View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk brought to you by CORE

provided by E-Journal Universitas PGRI Madiun (Persatuan Guru Republik Indonesia)

MALARI: STUDI GERAKAN MAHASISWA ………| 9

MALARI: STUDI GERAKAN MAHASISWA MASA ORDE BARU Ipong Jazimah*

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap: 1) latar belakang terjadinya Peristiwa Malaria 1974; 2) Kronologi peristiwa Malaria 1974; dan 3) Dampak yang ditimbulkan dari peristiwa Malaria 1974 menyangkut kebijakan pemerintah terhadap kegiatan mahasiswa di kampus. Penelitian ini merupakan penelitian sejarah yang tahapannya meliputi heuristik, kritik sumber (verifikasi), interpretasi dan penyajian (historiografi). Sumber yang akan dipakai dapat dibedakan menjadi dua yaitu sumber primer dan sekunder. Sumber primer yang digunakan adalah koran sejaman, sementara sumber sekunder adalah buku-buku yang ditulis oleh sejarawan berikutnya. Peristiwa Malari bisa dikatakan sebagai titik awal perlawanan terhadap Soeharto secara besar-besaran, ditandai dengan adanya aksi pembakaran, perusakan, dan kerusuhan yang menyebabkan beberapa korban meninggal dan luka-luka. Sebelum Malari memang telah ada aksi mahasiswa menggugat, aksi Golongan Putih dan sebagainya. Tetapi tidak mampu mengikutsertakan massa dalam jumlah yang cukup signifikan. Namun peristiwa Malari bagi generasi muda yang lahir pada tahun 1973 tidak cukup dikenal dengan baik. Bagi mereka, peristiwa Malari adalah “Peristiwa ribut-ribut di Monas”. Ada juga yang melihat peristiwa Malari sebagai konspirasi para jenderal yang tidak memiliki sandaran politik dalam struktur kala itu, dengan memakai mahasiswa untuk dijadikan alat politik terhadap para petinggi Orde Baru saat itu. Apa pun yang dikatakan oleh generasi muda, namun bagi para pelaku Malari, peristiwa Malapetaka 15 Januari itu adalah momentum awal memanfaatkan kontradiksi di kalangan militer untuk mempertajam kekuatan-kekuataan pro status quo dengan kekuatan yang pro perubahan bagi kepentingan rakyat banyak.

Kata kunci: Malari, Gerakan Mahasiswa, Orde baru

Latar Belakang kuatnya kekuasaan militer. Hal itu terjadi

karena pemerintah anti terhadap Lembaran sejarah Indonesia kebebasan berpendapat. menunjukkan bahwa kekerasan sering Demokrasi yang mati bertahan menjadi jalan keluar bagi setiap cukup lama pada masa era pemerintahan permasalahan yang muncul. Konflik . Merujuk pada pendapat Edward kekerasan yang terjadi di Indonesia dipicu Shils bahwa pada awal-awal pembangunan oleh berbagai alas an, diantaranya masalah Indonesia, kedudukan presiden dan militer perbedaan suku, ekonomi dan politik. adalah saling ketergantungan. Presiden Kekerasan juga kerap terjadi pada rakyat membutuhkan militer untuk oleh pemerintah yang didukung oleh

* Ipong Jazimah adalah dosen Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Muhammadiyah Purwokerto 10 | JURNAL AGASTYA VOL 03 NO 01 JANUARI 2013

mempertahankan kekuasaan, sementara kelompok yang bergerak atas perjuangan militer membutuhkan presiden untuk moral. eksistensi mereka di pemerintahan. Sikap Pasca peristiwa 30 September militer pada umumnya anti diskusi, anti 1965 gerakan mahasiwa cenderung kritik, dan anti kebebasan pers memakai konsep yang pertama yaitu (Kartodirjo,1983: 178). gerakan moral (moral force) (Suharsih & Besarnya kekuasaan yang diberikan Mahendra, tt:77). Mahasiswa muncul presiden kepada militer menjadi alasan sebagai aktor politik ketika bangsa sedang kenapa kemudian kekerasan selalu krisis, dan setelah krisis selesai, mereka menjadi jalan keluar untuk mengatasi kemudian kembali ke kampus untuk masalah demonstrasi di Indonesia pada belajar. Arief Budiman menyebutnya masa itu. Peristiwa Malari yang merupakan sebagai “Gerakan Koreksi” yaitu gerakan kependekan dari Malapetaka 15 Januari yang tidak harus mengumpulkan massa 1974 adalah titik tolak ketidakpuasaan yang besar dan melengkapi dirinya dengan rakyat terhadap kebijakan pemerintah yang ideologi alternatif. diwakili oleh mahasiswa. Gerakan yang Konsep gerakan moral awalnya dilakukan oleh mahasiswa tersebut berasal dari konsep gerakan seorang tokoh dihadapi dengan kerasnya militer beserta cowboy bernama Shane. Sang cowboy tank-tank bajanya. datang ke suatu kota kecil yang penuh Pergerakan mahasiswa, menurut dengan bandit kejam, lalu dia berhasil Dhaniel Dhakidae terdiri atas dua kelompok menghabisi bandit-bandit itu. Namun saat yaitu kelompok yang bergerak atas aspek dia diminta oleh penduduk kota untuk perjuangan moral yang bergerak atas menjadi sherif, dia menolak bahkan pergi ukuran benar dan salah, dan kelompok dari kota itu. Ilustrasi cerita Shane itulah kedua yang bergerak atas perhitungan yang kemudian menjadi gambaran dari politik praktis tentang yang kuat dan lemah konsep gerakan mahasiswa yang terjun (Dhakidae, 1983:.47). Bila merujuk dalam mengatasi krisis bangsa tanpa pendapat Dhaniel Dhakidae, gerakan adanya pamrih terhadap materi apalagi mahasiswa yang terjadi pada tahun 1974 kekuasaan. pada peristiwa Malari tergolong gerakan Gagasan konsep gerakan cowboy mahasiswa pada kelompok pertama yaitu Shane tersebut berkembang seiring dengan keinginan mahasiswa untuk MALARI: STUDI GERAKAN MAHASISWA ………| 11

independen dan menghindari permainan mencemarkan wanita-wanita politik. Mereka bukan suatu kelompok terhormat. Mahasiswa ini politik yang berusaha mendapatkan menantangnya berduel dan kekuasaan, melainkan suatu kekuatan menang. Setelah ia menang ia moral yang menginginkan negara balik lagi ke bangku-bangku kuliah, mencapai cita-citanya. Hal yang senada sebagai mahasiswa yang baik. Ia diungkapkan oleh Soe Hok Gie untuk tidak ingin mengeksploitir jasa- menggambarkan gerakan mahasiswa jasanya untuk dapat rejeki-rejeki” dalam meruntuhkan kekuasaan Sukarno. (Soe Hok Gie, 1983:48). Perjuangan seorang cowboy berawal ketika dia datang ke sebuah kota Tahun 1970-an menjadi awal bagi dari tempat yang sangat jauh. Di kota itu kebangkitan gerakan mahasiswa dari sedang merajalela perampokan, perkosaan periode sebelumnya yaitu tahun 1968 atau dan ketidakadilan. Cowboy ini menantang 1969 yang cenderung tenang-tenang saja sang bandit berduel dan ia menang. Bandit karena dirasa telah berhasil meruntuhkan mati dan penduduk kota yang ingin kekuasaan Sukarno. Mulai tahun 1970 berterima kasih mencari sang cowboy. terjadi berbagai aksi dan protes yang Tetapi ia telah pergi ke tempat yang sangat dilakukan oleh mahasiswa. Beberapa jauh. Ia tidak menginginkan pangkat- alasan yang memicu terjadinya protes pangkat atau sanjungan-sanjungan dan adalah masalah pendidikan seperti cowboy itu akan datang lagi kalau ada bertambahnya jumlah mahasiswa tetapi bandit-bandit yang menyerang kota. anggaran terhadap pendidikan relatif Ilustrasi cerita cowboy di atas kurang. Kedua, meningkatnya inflasi dan digunakan oleh Soe Hok Gie untuk bertambahnya kesulitan hidup sehari-hari. menggambarkan gerakan mahasiswa Ketiga, merajalelanya korupsi sehingga tahun 1966, seperti cuplikan tulisannya pembangunan hanya dinikmati oleh berikut ini: sekelompok kecil masyarakat. “Ketika mereka (mahasiswa) turun Mahasiswa mulai melancarkan ke “kota” karena terdapat “bandit- aksi-aksi yang bersifat spontan, setempat, bandit PKI Soekarno-Subandrio” dan hanya diikuti beberapa bekas tokoh yang sedang menteror penduduk, mahasiswa dan pelajar yang sebelumnya merampok kekayaan rakyat dan turut berperan dalam peristiwa 1966. Selain

