PELAYANAN PELABUHAN PT ANGKUTAN SUNGAI DANAU

DAN PENYEBERANGAN (Persero) MERAK-BAKAUHENI

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial Pada Konsentrasi Manajemen Publik Program Studi Ilmu Administrasi Negara

Oleh :

RAHMAT IKBAL

6661110678

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

SERANG - MEI 2016

ABSTRAK

Rahmat Ikbal. NIM. 6661110678. Skripsi. Pelayanan Pelabuhan PT Angkutan, Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) Merak-Bakauheni. Program Studi Ilmu Administrasi Negara. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. 2016. Pembimbing I: Dr Agus Sjafari., M.Si dan Pembimbing II: Hasuri Waseh., SE., M.Si

PT ASDP (Persero) merupakan perusahaan BUMN yang mengelola kepelabuhan di kota . Permasalahan penelitian ini adalah 1) kurang nya sarana dan prasarana yang memadai, 2) belum maksimal nya tiket elektronik dan toll gate. Permasalahan yang diambil dalam penelitian ini adalah seberapa besar tingkat pelayanan pelabuhan PT ASDP Merak-Bakauheni. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif. Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penumpang kapal pelabuhan dengan teknik pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling. Untuk menganalisa data penulis menggunakan uji hipotesis t-test satu samples. Sedangkan untuk teknik pengumpulan data penulis menggunakan observasi, dokumentasi, dan kuesioner. Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini dengan hasil perhitungan yang diperoleh angka thitung lebih kecil dari ttabel (-37,238< 1,984) adalah tingkat kepuasan pengguna jasa dalam pelayanan PT ASDP Ferry Merak menunjukan nilai sebesar 59%, dari angka maksimal yang di hipotesiskan oleh peneliti yakni 60%, sehingga dapat diketahui bahwa kepuasan penumpang di pelabuhan Merak tergolong kurang baik dalam kategori . Saran peneliti dalam hal ini PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak harus menambah jumlah kapal dan menambah areal parkir di luar Pelabuhan Merak-Bakauheni.

Kata Kunci : Pelayanan, Pelabuhan, ASDP

ABSTRACT

Rahmat Ikbal. NIM. 6661110678. Thesis. Port PT Transport Services, River, Lake and Ferry (ASDP) Merak-Bakauheni. Study Program of Public Administration. Faculty of Social Science and Political Science. University of Sultan Ageng Tirtayasa. 2016. Supervisor I: Dr Agus Sjafari., M.Si and Supervisor II: Hasuri Waseh., SE., M.Si

PT ASDP (Persero) is a state-owned company that manages the port in the city of Cilegon. The problem of this study were 1) its lack of adequate infrastructure, 2) is not maximized its electronic ticketing and toll gate. Problems were taken in this study is the extent of port services PT ASDP Merak-Bakauheni. This research uses descriptive quantitative method. The population in this study were all passengers aboard the harbor with a sampling technique uses accidental sampling technique. To analyze the data the author uses hypothesis testing of the samples t-test. As for the data collection techniques the author uses observation, documentation, and questionnaire. The results obtained in this study with the results of calculations obtained t count number is smaller than t table (-37.238 <1.984) is the level of satisfaction of service users in the service of PT ASDP Indonesia Ferry of Merak showed the value of 59%, of the maximum number that hypothesized by researchers namely 60%, so it can be seen that passenger satisfaction in Merak relatively poorly in the category. The researchers suggest in this case PT ASDP Indonesia Ferry Branch of Merak must increase the number of vessels and increase the parking area outside the port of Merak-Bakauheni.

Keywords: Services, Port, ASDP

Alhamdulillahi Robbil‟alamin….

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapatkan pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapatkan siksa

(dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): “Ya Tuhan kami, janganlah engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, jangan lah engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami pikulkan. Engkaulah penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir (Q.S. Al-Baqarah:286)

Karya kecil ini ku persembahkan kepada kedua orang tuaku

Yang telah bekerja keras mendidikku dengan agama,

Mengajarkanku sunnah-sunnah Rosul kepadaku dan mengarahkanku kepada hal

– hal yang bermanfaat

Dan adik adik cantiku Dwi Gita Anjani dan Avira Nur Aliza yang selalu menyemangatiku

Terima kasih atas segala ,do’a, motivasi dan kasih sayang selama ini

KATA PENGANTAR

Puji syukur selalu saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala berkat, rahmat dan hidayah-Nya yang selalu diberikan kepada kita semua, termasuk pada nikmat Iman, Islam dan sehat wal’afiat. Atas berkat, rahmat dan hidayah-Nya pula, maka peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, beserta keluarganya, sahabatnya serta tak lupa juga kita yang senantiasa selalu istiqomah dan ikhlas sebagai umatnya hingga akhir zaman.

Penyusunan skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial pada Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang mana judul penelitian yang dilakukan peneliti, yaitu “Pelayanan Pelabuhan PT Angkutan

Sungai Danau dan Penyeberangan Merak - Bakauheni”. Penyusunan skripsi ini tidak akan selesai dengan baik, tentunya tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang selalu membimbing serta mendukung peneliti secara moril dan materil. Maka pada kesempatan yang luar biasa ini, peneliti ingin menyampaikan ungkapan terima kasih yang tak terhingga kepada beberapa pihak, sebagai berikut:

1. Prof. Dr. H. Soleh Hidayat., M.Pd., Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

2. Dr. Agus Sjafari, S.Sos., M.Si., Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, sekaligus dosen Pembimbing I yang telah

banyak membimbing dan memberikan arahan kepada peneliti sejak awal hingga

saat menyelesaikan skripsi ini.

3. Kandung Sapto Nugroho, S.Sos., M.Si., Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa sekaligus sebagai dosen

penguji siding skripsi peneliti.

4. Ipah Ema Jumiati, S.Sos., M.Si., dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa sekaligus sebagai dosen penguji peneliti.

5. Drs. Hasuri, M.Si., dosen Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, sekaligus

dosen Pembimbing II yang telah banyak membimbing dan memberikan arahan

kepada peneliti sejak awal hingga saat menyelesaikan skripsi ini.

6. Anis Fuad, S.Sos., M.Si., dosen pembimbing akademik peneliti selama

menempuh jenjang SI di Program Studi Ilmu Administrasi Negara.

7. Orang Tua tercinta, yang selalu memberikan dukungan secara moril dan materil

serta doa mereka yang tidak pernah henti untuk kesuksesan anak-anaknya di

masa depan. Kemudian adik-adik kandung peneliti, yang selalu memberikan

dukungan dan doa mereka untuk kelancaran penyusunan skripsi ini. Serta

saudara-saudara peneliti, yang juga banyak memberikan dukungan dan doa

mereka.

8. Sahabat terdekat peneliti di kelas A Program Studi Ilmu Administrasi Negara

2011, Ridwan Hapipi, Aulia Rahim, Gilang Sahudi Ekayatna, Yandi Supandi,

Merdi Zulkarnaen, Muhammad Adriansyah, Melinda Paulo Tumbol, Revi

Selvia, Veronica Puspa, Veny karurukan, yang selalu setia menemani peneliti

sejak awal masuk di kampus Universitas Sultan Ageng Tirtayasa hingga saat ini

serta selalu memberikan dukungan dan doa mereka dalam menyelesaikan

skripsi ini.

9. Kekasih terkasih Dinar Lucky Cintya dewi yang telah merangkap menjadi

teman, sahabat, adik, sekaligus pacar yang senantiasa selalu memberikan

bantuan dalam proses penelitian, motivasi, semangat serta dukungan doa bagi

peneliti.

10. Keluarga besar Futsal Fisip Untirta yang selalu setia menemani, mendoakan dan

menghibur peneliti.

11. Staf Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Staf Perpustakaan Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik serta Staf Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang telah banyak membantu peneliti dalam

mengurus segala perijinan, surat-menyurat dan urusan akademik lainnya.

12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak

membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

Akhirnya peneliti mengucapkan rasa syukur yang tak terhingga dengan selesainya penyusunan skripsi ini. Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan maka, kritik dan saran yang membangun sangat peneliti harapkan demi kesempurnaan penulisan skripsi ini.

Peneliti berharap semoga penelitian ini dapat bermanfaat, khususnya bagi peneliti sendiri dan bagi para pembaca pada umumnya.

Serang, 20 Juli 2016

Rahmat Ikbal

NIM. 6661110678

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS LEMBAR PENGESAHAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR ...... i DAFTAR ISI ...... v DAFTAR TABEL ...... ix DAFTAR GAMBAR ...... xiii DAFTAR DIAGRAM ...... xiiii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ...... 1 1.2 Identifikasi Masalah ...... 11 1.3 Pembatasan Masalah ...... 11 1.4 Perumusan Masalah ...... 11 1.5 Tujuan Penelitian ...... 12 1.6 Manfaat Penelitian ...... 12 1.7 Sistematika Penulisan ...... 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka ...... 19 2.1.1 Pengertian Pelayanan...... 19 2.1.2 Definisi Pelayanan Publik ...... 32 2.1.3 Standar Pelayanan Publik ...... 33 2.1.4 Kepuasan Pelanggan ...... 34

v

2.1.5 Konsep Pelabuhan ...... 36 2.1.6 Jenis-Jenis Pelabuhan ...... 37 2.1.7 Daerah Lingkungan Kerja Pelabuhan dan Daerah Linggkungan Kepentingan Pelabuhan ...... 39 2.1.8 Administrator Pelabuhan ...... 39 2.1.9 Fungsi Pelabuhan...... 40 2.1.10 Peranan Pelabuhan...... 43 2.2 Penelitian Terdahulu ...... 44 2.3 Kerangka Berfikir ...... 46 2.4 Hipotesis ...... 49

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian ...... 51 3.2 Ruang Lingkup Penelitian ...... 52 3.3 Lokasi Penelitian ...... 52 3.4 Variabel Penelitian...... 52 3.4.1 Definisi Konsep ...... 52 3.4.2 Definisi Operasional ...... 54 3.5 Instrumen Penelitian ...... 55 3.5.1 Uji Validitas dan Reabilitas ...... 58 3.5.1.1 Uji Validitas ...... 58 3.5.1.2 Uji Reabilitas ...... 59 3.5.1.3 Uji Normalitas ...... 60 3.5.2 Jenis Sumber Data ...... 61 3.5.3 Teknik Pengumpulan Data ...... 61 3.6 Populasi dan Sampel Penelitian ...... 62 3.6.1 Populasi ...... 62 3.6.2 Sampel ...... 63 3.7 Teknik Pengolahan dan Analisis Data ...... 66 3.7.1 Teknik Pengolahan ...... 66 3.7.2 Uji t-test ...... 68

vi

3.7.3 Uji Pihak Kanan ...... 69

3.8 Tempat dan Waktu Penelitian ...... 70

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian ...... 71 4.1.1 Dekripsi Kota Cilegon ...... 71 4.1.2 Letak Geografis Kota Cilegon ...... 72 4.1.3 Profil PT.ASDP (Persero) Cabang Merak...... 73 4.1.3.1 Visi dan Misi PT. ASDP ...... 75 Struktur Organisasi ...... 76 4.2 Deskripsi Data ...... 77

4.2.1 Identitas Responden ...... 77

4.3 Pengujian Persyaratan Statistik ...... 79

4.3.1 Uji Validitas ...... 79

4.3.2 Uji Reabilitas ...... 81

4.4 Analisis Data ...... 81

4.4.1 Indikator Tangibles ...... 82

4.4.1.1 Penampilan Fisik ...... 82

4.4.1.2 Ketersediaan Sarana dan Prasarana ...... 87

4.4.1.3 Pegawai ...... 88

4.4.2 Indikator Reliability ...... 92

4.4.2.1 Kemampuan Pegawai dalam Memenuhi Kebutuhan

Pengguna Layanan ...... 93

4.4.2.2 Ketepatan dalam Memberikan Pelayanan ...... 96

4.4.3 Indikator Responsiveness ...... 100

4.4.3.1 Ketanggapan Pegawai dalam Memberikan Pelayanan 100

4.4.4 Indikator Assurance ...... 108

4.4.4.1 Pengetahuan 108

4.4.4.2 Kesopanan 111

4.4.5 Indikator Emphaty ...... 116

4.4.5.1 Komunikasi yang Baik 117

4.4.5.2 Kemudahan 120

4.5 Pengujian Hipotesis ...... 130

vii

4.6 Pembahasan ...... 133

4.6.1Indikator Tangibles ...... 133

4.6.2 Indikator Reliability ...... 135

4.6.3 Indikator Responsiveness ...... 136

4.6.4 Indikator Assurance ...... 137

4.6.5 Indikator Emphaty ...... 139

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ...... 141

5.2 Saran ...... 142

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

viii

DAFTAR TABEL

1.1 Data Produksi Penyeberangan Bulanan Tahun 2014 ...... 4

1.2 Fasilitas Sarana Terminal ...... 6

1.3 Fasilitas Sarana Terminal Areal Parkir ...... 7

1.4 Operasi Penyeberangan ...... 9

3.1 Operasional Variabel Penelitian ...... 58

3.2 Skoring Item Instrumen ...... 60

3.3 Instrumen Penelitian ...... 61

3.4 Jumlah Penumpang Harian Pelabuhan Merak ...... 67

3.5 Alokasi Jumlah Sampel Berdasarkan Penumpang Kapal ...... 70

3.5 Jadwal Penelitian ...... 74

4.1 Hasil Uji Validitas ...... 84

4.2 Uji Realibilitas ...... 85

4.3 Persepsi Responden Tentang Ruang Tunggu & Pendingin

Ruangan ...... 86

4.4 Persepsi responden tentang loket pelayanan ...... 88

4.5 Persepsi Reponden Tentang Penampilan Pegawai ...... 89

4.6 Persepsi Responden Tentang Area Parkir ...... 91

4.7 Persepsi Responden Tentang Ketersediaan Pegawai yang

Kompeten ...... 92

ix

4.8 Persepsi responden tentang penerapan 3S (Senyum, Salam dan

Sapa) ...... 94

4.9 Persepsi Responden Tentang Jam Kerja Pegawai ...... 95

4.10 Persepsi Responden Tentang Ketelitian Pegawai ...... 97

4.11 Persepsi Responden Tentang Pelayanan Tanpa Memandang

Status Social ...... 99

4.12 Persepsi Responden Tentang Kesiapan Pegawai Dalam Penyelesaian

Keluhan Penumpang ...... 101

4.13 Persepsi Responden Tentang Kecepatan Dalam Pelayanan ...... 102

4.14 Persepsi Responden Tentang Jadwal Keberangkatan Kapal ...... 103

4.15 Persepsi Responden Tentang Ketanggapan Pegawai ...... 105

4.16 Persepsi Responden Hal Keluhan Penumpang ...... 106

4.17 Persepsi Responden Tentang Respon Pegawai Dalam Menjawab Keluhan

Dari Pengguna Layanan ...... 108

4.18 Persepsi Responden Tentang Kesulitan Dalam Memperoleh

Pelayanan ...... 109

4.19 Persepsi Responden Tentang Tingkat Kedisiplinan Kerja

Pegawai ...... 111

4.20 Persepsi Responden Tentang Pengetahuan Pegawai ...... 113

4.21 Persepsi Responden Tentang Informasi Yang Diberikan

Kepada Penumpang Kapal ...... 113

4.22 Persepsi Responden Tentang Keramahan Pegawai ...... 115

x

4.23 Persepsi Responden Tentang Pegwai Yang Selalu Siap

Mendengar Setiap Keluhan Penumpang ...... 116

4.24 Persepsi Responden Tentang Pegawai Selalu Berpenampilan

Menarik ...... 118

4.25 Persepsi Responden Tentang Pelayanan yang Dijanjikan Melalui

Media Massa ...... 119

4.26 Persepsi Responden Tentang Kemampuan Pegawai Dalam

Menjelaskan Prosedur Pelayanan ...... 121

4.27 Persepsi Responden Tentang Komunikasi yang Dilakukan

Pegawai Dengan Penumpang Kapal ...... 123

4.28 Persepsi Responden Tentang Kemudahan Dalam Memahami

Informasi ...... 124

4.29 Persepsi Responden Tentang Pegawai Yang Selalu Ada Saat

Jam Kerja ...... 125

4.30 Persepsi Responden Tentang Kemudahan Saat Menghubungi

Pegawai ...... 127

4.31 Persepsi Responden Tentang Perhatian Yang Tulus dan Ikhlas

Yang Diberikan Pegawai Asdp ...... 128

4.32 Persepsi Responden Tentang Ketersediaan Website ASDP ...... 130

4.33 Rekapitulasi Atas Pelayanan Pelabuhan Oleh PT ASDP

Merak-Bakauheni ...... 131

4.34 Rekapitulasi Indikator Tangibles ...... 137

4.35 Rekapitulasi Indikator Reliability ...... 138

xi

4.36 Rekapitulasi Indikator Responsiveness ...... 140

4.37 Rekapitulasi Indikator Assurance ...... 141

4.38 Rekapitulasi Indikator Emphaty ...... 143

xii

DAFTAR GAMBAR

2.1 Kerangka Berpikir ...... 37

4.1 Peta Kota Cilegon ...... 76

4.2 Struktur Organisasi ...... 80

xiii

DAFTAR DIAGRAM

4.1 Jenis Kelamin Responden ...... 81

4.2 Umur Responden ...... 82

4.3 Persentase Kuisioner Pertanyaan No.1 ...... 87

4.4 Persentase Kuisioner Pertanyaan No.2 ...... 88

4.5 Persentase Kuisioner Pertanyaan No.3 ...... 90

4.6 Persentase Kuisioner Pertanyaan No.4 ...... 91

4.7 Persentase Kuisioner Pernyataan No.5 ...... 93

4.8 Pesentase Kuisioner Pernyataan No.6 ...... 94

4.9 Persentase Kuisioner Pernyataan No.7 ...... 96

4.10 Persentase Kuisioner Pernyataan No.8 ...... 98

4.11 Persentase Kuisioner Pernyataan No. 9 ...... 99

4.12 Persentase Kuisioner Pernyataan No.10 ...... 101

4.13 Persentase Kuisioner Pernyataan No. 11 ...... 103

4.14 Persentase Kuisioner Pernyataan No. 12 ...... 104

4.15 Persentase Kuisioner Pernyataan No.13 ...... 106

4.16 Persentase Kuisioner Pernyataan No.14 ...... 108

4.17 Persentase Kuisioner Pernyataan No.15 ...... 108

4.18 Persentase Kuisioner Pernyataan No.16 ...... 110

4.19 Persentase Kuisioner Pernyataan No.17 ...... 111

4.20 Persentase Kuisioner Pernyataan No.18 ...... 113

4.21 Persentase Kuisioner Pernyataan No.19 ...... 114

xiv

4.22 Persentase Kuisioner Pernyataan No.20 ...... 115

4.23 Persentase Pernyataan Kuisioner No.21 ...... 117

4.24 Persentase Kuisioner Pernyataan No.22 ...... 118

4.25 Persentase Kuisioner Pernyataan No.23 ...... 120

4.26 Persentase Kuisioner Pernyataan No.24 ...... 122

4.27 Persentase Kuisioner Pernyataan No.25 ...... 123

4.28 Persentase Kuisioner Pernyataan No.26 ...... 125

4.29 Persentase Kuisioner Pernyataan No.27 ...... 126

4.30 Persentase Kuisioner Pernyataan No.28 ...... 127

4.31 Persentase Kuisioner Pernyataan No.29 ...... 129

4.32 Persentase Kuisioner Pernyataan No.30 ...... 130

xv

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara kepulauan yang terbesar di dunia yang memiliki 17.000 pulau, dengan total wilayah 735.355 mil peregi di mana wilayah

Indonesia dua pertiganya merupakan daerah perairan dan laut yang menjadikan

Negara Indonesia sebagai negara maritim.dengan demikian hubungan transportasi laut memegang peranan yang sangat penting bagi transportasi nasional maupun pertumbuhan ekonomi nasional yang secara otomatis dapat meningkatkan perolehan devisa. Dalam usaha meningkatkan perolehan devisa dan perekonomian, pemerintah perlu menetapkan suatu langkah untuk membenahi fungsi dan produktivitas dari pada pelabuhan itu sendiri. (Sudjatmiko, 1997)

Sektor transportasi berperan sebagai urat nadi kehidupan sosial, ekonomi, budaya, politik serta pertahanan dan keamanan, untuk itu haruslah memiliki kemampuan yang tinggi dan diselenggarakan secara terpadu, tertib, lancar, aman, nyaman dan efisiensi untuk menunjang dinamika pembangunan.Peran angkutan

Sungai, Danau, dan penyeberangan (ASPD).

Di dalam sistem transportasi nasional terdapat sektor kepelabuhan yang merupakan bagian strategis dari sistem transportasi nasional dan merupakan faktor penting dalam menunjang aktivitas perdagangan .Sektor pelabuhan memerlukan suatu kesatuan yang terintegrasi dalam melayani kebutuhan dari sarana transportasi. Ujung tombak dari kepelabuhan tersebut adalah sektor jasa dalam melayani jasa kepelabuhan.Pelabuhan merupakan titik simpul pertemuan dan

1 2

tempat aktivitas keluar masuk kapal, barang dan orang. Pelabuhan merupakan salah satu aset penting yang dimiliki suatu daerah. Pelabuhan berfungsi sebagai tempat sandarnya kapal, tempat melakukan kegiatan bongkar muat barang, tempat industri, serta tempat penyeberangan penumpang domestik maupun internasional.

Kapal adalah semua alat angkut termasuk milik angkatan bersenjata dan yang dapat berlayar. Kapal harus bebas dari faktor risiko lingkungan sehingga tidak menjadi tempat perkembang biakan vektor penyakit dan tidak menularkan penyakit di dalam kapal (Kemendiknas, 2010).

Kota Cilegon merupakan daerah yang memiliki pelabuhan, diantaranya pelabuhan merak yang di kelola oleh PT. ASDP dan pelabuhan Cigading yang dikelola oleh PT. Pelindo, dalam PP No.47 tentang RTRWN, Kota Cilegon ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Wilayah, yang diidentifikasian sebagai pusat jasa, pusat pengelolaan, dan simpul transportasi yang melayani beberapa kabupaten. Fasilitas pelabuhan yang terdapat di Kota Cilegon meliputi (pelabuhan penyebrangan Merak-Bakauheni, 18 pelabuhan khusus yang dimiliki oleh perusahaan yang terintegrasi dengan pabrik kimia.

Dengan potensi yang dimiliki tersebut, menjadikan Cilegon sebagai kota industri juga sebagai kota pelabuhan, karena industri yang ada sebagian besar terkait dengan sistem transportasi laut, baik industri baja maupun kimia.

Pelabuhan Merak merupakan pelabuhan yang dikelola oleh PT. Angkutan

Sungai Dan Perairan (PT.ASDP). Di dalam area pelabuhan cabang merak terjadi kegiatan bongkar-muat barang dan penumpang untuk tujuan Jawa- . 3

Terkadang pengelola jasa kepelabuhan tidak mampu mengelola kegiatan operasional akibat ketidakseimbangan sarana fasilitas dan prasarana, mempengaruhi proses kelancaran barang yang masuk maupun keluar. Keadaan di atas merupakan gambaran pelabuhan itu sendiri, bagaimana pelabuhan dituntut untuk mampu menjadi prasarana angkutan dalam intermodal transportasi yang handal.

Sarana merupakan hal yang terpenting dalam penyediaan pelayanan dalam pengelolaan kegiatan trasnportasi untuk menunjang pelayanan pelabuhan.

Tersedianya fasilitas dan sarana yang lengkap dapat meningkatkan kepuasan bagi para pengguna jasa penyeberangan .Berikut merupakan data mengenai fasilitas dan prasarana yang terdapat pada PT.ASDP (Persero) Merak-Bakauheni .

Jarak dari Pelabuhan Merak menuju Pelabuhan Bakuheni ± 30KM dan dapat ditempuh oleh kapal RO-RO ± 3jam (180 menit) yang terdiri dari 7,5 menit persiapan sandar, 45 menit bongkar muat, 7,5 menit persiapan berlayar, 120 menit waktu berlayar. Waktu dapat berubah sewaktu-waktu terkait masalah cuaca yang buruk ataupun kepadatan di dermaga.

Jumlah penumpang merupakan suatu permasalahan serius yang harus di hadapi PT.ASDP dimana lonjakan penumpang setiap tahun nya terus meningkat dan tidak dapat di prediksi. Adapun jumlah penumpang data angkutan bulanan di ambil dari laporan tahun 2014, dari data tersebut akan terlihat jumlah penumpang, kendaraan roda 2, kendaraan roda 4, atau kendaraan roda 4 lebih. 4

Tabel1.1 Data Produksi Penyeberangan Bulanan Tahun 2014

No Bulanan Penumpang Roda-2 Roda-4 Roda 4 –Lebih

1 Januari 739.647 20.153 86.636 150.237

2 Februari 570.068 16.22 69.351 128.005

3 Maret 652.715 19.423 75.909 142.951

4 April 612.623 17.704 71 134.851

5 Mei 690.72 19.076 77.247 151.176

6 Juni 734.181 17.846 82.022 155.319

7 Juli 1.144.656 83.966 111.297 263.984

8 Agustus 950.122 24.492 89.623 191.006

9 September 648.623 15.724 66.473 141.803

10 Oktober 731.992 25.052 96.662 158.839

11 November 721.372 15.281 67.104 134.393

12 Desember 1.017.630 18.6 94.749 159

Sumber : PT. Indonesia Ferry, 2014

Berdasarkan table 1.1 diatas dapat diketahui bahwa pada bulan-bulan tertentu pelabuhan merak mempunyai lonjakan penumpang yang banyak terutama pada saat hari lebaran yang bertepatan pada bulan juli 1.144.656 penumpang dan hari libur tahun baru pada bulan desember 1.017.630 penumpang .

Pada setiap sistem transportasi terdapat pihak pemakai jasa (user), pihak penyedia jasa transportasi (operator), dan pihak penyelenggara (regulator).

Dalam hal angkutan penyeberangan, tujuan utama pihak penyelenggara adalah menyelenggarakan penyediaan dan pengusahaan jasa penyeberangan guna menunjang kelancaran, kenyamanan, ketertiban dan keamanan angkutan penyeberangan.Sehubungan dengan hal tersebut, maka pihak penyelenggara harus dapat memadukan kepentingan pihak pengguna dan penyedia jasa, sehingga peluang yang dapat menimbulkan kerugian baik bagi pihak pengguna maupun pihak penyedia jasa dapat diperkecil. Maksud di atas dapat dicapai jika pihak 5

penyedia jasa dapat memanfaatkan sepenuhnya ruang kapal, meminimumkan waktu tempuh dan mengoptimalkan waktu sandar. Sedangkan bagi pengguna jasa adalah waktu menunggu di antrian dan di atas kapal sesingkat mungkin agar dapat mencapai tujuan secepatnya (Girwanto, 1993).

Tingkat penggunaan sistem pelayanan penyeberangan akan optimal, apabila salah satu faktor yang mempengaruhi selang keberangkatan kapal (waktu tunggu) dapat ditekankan seminimal mungkin sesuai dengan tingkat permintaan oleh jasa penyeberangan dan kapasitas muat kapal. Dalam usaha menekan waktu tunggu tersebut perlu pengaturan jadwal keberangkatan yang optimal disesuaikan dengan frekuensi angkutan.

Kepuasan konsumen terhadap suatu organisasi publik/swasta sangatlah penting karena dapat menimbulkan kepercayaan terhadap konsumen/masyarakat.

Semakin baik pelayanan dan kualitas pelayanan yang diberikan maka akan semakin tinggi pula tingkat kepercayaan konsumen terhadap organisasi tersebut.

