Analisis Kemampuan Menulis Kosakata Bahasa Indonesia Siswa Kelas Iii
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
JPD: Jurnal Pendidikan Dasar DOI: doi.org/10.21009/JPD.011.05 P-ISSN 2086-7433 E-ISSN 2549-5801 ANALISIS KEMAMPUAN MENULIS KOSAKATA BAHASA INDONESIA SISWA KELAS III Neneng Eliana SDN 16 Panjak Kabupaten Bengkayang Kalimantan Barat E-mail: [email protected] Abstract: The purpose of this study is to describe the analysis of the ability to write Indonesian vocabulary for third grade students of 19 Rambai Primary School Bengkayang Regency. This study use descriptive qualitative method. Data collection techniques using documents and observation. The writer acts as an instrument for collecting data. Using data analysis techniques interactive analysis models through the stages of data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The subjects of this study were all students of third grade 2018/2019 school year. The number of students are 33 people. The results show that the writing of third grade students in terms of the position and number of consonant letters in one word shows variations in change from c to s, s to c, r to l, and l to r. Based on the results of this research and discussion, it can be concluded that the ability to writing Indonesian language vocabulary for third grade students of 19 Rambai Primary School, Bengkayang Regency has showed a changed in the variations consonant letter due to the influence of usage Tamong regional language as a first language habits that do not recognize phonemes /c/ and /r/, also students lack of understanding of the spelling and the meaning of Indonesian vocabulary as a second language. Keywords: Analysis, Writing, Indonesian Vocabulary Abstrak: Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan analisis kemampuan menulis kosakata bahasa Indonesia siswa kelas III Sekolah Dasar Negeri 19 Rambai Kabupaten Bengkayang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik Pengumpulan data menggunakan dokumen dan observasi. Penulis bertindak sebagai instrumen pengumpul data. Teknik analisis data menggunakan model analisis interaktif melalui tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III tahun pelajaran 2018/2019. Jumlah siswa sebanyak 33 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tulisan siswa kelas III ditinjau dari posisi dan jumlah huruf konsonan dalam satu kata mengalami variasi perubahan dari c menjadi s, s menjadi c, r menjadi l, dan l menjadi r. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis kosakata bahasa Indonesia siswa kelas III Sekolah Dasar Negeri 19 Rambai Kabupaten Bengkayang mengalami perubahan variasi huruf konsonan disebabkan oleh pengaruh kebiasaan siswa dalam pemakaian bahasa Tamong sebagai bahasa pertama yang tidak mengenal fonem /c/ dan /r/, serta ketidakpahaman siswa terhadap ejaan dan atau makna kosakata bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua. Kata Kunci: Analisis, Menulis, Kosakata Bahasa Indonesia 45 JPD: Jurnal Pendidikan Dasar P-ISSN 2086-7433 E-ISSN 2549-5801 PENDAHULUAN atau ditulis menjadi kalung, labu menjadi Pembelajaran bahasa Indonesia rabu, cucu menjadi susu, masam menjadi memuat empat aspek keterampilan macam, dan sebagainya merupakan produk berbahasa yang harus dikuasai siswa. kebahasaan yang dihasilkan oleh kondisi Keempat aspek keterampilan berbahasa bilingualisme. tersebut adalah keterampilan menyimak, Berdasarkan latar belakang berbicara, membaca, dan menulis. Pada masalah di atas, penulis memfokuskan umumnya siswa di Sekolah Dasar Negeri pada kemampuan menulis siswa. Penulis 19 Rambai Kabupaten Bengkayang ingin mengetahui kemampuan menulis memiliki kemampuan membaca yang kosakata bahasa Indonesia siswa kelas III cukup baik, namun kemampuan dalam Sekolah Dasar Negeri 19 Rambai berbicara, menulis, dan menyimak masih Kabupaten Bengkayang dengan menyusun sangat rendah. satu rumusan masalah sebagai berikut. Berdasarkan pengamatan di Bagaimana kemampuan menulis kosakata lapangan sejak tahun 1999 hingga saat ini, bahasa Indonesia siswa kelas III Sekolah anak-anak pemakai bahasa Tamong Dasar Negeri 19 Rambai Kabupaten sebagai bahasa pertama seringkali Bengkayang? melakukan kesalahan dalam Penelitian ini memiliki tujuan dan mengungkapkan pikiran, baik secara lisan manfaat. Tujuan penelitian adalah untuk maupun tulisan. Kesalahan tersebut dapat mendeskripsikan analisis kemampuan diamati pada pelafalan maupun penulisan menulis kosakata bahasa Indonesia siswa kosakata bahasa Indonesia sejak mereka kelas III Sekolah Dasar Negeri 19 Rambai berada di jenjang pendidikan dasar hingga Kabupaten Bengkayang. Penelitian ini ke jenjang pendidikan menengah. Hal ini memberi manfaat kepada para guru menyebabkan kesalahan dan atau keraguan maupun siswa. Bagi para guru, penelitian interpretasi makna kata oleh penerima ini