Berita Penelitian Arkeologi

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Berita Penelitian Arkeologi BERITA PENELITIAN ARKEOLOGI LAPORAN SURVAI KEPURRAKALAAN KERAJAAN MATARAM ISLAM E JAWA TENGAH) JAKARTA 1978 LAPORAN SURVAI KEPURBAKALAAN KERAJAAN MATARAM ISLAM (JAWA TENGAH) NO. 16 Penyusun Laporan : Nurhadi B. A. Armeini B. A. Proyek Penelitian dan Penggalian Purbakala Departemen P & K Copyright Pusat Penelitian Purbakala dan Peninggalan Nasional 1978 DAFTAR ISI Halaman L PENDAHULUAN 1 II. LATAR BELAKANG SEJARAH MATARAM ISLAM 1 IH. PELAKSANAAN PENELITIAN 2 IV. HASIGHASIL PENELITIAN 3 A. KECAMATAN KOTAGEDE 3 Dewan Redaksi : B. KECAMATAN PLERED 8 Satyawati Suleiman ketua C. KECAMATAN KARTOSURO 11 Rumbi Mulia wakil ketua V. PENUTUP 13 R. P. Soejono anggota Soejatml Satari anggota VI. SUMMARY 14 Hasan M. Ambary anggota VII. LAMPIRAN-LAMPIRAN 15 A. DAFTAR GAMBAR DAN FOTO 15 B. GAMBAR 16 C. FOTO 22 Percetakan Offset P T. "RORA KARYA" - Jakarta. I. PENDAHULUAN. di Kotagede, terutama ditekankan pada masalah kemasyarakatan dan perkembangannya serta Penelitian kepurbakalaan di Kotagede, Kerto, menguraikan kepurbakalaan di bekas ibukota Plered dan Kartosuro dilaksanakan oleh Bidang kerajaan Mataram ini. Selain dari itu, Dr. L. Adam, Arkeologi Islam dari Pusat Penelitian Purbakala pembantu residen Yogyakarta mengadakan dan Peninggalan Nasional di Jakarta. Tujuan dari pengamatan dan perurutan kembali nama-nama penelitian ini dimaksudkan mencari data mengenai tempat yang disebutkan dalam Babad ataupun pemukiman kerajaan Mataram Islam yang cerita rakyat yang dapat dikaitkan dengan berlangsung dari abad ke 16 — 18 Masehi. Keempat kepurbakalaan kerajaan Mataram Islam di daerah situs di atas diutamakan dalam penelitian ini Yogyakarta. Hasil-hasil pengamatan ini ditulis karena menurut kepercayaan penduduk merupakan dan diterbitkan dalam tahun 1934, dalam majalah pusat-pusat pemerintahan kerajaan Mataram Islam D JAWA. tersebut (gambar no. 1). Salah satu sumber sejarah yang dipergunakan Penelitian kepurbakalaan ini berlangsung dalam menyusun rencana kerja penelitian oleh Pusat dari tanggal 29 Nopember 1976 sampai tanggal Penelitian Purbakala dan Peninggalan Nasional ini 9 Desember 1976. Pelaksana penelitian merupakan adalah buku Babad Tanah Jawi. Buku ini ditulis da• suatu team yang terdiri dari petugas Pusat lam bahasa Jawa halus (Jawa Kromo) dalam bentuk Penelitian Purbakala dan Peninggalan Nasional prosa. Di dalam Babad Tanah Jawi disebutkan di Jakarta dan petugas dari Suaka Sejarah dan bahwa pusat/ibu kota kerajaan Mataram Islam Purbakala, propinsi Jawa Tengah di Prambanan. yang pertama ialah Kotagede sekarang. Sejak Pelaksana Survai : kapan nama Kotagede dipergunakan untuk menyebut kota itu tidak begitu jelas. Kadang- Nurhadi B.A. - Pus. P3N kadang kota ini disebut pula Pasargede oleh Armeini B.A. - Pus. P3N penduduk setempat, atau disingkat Sargede saja. Soeboeh - Pus. P3N Selanjutnya ibukota direncanakan akan dipin• dahkan ke Kerto. Sebelum pemindahan ibukota M. Romli B.A. — Suaka Sejarah dan Pur• kerajaan ini terlaksana seluruhnya, ibukota telah bakala di Prambanan. dipindahkan lagi ke Plered. Terakhir kali ibukota Soemino — Suaka Sejarah dan Pur• dipindahkan ke Kartosuro yang berlangsung bakala di Prambanan. sebagai ibukota kerajaan Mataram sampai tahun Dalam pelaksanaan kerjanya, team