PENINGKATAN KEMAMPUAN PASUKAN KHAS TENTARA NASIONAL ANGKATAN UDARA DALAM PENANGGULANGAN BENCANA ALAM (STUDI DI DETASEMEN MATRA 1 PASUKAN KHAS HALIM PERDANA KUSUMA)

ANALYSIS OF ENHANCING THE CAPABILITY OF INDONESIA AIR FORCE IN NATURAL DISASTER MANAGEMENT (STUDY IN MATRA 1 DETASEMENNTS OF SPECIAL FORCES HALIM PERDANA KUSUMA)

Radik Yuda Kanigara1, Bastari2, Helda Risman3

Prodi Strategi Pertahanan Udara Fakultas Strategi Pertahanan Universitas Pertahanan ([email protected], [email protected], [email protected])

Abstrak – Denmatra Paskhas 1 adalah sebuah satuan di bawah Wing 1 Korpaskhasau yang memiliki kemampuan parakomando dengan beberapa kemampuan khusus seperti pengendalian tempur, pengendalian pangkalan, SAR tempur dan jumping master. Sebagai bagian integral dari TNI dan di bawah TNI AU, Denmatra 1 Paskhasau memiliki tugas OMSP yang di dalamnya adalah misi SAR. Namun terdapat perbedaan dalam hal pengerahan Tim SAR Tempur dan SAR pada umumnya, dimana perbedaan antara kemampuan dasar Search And Rescue Denmatra Paskhas yang dikondisikan sebagai Combat SAR dapat digunakan dalam operasi Search And Rescue dalam penanggulangan Bencana yang kemudian menjadi langkah dalam mengisi gap perbedaan oleh karena itu, agar didapatkan efektifitas pengerahan SAR Tempur Denmatra 1 Korpaskhasau di dalam sebuah operasi SAR bencana atau operasi lainnya, penelitian ini dilakukan untuk menganalisis peningkatan kemampuan Detasemen Matra 1 Paskhas dalam menanggulangi bencana alam. Guna mencapai tujuan tersebut, maka penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif melalui teknik wawancara mendalam di berbagai instansi terkait dengan teknik purposive sampling, melakukan observasi pasif dan penelaahan dokumen. Hasil penelitian ditemukan bahwa peningkatan kemampuan Detasemen Matra 1 Paskhas dalam menanggulangi bencana alam yaitu melakukan pembinaan latihan para personil baik secara mandiri maupun bersinergi dengan satuan/instansi lain pada berbagai dan cara agar personil dapat menguasai segala medan; melakukan persiapan dan pengecekan terhadap alat-alat dan dukungan-dukungan alutsista untuk menunjang operasi SAR; melakukan sharing ilmu dengan lembaga-lembaga SAR dan lembaga kemanusiaan lainnya serta selalu up-date terhadap informasi dan perkembangan situasi terkini. Kata kunci : SAR, Denmatra 1 Korpaskhasau, TNI AU, Manajemen Bencana, OMSP

Abstract – Matra 1 Detasemments of Air Force Special Forces is an Air Force unit within Wing 1 of Special Forces which has the capablility in parachuting with numbers of special capability namely combats control, base control, combat SAR and jumping master. As an integral part of Indonesia Air

1 Program Studi Strategi Pertahanan Udara, Fakultas Strategi Pertahanan, Universitas Pertahanan 2 Program Studi Strategi Pertahanan Udara, Fakultas Strategi Pertahanan, Universitas Pertahanan 3 Program Studi Strategi Pertahanan Udara, Fakultas Strategi Pertahanan, Universitas Pertahanan

Peningkatan Kemampuan Pasukan Khas… | Kanigara, Bastari, Risman | 81

Force, Matra 1 Detasmments of Air Force Special Forces has the Military Operations besides War duty that is Search and Rescue (SAR) mission. Yet there is a different duty in deploying SAR Combat team and common SAR team, where the difference between the basic capabilities of SAR unit of Matra 1 Detasemennts of Special Forces can be deployed in SAR operations in disaster management which then becomes a step in filling units gap. That is why, in order to know the deployement effectivity of Combat SAR Matra 1 Detasemennt of Special Forces in a certain SAR Disaster Operation as well as others operations,therefore this research is conducted to analyze the steps in enhancing the capability of Matra 1 Detasemennts in managing natural disaster. In order to achieve that goal, this research is conducted using qualitative methods through in-depth interview techniques, passive observation and document review. The results of the study found that in enhancing the capability of Matra 1 Detasemennts of Special Air Forces in managing natural disaster are conducting trainning for personnel independently as well as embodying synergy with other units and institutions on various ways and fields so that the personnel can master in all disaster fields; doing preparations and checks on equipment and support for defense equipment to support SAR operations; sharing knowledge with SAR institutions and other humanitarian agencies as well as to be up-to-dated with the latest information and current dynamics situation. Keywords: SAR, Matra 1 Detasemennts of Special Air Forces, Indonesia Air Force, Disaster Management, Military Operations besides War

Pendahuluan ndonesia merupakan negara yang TNI sesuai dengan amanat Undang- masuk dalam lingkar ring of fire, Undang RI Nomor 34 tahun 2004 tentang I menjadi wilayah yang rentan akan TNI memiliki kewajiban melaksanakan bencana alam seperti erupsi gunung tugas perbantuan kemanusiaan yang merapi, gempa bumi, serta tsunami. dijabarkan dalam Operasi Militer Selain Tsunami tahun 2004 dan gempa bumi Perang (OMSP). Pasal 7 ayat 2 berisi menjadi dua contoh bencana mengenai fungsi OMSP berupa alam yang sangat destruktif dan membantu tugas kepala daerah dan memakan banyak korban jiwa. Besarnya membantu dalam proses skala bencana yang menimpa bangsa penanggulangan bencana. Tentara Indonesia menuntut semua elemen Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI bangsa untuk dapat memberikan AU) merupakan bagian integral TNI yang sumbangsih dalam membantu memiliki tugas menjaga keutuhan wilayah menghadapi dan merespon segala Negara Kesatuan Republik Indonesia bentuk bencana yang dapat mengancam (NKRI) di udara, selain itu sesuai dengan keselamatan bangsa dan negara. amanat Undang-Undang RI Nomor 34 tahun 2004 tentang TNI, TNI AU juga

82 | Jurnal Strategi Pertahanan Udara | Volume 6 Nomor 1 Tahun 2020 berkewajiban melaksanakan tugas utama untuk normalisasi atau berjalannya bantuan berupa tugas kemanusiaan yang secara wajar semua aspek dijabarkan sebagai tugas Operasi Militer pemerintahan dan kehidupan masyarakat Selain Perang (OMSP). pada wilayah pasca bencana. TNI AU sebagai bagian dari Tentara Permintaan dan pengerahan serta Nasional Indonesia kerap mendapat mobilisasi sumber daya tersebut permintaan pengerahan personil dalam kemudian melibatkan berbagai lembaga rangka penanggulangan bencana, sekaligus. Dalam hal Search and Rescue khususnya bencana alam. Beberapa (SAR), terdiri dari Badan Sar Daerah dan contoh teranyar adalah bencana alam di Badan Sar Nasional.6 Diantara lembaga Lombok4 dan Palu5 yang terjadi tahun yang diperbantukan adalah Tentara 2018 lalu. Keterlibatan TNI dalam fase Nasional Indonesia (TNI). Tujuan tanggap darurat bencana adalah perbantuan lembaga dan instansi ini serangkaian kegiatan yang dilakukan adalah untuk menyelamatkan dan dengan segera pada saat kejadian mengevakuasi korban, memenuhi bencana untuk menangani dampak kebutuhan dasar hidup dan memulihkan buruk yang ditimbulkan, yang meliputi fungsi prasarana dan sarana vital yang kegiatan penyelamatan dan evakuasi rusak. korban, harta benda, pemenuhan Korps Pasukan Khas TNI Angkatan kebutuhan dasar, perlindungan, Udara (Korpaskhas) merupakan pengurusan pengungsi, penyelamatan, komando utama pembinaan yang serta pemulihan prasarana dan sarana. berkedudukan langsung dibawah Kepala Terakhir rehabilitasi pasca bencana Staf Angkatan Udara, yang bertugas adalah perbaikan dan pemulihan semua membina kekuatan dan kemampuan aspek pelayanan publik atau masyarakat satuan-satuannya sebagai pasukan khas sampai tingkat yang memadai pada matra udara. Detasemen Matra 1 wilayah pasca bencana dengan sasaran (Denmatra I) Paskhas merupakan salah

