PENGARUH FIRM SIZE, LEVERAGE DAN PROFITABILITY TERHADAP EARNINGS RESPONSE COEFFICIENT (ERC) DENGAN VOLUNTARY DISCLOSURE SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

TESIS

Oleh

OKTAVIANNA SEMBIRING 137017020/ Akt

MAGISTER AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2015 PENGARUH FIRM SIZE, LEVERAGE DAN PROFITABILITY TERHADAP EARNINGS RESPONSE COEFFICIENT (ERC) DENGAN VOLUNTARY DISCLOSURE SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

TESIS

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Sains dalam Program Studi Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

Oleh

OKTAVIANNA SEMBIRING 137017020/ Akt

MAGISTER AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2015 JUDUL TESIS : PENGARUH FIRM SIZE, LEVERAGE DAN PROFITABILITY TERHADAP EARNINGS RESPONSE COEFFICIENT (ERC) DENGAN VOLUNTARY DISCLOSURE SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

Nama : OKTAVIANNA SEMBIRING N I M : 137017020 Program Studi : Magister Akuntansi

Menyetujui Komisi Pembimbing,

(Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, CPA) (Drs. Arifin Akhmad, M. Si, Ak, CA) Ketua Anggota

Ketua Program Studi, Dekan,

(Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS. MBA, CPA, CA) (Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac,Ak, CA)

Tanggal Lulus : 29 Juni 2015

Telah diuji pada

Tanggal : 29 Juni 2015

PANITIA PENGUJI TESIS :

Ketua : 1. Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS. MBA, CPA, CA

Anggota : 1. Drs. Arifin Akhmad, M. Si, Ak, CA

2. Prof. Dr. HB Tarmizi, SU

3. Dra. Sri Mulyani, MBA, Ak, CA

4. Dra. Tapi Anda Sari Lubis, M.Si, Ak, CA

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul :

“PENGARUH FIRM SIZE, LEVERAGE DAN PROFITABILITY TERHADAP

EARNINGS RESPONSE COEFFICIENT (ERC) DENGAN VOLUNTARY

DISCLOSURE SEBAGAI VARIABEL INTERVENING”, yang dilakukan pada perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa efek

Adalah benar hasil karya sendiri dan judul yang dimaksud belum pernah dipublikasikan atau diteliti oleh siapapun sebelumnya. Sumber-sumber data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara benar dan jelas.

Medan, Juni 2015

Yang membuat pernyataan :

(Oktavianna Sembiring) NIM 137017020

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh Firm Size, Leverage dan Profitability terhadap Earnings Response Coefficient (ERC) dengan Voluntary Disclosure sebagai variabel intervening pada perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010 hingga tahun 2013. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling, diperoleh perusahaan sampel sebanyak 146 perusahaan dari populasi 429 perusahaan dengan total observasi 584 unit analisis. Metode pengumpulan data teknik dokumentasi data sekunder berupa laporan keuangan dan laporan tahunan yang dipublikasikan melalui website www.idx.co.id serta harga pasar saham dan indeks harga saham gabungan. Metode analisis data melalui regresi linear berganda dan PATH analysis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa firm size, leverage, profitability, dan voluntary disclosure secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Earnings Response Coefficient pada perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2013. Firm size, profitability dan voluntary disclosure secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap ERC, sedangkan variabel leverage berpengaruh negatif signifikan terhadap ERC. Hasil pengujian secara parsial firm size dan leverage berpengaruh positif signifikan terhadap voluntary disclosure, namun variabel profitability berpengaruh tidak signifikan terhadap voluntary disclosure. Pengaruh langsung variabel firm size, leverage dan profitability terhadap ERC, lebih besar dari pengaruh tidak langsung dan nilai t hitung uji Sobel lebih kecil dari t tabel untuk masing-masing variabel independen. Hasil uji hipotesis menyatakan bahwa secara tidak langsung firm size, leverage dan profitability tidak berpengaruh signifikan terhadap Earnings Response Coefficient melalui voluntary disclosure sebagai variabel intervening. Kata kunci : firm size, leverage, profitability, voluntary disclosure, Earnings Response Coefficient (ERC).

ABSTRACT

The objective of to analyze the influence of Firm Size, Leverage, and Profitability on Earnings Response Coefficient (ERC) with Voluntary Disclosure ass the intervening variable in non-financial companies listed in the Indonesia Stock Exchange ion the period of 2010-2013. The population was 429 companies with the total observation of 584 analytical units, and 146 of them were used as the samples, taken by using purposive sampling technique. The data were gathered by conducting documentary study which consisted of financial statement and annual report publicized through www.idx.co.id, and stock market price and composite stock price index. The data were analyzed by using multiple logistic regression analysis and PATH analysis. The result of the research showed that firm size, leverage, profitability, and voluntary disclosure simultaneously had significant influence on Earnings Response Coefficient in the non-financial companies listed in the Indonesia Stock Exchange in the period of 2010-2013. Partially, firm size, profitability, and voluntary disclosure had positive and significant influence on ERC, while the variables of firm size and leverage had negative but significant influence on ERC. The result of the research, partially, firm size and leverage had positive and significant influence on voluntary disclosure, but the variable of profitability had insignificant influence on voluntary disclosure. The variables of firm size, leverage, and profitability had direct influence on ERC, more than indirect influence and tcount of Sobel test was smaller than ttable for each independent variable. The result of the hypothesis test showed that indirectly firm size, leverage, and profitability had insignificant influence on Earnings Response Coefficient through voluntary disclosure as intervening variable.

Keywords: Firm Size, Leverage, Profitability, Voluntary Disclosure, Earnings Response Coefficient (ERC)

KATA PENGANTAR

Segala puji, hormat dan syukur kunaikkan padaMu Tuhan Yesus Kristus pemilik kehidupanku. Terima kasih Tuhan buat penyertaanMu selama pengerjaan tesis ini sehingga saya dapat menyelesaikan tesis ini dengan baik.

Tesis ini berjudul “Pengaruh Firm Size, Leverage dan Profitability terhadap Earnings Response Coefficient (ERC) dengan Voluntary Disclosure sebagai Variabel Intervening”, yang diteliti pada perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Tesis ini disusun guna memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar magister sains prodi S2 akuntansi pada Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terimakasih kepada pihak- pihak yang telah memberikan bimbingan, dukungan dan bantuan selama proses penyusunan tesis ini.

1. Bapak Prof. Subhilhar, MA., Ph.D selaku Pejabat Rektor Universitas

Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak, CA selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS. MBA, CPA, CA selaku Ketua

Prodi S2 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis serta Ibu Dra. Tapi Anda

Sari Lubis, M.Si, Ak, CA selaku Sekretaris Prodi S2 Akuntansi Fakultas

Ekonomi dn Bisnis Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS. MBA, CPA, `CA dan Bapak Drs.

Arifin Akhmad, M. Si, Ak, CA selaku dosen pembimbing yang telah

banyak memberikan bimbingan dan pengarahan kepada peneliti untuk

menyelesaikan tesis ini.

5. Bapak Prof. Dr. HB Tarmizi, SU, Ibu Dra. Sri Mulyani, MBA, Ak, CA

dan Ibu Dra. Tapi Anda Sari Lubis, M.Si, Ak, CA selaku dosen

pembanding yang telah memberikan saran dan masukan bagi peneliti

untuk menyelesaikan tesis ini.

6. Seluruh staf pengajar Prodi S2 Akuntansi S2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sumatera Utara atas segala ilmu dan pengetahuan yang telah

diberikan.

7. Seluruh staf administrasi Prodi S2 Akuntansi S2 Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Sumatera Utara.

8. Kedua orang tua peneliti, Ayahanda B. Sembiring dan Ibunda E.

Pandiangan, terimakasih buat kasih sayang dan dukungan sehingga

peneliti tetap semangat mengerjakan tesis ini.

9. Suamiku tercinta Jonatan Alfarius Singarimbun, ST yang menjadi inspirasi

bagi peneliti dan memberikan semangat dan doa kepada peneliti sehingga

tesis ini dapat selesai dengan baik.

10. Seluruh keluarga besarku yang telah memberi dukungan dan motivasi.

11. Teman-teman di Program S2 Prodi Akuntansi yang penuh dengan rasa

kekeluargaan dan persahabatan dalam memberi sumbangan pikiran selama

perkuliahan.

Peneliti juga menyadari bahwa dalam tesis ini masih terdapat kekurangan karena keterbatasan kemampuan peneliti, sehingga peneliti mengharapkan saran untuk perbaikan penulisan karya ilmiah ke depan. Akhir kata, peneliti berharap agar tesis ini bermanfaat bagi pembaca.

Medan, Juni 2015 Peneliti,

(Oktavianna Sembiring) NIM 137017020

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERNYATAAN...... i

ABSTRAK...... ii

ABSTRACT...... iii

KATA PENGANTAR ...... iv

DAFTAR ISI...... vii

DAFTAR TABEL...... xi

DAFTAR GAMBAR...... xii

DAFTAR LAMPIRAN...... xiii

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Penelitian...... 1

1.2.Rumusan Masalah...... 14

1.3.Tujuan Penelitian...... 14

1.4.Manfaat Penelitian...... 14

1.5.Originalitas Penelitian...... 15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori...... 17

2.1.1. Earnings Response Coefficient (ERC)...... 17

2.1.2. Teori Struktur Modal...... 20

2.1.3. Voluntary Disclosure...... 24

2.1.4. Firm Size...... 27

2.1.5. Leverage...... 30

2.1.6. Profitability...... 32

2.2. Review Penelitian Terdahulu...... 33

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

3.1. Kerangka Konsep...... 41

3.2. Hipotesis Penelitian...... 46

BAB IV METODE PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian...... 47

4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian...... 47

4.3. Populasi dan Sampel Penelitian...... 47

4.4. Metode Pengumpulan Data...... 49

4.5. Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel...... 49

4.5.1.Variabel Dependen...... 49

4.5.2. Variabel Independen...... 52

4.5.3. Variabel Intervening...... 53

4.6. Metode Analisis Data...... 55

4.6.1. Analisis Statistik Deskriptif...... 56

4.6.2. Uji Asumsi Klasik...... 57

4.6.2.1. Uji Normalitas...... 57

4.6.2.2. Uji Multikolonieritas...... 58

4.6.2.3. Uji Heteroskedastisitas...... 58

4.6.3. Pengujian Hipotesis Penelitian...... 59

4.6.3.1.Uji Hipotesis Pertama (H1) dengan

Regresi Linier Berganda...... 59

4.6.3.2.Uji Hipotesis Kedua (H2) dengan

PATH Analysis...... 60

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian ...... 62

5.1.1. Statistik Deskriptif...... 62

5.1.2. Hasil Pengujian Asumsi Klasik...... 64

5.1.2.1. Uji Normalitas...... 64

5.1.2.2. Uji Multikolonieritas...... 66

5.1.2.3. Uji Heteroskedastisitas...... 67

5.1.3. Hasil Pengujian Hipotesis...... 69

5.1.3.1. Hasil Uji Hipotesis Pertama (H1)

dengan Regresi Linear Berganda...... 69

5.1.3.1.1. Hasil Koefisien Determinasi... 69

5.1.3.1.2 . Hasil Uji Hipotesis secara

Simultan (Uji Statistik F)...... 70

5.1.3.1.3. Hasil Uji Hipotesis secara

Parsial (Uji Statistik t)...... 71

5.1.3.2. Hasil Uji Hipotesis Kedua (H2) dengan

PATH Analysis...... 73

5.1.3.3. Hasil Analisis Jalur (PATH Analysis).... 76

5.2. Pembahasan Hasil Penelitian...... 80

5.2.1. Pengaruh Firm Size terhadap ERC...... 80

5.2.2. Pengaruh Leverage terhadap EC ...... 80

5.2.3. Pengaruh Profitability terhadap ERC...... 81

5.2.4. Pengaruh Voluntary Disclosure terhadap ERC... 82

5.2.5. Pengaruh Firm Size, Leverage, Profitability dan

Voluntary Disclosure terhadap ERC...... 82

5.2.6. Pengaruh Firm Size terhadap

voluntary disclosure...... 83

5.2.7. Pengaruh Leverage terhadap

voluntary disclosure...... 83

5.2.8. Pengaruh Profitability terhadap

voluntary disclosure...... 84

5.2.9. Pengaruh Firm Size terhadap ERC melalui

Voluntary Disclosure sebagai Intervening...... 85

5.2.10. Pengaruh Leverage terhadap ERC melalui

Voluntary Disclosure sebagai Intervening...... 85

5.2.11. Pengaruh Profitability terhadap ERC melalui

Voluntary Disclosure sebagai Intervening...... 86

5.2.12. Perbedaan pengaruh leverage terhadap ERC p5=

-0,140 dengan pengaruh profitability terhadap

voluntary disclosure p3= -0,234...... 86

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan...... 88

6.2. Keterbatasan Penelitian...... 89

6.3. Saran...... 90

DAFTAR PUSTAKA...... 91

LAMPIRAN...... 95

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

Tabel 1.1 Laba Bersih dan Harga Saham Periode tahun

2010-2013...... 4

Tabel 2.1 Review Penelitian Terdahulu...... 37

Tabel 4.1 Proses Seleksi Sampel Berdasarkan Kriteria...... 48

Tabel 4.2 Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel...... 55

Tabel 5.1 Statistik deskriptif...... 62

Tabel 5.2 Uji Normalitas Firm Size terhadap ERC...... 65

Tabel 5.3 Uji Normalitas Leverage terhadap ERC...... 65

Tabel 5.4 Uji Normalitas Profitability terhadap ERC...... 66

Tabel 5.5 Uji Normalitas Voluntary Disclosure terhadap ERC...... 66

Tabel 5.6 Uji Multikolonieritas...... 67

Tabel 5.7 Uji Heteroskedastisitas...... 68

Tabel 5.8 Hasil Koefisien Determinasi...... 69

Tabel 5.9 Hasil Uji Statistik F...... 70

Tabel 5.10 Hasil Uji Statistik t...... 71

Tabel 5.11 Hasil Uji PATH Analysis...... 73

Tabel 5.12 Uji ANOVA PATH Analysis...... 73

Tabel 5.13 Hasil Uji Determinasi PATH Analysis...... 74

Tabel 5.14 Pengaruh Langsung, Tidak Langsung, Total...... 76

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

Gambar 3.1 Kerangka konseptual ...... 42

Gambar 5.1 Hasil PATH Analysis...... 76

DAFTAR LAMPIRAN

Nama Judul Halaman

Lampiran 1 Daftar Populasi dan Sampel…………………… 95

Lampiran 2 Disclosure Index ...... 107

Lampiran 3 Tanggal Publikasi Laporan Keuangan...... 110

Lampiran 4 Variabel tahun 2010,2011,2012 dan 2013...... 114

Lampiran 5 Deskriptif Statistik...... 122

Lampiran 6 Uji Normalitas...... 123

Lampiran 7 Uji Multikolonieritas...... 125

Lampiran 8 Uji Heteroskedastisitas...... 126

Lampiran 9 Analisis Linear Berganda...... 127

Lampiran 10 Hasil Uji PATH Analysis...... 128

Lampiran 11 Pengaruh Langsung, Tidak Langsung, Total...... 129

Lampiran 12 Daftar Riwayat Hidup...... 130

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh Firm Size, Leverage dan Profitability terhadap Earnings Response Coefficient (ERC) dengan Voluntary Disclosure sebagai variabel intervening pada perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010 hingga tahun 2013. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling, diperoleh perusahaan sampel sebanyak 146 perusahaan dari populasi 429 perusahaan dengan total observasi 584 unit analisis. Metode pengumpulan data teknik dokumentasi data sekunder berupa laporan keuangan dan laporan tahunan yang dipublikasikan melalui website www.idx.co.id serta harga pasar saham dan indeks harga saham gabungan. Metode analisis data melalui regresi linear berganda dan PATH analysis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa firm size, leverage, profitability, dan voluntary disclosure secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Earnings Response Coefficient pada perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2013. Firm size, profitability dan voluntary disclosure secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap ERC, sedangkan variabel leverage berpengaruh negatif signifikan terhadap ERC. Hasil pengujian secara parsial firm size dan leverage berpengaruh positif signifikan terhadap voluntary disclosure, namun variabel profitability berpengaruh tidak signifikan terhadap voluntary disclosure. Pengaruh langsung variabel firm size, leverage dan profitability terhadap ERC, lebih besar dari pengaruh tidak langsung dan nilai t hitung uji Sobel lebih kecil dari t tabel untuk masing-masing variabel independen. Hasil uji hipotesis menyatakan bahwa secara tidak langsung firm size, leverage dan profitability tidak berpengaruh signifikan terhadap Earnings Response Coefficient melalui voluntary disclosure sebagai variabel intervening. Kata kunci : firm size, leverage, profitability, voluntary disclosure, Earnings Response Coefficient (ERC).

ABSTRACT

The objective of to analyze the influence of Firm Size, Leverage, and Profitability on Earnings Response Coefficient (ERC) with Voluntary Disclosure ass the intervening variable in non-financial companies listed in the Indonesia Stock Exchange ion the period of 2010-2013. The population was 429 companies with the total observation of 584 analytical units, and 146 of them were used as the samples, taken by using purposive sampling technique. The data were gathered by conducting documentary study which consisted of financial statement and annual report publicized through www.idx.co.id, and stock market price and composite stock price index. The data were analyzed by using multiple logistic regression analysis and PATH analysis. The result of the research showed that firm size, leverage, profitability, and voluntary disclosure simultaneously had significant influence on Earnings Response Coefficient in the non-financial companies listed in the Indonesia Stock Exchange in the period of 2010-2013. Partially, firm size, profitability, and voluntary disclosure had positive and significant influence on ERC, while the variables of firm size and leverage had negative but significant influence on ERC. The result of the research, partially, firm size and leverage had positive and significant influence on voluntary disclosure, but the variable of profitability had insignificant influence on voluntary disclosure. The variables of firm size, leverage, and profitability had direct influence on ERC, more than indirect influence and tcount of Sobel test was smaller than ttable for each independent variable. The result of the hypothesis test showed that indirectly firm size, leverage, and profitability had insignificant influence on Earnings Response Coefficient through voluntary disclosure as intervening variable.

Keywords: Firm Size, Leverage, Profitability, Voluntary Disclosure, Earnings Response Coefficient (ERC)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Informasi sangat penting bagi investor dalam pengambilan keputusan investasi. Perusahaan-perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(BEI) diwajibkan melaporkan laporan keuangan secara berkala sebagai salah satu sumber informasi bagi investor dan kreditor. Bagi investor informasi itu digunakan untuk pengambilan keputusan investasi para pelaku pasar. Kegagalan dalam memahami laporan keuangan mengakibatkan beberapa perusahaan mengalami kesalahan penilaian (misvalued), baik undervalued maupun overvalued, seperti kasus Enron, Worldcom, dan Kimia Farma. Akibatnya muncul pertanyaan mengenai transparansi, pengungkapan informasi, dan peran akuntansi dalam menghasilkan informasi keuangan yang relevan dan dapat dipercaya, sehingga pemakai informasi akuntansi menerima sinyal tentang kondisi perusahaan yang sebenarnya.

Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan berupa kinerja perusahaan dan aktivitas perusahaan. Laporan keuangan yang disajikan harus mengungkapkan informasi yang sebenarnya sehingga bermanfaat bagi para pemakainya. Informasi yang bermanfaat adalah informasi yang mempunyai relevansi. Salah satu indikator suatu informasi akuntansi yang relevan adalah adanya reaksi pemodal pada saat diumumkannya suatu informasi yang dapat diamati dari adanya pergerakan saham (Naimah dan Utama, 2006). Informasi laba

merupakan salah satu bagian dari laporan keuangan yang banyak mendapat perhatian.

Pentingnya informasi laba bahwa selain untuk menilai kinerja manajemen, laba juga membantu mengestimasi kemampuan laba yang representatif, serta untuk menaksir risiko dalam investasi atau kredit. Laba merupakan ukuran keberhasilan atau kinerja bagi suatu perusahaan, digunakan oleh investor dan kreditur. Kreditur dan investor menggunakan laba untuk pertimbangan pengambilan keputusan melakukan investasi atau memberikan tambahan kredit.

Laba menjadi perhatian pihak-pihak tertentu terutama dalam menaksir kinerja atas pertanggungjawaban manajemen dalam pengelolaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka, serta dapat dipergunakan untuk memperkirakan prospeknya di masa depan (Paramita, 2012). Laporan mengenai informasi laba yang tidak menunjukkan informasi sebenarnya mengenai kinerja manajemen dapat menyesatkan para pemakai laporan keuangan.

Perubahan harga saham yang terjadi akibat pengumuman laba perusahaan dapat dijelaskan dengan contoh perusahaan berikut dengan periode tahun 2010-

2013. Perubahan harga saham yang terjadi pada periode pengamatan 2010 maka menggunakan perbandingan laba tahun 2010 dan 2011. Tahun 2010 PT. Aneka

Tambang Tbk (ANTM) memperoleh laba sebesar Rp1.683.399.992.000 dan meningkat pada tahun 2011 menjadi 1.927.889.549.000 diikuti dengan kenaikan harga saham dari harga Rp2.400 menjadi 2,475. Tahun 2012 laba diperoleh sebesar Rp2.989.024.589.000 dan mengalami peningkatan dari tahun 2011 dan harga saham juga mengalami kenaikan dari harga Rp1.610 menjadi Rp1.620.

Laba yang diperoleh tahun 2013 mengalami penurunan dari tahun 2012 menjadi

Rp410.135.469.000, sedangkan harga saham mengalami kenaikan dari harga

Rp1.260 menjadi Rp1.280.

PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) pada tahun 2010 memperoleh laba sebesar Rp3.224.941.885.000 dan mengalami peningkatan tahun

2011 menjadi Rp3.601.526.000.000, tetapi tidak diikuti dengan peningkatan harga saham pada saat publikasi. Harga saham malah mengalami penurunan dari harga

Rp16.200 menjadi Rp16.050. Laba tahun 2012 mengalami peningkatan dari tahun

2011 menjadi Rp4.763.388.000.000, tetapi harga saham mengalami penurunan dari harga Rp17.200 menjadi Rp17.150. Tahun 2013 laba perusahaan mengalami peningkatan dari tahun 2012 menjadi Rp5.012.294.000.000, tetapi harga saham mengalami penurunan dari Rp22.850 menjadi Rp22.650.

PT Kimia Farma Tbk (KAEF) pada tahun 2010 memperoleh laba sebesar

Rp138.716.459.000, mengalami peningkatan pada tahun 2011 menjadi

Rp171.763.176.000 dan diikuti dengan peningkatan harga saham dari harga

Rp158 menjadi Rp163. Pada tahun 2013 laba perusahaan Rp215.642.330.000 mengalami peningkatan dari tahun 2012 yaitu Rp205.763.997.000, sedangkan untuk harga saham tetap sampai pada saat publikasi yaitu Rp720. Laba tahun

2010 PT Mayora Indah Tbk (MYOR) Rp501.980.669.000 mengalami penurunan tahun 2011 menjadi Rp483.826.230.000 dan mengalami penurunan juga untuk harga saham dari Rp10.850 menjadi Rp10.800. Tahun 2013 laba

Rp1.053.624.812.000 mengalami peningkatan dari tahun 2012 yaitu

Rp742.836.955.000, namun tidak demikian dengan harga saham mengalami

penurunan dari Rp19.700 menjadi Rp19.600.

PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) memperoleh laba tahun 2010

Rp141.855.147.000 mengalami peningkatan tahun 2011 menjadi

Rp161.939.226.000, dan untuk harga saham tetap yaitu Rp840. Laba tahun 2012

mengalami peningkatan menjadi Rp177.849.242.000, tetapi untuk harga saham

mengalami penurunan dari Rp990 menjadi Rp950. PT Tempo Inti Media Tbk

(TMPO) memperoleh laba tahun 2010 sebesar Rp5.352.205.000 mengalami

peningkatan tahun 2011 menjadi Rp10.379.454.000, namun untuk harga saham

mengalami penurunan dari Rp86 menjadi Rp84. Laba tahun 2013 mengalami

penurunan dari tahun 2012 yaitu Rp29.642.693.000 menjadi Rp7.356.264.000,

namun untuk harga saham mengalami peningkatan dari Rp145 menjadi Rp150.

Berikut ini pada tabel 1.1 adalah daftar laba bersih dan perubahan harga

saham pada saat publikasi beberapa perusahaan yang terdaftar di BEI.

Tabel 1.1 Laba Bersih dan Harga Saham Periode Tahun 2010-2013

Laba Tahun Laba Tahun Saha Saham Laba Tahun Saham Laba Tahun Saham Nama Saha Saham Kode 2010 (dalam 2011 (dalam m -5 Publik 2012 (dalam Publik 2013 (dalam Publika Perusahaan m -5 hari Ribuan) Ribuan) hari asi Ribuan) asi Ribuan) si -5 hari Aneka Tambang ANTM (Persero) Tbk 1,683,399,992 1,927,889,549 2,400 2,475 2,989,024,589 1,610 1,620 410,135,469 1,260 1,280 Indocement Tunggal INTP Prakasa Tbk 3,224,941,885 3,601,526,000 16,200 16,050 4,763,388,000 17,200 17,150 5,012,294,000 22,850 22,650 Kimia Farma KAEF Tbk 138,716,459 171,763,176 158 163 205,763,997 295 330 215,642,330 720 720 Mayora Indah MYOR Tbk 501,980,669 483,826,230 10,850 10,800 742,836,955 13,200 14,250 1,053,624,812 19,700 19,600 Pembangunan PJAA Jaya Ancol 141,855,147 161,939,226 840 840 177,849,242 990 950 190,104,930 830 820 Tempo Inti TMPO Media Tbk 5,352,205 10,379,454 86 84 29,642,693 105 104 7,356,264 145 150 Sumber : www.idx.co.id dan www.sahamok.com

Melalui penjelasan di atas menunjukkan bahwa kenaikan laba perusahaan tidak selalu diikuti dengan kenaikan harga saham, demikian sebaliknya penurunan laba perusahaan maka tidak selalu diikuti penurunan harga saham. Fenomena tersebut menjadi perhatian khusus investor karena ketidakstabilan harga saham.

Fenomena kenaikan dan penurunan harga saham di pasar modal membuat investor cenderung melakukan analisis harga saham untuk memilih saham yang bisa menghasilkan return yang terbaik dan risiko terkecil dalam berinvestasi.

Salah satu ukuran yang digunakan untuk mengukur hubungan antara laba dan return saham adalah Earnings Response Coefficient (ERC) atau Koefisien

Respon Laba. Layak tidaknya suatu perusahaan diinvestasikan modalnya oleh investor dapat dinilai atau diukur dari tingkat laba akuntansi dan tingkat return saham perusahaan tersebut. Earnings Response Coefficient atau koefisien respon laba didefinisikan sebagai ukuran atas tingkat return abnormal saham dalam merespon komponen unexpected earnings (Scott, 2003). Secara umum Earnings

Response Coefficient diukur dengan menunjukkan slope koefisien dalam regresi return abnormal saham dengan laba atau unexpected earnings. Hal ini menunjukkan bahwa Earnings Response Coefficient adalah reaksi terhadap laba yang diumumkan oleh perusahaan. Reaksi yang diberikan tergantung dari kualitas laba yang dihasilkan perusahaan.

Tahun 2007 diperkirakan bisnis properti mencapai puncaknya dan menuju titik balik sehingga developer sudah mengantisipasi kemungkinan risiko yang muncul pada periode yang akan datang. Prediksi ini tidak didukung oleh pertumbuhan properti pada tahun sebelumnya yaitu tahun 2006 yang mengalami

penurunan. Padahal indikator ekonomi makro pada tahun 2006 lebih baik dibandingkan dengan indikator ekonomi makro pada tahun 2005. Oleh sebab itu, seharusnya bisnis properti pada tahun 2006 mengalami perkembangan yang lebih baik dari pada tahun 2005. Kondisi ekonomi makro yang semakin membaik, seharusnya membuat kinerja keuangan sektor properti semakin membaik, karena dengan turunnya tingkat bunga dan inflasi serta naiknya pendapatan bruto dapat menaikkan daya beli masyarakat terhadap properti yang ditawarkan oleh pengembang, sehingga menaikkan jumlah transaksi atas properti yang ditawarkan.

Naiknya jumlah transaksi akan meningkatkan kinerja keuangan perusahaan properti yang tercermin dalam laporan keuangan perusahaan. Membaiknya indikator ekonomi makro tahun 2006 belum menampakkan efeknya terhadap peningkatan volume penjualan properti di tanah air. Hal ini meragukan banyak investor bisnis properti, dan menimbulkan pertanyaan apakah prediksi tentang akan boomingnya bisnis properti pada tahun 2007 bisa dijadikan pedoman untuk berinvestasi dengan aman di saham properti.

Fenomena yang terjadi mengenai Earnings Response Coefficient bisa terlihat dari bisnis properti selama tahun 2006 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2005. Sebagian pengembang perusahaan properti mulai menurunkan ekspansi bisnisnya sambil melihat peluang pasar yang masih bisa digarap untuk tahun 2007. Sebagian besar pengembang masih menyelesaikan proyek yang sudah berjalan sejak tahun 2004. Pada tahun 2007, krisis finansial global dan kejatuhan nilai saham terjadi akibat subprime mortgage. Subprime mortgage merupakan istilah untuk kredit perumahan (mortgage) yang diberikan kepada debitor dengan sejarah kredit yang buruk atau belum memiliki sejarah

kredit sama sekali, sehingga digolongkan sebagai kredit yang berisiko tinggi.

Walaupun demikian masih ada beberapa pengembang besar yang optimis melihat peluang pasar tahun 2007 dan terus melanjutkan proyeknya seperti, Bakrieland

Development dengan proyek Episentrum Rasuna, Agung Podomoro dengan Blok

M Trade Centre, Latumenten City, City Center, CBD Pluit, dan Permata

Hijau Residence, Duta Pertiwi dengan BSD City Business Park. Secara Umum puncak nilai kapitalisasi bisnis properti terjadi pada tahun 2005, yang mencapai

Rp 92,01 triliun. Sejak tahun itu nilai kapitalisasi menurun terus, tahun 2006 mencapai Rp 79,51 triliun dan diperkirakan akan mengalami penurunan lagi pada tahun 2007, yaitu sekitar 15,75% menjadi Rp 66,99 triliun (detikfinance, 17

Agustus 2007).

Fenomena tersebut mengakibatkan harga saham real estate dan properti menjadi perhatian khusus investor karena harga saham real estate dan properti mengalami ketidakstabilan pada tahun-tahun terakhir ini. Fenomena kenaikan dan penurunan harga saham di pasar modal real estate dan properti ini membuat investor cenderung melakukan analisis harga saham untuk memilih saham yang bisa menghasilkan return yang terbaik dan risiko terkecil dalam berinvestasi.

Laba yang dipublikasikan dapat memberikan respon yang bervariasi, yang menunjukkan adanya reaksi pasar terhadap informasi laba (Cho dan Jung, 1991).

Reaksi yang diberikan tergantung dari kualitas laba yang dihasilkan oleh perusahaan. Dengan kata lain, laba yang dilaporkan memiliki kekuatan respon

(power of response). Besaran yang menunjukkan hubungan antara laba dan return saham disebut dengan Earnings Response Coefficient (ERC). Kuatnya reaksi pasar terhadap informasi laba yang tercermin dari tingginya Earnings Response

Coefficient, menunjukkan laba yang dilaporkan berkualitas, dan sebaliknya lemahnya reaksi pasar terhadap informasi laba yang tercermin dari rendahnya

Earnings Response Coefficient menunjukkan laba yang dihasilkan kurang berkualitas. Hubungan return dan laba perusahaan saat ini sering menunjukkan ketidaksinkronan nilai, sehingga unexpected earning sebagai respon dari ERC tidak menunjukkan hasil yang maksimal, mengakibatkan investor enggan untuk melakukkan investasi. Earnings Response Coefficient yang tinggi dinilai mampu menghasilkan unexpected earnings yang maksimal serta harapan untuk return yang tinggi namun pada kenyataannya sering berbeda. Rendahnya Earnings

Response Coefficient menunjukkan bahwa laba kurang informatif bagi investor untuk membuat suatu keputusan ekonomi. Ball dan Brown (1968) mengungkapkan tentang isi informasi dengan analisis apabila perubahan unexpected earning positif maka memiliki abnormal rate of return rata-rata positif dan jika tidak memiliki isi informasi yaitu negatif, maka memiliki abnormal rate of return rata-rata negatif.

Informasi mengenai perusahaan diperlukan untuk mengurangi asimetri informasi. Menurut teori keagenan, asimetri informasi dapat timbul antara manajer (agen) dan pemegang saham (prinsipal) (Jensen dan Meckling, 1976).

Asimetri informasi dapat berupa hidden action maupun hidden information.