Dari pemaparan yang telah penliti jelaskan diatas dan berdasarkan hasil observasi yang telah peliti lakukan pada PT.ASDP (Persero) Merak-Bakauheni, ternyata ada beberapa permasalahan-permasalahan yang terjadi di dalam pelaksanaan efektifitas pelayanan pelabuhan , antara lain sebagai berikut :

Pertama, kurang maksimalnya kesediaan sarana dan prasarana yang tangguh sebagai pendukung dalam sistem pelayanan terkait. Yaitu kecukupan dermaga yang ada dimana jumlah kapal yang ada di pelabuhan yang berjumlah 59 kapal hanya dapat beroprasi setengah nya dan setengah lagi tidak dapat beroprasi karena kurang nya dermaga yang ada . hal ini tentunya sangat berpengaruh 6

terhadap penumpukan penumpang dimana jumlah operasi berkurang dan peningkatan makin besar terutama pada hari-hari libur seperti lebaran dan tahun baru jumlah kendaraan yang datang ke pelabuhan bisa dua sampai tiga kali lipat dari hari biasanya dimana saat hari biasa jumlah penumpang yang datang 5000 perhari pada saat-saat liburan bisa dampai 10.000-15.000 kendaraan yang datang bersamaan. Berikut merupakan data mengenai fasitas dan prasarana yang terdapat pada PT.ASDP (Persero) Merak-Bakauheni .

Tabel 1.2 Fasilitas Sarana Terminal

BOBOT FAS. LUAS KAPASITAS 2 NO PRASARANA (M ) PENUMPANG KONDISI REALITA TEKSNIS (%) 1 Gedung Terminal 1.535,00 6.140 71.2 18.602

2 Gedung Loket 770,00 3.080 95 12.177

3 Gedung Ruang T. 1.155,00 4.620 70.9 21.751

5 Selther Bus 350,00 1.400 96.23 5.118

6 Acces Brigde 2.851,00 11.404 96.6 18.997

TOTAL 26.644 76.663

 *) Kapasitas dihitung dengan asumsi kondisi padat (0,5 x 0,5 m) jumlah : 26.644 orang

Dari data diatas kita dapat melihat jumlah kapasitas fasilitas terminal dalam kondisi padat yaitu 26.644 orang sedangkan jumlah lonjakan yang terjadi saat hari raya dan liburan mencapai tiga kali 76.663 orang. Hal ini tentu menimbulkan kepadatan antrian penumpang yang terjadi didalam terminal dimana kapasitas terminal belum mencukupi jumlah penumpang yang datang. Jumlah penumpang yang datang dalam satu waktu inilah yang menyadi salah satu permasalahan di pelabuhan merak dimana kapasitas sarana terminal tidak mampu menampung lonjakan yang begitu banyak sekaligus . 7

Tabel 1.3 Fasilitas Sarana Terminal Areal Parkir

FAS. LUAS KAPASSITAS NO 2 REALITA SELISIH PRASARANA (M ) KENDARAAN 1 Toll Gate 14,50

Jembatan 2 60 ton Timbang 3 - Terminal Bus 8.260,00 330 575 245

4 - Parkir Tunggu 18.818,00 752 1.578 826

- Siap Muat 5 4.350,00 175 550 375 Dmg. I - Siap Muat 6 4.200,00 168 450 282 Dmg. II - Siap Muat 7 8.560,00 350 750 400 Dmg. III - Siap Muat 8 8.260,00 230 550 320 Dmg. IV - Siap Muat 9. 8.260,00 238 675 437 Dmg. V J u m l a h 2.243 5.128 2.885

Sumber : PT.ASDP (Persero) Merak-Bakauheni

Berdasarkan table 1.3 diatas, dapat diketahui bahwa kapasitas dermaga di pelabuhan merak yang mampu menampung 2.243 kendaran belum cukup untuk menampung jumlah kendaraan saat terjadi lonjakan sebesar 5.128 kendaraan, dari table di atas kita dapat mengetahui bahwa terjadi selisih sebesar 2.885 kendaraan yang tidak dapat masuk kedalam dermaga. Dengan kenyataan ini dermaga yang ada di pelabuhan merak belum memenuhi kebutuhan jumlah penumpang terutama pada saat saat tertentu seperti pada hari raya lebaran dan liburan dimana pada saat- saat itu terjadi lonjakan penumpang yang cukup besar sehingga terjadi antrian panjang.

Kedua, belum maksimalnya penggunaan e-ticket (tiket elektronik).

Keberadaan tiket elektronik tentunya bertujuan meminimalisir keadaan penyelewengan, pungutan liar, serta antrian yang panjang pada saat pembelian 8

tiket karena di bantu dengan sistem komputerisasi atau teknologi yang sangat membantu petugas. Akan tetapi fakta dilapangan nya ternyata e-tiket yang ada di pelabuhan masih cenderung lamban karena mesin yang beroprasi masih lambat dalam melakukan proses pengecekan dan pemberian tiket. Hal ini tentunya sangat menyita waktu yang ada dimana kecepatan penarikan tiket tidak sesuai dengan volume kendaraan yang datang sehingga terjadi antrian dari penumpang, yang seharusnya tidak terjadi jika pihak PT. ASDP dapat memaksimalkan penggunaan e-ticket di sertai dengan penyelengaraan sarana dan prasarana dan juga sumber daya manusia yang mendukung.

Ketiga, kecepatan dan kesiapan petugas dalam menjalankan prosedur pelayanan belum maksimal dimana pola oprasi yang dilakukan leh PT. ASDP masih melebihi waktu yang telah ditentukan. Berikut merupakan data mengenai pola operasi penyebrangan dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 1.4 Operasi Penyeberangan

No Uraian Kapal di Dermaga I II III IV V REALITA Port Time

a. Olahan Gerak 12 12 12 12 12 12 menit Sandar menit menit menit menit menit 18 18 18 18 18 b. Bongkar 20 menit menit menit menit menit menit 1 18 18 18 18 18 c. Muat 20 menit menit menit menit menit menit d. Persiapan 12 12 12 12 12 18 menit Berangkat menit menit menit menit menit 60 60 60 60 60 Total port Time 70 menit menit menit menit menit menit Lama Layar 120 120 120 120 120 2 120 menit (Sailling Time) menit menit menit menit menit Sumber : PT. Indonesia Ferry (2014) 9

Berdasarkan dari tabel di atas, menunjukan bahwa standar waktu penyeberangan adalah total nya 180 menit dimana olah gerak sandar 12 menit, bongkar muat 18 menit, persiapan berangkat 12 menit, dan sailing time 120 menit. namun pada kenyataan standar waktu penyeberangan di atas belum tercapai yaitu

190 menit . hal ini tentunya membuat banyak nya antrian penumpang yang menunggu di dermaga dan area parkir.

Keempat, biaya yang dikeluarkan oleh para calon penumpang belum diimbangi dengan pelayanan yang prima dan servis yang berkualitas, kurangnya sarana dan prasarana yang memadai seperti ruang tunggu dan toilet yang tidak gratis, dan fasilitas saat penyeberangan seperti ruang ac di kapal dimana dikenakan biaya tambahan lagi dan temperatur nya kurang dingin tidak terasa saat penumpang banyak serta suka mati. Adapun biaya dibebankan kepada para penumpang sebagai kompensasi atas jasa penyebrangan, PT. ASDP menetapkan besaran tiket untuk penumpang dewasa RP.15.000,- , anak Rp.9.000,- & kendaraan Gol. I (sepeda) Rp.24.000,- , Gol. II (sepeda motor) Rp.49.000,- , Gol.

III (Ssepeda motor >500cc) Rp.107.000,- , Gol. IV A (mobil pribadi) Rp.347.000,-

, Gol. IV B (mobil pick-up) Rp.313.000,- , Gol. V A (bus sedang) Rp.765.000,- ,

Gol. V B (truk sedang) Rp.646.000,- , Gol. VI A (bus besar) Rp.1.292.000,- , Gol.

VI B (truk besar) Rp.946.000,- , Gol. VII (truk panjang 12 meter) Rp.1.437.000,- ,

Gol. VIII (truk panjang 16 meter) Rp.2.159.000,- , Gol. IX (truk panjang >16 meter) Rp.3.532.000,-. 10

Kelima, banyaknya penumpang yang tidak mendapatkan tempat duduk di kapal. Kapasitas penumpang tanpa kendaraan bermotor dan penumpang yang menggunakan kendaraan bermotor tidak diperhitungkan kapasitas tempat duduknya di dalam kapal. Sehingga, banyak penumpang harus duduk di selasar atau lantai kapal , bahkan saat hujan mereka tidak bisa berteduh dan ada biaya tambahan untuk penumpang yang menginginkan ruangan ber AC. Hal ini tentunya sangat memberatkan dan melelahkan bagi para penumpang, yang seharus nya waktu tiga jam perjalanan kapal dapat digunakan untuk beristirahat di kapal bagi para penumpang justru malah menambah lelah saat melanjutkan perjalanan sesampai nya di pelabuhan bakauheni untuk melanjutkan perjalanan kembali.

PT.ASDP Indonesia Ferry (Persero) adalah perusahaan jasa angkutan penyebrangan dan pengelola pelabuhan penyebrangan untuk penumpang, kendaraan dan barang.Sesuai dengan visi dari PT. ASDP Indonesia Ferry

(Persero) yairu menjadi perusahaan jasa pelabuhan dan penyeberangan yang terbaik dan terbesar di tingkat regional, serta mampu memberikan nilai tambah bagi stakeholders. Maka dari itu perlu untuk melakukan pengukuran sejauh mana performansi yang dimiliki oleh PT.ASDP Indonesia Ferry (Persero) agar visi yang ada terus bisa di capai Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti menganggap perlu mengadakan penelitian tentang pelayanan pelabuhan PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan Merak-Bakauheni. 11

1.2 Identifikasi Masalah

Dari pemaparan yang di jelaskan dalam latar belakang di atas, maka peneliti dapat mengidentifikasi permasalahan yang ada, yaitu :

1. Kurang maksimalnya penggunaan fasilitas yang tersedia.

2. Belum berjalan nya penggunaan e-ticket (tiket elektronik).

3. Kecepatan dan kesiapan petugas dalam menjalankan prosedur pelayanan

belum maksimal.

4. Biaya yang tidak di imbangi dengan palayanan yang prima dan seris yang

berkualitas.

5. Kurangnya perhatian para petugas terhadap penumpang di atas kapal.

1.3 Batasan Masalah

Dari uraian-uraian yang ada dalam latar belakang dan identifikasi masalah peneliti mempunyai keterbatasan kemampuan dan berfikir secara menyeluruh, maka dengan itu peneliti membatasi penelitianya pada Pelayanan Pelabuhan PT

Angkutan Sungai Dananu dan Penyeberangan (Persero) Merak-Bakauheni.

1.4 Rumusan Masalah

Mengingat masalah yang akan diteliti merupakan suatu masalah yang kompleks, maka penulis akan membatasi ruang lingkup kajian dengan memfokuskan penelitian pada bagaimana pelayanan pelabuhan PT Angkutan

Sungai Danau dan Penyeberangan (Persero) Merak-Bakauheni ? 12

1.5 Tujuan Penilitian

Dalam melakukan penelitian ini penulis ingin mencari jawaban dari semua permasalah yang telah dirumuskan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana pelayanan pelabuhan PT Angkitan Sungai Danau dan Penyeberangan

(Persero) Merak-Bakauheni .

1.6 Manfaat Penulisan

Manfaat yang penulis harapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Secara teoritis :

a. penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi

pengembangan ilmu pengetahuan terutama yang berkaitan dengan

permasalahan sistem informasi manajemen dan efektivitas kerja

organisasi.

b. Hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu

pengetahuan khususnya mengenai Pelayanan Publik.

2. Secara praktis :

a. Karya ilmiah ini berguna untuk mengembangkan kemampuan

peneliti dalam hal mempelajari tentang efektifitas pelayanan pada

khusunya, dan khasanah ilmu pengetahuan lain selama mengikuti

program studi ilmu administrasi negara.

b. Karya ilmiah ini dapat dijadikan sebagai infomasi tambahan

sehingga dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam

mengimplementasikan keefektivan pelayanan yang diberikan

pemerintah. 13

c. Bagi perusahaan penelitian ini merupakan sumbangan pemikiran

dari penulis dalam rangka pengembangan menejemen perusahaan

dan dapat dijadikan bahan masukan bagi perudahaan dalam

manganalisis dan mengambil keputusan untuk menentukan

kebijakan yang akan diambil berkenaan dengan kinerja

operasional pada perusahaan tersebut.

d. Diharapkan penelitian ini berguna bagi para pembaca dan bagi

warga masyarakat dapat merasakan efektivitas pelayanan yang

diberikan.

e. Hasil penelitian ini juga dapat di jadikan sebagai bahan tambah

informasi dan referensi bagi pembaca yang berminat guna

penelitian lebih lanjut.

1.7 Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah mendapatkan gambaran dalam pembahasan, maka ringkasan sistematika penulisan ini adalah sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN

Pada bab ini diuraikan permasalahan secara umum yang meliputi: latar belakang, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. 14

1.1 Latar belakang masalah

Latar belakang menerangkan ruang lingkup dan kedudukan masalah yang

akan diteliti dalam bentuk deduktif, dari lingkup yang paling umum sehingga

menukik kemasalah yang paling spesifik, yang relevan dengan judul skripsi.

1.2 Identifikasi masalah

Identifikasi masalah adalah mengidentifikasi masalah mendeteksi aspek

permasalahan yang muncul dan berkaitan dari tema/topik/judul penelitian

atau dengan masalah.

1.3 Perumusan masalah

Perumusan masalah dari hasil identifikasi tersebut ditetapkan masalah yang

paling urgen yang berkaitan dengan judul penelitian.

1.4 Tujuan penelitian

Tujuan penelitian mengungkapkan tentang sasaran yang ingin dicapai dengan

dilaksanakan penelitian.

1.5 Keguanaan penelitian

Kegunaan penelitian yang menjelaskan manfaat teoritis dan praktis dari

penelitian yang akan diteliti dan yang terakhir yaitu sistematika penulisan

yang menjelaskan isi dari bab per bab yang ada dalam penelitian.

BAB II DESKRIPSI TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Pada bab ini diuraikan mengenai: Deskripsi Teori, Kerangka Berfikir,

Hipotesis Penelitian. 15

2.1 Deskripsi Teori

Deskripsi teori mengkaji tentang berbagai teori yang relevan dengan

permasalahan dan variabel penelitian, kemudian menyusunya secra teratur

dan rapih, yang digunakan untuk merumuskan hipotesis.

2.2 Kerangka Berfikir

Menceritakan alur pikiran peneliti dalam penelitian sebagai konsep

kelanjutan dari kajian teori untuk memberikan penjelasan kepada pembaca.

2.3 Hipotesis Penelitian

Hipotesis Penelitian merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan

yang diteliti, dan akan diuji kebenaranya.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini dijelaskan mangenai: Metode Penelitian,Instrumen

Penelitian, Pupolasi dan Sampel Penelitian, Teknik Pengolahan dan Analisis data,

Tempat dan Waktu Penelitian.

3.1 Metode Penelitian

Menjelaskan tentang penggunaan metode yang digunakan.

3.2 Instrumen Penelitian

Menjelaskan tentang proses penyusunan dan jenis alat penggumpulan data

yang digunakan, proes pengumpulan data, dan teknik penentuan kualitas

instrument (Validitas dan Reliabilitasnya).

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

Menjelaskan tentang wilayah generalisasi dan teknik pengambilan sampel

dan generalisasinya. Untuk mendapat sampel yang baik (representif) 16

beberapa hal harus diperhatikan,yaitu : Akurasi, Ketelitian, Representasi.

Teknik pengambilan sampel antara lain Random, Cluster, Stratifield,

quotadan multistage.

3.4 Teknik Pengolahan dan Analisa Data

Menjelaskan tentang teknik analisa beserta rasionalisasinya. Teknik analisis

data harus sesuai dengan sifat data yang diteliti. Analisis data dilakukan

melalui pengkodean data dan pengkodingan data (berdasarkan kategorisasi

data), interpretasi data, penulisan laporan hasil dan keabsahan data.

3.5 Lokasi dan Jadwal penelitian

Menjelaskan lokasi dan alasan memilih lokasi penelitian, terkait tempat dan

jadwal penelitian tersebut dilaksanakan dan disajikan dalam bentuk tabel.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Pada bab ini berisi gambaran umum dari objek penelitian dan data yang diperoleh, analisis data, hasil analisis dan pembahasan.

4.1 Deskripsi obyek penelitian

Menjelaskan tentang objek penelitian yang meliputi lokasi penelitian,

Struktur organisasi dari populasi dan sampel yang telah ditentukan.

4.2 Deskripsi Data

Menjelaskan tentang hasil penelitian yang telah dioleh dari data mentah

dengan menggunakan teknik analisis data yang relevan.

4.3 Pengujian Persyaratan Statistik

Melakukan pengujian terhadap persyaratan statistik dengan enggunakan uji

statistik tertentu. 17

4.4 Pengujian Hipotesis

Melakukan pengujian terhadap hipotesis dengan menggunakan teknik

analisa statistik yangsudah ditentukan semua, seperti korelasi dan atau

regrasi, baik sederhana maupun ganda.

4.5 Interpretasi Hasil penelitian

Melakukan penafsiran terhadap hasil akhir pengujian hipotesis.

4.6 Pembahasan

Melakukan pembahasan lebih lanjut terhadap persoalan dan pada akhir

pembahasan peneliti dapat mengemukakan berbagai keterbatasan yang

mungkin terdapat dalam pelaksanaan penelitian.terutama sekali untuk

penelitian eksperimen dan keterbatasan ini dapat dijadikan rekomendasi

terhadap penelitian lebih lanjut dalam bidang yang menjadi obyek

penelitian.

BAB V PENUTUP

Pada bab terakhir berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian yang diperoleh dari pembahasan dan saran-saran yang perlu diajukan sebagai bahan masukan.

5.1 Kesimpulan

Menyimpulkan hasil penelitian yang diungkapkan secara singkat, jelas dan

mudah dipahami.

5.2 Saran

Berisi tindak lanjut dari sumbangan penelitian terhadap bidang yang diteliti

baik secara teoritis maupun secara praktis. 18

DAFTAR PUSTAKA

Memuat daftar referensi (literatur lainya) yang digunakan dalam penyusunan skripsi, daftar pustaka hendaknya menggunakan literatur yang mutakhir.

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Memuat tentang hal-hal yang perlu dilampirkan untuk menunjang penyusunan laporan penelitian maupun penyusunan skripsi, seperti Lampiran tabel-tabel, Lampiran grafik, Instrumen penelitian, Lampiran dokumentasi,

Riwayat hidup peneliti, dll.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN

HIPOTESIS PENELITIAN

2.1 Tinjauan Pustaka

Pengertian tinjauan pustaka menurut Black dan Champion (2009:296) merupakan gambaran yang menyeluruh dari setiap proyek penelitian. Tinjauan pustaka digunakan sebagai penijauan kembali pustaka (laporan penelitian, dan sebagainya) mengenai masalah yang berkaitan dengan penelitian.Jadi dapat disimpulkan tinjauan pustaka yaitu peninjauan kembali pustaka-pustaka yang terkait serta membuktikan kesesuain dalam penelitian.

2.1.1 Pengertian Pelayanan

Era desentralisasi seperti sekarang ini, instansi pemerintah dituntut

untuk dapat memberikan pelayanan publik atau umum yang

berkualitas.Pelayanan umum atau publik dilakukan oleh instansi

pemerintah dalam rangka melaksanakan peraturan perundangan yang

berlaku.Berkaitan dengan pelayanan, maka terdapat dua istilah yang perlu

diketahui, yaitu melayani dan pelayanan.

Kata pelayanan itu sendiri merupakan terjemahan dari istilah asing,

yaitu service.Menurut Reading (1986 : 380), pengertian service adalah

pekerjaan yang harus dilakukan seorang pelayan pada tuannya. Definisi

pelayanan menurut Thoha (1989 : 78) adalah sebagai berikut:

19 20

“Pelayanan merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok maupun suatu instansi tertentu untuk memberikan bantuan dan kemudahan pada masyarakat dalam rangka mencapai tujuan tertentu”.

Dari pengertian diatas terlihat bahwa service atau pelayanan jasa yang diberikan oleh perorangan organisasi swasta maupun pemerintah.

Sedangkan menurut Kotler dalam Lukman (2000), definisi pelayanan adalah sebagai berikut:

“Pelayanan adalah setiap kegiatan yang menguntungkan dalam suatu kumpulan atau kesatuan, dan menawarkan kepuasan meskipun hasilnya tidak terikat pada suatu produk secara fisik”.

Dalam Kamus Bahasa Indonesia dijelaskan pelayanan sebagai usaha melayani kebutuhan orang lain. Sedangkan melayani adalah menyuguhi

(orang) dengan makanan atau minuman, menyediakan keperluan orang, mengiayakn, menerima, menggunakan.

Kata publik berasal dari Bahasa Inggris public yang berarti umum, masyarakat, negara.Sementara itu Inu Kencana mendefinisikan publik adalah sejumlah manusia yang memiliki kebersamaan berfikir, perasaan, harapan, sikap dan tindakan yang benar dan baik berdasatkan nilai dan norma yang ada. Oleh karena itu pelayanan publik diarikan sebagai kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah terhadap sejumlah manusia yang memiliki kegiatan yang menguntungkan dalam kumpulanatau kesatuan, dan menawarkan kepuasan meskipun hasilnya tidak terkait pada suatu produk secara fisik. 21

Kotler (dalam Nasution, 2001:61) mendefinisikan jasa (service) adalah sebagai berikut:

“Jasa (service) merupakan aktivitas atau manfaat yang ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak terwujud dan tidak menghasilkan kepemilikan apapun”.

Menurut Parasuraman et. al. dan Haywood Farmer (dalam

Warella:17-18), ada tiga karakteristik pelayanan jasa yaitu :

1. Intangibility, berarti bahwa pelayanan pada dasarnya bersifat

performance, dan hasil pengalaman dan bukannya suatu obyek.

Kebanyakan pelayanan tidak dapat dihitung,diukur, diraba, atau

ditest sebelum disampaikan untuk menjamin kualitas. Jadi berbeda

dengan barang yang dihasilkan oleh suatu pabrik yang dapat ditest

kualitasnya sebelum disampaikan kepada pelanggan.

2. Heterogenity, berarti pemakai jasa atau klien atau pelanggan

memiliki kebutuhan yang sangat heterogen. Pelanggan dengan

pelayanan sama mungkin memiliki prioritas yang berbeda. Demikian

pula performance sering bervariasi dari satu prosedur ke prosedur

lainnya bahkan dari waktu ke waktu.

3. Inseparability, berarti produksi dan komsumsi suatu pelayanan tidak

terpisahkan. Konsekuensinya di dalam industri pelayanan kualitas

tidak direkayasa ke dalam produksi di sektor pabrik dan kemudian

disampaikan kepada pelanggan, tetapi kualitas terjadi selama

penyampaian pelayanan, biasanya selama interkasi dengan klien dan

penyedia jasa. 22

Definisi yang sangat sederhana dikemukakan oleh Ivancevich,

Lorenzi, Skinner dan Crosby (1997 : 448) dalam Ratminto dan Atik Septi

Winarsih (2007:2) pelayanan adalah produk-produk yang tidak kasat mata

(tidak dapat dilihat) yang melibatkan usaha-usaha manusia menggunakan

peralatan.Kottler (2000) menyebutkan bahwa:

“Pelayanan atau jasa adalah suatu perbuatan dimana seseorang atau suatu kelompok atau orang lain sesuatu yang pada dasarnya tidak terwujud dan produksinya berkaitan atau tidak berkaitan dengan fisik produk”.

Dapat disimpulkan bahwa pelayanan adalah suatu proses

memberikan bantuan kepada orang lain dengan cara-cara tertentu yang

memerlukan kepekaan dan hubungan interpersonal demi terciptanya suatu

kepuasan dan keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan

yang menghasilkan produk berupa barang maupun jasa. Pengertian yang

lebih rinci dikemukakan oleh Gronroos (1990 : 27) dalam Ratminto dan

Atik Septi Winarsih (2007 : 2) sebagaimana kutipan dibawah ini :

“Pelayanan adalah suatu aktivitas atau serangkaian aktivitas yang bersifat tidak kasat mata (tidak dapat diraba) yang terjadi sebagai akibat adanya interaksi antara konsumen dan karyawan atau hal-hal lain yang disediakan oleh perusahaan pemberi pelayanan yang dimaksudkan untuk memecahkan pemecahan konsumen atau pelanggan”.

Pelayanan publik Menurut Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang

Pelayanan Publik adalah sebagai berikut:

“Pelayanan publik didefinisikan sebagai kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggaraan pelayanan publik”. 23

Instansi pemerintah sebagai sebuah organisasi dalam tugasnya sebagai pelayan masyarakat (public server) dituntut untuk selalu memberikan pelayanan terbaik atau pelayanan yang bernyali tinggi kepada masyarakat sebagai pengguna jasa atau pelanggan.

Tan Sri Victor SL dari Malaysia dalam Boediono (2003: 42) menulis bahwa hasil pengalamannya menekankan adanya 7 (tujuh) keharusan yang perlu diciptakan untuk dapat menjadi organisasi yang andal dalam perannya sebagai pelayan masyarakat (public server) atau pelayanan pelanggan

(customer server), yaitu:

1. Membuat suatu Strategi Pelayanan Pelanggan

Pelayanan kepada pelanggan yang memuaskan tidak mungkin dapat

dicapai dengan mendelegasikan tanggung jawab seenaknya.Agar

setiap program pelayanan pelanggan dapat berhasil memuaskan

memerlukan komitmen penuh dari pimpinan puncak organisasi.

2. Membangun Tim yang Berorientasi pada Pelanggan yang Efektif

Memilih orang yang tepat dengan kemampuan yang sesuai dan

memiliki temperamen yang cocok untuk melayani orang banyak di

barisan pelayanan terdepan menentukan sukses tidaknya program

pelayanan kepada pelanggan.

3. Unit Pelayanan Pengiriman yang Efisien

Pelayanan pelanggan yang prima tidak dapat dicapai sekedar

mengendalikan dedikasi staf, walaupun pelayanan yang sopan dan 24

bersahabat dilakukan. Semua senyuman dari staf tidak akan

menghasilkan kepuasan pelanggan selama teknologi yang dipakai

ketinggalan zaman yang efisien.

4. Membangun Budaya Cinta Pelanggan

Agar dapat menghasilkan pelayanan pelanggan yang prima,

pimpinan puncak organisasi harus menanamkan budaya cinta

melayani di seluruh kehidupan organisasi.Atau dapat juga disebut

dengan pimpinan yang berorientasi pada pelanggan.

5. Memonitor Kebutuhan Pelanggan

Untuk mendapatkan pelayanan pelanggan secara prima harus dengan

cermat mengetahui secara pasti kebutuhan dan tuntunan pelanggan

yang berubah dan bergerak secara dinamis.

6. Mengukur Kepuasan Pelanggan

Agar terhindarkan dari situasi ketidakpastian dalam menetapkan

mutu pelayanan kepada pelanggan, secara berencana harus

mengukur tingkat kepuasan pelanggan.Upaya untuk meningkatkan

tingkat kepuasan pelanggan ini dapat dilakukan melalui survey atau

pengkajian cepat.