penelitian 1745 Masehi. Dari keempat ibukota kerajaan ini telah banyak memperoleh bantuan dari Bidang Mataram Islam tersebut, tiga ibukota yang pertama Permuseuman, Sejarah dan Kepurbakalaan — terletak di wilayah Mataram (Yogyakarta sekarang), Kan. Wil. Departemen P dan K Propinsi Daerah sedangkan Kartosuro menurut Babad terletak Istimewa Yogyakarta, dan berbagai pihak dan di luar wilayah Mataram ini.1) instansi lain. Team penelitian merasa berterima Titik awal pendirian kerajaan Mataram Islam kasih atas bantuan yang telah diberikan sehingga dimulai pada saat penyerahan wilayah Mataram survai tersebut dapat berlangsung dengan baik. oleh Sultan Pajang kepada Ki Ageng Pemanahan, yang selanjutnya dikenal sebagai Ki Ageng Mataram cikal bakal dinasti Mataram. Pemberian II. LATAR BELAKANG SEJARAH MATARAM wilayah Mataram ini adalah sebagai hadiah atas ISLAM. kemenangannya dalam mengatasi pertikaian Meskipun penulisan mengenai raja-raja yang keluarga antara Sultan Pajang dengan Adipati memerintah di Kotagede, Kerto, Plered dan Jipang yaitu Arya Penangsang. Kartosuro telah banyak dibuat orang, tetapi Kotagede yang didirikan sebagai pusat penulisan mengenai kepurbakalaan yang dapat pemerintahan Mataram ini berkembang terus, dikaitkan dengan raja-raja yang bersangkutan terutama pada masa pemerintahan penggantinya masih langka sekali. Pada tahun 1926 Dr. van Mook menuliskan mengenai masalah perkotaan 1). Babad Tanah Jawi — hal. 199 1 yang bergelar Panembahan Senopati. karena kota ini telah diterima sebagai kota 2. Situs Kedaton Plered, terletak di desa — Situs Kedaton Panembahan Senopati menggantikan ayahnya kelahiran Kerajaan Mataram Islam, di mana Kedaton, kelurahan Plered. — Situs Baluwarti dan memerintah dari tahun 1584—1601 Masehi. Ia dimakamkan pendiri dinasti Mataram Islam dan 3. Situs Benteng Kedaton Plered, terletak di mendirikan perbentengan dan tembok kota pada raja pertama dari dinasti ini. desa Manayu, desa Pungkuran, kelurahan 1. Situs mesjid dan makam (gambar no.3) saat ia mulai mengembangkan kekuasaan dan Plered. Terlepas dari perkembangan administratif DL PELAKSANAAN PENELITIAN. akhirnya dapat merebut kekuasaan dari kesultanan 4. Situs mesjid Kauman, terletak di desa wilayah kecamatan Kotagede, pada situs ini Pajang. Penelitian kepurbakalaan di Kotagede, Kerto, Kauman, kelurahan Plered. pembagian administratif dari dua Keraton (Sura• Kotagede sebagai ibukota kerajaan Mataram Plered dan Kartosuro dalam tahap ini merupakan 5. Situs makam Ratu Malang, terletak di karta dan Yogyakarta) masih dipertahankan. berlangsung sampai pada masa pemerintahan suatu survai pendahuluan. Pemilihan situs didasar• bukit Gunung Kelir/Gunung Sentana. Kompleks yang luasnya ± 2 ha ini terbagi menjadi Sultan Agung, cucu dan pengganti kedua dari kan atas identifikasi toponimis yang terdapat C. Wilayah kecamatan Kartosuro, kabupaten bagian yang kecil-kecil seluas beberapa puluh/ Panembahan Senopati. Pada masa pemerintahan• dalam buku Babad, di samping diadakan perurutan Sukaharjo : ratus meter saja. Sampai saat ini pengelolaan nya yang berlangsung dari tahun 1613—1646 Ma• kembali tradisi atau cerita rakyat yang terdapat Situs Kedaton Kartosuro, terletak di desa/ bagian-bagian yang terpisah-pisah itu masih sehi, Sultan Agung merencanakan memindahkan di lingkungan masyarakat yang dapat dihubungkan kampung