Protruding Saddle Roof Structure of Toraja, Minang and Toba Batak House: Learning from Traditional Structure System
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Load more
Recommended publications
-
Palm Oil Research Centre (Ppks) and Agency of Sumatera Plantation Companies (Bks - Pps)
STUDY OF THE ELEMENTS OF FAÇADE OF COLONIAL BUILDINGS, CASE STUDY: PALM OIL RESEARCH CENTRE (PPKS) AND AGENCY OF SUMATERA PLANTATION COMPANIES (BKS - PPS) Diana Harefa*, Shanty Silitonga; Raimundus Pakpahan Architecture Department, Faculty of Engineering, Catholic University of Saint Thomas, Medan, North Sumatera Email: [email protected] ABSTRACT Dutch plantation expansion in the city of Medan left many historical buildings. The plantation building is a historical legacy that must be preserved. G.H Mulder was one of the architects of the time, with his work on the Palm Oil Research Center (PPKS) and the Sumatra Plantation Cooperation Agency (BKS-PPS). The facade is an inseparable element of the architectural product, which is the first element that we capture visually. This research studied and analyzed the elements of colonial architecture that form the facade of The Plantation Development of the Oil Palm Research Center (PPKS) and the building of the Sumatra Plantation Cooperation Agency (BKS-PPS). The research method used in this study is a qualitative method with variables such as walls, columns, doors, windows, vents, roofs, balcony, and ground floor zones. The study founded that the two estate buildings had the characteristics of the transitional colonial architectural period, accompanied by a grouping of similarities in the elements of the two facade. Despite having the same function, architect, and construction period, the two buildings still have differences in the characteristics in facade elements and the visual quality Keywords: Colonial building, Elements of façade INTRODUCTION is seen at first, the facade also displays the history of human civilization [1]. Medan is a historic city; it was known as Therefore, researchers are interested in Paris Van Sumatra. -
Kalzip® Systems Products and Applications
Kalzip® systems Products and applications 1 Kalzip GmbH 2020 Kalzip Systems Office building Messchenveld (NL) Profile type 65/400, RAL 9007 Architect: Axes Architecten, Assen Content Kalzip roof and façade systems The future of building 3 Sustainable building 4 Kalzip Products All systems in one view 6 Kalzip Liner roof system 12 Kalzip structural deck system 14 Kalzip Deck roof construction 16 Kalzip low U-value system 20 Kalzip DuoPlus and Kalzip Duo 22 Kalzip roof systems for residentials 26 Kalzip ProDach 30 Kalzip Vario LB roof refurbishment system 34 Kalzip + Foamglas® 40 Kalzip FlexiCon RR 80 42 Kalzip Additive Systeme Kalzip NatureRoof 44 Kalzip AluPlusSolar 48 Kalzip SolarClad 50 Additive systems and materials 52 Colours and surfaces 54 Rollforming 60 System components and accessories 62 Kalzip Service 63 2 Kalzip GmbH 2020 Products & Application Railway station Newport (UK), Profile type: 65/xtail, stucco-embossed Architect: Grimshaw Architects Innovative performance and proven system solutions for creative architectural design Creative people all over the world are opting Kalzip building systems meet the highest cons- for it, to implementable visionary high-tech truction physical and design requirements for architecture with Kalzip. Roofs and facades are the realisation of roofs and facades that are impressively set in scene through puristically functionally inspiring and visually appealing. elegant restraint or as a design element - Kalzip fascinate. creates solitaires, giving every building its own character. The result is buildings that set new Building with Kalzip also means being able to standards and are trend-setting in form and draw on many years of know-how. function. -
Ungkapan Bentuk Dan Makna Filosofi Atap Masjid Raya Sumatera Barat, Padang, Indonesia
