Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik PENGADILANputusan.mahkamahagung.go.id MILITER II-09 B A N D U N G

P U T U S A N Nomor : 140-K/ PM.II-09/AU/VII/2016

“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA” Mahkamah Agung Republik Indonesia Pengadilan Militer II-09 yang bersidang di Bandung dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada Tingkat Pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa :

Nama lengkap : MUKHLIS. Pangkat/NRP : Pratu/541399. Jabatan : Ta Den 903 Bansus Satbravo’90 Paskhas. Kesatuan : Satbravo ’90 Paskhas. Tempat, tgl lahir : Bangka Belitung, 25 Maret 1991. Kewarganegaraan : Indonesia. Jenis kelamin : Laki-laki. A g a m a : Islam. Alamat tempat tinggal : Mess Satbravo ’90 Paskhas Kec. Rumpin Kab. Bogor .

Terdakwa ditahan oleh :

1. Dansatbravo’90 selama 20 (dua puluh) hari terhitung mulai tanggal 15 Februari 2016 sampai dengan tanggal 5 Maret 2016 berdasarkan Surat Keputusan Penahanan Sementara dari Dansatbravo’90 Paskhas selaku Ankum Nomor : Kep/01/II/2016 tanggal 15 Februari 2016.

2. Kemudian diperpanjang sesuai :

a. Perpanjangan Penahanan Tingkat-I dari Dansatbravo’90 Paskhas selaku Papera selama Mahkamah30 (tigaAgung puluh) hari sejak tanggal 6 MaretRepublik 2016 sampai dengan tanggal 4 April Indonesia 2016 di Ruang Tahanan Satpomau Lanud Atang Sandjaja berdasarkan Surat Keputusan Perpanjangan Penahanan Tingkat-I Nomor : Kep/01/III/2016 tanggal 3 Maret 2016.

b. Perpanjangan Penahanan Tingkat-II dari Dansatbravo’90 Paskhas selaku Papera selama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal 5 April 2016 sampai dengan tanggal 4 Mei 2016 di Ruang Tahanan Satpomau Lanud Atang Sandjaja berdasarkan Surat Keputusan Perpanjangan Penahanan Tingkat-II Nomor : Kep/02/IV/2016 tanggal 14 April 2016.

3. Dan pembebasan penahanan dari Dansatbravo ’90 Paskhas selaku Papera berdasarkan Surat Keputusan Pembebasan Nomor : Kep/02/V/2016 tanggal 4 Mei 2016 terhitung mulai tanggal 5 Mei 2016.

PENGADILAN MILITER II -09 BANDUNG tersebut di atas :

Membaca : Berkas Perkara dari Satpomau Atang Sandjaja Bogor Nomor : POM-401/A/IDIK- 05/IV/2016/ATS tanggal 15 April 2016.

Memperhatikan : 1. Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Dansatbravo’90 Paskhas selaku Perwira Penyerah Perkara Nomor : Kep/04/V/2016 tanggal 30 Mei 2016. 2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor :Sdak/90/K/AU/II-09/VI/2016 tanggal 29 Juni 2016. 3. Surat panggilan untuk menghadap sidang atas nama Terdakwa dan para Saksi 4. Surat Penetapan Kepala Pengadilan Militer II-09 Nomor : 140-K/ PM.II- 09/AU/VII/2016 tanggal 18 Juli 2016 tentang Penunjukan Hakim 5. Surat Penetapan Hakim Ketua Nomor : 140-K/ PM.II-09/AU/VIII/2016 tanggal Mahkamah Agung19 juli 2016 tentang Hari Republik Sidang. Indonesia 6. Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah2 Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id Mendengar : 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/90/K/AU/II-09/VI/2016 tanggal 29 Juni 2016 di depan sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini. 2. Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa di sidang serta keterangan-keterangan para Saksi di bawah sumpah.

Memperhatikan : 1. Tuntutan pidana Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis Hakim yang pada Mahkamah Agungpokoknya : Republik Indonesia

a. Oditur Militer berpendapat bahwa Terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : ”Desersi dalam waktu damai” sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana menurut pasal 87 ayat (1) ke- 2 Jo Ayat (2) KUHPM.

b. Sehingga oleh karenanya Oditur mohon agar Terdakwa dijatuhkan pidana berupa Pidana Penjara selama 7 (tujuh) bulan dikurangkan dengan masa penahanan sementara.

c. Menetapkan barang bukti berupa surat :

- 4 (empat) lembar Daftar Surat Keterangan Absensi Satbravo ’90 Paskhas atas nama Pratu Mukhlis NRP 541399 Ta Den 903 Bansus Satbravo ’90 Paskhas yang ditanda tangani oleh Wadan Den 903/Bansus Kapten Pas Puthut Herwanto NRP 532425.

Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

d. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar 10.000,- (sepuluh ribu rupiah)

2. Clementie yang diajukan Terdakwa secara tertulis yang pada pokoknya menyatakan bahwa Terdakwa merasa menyesal dan menyadari akan Mahkamah Agungkesalahannya dan berjanjiRepublik tidak akan mengulangi perbuatannya Indonesia sehingga oleh karena itu Terdakwa mohon kepada Majelis Hakim agar dijatuhi pidana yang seringan-ringannya.

Menimbang : Bahwa menurut Surat Dakwaan tersebut di atas, Terdakwa pada pokoknya didakwa sebagai berikut :

Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan ditempat-tempat tersebut dibawah ini, yaitu sejak tanggal 17 Oktober 2015 sampai dengan tanggal 14 Pebruari 2016 atau setidak-tidaknya dalam tahun 2015 dan dalam tahun 2016 di Satbravo’90 Paskhas Bogor atau setidak-tidaknya di tempat yang termasuk daerah hukum Pengadilan Militer II-09 Bandung telah melakukan tindak pidana :“Militer yang karena salahnya atau dengan sengaja melakukan ketidakhadiran tanpa ijin dalam waktu damai lebih lama dari tiga puluh hari” dengan cara-cara sebagai berikut :

1. Bahwa Terdakwa (Pratu Mukhlis) masuk menjadi anggota TNI AU sejak tahun 2012 melalui pendidikan Semata PK Angkatan 62 di Lanud Adi Soemarmo Solo Jawa Tengah, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada dan ditugaskan di Satbravo’90 Paskhas sampai dengan sekarang dengan pangkat Pratu NRP. 541399.

2. Bahwa pada hari Jumat tanggal 16 Oktober 2015 sekira pukul 22.00 Wib Terdakwa pamit ke Pratu Agus Praja pergi keluar kesatrian Satbravo’90 Mahkamah AgungPaskhas untuk membeli Republik makan, tetapi ternyata Terdakwa langsung Indonesia pergi ke Bandara Soekarno Hatta dengan menggunakan mobil Taksi untuk pulang ke rumah orang tua Terdakwa di Dsn. Bukitjaya Rt/Rw 011/004 Ds. Buding Kec.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah3 Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id Kelapa Kampit Kab. Belitung Timur Babel karena bapak Terdakwa sedang sakit, kemudian pada hari Sabtu tanggal 17 Oktober 2015 sekira pukul 14.00 Wib Terdakwa mendapat telepon dari Pratu Agus Praja yang isinya Terdakwa mendapat perintah dari Kasilog Satbravo ’90 Paskhas untuk mengantar peralatan keperluan dalam rangka HUT Paskhas di Makorpaskhas Bandung dan Terdakwa menyanggupi dengan mengatakan kepada Pratu Agus Praja “siap berangkat, saya masih dalam perjalanan dari arah pulang ke Mahkamah AgungSatbravo ’90 Republik Paskhas”, dan Terdakwa tidak menyampaikan Indonesia jika sedang berada dirumah orang tuanya di Kab. Belitung Timur Babel.