Krapyak, kelurahan Kartosuro dilaksanakan oleh kedua pihak Keraton yang dengan kepurbakalaan tersebut. Pengamatan ibukota kerajaan ke Kerto. Rencana ini tidak (gambar no. 2). berwewenang. Hal ini tampak pada perbedaan sempat terselesaikan. Putra dan pengganti Sultan kepurbakalaan pada situs yang diteliti ditekankan pola kerja pengelolaan yang dilakukan oleh Di samping situs-situs di atas, team survai Agung yang bergelar Sultan Amangkurat Agung (I) pada pengamatan bangunan-bangunan, hal ini masing-masing pihak yang bersangkutan. juga mengadakan kunjungan pengamatan ke situs yang memerintah kerajaan dari tahun 1646—1677 disebabkan karena situs-situs yang diteliti Dalam pelaksanaan survai di kompleks mesjid pemandian Banguntapan, kecamatan Banguntapan, Masehi, memindahkan ibukota kerajaan baik dari seluruhnya terletak di lingkungan pemukiman dan makam Kotagede, team telah mendapat kabupaten Bantul — Daerah Istimewa Yogyakarta. Kotagede maupun dari Kerto ke Plered. Plered penduduk yang kadang-kadang sangat padat. bantuan dari pihak Keraton Yogyakarta, yaitu Situs pemandian ini menurut cerita dibangun oleh sebagai ibukota kerajaan berlangsung sampai tahun Pengamatan dan pengumpulan temuan permukaan Kawedanan Hageng Sri Wandawa bagian Puralaya. Sultan Hamengku Buwono ke II. 1681 Masehi, pada saat mana Sultan ing Alaga dilakukan semaksimal mungkin pada area yang Pada garis besarnya di dalam kompleks (Pangeran Puger) menyerahkan kekuasaannya agak bebas dari pemukiman penduduk. IV. HASIL-HASIL PENELITIAN. ini terdapat tiga bangunan utama : kepada Sultan Amangkurat II setelah kemelut Pengamatan lingkungan terbatas pada 1.1. Bangunan mesjid Trunajaya teratasi. Sultan Amangkurat II lingkungan geografis dan lingkungan alam (flora A. KECAMATAN KOTAGEDE 1.2. Bangunan makam meneruskan pemerintahan kerajaan Mataram dan dan fauna) saja. Pada tiap situs yang diteliti Dalam perkembangan administratif yang 1.3. Bangunan sendang beribukota di Kartosuro yang didirikan pada diusahakan pemetaan denah kepurbakalaannya terakhir kecamatan Kotagede dimasukkan ke tahun 1680. dan penentuan lokasi dalam peta topografi. dalam wilayah Kotamadya Yogyakarta. Sebelum• Kompleks mesjid dan makam ini terletak Pengumpulan data demografi masa kini sulit di sebelah barat dari bekas alun-alun Kotagede, Pada dekade ketiga dari abad ke 18, bekas nya wilayah ini terbagi menjadi bagian yang dilaksanakan. Kesulitan dalam pelaksanaan survai yang sekarang telah merupakan pemukiman ibukota kerajaan di Kerto untuk beberapa waktu kecil-kecil yang berada di bawah wewenang tahap ini terbentur masalah waktu yang sangat penduduk yang sangat padat. Area di sebelah muncul kembali dalam percaturan pertikaian Pemerintah Daerah Yogyakarta dan Surakarta. terbatas, cuaca yang sangat tidak menguntungkan, selatan dari alun-alun merupakan lokasi situs tahta kerajaan. Kerto dijadikan ibukota kerajaan Hal ini merupakan sisa-sisa dari pelaksanaan dan juga masalah administrasi. Kedaton Kotagede yang kini hanya tinggal Mataram tandingan oleh
Recommended publications
  • Jawa Tengah Daerah Istimewa Yogyakarta