4 Tirto.id. 2018. 100 Prajurit Paskhas Diterjunkan http://video.metrotvnews.com/breaking- untuk Bantu Korban Gempa Lombok. Diakses di: news/4KZ4yy0b-123-paskhas-tni-au- https://tirto.id/100-prajurit-paskhas- diterjunkan-ke-palu (diakses pada 24 Agustus diterjunkan-untuk-bantu-korban-gempa- 2019) lombok-cQzF (diakses pada 24 Agustus 2019) 6 Peraturan Kepala BNPB No 10 tahun 2008 5 MetroNews.com, 2018, 123 Paskhas TNI AU Diterjunkan ke Palu, Diakses di

Peningkatan Kemampuan Pasukan Khas… | Kanigara, Bastari, Risman | 83 satu satuan pelaksana Korpaskhas yang penanggulangan bencana.9 Detasemen berkedudukan langsung dibawah Wing I Matra Paskhas adalah bagian dari satuan- Paskhas, bertugas melaksanakan operasi satuan pelaksana TNI juga memiliki tugas pengendalian tempur, pengendalian dan tanggung jawab yang sama dalam pangkalan, SAR tempur, dan Jump penyelenggaraan penanggulangan master.7 Dengan kemampuan pasukan bencana alam. khas matra udara, Detasemen Matra I Detasemen Matra I merupakan diharapkan mampu mengemban tugas salah satu elemen kecil bangsa yang secara profesional dan dinamis. memiliki kemampuan khas dalam Detasemen Matra Paskhas merupakan pelaksanaan tugasnya. Sebagai salah satu bagian dari TNI yang dapat melaksanakan elemen bangsa, Detasemen Matra I tugas bantuan kemanusiaan seperti yang Paskhas juga memiliki kewajiban untuk tertera dalam tugas Operasi Militer Selain membantu menanggulangi bencana Perang (OMSP). alam, sebagai salah satu bagian dari TNI Detasemen Matra Paskhas sebagai bertugas untuk melaksanakan Operasi salah satu satuan pelaksana di jajaran TNI Militer Selain Perang (OMSP). OMSP yang AU harus dapat menjalankan tugas dan melibatkan Detasemen Matra I adalah fungsinya sebagai alat pertahanan negara membantu penanggulangan bencana, termasuk melaksanakan kebijakan khusus dimana pelibatan Detasemen Matra I dalam operasi penanggulangan yang memiliki kemampuan tiga media bencana.8 Dalam Undang-Undang No. 24 (Trimedia) yaitu melewati darat, laut, Tahun 2007 tentang Penanggulangan maupun udara (diterjunkan) dirasakan Bencana, Bab III, pasal 5 yang berbunyi belum optimal. “Pemerintah dan pemerintah daerah Hal ini dapat dilihat dari pelibatan menjadi penanggung jawab dalam Detasemen Matra I yang masih kurang penyelenggaraan penanggulangan dalam melaksanakan bantuan bencana. Berdasarkan pasal ini, satuan- penanggulangan bencana, contohnya satuan pelaksana TNI yang merupakan bencana alam yang terjadi di tahun 2016 alat dari pemerintah turut bertanggung sampai dengan 2018. Bencana alam jawab dalam penyelenggaraan tersebut antara lain: Banjir (Pangkal

7 Perkasau No. 15 Tahun 2013 9 Undang-Undang No. 24 Tahun 2007 tentang 8 Penanggulangan Bencana

84 | Jurnal Strategi Pertahanan Udara | Volume 6 Nomor 1 Tahun 2020

Pinang, Kota , Kota Bima dan sesuai pola yang terdiri atas rencana lainnya), gunung meletus (Gunung operasi, permintaan, Sinabung di Kabupaten Karo, Provinsi pengerahan/mobilisasi sumberdaya yang Sumatera Utara) yang diiringi gempa didukung dengan fasilitas komando yang vulkanik, tanah lonsor (daerah Jawa diselenggarakan sesuai dengan jenis, Barat), kebakaran hutan dan lahan lokasi dan tingkatan bencana. (daerah Riau), dan gelombang pasang Menurut Kepala Pusat Penerangan (didaerah Sumatera bagian selatan, (Kapuspen) TNI Mayjen TNI M Sabrar Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung Fadhilah Denmatra Paskhas akan dibagi sebagian besar Jawa, Bali, Nusa Tenggara menjadi dua tim yaitu Tim Kesehatan dan Barat, dan Nusa Tenggara Timur) dan Search and Rescue. Keadaan bencana yang terbaru bencana Tsunami di palu yang berjalan dalam waktu dekat seperti dan Lombok pada tahun 2018 yang di Lombok dan Palu tersebut membawa kejadiannya hampir bersamaan dalam sebuah kompleksitas tersendiri dalam waktu yang tidak terlalu lama antara penanggulangan bencana khususnya bencana gempa bumi di Lombok dan di keterlibatan Denmatra Paskhas yang susul gempa dan Tsunami di Palu. diterjunkan pada kedua operasi sekaligus Lingkup penanggulangan bencana dalam sekali waktu memberikan kesulitan di atas kemudian menyiratkan bahwa tersendiri yang harus diupayakan upaya tanggap darurat merupakan upaya solusinya demi tercapainya tujuan misi penanggulangan bencana saat terjadinya tanggap darurat dalam penanggulangan bencana. Dalam kaitannya dengan bencana yang menekankan pada kondisi tanggap darurat bencana, BNPB sesuai respon yang cepat dalam situasi darurat. Peraturan Kepala BNPB Nomor 10 Tahun Peraturan Panglima TNI No. 2008 mengenai Pedoman Komando Perpang/35/X/2007 terkait Bujuklak Tanggap Darurat Bencana menyatakan Satgas Pasukan Reaksi Cepat bahwa penyelenggaraan komando Penanggulangan Bencana TNI (Satgas tanggap darurat bencana akan PRCB) dapat dikatakan sebagai melakukan permintaan sumber daya pendukung OMSP yang disesuaikan dalam rangka melengkapi kebutuhan dengan UU Bencana No 24 Tahun 2007. personil, sumber daya, logistik, peralatan Peraturan pemerintah lainnya yang sarana dan prasarana yang dilakukan mengatur tugas perbantuan TNI, adalah