Hidden action mendorong munculnya moral hazard, sementara hidden information mendorong munculnya adverse selection. Asimetri informasi dapat muncul ketika manajer lebih mengetahui informasi internal dan prospek perusahaan di masa yang akan datang dibanding dengan pemegang saham.

Untuk mengurangi asimetri informasi ini maka manajer berusaha memberikan sinyal kepada investor berupa pengungkapan informasi yang relevan dengan kebutuhan para investor. Pengungkapan informasi oleh perusahaan disampaikan dalam bentuk pengungkapan wajib (mandatory disclosure) maupun pengungkapan sukarela (voluntary disclosure) sebagai tambahan pengungkapan minimun yang telah ditetapkan (Devina et al, 2004).

Pengungkapan sukarela yang termasuk dalam kategori ini adalah pengungkapan tambahan terkait informasi keuangan perusahaan dan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Kedua pengungkapan sukarela perusahaan ini sering kali diungkapkan dalam bentuk laporan tahunan (annual report) walaupun sekarang ini cukup banyak pula perusahaan yang menerbitkan laporan tanggung jawab sosial perusahaan yang terpisah dari laporan tahunan

(annual report) dalam bentuk laporan keberlanjutan (sustainability reporting)

(Kartadjumena, 2010).

Widiastuti (2002) melakukan pengujian empiris atas pengaruh luas pengungkapan sukarela (voluntary disclosure) dalam laporan tahunan terhadap

Earnings Response Coefficient. Penelitian tersebut tidak menunjukkan hasil yang konsisten dengan prediksi bahwa luas pengungkapan sukarela berpengaruh negatif terhadap Earnings Response Coefficient. Hal ini kemungkinan karena investor tidak cukup yakin dengan informasi pengungkapan sukarela yang diungkapkan manajemen sehingga investor tidak melakukan informasi tersebut sebagai dasar merevisi belief. Penjelasan lainnya bisa karena informasi sukarela yang

diungkapkan perusahaan tidak cukup memberikan informasi tentang expected return earnings.

Penelitian tentang hubungan luas pengungkapan sukarela (voluntary disclosure) dengan Earnings Response Coefficient masih jarang dilakukan dengan hasil yang tidak konsisten. Murwaningsari (2008) menguji faktor yang mempengaruhi tingkat pengungkapan menemukan bahwa perusahaan yang mempunyai korelasi return dan earnings rendah lebih banyak melakukan pengungkapan, dengan kata lain Earnings Response Coefficient berhubungan negatif dengan luas pengungkapan sukarela (voluntary disclosure). Berbeda dengan hasil penelitian Adhariani (2005) menunjukkan bahwa tingkat keluasan pengungkapan sukarela dalam laporan tahunan berhubungan positif dengan current Earnings Response Coefficient. Dengan kata lain makin tinggi tingkat pengungkapan sukarela maka makin tinggi tingkat kepercayaan investor atas laba yang dilaporkan perusahaan.

Banyak penelitian yang telah dilakukan yang mengamati beberapa faktor yang mempengaruhi besaran koefisien respon laba. Penelitian tentang ERC selalu dikaitkan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi ERC. Beberapa faktor yang diidentifikasi mempengaruhi Earnings Response Coefficient yaitu risiko sistematik (Collins dan Kothari, 1989), profitability (Naimah dan Utama, 2006), pertumbuhan (Collins dan Kothari, 1989), persistensi laba (Kormendi dan Lipe

1987; Collins dan Kothari, 1989; Lipe, 1990), ukuran perusahaan (Collins dan

Kothari, 1989), voluntary disclosure (Widastuti, 2002), leverage (Dhaliwal et.al,

1991). Cho dan Jung (1991) melakukan meta analisis mengenai teori dan bukti

empiris atas koefisien respon laba. Dari penelitian-penelitian tersebut adanya masalah antara firm size, leverage dan profitability terhadap Earnings Response

Coefficient.

Selain pengungkapan sukarela yang terbukti mempengaruhi Earnings

Response Coefficient, peneliti lain mencoba mengaitkan size dengan Earnings

Response Coefficient (Easton dan Zmijewski,1989 dalam Murwaningsari 2008).

Firm Size secara langsung akan mencerminkan tinggi rendahnya aktivitas operasi maupun investasi perusahaan. Investor biasanya lebih memiliki kepercayaan pada perusahaan besar, karena perusahaan besar dianggap mampu untuk meningkatkan kinerja perusahaannya dengan berupaya meningkatkan kualitas labanya dengan memiliki total aktiva yang besar sehingga dapat menarik investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut. Penelitian Mulyani, et al.

(2006) menemukan bahwa firm size memberikan pengaruh positif signifikan terhadap Earnings Response Coefficient. Namun hasil yang berbeda ditemukan oleh Murwaningsari (2008) yang menyimpulkan bahwa firm size memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap Earnings Response Coefficient. Menurut

Paramita (2012) bahwa firm size tidak memiliki pengaruh terhadap Earnings

Response Coefficient.

Leverage merupakan pengukuran besarnya aktiva yang dibiayai dengan hutang. Hutang yang digunakan membiayai aktiva berasal dari kreditor, bukan berasal dari investor. Perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi berarti memiliki utang yang lebih besar dibandingkan modal. Dengan demikian jika terjadi peningkatan laba maka yang diuntungkan adalah debtholders. Dhaliwal et

al. (1991) menunjukkan bahwa Earnings Response Coefficient berhubungan negatif dengan tingkat leverage. Hasil ini sejalan dengan hasil penelitian

Murwaningsih (2008). Hasanzade et al. (2013) menghasilkan bahwa variabel leverage berpengaruh positif signifikan terhadap Earnings Response Coefficient.

Sedangkan menurut Paramita (2012) bahwa leverage memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap Earnings Response Coefficient.

Profitability merupakan suatu indikator kinerja yang dilakukan manajemen dalam mengelola kekayaan perusahaan yang ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan. Menurut Riyanto (2001:35) profitabiltas perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba. Dengan kata lain profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Kemampuan menghasilkan laba yang dimaksud dalam penelitian ini tentunya adalah kemampuan menghasilkan laba dengan menggunakan modal sendiri. Menurut Naimah dan Utama (2006) serta Hasanzade (2013) bahwa Profitability memiliki pengaruh yang positif signifikan terhadap Earnings Response Coefficient. Berbeda dengan penelitian menurut Arfan dan Antasari (2008) bahwa Profitabilty tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Earnings Response Coefficient.

Lebih luas lagi, penelitian meliputi faktor yang mempengaruhi voluntary disclosure diantaranya size, status perusahaan, net profit margin, dan KAP dialakukan oleh Fitriani (2001). Hasil penelitiannya dimana diperoleh bahwa size dan net profit margin (profitabilitas) berpengaruh signifikan terhadap voluntary disclosure. Paramita (2012) menyimpulkan bahwa leverage tidak berpengaruh

signifikan terhadap voluntary disclosure. Sedangkan menurut Murwaningsari

(2008) bahwa leverage berpengaruh positif terhadap voluntary disclosure.

Penelitian ini dimotivasi dari penelitian terdahulu yang dilakukan baik di negara lain maupun di Indonesia, banyak faktor yang mempengaruhi Earnings

Response Coefficient namun hasil yang diperoleh masih menunjukkan banyak perbedaan (inkonsistensi) misalnya, pada faktor leverage, firm size, profitability dan voluntary disclosure. Hal ini mendorong peneliti melakukan penelitian tentang pengaruh dari leverage, firm size, dan profitability baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap Earnings Response Coefficient melalui voluntary disclosure sebagai variabel intervening.

Penelitian ini menggunakan pooled data yaitu penggabungan cross sectional dan time series, karena beberapa penelitian yang meneliti Earnings

Response Coefficient yang banyak dilakukan menggunakan time series seperti penelitian Paramita (2012), Murwaningsari (2008), Pradipta dan Purwaningsih

(2012). Perbedaan dari penelitian Paramita (2012) yaitu peneliti mencoba menambahkan variabel profitability sebagai variabel yang mempengaruhi

Earnings Response Coefficient.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang

“Pengaruh Firm Size, Leverage dan Profitability terhadap Earnings Response

Coefficient (ERC) dengan Voluntary Disclousure sebagai Variabel

Intervening pada Perusahaan Non Keuangan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia tahun 2010-2013”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka penelitian ini akan difokuskan pada pembahasan rumusan masalah yaitu:

1. Apakah firm size, leverage, profitability dan voluntary disclosure

berpengaruh langsung signifikan terhadap Earnings Reponse Coefficient

secara simultan dan parsial ?

2. Apakah firm size, leverage dan profitability berpengaruh tidak langsung

signifikan terhadap Earnings Reponse Coefficient melalui voluntary

disclosure sebagai variabel intervening ?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk menganalisis pengaruh langsung signifikan firm size, leverage,

profitability dan voluntary disclosure terhadap Earnings Response

Coefficient secara simultan dan parsial.

2. Untuk menganalisis pengaruh tidak langsung signifikan firm size, leverage

dan profitability terhadap Earnings Reponse Coefficient melalui voluntary

disclosure sebagai variabel intervening.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1. Memberikan bahan masukan kepada BEI dan Otoritas Jasa Keuangan

(OJK) dalam menetapkan kebijakan dan peraturan dalam penyajian

informasi penting dalam laporan tahunan perusahaan dan terkait dengan

fungsi pengawasan dan dalam penyajian dan penyampaian laporan

tahunan perusahaan yang terdaftar di BEI untuk memberikan perlindungan

kepada investor atau pemegang saham.

2. Bagi peneliti, diharapkan penelitian ini dapat memberikan tambahan

pengetahuan dan wawasan tentang Earnings Response Coefficient.

3. Memberikan masukan kepada perusahaan/emiten mengenai informasi

yang disajikan dalam laporan keuangan sehingga investor dapat

menganalisis dan membuat keputusan yang tepat.

4. Memberikan kontribusi kepada pengembangan ilmu akuntansi dengan

menambah literatur tentang pengaruh firm size, leverage dan profitability

terhadap ERC dengan voluntary disclosure sebagai variabel intervening

yang dapat digunakan untuk pengembangan penelitian selanjutnya.

1.5. Originalitas Penelitian

Penelitian ini sudah pernah dilakukan oleh Paramita pada tahun 2012 yang meneliti tentang pengaruh leverage, firm size dan voluntary disclosure terhadap

Earnings Response Coefficient. Hasil penelitian menunjukkan bahwa leverage dan voluntary disclosure memiliki pengaruh terhadap ERC, sedangkan firm size tidak berpengaruh signifikan terhadap ERC. Variabel voluntary disclosure merupakan variabel intervening antara size terhadap ERC.

Berbeda dengan penelitian yang dilakukan Paramita (2012) pada tahun

2005-2009, penelitian ini dilakukan pada periode 2010-2013. Selain itu penelitian terdahulu meneliti perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI, sedangkan penelitian ini meneliti perusahaan non keuangan yang terdaftar di BEI (cross sectional). Penelitian terdahulu menjadikan voluntary disclosure sebagai variabel

intervening antara size terhadap ERC, sedangkan penelitian ini menjadikan variabel voluntary disclosure sebagai variabel intervening untuk pengaruh leverage, firm size dan profitability terhadap ERC. Perbedaan lainnya adalah dengan menambahkan variabel profitability yang mempengaruhi Earnings

Response Coefficient. Alasan pemilihan ini adalah untuk mengetahui pengaruh firm size, leverage dan profitability yang merupakan faktor-faktor dalam pengungkapan sukarela (voluntary disclosure), dan pengaruh firm size, leverage dan profitability terhadap Earnings Response Coefficient melalui voluntary disclosure sebagai variabel intervening.

Alasan melakukan penelitian ini adalah untuk menganalisis apakah firm size, leverage dan profitability yang mempengaruhi ERC hasilnya masih konsisten ketika tahun pengamatan berbeda dan penambahan sampel perusahaan dengan metode pool data, karena penelitian sebelumnya hanya dengan time series.

Penelitian yang menjadikan voluntary disclosure sebagai variabel intervening dalam penelitian pengaruh firm size, leverage dan profitability terhadap ERC masih sangat jarang dilakukan.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

2.1.1. Earnings Response Coefficient (ERC)

Kualitas laba yang baik dapat diukur dengan menggunakan Earnings

Response Coefficient yang merupakan bentuk pengukuran kandungan informasi laba. “Earnings Response Coefficient (ERC) adalah ukuran besaran abnormal return suatu saham sebagai respon terhadap komponen laba abnormal

(unexpected earnings) yang dilaporkan oleh perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut” (Scott, 2003). Earnings Response Coefficient berguna dalam analisis investor dalam model penilaian untuk menentukan reaksi pasar atas informasi laba perusahaan. Earnings Response Coefficient merupakan koefisien yang diperoleh dari regresi antara proksi harga saham dan laba akuntansi. Proksi harga saham yang digunakan adalah cummulative abnormal return (CAR), sedangkan proksi laba akuntansi adalah unexpected earning (UE) (Chaney dan

Jeter, 1991). Regresi model tersebut akan menghasilkan ERC untuk masing- masing sampel yang akan digunakan untuk analisis berikutnya.

Earnings Response Coefficient merupakan pengaruh laba abnormal

(unexpected earnings) terhadap CAR, yang ditunjukkan melalui slope coefficient dalam regresi abnormal return saham dengan unexpected earnings (Scott, 2003).

Hal ini menunjukkan bahwa ERC adalah reaksi CAR terhadap laba yang diumumkan oleh perusahaan. Ada beberapa hal yang menyebabkan respon pasar yang berbeda-beda terhadap laba yaitu persistensi laba, beta, struktur permodalan

perusahaan, kualitas laba, growth opportunities, dan ukuran perusahaan (Scott,

2003). Nilai Earnings Response Coefficient diprediksi lebih tinggi jika laba perusahaan lebih persistensi di masa depan. Demikian juga jika kualitas laba semakin baik, maka diprediksi nilai ERC akan semakin tinggi. Beta mencerminkan risiko sistematis. Investor akan menilai laba sekarang untuk memprediksi laba dan return dimasa yang akan datang. Jika future return tersebut semakin berisiko, maka reaksi investor terhadap unexpected earnings perusahaan juga semakin rendah (Scott, 2003).

Informasi laba ini digunakan oleh investor sebagai bahan pertimbangan dalam membuat keputusan dan untuk mengetahui kinerja perusahaan. Akan tetapi, informasi laba saja tidak cukup sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan karena masih ada beberapa informasi lain yang dibutuhkan investor.

Beaver (1968) dalam Murwaningsari (2008) mendefinisikan, Earnings Response

Coefficient atau koefisien respon laba merupakan koefisien slope atas laba.

Koefisien respon laba mengukur besarnya kekuatan harga saham dalam merespon laba akuntansi. Koefisien laba akuntansi dapat menunjukkan kualitas laba perusahaan. Reaksi atas laba yang diumumkan perusahaan mencerminkan kualitas laba yang dilaporkan perusahaan. Tinggi rendahnya ERC sangat ditentukan oleh kekuatan responsif yang tercermin dari informasi baik buruknya yang terkandung dalam laba.

Cho dan Jung ( 1991) mengklasifikasi pendekatan teoritis ERC menjadi dua kelompok yaitu:

1. model penilaian yang didasarkan pada informasi ekonomi (information

economics based valuation model) yang menunjukkan bahwa kekuatan

respon investor terhadap sinyal informasi laba merupakan fungsi dari

ketidakpastian di masa mendatang. Semakin besar noise dalam sistem

pelaporan perusahaan (semakin rendah kualitas laba), semakin kecil ERC

dan,

2. model penilaian yang didasarkan pada time series laba (time series based

valuation model).

Faktor-faktor lain yang mempengaruhi Earnings Response Coefficients adalah leverage, firms size, profitabilitas, peluang pertumbuhan dan risiko sistematik (Mahboobe Hasanzade et al, 2013). Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap tingkat stock returns perusahaan tersebut. Semakin besar perusahaan maka tingkat stock returns akan semakin besar, demikian sebaliknya. Tidak ada hubungan yang signifikan antara leverage dengan Earnings Response Coefficient.

Investor akan bereaksi terhadap leverage ketika perusahaan sangat sulit memperoleh pinjaman dari dan tingkat suku bunga yang terlalu tinggi (Mahboobe

Hasanzade et al, 2013).

Asumsi yang mendasari penelitian Earnings Reponse Coefficient adalah bahwa investor merespon secara berbeda terhadap informasi laba akuntansi sesuai dengan kredibilitas atau kualitas informasi laba akuntansi tersebut. Menurut

Suwardjono (2005), reaksi pasar ditunjukkan dengan (returns saham) perusahaan tertentu yang cukup mencolok pada saat pengumuman laba adanya perubahan harga pasar. Maksud dari mencolok adalah perbedaan yang cukup besar antara return realisasi dengan returns ekspektasi yang disebut sebagai returns abnormal.

Beberapa penelitian menyatakan bahwa respon pasar terhadap laba di masing-masing perusahaan dapat bervariasi dan tidak konstan. Beberapa peneliti yang memiliki pendapat tersebut adalah Easton dan Zmijewski (1989); Collins dan Khotari (1989). Pihak lain mengatakan bahwa Earnings Response Coefficient relatif tidak berubah dan tetap, diantaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh

Kormendi dan Lipe (1987).

2.1.2. Teori Struktur Modal

Teori struktur modal menjelaskan apakah ada pengaruh perubahan struktur modal terhadap nilai perusahaan, jika keputusan investasi dan kebijakan dividen dipegang konstan. Struktur modal menunjukkan proporsi atas penggunaan hutang untuk membiayai investasinya, sehingga dengan mengetahui struktur modal investor dapat mengetahui risiko dan tingkat pengembalian atas investasinya.

Menurut trade-off theory yang diungkapkan oleh Myers (2001:81),

Perusahaan akan berhutang sampai pada tingkat hutang tertentu, dimana penghematan pajak (tax shields) dari tambahan hutang sama dengan biaya kesulitan keuangan (financial distress). Biaya kesulitan keuangan (Financial distress) adalah biaya kebangkrutan (bankruptcy costs) atau reorganization, dan biaya keagenan yang meningkat akibat dari turunnya kredibilitas suatu perusahaan. Trade-off theory dalam menentukan struktur modal yang optimal memasukkan beberapa faktor antara lain pajak, biaya keagenan (agency costs) dan biaya kesulitan keuangan tetapi tetap mempertahankan asumsi efisiensi pasar dan

symmetric information sebagai imbangan dan manfaat penggunaan hutang.

Beberapa teori terkait struktur modal adalah sebagai berikut:

1. Teori Signaling

Signal atau isyarat adalah suatu tindakan yang diambil manajemen perusahaan yang memberi petunjuk bagi investor tentang bagaimana manajemen memandang prospek perusahaan (Brigham dan Houston, 2001). Menurut Brigham dan Houston (2001), perusahaan dengan prospek yang menguntungkan akan mencoba menghindari penjualan saham dan mengusahakan setiap modal baru yang diperlukan dengan cara-cara lain, termasuk penggunaan hutang yang melebihi target struktur modal yang normal. Perusahaan dengan prospek yang kurang menguntungkan akan cenderung untuk menjual sahamnya. Pengumuman emisi saham oleh suatu perusahaan umumnya merupakan suatu isyarat (signal) bahwa manajemen memandang prospek perusahaan tersebut suram. Apabila suatu perusahaan menawarkan penjualan saham baru lebih sering dari biasanya, maka harga sahamnya akan menurun, karena menerbitkan saham baru berarti memberikan isyarat negatif yang kemudian dapat menekan harga saham sekalipun prospek perusahaan cerah.

Teori signaling menekankan kepada pentingnya informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan terhadap keputusan investasi pihak diluar perusahaan. Informasi merupakan unsur penting bagi investor dan pelaku bisnis karena informasi pada hakekatnya menyajikan keterangan, catatan atau gambaran baik untuk keadaan masa lalu, saat ini maupun keadaan masa yang akan datang bagi kelangsungan hidup suatu perusahaan dan bagaimana pasaran efeknya.

Informasi yang lengkap, relevan, akurat dan tepat waktu sangat diperlukan oleh

investor di pasar modal sebagai alat analisis untuk mengambil keputusan investasi.

Menurut Bandi dan Jogiyanto (2000: 392), informasi yang dipublikasikan sebagai suatu pengumuman akan memberikan signal bagi investor dalam pengambilan keputusan investasi. Jika pengumuman tersebut mengandung nilai positif, maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar.

Pada waktu informasi diumumkan dan semua pelaku pasar sudah menerima informasi tersebut, pelaku pasar terlebih dahulu menginterpretasikan dan menganalisis informasi tersebut sebagai signal baik (good news) atau signal buruk (bad news). Jika pengumuman informasi tersebut sebagai signal baik bagi investor, maka terjadi perubahan dalam volume perdagangan saham.

2. Teori Keagenan

Teori keagenan mendeskripsikan hubungan antara pemegang saham

(shareholders) sebagai prinsipal dan manajemen sebagai agen. Manajemen merupakan pihak yang dikontrak oleh pemegang saham untuk bekerja demi kepentingan pemegang saham. Karena mereka dipilih, maka pihak manajemen harus mempertanggungjawabkan semua pekerjaannya kepada pemegang saham.

Jensen dan Meckling (1976) menjelaskan hubungan keagenan sebagai

“Hubungan keagenan merupakan suatu kontrak dimana satu atau lebih orang

(prinsipal) memerintah orang lain (agen) untuk melakukan suatu jasa atas nama prinsipal serta memberi wewenang kepada agen membuat keputusan yang terbaik bagi prinsipal”. Jika kedua belah pihak tersebut mempunyai tujuan yang sama

untuk memaksimumkan nilai perusahaan, maka diyakini agen akan bertindak dengan cara yang sesuai dengan kepentingan prinsipal. Masalah keagenan potensial terjadi apabila bagian kepemilikan manajer atas saham perusahaan kurang dari seratus persen. Dengan proporsi kepemilikan yang hanya sebagian dari perusahaan membuat manajer cenderung bertindak untuk kepentingan pribadi dan bukan untuk memaksimumkan perusahaan. Inilah yang nantinya akan menyebabkan biaya keagenan (agency cost). Jensen dan Meckling (1976) mendefinisikan agency cost sebagai jumlah dari biaya yang dikeluarkan prinsipal untuk melakukan pengawasan terhadap agen. Hampir mustahil bagi perusahaan untuk memiliki zero agency cost dalam rangka menjamin manajer akan mengambil keputusan yang optimal dari pandangan shareholders karena adanya perbedaan kepentingan yang besar diantara mereka.

Menurut teori keagenan, konflik antara prinsipal dan agen dapat dikurangi dengan mensejajarkan kepentingan antara prinsipal dan agen. Kehadiran kepemilikan saham oleh manajerial (insider ownership) dapat digunakan untuk mengurangi agency cost yang berpotensi timbul, karena dengan memiliki saham perusahaan diharapkan manajer merasakan langsung manfaat dari setiap keputusan yang diambilnya. Proses ini dinamakan dengan bonding mechanism, yaitu proses untuk menyamakan kepentingan manajemen melalui program mengikat manajemen dalam modal perusahaan.

Dalam suatu perusahaan, konflik kepentingan antara prinsipal dengan agen salah satunya dapat timbul karena adanya kelebihan aliran kas (excess cash flow).

Kelebihan arus kas cenderung diinvestasikan dalam hal-hal yang tidak ada kaitannya dengan kegiatan utama perusahaan. Ini menyebabkan perbedaan

kepentingan karena pemegang saham lebih menyukai investasi yang berisiko tinggi yang juga menghasilkan returns tinggi, sementara manajemen lebih memilih investasi dengan risiko yang lebih rendah.

Menurut Bathala et al, (1994) terdapat beberapa cara yang digunakan untuk mengurangi konflik kepentingan, yaitu : a) meningkatkan kepemilikan saham oleh manajemen (insider ownership), b) meningkatkan rasio dividen terhadap laba bersih (earnings after tax), c) meningkatkan sumber pendanaan melalui utang, d) kepemilikan saham oleh institusi (institutional holdings).

2.1.3. Voluntary Disclosure

Menurut Kamus Besar Akuntansi, pengungkapan (disclosure) adalah informasi yang diberikan sebagai lampiran/pelengkap bagi laporan keuangan, dalam bentuk catatan kaki atau tambahan. Informasi ini memberikan suatu penjelasan tentang posisi keuangan dan hasil operasi suatu perusahaan. Segala sesuatu yang bersifat material akan diungkapkan dalam laporan sehingga bermanfaat bagi pengguna laporan keuangan dan akan berpengaruh terhadap keputusan investasi. Adapun pengelompokan jenis pengungkapan informasi antara lain adalah pengungkapan wajib (mandatory disclosure) dan pengungkapan sukarela (voluntary disclosure) (Devina et al., 2004). Kewajiban penyampaian laporan tahunan bagi emiten atau perusahaan publik tertera dalam peraturan nomor X.K.6 lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-

431/BL/2012.

Dari segi luasnya, terdapat tiga tingkatan pengungkapan (Suwardjono,

2005: 581) yaitu: a. Adequate disclosure (pengungkapan memadai), b. Fair disclosure (pengungkapan wajar), c. Full disclosure (pengungkapan penuh).

Praktik pelaporan keuangan di Indonesia mengacu pada Pernyataan

Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang berbasis International Accounting

Standards (IAS) dan International Financial Reporting Standards (IFRS) yang dibuat oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Pedoman penyajian dan pengungkapan laporan keuangan emiten atau perusahaan publik tertera dalam

Peraturan BAPEPAM Nomor VIII.G.7 lampiran Keputusan Ketua Badan

Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor: Kep-347/BL/2012.

Agar dapat diandalkan, informasi dalam laporan keuangan harus lengkap dalam batasan materialitas dan biaya. Kesengajaan untuk tidak mengungkapkan mengakibatkan informasi menjadi tidak benar atau menyesatkan dan karena itu tidak dapat diandalkan dan tidak sempurna ditinjau dari segi relevansi. Semakin lengkap pengungkapan yang dilakukan, maka laporan keuangan perusahaan akan semakin handal (reliable). Oleh karena itu, suatu perusahaan sangat penting untuk melakukan pengungkapan.

Pengertian pengungkapan sukarela menurut Meek dkk. (1995) dalam Gulo

(2000) adalah sebagai berikut : ”Pengungkapan sukarela merupakan pilihan bebas manajemen perusahaan untuk memberikan informasi akuntansi dan informasi lain yang relevan untuk pembuatan keputusan para pemakai laporan tahunan. Karena

perusahaan memiliki keleluasan dalam melakukan pengungkapan sukarela dalam laporan tahunan sehingga menimbulkan adanya keragaman atau variasi luas pengungkapan sukarela antar perusahaan”.

Botosan (1997) dalam Adhariani (2005) untuk mengukur kelengkapan pengukuran dapat dinyatakan dalam bentuk indeks kelengkapan pengungkapan

(Index Disclosure), dimana perhitungan indeks kelengkapan pengungkapan dilakukan sebagai berikut:

a) Memberikan skor untuk setiap pengungkapan, yaitu skor 1 bagi

pengungkapan informasi sekilas, skor 2 untuk pemberian informasi yang

lebih terinci dan maksimum 3 bagi perusahaan yang memberikan

informasi dengan penjelaan data kuantitatif yang mendukung, untuk

memperoleh skor pengungkapan maksimum.

b) Skor yang diperoleh setiap perusahaan dijumlahkan untuk mendapatkan

skor total pengungkapan.

c) Menghitung indeks pengungkapan dengan cara membagi skor total

pengungkapan dengan skor pengungkapan maksimum.

Semakin banyak butir yang diungkapkan oleh perusahaan, semakin banyak pula angka indeks yang diperoleh perusahaan tersebut. Perusahaan dengan angka indeks yang lebih tinggi menunjukkan bahwa perusahaan tersebut melakukan praktek pengungkapan secara lebih komprehensif dibandingkan dengan perusahaan yang angka indeks lebih kecil.

Lang dan Lundholm (1993) melakukan penelitian mengenai pengungkapan sukarela yang menunjukkan bahwa tingkat pengungkapan yang

lebih tinggi berasosiasi dengan kinerja pasar yang lebih baik (yang diukur dengan returns saham). Penelitian tersebut menggunakan asimetri informasi yang merupakan proksi sebagai korelasi laba dan returns saham. Korelasi laba dan returns saham yang rendah mengindikasikan bahwa informasi laba hanya memberikan sedikit informasi tentang nilai perusahaan yang menunjukkan bahwa masih terdapat asimetri informasi yang tinggi. Pengungkapan yang dilakukan oleh perusahaan bertujuan untuk mengurangi asimetri informasi terutama pada perusahaan yang memiliki korelasi earnings/returns yang rendah. Hasil dari penelitian tesebut menyatakan bahwa adanya hubungan negatif antara korelasi earnings/return (ERC) dengan tingkat pengungkapan.

2.1.4. Firm Size

Pada saat pengumuman laba, informasi laba akan direspon positif oleh pemodal, pada umumnya perusahaan besar cenderung mempunyai reporting responsibility yang lebih tinggi dan mengindikasikan bahwa pada perusahaan besar Earnings Response Coefficients akan meningkat pula (Scoot, 2003). Ukuran perusahaan menunjukkan jumlah pengalaman dan kemampuan tumbuhnya suatu perusahaan yang mengindikasikan kemampuan dan tingkat risiko dalam mengelola investasi yang diberikan para Stockholder untuk meningkatkan kemakmuran mereka.

Firm size ikut menentukan tingkat kepercayaan investor. Semakin besar perusahaan, semakin dikenal masyarakat yang berarti semakin mudah untuk mendapatkan informasi mengenai perusahaan, karena perusahaan yang berukuran

lebih besar cenderung mendapat pengawasan dari masyarakat dan memiliki public demand akan informasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan kecil sehingga akan mengungkapkan lebih banyak informasi. Kemudahan dalam mendapatkan informasi akan meningkatkan kepercayaan investor dan mengurangi faktor ketidakpastian. Size perusahaan dinyatakan dalam total aktiva yang dimiliki perusahaan dapat mempengaruhi luas pengungkapan tanggung jawab sosial karena umumnya perusahaan memiliki competitive disadvantage lebih rendah dari perusahaan kecil, skill karyawan yang lebih baik sehingga memungkinkan melakukan pengungkapan terhadap laporan keuangan yang lebih luas.

Menurut Kartini dan Arianto (2008), “Ukuran perusahaan merupakan salah satu faktor yang dipertimbangkan dalam menentukan berapa besar kebijakan keputusan pendanaan (struktur modal) dalam memenuhi ukuran atau besarnya asset perusahaan”. Perusahaan pada pertumbuhan yang tinggi akan selalu membutuhkan modal yang semakin besar demikian juga sebaliknya perusahan pada pertumbuhan penjualan yang rendah, kebutuhan terhadap modal juga semakin kecil maka, konsep tingkat pertumbuhan penjualan tersebut memiliki hubungan yang positif tetapi implikasi tersebut akan memberikan efek yang berbeda terhadap struktur modal yaitu dalam penentuan jenis modal yang digunakan. Pada perusahan yang besar dimana saham akan tersebar luas, setiap perluasan modal saham akan mempunyai pengaruh yang kecil terhadap hilangnya atau tergesernya pengendalian dari pihak yang dominan terhadap pihak yang bersangkutan (Riyanto, 2001: 299-300). Sebaliknya perusahaan yang kecil dimana saham tersebut berada di lingkungan perusahan yang kecil, penambahan jumlah saham akan mempunyai pengaruh yang besar terhadap kemungkinan kontrol

pihak dominan terhadap perusahaan yang bersangkutan. Perusahaan dengan ukuran yang lebih besar memiliki akses untuk mendapatkan sumber pendanaan dari berbagai sumber, sehingga untuk mendapat pinjaman dari kreditur akan lebih mudah karena perusahaan dengan ukuran besar memiliki probabilitas lebih besar untuk memenangkan persaingan dalam industri, sebaliknya perusahaan dengan skala kecil akan lebih menghadapi ketidakpastian, karena perusahaan kecil lebih cepat bereaksi terhadap perubahan yang mendadak. Oleh karena itu, memungkinkan perusahaan besar tingkat leverage akan lebih besar dari pada perusahaan kecil.

Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa besar kecilnya ukuran perusahaan akan berpengaruh terhadap struktur modal dengan didasarkan pada kenyataan bahwa semakin besar suatu perusahaan akan mempunyai tingkat pertumbuhan yang tinggi. Menurut penelitian yang dilakukan para ahli yang menyatakan bahwa ukuran perusahan mempunyai pengaruh yang positif, yang berarti kenaikan ukuran perusahaan akan diikuti dengan kenaikan struktur modal adalah yang dilakukan penelitian. Logaritma dari total assets dijadikan indikator dari ukuran perusahaan karena jika semakin besar ukuran perusahaan maka asset tetap yang dibutuhkan juga akan semakin besar. Penelitian Fitriani (2001) ukuran perusahaan diukur dengan total aktiva, karena menurutnya total aktiva lebih menunjukan ukuran perusahaan dibandingkan dengan kapitalisasi pasar.