    110?0'0"E 110?12'0"E 110?24'0"E 110?36'0"E 110?48'0"E 111?0'0"E WINDUSARI SECANG SIMO KARANGMALANG Mt. Merbabu BabadanNOGOSARI Tempuredj KALIWUNGU PLUPUH KALIWIRO KALIANGKRIK Magelang JAWA TENGAH AMPEL SAMBI KALIJAMBE SAPURAN BANDONGAN TEGALREJO MASARAN SRAGEN PAKIS GONDANGREJO KEDAWUNG WONOSOBO MAGELANG SELATAN Banjumari SELO Ranousari CEPOGO NGEMPLAK Djambangan CANDIMULYO SAWANGAN BOYOLALIBojolali KEBAKKRAMAT KEPIL KAJORAN Gatakan Mt. Merapi COLOMADUBANJARSARI WADASLINTANG BANYUDONO KERJO MARTOYUDAN DUKUN TERAS JEBRES TEMPURAN BOYOLALI Kartosuro MOJOGEDANG MAGELANGMUNTILAN KARTASURA MUSUK MOJOSONGO LAWEYAN Surakarta TASIKMADU BRUNO Broena SRUMBUNG SAWIT JATEN PASAR KLIWON KARANGANYAR GATAK SALAMAN Balaboedoer Srumbung TULUNG SERENGAN PITURUH MOJOLABAN BENER MUNGKID KARANGANYAR Bener KEMALANG POLANHARJO KARANGPANDAN 7?36'0"S 7?36'0"S SALAM WONOSARI BAKI GROGOL GEBANG BOROBUDUR TURI CANGKRINGAN Bandjarsari DELANGGU Pablengan JATINOM MATESIH KEMIRI Bedojo Pangkalan POLOKARTO NGLUWAR KARANGANOM PAKEM SUKOHARJO JUMANTONO TEMPEL KARANGNONGKONGAWEN JUWIRING Kemiri LOANO Kaliredjo Bangsri Koeangsan MANISRENGGO CEPER BENDOSARI KALIBAWANGSAMIGALUH SLEMAN KLATEN SLEMAN PEDAN SUKOHARJO Purworedjo Purworejo NGAGLIK NGEMPLAK KEBONARUM Klaten KARANGDOWO JUMAPOLO PURWOREJOBAYAN Sleman PURWOREJO JOGONALAN KALIKOTES KUTOARJO KALIGESING SEYEGAN TAWANGSARI Belang MINGGIR PRAMBANANKLATEN SELATAN TRUCUK BUTUH MLATI NGUTER NANGGULAN KALASAN KLATEN TENGAH Cawas Karangasem JATIPURO Purworejo Kutu Kalasan BANYU URIP Naggulan CAWAS GODEAN DEPOK WEDI MOYUDAN JETIS
    [Show full text]
  • Perspectives of Research for Intangible Cultural Heritage
    束 9mm Proceedings ISBN : 978-4-9909775-1-1 of the International Researchers Forum: Perspectives Research for Intangible Cultural Heritage towards a Sustainable Society Proceedings of International Researchers Forum: Perspectives of Research for Intangible Cultural Heritage towards a Sustainable Society 17-18 December 2019 Tokyo Japan Organised by International Research Centre for Intangible Cultural Heritage in the Asia-Pacific Region (IRCI), National Institutes for Cultural Heritage Agency for Cultural Affairs, Japan Co-organised by Tokyo National Research Institute for Cultural Properties, National Institutes for Cultural Heritage IRCI Proceedings of International Researchers Forum: Perspectives of Research for Intangible Cultural Heritage towards a Sustainable Society 17-18 December 2019 Tokyo Japan Organised by International Research Centre for Intangible Cultural Heritage in the Asia-Pacific Region (IRCI), National Institutes for Cultural Heritage Agency for Cultural Affairs, Japan Co-organised by Tokyo National Research Institute for Cultural Properties, National Institutes for Cultural Heritage Published by International Research Centre for Intangible Cultural Heritage in the Asia-Pacific Region (IRCI), National Institutes for Cultural Heritage 2 cho, Mozusekiun-cho, Sakai-ku, Sakai City, Osaka 590-0802, Japan Tel: +81 – 72 – 275 – 8050 Email: [email protected] Website: https://www.irci.jp © International Research Centre for Intangible Cultural Heritage in the Asia-Pacific Region (IRCI) Published on 10 March 2020 Preface The International Researchers Forum: Perspectives of Research for Intangible Cultural Heritage towards a Sustainable Society was organised by the International Research Centre for Intangible Cultural Heritage in the Asia-Pacific Region (IRCI) in cooperation with the Agency for Cultural Affairs of Japan and the Tokyo National Research Institute for Cultural Properties on 17–18 December 2019.