12 | JURNAL AGASTYA VOL 03 NO 01 JANUARI 2013

itu protes-protes mahasiswa juga lebih pembangunan Taman Mini Indonesia Indah bersifat mengingatkan “mitra lama” tentang (TMII). Pemimpin aksi protes ditangkap penyimpangan yang terjadi seperti isu tanpa melalui proses hukum, dan sejumlah pemborosan, korupsi, demokrasi, dan surat kabar yang dianggap ikut membakar sandiwara politik (Naipospos, 1996:25). situasi ditutup dalam beberapa hari. Namun Karangan yang ditulis Soe Hok Gie hal tersebut tidak menyurutkan perlawanan setidaknya dapat menggambarkan bahwa yang dilakukan oleh mahasiswa. masa tahun 1970-an mahasiswa yang Akhir tahun 1973 intensitas awalnya terlibat aktif dalam gerakan gerakan mahasiswa semakin meningkat, setelah mendapat kekuasaan mulai goyah apalagi Dewan Mahasiswa mempunyai hati. Mereka tidak lagi seidealis ketika kekuatan tambahan dari organisasi ekternal menjadi mahasiswa. Soe Hok Gie kampus. Peristiwa besar meledak saat mengirimkan alat make up kepada teman- Perdana Menteri Jepang Kakuei Tanaka temannya sesame mahasiswa pergerakan datang ke Indonesia. Peristiwa itulah yang yang duduk di kursi kekuasaan sebagai kemudian dikenal dengan Malapetaka 15 simbol bahwa mereka sudah tidak lagi Januari atau Malaria. Peristiwa Malari murni untuk berjuang namun lebih sangat menarik untuk diteliti. Selain bentuk disibukkan dengan mencari muka kepada gerakan yang dilakukan oleh mahasiswa, atasan. Isi karangannya juga akibat yang ditimbulkan pun juga luar biasa menggambarkan hal tersebut. Tulis Soe besar bagii perkembangan perpolitikan di Hok gie “hanya ada dua pilihan, menjadi Indonesia. Peristiwa Malari juga merupakan idealis atau apatis” (Soe Hok Gie dalam potret bagaimana demokrasi berusaha Rudy Badil, dkk, 2009:462). dibungkam dengan senjata dan militer. Reaksi pemerintah terhadap Tahun-tahun itu pemerintah mulai gerakan mahasiswa pada sekitar awal bertindak tidak bersahabat. Pemerintah tahun 1970-an bersifat toleran. Kritik menuduh mahasiswa ditunggangi oleh mahasiswa diperhatikan meskipun kepentingan politik tertentu. Istilah prakteknya tidak banyak menunjukkan ditunggangi kemudian menjadi istilah resmi perubahan. Pada awal tahun 1973 suhu pemerintah bagi gerakan mahasiswa politik semakin memanas, reaksi selanjutnya. Dengan istilah ditunggangi pemerintah juga berubah. Pemerintah pemerintah menunjukkan kesan seolah- mulai bertindak tegas pada protes olah bersimpati kepada mahasiswa, namun MALARI: STUDI GERAKAN MAHASISWA ………| 13

bila ada aksi yang tidak berkenan di mata sebagai kontrak sosial yang gagal. Protes pemerintah langsung dicap dengan kata terjadiii ketika negara gagal memainkan “ditunggangi” (Naipospos, 1996:.26). perannya dalam kontrak sosial yaitu Peristiwa ini berawal dari sebagai penyedia pelayanan ekonomi dan kedatangan Perdana Menteri (PM) Jepang sosial. Pada kontrak social, rakyat Kakuei Tanaka yang berkunjung ke menerima wewenang Negara sepanjang Jakarta pada tanggal 14-17 Januari 1974. Negara memberikan layanan dan Mahasiswa merencanakan menyambut menciptakan kondisi ekonomi yang kedatangannya dengan berdemonstrasi di memadai dari segi pekerjaan dan pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, penghasilan. Apabila terjadi stagnasi namun karena dijaga ketat rombongan ekonomi, kemunduran, dan layanan mahasiswa kemudian menerobos masuk pemerintah memburuk, kontrak social tidak pangkalan udara. Suasana kota Jakarta lagi berlaku, akibatnya terjadi protes dan sudah mencekam ditandai dengan kekerasan. keberangkatan Perdana Menteri Kakuei Rakyat melalui mahasiswa menilai Tanaka dari istana yang tidak bahwa kebijakan Negara untuk menggunakan mobil, melainkan diantar bekerjasama dengan Jepang dalam bidang Presiden Soeharto dengan helikopter. ekonomi yang ditandai dengan kedatangan Peristiwa Malari dapat dilihat dari Perdana Menteri Kakuei Tanaka tidak akan berbagai perspektif. Sejarawan Asvi menyelesaikan masalah ekonomi yang Warman Adam (2003) melihat ada dua sedang dihadapi justru menambah beban kategori untuk Malaria yaitu demonstrasi Negara yaitu hutang. mahasiswa menentang modal asing, Peristiwa ini penting untuk diangkat terutama Jepang dan bentuk menjadi sebuah penelitian sejarah karena ketidaksenangan kaum intelektual terhadap peristiwa 15 Januari 1974 dapat disebut Asisten pribadi presiden Soeharto yaitu sebagai salah satu Moertopo, Soedjono Humardani, dan lain- tonggak sejarah kekerasan Orde Baru dan lain yang memiliki kekuasaan teramat sejak itu kebijakan dijalankan secara besar. lebih sistematis. Dalam buku Berpijak pada pendapat Frances Otobiografinya yang terbit tahun 1989, Stewart (dalam Dewi Fortuna Anwar, 2005) Soeharto tidak menyinggung kasus Malari peristiwa Malari dapat dikategorikan 1974. Padahal mengenai "petrus"

14 | JURNAL AGASTYA VOL 03 NO 01 JANUARI 2013

(penembakan misterius), Soeharto cukup ekonomi dan hubungan dengan luar negeri berterus terang. Ini membuktikan bahwa tidak dikaji. ada yang disembuyikan dari peristiwa Berdasarkan latar belakang yang Malaria 1974. disampaikan di atas serta pembatasan Peristiwa Malari yang meletus masalahnya, maka rumusan masalahnya tahun 1974 dimungkinkan memang sengaja adalah sebagai berikut: dibuat untuk menjatuhkan Jenderal 1. Apa latar belakang terjadinya Peristiwa karena Presiden Suharto tidak suka ada Malaria 1974? orang lain yang popularitasnya melebihi 2. Bagaimana kronologi peristiwa Malaria dirinya. Jenderal Sumitro sebelumnya 1974? memang banyak membuat gebrakan yang 3. Apa dampak yang ditimbulkan dari menyebabkan namanya menjadi populer. peristiwa Malaria 1974 menyangkut Diantaranya adalah kebijaksanaannya agar kebijakan pemerintah terhadap fraksi ABRI dalam MPR tidak mendukung kegiatan mahasiswa di kampus? konsep Undang-Undang Perkawinan buatan yang ditolak oleh kelompok Tinjauan Pustaka Islam, dan agar fraksi ABRI menolak usaha yang hendak menjadikan aliran kebatinan Penelitian ini mengkaji sumber- sebagai agama yang resmi diakui di sumber tertulis yang terdiri dari buku, surat Indonesia layaknya Islam, Kristen, Hindu, kabar, jurnal penelitian, majalah, dan dan Budha. internet. Sumber buku yang digunakan Kajian-kajian yang menulis tentang diantaranya adalah karangan B. Wiwoho Malari sudah cukup banyak, karena itu dan Bandjar Chaeruddin, Memori Jendral untuk mencegah terjadinya perluasan Yoga, (Tanpa kota: PT. Bina Rena pembahasan maka penelitian ini dibatasi Pariwara, Tanpa tahun). Pada Bab 11 di hanya pada tahun 1974 sesaat sebelum buku itu membahas tentang tentang peristiwa dan sesaat setelah peristiwa. pengakuan Jenderal Yoga yang merupakan Akibat yang ditimbulkan juga dibatasi salah satu orang yang terlibat langsung hanya pada masalah politik terutama dalam peristiwa tersebut. akibatnya pada perkembangan gerakan Sumber selanjutnya adalah buku mahasiswa, sementara akibat di bidang karangan dari Suharsih dan Ign. Mahendra K, Bergerak Bersama Rakyat: Sejarah MALARI: STUDI GERAKAN MAHASISWA ………| 15

