Dari Redaksi Marsma TNI Jemi Trisonjaya, M

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Dari Redaksi Marsma TNI Jemi Trisonjaya, M Edisi Majalah Oktober SUARA ANGKASA 2017 Penanggung Jawab Dari Redaksi Marsma TNI Jemi Trisonjaya, M. Tr (Han) Salam Angkasa Wakil Penanggung Jawab Kolonel Sus Poltak S. Siagian, S.I.Kom. ada bulan Oktober 2017, tepatnya tanggal 5 Oktober Dewan Redaksi P ini, Tentara Nasional Indonesia genap berusia 72 Kolonel Pnb. Hendrayansah S. S.Sos tahun. Berbagai penugasan, baik Operasi Militer Perang Kolonel Sus Dra. Maylina Saragih Kolonel Adm Agus Setyo Hartono, S.AP (OMP) maupun Operasi Militer Selain Perang (OMSP) terlaksana dengan lancar. Pemimpin Redaksi Demikian pula dengan TNI Angkatan Udara yang Kolonel Sus Drs. Bintang Yudianta merupakan bagian dari TNI dan menjadi alat pertahanan Staf Redaksi negara di udara, memiliki kontribusi dalam dinamika Letkol Sus Yuto Nugroho, S.S kehidupan berbangsa dan bernegara. Letkol Sus Eko Setio Wibowo, S.S TNI Angkatan Udara dengan personel profesional Kapten Sus Ida Hidayah dan alutsista yang modern adalah suatu harapan dan Pelda Luhur Suprapto Sertu Rineu Oktaviani kebanggaan bagi kita semua. Hal ini tentunya sebagai upaya untuk menjawab berbagai tantangan tugas yang Redaktur Pelaksana makin berat ke depan. PNS IV/a Dra. Sri Hatmini Pemikiran dari para pengamat militer yang bersifat Desain Grafis obyektif akan memberi warna dan nuansa terhadap DDS keberadaan TNI Angkatan Udara di masa kini dan di masa depan. Pencerahan ini akan menjadi energi bagi pemimpin Fotografer dalam mengambil kebijakan untuk pengembangan Sertu Wahyu Nugroho Sertu Hendra kekuatan alutsista TNI Angkatan Udara, dari Sabang sampai Merauke dan dari Miangas sampai Pulau Rote. Distribusi Kekuatan udara suatu negara adalah “deterrent effect” Letkol Sus Suharto, S.H. bagi negara lain. Oleh karena itu sebagai alat pertahanan Mayor Adm Ubay Sobari PNS III/C Tiwi Apriani negara, kekuatan udara menjadi condition sin quanon PNS III/A MB Pontjo Priyono (syarat mutlak) dalam mengamankan dan menjaga wilayah Prada Wendi pertahanan udara nasional. Kehadiran kekuatan TNI AU sebagai salah satu tugas Alamat Redaksi Operasi Militer Selain Perang (OMSP) makin diharapkan Dinas Penerangan TNI AU Cilangkap, oleh masyarakat dalam membantu pengiriman bantuan Jakarta Timur 13870 di dalam maupun di luar negeri, pengiriman pasukan Tlp. (021) 8709259, 8709156 maupun bhakti sosial. Fax. (021) 8714181 Profesional personel TNI AU adalah suatu keharusan E-mail : [email protected] yang realisasinya melalui berbagai pendidikan dan latihan sehingga ketrampilan dan kemampuan makin terasah, antara lain melaksanakan latihan bersama dengan negara Redaksi menerima kiriman naskah, foto, tetangga. gambar, dan karikatur dari pembaca sesuai misi majalah ini; naskah diketik dua spasi, Selamat membaca. maksimum enam halaman quarto Daftar Isi 3 LAPORAN UTAMA Kulit Muka: Kasau Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.IP bersama Chief Air Force RSAF Major General Mervyn Tan melakukan salam komando usai melaksanakan Combined Fly Pass (terbang bersama) HUT TNI ke-72 Meneguhkan di Lanud Roesmin Profesionalisme Prajurit Nurjadin, Pekanbaru 16 LAPORAN KHUSUS 20 Napak Tilas, Misi Dulu Cureng Sekarang Kemanusiaan KT-I Woong Bee Hercules 32 LAMBANGJA 58 BINTAL "Well Done" Untuk Crew Hercules "Merugi Di Telan Waktu..." 34 PROFIL SATUAN CERPEN Lanud Leo Wattimena 60 Misteri Kamar Kos Nilai Sejarah Basis Pertahanan 40 PSIKOLOGI 64 SERTIJAB Gaya Kepemimpinan Transformasional Dalam Implementasi Safety Culture 70 BERITA DAERAH ORDIRGA 44 Dokter Spesialis Juara Dunia Paralayang PROFIL 22 OPSDIKLAT 48 Kemauan dan Dorongan Motivasi SEJARAH 50 Churen, Tempatmu kini di Muspusdirla KESEHATAN 56 Dampak Radiasi Ponsel Bagi Kesehatan Latma Elang Thainesia XVIII LAPORAN UTAMA Kasau Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.IP (paling kanan) mendampingi Presiden RI Joko Widodo (tengah) bersama, dari kiri, Kasal Laksamana TNI Ade Supandi, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Kasad Jenderal TNI Mulyono, saat