'Orientasi Penggunaan Rumah Di Kawasan Desakota
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
'ORIENTASI PENGGUNAAN RUMAH DI KAWASAN DESAKOTA Studi Kasus di Bagian Timor Kecamatan Kartosuro Kabupaten Sukoharjo Tahun 2001 (I'he Orientation OfThe Use OfHouses In The Sub Urbans; A Case Study In East Part Of Kartasura, Sukoharjo 2001) Dilahur, Musiyam, Choirul Amin Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A.Yani Pabelan Kartosuro Tromol Pos I Surakarta 57162, Telp (0271) 717417 Psw 151-153, Fax: (0271) 715448, E-mail: E.Qf~l!.~f.Q!f.i29.13!k.7.LOJY.qf.~f!.q:.£f!.'!! ABSTRACT Kartasura, seen form space point ofview, has special position because it is located in the corridor intersection beetwen Semarang-Surakarta-Yogyakarta. Wich becomes three central developing cities in central part ofJaya. This study is carried out in border town area in east part ofKartasura, which consist offour village -Pabelan, Gonilan, Gumpang and Makamhaji, that are growing fast due to the effect ofurban characteristic from Surakarta. The orientation phenomena of the use ofhouse (OPR), the urban population that led to the commercial use is an interesting fact dealing with the influence of urban activities in those areas. The goal ofthis study is to know the kindsand the.spread ofthe space ofOPR popula tion in east part ofKartasura and the factors, which is studied, is the houses in the research i areas and the respondents are the owner of the houses. The sampling uses systematic pro- portional random sampling . The location of house sample (UMS, UNS, Islamic Boarding School ofAssalam), health services (RSIS and RSO), and commercial servies (ALFA, UMS' stores). All of them are located in Pabelan and Makamhaji. While industrial center consist of PT Tyfountex and small industries around it in Gumpang. Every central activities is divided into two cluster based on the relative distence from central activities (far and near), so as a whole there are four clusters which made up oftwo clusters in service center and the other in industrial center. Sample at every cluster is taken proportional about 2,5% based based on homogeneity consideration, whether the selection ofhouse sampling is taken ran- · .. domly. The numbers of samples as a whole 175 respondents. The collected data are pre- sented in the form of.frequency and cross table. f}U alitative data analysis uses logical thought, deductive inductive, analogy and comparison, while quantitative data analysis is done us-. ingfrequency table analysis and cross table. The use ofboth analysi~ ia Sadapted with the data and goal of the study. The result of this study shows that : 1) OPR population in east 142 Forum Geograji, Vol.15, No.2, 2001: 142-175 part ofKartasura consists of three kirz..ds: commercial OPR, non-commercial and combina tion. While the spreading space of the kind of OPR follows the concept of distence decay principle - the nea~er relative distance of the house to the center of activities, the more commercial orientation the use ofthe house is. 2) External factor, which influence OPR, is the developing urban activities such industry, commerce, education and health instrument. While the internal factor which influence to OPR is the size of lanf ownership Key words : Orientation phenomena ofthe use ofhouse PENDAHULUAN kegiatan perkotaan, terutama industri, di satu pihak akan dapat memberikan Perkembangan kota-kota di In -kesempatan kerja non pertanian bagi donesia selama dasawarsa terakhir, masyarakat di wilayah tersebut. Akan terutama di pulau Jawa, sedang tetapi di lain pihak berkembangnya membentuk koridor (jalur-jalur kegiatan perkotaan di kawasan ini akan perkotaan) yang membentang di antara mengurangi lahan pertanian. Kenyataan pusat-pusat kota besar, seperti Serang ini menggambarkan betapa pentingnya Jakarta-Kerawang-Cirebon, Jakarta kajian mengenai karakteristik dan Bogor, Surabaya-Malang, dan Semarang prospektif kawasan desakota bagi Surakarta-Yogyakarta. Perkembangan perumusan kebijakan pengembangan kegiatan di sepanjang koridor antara kota wilayah. besar dicirikan dengan semakin tidak jelasnya perbedaan penggunaan untuk Kecamatan Kartosuro dari !iegi kegiatan perkotaan dan pedesaan keruangan memiliki posisi yang istim~wa sehingga muncul kawasan yang disebut karena terletak pada persimpangan sebagai kawasan desakota (Koestoer, koridor Semarang-Surakarta-Yogyakarta 1997). yang merupakan tiga kota pusat pertumbuhan bagian tengah pulau Jawa. Pola semacam ini akan Kartosuro dilalui oleh jalan raya yang berlangsung selama dasawarsa menghubungkan kota Surakarta dengan mendatang mengingat harga lahan di dua ibukota propinsi sekaligus yaitu kawasan tersebut lebih rendah dibanding di kota dan juga didukung dengan Semarang dan Yogyakarta. Jalur kemudahan transportasinya. Kegiatan transportasi utama ini mendorong yang