Gerakan Mahasiswa dan Perubahan Sosial Perpustakaan Malioboro Yogyakarta dan di Indonesia, (Yogyakarta: Resist Book, Pusat Informasi Kompas di Yogyakarta. Tanpa Tahun). Buku ini menceritakan Sumber yang akan dipakai dapat secara lebih detail gerakan mahasiswa dibedakan menjadi dua yaitu sumber dilmulai dari tahun setelah tumbangnya primer dan sekunder. Sumber primer yang Sukarno. digunakan adalah koran sejaman, Sumber lain adalah Bonar Tigor sementara sumber sekunder adalah buku- Naipospos, Mahasiswa Indonesia dalam buku yang ditulis oleh sejarawan Panggung Politik ke arah Gerakan Rakyat? berikutnya. dalam majalah prisma tertanggal 7 Juli Verifikasi adalah meneliti sumber 1996. Kedua sumber di atas sama-sama untuk menentukan validitas dan reliabilitas menyatakan bahwa gerakan mahasiswa sumber sejarah. Terdiri dari Kritik intern 1974 merupakan bentuk perlawanan dan Kritik ekstern. Pada tahap kritik intern, mahasiswa terhadap sikap pemerintah peneliti menyelidiki isi berita, sumber berita, yang tidak pernah berpihak pada rakyat narasumber yang dimintai, hingga kecil. Keduanya juga menyinggung konsep kredibilitas surat kabar tentang peristiwa gerakan mahasiswa sebagai gerakan Malari 1974. Pada tahap Kritik ekstern, moral. peneliti mencari jawaban terhadap keaslian dan keutuhan sumber yang dipakai. Metode Penelitian Interpretasi adalah tahapan dimana peneliti menghubungkan fakta-fakta sejarah Menurut Helius Syamsudin (2007) yang diperoleh setelah proses verifikasi, tahapan dalam penelitian sejarah meliputi karena fakta-fakta sejarah tersedia dalam heuristik, kritik sumber (verifikasi), bentuk terpisah-pisah dan besar interpretasi dan penyajian (historiografi). kemungkinan dipengaruhi oleh para Heuristik adalah pengumpulan sumber. pemikiran sejarawan. Tahap yang terakhir Pada tahap ini, peneliti melakukan adalah historiografi atau penyajian. Pada penelusuran sumber ke Perpustakaan tahap ini peneliti menyajikan semua data Pascasarjana UNS, Perpustakaan Pusat yang telah terseleksi dan telah UNS, Perpustakaan IKIP PGRI Madiun, diinterpretasikan berdasarkan prinsip Perpustakaan Kollese Ignatius, kronologi. Perpustakaan Daerah Yogyakarta,

16 | JURNAL AGASTYA VOL 03 NO 01 JANUARI 2013

Hasil Penelitian dan Pembahasan baik mengutamakan 1. Latar Belakang Peristiwa Malari 1974 pemberantasan korupsi daripada a. Panasnya Suhu Politik Tahun menaikkan harga bensin. 1970-an Sementara mahasiswa Bandung Sejak tahun 1970 terjadi yang tergabung dalam kelompok berbagai aksi dan protes yang Studi Grup Mahasiswa Indonesia dilakukan oleh mahasiswa. Ada pada 21 Januari 1970 beberapa alasan yang mengeluarkan sebuah petisi yang menyebabkan terjadinya aksi berjudul “Petisi Keadilan” (Suharsih tersebut yaitu jumlah mahasiswa & Mahendra, tt:79). Mereka yang terus bertambah namun menuntut agar pemerintah anggaran pendidikan kurang, melakukan kontrol yang ketat jumlah mahasiswa baru tidak terhadap penggunaan dan sepadan dengan fasilitas yang pembagian uang negara. Apabila tersedia, inflasi meningkat tuntutan tersebut tidak dipenuhi sehingga menambah kehidupan maka rakyat tidak akan menerima semakin susah. Ditambah dengan keputusan tentang kenaikan harga merajalelanya korupsi yang bensin. mengiringi pertumbuhan ekonomi, Memasuki bulan Juli di dan pembangunan yang tidak tahun 1970, protes terhadap menyejahterakan rakyat karena praktek korupsi semakin gencar hanya dinikmati oleh segelintir karena imbas dari korupsi adalah kelompok tertentu. fasilitas kampus yang semakin Sejalan dengan kenaikan menyusut. Kondisi belajar yang harga bensin dan semakin kurang nyaman dirasakan oleh meningkatnya praktek korupsi, mahasiswa di Fakultas Kedokteran para aktivis mahasiswa yang Universitas Indonesia, Universitas diantaranya adalah Victor D, Arief Padjajaran, dan mahasiswa di Budiman, Syahrir, dan Julius Yogyakarta. Mahasiswa Usman membentuk gerakan membentuk Komite Anti Korupsi mahasiswa bernama “Mahasiswa (KAK) yang dipimpin oleh Arief Menggugat”. Bagi mereka lebih Budiman, Syahrir, dan Marsilam MALARI: STUDI GERAKAN MAHASISWA ………| 17

Simanjuntak. Sementara melaksanakan kegiatan tersebut mahasiswa Bandung yang akan dikirim tentara untuk tergabung dalam kelompok Studi membubarkan. Dari sini sudah Grup Mahasiswa Indonesia dimulai ancaman oleh militer dalam membentuk “Bandung Bergerak” menyelesaikan konflik. yang sejalan dengan arah Perbedaan pendapat perjuangan KAK. Walaupun pada antara pihak mahasiswa dan pihak awalnya mereka mencurigai tentara tersebut dicairkan oleh gerakan Arief Budiman dkk telah Gubernur Jakarta ditunggangi oleh partai politik dengan mengajukan pemecahan tertentu. Pada saat itu aksi saling agar kegiatan tirakatan tetap curiga menjadi hal yang biasa dilaksanakan namun di rumah karena derasnya provokasi masing-masing. Gubernur Jakarta terhadap mahasiswa dari berbagai Ali Sadikin berjanji akan pihak Kedua kelompok mahasiswa memadamkan lampu di wilayah dari Jakarta dan Bandung tersebut kekuasaannya selama 5 menit. mendatangi berbagai pejabat tinggi Kesepakatan tersebut akhirnya di kementerian, menempelkan diterima oleh mahasiswa dan poster-poster anti korupsi di kantor tentara. Ada satu tokoh yang tidak Pertamina dan Kejaksaan Agung. bersedia mematuhi kesepakatan Aksi protes dari antara mahasiswa dan tentara mahasiswa semakin panas dan yang diusulkan oleh Ali Sadikin, berani, maka muncullah ide untuk yaitu penyair muda WS. Rendra. mengadakan malam tirakatan pada Dia tetap datang ke Jalan Thamrin malam 15 Agustus 1970 yang untuk mengadakan kegiatan bertempat di Jalan Thamrin tirakatan disana. Akibatnya dia Jakarta. Namun rencana tersebut ditangkap oleh tentara. Parlemen ditentang oleh Panglima Komando kemudian bersedia membahas Pemulihan Keamanan dan tentang Rancangan Undang- Ketertiban (Pangkopkamtib) yaitu Undang Anti Korupsi sehingga Jenderal Soemitro. Bahkan ia mahasiswa untuk sementara mengancam jika mahasiswa tetap berhenti bergerak.

18 | JURNAL AGASTYA VOL 03 NO 01 JANUARI 2013

Ketenangan mahasiswa kebijakan yang lebih menekan kembali terusik menjelang pemilu dikeluarkan sehubungan dengan tahun 1971 saat banyak aktivis pelarangan pendirian kantor partai mahasiswa yang menyuarakan di pedesaan selain Golkar. massa agar mendukung bahkan b. Protes TMII mencoblos Golkar. Salah satu Protes mahasiswa kembali tokoh mahasiswa yaitu Arief muncul ketika Ibu Tien Suharto Budiman tidak setuju dengan aksi mengusulkan pembangunan aktivis mahasiswa tersebut Taman Mini Indonesia Indah (TMII) kemudian melakukan gerakan pada tahun 1973. Pembangunan yang dinamakan “Golongan Putih”. TMII menurut kelompok Gerakan yang dibentuk oleh Arief mahasiswa dianggap tidak sesuai Budiman bertujuan untuk dengan situasi negara yang menghimpun orang-orang yang sedang kesulitan keuangan. tidak ikut pemilu dan mengkritik Reaksi bermunculan dengan mahasiswa yang mendukung keluarnya berbagai gerakan yang Golkar. mengatasnamakan penghematan Gerakan “Golongan Putih” uang Negara. tidak mampu membendung suara Gerakan-gerakan itu yang didapatkan oleh Golkar diantaranya Gerakan Penghemat, karena Golkar keluar sebagai Gerakan Akal Sehat (GAS), dan pemenang pemilu 1971. Gerakan Penyelamat Uang Rakyat. Setelahnya Suharto menekan Pemerintah kemudian bersikap partai politik dengan represif dengan melarang semua menggabungkan sembilan partai gerakan anti TMII. Tokoh-tokoh politik menjadi dua partai besar pemimpin gerakan mahasiswa yaitu Partai Persatuan ditangkap, diantaranya Arief Pembangunan (PPP) untuk partai Budiman dan H.J Princen. Islam dan Partai Demokrasi Beberapa koran juga ditutup dan Indonesia (PDI) untuk partai wartawan mengalami berbagai nasionalis dan Kristen (Suharsih & tekanan. Persoalan itu kemudian Mahendra, tt:79). Bahkan dibawa ke meja DPR, dan MALARI: STUDI GERAKAN MAHASISWA ………| 19