menerima penghormatan dari pasukan parade dan defile pada perayaan HUT ke-72 TNI di Dermaga Indah Kiat Cilegon Banten HUT ke - 72 TNI Meneguhkan Profesionalisme Prajurit udah dua kali yaitu tahun 2015 dan tahun ini, melihat langsung bagaimana doktrin pertahanan perhelatan ulang tahun TNI digelar di Cilegon, diaplikasikan melalui berbagai alutsista yang dimiliki S Banten Jawa Barat, tepatnya di Dermaga Indah TNI. Diawali dengan penguasaan wilayah udara, hal Kiat. Dengan format yang hampir sama dengan yang umum dalam perang modern. Dalam HUT tahun 2015, TNI menunjukkan jati dirinya sebagai TNI, penguasaan ruang udara direpresentasikan tentara yang profesional sebagaimana komitmennya dengan dog fight atau pertempuran udara dengan selama ini. Operasi tempur terpadu lintas matra yang pesawat musuh jarak dekat. Diskenariokan melibatkan kekuatan alutsista Angkatan Darat, Laut pesawat kita (F-16) dikejar oleh pesawat musuh dan Udara tak sekadar “atraksi” tetapi sekaligus bukti (Sukhoi-27/30). Pesawat F-16 mengecoh rudal lawan TNI yang terlatih dan profesional. yang dilepaskan pesawat lawan (Sukhoi 27/30), tetapi Dalam demo pertempuran pada HUT kemudian berubah posisi menjadi pengejar dengan ke 72 TNI, Kamis (5/10) ini, masyarakat bisa maneuver high-G barrel yaitu berputar dengan suara ANGKASA Oktober 2017 3 tembakan bantuan. TNI AD mempertunjukan kekuatan meriam-meriamnya. Tampil di antaranya sembilan unit tank M 113 AI, sepuluh unit tank Marder 2AI, sembilan unit Leopard 2RI, sembilan unit MRLS Astros II MK 6, dan sembilan unit Meriam 155 Caesar. Setelah demo latihan gabungan, Jupiter Aerobatic Team dengan enam pesawat KT- 1B dan satu helikopter SAR Super Puma bermanuver di langit Cilegon. Kekuatan alutsista Pasukan yang terlibat parade dan defile Manuver pesawat Sukhoi dalam demo pertempuran udara dog berjumlah 5.932 orang. Adapun kekuatan fight pada perayaan HUT ke-72 TNI di Dermaga Indah Kiat Cilegon Banten alutsista dari tiga matra, terdiri TNI AD : (alusista defile) tiga unit Bush Master Kopassus, enam unit P6 posisi gravitasi yang tinggi. Dengan posisi mengejar, ATAV Kopassus, tiga unit Junkle Kopassus, sembilan pesawat F-16 memenangi dog fight. kendaraan tempur Anoa, sembilan unit tank M113 Di sisi lain, pesawat F-16 juga melakukan A1, sepuluh unit tank Marder 2A1, dua unit INF bantuan tembakan udara dengan kanon caliber Pandur II 8X8, tiga unit tank Arisgator, sembilan 20 milimeter. Hal ini dilakukan setelah diketahui unit Leopard 2RI, sembilan unit tank Tarantula, satu adanya musuh yang bergerak cepat ke arah konvoi unit panser Pandur 105 MM, satu unit tank Kaplan, kapal perang KRI RE Martadinata. Dari kapal ini satu unit Panser Badak, sembilan unit MRLS Astros dimuntahkan meriam-meriam multilaras untuk II MK 6, sembilan unit meriam 155 Caesar, sembilan meluluhlantakkan serangan udara musuh. unit Meriam 155 M109BE, enam unit Meriam 105 Pada saat hampir yang bersamaan rupanya ada KH 178, enam unit meriam 105 M105 M101A, rudal kapal selam musuh yang menyelinap ke KRI RE starstreak (satu unit radar Shikra), rudal Mistral (dua Martadinata. Dengan sensor sonar bawah permukaan unit MCP, tiga unit atlas dan tiga unit MPCP), empat berhasil mendeteksi kapal selam tersebut. Helikopter unit sepeda motor kawal, lima unit mobil kawal. Panther yang merupakan helikopter anti kapal selam Sebagai background : empat unit Astros yang on board di atas KRI RE Martadinata kemudian MK2AV-LMU, empat unit meriam 155 Caesar, empat terbang menuju sasaran. sebagaimana Helikopter unit tank Leopard. Alusista untuk demo tempur : ini lalu meluncurkan torpedo dengan taktik vector enam unit Astros MK II AV-LMU, satu unit Astros attack. Terpedo terjun dari heli dan melakukan MK II AV-UCV, satu unit Astros MK2 AV-MET2, pencarian mandiri dengan sensornya menuju kapal satu unit Astros MK 2 AV- OPVE, satu unit Astros selam musuh. MK2 AV-PCC, dua unit meriam 155 Caesar, satu unit Selain pesawat F-16, bantuan dari udara BCV dan satu unit meteo, tujuh unit tank Leovard juga diberikan oleh pesawat Super Tucano yang 2RI, satu unit tank Pandur, dua unit