Supriatna, Handayani, Ungkapan Bentuk dan makna Filosofi Ata Masjid Raya Sumatera Barat Volume 4 – Nomor 2 – Juni 2021 p-ISSN 2621-1610 e-ISSN 2620-9934 http://ejournal.upi.edu/index.php/jaz - e-mail: [email protected] doi.org/10.17509/jaz.v4i2.32964 UNGKAPAN BENTUK DAN MAKNA FILOSOFI ATAP MASJID RAYA SUMATERA BARAT, PADANG, INDONESIA 1 Article History: Cecep Supriatna First draft received: Sri Handayani2 24 Maret 2021 1 Program studi Arsitektur S-2, FPTK Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, Indonesia Revised: 2 Program studi Pendidikan teknologi Agro Industri, FPTK Universitas Pendidikan Indonesia, 26 April 2021 Bandung Indonesia Accepted: Jl. Dr. Setiabudhi No. 207 Bandung, Indonesia, 40154 10 Juni 2021 Email: [email protected] First online: [email protected] 10 Juni 2021 Abstract: Islamic architecture appears not only as mere ornament, but is a media that plays Final proof received: an important role that has its own charm for every visitor/user, because a good design must Print: respond to geography, location, climate, size, culture and others. The dome-shaped mosque 15 Juni 2021 building has thrived in the Islamic world and has become a symbol of expression of the structure and identity of a mosque. However, in the last two decades, many mosques without Online domes have appeared in Indonesia. Mosques with modern geometric elements are 15 Juni 2021 increasingly standing majestically in several areas in Indonesia. Some architects began to Jurnal Arsitektur ZONASI eliminate the dome element in the mosque, but still displayed Islamic values. One of the is indexed and listed in mosques without a dome is the Great Mosque of West Sumatra. -
LAPORAN PENELITIAN No : 09/Pen.Arsitektur/UKP/2011 STUDI STRUKTUR DAN KONSTRUKSI RUMAH TRADISIONAL SUKU BATAK TOBA, MINANGKABAU
LAPORAN PENELITIAN No : 09/Pen.Arsitektur/UKP/2011 STUDI STRUKTUR DAN KONSTRUKSI RUMAH TRADISIONAL SUKU BATAK TOBA, MINANGKABAU DAN TORAJA Oleh: Esti Asih Nurdiah, ST., MT. JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS KRISTEN PETRA SURABAYA 2011 i HALAMAN PENGESAHAN 1. a. Judul : Studi Struktur dan Konstruksi Rumah Tradisional Suku Batak Toba, Minangkabau dan Toraja. b. Bidang Ilmu : Struktur Arsitektur c. Nomor Penelitian : 09/Pen.Arsitektur/UKP/2011 2. Ketua Peneliti a. Nama Lengkap dan Gelar : Esti Asih Nurdiah, ST., MT. b. Jenis Kelamin : Perempuan c. Pangkat/Golongan/NIP : IIIB / 08-005 d. Jabatan Akademik : Asisten Ahli e. Fakultas/Jurusan : FTSP / Arsitektur f. Universitas : Universitas Kristen Petra 3. Jumlah Tim Peneliti : - 4. Lokasi Penelitian : Universitas Kristen Petra 5. Kerjasama dengan Instansi Lain : - 6. Jangka Waktu Penelitian : 1 tahun 7. Biaya : a. Sumber dari UK Petra : Rp. 1.640.650 b. Sumber Lainnya : - Total : Rp. 1.640.650 Surabaya, 12 September 2011 Mengetahui, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Peneliti Agus Dwi Hariyanto, ST., M.Sc. Esti Asih Nurdiah, ST., MT. NIP. : 99-033 NIP. : 08-005 Menyetujui, Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Ir. Handoko Sugiharto, MT. NIP: 84-028 ii ABSTRAK Keindahan arsitektur nusantara telah dikenal luas dan banyak dieksplorasi sejak masa Kolonial atau penjajahan bangsa asing di kepulauan nusantara. Arsitektur nusantara sebagian besar merupakan bangunan rumah tinggal yang dibangun berdasarkan adat dan tradisi setempat. Proses pendirian rumah tradisional sejak awal penentuan lokasi hingga didirikan dan dihuni, tidak pernah lepas dari pengaruh adat, kepercayaan dan tradisi. Oleh karena itu, arsitektur nusantara seringkali disebut juga sebagai Arsitektur Tradisional atau Rumah Tradisional. -
Surau Nagari Lubuk Bauk Dan Surau Gadang Bintungan Sumatera Barat : Tinjauan Gaya Bangunan Dan Makna Ornamen