ditindaklanjuti dengan 2) Rakyat harus dibebaskan dari pembentukan Komisi Penyelidik ketidakpastian hukum, korupsi, yang akhirnya menghasilkan serta penyelewengan- sebuah keputusan bahwa penyelewengan kekuasaan. pembangunan TMII dilanjutkan 3) Perlunya refungsionalisasi dengan syarat tidak boleh lembaga-lembaga penyalur menikmati fasilitas keuangan dari pendapat rakyat. negara dan juga tidak ada 4) Penentuan masa depan adalah sumbangan wajib. hak dan kewajiban generasi Di tahun yang sama muda (Wiwoho & Chaeruddin, tepatnya bulan Oktober para tt:228). mahasiswa mengadakan aksi ke Sementara itu mahasiswa gedung MPR/DPR untuk dari Jawa Timur seperti Universitas menyampaikan petisi bernama Brawijaya, IKIP Malang, Universitas “Petisi 24 Oktober”. Petisi tersebut Negeri Jember, IAIN, Institut berisi krtitikan terhadap kebijakan Teknologi Surabaya, dan pembangunan yang dianggap tidak Universitas Airlangga mengeluarkan populis dan hanya menguntungkan “Maklumat 73” yang berisi sebagai kelompok yang kaya. Gerakan itu berikut: tidak meluas karena hanya a) Bahwa suksesnya berpusat di Jakarta. Pada saat itu pelaksanaan pembangunan konsep gerakan moral masih membutuhkan pemerintahan dipakai oleh mahasiswa, yaitu yang berwibawa dan bersih mahasiswa hanya sebatas serta berorientasi pada mengkritik kebijakan pemerintah. kepentingan rakyat Isi dari petisi tersebut adalah: b) Motivasi pembangunan yang 1) Strategi pembangunan perlu fundamental memerlukan ditinjau kembali. Strategi yang pembinaan pendidikan yang baru hendaknya menciptakan demokratis dan dilaksanakan keseimbangan di bidang secara sungguh-sungguh serta politik, sosial, dan ekonomi. ditunjang oleh anggaran yang cukup.

20 | JURNAL AGASTYA VOL 03 NO 01 JANUARI 2013

c. Isu Modal Asing Keesokan harinya yaitu Di kalangan pengusaha terjadi tanggal 7 November 1973, Hariman rivalitas antara kelompok yang terpusat Siregar dan Gumilang Kartasasmita pada dua tokoh yaitu Jenderal mensponsori kuliah taman di Fakultas Soemitro dan Jenderal . Ekonomi UI dengan penceramah Jenderal Soemitro adalah Panglima Dorodjatun Kuntjorojakti. Mereka Komando Pemulihan Keamanan dan menyoroti masalah penanaman modal Ketertiban (Pangkopkamtib), asing di Indonesia, terutama modal sementara Jenderal Ali Murtopo adalah Jepang. Sedangkan dalam diskusi Asisten Pribadi (Aspri) Presiden dan keesokan harinya di Lembaga Kepala Operasi Khusus (Opsus). Manajemen UI menghadirkan tema Mahasiswa mulai melancarkan aksi “Evaluasi Politik Luar Negeri”. Diskusi kritik terhadap pembangunan yang tersebut juga diprakarsai oleh Hariman berlandaskan bantuan asing yang Siregar yang merupakan ketua DM-UI akhirnya melahirkan pemerasan dan Hermawan ketua SM Fakultas negara dan ketidakadilan sosial, Kedokteran dengan menghadirkan karena adanya beberapa orang Jepang penceramah dari luar yaitu Dr. dan Cina yang bekerjasama dengan Sudjatmoko. tokoh nasional untuk “menjual” Selain menyelenggarakan Indonesia. diskusi-diskusi, para mahasiswa juga Pada tanggal 6 November melakukan pertemuan-pertemuan yang 1973 bertempat di Computer Centre UI cukup intensif. Pada tanggal 10 telah berlangsung sebuah diskusi yang November 1973 pengurus Dewan bertema “Penilaian Situasi Terakhir”. Mahasiswa (DM) dari berbagai Diskusi tersebut dikoordinasikan oleh perguruan tinggi (UI, ITB, ITT, IKIP Hariman Siregar dan Syahrir dengan Bandung, Unpar, Unpad, Unbraw, dan mendatangkan beberapa penceramah ITS) mengadakan pertemuan tertutup antara lain Ashadi Siregar, Fauzi, dan di Bandung. Mereka mencapai Chalid Aini yang ketiga-tiganya dari kesepakatan bersama untuk Grup Diskusi Juli Yogyakarta. Diskusi mengadakan langkah-langkah bersama ini membahas tentang pelaksanaan dengan gerakan serentak. pembangunan yang dirasakan pincang. MALARI: STUDI GERAKAN MAHASISWA ………| 21

Pada tanggal 11 November mahasiswa. Pada saat yang 1973 di kampus ITB dilakukan bersamaan Senat Mahasiswa FE-UI pertemuan tertutup oleh Dewan mengeluarkan pernyataan sebagai Mahasiswa yang mengambil keputusan berikut: untuk terus membangkitkan aksi 1) Mendesak pemerintah untuk spontanitas. Pengurus DM-UI dalam membersihkan para pejabat yang hal ini Hariman Siregar, mengatakan menyalahgunakan bahwa hukum positif yang berlaku wewenang/kedudukan dan sekarang ini menghambat proses mengambil keuntungan pribadi modernisasi kultural, karena tidak dalam pelaksanaan penanaman sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan modal asing. zaman. Mahasiswa sangat 2) Tenaga asing harus menyesalkan banyaknya sarjana memahami/mengenal kebudayaan hukum yang hanya berpegang pada dan adat istiadat bangsa nilai normatif, yang terlihat dari Indonesia, bukan sebaliknya para banyaknya vonis hukuman bagi karyawan Indonesia harus tunduk koruptor sama dengan pencuri ayam, pada adat istiadat mereka. juga penyesalan akan banyaknya 3) Pemerintah perlu segera pejabat yang pandai bicara tapi tidak menyusun program yang realistis mampu bertindak tegas. dan lengkap guna memberikan Sebenarnya diantara kalangan perlindungan kepada pengusaha- mahasiswa sendiri juga terdapat pengusaha kecil. perbedaan persepsi. Ada yang 4) Modal asing harus menunjang beranggapan bahwa pelaku gerakan tercapainya tujuan pembangunan dari mahasiswa bisa dibeli sehingga dan dapat memberikan perjuangan yang sebenarnya kandas. kesempatan kerja lebih banyak Hariman Siregar sebagai ketua DM-UI kepada rakyat ((Wiwoho & sangat aktif mengkoordinasikan Chaeruddin, tt:228). gerakan-gerakan mahasiswa.setelah Di Balai Budaya Jakarta dari Bandung, ia berangkat ke diselenggarakan diskusi bertema Yogyakarta untuk mengadakan “Untung Rugi Modal Asing di pertemuan dengan para pemimpin Indonesia” dengan moderatornya