tank Arisgato, 16 melaksanakan level bombing dengan bom MK 81 unit Heli Bell-412, empat unit Heli BO-105, lima unit sebanyak 1,5 ton dengan radius ledakan 450 meter. Heli MI-17V5, satu unit Heli MI-35 P, tiga unit Heli Level bombing meluluhlatakan kekuatan lawan yang AS- 555 B3E, empat unit Heli AS-550 BE, dua unit biasanya diarahkan pada pangkalan-pangkalan Heli Colibri dan empat unit Apache AH-64-E. militer agar kekuatan tempur lawan lumpuh. TNI AL, sebagai alusista defile: tiga unit motor Pada saat yang bersamaan heli-heli dari Angkatan Kawal Pomal, tiga unit mobil Pomal, dua unit Darat seperti Bolco 105, MI 35 dan Apache, memberi Robicon, tiga unit Ransus, satu unit Ran BOMB, 4 suara ANGKASA Oktober 2017 satu unit Ran bawah air, tiga unit SE Rider, tiga unit TO A dan Sim SU, 44 paramotor dari FASI, lima unit BMP 3F, satu unit BTR4. Sebagai background, dua EC-120 Colibri dan satu cadangan untuk fly past. unit truk Tatra Opleker, satu unit Aligator, enam unit meriam HOW 105, satu unit MLRS Norico, dua Dicintai rakyat unit truk AMO Tatra, tiga unit ARH TWIN GUN, Upacara peringatan HUT ke-72 TNI dipimpin dua unit truk Durlap. MAT Alusista. (Background) oleh Presiden Joko widodo. Menjadi sejarah : delapan unit BMP-3F, enam unit LVT-7, dua unit tersendiri, karena Presiden sempat berjalan sejauh MLRS NORINCO 90B. (Alusista untuk pendukung tiga kilometer menuju tempat upacara. Pasalnya, parade dan defile) : satu unit tank Recovery BMP-3F, mobil rombongan kepresidenan tidak mungkin enam unit truk, lima unit Ran kecil. (Alusista Demo menembus jalan yang sudah dipenuhi dengan lautan Tempur) : 48 KRI berbagai KLS, 17 Unit Pesud FIX manusia. Antusiasme warga Cilegon dan sekitarnya Wing (3 Unit CN-235 KMA, enam unit Casa, dua memang luar biasa untuk melihat jalannya upacara Casa Patmar, enam unit Bonanza), sepuluh unit ini. Konon, penontonnya tiga kali lipat dari tahun Pesud rotary wing (lima unit Heli Bell, empat unit 2015 silam. Beberapa orang menuturkan sudah di Heli Bolcow, satu unit Panther, 12 Unit RM 70 GRAD, tempat sejak jam tiga pagi, ada yang jam 10 malem, enam unit BMP-3F, tiga unit LVT-7, dua unit truk padahal upacara baru dimulai pukul 08.00 WIB. Amo, empat unit Sea Rider, dua unit perahu karet, dua Sebagian mereka juga terlihat kompak mengenakan unit truk dan dua unit mobil.
Recommended publications
  • Tensions Among Indonesia's Security Forces Underlying the May 2019
    ISSUE: 2019 No. 61 ISSN 2335-6677 RESEARCHERS AT ISEAS – YUSOF ISHAK INSTITUTE ANALYSE CURRENT EVENTS Singapore | 13 August 2019 Tensions Among Indonesia’s Security Forces Underlying the May 2019 Riots in Jakarta Made Supriatma* EXECUTIVE SUMMARY • On May 21-22, riots broke out in Jakarta after the official results of the 2019 election were announced. These riots revealed a power struggle among retired generals and factional strife within the Indonesian armed forces that has developed since the 1990s. • The riots also highlighted the deep rivalry between the military and the police which had worsened in the post-Soeharto years. President Widodo is seen to favour the police taking centre-stage in upholding security while pushing the military towards a more professional role. Widodo will have to curb this police-military rivalry before it becomes a crisis for his government. • Retired generals associated with the political opposition are better organized than the retired generals within the administration, and this can become a serious cause of disturbance in Widodo’s second term. * Made Supriatma is Visiting Fellow in the Indonesia Studies Programme at ISEAS – Yusof Ishak Institute. 1 ISSUE: 2019 No. 61 ISSN 2335-6677 INTRODUCTION The Indonesian election commission announced the official results of the 2019 election in the wee hours of 21 May 2019. Supporters of the losing candidate-pair, Prabowo Subianto and Sandiaga Uno, responded to the announcement with a rally a few hours later. The rally went on peacefully until the evening but did not show any sign of dispersing after the legal time limit for holding public demonstrations had passed.