2.1.5. Leverage

“Rasio leverage adalah rasio yang mengukur seberapa jauh atau besar perusahaan telah didanai atau dibiayai oleh hutang” (Raharjaputra, 2009:199).

Kebijakan leverage merupakan keputusan penting dalam perusahaan. Dimana kebijakan leverage merupakan salah satu kebijakan pendanaan perusahaan.

Konsep leverage sangat penting terutama untuk menunjukkan kepada analisis keuangan dalam melihat trade off antara risiko dan keuntungan.

Sartono (2008) memaparkan konsep leverage sebagai berikut :

1. Operating leverage

Perusahaan yang memiliki biaya operasi tetap atau biaya modal tetap , maka dikatakan perusahaan menggunakan operating leverage. Perusahaan menggunakan operating leverage mengharapkan bahwa penjualan akan meningkatkan perubahan laba sebelum bunga dan pajak yang lebih besar.

Multiplier effect hasil penggu naan biaya tetap operasi terhadap laba sebelum bunga dan pajak disebut degree of operating leverage (DOL). Besar kecilnya

DOL akan berdampak pada tinggi rendahnya risiko bisnis perusahaan. Semakin besar DOL, maka semakin besar pula risiko bisnis yang ditanggung perusahaan.

2. Financial Leverage

Financial Leverage adalah penggunaan sumber dana yang memiliki beban tetap dengan harapan akan memberikan tambahan keuntungan yang lebih besar daripada beban tetapnya sehingga akan meningkatkan keuntungan yang tersedia bagi pemegang saham. Multiplier effect yang dihasilkan karena penggunaan dana dengan biaya tetap disebut Degree of Financial Leverage (DFL). Penggunaan

financial leverage yang tinggi mengakibatkan risiko keuangannya juga meningkat.

3. Combined leverage

Leverage kombinasi terjadi apabila perusahaan memiliki baik operating leverage maupun financial leverage dalam usahanya untuk meningkatkan keuntungan bagi pemegang saham biasa. Degree Combined Leverage (DCL) merupakan multiplier effect atas perubahan laba per lembar saham karena perubahan penjualan. DCL mengukur keseluruhan risiko perusahaan , DCL merupakan fungsi dari DOL dan

DFL. Seperti diuraikan di atas, bahwa risiko usaha merupakan variabilitas dari laba operasi terhadap total aktiva atau dengan kata lain risiko usaha merupakan kemungkinan penyimpangan antara profitabilitas aktiva sesungguhnya dengan profitabilitas aktiva yang diharapkan. Tingkat profitabilitas dipengaruhi oleh tingkat operating leverage, oleh karenanya variabilitas profitabilitas aktiva dipengaruhi oleh variabilitas dari pengunaan biaya tetap. Dengan uraian di atas dapat dikatakan bahwa, variabilitas profitabilitas aktiva bisa disebut dengan risiko usaha yang besar kecilnya dipengaruhi oleh biaya tetap yang ditanggung oleh perusahaan. Risiko usaha yang tercermin dari operating leverage dan risiko keuangan tercermin dari financial leverage, maka akan menghasilkan risiko perusahaan yang akan tercermin dari variabilitas profitabilitas. Risiko keuangan terjadi sebagai akibat penggunaan hutang perusahaan. Jika perusahaan tidak menggunakan hutang maka risiko perusahaan akan sama dengan risiko usaha.

Dalam penelitian ini leverage diukur dengan rasio total hutang terhadap ekuitas (total debt to equity ratio). Semakin rendah rasio ini, semakin tinggi

tingkat pendanaan perusahaan yang disediakan oleh pemegang saham dan semakin besar perlindungan bagi kreditor (Van Horne & Wachowicz, 2005: 209)

Jika dihubungkan dengan teori agensi (agency theory), perusahaan yang mempunyai proporsi hutang lebih banyak dalam struktur permodalannya akan mengeluarkan agency costs untuk mengawasi tindakan manajer agar manajer bekerja sungguh-sungguh untuk kepentingan pemegang saham sehingga dapat mengurangi masalah keagenan. Dengan demikian perusahaan mempunyai kewajiban untuk memenuhi kebutuhan informasi yang memadai bagi investor atau kreditur melalui pengungkapan dalam laporan keuangan.

Nilai ERC yang rendah juga dipengaruhi oleh tingkat leverage perusahaan yang tinggi. Perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi, apabila terjadi peningkatan laba perusahaan maka akan dipandang semakin baik bagi pemberi pinjaman dibandingkan bagi pemegang saham. Oleh karena itu perusahaan yang high leverage memiliki ERC yang rendah dibandingkan dengan perusahaan low leverage.

2.1.6. Profitability

Menurut Anaroraga dan Widianti (1997) dalam Arfan dan Antasari (2008) bahwa “Profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan, baik dihubungkan dengan modal sendiri maupun modal bersama”. Profitabilitas dapat menjelaskan bahwa kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan adalah tergantung kepada besarnya penjualan, penanaman aktiva (investasi) dan penyerapan modal sendiri (equity).

Menurut Riyanto (2001:35) profitabiltas perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba.

Dengan kata lain profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu yaitu perbandingan jumlah laba yang diperoleh selama periode tertentu dengan modal atau aktiva yang menghasilkan laba tertentu. Kemampuan menghasilkan laba yang dimaksud dalam penelitian ini tentunya adalah kemampuan menghasilkan laba dengan menggunakan modal sendiri atau profitabilitas ekuitas (return on equity = ROE). Apabila profitabilitas ini dihubungkan dengan ERC maka dapat dikatakan bahwa jika profitabilitas perusahaan tinggi, laba yang dihasilkan perusahaan meningkat selanjutnya akan mempengaruhi para investor untuk menanamkan modalnya.

2.2. Review Peneliti Terdahulu

Widiastuti (2002) melakukan pengujian empiris atas pengaruh luas pengungkapan sukarela dalam laporan tahunan terhadap Earnings Response

Coefficient. Penelitian ini tidak menunjukkan hasil yang konsisten dengan prediksi tentang pengaruh luas pengungkapan sukarela dalam laporan tahunan terhadap ERC. Prediksi penelitian ini adalah luas pengungkapan sukarela berpengaruh negatif terhadap ERC.

Penelitian yang dilakukan oleh Adhariani (2005) yaitu menganalisis tingkat keluasan pengungkapan sukarela dalam laporan tahunan dan hubungannya terhadap current ERC pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun

2000. Hasil penelitian ini adalah pengungkapan sukarela berpengaruh positif

terhadap current ERC, leverage dan nilai buku per lembar saham berpengaruh positif, namun skala KAP tidak berpengaruh signifikan terhadap ERC.

Naimah dan Utama (2006) melakukan penelitian tentang pengaruh ukuran perusahaan, pertumbuhan dan profitabilitas perusahaan terhadap koefisien respon laba dan koefisien respon nilai buku ekuitas. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa perusahaan-perusahaan yang besar memiliki koefisien respon laba yang lebih kuat, sedangkan terhadap koefisien nilai buku ekuitas ukuran perusahaan berpengaruh tidak signifikan. Pertumbuhan berpengaruh positif terhadap ERC dan berpengaruh tidak signifikan terhadap koefisien respon nilai buku. Profitabilitas berpengaruh positif terhadap ERC dan koefisien respon nilai buku.

Penelitian Sayekti dan Wondabio (2007) menguji pengaruh CSR

Disclosure terhadap Earnings Response Coefficient. Bukti empiris penelitian ini mendukung hipotesa yang menyatakan bahwa tingkat pengungkapan informasi

CSR dalam laporan tahunan perusahaan berpengaruh negatif terhadap ERC. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa investor mengapresiasi informasi CSR yang diungkapkan dalam laporan tahunan perusahaan.

Murwaningsari (2008) melakukan penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi ERC pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Hasil penelitian ini adalah size perusahaan dan leverage berpengaruh negatif terhadap

ERC, sedangkan voluntary disclosure berpengaruh positif terhadap ERC. Dalam penelitian ini voluntary disclosure dijadikan variabel intervening antara leverage dan ERC, dimana leverage terhadap voluntary disclosure terdapat pengaruh positif.

Arfan dan Antasari (2008) melakukan penelitian tentang pengaruh ukuran, pertumbuhan dan profitabilitas perusahaan terhadap koefisien respon laba.

Penelitian ini menggunakan sampel 35 perusahaan manufaktur yang terdaftar di

BEI dari tahun 2003-2005. Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa

Ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan, dan profitabilitas perusahaan secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap koefisien respon laba.

Secara parsial hanya pertumbuhan perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap koefisien respon laba, sedangkan ukuran perusahaan dan profitabilitas perusahaan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap koefisien respon laba.

Penelitian oleh Pimentel dan Lima (2009) dilakukan untuk menguji sifat earnings akuntansi dan penentu Earnings Response Coefficient di Brazil.

Penelitian ini dilakukan terhadap sampel laporan triwulan 71 perusahaan dari tahun 1995 sampai tahun 2009 dan sampel laporan tahunan 61 perusahaan dari tahun 1995 sampai tahun 2008. Hasil menunjuukan bahwa ada hubungan jangka panjang antara earnigs dan return/price, meskipun hubungan itu tidak dapat dijelaskan lebih detail. Hubungan antara regresi antara earnings dan returns/price dalam laporan perusahaan triwulan dan tahunan hanya beberapa perusahaan yang menunjukkan hasil signifikan. Risiko sistematis, interest rate, size menunjukkan pengaruh signifikan terhadap ERC. Expected economics growth dan leverage memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap ERC. Hal ini dipengaruhi karena tingkat suku bunga di Brazil lebih tinggi dari negara maju.

Pradipta dan Purwaningsih (2012) melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui apakah pengungkapan tanggung jawab sosial dan lingkungan

(CSR) terhadap ERC. Sampel penelitian ini adalah 30 peruahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Penelitian ini menemukan bahwa pengungkapan tanggung jawab sosial dan lingkungan berpengaruh negatif terhadap ERC, artinya semakin besar

CSR maka ERC perusahaan akan semakin kecil. Hal ini mengindikasikan bahwa investor mempertimbangkan informasi CSR dalam membuat keputusan investasi.

Penelitian ini juga menghasilkan bahwa variabel size dan leverage sebgai variabel kontrol berpengaruh negatif terhadap ERC.

Paramita (2012) melakukan penelitian tentang pengaruh leverage, firm size dan voluntary disclosure terhadap earnings response coefficient pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2005-2009. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh leverage terhadap ERC memiliki pengaruh yang tidak signifikan, sedangkan untuk voluntary disclosure dan firm size memiliki pengaruh positif signifikan terhadap ERC. Dalam penelitian ini Earnings

Response Coefficient diukur melalui variabel kontrol yaitu persistensi laba.

Leverage berpengaruh tidak signifikan terhadap coluntary disclosure. Variabel voluntary disclosure merupakan variabel intervening antara size terhadap ERC.

Hasanzade et al (2013) meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi

Earnings Response Coefficient: studi empiris di Iran. Penelitiaan ini dilakukan pada 202 perusahaan yang terdaftar di Bursa Tehran Exchange. Variabel dependen dalam penelitian ini ERC, sedangkan untuk variabel independen adalah leverage, growth opportunities, profitabilitas dan risiko sistematik. Hasil penelitian ini bahwa leverage leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap

ERC, sedangkan untuk variabel growth opportunities, firms size, profitabilitas, dan risiko sistematik berpengaruh signifikan terhadap ERC.

Berikut ini adalah beberapa penelitian terdahulu yang berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan, disajikan dalam tabel 2.1.

Tabel 2.1 Review Penelitian Terdahulu Variabel No Peneliti / Judul Yang Indikator Hasil Penelitian Tahun Penelitian Digunakan 1 Harjanti Pengaruh Variabel ERC: regresi Penelitian ini Widiastuti Luas dependen: CAR dan UE menemukan adanya (2002) Pengungka ERC Pengungkapan pengaruh positif pan Variabel sukarela : dummy signifikan antara Sukarela independen: variable dengan luas pengungkapan dalam Pengungkapan melihat info yang sukarela terhadap Laporan sukarela diungkapkan ERC Tahunan diluar Terhadap pengungkapan ERC wajib. 2 Desi Tingkat Variabel ERC: regresi Pengungkapan Adhariani keluasan dependen CAR dan UE sukarela (2004) pengungka :ERC Voluntary berpengaruh positif pan Variabel disclosure: index terhadap current sukarela independen: disclosure oleh ERC dalam voluntary Botosonn (1997) -Leverage dan nilai laporan disclosure dan dan Suripto buku per lembar tahunan UE (1999) saham berpengaruh dan Variabel Leverage: positif, namun hubungann kontrol:levera financial leverage skala KAP tidak ya dengan ge, skala KAP, Skala KAP: big 4 berpengaruh current nilai buku per Nilai buku per signifikan terhadap ERC saham saham:rasio nilai ERC buku ekuitas per saham 3 Zahroh Pengaruh Variabel ERC : regresi Pertumbuhan dan Naimah Ukuran dependen : CAR dan UE size berpengaruh dan Perusahaan, ERC dan positif terhadap Siddharta Pertumbuh Koefisien Size: ln total asset ERC dan Utama an dan Respon Nilai berpengaruh tidak (2006) Profitabilita Buku Pertumbuhan : signifikan terhadap s terhadap Variabel (Salesit/Salesit-n)-1 koefisien respon Koefisien independen : nilai buku. Respon ukuran Profitabilitas : Profitabilitas Laba dan perusahaan, rasio laba berpengaruh positif Koefisien pertumbuhan, terhadap nilai terhadap ERC dan Respon profitabilitas buku ekuitas koefisien respon Nilai Buku (ROE) nilai buku. Ekuitas

Lanjutan Tabel Review Penelitian Terdahulu

4 Yosefa Pengaruh Variabel ERC: regresi Tingkat Sayekti CSR dependen : CAR dan UE pengungkapan dan Disclosure ERC (Unexpected informasi CSR Ludovicu terhadap Variabel Earnings) berpengaruh negatif s Sensi Earnings Independen : CSR Disclosure : terhadap Earnings Wondabio Response CSR Response (2007) Coefficient Disclosure Coefficient 5 Etty Faktor- Variabael ERC: regresi Leverage dan size Murwanin faktor yang dependen: : CAR dan UE perusahaan gsari mempengar ERC (unexpected berpengaruh negatif (2008) uhi earning Variabel Earning) terhadap ERC, response independen: Disclosure:index sedangkan coefficient leverage,size disclosure disclosure sebagai (ERC) variabel diadopsi dari proksi kontrol:timelin Botoson(1997) pengungkapan ess, voluntary dan Suripto sukarela dan disclosure (1999) ketepatan waktu variabel Leverage:DER pelaporan keuangan kontrol:opini Ketepatan waktu: berpengaruh positif audit, reputasi sesuai peraturan signifikan terhadap auditor, Bapepam dan BEJ ERC. persistensi Size: ln total asset laba Opini audit: opini yang diberikan audit Reputasi audit:KAP big 4 Persistensi laba: regresi laba dan persistensi 6 Muhamm Pengaruh Variabel ERC: regresi Ukuran perusahaan, ad Arfan Ukuran dependen : CAR dan UE pertumbuhan dan dan Ira Perusahaan, ERC profitabilitas secara Antasari Pertumbuh Variabel Ukuran simultan (2008) an dan independen: perusahaan: ln berpengaruh Profitabilita ukuran total aset terhadap ERC. s terhadap perusahaan, Pertumbuhan ERC pertumbuhan Pertumbuhan: memiliki pengaruh dan pertumbuhan signifikan terhadap profitabilitas penjualan ERC, sedangkan ukuran perusahaan Profitabilitas : dan profitabilitas ROE tidak berpengarh terhadap ERC.

Lanjutan Tabel Review Penelitian Terdahulu

7 Rene Accounting Variabel ERC: skala Hubungan jangka Coppe Earnins dependen: variasi earnings panjang antara Pimentel Properties ERC per share oleh earnigs dan dan Iran and Variabel harga dan proksi return/price, Siqueira Determinan independen: dari unexpected meskipun Lima ts of size, leverage, earnings per hubungan itu tidak (2009) Earnings returns/price, share dapat dijelaskan Response risiko lebih detail. Coefficient sistematik, Risiko sistematik Hubungan antara s in Brazil Expected : BETA regresi antara economic earnings dan growth Returns/price: returns/price dalam opportunity price earnings laporan perusahaan ratio triwulan dan tahunan hanya Leverage:total beberapa liabilities dibagi perusahaan yang total assets menunjukkan hasil signifikan. Risiko Size: ln total asset sistematis, interest rate, size Expected menunjukkan economic growth pengaruh signifikan opportunity: total terhadap ERC. market Expected capitalization economics growth divided by the dan leverage total equity memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap ERC 8 Dyah Ayu Pengaruh Variabel CSR berpengaruh Pradipta CSR dependen: ERC: regresi negatif terhadap dan Anna terhadap ERC CAR ERC Purwanin ERC Variabel (cummulative gsih dengan Independen: abnormal return) Size dan leverage (2012) leverage CSR, leverage, dan UE sebagai variabel dan firm firm size (unexpected kontrol size sebagai return), CSR: list berpengaruh negatif variabel dalam Global terhadap ERC. kontrol Reporting Initiative (GRI) Leverage : Debt to equity ratio (DER).

Lanjutan Tabel Review Penelitian Terdahulu

9 Ratna Pengaruh Leverage, ERC:variabel Leverage Wijayanti Leverage, Firm Size, kontrol yaitu berpengaruh tidak Daniar Firm Size, Voluntary persistensi laba signifikan terhadap Paramita Voluntary Disclosure, ERC, voluntary (2012) Disclosure Earning Voluntari disclosure dan size terhadap Response Disclosure:skor berpengaruh positif Earning Coefficient indeks signifikan terhadap Response (ERC). pengungkapan ERC, sedangkan Coefficient firm size tidak (ERC), dan Firm size:ln total berpengaruh size aset sigifikan terhadap terhadap ERC, voluntary ERC Leverage:DER disclosure melalui merupakan variabel voluntary intervening antara disclosure size terhadap ERC. 10 Mohboob Factors Variabel ERC: Leverage tidak e Affecting dependen: cummulative berpengaruh Hasanzad the ERC abnormal return signifikan terhadap e; Roya Earnings Variabel (CAR) ERC Darabi Response independen: Size: penjualan growth dan Coefficient: firm size, bersih opportunities, firms Gholamre An leverage, Leverage: total size, profitabilitas, za Empirical growth debt to total asset dan risiko Mahfoozi study opportunities, Growth sistematik (2013) for Iran profitabilitas, opportunities: berpengaruh risiko rasio nilai pasar signifikan terhadap sistematik ekuitas terhadap ERC nilai buku ekuitas Profitabilitas: persentase kepemilikan saham Risiko sistematik: rasio aset operasional dibagi ekuitas

Sumber : Hasil Olahan Peneliti (2015)

BAB III

KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

3.1. Kerangka Konsep

Pada saat pengumuman laba, informasi laba akan direspon positif oleh pemodal, pada umumnya perusahaan besar cenderung mempunyai reporting responsibility yang lebih tinggi dan mengindikasikan bahwa pada perusahaan besar Earnings Response Coefficients akan meningkat pula (Scoot,2003).

Earnings Response Coefficient yang tinggi memberikan pengaruh yang baik ke perusahaan. Setiap perusahaan berusaha meningkatkan laba setiap tahunnya dari tahun sebelumnya sehingga para investor tetap berinvestasi atau menambah investasi pada perusahaan itu. Pada kenyataannya dengan reaksi para pemegang saham dipengaruhi oleh berbagai hal. Faktor-faktor adalah firm size, leverage, profitability dan voluntary disclosure, disamping masih banyak faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi ERC tersebut. Manajemen perusahaan akan menekan rasio hutang mereka sehingga investor lebih bisa lebih percaya untuk berinvestasi pada perusahaan tersebut. Ukuran perusahaan (firm size) perusahaan berpengaruh pada reaksi pemegang saham berkaitan dengan tingkat kepercayaan. Para investor juga mempertimbangkan luas pengungkapan sukarela yang disajikan manajemen dalam laporan keuangan yang lebih detail dan diikuti dengan data kuantitatifnya.

Pengungkapan sukarela yang dimaskud adalah pengungkapan yang melebihi dari yang diwajibkan PSAK dan Bapepam-LK (Kartadjumena, 2010). Pengungkapan sukarela (voluntary disclosure) dapat berupa laporan mengenai lingkungan hidup dan laporan nilai tambah (value added statement), khususnya industri dimana

faktor-faktor lingkungan hidup memegang peranan penting. Berdasarkan latar belakang dan permasalahan maka hubungan antara variabel dapat digambarkan dalam kerangka konseptual pada gambar 3.2 berikut ini.

Variabel Independen Variabel Intervening Variabel Dependen

Firm Size (X1) p4

p5 p1 Voluntary Leverage Earnings Response p2 Disclosure p7 (X2) Coefficient (ERC) (Z) (Y) p3 Profitability p6 (X3)

Gambar 3.1. Kerangka Konseptual

Kerangka konsep dalam penelitian ini menghasilkan bahwa Earnings

Response Coefficient dipengaruhi langsung oleh firm size, leverage, profitability dan voluntary disclosure serta Earnings Response Coefficient dipengaruhi secara tidak langsung oleh firm size, leverage dan profitability melalui voluntary disclosure.

1. Pengaruh firm size terhadap ERC

Ukuran perusahaan menunjukkan bahwa semakin besar ukuran perusahaan

akan mempunyai informasi yang lebih daripada perusahaan kecil sehingga

investor akan menggunakan ukuran perusahaan sebagai salah satu faktor yang

dapat digunakan dalam pembuatan keputusan. Hal tersebut nampak dari hasil

pengujian bahwa ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap ERC

(Pimentel, 2009). Hasil penelitian Murwaningsari (2008) mengungkapkan

ukuran perusahaan (firm size) terhadap Earning Response Coefficient (ERC)

digunakan sebagai proksi keinformatifan harga saham. Penelitian

memasukkan variabel size sebagai variabel kontrol. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh negatif signifikan

terhadap Earning Response Coefficient (ERC). Semakin besar ukuran

perusahaan akan mempunyai informasi yang lebih dari perusahaan yang

kecil.

2. Pengaruh leverage terhadap ERC

Murwaningsari (2008) membuktikan bahwa leverage berpengaruh negatif

terhadap Earnings Response Coefficient. Leverage merupakan suatu rasio

yang menunjukkan sejauh mana bisnis bergantung pada pembiayaan utang.

Perusahaan dengan tingkat leverage tinggi menunjukkan komposisi total

utang semakin besar di banding dengan total modal sendiri sehingga

berdampak semakin besar beban perusahaan terhadap pihak luar (kreditur),

berupa beban bunga. Selain itu, ada kemungkinan kegagalan pembayaran

pokok utang. Informasi ini akan direspon negatif oleh investor karena

beranggapan bahwa perusahaan akan lebih memilih membayar utang

daripada membayar dividen. Menurut Pradipta dan Purwaningsih (2012),

leverage berpengaruh negatif terhadap ERC. Penelitian Pimentel (2009)

menunjukkan pengaruh leverage terhadap ERC tidak signifikansi, karena

dipengaruhi tingkat suku bunga di Brazil lebih tinggi dari di negara maju dan

mengingat bahwa tingkat suku bunga mempengaruhi pendapatan dan tingkat

bunga diskonto.

3. Pengaruh Profitability terhadap ERC

Menurut Naimah dan Utama (2006) serta Hasanzade (2013) bahwa

Profitability memiliki pengaruh yang positif signifikan terhadap Earnings

Response Coefficient. Berbeda dengan penelitian menurut Arfan dan Antasari

(2008) bahwa Profitabilty tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

Earnings Response Coefficient.

4. Pengaruh voluntary disclosure terhadap ERC

Paramita (2012) secara empiris menemukan adanya pengaruh positif

signifikan luas pengungkapan sukarela terhadap ERC. Adhariani (2005) juga

menghasilkan kesimpulan bahwa voluntary disclosures level berpengaruh

positif terhadap Earning Response Coefficient (ERC). Kesimpulan ini tetap

konsisten setelah peneliti memasukkan variabel kontrol yaitu nilai buku per

saham, leverage, dan opini audit. Hasil uji sensitivitas juga menunjukkan

kesimpulan yang sama.

5. Pengaruh firm size, leverage, dan profitability melalui voluntary disclosure

terhadap ERC

Paramita (2012) membuktikan bahwa pengaruh secara tidak langsung antara

variabel size terhadap variabel ERC melalui variabel voluntary disclosure

berpengaruh secara signifikan. Artinya bahwa voluntary disclosure

merupakan variabel intervening untuk pengaruh tidak langsung antara size

terhadap ERC. Pada penelitian ini, peneliti menambahkan leverage dan

profitability sebagai variabel dependen.

6. Pengaruh firm size terhadap voluntary disclosure

Hasil pengujian hipotesis pengaruh firm size terhadap voluntary disclosure

juga diperoleh hasil yang signifikan, namun tingkat pengaruhnya sangat kecil

(Paramita, 2012). Perusahaan yang besar memberikan pengungkapan sukarela

secara luas dalam laporan tahunannya, hal ini karena manajemen

beranggapan bahwa meningkatnya keluasan pengungkapan sukarela dapat

memberikan efek positif kepada reaksi para pemegang saham.

7. Pengaruh leverage terhadap voluntary disclosure

Murwaningsari (2008) menghasilkan bahwa leverage berpengaruh positif

terhadap voluntary disclosure. Fitriani (2001) melakukan penelitian tentang

signifikasi perbedaan tingkat kelengkapan pengungkapan wajib dan sukarela

pada laporan keuangan. Dari penelitian disimpulkan bahwa terdapat faktor

yang mempengaruhi kelengkapan pengungkapan wajib adalah ukuran

perusahaan, status perusahaan, jenis perusahaan, net profit margin. Sedang

tingkat leverage dan likuiditas tidak mempengaruhi indeks kelengkapan

pengungkapan wajib dan sukarela.

8. Pengaruh profitability terhadap voluntary disclosure

Fitriani (2001) mengungkapkan semakin tinggi keuntungan (profitability)

suatu perusahaan maka semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk

mengungkapkan informasi menjadi lebih lengkap.

3.2. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah preposisi yang dirumuskan dengan maksud untuk diuji secara empiris. Preposisi merupakan ungkapan atau pernyataan yang dapat dipercaya, disangkal, atau diuji kebenarannya mengenai konsep atau konstruk yang menjelaskan atau memprediksi fenomena-fenomena. Dengan demikian hipotesis merupakan penjelasan sementara tentang perilaku, fenomena atau keadaan tertentu yang telah terjadi atau akan terjadi.

Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual, maka hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut.

H1 : variabel firm size, leverage, profitability dan voluntary disclosure

berpengaruh langsung signifikan terhadap Earnings Response Coefficient

secara simultan dan parsial,

H2 : variabel firm size, leverage dan profitability berpengaruh tidak langsung

signifikan terhadap Earnings Response Coefficient melalui voluntary

disclosure sebagai variabel intervening.

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian kausalitas yang berguna untuk menganalisis pengaruh antar satu variabel dengan variabel lainnya. Penelitian ini dirancang untuk menguji pengaruh fakta dan fenomena serta mencari keterangan- keterangan secara factual yaitu penelitan yang bersifat menjelaskan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi (Sekaran, 2003:124). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu data yang berbentuk angka.

4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2010-

2013 dengan menggunakan www.idx.co.id. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Februari – Mei 2015.

4.3. Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono (2006:72), “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan non keuangan yang terdaftar di

Bersa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2010-2013 terdapat 429 perusahaan

(lampiran 1).

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2006:55). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan metode purposive sampling, yaitu pengambilan

sampel yang telah ditentukan sebelumnya berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu.

Pengambilan sampel dilakukan dengan kriteria sebagai berikut:

1. Perusahaan non keuangan yang sahamnya tetap aktif beroperasi mulai

tahun 2010 sampai bulan Desember 2013, serta mempublikasikan laporan

keuangan audited secara rutin.

2. Tidak menerbitkan laporan keuangan pada tahun tertentu dalam tahun

penelitian.

3. Perusahaan tidak mengalami kerugian selama periode estimasi.

4. Memiliki data lengkap yang digunakan sebagai variabel dalam penelitian

ini.

Berdasarkan kriteria tersebut dan proses seleksi sampel pada tabel 4.1,

maka diperoleh 146 perusahaan sampel (lampiran 1) dengan total observasi

sejumlah 584 unit analisis untuk periode tahun 2010-2013.

Tabel 4.1 Proses Seleksi Sampel Berdasarkan Kriteria No Kriteria Jumlah 1 Total Perusahaan non keuangan di BEI tahun 2010-2013 429 2 Tidak menerbitkan laporan keuangan pada tahun tertentu dalam (115) tahun penelitian 3 Mengalami kerugian pada tahun tertentu dalam tahun penelitian (118) 4 Data untuk variabel penelitian tidak lengkap (50) Total sampel penelitian 146 Sumber: www.idx.co.id diakses tanggal 15 Januari 2015

4.4. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data menggunakan teknik observasi tidak langsung melalui teknik dokumentasi data sekunder berupa data laporan keuangan, laporan tahunan, harga pasar saham dan indeks harga saham gabungan (IHSG) yang tercatat di BEI tahun 2010-2013 yang tersedia di www.idx.co.id. Data yang digunakan merupakan gabungan data antar perusahaan (cross sectional) dan data antar waktu (time-series) yang disebut dengan pooling data.

4.5. Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel

4.5.1 Variabel Dependen

Variabel dependen adalah variabel terikat, yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah Earnings Response Coefficient. Earnings Response Coefficient adalah Koefisien yang diperoleh dari regresi antara Cummulative Abnormal

Return (CAR) sebagai proksi harga saham dan Unexpected Earnings (UE) sebagai proksi laba akuntansi yang digunakan untuk mengindikasikan atau menjelaskan perbedaan reaksi pasar atau respon harga saham terhadap informasi laba. Untuk menghitung ERC diperlukan beberapa langkah, yaitu menghitung nilai

Cummulative Abnormal Return (CAR), dan menghitung nilai Unexpected

Earnings (UE).

Dalam penelitian ini Abnormal Return dihitung menggunakan market- adjusted model yang mengasumsikan bahwa pengukuran expected return saham yang terbaik adalah return indeks pasar saat ini (Pincus,1993, dalam Sayekti dan

Wondabio, 2007).

Tahapan menghitung Cummulative Abnormal Return (CAR) dan

Unexpected Earnings (UE) sebagai berikut :

1. Abnormal return diperoleh dari :

AR = R – R i,t i,t m,t

Keterangan :

AR = Abnormal Return perusahaan i pada periode ke-t i,t

R = Actual Return saham perusahaan i pada periode ke-t i,t

Rm,t = return pasar pada periode ke-t

Untuk memperoleh data abnormal return, terlebih dahulu harus mencari return saham harian dan return pasar harian.

2. Return saham harian dihitung dengan rumus:

Rit = (Pit-Pit-1) Pit-1

Keterangan :

R = return saham perusahaan i pada hari t it

P = harga penutupan saham i pada hari t it

P = harga penutupan saham i pada hari t-1 it-1

3. Return pasar diwakili dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

dihitung secara harian sebagai berikut :

Rmt = (IHSGt-IHSGt-1) IHSGt-1

Keterangan :

Rmt = return pasar harian

IHSGt = indeks harga saham gabungan pada hari t

IHSGt-1 = indeks harga saham gabungan pada hari t-1.

4. Menghitung Cummulative Abnormal Return (CAR)

Dengan penjelesan diatas maka CAR dapat dihitung dengan cara :

+5 CAR = Σ AR i(-5,+5) t =-5 it

Keterangan :

CARit = cummulative abnormal return perusahaan i pada periode ke t

Untuk mendapatkan perhitungan CAR, abnormal return setiap perusahaan

akan diakumulasikan selama periode observasi yaitu 5 hari sebelum tanggal

publikasi laporan keuangan, tanggal publikasi laporan keuangan dan 5 hari

setelah tanggal publikasi.

5. Unexpected Earnings (UE) adalah selisih antara laba normal dan laba yang

diharapkan. Unexpected Earnings diolah dengan menggunakan perbandingan

data periode berjalan dengan periode sebelumnya, sehingga pada periode

2013 menggunakan perbandingan data tahun 2012.

