Rumah Adat Kampung Pulo Cangkuang Kabupaten Garut Sebagai Konsep Hunian Masa Kini
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Rumah Adat Kampung Pulo Cangkuang Kabupaten Garut sebagai Konsep Hunian Masa Kini Nani Sriwardani, Savitri Program Studi Kriya Seni, Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Budaya Indonesia Bandung Jalan Buah Batu, No.212 Bandung 40265 Email: [email protected] ABSTRACT The traditional house of Kampung Pulo could be categorized as a dwelling or a house for a family. Referring to its inhabitants consisting of 4-5 people in one house, as well as space that suit with the need its inhabitants. This research aims to assess the characteristic of the form of traditional house of Kampung Pulo, that is expected to be a basic concept of a contemporary dwelling. Methods used to analyze is descriptive with a qualitative approach. Data collection techniques employ interview, ob- servation, and documentation. The data that is described, refer to various references,. The results are the prominent characteristic of the house forms in Kampung Pulo based on the proportion, material, meanings, and function. The continuity of this research is to be applied in design recommendations for housing planning, so that it could enrich a dwelling without lost its local elements. Keywords: Characteristic, a traditional house, Kampung Pulo, a traditional design, an alternative modern house ABSTRAK Rumah adat dari Kampung Pulo dapat dikategorikan sebagai suatu hunian atau rumah tinggal sebuah keluarga. Hal ini dikarenakan di dalam satu rumah adat hanya terdiri dari satu kepala keluarga yang anggotanya berjumlah 4-5 orang, serta luas yang sesuai kebutuh- an dan aktivitas penghuninya. Bahasan ini bertujuan untuk mengkaji karakteristik bentuk rumah adat Kampung Pulo, diharapkan dapat menjadi dasar dalam memenuhi konsep hunian masa kini. Metode yang digunakan deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yaitu studi rumah adat Kampung Pulo, berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data dideskripsikan mengacu dari berbagai referensi, dan diolah untuk dianalisis. Hasilnya ditemukan keunggulan karakteristik bentuk rumah Kampung Pulo yaitu berdasarkan pro- porsi, material, makna dan fungsi. Keberlanjutan penelitian ini dapat diterapkan dalam suatu rekomendasi desain atau kebijakan untuk perancangan rumah sehingga memperka- ya bangunan hunian tanpa kehilangan unsur-unsur lokal. Kata kunci: Karakteristik, rumah adat, Kampung Pulo, desain tradisional, alternatif rumah modern Panggung Vol. 29 No. 3, Juli - September 2019 285 PENDAHULUAN 38,7 m2. Acuan analisis itu juga dilihat dari Rumah merupakan salah satu bagian SNI yang berlaku. Asumsi tersebut juga dari kebutuhan pokok manusia. Rumah berdasarkan pada pertimbangan bahwa menurut Kementrian Pekerjaan Umum ada- penghuni rumah terdiri dari 4 orang. Hal lah bangunan yang berfungsi sebagai tem- tersebut di atas memberikan gambaran pat tinggal atau hunian dan sarana pembi- bagaimana rumah atau hunian sederhana naan keluarga (h p://sni.litbang.pu.go.id, tetap menjadi kebutuhan hingga saat ini. diakses pada 18 Agustus 2019). Berbagai standarisasi telah dibuat guna Saat ini, selain keluarga baru, tawaran dapat menciptakan rumah masal sesuai hunian sederhana juga sudah menyasar permintaan. pada generasi muda yang memiliki peng- Rumah adat tradisional sebagai suatu hasilan. Kebutuhan pokok akan papan ini hunian tetap bertahan sampai saat ini, dan juga diwujudkan dalam suatu acara reality dikategorikan bagian dari cagar budaya. show di salah satu TV swasta dengan meng- Hal ini bertujuan agar pengetahuan bu- usung acara bedah atau renovasi rumah. daya bangsa ini tetap terjaga. Tetap berta- Acara tersebut memperlihatkan bagaimana hannya rumah tradisional ini dikarenakan kehidupan keluarga kecil yang umumnya teknik dalam membangun bangunan terse- terdiri dari 4-5 orang beraktifi tas dalam but. Salah satunya adalah dalam pemilihan rumah bilik yang terbuat dari bambu yang material yang bersumber dari alam dan kondisinya tidak layak dengan bentuk kekuatan bangunan yang mampu bertahan rumahnya yang hampir hancur. Program oleh berbagai cuaca, waktu, dan bahkan bedah rumah juga diberikan melalui Ke- oleh gempa. mentrian Pekerjaan Umum dan Perumah- Salah satunya adalah rumah adat di an Rakyat (PUPR), yang bertujuan mengu- Kampung Pulo yang masih bertahan de- rangi jumlah tidak layak huni (h ps://tirto. ngan bentuk tradisional dan material yang id/ddsd, diakses pada 18 Agustus 2019). berasal dari alam. Kampung Pulo memiliki Berbagai tawaran dan bedah rumah aturan yang menjadi acuan dalam melang- saat ini umumnya dengan membangun- sungkan kehidupan sebagai satu kesatuan kan rumah dengan kondisi fi sik berupa ba- kampung maupun hunian. Sebagai suatu ngunan modern dan luas bangunan sesuai pemukiman, Kampung Pulo memiliki dengan acuan standar