3. Bahwa selanjutnya Terdakwa mematikan Handphone dan sehari kemudian Terdakwa pamit kepada kedua orang tua untuk kembali ke Satbravo’90 Paskhas namun Terdakwa tidak kembali ke Satbravo ’90 Paskhas karena takut mendapatkan tindakan dari senior karena Terdakwa pergi tanpa ijin resmi dan tanpa surat jalan dari kesatuan, selanjutnya Terdakwa pergi ke kota Ketapang Barat dengan naik perahu selama sehari dan setelah sampai Terdakwa berkenalan dengan Sdr. Jay yang bersedia memberikan pekerjaan kepada Terdakwa untuk membantu berjualan kopi diwarungnya dengan imbalan mendapat makan 3 (tiga) kali sehari.

4. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa ijin Komandan Satuan Terdakwa membantu Sdr. Jay berjualan kopi di Kota Ketapang Kalimantan Barat selama 4 (empat) bulan dari bulan Oktober 2015 sampai bulan Februari 2016, kemudian pada bulan Februari 2016 Terdakwa pulang kerumah orang tuanya di Kab. Belitung Timur Babel selama 3 (tiga) hari dan orang tua Terdakwa memberitahukan jika ada anggota dari Satpomau Lanud Abdulah Sanusi Hanadjudin Tanjung Pandan untuk mencari Terdakwa.

5. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa ijin komandan satuan Terdakwa tidak pernah menghubungi pihak kesatuan baik melalui telepon ataupun surat tetapi pada hari Rabu tanggal 10 Februari 2016 bapak Terdakwa (Sdr. Munir) menelepon ke Satbravo ’90 Paskhas memberitahukan Mahkamah Agungjika Terdakwa akan Republik menyerahkan diri ke Satbravo ’90 Paskhas. Indonesia

6. Bahwa Terdakwa kembali ke kesatuan pada tanggal 14 Februari 2016 sekira pukul 09.30 Wib dengan cara menyerahkan diri dan diterima oleh Sertu Faizol Amin (Saksi-4) sebagai Piket Jaga di Satbravo’90 Paskhas, kemudian Saksi- 4 mengantar Terdakwa menghadap Pa Intel Satbravo’90 Paskhas untuk diinterogasi dan pada hari Senin tanggal 15 Februari 2016 Terdakwa diserahkan ke Satpom Lanud Atang Sendjaja untuk diproses hukum lebih lanjut.

7. Bahwa Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin Komandan Satuan sejak tanggal 17 Oktober 2015 sampai dengan tanggal 14 Februari 2016 atau selama ± 121 (seratus dua puluh satu) hari secara berturut-turut.

8. Bahwa pada saat Terdakwa meninggalkan dinas tanpa ijin Dansat tidak sedang dipersiapkan untuk melaksanakan tugas-tugas operasi Militer atau Ekspedisi Militer dan Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam keadaan aman.

Menimbang : Bahwa atas dakwaan tersebut Terdakwa menerangkan bahwa ia benar-benar mengerti atas Surat Dakwaan yang didakwakan kepadanya.

Menimbang : Bahwa atas dakwaan tersebut Terdakwa mengakui telah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya dan tidak mengajukan keberatan (eksepsi). Mahkamah Agung Republik Indonesia Menimbang : Bahwa di persidangan Terdakwa tidak ingin didampingi oleh Penasihat Hukum melainkan akan dihadapinya sendiri .

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah4 Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id Menimbang : Bahwa para Saksi telah dipanggil secara sah sesuai ketentuan yang berlaku, namun para Saksi tersebut tidak hadir di persidangan dan sesuai surat jawaban dari Komandan Satuan Bravo 90 Paskas Nomor : B/677/VIII/2016 tanggal 01 Agustus 2016 perihal jawaban surat panggilan Saksi yang menerangkan bahwa Saksi-1, Saksi-2, Saksi-3, Saksi-4, Saksi-5 tidak dapat menghadiri sidang dikarenakan para Saksi tersebut sedang melaksanakan dinas luar dan pendidikan, sehingga berdasarkan ketentuan pasal 155 UU RI Nomor 31 tahun 1997 dibacakan Mahkamah Agungketerangan para Saksi Republik di depan penyidik yang telah dikuatkan Indonesiadengan berita acara penyumpahan sesuai agamanya, yang pada pokoknya sebagai berikut :

Saksi-1 : Nama Lengkap : MUHAMMAD SAIFULLAH Pangkat / NRP : Pratu/538921 Jabatan : Ta Den Bravo 903 Bansus Kesatuan : Satbravo’90 Paskhas Tempat, tgl lahir : Lamongan, 4 Januari 1989 Jenis Kelamin : Laki-laki Kewarganegaraan : Indonesia Agama : Islam Tempat tinggal : Perum Griya Indah Serpong Blok M6 No.8 Kec. Gunung Sindur Kab. Bogor.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa pada bulan Maret 2013 sejak Terdakwa mulai berdinas di Satbravo’90 Paskhas dalam hubungan sebatas antara atasan dengan bawahan dan tidak ada hubungan keluarga/family.

2. Bahwa Terdakwa telah meninggalkan kesatuan tanpa ijin komandan satuan sejak tanggal 17 Oktober 2015 sampai dengan sekarang belum kembali ke kesatuan, dan setelah Saksi mengetahui hal tersebut kemudian melaporkan kepada Perwira Satbravo’90 Paskhas.

Mahkamah Agung3. Bahwa Saksi tidak Republik mengetahui penyebab Terdakwa meninggalkan Indonesia kesatuan tanpa ijin yang sah dari komandan satuan.

4. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa ijin yang sah Saksi tidak pernah mendengar bahwa Terdakwa melakukan tindak pidana lainnya dan Terdakwa tidak mempunyai masalah dengan rekan-rekan maupun atasan di satuan Satbravo’90 Paskhas.

5. Bahwa Selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin yang sah dari Komandan satuan Saksi tidak mengetahui keberadaan dan kegiatan Terdakwa sehari-hari dan dari pihak Terdakwa maupun keluarganya tidak pernah menghubungi kesatuan baik melalui surat atau telepon tentang keberadaan Terdakwa.

6. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa ijin Komandan Satuan dari pihak kesatuan pada tanggal 20 Oktober 2015 sampai dengan 29 Oktober 2015 telah berupaya melakukan pencarian ke rumah Terdakwa ke Bangka Belitung serta ke tempat-tempat yang sering di datangi oleh Terdakwa namun Terdakwa tidak diketemukan.

7. Bahwa perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa tidak dibenarkan menurut hukum/aturan TNI dan oleh sebab itu Terdakwa harus mendapat konsekuensi nya sesuai dengan aturan dan ketentuan hukum yang berlaku.

Mahkamah AgungAtas keterangan Saksi -1 Republik yang dibacakan tersebut, Terdakwa membenarkanIndonesia seluruhnya.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah5 Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id Saksi-2 : Nama Lengkap : HOLIK MAULANA Pangkat / NRP : Lettu Pas/541556 Jabatan : Dan Unit 22 Bansus Tim 2 Bansus Satbravo’90 Kesatuan : Satbravo’90 Paskhas Tempat, tgl lahir : Garut, 25 Januari 1990 Jenis Kelamin : Laki-laki Kewarganegaraan : Indonesia Mahkamah Agung Agama Republik: Islam Indonesia Tempat tinggal : Mess Satbravo’90 Rumpin Bogor.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak tahun 2012 ketika Saksi mulai berdinas di Satbravo’90 Paskhas dalam hubungan sebatas antara atasan dengan bawahan dan tidak ada hubungan keluarga/family.