    [Show full text]
  • Putusan Sebagaimana Tercantum Di Bawah Ini Dalam Perkara Terdakwa
    PENGADILAN MILITER III-12 S U R A B A Y A P U T U S A N NOMOR : 32–K/PM.III-12/AU/I/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Militer III-12 Surabaya yang bersidang di Sidoarjo dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa : Nama lengkap : JUNI YUDI MAKARTI Pangkat / NRP : Pratu / 538894 Jabatan : Tabakso Ru-2 Ton-2 Kipan B Yon 464 Paskhas Mlg Kesatuan : Wing II Paskhas Tempat, tanggal lahir : Ngawi 16 Juni 1988 Jenis kelamin : Laki-laki Kewarganegaraan : Indonesia Agama : Islam Tempat tinggal : Komplek Amarta Blok H No.24 Lanud Abdulrachman Saleh Malang Jawa TImur. Terdakwa dalam perkara ini ditahan oleh : Dan Wing II Paskhas selaku Ankum Nomor: Kep/15/X/2015 tanggal 9 Oktober 2015, tentang Penahanan Sementara, yang menahan Terdakwa selama 20 hari terhitung mulai tanggal 9 Oktober 2015 s/d 28 Oktober 2015, bertempat di Ruang Tahanan Denpom-V/4 Surabaya, kemudian dibebaskan dari Penahanan Sementara pada tanggal 29 Oktober 2015 berdasarkan Keputusan Pembebasan Penahanan dari Dan Wing II Paskhas selaku Ankum Nomor: Kep/17/X/2015 tanggal 28 Oktober 2015 PENGADILAN MILITER III - 12 tersebut di atas : Membaca : Bekas Perkara dari Satpom Lanud Timika Nomor : POM- 401/A/IDIK-02/XI/2015/Satpom Tmi tanggal 12 November 2016 atas nama Juni Yudi Makarti Pratu NRP 538894, Anggota Batalyon 464 Paskhas Malang, Wing II Paskhas Memperhatikan : 1. Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari dari Danwing II Paskhas selaku Perwira Penyerah Perkara Nomor : Kep/21/VI 11/2016 tanggal 15 Agustus 2016 tentang Penyerahan perkara.
    [Show full text]
  • The Role of Indonesia in Asean Under Jokowi's Pro-People Diplomacy
    Prosiding Seminar Nasional INDOCOMPAC Universitas Bakrie, Jakarta. 2-3 Mei 2016 THE ROLE OF INDONESIA IN ASEAN UNDER JOKOWI’S PRO-PEOPLE DIPLOMACY Muhammad Tri Andika1 Abstract 2016 is the very important moment for ASEAN, particularly ASEAN will be economically integrated under ASEAN Economic Community framework. Certainly this would be a challenge for all ASEAN members, including Indonesia. In making AEC could produce more benefit for the members, inevitably it needs more active role from state in the region. However, it seems interesting case for Indonesia when this situation linked with the current foreign policy. Under Jokowi’s administration, he promoted “down to earth diplomacy” or also known as “pro-people diplomacy”. It seems this policy will mostly be inward-looking paradigm compared with his predecessor who emphasized strengthened role of Indonesia in the region. Against this background, this article explores the role of Indonesia in ASEAN under a new and inward-looking president. How Indonesia should take significant presence in ASEAN under Jokowi’s “down to earth diplomacy”? What are the most likely challenges for Indonesia in dealing with ASEAN that would arise under this new situation? This article suggests that Jokowi’s administration should take careful action in defining pro-people diplomacy in order to avoid signaling a wrong message to other ASEAN members, otherwise the Jokowi’s new paradigm will easily misunderstood in the region. Keywords : Jokowi, Foreign Policy, Pro-People Diplomacy Introduction Indonesia foreign policy direction under Jokowi’s administration invites serious attention from regional and global level. Arrived in power with lack of international experiences, Jokowi made surprise with his new inward looking foreign policy direction.