UE = (Eit – Eit-1) Eit-1

Keterangan :

UE = Unexpected Earnings perusahaan i pada periode t it

E = Laba akuntansi perusahaan i pada periode t it

E = Laba akuntansi perusahaan i pada periode sebelumnya (t-1) it-1

Earnings Response Coefficient merupakan koefisien yang diperoleh dari regresi antara CAR dan UE. Setelah nilai CAR dan UE diperoleh maka model yang digunakan untuk menentukan Earnings Response Coefficients (ERC) dapat dirumuskan sebagai berikut (Chaney dan Jeter, 1991) :

CAR = β + β UE + e it 0 1 it it

Keterangan :

CAR = kumulasi abnormal return dari masing-masing perusahaan selama it

periode 15 bulan

UE = Unexpected Earnings it

β = Konstanta 0

β 1 = Koefisien respon laba (ERC) e = Komponen error dalam model atas perusahaan i pada periode t it

4.5.2. Variabel Independen

Berikut ini adalah variabel-variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu :

1. Firm size suatu ukuran yang menunjukkan besar kecilnya perusahaan

diukur dari total aktiva. Pengukuran atas variabel ukuran perusahaan

dilakukan berdasarkan natural logaritma dari total aset perusahaan (Collins

dan Khotari, 1989). Berikut rumus menghitung firm size:

Firm size = Logaritma normal (ln) total aset

2. Leverage didefenisikan sebagai rasio yang mengukur seberapa jauh

kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban keuangannya. Leverage

mengacu pada jumlah pendanaan yang berasal dari utang perusahaan

kepada kreditor. Leverage dihitung menggunakan debt to equity ratio

dengan rumus berikut ini :

DER = Total Liabilities Total Ekuitas

Keterangan :

DER = Debt to equity ratio

3. Profitability didefinisikan sebagai kemampuan perusahaan untuk

menghasilkan laba atau profit dalam upaya meningkatkan nilai pemegang

saham dimana laba diyakini sebagai informasi utama yang disajikan dalam

laporan keuangan perusahaan (Lev,1989, dalam Sayekti dan Wondabio,

2007). Kemampuan menghasilkan laba yang dimaksud dalam penelitian

ini adalah kemampuan menghasilkan laba dengan menggunakan modal

sendiri atau profitabilitas ekuitas (return on equity = ROE), dengan rumus:

ROE = Laba setelah Pajak Total Ekuitas

Keterangan :

ROE : return on equity

4.5.3. Variabel Intervening

Variabel intervening adalah variabel yang ikut memediasi antara variabel dependen dan variabel independen. Variabel intervening dalam penelitian ini adalah voluntary disclosure. Voluntary disclosure adalah pilihan bebas manajemen perusahaan untuk memberikan informasi akuntansi dan informasi lain yang relevan untuk pembuatan keputusan bagi para pemakai laporan tahunan

(Meek dkk, 1995 dalam Gulo, 2000). Voluntary disclosure diukur dengan menggunakan indeks yaitu index disclosure yang diadopsi dari penelitian Botoson

(1997) dan Suripto (1999).

Penelitian-penelitian sebelumnya dalam mengukur tingkat pengungkapan sukarela banyak menggunakan elemen pengungkapan sukarela yang diadopsi dari

Botosan (1997) dan digabung dengan Suripto (1999). Pertimbangan menggunakan metode pengukuran Botosan (1997) adalah karena telah melalui uji reliabilitas dan validitas dan hasilnya menunjukkan bahwa indeks pengungkapannya reliable dan valid. Selain itu indeks pengungkapan Botosan (1997) telah banyak dipakai di

Indonesia, seperti penelitian oleh Adhariani (2005), Murwaningsari (2008) dan

Paramita (2012) dengan mengukur tingkat pengungkapan sukarela pada perusahaan yang terdaftar di BEI.

Daftar item index disclosure oleh Botoson (1997) sejumlah 62 item dan

Suripto (1999) sejumlah 12 item sehingga total index disclosure ada sejumlah 74 item (lampiran 2). Untuk menilai tingkat pengungkapan dilakukan penelaahan terhadap laporan tahunan perusahaan dengan melihat list item yang diungkapkan.

Kemudian total pengungkapaan perusahaan dibandingkan dengan total pengungkapan maksimum yaitu sebanyak 74 item, sehingga tingkat voluntary disclosure yang dicapai suatu perusahaan adalah:

DISC = Total pengungkapan perusahaan Total pengungkapan maksimum

Keterangan :

DISC : Total disclosure index perusahaan

Berdasarkan uraian sebelumnya dapat dijelaskan definisi operasional dan pengukuran variabel tercantum pada tabel 4.2 berikut ini.

Tabel 4.2 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Skala Nama Variabel Definisi Operasional Parameter Penguku ran Kemampuan laba Dependen memberikan respon :Earnings kepada pasar atau Response CAR = β + β UE + e Rasio memiliki kekuatan it 0 1 it it Coefficient respon (power of (ERC) (Y) respon). Ukuran perusahaan Independen: yang diukur dengan firm size Firm size = Logaritma menggunakan (ukuran normal (ln) total aset Rasio LogNatural perusahaan) kapitalisasi (X1) perusahaan. Rasio yang mengukur seberapa jauh Independen: kemampuan DER = Total Liabilities Rasio Leverage (X2) perusahaan memenuhi Total Ekuitas kewajiban keuangannya. Rasio yang mengukur kemampuan Independen: perusahaan untuk ROE = Laba setelah Pajak Rasio Profitability meghasilkan Total Ekuitas laba/profit Merupakan pilihan bebas manajeman Intervening: perusahaa untuk Total pengungkapan Voluntary memberikan informasi perusahaan disclosures(pen akuntansi dan Total pengungkapan Rasio gungkapan informasi lain yang maksimum sukarela) (Z) relevan untuk pembuatan keputusan para pemakainya.

4.6. Metode Analisis Data

Metode Analisis yang digunakan adalah analisis linear berganda dan analisis jalur (path analyisis). Ghozali (2013:96) mengatakan “Analisis regresi berganda adalah hubungan dua variabel atau lebih serta menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dan variabel independen”.

Menurut Ghozali (2013: 249), “Analisis jalur merupakan perluasan jalur dari analisis regresi linear berganda, atau analisis jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar variabel (model causal) yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori”.

Untuk hipotesis 1

Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4Z + ε ...... (1)

Untuk hipotesis 2

Z = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + ε ...... (2)

Keterangan : Y = Earnings Response Coefficient

Z = voluntary disclosure

X1 = firm size

X2 = leverage

X3 = profitability

β1, β2, β3, β4 = Koefisien regresi

α = konstanta

ε = error

4.6.1. Analisis Statistik Deskriptif

Data yang sudah dikumpulkan kemudian diolah dan dianalisis dengan alat statistik deskriptif. Pengujian statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran profil data sampel. Statistik deskriptif juga bermanfaat untuk mendeskripsikan variabel-variabel dalam penelitian ini, yaitu untuk memberikan

gambaran umum dari setiap variabel penelitian. Peneliti menggunakan statistik deskriptif yang terdiri dari nilai rata-rata, nilai maksimum dan nilai minimum.

4.6.2. Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan pengujian hipotesis, maka perlu dilakukan uji asumsi klasik. Pada penelitian ini data yang digunakan adalah pool data yaitu gabungan cross sectional dan time series sehingga uji autokorelasi tidak dibutuhkan dalam pengujian penelitian ini. Uji Autokorelasi yaitu data yang digunakan pada data runtun waktu (time series). Uji ini bertujuan umtuk melihat apakah dalam suatu regresi linear ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 atau sebelumnya. Uji Autokorelasi dapat dilakukan dengan uji Durbin-Watson (DW), Ghozali (2013). Uji asumsi klasik yang akan dipakai adalah uji normalitas, multikolonieritas, dan heteroskedastisitas.

4.6.2.1. Uji Normalitas

Menurut Imam Ghozali (2013:160), “Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas diperlukan karena untuk melakukan pengujian-pengujian variabel lainnya dengan mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal.

Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid dan statistik parametrik tidak dapat digunakan.”

Dalam penelitian ini uji normalitas data yang digunakan adalah dengan uji Kolmogorov Smirnov, dengan melihat tingkat signifikansi 5%. Dasar pengambilan keputusan daru uji normalitas adalah dengan melihat probabilitas asymp.sig (2-tailed) > 0,05 maka data terdistribusi normaldan sebaliknya jika asymp.sig (2-tailed) < 0,05 maka data terdistribusi tidak normal.

4.6.2.2. Uji Multikolonieritas

Menurut Imam Ghozali (2013:105), “Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Karena model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen“. Menurut Erlina (2011) ada dua uji multikolonieritas yang sering digunakan yaitu dengan melihat nilai VIF, semakin tinggi VIF semakin besar dampak dari multikolonieritas. Jika nilai VIF lebih besar dari 10 maka terjadi multikolonieritas yang cukup berat diantara variabel independen. Untuk menguji ada tidaknya multikolonieritas di antara variabel independen maka digunakan nilai variance inflation factors (VIF) dan nilai tolerance. Bila nilai tolerance < 0,10 atau nilai VIF > 10 maka terjadi multikolonieritas. Bila tolerance > 0,10 atau nilai VIF < 10 maka multikolonieritas ditolak.

4.6.2.3. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali (2013:139), “Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pangamatan yang lain”. Jika variance dari residual satu pengamatan kepengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang

Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas dapat dilihat dengan uji Glejser. Uji Glejser meregresikan nilai absolut residual terhadap variabel independen (Gujarati dalam Ghozali, 2013:142). Jika setiap

variabel independen nilai signifikannya lebih besar dari α = 0.05 maka dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas.

4.6.3. Pengujian Hipotesis Penelitian

4.6.3.1. Uji Hipotesis Pertama (H1) dengan Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh dari variabel bebas (independen) terhadap variabel terikat

(dependen).

- Besaran koefisien determinasi

Uji goodness of fit adalah untuk melihat kesesuaian model, atau

seberapa besar kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan varians

variabel terikatnya. Uji goodness of fit ditentukan dengan nilai R Square

yang tinggi yang mampu menjelaskan model dengan baik.

- Uji simultan (uji statistik F)

Dalam penelitian ini akan dilakukan juga penelitian secara simultan

(uji F). Uji statistik F digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel

bebas secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel terikat. Uji ini

digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen

(X1,X2,…Xn) secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan

terhadap variabel dependen (Y). Statistik hitung dan statistik tabel

dapat juga diambil keputusan berdasarkan probabilitas, dengan dasar

pengambilan keputusan adalah :

1. Apabila F hitung > F tabel atau sig < α=5%, maka H1 diterima.

2. Apabila F hitung < F tabel atau sig > α=5%,, maka H1 tidak dapat

diterima.

- uji parsial (uji statistik t)

Uji statistik t digunakan untuk menguji secara parsial masing-masing

variabel. Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model

regresi variabel independen (X1,X2,…Xn) secara parsial berpengaruh

signifikan terhadap variabel dependen (Y). Nilai t-tabel dapat dilihat

dengan menggunakan table-t. Dasar pengambilan keputusan adalah :

1. Apabila t hitung > t tabel atau sig < α=5%, maka H1 diterima.

2. Apabila t hitung < t tabel atau sig > α=5%, maka H1 tidak dapat

diterima.

4.6.3.2. Uji Hipotesis Kedua (H2) dengan PATH Analysis

Hipotesis yang kedua akan menggunakan PATH Analysis, dimana akan dilakukan uji pengaruh langsung, tidak langsung dan pengaruh total antara variabel firm size, leverage, dan profitability terhadap earnings respon coefficient melalui voluntary disclosure. Menurut Ghozali (2013:249) bahwa uji Path analysis dapat dilakukan untuk menguji signifikansi pengaruh tidak langsung, maka kita perlu menghitung nilai t hitung uji Sobel dari koefisien dari persamaan

αβ dengan rumus sebagai berikut: t = αβ / Sαβ.

Nilai t hitung uji Sobel ini dibandingkan dengan nilai t tabel, jika t hitung uji Sobel > nilai t tabel maka H2 dapat diterima. Pengaruh mediasi juga dapat dilakukan dengan membandingkan koefisien pengaruh tidak langsung dengan koefisien pengaruh langsung. Jika koefisien pengaruh tidak langsung (indirect effect) lebih besar dari koefisien pengaruh langsung (direct effect) maka variabel yang diuji merupakan variabel intervening, dan sebaliknya (Murwaningsari,

2008).

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

5.1.1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran mengenai variabel-variabel penelitian yang diamati. Pengukuran statistik deskriptif dalam penelitian ini menghasilkan perhitungan sebagaimana tercantum dalam Tabel 5.1.

Tabel 5.1 Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation ERC (Y) 584 .0010 .9460 .209503 .2067729

Firm Size (X1) 584 20.3280 32.9970 28.273011 1.7385201

Leverage (X2) 584 .0003 .8843 9.181914 211.0134574

Profitability (X3) 584 .0336 .9968 .336123 .2466142 Voluntary Disclosure (Z) 584 .2568 .5676 .472907 .0761561 Valid N (listwise) 584 Sumber: Lampiran 5 (Data Diolah, 2015)

Tabel 5.1 menunjukkan nilai tertinggi, nilai terendah, rata-rata dan standar deviasi dari variabel Earnings Response Coefficient, Firm Size, Leverage,

Profitabilitas, dan Voluntary Disclosure dengan 584 observasi selama tahun

2010-2013. Variabel ERC (Y) menunjukkan seberapa jauh respon pasar terhadap informasi laba perusahaan. Pada penelitian ini rata-rata ERC perusahaan sebesar

0,209503 artinya keseluruhan perusahaan mendapat respon pasar terhadap informasi laba yang diberikan adalah 0,209503. Perusahaan yang memiliki nilai

ERC, yaitu nilai respon pasar terhadap informasi laba yang diberikan, terendah adalah PT. Fortune Indonesia, Tbk sebesar 0,0010. Perusahaan dengan nilai ERC,

yaitu nilai respon pasar terhadap informasi laba yang diberikan, tertinggi adalah

PT. Pioneerindo Gourmet International, Tbk sebesar 0,9460. Nilai standar deviasi

ERC hasil penelitian ini adalah 0,2067729. Nilai rata-rata lebih besar dari standar deviasi artinya bahwa tidak terdapat outlier.

Selanjutnya untuk variabel independen yaitu firm size (X1) dimana ukuran perusahaan mempengaruhi kemampuan menghasilkan laba. Nilai firm size terendah sebesar 20,3280 yang dimiliki oleh PT. Indorama Synthetics, Tbk dan nilai terbesar adalah 32,9970 yang dimiliki oleh PT. Astra International, Tbk.

Rata-rata nilai firm size sebesar 28,273011 artinya rata-rata perusahaan memiliki risiko sistematik sebesar 28,273011. Nilai standar deviasi sebesar 1,7385201 menunjukkan adanya kesenjangan tingkat ukuran perusahaan.

Variabel leverage (X2) perusahaan menunjukkan bagaimana perusahaan memperoleh modal dalam menjalankan aktivitas perusahaan apakah dari modal atau dari hutang. Nilai leverage terendah 0,0003 dimiliki oleh PT. Sampoerna

Agro, Tbk dan nilai leverage tertinggi sebesar 0,8843 yang dimiliki oleh PT. FKS

Multi Agro, Tbk. Nilai rata-rata leverage sebesar 9,181914. Nilai standar deviasi sebesar 211,0134574 bahwa terdapat perbedaan besarnya jumlah modal yang diperoleh dari hutang.

Variabel dependen selanjutnya adalah profitability (X3) yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba. Nilai profitability terendah sebesar 0,0336 dimiliki oleh PT. Global Mediacom, Tbk dan nilai profitability tertinggi 0,9968 dimiliki oleh PT. Indo Tambangraya Megah,

Tbk. Nilai standar deviasi sebesar 0,2466142 artinya terdapat tingkat kesenjangan

perusahaan sebesar 0,2466142 dalam menghasilkan laba. Nilai rata-rata sebesar

0,336123.

Variabel voluntary disclosure (Z) menunjukkan tingkat pengungkapan bebas perusahaan dalam laporan keuangan diluar pengungkapan wajib yang harus ditampilkan. Nilai voluntary disclosure terendah sebesar 0,2568 yang dimiliki oleh PT. Indokordsa, Tbk, dan nilai voluntary disclosure 0,5676 yang dimiliki oleh PT. Cita Mineral Investindo, Tbk. Nilai rata-rata sebesar 0,472907. nilai standar deviasi 0,0761561 artinya terdapat perbedaan dalam pengungkapan secara sukarela.

5.1.2. Hasil Pengujian Asumsi Klasik

Sebelum melakukan pengujian model regresi linear berganda metode enter dan PATH analysis terlebih dahulu dilakukan pengujian Classical Normal Linear

Regression Model untuk semua variabel yang terdiri dari uji normalitas, uji multikolonieritas, dan uji heteroskedastisitas.

5.1.2.1. Uji Normalitas

Sebelum dilakukan pengujian terhadap hipotesis, dilakukan terlebih dahulu uji normalitas. Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Pengujian normalitas data dilakukan dengan menggunakan One Sample

Kolmogorov-Smirnov Test, dengan melihat tingkat signifikansi 5%. Uji

Normalitas variabel firm size terhadap ERC dapat dilihat pada tabel 5.2.

Tabel 5.2 Uji Normalitas Firm Size terhadap ERC One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual SIZE N 584 Normal Parametersa,b Mean .000000 Std. Deviation .0020671 Most Extreme Absolute .154 Differences Positive .154 Negative -.149 Kolmogorov-Smirnov Z .537 Asymp. Sig. (2-tailed) .372 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Lampiran 6 (Data Diolah, 2015)

Pada tabel 5.2 uji normalitas variabel firm size terhadap ERC dapat dilihat nilai signifikansi yang diperoleh sebesar 0,372 > α = 0,05, dengan demikian dapat disimpulkan hasil pengujian berdistribusi normal.

Tabel 5.3 Uji Normalitas Leverage terhadap ERC

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual LEV N 584 Normal Parametersa,b Mean .000000 Std. Deviation .02050951 Most Extreme Absolute .139 Differences Positive .139 Negative -.124 Kolmogorov-Smirnov Z .264 Asymp. Sig. (2-tailed) .183 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Lampiran 6 (Data Diolah, 2015)

Pada tabel 5.3 uji normalitas variabel leverage terhadap ERC dapat dilihat nilai signifikansi yang diperoleh sebesar 0,183 > α = 0,05, dengan demikian dapat disimpulkan hasil pengujian berdistribusi normal.

Tabel 5.4 Uji Normalitas Profitability terhadap ERC

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual PROF N 584 Normal Parametersa,b Mean .000000 Std. Deviation .0419804 Most Extreme Absolute .146 Differences Positive .146 Negative -.142 Kolmogorov-Smirnov Z .432 Asymp. Sig. (2-tailed) .229 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Lampiran 6 (Data Diolah, 2015)

Pada tabel 5.4 uji normalitas variabel profitability terhadap ERC diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,229 > α = 0,05, dengan demikian dapat disimpulkan hasil pengujian berdistribusi normal.

Tabel 5.5 Uji Normalitas Voluntary Disclosure terhadap ERC

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual DISC N 584 Normal Parametersa,b Mean .000000 Std. Deviation .0206158 Most Extreme Absolute .153 Differences Positive .150 Negative -.153 Kolmogorov-Smirnov Z .693 Asymp. Sig. (2-tailed) .545 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Lampiran 6 (Data Diolah, 2015) Pada tabel 5.5 uji normalitas variabel voluntary disclosure terhadap ERC diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,545 > α = 0,05, dengan demikian dapat disimpulkan hasil pengujian berdistribusi normal.

5.1.2.2. Uji Multikolonieritas

Uji asumsi klasik yang kedua pada penelitian ini adalah uji multikolonieritas. Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen (X).

Multikolonieritas berarti adanya hubungan yang kuat antara beberapa variabel atau semua variabel independen dalam model regresi. Untuk menguji ada tidaknya multikolonieritas di antara variabel independen maka digunakan nilai variance inflation factors (VIF) dan nilai tolerance. Bila nilai tolerance < 0,10 atau nilai VIF > 10 maka terjadi multikolonieritas. Bila tolerance > 0,10 atau nilai

VIF < 10 maka multikolonieritas ditolak. Uji Multikolonieritas pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 5.6.

Tabel 5.6 Uji Multikolonieritas Coefficientsa Model Collinearity Statistics Tolerance VIF

1 Firm Size (X1) .993 1.007

Leverage (X2) .995 1.005

Profitability (X3) .991 1.009 Voluntary Disclosure (Z) 1.000 1.000 a. Dependent Variable: ERC (Y) Sumber: Lampiran 7 (Data Diolah, 2015)

Pada tabel 5.6 terlihat bahwa variabel independen yaitu firm size, leverage, profitability, dan voluntary disclosure tidak terjadi multikolonieritas karena nilai

Tolerance > 0,10 dan VIF < 10. Hal ini menunjukkan bahwa indikator variabel independen dalam penelitian ini tidak saling berkorelasi.

5.1.2.3. Uji Heteroskedastisitas

Pengujian asumsi klasik yang ketiga pada penelitian ini adalah uji heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas merupakan situasi dimana dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu observasi ke observasi yang lain. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi

heteroskedastisitas. Cara untuk menguji heteroskedastisitas yaitu dengan uji

Glejser.

Uji Glejser meregresikan nilai absolut residual terhadap variabel independen (Gujarati dalam Ghozali, 2005:142). Jika setiap variabel independen nilai signifikannya lebih besar dari α = 0,05, maka dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas. Jika variabel independen (X) signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen (Y) nilai Absolut Ut (AbsUt), maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas, sebaliknya apabila variabel independen (X) signifikan secara statistik memengaruhi variabel dependen (Y) dengan nilai probabilitas signifikannya lebih tinggi dari tingkat kepercayaan α = 0,05, maka asumsi homoskedastisitas pada data model tersebut diterima.

Uji Heteroskedastisitas pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 5.7.

Tabel 5.7 Uji Heteroskedastisitas Coefficientsa Model Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) .262 .095 2.752 .006

Firm Size (X1) -.002 .003 -.032 -.764 .445

Leverage (X2) -.062 .029 -.087 -2.107 .686

Profitability (X3) -.041 .022 -.078 -1.880 .061 Voluntary Disclosure (Z) .008 .071 .005 .116 .908 a. Dependent Variable: ABSUT Sumber : Lampiran 8 (Data Diolah, 2015)

Berdasarkan hasil yang diperoleh pada tabel 5.7 dapat dilihat bahwa tingkat signifikansi masing-masing variabel lebih besar dari 5%. Jadi dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas.

5.1.3. Hasil Pengujian Hipotesis

Hasil pengujian hipotesis untuk menganalisis pengaruh firm size, leverage, profitability, dan voluntary disclosure terhadap ERC dilakukan dengan menggunakan SPSS (Statistical Package for Social Sciences) versi 18.0.

5.1.3.1. Hasil Uji Hipotesis Pertama (H1) dengan Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linier berganda ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh dari variabel bebas (independen) terhadap variabel terikat

(dependen). Tahapan analisis regresi linear berganda pada penelitian ini adalah uji koefisien determinasi, uji parsial (uji statistik t) dan uji simultan (uji statistik F).

5.1.3.1.1. Hasil Uji Koefisien Determinasi

Hasil Uji koefisien determinasi (R2) dapat dilihat pada tabel 5.8 berikut ini.

Tabel 5.8 Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Durbin-Watson Square Estimate 1 .548a .329 .315 .2052071 2.112

a. Predictors: (Constant), Voluntary Disclosure (Z), Leverage (X2), Firm Size (X1),Profitability (X3) b. Dependent Variable: ERC (Y) Sumber : Lampiran 9 (Data Diolah, 2015)

1. Dari uji koefisien determinasi pada tabel 5.8, nilai R-square adalah 0,329. Hal

ini berarti 32,9% variabel dependen ERC dapat dijelaskan oleh variabel

independen yaitu firm size, leverage, profitability dan firm size dan voluntary

disclosure, sedangkan sisanya 67,1% dijelaskan oleh variabel-variabel lain

yang tidak masuk dalam model penelitian ini.

2. Berdasarkan hasil perhitungan statistik, diperoleh R2 = 0,329, maka besarnya

error2 (e2) = √(1-0,329) = 0,819.

5.1.3.1.2. Hasil Uji Hipotesis secara Simultan (Uji Statistik F)

Uji statistik F digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen. Jika nilai F > hitung

F atau sig < α = 5%, maka H1 diterima. Sebaliknya apabila nilai F < F tabel hitung tabel atau atau sig > α = 5%, maka H1 tidak dapat diterima. Hasil uji hipotesis secara simultan (uji statistik F) dapat dilihat pada tabel 5.9 berikut ini.

Tabel 5.9 Hasil Uji Statistik F ANOVAb Model Sum of Mean Squares Df Square F Sig. 1 Regression .545 4 .136 3.233 .012a Residual 24.382 579 .042 Total 24.926 583

a. Predictors: (Constant), Voluntary Disclosure (Z), Leverage (X2), Firm Size (X1) , Profitabilitas(X3) b. Dependent Variable: ERC (Y) Sumber : Lampiran 9 (Data Diolah, 2015)

Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 5.9 diperoleh nilai Fhitung sebesar

3,233 lebih besar dari nilai Ftabel = 2,37, jadi dapat disimpulkan secara simultan berpengaruh signifikan pada α = 5% (Sig = 0,012 < α = 5%).

Berdasarkan perolehan tersebut maka keputusannya adalah H1 diterima artinya firm size, leverage, profitability dan voluntary disclosure secara simultan berpengaruh signifikan terhadap ERC.

5.1.3.1.3. Hasil Uji Hipotesis secara Parsial (Uji Statistik t)

Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh masing-masing variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Kriteria pengambilan keputusan untuk uji statistik t, apabila t hitung > t tabel atau sig < α

= 5%, maka H1 diterima atau apabila t hitung < t tabel atau sig > α = 5%, maka

H1 tidak dapat diterima.

Hasil uji hipotesis secara parsial dapat dilihat pada tabel 5.10 berikut ini.

Tabel 5.10 Hasil Uji Statistik t Coefficientsa Model Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) .226 .150 1.507 .013

Firm Size (X1) .003 .005 .024 4.583 .036

Leverage (X2) -.140 .046 -.124 -3.018 .003

Profitabilitas (X3) .058 .035 .069 2.673 .045 Voluntary Disclosure(Z) .031 .112 .011 2.279 .021 a. Dependent Variable: ERC (Y) Sumber : Lampiran 9 (Data Diolah, 2015)

Berdasarkan hasil perhitungan statistik seperti pada tabel 5.10, maka diperoleh persamaan regresi linear berganda berikut ini.

Y = 0,226 + 0,003X1 – 0,140X2 + 0.058X3 + 0.031Z

1. Konstanta

Berdasarkan tabel 5.10 dan persamaan tersebut dapat diketahui bahwa

konstanta (α) mempunyai koefisien regresi sebesar 0,226, artinya jika

variabel firm size (X1), leverage (X2), profitability (X3) dan voluntary

disclosure (Z) dianggap nol, maka adanya kenaikan Earnings Response

Coefficient sebesar 0,226 atau 22,6 % pada perusahaan non keuangan yang

terdaftar di BEI selama tahun 2010-2013.

2. Firm Size (X1)

Variabel firm size mempunyai koefisien regresi sebesar 0,003, artinya

setiap kenaikan variabel firm size sebesar 1%, maka akan terjadi

peningkatan ERC sebesar 0,3% dengan asumsi variabel lain dianggap

konstan. Signifikansi variabel firm size sebesar 0,036 atau 3,6% < α = 5%,

maka secara parsial firm size berpengaruh signifikan terhadap ERC.

3. Leverage (X2)

Variabel kedua adalah leverage yang mempunyai koefisien regresi -0,140,

artinya setiap kenaikan variabel leverage sebesar 1%, maka akan terjadi

penurunan ERC sebesar 14% dengan asumsi variabel lain dianggap

konstan. Signifikansi variabel leverage sebesar 0,003 atau 0,3% < α = 5%,

maka secara parsial leverage berpengaruh signifikan terhadap ERC.

4. Profitability (X3)

Variabel ketiga adalah profitability yang mempunyai koefisien regresi

0,058, artinya setiap kenaikan variabel profitability sebesar 1%, maka akan

terjadi peningkatan ERC sebesar 5,8% dengan asumsi variabel lain

dianggap konstan. Signifikansi variabel profitability sebesar 0,045 atau

4,5% < α = 5%, maka secara parsial profitability berpengaruh signifikan

terhadap ERC.

5. Voluntary Disclosure (Z)

Variabel keempat adalah voluntary disclosure yang mempunyai koefisien

regresi 0,031, artinya setiap kenaikan variabel voluntary disclosure sebesar

1%, maka akan terjadi peningkatan ERC sebesar 3,1% dengan asumsi

variabel lain dianggap konstan. Signifikansi variabel voluntary disclosure

sebesar 0,021 atau 2,1% < α = 5%, maka secara parsial voluntary

disclosure berpengaruh signifikan terhadap ERC.

5.1.3.2. Hasil Uji Hipotesis Kedua (H2) dengan PATH Analysis

Pada uji hipotesis kedua dilakukan dengan PATH analysis. Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel 5.11, tabel 5.12 dan tabel 5.13 berikut ini.

Tabel 5.11 Hasil Uji PATH Analysis

Coefficientsa Model Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta T Sig. 1 (Constant) .458 .052 8.748 .000

Firm Size (X1) .081 .062 .213 3.315 .003

Leverage (X2) .031 .317 .062 2.044 .005

Profitability (X3) -.234 .113 -.313 -.304 .761 a. Dependent Variable: Voluntary Disclosure (Z) Sumber : Lampiran 10 (Data Diolah, 2015)

Tabel 5.12 Uji ANOVA PATH Analysis ANOVAb Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression .001 3 .000 4.070 .002a Residual 3.380 580 .006 Total 3.381 583

a. Predictors: (Constant), Profitability (X3), Leverage (X2), Firm Size (X1) b. Dependent Variable: Voluntary Disclosure (Z) Sumber : Lampiran 10 (Data Diolah, 2015)

Tabel 5.13 Uji Determinasi PATH Analysis Model Summary Model R R Square Adjusted R Std. Error of Durbin- Square the Estimate Watson 1 .527a .318 .303 .30763390 3.182

a. Predictors: (Constant), Leverage (X2), Firm Size (X1),Profitability (X3) b. Dependent Variable: Voluntary Disclosure (Z) Sumber : Lampiran 10 (Data Diolah, 2015)

Berdasarkan hasil perhitungan seperti pada tabel 5.11, maka diperoleh persamaan berikut ini:

Z = 0,458 + 0,081X1 + 0,031X2 – 0,234X3

1. Konstanta

Berdasarkan tabel 5.11 dan persamaan diatas dapat diketahui konstanta (α)

mempunyai koefisien regresi sebesar 0,458, artinya jika variabel firm size

(X1), leverage (X2) dan profitability (X3) dianggap nol, maka adanya

kenaikan voluntary dsiclosure sebesar 0,458 atau 45,8% pada perusahaan

non keuangan yang terdaftar di BEI selama tahun 2010-2013.

2. Firm Size (X1)

Variabel firm size mempunyai koefisien regresi sebesar 0,081, artinya

setiap kenaikan variabel firm size sebesar 1%, maka akan terjadi

peningkatan voluntary discloure sebesar 8,1% dengan asumsi variabel lain

dianggap konstan. Signifikansi variabel firm size sebesar 0,003 atau 0,3%

< α = 5%, maka firm size secara langsung berpengaruh signifikan terhadap

voluntary disclosure.

3. Leverage (X2)

Variabel leverage mempunyai koefisien regresi sebesar 0,031, artinya

setiap kenaikan variabel leverage sebesar 1%, maka akan terjadi

peningkatan voluntary discloure sebesar 3,1% dengan asumsi variabel lain

dianggap konstan. Signifikansi variabel leverage sebesar 0,005 atau 0,5%

< α = 5%, maka leverage secara langsung berpengaruh signifikan terhadap

voluntary disclosure.

4. Profitability (X3)

Variabel profitability mempunyai koefisien regresi sebesar -0,234, artinya

setiap kenaikan variabel profitability sebesar 1%, maka akan terjadi

penurunan voluntary discloure sebesar 23,4% dengan asumsi variabel lain

dianggap konstan. Signifikansi variabel profitability sebesar 0,761 atau

76,1% > α = 5%, maka profitability secara langsung berpengaruh tidak

signifikan terhadap voluntary disclosure.

5. Hasil Uji Koefisien Determinasi

Dari uji koefisien determinasi pada tabel 5.13, nilai R-square adalah 0,318.

Hal ini berarti 31,8% variabel dependen voluntary disclosure dapat

dijelaskan oleh variabel independen yaitu firm size, leverage, profitability

dan firm size, sedangkan sisanya 68,2% dijelaskan oleh variabel-variabel

lain yang tidak masuk dalam model penelitian ini.

6. Hasil Error

Berdasarkan hasil perhitungan statistik, diperoleh R2 = 0,318, maka

besarnya error1 (e1) = √(1-0,318) = 0,826.

5.1.3.3. Hasil Analisis Jalur (PATH Analysis)

Analisis jalur (PATH Analysis) dalam penelitian ini dapat digambarkan melalui PATH analysis seperti pada gambar berikut ini.