    [Show full text]
  • The Islamic Traditions of Cirebon
    the islamic traditions of cirebon Ibadat and adat among javanese muslims A. G. Muhaimin Department of Anthropology Division of Society and Environment Research School of Pacific and Asian Studies July 1995 Published by ANU E Press The Australian National University Canberra ACT 0200, Australia Email: [email protected] Web: http://epress.anu.edu.au National Library of Australia Cataloguing-in-Publication entry Muhaimin, Abdul Ghoffir. The Islamic traditions of Cirebon : ibadat and adat among Javanese muslims. Bibliography. ISBN 1 920942 30 0 (pbk.) ISBN 1 920942 31 9 (online) 1. Islam - Indonesia - Cirebon - Rituals. 2. Muslims - Indonesia - Cirebon. 3. Rites and ceremonies - Indonesia - Cirebon. I. Title. 297.5095982 All rights reserved. No part of this publication may be reproduced, stored in a retrieval system or transmitted in any form or by any means, electronic, mechanical, photocopying or otherwise, without the prior permission of the publisher. Cover design by Teresa Prowse Printed by University Printing Services, ANU This edition © 2006 ANU E Press the islamic traditions of cirebon Ibadat and adat among javanese muslims Islam in Southeast Asia Series Theses at The Australian National University are assessed by external examiners and students are expected to take into account the advice of their examiners before they submit to the University Library the final versions of their theses. For this series, this final version of the thesis has been used as the basis for publication, taking into account other changes that the author may have decided to undertake. In some cases, a few minor editorial revisions have made to the work. The acknowledgements in each of these publications provide information on the supervisors of the thesis and those who contributed to its development.
    [Show full text]
  • Perlindungan Hak Cipta Atas Motif Batik Sebagai Warisan Budaya Bangsa (Studi Terhadap Karya Seni Batik Tradisional Kraton Surakarta)
    View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk brought to you by CORE provided by Diponegoro University Institutional Repository PERLINDUNGAN HAK CIPTA ATAS MOTIF BATIK SEBAGAI WARISAN BUDAYA BANGSA (STUDI TERHADAP KARYA SENI BATIK TRADISIONAL KRATON SURAKARTA) TESIS Disusun Dalam Rangka Memenuhi Persyaratan Program Magister Ilmu Hukum Oleh : Rindia Fanny Kusumaningtyas, SH B4A 007 100 Pembimbing : Dr. BUDI SANTOSO, S.H., MS PROGRAM MAGISTER ILMU HUKUM PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2009 HALAMAN PENGESAHAN PERLINDUNGAN HAK CIPTA ATAS MOTIF BATIK SEBAGAI WARISAN BUDAYA BANGSA (STUDI TERHADAP KARYA SENI BATIK TRADISIONAL KRATON SURAKARTA) TESIS Diajukan untuk memenuhi syarat-syarat guna memperoleh gelar Magister Ilmu Hukum pada Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro Oleh : Rindia Fanny Kusumaningtyas, SH NIM. B4A 007 100 Tesis dengan judul di atas telah disahkan dan disetujui untuk diperbanyak Mengetahui, Pembimbing Ketua Program Magister Ilmu Hukum Dr. Budi Santoso, S.H., MS Prof. Dr. Paulus Hadisuprapto, S.H., MH NIP. 131 631 876 NIP. 130 531 702 HALAMAN PENGUJIAN PERLINDUNGAN HAK CIPTA ATAS MOTIF BATIK SEBAGAI WARISAN BUDAYA BANGSA (STUDI TERHADAP KARYA SENI BATIK TRADISIONAL KRATON SURAKARTA) Disusun Oleh : RINDIA FANNY KUSUMANINGTYAS, SH NIM. B4A 007 100 Dipertahankan di depan Dewan Penguji Pada tanggal 25 Maret 2009 Tesis ini telah diterima sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Magister Ilmu Hukum Mengetahui, Pembimbing Ketua Program Magister Ilmu Hukum Dr. Budi Santoso, S.H., MS Prof. Dr. Paulus Hadisuprapto, S.H., MH NIP. 131 631 876 NIP. 130 531 702 KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadiratan Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat dan karunia-Nya penulis bisa menyelesaikan tesis yang sederhana ini dengan judul ”Perlindungan Hak Cipta Atas Motif Batik Sebagai Warisan Budaya Bangsa (Studi Terhadap Karya Seni Batik Tradisional Kraton Surakarta)”.