7. Mengembangkan Sistem Penghargaan

Terutama di instansi pemerintah (birokrasi) masih berlaku

penggajian yang sama pada golongan yang sama, tanpa memandang

apakah pegawai tersebut melakukan pelayanan secara prima kepada

pelanggan atau tidak. Sistem penggajian tersebut tidak merangsang 25

pegawai untuk melaksanakan tugas secara professional, disiplin, dan

penuh dedikasi. Berbuat menguntungkan organisasi atau tidak

diperlakukan sama. Tidak mengenal penghargaan (reward).

Instansi pemerintah sebagai sebuah organisasi dalam tugasnya sebagai pelayan masyarakat (public server) dituntut untuk selalu memberikan pelayanan terbaik atau pelayanan yang bernyali tinggi kepada masyarakat sebagai pengguna jasa atau pelanggan. Pelayanan prima adalah pelayanan yang memiliki suatu ukuran yang pada akhirnya terkait dengan mutu pelayanan.Maka pelayanan prima menunjuk pada peningkatan keprimaan dalam pemberian pelayanan.

Boediono (2003 : 63) kemudian menyimpulkan bahwa hakikat pelayanan publik atau umum yang prima adalah meningkatkan mutu dan produktivitas pelaksanaan tugas dan fungsi instansi pemerintah di bidang pelayanan umum:

a. Mendorong upaya mengefektifkan sistem dan tatalaksana pelayanan,

sehingga pelayanan umum dapat diselenggarakan secara lebih

berdaya guna dan behasil guna (efisien dan efektif)

b. Mendorong tumbuhnya kreativitas, prakarsa, dan peran serta

masyarakat dalam pembangunan, serta meningkatkkan kesejahteraan

masyarakat luas.

Asas-asas yang termuat dalam penyelenggaraan pelayanan publik harus diperhatikan agar lebih mengoptimalkan pedoman penyelenggaraan pelayanan publik. Adapun asas tersebut adalah: 26

a. Transparansi, yaitu bersifat terbuka, muda, dan bisa diakses semua

pihak yang membutuhkan serta disediakan secara memadai dan

mudah dimengerti.

b. Akuntabilitas, yaitu dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

c. Kondisional, yaitu sesuai dengan kondisi dan kemampuan pemberi

dan penerima pelayanan dengan tetap berpegang pada prinsip

efisiensi dan efektifitas.

d. Partisipatif, yaitu mendorong peran serta masyarakat dalam

penyelenggaraan pelayanan publik dengan memperhatikan aspirasi,

kebutuhan dan harapan masyarakat.

e. Kesamaan hak, yaitu tidak diskriminatif dalam arti tidak

membedakan suku, ras, agama, golongan, gender, dan status

ekonomi.

f. Keseimbangan hak dan kewajiban, yaitu pemberi dan penerima

pelayananan publik harus memenuhi hak daan kewajibannya

masing-masing pihak. (Ridwan dan Sudrajad, 2009:101)

Pelayanan publik jika ditinjau dari keluaran yang dihasilkan, dikelompokkan menjadi:

1. Kelompok pelayanan adminsitratif, yaitu pelayanan yang

menghasilkan berbagai bentuk dokumen resmi yang dibutuhkan oleh

publik, misalnya status kewarganegaraan, sertifikat kompetensi.

Kepemilikan atau penguasaan terhadap suatu barang dan sebagainya. 27

2. Kelompok pelayanan barang, yaitu pelayanan yang menghasilkan

berbagai bentuk atau jenis barang yang digunakan oleh publik.

3. Kelompok pelayanan jasa, yaitu pelayanan yang menghasilkan

berbagai benuk jasa yang dibutuhkan oleh publik.

Pelayanan Publik dalam pelaksanaannya pola-pola penyelenggaraan diwujudkan dalam bentuk:

1. Fungsional, pola pelayanan publik diberikan oleh penyelenggaraan

pelayanan sesuai dengan tugas, fungsi dan kewenangannya.

2. Terpusat, pola pelayanan publik diberikan secara tunggal oleh

penyelenggara pelayanan berdasarkan pelimpahan wewenang dari

penyelenggara terkait lainnya yang bersangkutan.

3. Terpadu, terpadu dibedakan menjadi:

a. Terpadu satu atap, pola pelayanan terpadu satu atap

diselenggarakan dalam satu tempat yang meliputi berbagai jenis

pelayanan yang tidak melalui beberapa pintu.

b. Terpadu satu pintu, pola pelayanan terpadu satu pintu

diselenggarakan pada satu tempat yang meliputi berbagai jenis

pelayanan yang memiliki keterkaitan proses dan dilayani

memalui satu pintu.

Keberhasilan penyelenggaraan pelayanan ditentukan oleh tingkat kepuasan penerima pelayanan.Kepuasan penerima pelayanan dicapai apabila penerima pelayanan memperoleh pelayanan sesuai dengan yang 28

dibutuhkan dan diharapkan. Oleh karena itu layanan secara berkala wajib melakukan survei indeks kepuasan masyarakat.

Indikator – indikator pelayanan publik menurut Fitzimmons dan

Fitzsimmons dalam Sinambela (2008:7-8) adalah :

1. Tangibles

Penyediaan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya yang

memadai.

2. Reliability

Pemberian pelayanan yang tepat dan benar.

3. Responsiveness

Adanya keinginan untuk melayani konsumen dengan cepat.

4. Assurance

Adanya perhatian terhadap etika dan moral dalam memberikan

pelayanan.

5. Emphaty

Adanya kemauan untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan

konsumen.

Menurut Atik Septi Winarsih& Ratminto (2005:245) Terdapat beberapa asas dalam penyelenggaraan pelayanan pemerintahan dan perizinan yang harus diperhatikan, yaitu : 29

1. Empati dengan customers.

Pegawai yang melayani urusan perizinan dari instansi penyelenggara

jasa perizinan harus dapat berempati dengan masyarakat pengguna

jasa pelayanan.

2. Pembatasan prosedur.

Prosedur harus dirancang sependek mungkin, dengan demikian

konsep one stop shop benar-benar diterapkan.

3. Kejelasan tata cara pelayanan.

Tatacara pelayanan harus didesain sesederhana mungkin dan

dikomunikasikan kepada masyarakat pengguna jasa pelayanan.

4. Minimalisasi persyaratan pelayanan.

Persyaratan dalam mengurus pelayanan harus dibatasi sesedikit

mungkin dan sebanyak yang benar-benar diperlukan.

5. Kejelasan kewenangan.

Kewenangan pegawai yang melayani masyarakat pengguna jasa

pelayanan harus dirumuskan sejelas mungkin dengan membuat

bagan tugas dan distribusi kewenangan.

6. Transparansi biaya.

Biaya pelayanan harus ditetapkan seminimal mungkin dan

setransparan mungkin.

7. Kepastian jadwal dan durasi pelayanan.

Jadwal dan durasi pelayanan juga harus pasti, sehingga masyarakat

memiliki gambaran yang jelas dan tidak resah. 30

8. Minimalisasi formulir.

Formulir-formulir harus dirancang secara efisien, sehingga akan

dihasilkan formulir komposit (satu formulir yang dapat dipakai

untuk berbagai keperluan).

9. Maksimalisasi masa berlakunya izin.

Untuk menghindarkan terlalu seringnya masyarakat mengurus izin,

maka masa berlakunya izin harus ditetapkan selama mungkin.

10. Kejelasan hak dan kewajiban providers dan curtomers.

Hak-hak dan kewajiban-kewajiban baik bagi providers maupun bagi

customers harus dirumuskan secara jelas, dan dilengkapi dengan

sanksi serta ketentuan ganti rugi.

11. Efektivitas penanganan keluhan.

Pelayanan yang baik sedapat mungkin harus menghindarkan

terjadinya keluhan. Akan tetapi jika muncul keluhan, maka harus

dirancang suatu mekanisme yang dapat memastikan bahwa keluhan

tersebut akan ditangani secara efektif sehingga permasalahan yang

ada dapat segera diselesaikan dengan baik.

Terdapat empat unsur penting menurut Barata (2004:11) dalam proses pelayanan publik, yaitu :

1. Penyedia layanan, yaitu pihak yang dapat memberikan suatu layanan

tertentu kepada konsumen, baik berupa layanan dalam bentuk

penyediaan dan penyerahan barang (goods) atau jasa-jasa (services). 31

2. Penerima layanan, yaitu mereka yang disebut sebagai konsumen

(customer) atau customer yang menerima berbagai layanan dari

penyedia layanan.

3. Jenis layanan, yaitu layanan yang dapat diberikan oleh penyedia

layanan kepada pihak yang membutuhkan layanan.

4. Kepuasan pelanggan, dalam memberikan layanan penyedia layanan

harus mengacu pada tujuan utama pelayanan, yaitu kepuasan

pelanggan. Hal ini sangat penting dilakukan karena tingkat kepuasan

yang diperoleh para pelanggan itu biasanya sangat berkaitan erat

dengan standar kualitas barang dan atau jasa yang mereka nikmati.

Suatu pelayanan akan dapat terlaksana dengan baik dan memuaskan apabila didukung oleh beberapa faktor :

1. Kesadaran para pejabat pimpinan dan pelaksana

2. Adanya aturan yang memadai

3. Organisasi dengan mekanisme yang dinamis

4. Pendapatan pegawai yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup

minimum

5. Kemampuan dan keterampilan yang sesuai dengan tugas atau

pekerjaan yang dipertanggungjawabkan

6. Tersedianya sara pelayanan sesuai dengan jenis dan bentuk tugas

atau pekerjaan pelayanan (Moenir, 2003:123-124) 32

Dapat disimpulkan bahwa pelayanan publik adalah suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang atau instansi tersebut untuk memberikan bantuan dan kemudahan kepada masyarakat atau kelompok yang dilayani dalam rangka mencapai tujuan tertentu.Pelayanan ini diberikan kepada seluruh masyarakat atau yang berhak mendapatkan pelayanan tanpa terkecuali dengan tidak membedakan satu dengan yang lainnya.

2.1.2 Definisi Pelayanan Publik

Agung Kurniawan (2005:6) mendefinisikan pelayanan publik adalah sebagai berikut:

“Pelayanan publik adalah pemberian pelayanan (melayani) keperluan orang lain atau masyarakat yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapkan”.

Berdasarkan pada ciri-ciri, sifat, kegiatan serta produk pelayanan yang telah dihasilkan, ada 3 jenis pelayanan dari instansi pemerintah serta

BUMN/BUMD, Pengelompokan jenis pelayanan tersebut yaitu :

1. Pelayanan Administratif,

2. Pelayanan Barang,

3. Pelayanan Jasa.

Pelayanan yang diberikan PT.ASDP (Persero) merak tergolong dalam jenis pelayanan Jasa.Jenis Pelayanan Jasa adalah jenis pelayanan yang diberikan oleh unit pelayanan berupa sarana dan prasarana serta penunjangnya.Pengoprasiannya berdasarkan suatu sistem pengoprasian 33

tertentu dan pasti.Produk akhirnya berupa jasa yang mendatangkan manfaat bagi penerimanya secara langsung dan habis terpakai dalam jangka waktu tertentu.Misanya pelayanan angkutan darat, laut dan udara, pelayanan kesehatan, pelayanan perbankan, pelayanan pos dan pelayanan pemadam kebakaran.

Berdasarkan pedapat para ahli, peneliti menyimpulkan bahwa pelayanan publik adalah pemberian pelayanan jasa kepada masyarakat sesuai dengan standar pelayanan minimum (SPM), dan memberikan manfaat langsung kepada penerima pelayanan.

2.1.3 Standar Pelayanan Publik

Setiap penyelenggaraan pelayanan publik harus memiliki standar pelayanan dan dipublikasikan sebagai jaminan adanya kepastian bagi penerima pelayanan. Standar pelayanan merupakan ukuran yang dibakukan dalam penyelengaraan pelayanan public yang wajib ditaati oleh pemberi atau penerima pelayanan, menurut keputusan MEPAN Nomor 63 tahun 2004, standar pelayanan, sekurang-kurangnya meliputi:

a. Prosedur Pelayanan

Prosedur pelayanan yang dibakukan bagi pemberi dan penerima

pelayanan termasuk pengaduan.

b. Waktu penyelesaian

Waktu penyelesaian yang ditetapkan sejak saat pengajuan

permohonan sampai dengan penyelesaian pelayanan termasuk

pengaduan. 34

c. Biaya pelayanan

Biaya atau tarif pelayanan termasuk rincian yang ditetapkan dalam

proses pemberian pelayanan.

d. Produk pelayanan

Hasil pelayanan yang akan diterima sesuai dengan ketentuan yang

telah I tetapkan.

e. Sarana dan prasarana

Penyediaan sarana dan prasarana pelayanan yang memadai oleh

penyelenggara pelayanan publik.

f. Kompetensi petugas pemberi pelayanan

Kompetensi petugas pemberi pelayanan harus ditetapkan dengan

tepat berdasarkan pengetahuan, keahlian, keterampilan, sikap, dan

prilaku yang dibutuhkan

Dari pemaparan di atas penelitian Efektifitas Pelayanan Pelabuhan

Oleh PT. ASDP (Persero) Merak-Bakauheni menggunakan Keputusan

MENPAN No.63 tahun 2004 yang akan dijadikan indikator penelitian efektivitas pelayanan.

Peneliti menyimpulkan bahwa standar pelayanan publik merupakan suatu alat ukur untuk melakukan penyelenggaraan pelayanan, yang wajib ditaati dan dipatuhi oleh pemberi atau penerima pelayanan.

2.1.4 Kepuasan Pelanggan

Menurut Lukman (2000:119), menyatakan bahwa kepuasan sebagaimana tingkat persamaan seseorang setelah membandingkan kinerja 35

atau hasil yang dirasakan dengan harapanya. Sejalan pandangan Gibson dkk.(1987), Wexley dan Yulk (1988) dijelaskan bahwa kepuasaan pada hakikatnya berkaitan dengan faktor kebutuhan seseorang

(pelanggan).Artinya, jika kebutuhan seseorang terpenuhi, maka orang tersebut merasa puas, demikian pula sebaliknya. Kemudian Tjiptono

(1996:54), menambahkan bahwa kepuasan pelanggan dapat menciptakan kesetiaan dan loyalitas pelanggan kepada perusahaan. Pendapat diatas, dipertegas oleh Schnaars dalam Tjiptono menyebut bahwa pada dasarnya tujuan dari suatu bisnis atau usaha adalah menciptaan rasa puas kepada pelanggan.Schnaars menyebut bahwa : “terciptanya kepuasan pelanggan dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya : hubungan antara pelanggan dengan instalasi menjadi harmonis, memberikan dasar yang baik bagi pembeli (pemakaian) ulang, terciptanya loyalitas dari pelanggan serta terbentuknya rekomendasi dari mulut ke mulut yang semunya menguntungkan perusahaan”.

Berdasarkan berbagai pandangan, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya kepuasan pelanggan adalah mencakup perbedaan antara harapan dan kenyataan, atau hasil yang dirasakan, pandangan ini didasarkan pada disconfirmation paradigm, oleh oliver dalam pawitra (1993).

Berdasarkan definisi para ahli peneliti menyimpulkan kepuasan pelanggan dapat dikatakan berhasil apabila pelanggan dapat merasakan puas dalan hal pemberian pelayanan. 36

2.1.5 Konsep Pelabuhan

Berdasarkan UU No. 21 Tahun 1992 tentang Pelayaran, definisi

pelabuhan adalah sebagai berikut:

“Pelabuhan merupakan tempat yang terdiri dari daratan dan perairan di sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan ekonomi yang dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, berlabuh, naik turun penumpang dan/atau bongkar muat barang yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan antarmoda transportasi".

Dari pengertian tersebut, definisi pelabuhan mencakup prasarana dan

sistem transportasi, yaitu suatu lingkungan kerja terdiri dari area daratan

dan perairan yang dilengkapi dengan fasilitas untuk berlabuh dan

bertambatnya kapal, guna terselenggaranya bongkar muat barang serta

turun naiknya penumpang dari suatu moda transportasi laut(kapal) ke

moda transportasi lainnya atau sebaliknya.

Pengertian pelabuhan tersebut mencerminkan fungsi-fungsi

pelabuhan, di antaranya:

Interface: bahwa pelabuhan merupakan tempat dua moda/sistem

transportasi, yaitu transportasi laut dan transportasi darat. Ini

berarti pelabuhan harus menyediakan berbagai fasilitas dan

pelayanan jasa yang dibutuhkan untuk perpindahan (transfer)

barang dari kapal ke angkutan darat, atausebaliknya.

Link (mata rantai): bahwa pelabuhan merupakan mata rantai dan sistem

transportasi. Sebagai mata rantai, pelabuhan, baik dilihat dari 37

kinerjanya mapun dari segi biayanya, akan sangat

mempengaruhi kegiatan transportasi keseluruhan.

Gateway(pintu gerbang) : bahwa pelabuhan berfungsi sebagai gerbang dari

suatu negara atau daerah. Pengertian ini dapat dilihat dari segi:

1. Pelabuhan sebagai pintu masuk atau pintu keluar barang dari atau ke

negara atau daerah tersebut. Dalam hal ini pelabuhan memegang peranan

penting bagi perekonomian negara atau suatu daerah.

2. Pelabuhan sebagai pintu gerbang. Kapal-kapal yang memasuki pelabuhan

terkena peraturan perundang-undangan dari negara atau daerah tempat

pelabuhan tersebut berada., yaitu ketentuan-ketentuan bea cukai, imigrasi,

karantina peraturan impor/ekspor dan sebagainya.

2.1.6 Jenis-Jenis Pelabuhan

Di Indonesia terdapat berbagai macam pelabuhan, tergantung kriteria

yang dipakai, ketentuan peraturan perundang-undangan, letak geografis,

besar kecilnya kegiatan pelabuhan dan organisasi serta pengelolaan

pelabuhan.

Berdasarkan kriteria yang ada dalam peraturan-peraturan Indonesia

pelabuhan dapat dikelompokkan dalam:

a. Menurut Indische Scheepyaartswet (Stbl. 1936) ditetapkan bahwa

pelabuhan di Indonesia terdiri dari pelabuhan laut dan pelabuhan

pantai. Pelabuhan laut adalah pelabuhan yang terbuka bagi

perdagangan luar negeri yang dapat masuk kapal-kapal dari negara-

negara tersebut (luar negeri). Sedangkan pelabuhan pantai adalah 38

pelabuhan yang tidak terbuka bagi perdagangan luar negeri dan

hanya dapat dimasuki oleh kapal-kapal yang berbendera Indonesia. b. Peraturan Pemerintah No.69 Tahun 2001 tentang Kepelabuhanan,

membedakan pelabuhan atas tiga kategori (Pasal 1), yaitu:

1. Pelabuhan Umum adalah pelabuhan yang diselenggarakan untuk

kepentingan pelayanan masyarakat umum

2. Pelabuhan Daratan adalah suatu tempat tertentu di daratan dengan

batas-batas yang jelas, dilengkapi dengan fasilitas bongkar muat,

lapangan penumpukan dan gudang serta prasarana dan sarana

angkutan barang dengan cara pengemasan khusus dan berfungsi

sebagai pelabuhan umum.

3. Pelabuhan Khusus adalah pelabuhan pelabuhan yang dikelola untuk

kepentingan sendiri guna menunjang kegiatan tertentu. c. Berdasarkan letak geografis, pelabuhan terdiri dari pelabuhan pantai

yaitu pelabuhan yang terletak di pantai laut. Termasuk dalam

kelompok ini antara lain: Tanjung Priok, Surabaya, Teluk Buyat,

Banten, , Makasar, Pelabuhan sungai yaitu pelabuhan yang

terletak di sungai biasaya agak jauh ke pedalaman, yaitu Palembang,

Jambi, Pekanbaru, Pontianak dan sebagainya. d. Berdasarkan kriteria besar kecilnya kegiatan, lengkapnya fasilitas

yang tersedia pelabuhan dapat dibagi atas: Pelabuhan Internasional,

Pelabuhan Regional, Pelabuhan Lokal. Atau dapat dijabarkan 39

bedasarkan tipe/ukuran kapal atau liner service: gateway port, trunk

port dan feeder por. e. Berdasarkan volume kegiatan yang berhubungan dengan komoditi

perdagangan maka pelabuhan dapat dibagi: Pelabuhan Ekspor di

mana arus barang (cargo flow) lebih dominan untuk ekspor dari pada

impor seperti: Pelabuhan Belawan, Teluk Bayur, Panjang. Pelabuhan

Impor di mana arus barang lebih dominan untuk barang impor dari

pada ekspor seperti Tanjung Priok. Di samping itu dikenal pula

pelabuhan penyeberangan (ferry) yang hanya melayani kapal

penyeberangan (ferry) seperti Pelabuhan Gilimanuk, Banyuwangi,

Merak, Bakahuni dan sebagainya.

2.1.7 Daerah Lingkungan Kerja Pelabuhan dan Daerah Lingkungan

Kepentingan Pelabuhan

Daerah Lingkungan Kerja Pelabuhan menurut PP No.69 Tahun 2001 adalah wilayah perairan dan daratan pada pelabuhan umum yang dipergunakan secara langsung untuk kegiatan kepelabuhan.

Daerah Lingkungan Kepentingan Pelabuhan adalah wilayah perairan di sekelilingdaerah lingkungan kerja perairan pelabuhan umum yang dipergunakan untuk menjamin keselamatan pelayaran

2.1.8 Administrator Pelabuhan

Administrator Pelabuhan ialah koordinator bidang perhubungan laut yang berfungsi mengkoordinasikan unit pelaksana badan Usaha

Pelabuhan, instansi-instansi pemerintah lainnya untuk kelancaran tugas 40

kepelabuhanan di pelabuhan yang diusahakan oleh Badan Usaha

Pelabuhan.

Kepala Pelabuhan adalah unit pelaksana teknis instansi pemerintah bidang pemerintah bidang perhubungan laut, di bidang pelabuhan yang tidak diusahakan oleh Badan usaha Pelabuhan.

Unit Pelaksana Teknis di bidang perhubungan laut terdiri dari:

1. Kendaraan, perkapalan dan pelayanan

2. Jasa maritim, perambuan dan penerangan pantai, elektronika dan

telekomunikasi pelayaran

3. Pengamanan pelabuhan dan bandar serta lalu lintas dan angkutan laut.

Administrator pelabuhan melaksanakan koordinasi terhadap unit pelaksana Badan Usaha Pelabuhan, instansi pemerintah bidang perhubungan laut dan instansi pemerintah lainnya untuk kelancaran tugas- tugas kepelabuhanan.Administrator pelabuhan terdiri dari Adpel Kelas I,

Kepala-kepala pelabuhan dan Adpel Kelas III dan IV.Pengangkatan adpel- adpel setempat dilaksanakan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut,

Departemen Perhubungan.

2.1.9 Fungsi Pelabuhan

Di era globalisasi dewasa ini ternyata tidak ada bangsa/negara yang mampu memenuhi kebutuhan sendiri. Hal ini disebabkan oleh karena tidak sama sumber daya alam yang dimiliki, dan tidak sama pula kemampuan dalam mengelola sumber daya alam tersebut. Juga tidak sama perkembangan industri dan pertanian yang menghasilkan barang 41

kebutuhan serta tinggi rendahnya kebudayaan dan teknologi yang dimiliki oleh masing-masing negara. Dengan kebutuhan yang semakin meningkat dan adanya keterbatasan masing-masing negara untuk memenuhi kebutuhan maka terjadi saling ketergantungan antara satu negara dengan negara lainnya, melalui perdagangan internasional.

Bagi negara-negara maju mengandalkan kekuatan ekonominya pada industri atau pertanian dan ada negara yang masih mengandalkan ekonominya pada sumber daya alam yang berlimpah (natual resources).

Negara industri maju membutuhkan bahan baku. Sebaliknya negara- negara berkembang yang sedang tumbuh sektor industinya membutuhkan bahan baku di samping negara-negara dengan sumber daya alam yang berlimpah membutuhkan pasar untuk menjual produksinya. Kondisi dan perbedaan kebutuhan demikian telah ikut mendorong berkembangnya perdagangan antar negara atau perdagangan internasional.

Perdagangan internasional berarti perdagangan yang melibatkan beberapa negara yang masing-masing mempunyai kepentingan nasional dengan peraturan perundangundangan yang berbeda. Untuk itu diperlukan kerjasama antar negara yang bersifat bilateral yaitu persetujuan antara dua negara yang akan menghasilkan perjanjian perdagangan dua negara

(bilateral trade agreement). Jika yang terlibat beberapa negara, dalam daerah tertentu, atau berdasarkan pada kepentingan yang sama maka menghasilkan perjanjian antara beberapa negara (regional trade agreement atau mulilateral trade agreement). 42

Dalam transaksi perdagangan sedikitnya ada unsur penjualan

(ekspor), pembelian (impor) dan barang (komoditas) sebagai objek perdagangan. Transaksi perdagangan antar negara ini (ekspor/impor) dilaksanakan melalui proses yang cukup panjang sesuai dengan ketentuan- ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk masing- masing negara serta ketentuan-ketentuan yang secara umum berlaku bagi kedua negara seperti bilateral agreement, regional agreement atau multilateral agreement/convention.

Dalam kegiatan perdagangan yang menggunakan fasilitas pelabuhan, dilaksanakan pemindahan barang yang merupakan proses dari transaksi perdagangan. Untuk terlaksananya proses transaksi perdagangan tersebut diperlukan serangkaian kegiatan yang melibatkan pergudangan, pengawasan persediaan barang, pemeliharaan dan pengepakan, dokumentasi dan pengiriman, transportasi dan pelayanan purna jual kepada konsumen. Pendeknya, transaksi perdagangan akan sangat membutuhkan peran transportasi sebagai penunjang yang sangat menentukan. Untuk itu, lancarnya transportasi, tepat waktu dan jaminan keselamatan barang dengan biaya yang prospektif, akan mempengaruhi harga atau mutu komoditas sampai pada konsumen.

Dapat dikatakan bahwa negara produsen yang berorientasi pada ekspor sangat berkepentingan atas jasa transportasi.Terutama Indonesia sebagai salah satu negara berkembang yang sedang menuju ke arah industrialisasi, dengan hasil produski yang berorientasi ekspor.Hal ini juga 43

menentukan daya saing barang (komoditas) ekspor Indonesia di pasar internasional.

2.1.10 Peranan Pelabuhan

Setelah beberapa uraian tentang pengertian hal-hal yang berkaitan dengan kepelabuhanan, maka perlu diuraikan peranan pelabuhan yaitu:

1. Untuk melayani kebutuhan perdagangan internasionl dari daerah

penyangga (hinterland) tempat pelabuhan tersebut berada.

2. Membantu berputarnya roda perdagangan dan pengembangan industri

regional.

3. Menampung pangsa yang semakin meningkat arus lalu lintas

internasional baik transhipment maupun barang masuk (inland

routing).

4. Menyediakan fasilitas transit untuk daerah penyangga (hinterland)

atau daerah/negara tetangga.

Pelabuhan yang dikelola dengan efisien dan dilengkapi dengan fasilitas yang memadai akan membawa keuntungan dan dampak positif bagi perdagangan dan perindustrian dari daerah penyangga tempat pelabuhan tersebut berada.

Sebaliknya, perdagangan yang lancar dan perindustrian yang tumbuh dan berkembang membutuhkan jasa pelabuhan yang semakin meningkat yang akanmengakibatkan perkembangan pelabuhan. Bagi negara-negara yang sedang berkembang peranan pelabuhan dijelaskan oleh J.A Raven bahwa: pelabuhan memainkan peranan penting dalam perkembangan 44

ekonomi, jelas terlihat bahwa banyak negara berkembang di mana

pelabuhan dapat berfungsi secara bebas dan efisien telah mencapai

kemajuan yang pesat. Seperti Singapura, Hongkong, Taiwan dan Korea

Selatan.