    [Show full text]
  • PEACE Info (February 19, 2021)
    PEACE Info (February 19, 2021) − PUTSCHIST IN UNCHARTED POLITICAL WATERS: Is disciplined guided democracy the real way out for junta? − Myanmar Military Targets Striking Civil Servants − Myanmar Medics in Hiding as Regime Targets Hospital-Led Disobedience Movement − Myanmar Disability Groups Condemn Beating of Disabled Man at Protest − Authorities arrest Myitkyina CDM participants − Police Free 14 Detained During Violent Breakup of Anti-Coup Protest in N. Myanmar − Chairman of Myanmar’s Buddhist Authority Urges Negotiations to End Post-Coup Crisis − Myanmar Student Dies 10 Days After Being Shot by Police at Anti-Coup Protest − UK and Canada Sanction Myanmar’s Coup Leader and His Subordinates − Myanmar's coup opponents welcome new British, Canadian sanctions as protests continue − Singapore, Indonesia express 'grave concern' over Myanmar, support informal Asean meet − SAC seeks ‘pragmatic results’ with new peace process committees: military spox − Police Beat and Arrest Teachers in Myitkyina- KIO/ KIA Pledges to ‘Stand with the People’ − An explosion occurs in front of RCSS liaison office in Kyaukme − Villagers Displaced by Violence Between Multiple Armed Groups − �င�မ��ခ�မ���ရ� လ�ပ�ငန��စ�� ဆက�လက�အ�က�င�အထည��ဖ��သင�� မ�ဖ��သင�� အပစ�ရပ�အဖ���မ���အ�က�� �ဆ�������န − အပစ�ရပ�အဖ���မ��� �ခ�င���ဆ�င�က စစ�အစ���ရ လ�ပ�ရပ�မ���အ�� ��တ�ခ� − စစ�အစ���ရ၏ ဥပ�ဒဆင��က�ထ�တ��ပန�မ�မ��� အ�ဏ�ရ�င�စနစ� အသက�သ�င���ဆ�င�ရ�က�ခ�က�မ����ဖစ�ဟ� PPST �ခ�င���ဆ�င�ဆ�� − �မစ��က��န��တ�င� သတင���ထ�က�မ���က�� ပစ�မ�တ�ထ��တ��က�ခ��က�မ�မ��� �ပ�လ�ပ��န − �မစ��က��န��တ�င� ဆ���ပမည�� ဆရ�/ဆရ�မမ���က��
    [Show full text]
  • Dictionary on Comprehensive Security in Indonesia: Acronym and Abbreviations
    Dictionary on Comprehensive Security in Indonesia: Acronym and Abbreviations Kamus Keamanan Komprehensif Indonesia: Akronim dan Singkatan Dr. Ingo Wandelt Kamus Keamanan Komprehensif Indonesia : Akronim dan Singkatan 1 Dictionary on Comprehensive Security in Indonesia: Acronym and Abbreviations Kamus Keamanan Komprehensif Indonesia: Akronim dan Singkatan Dr. Ingo Wandelt November 2009 2 Dictionary on Comprehensive Security in Indonesia : Acronym and Abbreviations Kamus Keamanan Komprehensif Indonesia : Akronim dan Singkatan 1 Dictionary on Comprehensive Security in Indonesia: Kamus Keamanan Komprehensif Indonesia: Acronym and Abbreviations Akronim dan Singkatan By: Disusun Oleh: Dr. Ingo Wandelt Dr. Ingo Wandelt Published by: Diterbitkan oleh : Friedrich Ebert Stiftung (FES) Indonesia Office Friedrich Ebert Stiftung (FES) Indonesia Office Cover Design & Printing: Design & Percetakan: German-Indonesian Chamber of Industry and Commerce (EKONID) Perkumpulan Ekonomi Indonesia-Jerman (EKONID) All rights reserved. Hak cipta dilindungi Undang-undang. Not for commercial use or unauthorized distribution. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi terbitan ini dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis dari FES Indonesia. Tidak untuk diperjualbelikan. Second Edition Edisi Kedua Jakarta, November 2009 Jakarta, November 2009 ISBN: 978-979-19998-5-4 ISBN: 978-979-19998-5-4 2 Dictionary on Comprehensive Security in Indonesia : Acronym and Abbreviations Kamus Keamanan Komprehensif Indonesia : Akronim dan Singkatan 3 Content I Daftar Isi Foreword ...........................................................................................