Variabel Independen Variabel Intervening Variabel Dependen

Firm Size 0,003 (X1)

0,081 -0,140 Earnings Response Voluntary Leverage 0,031 0,031 Coefficient (ERC) Disclosure (X2) (Y) (Z) -0,234

Profitability 0,058 (X3) Gambar 5.1 Hasil PATH Analysis

Pengaruh langsung, tidak langsung dan pengaruh total dapat dilihat seperti pada tabel 5.14 berikut ini .

Tabel 5.14 Pengaruh Langsung, Tidak Langsung dan Total

Keterangan Pengaruh Langsung Tidak Langsung Total SIZE terhadap DISC (p1) 0,081

LEV terhadap DISC (p2) 0,031 PROF terhadap DISC (p3) -0,234 DISC terhadap ERC (P7) 0,031 SIZE terhadap ERC (p4) 0,003 0,002511 0,005511 LEV terhadap ERC (p5) -0,140 0,000961 -0,139039 PROF terhadap ERC (p6) 0,058 -0,007254 0,050746 Sumber : Lampiran 11 (Data Diolah, 2015)

Berdasarkan perhitungan seperti pada tabel 5.14, perhitungan pengaruh tidak langsung diperoleh dari perkalian koefisien pengaruh langsung SIZE terhadap DISC dengan koefisien pengaruh DISC terhadap ERC (0,081x0,031) =

0,002511. Perhitungan yang sama juga untuk variabel leverage, dan profitability.

Pengaruh total diperoleh dengan menjumlahkan pengaruh langsung dan tidak langsung.

Menurut Ghozali (2013:249) bahwa uji Path analysis dapat dilakukan untuk menguji signifikansi pengaruh tidak langsung, maka kita perlu menghitung nilai t dari koefisien uji Sobel dari persamaan αβ.

1. Pengaruh firm size terhadap ERC melalui voluntary disclosure sebagai

variabel intervening

Standar error dari koefisien indirect effect (Sp1p7) berikut ini.

Sp1p7 = √p72 Sp12 + p12Sp72+Sp12Sp72

Sp1p7 = √(0,031)2 (0,062)2 + (0,081)2 (0,112)2 + (0,062)2 (0,112)2

Sp1p7 = √0,00000369 + 0,0000823 + 0,0000482

Sp1p7 = √0,00013419

Sp1p7 = 0,01158

Berdasarkan hasil Sp1p7 ini dapat dihitung nilai t statistik uji Sobel pengaruh mediasi dengan rumus berikut ini. t = p1p7 = 0,002511 = 0,217 Sp1p7 0,01158

Oleh karena nilai t hitung uji Sobel = 0,217 lebih kecil dari t tabel = 1,96 dengan tingkat signifikansi 5%, maka dapat disimpulkan bahwa voluntary disclosure bukan merupakan variabel intervening antara pengaruh firm size terhadap ERC dengan koefisien mediasi 0,002511.

2. Pengaruh leverage terhadap ERC dengan melalui voluntary disclosure

sebagai variabel intervening

Standar error dari koefisien indirect effect (Sp2p7) berikut ini.

Sp2p7 = √p72 Sp22 + p22Sp72+Sp22Sp72

Sp2p7 = √(0,031)2 (0,317)2 + (0,031)2 (0,112)2 + (0,317)2 (0,112)2

Sp2p7 = √0,0000966 + 0,0000121 + 0,00126

Sp2p7 = √0,0013687

Sp2p7 = 0,03699

Berdasarkan hasil Sp2p7 ini dapat dihitung nilai t statistik uji Sobel pengaruh mediasi dengan rumus berikut ini. t = p2p7 = 0,000961 = 0,0259 Sp2p7 0,03699

Oleh karena nilai t hitung uji Sobel = 0,0259 lebih kecil dari t tabel = 1,96 dengan tingkat signifikansi 5%, maka dapat disimpulkan bahwa voluntary disclosure bukan merupakan variabel intervening antara pengaruh leverage terhadap ERC dengan koefisien mediasi 0,000961.

3. Pengaruh profitability terhadap ERC dengan melalui voluntary disclosure

sebagai variabel intervening

Standar error dari koefisien indirect effect (Sp3p7) berikut ini.

Sp3p7 = √p72 Sp32 + p32Sp72+Sp32Sp72

Sp3p7 = √(0,031)2 (0,113)2 + (0,234)2 (0,112)2 + (0,113)2 (0,112)2

Sp3p7 = √0,0000123 + 0,000687 + 0,00016

Sp3p7 = √0,0008593

Sp3p7 = 0,02931

Berdasarkan hasil Sp3p7 ini dapat dihitung nilai t statistik uji Sobel pengaruh mediasi dengan rumus berikut ini. t = p3p7 = 0,007254 = 0,247 Sp3p7 0,02931

Oleh karena nilai t hitung uji Sobel = 0,247 lebih kecil dari t tabel = 1.96 dengan tingkat signifikansi 5%, maka dapat disimpulkan bahwa voluntary disclosure bukan merupakan variabel intervening antara pengaruh profitability terhadap ERC dengan koefisien mediasi -0,007254.

5.2. Pembahasan Hasil Penelitian

5.2.1. Pengaruh Firm Size (X1) terhadap Earnings Response Coefficient (Y)

Hasil pengujian pengaruh firm size terhadap ERC diperoleh thitung 4,583 > ttabel 1,960 dan tingkat signifikansi pada level 0,036 < α = 0,05, maka keputusannya adalah H1 diterima. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan hipotesis diterima yang menunjukkan bahwa firm size berpengaruh positif signifikan terhadap ERC perusahaan. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Naimah dan Utama (2006) dan Pimentel dan Lima (2009) bahwa firm size berpengaruh positif signifikan terhadap ERC.

Semakin besar aset maka semakin banyak modal yang ditanam, investor menganggap bahwa semakin besar ukuran perusahaan maka semakin kecil pula perusahaan untuk melakukan manipulasi terhadap laporan keuangan. Perusahaan mempunyai tujuan untuk memperolah modal baik dalam pinjaman maupun investasi, sehingga investor lebih percaya pada perusahaan besar daripada perusahaan kecil yang menunjukkan bahwa semakin besar perusahaan direspon positif oleh investor maka semakin tinggi ERC. Pada umumnya perusahaan besar cenderung mempunyai reporting responsibility yang tinggi dan mengindikasikan bahwa pada perusahaan besar akan memiliki ERC yang meningkat pula (Scoot,

2003).

5.2.2. Pengaruh Leverage (X2) terhadap Earnings Response Coefficient (Y)

Hasil pengujian pengaruh variabel leverage terhadap ERC dengan menggunakan uji statistik t diperoleh nilai thitung -3,018 > ttabel 1,960 dan tingkat signifikansi 0,003 < α = 0.05, maka keputusannya adalah H1 diterima. Hasil

pengujian menunjukkan hipotesis diterima. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Murwaningsari (2008) dan Pradipta dan Purwaningsih (2012) yang menunjukkan bahwa leverage berpengaruh negatif signifikan terhadap ERC.

Leverage menunjukkan bahwa perusahaan banyak menggunakan hutang dalam pembiayaan perusahaan. Perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi, apabila terjadi peningkatan laba perusahaan maka akan dipandang semakin baik bagi pemberi pinjaman dibanding bagi pemegang saham. Oleh karena itu perusahaan dengan leverage (DER) yang tinggi memiliki nilai ERC yang rendah dan sebaliknya perusahaan dengan leverage (DER) yang rendah memiliki nilai

ERC yang tinggi.

5.2.3. Pengaruh Profitability (X3) terhadap Earnings Response Coefficient (Y)

Hasil pengujian pengaruh profitability terhadap ERC menggunakan uji statistik t diperoleh nilai thitung 2,673 > ttabel 1,960 dan tingkat signifikansi 0.045 <

α = 0,05, maka keputusannya adalah H1 diterima. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan hipotesis diterima. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa profitability berpengaruh positif signifikan terhadap ERC perusahaan. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Naimah dan Utama (2006) dan

Hasanzade et al (2013) bahwa profitability berpengaruh positif signifikan terhadap ERC perusahaan.

Menurut Anaroraga dan Widianti (1997) dalam Arfan dan Antasari (2008) bahwa profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan, baik dihubungkan dengan modal sendiri dan modal bersama. Jadi, kesimpulannya bahwa perusahaan dengan profitability yang tinggi

maka nilai ERC akan tinggi, dan sebalikya apabila perusahaan yang memiliki profitability yang rendah akan memiliki nilai ERC yang rendah.

5.2.4. Pengaruh Voluntary Disclosure (Z) terhadap Earnings Response

Coefficient (Y)

Hasil pengujian pengaruh variabel voluntary disclosure terhadap ERC dengan menggunakan uji statistik t diperoleh nilai thitung 2,279 > ttabel 1,960 dan tingkat signifikansi 0,021 < α = 0,05, maka keputusannya adalah H1 dapat diterima. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan hipotesis diterima. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa voluntary disclosure berpengaruh positif signifikan terhadap ERC perusahaan. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Widiastuti (2002), Adhariani (2004) dan Paramita (2012).

Semakin luas tingkat pengungkapan laporan keuangan maka semakin tinggi tingkat kepercayaan investor terhadap perusahaan tersebut. Voluntary disclosure dan keinformatifan laba bersifat komplementer dalam mempengaruhi imbal hasil saham (Adhariani, 2004). Perusahaan yang memberikan tingkat pengungkapan sukarela yang semakin tinggi akan memiliki nilai ERC yang tinggi, dan sebaliknya perusahaan dengan tingkat pengungkapan sukarela semakin rendah akan memiliki nilai ERC yang rendah.

5.2.5. Pengaruh secara simultan Firm Size (X1), Leverage (X3), Profitability (X3)

dan Voluntary Disclosure (Z) terhadap Earning Response Coefficient (Y)

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diperoleh nilai Fhitung sebesar 3,233 dan tingkat signifikansi 0,012. Nilai Ftabel dengan menggunakan α = 5% adalah sebesar 2,37, jadi dapat disimpulkan Fhitung = 3.233 > Ftabel = 2.37 atau Sig = 0,012

< α = 5%. Jadi, dapat disimpulkan bahwa H1 diterima artinya firm size, leverage, profitability dan voluntary disclosure secara simultan berpengaruh signifikan terhadap ERC.

5.2.6. Pengaruh Firm Size (X1) terhadap Voluntary Disclosure (Z)

Hasil pengujian pengaruh langsung firm size terhadap voluntary disclosure dengan menggunakan uji statistik t diperoleh nilai thitung 3,315 > ttabel 1,960 dan tingkat signifikansi 0,003 < α = 0,05, maka keputusannya adalah H1 diterima.

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan hipotesis diterima. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara langsung firm size berpengaruh positif signifikan terhadap voluntary disclosure perusahaan. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Paramita (2012).

Total aset perusahaan yang tinggi menunjukkan perusahaan yang besar maka akan cenderung memberikan pengungkapan sukarela yang semakin luas dalam laporan tahunannya. Hal ini dikarenakan manajemen beranggapan pengungkapan semakin luas akan memberikan efek positif kepada reaksi pemegang saham. Jadi, dapat disimpulkan bahwa ukuran perusahaan yang besar akan mempunyai nilai voluntary disclosure yang tinggi, dan sebaliknya perusahaan yang berukuran kecil akan mempunyai nilai voluntary disclosure yang rendah.

5.2.7. Pengaruh Leverage (X2) terhadap Voluntary Disclosure (Z)

Hasil pengujian pengaruh secara langsung leverage terhadap voluntary disclosure dengan menggunakan uji statistik t diperoleh nilai thitung 2,044 > ttabel

1,960 dan tingkat signifikansi 0,005 < α = 0,05, maka keputusannya adalah H1

diterima. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan hipotesis diterima. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara langsung leverage berpengaruh positif signifikan terhadap voluntary disclosure perusahaan. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Jensen dan Meckling (1976) dan Murwaningsari (2008).

Perusahaan dengan rasio hutang atas modal yang tinggi akan menyediakan informasi yang lebih banyak untuk memenuhi tuntutan kreditor jangka panjang dibandingkan dengan perusahaan dengan rasio rendah (Murwaningsari, 2008).

Investor akan lebih percaya apabila perusahaan mengungkapkan informasi tentang perusahaan yang lebih luas dalam laporan tahunan. Perusahaan dengan tingkat rasio leverage yang tinggi mempunyai nilai voluntary disclosure yang tinggi, dan sebaliknya perusahaan dengan rasio leverage yang rendah mempunyai nilai voluntary disclosurei yang rendah.

5.2.8. Pengaruh Profitability (X3) terhadap Voluntary Disclosure (Z)

Hasil pengujian pengaruh secara langsung profitability terhadap voluntary disclosure dengan menggunakan uji statistik t diperoleh nilai thitung -0,304 < ttabel

1,960 dan tingkat signifikansi 0,761 > α = 0,05, maka keputusannya adalah H1 tidak dapat diterima. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan hipotesis tidak diterima. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara langsung profitability berpengaruh tidak signifikan terhadap voluntary disclosure perusahaan. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian Fitriani (2001).

Profitabilitas perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba (Riyanto, 2001:35). Tingkat perbandingan antara laba dan modal tidak mempengaruhi luas pengungkapan

sukarela perusahaan. Semakin tinggi atau semakin rendah rasio profitability tidak mempunyai pengaruh terhadap nilai voluntary disclosure.

5.2.9. Pengaruh Firm Size (X1) terhadap ERC (Y) melalui Voluntary Disclosure

(Z) sebagai Variabel Intervening

Koefisien regresi pengaruh langsung firm size terhadap Earnings Response

Coefficient adalah 0,003. Sedangkan pengaruh firm size terhadap ERC melalui voluntary disclosure adalah 0,002511. Pengaruh langsung lebih besar dari pengaruh tidak langsung (0,003 > 0,002511) dan karena nilai t hitung uji Sobel =

0,217 lebih kecil dari t tabel = 1,96 dengan tingkat signifikansi 5%, maka dapat disimpulkan bahwa voluntary disclosure bukan merupakan variabel intervening antara pengaruh firm size terhadap ERC dengan koefisien mediasi 0,002511. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian Murwaningsari (2008) dan

Paramita (2012) bahwa voluntary disclosure merupakan variabel intervening untuk pengaruh tidak langsung size terhadap ERC.

5.2.10. Pengaruh Leverage (X2) terhadap ERC (Y) melalui Voluntary Disclosure

(Z) sebagai Variabel Intervening

Koefisien regresi pengaruh langsung leverage terhadap Earnings Response

Coefficient adalah 0,140. Sedangkan pengaruh leverage terhadap ERC melalui voluntary disclosure adalah 0,000961. Pengaruh langsung lebih besar dari pengaruh tidak langsung (0,140 > 0,000961) dan karena nilai t hitung uji Sobel =

0,0259 lebih kecil dari t tabel = 1,96 dengan tingkat signifikansi 5%, maka dapat disimpulkan bahwa voluntary disclosure bukan merupakan variabel intervening antara pengaruh leverage terhadap ERC dengan koefisien mediasi 0,000961. Hasil

penelitian ini konsisten dengan penelitian Murwaningsari (2008), namun tidak konsisten dengan penelitian Sayekti dan Wandabio (2008) yang menghasilkan bahwa voluntary disclosure merupakan variabel intervening pengaruh antara leverage terhadap ERC.

5.2.11. Pengaruh Profitability (X3) terhadap ERC (Y) melalui Voluntary

Disclosure (Z) sebagai Variabel Intervening

Koefisien regresi pengaruh langsung profitability terhadap Earnings

Response Coefficient adalah 0,058. Sedangkan pengaruh profitability terhadap

ERC melalui voluntary disclosure adalah 0,007254. Pengaruh langsung lebih besar dari pengaruh tidak langsung (0,058 > 0,007254) dan karena nilai t hitung uji Sobel = 0,247 lebih kecil dari t tabel = 1,96 dengan tingkat signifikansi 5%, maka dapat disimpulkan bahwa voluntary disclosure bukan merupakan variabel intervening antara pengaruh profitability terhadap ERC dengan koefisien mediasi

0,007254. Hasil pengujian hipotesis yang peneliti tidak menemukan peneliti sebelumnya untuk pengujian yang sama.

5.2.12. Perbedaan pengaruh leverage terhadap ERC p5 = -0,140 dengan pengaruh

profitability terhadap voluntary disclosure p3 = -0,234

Hasil pengujian pengaruh variabel leverage terhadap ERC diperoleh nilai thitung -3,018 > ttabel 1,960, dan tingkat signifikansi 0,003 < α = 0,05. Hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan dengan tingkat leverage (DER) yang tinggi, apabila terjadi peningkatan laba perusahaan maka akan dipandang semakin baik bagi pemberi pinjaman dibanding bagi pemegang saham. Oleh karena itu perusahaan dengan leverage (DER) yang tinggi memiliki nilai ERC yang rendah

dan sebaliknya perusahaan dengan leverage yang rendah memiliki nilai ERC yang tinggi.

Berbeda dengan hasil pengujian pengaruh secara langsung profitability

(ROE) terhadap voluntary disclosure diperoleh nilai thitung -0,304 < ttabel 1,960, dan tingkat signifikansi 0,761 > α = 0,05. Tingkat perbandingan antara laba dan ekuitas tidak mempengaruhi luas pengungkapan sukarela perusahaan. Semakin tinggi atau semakin rendah rasio profitability (ROE) tidak mempunyai pengaruh terhadap nilai voluntary disclosure.

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, peneliti berkesimpulan bahwa pengaruh firm size, leverage, profitability, terhadap Earnings Response Coefficient dengan voluntary disclosure sebagai variabel intervening sebagai berikut:

1. Bahwa firm size, leverage, profitability, dan voluntary disclosure secara

simultan berpengaruh signifikan terhadap Earnings Response Coefficient.

Secara parsial firm size berpengaruh positif signifikan terhadap ERC, dan

hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Naimah dan Utama

(2006) serta Pimentel dan Lima (2009), tetapi tidak konsisten dengan hasil

penelitian Murwaningsari (2008). Leverage berpengaruh negatif signifikan

terhadap ERC yang konsisten dengan hasil penelitian Murwaningsari (2008)

serta Pradipta dan Purwaningsih (2012), tetapi tidak konsisten dengan hasil

penelitian Paramita (2012). Profitability secara parsial berpengaruh positif

signifikan terhadap ERC, konsisten dengan hasil penelitian Naimah dan

Utama (2006) serta Hasanzade et al (2013). Voluntary disclosure secara

parsial berpengaruh positif signifikan terhadap ERC, konsisten dengan hasil

penelitian Widiastuti (2002) dan Adhariani (2004). Hasil pengujian secara

langsung firm size berpengaruh positif signifikan terhadap voluntary

disclosure, dan konsisten dengan hasil penelitian Paramita (2012). Secara

langsung leverage berpengaruh positif signifikan terhadap voluntary

disclosure dan konsisten dengan hasil penelitian Jensen dan Meckling (1976)

dan Murwaningsari (2008). Namun variabel profitability berpengaruh tidak

signifikan terhadap voluntary disclosure dan tidak konsisten dengan hasil

penelitian Fitriani (2001).

2. Pengaruh langsung variabel firm size, leverage, dan profitability terhadap

ERC lebih besar dari pengaruh tidak langsung dan nilai t hitung uji Sobel

lebih kecil dari nilai t tabel untuk masing-masing variabel independen, maka

voluntary disclosure tidak terbukti sebagai variabel intervening. Secara tidak

langsung firm size, leverage dan profitability tidak berpengaruh signifikan

terhadap Earnings Response Coefficient melalui voluntary disclosure sebagai

variabel intervening.

6.2. Keterbatasan Penelitian

Hasil penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan yaitu :

1. Penelitian mengenai Earnings Response Coefficient sebenarnya merupakan

penelitian runtut waktu yang memerlukan kurun waktu amatan yang cukup

panjang untuk memperoleh koefisien respon laba sedangkan pengamatan

yang dilakukan hanya empat periode.

2. Penelitian ini tidak memperhatikan kejadian-kejadian lain yang mempunyai

reaksi pasar yang mengakibatkan perubahan besarnya nilai koefisien respon

laba seperti rasio pembagian dividen, merger dan perubahan kebijakan

akuntansi.

6.3. Saran

Dengan mempertimbangkan hasil analisis, kesimpulan dan keterbatasan penelitian yang telah dikemukakan di atas, maka peneliti memberikan saran untuk penelitian berikutnya yaitu:

1. Pada penelitian selanjutnya dapat memperluas periode pengamatan sehingga

hasil penelitian diharapkan lebih akurat.

2. Penelitian selanjutnya diharapkan mempertimbangkan untuk memasukkan

variabel-variabel lain yang mempengaruhi Earnings Response Coefficient

misalnya coorporte governance, life cycle, merger, rasio pembagian dividen

dan perubahan kebijakan akuntansi. Berdasarkan hasil penelitian tabel 5.10

dan tabel 5.11, peran voluntary disclosure seharusnya sebagai variabel

independen bukan sebagai variabel intervening karena tidak dapat

mengintervensi pengaruh tidak langsung antara variable firm size, leverage

dan profitability dengan Earnings Response Coefficient.

DAFTAR PUSTAKA

Adhariani, (2005). “Tingkat Keluasan Pengungkapan Sukarela Dalam Laporan Tahunan dan Hubungannya dengan Current Earnings Response Coefficient (ERC)”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia. Vol 2, No.1 : 24-57. Diakses pada Tanggal 23 Desember 2014.

Arfan, Muhammad dan Ira Antasari, 2008. “Pengaruh Ukuran, Pertumbuhan dan Profitabilitas terhadap Koefisien Respon Laba pada Emiten Manufaktur di Bursa Efek Jakarta.” Jurnal Telaah dan Riset Akuntansi Vol 1, No.1 Januari 2008 : 50-64. Diakses pada Tanggal 2 Maret 2015.

Ball, Ray dan Philip Brown, 1968. “An Empirical Evaluation of Accounting Numbers”, Journal of Accounting Research. pp. 159-78. Diakses pada Tanggal 1 Februari 2015.

Bathala, C.T; KP Moon dan R.P Rao, 1994. Managerial Ownership, Debt Policy and the Impact of Institusional Holding: an Agency Perspective. Financial Management. Vol. 30: Hal. 161-180.

Bandi dan Jogiyanto, HM. 2000. “Perilaku Reaksi Harga dan Volume Perdagangan Saham”. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol 3 : 392. Diakses pada Tanggal 10 Januari 2015.

Botosan, Christine A, 1997. “Disclosure Level and The Cost of Equity Capital”. The Accounting Review. Vol. 72 Juli, No.3 pp.323-349. Diakses pada Tanggal 3 Maret 2015.

Brigham, Eugene F dan Joel F. Houston, 2001. Manajemen Keuangan, Edisi 8, Jakarta, Erlangga.

Chaney, P.K. dan D.C. Jeter, 1991. “The Effect of Size on The Magnitude of long window Earnings Response Coefficient”, Contemporary Accounting Research. Vol. 8, No. 2, pp 540-560. Diakses pada Tanggal 10 Januari 2015.

Cho, Jang Youn dan Kooyul Jung, 1991. “Earnings Response Coefficients: A Synthesis of Theory and Empirical Evidence”. Journal of Accounting Literature, Vol.10. pp 85-116. Diakses Tanggal 11 Januari 2015.

Collins, D.W dan S.P. Kothari, 1989. “An Analysis of Intertemporal and Cross Sectional Determinants of Earnings Response Coefficient”. Journal of Accounting and Economics. 289-324. Diakses Tanggal Tanggal 15 januari 2015.

Departemen Keuangan RI, BAPEPEM, 2012. Kep-431/BL/2012. Tentang kewajiban penyampaian laporan keuangan tahunan bagi emiten atau perusahaan publik.

Departemen Keuangan RI, BAPEPEM, 2012. Nomor VIII.G.7 Keputusan Nomor Kep-347/BL/2012. Tentang pedoman penyajian dan pengungkapan laporan keuangan emiten atau perusahaan publik.

Devina, Florence, L Suryanto dan Zulaikha, 2004, “Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sosial dalam Laporan Tahunan Perusahaan Go Public di Bursa Efek Jakarta”. Jurnal Maksi Vol. 4, h.161- 177. Diakses pada Tanggal 3 Maret 2015.

Dhaliwal, D.S; K.J. Lee dan N.L. Fargher, 1991. “'The Assosiation Between Unexpected Earnings and Abnormal Security Return in the Presence of Financial Leverage". Contemporuiy Accounting Research 8, No.1: 20-41. Diakses pada Tanggal 1 Februari 2015.

Easton, P.D dan E.M Zmijewski, 1989. “Cross Sectional Variation in The Stock Market Response to Accounting Earnings Announcements”, Journal of Accounting and Economic. Vol. 11, pp. 117-141. Diakses pada Tanggal 1 Februari 2015.

Erlina. 2011. Metodologi Penelitian. USU Press. Medan

Fitriani, 2001. “Signifikansi Perbedaan Tingkat Kelengkapan Pengungkapan Wajib Dan Sukarela Pada Laporan Keuangan Perusahaan Publik Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta”. Makalah Simposium Nasional Akuntansi IV, . Universitas Padjajaran dan Ikatan Akuntan Indonesia pp.133-154. Diakses pada Tanggal 10 Januari 2015.

Ghozali, Imam, 2012. Aplikasi Analisis Multivariant dengan Program IMB SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Gulo, Y, 2000. “Analisis Efek Pengungkapan Sukarela dalam Laporan Tahunan terhadap Cost Of Equity Perusahaan”. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol. 2 No.1. April , 45-62. Diakses pada Tanggal 1 Februari 2015. Hasanzade, Mahboobe; Roya Darabi; dan Gholamreza Mahfoozi, 2013. “Factors Affecting the Earnings Response Coefficient: An Empirical study for Iran”. European Online Journal of natural and Social Science, Europe. Diakses pada tanggal 14 Februari 2015. Jensen dan Meckling, 1976”The Agency Theory Of The Firm : Managerial Behavior, Agency Cost And Ownership Structure”. Journal of Financial Economics 3 : 305-360. Diakses pada Tanggal 22 Januari 2015. Kartini dan Tulus Arianto, 2008. “Struktur Kepemilikan, Profitabilitas, Pertumbuhan Aktiva dan Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal

pada Perusahaan Manufaktur”. Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol 12 No.1 : 11-21. Dakses pada Tanggal 10 Januari 2015. Kartadjumena, Eriana, 2010. “Pengaruh Voluntary Disclosure dan CSR Disclosure Terhadap Earnings Response Coefficient”. The 4th PPM National Conference on Management Research. ISSN :2086-0390. Diakses pada Tanggal 3 Maret 2015. Kormendi, R dan R. Lipe, 1987, “Earnings Innovations, Earnings Persistance, and Stock Return”, Journal of Business 60:323-345. Diakses pada Tanggal 10 Januari 2015. Lang, M dan R. Lundholm, 1993. “Cross Sectional Determinants of Analyst Ratings of Corporate Disclosure”, Journal of Accounting Research. Vol. 31, No. 2, pp. 246-271. Diakses pada Tanggal 12 Februari 2015 Lipe, R.C., 1990, ”The Relations Between Stock Return, Accounting Earnings and Alternative Information”. Accounting Review (Januari): 49-71. Diakses pada tanggal 10 Januari 2015.ropean Online Journal of Natural Murwaningsari, Etty, 2008. “Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Earnings Response Coefficient (ERC)”. Simposium Nasional Akuntansi (SNA) ke XI, Pontianak. Diakses pada tanggal 22 Januari 2015. Mulyani, Sri; Nur F. Asyik, dan Andayani, 2007. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Earnings Response Coefficient pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta”, Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia. Vol. 11, No. 1, hal. 35-45. Diakses pada Tanggal 12 Februari 2015. Myers, Stewart C, 2001. The Journal of Economic Perspectives, Vol. 15, No. 2. Spring. pp. 81-102. Diakses pada tanggal 10 Januari 2015.

Naimah, Zahroh dan Sidharta Utama, 2006. “Pengaruh ukuran perusahaan, pertumbuhan laba dan profitabilitas perusahaan terhadap Earnings Response Coefficient Dan koefisien respon nilai buku ekuitas”. Simposium Nasional IX. Diakses pada 1 Feb 2015.

Paramita, Ratna Wijayanti Daniar, 2012. “Pengaruh Leverage, Firm Size, dan Voluntary Disclosure terhadap Earning Responce Coefficient (ERC)”. Jurnal WIGA Vol. 2 No. 2. Diakses pada Tanggal 22 Desember 2014.

Pimentel, Rene Coppe dan Iran Siqueira Lima, 2009. “Accounting Earnins Properties and Determinants of Earnings Response Coefficients in Brazil”. Dissertation Accounting and Actuarial Sciences of the School of Economics, Bussines Administration and Accounting of the University of Sao Paulo. Diakses pada Tanggal 16 Februari 2015.

Pradipta, Dyah Ayu dan Anna Purwaningsih, 2012. “Pengaruh Luas Pengungkapan Sosial dan Lingkungan Perusahaan Terhadap ERC, dengan Ukuran Perusahaan dan Leverage sebagai Variabel Kontrol”. SNA 15, Sept 2012 Banjarmasin. Diakses tanggal 12 Januari 2014.

Raharjaputra, Hendra S, (2009). Manajemen Keuangan dan Akutansi Untuk Eksekutif Perusahaan, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Riyanto, 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Keempat, Cetakan Ketujuh, BPFE, Yogyakarta.

Sartono, Agus, 2008. Manajemen keuangan teori, dan aplikasi. Yogyakarta : BPFE Yogyakarta.

Sayekti, Yosefa, dan L. Sensi Wondabio, 2007. “Pengaruh CSR Disclosure terhadap Earnings Response Coefficient”, Jurnal Akuntansi & Bisnis. Vol. 8, No. 2, hal. 179-196

rd Scott, William R., 2003. Financial Accounting Theory. 3 ed USA Canvas Prentice Hall Inc.

Singgih, Santoso, 2002. Mengolah Data Statistik Secara Professional. Elex Media Komputindo, Jakarta.

Sekaran, U, 2003. Research Methods for Business : A Skill Building Approach. Edisi kedua. John Wiley dan Son. New York.

Suwardjono, 2005. Teori Akuntansi: Pengungkapan dan Sarana Interpretatif. Edisi Ketiga . BPFE, Yogyakarta. Sugiyono, 2006. Statistika untuk penelitian, Alfabeta. Bandung.