2.2 Penelitian Terdahulu

Peneliti terdahulu adalah kajian penelitian yang pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya yang dapat diambil dari berbagai sumber ilmiah seperti skripsi , tesis, jurnal maupun disertasi. Adapun dalam penelitian ini, peneliti memasukan dua penelitian terdahulu yang dalam fokus penelitian membahas mengenai kajian pelayanan pelabuhan. Dasar atau acuan yang berupa teori atau temuan-temuan melalui hasil berbagai penelitian sebelumnya merupakan hal sangat perlu dan dapat disajikan sebagai data pendukung. Penelitian terdahulu dapat bermanfaat dalam mengelola dan memecahkan masalah yang timbul dalam pelayanan. Dalam penelitian mengenai pelayanan pelabuhan PT Angkutan Sungai

Danau dan Penyeberangan (Persero) Merak-Bakauheni. Berikut hasil penelitian terdahulu yang peneliti baca.

Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Eric Ferdinan Saleh, Universitas

Diponegoro (skripsi FE Undip), tahun 2011. Penelitian ini berjudul analisis pengaruh kualitas layanan terhadap kepuasan pelanggan dikota Semarang. Tujuan dari penelitian ini membahas pengaruh tangible, responsives dan assurance terhadap kepuasaan pelanggan PT.Pelabuhan Indonesia III (persero) Cabang

Tanjung Emas Semarang.Dari penelitian ini, peneliti mendapatkan informasi mengenai permasalahan pelayanan pelabuhan yang belum berjalan maksimal 45

karena masih adanya berbagai kendala. Dalam penelitain tersebut, banyak dipaparkan mengenai permasalahan dan gambaran kurangnya sarana dan prasana sehingga kualitas pelayanan pegawai kurang maksimal.

Penelitian yang dibuat oleh skripsi dari Eric Ferdinan Saleh menggunakan teori pelayanan, dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Pada penelitian ini memberikan informasi mengenai kurangnya prasarana dan menurunnya waiting port time rendahnya daya tanggap personil pandu dalam melaksanakan pelayanan jasa pemandua, sehingga akan berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan.

Persamaan yang terdapat dalam penelitian ini, yakni mengkaji kualitas pelayanan.Sedangkan, perbedaanya mengarah kepada analisis pengaruh kualitas layanan.

Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Agus Kurniawan Firdaus, tahun

2012. Penelitian ini berjudul Tingkat Kepuasan Pengguna Jasa Dalam Pelayanan

PT ASDP Indonesia Ferry di Pelabuhan Merak . Tujuan dari penelitian ini adalah mengukur tingkat kepuasan pengguna atau penumpang dalam pelayanan

PT ASDP Indonesia Ferry di Pelabuhan Merak. Pada penelitian tersebut menggunakan teori pengukuran kinerja pelayanan, dengan menggunakan pendekatan kuntitatif. Hasil dari penelitian ini adalah dapat menjadi rekomendasi perlunya menambah jumlah armada kapal yang beroprasi, penambahan petugas yang ada didalam kapal, perluasan areal parkir di luar pelabuhan agar tidak terjadi lonjakan penumpang. Persamaan dalam penelitian ini yakni mengkaji permasalahan pelabuhan merak. 46

2.3 Kerangka Berfikir

Kerangka berfikir merupakan penjelasan sementara terhadap gejala yang menjadi objek permasalahan. Kerangka berpikir disusun berdasarkan tinjauan pustaka dan hasil penelitian yang relevan. Efektivitas pada sebuah organisasi sangat penting untuk mengerjakan dan mengukur tercapainya sasaran dan tujuan yang telah ditentuan sebelumnya pada sebuah organisasi khususnya Instansi

Pemerintah, dimana tujuan akhir sebagai target yang ingin dicapai adalah memebrikan pelayanan prima atau sebaik-baiknya (Excellent Service) kepada masyarakat pelanggan.

Kepuasan pelanggan selaku penerima pelayanan adalah perbandingan antara harapan dengan realita yang dialami dan dirasakan oleh masyarakat pelanggan setelah menerima pelayanan dari aparatur pemerintah. dengan demikian dapat dikatakan bahwa organisasi akan mencapai efektif apabila didalamnya terdapat tujuan atau sasaran dan pelaksanaan fungsi dalam sebuah organisasi. Karena secara umum efektivitas pelayanan dapat dilihat dari tujuan keberhasilan pelayanan yang telah ditentukan sebelumnya, artinya pelaksanaan sesuatu tugas dinilai baik atau tidak sangat tergantung efektivitas kerja orang-orang yang bekerja didalamnya.

Dalam penelitian ini penulis menenliti mengenai Efektifitas Pelayanan

Pelabuhan Oleh PT ASDP (Persero) Merak-Bakauheni. Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan maka teori yang dipilih untuk penelitian ini indikator Pelayanan Publik menurut Fitzimmons dan Fitzsimmons dalam sinambela (2008:7-9) yang meliputi : 47

1. Tangibles

Penyediaan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya yang

memadai. Penampilan fisik, seperti gedung dan ruang front office,

kebersihan, kerapian, dan kenyamanan ruangan, kelengkapan peralatan

komunikasi, dan penampilan karyawan.

2. Reliability

Pemberian pelayanan yang tepat dan benar . kemampuan untuk

memberikan pelayanan yang sesuai dengan janji yang ditawarkan,

seperti informasi yang akurat, penanganan konsumen kemudahan

pemesanan tiket, penyediaan pelayanan tepat, penanganan masalah

konsumen, dan penyediaan pelayanan tepat waktu.

3. Responsiveness

Adanya keinginan untuk melayani konsumen dengan cepat. Respon

atau kesigapan karyawan dalam membantu pelanggan dan member

pelayanan yang cepat dan tanggap .

4. Assurance

Adanya perhatian terhadap etika dan moral dalam memberikan

pelayanan. Kemauan karyawan atas pengetahuan terhadap produk

secara tepat, palayanan yang adil pada konsumen, kualitas keramah-

tamahan, perhatian dan kesopanan dalam memberikan pelayanan, dan

menanamkan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan. 48

5. Emphaty

Adanya kemauan untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan

konsumen. Perhatian secara individual yang diberikan perusahaan

kepada pelanggan, seperti kemudahan untuk menghubungi perusahaan,

kemampuan karyawan untuk berkomunikasi dengan pelanggan, dan

usaha perusahaan untuk memahami keinginan dan kebutuhan

pelanggannya.

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir

Identifikasi masalah :

1. Kurang maksimalnya penggunaan fasilitas yang tersedia.

2. Kurang efektifnya penggunaan e-ticket (tiket elektronik).

3. Lemahnya pengawasan bagi petugas yang bertugas di lapangan.

4. Kecepatan dan kesiapan petugas dalam menjalankan prosedur pelayanan belum maksimal.

Indikator Pelayanan Publik menurut Fitzimmons dan Fitzsimmons dalam Sinambela (2008:7-8):

a. Tangibles b. Reliability c. Responsiveness d. Assurance e. Emphaty

Output :

Pelayanan di Pelabuhan Merak-Bakauheni yang di jalan kan oleh PT ASDP

Pelabuhan Indonesia Ferry dapat berjalan dengan baik. 49

2.4 Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian merupakan dugaan sementara dari peneliti untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian. Merumuskan hipotesis berarti merumuskan jawaban sementara atas penelitian yang kebenarannya tentu saja masih harus diuji secara empiris.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan hipotesis deskriptif yang merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah deskriptif. Berdasarkan latar belakang masalah yang diperoleh dari obeservasi peneliti dan pengumpulan data di lapangan, serta berdasarkan kerangka berpikir di atas, maka peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut :

Hipotesis nol (H0) : Pelayanan Pelabuhan Oleh PT ASDP (Persero) Merak-

Bakauheni belum berjalan baik.

Hipotesis alternatif (Ha) : Pelayanan Pelabuhan Oleh PT ASDP (Persero)

Merak-Bakauheni berjalan dengan baik.

Berdasarkan hipotesis diatas, dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Pelayanan Pelabuhan Oleh PT ASDP (Persero) Merak-Bakauheni kurang

baik. Peneliti memprediksi hipotesis tersebut lebih kecil atau sama dengan

60% dari nilai ideal yaitu 100% (Hipotesis nol atau H0).

H0 : µ0 ≤ 60%

2. Pelayanan Pelabuhan Oleh PT ASDP (Persero) Merak-Bakauheni kurang

baik. Peneliti memprediksi hipotesis tersebut lebih besar dari 60% dari nilai

ideal yaitu 100% (Hipotesis alternatif/Ha). 50

Ha : µ0 > 60%

Dari dua hipotesis tersebut, peneliti mengambil salah satu hipotesis dalam penelitian ini, bahwa :

H0 : µ0 ≤ 60%

Untuk memprediksikan µ lebih kecil atau sama dengan 60% dari nilai ideal yaitu 100%.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Pada hakikatnya penelitian adalah sebagai proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Pengumpulan dan analisis data menggunakan metode-metode ilmiah, baik yang bersifat kuantitatif ataupun yang bersifat kualitatif .metode penelitian sangat erat kaitanya dengan tipe penelitian yang digunakan, karena setiap tujuan penelitian yang di desain memiliki konsekuensi pada pilihan metode yang tepat, guna mencapai tujuan penelitian tersebut.

Menurut Sugiyono (2008:1) metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Pemilihan dan penentuan metode penelitian tidak dapat dipisahkan dari tujuan perumusan masalah.Jika permasalahanya hanya di fokuskan pada satu variabel atau aspek dan tujuannya ingin mendapatkan deskripsi dari variabel atau aspek tersebut, maka metodenya adalah metode deskriptif. Dalam penelitian mengenai

Pelayanan Pelabuhan PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan Merak-

Bakauheni, merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.Penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih, tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan antara variabel yang satu dengan variabel yang lain (sugiyono, 2006:11).

51 52

3.2 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian menjelaskan substansi materi kajian penelitian yang akan dilakukan. Dalam penelitian ini ruang lingkup penelitian adalah pelayanan pelabuhan, khususnya pelayanan pelabuhan PT Angkutan Sungai

Danau dan Penyeberanan Merak-Bakauheni .

3.3 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian menjelaskan tempat (locus) penelitian, serta alasan memilih lokasi penelitian tersebut.Penelitian yang dilakukan di PT. ASDP

Indonesia Ferry (Persero) Cabang Merak Jl. Raya Pelabuhan Merak, Merak

71032-Indonesia.

3.4 Variabel Penelitian

Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajarai sehingga di peroleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulanya. Secara ringkas, dapat dikatakan bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (sugiyono, 2009 :

38).

3.4.1 Definisi Konsep

Definisi Konseptual memberikan penjelasan tentang konsep dari

variabel yang akan diteliti berdasarkan kerangka teori yang digunakan.

Pada penelitian ini variabelnya adalah pelayanan penumpang kapal. 53

1. Tangibles

Penampilan fisik, seperti gedung dan ruangan front office, kebersihan,

kerapian, dan kenyamanan ruangan, kelengkapan peralatan

komunikasi, dan penampilan karyawan.

2. Reability

Kemampuan untuk memberikan pelayanan yang sesuai dengan janji

yang ditawarkan, seperti informasi yang akurat, penanganan

konsumen, kemudahan pemesanan tiket, penyediaan pelayanan sesuai

perjanjian, pelayanan yang tepat pertama kali, penanganan masalah

konsumen, dan penyediaan pelayanan tepat waktu.

3. Responsiveness

Respon atau kesigapan karyawan dalam membantu pelanggan dan

memberi pelayanan yang cepat dan tanggap, yang meliputi kesigapan

karyawan dalam melayani konsumen, kerja tim yang baik, kecepatan

karyawan dalam menangani transaksi dan penanganan keluhan

konsumen, siap sedia menanggapi pertanyaan konsumen,

penyampaian informasi saat pelayanan, pemberian layanan ekstra, dan

kemauan untuk membantu konsumen.

4. Assurance

Meliputi kemampuan karyawan atas pengetahuan terhadap produk

secara tepat, pelayanan yang adil pada konsumen, kualitas keramah-

tamahan, perhatian dan kesopanan dalam memberikan pelayanan,

ketrampilan dalam memberikan informasi, kemampuan dalam 54

memberikan keamanan di dalam memanfaatkan jasa yang ditawarkan,

dan menanamkan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan.

5. Emphaty

perhatian secara individual yang diberikan perusahaan kepada

pelanggan, seperti kemudahan untuk menghubungi perusahaan,

kemampuan karyawan untuk berkomunikasi dengan pelanggan, dan

usaha perusahaan untuk memahami keinginan dan kebutuhan

pelanggannya.

3.4.2 Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan penjabaran konsep atau variabel

penelitian dalam rincian yang terukur (indicator penelitian). Adapun

penjelasannya dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 3.1

Operasional Variabel Penelitian

No Indikator Sub Indikator

1 Tangibles 1. Penampilan fisik 2. Ketersedian sarana dan prasarana 3. Jumlah pegawai yang memadai

2 Reliability 1. Kemampuan pegawai dalam memenuhi kebutuhan pengguna layanan 2. Kepuasan pengguna layanan

1. Ketanggapan pegawai dalam memberikan 3 Responsiveness pelayanan 2. Kemauan pegawai dalam menangani masalah 3. Pegawai dapat menanggapi kebutuhan khusus pelanggan

1. Pengetahuan Pegawai 4 Assurance 2. Kesopanan dan sifat yang dapat dipercaya 3. Kemampuan Pegawai 4. Pegawai mempehatikan aspek keselamatan dalam bekeja 55

5 Emphaty 1. Komunikasi yang baik 2. Kemudahan dalam melakukan hubungan 3. Perhatian pribadi dan memahami kebutuhan pengguna layanan

Sumber : Peneliti 2015

3.5 Instrumen Penelitian

Pada prinsip meneliti adalah serangkaian bentuk kegiatan untuk mengukur sebuah fenomena sosial maupun alam yang tentunya harus ada dan menggunakan alat ukur yang baik. Alat ukur dalam sebuah penelitian dinamakan dengan instumen penelitian.

Arikunto dalam Zuriah (2007:168) mendefinisikan instrumen penelitian sebagai alat bantu bagi peneliti dalam mengumpulkan sata. Kualitas instrument akan menentukan data yang terkumpul

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk kuesioner, dengan jumlah variabel sebanyak satu variabel atau variabel mandiri. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa:

1. Kuesioner, yaitu daftar pertanyaan yang telah disusun sebelumnya.

Pernyataan-pernyataan yang terdapat dalam kuesioner, atau daftar

pernyataan tersebut cukup terperinci dan lengkap dan biasanya sudah

menyediakan pilihan jawaban (kuesioner tertutup).

2. Observasi, merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak

hanya mengukur sikap dari responden (wawancara dan angket) namun

juga dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi

(situasi, kondisi). Teknik ini digunakan bila penelitian ditujukan untuk 56

mempelajari perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan

dilakukan pada responden yang tidak terlalu besar.

Dalam penelitian ini skala pengukuran instrumen yang digunakan adalah skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Jawaban setiap item instrument yang menggunakan skala Likert mempunyai gradiasi dari sangat positif sampai sangat negatif.Sehingga, untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban dari setiap item instrumen diberi skor, yakni sebagai berikut:

Tabel 3.2

Skoring Item Instrumen

Pilihan Jawaban Skor

Sangat setuju 4

Setuju 3

Tidak setuju 2

Sangat tidak setuju 1

Sumber : Peneliti, 2015

Untuk mempermudah menemukan jawaban atas permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya, berikut peneliti uraikan kisi-kisi instrument yang digunakan. 57

Tabel 3.3

Instrumen Penelitian

Variabel Indikator Sub Indikator No. Item Instrumen Tangibles 1. Penampilan fisik 1, 2 2. Ketersediaan sarana dan Penyediaan sumber daya 3, 4,5 manusia dan sumber daya prasarana lainnya yang memadai. 3. Jumlah Pegawai 6, 7 Reliability 1. Kemampuan pegawai dalam 8, 9 memenuhi kebutuhan pengguna Pemberian pelayanan yang benar. layanan. 10,11,12 2. Kepuasan pengguna layanan

Responsiveness 1. Ketanggapan pegawai dalam 13,14,15 memberikan pelayanan Adanya keinginan untuk 16,17 melayani konsumen dengan 2. Kemauan pegawai dalam cepat menangani masalah

Assurance 1. Pengetahuan Pegawai 18,19 2. Kesopanan dan sifat yang dapat Adanya perhatian terhadap 20,21 etikadan moral dalam dipercaya memberikan pelayanan 3. Kemampuan Pegawai 22,23

Emphaty 1. Komunikasi yang baik 24,25 2. Kemudahan dalam melakukan Adanya kemauan untuk 26,27,28 mengetahui keinginan dan hubungan kebutuhan konsumen 29,30 3. Perhatian pribadi dan memahami kebutuhan pengguna layanan

Sumber : Peneliti, 2015

Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai setting, berbagai sumber dan berbagai cara, dalam penelitian ini peneliti melakukan pengumpulan data dengan dua cara yaitu data primer dan data sekunder. 58

3.5.1 Uji Validitas dan Reabilitas

3.5.1.1 Uji Validitas

Validitas menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur itu

mengukur apa yang ingin diukur. Kevaliditasan instrument

menggambarkan bahwa suatu instrument benar-benar mampu

mengukur variable-variabel yang akan diukur dalam penelitian serta

mampu menunjukan tingkat kesesuaian antar konsep dan hasil

pengukuran.

Pada penelitian ini, pengujian validitas dilakukan dengan

menggunakan rumus korelasi pearson product moment dengan

bantuan perangkat lunak Statistic Program For Social Science

(SPSS). Berikut ini rumus dari Korelasi Product Moment.

Keterangan :

r = Koefisien Korelasi Product Moment

ƩX = Jumlah Skor Dalam Sebaran X

ƩY = Jumlah Skor Dalam Sebaran Y

ƩXY = Jumlah Hasil Skor X dan Y yang Berpasangan

2 ƩX = Jumlah Skor yang Dikuadratkan dalam Sebaran X

2 ƩY = Jumlah Skor yang Dikuadratkan dalam Sebaran Y

N = Jumlah Sampel 59

3.5.1.2 Uji Reliabilitas

Reabilitas berasal dari kata dalam bahasa Inggris rely, yang berarti percaya, dan reliable yang artinya dapat dipercaya (Purwanto,

2007:161). Dengan demikian, reliabilitas menunjukan pada tingkat konsistensi atau kemampuan instrument untuk digunakan sebagai alat ukur, sejauh mana alat pengukur tersebut dapat dipercaya.

Pengujian realibiltas instrument yang dilakukan dalam pebelitian ini adalah dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach, yaitu perhitungan yang dilakukan dengan menghitung rata-rata interkorelasi di antara butir-butir pernyataan dalam kuisioner, variabel dikatakan reliabel jika nilai alphanya lebih dari 0,30

(Purwanto, 2010). Dengan dilakukan uji reliabilitas, maka akan menghasilkan instrumen yang tepat dan akurat. Apabila koefisien reliabilitas instrument yang dihasilkan lebih besar berarti instrument tersebut memiliki reliabilitas yang cukup baik.

r = ………………………………………….. (3.2)

Keterangan :

N = Jumlah butir

Si = Varians butir; tanda sigma berarti jumlah

St = Varians nilai total 60

3.5.1.3 Uji Normalitas

Uji normalitas sampel dimaksudkan untuk menguji normal tidaknya sampel. Pengujian diadakan dengan maksud untuk melihat normal tidaknya sebaran data yang akan dianalisis (Zuriah,

2007:201).

Dalam penelitian ini, pengujian normalitas data dibantu dengan piranti lunak Statistic Program For Social Science (SPSS) berdasarkan uji Kolmogrov-Smimov dan uji Shapira-Wilk. Hipotesis yang diuji adalah:

H0 : Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal

Ha : Sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal

Cara mengetahui signifikan atau tidak signifikan hasil uji normalitas adalah dengan memperhatikan bilangan dalam jumlah kolom signifikan (Sig). Jika Sig atau lebih besar dari taraf signifikansi yang ditentukan (biasanya 5% atau 10%), maka disimpulkan hipotesis nol (H0) diterima, berarti data yang diuji memiliki distribusi yang tidak berbeda dari data yang normal atau dengan kata lain data yang diuji memiliki distribusi normal (berlaku pada kedua uji: uji Kolmogrov-Smirnov dan uji Shapiro-Wilk).

Adapun pedoman pengambilan keputusan (Santoso, 2003:189) adalah sebagai berikut: 61

1. Sig > , maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi

normal atau H0 diterima.

2. Sig <α , maka sampel bukan berasal dari populasi yang

berdistribusi normal atau Ha diterima.

3.5.2 Jenis Sumber Data

a. Jenis Data

1. Data Primer, yaitu data yang langsung diperoleh peneliti melalui

angket (kuisioner), wawancara (interview), dan pengamatan

(observasi).

2. Data sekunder, adalah data yang diperoleh dari sumber-sumber

yang dapat berbentuk buku-buku ilmiah, dokumen administrasi

atau bahan lain yang sudah merupakan data pendukung dalam

penelitian.

b. Sumber Data

1. Responden, para pengguna jasa pelayanan penyeberangan

pelabuhan Merak-Bakauheni

2. Literatur, yaitu data kepustakaan yang memiliki hubungan dengan

penelitian.

3.5.3 Teknik Pengumpulan Data

Secara teknis dalam penelitian ini menggunakan teknik pengimpulan data sebagai berikut:

a. Metode Angket

Menurut Sugiyono (2007:162) Angket atau kuesioner merupakan

teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi 62

seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden

untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknis pengumpulan data

yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variable yang akan

diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.

b. Metode Observasi

Menurut Sutrisno Hadi (Sugiyono,2007:166) berpendapat bahwa

observasi merupakan suatu proses yang kompleks, yaitu suatu proses

yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis.

Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan

menggunakan media panca indradan peneliti sendiri secara langsung

ke lapangan penelitiannya.

Dari kedua instrumen penelitian yang dipergunakan peneliti dalam

penelitian ini, metode angket atau kuosioner sebagai metode primer,

karena data yang diperoleh dari angket merupakan data elementer dalam

pengujian hipotesis penelitian dengan menggunakan rumus statistic untuk

mengetahui proses Efektivitas Pelayanan Pelabuhan Oleh PT. ASDP

(Persero) Merak-Bakauheni.

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian

3.6.1 Populasi

Menurut Martono (2011:74) populasi adalah keseluruhan objek atau

subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat

tertentu berkaitan dengan masalah penelitian, atau keseluruhan unit atau

individu dalam ruang lingkup yang akan diteliti. Sedangkan menurut

Sugiyono (2007:90) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas 63

objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya.

Adapun populasi dalam penelitian ini adalah penumpang kapal PT.

ASDP Merak. Dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut :

Tabel 3.4 Jumlah Penumpang Harian Pelabuhan Merak

No Penumpang Jumlah

1. Perempuan 2.600

2. Laki-laki 7.500

Jumlah Penumpang 10.100

Sumber : PT ASDP, 2015

Dengan demikian, populasi untuk Penumpang Harian Merak adalah

10.100.

3.6.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut. Sampel merupakan bagian dari populasi yang

memiliki ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti (Martono,

2010:66). Dimana di dalam penelitian kuantitatif sampel tersebut

merupakan sebuah isu yang sangat krusial yang dapat menentukan

keabsahan hasil penelitian. Sampel merupakan bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan

peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada karena keterbatasan

dana, tenaga dan waktu, maka peneliti menggunakan sampel dari yang 64

diambil dari populasi itu. Teknik sampling yang digunakan adalah accidental sampling. Yakni merupakan teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data (Martono 2010:70). Di dalam menentukan jumlah sampel yang akan diteliti, rumus yang dipergunakan oleh peneliti adalah rumus dari Taro Yamane dalam

Riduwan (2012:18) dengan rumus sebagai berikut :

N n = 2 N. (d ) + 1

Dimana :

N = jumlah sampel

N = jumlah populasi d2 = presisi atau tingkat kesalahan (presisi yang digunakan dalam

penelitian ini adalah 10%)

1 = bilangan konstanta

Berikut adalah perhitungan pencarian sampel dengan menggunakan rumus

Taro Yamane :

N n = 2 N. (d ) + 1

n = 10.100

10.100 (10%)² + 1 65

n = 10.100

10.100 (0,1)² + 1

n = 10.100

10.100 (0,01) + 1

n = 10.100

101,00 + 1

n = 10.100

102

n = 99,01 dibulatkan menjadi 99

Dengan metode perhitungan di atas, maka yang akan menjadi sampel responden dalam penelitian ini yaitu sebanyak 99 responden.

Kemudian untuk memperoleh alokasi sampel tiap penumpang, maka dihitung berdasarkan proporsional jumlah penumpang kapal, dihitung dengan menggunakan rumus metode alokasi proporsional (nadzir, 2003 : 306) adalah sebagai berikut :

Ni = Ni .n

N

Dimana :

ni = jumlah sampel unit

Ni = populasi unit

N = populasi

n = sampel kesuluruhan 66

Berdasarkan pada rumus di atas, maka alokasi sampel tiap penumpang kapal adalah sebagai berikut :

Tabel 3.5

Alokasi Jumlah Sampel Berdasarkan Penumpang Kapal

No Penumpang Jumlah Sampel

1. Perempuan 2.600 25

2. Laki-Laki 7500 74

Jumlah Penumpang 10.100 99

Sumber : PT ASDP, 2015

3.7 Teknik Pengolahan dan Analisis Data

3.7.1 Teknik Pengolahan

Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh

responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data

adalah mengelompokan data berdasarkan variabel dan jenis responden,

menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk

menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji

hipotesis yang telah disajikan.

Pada penelitian tahap ini untuk melakukan teknik pengelolaan data,

yaitu :

a. Editing (pemeriksaan data), yaitu tahap mengkoreksi kesalahan yang

ada pada data yang harus dilakukan berulang-ulang dan cermat. Tahap

editing dilakukan terhadap catatan-catatan, berkas-berkas, dan

informasi yang dikumpulkan oleh peneliti dan dilakukan terhadap

kuisioner dengan tujuan dapat meningkatkan mutu kehandalan 67

(reliabilitas) data yang hendak dianalisis (Asikin dan Amirudin, 2004).

Dalam editing,akan diteliti kembali mengenai hal-hal mengenai

kelengkapan terhadap semua pertanyaan yang akan diajukan pada

kuisioner. b. Koding atau scoring dilakukan sebagai usaha untuk menyederhanakan

data, yaitu dengan member simbol angka pada tiap-tiap jawaban atau

suatu cara mengklasifikasikan jawaban responden atas pertanyaan

menurut mecamnya dengan jalan menendai masing-masing jawaban

dengan kode tertentu (Suyanto dan Sutinah, 2006:95), kemudian

diberikan skor dengan menggunakan skala likert. c. Tabulating, yaitu tahap penyusunan data berdasarkan jenis-jenis data,

serta perhitungan kualitas dan frekuensi data yang disajikan dalam

bentuk table-tabel. Dalam tabulasi ini keseluruhan hasil kuisioner

dijumlahkan dan dicari nilainya dengan menggunakan table frekuensi,

sebagai dasar untuk menganalisis data.

Data yang diperoleh selanjutnya ditulis secara sistematis, kemudian diklasifikasikan menurut kategori masing-masing indicator dan variabel yang bersangkutan, selanjutnya untuk mempermudah dan menganalisa data yang ditulis secara sistematis disimpulkan dengan pendekatan deskriptif kuantitatif guna mendukung hasil penelitian sehingga dapat menjadi jelas dan mempermudah untuk penarikan kesimpulan umum dari hasil penelitian ini.Data yang ditulis secara sistematis tersebut selanjutnya dianalisa untuk mencari hubungan dengan permasalahan tersebut membuktikan kebenaranya. 68

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis kunatitatif. Metode analisis kuantitatif yaitu metode analisis terhadap data-data berbentuk angka-angka dengan cara perhitungan secara statistik.