Peningkatan Kemampuan Pasukan Khas… | Kanigara, Bastari, Risman | 85

Peraturan Presiden No.8 Tahun 2008 dapat digunakan dalam operasi Search yang menjelaskan penanggulangan And Rescue dalam penanggulangan bencana yang terkoordinasi dan Bencana yang kemudian menjadi langkah terintegrasi.10 Ini kemudian dalam TNI AU dalam mengisi gap perbedaan oleh sendiri masuk dalam Kep KASAU Nomor karena itu, agar didapatkan efektifitas Kep/57/1/IX/12 Tentang Doktrin TNI AU pengerahan SAR Tempur Denmatra 1 Swa Bhuwana Paksa, pada pasal 22 Korpaskhasau di dalam sebuah operasi menyebutkan bahwa tugas TNI AU yang SAR bencana atau operasi lainnya, menyatakan tugas TNI AU melibatkan penelitian ini menjadi penting dilakukan Operasi Militer Perang dan Operasi Militer guna menganalisis peningkatan Selain Perang.11 kemampuan Detasemen Matra 1 Paskhas Denmatra Paskhas sebagai salah dalam upaya penanggulangan bencana, satu sumberdaya pertahanan militer yang khususnya bencana alam. Sehingga diharapkan sebagai alat negara dalam Denmatra Paskhas mampu menyiapkan upayanya menjaga dan melindungi upaya perbantuannya sesuai dengan keselamatan segenap bangsa, kebutuhan tanggap darurat diharapkan mampu ikut serta dalam penanggulangan bencana dilihat dari integrasi dan sinergitas membangun kondisi operasi berbeda dalam waktu sistem pertahanan negara yang tangguh bersamaan. khususnya terhadap ancaman nirmiliter berupa bencana alam. Metode Penelitian Salah satu keterlibatan Denmatra Penelitian ini menggunakan metode Paskhas sebagaimana yang dijelaskan kualitatif, melalui pendekatan oleh Kapuspen TNI di atas adalah melalui fenomenologi dengan fokus analisis yaitu Tim SAR. Namun terdapat perbedaan peningkatan kemampuan Detasemen dalam hal pengerahan Tim SAR Tempur Matra 1 Paskhas dalam menanggulangi dan SAR pada umumnya. Dimana bencana alam. perbedaan antara kemampuan dasar Dalam analisa data, penelitian ini Search And Rescue Denmatra Paskhas menggunakan beberapa teori/konsep yang dikondisikan sebagai Combat SAR yang relevan dan mendukung variabel

10 Peraturan Presiden No.8 Tahun 2008 11 Kep KASAU Nomor Kep/57/1/IX/12 Tentang Doktrin TNI AU Swa Bhuwana Paksa

86 | Jurnal Strategi Pertahanan Udara | Volume 6 Nomor 1 Tahun 2020 yang diteliti dan hasil penelitian terdahulu Dalam NATO’s Join Air Power yang relevan dengan penelitian. Strategy, dijelaskan bahwa, Diantaranya teori pertahanan, Teori “The core attributes of air power, which are unique and contribute to a sasaran strategis SAR Tempur (Combat wide range of effects, are speed, reach Search and Rescue), konsep pembinaan and height.” dan konsep kemampuan. Tulisan tersebut menjelaskan Ilmu pertahanan merupakan bahwa sebuah organisasi udara haruslah sebuah landasan yang digunakan setiap memiliki elemen-elemen esensial dalam negara dalam upayanya menjaga penguatan kapasitas kekuatan udara. eksistensi negaranya dengan tujuan Elemen-elemen itu adalah doktrin, objektifnya berupa analisis dalam organisasi, pembinaan (trainning), pembuatan kebijakan pertahanan negara material (infrastruktur dan logistik), dalam kajian multidisiplin ilmu, seperti di kepemimpinan, personnel fasilitas, bidang strategi, teknologi, manajemen interoperability, kontrol dan komando, serta pembinaan pertahanan.12 konsep dan kebijakan, adaptasi dan Seiring dengan semakin inovasi dan terakhir adalah alat berkembangnya ilmu pertahanan, komunikasi strategis.13 Penjelasan kebencanaan menjadi bagian yang tak tersebut menjadi gambaran dalam terpisahkan dari isu pertahanan. Bencana menganalisis langkah peningkatan merupakan ancaman nirmiliter yang kemampuan Pasukan Khas Tentara dalam analisa dan pengelolaannya Nasional Indonesia Angkatan Udara penting untuk dilihat dari kacamata dalam Penanggulangan Bencana Di pertahanan. Karena kebencanaan dapat Detasemen Matra 1 Pasukan Khas Halim menciptakan instabilitas dan dampak Perdana Kusuma. yang luas dalam keberlangsungan suatu Teori sasaran strategis SAR atau negara jika tidak serta merta diikuti Combat Search and Rescue (CASR) penanganan yang tepat terutama oleh menurut Join Staff Angkatan Bersenjata elemen yang sangat berperan, dalam hal ini Paskhas TNI AU.

12 Voelz Glenn, “Is Military Science Scientific?”, https://www.nato.int/nato_static_fl2014/asset JFQ75. No. 4. 2014 Hlm. 84-90 s/pdf/pdf_2018_06/20180626_20180626-joint- 13 NATO, 2018, Nato’s Joint Air Power Strategy, air-power-strategy.pdf (diakses pada 24 diakses di: Agustus 2019)

Peningkatan Kemampuan Pasukan Khas… | Kanigara, Bastari, Risman | 87

Amerika tahun 199814 adalah sebuah 2. Setelah notifikasi, maka tugas khusus yang dikerjakan oleh dilakukan penilaian kondisi. Hal pasukan penyelamat untuk menjalankan yang pertama dilakukan oleh pencarian atas personel yang berada JSRC sebagai komponen dalam kesulitan dalam operasi saat masa komando adalah menilai situasi tugas. CASR adalah elemen Personel untuk kemudian muali Recovery (PR). menerjunkan anggota. Dalam operasi SAR perlu mengenal 3. Perencanaan misi, JSRC beberapa chain of command agar operasi kemudian mengonsep rencana CSAR bisa berjalan dengan lancar. bagi Personel Recovery, tim yang Pertama adalah Join Search and Rescue akan membantu ataupun Center (JSRC). Di sini merupakan fasilitas kombatan yang akan yang tempat di mana komando diterjunkan ke teater/medan operasinya dilakukan secara bersama- tempur. sama. Lalu komponen komandan antara 4. JSRC kemudian mengeksekusi pihak yang Join membentuk Rescue sebuah keputusan dengan Coordination Center, untuk mengkoordinasikan lokasi, mengkoordinasikan semua aktifitas tiap- dukungan dan pencarian tiap komponen CSAR. Komponen personel yang terisolasi. Komandan ini kemudian yang 5. Mission Conclusion, di mana tim bertanggungjawab menurunkan personel recovery dan kombatan CSAR sebagai tim CSAR taktis. pendukungnya segera Operasi CSAR biasanya terdiri dari melakukan laporan di pos lima tingkat yaitu jemputan yang aman. 1. Kesiagaan dan notifikasi yaitu Konsep utama Personel Recover sebuah notifikasi bahwa adalah melakukan pelaporan atas seorang personel tersiolasi dari notifikasi, mengalokasi target, pasukan. mendukung pencarian, melakukan pencarian sekaligus memastikan personel