Surau Nagari Lubuk Bauk dan Surau Gadang Bintungan Sumatera Barat : Tinjauan Gaya Bangunan dan Makna Ornamen Ivo Giovanni, Isman Pratama Nasution Departemen Arkeologi, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia E-mail: [email protected] Abstrak Artikel ini membahas bangunan surau di Sumatera Barat yaitu Surau Nagari Lubuk Bauk dan Surau Gadang Bintungan. Tujuannya adalah untuk melihat pengaruh adat pada bangunan surau berdasarkan tinjauan arsitektur dan makna ornamennya. Selain itu, dilakukan perbandingan antara surau dengan bangunan tradisional Minangkabau lainnya, yaitu rumah gadang dengan menggunakan metode deskriptif analitis. Hal ini dilakukan agar unsur-unsur adat yang terlihat pada surau dapat diuraikan dengan jelas, sehingga dapat diketahui makna dari setiap unsur adat tersebut dan peran surau bagi masyarakat Minangkabau pada saat surau tersebut dibangun. Berdasarkan kajian ini dapat diketahui bahwa Surau Nagari Lubuk Bauk dan Surau Gadang Bintungan memiliki bangunan yang berbeda. Surau Nagari Lubuk Bauk memiliki bentuk yang bertingkat, karena hal ini dipengaruhi oleh aliran adat Koto Piliang yang menganut paham aristokrasi, sedangkan Surau Gadang Bintungan tidak bertingkat karena dipengaruhi oleh aliran adat Bodi Caniago, yang menganut paham demokrasi. Selain itu ragam hias ornamen yang terdapat pada surau ini juga memiliki makna yang mengandung pesan moral yang dapat dijadikan sebagai pedoman hidup bagi masyarakat Minangkabau. Kata Kunci: Adat Minangkabau, Bangunan tradisional, Surau Gadang Bintungan, Surau Nagari Lubuk Bauk. Surau Nagari Lubuk Bauk and Surau Gadang Bintungan of West Sumatra: A study of Architectural Style and the Meaning of the Ornament. Abstract This article discusses about surau (little Mosque) in West Sumatra, namely Surau Nagari Lubuk Bauk and Surau Gadang Bintungan. The aim of this article is to see the tradition influences in the buildings, based on their architectures and the meaning of ornaments. -
Bracing Sebagai Teknologi Kontrol Seismik Pada Struktur Rumah Tradisonal Sumatra
E-ISSN : 2621-4164 Vol. 01 No 02 Desember 2018 BRACING SEBAGAI TEKNOLOGI KONTROL SEISMIK PADA STRUKTUR RUMAH TRADISONAL SUMATRA Mohammad Ihsan 1Universitas Bakrie *)Kawasan Rasuna Epicentrum, Jl. H. R. Rasuna Said No.Kav. C-22, RT.2/RW.5, Karet Kuningan, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12940 Abstract Sumatra Island is earthquake hazard area in Indonesia, because two continental plates generate subduction zone. In Sumatra there are many traditional house, function of traditional house is dwellings as well as community meeting halls because that have cultural and historical values. The ancestors have also learned a lot about natural events they have experienced, from this experience they can make earthquake resistant structures for large earthquake, the result is that the Traditional Houses can still stand firm. One of the seismic control technologies in Sumatran traditional house is bracing. In this paper the structure of Sumatran Traditional Houses modeled by numerical analysis and analyzed dynamically behavior from its structure. The analysis revealed the secrets of seismic bracing control in the structure of the Sumatran Traditional House. Keywords: Sumatran Traditional House, Earthquake, Bracing Abstrak Pulau Sumatra merupakan salah satu daerah rawan gempa di Indonesia karena terdapatnya pertemuan dua lempengan benua. Di Pulau Sumatra masih banyak Rumah Tradisional baik yang difungsikan sebagai tempat tinggal maupun sebagai Rumah Adat yang mempunyai nilai budaya dan historis dan seringkali berfungsi sebagi balai pertemuan masyarakat. Para leluhur juga telah banyak belajar dengan kejadian alam yang pernah mereka alami sehingga mereka dapat membuat struktur tahan gempa dan jika terjadi gempa besar Rumah Tradisional masih dapat berdiri kokoh. -
Kajian Awal Keaslian Struktur Dari Arsitektur Tradisional Di Sumatera