Untuk menganalisis Efektivitas Pelayanan Pelabuhan Oleh

PT.ASDP (Prersero) Merak-Bakauheni maka dalam menguji hipotesis deskriptif ini menggunakan uji test (untuk satu sempel atau satu variabel).

3.7.2 Uji t-test

Uji t-test digunakan untuk menguji hipotesis deskriptif satu atau lebih variabel yang datanya berbentuk interval atau ratio. Untuk menganalisis Pelayanan Palabuhan Oleh PT.ASDP (Persero) Merak-

Bakauheni, dalam pengujian hipotesis deskriptif digunakan uji t-test

(untuk satu sampel atau satu variabel) dengan rumus:

Keterangan: t = Nilai t yang dihitung, selanjutnya disebut t hitung

X = Nilai rata-rata x

= Nilai yang dihipotesiskan

= Simpangan baku sampel

= Jumlah anggota sampel 69

3.7.3 Uji Pihak Kanan

Bentuk pengujian hipotesa tergantung pada bunyi kalimat hipotesis.

Hipotesis satu arah harus diuji dengan statistic satu arah atau uji satu sisi

(one-tailed test) dan hipotesa dua arah harus diuji dengantes statistic dua arah atau uji dua sisi (two-tailed test) (Sanjaya, 2006:78).

Hipotesis dalam Pelayanan Pelabuhan PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (Persero) Merak-Bakauheni dalam melakukan pelayanan terhadap para penumpang kapal pengguna jasa penyebrangan.

Hipotesis nol : Pelayanan Pelabuhan Oleh PT Angkutan Sungao

Danau dan Penyeberangan (Persero) Merak-

Bakauheni dalam melakukan pelayanan terhadap

para penumpang kapal pengguna jasa

penyebrangan Peneliti memprrediksi hipotesis

tersebut lebih kecil atau sama dengan 60% dari

nilai ideal yaitu 100%.

Hipotesis alternative : Pelayanan Pelabuhan Oleh PT Angkutan Sungai

Danau dan Penyeberangan (Persero) Merak-

Bakauheni dalam melakukan pelayanan terhadap

para penumpang kapal pengguna jasa

penyebrangan. Peneliti memprediksi hipotesis

tersebut lebih besar 60% dari nilai ideal yaitu 100 70

3.8 Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian ini dilakukan di PT. ASDP (Persero) Cabang

Merak.Terhitung penelitian ini dimulai dari bulan February s/d selesai.

Tabel 3.5

Jadwal Penelitian

Waktu

No Kegiatan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Mar Apr Mei Jul

„15 „15 „15 „15 „15 „15 „15 „15 „15 „16 „16 „16 „16

1 Pengajuan Judul

2 Observasi Awal

3 Pengumpulan Data

4 Penyusunan Proposal

5 Seminar Proposal

6 Revisi Proposal

7 Ke Lapangan

8 Penyusunan BAB IV & V

9 Sidang Skripsi

Sumber: Peneliti 2015

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

4.1.1 Dekripsi Kota Cilegon

Kota Cilegon adalah sebuah kota di Provinsi Banten, Indonesia. Cilegon berada di ujung barat laut pulau Jawa, di tepi Selat Sunda. Kota Cilegon dikenal sebagai kota industri. Sebutan lain bagi Kota Cilegon adalah Kota Baja mengingat kota ini merupakan penghasil baja terbesar di Asia Tenggara karena sekitar 6 juta ton baja dihasilkan tiap tahunnya di Kawasan Industri Krakatau Steel, Cilegon. Di

Kota Cilegon terdapat berbagai macam objek vital negara antara lain Pelabuhan

Merak, Pelabuhan Cigading Habeam Centre, Kawasan Industri Krakatau Steel,

PLTU Suralaya, PLTU Krakatau Daya Listrik, Krakatau Tirta Industri Water

Treatment Plant, (Rencana Lot) Pembangunan Jembatan Selat Sunda dan

(Rencana Lot) Kawasan Industri Berikat Selat Sunda.

Luas wilayah Kota Cilegon ±175,50 Km². Secara administratif, Kota ini terbagi menjadi delapan Kecamatan, yaitu Kecamatan Cilegon, Kecamatan

Ciwandan, Kecamatan Pulomerak, Kecamatan Cibeber, Kecamatan Grogol,

Kecamatan Purwakarta, Kecamatan Citangkil, Kecamatan Jombang. Pada tahun

2006 memiliki jumlah penduduk 331.667 jiwa yang terdiri dari 172.100 jiwa pria dan 159.567 jiwa wanita dengan tingkat kepadatan penduduknya sendiri mencapai

1.890 per Km² dan laju pertumbuhan rata-rata sebesar 1,98%.

71 72

4.1.2 Letak Geografis Kota Cilegon

Gambar 4.1 Peta Kota Cilegon

Berdasarkan letak geografisnya, Kota Cilegon berada dibagian paling ujung sebelah Barat Pulau Jawa dan terletak pada posisi : 5°52'24" - 6°04'07"

Lintang Selatan (LS), 105°54'05" - 106°05'11" Bujur Timur (BT). Secara administratif wilayah berdasarkan UU No.15 Tahun 1999 tentang terbentuknya

Kotamadya Daerah Tingkat II Depok dan Kotamadya Daerah Tingkat II Cilegon pada tanggal 27 April 1999, Kota Cilegon mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut:

Sebelah Utara : Kecamatan Pulo Ampel dan Bojonegara

Sebelah Timur : Kecamatan Kramatatu dan Waringin Kurung 73

Sebelah Barat : Selat Sunda

Sebelah Selatan : Kecamatan dan Mancak

Cilegon memiliki wilayah yang relatif landai di daerah tengah dan pesisir barat hingga timur kota, tetapi di wilayah utara cilegon topografi menjadi berlereng karena berbatasan langsung gunung batur, sedangkan di wilayah selatan topografi menjadi sedikit berbukit-bukit terutama wilayah yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Mancak.

Kota ini memiliki wilayah strategis yang berhubungan langsung dengan selat sunda, dan terhubung dengan jalan tol - Merak. Selain itu rencana pembangunan Jembatan Selat Sunda yang nantinya akan terkoneksi dengan jalan lingkar selatan Kota Cilegon menambah tingkat konektivitas Kota ini dengan daerah lain di sekitarnya.

4.1.3 Profil PT.ASDP (Persero) Cabang Merak

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) adalah salah satu BUMN di Indonesia yang bergerak dalam jasa angkutan penyeberangan dan pengelola pelabuhan penyeberangan untuk penumpang, kendaraan dan barang. Fungsi utama perusahaan ini adalah menyediakan akses transportasi publik antar pulau yang bersebelahan serta menyatukan pulau-pulau besar sekaligus menyediakan akses transportasi publik ke wilayah yang belum memiliki penyeberangan guna mempercepat pembangunan (penyeberangan perintis). Tujuan didirikannya ASDP adalah untuk melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program

Pemerintah dibidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya dibidang penyelenggaraan usaha jasa angkutan sungai, danau dan 74

angkutan penyeberangan, jasa dermaga, jasa kepelabuhan sungai, danau dan penyeberangan dan jasa angkutan laut serta perdagangan dalam negeri, ekspor, impor dalam bidang alat/peralatan keselamatan kapal/mesin kapal laut/kapal laut/suku cadang kapal laut/minyak pelumas serta jasa perawatan kapal.

Pada Tahun 1973, PT Indonesia Ferry (Persero) bernama Proyek ASD

[1] Ferry (PASDF) kemudian berubah menjadi Perum ASDP pada tahun 1986 dan selanjutnya tahun 1993 menjadi PT ASDP (Persero). Beralihnya status Perum

ASDP menjadi Perusahaan Perseroan mengartikan bahwa pola usahanya diharapkan mampu bersaing dengan perusahaan swasta maupun badan usaha negara lainnya tanpa meninggalkan fungsinya sebagai penyedia penyeberangan perintis. Pada tanggal 5 Agustus 2008, dengan disaksikan oleh Deputi Bidang

Usaha Logistik dan Pariwisata Kementerian BUMN dan Wakil Ketua Komisi

Pemberantasan Korupsi, PT Indonesia Ferry (Persero) melakukan penandatanganan Pakta Integritas yang menandai diberlakukannya perubahan struktural perseroan dimulai dari perubahan nama dan logo dari "PT ASDP

Indonesia Ferry (Persero)" menjadi "PT Indonesia Ferry (Persero)", redefinisi visi dan misi, penegasan usaha pokok, penciptaan usaha penunjang, revitalisasi dan investasi alat produksi, restrukturisasi total serta rencana strategis bisnis. Semua hal tersebut adalah bagian dari pelaksanaan program transformasi bisnis yang diharapkan dapat mengubah posisi PT Indonesia Ferry (Persero) menjadi BUMN yang dapat memberikan kontribusi bagi negara. 75

4.1.3.1 Visi dan Misi PT. ASDP

Visi : Menjadi perusahaan jasa penyeberangan dan pelayaran yang

Berkelas dunia, terbesar dan terbaik di Indonesia dan regional,

serta mampu memberikan nilai tambah bagi stakeholder

Misi :

 Memberikan pelayanan puncak kepada pengguna jasa

(supervisor services), dengan tingkat keselamatan yang

tertinggi (the highest safety standard).   Menguasai pangsa pasar Indonesia di lintas komersil dan

lintas penugasan.

• Mengelola bisnis perseroan sehingga memberikan kinerja

keuangan yang terbaik (excellent financial performance)

dengan berpedoman pada good corporate governance dan

sesuai standar internasional yang berlaku.

• Menjadi agen pembangunan nasional melalui

pelayanan angkutan penyeberangan dan pelayaran. 76

4.1.3.2 Struktur Organisasi

General Manager Cabang Merak YANUS LENTANGA

Manager Usaha Manager Usaha Manager Usaha Manager Manager Manager Penyeberangan Pelabuhan Aneka Jasa & Kerjasama Teknik SDM & Umum Keuangan

Didi Juliansyah Nana Sutisna Sujarwo Iskandar Hasir Muhammad Muh. Amin Sholeh

Assistant Assistant Assistant Assistant Assistant Assistant Assistant Assistant Assistant Assistant Assistant Assistant Assistant Manager Manager Manager Manager Manager Manager Manager Manager Manager Manager Manager Manager Manager Operasi Usaha Usaha Port & Ship Property Non Teknik Teknik SDM Umum Humas Keuangan Akuntansi Penyeberangan Penyeberangan Pelabuhan Traffic Property Kapal Pelabuhan Control Agus Dwi Aries Nur Erwin Mario Putra Muamar Kun Sarwoko Irvan Muhamad Andri Warso Endang Roni Putra Denny Dwi Candra Emaladi Sardadi Wirawan Ganafi Indrawan Firdaus Setiawan Hidayat Prastiya

Nahkoda Supervisor Supervisor Supervisor Pelabuhan Port Traffic Ship Traffic Control Control

Assistant Regu I, II & III Supervisor Radmiadi Regu I, II & III

Area I s.d VII

77

4.2 Deskripsi Data

4.2.1 Identitas Responden

Dalam penelitian ini yang menjadi responden adalah para Penumpang

Kapal Pelabuhan Merak yang ditemui peneliti dilokasi penelitian serta yang telah merasakan pelayanan dari PT. ASDP Cabang merak . Pengguna layanan

PT.ASDP Merak yang menjadi responden penelitian ini berjumlah 100 orang.

Adapun identitas data responden yang diminta peneliti adalah jenis kelamin dan usia. Berikut adalah pemaparan dalam bentuk diagram atas identitas yang termuat dalam kuisioner.

Diagram 4.1

Jenis Kelamin Responden

Jenis Kelamin Responden

70

60 50

jumlah laki-laki 40 74

jumlah perempuan 25 30 20

10

0 jenis kelamin

Sumber : Hasil Penelitian 2015

Berdasarkan hasil penyebaran kuisioner kepada Penumpang Kapal yang menggunakan layanan di PT ASDP Merak , dapat dilihat dari 100 responden. 78

Dalam hal ini didominasi 63 responden adalah responden dengan jenis kelamin laki-laki, sementara sisanya yaitu 37 responden merupakan responden perempuan.

Pada diagram 4.1 diatas, menunjukan bahwa sangat didominasi oleh laki- laki yang lebih sering melakukan penyeberangan dengan menggunakan layanan di

PT.ASDP Merak. Sedangkan responden perempuan dalam penelitian ini tidak sering melakukan penyeberangan dengan menggunakan layanan PT.ASDP Merak.

Diagram 4.2 Umur Responden

Umur Responden

30 25 20 15 27

21 10 Usia Responden 16 14 5 7 5 5 4 0

Tahun

Sumber : Hasil Penelitian 2015

Melihat dari diagram 4.2 diatas, usia responden didominasi dari kategori

26-30 tahun dengan jumlah 27 responden, setelahnya dari kategori 36-40 tahun dengan jumlah 21 responden. Kategori berikutnya usia 21-25 tahun dengan jumlah 16 responden, selanjutnya dari kategori 31-35 tahun dengan jumlah 14 responden. Kategori selanjutnya usia 41-45 tahun dengan jumlah 7 responden,

Selanjutnya dari kategori 15-20 tahun dengan jumlah 5 responden , dari kategori 79

46-50 tahun dengan jumlah 5 responden dan yang terakhir dari kategori 51-55 tahun berjumlah 4 responden.

Dengan demikian sebagian besar responden masih dalam usia produktif berkisar 26-30 tahun yang paling banyak atau sering melakukan penyeberangan menggunakan kapal laut melalui pelayanan PT.ASDP di Pelabuhan Merak-

Bakauheni.

4.3 Pengujian Persyaratan Statistik

4.3.1 Uji Validitas

Untuk mengetahui apakah setiap butir dalam instrumen yang telah dibuat itu valid atau tidak valid, dapat diketahui dengan cara mengkorelasikan antara skor butir dengan skor total. Dengan menggunakan rumus Pearson Product

Moment sebagai berikut:

Rumus Kolerasi Product Moment.

Dimana:

r = Koefisien Korelasi Product Moment ΣX = Jumlah skor dalam sebaran X ΣY = Jumlah skor dalam sebaran Y ΣXY = Jumlah hasil kali skor X dan Y yang berpasangan 2 ΣX = Jumlah skor yang dikuadratkan dalan sebaran X 2 ΣY = Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran Y n = Jumlah sampel

Dikatakan valid jika rhitung> rtabel, dimana rtabel telah ditentukan sebesar

0.1663, dengan taraf signifikasi sebesar 5%.Berdasarkan tabel 4.1 di bawah,

apabila nilai korelasi dibandingkan dengan kriteria uji validitas variabel 80

Pelayanan PT ASDP Merak-Bakauheni di atas tampak bahwa nilai korelasi

Product Momenttiap butir memiliki nilai korelasi lebih besar dari 0,1663. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh pernyataan yang ada pada kuesioner dapat dikatakan valid.

Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas

NO r hitung r table Ket 1 0.454 0.1663 Valid 2 0.597 0.1663 Valid 3 0.432 0.1663 Valid 4 0.478 0.1663 Valid 5 0.391 0.1663 Valid 6 0.357 0.1663 Valid 7 0.379 0.1663 Valid 8 0.387 0.1663 Valid 9 0.456 0.1663 Valid 10 0.478 0.1663 Valid 11 0.451 0.1663 Valid 12 0.434 0.1663 Valid 13 0.441 0.1663 Valid 14 0.266 0.1663 Valid 15 0.776 0.1663 Valid 16 0.676 0.1663 Valid 17 0.257 0.1663 Valid 18 0.488 0.1663 Valid 19 0.449 0.1663 Valid 20 0.358 0.1663 Valid 21 0.312 0.1663 Valid 22 0.471 0.1663 Valid 23 0.679 0.1663 Valid 24 0.454 0.1663 Valid 25 0.776 0.1663 Valid 26 0.669 0.1663 Valid 27 0.408 0.1663 Valid 28 0.236 0.1663 Valid 29 0.666 0.1663 Valid 30 0.776 0.1663 Valid

Sumber: Hasil Penelitian 2016 81

4.3.2 Uji Reliabilitas

Berikut ini ditunjukan hasil uji reliabilitas instrument Pelayanan PT ASDP

Merak-Bakauheni dalam melakukan Pelayanan Penumpang kapal melalui program SPSS 21.00

Tabel 4.2 Uji Reliabilitas

Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items

.858 30

Berdasarkan table 4.2 di atas, uji reliabilitas yang menggunakan metode alpha cronbach diperoleh nilai alpha sebesar 0,858. Hal ini berarti nilai alpha yang diperoleh adalah lebih besar dari nilai 0,30. Hal ini berarti bahwa seluruh peryataan yang terdapat pada kuisioner penelitian dapat dinyatakan reliabel.

4.4 Analisis Data

Pada tahap ini penulis akan mendeskripsikan data hasil penelitian yang dilaksanakan melalui kuisioner. Penulis menyebarkan kuisioner kepada seluruh sampel yaitu sebanyak 100 responden. Responden yang dimaksud adalah

Penumpang Kapal di Pelabuhan Merak yang menggunakan layanan PT. ASDP

Merak-Bakauheni.

Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan teori Indikator Pelayanan

Publik menurut Fitzimmons dan Fitzsimons dalam Sinambela (2008:7-8) dengan

5 indikator yang ada didalamnya, yaitu tangibles, reliability, responsiveness, assurance, dan empathy. 82

Skala yang digunakan dalam kuesioner adalah Skala Likert. Pilihan jawaban kuesioner terdiri dari empat item yaitu SS (sangat setuju), S (setuju), TS

(tidak setuju), STS (sangat tidak setuju). Untuk pilihan SS bernilai 4, pilihan S bernilai 3, pilihan TS bernilai2, sedangkan untuk pilihan STS bernilai 1.

4.4.1 Indikator Tangibles

Tangibles atau bukti langsung dalam penelitian ini mencakup beberapa sub indikator seperti penampilan fisik dari pelayanan yang diberi oleh pemberi layanan yang dalam hal ini adalah pihak pegawai PT ASDP Merak, ketersediaan sarana dan prasarana yang diberikan oleh pihak pemberi layanan, pegawai yang bertugas member pelayanan serta sarana komunikasi yang disediakan pemberi pelayanan kepada pengguna layanan.

4.4.1.1 Penampilan Fisik

Aspek penampilan fisik yang dimaksud adalah bentuk fisik yang diberikan oleh pemberi layanan ke penerima layanan. Yang termasuk kedalam aspek ini adalah kondisi ruangan yaitu ruang tunggu & pendingin ruangan, loket pelayanan dan penampilan pegawai, yang ada di Pelabuhan ASDP Merak-Bakauheni.

Tabel 4.3 Persepsi responden tentang ruang tunggu & pendingin ruangan

No Tanggapan Skor Frekuensi F.X Persentase (%) Responden (X) (F) 1 Sangat setuju 4 24 96 24.24 2 Setuju 3 39 117 39.39 3 Tidak setuju 2 27 54 27.27 4 Sangat tidak 1 9 9 9.09 setuju Total 99 276 M 2.788 Sumber: Diolah dari Kuisioner Pertanyaan No. 1 (2016) 83

Diagram 4.3 Persentase Kuisioner Pertanyaan No.1

Persentase Kuesioner

9% 24% Sangat setuju

27% Setuju

40% Tidak setuju

Sangat tidak setuju

Sumber: Diolah oleh Kuisioner Pertanyaan No.1 (2016)

Berdasarkan tabel 4.3 diatas, dapat diketahui bahwa tanggapan responden tentang kondisi ruang tunggu yang bersih dan terdapat pendingin ruangan dimana dari 100 responden, didominasi responden yang memilih opsi setuju, yaitu 39 responden atau 40% dan 27 responden atau 27% menyatakan tidak setuju.

Selanjutnya 24 responden atau 24% menyatakan sangat setuju. Sisanya 9 responden atau 9% menyatakan sangat setuju dengan pernyataan kondisi ruang tunggu yang bersih dan terdapat pendingin ruangan. Dengan pernyataan tersebut dan juga dapat dilihat dari nilai rata-rata angka penafsiran yang sebesar 2,78 yang masuk kategori baik.

Dari uraian diatas, menunjukan bahwa kondisi ruang tunggu yang bersih dan terdapat pendingin ruangan di Pelabuhan ASDP Merak-Bakauheni sudah baik untuk para Penumpang Kapal sehingga para pengguna layanan merasa nyaman saat berada di ruang tunggu di Pelabuhan Merak-Bakauheni . 84

Tabel 4.4 Persepsi responden tentang loket pelayanan

No Tanggapan Skor Frekuensi F.X Persentase Responden (X) (F) (%)

1 Sangat setuju 4 13 52 13.13

2 Setuju 3 24 72 24.24

3 Tidak setuju 2 30 60 30.30

4 Sangat tidak 1 32 32 32.32 setuju

Total 99 216

M 2.182

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pertanyaan No. 2 (2016)

Dapat dilihat dari tabel 4.4 diatas, merupakan hasil jawaban atau tanggapan dari responden tentang pernyataan di Pelabuhan ASDP Merak terdapat loket pelayanan untuk membantu pengguna layanan memperoleh pelayanan, dimana hasil dari nilai rata-rata angka tafsiran sebesar 2,18 yang di kategorikan tidak baik.

Diagram 4.4 Persentase Kuisioner Pertanyaan No.2

Persentase Kuesioner

33% 13% Sangat setuju

24% Setuju

Tidak setuju

Sangat tidak setuju 30%

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pertanyaan No.2 (2016)

Dapat dilihat dari diagram 4.4 diatas, merupakan hasil jawaban atau tanggapan dari responden tentang pernyataan di Pelabuhan ASDP Merak terdapat loket pelayanan untuk membantu pengguna layanan memperoleh pelayanan, dimana dari 99 responden sebanyak 13 responden atau 13,13% memilih opsi 85

sangat setuju, sebanyak 24 responden atau 24% memilih opsi setuju dan 30 responden atau 30% memilih opsi tidak setuju. Sisanya 32 responden atau 33% memilih opsi sangat tidak setuju serta dapat dilihat juga dari nilai rata-rata angka tafsiran yang sebesar 2,18 yang dikategorikan tidak baik.

Dengan adanya uraian diatas, menggambarkan bahwa terdapat loket pelayanan untuk membantu pengguna layanan memperoleh pelayanan di

Pelabuhan Merak belum dirasakan cukup baik karena jumlah loket yang tersedia terbatas untuk melayani para penumpang.

Tabel 4.5 Persepsi reponden tentang penampilan pegawai

No Tanggapan Skor Frekuensi F.X Persentase Responden (X) (F) (%)

1 Sangat setuju 4 17 68 17.17

2 Setuju 3 34 102 34.34

3 Tidak setuju 2 31 62 31.31

4 Sangat tidak 1 17 17 17.17 setuju

Total 99 249

M 2.515

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pertanyaan No. 3 (2016)

Berdasarkan dari tabel 4.5 diatas, merupakan hasil jawaban atau tanggapan dari responden tentang pegawai selalu berpenampilan rapih, dimana hasil dari kuisioner yang peneliti berikan mencapai nilai rata-rata angka tafsiran sebesar

2,51 dan masuk kedalam kategori baik. 86

Diagram 4.5 Persentase Kuisioner No.3

Persentase Kuesioner

17% 17% Sangat setuju

Setuju 31% 35% Tidak setuju

Sangat tidak setuju

Sumber : Diolah dari Kuisioner No.3

Berdasarkan dari diagram 4.5 diatas, merupakan hasil jawaban atau tanggapan dari responden tentang pegawai selalu berpenampilan rapih, dimana jummlah keseluruhan responden yaitu 99 orang, sebanyak 17 responden atau 17% menjawab sangat setuju dengan pernyataan tersebut, kemudian sebanyak 34 responden atau 35% memilih opsi setuju, sebanyak 31 atau 31,% responden menjawab tidak setuju dengan pernyataan tersebut dan 17 responden atau 17% memilih opsi sangat tidak setuju. Kemudian pernyataan tersebut memiliki nilai rata-rata angka penafsiran sebesar 2,51 yang menjadikan pernyataan tersebut masuk kategori baik.

Dari uraian di atas, menggambarkan mengenai penampilan pegawai di PT

ASDP Merak-Bakauhei. Berdasarkan pengamatan peneliti dan jawaban responden bahwa penampilan pegawai di PT ASDP Merak-Bakauheni rapih. Hal ini dari penampilan pegawai yang memakai seragam yang sama saat bekerja. 87

4.4.1.2 Ketersediaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang dimaksud disini adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menunjang kegiatan dalam proses pelayanan. Sarana dan prasarana ini mencakup ketersediaan tempat area parkir di PT. ASDP Cabang

Merak.

Tabel 4.6 Persepsi responden tentang area parkir

No Tanggapan Skor Frekuensi F.X Persentase (%) Responden (X) (F)

1 Sangat setuju 4 6 24 6.06

2 Setuju 3 14 42 14.14

3 Tidak setuju 2 33 66 33.33

4 Sangat tidak 1 46 46 46.46 setuju

Total 99 178

M 1.798

Sumber: Diolah dari Pertanyaan No. 4 (2016)

Diagram 4.6 Persentase Kuisioner Pertanyaan No. 4

Persentase Kuesioner

6%

14% Sangat setuju

Setuju 47% 33% Tidak setuju

Sangat tidak setuju

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pertanyaan No. 4 (2016)

Berdasarkan dari tabel dan diagram 4.6 diatas, merupakan tanggapan atau jawaban responden tentang pernyataan tersedianya area parkir untuk pengguna layanan, dimana dari keseluruhan responden yang berjumlah 99 responden.

Sebanyak responden 6 atau 6% memilih opsi sangat setuju, kemudian responden 88

14 atau 14% memilih opsi setuju, sebanyak 33 responden atau 33% memilih opsi tidak setuju dan sisanya 46 responden atau 47% memilih opsi sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Kemudian pernyataan tersebut memiliki nilai M sebesar 1,79 yang menjadikan pernyataan tersebut masuk kategori tidak baik.

Dari uraian diatas, menjelaskan bahwa Pelabuhan ASDP Merak belum memiliki area parkir yang memadai untuk pengguna layanan baik yang menggunakan motor maupun mobil. Sehingga terkadang terjadi kemacetan akibat antrian kendaraan pengguna layanan sampai keluar arean parkir pelabuhan bahkan sampai ke area jalan tol.

4.4.1.3 Pegawai

Pegawai merupakan hal penting dalam pemberian pelayanan terhadap pengguna layanan. Hal yang dimaksudkan disini adalah ketersediaan pegawai, penerapan 3S, dan jam kerja pegawai dalam memberikan pelayanan terhadap pengguna layanan.

Tabel 4.7 Persepsi responden tentang ketersediaan pegawai yang kompeten

No Tanggapan Skor Frekuensi F.X Persentase Responden (X) (F) (%)

1 Sangat setuju 4 0 0 0.00

2 Setuju 3 22 66 22.22

3 Tidak setuju 2 60 120 60.61

4 Sangat tidak 1 17 17 17.17 setuju

Total 99 203

M 2.051

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 5 (2015) 89

Berdasarkan dari tabel 4.7 di atas, menggambarkan bahwa tanggapan responden terhadap pernyataan tentang tersedianya pegawai yang kompeten, menurut hasil jawaban kuisioner yang peneliti lakukan tanggapan responden terhadap tersedianya pegawai yang kompoten mencapai hasil rata-rata angka penafsiran sebesar 2,05 yang masuk dalam interval penilaian kategori tidak baik.