14 U.S Join Staff. Join Publication: Joint Tactics, Techinques, And Procedures for Combat Search and Rescue. 1998

88 | Jurnal Strategi Pertahanan Udara | Volume 6 Nomor 1 Tahun 2020 yang ditemukan dilaporkan ke pos Menurutnya cara terbaik penjemputan yang aman. menghitung keberhasilan CSAR adalah Kemampuan-kemampuan CSAR bukan dengan berapa jumlah yang hilang Task Force dari Air Force adalah terkait dan berapa yang ditemukan, melainkan penliaian ancaman terbagi menjadi tiga berapa yang potensial ditemukan dan Low, Meidum, dan High risk Environment. berapa yang dtiemukan. Karena Beberapa perencanaan sesuai penilaian terkadang, ada ancaman tersendiri pada resiko, untuk Low threat menggunakan misi-misi CSAR tertentu yang memiliki kemampuan sesuai alat-alat Hand-Held Ir potensi seperti PR yang akan dicari sudah Sams, Light Optically Guided AAA, Rocket meninggal sejak kecelakaan pesawatnya Propelled Grenades, dan Small Arms. atau kemungkinan tertangkapnya oleh Untuk Medium Threat menggunakan musuh sangat tinggi.15 Partially Integrated Ads, Aircraft W/O Look Selain itu, konsep pembinaan Down/Shoot Down, Radar/Electro-Optical merupakan sebuah pembangunan Acquisition, Early Generation Sams. kemampuan melalui pengalaman, baik Terakhir untuk High Threat menggunakan berupa pengalaman informatif maupun Fully Integrated Ads, Look-Down/Shoot pengalaman partisipatif. 16 Sedangkan Down Aircraft, Modern Early Warning Ahmad Tanzeh berpandangan bahwa Radars, Advance Sams. pembinaan berarti transfer pengetahuan, Indikator keberhasilan lembaga “bantuan dari seseorang atau atau satuan Denmatra Paskhas dalam sekelompok orang yang ditujukan kepada menjalankan misi OMSP perbantuannya orang atau sekelompok orang lain melalui dalam tanggap darurat penanggulangan materi pembinaan dengan tujuan dapat bencana akan diukur melalui sebuah mengembangkan kemampuan, sehingga konsep yang dikembangkan oleh Darrel D tercapai apa yang diharapkan.17 Whitcomb. Yang menurut Michael A Pembinaan menurut TNI adalah Wormly sebagai mantan instruktur CSAR segala sesuatu, tindakan kegiatan yang dari U.S Air Force. berhubungan dengan perencanaan, penyusunan, pembangunan,

15 Michael A. Wormly, Combat Search and Rescue: 16 Mangunhardjana. Pembinaan, Arti dan Searching The History; Rescuing The Doctrine, Metodenya (Yogyakarta: Kanimus, 1986) (Alabama: Air University, 2003). Hlm. 3 17 Ahmad Tanzeh. Pengantar Metode Penelitian, (Yogyakarta: Teras, 2009)

Peningkatan Kemampuan Pasukan Khas… | Kanigara, Bastari, Risman | 89 pengembangan, pengetahuan serta mendayagunakan setiap prajurit pengendalian segala sesuatu secara secara optimal berdaya guna dan behasil guna. Adapun 4. Perawatan, dilakukan pra dinas, sebagai obyek pembinaan adalah dalam masa dinas dan purna personel TNI, yang mana personel dinas (ini juga di atur dalam tersebut adalah orang-orang dengan fungsi pemisahan) berkualifikasi tertentu yang menjadi 5. Pemisahan merupakan upaya pelaksana suatu organisasi dengan terakhir berupa hal-hal yang memperhatikan cipta rasa dan karya. diatur dalam proses purna tugas Upaya pembinaan tentu memiliki tujuan Pembinaan kemudian dapat kita peningkatan kemampuan tertentu bagi simpulkan sebagai upaya TNI dalam hal ini prajurit. Sebagaimana definisi Denmatra Paskhas untuk membuat kemampuan menurut TNI adalah rencana terkait kebutuhan organisasi keahlian/kecakapan, pengeta-huan, dalam menjalankan tugas yang tanggung jawab dan rasa kesatuan setiap diembannya disesuaikan dengan personel dalam melaksanakan tugas perekrutan personel, pendidikan terkait pertahanan negara. Terdapat tiga proses kemampuan dalam menjalankan pembinaan yaitu: tugasnya dan evaluasi berupa perawatan 1. Penyediaan, berisi tentang dan perlakuan purna tugas. Pembinaan proses perencanaan dan menjadi poin penting dikarenakan perekrutan menjadi jembatan diperolehnya tujuan 2. Pendidikan, Pendidikan adalah dan sasaran strategis keberadaan segala usaha, pekerjaan dan Denmatra Paskhas dalam rangka kegiatan secara terencana, mencapai tujuan strategis pertahanan terarah dan berlanjut untuk negara. membentuk dan Sementara kemampuan berasal dari mengembangkan kualitas calon kata mampu yang berarti kuasa (bisa, prajurit sanggup) melakukan sesuatu, sedangkan 3. Penggunaan, adalah sebagai kemampuan berarti kesanggupan, usaha, pekerjaan, dan kegiatan kecakapan, kekuatan. Kemampuan secara terencana, terarah dan (ability) berarti kapasitas seorang individu berlanjut dalam

90 | Jurnal Strategi Pertahanan Udara | Volume 6 Nomor 1 Tahun 2020 untuk melakukan beragam tugas dalam itu Korpaskhas dibagi ke dalam empat suatu pekerjaan.18 Tim yaitu Tim Pengendalian Tempur, Tim Pengendalian Pangkalan, Tim SAR

Pembahasan Tempur dan Tim Jumping Master. Peningkatan Kemampuan Detasemen 1 Kemampuan Parakomando dimiliki oleh Matra Paskhas dalam Penanggulangan semua tim. Bencana Alam Denmatra 1 Wing Korpaskhasau Di dalam penanggulangan bencana juga merupakan satuan TNI yang terikat alam terdapat tiga fase penanggulangan dengan peraturan perundang-undangan bencana, yaitu: sebelum, saat terjadi yang mengatur tentang TNI yaitu UU bencana dan sesudah terjadi bencana. Nomor 34 Tahun 2004. Dalam undang- Saat terjadi bencana terdapat upaya undang tersebut, tugas TNI salah satunya tanggap darurat bencana yang di adalah membantu bencana dalam dalamnya terdapat operasi SAR. Dalam Operasi Militer Selain Tugasg. Sebagai operasi SAR operasi tanggap darurat Pasukan Tempur, tentu berbeda antara itulah biasanya TNI AU, dalam hal ini SAR Tempur dan SAR pada saat bencana. Denmatra 1 Wing 1 Korpaskhas Maka dalam hal ini Pasukan Denmatra 1 diperbantukan untuk mengefektifkan Wing 1 Korpaskhasau harus melakukan dan mempercepat proses penyelamatan pembinaan berbeda antara SAR Tempur dan evakuasi korban terdampak bencana. dan SAR bencana alam. Denmatra 1 Wing 1 Korpaskhasau Anggota SAR Tempur adalah sebuah pasukan para komando. Korpaskhasau sudah dilatih dalam hal-hal Dibekali kemampuan operasi baik di seperti rapling, Paratrooper, Intelijen, darat, laut dan udara. Bahkan, Komunikasi Elektronik, PLLU, kemampuan Korpaskhasau bisa Meteorologi, PK, DAAU, GSE, Kesehatan, melakukan hal yang tidak dimiliki oleh dan Zilap. Sesuai dengan teori pembinaan parakomando lainnya yaitu Operasi yang diontarkan oleh Ahmad Tanzeh Pembentukan dan Pengoperasian bahwa pembinaan bisa berarti transfer Pangkalan Udara Depan (OP3UD). Selain pengetahuan. Tapi juga pembinaan bisa berarti pembangunan kemampuan

18 Stephen P Robbins & Timothy A. Judge. (USA: Pearson International Edition, Prentice – Organizational Behavior. 13 Three Edition. Hall, 2009) Hlm. 57-61