Seminar Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia (IPLBI) 4, 001-008, Februari 2020 https://doi.org/10.32315/sem.4.001 Kajian Awal Keaslian Struktur dari Arsitektur Tradisional di Sumatera Ari Siswanto Korespondensi : [email protected] Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya Abstrak Arsitektur dan struktur dari beberapa tipe rumah tradisional di Sumatera memiliki keaslian yang tidak disadari karena belum banyak penelitian tentang hal tersebut. Keaslian yang tidak mendapatkan pengaruh dari budaya di luar Indonesia karena memang kontekstual dengan budaya dan lingkungan setempat. Rumah tradisional berbentuk panggung menggunakan struktur kayu tanpa paku yang memiliki fleksibilitas gerakan jika terjadi goncangan akibat gempa bumi yang akrab di wilayah Sumatera Bagian Barat. Keaslian arsitektur dan struktur tradisional di Sumatera merupakan mahakarya di bidang bangunan yang membanggakan dan memperoleh apresiasi mendalam secara global. Sebaliknya, penghargaan dari bangsa Indonesia terhadap arsitektur dan struktur asli Indonesia masih sangat kurang. Beberapa tipe rumah tradisional di Sumatera menunjukkan keaslian arsitektur dan struktur yang mengagumkan dan sesuai dengan prinsip arsitektur dan struktur masa kini. Prinsip dan filosofi struktur bagian bawah asli Indonesia masih tetap relevan dan dapat menjadi inspirasi bagi para arsitek dan ahli struktur secara lokal maupun global. Kata-kunci: arsitektur, keaslian, struktur, Sumatera, tradisional Pendahuluan Hindu, Buddha, Kristen, Islam, Cina dan Eropa (Barat) yang telah mempengaruhi arsitektur Pulau Sumatera dihuni oleh beberapa suku tradisional di Sumatera bahkan di Indonesia. bangsa yang memiliki berbagai tipe arsitektur Walaupun demikian, masih terdapat beberapa tradisional yang telah melekat dengan arsitektur tradisional di Sumatera yang tidak kehidupan mereka selama beberapa generasi mendapatkan pengaruh dari kebudayaan luar, secara turun temurun (Alain & Viaro, 2007; Ari, setidak-tidaknya struktur bagian bawah 2009; Mukhtar, Pangarsa, & Wulandari, 2013). -
ROOF COVERINGS; SKY-LIGHTS; GUTTERS; ROOF-WORKING TOOLS (Coverings of Outer Walls by Plaster Or Other Porous Material E04F 13/00)
CPC - E04D - 2019.08 E04D ROOF COVERINGS; SKY-LIGHTS; GUTTERS; ROOF-WORKING TOOLS (coverings of outer walls by plaster or other porous material E04F 13/00) Definition statement This place covers: Roof coverings including any similar kind of watertight covering against rain, snow, hail, or the like for other parts of buildings; sky-lights for flat or sloped roofs; roof drainage and gutters; roof-working tools References Limiting references This place does not cover: Coverings of outer walls by plaster of other porous material E04F 13/00 Informative references Attention is drawn to the following places, which may be of interest for search: Solar heat collectors on roofs F24S 20/67 Photovoltaic panels on or for roofs H02S 20/25 E04D 1/00 Roof covering by making use of tiles, slates, shingles, or other small roofing elements (roofing supports {or underlayers} E04D 12/00) Definition statement This place covers: Small roof covering elements, like grooved or vaulted tiles, slates, shingles (E04D 1/02 - E04D 1/22); Special small roof covering elements characterized by their structure or their purpose (E04D 1/24 - E04D 1/30); Fastenings for small roof covering elements and devices for sealing the spaces between small roof covering elements (E04D 1/34 - E04D 1/365). References Limiting references This place does not cover: Roofing supports and under-layers E04D 12/00 Informative references Attention is drawn to the following places, which may be of interest for search: Solar heat collectors in the form of shingles or tiles F24S 20/69 Photovoltaic panels on or for roofs H02S 20/23 Special rules of classification Use E04D 1/00 - E04D 1/36 to classify the additional non-inventive aspects 1 CPC - E04D - 2019.08 E04D 1/02 Grooved or vaulted roofing elements (E04D 1/28, E04D 1/30 take precedence) Definition statement This place covers: Small grooved or vaulted roof covering elements, like Spanish, Roman or Barrel tiles References Limiting references This place does not cover: Roofing elements comprising two or more layers, e.g. -