2. Bahwa Terdakwa telah meninggalkan kesatuan tanpa ijin komandan satuan sejak tanggal 17 Oktober 2015 sampai dengan sekarang belum kembali ke kesatuan.

3. Bahwa Saksi tidak mengetahui penyebab latar belakang Terdakwa meninggal kan kesatuan tanpa ijin yang sah dari komandan satuan.

4. Bahwa Selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin yang sah dari Komandan satuan Saksi tidak mengetahui keberadaan dan kegiatan Terdakwa sehari-hari dan dari pihak Terdakwa maupun keluarganya tidak pernah menghubungi kesatuan baik melalui surat atau telepon tentang keberadaan Terdakwa.

5. Bahwa sepengatahuan Saksi Terdakwa tidak mempunyai permasalahan di dalam maupun diluar dinas.

Mahkamah Agung6. Bahwa selama Terdakwa Republik meninggalkan kesatuan tanpa ijin KomandanIndonesia Satuan dari pihak kesatuan telah berupaya melakukan pencarian ketempat-tempat yang sering didatangi oleh Terdakwa namun Terdakwa tidak diketemukan.

Atas keterangan Saksi-2 yang dibacakan tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya.

Saksi-3 : Nama Lengkap : AGUS PRAJA KUSUMA Pangkat / NRP : Pratu/541350 Jabatan : Ta Satbravo’90 Kesatuan : Satbravo’90 Paskhas Tempat, tgl lahir : Cilacap, 14 Agustus 1991 Jenis Kelamin : Laki-laki Kewarganegaraan : Indonesia Agama : Islam Tempat tinggal : Mess Satbravo’90 Kec. Rumpin Kab. Bogor.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak bulan Januari 2012 pada saat sama-sama melaksanakan pendidikan Semata PK Angkatan 62 di Lanud Adi Soemarmo namun tidak ada hubungan keluarga atau famili.

2. Bahwa Saksi mengetahui Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa ijin Mahkamah Agungkomandan satuan sejak Republik tanggal 17 Oktober 2015 dan setelah mengetahui Indonesia hal tersebut Saksi melaporkan kepada petugas piket Satbravo’90 Paskhas.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah6 Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id 3. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa ijin yang sah Saksi tidak pernah mendengar bahwa Terdakwa melakukan tindak pidana lainnya dan Terdakwa tidak mempunyai masalah dengan rekan-rekan maupun atasan di satuan Satbravo’90 Paskhas.

4. Bahwa Selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin Komandan Satuan Saksi tidak mengetahui keberadaan dan kegiatan Terdakwa sehari- Mahkamah Agunghari dan dari pihakRepublik Terdakwa maupun keluarganya tidak pernahIndonesia menghubungi kesatuan baik melalui surat atau telepon tentang keberadaan Terdakwa.

5. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa ijin Komandan Satuan dari pihak kesatuan pada tanggal 20 Oktober 2015 sampai dengan 29 Oktober 2015 telah berupaya melakukan pencarian ke rumah Terdakwa ke Bangka Belitung serta ke tempat-tempat yang sering di datangi oleh Terdakwa namun Terdakwa tidak diketemukan.

6. Bahwa perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa tidak dibenarkan menurut hukum/aturan TNI dan oleh sebab itu Terdakwa harus mendapat konsekuensi nya sesuai dengan aturan dan ketentuan hukum yang berlaku.

Atas keterangan Saksi-3 yang dibacakan tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya.

Saksi-4 : Nama Lengkap : FAIZOL AMIN F Pangkat / NRP : Sertu/539326 Jabatan : Ba Sandi 3 Staf Intel Satbravo’90 Paskhas Kesatuan : Satbravo’90 Paskhas Tempat, tgl lahir : Brebes, 15 Oktober 1988 Jenis Kelamin : Laki-laki Kewarganegaraan : Indonesia Agama : Islam Tempat tinggal : Komplek Satbravo’90 Kec. Rumpin Kab. Bogor. Mahkamah Agung Republik Indonesia Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak tahun 2012 pada saat Terdakwa mulai berdinas di Satbravo’90 Paskhas namun tidak ada hubungan keluarga atau famili.

2. Bahwa pada tanggal 17 Oktober 2015 Terdakwa diperintah Kasilog Satbravo’90 Paskhas untuk mengantar peralatan ke Makorpaskhas Bandung namun ternyata Terdakwa tidak ada ditempat yaitu Mess Satbravo’90 Paskhas dan pergi meninggalkan kesatuan tanpa ijin komandan satuan.

3. Bahwa Terdakwa tidak masuk dinas selama 129 (serratus dua puluh sembilan) hari dari tanggal 17 Oktober 2015 sampai dengan 14 Pebruari 2016 dan awalnya Terdakwa pergi ke rumah orang tuanya di Dsn. Bukitjaya Rt.011 Rw.004 Ds.Buding Kec. Kelapa Kampit Kab. Belitung Timur Babel dengan menggunakan pesawat Sriwijaya Airline, kemudian selesai dari rumah orang tua Terdakwa tidak kembali ke kesatuan melainkan pergi ke kota ketapang Kalimantan Barat menggunakan perahu.

4. Bahwa Selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin Komandan Satuan Saksi tidak mengetahui keberadaan dan kegiatan Terdakwa sehari- hari dan dari pihak Terdakwa maupun keluarganya tidak pernah menghubungi kesatuan baik melalui surat atau telepon tentang keberadaan Terdakwa. Mahkamah Agung Republik Indonesia 5. Bahwa Terdakwa kembali ke kesatuan pada hari minggu tanggal 14 Pebruari 2016 sekira pukul 10.30 Wib dengan cara menyerahkan diri.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah7 Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id 6. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa ijin Komandan Satuan dari pihak kesatuan telah berupaya melakukan pencarian ketempat-tempat yang sering didatangi oleh Terdakwa namun Terdakwa tidak diketemukan.

7. Bahwa Terdakwa kembali ke kesatuan pada tanggal 14 Februari 2016 sekira pukul 09.30 Wib dengan cara menyerahkan diri dan yang menerima Saksi sendiri sebagai Piket Jaga di Satbravo’90 Paskhas, kemudian Saksi Mahkamah Agungmengantar TerdakwaRepublik menghadap Pa Intel Satbravo’90 Indonesia Paskhas untuk diinterogasi dan pada hari Senin tanggal 15 Februari 2016 Terdakwa diserahkan ke Satpom Lanud Atang Sendjaja untuk diproses hukum lebih lanjut.

8. Bahwa pada saat Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa ijin yang sah dari komandan satuan tidak sedang melaksanakan tugas Operasi Militer dan Expedisi Militer serta Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam keadaan aman.

Atas keterangan Saksi-4 yang dibacakan tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya.

Saksi-5 : Nama Lengkap : ANANG RENDRA YUNIAR RISMANDA Pangkat / NRP : Pratu/541291 Jabatan : Ta Observer Satbravo’90 Paskhas Kesatuan : Satbravo’90 Paskhas Tempat, tgl lahir : Gresik, 14 Juni 1990 Jenis Kelamin : Laki-laki Kewarganegaraan : Indonesia Agama : Islam Tempat tinggal : Mess Satbravo’90 Paskhas Kec.Rumpin Kab. Bogor.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

Mahkamah Agung1. Bahwa Saksi kenal Republik dengan Terdakwa pada saat sama-sama Indonesia melaksanakan pendidikan Semata PK angkatan ke 62 di Lanud Adi Soemarmo pada tahun 2012 namun tidak ada hubungan keluarga/famili.