22 | JURNAL AGASTYA VOL 03 NO 01 JANUARI 2013

adalah Mochtar Lubis. Sedangkan para Setelah ikrar tersebut pembahasnya adalah Dorodjatun dibacakan, kemudian diedarkan untuk Kuntjorojakti, Maruli Panggabean dan mendapatkan tandatangan dari orang- Suhadi. Diskusi di luar kampus itu orang yang menyetujuinya, dan diikuti oleh sejumlah mahasiswa dan ternyata berhasil mengumpulkan 155 seorang peserta dari Fakultas Sastra penandatangan antara lain Mochtar UI yaitu Sylvia Gunawan yang Lubis, Yap Thiam Hien, Adnan Buyung membacakan “Ikrar Warganegara Nasution, Taufik Abdullah, Yuwono Indonesia” yang isinya adalah sebagai Sudarsono, Dorodjatun Kuntjorojakti, berikut: Marsilam Simandjuntak, Remy Kami warganegara Indonesia Leimena, Hariman Siregar, Yozar yang berkumpul pada tanggal 30 Anwar, Louis Wangge, dan lain- November malam bertempat di lainnya. Balai Budaya, menyadari akan Puncak aksi terhadap isu arah perkembangan modal asing adalah saat datangnya pembangunan ekonomi dan Menteri Kerjasama Belanda yaitu sosial bangsa pada dewasa ini, Pronk ke Jakarta. Pronk yang berikrar: merupakan ketua IGGI disambut - Menegakkan kembali dengan demonstrasi oleh mahasiswa kebanggaan nasional yang Indonesia. Bahkan saat berkunjung ke sebagian telah dicemarkan oleh Yogyakarta Pronk juga disambut berbagai kalangan masyarakat demonstrasi oleh GMII (Gerakan - Menggunakan dengan segala Mahasiswa Indonesia untuk rakyat cara yang berdasarkan konstitusi Indonesia). Mahasiswa menyerukan untuk menegakkan kembali anti modal asing, dan kedatangan kebanggaan nasional tersebut Pronk dianggap sebagai lambang - Menetapkan hari ini, tanggal 30 ketergantungan Indonesia terhadap November 1973 sebagai titik modal asing. tolak usaha ini (Wiwoho & Selain melakukan aksi, Chaeruddin, tt:228). beberapa kelompok mahasiswa juga mendatangi pimpinan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) MALARI: STUDI GERAKAN MAHASISWA ………| 23

untuk mengajukan beberapa para pemimpin yang memperkaya diri pertanyaan seputar modal asing. secara tidak sah. Opsus yang dipimpin Bahkan delegasi mahasiswa dari ITB Ali Moertopo memiliki kekuasaan yang mendatangi Bappenas dan menuntut besar melebihi pemerintah dan agar permainan kotor modal asing tidak parlemen. diteruskan. Selain itu Dewan Pertemuan antara delegasi Mahasiswa dari ITB, Unpad, dan Unpar mahasiswa dan Presiden Suharto berdemonstrasi di depan kedutaan tidak menghasilkan apa-apa karena Jepang untuk mengutuk kerjasama presiden tidak mengambil keputusan modal Jepang. apapun. Dari situlah kemudian 2. Peristiwa Malari 1974 mahasiswa melalui sebuah Apel Siaga a. Kedatangan Perdana Menteri Mahasiswa di kampus UKI pada Tanaka tanggal 12 Januari mengajak Pada tanggal 9 Januari 1974, masyarakat untuk menyambut Perdana sebelum kedatangan Perdana Menteri Menteri Tanaka dengan gerakan aksi. Tanaka, para mahasiswa telah Mahasiswa juga mengajak masyarakat berdemonstrasi menentang para untuk memasang bendera setengah Asisten Pribadi (Aspri) presiden. Di tiang pada hari kehadiran Perdana Jakarta dan Bandung terjadi Menteri Tanaka, selain itu juga pembakaran boneka-boneka yang mengajak koran untuk memboikot menggambarkan Soedjono Humardani pemberitaan tentangnya, dan dan Perdana Menteri Jepang, Tanaka. mengadakan aksi total pada tanggal 15 Para Aspri menyerang balik Januari 1974. mahasiswa, mereka menuduh Pada tanggal 14 Januari 1974 mahasiswa telah ditunggangi oleh mahasiswa berdemonstrasi di kekuatan luar yang anti Suharto. lapangan udara Halim Perdanakusuma Tanggal 11 Januari, Presiden sebagai protes atas kedatangan Suharto menerima delegasi Dewan- Perdana Menteri Tanaka. Namun pada Dewan Mahasiswa yang hari itu belum terjadi bentrokan, situasi menyampaikan kecaman dan masih berjalan dinamis. Mahasiswa mempertanyakan kewibawaan menonjolkan isu-isu tentang keresahan presiden yang dirongrong tingkah laku masyarakat, anti cukong dan modal

24 | JURNAL AGASTYA VOL 03 NO 01 JANUARI 2013

asing terutama dari Jepang. Nantinya atas kedatangan Perdana Menteri gerakan-gerakan tersebut mengarah Tanaka. pada tindakan kerusuhan karena sudah Perdana Menteri Jepang melibatkan berbagai elemen, tidak Tanaka dan putrinya Makiko beserta hanya mahasiswa saja. rombongan menyentuh landasan Halim Tanggal 15 Januari 1974 para Perdanakusuma pukul 19.45 pada mahasiswa berkumpul di Fakultas tanggal 14 Januari 1974. Kedatangan Kedokteran UI Jalan Salemba. Mereka tamu Jepang itu tidak disambut dengan menyusun kembali Tritura yang berisi upacara militer kenegaraan, setelah itu 1) Bubarkan Aspri 2) Turunkan harga segera rombongan Perdana Menteri 3) Ganyang korupsi ((Suharsih & Jepang Tanaka disertai Presiden Mahendra, tt:82). Tuntutan untuk Suharto menuju Wisma Negara dengan membubarkan Aspri oleh mahasiswa menaiki mobil Mercedes-600 dari awal ditanggapi Ali Moertopo, “Indonesia I”. Sementara demonstrans bahwa hal tersebut adalah hak yang gagal masuk ke Halim sepenuhnya presiden. Nantinya Aspri Perdanakusuma berusaha akan dipertahankan atau dibubarkan, menyelundupkan beberapa orang keputusannya berada di tangan menerobos pengamanan. Pada hari itu presiden. aksi demonstrans tidak terlalu Setelah itu mahasiswa beringas, karena itu mereka bergerak ke Monumen Nasional merencanakan keesokan harinya (Monas) di Lapangan Merdeka. Dalam dengan aksi yang lebih tajam. perjalanan, jumlah massa semakin b. Tanggal 15 Januari sebagai bertambah karena para pelajar juga Puncak Aksi ikut masuk dalam barisan mahasiswa. Sejak pagi pada tanggal 15 Massa aksi yang terdiri dari pelajar dan Januari 1974 arus massa datang dari mahasiswa ini kemudian bergerak berbagai jurusan ke lapangan Monas. menurunkan bendera-bendera Pasukan keamanan semakin penyambutan tamu negara yang ada di memperkuat diri dengan kendaraan sepanjang pinggir jalan menjadi lapis baja yang berjaga-jaga disekitar setengah tiang sebagai tanda duka cita pintu Istana Merdeka. Pagi itu merupakan jadwal dimana Perdana MALARI: STUDI GERAKAN MAHASISWA ………| 25

Menteri Jepang Tanaka akan Indonesia-Jepang yang menderita mengadakan perundingan dengan kerugian paling besar. Kantornya Presiden Soeharto. Sementara itu dirusak dan mobil yang berada di ruang mahasiswa terus mempersiapkan diri, pamer dibakar massa. dengan sebelumnya berkumpul di Demonstrasi tanggal 15 kampus UI pada pukul 09.00. Mereka Januari masih berlanjut sampai tanggal lebih dulu mendapatkan pengarahan 16 Januari dengan massa masih dari sejumlah tokoh mahasiswa memenuhi jalan-jalan utama di Jakarta. teruatama Bambang Sulistomo. Hari itu bus-bus kota masih belum Setelah itu mahasiswa bergerak beroperasi, sehingga para karyawan menuju kampus Usakti melalui kampus dan pegawai berangkat ke kantor UKI. mereka dengan berjalan kaki. Suasana Mahasiswa dari Usakti itu hari itu masih panas dan diliputi duka dijemput dengan beberapa kendaraan karena telah jatuh korban beberapa yang membawa mereka ke Monas orang meninggal dan luka-luka. untuk bergabung dengan teman-teman Pengurus Dewan Mahasiswa se- mahasiswa yang lain. Lalu lintas pada Jakarta pada hari itu kemudian hari itu sangat macet, apalagi mengeluarkan pernyataan yang isinya: mahasiswa yang bergerak ke Istana 1) Tindakan perusakan yang terjadi di Merdeka semakin mendesak untuk Jakarta, termasuk pembakaran dan dapat memberikan memorandum kegiatan destruktif lainnya yang kepada Perdana Menteri Jepang menjurus ke tindakan anarki, Tanaka, walaupun akhirnya gagal. adalah perbuatan yang tidak Aksi berlanjut dengan bertanggungjawab dan nyata-nyata pencegatan mobil-mobil Jepang di bertentangan serta merusak citra jalanan yang menyuruh pengemudinya mahasiswa. keluar. Banyak toko-toko yang rusak 2) Menyesalkan dan menyatakan akibat massa yang beringas, dan prihatin terhadap kejadian yang barisan mahasiswa sudah bercampur telah mengakibatkan kerugian dengan barisan dari luar sehingga material dan moral di kalangan susah dikendalikan. PT. Toyota Astra masyarakat tersebut. merupakan perusahaan patungan