Suripto, Bambang, ”Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap Luas Pengungkapan Sukarela dalam Laporan Tahunan”, Simposium Nasional Akuntansi II IAI-KAPd, Hal.1-17, 1999. Diakses pada Tanggal 3 Maret 2015. Van Horne, James C & John M. Wachowics, JR, 2005. Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan. Jakarta:Salemba Empat. Widiastuti, Harjanti, 2002. “Pengaruh Luas Ungkapan Sukarela Terhadap Earnings Response Coefficient (ERC)”. Simposium Nasional Akuntansi V. Diakses pada Tanggal 12 Januari 2015. ww.idx.co.id www.detik.com. detikfinance, 17 Agustus 2007 www.sahamok.com

Lampiran 1 Daftar Populasi dan Sampel No Kode Nama Kriteria S 1 2 3 4 1 AALI Astra Agro Lestari Tbk √ √ √ √ S1 2 ABBA Mahaka Media Tbk √ √ √ √ S2 3 ABMM ABM Investama Tbk - √ √ √ - 4 ACES Ace Hardware Indonesia Tbk √ √ √ √ S3 5 ACST PT Acset Indonusa Tbk - √ - √ - 6 ADES Akasha Wira International Tbk Tbk √ √ √ √ S4 7 ADHI Adhi Karya (Persero) Tbk √ - √ √ - 8 ADMG Polychem Indonesia Tbk √ √ √ √ S5 9 ADRO Adaro Energy Tbk √ √ √ - - 10 AIMS Akbar Indomakmur Stimec Tbk √ √ √ √ S6 11 AISA Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk √ - √ √ - 12 AKKU Alam Karya Unggul Tbk √ √ - √ - 13 AKPI Argha Karya Prima Ind. Tbk √ √ √ - - 14 AKRA AKR Corporindo Tbk √ √ √ √ S7 15 ALDO Alkindo Naratama Tbk - √ √ √ - 16 ALKA Alakasa Industrindo Tbk √ √ - √ - 17 ALMI Alumindo Light Metal Industry Tbk - √ √ √ - 18 ALTO Tri Banyan Tirta Tbk - - √ √ - 19 AMFG Asahimas Flat Glass Tbk √ - √ √ - 20 AMRT Sumber Alfaria Trijaya Tbk √ √ √ √ S8 21 ANJT PT Austindo Nusantara Jaya Tbk - √ √ - - 22 ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk √ √ √ √ S9 23 APEX Apexindo Pratama Duta Tbk √ √ √ - - 24 APIC Pacific Strategi Financial Tbk √ √ - √ - 25 APII PT Arita Prima Indonesia Tbk - √ √ √ - 26 APLI Asiaplast Industries Tbk √ √ √ - - 27 APLN Agung Podomoro Land Tbk - √ √ √ - 28 APOL Arpeni Pratama Ocean Line Tbk √ √ - √ - 29 ARGO Argo Pantes Tbk √ √ - √ - 30 ARII Atlas Resources Tbk √ √ - √ - 31 ARNA Arwana Citramulia Tbk √ √ √ - - 32 ARTA Arthavest Tbk √ √ - √ - 33 ARTI Ratu Prabu Energi Tbk √ √ √ - - 34 ASGR Astra Graphia Tbk √ √ √ √ S10 35 ASIA Asia Natural Resources Tbk √ √ - √ - 36 ASII Astra International Tbk √ √ √ √ S11

Lanjutan Lampiran 1

37 ASRI Alam Sutera Reality Tbk √ √ √ √ S12 38 ASSA Adi Sarana Armada Tbk - √ - √ - 39 ATPK ATPK Resources Tbk √ √ - √ - 40 AUTO Astra Otoparts Tbk √ √ √ - - 41 BAJA Saranacentral Bajatama Tbk - - - √ - 42 BALI PT Bali Towerindo Sentra Tbk - √ √ √ - 43 BAPA Bekasi Asri Pemula Tbk √ √ √ √ S13 44 BATA Sepatu Bata Tbk √ √ √ - - 45 BAYU Bayu Buana Tbk √ √ √ √ S14 46 BBRM Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk - - √ √ - 47 BCAP MNC Kapital Indonesia Tbk √ √ √ √ S15 48 BCIP Bumi Citra Permai Tbk √ √ √ √ S16 49 BEST Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk - √ √ - - 50 BHIT PT MNC Investama Tbk. √ √ √ - - 51 BIMA Primarindo Asia Infrastructure Tbk √ √ - √ - 52 BIPI Benakat Integra Tbk √ √ - √ - 53 BIPP Bhuwanatala Indah Permai Tbk √ √ - √ - 54 BIRD PT Blue Bird Tbk - √ - √ - 55 BISI Bisi International Tbk - √ √ √ - 56 BKDP Bukit Darmo Property Tbk √ √ - √ - 57 BKSL Sentul City Tbk √ √ √ √ S17 58 BLTA Berlian Laju Tanker Tbk - - √ √ - 59 BLTZ PT Graha Layar Prima Tbk. - √ √ - - 60 BMSR Bintang Mitra Semestaraya Tbk √ √ - √ - 61 BMTR Global Mediacom Tbk √ √ √ √ S18 62 BNBR Bakrie & Brothers Tbk √ - √ √ - 63 BORN Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk √ √ - √ - 64 BPII PT Batavia Prosperindo Internasional Tbk - √ √ √ - 65 BRAM Indo Kordsa Tbk √ √ √ √ S19 66 BRAU Berau Coal Energy Tbk √ √ - √ - 67 BRMS Bumi Resources Minerals Tbk √ √ - √ - 68 BRNA Berlina Tbk √ √ - √ - 69 BRPT Barito Pacific Tbk √ √ - √ - 70 BSDE Bumi Serpong Damai Tbk √ √ √ √ S20 71 BSSR Baramulti Suksessarana Tbk - √ √ - - 72 BTEL Bakrie Telecom Tbk √ √ - √ - 73 BTON Betonjaya Manunggal Tbk √ √ √ √ S21 74 BUDI PT Budi Starch & Sweetener Tbk √ √ √ √ S22 75 BULL Buana Listya Tama Tbk - - √ √ -

Lanjutan lampiran 1

76 BUMI Bumi Resources Tbk √ √ - √ - 77 BUVA PT Bukit Uluwatu Villa Tbk - √ √ √ - 78 BWPT BW Plantation Tbk √ √ √ √ S23 79 BYAN Bayan Resources Tbk √ √ - √ - 80 CANI PT Capitol Nusantara Indonesia Tbk - √ √ √ - 81 CASS Cardig Aero Services Tbk - √ √ √ - 82 CEKA PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk. √ √ √ √ S24 83 CENT PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk √ √ - √ - 84 CINT PT Chitose Internasional Tbk - - √ √ - 85 CITA Cita Mineral Investindo Tbk √ √ √ √ S25 86 CKRA Cakra Mineral Tbk. √ √ - √ - 87 CLPI Colorpak Indonesia Tbk √ - √ √ - 88 CMNP Citra Marga Nusaphala Persada Tbk √ √ √ √ S26 89 CMPP Centris Multi Persada Pratama Tbk √ √ - √ - 90 CNKO Exploitasi Energi Indonesia Tbk √ √ √ √ S27 91 CNTX Centex Tbk √ √ - √ - 92 COWL Cowell Development Tbk √ √ √ √ S28 93 CPGT PT Cipaganti Citra Graha Tbk - √ √ √ - 94 CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk - √ √ √ - 95 CPRO Central Proteina Prima Tbk √ √ - √ - 96 CSAP Catur Sentosa Adiprana Tbk √ √ - √ - 97 CTBN Citra Tubindo Tbk √ √ √ √ S29 98 CTRA Ciputra Development Tbk √ √ √ √ S30 99 CTRP Ciputra Property Tbk √ √ √ √ S31 100 CTRS Ciputra Surya Tbk √ √ √ √ S32 101 CTTH Citatah Tbk √ √ √ √ S33 102 DAJK PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo Tbk - √ √ - - 103 DART Duta Anggada Realty Tbk √ √ √ √ S34 104 DAVO Davomas Abadi Tbk √ - - √ - 105 DEWA Darma Henwa Tbk √ √ - √ - 106 DGIK Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk √ √ √ √ S35 107 DILD Intiland Development Tbk √ √ √ √ S36 108 DKFT Central Omega Resources Tbk √ √ - √ - 109 DLTA Delta Djakarta Tbk √ √ √ √ S37 110 DNET PT Indoritel Makmur Internasional Tbk √ √ √ √ S38 111 DOID Delta Dunia Makmur Tbk √ √ - √ - 112 DPNS Duta Pertiwi Nusantara Tbk √ √ - √ - 113 DSFI Dharma Samudera Fishing Ind. Tbk √ √ √ - - 114 DSNG PT Dharma Satya Nusantara Tbk - √ √ - -

Lanjutan Lampiran 1

115 DSSA Dian Swastatika Sentosa Tbk √ √ - √ - 116 DUTI Duta Pertiwi Tbk √ √ √ √ S39 117 DVLA Darya-Varia Laboratoria Tbk √ √ √ √ S40 118 DYAN PT Dyandra Media International Tbk - √ √ √ - 119 ECII PT Electronic City Indonesia Tbk - - √ √ - 120 EKAD Ekadharma International Tbk √ √ √ - - 121 ELSA Elnusa Tbk - - √ √ - 122 ELTY Bakrieland Development Tbk √ √ - √ - 123 EMDE Megapolitan Developments Tbk - v v v 124 EMTK Elang Mahkota Teknologi Tbk √ √ √ √ S41 125 ENRG Energi Mega Persada Tbk √ √ - √ - 126 EPMT Enseval Putra Megatrading Tbk √ √ √ - - 127 ERAA Erajaya Swasembada Tbk - v v v 128 ERTX Eratex Djaja Tbk √ √ - √ - 129 ESSA Surya Esa Perkasa Tbk - v v v 130 ESTI Ever Shine Textile Industry Tbk √ √ - √ - 131 ETWA Eterindo Wahanatama Tbk √ √ √ √ S42 132 EXCL XL Axiata Tbk √ √ √ √ S43 133 FAST Fast Food Indonesia Tbk √ √ √ √ S44 134 FASW Fajar Surya Wisesa Tbk √ √ - √ - 135 FISH FKS Multi Agro Tbk √ √ √ √ S45 136 FMII Fortune Mate Indonesia Tbk √ √ - √ - 137 FORU Fortune Indonesia Tbk √ √ √ √ S46 138 FPNI PT Lotte Chemical Titan Tbk √ √ - √ - 139 FREN Smartfren Telecom Tbk √ √ - √ - 140 GAMA Gading Development Tbk - √ √ √ - 141 GDST Gunawan Dianjaya Steel Tbk √ √ √ - - 142 GDYR Goodyear Indonesia Tbk √ √ √ √ S47 143 GEMA Gema Grahasarana Tbk √ √ √ √ S48 144 GEMS Golden Energy Mines Tbk - √ √ √ - 145 GGRM Gudang Garam Tbk √ √ √ - - 146 GIAA Garuda Indonesia (Persero) Tbk √ √ √ - - 147 GJTL Gajah Tunggal Tbk √ √ √ √ S49 148 GLOB Global Teleshop Tbk - √ √ √ - 149 GMCW Grahamas Citrawisata Tbk √ √ - √ - 150 GMTD Gowa Tourism Development Tbk √ √ √ √ S50 151 GOLD Golden Retailindo Tbk √ √ √ - - 152 GPRA Perdana Gapura Prima Tbk √ √ √ √ S51 153 GREN Evergreen Invesco Tbk - √ √ √ -

Lanjutan Lampiran 1

154 GSMF Equity Development Investment Tbk - - √ √ - 155 GTBO Garda Tujuh Buana Tbk √ √ - √ - 156 GWSA Greenwood Sejahtera Tbk - v v v 157 GZCO Gozco Plantations Tbk √ √ - √ - 158 HDTX Panasia Indo Resources Tbk √ √ - √ - 159 HERO Hero Supermarket Tbk √ √ √ √ S52 160 HEXA Hexindo Adiperkasa Tbk √ √ √ - - 161 HITS Humpuss Intermoda Transportasi Tbk √ √ - √ - 162 HMSP HM Sampoerna Tbk √ √ √ √ S53 163 HOME Hotel Mandarine Regency Tbk √ √ - √ - 164 HOTL Saraswati Griya Lestari Tbk - √ √ - - 165 HRUM Harum Energy Tbk - √ √ √ - 166 IATA PT Indonesia Transport & Infrastructure Tbk √ √ - √ - 167 IBST Inti Bangun Sejahtera Tbk - - √ √ - 168 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk - √ √ √ - 169 ICON Island Concepts Indonesia Tbk √ √ - √ 170 IGAR Champion Pacific Indonesia Tbk √ √ √ √ S54 171 IIKP Inti Kapuas Arowana Tbk √ √ - √ - 172 IKAI Intikeramik Alamasri Industri Tbk √ √ - √ - 173 IKBI Sumi Indo Kabel Tbk √ √ - √ - 174 IMAS Indomobil Sukses Internasional Tbk - √ √ √ - 175 INAF Indofarma Tbk √ √ - √ - 176 INAI Indal Aluminium Industry Tbk √ √ √ - - 177 INCI Intanwijaya Internasional Tbk √ √ - √ - 178 INCO Vale Indonesia Tbk √ √ √ √ S55 179 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk √ √ √ - - 180 INDR Indorama Synthetics Tbk √ √ √ √ S56 181 INDS Indospring Tbk √ √ √ √ S57 182 INDX Tanah Laut Tbk √ √ √ √ S58 183 INDY Indika Energy Tbk √ √ - √ - 184 INKP Indah Kiat Pulp & Paper Tbk √ √ √ - - 185 INPP Indonesian Paradise Property Tbk √ √ √ √ S59 186 INRU Toba Pulp Lestari Tbk - - √ √ - 187 INTA Intraco Penta Tbk √ √ - √ - 188 INTD Inter-Delta Tbk - - √ √ - 189 INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk √ √ √ √ S60 190 INVS Inovisi Infracom Tbk √ √ √ √ S61 191 IPOL Indopoly Swakarsa Industry Tbk √ √ √ - - 192 ISAT Indosat Tbk √ √ - √ -

Lanjutan Lampiran 1

193 ISSP PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk - √ √ √ - 194 ITMA Sumber Energi Andalan Tbk √ √ - √ - 195 ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk √ √ √ √ S62 196 ITTG Leo Investments Tbk √ √ - √ - 197 JAWA Jaya Agra Wattie Tbk - v v v 198 JECC Jembo Cable Company Tbk √ √ - √ - 199 JIHD Jakarta International Hotels & Development Tbk √ √ √ √ S63 200 JKON Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk √ √ √ √ S64 201 JKSW Jakarta Kyoei Steel Works Tbk - - √ √ - 202 JPFA JAPFA Comfeed Indonesia Tbk √ √ √ - - 203 JPRS Jaya Pari Steel Tbk √ √ √ √ S65 204 JRPT Jaya Real Property Tbk √ √ √ √ S66 205 JSMR Jasa Marga Tbk √ √ √ √ S67 206 JSPT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk √ √ √ √ S68 207 JTPE Jasuindo Tiga Perkasa Tbk √ √ √ √ S69 208 KAEF Kimia Farma (Persero) Tbk √ √ √ √ S70 209 KARW ICTSI Jasa Primax Tbk √ √ - √ - 210 KBLI KMI Wire and Cable Tbk - √ √ √ - 211 KBLM Kabelindo Murni Tbk √ √ √ √ S71 212 KBLV First Media Tbk √ √ √ √ S72 213 KBRI Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk √ √ - √ - 214 KDSI Kedawung Setia Industrial Tbk √ √ √ √ S73 215 KIAS Keramika Indonesia Assosiasi Tbk √ √ - √ - 216 KICI Kedaung Indah Can Tbk - - √ √ - 217 KIJA Kawasan Industri Jababeka Tbk √ √ √ √ S74 218 KKGI Resource Alam Indonesia Tbk - √ √ √ - 219 KLBF Kalbe Farma Tbk √ √ √ √ S75 220 KOBX Kobexindo Tractors Tbk - - √ √ - 221 KOIN Kokoh Inti Arebama Tbk √ √ - √ - 222 KONI Perdana Bangun Pusaka Tbk √ √ - √ - 223 KPIG MNC Land Tbk √ √ √ √ S76 224 KRAH PT Grand Kartech Tbk - √ √ √ - 225 KRAS Krakatau Steel (Persero) Tbk √ √ - √ - 226 LAMI Lamicitra Nusantara Tbk √ √ √ √ S77 227 LAPD Leyand International Tbk √ √ - √ - 228 LCGP PT Eureka Prima Jakarta Tbk √ √ - √ - 229 LEAD PT Logindo Samudramakmur Tbk - √ √ √ - 230 LINK PT Link Net Tbk - - √ √ - 231 LION Lion Metal Works Tbk √ √ √ √ S78

Lanjutan Lampiran 1

232 LMAS Limas Indonesia Makmur Tbk √ √ - √ - 233 LMPI Langgeng Makmur Industri Tbk √ √ - √ - 234 LMSH Lionmesh Prima Tbk √ √ √ √ S79 235 LPCK Lippo Cikarang Tbk √ √ √ √ S80 236 LPIN Multi Prima Sejahtera Tbk √ √ √ √ S81 237 LPKR Lippo Karawaci Tbk √ √ √ √ S82 238 LPLI Star Pacific Tbk √ - √ √ - 239 LPPF Matahari Department Store Tbk √ √ √ - - 240 LPPS Lippo Securities Tbk √ √ - √ - 241 LRNA PT Eka Sari Lorena Transport Tbk - √ √ √ - 242 LSIP PP London Sumatra Indonesia Tbk √ √ √ √ S83 243 LTLS Lautan Luas Tbk √ √ √ √ S84 244 MAGP Multi Agro Gemilang Plantation Tbk - √ √ - - 245 MAIN Malindo Feedmill Tbk √ √ √ - - 246 MAMI Mas Murni Indonesia Tbk √ √ √ - - 247 MAPI Mitra Adiperkasa Tbk √ √ √ √ S85 248 MASA Multistrada Arah Sarana Tbk √ √ √ √ S86 249 MBAP PT Mitrabara Adiperdana Tbk - √ √ - - 250 MBSS Mitrabahtera Segara Sejati Tbk √ √ √ - - 251 MBTO Martina Berto Tbk √ √ √ - - 252 MDIA PT Intermedia Capital Tbk - - √ √ - 253 MDLN Modernland Realty Ltd Tbk √ √ √ √ S87 254 MDRN Modern Internasional Tbk √ √ √ √ S88 255 MEDC Medco Energi Internasional Tbk √ √ √ √ S89 256 MERK Merck Tbk √ √ √ - - 257 META Nusantara Infrastructure Tbk √ √ - √ - 258 MFMI Multifiling Mitra Indonesia Tbk √ √ √ - - 259 MGNA PT Magna Finance Tbk - √ √ √ - 260 MICE Multi Indocitra Tbk √ √ √ √ S90 261 MIDI Midi Utama Indonesia Tbk - √ √ √ - 262 MIRA Mitra International Resources Tbk - - √ √ - 263 MITI Mitra Investindo Tbk √ √ √ √ S91 264 MKPI Metropolitan Kentjana Tbk √ √ √ √ S92 265 MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk √ √ √ - - 266 MLIA Mulia Industrindo Tbk √ √ - √ - 267 MLPL Multipolar Tbk √ √ √ √ S93 268 MLPT PT Multipolar Technology Tbk - √ √ √ - 269 MNCN Media Nusantara Citra Tbk √ √ √ - - 270 MPMX PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk - √ √ -

Lanjutan Lampiran 1

271 MPPA Matahari Putra Prima Tbk √ √ √ √ S94 272 MRAT Mustika Ratu Tbk √ √ - √ - 273 MSKY MNC Sky Vision Tbk - √ √ √ - 274 MTDL Metrodata Electronics Tbk √ √ √ √ S95 275 MTFN Capitalinc Investment Tbk √ √ - √ - 276 MTLA Metropolitan Land Tbk - √ √ - 277 MTSM Metro Realty Tbk √ √ - √ - 278 MYOH Samindo Resources Tbk - - √ √ - 279 MYOR Mayora Indah Tbk √ √ √ - - 280 MYRX Hanson International Tbk √ √ √ - - 281 MYTX APAC Citra Centertex Tbk √ - √ √ - 282 NELY Pelayaran Nelly Dwi Putri Tbk - √ √ - - 283 NIKL Pelat Timah Nusantara Tbk √ √ - √ - 284 NIPS Nipress Tbk √ √ √ √ S96 285 NIRO Nirvana Development Tbk - √ √ √ - 286 NRCA PT Nusa Raya Cipta Tbk - √ √ √ - 287 OKAS Ancora Indonesia Resources Tbk √ √ - √ - 288 OMRE Indonesia Prima Property Tbk √ √ - √ - 289 PALM Provident Agro Tbk - √ √ - - 290 PANR Panorama Sentrawisata Tbk √ √ √ √ S97 291 PBRX Pan Brothers Tbk √ √ √ √ S98 292 PDES Destinasi Tirta Nusantara Tbk √ √ √ √ S99 293 PGAS Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk √ √ √ √ S100 294 PGLI Pembangunan Graha Lestari Tbk √ √ - √ - 295 PICO Pelangi Indah Canindo Tbk √ √ √ √ S101 296 PJAA Pembangunan Jaya Ancol Tbk √ √ √ √ S102 297 PKPK Perdana Karya Perkasa Tbk √ √ - √ - 298 PLAS Polaris Investama Tbk √ √ √ √ S103 299 PLIN Realty Tbk √ √ √ √ S104 300 PNLF Panin Financial Tbk - √ √ √ - 301 PNSE Pudjiadi & Sons Tbk √ √ √ √ S105 302 POLY Asia Pacific Fibers Tbk √ √ - √ - 303 POOL Pool Advista Indonesia Tbk √ √ √ √ S106 304 PRAS Prima Alloy Steel Universal Tbk √ - √ √ - 305 PSAB J Resources Asia Pasifik Tbk √ √ - √ - 306 PSDN Prasidha Aneka Niaga Tbk √ - √ √ - 307 PSKT PT Red Planet Indonesia Tbk √ √ - √ - 308 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam Tbk √ √ √ √ S107 309 PTIS Indo Straits Tbk - √ √ √ -

Lanjutan Lampiran 1

310 PTPP PP (Persero) Tbk √ √ √ √ S108 311 PTRO Petrosea Tbk √ √ √ √ S109 312 PTSN Sat Nusapersada Tbk √ √ - √ - 313 PTSP Pioneerindo Gourmet International Tbk √ √ √ √ S110 314 PUDP Pudjiadi Prestige Tbk √ √ √ √ S111 315 PWON Pakuwon Jati Tbk √ √ √ √ S112 316 PYFA Pyridam Farma Tbk √ √ √ √ S113 317 RAJA Rukun Raharja Tbk √ √ √ - - 318 RALS Ramayana Lestari Sentosa Tbk √ √ √ √ S114 319 RANC Supra Boga Lestari Tbk - - √ √ - 320 RBMS Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk √ √ - √ - 321 RDTX Roda Vivatex Tbk √ √ √ √ S115 322 RICY Ricky Putra Globalindo Tbk √ √ √ √ S116 323 RIGS Rig Tenders Tbk √ √ - √ - 324 RIMO Rimo Catur Lestari Tbk √ √ - √ - 325 RMBA Bentoel International Investama Tbk √ √ - √ - 326 RODA Pikko Land Development Tbk √ √ - √ - 327 ROTI Nippon Indosari Corpindo Tbk - √ √ √ - 328 RUIS Radiant Utama Interinsco Tbk √ √ √ √ S117 329 SAFE Steady Safe Tbk √ √ - √ - 330 SAME Sarana Meditama Metropolitan Tbk - - √ √ - 331 SCBD Danayasa Arthatama Tbk - √ √ √ - 332 SCCO Supreme Cable Manufacturing Corporation Tbk - √ √ √ - 333 SCMA Surya Citra Media Tbk √ √ √ √ S118 334 SCPI Merck Sharp Dohme Pharma Tbk √ √ - √ - 335 SDMU Sidomulyo Selaras Tbk √ √ √ - - 336 SDPC Millennium Pharmacon International Tbk √ √ √ √ S119 337 SGRO Sampoerna Agro Tbk √ √ √ √ S120 338 SHID Hotel Sahid Jaya Tbk √ - √ √ - 339 SIAP Sekawan Intipratama Tbk √ √ - √ - 340 SIDO PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk - √ √ - - 341 SILO PT Siloam International Hospitals Tbk - √ √ - - 342 SIMA Siwani Makmur Tbk √ √ - √ - 343 SIMM Surya Intrindo Makmur Tbk - - √ √ - 344 SIMP Salim Ivomas Pratama Tbk √ √ √ - - 345 SIPD Sierad Produce Tbk √ √ √ √ S121 346 SKBM Sekar Bumi Tbk - - √ √ - 347 SKLT Sekar Laut Tbk √ √ √ √ S122

Lanjutan Lampiran 1

348 SKYB Skybee Tbk √ √ - √ - 349 SMAR SMART Tbk √ √ √ √ S123 350 SMBR PT Semen Baturaja (Persero) Tbk - √ √ √ - 351 SMCB Holcim Indonesia Tbk √ √ √ - - 352 SMDM Suryamas Dutamakmur Tbk - - √ √ - 353 SMDR Samudera Indonesia Tbk √ √ √ - - 354 SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk √ √ √ √ S124 355 SMMA Sinar Mas Multiartha Tbk √ √ - √ - 356 SMMT Golden Eagle Energy Tbk √ √ - √ - 357 SMRA Summarecon Agung Tbk √ √ √ - - 358 SMRU SMR Utama Tbk √ √ - √ - 359 SMSM Selamat Sempurna Tbk √ √ √ √ S125 360 SOBI Sorini Agro Asia Corporindo Tbk √ √ - √ - 361 SONA Sona Topas Tourism Industry Tbk √ √ - √ - 362 SPMA Suparma Tbk √ √ - √ - 363 SQBB Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk √ - √ √ - 364 SQMI Renuka Coalindo Tbk √ - √ √ - 365 SRAJ Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk √ √ - √ - 366 SRIL PT Sri Rejeki Isman Tbk - √ √ - - 367 SRSN Indo Acidatama Tbk √ √ √ √ S126 368 SRTG PT Saratoga Investama Sedaya Tbk - - √ √ - 369 SSIA Surya Semesta Internusa Tbk √ √ √ - - 370 SSMS PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk - - √ - - 371 SSTM Sunson Textile Manufacturer Tbk √ √ - √ - 372 STAR Star Petrcohem Tbk √ √ - √ - 373 STTP Siantar Top Tbk √ √ √ - - 374 SUGI Sugih Energy Tbk √ √ - √ - 375 SULI PT SLJ Global Tbk √ √ - √ - 376 SUPR Solusi Tunas Pratama Tbk √ √ √ - - 377 TALF PT Tunas Alfin Tbk - √ √ - - 378 TARA PT Sitara Propertindo Tbk - √ √ - - 379 TAXI Express Transindo Utama Tbk - √ √ - - 380 TBIG PT Tower Bersama Infrastructure Tbk √ √ √ - - 381 TBLA Tunas Baru Lampung Tbk √ √ √ - - 382 TBMS Tembaga Mulia Semanan Tbk √ √ - √ - 383 TCID Mandom Indonesia Tbk √ √ √ √ S127 384 TELE Tiphone Mobile Indonesia Tbk - √ √ - - 385 TFCO Tifico Fiber Indonesia Tbk √ √ - √ - 386 TGKA Tigaraksa Satria Tbk √ √ √ √ S128

Lanjutan Lampiran 1

387 TINS Timah (Persero) Tbk √ √ √ √ S129 388 TIRA Tira Austenite Tbk √ √ - √ - 389 TIRT Tirta Mahakam Resources Tbk √ √ - √ - 390 TKGA PT Permata Prima Sakti Tbk. √ √ - √ - 391 TKIM Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk √ √ √ √ S130 392 TLKM Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk √ √ √ √ S131 393 TMAS Pelayaran Tempuran Emas Tbk √ √ - √ - 394 TMPI PT Sigmagold Inti Perkasa Tbk √ √ √ - - 395 TMPO Tempo Inti Media Tbk √ √ √ √ S132 396 TOBA Toba Bara Sejahtra Tbk - √ √ - - 397 TOTL Total Bangun Persada Tbk √ √ √ √ S133 398 TOTO Surya Toto Indonesia Tbk √ √ √ √ S134 399 TOWR Sarana Menara Nusantara Tbk √ √ √ √ S135 400 TPIA Chandra Asri Petrochemical Tbk √ √ - √ - 401 TPMA Trans Power Marine Tbk - √ √ - - 402 TRAM Trada Maritime Tbk √ √ - √ - 403 TRIL Triwira Insanlestari Tbk √ √ - √ - 404 TRIO Trikomsel Oke Tbk √ √ √ √ S136 405 TRIS Trisula International Tbk - - √ - - 406 TRST Trias Sentosa Tbk √ √ √ √ S137 407 TRUB Truba Alam Manunggal Engineering Tbk √ √ - √ - 408 TSPC Tempo Scan Pacific Tbk √ √ √ √ S138 409 TURI Tunas Ridean Tbk √ √ √ √ S139 410 ULTJ Ultra Jaya Milk Industry Tbk √ √ √ √ S140 411 UNIC Unggul Indah Cahaya Tbk √ √ √ √ S141 412 UNIT Nusantara Inti Corpora Tbk √ √ √ √ S142 413 UNSP Bakrie Sumatera Plantations Tbk √ - - √ - 414 UNTR United Tractors Tbk √ √ - √ - 415 UNTX Unitex Tbk √ √ √ - - 416 UNVR Unilever Indonesia Tbk √ √ √ √ S143 417 VICO PT Victoria Investama Tbk - - √ √ - 418 VIVA PT Visi Media Asia Tbk - √ √ √ - 419 VOKS Voksel Electric Tbk √ √ √ - - 420 WAPO Wahana Pronatural Tbk √ √ - √ - 421 WEHA Panorama Transportasi Tbk √ √ √ √ S144 422 WICO Wicaksana Overseas International Tbk √ √ - √ - 423 WIIM Wismilak Inti Makmur Tbk - √ √ - - 424 WIKA Wijaya Karya Tbk √ √ √ √ S145 425 WINS Wintermar Offshore Marine Tbk - √ √ √ -

Lanjutan lampiran 1

426 WSKT Waskita Karya (Persero) Tbk - - √ - - 427 WTON Wijaya Karya Beton - - √ - - 428 YPAS Yanaprima Hastapersada Tbk √ √ √ √ S146 429 ZBRA Zebra Nusantara Tbk √ √ - √ - Sumber : www.idx.co.id, didownload tanggal 20 Desember 2014

Lampiran 2 Disclosure Index

No Item Pengungkapan Total I. Background Information : 1 1.1 Deskripsi struktur organisasi, termasuk deskripsi wewenang dan 1 tanggung jawab (a) 1.2 Tujuan atau hal-hal yang ingin dicapai perusahaan (a) 1 1.3 Strategi yang digunakan perusahaan dalam mencapai tujuan (a) 1 1.4 Pembahasan mengenai pengaruh strategi perusahaan pada hasil 1 sekarang dan masa depan (a) 1.5 Pembahasan mengenai tindakan yang diambil selama periode 1 berjalan untuk mencapai tujuan perusahaan (a) 1.6 Pembahasan mengenai hambatan-hambatan yang masuk (a) 1 1.7 Dampak hambatan terhadap keuntungan sekarang (a) 1 1.8 Dampak hambatan terhadap keuntungan masa depan (a) 1 1.9 Identifikasi terhadap produk utama perusahaan (a) 1 1.10 Penjelasan mengenai karakteristik produk utama (a) 1 10 II. Financial Overview : 2.1 Diskusi tren industri - masa lalu (a) 1 2.2 Diskusi tren industri - masa depan (a) 1 2.3 Informasi biaya meliputi biaya tetap dan variabel (a) 1 2.4 Informasi hasil yang diharapkan dari proyek yang akan dilakukan (b) 1 4 III. Key Non-Financial Statistics : 3.1 Order backlog (jaminan simpanan) (a) 1 3.2 Persentase penjualan produk dalam lima tahun terakhir (a) 1 3.3 Persentase penjualan pada desain produk lima tahun belakangan (a) 1 3.4 Informasi pangsa pasar (a) 1 3.5 Jumlah pesanan baru yang ditempatkan tahun ini (a) 1 3.6 Unit yang terjual (a) 1 3.7 Harga jual unit (a) 1 3.8 Pertumbuhan pada unit yang terjual (a) 1 3.9 Tingkat produk cacat (a) 1 3.10 Kecepatan waktu produksi (a) 1 3.11 Titik impas penjualan (a) 1 3.12 Volume bahan yang dikonsumsi (a) 1 3.13 Jumlah rupiah bahan yang dikonsumsi (a) 1 3.14 Rasio input ke output (a) 1 14 IV. Projected Information : 4.1 Perbandingan proyeksi laba sebelumnya dengan laba yang 1 sebenarnya (a) 4.2 Perbandingan proyeksi penjualan sebelumnya dengan penjualan 1 aktual (a) 4.3 Dampak dari peluang yang tersedia pada perusahaan bagi penjualan 1 masa depan atau laba (a) 4.4 Dampak dari resiko yang ada di perusahaan bagi penjualan masa 1 depan atau laba (a) 4.5 Peramalan pangsa pasar perusahaan (a) 1

Lanjutan Lampiran 2

4.6 Proyeksi arus kas perusahaan (a) 1 4.7 Proyeksi belanja modal perusahaan (a) 1 4.8 untuk single segment : (a) 1 - proyeksi keuntungan masa depan - proyeksi penjualan masa depan 4.9 Untuk proyeksi keuntungan multi segmen: (a) 1 - proyeksi setiap segmen - peramalan konsolidasi - peramalan diukur secara jelas 4.10 Untuk proyeksi penjualan multi segmen: (a) 1 - proyeksi setiap segmen - peramalan konsolidasi - peramalan diukur secara jelas 4.11 Faktor-faktor politik yang mempengaruhi masa depan bisnis (b) 1 4.12 Faktor-faktor teknologi yang mempengaruhi masa depan bisnis (b) 1 12 V. Management Discussion and Analysis : 5.1 Perubahan pendapatan operasi (a) 1 5.2 Perubahan harga pokok penjualan(a) 1 5.3 Perubahan harga pokok penjualan sebagai persentase penjualan (a) 1 5.4 Perubahan beban penjualan dan administrasi (a) 1 5.5 Perubahan beban bunga atau pendapatan bunga (a) 1 5.6 Perubahan laba bersih (a) 1 5.7 Perubahan persediaan (a) 1 5.8 Perubahan piutang (a) 1 5.9 Perubahan belanja modal (a) 1 5.10 Perubahan pangsa pasar (a) 1 10 VI. Research and Development Activities : 6.1 Kebijakan perusahaan tentang penelitian dan pengembangan (b) 1 6.2 Pembahasan mengenai biaya penelitian dan pengembangan (b) 1 6.3 Proyeksi pengeluaran biaya R&D (b) 1 6.4 Jumlah Peneliti yang dipekerjakan (b) 1 4 VII. Employee Information : 7.1 Rata-rata kompensasi/kesejahteraan per karyawan (b) 1 7.2 Umur dari karyawan kunci (b) 1 7.3 Kebijakan persamaan kerja (b) 1 7.4 Deskripsi tentang masalah yang dihadapi dalam merekrut karyawan 1 dan tindakan yang diambil untuk menanganinya (b) 7.5 Rincian karyawan dalam hal bidang usaha (a) 1 7.6 Rincian karyawan berdasarkan area geografis (a) 1 7.7 Kategori karyawan berdasarkan jenis kelamin (a) 1 7.8 Deskripsi keselamatan kerja, termasuk perhitungan biaya 1 keselamatan kerja (b) 7.9 Pembahasan mengenai perputaran karyawan (a) 1 9 VIII. Social Reporting and Value Added Information : 8.1 Program perlindungan lingkungan (a) 1 8.2 Pernyataan nilai tambah (a) 1