dapat memberi masukan terkait pesan yang berasal dari daerah lain. kemampuan menulis kosakata bahasa Bagi sebagian besar siswa kelas III Indonesia siswa, sehingga diharapkan ada di Sekolah Dasar Negeri 19 Rambai upaya para guru untuk mengatasinya agar Kabupaten Bengkayang, bahasa Tamong kesalahan yang dilakukan siswa tidak merupakan bahasa pertama, sedangkan berlanjut hingga ke jenjang pendidikan bahasa Indonesia merupakan bahasa menengah. Bagi para siswa, penelitian ini kedua. Kata-kata seperti karung dilafalkan dapat memberikan manfaat, yakni 46 JPD: Jurnal Pendidikan Dasar P-ISSN 2086-7433 E-ISSN 2549-5801 memberikan kesadaran mengenai seseorang dalam menyampaikan gagasan pentingnya penulisan kosakata bahasa kepada orang lain melalui bahasa tulis agar Indonesia yang benar karena berkaitan mudah dipahami. Sejalan dengan pendapat dengan perbedaan makna kata agar Nurudin mengenai pengertian menulis, komunikasi dapat berjalan dengan lancar. Suparn dan Yunus (2009) mengemukakan Terdapat beberapa batasan bahwa menulis merupakan suatu kegiatan mengenai pengertian analisis. Menurut seseorang dalam menyampaikan pesan Purwadi (2000), analisis merupakan (komunikasi) dengan menggunakan bahasa serangkaian atau proses kegiatan tulis sebagai alat atau media. Pengertian menguraikan atau menjelaskan. Hastuti menulis yang berbeda, namun memiliki (2003) menjelaskan batasan analisis lebih makna serupa dengan kedua pendapat rinci, yakni suatu penyelidikan yang yang telah dipaparkan tadi, dikemukakan bertujuan menemukan inti permasalahan, oleh Doyin dan Wagiran (2009) bahwa selanjutnya dikupas dari berbagai segi, menulis merupakan suatu keterampilan dikritik, dikomentari, dan pada akhirnya berbahasa dalam komunikasi yang disimpulkan. Dalam KBBI (2017), dilakukan secara tidak langsung. dijelaskan bahwa analisis merupakan Berdasarkan paparan di atas, dapat penyelidikan terhadap suatu peristiwa dipahami bahwa menulis merupakan suatu (karangan, perbuatan, dsb) untuk keterampilan berbahasa yang dimiliki mengetahui keadaan sebenarnya (sebab seseorang dalam menyampaikan informasi musabab, duduk perkaranya, dsb). maupun gagasan kepada pihak atau orang Berdasarkan batasan mengenai lain melalui media bahasa tulis. pengertian analisis di atas, dapat dipahami Menurut Putrayasa (2007), ejaan bahwa analisis merupakan proses adalah peraturan dalam melambangkan penyelidikan terhadap suatu peristiwa bunyi ujaran serta hubungan antara (karangan, perbuatan, dsb) untuk lambang-lambang itu (pemisah dan mengetahui inti permasalahan, dikupas penggabungannya dalam suatu bahasa). dari berbagai segi, dikritik, dikomentari, Saat ini, di Indonesia berlaku Pedoman dan disimpulkan. Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Terdapat Terdapat beberapa pengertian 26 huruf abjad yang melambangkan vokal, mengenai menulis. Nurudin (2010), konsonan, diftong, dan gabungan huruf mengemukakan bahwa menulis merupakan konsonan. Huruf abjad tersebut serangkaian kegiatan yang dilakukan membentuk kosakata bahasa Indonesia. 47 JPD: Jurnal Pendidikan Dasar P-ISSN 2086-7433 E-ISSN 2549-5801 Berkaitan dengan ejaan, Tarigan atau tanpa imbuhan dan kata-kata yang dan Tarigan (1988) menjelaskan bahwa merupakan gabungan dari kata-kata yang kesalahan ejaan adalah kesalahan dalam sama atau berbeda. menuliskan kata atau kesalahan dalam Chaer (2011) menjelaskan bahwa menuliskan tanda baca. Menurut Widjono kosakata bahasa Indonesia merupakan (2007), kesalahan ejaan sangat kata-kata yang terdapat dalam bahasa berpengaruh terhadap kalimat efektif, Indonesia. Perbendaharaan kata tersebut sebab dapat menimbulkan kesalahan berasal dari bahasa Melayu, daerah, dan kalimat, sehingga memperkecil kualitas serapan bahasa asing. kalimat. Berdasarkan paparan di atas dapat Berdasarkan paparan di atas, dapat dipahami bahwa kosakata bahasa dipahami bahwa menulis kosakata Indonesia merupakan perbendaharaan kata berkaitan erat dengan ejaan. Seseorang dalam bahasa Indonesia yang memiliki yang melakukan kesalahan ejaan pada makna berasal dari bahasa Melayu, daerah, kosakata berarti pula melakukan kesalahan dan atau serapan bahasa asing dengan pada kalimat. berbagai bentuk kata, baik kata-kata lepas Terdapat beberapa pengertian dengan atau tanpa imbuhan dan kata-kata mengenai kosakata. Menurut Soedjito dan yang merupakan gabungan dari kata-kata Saryono (2011), kosakata merupakan yang sama atau berbeda. kekayaan kata yang dimiliki oleh suatu Menurut Keraf (2004), mereka bahasa. Sejalan dengan pendapat Soedjito yang menguasai banyak gagasan, atau dan Saryono mengenai pengertian dengan kata lain mereka yang luas kosakata, Nurgiyantoro (2011) kosakatanya, dapat dengan mudah dan mengemukakan bahwa kosakata lancar mengadakan komunikasi dengan merupakan kekayaan kata yang dimiliki orang lain. Dengan demikian, penguasaan oleh suatu bahasa yang