    [Show full text]
  • REVITALIZATION MODEL of ETHNIC SETTLEMENT to PRESERVE CULTURAL HERITAGE and SUPPORT TOURISM in SURAKARTA by Dra
    qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwerty uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasd fghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx cvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq REVITALIZATION MODEL OF ETHNIC SETTLEMENT TO wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiPRESERVE CULTURAL HERITAGE AND SUPPORT TOURISM IN SURAKARTA opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfgby Dra. Sariyatun, M.Pd, M.Hum. hjklzxcvbnmqwerLecturer at History Educationtyuiopasdfghjklzxc Department [Jurusan Pendidikan Sejarah] –Faculty of Educational Sciences, Sebelas Maret University [FKIP-UNS] vbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq [email protected] wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui[2009] opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfg hjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxc vbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfg hjklzxcvbnmrtyuiopasdfghjklzxcvbn mqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwert yuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopas dfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklz REVITALIZATION MODEL OF ETHNIC SETTLEMENT TO PRESERVE CULTURAL HERITAGE AND SUPPORT TOURISM IN SURAKARTA by Dra. Sariyatun, M.Pd, M.Hum Lecturer at History Education Department [Jurusan Pendidikan Sejarah] –Faculty of Educational Sciences, Sebelas Maret University [FKIP-UNS] [email protected] ABSTRACT The main aim of this research is to formulate a revitalizing model of ethnic settlement through interpretation to preserve cultural heritage and support community-based tourism in Surakarta. It is a qualitative research which uses primary and secondary sources. The research data is gathered by in-depth interviews, guided group discussion,
    [Show full text]
  • Download the Full Article In
    DUNIA MELAYU-INDONESIA DOC 04 1.4 NEGARA, WILAYAH, PENGUASA DAN PERANTARA Gambar 1. ‘Prajurit Jawa’, William Daniell, sekitar 1817. Surat dari Pangeran Puger yang sedang dalam pelarian kepada Pemerintahan Agung, 5 Mei 1704 DAFTAR ISI 1 Pengantar 2 2 Transkripsi dari teks bahasa Belanda 5 3 Terjemahan bahasa Indonesia 8 4 Kolofon 11 5 Gambar folio 12 HARTA KARUN. KHAZANAHHARTA SEJARAH INDONESIA DARI ASIA-EROPA ARSIP DAN DI JAKARTA VOC www.sejarah-nusantara.anri.go.id DUNIA MELAYU-INDONESIA 2 DOC 04 1.4 NEGARA, WILAYAH, PENGUASA DAN PERANTARA 1 Pengantar M.C. Ricklefs, “Surat Pangeran Puger yang adalah Puger. sedang dalam pelarian kepada Pemerintah- Puger juga melarikan diri ke arah barat menja- an Agung, 5 Mei 1704”. Dalam: Harta Karun. uhi keraton yang telah jatuh ke tangan musuh, Khazanah Sejarah Indonesia dan Asia-Europa dan kemudian memproklamasikan dirinya seba- dari arsip VOC di Jakarta, dokumen 4. Jakarta: gai raja. Dalam sejumlah dokumen sejarah Jawa, Arsip Nasional Republik Indonesia, 2013. dia diberi berbagai gelar kerajaan seperti Senapati Ingalaga Sayidin Panatagama, dan disapa dengan OLEH M.C. RICKLEFS sebutan Panembahan. Dalam sejumlah surat di Pangeran Puger adalah salah satu dari putra-putra masa itu, beliau menggunakan gelar Susuhunan. Susuhunan Amangkurat I (memerintah 1646-77) Bersama dengan dua saudaranya, pangeran Marta- dan adik dari Susuhunan Amangkurat II (meme- sana (yang kemudian juga memakai berbagai gelar rintah 1677-1703); maka dari itu, ketika surat ini kerajaan) dan pangeran Singasari, Puger balik ditulis, beliau adalah paman dari penguasa muda lagi ke Mataram dan merebut kembali keraton Amangkurat III (memerintah 1703-8) yang baru tua, paling lambat di pertengahan bulan Oktober saja naik tahta menyusul kematian ayahandanya.
    [Show full text]
  • Preliminary Damageandloss Assessment
    The 15th Meeting of The Consultative Group on Indonesia Jakarta, June 14, 2006 Preliminary Damage and Loss Assessment Yogyakarta and Central Java Natural Disaster A joint report of BAPPENAS, the Provincial and Local Governments of D.I. Yogyakarta, the Provincial and Local Governments of Central Java, and international partners, June 2006 MAGELANG (KOTA) BOYOLALI MAGELANG PURWOREJO SLEMAN KLATEN SUKOHARJO YOGYAKARTA (KOTA) KULON PROGO BANTUL WONOGIRI GUNUNG KIDUL The 15th Meeting of The Consultative Group on Indonesia Jakarta, June 14, 2006 Preliminary Damage and Loss Assessment Yogyakarta and Central Java Natural Disaster A Joint Report from BAPPENAS, the Provincial and Local Governments of D.I.Yogyakarta, the Provincial and Local Governments of Central Java, and international partners, June 2006 i FOREWORD The May 27, 2006 earthquake struck Yogyakarta and Central Java. Yogyakarta is a center for Javanese traditional arts and culture, the ancient temples of Borobudur and Prambanan, and is home to a royal family whose lineage goes back to the Mataram era in the 16th century. It is also a center of Indonesian higher education. Striking in the early morning hours, the earthquake took over 5,700 lives, injured between 40,000 and 60,000 more, and robbed hundreds of thousands of their homes and livelihoods. As if the devastation of the earthquake were not enough, the disaster may not be over. The increase in Mount Merapi’s volcanic activity, which began in March 2006, is producing lava flows, toxic gases, and clouds of ash, prompting the evacuation of tens of thousands of people. This report presents a preliminary assessment of the damage and losses caused by the earthquake.