26 | JURNAL AGASTYA VOL 03 NO 01 JANUARI 2013

3) Menyerukan kepada seluruh didampingi para Aspri melancarkan mahasiswa untuk tetap siaga di ultimatum dan mengancam akan tempat, tidak terpancing provokasi menggunakan kekerasan apabila dan tetap memelihara ketertiban. massa tetap tidak dapat dikendalikan. 4) Menyerukan agar masyarakat Pemerintah kemudian menggunakan membantu menjaga ketertiban Hariman Siregar untuk menenangkan demi tercapainya aspirasi massa, ia ditampilkan di TV perjuangan mahasiswa yang murni membacakan deklarasi dari Dewan (Wiwoho & Chaeruddin, tt:240- Mahasiswa Universitas Indonesia yang 241). menentang tindakan-tindakan Pada saat demonstran kekerasan. mendekati istana presiden, massa d. Reaksi Masyarakat Pasca semakin tidak terkontrol dan Peristiwa Malari meletuslah kerusuhan besar. Massa Pasca peristiwa Malari yang membakar mobil-mobil Jepang serta terjadi pada tanggal 15 Januari 1974, mengobrak-abrik pertokoan. Saat pernyataan dari berbagai pihak massa mulai beranjak untuk bergerak bermunculan untuk menanggapi ke arah kedutaan Jepang, Jenderal kejadian tersebut. Berbagai organisasi Sumitro datang untuk menenangkan massa juga mengeluarkan pernyataan massa sambil memberi janji-janji akan yang pada umumnya mencela tindakan memenuhi seluruh tuntutan perusakan dan pembakaran tersebut. mahasiswa, terutama tuntutan untuk Sejumlah organisasi mengharapkan membubarkan Aspri. Mahasiswa pemerintah menyelesaikan masalah itu kemudian membatalkan tujuannya dengan sebaik-baiknya tanpa kearah kedutaan Jepang dan kembali melakukan kekerasan. Golkar, PPP, ke Salemba. Namun massa yang tidak dan PDI mengeluarkan aksi mereka terkontrol tetap membuat kerusuhan pada hari pertama berlangsungnya aksi sepanjang malam, sehingga malam perusakan dan pembakaran, ketiga- tanggal 15 Agustus 1974 adalah tiganya mencela kejadian huru-hara malam yang mencekam. pada tanggal 15 Januari 1974. Keesokan harinya tanggal 16 Pada tanggal 19 Januari 1974 Januari 1974 pagi, Jenderal Soemitro Pengurus Pusat PWI (Persatuan MALARI: STUDI GERAKAN MAHASISWA ………| 27

Wartawan Indonesia) menyerukan sendiri, tetapi menyangkut realita sosial jajaran pers ibukota dan daerah untuk yang diakibatkan oleh kebijakan menghindari pemberitaan yang dapat pemerintah dalam menanggapi mengganggu pembangunan, masalah kehidupan masyarakat. mendukung usaha pemerintah untuk Mereka berharap pemerintah bertindak menertibkan kembali keadaan dan agar bijaksana dan lebih menghargai pelaksanaannya sesuai dengan azas kehidupan rakyat, serta tidak mudah hukum. Sementara dari kalangan menggolongkan luapan-luapan mahasiswa muncul reaksi yang perasaan masyarakat sebagai usaha berbeda-beda, dari mahasiswa IKIP makar. Bandung mengeluarkan pernyataan Reaksi kalangan pers nasional yaitu: bermacam-macam. Harian Indonesia 1) Tetap meneruskan perjuangan suci Raya menulis “Diharapkan agar mahasiswa dengan pola dasar oknum-oknum yang tidak perjuangan mengikis habis bertanggungjawab segera dapat kepincangan-kepincangan sosial diseret ke pengadilan, bila pemerintah dengan segala konsekuensinya. tidak menanggapi secara positif apa 2) Tetap mengkonsolidasikan diri yang disuarakan oleh para mahasiswa, dalam kelompok mahasiswa, maka peristiwa serupa akan terjadi lagi berjuang dengan pimpinan IKIP di kemudian hari”. Harian KAMI Bandung serta siap sedia setiap menyatakan “Gerakan saat. mahasiswa/pemuda itu hendaknya 3) Menyatakan bela sungkawa/duka tidak dinilai sebagai taraf kekerasan, cita sedalam-dalamnya atas apalagi makar, bila motivasi korban-korban yang jatuh pada kepemimpinan nasional betul-betul aksi perjuangan mahasiswa dalam akan diletakkan atas dasar dedikasi, menegakkan keadilan sosial kejujuran serta keterbukaan”. (Wiwoho & Chaeruddin, tt:24). Harian Pedoman menulis hal Sembilan dosen UGM yang berbeda “Tindakan penghancuran Yogyakarta menyatakan situasi atas barang-barang modal akan bisa pergolakan mahasiswa itu tidak dapat menghilangkan kepercayaan luar dipandang sebagai hal yang berdiri negeri terhadap Indonesia”. Harian

28 | JURNAL AGASTYA VOL 03 NO 01 JANUARI 2013

Kompas menulis “Usaha mahasiswa demonstran terhadap segala sesuatu /generasi muda untuk menyalurkan yang berasal dari Jepang. aspirasi rakyat demi kepentingan Setelah peristiwa Malari 1974 mereka telah berkembang di luar pemerintah memberlakukan jam malam kontrol dan tujuannya. Tidak tertutup untuk wilayah Jakarta dari pukul 18.00- kemungkinan ada pihak lain seperti 06.00 pagi. Ketentuan tersebut terus gerakan PKI ikut mengambil bagian”. berlaku sampai ada ketentuan baru lagi 3. Dampak Peristiwa Malari 1974 yang dikeluarkan oleh pemerintah. a. Pemerintah Mengambil Tindakan Setelah itu banyak sekolah dan Tegas universitas yang tutup, mereka tidak Kerusuhan yang terjadi tanggal berani untuk beraktivitas seperti biasa 15 Januari 1974 membuat pusat kota karena takut dihadang massa yang Jakarta sempat terhenti aktivitasnya lebih radikal dari sebelumnya. selama dua hari. Hampir 50 mobil yang Universitas Indonesia yang kebanyakan buatan Jepang dan 144 dianggap sebagai basis massa gedung dibakar atau dirusak. mahasiswa dijaga ketat oleh ABRI. Sementara korban dari manusia adalah Pemberlakuan jam malam itu kemudian 9 orang meninggal, 100 lebih cedera, resmi dicabut pada tanggal 21 Januari 820 lebih ditangkap. 1974, 7 hari setelah meledaknya Pada beberapa sumber jumlah peristiwa Malari. Hal tersebut korban dan barang rusak memang diungkapkan oleh Laksus tidak sama persis namun sama-sama Pangkopkamtib Daerah Jakarta Raya menunjukkan besarnya kerugian yang dan sekitarnya, Mayjend J.H Mantik. dialami masyarakat akibat kerusuhan Pencabutan jam malam tersebut yang terjadi bersamaan dengan berhubungan dengan kondisi kota peristiwa Malari. Ada hal yang menarik Jakarta dan sekitarnya yang sudah berkaitan dengan perusakan mobil dan berjalan normal kembali. motor, karena yang dirusak hanyalah Secara bertahap beberapa mobil dan motor buatan Jepang, Koran ditutup. Tahap pertama pada sementara mobil dan motor buatan tanggal 15 Januari 1974 adalah negara lain tidak dirusak. Ini Nusantara dan Mahasiwa Indonesia. menunjukkan antipasti masyarakat dan Tahap kedua tanggal 21 Januari 1974 MALARI: STUDI GERAKAN MAHASISWA ………| 29