Diagram 4.7 Persentase Kuisioner Pernyataan No. 5

Persentase Kuesioner

17% 0% 22% Sangat setuju

Setuju

61% Tidak setuju

Sangat tidak setuju

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 5 (2015) Berdasarkan dari diagram 4.7 di atas, menggambarkan bahwa tanggapan responden terhadap pernyataan tentang tersedianya pegawai yang kompeten, dimana dari jumlah 99 responden sebanyak 22 responden atau 22% menjawab setuju, kemudian 60 responden memilih opsi tidak setuju atau 61% dan sisanya sebanyak 17 atau 17% responden menjawab sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut dan didukung dari hasil rata-rata angka penafsiran dari pernyataan tersebut 2.051 yang termasuk dalam interval penilaian kategori tidak baik.

Dengan penjelasan di atas, dapat dikatakan bahwa PT ASDP Merak-

Bakauheni belum memiliki pegawai yang kompeten. Sehingga dalam Pembekalan

Akhir Pemberangkatan Kapal kurang mendapatkan pembekalan yang cukup untuk 90

para Penumpang Kapal. Kegiatan Pembekalan ini merupakan kegiatan yang cukup penting bagi para penumpang kapal sebelum kapal berangkat . Pembekalan yang biasanya diberikan, misalnya tentang tatacara memakai pelampung pengaman jika terjadi kecelakan kapal.

Tabel 4.8 Persepsi responden tentang penerapan 3S (Senyum, Salam dan Sapa)

No Tanggapan Skor Frekuensi F.X Persentase Responden (X) (F) (%)

1 Sangat setuju 4 21 84 21.21

2 Setuju 3 30 90 30.30

3 Tidak setuju 2 32 64 32.32

4 Sangat tidak 1 16 16 16.16 setuju

Total 99 254

M 2.566

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 6 (2015)

Berdasarkan tabel 4.8 diatas, merupakan hasil jawaban atau tanggapan dari responden tentang pegawai selalu menerapkan senyum, sapa dan salam kepada pengguna layanan, berdasarkan hasil kuisioner yang peneliti teliti hasil dari kuisioner tentang penerapan 3S di pelauhan merak mencapai angka penafsiran sebesar 2,56 dan masuk dalam kategori baik.

Diagram 4.8 Pesentase Kuisioner Pernyataan No.6

Persentase Kuesioner

16% 21% Sangat setuju

Setuju 33% 30%

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 6 (2015) 91

Berdasarkan diagram 4.8 diatas, merupakan hasil jawaban atau tanggapan dari responden tentang pegawai selalu menerapkan senyum, sapa dan salam kepada pengguna layanan, dimana dari 99 responden sebanyak 21 orang responden memilih opsi sangat setuju, sebanyak 30 responden atau 30% memilih opsi setuju, kemudian 32 orang responden atau 33% memilih opsi tidak setuju dan sisanya 16 responden atau 16% memilih opsi sangat tidak setuju serta dapat juga dilihat dari nilai rata-rata angka penafsiran yang sebesar 2,566 yang dikategorikan baik.

Dengan adanya uraian diatas dapat dijelaskan bahwa pegawai ASDP sudah menerapkan senyum, sapa, dan salam kepada pengguna layanan. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengamatan peneliti dan tanggapan responden dalam penelitian ini dimana pegawai memberikan senyuman, salam dan sapa baik ketika bertemu maupun saat memberikan pelayanan kepada para penumpang kapal.

Tabel 4.9 Persepsi responden tentang jam kerja pegawai No Tanggapan Skor Frekuensi F.X Persentase Responden (X) (F) (%) 1 Sangat 4 19 76 19.19 setuju 2 Setuju 3 35 105 35.35

3 Tidak 2 24 48 24.24 setuju 4 Sangat 1 21 21 21.21 tidak setuju

Total 99 250

M 2.525

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 7(2016) 92

Diagram 4.9 Persentase Kuisioner Pernyataan No.7

Persentase Kuesioner

21% 19% Sangat setuju

Setuju

24% 36% Tidak setuju

Sangat tidak setuju

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 7 (2016) Berdasarkan tabel dan diagram 4.9 diatas, menggambarkan bahwa jawaban responden yang diberikan cukup beragam tentang pernyataan pegawai selalu ada pada saat jam kerja, dimana dari keseluruhan responden sebesar 99 responden, sebanyak 35 orang responden atau 36% memilih opsi jawaban setuju, kemudian sebanyak 24 responden atau 24% memilih opsi jawaban tidak setuju. 19 orang reponden atau 19 % memilih opsi sangat setuju. Sisanya sebanyak 21 responden atau 21% memilih opsi jawaban sangat tidak setuju dengan pernyataa tersebut dan didukung dari hasil nilai rata-rata angka penafsiran dari pernyataan tersebut sebesar 2.525 yang masuk dalam interval penilaian kategori baik. Dengan penjelasan diatas, dapat dikatakan bahwa pegawai di PT ASDP Merak-Bakauheni ada saat jam kerja.

4.4.2 Indikator Reliability

Indikator Reliability yang dimaksudkan disini adalah kemampuan pihak

ASDP Merak-Bakauheni dalam memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan. Kemampuan pihak ASDP dalam memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan sangat akurat dan memuaskan diharapkan oleh 93

pengguna layanan dapat dilaksanakan dengan baik sehingga pengguna layanan atau penumpang dapat merasakan kepuasaan terhadap pelayanan yang diberikan oleh PT ASDP Merak-Bakauheni

4.4.2.1 Kemampuan Pegawai dalam Memenuhi Kebutuhan Pengguna

Layanan

Kemampuan disini diartikan sebagai kapasitas pegawai untuk melakukan tugas dalam memberikan pelayanan kepada pengguna layanan atau penumpang agar mampu memenuhi kebutuhan pengguna layanan secara efektif, ketelitian pegawai, pelayanan tanpa memandang status social. sehingga pengguna layanan merasa puas dengan pelayanan yang diberikan oleh pegawai di PT ASDP Merak-

Bakauheni.

Tabel 4.10 Persepsi responden tentang ketelitian pegawai

No Tanggapan Skor Frekuensi F.X Persentase (%) Responden (X) (F) 1 Sangat setuju 4 21 84 21.21 2 Setuju 3 31 93 31.31 3 Tidak setuju 2 35 70 35.35 4 Sangat tidak 1 12 12 12.12 setuju Total 99 259 M 2.616 Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 8 (2016) 94

Diagram 4.10 Persentase Kuisioner Pernyataan No.8

Persentase Kuesioner

12% 21% Sangat setuju

Setuju 36% 31% Tidak setuju

Sangat tidak setuju

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 8 (2016) Berdasarkan tabel dan diagram 4.10 diatas, bahwa tanggapan atau jawaban yang didapat dari responden tentang pegawai teliti dalam memeriksa tiket masuk, dimana dari keseluruhan jumlah responden sejumlah 99 responden, yaitu sebanyak

31 responden atau 31% memilih opsi jawaban setuju, kemudian sebanyak 35 responden atau 36% memilih opsi tidak setuju dan 21 responden atau 21% memilih opsi sangat setuju. Sisanya sebanyak 12 responden atau 12 % memilih opsi jawaban sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut serta dapat dilihat dari nilai rata-rata angka penafsiran tersebut sebesar 2,616 masuk dalam kategori baik.

Dengan adanya uraian diatas, pelayanan yang diberikan di Pelabuhan

Merak baik, hal ini dapat dilihat dari tanggapan pengguna yang menjawab bahwa pegawai ASDP Merak sudah teliti dalam memeriksa tiket masuk, misalnya dalam melakukan pembelian tiket masuk penumpang dimintai ktp untuk identitas berkas data diri. Dan di setiap loket penarikan tiket masuk selalu di jaga oleh pegawai

ASDP yang berjaga di loket pengambilan loket. 95

Tabel 4.11 Persepsi responden tentang pelayanan tanpa memandang status social

No Tanggapan Skor Frekuensi F.X Persentase Responden (X) (F) (%)

1 Sangat setuju 4 20 80 20.20

2 Setuju 3 32 96 32.32

3 Tidak setuju 2 34 68 34.34

4 Sangat tidak 1 13 13 13.13 setuju

Total 99 257

M 2.596

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 9 (2016)

Berdasarkan tabel 4..11 diatas, merupakan hasil jawaban dari responden terkait pernyataan tentang pegawai memberikan pelayanan tanpa memandang status sosial, dari hasil jawaban kuisioner yang peneliti lakukan angka penafsiran yang di capai tentang pegawai memberikan pelayanan tanpa memandang status sosial mencapai angka penafsiran 2,59 dan masuk kedalam kategori baik.

Diagram 4.11 Persentase Kuisioner Pernyataan No. 9

Persentase Kuesioner

13% 20% Sangat setuju

Setuju

35% 32%

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 9 (2016)

Berdasarkan diagram 4..11 diatas, merupakan hasil jawaban dari responden terkait pernyataan tentang pegawai memberikan pelayanan tanpa memandang status sosial, dimana sebanyak 20 responden atau 20% memilih opsi 96

jawaban sangat setuju, kemudian sebanyak 32 responden atau 32% memilih opsi jawaban setuju, sebanyak 34 responden atau 35% memilih opsi tidak setuju dan sebanyak 13 responden atau 13% memilih opsi jawaban sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. hasil nilai rata-rata angka penafsiran tersebut sebesar

2,59 masuk dalam kategori baik.

Dengan uraian diatas, para pegawai di PT ASDP Merak-Bakauheni tidak memandang status sosial dalam memberikan pelayanan kepada pengguna layanan atau penumpang kapal yang ingin menyeberang ke sumatera.hal ini dapat dilihat dari sikap pegawai yang memberikan pelayanan yang maksimal untuk seluruh pengguna layanan. Namun harus tetap perlu adanya pengawasan dari PT ASDP terhadap pegawainya dalam pemberian pelayanan agar selalu maksimal.

4.4.2.2 Ketepatan dalam Memberikan Pelayanan

Tepat yang dimaksud disini adalah dimana dalam proses pelayanan yang diberikan pihak PT ASDP memberikan pelayanan sesuai dengan ketentuan yang berlaku sehingga pengguna layanan mendapatkan pelayanan yang efektif dan efisien dan juga agar pelayanan yang diberikan sesuai dengan apa yang diinginkan oleh pengguna layanan atau Penumpang kapal seperti kesiapan pegawai dalam penyelesaian keluhan penumpang, kecepatan dalam pelayanan, dan jadwal keberangkatan kapal. 97

Tabel 4.12 Persepsi responden tentang kesiapan pegawai dalam penyelesaian keluhan penumpang

No Tanggapan Skor Frekuensi F.X Persentase Responden (X) (F) (%)

1 Sangat setuju 4 6 24 6.06

2 Setuju 3 14 42 14.14

3 Tidak setuju 2 33 66 33.33

4 Sangat tidak 1 46 46 46.46 setuju

Total 99 178

M 1.798

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 10 (2016)

Berdasarkan dari tabel 4.12 diatas, dapat dilihat tanggapan atau jawaban dari responden mengenai pernyataan semua keluhan dan pengaduan diselesaikan dengan segera oleh pegawai ASDP Merak diatas mencapai angka penafsiran

1,798 dan masuk kedalam kategori tidak baik.

Diagram 4.12 Persentase Kuisioner Pernyataan No.10

Persentase Kuesioner

6% 14% Sangat setuju 47% Setuju 33% Tidak setuju

Sangat tidak setuju

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 10 (2016)

Berdasarkan dari diagram 4.12 diatas, dapat dilihat tanggapan atau jawaban dari responden mengenai pernyataan semua keluhan dan pengaduan diselesaikan dengan segera oleh pegawai ASDP Merak, dimana dari jumlah keseluruhan responden sebanyak 99 orang, yaitu sebanyak 14 responden atau 14% 98

memilih opsi jawaban setuju, lalu sebanyak 33 responden atau 33% memilih jawaban tidak setuju dan 6 responden atau 6% memilih opsi sangat setuju, sisanya sebanyak 46 responden atau 47% memilih opsi jawaban sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Kemudian dapat dilihat dari tabel nilai dari nilai rata- rata angka penafsiran yang sebesar 1,79 yang termasuk dalam kategori tidak baik.

Dengan adanya uraian diatas, menjelaskan bahwa pernyataan tentang semua keluhan dan pengaduan diselesaikan dengan segera oleh pegawai ASDP

Merak mendapatkan tanggapan yang tidak baik, hal ini dapat dikarenakan tidak semua keluhan atau pengaduan yang disampaikan pengguna layanan atau penumoang kapal diselesaikan dengan segera oleh pihak pegawai ASDP Merak.

Tabel 4.13 Persepsi responden tentang kecepatan dalam pelayanan

No Tanggapan Skor Frekuensi F.X Persent Responden (X) (F) ase (%) 1 Sangat setuju 4 29 116 29.29 2 Setuju 3 30 90 30.30

3 Tidak setuju 2 31 62 31.31

4 Sangat tidak 1 9 9 9.09 setuju Total 99 277 M 2.798 Diagram 4.13 Persentase Kuisioner Pernyataan No. 11

Persentase Kuesioner

9% 29% Sangat setuju

32% Setuju 30% Tidak setuju

Sangat tidak setuju

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 11 (2016) 99

Berdasarkan dari tabel dan diagram 4.13 diatas, dapat dilihat tanggapan atau jawaban responden tentang pernyataan pegawai memberikan pelayanan dengan cepat dan tidak berbelit-belit, dimana sebanyak 30 responden atau 30% memilih opsi jawaban setuju, kemudian 31 responden atau 32% memilih jawaban tidak setuju dan 29 responden atau 29 % memilih opsi sangat setuju sisanya sebanyak 9 responden atau 9% memilih opsi sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Kemudian juga dapat dilihat dari tabel diatas nilai dari hasil rata-rata angka penafsiran yang sebesar 2,79 yang termasuk dalam kategori baik.

Tabel 4.14 Persepsi responden tentang jadwal keberangkatan kapal

No Tanggapan Skor Frekuensi F.X Persentase Responden (X) (F) (%) 1 Sangat setuju 4 2 8 2.02 2 Setuju 3 12 36 12.12 3 Tidak setuju 2 48 96 48.48 4 Sangat tidak 1 37 37 37.37 setuju Total 99 177

M 1.788

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 12 (2016)

Diagram 4.14 Persentase Kuisioner Pernyataan No. 12

Persentase Kuesioner

2% 12%

Sangat setuju 37%

Setuju

49% Tidak setuju

Sangat tidak setuju

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 12 (2016) 100

Berdasarkan tabel dan diagram 4.14, bahwa tanggapan yang didapat dari responden tentang pembekalan akhir pemberangkatan di Pelabuhan ASDP Merak sesuai jadwal, dimana dari seluruh jumlah responden, yaitu sebanyak 12 responden memilih opsi jawaban setuju, kemudian sebanyak 48 responden atau

49% memilih opsi tidak setuju dan 2 responden atau 2% memilih opsi sangat setuju, sisanya sebanyak 37 responden atau 37% memilih opsi jawaban sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut serta dapat dilihat juga dari nilai rata-rata angka penafsiran sebesar 1,78 yang masuk dalam kategori tidak baik.

Dengan adanya uraian diatas, proses pelayanan dalam hal pembekalan akhir pemberangkatan kapal di Pelabuhan Merak kurang baik hal ini dapat dilihat dari kegiatannya yang tidak sesuai jadwal yang telah disampaikan kepada pengguna layanan sehingga penumpang kapal seringkali mengeluhkan hal ini.

4.4.3 Indikator Responsiveness

Daya tanggap (Responsiveness) dalam penelitian ini dideskripsikan sikap kesediaan dan kemampuan penyedia layanan yang dalam hal ini pihak Pelabuhan

ASDP Merak untuk membantu para pengguna layanan dan merespon permintaan mereka dengan cepat dan segera. Kecepatan sikap dari petugas dalam memberikan pelayanan merupakan sikap tanggap dari pegawai. Dalam penelitian ini, dimensi daya tanggap dibagi menjadi dua yaitu sikap kemauan dan sikap tanggap.

4.4.3.1 Ketanggapan Pegawai dalam Memberikan Pelayanan

Tanggap dalam penelitian ini adalah sikap cepat merespon dan melayani pengguna layanan/penumpang. Tanggap disini difokuskan pada sikap cepat pihak

ASDP Merak-Bakauheni dalam menanggapi kebutuhan serta keluhan pengguna 101

layanan dan kesiapan pegawai dalam membantu pengguna layanan yang mempunya daya tanggap lemah.

Tabel 4.15 Persepsi responden tentang ketanggapan pegawai

No Tanggapan Skor Frekuensi F.X Persentase Responden (X) (F) (%)

1 Sangat setuju 4 23 92 23.23

2 Setuju 3 28 84 28.28

3 Tidak setuju 2 33 66 33.33

4 Sangat tidak 1 15 15 15.15 setuju

Total 99 257

M 2.596

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 13 (2016)

Diagram 4.15 Persentase Kuisioner Pernyataan No.13

Persentase Kuesioner

15% 23% Sangat setuju

Setuju

34% 28% Tidak setuju

Sangat tidak setuju

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 13 (2016)

Dapat dilihat dari diagram 4.15 diatas, bahwa tanggapan responden tentang pegawai menanggapi kebutuhan pengguna layanan dimana dari 99 responden, sebanyak 23 responden atau 23% memilih jawaban sangat setuju, kemudian 28 responden atau 28% memilih jawaban setuju, sebanyak 33 responden atau 34% memilih jawaban tidak setuju dan 15 responden atau 15% 102

memilih opsi sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut dan juga dapat dilihat dari nilai rata-rata angka penafsiranyang sebesar 2,59 yang masuk kategori baik.

Dari uraian diatas, menunjukan bahwa pegawai ASDP Merak dalam menanggapi keadaan darurat sudah cukup maksimal. Dalam hal ini pegawai

ASDP sudah melakukan kegiatan Top Dril atau latihan terpadu bersama institusi terkait dilingkungan sekitar dalam rangka menanggulangi keadaan darurat diatas kapal dan pelabuhan .

Tabel 4.16 Persepsi responden tentang daya tanggap pegawai dalam hal keluhan penumpang

No Tanggapan Skor Frekuensi F.X Persentase Responden (X) (F) (%)

1 Sangat setuju 4 8 32 8.08

2 Setuju 3 11 33 11.11

3 Tidak setuju 2 31 62 31.31

4 Sangat tidak setuju 1 49 49 49.49

Total 99 176

M 1.778

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 14 (2016)

Berdasarkan tabel 4.16 diatas, bahwa tanggapan atau jawaban responden tentang pernyataan pegawai ASDP Merak menanggapi keluhan dari pengguna layanan dengan baik mencapai hasi angka penafsiran sebesar 1,77 yang masuk dalam kategori tidak baik. 103

Diagram 4.16 Persentase Kuisioner Pernyataan No.14

Persentase Kuesioner

8%

11% Sangat setuju 50% Setuju

31% Tidak setuju

Sangat tidak setuju

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 14 (2016) Berdasarkan diagram 4.16 diatas, bahwa tanggapan atau jawaban responden tentang pernyataan pegawai ASDP Merak menanggapi keluhan dari pengguna layanan dengan baik, dimana dari jumlah keselurahan 99 respponden, sebanyak 11 responden atau 11% memilih opsi jawaban setuju, kemudian 31 responden atau 31% memilih opsi jawaban tidak setuju dan 8 orang responden atau 8% memilih opsi sangat setuju, sisanya sebanyak 49 responden atau 50% memilih opsi jawaban sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut serta dapat dilihat dari nilai rata-rata angka penafsiran tersebut sebesar 1,77 yang masuk dalam kategori tidak baik.

Dengan adanya uraian diatas, dalam proses pelayanan diASDP Merak, para pegawai dalam menanggapi keluhan dari pengguna layanan masih kurang baik karena keluhan yang disampaikan oleh pengguna layanan tidak diselesaikan dengan segera. Sehingga pengguna layanan merasa kurang puas dengan pelayanan yang diberikan oleh pihak ASDP Merak. 104

Tabel 4.17 Persepsi responden tentang respon pegawai dalam menjawab keluhan dari pengguna layanan

No Tanggapan Skor Frekuensi F.X Persentase (%) Responden (X) (F)

1 Sangat setuju 4 18 72 18.18

2 Setuju 3 20 60 20.20

3 Tidak setuju 2 25 50 25.25

4 Sangat tidak 1 36 36 36.36 setuju

Total 99 218

M 2.202

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 15 (2016)

Diagram 4.17 Persentase Kuisioner Pernyataan No.15

Persentase Kuesioner

18% Sangat setuju

37%

20% Setuju

Tidak setuju 25%

Sangat tidak setuju

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 15(2016)

Berdasarkan diagram 4.17 diatas, menggambarkan tanggapan responden tentang pernyataan pegawai ASDP Merak merespon dengan cepat dalam menjawab keluhan dari pengguna layanan, dimana dari 99 responden sebanyak 20 responden atau 20% memilih opsi jawaban setuju, sebanyak 25 responden atau

25% memilih opsi jawaban tidak setuju dan 18 orang responden atau sebanyak

18% memilih opsi sangat setuju, dan sisanya sebanyak 36 responden atau 37% 105

memilih jawaban sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut, dengan rata-rata

2,20 yang merupakan hasil dari para responden tentang pernyataan yang diberikan dan masuk dalam kategori tidak baik

Tabel 4.18 Persepsi responden tentang kesulitan dalam memperoleh pelayanan

No Tanggapan Skor Frekuensi F.X Persentase (%) Responden (X) (F)

1 Sangat setuju 4 19 76 19.19

2 Setuju 3 36 108 36.36

3 Tidak setuju 2 22 44 22.22

4 Sangat tidak 1 22 22 22.22 setuju

Total 99 250

M 2.525

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 16 (2016)

Berdasarkan tabel 4.18 diatas, dapat dilihat tanggapan atau jawaban yang diberikan responden tentang pernyataan terkait dengan pengguna layanan atau penumpang kapal tidak kesulitan dalam medapatkan pelayanan di Pelabuhan

Merak mencapai hasil angka penafsiran sebesar 2,52 yang masuk kedalam kategori baik.

Diagram 4.18 Persentase Kuisioner Pernyataan No.16

Persentase Kuesioner

22% 19% Sangat setuju

Setuju 37% Tidak setuju 22% Sangat tidak setuju

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 16 (2015) 106

Berdasarkan tabel 4.18 diatas, dapat dilihat tanggapan atau jawaban yang diberikan responden tentang pernyataan terkait dengan pengguna layanan atau penumpang kapal tidak kesulitan dalam medapatkan pelayanan di Pelabuhan

Merak-Bakauheni, dimana dari seluruh jumlah responden sebesar 99 orang, sebanyak 36 responden atau 37% memilih opsi setuju, kemudian sebanyak 22 responden atau 22% memilih jawaban tidak setuju dan 19 orang responden atau

19% memilih opsi sangat setuju, sisanya sebanyak 22 responden atau 22% memilih opsi jawaban sangat tidak setuju dengan 2,52 yang merupakan hasil dari para responden tentang pernyataan yang diberikan dan masuk dalam kategori baik.

Dengan adanya uraian diatas, menggambarkan bahwa pengguna layanan merasakan tidak sulitan dalam memperoleh pelayanan di Pelabuhan ASDP Merak terlihat banyak pegawai yang berada di kantor. Ketika peneliti berada di tempat penelitian dalam sehari penumpang yang datang dilayani dengan baik oleh para pegawai yang bertugas sesuai pekerjaan atau bagian nya masing-masing .

Tabel 4.19 Persepsi responden tentang tingkat kedisiplinan kerja pegawai No Tanggapan Skor Frekuensi F.X Persentase (%) Responden (X) (F)

1 Sangat setuju 4 7 28 7.07

2 Setuju 3 13 39 13.13

3 Tidak setuju 2 31 62 31.31

4 Sangat tidak 1 48 48 48.48 setuju

Total 99 177 M 1.788 Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 17 (2015) 107

Diagram 4.19 Persentase Kuisioner Pernyataan No.17

Persentase Kuesioner

7% 13% Sangat setuju

Setuju

49% 31% Tidak setuju

Sangat tidak setuju

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 17 (2016) Berdasarkan diagram 4.19 diatas, dapat dilihat tanggapan atau jawaban yang diberikan dari responden atau Penumpang kapal Merak tentang pernyataan tingkat kedisiplinan kerja pegawai sangat baik, dimana dari 99 jumlah keseluruhan responden, didominasi oleh jawaban sangat tidak setuju sebanyak 48 responden atau 49% dan sisanya sebanyak 31 responden atau 31% memilih jawaban tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Kemudian dapat dilihat juga dari nilai M yang sebesar 1,788 yang termasuk dalam kategori tidak baik.

Dengan uraian diatas, menjelaskan bahwa pernyataan tentang kedisiplinan kerja pegawai di ASDP Merak-Bakauheni sangat baik ternyata masih dinilai kurang baik. Kedisplinan dalam hal ini yaitu jam kerja pegawai yang tepat waktu, tanggung jawab terhdap tugas yang sudah diberikan khusunya dalam pemberian pelayanan yang maksimal kepada Penumpang Kapal. Dengan adanya kedisplinan kerja pegawai ASDP Merakdapat memberikan pelayanan yang efektif dan efisien. 108

4.4.4 Indikator Assurance

Assurance atau jaminan dalam penelitian ini adalah berkenaan dengan pengetahuan, kesopanan dan kemampuan pegawai dalam menumbuhkan rasa percaya (trust) dan keyakinan (confidence). Dalam penelitian ini, jaminan

(Assurance) dibagi menjadi tiga yaitu pengetahuan, kesopanan dan kemampuan.

4.4.4.1 Pengetahuan

Pengetahuan dalam penelitian ini maksudnya adalah segala sesuatu yang yang dimiliki oleh pegawai mulai dari keterampilan, informasi, pemikiran- pemikiran dan lain-lain yang diterapkan dalam pekerjaannya masing-masing sesuai dengan tupoksi sehingga dapat memberikan pelayanan yang maksimal kepada pengguna layanan atau Penymoang kapal.

Tabel 4.20 Persepsi responden tentang pengetahuan pegawai

No Tanggapan Skor Frekuensi F.X Persentase Responden (X) (F) (%)

1 Sangat setuju 4 27 108 27.27

2 Setuju 3 26 78 26.26

3 Tidak setuju 2 30 60 30.30

4 Sangat tidak 1 16 16 16.16 setuju

Total 99 262

M 2.646

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 18 (2016) 109

Diagram 4.20 Persentase Kuisioner Pernyataan No.18

Persentase Kuesioner

16% Sangat setuju 27%

Setuju 31%

26% Tidak setuju

Sangat tidak setuju

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 18 (2016)

Berdasarkan diagram 4.30 diatas, menggambarkan jawaban atau tanggapan responden tentang pernyataan pegawai memiliki pengetahuan yang baik tentang pelayanan di ASDP Merak, dimana dari 99 jumlah keseluruhan responden, sebanyak 26 responden atau 26% memilih opsi jawaban setuju, sebanyak 30 responden atau 31% memilih jawaban tidak setuju, sebanyak 27 responden atau 27% memilih opsi sangat setuju dan sisanya 16 responden atau

16% memilih jawaban sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Kemudian dapat dilihat dari tabel diatas nilai rata-rata angka penafsiran yang sebesar 2,646 yang berarti masuk dalam kategori baik.