    [Show full text]
  • The Politics of Military Reform in Post-Suharto Indonesia: Elite Conflict, Nationalism, and Institutional Resistance
    Policy Studies 23 The Politics of Military Reform in Post-Suharto Indonesia: Elite Conflict, Nationalism, and Institutional Resistance Marcus Mietzner East-West Center Washington East-West Center The East-West Center is an internationally recognized education and research organization established by the U.S. Congress in 1960 to strengthen understanding and relations between the United States and the countries of the Asia Pacific. Through its programs of cooperative study, training, seminars, and research, the Center works to promote a stable, peaceful, and prosperous Asia Pacific community in which the United States is a leading and valued partner. Funding for the Center comes from the U.S. government, private foundations, individuals, cor- porations, and a number of Asia Pacific governments. East-West Center Washington Established on September 1, 2001, the primary function of the East- West Center Washington is to further the East-West Center mission and the institutional objective of building a peaceful and prosperous Asia Pacific community through substantive programming activities focused on the theme of conflict reduction, political change in the direction of open, accountable, and participatory politics, and American understanding of and engagement in Asia Pacific affairs. The Politics of Military Reform in Post-Suharto Indonesia: Elite Conflict, Nationalism, and Institutional Resistance Policy Studies 23 ___________ The Politics of Military Reform in Post-Suharto Indonesia: Elite Conflict, Nationalism, and Institutional Resistance _____________________ Marcus Mietzner Copyright © 2006 by the East-West Center Washington The Politics of Military Reform in Post-Suharto Indonesia: Elite Conflict, Nationalism, and Institutional Resistance by Marcus Mietzner ISBN 978-1-932728-45-3 (online version) ISSN 1547-1330 (online version) Online at: www.eastwestcenterwashington.org/publications East-West Center Washington 1819 L Street, NW, Suite 200 Washington, D.C.
    [Show full text]
  • The Human Rights Consequences of Criminal Defamation Law in Indonesia WATCH
    Indonesia HUMAN Turning Critics into Criminals RIGHTS The Human Rights Consequences of Criminal Defamation Law in Indonesia WATCH Turning Critics into Criminals The Human Rights Consequences of Criminal Defamation Law in Indonesia Copyright © 2010 Human Rights Watch All rights reserved. Printed in the United States of America ISBN: 1-56432-624-1 Cover design by Rafael Jimenez Human Rights Watch 350 Fifth Avenue, 34th floor New York, NY 10118-3299 USA Tel: +1 212 290 4700, Fax: +1 212 736 1300 [email protected] Poststraße 4-5 10178 Berlin, Germany Tel: +49 30 2593 06-10, Fax: +49 30 2593 0629 [email protected] Avenue des Gaulois, 7 1040 Brussels, Belgium Tel: + 32 (2) 732 2009, Fax: + 32 (2) 732 0471 [email protected] 64-66 Rue de Lausanne 1202 Geneva, Switzerland Tel: +41 22 738 0481, Fax: +41 22 738 1791 [email protected] 2-12 Pentonville Road, 2nd Floor London N1 9HF, UK Tel: +44 20 7713 1995, Fax: +44 20 7713 1800 [email protected] 27 Rue de Lisbonne 75008 Paris, France Tel: +33 (1)43 59 55 35, Fax: +33 (1) 43 59 55 22 [email protected] 1630 Connecticut Avenue, N.W., Suite 500 Washington, DC 20009 USA Tel: +1 202 612 4321, Fax: +1 202 612 4333 [email protected] Web Site Address: http://www.hrw.org May 2010 1-56432-624-1 Turning Critics into Criminals The Human Rights Consequences of Criminal Defamation Law in Indonesia Map of Indonesia ........................................................................................................................ 1 Summary .................................................................................................................................... 2 Methodology ............................................................................................................................. 8 I. Freedom of Expression in Indonesia ....................................................................................... 10 II. The Legal Framework: Criminal Defamation Law in Indonesia ...............................................