2. Bahwa Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa ijin komandan satuan sejak tanggal 17 Oktober 2015 secara berturut-turut dengan alasan yang tidak jelas.

3. Bahwa Saksi tidak mengetahui penyebab Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa ijin yang sah dari komandan satuan karena sepengetahuan Saksi Terdakwa tidak mempunyai masalah dan Terdakwa orangnya pendiam serta tingkah lakunya biasa-biasa saja dalam bergaul sesama rekan-rekannya.

4. Bahwa Selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin Komandan Satuan Saksi tidak mengetahui keberadaan dan kegiatan Terdakwa sehari- hari dan dari pihak Terdakwa maupun keluarganya tidak pernah menghubungi kesatuan baik melalui surat atau telepon tentang keberadaan Terdakwa.

5. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa ijin Komandan Satuan dari pihak kesatuan telah berupaya melakukan pencarian ketempat- tempat yang sering didatangi oleh Terdakwa namun Terdakwa tidak diketemukan.

6. Bahwa Terdakwa kembali ke kesatuan pada hari Minggu tanggal 14 Februari 2016 sekira pukul 09.30 Wib dengan cara menyerahkan diri dan yang Mahkamah Agungmenerima Saksi sendiri Republik sebagai Piket Jaga di Satbravo’90 Paskhas, Indonesia kemudian Saksi melaporkan hal tersebut kepada Sertu Faisol yang pada saat itu menjabat sebagai Perwira Piket Satbravo’90 Paskhas.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah8 Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id 7. Bahwa perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa tidak dibenarkan menurut hukum/aturan TNI dan oleh sebab itu Terdakwa harus mendapat konsekuensinya sesuai dengan aturan dan ketentuan hukum yang berlaku.

Atas keterangan Saksi-5 yang dibacakan tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya.

MahkamahMenimbang Agung : Bahwa dalam per sidaRepublikngan Terdakwa menerangkan sebagai berikut Indonesia :

1. Bahwa Terdakwa (Mukhlis) masuk menjadi anggota TNI AU sejak tahun 2012 melalui pendidikan Semata PK Angkatan 62 di Lanud Adi Soemarmo Solo Jawa Tengah, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada dan ditugaskan di Satbravo’90 Paskhas pada tahun 2013 sampai dengan sekarang dengan pangkat Pratu NRP. 541399.

2. Bahwa pada hari Jumat tanggal 16 Oktober 2015 sekira pukul 22.00 Wib Terdakwa pamit ke Pratu Agus Praja pergi keluar kesatrian Satbravo’90 Paskhas untuk membeli makan, namun Terdakwa tidak membeli makanan tetapi langsung pergi ke Bandara Soekarno Hatta dengan menggunakan mobil Taksi untuk pulang ke rumah orang tua Terdakwa di Dsn. Bukitjaya Rt/Rw 011/004 Ds. Buding Kec. Kelapa Kampit Kab. Belitung Timur Babel menengok bapak Terdakwa yang sedang sakit.

3. Bahwa kemudian pada hari Sabtu tanggal 17 Oktober 2015 sekira pukul 14.00 Wib Terdakwa mendapat telepon dari Pratu Agus Praja yang isinya Terdakwa mendapat perintah dari Kasilog Satbravo ’90 Paskhas untuk mengantar peralatan keperluan dalam rangka HUT Paskhas di Makorpaskhas Bandung dan Terdakwa menyanggupi dengan mengatakan kepada Pratu Agus Praja “siap berangkat dan masih dalam perjalanan dari Jakarta arah pulang ke Satbravo ’90 Paskhas”, padahal Terdakwa sedang berada dirumah orang tuanya di Kab. Belitung Timur Babel.

Mahkamah Agung4. Bahwa sejak ditelponRepublik oleh Pratu Agus tersebut selanjutnya Indonesia Terdakwa mematikan Handphone dan sehari kemudian Terdakwa pamit kepada kedua orang tua untuk kembali ke Satbravo’90 Paskhas namun Terdakwa tidak kembali ke Satbravo ’90 Paskhas karena takut mendapatkan tindakan dari para senior karena Terdakwa pergi tanpa ijin resmi dan tanpa surat jalan dari kesatuan.

5. Bahwa selanjutnya sore harinya Terdakwa pergi ke kota Ketapang Kalimantan Barat dengan naik perahu selama sehari dan setelah sampai Terdakwa berkenalan dengan Sdr. Jay yang bersedia memberikan pekerjaan kepada Terdakwa untuk membantu berjualan kopi diwarungnya dengan imbalan mendapat makan 3 (tiga) kali sehari.

6. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa ijin Komandan Satuan Terdakwa membantu Sdr. Jay berjualan kopi di Kota Ketapang Kalimantan Barat selama 4 (empat) bulan dari bulan Oktober 2015 sampai bulan Februari 2016, kemudian pada bulan Februari 2016 Terdakwa pulang kerumah orang tuanya di Kab. Belitung Timur Babel selama 3 (tiga) hari dan orang tua Terdakwa memberitahukan jika ada anggota dari Satpomau Lanud Abdulah Sanusi Hanadjudin Tanjung Pandan untuk mencari Terdakwa.

7. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa ijin komandan satuan Terdakwa tidak pernah menghubungi pihak kesatuan baik melalui telepon ataupun surat tetapi pada hari Rabu tanggal 10 Februari 2016 bapak Mahkamah AgungTerdakwa (Sdr. Munir) Republik menelepon ke Satbravo ’90 Paskhas memberitahukan Indonesia jika Terdakwa akan menyerahkan diri ke Satbravo ’90 Paskhas.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah9 Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id 8. Bahwa Terdakwa mengerti dan mengetahui sebagai prajurit yang masih aktif apabila akan meninggalkan kesatuan harus melalui prosedur perizinan yang telah ditentukan oleh satuan akan tetapi Terdakwa tidak melakukannya meskipun Terdakwa mengetahui aturan tersebut.

9. Bahwa pada hari Minggu tanggal 14 Februari 2016 sekira pukul 09.30 Wib Terdakwa menyerahkan diri ke kesatuan dengan cara datang sendiri ke Mahkamah Agungkesatuan Satbravo Republik ’90 Paskhas, selanjutnya Terdakwa Indonesia diserahkan ke Satpomau Lanud Atang Sendjaja untuk diproses hukum lebih lanjut.

10. Bahwa dengan demikian Terdakwa meninggalkan dinas tanpa ijin sejak tanggal 17 Oktober 2015 sampai dengan tanggal 14 Februari 2016 atau kurang lebih selama 121 (seratus dua puluh satu ) hari secara berturut turut.

11. Bahwa selama 121(seratus dua puluh satu ) hari tersebut seharusnya Terdakwa sebagai prajurit yang masih aktif seharusnya berada di kesatuan untuk melaksanakan apel pagi dan apel siang serta menjalankan tugas pokoknya sebagai supir istri komandan tetapi Terdakwa justru berada di Ketapang Kalimantan Barat untuk berjualan kopi.