nasional dan krite- aturan jumlah penduduk, yaitu 23 orang ria layak huni yang telah ditentukan oleh yang terdiri dari 6 kepala keluarga, dengan pemerintah (pu.go.id). Material bangunan 6 rumah. Artinya, setiap rumah dihuni oleh berdasarkan standar tersebut adalah gen- 3-4 orang. Pemukiman Kampung Pulo ini teng, pintu, lantai dan dinding pra-cetak dapat dikatakan sebagai pemukiman ke- (kompas.com, diakses pada 18 Agustus luarga, dikarenakan hanya boleh diisi oleh 2019). Kelebihan material tersebut adalah keturunan perempuan tertua dari Eyang mudah didapat, pengerjaannya yang cepat, Embah Dalem Arif Muhammad, pendiri dan jangka waktu perawatan yang cukup kampung Pulo. lama. Dengan demikian, material alami Rumah di Kampung Pulo tidak hanya dan bentuk rumah dengan unsur lokal su- sebagai tempat berteduh, namun di dalam- dah mulai tergeserkan dengan bentuk dan nya juga berfungsi sebagai pembinaan ke- material modern. luarga, pewarisan budaya melalui berbagai Berdasarkan ukuran, menurut Suryo pelaksanaan ritual adat, mengembangkan (2007: 121) menyebutkan bahwa luas mak- nilai-nilai budaya, dan sebagainya. Rumah simal rumah sederhana dapat mencapai adat Kampung Pulo sama halnya seperti Sriwardani, Savitri: Rumah Adat Kampung Pulo Cangkuang Kabupaten Garut sebagai Konsep Hunian Masa Kini 286 rumah tradisional Sunda lainnya, berben- METODE tuk panggung dengan bahan bangunan Penelitian ini menggunakan metode utama dari kayu dan bambu. Salah satu deskriptif dengan pendekatan kualitatif. yang membedakannya adalah dari pola Tahapan awal adalah dengan melakukan ruangnya, terutama terletak pada jumlah survey pertama melalui pengamatan lang- ruang, tata ruang, dan luas ruang. Selain sung di lapangan, bertujuan untuk mema- itu, rumah di Kampung Pulo ini dapat di- hami keadaan lingkungan sekitar kampung katakan sebagai rumah sehat, yaitu bentuk Pulo yang berlokasikan di Desa Cangkuang Kabupaten Garut. Survey awal meliputi dasar rumah persegi panjang tempat jam- kunjungan ke kantor Desa Cangkuang, ber- ban terpisah dengan rumah utama. Selain tujuan untuk mendapatkan data profi l dan itu, material rumah yang alami ini menja- data statis Desa Cangkuang. Di dalamnya, dikan rumah memiliki sirkulasi udara yang termasuk keberadaan Kampung Adat Pulo sangat baik. Tatanan antara satu rumah dilihat juga dari sistem kepercayaan, mata dengan rumah lainnya memiliki jarak se- pencarian, pendidikan dan sebagainya. Sur- hingga memungkinkan di setiap sisi ba- vey awal juga mengunjungi Kampung Pulo ngunan memiliki jendela. Tatanan, bentuk yang berada di pulau tengah danau, yang dan pemilihan material tersebut memiliki keberadaannya juga terdapat situs Candi makna dan maksud tertentu yang berfung- Cangkuang dan makam keramat. Kegiatan si sebagai sebuah rumah layak huni dan tersebut didata dengan dokumentasi, pen- hunian sebuah keluarga. catatan, dan wawancara. Tujuan penelitian ini untuk menggali Selanjutnya, menyusun strategi untuk potensi, karakteristik. dan bentuk rumah menjawab rumusan masalah dari latar be- adat Kampung Pulo sebagai suatu hunian lakang sebelumnya, yaitu mencari berbagai atau rumah tinggal keluarga. Karakteristik data literatur dari buku, referensi dan pene- tersebut dapat menjadi suatu konsep dalam litian terdahulu yang membahas keberadaan merencanakan, merancang, dan mencip- Kampung Pulo, dan teori mengenai konsep takan rumah keluarga layak huni. Diharap- arsitektur Sunda. Melakukan survey lan- kan unsur-unsur lokal dari karakteristik jutan dengan mempersiapkan perangkat Kampung Pulo dapat tetap hadir di hu- dokumentasi, pengukuran, rekaman, dan nian masa kini. Metode penelitian dilaku- catatan. Target survey lanjutan adalah me- nemui pengurus cagar budaya dan pemang- kan dengan deskriptif melalui pendekatan ku adat (kuncen) sebagai target utama untuk kualitatif, yaitu melihat langsung kondisi mendapatkan data wawancara, dokumenta- lingkungan pemukiman Kampung Pulo si setiap detail bagian rumah adat dan kese- yang dikhususkan pada rumah adat. Selan- luruhan lingkungan pemukiman kampung jutnya, dilakukan pendeskripsian, pengo- adat, serta pengukuran untuk mendapatkan lahan dan analisa setiap hasil pengamatan, data fi sik bangunan. observasi, wawancara dan berbagai acuan Hasil data survey lanjutan tersebut literatur. Hasil dari penelitian ini untuk diolah menjadi gambar kerja, sketsa dan memberi kontribusi data berupa acuan dan mendeskripsikan data wawancara serta informasi terhadap para pengamat, pene- pengamatan di lapangan. Hasil data survey liti dan para perancang dalam menelaah selanjutnya diolah dan dianalisa bersama potensial bangunan tradisional sehingga dengan data literatur yang telah dikumpul- dapat diterapkan atau menjadi bagian kon- kan, guna menjawab pertanyaan penelitian. sep dalam desain. Pengolahan data secara berurut dilihat dari Panggung Vol. 29 No. 3, Juli - September 2019 287 analisa fi sik