Lanjutan Lampiran 2

8.3 Rasio nilai tambah (a) 1 8.4 Informasi mengenai nilai tambah secara umum (a) 1 4 I. Capital Market Data : 9.1 Kapitalisasi pasar pada akhir tahun (a) 1 9.2 Struktur distribusi pemegang saham (a) 1 2 II. Description of Corporate Governance : 10.1 Deskripsi mengenai tanggung jawab fungsional direktur dan dewan 1 komisaris (a) 10.2 Informasi dewan direksi (a) 1 10.3 Informasi komite audit (a) 1 10.4 Informasi manajemen resiko (a) 1 10.5 Informasi pemberdayaan pemegang saham (a) 1 5 TOTAL 74

Keterangan:

(a) Merupakan item pengungkapan dari Botosan (1997) (b) Merupakan item pengungkapan dari Suripto (1999) Sumber: Penelitan Botosan (1997) dan Suripto (1999)

Lampiran 3 Tanggal Publikasi Laporan Keuangan

Tanggal Tanggal Tanggal Tanggal No Kode Nama Perusahaan Publikasi Publikasi publikasi Publikasi 2010 2011 2012 2013 1 AALI Astra Agro Lestari Tbk 09/09/2011 23/02/2012 20/03/2013 28/02/2014 2 ABBA Mahaka Media Tbk 19/04/2011 01/05/2012 02/04/2013 05/05/2014 3 ACES Ace Hardware Indonesia Tbk 01/04/2011 02/04/2012 02/04/2013 02/04/2014 4 ADES Akasha Wira International Tbk 06/04/2011 04/04/2012 23/04/2013 02/04/2014 5 ADMG Polychem Indonesia Tbk 06/04/2011 02/04/2012 14/06/2013 27/03/2014 6 AIMS Akbar Indomakmur Stimec Tbk 01/04/2011 29/03/2012 28/03/2013 18/03/2014 7 AKRA AKR Corporindo Tbk 01/04/2011 26/03/2012 25/03/2013 07/03/2014 8 AMRT Sumber Alfaria Trijaya Tbk 01/04/2011 22/03/2012 01/04/2013 18/03/2014 9 ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk 06/04/2011 21/03/2012 20/03/2013 07/03/2014 10 ASGR Astra Graphia Tbk 01/04/2011 24/02/2012 28/02/2013 28/02/2014 11 ASII Astra International Tbk 01/04/2011 28/02/2012 28/02/2013 28/02/2014 12 ASRI Alam Sutera Reality Tbk 01/04/2011 12/03/2012 14/03/2013 28/03/2014 13 BAPA Bekasi Asri Pemula Tbk 01/04/2011 02/08/2012 01/04/2013 28/03/2014 14 BAYU Bayu Buana Tbk 01/04/2011 05/04/2012 21/04/2013 02/04/2014 15 BCAP MNC Kapital Indonesia Tbk 01/04/2011 02/04/2012 02/04/2013 02/04/2014 16 BCIP Bumi Citra Permai Tbk 01/04/2011 19/04/2012 01/04/2013 02/04/2014 17 BKSL Sentul City Tbk 01/04/2011 04/04/2012 02/04/2013 28/03/2014 18 BMTR Global Mediacom Tbk 05/04/2011 02/04/2012 02/04/2013 02/04/2014 19 BRAM Indo Kordsa Tbk 28/04/2011 23/04/2012 03/04/2013 01/04/2014 20 BSDE Bumi Serpong Damai Tbk 01/04/2011 15/03/2012 21/03/2013 19/03/2014 21 BTON Betonjaya Manunggal Tbk 28/04/2011 02/04/2012 03/04/2013 01/04/2014 22 BUDI PT Budi Starch & Sweetener Tbk. 28/04/2012 30/03/2012 02/04/2013 28/03/2014 23 BWPT BW Plantation Tbk 28/04/2013 30/03/2012 02/04/2013 24/03/2014 24 CEKA PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk. 06/04/2011 21/03/2012 13/09/2013 07/04/2014 25 CITA Cita Mineral Investindo Tbk 28/04/2011 02/04/2012 02/04/2013 25/03/2014 Citra Marga Nusaphala Persada 26 CMNP Tbk 01/04/2011 29/03/2012 01/04/2013 28/03/2014 27 CNKO Exploitasi Energi Indonesia Tbk 28/04/2011 31/05/2012 02/04/2013 04/04/2014 28 COWL Cowell Development Tbk 01/04/2011 30/03/2012 28/03/2013 02/04/2014 29 CTBN Citra Tubindo Tbk 28/04/2011 29/03/2012 02/04/2013 28/03/2014 30 CTRA Ciputra Development Tbk 01/04/2011 30/03/2012 01/04/2013 01/04/2014 31 CTRP Ciputra Property Tbk 01/04/2011 30/03/2012 29/03/2013 28/03/2014 32 CTRS Ciputra Surya Tbk 01/04/2011 30/03/2012 01/04/2013 28/03/2014 33 CTTH Citatah Tbk 28/04/2011 30/03/2012 03/04/2013 28/03/2014 34 DART Duta Anggada Realty Tbk 01/04/2011 30/03/2012 02/04/2013 01/04/2014 35 DGIK Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk 01/04/2011 27/03/2013 01/04/2013 28/03/2014

Lanjutan Lampiran 3

36 DILD Intiland Development Tbk 01/04/2011 02/04/2012 01/04/2013 28/03/2014 37 DLTA Delta Djakarta Tbk 28/04/2011 30/03/2012 02/04/2013 28/03/2014 PT Indoritel Makmur Internasional 38 DNET Tbk 20/04/2011 28/03/2012 05/06/2013 28/03/2014 39 DUTI Duta Pertiwi Tbk 01/04/2011 15/03/2012 21/03/2013 19/03/2014 40 DVLA Darya-Varia Laboratoria Tbk 28/04/2011 30/03/2012 02/04/2013 28/03/2014 41 EMTK Elang Mahkota Teknologi Tbk 01/04/2011 02/04/2012 22/03/2013 01/04/2014 42 ETWA Eterindo Wahanatama Tbk 01/04/2011 30/03/2012 23/04/2013 01/04/2014 43 EXCL XL Axiata Tbk 01/04/2011 27/01/2012 01/02/2013 06/02/2014 44 FAST Fast Food Indonesia Tbk 04/04/2011 02/04/2012 28/03/2013 28/03/2014 45 FISH FKS Multi Agro Tbk 28/04/2011 30/03/2012 03/04/2013 01/04/2014 46 FORU Fortune Indonesia Tbk 01/04/2011 02/04/2012 01/04/2013 28/03/2014 47 GDYR Goodyear Indonesia Tbk 28/04/2011 30/03/2012 15/04/2013 28/03/2014 48 GEMA Gema Grahasarana Tbk 01/04/2011 29/03/2012 01/04/2013 02/04/2014 49 GJTL Gajah Tunggal Tbk 28/04/2011 30/03/2012 03/04/2013 26/03/2014 Gowa Makassar Tourism 50 GMTD Development Tbk 01/04/2011 21/03/2012 28/03/2013 28/03/2014 51 GPRA Perdana Gapura Prima Tbk 05/05/2011 08/06/2012 02/04/2013 01/04/2014 52 HERO Hero Supermarket Tbk 01/04/2011 20/02/2012 22/02/2013 24/02/2014 53 HMSP HM Sampoerna Tbk 16/10/2011 19/03/2012 20/03/2013 28/03/2014 54 IGAR Champion Pacific Indonesia Tbk 28/04/2011 29/02/2012 20/03/2013 14/03/2014 55 INCO Vale Indonesia Tbk 28/04/2011 29/03/2012 02/04/2013 28/02/2014 56 INDR Indorama Synthetics Tbk 28/04/2011 30/03/2012 03/04/2013 01/04/2014 57 INDS Indospring Tbk 09/09/2011 30/03/2012 02/04/2013 01/04/2014 58 INDX Tanah Laut Tbk 04/04/2011 02/04/2012 28/03/2013 01/04/2014 59 INPP Indonesian Paradise Property Tbk 09/01/2011 08/06/2012 02/04/2013 10/04/2014 60 INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk 28/04/2011 26/03/2012 20/03/2013 18/03/2014 61 INVS Inovisi Infracom Tbk 01/04/2011 25/05/2012 03/10/2013 07/05/2014 62 ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk 28/04/2011 23/02/2012 20/03/2013 20/02/2014 Jakarta International Hotels & 63 JIHD Development Tbk 04/04/2011 02/04/2012 28/03/2013 01/04/2014 Jaya Konstruksi Manggala Pratama 64 JKON Tbk 01/04/2011 02/04/2012 02/04/2013 28/03/2014 65 JPRS Jaya Pari Steel Tbk 28/04/2011 29/03/2012 02/04/2013 28/03/2014 66 JRPT Jaya Real Property Tbk 01/04/2011 02/04/2012 02/04/2013 01/04/2014 67 JSMR Jasa Marga Tbk 01/04/2011 30/03/2012 26/03/2013 20/02/2014 68 JSPT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk 01/04/2011 30/03/2012 01/04/2013 01/04/2014 69 JTPE Jasuindo Tiga Perkasa Tbk 07/07/2011 04/04/2012 02/04/2013 07/04/2014 70 KAEF Kimia Farma (Persero) Tbk 06/04/2011 27/03/2012 20/03/2013 28/02/2014 71 KBLM Kabelindo Murni Tbk 28/04/2011 02/04/2012 15/04/2013 03/04/2014 72 KBLV First Media Tbk 01/04/2011 22/03/2012 22/03/2013 21/03/2014 73 KDSI Kedawung Setia Industrial Tbk 28/04/2011 01/03/2012 20/03/2013 28/03/2014

Lanjutan Lampiran 3

74 KIJA Kawasan Industri Jababeka Tbk 04/04/2011 08/06/2012 01/04/2013 28/03/2014 75 KLBF Kalbe Farma Tbk 28/04/2011 30/03/2012 02/04/2013 28/03/2014 76 KPIG MNC Land Tbk 04/04/2011 02/04/2012 02/04/2013 02/04/2014 77 LAMI Lamicitra Nusantara Tbk 01/04/2011 29/03/2012 01/04/2013 28/03/2014 78 LION Lion Metal Works Tbk 28/04/2011 29/03/2012 03/04/2013 01/04/2014 79 LMSH Lionmesh Prima Tbk 06/04/2011 29/03/2012 03/04/2013 01/04/2014 80 LPCK Lippo Cikarang Tbk 01/04/2011 21/03/2012 01/04/2013 01/04/2014 81 LPIN Multi Prima Sejahtera Tbk 28/04/2011 02/04/2012 10/04/2013 01/04/2014 82 LPKR Lippo Karawaci Tbk 01/04/2011 21/03/2012 01/04/2013 28/03/2014 83 LSIP PP London Sumatra Indonesia Tbk 28/04/2011 29/02/2012 20/03/2013 28/02/2014 84 LTLS Lautan Luas Tbk 11/04/2011 08/06/2012 02/04/2013 07/04/2014 85 MAPI Mitra Adiperkasa Tbk 01/04/2011 28/03/2012 27/03/2013 28/03/2014 86 MASA Multistrada Arah Sarana Tbk 28/04/2011 30/03/2012 02/04/2013 28/03/2014 87 MDLN Modernland Realty Ltd Tbk 03/06/2011 30/04/2012 18/03/2013 26/03/2014 88 MDRN Modern Internasional Tbk 01/04/2011 16/04/2012 07/05/2013 01/04/2014 89 MEDC Medco Energi Internasional Tbk 28/04/2011 27/03/2012 02/04/2013 01/04/2014 90 MICE Multi Indocitra Tbk 20/05/2011 30/03/2012 27/03/2013 28/03/2014 91 MITI Mitra Investindo Tbk 01/04/2011 30/03/2012 27/03/2013 12/06/2014 92 MKPI Metropolitan Kentjana Tbk 01/04/2011 30/03/2012 28/03/2013 28/03/2014 93 MLPL Multipolar Tbk 01/04/2011 08/06/2012 28/03/2013 26/02/2014 94 MPPA Matahari Putra Prima Tbk 01/04/2011 21/03/2012 28/03/2013 26/02/2014 95 MTDL Metrodata Electronics Tbk 01/04/2011 29/03/2012 28/03/2013 27/03/2014 96 NIPS Nipress Tbk 28/04/2011 29/05/2012 17/05/2013 28/03/2014 97 PANR Panorama Sentrawisata Tbk 08/04/2011 26/04/2012 02/04/2013 01/04/2014 98 PBRX Pan Brothers Tbk 28/04/2011 30/03/2012 03/04/2013 07/03/2014 99 PDES Destinasi Tirta Nusantara Tbk 04/04/2011 30/03/2012 03/04/2013 01/04/2014 Perusahaan Gas Negara (Persero) 100 PGAS Tbk 01/04/2011 30/03/2012 01/04/2013 03/03/2014 101 PICO Pelangi Indah Canindo Tbk 09/09/2011 02/05/2012 03/04/2013 02/04/2014 102 PJAA Pembangunan Jaya Ancol Tbk 01/04/2011 04/04/2012 21/03/2013 01/04/2014 103 PLAS Polaris Investama Tbk 28/04/2011 30/03/2012 02/04/2013 11/04/2014 104 PLIN Plaza Indonesia Realty Tbk 01/04/2011 02/04/2012 01/04/2013 04/03/2014 105 PNSE Pudjiadi & Sons Tbk 05/10/2011 30/03/2012 01/04/2013 28/03/2014 106 POOL Pool Advista Indonesia Tbk 01/04/2011 30/03/2012 29/03/2013 01/04/2014 107 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam Tbk 28/04/2011 07/03/2012 20/03/2013 28/02/2014 Pembangunan Perumahan 108 PTPP (Persero) Tbk 01/04/2011 14/03/2012 20/03/2013 19/02/2014 109 PTRO Petrosea Tbk 01/04/2011 12/03/2012 28/03/2013 28/03/2014 Pioneerindo Gourmet 110 PTSP International Tbk 04/04/2011 02/04/2012 22/03/2013 28/03/2014 111 PUDP Pudjiadi Prestige Tbk 01/04/2011 30/03/2012 01/04/2013 28/03/2014

Lanjutan Lampiran 3

112 PWON Pakuwon Jati Tbk 01/04/2011 02/04/2012 28/03/2013 24/03/2014 113 PYFA Pyridam Farma Tbk 06/04/2011 04/04/2012 02/04/2013 26/03/2014 114 RALS Ramayana Lestari Sentosa Tbk 01/04/2011 31/05/2012 27/03/2013 28/03/2014 115 RDTX Roda Vivatex Tbk 28/04/2011 30/03/2012 08/05/2013 28/03/2014 116 RICY Ricky Putra Globalindo Tbk 28/04/2011 30/03/2012 02/04/2013 27/03/2014 117 RUIS Radiant Utama Interinsco Tbk 01/04/2011 04/04/2012 02/04/2013 28/03/2014 118 SCMA Surya Citra Media Tbk 01/04/2011 02/04/2012 19/02/2013 26/03/2014 Millennium Pharmacon 119 SDPC International Tbk 01/04/2011 30/03/2012 13/03/2013 19/03/2014 120 SGRO Sampoerna Agro Tbk 28/04/2011 30/03/2012 02/04/2013 27/03/2014 121 SIPD Sierad Produce Tbk 28/04/2011 31/05/2012 14/06/2013 10/04/2014 122 SKLT Sekar Laut Tbk 06/04/2011 29/03/2012 02/04/2013 28/03/2014 123 SMAR SMART Tbk 06/04/2011 21/03/2012 02/04/2013 28/03/2014 124 SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk 28/04/2011 29/03/2012 20/03/2013 28/02/2014 125 SMSM Selamat Sempurna Tbk 06/04/2011 26/03/2012 02/04/2013 28/03/2014 126 SRSN Indo Acidatama Tbk 28/04/2011 29/03/2012 02/04/2013 27/03/2014 127 TCID Mandom Indonesia Tbk 28/04/2011 19/03/2012 20/03/2013 19/03/2014 128 TGKA Tigaraksa Satria Tbk 01/04/2011 26/03/2012 28/03/2013 28/03/2014 129 TINS Timah (Persero) Tbk 06/04/2011 29/03/2012 21/03/2013 19/02/2014 130 TKIM Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk 28/04/2011 30/03/2012 02/04/2013 14/07/2014 Telekomunikasi Indonesia 131 TLKM (Persero) Tbk 01/04/2011 02/04/2012 06/03/2013 06/03/2014 132 TMPO Tempo Inti Media Tbk 01/04/2011 29/03/2012 29/03/2013 28/03/2014 133 TOTL Total Bangun Persada Tbk 01/04/2011 22/03/2012 26/03/2013 01/04/2014 134 TOTO Surya Toto Indonesia Tbk 28/04/2011 04/04/2012 03/04/2013 01/04/2014 135 TOWR Sarana Menara Nusantara Tbk 01/04/2011 16/02/2012 28/02/2013 03/03/2014 136 TRIO Trikomsel Oke Tbk 01/04/2011 20/03/2012 04/04/2013 01/04/2014 137 TRST Trias Sentosa Tbk 28/04/2011 18/04/2012 03/04/2013 01/04/2014 138 TSPC Tempo Scan Pacific Tbk 28/04/2011 04/04/2012 17/05/2013 02/04/2014 139 TURI Tunas Ridean Tbk 01/04/2011 02/04/2012 28/02/2013 28/02/2014 140 ULTJ Ultra Jaya Milk Industry Tbk 28/04/2011 04/04/2012 03/04/2013 01/04/2014 141 UNIC Unggul Indah Cahaya Tbk 28/04/2011 29/03/2012 03/04/2013 28/03/2014 142 UNIT Nusantara Inti Corpora Tbk 01/04/2011 02/04/2012 01/04/2013 28/03/2014 143 UNVR Unilever Indonesia Tbk 28/04/2011 30/03/2012 02/04/2013 26/03/2014 144 WEHA Panorama Transportasi Tbk 28/04/2011 04/04/2012 02/04/2013 28/03/2014 145 WIKA Wijaya Karya Tbk 01/04/2011 28/03/2012 18/03/2013 07/03/2014 146 YPAS Yanaprima Hastapersada Tbk 28/04/2011 30/03/2012 02/04/2013 01/04/2014 Sumber : www.idx.co.id, Didownload Tanggal 12-14 April 2015

Lampiran 4 Variabel Tahun 2010 dan 2011

Tahun 2010 Tahun 2011 SIZE LEV PROF DISC ERC SIZE LEV PROF DISC No Kode ERC (Y) (X1) (X2) (X3) (Z) (Y) (X1) (X2) (X3) (Z) 1 AALI 0.3680 29.8048 0.1797 0.2797 0.4865 0.3680 29.9538 0.1743 0.2965 0.4324 2 ABBA 0.0400 26.7145 0.6781 0.2216 0.4865 0.0400 26.7774 0.6908 0.2140 0.5676 3 ACES 0.8370 27.8061 0.1232 0.1726 0.4595 0.8370 28.0038 0.1515 0.2269 0.4865 4 ADES 0.1541 26.5055 0.6922 0.3170 0.4054 0.1541 26.4792 0.6013 0.2057 0.5405 5 ADMG 0.0540 28.9571 0.6683 0.3010 0.3649 0.0540 29.2887 0.5098 0.1104 0.5135 6 AIMS 0.2500 25.7082 0.8547 0.2163 0.2568 0.2500 25.8188 0.8664 0.2600 0.4865 7 AKRA 0.2480 29.6678 0.6271 0.1303 0.5541 0.2480 29.7483 0.5697 0.6523 0.5000 8 AMRT 0.5660 29.0810 0.7455 0.2358 0.3108 0.5660 29.2434 0.7088 0.2470 0.4459 9 ANTM 0.2020 30.1415 0.2201 0.1757 0.4324 0.2020 30.3524 0.2914 0.1787 0.5676 10 ASGR 0.0590 27.6133 0.5247 0.2536 0.5135 0.0590 27.7497 0.5057 0.2506 0.4054 11 ASII 0.0080 32.3571 0.4800 0.2913 0.5676 0.0080 32.6649 0.5060 0.2779 0.3649 12 ASRI 0.6140 29.1545 0.5169 0.1315 0.4865 0.6140 29.4240 0.5361 0.2163 0.2568 13 BAPA 0.0890 25.6386 0.4507 0.1693 0.5541 0.0890 25.7210 0.4543 0.7300 0.5541 14 BAYU 0.2746 26.1100 0.5542 0.7662 0.4324 0.2746 26.2700 0.5442 0.1042 0.3108 15 BCAP 0.3703 27.8155 0.6117 0.1934 0.5135 0.3703 28.0357 0.6557 0.9780 0.4865 16 BCIP 0.0190 25.9793 0.1990 0.1214 0.5676 0.0190 26.1936 0.2295 0.1300 0.4595 17 BKSL 0.8600 29.2026 0.1434 0.1595 0.4865 0.8600 29.2969 0.1315 0.2970 0.4054 18 BMTR 0.3100 30.1929 0.3661 0.7842 0.5405 0.3100 30.2059 0.3612 0.0336 0.3649 19 BRAM 0.1048 28.0316 0.1902 0.1251 0.5135 0.1048 28.1379 0.2761 0.0591 0.2568 20 BSDE 0.0600 30.0902 0.3659 0.6432 0.5676 0.0600 30.1795 0.3543 0.1226 0.5541 21 BTON 0.2270 25.2211 0.1851 0.1147 0.4865 0.2270 25.5000 0.2240 0.2078 0.3108 22 BUDI 0.0310 28.3079 0.5921 0.6048 0.5541 0.0310 28.3840 0.6180 0.0776 0.4324 23 BWPT 0.1180 28.6073 0.5748 0.2158 0.3108 0.1180 28.9089 0.6027 0.2247 0.2838 24 CEKA 0.1930 27.4691 0.6370 0.9575 0.4324 0.1930 27.4367 0.5080 0.2378 0.4730 25 CITA 0.2890 27.9855 0.4383 0.1569 0.4865 0.2890 28.2466 0.4484 0.2563 0.5676 26 CMNP 0.0160 28.6875 0.3697 0.1687 0.4595 0.0160 28.7937 0.3245 0.1633 0.4865 27 CNKO 0.0760 27.8239 0.4009 0.1039 0.4054 0.0760 28.1679 0.5107 0.1093 0.4865 28 COWL 0.1560 26.3103 0.5111 0.6438 0.3649 0.1560 26.6783 0.5752 0.2034 0.5000 29 CTBN 0.0030 28.5335 0.5866 0.1639 0.4324 0.0030 28.4368 0.4100 0.3453 0.4189 30 CTRA 0.6680 29.8694 0.2267 0.5259 0.5135 0.6680 30.0755 0.3364 0.6460 0.4459 31 CTRP 0.1760 28.9722 0.0680 0.4505 0.5676 0.1760 29.0930 0.1640 0.4670 0.5676 32 CTRS 0.0460 28.5901 0.3538 0.5644 0.4865 0.0460 28.8920 0.4477 0.1023 0.5676 33 CTTH 0.0240 26.0197 0.6239 0.1703 0.5405 0.0240 26.1089 0.6518 0.1210 0.5405 34 DART 0.0680 28.5718 0.7115 0.3641 0.5135 0.0680 29.0430 0.4533 0.2840 0.5135 35 DGIK 0.0030 28.3036 0.5043 0.7270 0.4865 0.0030 28.0268 0.3539 0.8300 0.4865

Lanjutan Lampiran 4

36 DILD 0.0390 29.1569 0.2120 0.1048 0.5000 0.0390 29.3701 0.3326 0.3880 0.4730 37 DLTA 0.2693 27.2865 0.1626 0.2416 0.4189 0.2693 27.2689 0.1770 0.2648 0.5135 38 DNET 0.0990 23.4333 0.1457 0.3040 0.4459 0.0990 23.5635 0.2499 0.5410 0.5676 39 DUTI 0.1913 29.1835 0.3211 0.1202 0.3784 0.1913 29.2774 0.3131 0.1185 0.4865 40 DVLA 0.0550 27.4733 0.2500 0.1731 0.2568 0.0550 27.5566 0.2159 0.1661 0.5405 41 EMTK 0.6010 29.0930 0.2760 0.1484 0.3108 0.6010 29.5960 0.3310 0.1546 0.4865 42 ETWA 0.1040 27.0025 0.4319 0.1259 0.5676 0.1040 27.1541 0.3943 0.1941 0.4189 43 EXCL 0.0100 30.9361 0.5701 0.2468 0.4865 0.0100 31.0705 0.5607 0.2067 0.5676 44 FAST 0.1246 27.8429 0.3514 0.2490 0.5405 0.1246 28.0680 0.4634 0.2757 0.4865 45 FISH 0.1990 27.7275 0.8156 0.2737 0.5135 0.1990 28.3342 0.8843 0.1518 0.4865 46 FORU 0.0010 26.3437 0.6189 0.9190 0.4865 0.0010 26.3067 0.5628 0.1114 0.4865 47 GDYR 0.0180 27.7712 0.6380 0.1604 0.5000 0.0180 27.8042 0.6393 0.4570 0.4595 48 GEMA 0.1870 26.5743 0.7508 0.3010 0.4189 0.1870 26.6492 0.6975 0.2441 0.4054 49 GJTL 0.2360 29.9701 0.6600 0.2355 0.4459 0.2360 30.0781 0.6165 0.1543 0.3649 50 GMTD 0.0300 26.6066 0.6428 0.2150 0.5676 0.0300 26.9119 0.6440 0.2830 0.4865 51 GPRA 0.2090 27.8005 0.4858 0.5930 0.4865 0.2090 27.8431 0.4729 0.6880 0.4595 52 HERO 0.1053 28.7706 0.6325 0.1932 0.5405 0.1053 28.9446 0.6176 0.1924 0.4054 53 HMSP 0.1373 30.6527 0.5023 0.6287 0.5135 0.1373 30.5951 0.4735 0.7905 0.3649 54 IGAR 0.0110 26.5740 0.1561 0.1339 0.4865 0.0110 26.5970 0.1828 0.1904 0.2568 55 INCO 0.3900 30.6134 0.2330 0.2604 0.5000 0.3900 30.7226 0.2693 0.1887 0.5541 56 INDR 0.4910 29.2596 0.4899 0.9090 0.4459 0.4910 20.3280 0.5100 0.4060 0.3108 57 INDS 0.0780 27.3704 0.7049 0.3128 0.4324 0.0780 27.7618 0.4453 0.1905 0.4324 58 INDX 0.5523 24.2605 0.1768 0.3710 0.5135 0.5523 25.3285 0.6955 0.6700 0.2838 59 INPP 0.4690 27.4210 0.2548 0.4860 0.5676 0.4690 27.7563 0.4376 0.3300 0.4730 60 INTP 0.3890 30.3619 0.1463 0.2466 0.4865 0.3890 30.5298 0.1332 0.2289 0.4324 61 INVS 0.0320 27.7465 0.1727 0.1357 0.5676 0.0320 28.5845 0.2970 0.2093 0.5676 62 ITMG 0.0070 29.9153 0.3383 0.2831 0.4865 0.0070 21.1797 0.3153 0.9968 0.4865 63 JIHD 0.0030 29.1947 0.4253 0.3960 0.5405 0.0030 29.1040 0.2408 0.2110 0.5405 64 JKON 0.2910 28.3004 0.6106 0.1553 0.5135 0.2910 28.4323 0.6143 0.1595 0.5135 65 JPRS 0.2560 26.7425 0.2702 0.9480 0.2568 0.2560 26.8051 0.2285 0.1116 0.5000 66 JRPT 0.1922 28.8236 0.5069 0.1739 0.5541 0.1922 29.0382 0.5347 0.1824 0.4054 67 JSMR 0.4590 30.5729 0.5589 0.1542 0.3108 0.4590 30.6959 0.5689 0.1427 0.3649 68 JSPT 0.0400 28.5393 0.4144 0.9520 0.4324 0.0400 28.6865 0.4370 0.1238 0.4324 69 JTPE 0.3020 26.1887 0.3491 0.4914 0.2838 0.3020 26.4654 0.4058 0.4302 0.5135 70 KAEF 0.1110 28.1362 0.3278 0.1245 0.4730 0.1110 28.2156 0.3019 0.1371 0.5676 71 KBLM 0.1760 26.7227 0.4355 0.1730 0.5135 0.1760 27.1893 0.6199 0.7780 0.4865 72 KBLV 0.0080 28.1398 0.5347 0.5420 0.5676 0.0080 28.9376 0.3485 0.1500 0.5405 73 KDSI 0.1620 27.0471 0.5418 0.6610 0.4865 0.1620 27.0993 0.5249 0.8460 0.5135 74 KIJA 0.0630 28.8358 0.4985 0.3720 0.5405 0.0630 29.3533 0.3744 0.9310 0.4865

Lanjutan lampiran 4

76 KPIG 0.1760 28.3691 0.0663 0.8350 0.4865 0.1760 28.2982 0.0707 0.2520 0.3649 77 LAMI 0.1620 27.1277 0.6214 0.9260 0.5000 0.1620 27.1067 0.5207 0.1932 0.4324 78 LION 0.7030 26.4400 0.1447 0.1486 0.4189 0.7030 26.6254 0.1743 0.1739 0.5135 79 LMSH 0.2820 25.0825 0.4017 0.1571 0.4459 0.2820 25.3084 0.4164 0.1905 0.5676 80 LPCK 0.1640 28.1439 0.6624 0.1158 0.3784 0.1640 28.3449 0.5977 0.3137 0.4865 81 LPIN 0.1530 25.7401 0.2915 0.1321 0.4324 0.1530 25.7819 0.2486 0.9570 0.5405 82 LPKR 0.0010 30.4133 0.4937 0.6810 0.2838 0.0010 30.5357 0.4847 0.8650 0.4459 83 LSIP 0.1480 29.3469 0.1811 0.2269 0.4730 0.1480 29.5467 0.1402 0.2914 0.3784 84 LTLS 0.2130 28.9095 0.7158 0.1063 0.5135 0.2130 29.0273 0.7639 0.9520 0.2568 85 MAPI 0.0820 28.9314 0.5997 0.1369 0.4865 0.0820 29.1161 0.5937 0.2009 0.3108 86 MASA 0.0640 28.7424 0.4638 0.1081 0.4865 0.0640 29.1863 0.6269 0.8080 0.4324 87 MDLN 0.0540 28.3404 0.4524 0.3470 0.5000 0.0540 28.5108 0.5077 0.7760 0.5676 88 MDRN 0.1350 27.3999 0.5357 0.1139 0.4189 0.1350 27.6913 0.6010 0.1338 0.4865 89 MEDC 0.1320 30.6527 0.6423 0.1057 0.4459 0.1320 30.7890 0.6694 0.1043 0.5405 90 MICE 0.1300 26.6417 0.2316 0.1093 0.4865 0.1300 26.7931 0.2923 0.1188 0.4865 91 MITI 0.7040 25.4675 0.6910 0.1988 0.5405 0.7040 25.4937 0.4676 0.4375 0.5000 92 MKPI 0.0540 28.2289 0.2937 0.2047 0.5676 0.0540 28.3912 0.3039 0.2170 0.4189 93 MLPL 0.2590 30.2713 0.3935 0.5847 0.4865 0.2590 30.2923 0.4307 0.1180 0.5405 94 MPPA 0.2720 30.0664 0.3747 0.8122 0.5405 0.2720 29.9640 0.4486 0.2120 0.5135 95 MTDL 0.0740 27.5747 0.6184 0.8500 0.5135 0.0740 27.8734 0.5429 0.1195 0.4865 96 NIPS 0.1370 26.5451 0.5611 0.8550 0.5000 0.1370 26.8251 0.6284 0.1074 0.4459 97 PANR 0.0190 27.1506 0.6126 0.3870 0.4324 0.0190 27.3600 0.6581 0.8600 0.5676 98 PBRX 0.0900 27.5114 0.8111 0.2131 0.2838 0.0900 28.0465 0.5483 0.1054 0.4865 99 PDES 0.0190 26.0634 0.4234 0.3910 0.4730 0.0190 26.2283 0.4787 0.6190 0.4865 100 PGAS 0.2000 31.0995 0.5294 0.4499 0.5135 0.2000 31.0642 0.4452 0.3560 0.4865 101 PICO 0.0230 27.0695 0.6921 0.6870 0.5676 0.0230 27.0545 0.6655 0.1800 0.4595 102 PJAA 0.0010 28.0816 0.3130 0.1356 0.4865 0.0010 28.1832 0.3211 0.1070 0.4054 103 PLAS 0.0100 26.5401 0.3725 0.1603 0.4865 0.0100 26.4004 0.2648 0.7540 0.3649 104 PLIN 0.1854 29.1196 0.4982 0.2364 0.4865 0.1854 29.0739 0.4572 0.3610 0.4054 105 PNSE 0.3580 26.4957 0.4643 0.2217 0.4595 0.3580 26.5727 0.4079 0.2153 0.3649 106 POOL 0.0160 25.7164 0.1215 0.8990 0.4054 0.0160 25.6606 0.1412 0.9730 0.4324 107 PTBA 0.0730 29.7969 0.2616 0.3155 0.3649 0.0730 30.0740 0.2904 0.3782 0.5135 108 PTPP 0.9090 29.3255 0.7682 0.1598 0.2568 0.9090 29.5674 0.7944 0.1685 0.5676 109 PTRO 0.0220 28.3266 0.4577 0.3501 0.5541 0.0220 28.8636 0.5780 0.3306 0.4865 110 PTSP 0.1060 25.4147 0.6217 0.4329 0.3108 0.1060 25.6169 0.4738 0.3862 0.5405 111 PUDP 0.1953 26.3767 0.2217 0.4590 0.4459 0.1953 26.5544 0.2936 0.8730 0.5676 112 PWON 0.0380 29.0015 0.6370 0.1914 0.4324 0.0380 22.4715 0.5869 0.1595 0.4865