12. Bahwa penyebab Terdakwa meninggalkan dinas tanpa ijin karena Terdakwa ingin menengok bapaknya yang sedang sakit di Bangka Belitung tetapi Terdakwa sebagai supir ibu Komandan Bravo 90 sehingga harus selalu stanbay di rumah Komandan.

13. Bahwa selama meninggalkan kesatuan baik Terdakwa maupun kesatuan Terdakwa yaitu Satbravo 90 Paskhas tidak sedang dipersiapkan untuk melaksanakan tugas operasi dan negara kesatuan Republik Indonesia dalam keadaan aman dan damai.

Menimbang : Bahwa barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer kepada Majelis Hakim berupa Surat : Mahkamah Agung Republik Indonesia - 4 (empat) lembar Daftar Surat Keterangan Absensi Satbravo ’90 Paskhas atas nama Pratu Mukhlis NRP 541399 Ta Den 903 Bansus Satbravo ’90 Paskhas yang ditanda tangani oleh Wadan Den 903/Bansus Kapten Pas Puthut Herwanto NRP 532425.

Menimbang : Bahwa terhadap barang bukti berupa surat tersebut Majelis Hakim perlu memberikan pendapatnya sebagai berikut :

- 4 (empat) lembar Daftar Surat Keterangan Absensi Satbravo ’90 Paskhas atas nama Pratu Mukhlis NRP 541399 Ta Den 903 Bansus Satbravo ’90 Paskhas yang ditanda tangani oleh Wadan Den 903/Bansus Kapten Pas Puthut Herwanto NRP 532425 adalah merupakan surat yang menerangkan Terdakwa telah tidak masuk dinas tanpa keterangan (TK) sejak tanggal 20 Oktober sampai dengan bulan Februari 2016, setelah dikaji dan diteliti Majelis Hakim menilai barang bukti berupa surat tersebut ternyata berhubungan dan bersesuaian dengan bukti-bukti lain maka oleh karenanya dapat dijadikan sebagai alat bukti dalam perkara ini.

Menimbang : Bahwa barang bukti berupa surat tersebut di atas telah diperlihatkan dan dibacakan kepada Terdakwa dipersidangan serta telah diakui dan dibenarkan oleh Terdakwa ternyata surat tersebut ada kaitannya dalam perkara ini sehingga dapat memperkuat pembuktian.

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa dan keterangan para Saksi serta barang bukti yang diajukan di persidangan dan setelah menghubungkan satu dengan Mahkamah Agunglainnya bersesuaian, maka Republikdiperoleh fakta hukum sebagai berikut : Indonesia

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah10 Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id 1. Bahwa benar Terdakwa (Mukhlis) masuk menjadi anggota TNI AU sejak tahun 2012 melalui pendidikan Semata PK Angkatan 62 di Lanud Adi Soemarmo Solo Jawa Tengah, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada dan ditugaskan di Satbravo’90 Paskhas pada tahun 2013 sampai dengan sekarang dengan pangkat Pratu NRP. 541399.

2. Bahwa benar pada hari Jumat tanggal 16 Oktober 2015 sekira pukul 22.00 Mahkamah AgungWib Terdakwa Republik pamit ke Pratu Agus Praja pergi keluar kesatrianIndonesia Satbravo’90 Paskhas untuk membeli makan, namun Terdakwa tidak membeli makanan tetapi langsung pergi ke Bandara Soekarno Hatta dengan menggunakan mobil Taksi untuk pulang ke rumah orang tua Terdakwa di Dsn. Bukitjaya Rt/Rw 011/004 Ds. Buding Kec. Kelapa Kampit Kab. Belitung Timur Babel menengok bapak Terdakwa yang sedang sakit.

3. Bahwa benar kemudian pada hari Sabtu tanggal 17 Oktober 2015 sekira pukul 14.00 Wib Terdakwa mendapat telepon dari Pratu Agus Praja yang isinya Terdakwa mendapat perintah dari Kasilog Satbravo ’90 Paskhas untuk mengantar peralatan keperluan dalam rangka HUT Paskhas di Makorpaskhas Bandung dan Terdakwa menyanggupi dengan mengatakan kepada Pratu Agus Praja “siap berangkat dan masih dalam perjalanan dari Jakarta arah pulang ke Satbravo ’90 Paskhas”, padahal Terdakwa sedang berada dirumah orang tuanya di Kab. Belitung Timur Babel.

4. Bahwa benar sejak ditelpon oleh Pratu Agus tersebut selanjutnya Terdakwa mematikan Handphone dan sehari kemudian Terdakwa pamit kepada kedua orang tua untuk kembali ke Satbravo’90 Paskhas namun Terdakwa tidak kembali ke Satbravo ’90 Paskhas karena takut mendapatkan tindakan dari para senior karena Terdakwa pergi tanpa ijin resmi dan tanpa surat jalan dari kesatuan.

5. Bahwa benar selanjutnya sore harinya Terdakwa pergi ke kota Ketapang Kalimantan Barat dengan naik perahu selama sehari dan setelah sampai Mahkamah AgungTerdakwa berkenalan Republik dengan Sdr. Jay yang bersedia memberikan Indonesia pekerjaan kepada Terdakwa untuk membantu berjualan kopi diwarungnya dengan imbalan mendapat makan 3 (tiga) kali sehari.

6. Bahwa benar selama Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa ijin Komandan Satuan Terdakwa membantu Sdr. Jay berjualan kopi di Kota Ketapang Kalimantan Barat selama 4 (empat) bulan dari bulan Oktober 2015 sampai bulan Februari 2016, kemudian pada bulan Februari 2016 Terdakwa pulang kerumah orang tuanya di Kab. Belitung Timur Babel selama 3 (tiga) hari dan orang tua Terdakwa memberitahukan jika ada anggota dari Satpomau Lanud Abdulah Sanusi Hanadjudin Tanjung Pandan untuk mencari Terdakwa.

7. Bahwa benar selama Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa ijin komandan satuan Terdakwa tidak pernah menghubungi pihak kesatuan baik melalui telepon ataupun surat tetapi pada hari Rabu tanggal 10 Februari 2016 bapak Terdakwa (Sdr. Munir) menelepon ke Satbravo ’90 Paskhas memberitahukan jika Terdakwa akan menyerahkan diri ke Satbravo ’90 Paskhas.

8. Bahwa benar Terdakwa mengerti dan mengetahui sebagai prajurit yang masih aktif apabila akan meninggalkan kesatuan harus melalui prosedur perizinan yang telah ditentukan oleh satuan akan tetapi Terdakwa tidak melakukannya meskipun Terdakwa mengetahui aturan tersebut.

9. Bahwa benar pada hari Minggu tanggal 14 Februari 2016 sekira pukul 09.30 Mahkamah AgungWib Terdakwa menyerahkan Republik diri ke kesatuan dengan cara datang Indonesia sendiri ke kesatuan Satbravo ’90 Paskhas, selanjutnya Terdakwa diserahkan ke Satpomau Lanud Atang Sendjaja untuk diproses hukum lebih lanjut.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah11 Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id 10. Bahwa benar dengan demikian Terdakwa meninggalkan dinas tanpa ijin sejak tanggal 17 Oktober 2015 sampai dengan tanggal 14 Februari 2016 atau kurang lebih selama 121(seratus dua puluh satu ) hari secara berturut turut.

11. Bahwa benar selama 121(seratus dua puluh satu ) hari tersebut seharusnya Terdakwa sebagai prajurit yang masih aktif seharusnya berada di kesatuan untuk melaksanakan apel pagi dan apel siang serta menjalankan tugas Mahkamah Agungpokoknya sebagai Republik supir istri komandan tetapi Terdakwa Indonesia justru berada di Ketapang Kalimantan Barat untuk berjualan kopi.