yaitu Harian KAMI, Indonesia Raya, mahasiswa yang didalangi oleh PSI Abadi, dan The Jakarta Times. Tahap dan Masyumi secara tidak langsung. ketiga tanggal 23 Januari 1974 yang Presiden Suharto setelahnya ditutup adalah Pedoman dan Ekspres. memberikan pernyataan bahwa segala Pemerintah menganggap koran-koran macam bentuk demokrasi harus terus-menerus melakukan provokasi ditegakkan dan dibina terus-menerus. yang mengganggu ketertiban umum, Namun demokrasi yang diiringi dengan sehingga perlu ditertibkan. kekerasan hanya akan menimbulkan Akibat peristiwa tersebut, dampak negatif yang tidak baik bagi ratusan orang ditangkap yang perkembangan bangsa dan negara dianggap sebagai provokasi terutama para pemuda penerus kerusuhan. Dewan Mahasiswa bangsa. Pernyataan presiden tersebut dianggap sebagai penggerak disampaikan saat pengambilan mahasiswa dalam peristiwa Malari itu sumpah ketua dan wakil ketua sehingga para ketuanya yang akan Mahkamah Agung yaitu Oemar Soeaji dimintai pertanggungjawaban dan Santoso Pujosubroto. Demokrasi (Kedaulatan Rakyat, 19 Januari 1974). yang tidak hati-hati menurut presiden Empat puluh lima orang ditahan hanya akan menimbulkan kerusuhan diantaranya yaitu Rahman Tolleng, dan kerusakan, lebih lanjut presiden Hariman Siregar, Subadio meinta agar kasus peristiwa Malari Sastrosatomo, Prof. Sarbini segera dituntaskan. Sumawinata (mantan pemimpin PSI), b. Pemerintah Mengatur Dorodjatun Kuntjoro-Jakti, dan H.J. Kegiatan Dewan Mahasiswa Princen (Ketua Liga Hak-Hak Azazi Setelah peristiwa Malari 1974 Manusia) serta aktivis-aktivis muda kontrol terhadap Dewan Mahasiswa Islam yang lain. Ke-45 orang yang (DM) dan Majelis Permusyawaratan ditangkap dianggap sebagai otak dari Mahasiswa (MPM) sangat ketat demonstrasi Malari yang menyebabkan dilakukan. Berkenaan dengan kegiatan terjadinya kerusuhan hebat. Bahkan Ali mahasiswa di kampus, pemerintah Moertopo dan Aspri menuduh adanya mengeluarkan Surat Keputusan usaha makar yang dilakukan Pemerintah No. 028/1974. SK itu memberikan wewenang yang besar

30 | JURNAL AGASTYA VOL 03 NO 01 JANUARI 2013

kepada pimpinan perguruan tinggi dikeluarkan oleh pemerintah untuk untuk mengontrol mahasiswa alasan stabilisasi negara. (Kedaulatan Rakyat, 24 Januari 1974) Tidak hanya kampus yang Langkah lain yang dilakukan terkena imbas dari peristiwa Malari, pemerintah adalah keputusan bahwa sesuai dengan tuntutan demonstrasi mahasiswa harus mendapatkan ijin presiden kemudian menghapuskan untuk semua aktivitasnya di kampus, jabatan Aspri dan jabatan pers mahasiswa harus diawasi oleh Pangkopkamtib langsung berada di Menteri Penerangan dan birokrat tangan presiden. Keputusan tersebut kampus, peraturan bahwa organisasi diambil tanggal 28 Januari 1974 siang mahasiswa yang berafiliasi dengan di Istana Merdeka setelah terjadi partai politik untuk bergabung menjadi pertemuan antara presiden Suharto satu organisasi yang diatur oleh rejim, dan wakil presiden Hamengkubuwono serta penggunaan sebagai IX. Pertemuan tersebut juga melibatkan alat kontrol politik. para petinggi negara yang lain dan juga Mahasiswa semakin terdesak petinggi militer. Keputusan tersebut dengan berbagai peraturan yang sudah dipertimbangkan matang- dikeluarkan oleh pemerintah kemudian. matang dengan melihat situasi dan Bahkan yang ekstrim, demonstrasi kondisi negara. Bahkan untuk dilarang, dan bagi siapa saja yang menindaklanjuti agar keamanan negara menjadi pemimpin demonstrasi akan terus terjaga, pemerintah kemudian ditangkap. Apabila mahasiswa membentuk Dewan Stabilisasi Politik demonstrasi maka akan berhadapan dan Keamanan Nasional yang diketuai dengan ABRI. Sebagian pihak langsung oleh Presiden Suharto menyesalkan keputusan pemerintah itu dengan wakil ketuanya adalah wakil karena hal tersebut dapat menyumbat presiden Hamengkubuwono IX. jalannya demokrasi yang harusnya c. Opini Yang Terbentuk Di Luar Negeri berjalan seirama dengan pertumbuhan Banyak opini dari luar negeri nasional. Segala tindakan yang berbau yang bermunculan setelah peristiwa politis di kampus harus melalui rektor, Malari 1974 meletus. Perdana Menteri sejalan dengan kebijakan yang baru Jepang Tanaka dalam konperensinya persnya di Tokyo pada tanggal 18 MALARI: STUDI GERAKAN MAHASISWA ………| 31

Januari 1974, menyatakan bahwa para Sejumlah pengusaha Jepang pejabat Indonesia memang risau menyatakan akan memeriksa kembali menghadapi demonstrasi di Jakarta. seluruh kebijaksanaan mereka di Asia Tetapi ia sendiri tidak terlalu khawatir dan meneliti kemajuan ekonomi meski hal-hal semacam itu, besar atau Jepang di kawasan itu, mengingat kecil, masih bisa terjadi lagi. Ia sentimen anti Jepang tercermin jelas, menyatakan telah berusaha membuka terutama dalam kerusuhan di Jakarta. telinga lebar-lebar untuk Reaksi pers luar negeri pun mendengarkan aspirasi dan keluhan menunjukkan perhatian mendalam mahasiswa Indonesia, dan berjanji terhadap kerusuhan Jakarta, hampir akan memperbaikinya bila memang semua surat kabar Jepang menyoroti terdapat kesalahan-kesalahan. peristiwa tersebut. Diantara surat kabar Menlu Jepang Masayoshi tersebut adalah Asahi Shimbun Ohiro juga menyatakan, Jepang perlu menyatakan bahwa perasaan anti memperbaiki apa yang harus Jepang memang terus memuncak, diperbaikinya untuk dapat kunjungan Tanaka hanya merupakan memperdalam rasa saling pengertian sumbu peledak dari bom waktu antara kedua bangsa. Jepang berharap perasaan anti Jepang itu. Sebelumnya rakyat Indonesia menilai baik terhadap sudah diduga bahwa kunjungan niat baik dan bantuan Jepang untuk Tanaka itu merupakan kunjungan memperbaiki situasi ekonomi serta kekerasan, tapi kekerasan dalam kesejahteraan rakyat Indonesia. perundingan dan bukan kerusuhan. Ketua Dewan Perdagangan Demonstrasi-demonstrasi di Malaysia Luar Negeri Jepang, Tatsuzo Hizamuki dan Thailand serta kerusuhan di menyatakan, rakyat dan pemerintah Jakarta merupakan insiden yang Jepang hendaknya mempelajari mengejutkan. kembali sikap-sikap mereka terhadap Surat kabar Jepang yang negara-negara lain, terutama negara- lainnya yaitu Yumiori Shimbun, negara berkembang. Ia juga Mainichi Shimbun, dan Japan Times mengatakan bahwa banyak patokan juga menurunkan editorial mereka. yang sudah tidak dipatuhi oleh Sedangkan surat kabar Korea Selatan pengusaha Jepang di luar negeri. umumnya menyatakan sudah

32 | JURNAL AGASTYA VOL 03 NO 01 JANUARI 2013

waktunya Jepang mengoreksi Student Union) di Kuala Lumpur kesalahan-kesalahannya dalam mengirim kawat kepada pemerintah RI berhubungan dengan negara tetangga untuk meminta perhatian terhadap para yang miskin. Sementara surat kabar pemimpin mahasiswa Indonesia. Selain Australia, Sydney Morning Herald itu Persatuan Mahasiswa Australia juga menyatakan bahwa Tanaka mengajukan protes lewat nota mereka sekembalinya ke Jepang hendaknya kepada Kedubes RI di Canberra. menemukan keyakinan bahwa politik Mereka bahkan mengancam akan komersial dan metode perdagangan melakukan demonstrasi ke Kedubes Jepang di luar negeri memerlukan Jepang. perubahan radikal. Reaksi yang disampaikan oleh Surat kabar Singapura, The surat kabar asing berkaitan dengan Strait Times menyatakan bahwa peristiwa Malari teryata sama sekali pemerintah Indonesia yang mulanya tidak mempengaruhi bursa valuta asing bersikap mengalah kepada para (Kedaulatan Rakyat, 30 Januari 1974). mahasiswa, telah salah menilai Hal tersebut berarti bahwa tidak ada besarnya perasaan anti Jepang atau peningkatan atau penurunan mata tidak ingin memperkecil perasaan tidak uang rupiah terhadap mata uang asing puas mahasiswa dengan situasi lainnya. Hal tersebut disampaikan oleh ekonomi dalam negeri. Surat kabar Gubernur Bank Indonesia Rachmad Singapura yang lain, New Nation Saleh dalam sidang dewan stabilisasi menyatakan penanaman modal Jepang yang dipimpin oleh presiden Suharto di yang meningkat di Indonesia Bina Graha tanggal 29 Januari 1974. membangkitkan ketakutan terhadap Simpulan kolonisasi ekonomi Jepang. Tidak mengherankan bila para mahasiswa Peristiwa Malari bisa dikatakan yang militan kemudian memanfaatkan sebagai titik awal perlawanan terhadap kunjungan Tanaka untuk menunjukkan Soeharto secara besar-besaran, ditandai rasa tidak senang mereka. dengan adanya aksi pembakaran, Reaksi juga muncul dari perusakan, dan kerusuhan yang sejumlah organisasi mahasiswa di luar menyebabkan beberapa korban meninggal negeri. UMSU (University Of Malay dan luka-luka. Sebelum Malari memang MALARI: STUDI GERAKAN MAHASISWA ………| 33