Lanjutan lampiran 4

113 PYFA 0.2537 25.3343 0.2323 0.5440 0.5135 0.2537 25.4942 0.3019 0.0628 0.5541 114 RALS 0.1379 28.8798 0.2311 0.1323 0.4865 0.1379 28.9552 0.2441 0.1329 0.4324 115 RDTX 0.0310 27.4714 0.1619 0.2392 0.5541 0.0310 27.7101 0.2346 0.1376 0.5135 116 RICY 0.1030 27.1422 0.4489 0.3230 0.3108 0.1030 27.1880 0.4545 0.3490 0.5676 117 RUIS 0.0200 27.1117 0.6403 0.5990 0.4324 0.0200 27.6168 0.7851 0.1530 0.4865 118 SCMA 0.0820 28.5535 0.4090 0.3566 0.2838 0.0820 28.5518 0.4010 0.6067 0.5405 119 SDPC 0.0800 26.3459 0.6715 0.1660 0.2838 0.0800 26.5024 0.7070 0.4220 0.5135 120 SGRO 0.2380 28.6874 0.2492 0.2119 0.4730 0.2380 28.8580 0.0003 0.1611 0.5676 121 SIPD 0.3960 28.3518 0.4003 0.4950 0.5676 0.3960 28.6024 0.5188 0.1850 0.4865 122 SKLT 0.0500 26.0185 0.4066 0.4090 0.4865 0.0500 26.0904 0.4263 0.4860 0.5541 123 SMAR 0.4740 30.1548 0.5209 0.2162 0.4865 0.4740 30.3204 0.5017 0.2434 0.3108 124 SMGR 0.5280 30.3759 0.2200 0.3026 0.5000 0.5280 30.6097 0.2567 0.2706 0.4324 125 SMSM 0.0160 27.6960 0.4673 0.2896 0.4459 0.0160 27.7593 0.4101 0.3270 0.4595 126 SRSN 0.0550 26.6204 0.5548 0.4310 0.5676 0.0550 26.6126 0.3016 0.0951 0.4054 127 TCID 0.6700 27.6772 0.0943 0.1386 0.5405 0.6700 27.7540 0.0977 0.1372 0.4324 128 TGKA 0.0270 28.1860 0.7322 0.2236 0.5135 0.0270 28.3334 0.7406 0.2072 0.5135 129 TINS 0.0310 29.4028 0.2853 0.2256 0.4865 0.0310 29.5135 0.3002 0.1951 0.5676 130 TKIM 0.2200 30.6751 0.7101 0.6900 0.5000 0.2200 30.7818 0.7111 0.9490 0.4865 131 TLKM 0.2870 32.2338 0.4345 0.2597 0.4865 0.2870 32.2663 0.4083 0.2537 0.4054 132 TMPO 0.0900 25.7635 0.5032 0.6970 0.5000 0.0900 25.8957 0.5059 0.1191 0.3649 133 TOTL 0.4207 28.0943 0.6223 0.1446 0.4189 0.4207 28.2715 0.6449 0.1833 0.4324 134 TOTO 0.1180 27.7187 0.4220 0.3071 0.4054 0.1180 27.9234 0.4322 0.2868 0.5135 135 TOWR 0.1320 29.6340 0.8347 0.8160 0.3649 0.1320 29.7791 0.8228 0.1869 0.5676 136 TRIO 0.1830 28.5040 0.6429 0.2391 0.4324 0.1830 28.9688 0.7133 0.2774 0.4865 137 TRST 0.3128 28.3388 0.3900 0.1104 0.5135 0.3128 28.3883 0.3780 0.1086 0.5405 138 TSPC 0.1420 28.9091 0.2632 0.1877 0.5676 0.1420 29.0780 0.2834 0.1925 0.5135 139 TURI 0.2270 28.3730 0.4222 0.2217 0.4865 0.2270 28.5653 0.4233 0.2196 0.4865 140 ULTJ 0.1060 28.3275 0.3516 0.8250 0.5405 0.1060 28.4100 0.3564 0.7220 0.4054 141 UNIC 0.0550 28.4574 0.4548 0.2790 0.5135 0.0550 28.5676 0.4907 0.4100 0.3649 142 UNIT 0.6690 26.4592 0.2294 0.1040 0.4865 0.6690 26.4429 0.2124 0.9700 0.4324 143 UNVR 0.3410 29.7945 0.5347 0.8372 0.4324 0.3410 29.9807 0.6488 0.8896 0.5135 144 WEHA 0.0330 26.1630 0.6768 0.4000 0.2838 0.0330 26.2945 0.6996 0.5660 0.5676 145 WIKA 0.1050 22.5616 0.6951 0.1581 0.4730 0.1050 29.7500 0.7333 0.1762 0.4865 146 YPAS 0.1400 26.0259 0.3453 0.1611 0.5135 0.1400 26.1327 0.3373 0.1122 0.5405 Sumber : Hasil Penelitian, 2015 (Data Diolah)

Lanjutan Lampiran 4 Variabel tahun 2012 dan 2013

Tahun 2010 Tahun 2011 SIZE LEV PROF DISC ERC SIZE LEV PROF DISC No Kode ERC (Y) (X1) (X2) (X3) (Z) (Y) (X1) (X2) (X3) (Z) 1 AALI 0.1490 30.1503 0.2459 0.2691 0.5676 0.1490 30.3366 0.3138 0.1853 0.5000 2 ABBA 0.6070 26.8136 0.6925 0.2980 0.4865 0.6070 26.8082 0.6192 0.1882 0.4189 3 ACES 0.1400 28.2817 0.1559 0.2650 0.4865 0.1400 28.5388 0.2273 0.2626 0.4054 4 ADES 0.2070 26.6871 0.4625 0.3987 0.5000 0.2070 26.8125 0.3997 0.2102 0.3649 5 ADMG 0.4772 29.3913 0.4656 0.2630 0.4189 0.4772 29.5535 0.4304 0.6200 0.4324 6 AIMS 0.2395 24.5468 0.5121 0.2330 0.4459 0.2395 23.9280 0.0195 0.7610 0.5135 7 AKRA 0.0890 30.0981 0.6429 0.1470 0.5676 0.0890 30.3143 0.6335 0.1148 0.5676 8 AMRT 0.0080 29.6464 0.5869 0.1552 0.5676 0.0080 30.0255 0.7625 0.2185 0.4865 9 ANTM 0.3890 30.6121 0.3489 0.2332 0.5405 0.3890 30.7159 0.4149 0.3200 0.5405 10 ASGR 0.2800 27.8461 0.4895 0.2704 0.4459 0.2800 28.0033 0.4925 0.2838 0.5135 11 ASII 0.2760 32.8364 0.0005 0.1249 0.4865 0.2760 32.9970 0.5038 0.2100 0.4865 12 ASRI 0.2020 30.0240 0.5677 0.2570 0.5405 0.2020 30.3002 0.6305 0.1668 0.5405 13 BAPA 0.4950 25.7928 0.4502 0.5130 0.5676 0.4950 25.8917 0.4733 0.5430 0.5135 14 BAYU 0.0220 26.5714 0.5249 0.1004 0.4865 0.0220 26.8407 0.5111 0.9520 0.5676 15 BCAP 0.0260 28.8606 0.7731 0.2085 0.5405 0.0260 28.8737 0.7790 0.7400 0.4865 16 BCIP 0.2250 26.5568 0.4360 0.4930 0.5135 0.2250 26.7922 0.4787 0.1451 0.5541 17 BKSL 0.0470 29.5050 0.2054 0.4270 0.5000 0.0470 29.9981 0.3550 0.8800 0.3108 18 BMTR 0.1260 30.6265 0.2851 0.1394 0.4324 0.1260 30.6788 0.3662 0.7710 0.5676 19 BRAM 0.0180 28.4341 0.2623 0.1329 0.2838 0.0180 28.7009 0.3187 0.3400 0.4865 20 BSDE 0.1440 30.4498 0.3715 0.1404 0.4730 0.1440 30.7477 0.4057 0.2166 0.4865 21 BTON 0.0930 25.7007 0.2200 0.2188 0.5135 0.0930 25.8945 0.2119 0.1865 0.4865 22 BUDI 0.0140 28.4638 0.6286 0.6000 0.5676 0.0140 28.4993 0.6285 0.4850 0.4324 23 BWPT 0.7790 29.2229 0.6609 0.1574 0.4865 0.7790 29.4556 0.6476 0.8320 0.5676 24 CEKA 0.0350 27.6583 0.5491 0.1259 0.4865 0.0350 27.6983 0.5061 0.1232 0.4865 25 CITA 0.0140 28.3083 0.4236 0.2083 0.4865 0.0140 28.9591 0.4440 0.3273 0.4865 26 CMNP 0.8100 28.9552 0.3319 0.1535 0.4595 0.8100 29.1961 0.3198 0.1237 0.4595 27 CNKO 0.1790 28.0388 0.3890 0.8880 0.4054 0.1790 29.3387 0.4096 0.3180 0.4054 28 COWL 0.0540 28.2068 0.3624 0.6140 0.3649 0.0540 28.2962 0.3920 0.4120 0.3649 29 CTBN 0.2460 28.5889 0.4687 0.2406 0.2568 0.2460 28.8380 0.4496 0.2536 0.2568 30 CTRA 0.2360 30.3406 0.4355 0.1002 0.5541 0.2360 30.6325 0.5145 0.1447 0.5541 31 CTRP 0.0100 29.4117 0.3278 0.8000 0.3108 0.0100 29.6662 0.4025 0.9670 0.3108 32 CTRS 0.3210 29.1190 0.4999 0.1237 0.4459 0.3210 29.3837 0.5675 0.1654 0.4459 33 CTTH 0.0220 26.2895 0.6988 0.3500 0.4324 0.0220 26.5131 0.7577 0.6100 0.4324 34 DART 0.1600 22.1803 0.3390 0.6370 0.5135 0.1600 29.1930 0.3862 0.6180 0.5676 35 DGIK 0.2842 28.1952 0.4270 0.4710 0.4865 0.2842 28.3733 0.4953 0.6230 0.4865

Lanjutan Lampiran 4

36 DILD 0.2620 29.4380 0.3514 0.5070 0.5541 0.2620 29.6494 0.4558 0.8050 0.5541 37 DLTA 0.3040 27.3371 0.1974 0.3568 0.3108 0.3040 27.4884 0.2197 0.3998 0.3108 38 DNET 0.8230 23.5459 0.2449 0.1740 0.4324 0.8230 29.6040 0.0004 0.2680 0.4324 39 DUTI 0.3330 29.5169 0.2179 0.1190 0.2838 0.3330 29.6424 0.1911 0.1252 0.4595 40 DVLA 0.2600 27.7031 0.2169 0.1769 0.2838 0.2600 27.8050 0.2314 0.1375 0.4054 41 EMTK 0.3420 29.9383 0.2301 0.4484 0.4730 0.3420 30.1825 0.2699 0.1457 0.4324 42 ETWA 0.1073 27.5912 0.5445 0.8820 0.5676 0.1073 27.8870 0.6550 0.1780 0.5135 43 EXCL 0.0940 31.1993 0.5665 0.1799 0.4865 0.0940 31.3268 0.6201 0.6750 0.5676 44 FAST 0.0850 28.2087 0.4440 0.2080 0.4865 0.0850 28.3381 0.4571 0.1420 0.4865 45 FISH 0.0790 28.5439 0.8657 0.3194 0.5000 0.0790 28.7932 0.8254 0.2630 0.4054 46 FORU 0.4350 26.2733 0.5116 0.1007 0.4459 0.4350 26.2974 0.4954 0.7960 0.3649 47 GDYR 0.0140 27.8159 0.5745 0.1266 0.5676 0.0140 27.9343 0.4937 0.8240 0.4324 48 GEMA 0.0260 26.7844 0.6687 0.2023 0.5405 0.0260 26.6571 0.6010 0.1231 0.5676 49 GJTL 0.4880 30.1859 0.5743 0.2067 0.5135 0.4880 30.3622 0.6271 0.2100 0.4865 50 GMTD 0.2539 27.5263 0.7402 0.2752 0.4865 0.2539 27.8994 0.6915 0.2277 0.5405 51 GPRA 0.0670 27.9012 0.4634 0.8010 0.5000 0.0670 27.9182 0.3990 0.1330 0.5135 52 HERO 0.1220 29.2943 0.6858 0.1826 0.4865 0.1220 29.6798 0.3097 0.1253 0.4865 53 HMSP 0.1200 30.8986 0.4930 0.7473 0.5000 0.1200 30.9417 0.4835 0.7643 0.5000 54 IGAR 0.1799 26.4674 0.2251 0.1839 0.4189 0.1799 26.4750 0.2828 0.1552 0.4459 55 INCO 0.2470 30.7513 0.2622 0.3920 0.4054 0.2470 30.9567 0.2485 0.2250 0.4324 56 INDR 0.6050 29.5301 0.5693 0.3300 0.3649 0.6050 29.8241 0.5948 0.5500 0.5135 57 INDS 0.4226 28.1407 0.3173 0.1180 0.4324 0.4226 28.4179 0.2020 0.8420 0.5676 58 INDX 0.1890 25.7373 0.6978 0.2674 0.5135 0.1890 25.7165 0.1221 0.1244 0.4324 59 INPP 0.1070 28.2428 0.4629 0.1180 0.5676 0.1070 28.3043 0.4720 0.2540 0.5676 60 INTP 0.2350 30.7558 0.1466 0.2453 0.4865 0.2350 30.9122 0.1364 0.2181 0.4865 61 INVS 0.2955 28.7525 0.2097 0.1882 0.5405 0.2955 29.1553 0.3217 0.1054 0.5405 62 ITMG 0.0230 30.3037 0.3278 0.4310 0.5135 0.0230 30.4629 0.3076 0.2391 0.5135 63 JIHD 0.7750 29.1249 0.2416 0.2530 0.4865 0.7750 29.4971 0.2220 0.3513 0.4865 64 JKON 0.1730 28.5701 0.6029 0.1824 0.4324 0.1730 28.8598 0.5270 0.1305 0.5000 65 JPRS 0.1510 26.7112 0.1282 0.2770 0.2838 0.1510 26.6543 0.0372 0.4150 0.5676 66 JRPT 0.5790 29.2401 0.5556 0.1926 0.4730 0.5790 29.4496 0.5646 0.2036 0.4865 67 JSMR 0.1736 30.8400 0.6046 0.1569 0.5135 0.1736 30.9762 0.6169 0.1139 0.4865 68 JSPT 0.5100 28.8277 0.4533 0.1300 0.4865 0.5100 28.8632 0.4062 0.1022 0.4324 69 JTPE 0.0270 26.8252 0.5381 0.2056 0.4324 0.0270 27.0779 0.5792 0.1683 0.5676 70 KAEF 0.0330 28.3616 0.3057 0.1427 0.5676 0.0330 28.5360 0.3429 0.1328 0.4865 71 KBLM 0.0850 27.3066 0.6338 0.9000 0.4865 0.0850 27.2068 0.5879 0.2850 0.5000 72 KBLV 0.0150 29.0912 0.4389 0.4300 0.5405 0.0150 29.2878 0.5352 0.8200 0.4189 73 KDSI 0.1080 27.0699 0.4462 0.1166 0.5135 0.1080 27.4688 0.5860 0.1023 0.4459 74 KIJA 0.1610 29.5880 0.4383 0.9560 0.4865 0.1610 29.7419 0.4929 0.2500 0.5676

Lanjutan Lampiran 4

75 KLBF 0.4090 29.8736 0.2173 0.2408 0.5000 0.4090 30.0572 0.2488 0.2318 0.5676 76 KPIG 0.6140 28.6349 0.1895 0.6600 0.4459 0.6140 29.6273 0.1717 0.4900 0.5405 77 LAMI 0.5190 27.1444 0.4700 0.1292 0.5676 0.5190 27.1401 0.4141 0.1515 0.5135 78 LION 0.0780 26.7952 0.1423 0.2296 0.4054 0.0780 26.9350 0.1660 0.1558 0.4865 79 LMSH 0.1447 25.5796 0.2413 0.4233 0.3649 0.1447 25.6770 0.2204 0.1302 0.4730 80 LPCK 0.0160 28.6720 0.5662 0.3313 0.2568 0.0160 28.9802 0.5280 0.3247 0.5135 81 LPIN 0.9140 25.8723 0.2172 0.1231 0.5541 0.9140 26.0034 0.2698 0.5970 0.5676 82 LPKR 0.1820 30.8447 0.5388 0.1153 0.3108 0.1820 31.0747 0.5470 0.1123 0.4865 83 LSIP 0.2430 29.6528 0.1684 0.1776 0.4865 0.2430 29.7073 0.1706 0.1162 0.5405 84 LTLS 0.1320 29.0309 0.7204 0.9610 0.4595 0.1320 29.1422 0.6933 0.9170 0.5405 85 MAPI 0.1132 29.4212 0.6373 0.1992 0.4054 0.1132 29.6862 0.6891 0.1350 0.5135 86 MASA 0.0440 29.4332 0.4043 0.9000 0.3649 0.0440 29.6685 0.4034 0.9600 0.4865 87 MDLN 0.2450 29.1553 0.5152 0.1170 0.2568 0.2450 29.8978 0.5154 0.5243 0.5000 88 MDRN 0.0160 28.1817 0.4310 0.5650 0.5541 0.0160 28.2662 0.4533 0.4860 0.4459 89 MEDC 0.0110 30.8808 0.6825 0.2240 0.3108 0.0110 31.0609 0.6458 0.1780 0.4324 90 MICE 0.1141 26.8746 0.2773 0.1375 0.3649 0.1141 27.1670 0.2121 0.9250 0.5135 91 MITI 0.1400 25.7241 0.3617 0.2330 0.4324 0.1400 25.7795 0.2894 0.1972 0.5676 92 MKPI 0.0090 28.5684 0.3304 0.2124 0.5135 0.0090 28.6744 0.3241 0.1905 0.4865 93 MLPL 0.2910 30.2764 0.4994 0.2360 0.5676 0.2910 30.6394 0.5568 0.1833 0.4865 94 MPPA 0.0180 29.7382 0.5324 0.6230 0.4865 0.0180 29.5150 0.4992 0.1350 0.5405 95 MTDL 0.0980 28.1393 0.5787 0.1668 0.5405 0.0980 28.4626 0.5950 0.1830 0.4865 96 NIPS 0.0640 26.9879 0.5911 0.1003 0.5676 0.0640 27.4059 0.7045 0.1436 0.4189 97 PANR 0.4710 27.6525 0.7159 0.1134 0.4865 0.4710 27.8795 0.7137 0.1296 0.5676 98 PBRX 0.5660 28.3257 0.5884 0.1097 0.5541 0.5660 28.6789 0.5764 0.1055 0.4865 99 PDES 0.0400 26.1599 0.4020 0.6660 0.4324 0.0400 26.4087 0.4593 0.1121 0.4865 100 PGAS 0.0040 31.2671 0.3975 0.3887 0.5135 0.0040 31.6052 0.3749 0.3278 0.3108 101 PICO 0.3270 27.1112 0.6651 0.5590 0.5676 0.3270 27.1552 0.6540 0.7180 0.4324 102 PJAA 0.0760 28.5016 0.4515 0.1358 0.4865 0.0760 28.5969 0.4402 0.1293 0.4865 103 PLAS 0.1090 26.4945 0.3034 0.3930 0.3649 0.1090 26.5763 0.3399 0.3850 0.4595 104 PLIN 0.0110 29.0048 0.4349 0.1052 0.4324 0.0110 29.0485 0.4767 0.1540 0.4054 105 PNSE 0.2966 26.5914 0.3545 0.1813 0.5135 0.2966 26.8235 0.3939 0.1746 0.3649 106 POOL 0.0560 25.6868 0.1536 0.1054 0.5676 0.0560 25.7023 0.1522 0.3770 0.4324 107 PTBA 0.0220 30.1749 0.3318 0.3421 0.4865 0.0220 30.0887 0.3533 0.2455 0.5135 108 PTPP 0.5770 29.7771 0.8064 0.1870 0.5405 0.5770 30.1500 0.8401 0.2120 0.5676 109 PTRO 0.0060 29.2687 0.6465 0.2623 0.5676 0.0060 29.4572 0.6120 0.8760 0.3649 110 PTSP 0.9460 26.0408 0.4171 0.3011 0.4865 0.9460 26.2474 0.3768 0.1622 0.4324 111 PUDP 0.5890 26.6126 0.2956 0.8310 0.5541 0.5890 26.6276 0.2439 0.9520 0.5135 112 PWON 0.3990 29.6547 0.5857 0.2445 0.4324 0.3990 29.8608 0.5588 0.2770 0.5676

Lanjutan Lampiran 4

113 PYFA 0.1777 25.6348 0.3544 0.6050 0.5135 0.1777 25.8887 0.4638 0.6600 0.4865 114 RALS 0.0250 29.0355 0.2532 0.1393 0.5676 0.0250 29.1077 0.2652 0.1214 0.5405 115 RDTX 0.0390 27.8199 0.2109 0.1309 0.4865 0.0390 28.0691 0.2597 0.1728 0.4865 116 RICY 0.0340 27.4596 0.5644 0.4630 0.5000 0.0340 27.5215 0.5548 0.1210 0.4324 117 RUIS 0.6580 27.7936 0.7978 0.1219 0.4189 0.6580 27.8763 0.7951 0.1132 0.5676 118 SCMA 0.4650 28.6934 0.2436 0.4172 0.4054 0.4650 29.0199 0.3044 0.4610 0.4865 119 SDPC 0.0530 26.6781 0.7287 0.9410 0.3649 0.0530 26.8796 0.7565 0.8920 0.5676 120 SGRO 0.3040 29.0512 0.3555 0.1261 0.4324 0.3040 29.1379 0.4020 0.4460 0.5405 121 SIPD 0.1650 28.8244 0.6129 0.1180 0.5135 0.1650 28.7802 0.5928 0.6500 0.5135 122 SKLT 0.3080 26.2437 0.4815 0.6150 0.5676 0.3080 26.4630 0.5220 0.7700 0.4865 123 SMAR 0.1260 30.4190 0.4498 0.2408 0.4865 0.1260 30.5423 0.6472 0.1377 0.4730 124 SMGR 0.1450 30.9111 0.3166 0.2712 0.5405 0.1450 31.0583 0.2919 0.2456 0.4865 125 SMSM 0.1680 27.9965 0.4308 0.3274 0.5135 0.1680 28.1623 0.4081 0.3359 0.5405 126 SRSN 0.0990 26.7200 0.3305 0.6300 0.4459 0.0990 26.7654 0.2529 0.5090 0.4865 127 TCID 0.5530 27.8634 0.1306 0.1371 0.5676 0.5530 28.0135 0.1930 0.1354 0.4189 128 TGKA 0.0430 28.4880 0.7543 0.2033 0.4865 0.0430 28.5360 0.7407 0.2088 0.5676 129 TINS 0.1350 29.4395 0.2529 0.9470 0.5405 0.1350 29.6958 0.3794 0.1053 0.4865 130 TKIM 0.7040 30.8907 0.7113 0.4500 0.5135 0.7040 31.0895 0.6936 0.3380 0.4865 131 TLKM 0.1320 32.3439 0.3986 0.2741 0.4865 0.1320 32.4827 0.3949 0.2621 0.4324 132 TMPO 0.5000 26.0820 0.4503 0.2538 0.5000 0.5000 26.2339 0.5010 0.5960 0.5676 133 TOTL 0.1100 28.3557 0.6580 0.2575 0.4459 0.1100 28.4314 0.6321 0.2603 0.4865 134 TOTO 0.0940 28.0515 0.4101 0.2627 0.4324 0.0940 28.1885 0.4069 0.2284 0.3649 135 TOWR 0.0240 30.2391 0.7481 0.1013 0.5135 0.0240 30.3741 0.7655 0.4520 0.4324 136 TRIO 0.1880 29.3078 0.6556 0.2074 0.5676 0.1880 29.7403 0.7538 0.2464 0.5135 137 TRST 0.3750 28.4141 0.3817 0.4540 0.4865 0.3750 28.8130 0.4757 0.1930 0.5676 138 TSPC 0.3860 29.1642 0.2762 0.1894 0.4595 0.3860 29.3189 0.2857 0.1653 0.4865 139 TURI 0.4580 28.8287 0.4662 0.2376 0.4054 0.4580 28.8738 0.4266 0.1548 0.5405 140 ULTJ 0.3440 28.5151 0.3075 0.2108 0.3649 0.3440 28.6648 0.2833 0.1613 0.5676 141 UNIC 0.0840 28.5108 0.4372 0.1170 0.2568 0.0840 28.8200 0.4599 0.7090 0.4865 142 UNIT 0.4660 26.6632 0.3671 0.1500 0.5541 0.4660 26.8526 0.4745 0.3400 0.5541 143 UNVR 0.0530 30.1147 0.6689 0.9740 0.3108 0.0530 30.2224 0.6813 0.7880 0.4324 144 WEHA 0.1850 26.6793 0.7802 0.6990 0.4459 0.1850 26.9684 0.6952 0.1130 0.5135 145 WIKA 0.0430 30.0239 0.7429 0.1795 0.4324 0.0430 23.2566 0.7438 0.1935 0.5676 146 YPAS 0.0470 26.5796 0.5290 0.1001 0.5541 0.0470 27.1431 0.7218 0.3640 0.4865

Lampiran 5 Deskriptif Statistik

Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation ERC 584 .0010 .9460 .209503 .2067729 Firm Size 584 20.3280 32.9970 28.273011 1.7385201 Leverage 584 .0003 .8843 9.181914 211.0134574 Profitabilitas 584 .0336 .9968 .336123 .2466142 Voluntary Disclosure 584 .2568 .5676 .472907 .0761561 Valid N (listwise) 584 Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (Data Diolah)

Lampiran 6 Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual SIZE N 584 Normal Parametersa,b Mean .000000 Std. Deviation .0020671 Most Extreme Absolute .154 Differences Positive .154 Negative -.149 Kolmogorov-Smirnov Z .537 Asymp. Sig. (2-tailed) .372 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (Data Diolah)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual LEV N 584 Normal Parametersa,b Mean .000000 Std. Deviation .02050951 Most Extreme Absolute .139 Differences Positive .139 Negative -.124 Kolmogorov-Smirnov Z .264 Asymp. Sig. (2-tailed) .183 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (Data Diolah)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual PROF N 584 Normal Parametersa,b Mean .000000 Std. Deviation .0206158 Most Extreme Absolute .146 Differences Positive .146 Negative -.142 Kolmogorov-Smirnov Z .432 Asymp. Sig. (2-tailed) .229 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (Data Diolah)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual DISC

N 584 Normal Parametersa,b Mean .000000 Std. Deviation .0206158 Most Extreme Absolute .153 Differences Positive .150 Negative -.153 Kolmogorov-Smirnov Z .693 Asymp. Sig. (2-tailed) .545 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (Data Diolah)

Lampiran 7 Uji Multikolonieritas

Coefficientsa Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Firm Size .993 1.007 Leverage .995 1.005 Profitability .991 1.009 Voluntary Disclosure 1.000 1.000 a. Dependent Variable: ERC Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (Data Diolah)

Lampiran 8 Uji Heteroskedastisitas

Coefficientsa Model Standardized Unstandardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) .262 .095 2.752 .006 Firm Size -.002 .003 -.032 -.764 .445 Leverage -.062 .029 -.087 -2.107 .686 Profitability -.041 .022 -.078 -1.880 .061 Voluntary Disclosure .008 .071 .005 .116 .908 a. Dependent Variable: ABSUT Sumber : Hasil Penelitian, 2015 (Data Diolah)

Lampiran 9 Analisis Regresi Linear Berganda – Hasil Koefisien Determinasi

Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson

1 .548a .329 .315 .2052071 2.112 a. Predictors: (Constant), Voluntary Disclosure, Leverage, Firm Size,Profitability b. Dependent Variable: ERC Sumber : Hasil Penelitian, 2015 (Data Diolah)

Analisis Regresi Linear Berganda – Hasil Uji Statistik F

ANOVAb Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression .545 4 .136 3.233 .012a

Residual 24.382 579 .042 Total 24.926 583

a. Predictors: (Constant), Voluntary Disclosure, Leverage, Firm Size, Profitabilitas b. Dependent Variable: ERC Sumber : Hasil Penelitian, 2015 (Data Diolah)

Analisis Regresi Linear Berganda – Hasil Uji Statistik t

Coefficientsa Model Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) .226 .150 1.507 .013 Firm Size .003 .005 .024 4.583 .036 Leverage -.140 .046 -.124 -3.018 .003 Profitabilitas .058 .035 .069 2.673 .045 Voluntary Disclosure .031 .112 .011 2.279 .021 a. Dependent Variable: ERC Sumber : Hasil Penelitian, 2015 (Data Diolah)

Lampiran 10

Hasil Uji PATH Analysis

Coefficientsa Model Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta T Sig. 1 (Constant) .458 .052 8.748 .000 Firm Size .081 .062 .213 3.315 .003 Leverage .031 .317 .062 2.044 .005 Profitability -.234 .113 -.313 -.304 .761

a. Dependent Variable: Voluntary Disclosure Sumber ; Hasil Penelitian, 2015 (Data Diolah)

Uji ANOVA PATH Analysis ANOVAb Model Sum of Mean Squares df Square F Sig. a 1 Regression .001 3 .000 4.070 .002 Residual 3.380 580 .006 Total 3.381 583 a. Predictors: (Constant), Profitability, Leverage, Firm Size b. Dependent Variable: Voluntary Disclosure Sumber ; Hasil Penelitian, 2015 (Data Diolah)

Koefisien Determinasi

Model Summary Model R R Square Adjusted Std. Error of Durbin-Watson R Square the Estimate 1 .527a .318 .303 .30763390 3.182

a. Predictors: (Constant), Leverage, Firm Size,Profitability b. Dependent Variable: Voluntary Disclosure Sumber : Hasil Penelitian, 2015 (Data Diolah)

Lampiran 11 Pengaruh Langsung, Tidak Langsung dan Total

Keterangan Pengaruh Langsung Tidak Langsung Total SIZE terhadap DISC 0,081 LEV terhadap DISC 0,031 PROF terhadap DISC 0,234 DISC terhadap ERC 0,031 SIZE terhadap ERC 0,003 0,002511 0,005511 LEV terhadap ERC 0,140 0,000961 0,003961

PROF terhadap ERC 0,058 0,007254 0,065254 Sumber : Hasil Penelitian, 2015 (Data Diolah)

Lampiran 12 DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Nama : Oktavianna Sembiring 2. Tempat, Tanggal Lahir : Sumbul Karo, 12 Oktober 1986 3. Jenis Kelamin : Perempuan 4. Agama : Kristen Protestan 5. Orangtua a. Ayah : B. Sembiring b. Ibu : E. Pandiangan 6. Alamat : Jl. Jamin Ginting Gang Milala Medan 7. Pendidikan 1. Tahun 2006 – 2010 : Lulus dari Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

2. Tahun 2002 – 2005 : Lulus dari SMA Budi Murni 2 Medan

3. Tahun 1999 – 2002 : Lulus dari SMP Negeri 1 Tigalingga

4. Tahun 1993 – 1999 : Lulus dari SD Negeri No. 030319 Sumbul Karo

8. Pekerjaan a. Tahun 2011 – 2013 : Kepala Operasional PT. BFI Finance Indonesia, Tbk