Tabel 4.21 Persepsi responden tentang informasi yang diberikan kepada penumpang kapal No Tanggapan Skor Frekuensi F.X Persentase Responden (X) (F) (%) 1 Sangat setuju 4 20 80 20.20 2 Setuju 3 32 96 32.32 3 Tidak setuju 2 34 68 34.34 4 Sangat tidak 1 13 13 13.13 setuju Total 99 257 M 2.60 110

Diagram 4.21 Persentase Kuisioner Pernyataan No.19

Persentase Kuesioner

13%

20% Sangat setuju

Setuju

35%

32% Tidak setuju

Sangat tidak setuju

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 19 (2016) Berdasarkan diagram 4.21 diatas, dapat dilihat tanggapan atau jawaban dari para responden atau Penumpang Kapal tentang pernyataan pegawai selalu memberikan informasi yang terbaru tentang jadwal keberangkatan kapal saat ada perubahan jadwal, dimana dari 99 jumlah keseluruhan responden, sebanyak 32 responden atau 32% memilih opsi jawaban setuju, sebanyak 34 responden atau

35% memilih opsi jawaban tidak setuju, sebanyak 20 responden atau 20 % memilih opsi sangat setuju dan sisanya sebanyak 13 responden atau 13% memilih opsi jawaban sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Kemudian dapat dilihat dari tabel diatas nilai dari hasil rata-rata angka penafsiran sebesar 2,60 yang masuk dalam kategori baik.

Dengan adanya uraian diatas, menggambarkan bahwa informasi yang disampaikan oleh pegawai Pelabuhan ASDP Merak-Bakauheni selalu memperbaharui (update) tentang jadwal keberangkatan kapal sehingga pengguna layanan tidak merasa kebingungan saat menunggu kapal datang ke Pelabuhan

ASDP Merak-Bakauheni . 111

4.4.4.2Kesopanan

Kesopanan dalam penelitian ini adalah sikap sopan dan dipercya dari pegawai dalam menjalankan tugas serta memberikan pelayanan sehingga pengguna layanan atau Penumpang Kapal dapat merasa nyaman dan merasa puas saat berada menerima pelayanan dari pihak Pelabuhan ASDP Merak-Bakauheni.

Tabel 4.22 Persepsi responden tentang keramahan pegawai

No Tanggapan Skor Frekuensi F.X Persentase Responden (X) (F) (%) 1 Sangat setuju 4 20 80 20.20

2 Setuju 3 30 90 30.30

3 Tidak setuju 2 26 52 26.26

4 Sangat tidak 1 23 23 23.23 setuju Total 99 245 M 2.47 Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 20 (2016)

Berdasarkan tabel 4.22 diatas, dapat dilihat tanggapan atau jawaban dari para peserta atau responden mengenai pernyataan pegawai selalu bersikap ramah, mendapat hasil rata-rata angka penafsiran sebesar 2,47 yang masuk ke dalam kategori baik.

Diagram 4.22 Persentase Kuisioner Pernyataan No.20

Persentase Kuesioner

23% 20%

Sangat setuju

26% 31% Setuju

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 20 (2016) 112

Berdasarkan tabel 4.22, dapat dilihat tanggapan atau jawaban dari para peserta atau responden mengenai pernyataan pegawai selalu bersikap ramah, dimana dari 99 jumlah keseluruhan responden, sebanyak 30 responden memilih jawaban setuju atau 31%, sebanyak 26 responden atau 26% memilih jawaban tidak setuju, sebanyak 20 responden atau 20% memilih opsi sangat setuju dan sisanya sebanyak 23 responden atau 23% memilih jawaban sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Kemudian dapat dilihat dari tabel diatas hasil dari nilai rata-rata angka penafsiran sebesar 2,47 yang masuk dalam kategori baik.

Dengan adanya uraian diatas, dapat dijelaskan bahwa pegawai ASDP yang bertugas bersikap ramah saat memberikan pelayanan kepada para penumpang kapal. Dapat dilihat dari jawaban dari responden yang memilih jawaban setuju dengan pernyataan pegawai di Pelabuhan ASDP Merak-Bakauheni selalu bersikap ramah.

Tabel 4.23 Persepsi responden tentang pegwai yang selalu siap mendengar setiap keluhan penumpang

No Tanggapan Skor Frekuensi F.X Persentase Responden (X) (F) (%)

1 Sangat setuju 4 5 20 5.05

2 Setuju 3 23 69 23.23

3 Tidak setuju 2 41 82 41.41

4 Sangat tidak 1 30 30 30.30 setuju

Total 99 201

M 2.03

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 21 (2015)

Berdasarkan hasil tabel 4.23 diatas, mengambarkan bahwa tanggapan responden terhadap pernyataan tentang pegawai selalu siap mendengar kebutuhan 113

ataupun keluhan dari pengguna layanan mencapai hasil rata-rata angka penafsiran sebesar 2,03 yang masuk kedalam kategori tidak baik.

Diagram 4.23 Persentase Pernyataan Kuisioner No.21

Persentase Kuesioner

5% Sangat setuju

30% 23% Setuju

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

42%

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 21 (2016)

Berdasarkan hasil diagram 4.23 diatas, mengambarkan bahwa tanggapan responden terhadap pernyataan tentang pegawai selalu siap mendengar kebutuhan ataupun keluhan dari pengguna layanan, dimana dari 99 jumlah keseluruhan responden, sebanyak 23 responden memilih opsi jawaban setuju, sebanyak 41 atau

42% responden memilih jawaban tidak setuju, sebanyak 5 responden atau 5% memmilih opsi sangat setuju dan sisanya sebanyak 30 responden atau 30% memilih jawaban sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Didukung pula dari hasil nilai nilai rata-rata angka penafsiran dari pernyataan tersebut sebesar

2,03 yang termasuk dalam interval penilaian kategori tidak baik.

Dengan penjelasan diatas, dapat dikatakan bahwa tidak semua pegawai selalu siap mendengar keluhan atau kebutuhan dari pengguna layanan atau penumpang kapal. Hal ini dapat dilihat dari jawaban para responden yang 114

didominasi oleh jawaban tidak setuju dengan pernyataan bahwa pegawai selalu siap mendengar kebutuhan dari pengguna layanan.

Tabel 4.24 Persepsi responden tentang egawai selalu berpenampilan menarik

No Tanggapan Skor Frekuensi F.X Persentase Responden (X) (F) (%)

1 Sangat setuju 4 21 84 21.21

2 Setuju 3 32 96 32.32

3 Tidak setuju 2 27 54 27.27

4 Sangat tidak 1 19 19 19.19 setuju Total 99 253

M 2.56

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 22 (2016)

Diagram 4.24 Persentase Kuisioner Pernyataan No.22

Persentase Kuesioner

19% 21% Sangat setuju

Setuju

27% 33% Tidak setuju

Sangat tidak setuju

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 22 (2016) Berdasarkan diagram dan tabel 4.24 diatas, merupakan hasil jawaban atau tanggapan dari responden tentang pernyataan petugas ASDP Merak-Bakauheni selalu berpenampilan menarik saat bekerja, dimana sebanyak 32 responden atau

33% memilih opsi jawaban setuju, sebanyak 27 responden atau 27% memilih jawaban tidak setuju, sebanyak 21 responden atau 21% memilih opsi sangat setuju dan sebanyak 19% memilih jawaban sangat tidak setuju dengan pernyataan 115

tersebut. Serta dapat juga dilihat dari nilai nilai rata-rata angka penafsiran yang sebesar 2,56 yang masuk dalam kategori baik.

Dengan penjelasan diatas, dapat dikatakan bahwa penampilan pegawai di

Pelabuhan ASDP Merak-Bakauheni menarik, hal ini dapat dilihat karena pegawai selalu memakai seragam yang sama saat bekerja sehingga terlihat rapih dan menarik bagi pengguna layanan atau penumpang kapal .

Tabel 4.25 Persepsi responden tentang pelayanan yang dijanjikan melalui media massa No Tanggapan Skor Frekuensi F.X Persentase Responden (X) (F) (%) 1 Sangat setuju 4 19 76 19.19

2 Setuju 3 17 51 17.17

3 Tidak setuju 2 31 62 31.31

4 Sangat tidak 1 32 32 32.32 setuju Total 99 221 M 2.23 Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 23 (2016)

Berdasarkan pada tabel 4.25 diatas, merupakan tanggapan atau respon dari pengguna layanan atau penumpang kapal terkait pernyataan PT ASDP Merak-

Bakauheni selalu memberikan pelayanan sesuai dengan yang telah dijanjikan di media brosur/massa mencapai hasil nilai rata-rata angka penafsiran sebesar 2,23 yang masuk kedalam kategori tidak baik. 116

Diagram 4.25 Persentase Kuisioner Pernyataan No.23

Persentase Kuesioner

19% Sangat setuju 33%

17% Setuju

Tidak setuju

31%

Sangat tidak setuju

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 23 (2016)

Berdasarkan pada tabel 4.25 diatas, merupakan tanggapan atau respon dari pengguna layanan atau penumpang kapal terkait pernyataan PT ASDP Merak-

Bakauheni selalu memberikan pelayanan sesuai dengan yang telah dijanjikan di media brosur/massa. Dimana dari 99 keseluruhan jumlah responden 17 atau 17% memilih opsi jawaban setuju, kemudian 31 responden atau 31% memilih jawaban tidak setuju, sebanyak 19 responden atau 19 % memilih opsi sangat setuju dan sisanya sebanyak 32 responden atau 33% memilih opsi jawaban sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut serta ditambah dengan hasil dari nilai nilai rata- rata angka penafsiran yang sebesar 2,23 yang berarti pernyataan tersebut masuk dalam kategori tidak baik.

4.4.5 Indikator Emphaty

Empati (Emphaty) dalam penelitian ini adalah perhatian yang diberikan secara pribadi atau individu terhadap pengguna layanan dengan menempatkan dirinya pada situasi pengguna layanan. Empati tersebut meliputi komunikasi yang baik, kemudahan dalam melakukan hubungan, perhatian pribadi dan memahami kebutuhan pengguna layanan. 117

4.4.5.1 Komunikasi yang Baik

Komunikasi yang baik dalam penelitian ini maksudnya adalah dimana pegawai mampu berkomunikasi secara efektif dengan pengguna layanan sehingga tersampaikan dengan baik dan dapat dimengerti dan dipahami dengan mudah oleh pengguna layanan. Komunikasi sangat penting dalam suatu proses pelayanan agar segala informasi yang tidak dipahami oleh pengguna layanan dapat tersampaikan secara benar dan tepat untuk pengguna layanan.

Tabel 4.26 Perssepsi responden tentang kemampuan pegawai dalam menjelaskan prosedur pelayanan

No Tanggapan Skor Frekuensi F.X Persentase Responden (X) (F) (%) 1 Sangat setuju 4 24 96 24.24

2 Setuju 3 39 117 39.39

3 Tidak setuju 2 27 54 27.27

4 Sangat tidak 1 9 9 9.09 setuju Total 99 276 M 2.788 Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 24 (2016)

Berdasarkan dari tabel 4.26 diatas, menjelaskan tanggapan atau jawaban dari para responden tentang pernyataan pegawai mampu menjelaskan prosedur pelayanan dengan baik kepada pengguna layanan mencapai rata-rata angka penafsiran sebesar 2,78 yang masuk kedalam kategori baik. 118

Diagram 4.26 Persentase Kuisioner Pernyataan No.24

Persentase Kuesioner

9% 24% Sangat setuju

27% Setuju

40% Tidak setuju

Sangat tidak setuju

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 24 (2016)

Berdasarkan dari tabel 4.26 diatas, menjelaskan tanggapan atau jawaban dari para responden tentang pernyataan pegawai mampu menjelaskan prosedur pelayanan dengan baik kepada pengguna layanan, dimana 24 responden atau 24 % memilih opsi jawaban sangat setuju, lalu sebanyak 39responden atau 40% memilih opsi setuju, sebanyak 27 atau 27% memilih opsi tidak setuju, dan 9 responden atau 9% memilih opsi jawaban sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Serta dapat dilihat dari nilai nilai rata-rata angka penafsiran yang sebesar

2,78 yang berarti pernyataan tersebut dapat dikategorikan baik.

Dengan adanya uraian diatas, menggambarkan bahwa pernyataan tentang pegawai mampu menjelaskan prosedur pelayanan dengan baik kepada pengguna layanan sesuai dengan apa yang dijawab oleh para responden dimana pegawai

ASDP Merak mampu menjelaskan dengan baik prosedur keberangkatan kapal mulai dari membeli tiket sampai berlayar samapi ke seberang. Sehingga membuat pengguna layanan memahami cara menggunakan kapal laut sebagai alat transportasi ke pulau sumatera karena pegawai menyampaikan secara detail dan jelas. 119

Tabel 4.27 Persepsi responden tentang komunikasi yang dilakukan pegawai dengan Penumpang kapal

No Tanggapan Skor Frekuensi F.X Persentase Responden (X) (F) (%)

1 Sangat setuju 4 18 72 18.18

2 Setuju 3 20 60 20.20

3 Tidak setuju 2 25 50 25.25

4 Sangat tidak 1 36 36 36.36 setuju

Total 99 218

M 2.202

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 25 (2016)

Diagram 4.27 Persentase Kuisioner Pernyataan No.25

Persentase Kuesioner

18% Sangat setuju 37%

20% Setuju

Tidak setuju

25% Sangat tidak setuju

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 25 (2016)

Berdasarkan diagram 4.27 diatas, merupakan hasil tanggapan dari responden terkait pernyataan pegawai mampu berkomunikasi dengan baik kepada pengguna layanan. Dari 99 jumlah keseluruhan responden, sebanyak 20 responden atau 20% memilih jawaban setuju, lalu 25 responden atau 25% memilih opsi jawaban tidak setuju, sebanyak 18 responden atau 18 % memilih opsi sangat setuju dan sisanya sebanyak 36 responden atau 37% memilih opsi sangat tidak 120

setuju dengan pernyataan tersebut serta dapat dilihat dari hasil nilai M sebesar

2,20 yang menjadikan pernyataan tersebut termasuk dalam kategori tidak baik.

Dengan uraian diatas, dapat digambarkan bahwa pernyataan tentang pegawai mampu berkomunikasi dengan baik kepada pengguna layanan tidak tepat karena belum secara keseluruhan pegawai dapat berkomunikasi dengan baik dengan pengguna layanan. Hal ini dikarenakan masih ada pegawai yang sibuk dengan urusannya dengan tidak mengutamakan pekerjaannya untuk melayani masyarakat.

4.4.5.2 Kemudahan

Kemudahan dalam melakukan hubungan yang dimaksudkan di sini adalah tidak adanya hambatan yang terjadi pada saat pengguna layanan akan berinteraksii dengan pihak penyedia layanan yang dalam hal ini adalah pihak Pelabuhan ASDP

Merak-Bakauheni.

Tabel 4.28 Persepsi responden tentang kemudahan dalam memahami informasi

No Tanggapan Skor Frekuensi F.X Persentase Responden (X) (F) (%) 1 Sangat setuju 4 27 108 27.27 2 Setuju 3 22 66 22.22 3 Tidak setuju 2 20 40 20.20 4 Sangat tidak 1 30 30 30.30 setuju Total 99 244 M 2.465 Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 26 (2016)

Berdasarkan tabel 4.28 diatas, merupakan hasil tanggapan dari responden terkait pernyataan pengguna layanan mudah memahami setiap informasi yang 121

disampaikan pihak ASDP Merak mencapai nilai rata-rata angka penafsiran sebesar 2,46 yang masuk dalam kategori tidak baik.

Diagram 4.28 Persentase Kuisioner Pernyataan No.26

Persentase Kuesioner

Sangat setuju

31% 27%

Setuju

20% 22% Tidak setuju

Sangat tidak setuju

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 26 (2016) Berdasarkan tabel 4.28 diatas, merupakan hasil tanggapan dari responden terkait pernyataan pengguna layanan mudah memahami setiap informasi yang disampaikan pihak ASDP Merak, sebanyak 27 responden memilih opsi sangat setuju, sebanyak 22 responden atau 22% memilih jawaban setuju, lalu 20 responden atau 20% memilih opsi jawaban tidak setuju dan sisanya sebanyak 30 responden atau 31% memilih opsi sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut serta dapat dilihat dari hasil nilai nilai rata-rata angka penafsiran sebesar 2,46 yang menjadikan pernyataan tersebut termasuk dalam kategori tidak baik. 122

Tabel 4.29 Persepsi responden tentang pegawai yang selalu ada saat jam kerja

No Tanggapan Skor Frekuensi F.X Persentase Responden (X) (F) (%)

1 Sangat setuju 4 22 88 22.22

2 Setuju 3 33 99 33.33

3 Tidak setuju 2 33 66 33.33

4 Sangat tidak 1 11 11 11.11 setuju

Total 99 264

M 2.667

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 27 (2016)

Berdasarkan tabel 4.29 diatas, merupakan hasil tanggapan dari responden terkait pernyataan pegawai selalu berada saat jam kerja ketika pengguna layanan membutuhkan bantuan mencapai rata-rata angka penafsiran sebesar 2,66 dan masuk kedalam kategori baik.

Diagram 4.29 Persentase Kuisioner Pernyataan No.27

Persentase Kuesioner

11%

22% Sangat setuju

Setuju 33%

34% Tidak setuju

Sangat tidak setuju

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 27 (2016)

Berdasarkan tabel 4.29 diatas, merupakan hasil tanggapan dari responden terkait pernyataan pegawai selalu berada saat jam kerja ketika pengguna layanan membutuhkan bantuan ,sebanyak 33 responden atau 34% memilih jawaban setuju, 123

lalu 33 responden atau 33% memilih opsi jawaban tidak setuju, lalu 22 responden atau 22 % memilih opsi sangat setuju dan sisanya sebanyak 11 responden atau

11% memilih opsi sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut serta dapat dilihat dari hasil nilai nilai rata-rata angka penafsiran sebesar 2,66 yang menjadikan pernyataan tersebut termasuk dalam kategori baik. Dengan uraian diatas, dapat dijelaskan bahwa pernyataan tersebut mendapat tanggapan yang cukup baik dari para pengguna layanan karena para pegawai yang bekerja selalu ada diruangan pada saat jam kerja.

Tabel 4.30 Persepsi responden tentang kemudahan saat menghubungi pegawai

No Tanggapan Skor Frekuensi F.X Persentas Responden (X) (F) e (%) 1 Sangat setuju 4 24 96 24.24

2 Setuju 3 25 75 25.25

3 Tidak setuju 2 29 58 29.29

4 Sangat tidak 1 21 21 21.21 setuju

Total 99 250 M 2.525 Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 28 (2016)

Berdasarkan tabel 4.30 diatas, merupakan hasil tanggapan dari responden terkait pernyataan pegawai mudah dihubungi oleh pengguna layanan, dari data yang peneliti dapat kan terkait pertanyaan ini mendapatkan hasil nilai rata-rata angka penafsiran sebesar 2,52 yang masuk kedalam kategori baik. 124

Diagram 4.30 Persentase Kuisioner Pernyataan No.28

Persentase Kuesioner

21%

Sangat setuju 24%

Setuju

30% 25% Tidak setuju

Sangat tidak setuju

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 28 (2016)

Berdasarkan diagram 4.30 diatas, merupakan hasil tanggapan dari responden terkait pernyataan pegawai mudah dihubungi oleh pengguna layanan, dari 99 jumlah keseluruhan responden, sebanyak 25 responden atau 25% memilih jawaban setuju, lalu 29 responden atau 30% memilih opsi jawaban tidak setuju, lalu sebanyak 24 responden atau 24% memilih opsi sangat setuju dan sisanya sebanyak 21 responden atau 21% memilih opsi sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut serta dapat dilihat dari hasil nilai nilai rata-rata angka penafsiran sebesar 2,52 yang menjadikan pernyataan tersebut termasuk dalam kategori baik.

Dari uraian diatas, dapat digambarkan bahwa pelayanan yang diberikan kepada pengguna layanan atau pengguna kapal baik, hal ini dapat dilihat dari pegawai yang mudah ditemui bahkan dihubungi untuk membantu penumpang yang membuthkan informasi atau bantuan. Sehingga membuat para pengguna layanan merasa senang dengan pihak ASDP Merak. 125

Tabel 4.31 Persepsi responden tentang perhatian yang tulus dan ikhlas yang diberikan pegawai ASDP

No Tanggapan Skor Frekuensi F.X Persentase Responden (X) (F) (%)

1 Sangat setuju 4 22 88 22.22

2 Setuju 3 25 75 25.25

3 Tidak setuju 2 26 52 26.26

4 Sangat tidak 1 26 26 26.26 setuju

Total 99 241

M 2.434

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 29 (2016)

Berdasarkan tabel 4.31 diatas, merupakan hasil tanggapan dari responden terkait pernyataan pegawai selalu memberikan perhatian yang tulus dan ikhlas kepada pengguna layanan mencapai hasil nilai rata-rata angka penafsiran sebesar 2,43 yang masuk kedalam kategori tidak baik.

Diagram 4.31 Persentase Kuisioner Pernyataan No.29

Persentase Kuesioner

Sangat setuju

26% 22%

Setuju

25% 27% Tidak setuju

Sangat tidak setuju

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 29 (2016)

Berdasarkan diagram 4.31 diatas, merupakan hasil tanggapan dari responden terkait pernyataan pegawai selalu memberikan perhatian yang tulus dan ikhlas kepada pengguna layanan, dari 99 jumlah keseluruhan responden, dimana 126

22 responden atau 22% memilih opsi jawaban sangat setuju, kemudian sebanyak

25 responden atau 25% memilih jawaban setuju, lalu 26 responden atau 27% memilih opsi jawaban tidak setuju dan sisanya sebanyak 26 responden atau 26% memilih opsi Sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut serta dapat dilihat dari hasil nilai nilai rata-rata angka penafsiran sebesar 2,43 yang menjadikan pernyataan tersebut termasuk dalam kategori tidak baik.

Dengan uraian diatas, dapat digambarkan bahwa pernyataan pegawai selalu memberikan perhatian yang tulus dan ikhlas kepada pengguna layanan belum dilaksanakan sepenuhnya oleh para pegawai ASDP Merak. Dalam melayani masyarakat, beberapa pegawai belum bersikap ramah dan sopan kepada pengguna layanan.

Tabel 4.32 Persepsi responden tentang ketersediaan website ASDP

No Tanggapan Skor Frekuensi F.X Persentase Responden (X) (F) (%)

1 Sangat setuju 4 18 72 18.18

2 Setuju 3 20 60 20.20

3 Tidak setuju 2 25 50 25.25

4 Sangat tidak 1 36 36 36.36 setuju

Total 99 218

M 2.202

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 30 (2016)

Berdasarkan tabel 4.32 diatas, merupakan hasil tanggapan dari responden terkait pernyataan ketersediaan website yang memudahkan pengguna layanan mendapatkan informasi mencapai hasil rata-rata angka penafsiran sebesar 2,20 yang masuk kedalam kategori tidak baik. 127

Diagram 4.32 Persentase Kuisioner Pernyataan No.30

Persentase Kuesioner

18% Sangat setuju 37%

Setuju 20%

Tidak setuju

25%

Sangat tidak setuju

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 30 (2016)

Berdasarkan tabel 4.32 diatas, merupakan hasil tanggapan dari responden terkait pernyataan ketersediaan website yang memudahkan pengguna layanan mendapatkan informasi, dari 99 jumlah keseluruhan responden, sebanyak 20 responden atau 20% memilih jawaban setuju, lalu 25 responden atau 25% memilih opsi jawaban tidak setuju, lalu sebanyak 18 responden atau 18 % memilih opsi sangat setuju dan sisanya sebanyak 36 responden atau 37% memilih opsi sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut serta dapat dilihat dari hasil nilai nilai rata-rata angka penafsiran sebesar 2,20 yang menjadikan pernyataan tersebut termasuk dalam kategori tidak baik.

Dengan uraian diatas, dapat digambarkan bahwa website milik PT.ASDP

Merak-Bakauheni belum maksimal. Website PT.ASDP Merak-Bakauheni belum menyediakan pembelian tiket secara online, dimana kedaraan lain seperti kereta api dan pesawat terbang sudah mampu menyediakan tiket secara online sehingga memudahkan pengguna layanan dalam membeli tiket. 128

Dari kelima indikator pelayanan BP3TKI Serang dalam penempatan dan perlindungan TKI asal Kabupaten Serang dapat direkapitulasi seperti pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.33 Rekapitulasi atas Pelayanan Pelabuhan oleh PT ASDP Merak-Bakauheni

Angka No. Tanggapan Responden Ket Penafsiran A. Indikator Tangibles 1. Ruang tunggu yang bersih dan terdapat pendingin ruangan 2,78 Baik

2. Terdapat loket pelayanan untuk membantu pengguna layanan 2,18 Tidak baik memperoleh pelayanan 3. Pegawai yang bertugas 2,51 Baik berpenampilan rapih 4. Tersedianya area parkir untuk 1,79 Tidak baik pengguna layanan 5. PT ASDP memiliki pegawai yang 2,05 Tidak baik kompeten 6. Pegawai menerapkan senyum, sapa, 2,56 Baik dan salam kepada pengguna layanan 7. Pegawai ada di tempat bertugas saat 2,52 Baik jam kerja Rata-rata Indikator 1 2,34 Tidak baik B. Indikator Reliability 8. Pegawai teliti dalam memeriksa tiket 2,61 Tidak baik masuk penumpang 9. Pegawai memberikanpelayanan 2,59 Baik tanpa memandang status sosial 10. Semua keluhan dan pengaduan diselesaikan dengan segera oleh 1,79 Tidak baik pegawai PT ASDP 11. Pegawai memberikan pelayanan 2,79 Tidak baik dengan cepat dan tidak berbelit-belit 12. Pembekalan akhir pemberangkatan 1,78 Tidak baik Kapal di Pelabuhanj sesuai jadwal Rata-rata Indikator 2 2,31 Tidak baik

C. Indikator Responsiveness

13. Pegawai selalu menjalakan tugas 2,59 Baik secara professional 129

14. Pegawai ASDP Merak menanggapi 1,77 Tidak baik keluhan dari pengguna layanan 15. Respon pegawai cepat dalam menjawab keluhan dari pengguna 2,20 Tidak baik layanan 16. Pengguna layanan tidak kesulitan 2,52 Baik dalam mendapatkan pelayanan 17. Tingkat kedisiplinan kerja pegwai 1,78 Tidak baik sangat baik Rata-rata Indikator 3 2,17 Tidak baik D. Indikator Assurance 18. Pegawai memiliki pengetahuan yang baik tentang pelayanan di Pelabuhan 2,64 Baik Merak 19. Pegawai memberikan informasi yang terbaru tentang jadwal keberangkatan 2,60 Baik kapal

20. Petugas bersikap ramah dan murah senyum dalam memberikan 2,47 Baik pelayanan 21. Pegawai siap mendengar kebutuhan/keluhan dari pengguna 2,03 Tidak baik layanan 22. Petugas ASDP Merak berpenampilan 2,56 Baik menarik saat jam kerja 23. PT ASDP Merak selalu memberikan pelayanan sesuai dengan yang 2,23 Tidak baik dijanjikan melalui media brosur/masa Rata-rata Indikator 4 2,42 Tidak baik E. Indikator Emphaty

24. Pegawai mampu menjelaskan prosedur/alur kepada pengguna layanan dengan baik (Penumpang 2,78 Baik kapal)

25. Pegawai mampu berkomunikasi dengan baik kepada pengguna 2,20 Tidak baik layanan (Penumpang) 26. Pengguna layanan mudah memahami setiap informasi yang disampaikan 2,46 Tidak baik oleh pihak ASDP 27. Pegawai berada saat jam kerja ketika pengguna layanan membutuhkan 2,66 Baik bantuan 130

28. Pegawai mudah dihubungi oleh 2,52 Baik pengguna layanan 29. Pegawai memberikan perhatian yang 2,43 Tidak Baik ikhlas kepada pengguna layanan 30. Ketersediaan website yang memudahkanpenggunalayanan 2,20 Tidak baik mendapatkan informasi Rata-rata Indikator 5 2,46 Tidak baik Rata-rata Keseluruhan 2,35 Tidak baik Sumber: Diolah dari data primer (2016)

Tabel 4.33 diatas yang merupakan rekapitulasi dari 45 sub indikator yang telah dipaparkan dapat diketahui bahwa pelayanan Pelabuhan PT.ASDP Merak-

Bakauheni dalam melayani penumpang kapal dapat dikatakan kurang baik. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata keseluruhan angka penafsiran yang ada sebesar 2,35 yang masuk dalam kategori tidak baik.