12. Bahwa benar penyebab Terdakwa meninggalkan dinas tanpa ijin karena Terdakwa ingin menengok bapaknya yang sedang sakit di Bangka Belitung tetapi Terdakwa sebagai supir ibu Komandan Bravo 90 sehingga harus selalu stanbay di rumah Komandan.

13. Bahwa benar selama meninggalkan kesatuan baik Terdakwa maupun kesatuan Terdakwa yaitu Satbravo 90 Paskhas tidak sedang dipersiapkan untuk melaksanakan tugas operasi dan negara kesatuan Republik Indonesia dalam keadaan aman dan damai.

Menimbang : Bahwa terlebih dahulu Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :

Bahwa pada prinsipnya Majelis Hakim sependapat dengan Oditur Militer mengenai terbuktinya unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan sebagaimana diuraikan dalam Tuntutannya, namun demikian Majelis Hakim masih akan mem pertimbangan nya sendiri, demikian juga mengenai tuntutan pidananya Majelis Hakim tidak sependapat sehingga akan diuraikan lebih lanjut dalam putusan ini.

Menimbang : Bahwa Clementie yang diajukan Terdakwa secara tertulis yang pada pokoknya menyatakan bahwa Terdakwa merasa menyesal dan menyadari akan kesalahan Mahkamah Agungnya dan berjanji tidak akanRepublik mengulangi perbuatannya sehingga olehIndonesia karena itu Terdakwa mohon kepada Majelis Hakim agar dijatuhi pidana yang seringan- ringannya, Majelis Hakim juga akan mempertimbangkannya sesuai dengan fakta hukum dan motivasi Terdakwa melakukan perbuatan ini.

Menimbang : Bahwa tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer dalam dakwaan tunggal mengandung unsur-unsur tindak pidana sebagai berikut :

Unsur Ke satu : “Militer” Unsur Ke dua : “Yang karena salahnya atau dengan sengaja melakukan ketidakhadiran tanpa ijin ” Unsur Ke tiga : “Dalam waktu damai” Unsur Ke empat : “Lebih lama dari tiga puluh hari”

Menimbang : Bahwa mengenai dakwaan tersebut Majelis Hakim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :

I. Unsur Ke satu : Militer.

Bahwa “Militer” berasal dari bahasa Yunani “Miles” yaitu orang-orang yang dipersiapkan untuk perang, sehingga yang dimaksud militer adalah anggota angkatan perang.

Yang dimaksud dengan Militer menurut pasal 46 ayat (1) KUHPM adalah mereka Mahkamah Agungyang berikatan Dinas secara Republik sukarela pada Angkatan Perang yang wajibIndonesia berada dalam dinas terus-menerus dalam tenggang waktu ikatan dinas tersebut atau pun

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah12 Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id semua sukarelawan lainnya pada angkatan perang dan militer wajib selama mereka berada dalam dinas.

Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa diperkuat dengan alat-alat bukti lain yang diajukan oleh Oditur dalam persidangan yang satu dengan lainnya saling bersesuaian terungkap fakta-fakta sebagai berikut : Mahkamah Agung Republik Indonesia 1. Bahwa Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AU sejak tahun 2012 melalui pendidikan Semata PK Angkatan 62 di Lanud Adi Soemarmo Solo Jawa Tengah, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada dan ditugaskan di Satbravo’90 Paskhas sampai dengan sekarang dengan pangkat Pratu NRP. 541399. dan sesuai keterangan Saksi-1,Saksi-2, Saksi- 3, Saksi-4, Saksi-5 yang dibacakan dan dibenarkan pula oleh Terdakwa bahwa Terdakwa sampai sekarang masih berdinas sebagai anggota TNI AU dengan pangkat Pratu NRP. 541399. 2. Bahwa benar berdasarkan Keppera dari Komandan Satuan Bravo Nomor Kep/04/V/2016 tanggal 30 Mei 2016 yang menyerahkan perkara Terdakwa untuk diperiksa dan diadili di Pengadilan Militer II-09 Bandung. 3. Bahwa benar Terdakwa hadir di persidangan dengan menggunakan pakaian seragam TNI AU lengkap dengan tanda pangkat , bed lokasi dan atribut lainnya serta sampai dengan sekarang ini Terdakwa masih berdinas aktif sebagai prajurit TNI AU. 4. Bahwa benar pada saat ditanyakan identitas memang Terdakwalah orangnya dan Terdakwa mampu menjawab pertanyaan yang diajukan kepadanya dengan menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar yang berarti Terdakwa dalam keadaan sehat jasmani dan rohani serta dapat dimintai pertanggungjawaban atas perbuatannya. 5. Bahwa setiap orang sebagai warga Negara RI harus tunduk pada UU dan hukum Negara RI termasuk diri Terdakwa sebagai prajurit TNI AD. Mahkamah Agung Republik Indonesia Dengan demikian Majelis berpendapat bahwa unsur ke satu “Militer” telah terpenuhi.

II. Unsur Ke dua : “Dalam karena salahnya atau dengan sengaja melakukan ketidakhadiran tanpa ijin”.

Yang dimaksud dengan istilah “karena salahnya” pada dasarnya adalah kekurang hati-hatian, kekurang waspadaan, keteledoran atau kekhilafan dimana tidak ada niat atau maksud dari si pelaku untuk melakukannya. Sedangkan menurut Memorie van Tolichting (MvT) yang dimaksud dengan sengaja atau kesengajaan adalah pelaku tindak pidana mengetahui, menyadari dan menginsyafi terjadi-nya suatu tindak pidan beserta akibatnya yang timbul atau mungkin timbul dari perbuatan.

Bahwa oleh karena unsur ini mengandung alternative dua unsure kesalahan yang karena atau dengan sengaja, Majelis Hakim tidak akan membuktikan semuanya satu unsur yang bersesuaian dengan fakta yang terungkap di persidangan yaitu unsur “dengan sengaja” dilakukan ketidakhadiran tanpa ijin.

Unsur dengan sengaja disini dapat diartikan adanya maksud dari Tedakwa untuk melakukan tindak yang dilarang yang dalam hal ini merupakan tindakan meninggalkan kesatuan, mejauhkan diri dari kesatuan tanpa ijin Komandannya.

Pergi disini jelas mengandung makna adanya kesengajaan, jadi tindakan pergi Mahkamah Agungmenunjukan diri, menyembunyikan Republik diri yang dilakukan dalam keadaan Indonesia sadar dikategorikan kedalam tindakan sengaja.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah13 Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id Yang dimaksud tidak hadir adalah sipelaku melakukan perbuatan atau tindakan meninggalkan atau menjauhkan diri atau tidak berada ditempat yang telah ditentukan baginya untuk melaksanakan dinas / kewajiban tugasnya, adapun yang dimaksud tempat tugas Terdakwa dalam perkara ini adalah satuan terakhir Terdakwa. Sedangkan yang di maksud tanpa ijin artinya pelaku (Terdakwa) tidak berada di kesatuan tersebut tidak ada ijin atausepengetahuan Komandan/ Atasan yang berwenang baik secara lisan atau terttulis sebagaimana lazimnya sebagai Mahkamah Agungprajurit yang akan meninggalkanRepublik Kesatuan baik untuk kepentingan Indonesia dinas maupun pribadi diwajibkan untuk ijin terlebih dahulu sesuai prosedur.