telah ada aksi mahasiswa menggugat, aksi Dewi Fortuna Anwar (ed). 2005. Konflik Kekerasan Internal: Tinjauan Sejarah Golongan Putih dan sebagainya. Tetapi Ekonomi-Politik dan Kebijakan di Asia tidak mampu mengikutsertakan massa Pasifik. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. dalam jumlah yang cukup signifikan. Helius Syamsudin. 2007. Metodologi Sejarah. Namun peristiwa Malari bagi generasi Yogyakarta: Penerbit Ombak. Machiavelli, Niccolo. 2002. Sang Penguasa. muda yang lahir pada tahun 1973 tidak Jakarta: Gramedia. cukup dikenal dengan baik. Bagi mereka, Miriam Budiharjo. 2002. Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia. peristiwa Malari adalah “Peristiwa ribut-ribut Rudy Badil, dkk, 2009, Soe Hok Gie Sekali di Monas”. Lagi: Buku Pesta dan Cina di Alam Bangsanya. Jakarta: KPG. Ada juga yang melihat peristiwa Shils, Edward. Angkatan Bersenjata dalam Malari sebagai konspirasi para jenderal Pembangunan Politik Negara-Negara Baru, dalam Sartono Kartodirjo (ed). yang tidak memiliki sandaran politik dalam 1983. Elite dalam Perspektif Sejarah. struktur kala itu, dengan memakai Jakarta: LP3ES. Soe Hok Gie. 1983. Catatan Seorang mahasiswa untuk dijadikan alat politik Demonstran. Jakarta: LP3ES. terhadap para petinggi Orde Baru saat itu. Suharsih & Ign. Mahendra K. Tanpa Tahun. Bergerak Bersama Rakyat: Sebuah Apa pun yang dikatakan oleh generasi Gerakan Mahasiswa dan Perubahan muda, namun bagi para pelaku Malari, Sosial di Indonesia. Yogyakarta: Resist Book. peristiwa Malapetaka 15 Januari itu adalah

momentum awal memanfaatkan kontradiksi Internet Asvi Warman Adam. Malari dan Sisi gelap di kalangan militer untuk mempertajam Sejarah. Kompas Online (16 Januari kekuatan-kekuataan pro status quo dengan 2003) diakses hari Sabtu 26 Juni 2010 jam 10.30 kekuatan yang pro perubahan bagi

kepentingan rakyat banyak. Jopie Lasut. Peringatan 30 Tahun Malari Generasi Muda Tak Paham Maknanya.

http://www.sinarharapan.co.id diakses Daftar Pustaka rabu, 28 April 2009 jam 15.51

Surat Kabar Buku Masa Kini B. Wiwoho dan Bandjar Chaeruddin. Tanpa Senin Legi, 7 Januari 1974. Petisi Aktivitas 66: tahun. Memori Jenderal Yoga. Tanpa Pemerintah Jangan Lupakan Tritura. Kota: PT. Bina Rena Pariwara.

Bonar Tigor Naipospos. 1996. Mahasiswa Jumat Kliwon, 11 Januari 1974. Menteri Emil Indonesia dalam Panggung Politik ke Salim Akui Memang Ada Cukongisme arah Gerakan Rakyat? dalam Prisma, 7 dan Korupsi. Juli 1996

Daniel Dhakidae. 1983. Soe Hok Gie Sang Demonstran. Jakarta: LP3ES.

34 | JURNAL AGASTYA VOL 03 NO 01 JANUARI 2013

Sabtu Legi, 12 Januari 1974. Anggota DPR H. Sabtu Pon, 19 Januari 1974. KBRI Tokyo Moh. Djamhari: Pidato Presiden Didatangi Mahasiswa. Kurang Lengkap, antara lain Tidak Sabtu Pon, 19 Januari 1974. Jepang mulai Singgung-Singgung Usaha Mawas Diri. Pembersihan Aparatur Pemerintahan Sabtu Pon, 19 Januari 1974. Demo-demo di dan Pemberantasan Korupsi. Jakarta Dipanggil Pangkopkamtib. Selasa Wage, 15 Januari 1974. PM Tanaka Sabtu Pon, 19 Januari 1974. Tanaka Mendadak Tiba di Jakarta Disertai 6 Dirjen. Adakan Pertemuan Dengan Kabinet Kamis Pon, 24 Januari 1974. Keterangan Jepang. Pemerintah tentang Peristiwa 14-16 Senin Kliwon, 21 Januari 1974. Gerakan Januari 1974. Mahasiswa Terbukti Bermaksud Senin Pahing, 28 Januari 1974. Keterangan Adakan Tindakan Maker Pemerintah tentang Peristiwa 14-16 Rabu Pahing, 23 Januari 1974. Presiden Januari 1974. Suharto: Demonstran Bukan Rabu Kliwon, 16 Januari 1974. Puncak Kebebasan Lemparkan Kekecewaan. Demonstrasi Mahasiswa di Jakarta: 50 Rabu Wage, 30 Januari 1974. Peristiwa 15 Mobil Buatan Jepang Dibakar, Jam Januari 1974 Tak Bawa Pengaruh Malam Mulai Berlaku di Jakarta. Negative terhadap Bursa Valuta Asing. Rabu Kliwon, 16 Januari 1974. Presiden Suharto: Kunjungan PM Tanaka Tepat Kedaulatan Rakyat Waktu. Rabu Kliwon, 16 Januari 1974. Jakarta Jam- Rabu Kliwon, 16 Januari 1974. Keamanan di Malam, Sekolah-Universitas Tutup. Ibukota Mengkhawatirkan, Beberapa Jumat Pahing, 18 Januari 1974, Demontrasi Panser Berjaga-Jaga di Beberapa Akan Ditertibkan Juga Pemberitaan Surat Tempat, Puluhan Demonstran Luka- Kabar: Peristiwa Jakarta Memalukan Bangsa. Luka dan Jalan-Jalan Sepi. Sabtu Pon, 19 Januari 1974. Pimpinan Delapan Rabu Kliwon, 16 Januari 1974. Bendera Dema di Jakarta Dimintai Pertanggunganjawab, Setengah Tiang Ditancapkan di Uii Berhubung Demonstrasi Destruktif 15 Januari. Yogya. Senin Kliwon, 21 Januari 1974, Demonstrasi Rabu Kliwon, 16 Januari 1974. Jangan Tetap Dilarang, yang Melanggar Ditindak Meletakkan ABRI sebagai Musuh Tegas. Mahasiswa. Selasa Legi, 22 Januari 1974, Peristiwa 15 Kamis Legi, 17 Januari 1974. Sangkar Januari Diungkap Menhankam Jendral Terhunus Menghadang di Malioboro. Panggabean di DPR. Kamis Legi, 17 Januari 1974. PM Tanaka Puas. Rabu Pahing, 23 Januari 1974, Penggunaan Kamis Legi, 17 Januari 1974. Penangkapan- Kebebasan Tidak Berhati-Hati. Penangkapan Diadakan di Jakarta. Kamis Pon, 24 Januari 1974, Presiden Kamis Legi, 17 Januari 1974. Para Demonstran Perintahkan Universitas Segera Dinormalisir Alihkan Aksi Mereka: 7 Orang Dikabarkan Tewas. Sabtu Pon, 19 Januari 1974. Kampus UGM Dikepung Panser dan Moncong Senjata, Mahasiswa Berjamaah Jumat Diujung Bayonet Terhunus. Sabtu Pon, 19 Januari 1974. Tanaka Mendadak Adakan Pertemuan dengan Menteri Kabinet.