    [Show full text]
  • Joint Letter on Cambodia Re: Paris Peace
    Mr. António Guterres, Secretary General, United Nations Mr. Joko Widodo, President, Republic of Indonesia (Co-Chair of the 1991 Paris Conference on Cambodia) Mr. Emmanuel Macron, President, The French Republic (Co-Chair of the 1991 Paris Conference on Cambodia) 23 October 2017 Re: Request to reconvene the Paris Conference on Cambodia, in light of the Cambodian government dismantling of democracy Dear Secretary General Guterres, President Widodo, and President Macron, We, the undersigned international and regional organizations, write to you on the occasion of the 26th anniversary of the 1991 Paris Peace Conference on Cambodia, which was co-chaired by France and Indonesia. The Paris Conference led to the signing of the historic Paris Peace Agreements, and aimed at ending Twenty-six years later, there is an urgent need for decisive action from the international community, to ensure that the democratic vision for Cambodia outlined in the Paris Peace Agreements is not completely foresaken. The Paris Peace Agreements created clear legal obligations upon the signatories including the obligation to immediately undertake appropriate consultations with the members of the Paris Conference in the event of the agreements being violated.1 These obligations exist to this day, despite Cambodian Prime the Paris Peace agreement is like a ghost 2 We respectfully submit that your obligation to take concrete action under the Paris Peace Agreements has now been triggered as a result of the severe deterioration in the state of human rights and democracy in
    [Show full text]
  • AKTUAL Edisi 35
    AKTUAL Edisi 35 / 7 - 21 Mei 2015 1 2 AKTUAL Edisi 35 / 7 - 21 Mei 2015 AKTUAL PENDIRI M Danial Nafis KOMISARIS Yudi Latif PEMIMPIN REDAKSI Faizal Rizki Arief Kualitas Tiongkok SEKRETARIS REDAKSI Hanny Haniffa REDAKTUR SENIOR Dhia Prekasha Yoedha, Satrio Arismunandar, Hendrajit, Eko Maryadi onferensi Asia-Afrika ke-60 Bank Dunia. SIDANG REDAKSI Faizal Rizki Arief, Satrio Ksukses digelar oleh Indonesia Disela konferensi Jinping Arismunandar, Hendrajit, Dhia Prekasha Yoedha, Eko Maryadi, Wahyu Romadhony pekan lalu. Momen bersejarah melalui AIIB sepakat DIREKTUR MAJALAH Wahyu Romadhony kembali tercipta dalam hajatan menggelontorkan dana REDAKTUR Andy Abdul Hamid, Nebby yang digelar di Jakarta dan sebesar US$ 50 Miliar untuk Mahbubirrahman, Tino Oktaviano (Foto), Sukardjito, Ismed Eka Kusuma Bandung tersebut. Terbangunnya pembangunan infrastruktur di ASISTEN REDAKTUR Zaenal Arifin, M Vidia hubungan erat antara Indonesia Indonesia. Jokowi menerima Wirawan, Karel Stefanus Ratulangi, Wisnu dengan Republik Rakyat pinjaman tersebut. Bahkan Yusep, Ferro Maulana, Tri Harningsih STAF REDAKSI Soemitro-Deddy Kusnaedi- Tiongkok (RRT) salah satunya. Dengan cepat Indonesia sudah Moh Sahlan (Majalah), Fahrul Anwar, Fadlan Sukar membantah anggapan memutuskan apa saja yang akan Syam Butho, Maulana Khamal Macharani, bahwa dalam kongres tersebut dibangun melalui pinjaman Nailin In Saroh, Mochammad Zaky Kusumo, Novrizal Sikumbang, Nicha Muslimawati, Presiden Joko Widodo tersebut. Munzir (Foto), Junaidi Mahbub (Foto), memberikan ruang khusus Jalan raya sepanjang 1000 Warnoto (TV) untuk Presiden RRT Xi Jinping. kilometer, dua pelabuhan, IT Radius Rasmangun Sejumlah momen merekam sampai kereta cepat akan dimiliki DESAIN GRAFIS Shofrul Hadi, Nelson Nafis keduanya tampak sebagai magnet Indonesia dalam waktu tak lama konferensi kali ini. Semua bukan lagi. Namun kita punya ingatan KONTRIBUTOR LUAR NEGERI Fitra Ismu (Meksiko) tanpa sebab.
    [Show full text]
  • Civil-Military Relations Under Jokowi: Between Military Corporate Interests and Presidential Handholding Evan A
    asia policy, volume 14, number 4 (october 2019), 43–87 1 http://asiapolicy.nbr.org 1 roundtable Indonesia Afer the 2019 Election Alexander R. Arifanto Tomas Pepinsky Evan A. Laksmana Dewi Fortuna Anwar Ann Marie Murphy © Te National Bureau of Asian Research, Seattle, Washington roundtable + indonesia after the 2019 election Civil-Military Relations under Jokowi: Between Military Corporate Interests and Presidential Handholding Evan A. Laksmana his essay examines the disposition of civil-military relations under T President Joko “Jokowi” Widodo. It makes three arguments. First, since assuming ofce in 2014, Jokowi has tended to adopt a hands-of approach in the day-to-day management of military afairs and defense policy. He has relied on a group of retired generals as his intermediary with the Indonesian military (Tentara Nasional Indonesia, or TNI). He also gave the TNI organizational autonomy and even encouraged its involvement in nonmilitary domains, from counterterrorism to food-sufciency programs. Civil-military relations under Jokowi’s frst term were basically on autopilot. Second, Jokowi’s management of the TNI is not unique. All post-Suharto presidents have had to deal with the same dilemma: how to carefully and closely manage the military without threatening its corporate interests. I develop a typology of the responses to this dilemma to classify and compare Jokowi’s civil-military relations with other post-Suharto presidents: B.J. Habibie (1998–99), Abdurrahman Wahid (1999–2001), Megawati Sukarnoputri (2001–4), and Susilo Bambang Yudhoyono (2004–14). Te typology shows that Jokowi’s passive management of the TNI, while protecting the military’s corporate interests, is similar to Sukarnoputri’s approach.