Peningkatan Kemampuan Pasukan Khas… | Kanigara, Bastari, Risman | 91 melalui pengalaman baik berupa tidak terlepas dari yang sifatnya pengalaman informatif maupun perbantuan yang mana merupakan partispatif. Maka yang dikatakan oleh sebuah operasi yang didahului dangan Teguh, Aji, maupun Firdaus seperti permintaan dari lembaga terkait penuturan mereka bahwa, secara khususnya berkaitan dengan SAR. informatif Aji selalu melakukan sharing Kerja sama dengan instansi terkait dengan satuan ataupun lembaga lain sesuatu yang mutlak bagi SAR Tempur dalam melakukan peningkatan Denmatra 1 Wing 1 Korpaskhasau. Ini kemampuan SAR nya. dikarenakan secara Strategi Pertahanan Pembinaan adalah membangun Negara dijelaskan bahwa pada operasi kemampuan yang informatif dengan perbantuan berupa Operasi Militer Selain pengalaman informatif dan partisipatif Tugas, di mana ancaman pertahanan yang juga terlihat sebagaimana yang dijelaskan muncul adalah ancaman nirmiliter, maka oleh Teguh, yang mengatakan bahwa leading sector yang mengomandoi pembinaan dalam tubuh Denmatra 1 Wing jalannya operasi adalah 1 Korpaskhasau dijalankan dengan rutin. lembaga/kementerian terkait. Secara UU Artinya menciptakan pengalaman. Juga juga sudah ditekankan bahwa BASARNAS dilakukan dengan mandiri maupun lintas adalah leading sector dalam tanggap satuan ataupun lembaga yang artinya ada darurat penanggulangan bencana di informasi baru dari interaksi antara sektor Pencarian dan Penyelamatan. Ini satuan dalam melakukan pembinaan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 29 yang melibatkan dua instansi berbeda. Tahun 2014 Peraturan Presiden Republik Pembinaan dalam tubuh Denmatra 1 Indonesia Nomor 83 Tahun 2016 Pasal 2. Wing 1 Korpaskhasau dilakukan dengan Pembinaan menurut TNI kemudian membangun sinergi antara hubungan dilakukan dalam rangka TNI membuat sipil-militer. Berkali-kali Teguh, Aji, rencana terkait kebutuhan organisasi maupun Firdaus menyebut lembaga agar diperoleh tujuan dan sasaran BASARNAS yang merupakan lembaga strategis. Pada dasarnya pembinaan yang non-kementerian di bawah koordinasi dilakukan oleh Tim SAR Tempur Kementerian Perhubungan. Dalam Denmatra 1 Wing 1 untuk menjalankan penyelenggaraan operasinyapun SAR tujuan strategis mereka dalam rangka Tempur Denmatra 1 Wing Korpaskhasau mencari dan menyelamatkan sasaran

92 | Jurnal Strategi Pertahanan Udara | Volume 6 Nomor 1 Tahun 2020 strategis. Dalam hal SAR Tempur ini untuk TNI AU, khsususnya Denmatra 1 Wing 1 menolong pilot pesawat tempur yang Korpaskhas yang memiliki kemampuan ditembak jatuh dan berhasil melakukan SAR, yang bekerjasama dengan kontak untuk dilakukan recovery. BASARNAS sebagai koordinator atau Sasaran strategis ini sesuai dengan leading sector operasi tanggap darurat tinjauan SAR Tempur dalam penelitian penanggulangan bencana dalam hal yang mengambil doktrin SAR Tempur pencarian dan penyelamatan. Dengan UU Wormly yang melihat bahwa SAR Tempur BASARNAS yang bisa menggunakan diukur keberhasilannya bukan karena bantuan TNI AU dan kerjasama-kerjasama jumlah penyelamatannya, melainkan yang ada seperti pilot TNI AU dalam seberapa strategis yang diselamatkan menjalankan helikopter BASARNAS, oleh SAR Tempur. Dengan demikian kemampuan Zeni untuk membantu terjadi gap antara SAR biasa dan SAR rekonstruksi yang terpenting Operasi Tempur yang akan dilihat di sini. Di sisi Pembentukan dan Pengoperasian lain, kita melihat SAR biasanya adalah Pangkalan Udara Depan (OP3UD) yang sebuah operasi kemanusiaan dimiliki setiap anggota Korpaskhas sebagaimana tugas BASARNAS untuk membuat sinergi dalam hal menyelamatkan korban bencana yang mengefektifkan upaya SAR menjadi bisa bisa membahayakan manusia. Di sini tidak dilakukan. ada pemilahan. Olehnya itu, sinergi Kenyataan tersebut lalu bisa sebagaimana teori sinergi Kanter19 yang disimpulkan mengikuti teori strategi berfokus pada interaksi usaha yang tugasg udara milik Guilio Douhet yang menghasilkan keuntungan lebih besar menyatakan bahwa strategi tugas udara dan melampaui apa yang dapat dilakukan harus dilakukan dengan masif, cepat dan masing-masing unit jika melakukannya tepat. Dengan demikian, melalui sendiri-sendiri, bisa dijadikan dasar dalam perlibatan setiap komponen yang ada, mengisi gap antara SAR biasa dan SAR maka telah jelaslah kemasifan Tempur. Cara melihat pengisian gap itu penyelenggaraan operasi SAR oleh tim dapat dilihat dari kerjasama-kerjasama udara secara bersama-sama sesuai

19 Kanter RM. Beyond the Cowboy and the of Organizational Behavior, Staw, Barry M, Corpocrat: A Call to Action, dari When Giants Editor, (New York: Macmillan, 1989) Learn to Dance, dalam Psychological Dimensions

Peningkatan Kemampuan Pasukan Khas… | Kanigara, Bastari, Risman | 93 kemampuan membantu operasi sebuah upaya menambah jam terbang, pencarian dan penyelamatan. Pembinaan sekaligus menguji kemampuan personel kemampuan melalui Operasi Militer dan keandalan teknologi yang dimiliki Selain Tugas selain memberi pengalaman oleh Denmatra 1 Wing 1 Korpaskhasau itu yang informatif juga partisipatif. Dengan sendiri. demikian, Korpaskhasau bisa memiliki Kepentingan besarnya pada kesempatan dalam mempraktekan kahirnya adalah strategi pertahanan beberapa kemampuan yang dibina secara nasional. Yaitu kepentingan nasional lebih mandiri, juga menjadi aware terkait besar untuk menjaga negara dalam penggunaan kemampuan tersebut dalam keadaan aman dan dalam keadaan dapat sebuah Tim satuan berbeda. diukur tingkat pertahanannya. Dengan Pembinaan kemampuan ini secara semakin banyak sinergi dilakukan, pertahanan dan secara teori pembinaan semakin banyak pengalaman, dan adalah tidak terlepas dari kepentingan semakin banyak evaluasi, maka dengan organisasi TNI AU secara umum, sendirinya strategi pertahanan negara Korpaskhasau secara khusus Denmatra 1 yang ada bisa dilakukan perbaruan atau Wing 1. Dalam ilmu pertahanan penguatan pada titik-titik tertentu manajemen adalah bagian penting yangmemungkinkan. Dan juga menguji ontologi keberadaan ilmu pertahanan itu keandalan strategi pertahanan negara sendiri. Dikarenakan manajemen adalah yang mengandalkan keandalan lembaga bagian dari ilmu pertahanan terkait dan kementerian lain sebagai leading pembangunan organisasi. Teori atau ilmu sector dalam penanganan ancaman pertahanan tidak dapat dijelaskan tanpa pertahanan nirmiliter. Sebagaimana kita melihat sejarah. Sejarah panjang operasi ketahui, sesuai doktrin SAR Tempur militer akan melahirkan dua perspektif angkatan udara Amerika dinyatakan yaitu manajemen pembangunan bahwa koordinasi adalah kunci utama. pembinaan personel dan Riset dan Dan koordinasi hanya bisa dilakukan Pengembangan untuk mendapatkan melalui kerjasama yang dijalin terus- teknologi yang ideal sesuai fakta di menerus dalam operasi-operasi bersama. lapangan. Maka sinergi antara Denmatra 1 Dalam hal ini, antara TNI AU dan Wing 1 Korpaskhasau dengan BASARNAS BASARNAS sebagai lembaga yang ataupun lembaga SAR lainnya adalah