    [Show full text]
  • Statistical Mobility Pattern of Solo-Yogyakarta Commuter Workers by Prambanan Express Train
    INTERNATIONAL JOURNAL OF SCIENTIFIC & TECHNOLOGY RESEARCH VOLUME 8, ISSUE 09, SEPTEMBER 2019 ISSN 2277-8616 Statistical Mobility Pattern Of Solo-Yogyakarta Commuter Workers By Prambanan Express Train Priyono, Choirul Amin, Umrotun, Afiotria Intan Wulansari, Suliadi Sufahani Abstract: This research was done in two cities; Solo and Yogyakarta which is connected by Prambanan Express (Prameks) Train. The objectives of this research are as follows: (1) Reviewing the characteristic of Solo-Yogyakarta Prameks Train users, (2) Reviewing the mobility pattern of Solo-Yogyakarta Prameks Train users. The character of workers that are being reviewed are based on age, education background, job status, income, and the number of family dependents, while the worker‘s mobility pattern that will be studied are: the usage intensity of the Prameks, transportation modes used to go to the departure station and work office, departure and arrival station, the worker‘s reason in choosing the departure and arrival station, origin and destination area of the worker. Questionnaire is used as a survey method in this study. Purposive Proportional Quota Sampling is also used as the sampling technique to gathered samples. Respondent are limited to 100 workers and divided into two categories; 50 men and 50 women and assumed capable to represent the workers‘ characteristic. The research results show that the workers are still in a productive age that are dominated by 21-25-year-old worker, bachelor degree as the highest education level, permanent employees with salary around 3-6 million Rupiah per month, and do not have any family dependent. Most of respondent‘s origin area are Laweyan, Kartosuro, and Banjarsari district, where the locations are closer to the Purwosari and Solobalapan station.
    [Show full text]
  • Terrorism in Indonesia: Noordin’S Networks
    TERRORISM IN INDONESIA: NOORDIN’S NETWORKS Asia Report N°114 – 5 May 2006 TABLE OF CONTENTS EXECUTIVE SUMMARY ...................................................................................................... i I. INTRODUCTION .......................................................................................................... 1 II. THE MARRIOTT BOMBING NETWORKS ............................................................. 2 A. THE LUQMANUL HAKIEM SCHOOL........................................................................................2 B. THE LEFTOVER EXPLOSIVES .................................................................................................3 C. THE NGRUKI LINKS...............................................................................................................3 D. THE FINAL TEAM ..................................................................................................................4 III. THE AUSTRALIAN EMBASSY BOMBING ............................................................. 5 A. THE EAST JAVA NETWORK ....................................................................................................5 B. THE JI SCHOOL NETWORK IN CENTRAL JAVA .......................................................................7 C. THE NETWORK THUS FAR.....................................................................................................9 D. FAMILY AND BUSINESS IN WEST JAVA..................................................................................9 E. MOBILISING THE NETWORK
    [Show full text]
  • Battle of Gegodog
    Battle of Gegodog Main article: Battle of Gegodog. included his former protégé Trunajaya.[28] In the few months after the victory in Gegodog, the rebels quickly took Javanese northern trading towns from Surabaya westward to Cirebon, including the towns of Kudus and Demak.[28] The towns fell easily, partly because their fortifications had been destroyed due to their conquest by Sultan Agung about 50 years earlier.[28] Only Jepara managed to. The Battle of Gegodog took place in 13 October 1676 during the Trunajaya rebellion, and resulted in the victory of the rebel forces over the Mataram army led by the Crown Prince Pangeran Adipati Anom. Gegodog is located in the northeastern coast of Java, east of Tuban. Battle of Gegodog. H. Battle of Halmstad. L. Lancaster raid. O. Battle of Öland. P. Battle of Palermo. Siege of Philippsburg (1676). R. Revolt of the Three Feudatories. Russo-Turkish War (1676â“1681). S. The Battle of Gegodog (also spelled Battle of Gogodog) took place in 13 October 1676 during the Trunajaya rebellion, and resulted in the victory of the rebel forces over the Mataram army led by the Crown Prince Pangeran Adipati Anom. Gegodog is located in the northeastern coast of Java, east of Tuban. The crown prince expected a sham battle from Trunajaya, his former protégé. However, Trunajaya offered a real fight which resulted in a decisive victory over the much larger royal army. For the 1945 battle commemorated as Heroes' day in Indonesia, see Battle of Surabaya. Battle of SurabayaPart o. at the Battle of Gegodog.[4][5] The rebels continued to win victories and gain territories in the following month, taking most of the northern coast of Java as far west as Cirebon.[5] Facing the imminent collapse of his authority, the Mataram King Amangkurat I sought help from the VOC in Batavia.[6] On 20 January 1677, Admiral Cornelis Speelman, recently named.