paling menonjol di kawasan perkembangan daerah ini menjadi pesat desakota ini adalah semakin tumbuh dan ditandai dengan berkembangnya l@giatan berkembangnya - kawasan-kawasan industri, perdagangan, perumahan dan industri, perdagangan dan permukiman. penyediaan berbagaijasa di kawasanini. Hal ini membawa dampak ganda, baik Selain itu, pemekaran kota Surakarta ke positif maupun negatif. Perkembangan arah selatan juga merupakan salah satu Orientasi Penggunaan Rumah di Kawasan Desa Kota ... (Dilahur , dkk) 143 Tabel 1. Perubahan Penggunaan Lahan di Kecamatan Kartosuro Tahun 1985-2000 Tahun 1985 Tahun2000 Penggunaan Lahan Luas (Ha) % Luas (Ha) % Pemukiman/pemmahan 709,2496 36,88 709,5560 36,90 Jasa 181,8900 9,46 196,1400 10,20 Industri 20,5884 1,07 44,1934 2,30 Sa wah 837,4757 43,55 780,9596 40,61 Tegalan 28,4048 1,48 32,5638 1,70 Lain-lain 147,3917 7,56 159,5872 8,29 Jumlah 1.923,0000 100,00 1.923,0000 100,00 Sumber: Bappeda Kabupaten Sukoharjo 1985 danKecamatanKartosuro dalam Angka 2000. faktor yang mendukung perkembangan Tabel 1 menggambarkan kawasan ini. perubahan penggunaan lahan di kecamatan Kartosuro yang mengalami Bagian timur kecamatan penurunan luas lahan sa wah yang cukup Kartosuro yang terdiri dari empat desa besar yaitu dari 43 ,55 % menjadi 40,61 yaitu desa Pabelan, Gonilan, Makamhaji, %, sementara lahan industri meningkat dan Gumpang merupakan kawasan yang · lebih dari dua kali lipatyaitu dari 1,07% letaknya secara administratifberbatasan menjadi 2,30 %. Tabel 1 secara umum langsung dengan kota Surakarta. menu~jukan semakin berkurangnya lahan Keempat desa tersebut merupakan produktif karena perkembangan kegiatan kawasan desakota yang mengalami pe~kotaan seperti industri, jasa, dan perkembangan pesat karena perembetan permukiman penduduk. sifat-sifat kekotaan dari kota Surakarta. Lahan perkotaan Surakarta yang Bagian timur kecamatan semakin sempit dan mahal menyebabkan Kartosuro merupakan daerah yang paling ekspansi kegiatan perkotaan ke daerah berkemba'ng di wilayah kecamatan pinggiran kota karena pertimbangan Kartosuro. Hal ini dapat dilihat dari luasnya ketersediaan lahan dan relatif keberadaan berbagai kegiatan perkotaan rendahnya harga lahan di daerah dan sarana-prasarana yang ada. Sebagai pinggiran kota tersebut. Perkembangan contoh, di desa Gumpang berdiri PT·. ·' · perkotaan yang semakin pesat di bagian Tyfountex yang merupakan industri textil •• timur kecamatan Kartosuro seperti berskala besar yang memperkerjakan industri, perdagangan, dan jasa, berarti 0 ribuan tenaga ketja; di desa Pabelanberdiri kesempatan kerja di daerah tersebut berbagai sarana (jasa) sepertikampus UMS. semakin meningkat. Hal ini akan yang memiliki tidak kurang dari 20 ribu • menjadi daya tarik bagi pencari kerja, mahasiswa, dua rumah sakit besar yaitu terutama dari pedesaan di sekitarnya. Rumah Sakit Islam Surakarta (RSIS) dan 144 Forum Geografi, Vo/.15, No.2, 2001 : 142- 175 Rumah Sakit Orthopedi (RSO), serta dua Berdasarkan uraian di atas dapat buah super market (Alfa Gudang Rabat dirumuskan permasalahan yang akan dan Goro Assalam) yang menyediakan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berbagai kebutuhan sehari-hari bagi berikut: penduduk di kawasan Surakarta dan sekitarnya; sedangkan di desa Makamhaji a. bagaimana jenis dan persebaran terdapatkampus FKIP MIPA UNS, STIES, keruangan Orientasi PenggunaanRumah BRl, dan berbagai sarana perdagangan dan (OPR) penduduk bagian timur jasa lainnya. kecamatan Kartosuro, dan Perkembangan bagian timur b. faktor-faktor yang mempengaruhi OPR kecamatan Kartosuro mendorong penduduk di kawasan tersebut. munculnya berbagai aktifitas penduduk dan menarik migrasi penduduk dari daerah lain TUJUAN PENELITIAN sehingga menjadikan daerah tersebut Penelitian ini bertujuan untuk semakin padat. Kenyataan ini menuntut mengungkapkan : adanya sarana akomodasi yang memadahi di kawasan tersebut sehingga memicu a Jenis dan persebaran keruangan Orientasi kesadaran penduduk setempat untuk Peng-gunaan Rumah (OPR) penduduk mengubah orientasi penggunaan rumah bagian timur kecamatan Kartosuro, dan (OPR) dari non komersial ke penggunaan komersial yang mampu menambah b. faktor-faktor yang mem-pengaruhi OPR pendapatan rumah tangganya. Yunus penduduk di kawasan tersebut. ( 1994) mengemukakan bahwa kegiatan MANFAAT PENELITIAN penduduk perkotaan telah mempengaruhi i tingkah laku penduduk kawasan desakota Hasil penelitian ini diharapkan di sekitarnya, terutama dalam bidang dapat menggambarkan Orientasi ekonomi dan sosial. Jadi, fenomena OPR Penggunaan Rumah (OPR) penduduk penduduk kawasan desakota yang bagian timur kecamatan Kartosuro dan mengarah pada penggunaan yang bersifat komersial adalah kenyataan yang menarik faktor-faktor yang mempengaruhinya berkaitan dengan pengaruh kegiatan sehingga dapat memberikan masukan perkotaan di kawasan tersebut. kepada