94 | Jurnal Strategi Pertahanan Udara | Volume 6 Nomor 1 Tahun 2020 bertanggung jawab langsung di bawah Sebuah tugas sesuai kemampuan yang presiden. dibutuhkan namun memang hanya menjadi domain Denmatra 1 Wing 1. Pengerahan Tim SAR Tempur Dalam hal ini adalah Operasi Korpaskhasau dalam Operasi SAR selain Pembentukan dan Pengoperasian Tempur Pangkalan Udara Depan (OP3UD). Juga Operasi SAR di luar SAR Tempur dalam hal lain adalah kesehatan, dan dilakukan oleh Tim SAR Tempur pengaturan lalu lintas udara serta Denmatra 1 Wing 1 Korpaskhasau dengan telekomunikasi. mengiukti SOP KSAU. Sebagaimana yang Pengerahan pasukan Denmatra 1 dijelaskan oleh Aji, Teguh dan Fridaus, Wing 1 Korpaskhasau sejatinya adalah yang menjelaskan bahwa pada saat Tim sebuah pengerahan pasukan SAR yang SAR Tempur akan dikerahkan, personel hanya mengejar target sasaran strategis. tentu sudah siap, personel juga sudah Sasaran strategis bisa menjadi personel menyiapkan alat dan perlengakapannya, maupun materil. Dalam hal ini belum kita lebih jauh sudah melakukan koordinasi temui sebuah pembagian tugas strategis dengan lembaga terkait. Denmatra 1 Wing 1 untuk diterjunkan Protapnya jelas bahwa yang sebagai bagian dari Tim SAR pada operasi disiapkan untuk dikerahkan adalah Tim tanggap darurat penanggulangan yang secara individu sudah siap. Secara bencana. peralatan sesuai kebutuhan. Dan secara Sasaran strategis bagi SAR Tempur koordinasi Protap sudah dipelajari. Hal mesti jelas dan tepat. Ini disesuaikan yang perlu diperhatikan di sini adalah Tim dengan doktrin Wormly, bahwa SAR Tempur adalah Tim dengan keberhasilan SAR Tempur bukan pada kemampuan Para komando. Yang artinya seberapa banyak dia mampu Tim ini sesuai sejarah awalnya dalam mendapatkan jumlah korban hilang atau penerbangan pertama oleh Pasukan Tjilik terluka dan terisolasi, atau Riwut, adalah pasukan yang bekerja menyelamatkan mereka yang terdampak. dalam jumlah kecil. Dengan demikian Namun, seberapa strategis korban secara teori pertahanan udara yang masif terdampak. Dikarenakan satuan Korpaskhasau yaitu Denmatra 1 Wing 1 ini Denmatra 1 Wing 1 Korpaskhasau sebagai harus mendapat tugas spesial khusus. satuan elit dibutuhkan tugas yang mampu

Peningkatan Kemampuan Pasukan Khas… | Kanigara, Bastari, Risman | 95 menguji keandalan SAR Tempur tersebut periodik waktu bencana tersebut. Pada dalam memenuhi tugas pencarian dan saat sebelum bencana, pembangunan penyelamatan sasaran strategi. kemampuan personel dan materil Penjelasan Teguh mengenai dilakukan agar kesiapsiagaan dapat kemampuan Tim SAR Tempur yang harus terjaga. Di sisi lain selain pembangunan diasah di berbagai medan bisa menjadi kemampuan juga perawatan peralatan sasaran strategis bagi perlibatan teknologi SAR Tempur. Dan penguatan Denmatra 1 Wing 1 Korpaskhasau. Sebab kemampuan mendalami Protap dan dengan kemampuan dari pengalaman Doktrin penanggulangan bencana yang dijalani, Korpaskhasau dapat tanggap darurat. mengevaluasi keefektifan dari Pada saat kejadian, pengerahan kemampuan Tim SAR Tempur. Sebab pasukan dilakukan dengan kesiapan sebagai pasukan dengan tujuan strategis penuh sesuai hasil pembangunan dan kemampuan parakomando, maka kemampuan tadi. Kesiapan juga harus Denmatra 1 Wing 1, perlu meningkatkan terlihat secara organisasi melalui sinergi keterlibatannya di berbagai medan agar dua lembaga atau dua satuan. Di poin kehandalannya teruji serta mampu inilah penempatan MoU dan kerjasama mengenali lebih banyak medan, dengan antara TNI secara umum TNI AU secara kontur-kontur bentuk geografis khsusus diharapkan mampu Indonesia yang berbeda. Sebagaimana berkoordinasi. Sebagaimana doktrin kita ketahui, meski diguncang gempa CSAR yang sangat bertitik tumpu pada berkali-kali Lombok tidak terdampak koordinasi, sehingga upaya satelit radio Tsunami, sedangkan Palu mampu diharapkan dijalankan dengan koordinasi. mendatangkan Tsunami kecil serta Sehingga doktrin Join Staff Amerika bisa melahirkan ancaman bencana jenis baru dipraktekkan bahwa koordinasi adalah yaitu likuifaksi. hal utama dan pada saat pengerahan Saat terjadi bencana, tanggap pasukan Denmatra 1 Korpaskhasau darurat bencana dilakukan dalam tiga menjadi sangat hati-hati dengan protap, perspektif, yaitu sebelum, saat dan SOP maupun kelancaran komunikasi demi sesudah bencana. Dalam hal ini Denmatra koordinasi yang baik. 1 Wing 1 Korpaskhasau juga diharuskan Denmatra 1 Wing 1 Korpaskhasau menguasai kemampuan berdasarkan juga diharapkan terlibat dalam proses

96 | Jurnal Strategi Pertahanan Udara | Volume 6 Nomor 1 Tahun 2020 pemulihan. Proses yang merupakan SAR Tempur, dalam hal ini Tim SAR periodik akhir dari sebuah operasi SAR. Di Tempur Denmatra 1 Wing 1 Korpaskhasau periode ini Tim SAR diharapkan sebagai Tim SAR, tentu dengan keahlian membantu rekonstruksi sarana dan tempur dan parakomando sudah prasarana maupun membentu disiapkan untuk berbagai medan tempur memulihkan priskologi korban dan berbagai kebutuhan lapangan yang terdampak dalam proses trauma healing. mempermudah upaya-upaya lanjutan dari Denmatra 1 Wing 1 Korpaskhasau yang sebuah penguasaan medan tempur dan memiliki kemampuan ini, baik Zeni dan pengamanan lokasinya, sesuai tugasnya, kesehatan, sangat membantu dalam SAR Tempur tidak hanya mampu mencari prosesn akhir periodikasi operasi SAR. Di dan menyelamatkan, namun pada saat- sini SAR Tempur yang diproyeksikan saat tertentu harus bisa membuka akses untuk memberi ketenangan dan keamanan, memberikan bantuan keamanan pada survivor pesawat tempur kesehatan terbatas, dan membuka akses yang tertembak jatuh menjadi teruji penerbangan ataupun penerjunan dalam membantu operasi kemanusiaan lanjutan. SAR, dalam hal ini trauma healing. Kemampuan paratrooper Tim SAR Operasi Zilap akan sangat Tempur Denmatra 1 Wing 1 yang bisa bergantung peralatan yang sederhana. diandalkan akan sangat bermanfaat bagi Operasi ini juga merupakan operasi strategi pertahanan udara Indonesia. terbatas, dalam rangka mempersiapkan Dengan koordinasi yang baik, strategi operasi lanjutan bagi penerbangan pertahanan udara yang dimaksud masif lanjutan ataupun pendaratan pasukan itu akan menjadi unggul pada satuannya lanjutan. Operasi ini akan sangat masing-masing dan kemudian bersinergi. bermanfaat bagi personel selanjutnya, Di sinilah muncul sebuah kekuatan dengan memudahkan mereka dalam organisasi pertahanan yang dibutuhkan. penerjunan selanjutnya di lokasi organisasi pertahanan yang mampu terdampak bencana. Dengan demkian beradaptasi dengan keadaan lingkungan bantuan logistik akan masuk dengan strategis. Mampu meningkatkan sangat mudah ke lokasi terdampak kapasitas diri dan terus membina bencana. Khususnya bantuan-bantuan kemampuan serta meningkatkan yang melalui rute udara. Pada dasarnya pengalaman.

