBM I, Desa Rimbo Panjang, 3,0 1 x 0,5 3 Lokal Kualu nenas Anakan buah AN1 Kec. Tambang, Kab. Kampar Daryanto Jalan KBM II, Desa Rimbo Panjang, 2,5 1 x 0,5 7 Lokal Kualu nenas Anakan AN2 Kec. Tambang, Kab. Kampar Akmal nafi Jalan KBM I, Desa Rimbo Panjang, 1,0 1, 0,5 5 Lokal Kualu nenas Anakan buah AN3 Kec. Tambang, Kab. Kampar Kirana Jalan Petani Nenas, Desa Kualu 0,5 0,5 x 0,5 3 Lokal Kualu nenas Anakan buah AN4 Nenas, Kec. Tambang, Kab. Kampar Ahmad ocu Jalan Petani Nenas, Desa Kualu 1,5 0,5 x 0,6 2 Lokal Kualu nenas Anakan buah AN5 Nenas, Kec. Tambang, Kab. Kampar Saprudin Jalan Petani Nenas, Desa Kualu 1,5 1 x 0,3 3 Lokal Kualu nenas Anakan buah AN6 Nenas, Kec. Tambang, Kab. Kampar Ali sami Desa Pagaruyung, Kec. Tapung, Kab. 2,5 1 x 0,4 8 Lokal Tapung Anakan buah AN7 Kampar Isprihono Desa Pagaruyung, Kec. Tapung, Kab. 1,5 1 x 0,3 3 Lokal Tapung Mahkota AN8 Kampar buah

Universitas Sumatera Utara 103

Nurleli Desa Pagaruyung, Kec. Tapung, Kab. 2,0 0,6 x 0,6 3 Lokal Tapung Anakan buah AN9 Kampar dan mahkota buah Apmahmud Desa Tanjung Kuras, Kec. Sungai 1,5 1 x 0,5 2 Lokal Penyengat Anakan buah AN10 Apit, Kab. Siak Sakiman Desa Tanjung Kuras, Kec. Sungai 1,0 0,8 x 0,5 4 Lokal Penyengat Anakan AN11 Apit, Kab. Siak Eriansyah Desa Tanjung Kuras, Kec. Sungai 0,7 0,8 x 0,4 3 Lokal Penyengat Mahkota AN12 Apit, Kab. Siak buah Rusli Jalan Datuk Lima Putih, Desa Teluk 0,5 0,5 0,5 4 Lokal Penyengat Anakan buah AN13 Batil, Kec. Sungai Apit, Kab. Siak Syamsuar Jalan Datuk Lima Putih, Desa Teluk 0,5 0,8 x 0,8 5 Lokal Tanjung Anakan buah AN14 Batil, Kec. Sungai Apit, Siak Kuras dan mahkota buah Zamzamardi Jalan Datuk Lima Putih, Desa Teluk 1,0 0,8 x 0,5 3 Lokal Tanjung Anakandan AN15 Batil, Kec. Sungai Apit, Siak Kuras anakan buah Rizal Desa Penyengat, Kec. Sungai Apit, 1,5 1 x 0,4 5 Lokal Penyengat Anakan buah AN16 Siak Samsul Desa Penyengat, Kec. Sungai Apit, 1,5 0,5 x 0,5 6 Lokal Penyengat Anakan buah AN17 bahar Siak Saliman Desa Penyengat, Kec. Sungai Apit, 2,0 0,8 x 0,4 4 Lokal Penyengat Mahkota AN18 Siak buah

Universitas Sumatera Utara