Eksistansi Rumah Tradisonal Padang Dalam Menghadapi Perubahan Iklim Dan Tantangan Jaman
Simposium Nasional RAPI XI FT UMS – 2012 ISSN : 1412-9612 EKSISTANSI RUMAH TRADISONAL PADANG DALAM MENGHADAPI PERUBAHAN IKLIM DAN TANTANGAN JAMAN Purwanita Setijanti 1, Johan Silas 2, Susetyo Firmaningtyas 3, Hartatik 4 Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh November, Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111, Telp. 031 5924301 1Email: [email protected] 2Email: [email protected] 3Email: [email protected] 4Email: [email protected] Abstrak Keberadaan rumah tradisional telah melalui proses yang sangat panjang dan terbukti mampu mengakomodasi kebutuhan penghuninya dan tanggap pada kondisi alam. Akan tetapi seiring dengan perubahan gaya hidup, perubahan iklim dan bencana alam seperti gempa bumi telah menjadi masalah utama rumah tradisional di Indonesia. Perubahan-perubahan tersebut menyebabkan rumah tradisional dianggap tidak mampu lagi mengakomodasikan kebutuhan penghuni, baik dari sisi desain, sosial maupun teknologi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan metode kualitatif. Sebagai sampel penelitian dipilih rumah tradisional Padang, di Propinsi Sumatera Barat. Bangunan rumah taradisional Padang teruji tahan terhadap gempa yang terjadi pada tahun 2007 dan tahun 2009. Rumah Tradisional Padang tidak dikenal secara luas, masyarakat umumnya lebih mengenal rumah Gadang atau rumah Bagonjong yang juga berasal dari Sumatera Barat. Hasil dari penelitian ini berupa tipologi rumah tradisional Padang yang telah ada dan masih tetap eksis berdasarkan bahan, bentuk, fungsi dan keterkaitan dengan tata nilai-nilai sosial, aspek teknis bangunan dan aspek lingkungan dan iklim setempat diharapkan dapat ditemukan benang merah aspek- aspek normatif pada bangunan rumah tradisional yang perlu dipertahankan. Dengan ditemukannya esensi/inti dari rumah tradisional Padang tersebut diharapkan dapat dikembangkan bentuk arsitektur yang menjawab tantangan perubahan iklim dan jaman namun tetap didasarkan atas norma bangunan tradisional. -
Rumah Gadang As a Symbolic Representation of Minangkabau Ethnic Identity
International Journal of Social Science and Humanity, Vol. 5, No. 1, January 2015 Rumah Gadang as a Symbolic Representation of Minangkabau Ethnic Identity Elda Franzia, Yasraf Amir Piliang, and Acep Iwan Saidi the people of Minangkabau bring their culture and tradition Abstract—Minangkabau is one of the ethnic groups in to their new land. Indonesia. This ethnic group is usually known by rumah makan Tradition is always becoming the base of the Minangkabau padang or traditional food stall with spicy and delicious food in culture. People whose travel always looking for their ethnic it, or by the people’s specific choice of earning their living such as being a seller or entrepreneurs. On the other hand, every group’s society. People need to be rooted to their culture. It ethnic group has a symbol or other visual identity use for their constructs their identity. Therefore the traveler is still identification. Rumah Gadang, the traditional house of connected to their villages and clan, and the traveler is always Minangkabau, is one of the symbolic representations of find the way to go back home. Minangkabau’s self identity. The unique visual form of Rumah Identity related to the cultural characteristic of the ethnic Gadang can be seen in many visual identities of Minangkabau’s people in daily basis, such as for rumah makan padang’s logo, group. Rumah gadang is the traditional house of stall’s identity, corporate identity, or as a virtual identity and a Minangkabau ethnic people. The modernization and profile picture in social network site such as Facebook. This globalization have transferred the rumah gadang into the phenomenon is becoming the visual language in Indonesia’s symbolic position of people’s tradition. -