Peningkatan Kemampuan Pasukan Khas… | Kanigara, Bastari, Risman | 97

Ilmu pertahanan adalah sebuah ilmu kelemahan internal, serta peluang dan yang multi disiplin. Ilmu yang berbicara ancaman eksternal yang bisa dipakai tentang sejarah militer, teknologinya, dalam hal mengefektifkan kemampuan anggarannya, serta kemampuan Denmatra I Korpaskhas dalam melakukan personelnya. Kemampuan personel yang SAR untuk membantu tanggap darurat terus dibina melalui pengerahan pasukan penanggulangan bencana. Objek dalam akan sangat membantu proses penelitian ini adalah Detasemen Matra I. mengevaluasi pertahanan, khususnya Perbandingan antara kondisi internal dalam hal ini pertahanan udara. Denmatra dengan kondisi eksternal tersebut dapat 1 Wing 1 dalam hal ini mewakili diuraikan sebagai berikut: kemampuan pertahanan udara, dan hasil 1. Lingkungan Internal. Analisis keterlibatannya dalam beberapa operasi lingkungan internal merupakan terakhir seperti Gempa Lombok dan sejumlah data berkaitan dengan Gempa serta Tsunami Palu bisa menjadi kekuatan (Strength) dan kelemahan proses evaluasi bagi penilaian (Weakness) yang berasal dari dalam kemampuan Tim SAR Tempur di keluar. Faktor yang menjadi analisis Denmatra 1 Wing 1 untuk menilai lingkungan internal dari personel kemampuan koordinasi dan individunya. adalah: Di sinilah sasaran strategis yang harus a. Strengths (Kekuatan). dilihat sebagai sasaran strategis 1) Sistem dan mekanisme. Denamtra 1 Wing Korpaskhasau Kemampuan Detasemen khususnya Tim SAR Tempur. Bahwa Matra I dalam peningkatan kemampuan mereka bisa penanggulangan bencana dilakukan secara partisipatif di lapangan alam tidak terlepas dari sistem meskipun untuk SAR biasa. dan mekanisme internal yang SWOT adalah teknik analisis yang ada. Sistem dan mekanisme melihat faktor internal yaitu strength yang didasarkan oleh (kekuatan), weakness (kelemahan), dan ketentuan yang berlaku di faktor eksternal yaitu opporuntiy lingkungan TNI/TNI AU (peluang) dan treaths (ancaman). memudahkan pelaksanaan Pengerahan Denmatra I Korpaskhas tentu komando dan pengendalian memiliki observasi kekuata dan satuan.

98 | Jurnal Strategi Pertahanan Udara | Volume 6 Nomor 1 Tahun 2020

2) Struktur Organisasi penyelenggaraan tugas Detasemen Matra I. Detasemen Matra I dalam Struktur organisasi penanggulangan bencana Detasemen Matra I menjadi alam. kekuatan tersendiri 4) Doktrin. Pelaksanaan tugas Detasemen Matra I dalam Detasemen Matra I dalam penanggulangan bencana penanggulangan bencana alam. Kekuatan tersebut alam dilakukan secara sadar diwujudkan dengan adanya dan penuh rasa tanggung Tim-tim didalam Detasemen tanggungjawab. Hal tersebut Matra I yang meliputi Tim tidak terlepas dari doktrin yang Dalpur, Dallan, Sarpur, dan tertanam dengan baik di setiap Jump Master. Dengan adanya personel Detasemen Matra I. Tim Dalpur, Dallan, Sarpur, 5) Pelatihan dan pendidikan. dan Jump Master apabila Salah satu kekuatan yang tidak terjadi bencana maka tim-tim kalah penting adalah hasil inilah yang akan menjadi pelatihan dan pendidikan yang pelaksana dalam telah diterima oleh personel menyelenggarakan Detasemen Matra I. Hasil kemampuan Detasemen pelatihan dan pendidikan Matra I tersebut. tersebut menjadi kekuatan 3) Sarana dan prasarana dalam rangka menjalankan (Sarpras). Sarana dan tugas Detasemen Matra I prasarana yang ada di dalam penanggulangan Detasemen Matra I bencana alam. merupakan penunjang 6) Keahlian personel. Pada Detasemen Matra I dalam penyelenggaraan tugas menjalankan tugasnya. Jika Detasemen Matra I dalam kekuatan yang ada dapat penanggulangan bencana digunakan secara maksimal. alam merupakan faktor maka sarpras yang ada akan kekuatan. Kekuatan tersebut, sangat membantu terutama dari segi keahlian

Peningkatan Kemampuan Pasukan Khas… | Kanigara, Bastari, Risman | 99

personel yang sudah sesuai 2) Anggaran. Kebijakan dengan apa yang diharapkan dukungan Anggaran untuk melaksanakan untuk penanggulangan penanggulangan bencana bencana alam yang alam. Personel yang memiliki dilakukan oleh keahlian khusus dalam Detasemen Matra I guna penanggulangan bencana menjalankan tugasnya alam rata-rata sudah tersebut belum ada berpengalaman. secara khusus. Sehingga b. Weaknesses (Kelemahan). secara spesifik 1) Jumlah personel yang pelaksanaan tugas minim atau masih kurang. Detasemen Matra I dalam Pada penyelenggaraan penanggulangan bencana tugas Detasemen Matra I alam menjadi terbatas dalam penanggulangan sesuai kemampuan yang bencana alam masih dimilikinya. terdapat kelemahan. 2. Lingkungan Eksternal. Analisis Kelemahan tersebut, lingkungan eksternal merupakan terutama dari segi jumlah sejumlah data berkaitan dengan personel dan keahlian kesempatan/peluang (Opportunity) yang dimilikinya. Jumlah dan ancaman (Threat) yang berasal personel yang memiliki dari luar ke dalam. Faktor yang keahlian khususnya dalam menjadi analisis lingkungan eksternal hal penanggulangan adalah: bencana alam masih a. Opportunities (Kesempatan). sangat terbatas. 1) Perkembangan teknologi Kekurangan jumlah informasi. Perkembangan personel ini cenderung teknologi informasi yang hanya mengandalkan sangat pesat dan modern pada personel yang ada di dewasa ini, telah dapat diakses Detasemen Matra I saja. oleh hampir semua kalangan. Perkembangan tersebut, akan