Bahwa berdasarkan keterangan para Saks dibawah sumpah, keterangan Terdakwa diperkuat dengan alat-alat bukti dan diajukan oleh Oditur dalam persidangan yang satu dengan lainnya saling bersesuaian terungkap fakta-fakta sebagai berikut :

1. Bahwa benar pada hari Jumat tanggal 16 Oktober 2015 sekira pukul 22.00 Wib Terdakwa pamit ke Pratu Agus Praja pergi keluar kesatrian Satbravo’90 Paskhas untuk membeli makan, namun Terdakwa tidak membeli makan akan tetapi Terdakwa langsung pergi ke Bandara Soekarno Hatta dengan menggunakan mobil Taksi untuk pulang ke rumah orang tua Terdakwa di Dsn. Bukitjaya Rt/Rw 011/004 Ds. Buding Kec. Kelapa Kampit Kab. Belitung Timur Babel karena bapak Terdakwa sedang sakit.

2. Bahwa benar pada hari Sabtu tanggal 17 Oktober 2015 sekira pukul 14.00 Wib Terdakwa mendapat telepon dari Pratu Agus Praja yang isinya Terdakwa mendapat perintah dari Kasilog Satbravo ’90 Paskhas untuk mengantar peralatan keperluan dalam rangka HUT Paskhas di Makorpaskhas Bandung dan Terdakwa menyanggupi dengan mengatakan kepada Pratu Agus Praja “siap berangkat, saya masih dalam perjalanan dari Jakarta arah pulang ke Satbravo ’90 Paskhas”, padahal ketika itu Terdakwa berada dirumah orang tuanya di Kab. Belitung Timur Babel.

3. Bahwa benar sejak dihubungi Pratu Agus tersebut Terdakwa mematikan Mahkamah AgungHandphone lalu sehariRepublik kemudian Terdakwa pamit kepada keduaIndonesia orang tua untuk kembali ke Satbravo’90 Paskhas namun Terdakwa tidak kembali ke Satbravo ’90 Paskhas karena takut mendapatkan tindakan dari senior Terdakwa pergi tanpa ijin resmi dan tanpa surat jalan selanjutnya Terdakwa pergi ke kota Ketapang Kalimantan Barat dengan naik perahu selama sehari .

4. Bahwa benar setelah sampai di Ketapang Kalimantan Barat Terdakwa berkenalan dengan Sdr. Jay yang bersedia memberikan pekerjaan kepada Terdakwa untuk membantu berjualan kopi diwarungnya dengan imbalan mendapat makan 3 (tiga) kali hingga selama kurang lebih 4 (empat) bulan.

5. Bahwa benar Terdakwa sebagai prajurit yang masih aktif mengerti, mengetahui dan menyadari apabila akan meninggalkan dinas harus melalui prosedur perizinan yang berlaku disatuannya yaitu mengisi buku korp rapot namun meskipun Terdakwa mengetahui aturan tersebut Terdakwa tidak melakukannya sehingga perbuatan Terdakwa bertentangan dengan aturan perizinan.

6. Bahwa benar selama Terdakwa pergi meninggalkan dinas tanpa ijin Komandan Satuannya Terdakwa berada di Ketapang Kalimantan Barat Terdakwa tidak pernah menghubungi kesatuan baik melalui telpon maupun surat untuk memberitahukan keberadaanya.

7. Bahwa benar Terdakwa kembali kekesatuan dengan cara menyerahkan diri Mahkamah Agungpada hari Minggu tanggalRepublik 14 Februari 2016 sekira pukul 09.30Indonesia Wib ke kesatuan Satbravo ’90 Paskhas, selanjutnya Terdakwa diserahkan ke Satpomau Lanud Atang Sendjaja untuk diproses hukum lebih lanjut.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah14 Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id 8. Bahwa benar dengan demikian Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa izin Komandan Satuan atau atasan yang berwenang sejak tanggal 17 Oktober 2015 sampai dengan tanggal 14 Pebruari 2016 atau selama kurang lebih 121 (seratus dua puluh satu ) hari secara berturut-turut tanpa penggal waktu.

Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ke dua yaitu ”dengan sengaja melakukan ketidak hadiran tanpa ijin” telah terpenuhi. Mahkamah Agung Republik Indonesia III. Unsur Ke tiga : “Dalam waktu damai”.

Yang dimaksud dalam waktu damai adalah bahwa selama sipelaku melakukan tindak pidana ini, Negara Kesatuan RI tidak sedang berperang dengan pihak lain dan Kesatuan Terdakwa tidak sedang dipersiapkan atau sedang melaksanakan tugas oprasi militer sebagaimana dimaksud dimaksud dalam pasal 58 KUHPM.

Berdasaarkan keterangan para Saksi dan Trdakwa serta alat bukti lainnya di persidangan diperoleh fakta hukum sebagai berikut :

- Bahwa benar selama Terdakwa pergi meninggalkan dinas tanpa izin dari Komandan Satuannya baik Terdakwa maupun Kesatuan Terdakwa tidak sedang dipersiapkan untuk melaksanakan tugas Oprasi Militer dan Negara RI dalam keadaan aman dan damai tidak sedang berperang dengan Negara lain dan telah diketahui umum bahwa tidak ada pengumuman dari pemerintah yang menyatakan bahwa Negara RI sedang berperang dengan Negara lain. .

Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ketiga “ dalam waktu damai” telah terpenuhi.

IV. Unsur Ke empat : “Lebih lama dari tiga puluh hari”.

Yang dimaksud lebih lama dari tiga puluh hari adalah bahwa unsur ini merupakan batasan jangka waktu ketidak hadiran Prajurit/sipelaku di Kesatuannya selama Mahkamah Agunglebih lama dari tiga puluh Republik hari berturut-turut. Indonesia

Berdasarkan keterangan Saksi dan Terdakwa serta alat bukti lainnya di persidangan diperoleh fakta hukum sebagai berikut :

- Bahwa benar lamanya waktu Terdakwa pergi meninggalkan Kesatuan tanpa izin dari Komandan Satuannya sesuai keterangan Saksi-1,Saksi-2, Saksi- 3,Saksi -4, Saksi-5 yang dibacakan dan diakui oleh Terdakwa dikuatkan pula dengan absensi dari satuan Terdakwa bahwa Terdakwa sejak tanggal 17 Oktober 2015 sampai dengan tanggal 14 Pebruari 2016 atau selama kurang lebih selama 121 (seratus dua puluh satiu) hari secara berturut-turut adalah merupakan lamanya waktu yang melebihi dari 30 (tiga puluh) hari.

Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur keempat “lebih lama dari tiga puluh hari” telah terpenuhi.

Menimbang : Bahwa oleh karena semua unsur-unsur tindak pidana telah terpenuhi maka dakwaan Oditur Militer telah terbukti secara sah dan meyakinkan

Menimbang : Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan di atas yang merupakan pembuktian yang diperoleh di persidangan, Majelis Hakim berpendapat bahwa terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa bersalah telah melakukan tindak pidana : “Militer yang dengan sengaja melakukan ketidak-hadiran tanpa izin dalam waktu damai lebih lama dari tiga puluh hari“, sebagaimana diatur dan diancam Mahkamah Agungdengan pidana dalam Pasal Republik 87 ayat (1) ke-2 Jo ayat (2) KUHPM. Indonesia

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah15 Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id Menimbang : Bahwa di dalam persidangan pada diri Terdakwa tidak ditemukan adanya alasan pemaaf atau alasan pembenar yang dapat melepaskan Terdakwa dari Tuntutan pidana Oditur Militer sehingga Terdakwa harus dinyatakan bersalah.dan dijatuhi pidana.