    [Show full text]
  • Out of a Crocodile's Mouth, Enter a Tiger's Snout
    Out of A Crocodile’s Mouth, Enter A Tiger’s Snout: Kingship in Cirebon and the Dutch East India Company’s Intervention in the Late Seventeenth Century M.A. Thesis Satrio Dwicahyo Supervisor: Dr. Lennart Bes Table of Contents Table of Contents.................................................................................................................................................... 1 List of Pictures, Maps, and Tables .......................................................................................................................... 2 Introduction ............................................................................................................................................................ 3 Cirebon as A Sovereign ..................................................................................................................................... 4 Cirebon between Major Powers ........................................................................................................................ 8 Research Question ........................................................................................................................................... 11 Previous Related Studies ................................................................................................................................. 12 Sources and Challenges .................................................................................................................................. 14 Structure of the Study.....................................................................................................................................
    [Show full text]
  • Data Organisasi Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa Se Jawa Tengah
    DATA ORGANISASI PENGHAYAT KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA SE JAWA TENGAH ALAMAT SEKRETARIAT, TELP/HP PENANGGUNG JUMLAH NO NAMA ORGANISASI NAMA PENGURUS JAWAB/PENGURUS ANGGOTA 1 KOTA SEMARANG : 1 Manengku Jl. Mahesa Mukti I/A 10 RT 001 RW 003 Pedurungan Semarang HP K : Ki Akso Prabu WA 081280007737/0818291152 2,000 2 PERSADA Jl. Srinindito VII RT 003 RW 001 Ngemplak, Simongan, Semarang K : Arifin Telp. 024 70401946 HP 085740971223 500 3 Tri Tunggal Bayu Jl. Mugas Dalam XIII/7 Semarang HP 087832826171 K : R. Moelyono, SM. BA 21 4 Ngudi Utomo Jl. Gayamsari V/126 K : Riyanto Prasetyo 160 Jl. Purwosari RT 02/RW XIII Tambakrejo, Gayamsari K : Samiono 60 5 PARABA Jl. Sendang Utara 4/11 Semarang Telp. 024 6709945 HP P : Slamet Siswadi 081325737303 150 6 AKU Jl. Potrosari Tengah 10 RT 04 RW 01 Srondol Kulon Semarang Telp. K : Bambang Hudi, SH, M. Hum 024 3551597 HP 081228535599 25 7 Paguyuban Noormanto Jl. Graha Sendang Mulyo Blok JJ 1/14 Klipang Semarang HP. K : Antonius Budiarto 081325481772 7,989 8 Aliran Kebatinan Perjalanan Ngesrep Barat IV 30 RT 001 RW 009 Semarang HP. 0816249664, K : Rochmat dan Suwahyo 08156556481, 08157713617 2,000 9 Badan Keluarga Kebatinan Wisnu Jl. Gajah Raya 54 Gayamsari Semarang Telp. 024 6708455 HP K : Radi 087832736392 304 10 Perjalanan Tri Luhur Jl. Demangbanyu 136 RT 02 RW 05 Mlatibaru, Semarang Timur S : Djoko Sutowo Telp. 024 8446514 150 11 Paguyuban Sumarah Jl. Lemah Gempal II/775 Semarang Telp. 024 8662726 K : Ny. Singgih & Sulamto 70 12 Paguyuban Warga Theosofi Indonesia Jl.
    [Show full text]