100 | Jurnal Strategi Pertahanan Udara | Volume 6 Nomor 1 Tahun 2020

sangat membantu dalam Indonesia pada umumnya dan rangka penyebaran informasi masyarakat yang pernah yang sifatnya aktual, tepat dan menjadi korban bencana alam, segera. Sarana internet menganggap bahwa sebagai bagian dari bukti kehadiran TNI, salah satunya perkembangan teknologi Detasemen Matra I masih informasi, telah memberikan dibutuhkan dan dipercaya solusi komunikasi yang nyata, dapat memberikan solusi guna mudah dan mendunia serta menyelesaikan masalah yang dapat digunakan oleh semua dihadapi masyarakat. pihak. Solusi komunikasi 3) Keberadaan instansi yang tersebut berupa tersedianya terkait dengan beberapa pilihan jejaring sosial penanggulangan Bencana yang dapat digunakan untuk alam. Kegiatan penyampaian informasi yang penanggulangan bencana efektif dan membutuhkan alam sudah merupakan tugas kecepatan. Facebook, BBM, yang menuntut semua telegram, whatsApp, kalangan. Keberadaan intansi Instagram dan lain-lain dapat yang khusus membidangi digunakan oleh Detasemen penganggulangan bencana Matra I untuk mencari dan sebenarnya telah terbentuk menyampaikan berita atau baik BNPB maupun BPBD. Informasi penting kepada Keberadaannya BNPB dan komando atas. BPBD sangat berarti bagi 2) Kepercayaan masyarakat penyelenggaraan tugas terhadap kinerja TNI. Sampai Detasemen Matra I dalam saat ini, Tugas TNI kepada penanggulangan bencana masyarakat dalam alam. Hal tersebut dapat penanggulangan bencana terselenggara melalui jalur telah dibuktikan melalui komunikasi dan koordinasi. pengabdiannya di setiap Dan tentunya selain BNPB dan bencana. Masyarakat BPBD, maka instansi/pihak lain

Peningkatan Kemampuan Pasukan Khas… | Kanigara, Bastari, Risman | 101

seperti Polri, SAR, Tagana, melakukan sharing ilmu dengan Karang Taruna, Ormas, Tomas lembaga-lembaga SAR dan dan Toga juga perlu dirangkul. lembaga kemanusiaan lainnya b. Threats (Ancaman). serta selalu up-date terhadap 1) Kurangnya perhatian serius informasi dan perkembangan dari komponen masyarakat. situasi terkini. Komponen masyarakat yang b. Dalam praktiknya kekhasan Tim ada di daerah rawan bencana SAR Tempur dalam Operasi umumnya kurang memberi Pembentukan dan Pengoperasian perhatian khusus dan serius Pangkalan Udara Depan (OP3UD) terhadap Bencana alam. Hal sangat dibutuhkan dalam ini disebabkan timbulnya sikap membantu terciptanya operasi apatis komponen masyarakat SAR yang berkelanjutan dengan dan ketidakpedulian terhadap hadirnya sarana prasarana ancaman bencana alam. terbatas semacam itu. 2. Pengerahan pasukan Denmatra 1 Kesimpulan Wing 1 dilakukan dengan mengacu Atas dasar temuan-temuan empiris dari tiga periodikasi waktu yaitu, sebelum penelitian ini, dapat disimpulkan, sebagai bencana, saat bencana dan pasca berikut: bencana. Semua periodikasi waktu ini 1. Kemampuan Tim SAR Denmatra 1 belum memberikan masukan posisi Wing 1 Korpaskhasau strategis tertentu yang harus a. Dilakukan pembinaan latihan para dikerjakan sesuai teori SAR Tempur personil baik secara mandiri Wormly, yakni mengejar maupun bersinergi dengan target/sasaran Tempur strategis, satuan/instansi lain pada berbagai bukan pada penyelamatan personel medan dan cara agar personil semata. dapat menguasai segala medan; Berdasarkan kesimpulan penelitian, melakukan persiapan dan terdapat beberapa rekomendasi yang pengecekan terhadap alat-alat dapat dikemukakan, yakni Denmatra I dan dukungan-dukungan alutsista Korpaskhas memiliki kemampuan yang untuk menunjang operasi SAR; khas sebagai Combat SAR yang bisa

102 | Jurnal Strategi Pertahanan Udara | Volume 6 Nomor 1 Tahun 2020 dipergunakan dalam proses tanggap Organizational Behavior, Staw, Barry M as Editor. New York: Macmillan. darurat penanggulangan bencana. Robbins, Stephen P & Judge, Timothy A.. Olehnya, TNI AU, dalam hal ini 2009. Organizational Behavior. Korphaskhas memiliki kepentingan untuk Three Edition. USA: Pearson International Edition, Prentice – membina kemampuan SAR tersebut Hall. dengan meningkatkannya dalam hal Tanzeh, Ahmad. 2009. Pengantar Metode melakukan latihan gabungan, sebab Penelitian. Yogyakarta: Teras dalam proses penanggulangan bencana Wormly, Michael, A. 2003. Combat Search and Rescue: Searching The History; Denmatra I Korpaskhas hanya merupakan Rescuing The Doctrine. Alabama: Air satuan perbantuan. Maka semakin University. banyak latihan gabungan bersama pihak- Jurnal Glenn, Voelz, 2014, “Is Military Science pihak terkait, akan semakin memudahkan Scientific?”, JFQ75. No. 4. koordinasi dan efisiensi waktu serta U.S Join Staff. 1998. “Joint Tactics, efektifitas target sasaran operasi SAR Techinques, and Procedures for Combat Search and Rescue”. Join bencana. Publication Bagi BNPB bersama Badan SAR Perundang-Undangan Nasional perlu bersama-sama satuan- Kep KASAU Nomor Kep/57/1/IX/12 satuan perbantuan sesuai tugas Tentang Doktrin TNI AU Swa Bhuwana Paksa onjektifnya, dalam hal ini yaitu Peraturan Kepala BNPB No 10 tahun 2008 penanggulangan bencana berupa SAR, Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2008 membuat SOP yang berlaku secara Perkasau Nomor 15 Tahun 2013 bersama mengenai koordinasi operasi Undang-Undang No. 24 Tahun 2007 SAR dimana memiliki perbedaan pada tentang Penanggulangan Bencana setiap satuan. Website MetroNews.com, 2018, 123 Paskhas TNI AU Diterjunkan ke Palu, Diakses di Daftar Pustaka http://video.metrotvnews.com/bre Buku aking-news/4KZ4yy0b-123-paskhas- tni-au-diterjunkan-ke-palu (diakses Mangunhardjana. 1986. Pembinaan, Arti pada 24 Agustus 2019) dan Metodenya. Yogyakarta: Kanimus NATO, 2018, Nato’s Joint Air Power Strategy, diakses di: RM, Kanter. 1989. Beyond the Cowboy and https://www.nato.int/nato_static_fl the Corpocrat: A Call to Action, dari 2014/assets/pdf/pdf_2018_06/20180 When Giants Learn to Dance, dalam 626_20180626-joint-air-power- Psychological Dimensions of

Peningkatan Kemampuan Pasukan Khas… | Kanigara, Bastari, Risman | 103

strategy.pdf (diakses pada 24 Gempa Lombok. Diakses di: Agustus 2019) https://tirto.id/100-prajurit-paskhas- Tirto.id. 2018. 100 Prajurit Paskhas diterjunkan-untuk-bantu-korban- Diterjunkan untuk Bantu Korban gempa-lombok-cQzF (diakses pada 24 Agustus 2019)

104 | Jurnal Strategi Pertahanan Udara | Volume 6 Nomor 1 Tahun 2020