    [Show full text]
  • Mahkamah Agu Mahkamah Agung Republik Indo
    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia PENGADILANputusan.mahkamahagung.go.id MILITER II-09 B A N D U N G P U T U S A N Nomor : 140-K/ PM.II-09/AU/VII/2016 “DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA” Mahkamah Agung Republik Indonesia Pengadilan Militer II-09 Bandung yang bersidang di Bandung dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada Tingkat Pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa : Nama lengkap : MUKHLIS. Pangkat/NRP : Pratu/541399. Jabatan : Ta Den 903 Bansus Satbravo’90 Paskhas. Kesatuan : Satbravo ’90 Paskhas. Tempat, tgl lahir : Bangka Belitung, 25 Maret 1991. Kewarganegaraan : Indonesia. Jenis kelamin : Laki-laki. A g a m a : Islam. Alamat tempat tinggal : Mess Satbravo ’90 Paskhas Kec. Rumpin Kab. Bogor . Terdakwa ditahan oleh : 1. Dansatbravo’90 selama 20 (dua puluh) hari terhitung mulai tanggal 15 Februari 2016 sampai dengan tanggal 5 Maret 2016 berdasarkan Surat Keputusan Penahanan Sementara dari Dansatbravo’90 Paskhas selaku Ankum Nomor : Kep/01/II/2016 tanggal 15 Februari 2016. 2. Kemudian diperpanjang sesuai : a. Perpanjangan Penahanan Tingkat-I dari Dansatbravo’90 Paskhas selaku Papera selama Mahkamah30 (tigaAgung puluh) hari sejak tanggal 6 MaretRepublik 2016 sampai dengan tanggal 4 April Indonesia 2016 di Ruang Tahanan Satpomau Lanud Atang Sandjaja berdasarkan Surat Keputusan Perpanjangan Penahanan Tingkat-I Nomor : Kep/01/III/2016 tanggal 3 Maret 2016. b. Perpanjangan Penahanan Tingkat-II dari Dansatbravo’90 Paskhas selaku Papera selama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal 5 April 2016 sampai dengan tanggal 4 Mei 2016 di Ruang Tahanan Satpomau Lanud Atang Sandjaja berdasarkan Surat Keputusan Perpanjangan Penahanan Tingkat-II Nomor : Kep/02/IV/2016 tanggal 14 April 2016.
    [Show full text]
  • Indonesia's Image from China's Perspective On
    Global: Jurnal Politik Internasional Vol. 21 No. 2. Page 176-197. DOI: 10.7454/global.v21i2.404 © Global: Jurnal Politik Internasional 2019 E-ISSN: 2579-8251 INDONESIA’S IMAGE FROM CHINA’S PERSPECTIVE ON SOUTH CHINA SEA DISPUTE (A PRELIMINARY STUDY ON CHINA’S PERCEPTION ON INDONESIA) Ardina Kartikasari Department of International Relations Universitas Indonesia [email protected] Abstrak Tulisan ini membahas mengenai citra Indonesia di mata Cina dalam isu sengketa Laut Cina Selatan (LCS). Sejak pertama kali Cina merilis klaim nine dash line pada tahun 1993 hingga insiden di perairan Natuna pada tahun 2016, Cina berperilaku ambigu terhadap Indonesia, di mana Cina bersikeras menyebut kedua negara memiliki tumpang tindih kepentingan di perairan Natuna. Namun di sisi lain Cina selalu berhati-hati dalam merespon Indonesia terkait sengketa ini dan menyatakan mengakui kedaulatan Indonesia atas kepulauan Natuna. Terkait hal ini, meski sudah banyak penelitian mengenai kebijakan Cina terhadap Indonesia, namun hanya sedikit kajian yang menulis secara spesifik mengenai persepsi Cina terhadap Indonesia dalam sengketa LCS. Dengan menggunakan pendekatan teori image, tulisan ini berusaha mencari tahu tentang bagaimana citra Indonesia di mata Cina, yang kemudian membentuk persepsi Cina atas Indonesia dalam isu sengketa LCS. Argumen utama dalam tulisan ini yaitu image atau stereotip yang ditangkap Cina dari Indonesia, adalah ally image, dimana Indonesia dipandang sebagai aktor yang dapat bekerja sama, serta memiliki kapabilitas dan dimensi kultural yang setara. Kata kunci: Laut Cina Selatan, Indonesia, Natuna, Teori Image Abstract This paper discusses the image of Indonesia in the eyes of China on the South China Sea (SCS) dispute. China circulated the map of Nine-dotted lines in 1993 and since then China has behaved ambiguously toward Indonesia as the dotted lines encompasses some part of Indonesia’s North Natuna waters.
    [Show full text]