4.5 Pengujian Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang akan diteliti dan dibuktikan kebenarannya. Hipotesis merupakan hasil refleksi peneliti berdasarkan kajian pustaka dan landasan teori yang digunakannya sebagai dasar argumentasi.Pada penelitian ini, hipotesis yang digunakan oleh peneliti adalah hipotesis deskriptif yaitu dugaan sementara terhadap nilai satu variabel secara mandiri. Pada penelitian yang dilakukan oleh peneliti, maka hipotesis yang dipakai adalah :

Pelayanan ASDP Merak-Bakauheni dalam melakukan pelayanan terhadap

penumpang kapal minimal 60% 131

1. Pelayanan ASDP Merak-Bakauheni dalam melakukan pelayanan terhadap

penumpang kapal dikatakan baik atau tinggi apabila lebih besar atau sama

dengan 60% atau :

H0 : µ0 ≥ 60%

2. Pelayanan ASDP Merak-Bakauheni dalam melakukan pelayanan terhadap

penumpang kapal dikatakan kurang baik apabila mencapai angka dibawah

60%

H0 : µ0 <60%

Skor ideal Pelayanan Pelabuhan oleh PT ASDP Merak-Bakauheni 4 x 99 x

30 = 11.880. Dimana 4 = nilai dari setiap jawaban pernyataan yang diajukan pada responden, kriteria skor berdasarkan pada skala Likert, 45 = jumlah item pernyataan yang diajukan kepada responden, 99 = jumlah sampel yang dijadikan responden.Sehingga nilai rata-rata atau mean dari skor ideal instrumen yaitu

11.880 : 99 =120. Nilai yang dihipotsiskan terkait Pelayanan Pelabuhan oleh PT

ASDP Merak-Bakauheni dalam pelayanan penumpang kapal adalah paling rendah

60% dari nilai ideal, yaitu 0,60 x 120 =72. Sehingga dapat dikatakan bahwa

H0untuk memprediksi µ kurang dari atau sama dengan 60% dari skor ideal atau bisa juga dinyatakan H0 untuk memprediksi µ paling tinggi atau sama dengan 60% dari skor ideal. Ha untuk memprediksi µlebih besar dari 60% dari skor ideal yang diharapkan. Adapun hipotesis statistiknya dapat ditulis dengan rumus:

H0: µ0≤ 0,60 x 120 = 72

Ha : µa > 0,60 x 120 = 72 132

Diketahui: x = ∑x : jumlah responden = 7002 : 99 = 70,7

µ0= 0,60 x 120 =72 s = 1,040 n= 99

Ditanya : t ?

Jawab :

x  t  0 S n

t  70,72 120 13,17 99

 49,27 t  1,32 t 37,238

Berdasarkan perhitungan di atas diketahui nilai thitung melalui uji one- sample test adalah sebesar -37,238 dengan derajat kebebasan (df) = 99 – 1 = 98.

Sementara itu, ttabel dapat diketahui berdasarkan df = 98 pada taraf kepercayaan

10% adalah 1,9844. Oleh karena itu, nilai thitung lebih kecil dari ttabel (-37,238<

1,984), dan jatuh pada penerimaan Ha, maka hipotesis nol (Ho) diterima dan hipotesis kerja (Ha) ditolak.

Berdasarkan perhitungan populasi, ditemukan bahwa pelayanan Pelabuhan oleh PT ASDP Merak-Bakauheni yaitu : 133

Jadi telah diketahui bahwa, Pelayanan Pelabuhan Oleh PT ASDP Merak-

Bakauheni adalah sebesar 59 %.

4.6 Pembahasan

Dalam pembahasan ini dibahas tentang pelayanan Pelabuhan Oleh PT

ASDP Merak-Bakauheni. Indikator-indikator pelayanan publik menurut

Fitzimmons dan Fitzsimmons dalam Sinambela (2008:7-8) yaitu: tangibles, reliability, responsiveness, assurance, dan emphaty. Dari kelima indikator yang disebutkan diatas, pembahasan hasil penelitan dapat dideskripsikan masing- masing indikator sebagai berikut.

4.6.1 Tangibles

Tangibles atau bukti langsung dalam penelitian ini mencakup beberapa sub indikator seperti penampilan fisik dari pelayanan yang diberi oleh pemberi layanan yang dalam hal ini adalah pihak ASDP Merak, ketersediaan sarana dan prasarana yang diberikan oleh pihak pemberi layanan, pegawai yang bertugas memberi pelayanan serta sarana komunikasi yang disediakan pemberi pelayanan kepada pengguna layanan. Berikut tabel dibawah ini menggambarkan indikator tangibles.

Tabel 4.34 Rekapitulasi Indikator Tangibles Angka No. Tanggapan Responden Ket Penafsiran A. Indikator Tangibles 10. Ruang tunggu yang bersih dan 2,78 Baik terdapat pendingin ruangan 11. Terdapat loket pelayanan untuk membantu pengguna layanan 2,18 Tidak baik memperoleh pelayanan 134

12. Pegawai yang bertugas 2,51 Baik berpenampilan rapih 13. Tersedianya area parkir untuk 1,79 Tidak baik pengguna layanan 14. PT ASDP memiliki pegawai yang 2,05 Tidak baik kompeten 15. Pegawai menerapkan senyum, sapa, 2,56 Baik dan salam kepada pengguna layanan 16. Pegawai ada di tempat bertugas saat 2,52 Baik jam kerja Rata-rata Indikator 1 2,34 Tidak baik Sumber : Diolah dari data primer (2016)

Berdasarkan tabel 4.49 diatas, pelayanan Pelabuhan ASDP Merak-

Bakauheni terkait dengan tangibles (bukti langsung) dalam proses pelayanan yang diberikan oleh PT ASDP Merak dapat dilihat dari angka penafsiran sebesar 2,34 yang masuk kategori tidak baik. Hal ini dikarenakan penampilan fisik seperti ketersediaan sarana dan prasarana yang tidak memadai sehingga pengguna layanan merasa kurang nyaman saat berada di Pelabuhan Merak. Dari pengamatan yang dilakukan saat peneliti berada di tempat penelian melihat bahwa dalam indikator tangibels yang mencakup sarana prasarana yang jumlahnya kurang memadai terutama area parkir dan loket antrian penumpang dimana luas area parkir yang tersedia saat ini di ASDP belum mampu menampung jumlah kendaraan yang datang saat terjadi lonjakan. Serta sarana dan prasarana lain seperti ruang tunggu, alat pendingin ruangan serta toilet yang dikenakan tarif padahal pengguna layanan sudah membeli tiket. Dari hasil pengamatan yang dilakukan peneliti saat berada di tempat penelitian dan berdasarkan jawaban dari para responden tentang indikator tangibles menunjukan kurang baik. 135

4.6.2 Reliability

Indikator Reliability yang dimaksudkan disini adalah kemampuan pihak

ASDP dalam memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan. Kemampuan pihak ASDP Merak dalam memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan sangat akurat dan memuaskan diharapkan oleh pengguna layanan Penumpang dapat dilaksanakan dengan baik sehingga pengguna layanan dapat merasakan kepuasaan terhadap pelayanan yang diberikan oleh pihak ASDP

Merak. Berikut ini tabel yang menggambarkan indikator reliability.

Tabel 4.35 Rekapitulasi Indikator Reliabiity

Angka No. Tanggapan Responden Ket Penafsiran B. Indikator Reliability 17. Pegawai teliti dalam memeriksa tiket 2,61 Tidak baik masuk penumpang 18. Pegawai memberikanpelayanan 2,59 Baik tanpa memandang status sosial 10. Semua keluhan dan pengaduan diselesaikan dengan segera oleh 1,79 Tidak baik pegawai PT ASDP 11. Pegawai memberikan pelayanan 2,79 Tidak baik dengan cepat dan tidak berbelit-belit 12. Pembekalan akhir pemberangkatan 1,78 Tidak baik Kapal di Pelabuhan sesuai jadwal Rata-rata Indikator 2 2,31 Tidak baik Sumber: Diolah dari data primer (2016)

Berdasarkan tabel diatas, dilihat dari angka penafsiran yang sebesar 2,31 maka akurasi dalam pemberian pelayanan kepada pengguna layanan Pelabuhan oleh PT ASDP Merak-Bakauheni dapat dikatakan tidak baik. Dalam hal ini kemampuan pegawai dalam memenuhi kebutuhan pengguna layanan dan ketepatan dalam pemberian pelayanan masih belum efektif sehingga membuat 136

pengguna layanan merasa kurang puas dengan pelayanan yang diberikan oleh pihak ASDP Merak-Bakauheni. Dalam hasil pengamatan yang dilakukan peneliti saat berada di tempat penelitian, melihat bahwa dalam indikator reliability kurang berjalan dengan baik, hal ini dilihat dari lambatnya pelayanan yang diberikan oleh pegawai ASDP Merak dikarenakan kemampuan yang dimiliki pegawai tentang pelayanan yang dinilai masih kurang baik, serta keakuratan informasi yang disampaikan oleh pegawai juga dinilai masih kurang maksimal. Sehingga pelayanan yang diberikan kurang tepat kepada pengguna layanan.

4.6.3 Indikator Responsiveness

Daya tanggap (Responsiveness) dalam penelitian ini dideskripsikan sikap kesediaan dan kemampuan penyedia layanan yang dalam hal ini pihak ASDP

Merak umtuk membantu para pengguna layanan dan merespon permintaan mereka dengan cepat dan segera. Kecepatan sikap dari petugas dalam memberikan pelayanan merupakan sikap tangap dari pegawai. Berikut tabel dibawah ini berkaitan dengan indikator responsiveness.

Tabel 4.36 Rekapitulasi Indikator Responsiveness

Angka No. Tanggapan Responden Ket Penafsiran C. Indikator Responsiveness 31. Pegawai selalu menjalakan tugas 2,59 Baik secara professional 32. Pegawai ASDP Merak menanggapi 1,77 Tidak baik keluhan dari pengguna layanan 33. Respon pegawai cepat dalam menjawab keluhan dari pengguna 2,20 Tidak baik layanan 34. Pengguna layanan tidak kesulitan 2,52 Baik dalam mendapatkan pelayanan

137

35. Tingkat kedisiplinan kerja pegwai 1,78 Tidak baik sangat baik Rata-rata Indikator 3 2,17 Tidak baik

Berdasarkan tabel rekapitulasi 4.36 diatas, menunjukan bahwa daya tanggap pegawai ASDP Merak dalam pemberian pelayanan kepada Penumpang kapal serta kemauan pegawai dalam menangani masalah pengguna layanan mencapai hasil rata-rata angka penafsiran sebesar 2,17 dimana masuk dalam kategori tidak baik. Hal ini disebabkan respon pegawai terhadap pengguna layanan kurang cepat khususnya dalam pelayanan e-ticket dimana proses mesin e- ticketing yang berjalan di pelabuhan yang di berikan berangsung secara lambat dan menyebabkan penumpukan kendaraan sehingga pengguna layanan merasa kecewa dengan pelayanan yang diberikan. Dalam pengamatan peneliti saat berada di tempat penelitian melihat bahwa memang indikator responsiveness kurang berjalan maksimal karena dalam hal ketanggapan pegawai dalam memberikan pelayanan terutama e-ticket masih berjalan lamban yang seharus nya proses pengecekan tiket secara otomatis berlangsung cepat pada kenyataan nya malah menjadi masalah karena proses nya lambat karena mesin yang beroprasi belum berjalan secara maksimal.

4.6.4 Indikator Assurance

Assurance atau jaminan dalam penelitian ini adalah berkenaan dengan pengetahuan, kesopanan dan kemampuan pegawai dalam menumbuhkan rasa percaya (trust) dan keyakinan (confidence). Dalam penelitian ini, jaminan

(Assurance) dibagi menjadi tiga yaitu pengetahuan, kesopanan dan kemampuan.

Berikut ini tabel yang menjelaskn tentang indikator assurance. 138

Tabel 4.37 Rekapitulasi Indikator Assurance

Angka No. Tanggapan Responden Ket Penafsiran D. Indikator Assurance 36. Pegawai memiliki pengetahuan yang baik tentang pelayanan di Pelabuhan 2,64 Baik Merak 37. Pegawai memberikan informasi yang terbaru tentang jadwal keberangkatan 2,60 Baik kapal 38. Petugas bersikap ramah dan murah senyum dalam memberikan 2,47 Baik pelayanan

39. Pegawai siap mendengar kebutuhan/keluhan dari pengguna 2,03 Tidak baik layanan 40. Petugas ASDP Merak berpenampilan 2,56 Baik menarik saat jam kerja 41. PT ASDP Merak selalu memberikan pelayanan sesuai dengan yang 2,23 Tidak baik dijanjikan melalui media brosur/masa Rata-rata Indikator 4 2,42 Tidak baik Sumber: Diolah dari data primer (2015)

Berdasarkan tabel 4.52 diatas, pengetahuan, kesopanan serta kemampuan pegawai ASDP Merak dalam memberikan pelayanan kepada penumpang kapal

Pelabuhan Merak dilihat dari hasil rata-rata angka penafsiran sebesar 2,42 sehingga masuk dalam kategori tidak baik. Para pengguna layanan merasa pengetahuan, kesopanan serta kemampuan pegawai harus ditingkatkan, karena dalam pemberian pelayanan para penumpang merasa kurangnya pengetahuan pegawai mengenai pelayanan. Dalam hasil pengamatan yang dilakukan peneliti saat berada di tempat penelitian melihat bahwa indikator assurance di Pelabuhan

ASDP Merak berjalan kurang efektif dan efisien, khususnya kesopanan pegawai dalam memberikan pelayanan yang belum semua menerapkan 3S (Senyum, 139

Salam, dan Sapa). Sehingga dari hasil pengamatan peneliti serta jawaban dari responden tentang indikator assurance sama, yaitu indikator tersebut tidak berjalan seraca baik dalam pemberian pelayanan kepada TKI.

4.6.5 Indikator Emphaty

Empati (Emphaty) dalam penelitian ini adalah perhatian yang diberikan secara pribadi atau individu terhadap pengguna layanan dengan menempatkan dirinya pada situasi pengguna layanan. Empati tersebut meliputi komunikasi yang baik, kemudahan dalam melakukan hubungan, perhatian pribadi dan memahami kebutuhan pengguna layanan. Berikut tabel dibawah ini yang berkaitan dengan indikator emphaty.

Tabel 4.38 Rekapitulasi Indikator Emphaty

Angka No. Tanggapan Responden Ket Penafsiran E. Indikator Emphaty 42. Pegawai mampu menjelaskan prosedur/alur kepada pengguna layanan dengan baik (Penumpang 2,78 Baik kapal)

43. Pegawai mampu berkomunikasi dengan baik kepada pengguna 2,20 Tidak baik layanan (Penumpang) 44. Pengguna layanan mudah memahami setiap informasi yang 2,46 Tidak baik disampaikan oleh pihak ASDP 45. Pegawai berada saat jam kerja ketika pengguna layanan 2,66 Baik membutuhkan bantuan 46. Pegawai mudah dihubungi oleh 2,52 Baik pengguna layanan 47. Pegawai memberikan perhatian yang ikhlas kepada pengguna 2,43 Tidak Baik layanan 140

48. Ketersediaan website yang memudahkan pengguna layanan 2,20 Tidak baik mendapatkan informasi Rata-rata Indikator 5 2,46 Tidak baik Sumber : Diolah dari data primer (2016)

Berdasarkan dari tabel 4.38 diatas, dilihat dari hasil keseluruhan angka penafsiran indikator emphaty sebesar 2,46. Dapat dijelaskan bahwa komunikasi, kemudahan serta perhatian yang diberikan pegawai PT ASDP Merak dalam memberikan pelayanan kurang efektif dan efisien. Hal ini dilihat dari hasil jawaban dari para pengguna layanan yang rata-rata mengatakan tidak baik.

Padahal dalam pelayanan hal yang paling penting adalah komunikasi yang baik guna menciptakan kepuasan pengguna layanan. Dalam pengamatan yang dilakukan peneliti saat berada dilapangan, melihat bahwa dalam indikator emphaty tidak diberikan secara maksimal kepada pengguna layanan atau penumpang kapal misalnya sulitnya menghubungi pegawai saat jam kerja masih ada saja pegawai yang lebih mementingkan kepentingannya daripada pengguna layanan. Dari hasil pengamatan peneliti serta jawaban responden tentang indikator emphaty sama bahwa indikator ini tidak berjalan dengan maksimal dalam pemberian pelayanan.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan yakni tentang pelayanan pelanggan yang berjudul ”Pelayanan Pelabuhan PT Angkutan Sungai Danau dan

Penyeberangan Merak-Bakauheni”. Yang mana diketahui Pelayanan Pelabuhan oleh

PT ASDP Merak-Bakauheni kurang baik atau mencapai 59% dari angka maksimal yang di hipotesiskan oleh peneliti yakni 60%.

Dari hasil penyeberan kuesioner yang dilakukan oleh peneliti kurang baiknya pelayanan pengguna jasa dalam pelayanan PT ASDP Indonesia Ferry di Pelabuhan

Merak ditemukan berdasarkan hasil penelitian bahwa pelayanan pengguna jasa atau penumpang memiliki beberapa unsur penting meliputi: indikator tangibles kenampakan Fisik berupa fasilitas operasional dan sarana prasarana mencapai rata- rata 2,34, kemudian indikator Reliabilitas mencapai rata-rata 2,31, Indikator

Responsiveness mencapai rata-rata 2,17. Untuk indikator Assurance mencapai 2,42.

Untuk indikator Emphaty 2,46.

Berdasarkan pemaparan tiap indikator diatas diketahui indikator yang paling rendah yaitu indikator Responsiveness yang hanya mencapai 2,17. Dengan rendah nya indikator responsiveness berarti menurut para penumpang yang peneliti dapat kan ketanggapan pegawai ASDP dalam memberikan pelayanan masih kurang maksimal,

141 142

hal ini terbukti karena masih terjadinya penumpukan dan antrian kendaraan di pelabuhan merak .

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka saran dari peneliti dapat direkomendasikan adalah sebagai berikut:

1. Pihak ASDP Merak seharusnya menambah dan memperbaiki sarana dan

prasarana yang tersedia terutama penambahan loket dan perluasan area parkir

guna menunjang proses pelayanan di PT ASDP Merak-bakauheni. Serta

memperbaiki saranan yang sudah rusak seperti kamar mandi yang ada dalam

ruang tunggu, penambahan kursi dalam ruang ruang tunggu Agar kegiatan

didalam ruangan berjalan secara efektif dan efisien. Sebab selama ini fasilitas

yang tersedia di PT ASDP Merak-Bakauheni seperti area parkir dan loket

tiket atau toll gate sangat terbatas padahal jumlah penumpang sangat banyak.

2. Perlu adanya pelatihan untuk kepastian dan kecepatan mengenai waktu dari

pihak ASDP Merak-Bakauheni perlu ditingkatkan lagi dalam hal datang tepat

waktu dan kegiatan pembekalan akhir pemberangkatan kapal dimulai sesuai

dengan waktu atau jam yang sudah ditentukan sebelumnya dan jika ada

perubahan jadwal segera diberitahukan atau diinformasikan dengan segera

kepada Penumpang kapal serta pelatihan untuk para pegawai untuk selalu

siap dan cepat dalam malayani keselamatan dan kenyamanan penumpang

saat berada di kapal dan pelabuhan. 143

3. PT ASDP Merak-Bakauheni seharusnya menaruh kotak saran dan nomor

atau web site khusus untuk menanggapi keluhan dari penumpang kapal serta

menambah jumlah pegawai yang kompeten guna memberikan pelayanan saat

pemberian pelayanan kepada pengguna kapal, sehingga para penumpang

dapat mudah mengerti mengenai pemberangkatan dan perlidungan saat

berada di atas kapal.

4. Kedisiplinan, kesopanan serta keramahan dari pegawai PT ASDP Merak-

Bakauheni agar lebih ditingkatkan lagi terutama dalam hal kedisiplinan kerja

untuk datang tepat waktu sehingga dapat memberikan pelayanan secara

maksimal dan juga menerapkan senyum, salam, dan sapa kepada pengguna

layanan. Pengawasan juga dilakukan baik secara internal yaitu dari atasan

kepada pegawai yang melaksankan tugas pelayanan.

5. Perlu dilakukan evaluasi, pelatihan serta pengembangan bagi pegawai PT

ASDP Merak-Bakauheni tentang bagaimana cara memberikan pelayanan

yang efektif dan efisien kepada pengguna layanan. Misalnya cara

berkomunikasi yang baik dan memahami kebutuhan dari pengguna layanan

serta pengembangan teknologi informasi yaitu website yang mampu

mempermudah para penumpang untuk mendapatkan pelayanan.

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Barata, Atep. 2004. Dasar-Dasar Pelayanan Prima. Jakarta: PT.Elex. Media Komputindo

Black, James A dan Champion, Dean J. 2009.Metode & Masalah Penelitian Sosial. Bandung: PT Refika Aditama.

Burhan, Bungin. 2009. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana.

Dwiyanto, Agus. 2005. Mewujudkan Good Governance Melalui Pelayanan Publik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Girwanto.1993.Studi Penjadwalan Angkutan Penyeberangan pada Pelabuhan Penyeberangan Ujung-Surabaya. Tesis Program Pascasarjana Program Pendidikan Magister Program Studi Transportasi Institut Teknologi Bandung: Bandung.

Lukman, Sampara. 2000. Manajemen Kualitas Pelayanan. Yogyakarta: Nur

Cahaya

Moenir, H.A.S, 2006. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Jakarta, Bumi Aksara

Nasution. 2004. Manajemen Jasa Terpadu. Bogor : Ghalia Indonesia

Ratminto, Atik Septi Winarsih. 2005. Manajemen Pelayanan Pengembangan Model Konseptual, Penerapan Citizen’s Charter dan Standar Pelayanan Minimal. Yogyakarta: PustakaBelajar.

Suharmi, Arikunto. 1998. Prosedur Penelitian. Jakarta :Rineka Cipta

Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Tangkilisan, Hessel. 2007. Manajemen Publik. Jakarta: PT.Grasindo.

SumberLain :

Undang-Undang No.21 Tahun 1992 Tentang Pelayaran

Peraturan Pemerintah No.69 Tahun 2001 Tentang Kepelabuhan

MENPAN Nomor 63 Tahun 2004 Tentang Standar Pelayanan Publik

Company Profile PT.ASDP (Persero) Merak http//www.asdp.go.id

KUISIONER

Kepada Yth. Bapak/Ibu/Saudara/i

Di- Tempat Dengan hormat, Saya mahasiswi Program Strata 1 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Fakultas Imu Sosial dan Imu Politik Prodi Administrasi Negara: Nama : Rahmat Ikbal NIM : 6661110678 Sedang melakukan penelitian tentang “Efektivitas Pelayanan Pelabuhan Oleh PT ASDP Merak-Bakauheni”. Saya mohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/I member jawaban yang sejujur- jujurnya terhadap sejumlah pernyataan di bawah ini. Sebelumnya saya mengucapkan terimakasih kepada Bapak/Ibu/Saudara/I atas perhatian dan kerjasamanya.

Serang, Oktober 2015 Hormat Saya

Rahmat Ikbal

Informasi Responden

I. Petunjuk

1. Berikan tanda checklist () pada jawaban yang anda pilih

2. Untuk memudahkan dalam mengisi data, mohon diisi sesuai dengan keadaan dan kondisi yang terjadi di lapangan

3. Keterangan dari jawaban:

STS = Sangat Tidak Setuju TS = Tidak Setuju S = Setuju SS = Sangat Setuju II. Identitas Responden 1. Nomor Responden : (diisi oleh peneliti) 2. Nama : ………………………… (boleh tidak diisi) 3. Umur : Jawaban No Pernyataan SS S TS STS Tangibles : Penyediaan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya

1 Ruang tunggu bersih dan terdapat pendingin ruangan 2 Terdapat loket pelayanan untuk membantu pengguna layanan memperoleh pelayanan 3 Pegawai berpenampilan rapih dan sopan 4 Tersedianya area parkir untuk pengguna layanan 5 PT ASDP memiliki pegawai yang cukup 6 Pegawai menerapkan senyum, sapa, dan salam kepada pengguna layanan 7 Pegawai ada saat jam kerja Reliability : pemberian pelayanan dengan benar 8 Pegawai teliti dalam memeriksa tiket masuk 9 Pegawai memberikan pelayanan tanpa memandang status sosial 10 Semua keluhan dan pengaduan diselesaikan dengan segera oleh pegawai PT ASDP 11 Pegawai memberikan pelayanan dengan cepat dan tidak berbelit-belit 12 Pembekalan akhir pemberangkatan kapal sesuai jadwal

Responsiveness : adanya keinginan untuk melayanani konsumen 13 Pegawai menjalakan tugas dengan cepat dan tanggap 14 Pegawai ASDP Merak menanggapi keluhan dari pengguna layanan 15 Respon pegawai cepat dalam menjawab keluhan dari pengguna layanan 16 Pengguna layanan tidak kesulitan dalam mendapatkan pelayanan 17 Tingkat kedisiplinan kerja pegwai sangat baik Assurance : Adanya perhatian terhadap etika dan moral dalam memberikan pelayanan 18 Pegawai memiliki pengetahuan yang baik tentang pelayanan di Pelabuhan Merak 19 Pegawai memberikan informasi yang terbaru tentang jadwal keberangkatan kapal 20 Petugas selalu bersikap ramah 21 Pegawai menjadi pendengar yang baik 22 Pegawai ASDP bersikap dan berpenampilan sopan dalam memberikan pelayanan 23 PT ASDP memberikan pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan melalui media brosur Emphaty: Adanya kemauan untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan konsumen 24 Pegawai mampu menjelaskan prosedur/alur kepada pengguna layanan (penumpang) 25 Pegawai mampu berkomunikasi dengan baik kepada pengguna layanan (penumpang) 26 Pengguna layanan (penumpang) mudah memahami setiap informasi yang disampaikan pihak ASDP 27 Pegawai ada saat jam kerja ketika pengguna layanan membutuhkan bantuan 28 Pegawai mudah dihubungi oleh pengguna layanan 29 Pegawai memberikan perhatian dengan ikhlas kepada pengguna layanan 30 Ketersediaan website yang memudahkan pengguna layanan mendapatkan informasi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi

Nama : Rahmat Ikbal

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat dan Tanggal Lahir : Jakarta, 30 Maret 1993

Agama : Islam

Alamat Lengkap :Puri Cendana Blok A 10 No 7 RT 02 RW 015 Kelurahan Sumber Jaya, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat

Nomor HP : 085691103055

Email : [email protected]

Pendidikan Formal Terakhir :

1. TK Amanah (2001) 2. SDN Kaliabang Tengah II (2003) 3. SMPIT Gema Nurani (2008) 4. SMAN 1 Cibitung (2011) 5. Ilmu Administrasi Negara UNTIRTA (Sekarang)