Design Review District Design Manual 3Rd Edition Revised December 3, 2019 Design Review District Design Manual – 3Rd Edition
Design Review District Design Manual 3rd Edition Revised December 3, 2019 Design Review District Design Manual – 3rd Edition Table of Contents The Vision for Pella………………………………………………………….……….. 2 Community Development Committee………………………………………………... 2 The Design Review Process…………………………………………………………... 3 Design Assistance…….………………………………………………………………. 5 Pictorial Examples of Commercial Dutch Architecture……………………………… 6 Typical Dutch Commercial Building Elements……………………………………… 12 Pictorial Examples of Typical Dutch Elements……………………………………… 13 Architectural Facades, Exterior Walls and Elevations……………………….……… 15 Gables………………………………………………………………………………… 15 Roofs…………………………………………………………………………………. 15 Shutters………………………………………………………………………………. 16 Attention to Detail……………………………………………………………………. 16 Variety in Design…………………………………………………………………….. 16 Architectural Colors…………………………………………………………………. 16 360 Degree Architecture……………………………………………………………… 17 360 Degree Architecture Example: Applebee’s …………………………………….. 18 Design Parameters for Metal Buildings in Periphery Areas…………………………. 19 Design Parameters for Large Commercial Buildings………………………………… 19 Design Guidelines for Non-Building Features……………………………………….. 21 Cart Corrals ………………………………………………………………………….. 21 Cart Storage ………………………………………………………………………… 22 Dumpster Enclosures…………………………………………………………………. 22 LED Lighting ………………………………………………………………………… 22 Signage Design Parameters…………………………………………………………… 23 Examples of Signage in the CBD District……………………………………………. 24 Examples of Signage in the CUC District……………………………………………. 26 Examples -
Sosial Budaya Masyarakat Pariangan Dalam Karya Film Dokumenter “Ishlah”
1 SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT PARIANGAN DALAM KARYA FILM DOKUMENTER “ISHLAH” Nolly Media Putra1 Ediwar dan Gerzon Ajawaila ABSTRAK Karya film dokumenter “Ishlah” merupakan sebuah karya yang terinspirasi dari peristiwa sosial budaya. gagasan dasar diusung berdasarkan beberapa kebiasan bersama masyarakat nagari Pariangan yang dinilai sebagai ruang sosial, sekaligus wadah bagi semua lapisan masyarakat dalam dalam membina hubungan silaturahmi antar sesama, baik itu kebiasaan sehari-hari ataupun kebiasaan-kebiasan seperti upacara adat bahkan keagamaan (upacara Ratik Tagak dan Maulid Nabi) Tema yang diacu adalah nilai sosial budaya yang terdapat pada setiap kebiasan, selain fungsi dasarnya sebagai wadah spiritual, beberapa dari kebiasaan tersebut juga merupakan sebagai ruang sosial (media) yang mampu mempersatukan hubungan antarsesama dan mempererat hubungan silaturahim. Metode garapan dilakukan melalui riset, pengolahan data, penulisan naskah berupa treatment, proses shooting dan editing. Karya ini dibagi kedalam lima segmen. Bagian pertama memvisualkan geografis daerah, bagian kedua, sistem mata pencaharian, bagian ketiga, memvisualkan unsur relegius dan aktivitas mayarakat (anak-anak belajar mengaji, para pemuda belajar pasambahan dan main koa. Pada bagian keempat menggambarkan upacara Ratik Tagak dan Maulid Nabi. Bagian kelima adalah bagian penutup, menggambarkan beberapa rumah gadang yang telah ditinggalkan bahkan sudah mulai rusak, pada 1 Nolly Media Putra, adalah Mahasiswa Program Pascasarjana ISI Padangpanjang 2 bagian ini juga digambarkan beberapa orang yang sedang memperbaiki rumah gadang yang telah rusak tersebut. Kata Kunci: Dokumenter, Upacara Ratik Tagak, Maulid Nabi, silaturrrahmi, nilai sosial. ABSTRACT Ishlah is a documentary movie wich inspired by local culture. Basic idea contructed by social behaviour of peoples who life in Pariangan this social behaviour contains whole peoples live activity such daily activity and cultural ceremony and religious ceremony.