Menimbang : Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Majelis Hakim akan menilai sifat hakekat dan akibat dari perbuatan Terdakwa serta Mahkamah Agunghal-hal yang mempengaruhi Republik sebagai berikut : Indonesia

1. Bahwa sifat Terdakwa melakukan perbuatan ini karena ingin pulang menjengok orang tuanya yang sedang sakit namun Terdakwa harus berada ditempat kediaman Komandan karena Terdakwa sebagai supir ibu Komandan Satbravo 90 Paskhas sehingga Terdakwa pergi meninggalkan dinas tanpa ijin meskipun Terdakwa mengetahui bahwa perbuatannya tersebut bertentangan dengan aturan hukum.

2. Bahwa hakekat Terdakwa melakukan perbuatan ini karena Terdakwa lebih mengutamakan kepentingan pribadi daripada kepentingan dinasnya, hal ini menunjukkan rendahnya sikap dan mental Terdakwa yang tidak menghayati Sapta Marga dan Sumpah Prajurit serta nilai-nilai kehidupan prajurit yang harus ditaati dan dihormati serta dijunjung tinggi setiap prajurit TNI.

3 Bahwa akibat perbuatan Terdakwa dapat mempengaruhi sendi-sendi disiplin diasatuannya karena Terdakwa telah meninggalkan tugas pokoknya yang seharusnya dikerjakan Terdakwa namun selama Terdakwa pergi meninggal kan dinas harus dikerjakan anggota lain padahal anggota lain tersebut telah memiliki tugas dan tanggung jawabnya sendiri.

4 Bahwa hal-hal yang mempengaruhi perbuatan Terdakwa karena tidak disiplin dan tidak taat aturan sehingga tanpa berpikir panjang meninggalkan kestuan tanpa ijin meskipun Terdakwa mengetahui di satuannya ada prosedur perijinan. Mahkamah Agung Republik Indonesia Menimbang : Bahwa tujuan Majelis Hakim tidaklah semata-mata hanya memidana orang yang bersalah melakukan tindak pidana tetapi juga mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat insaf dan kembali ke jalan yang benar menjadi warga negara dan prajurit TNI yang baik sesuai dengan falsafah Pancasila dan Sapta Marga. Oleh karena itu sebelum Majelis Hakim menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara ini perlu terlebih dahulu memperhatikan hal-hal yang meringankan dan memberatkan pidananya yaitu :

Hal-hal yang meringankan :

1. Terdakwa berterus terang mengakui kesalahannya sehingga memperlancar jalannya pemeriksaan di persidangan. 2. Terdakwa masih muda usia sehingga diharapkan masih dapat untuk diperbaiki kesalahannya. 3. Terdakwa belum pernah dihukum. 4. Terdakwa merasa menyesal dan berjanji tidak akan mengulangi lagi atas perbuatannya.

Hal-hal yang memberatkan :

1. Perbuatan Terdakwa melanggar Sapta Marga dan Sumpah Prajurit. 2. Perbuatan Terdakwa dapat merusak sendi-sendi disiplin prajurit TNI AD, khususnya kesatuan Terdakwa. Mahkamah Agung3. Perbuatan Terdakwa dapatRepublik merusak citra TNI di Masyarakat. Indonesia

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah16 Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id Menimbang : Bahwa mengenai berat ringannya penjatuhan pidana terhadap Terdakwa yang kini telah menyesali perbuatannya berjanji tidak akan mengulanginya lagi atas perbuatannya, dan Terdakwa kembali kekesatuan dengan menyerahkan diri karena Terdakwa masih ingin tetap mengabdikan diri sebagai anggota TNI AU yang kedepannya Terdakwa akan memperbaiki diri dengan berdinas yang lebih baik lagi, serta setelah Terdakwa kembali berdinas baik dari loyalitas maupun disiplin sudah bagus maka tuntutan pidana sebagaimana yang dimohonkan oleh Mahkamah Agungoditur militer perlu diperinganRepublik agar selaras dan seimbang dengan Indonesia perbuatan yang telah dilakukan oleh Terdakwa.

Menimbang : Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat bahwa pidana sebagaimana tercantum pada diktum di bawah ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.

Menimbang : Bahwa selama waktu Terdakwa berada dalam penahanan sementara perlu dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.

Menimbang : Bahwa oleh karena Terdakwa harus dipidana maka ia harus dibebani untuk membayar biaya perkara.

Menimbang : Bahwa barang-barang bukti dalam perkara ini berupa surat :

- 4 (empat) lembar Daftar Surat Keterangan Absensi Satbravo ’90 Paskhas atas nama Pratu Mukhlis NRP 541399 Ta Den 903 Bansus Satbravo ’90 Paskhas yang ditanda tangani oleh Wadan Den 903/Bansus Kapten Pas Puthut Herwanto NRP 532425.

Bahwa terhadap barang bukti berupa surat oleh karena merupakan kelengkapan berkas perkara yang berhubungan langsung dengan tindak pidana yang dilakukan Terdakwa dan tidak sulit penyimpanannya dalam berkas perkara maka ditentukan statusnya untuk tetap dilekatkan dalam berkas perkara. Mahkamah Agung Republik Indonesia Mengingat : Pasal 87 ayat (1) ke-2 Jo ayat (2) KUHPM jo pasal 190 ayat (1) Jo ayat (4) Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer dan ketentuan perundang-undangan lain yang bersangkutan.

M E N G A D I L I

1. Menyatakan Terdakwa tersebut di atas yaitu : MUKHLIS, PRATU NRP. 541399 terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : “Desersi dalam waktu damai”.

2. Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama : 5 (lima) bulan. Menetapkan selama waktu Terdakwa berada dalam tahanan sementara dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan

3. Menetapkan barang bukti berupa surat-surat :

- 4 (empat) lembar Daftar Surat Keterangan Absensi Satbravo ’90 Paskhas atas nama Pratu Mukhlis NRP 541399 Ta Den 903 Bansus Satbravo ’90 Paskhas yang ditanda tangani oleh Wadan Den 903/Bansus Kapten Pas Puthut Herwanto NRP 532425.

Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

4. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp. 10.000,- (sepuluh ribu) rupiah.

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah17 Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id Demikian diputuskan pada hari ini Kamis tanggal 4 Agustus 2016 dalam musyawarah Majelis Hakim oleh Nanik Suwarni, S.H., M.H. Letnan Kolonel Chk NRP. 548707 sebagai Hakim Ketua, serta Kus Indrawati, S.H., M.H. Mayor Chk (K) NRP. 11980036240871 dan Dahlan Suherlan, S.H. Mayor Sus NRP. 527705 masing-masing sebagai Hakim Anggota I dan sebagai Hakim Anggota II, yang diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer Eko Susanto, S.H. Mayor Chk NRP. 636814 dan Panitera Salimin, S.H., Kapten Chk NRP. 21940118760172, serta dihadapan umum dan Terdakwa. Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hakim Ketua

Cap/Ttd.

Nanik Suwarni, S.H., M.H. Letnan Kolonel Chk (K) NRP. 548707

Hakim Anggota I Hakim Anggota II

Ttd. Ttd.

Kus Indrawati, S.H., M.H. Dahlan Suherlan, S.H. Mayor Chk (K) NRP. 11980036240871 Mayor Sus NRP. 527705

Panitera

Ttd.

Salimin, S.H. Kapten Chk NRP. 21940118760172

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah18 Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia