Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014 Dwi Bahasa www.dmc.kemhan.go.id Inggris www.kemhan.go.id

Perwira Harus Memahami Politik Negara Untuk Menjamin Netralitas TNI

SDM Sebagai Salah Satu Modal Utama Pertahanan Indonesia Latgab TNI 2014 Why DR. H. , MA. Deserves the Title of Professor

Serambi Redaksi

Pembaca WIRA yang budiman, Editorial Kami kembali menyapa para pembaca dengan edisi terbaru WIRA volume 48 Mei – Juni tahun 2014. Dalam edisi ini, tim redaksi mengangkat tema pengukuhan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Profesor. bidang ilmu ketahanan nasional. Disamping itu seiring dengan pelaksanaan pesta demokrasi, maka netralitas Dear Readers, TNI dan Polri menjadi isu yang hangat diperbincangkan. We are back to meet you with new edition of 2014 May- Netralitas ini juga yang menjadi penekanan utama June. In this edition, we bring the inauguration of President Presiden SBY saat commander’s call Perwira Tinggi TNI Susilo Bambang Yudhoyono as professor in resilience dan Polri di Kemhan tanggal 2 Juni 2014.. Selain itu, science as the theme of this volume. Furthermore, in line kami juga menyajikan rubrik-rubrik opini dan terkini yang with the main democratic event, the neutrality of TNI and akan memperkaya wawasan pengetahuan para pembaca Polri has been main issue. This neutrality has been also sekalian. instructed by President SBY at commander’s call of TNI Para pembaca WIRA yang kami banggakan, and Polri high ranking officers which took place in 2nd June 2014 at Kemhan. Untuk memperkaya majalah WIRA ini, kami senantiasa mengharapkan partisipasi pembaca mengirimkan tulisan, Moreover, we also bring forward rubrics and latest baik berupa artikel, opini, informasi, tanggapan maupun opinions that will enrich horison and knowledge of all kritik dan saran, ataupun ingin mendapatkan majalah readers. WIRA, silahkan menghubungi tim redaksi kami melalui All readers, email [email protected]. Majalah WIRA juga dapat diakses dalam Jaringan Online di laman www. To enrich WIRA, we expect the participation of kemhan.go.id. all readers to send us articles, opinions, information, responses or even critics and suggestions. Those who want Semoga majalah WIRA Edisi Mei-Juni 2014 ini dapat to get WIRA, please contact our editorial team through memberikan manfaat bagi kita semua. email: [email protected]. WIRA magazine can also be accessed via www.kemhan.go.id. We do hope this WIRA will bring benefits for all of us.

[email protected] Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014 3 daftar isi DEWAN REDAKSI Laporan Utama Pelindung/Penasihat: Pengukuhan Prof. Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono. MA. Sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Menteri Pertahanan 6 Ketahanan Nasional Sekjen Kemhan The Inauguration of Prof. Dr. H. Susilo Bambang Pemimpin Umum Yudhoyono. MA. as Professor of National Resilience Studies Kapuskom Publik Kemhan

Pemimpin Redaksi: Kolonel Inf Drs. Silvester Albert T, M.A Wakil Redaksi: Drs. Zul Asril

Redaksi: Letkol Sus Trisatya W, M.IT Sri Murtiana, S.Sos, M.M Mengapa DR. H. Susilo Bambang Yudhoyono, MA. Letkol Caj Fajar Joko Sulistyo, MA Pantas Mendapatkan Gelar sebagai Guru Besar Deden Deni Doris, S.E 12 Why DR. H. Susilo Bambang Yudhoyono, MA Mayor Inf Barnes M, M. Sc Deserves the title of Professor Mutiara Silaen, S.Ikom Presiden SBY menginstruksikan Kepada Para Perwira Tinggi TNI-Polri tentang Netralitas dalam Desain Grafis: 14 Pilpres mendatang Lettu Sus Farah Merila S, S.Kom Presiden SBY instructed TNI and Polri to be neutral on the upcoming Presidential Election Eko Prasetyo, S.Kom Imam Rosyadi Fokus Fotografi: M. Adi Wibowo SDM Sebagai Salah Satu Modal Utama Pertahanan Indonesia Percetakan & Sirkulasi: 18 Human Resource as One of Indonesian Defense Neneng Herlina, S. Sos, M.M. Major Capital Nadia Maretti, S.Kom Pemenuhan Modal SDM yang Antisipatif terhadap Dinamika Lingkungan Strategis Diterbitkan Oleh: 24 The Fulfillment of Human Capital Anticipating Puskom Publik Kemhan the Dynamics of Strategic environment Jl. Merdeka Barat 13-14 Jakarta

4 Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014 content EDITORIAL BOARD Opini Netralitas TNI sebagai Wujud Implementasi Patron/Advisor: Reformasi Internal TNI dan Nilai-nilai Filosofis dalam Jati Diri TNI 29 Defense Minister Sec. Gen. of Defense Ministry Neutrality of TNI as the Implementation of TNI’s Internal s Reform And Philosophical Values within TNI’ Identity Editor in Chief: Head of Public Communication Center Perwira Harus Memahami Politik Negara Untuk Menjamin Netralitas TNI Managing Editor: Officers Must Understand State Politics to Ensure s 36 Colonel Drs. Silvester Albert T, M.A TNI’ Neutrality Vice Managing Editor: Drs. Zul Asril Terkini Editor: Latgab TNI 2014 Lieutenant Colonel Trisatya W, M. IT TNI Joint Exercise 2014 42 Sri Murtiana, S.Sos, M.M Lieutenant Colonel Fajar Joko Sulistyo, MA Informasi Deden Deni Doris, S.E Inovasi Canggih Len, Combat Boat 16M, Major Barnes Mahardika, M. Sc Pertama di Indonesia! Mutiara Silaen, S.Ikom Sophisticated Len Innovation, Combat Boat 54 16M, First in Indonesia! Graphic Design: First Lieutenant Farah M.S, S.Kom Berita Foto Eko Prasetyo, S.Kom Imam Rosyadi

Photografer: M. Adi Wibowo

Printing & Circulation Neneng Herlina, S. Sos, M.M. Nadia Maretti, S.Kom

Published By: Public Communication Center Jl. Merdeka Barat 13-14 Jakarta

Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014 5 Laporan Utama

Pengukuhan Prof. Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono. MA. Sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Ketahanan Nasional The Inauguration of Prof. Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono. MA. as Professor of National Resilience Studies

niversitas ndonesian Pertahanan Defense mengukuhkan University UProf. Dr. Susilo inaugurated Prof. Bambang Yudhoyono I Dr. Susilo Bambang MA., sebagai guru Yudhoyono MA., as besar dalam bidang Professor in National Ilmu Ketahanan Resilience Studies in Nasional di hadapan front of the open sidang senat terbuka academic senate akademik Universitas meeting on June 12, Pertahanan Indonesia 2014. Indonesian tanggal 12 Juni 2014. Defense University Universitas Pertahanan accredited SBY of menilai SBY memiliki his knowledge in penguasaan Ilmu National Resilience Ketahanan Nasional, Studies and also selain itu juga his academic memiliki latar belakang background to be a akademik yang diperlukan untuk menjadi guru besar. Professor. Pemberian gelar Profesor ilmu Ketahanan Nasional The inauguration of Professor title given to the President kepada Presiden Republik Indonesia telah sesuai dengan of the Republic of Indonesia, falls under the Regulation of Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.40 the Minister of Education and Culture Number 40/2012 Tahun 2012 tentang pengangkatan Profesor/Guru regarding the appointment of Non-permanent Professor Besar tidak tetap pada Perguruan Tinggi. Pengukuhan at University. The inauguration of Prof. Dr. H. Susilo Prof. Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono, MA sebagai Bambang Yudhoyono, MA, as Professor of National Guru Besar Ilmu Ketahanan Nasional dilakukan dengan Resilience Studies was done by considering his mastery mempertimbangkan penguasaan ilmu Ketahanan of National Resilience Studies obtained from various Nasional yang diperoleh dari berbagai pendidikan militer military and non-military educations, both in Indonesia dan non militer, baik di dalam maupun di luar negeri. and abroad. Prof. Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono, MA juga Prof. Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono, MA had also memiliki latar belakang akademik yang diperlukan untuk acquired academic background to become a Professor. menjadi Guru Besar. Gelar Master of Arts (MA) bidang Master of Arts (MA) in Management was obtained from Manajemen diperoleh dari Webster University, Missouri, Webster University, Missouri, United States. Agricultural Amerika Serikat. Gelar Doktor bidang Ekonomi pertanian Economics Doctorate degree was obtained from Bogor diperoleh dari Institut Pertanian Bogor (IPB) pada tahun Institute of Agriculture (IPB) in 2004, with a dissertation 2004, dengan judul desertasi “Pembangunan Pertanian title “Agricultural and Rural Development as an Effort to dan Pedesaan Sebagai Upaya Mengatasi Kemiskinan dan Overcome Poverty and Unemployment: Economic and Pengangguran: Analisis Kebijakan Ekonomi dan Fiskal”. Fiscal Policy Analysis”. Penguasaan akademis berbagai ilmu telah dibuktikan The Academic mastery on variety of knowledges melalui karya-karyanya, berupa buku dan artikel, has been demonstrated through his works, such as diantaranya Coping with the Crisis - Securing the Reform writing books and articles, including Coping with the (1999); Revitalization of the Indonesian Economy: Business, Crisis - Securing the Reform (1999); Revitalization of Politics and Good Governance (2002), Taman Kehidupan, the Indonesian Economy: Business, Politics and Good sebuah antologi (2004). Transforming Indonesia: Selected Governance (2002), Garden of Life, an anthology (2004). International Speeches (2005), Peace Deal with Aceh is Transforming Indonesia: Selected International Speeches Just a Beginning (2005), The Making of a Hero (2005) dan (2005), with the Aceh Peace Deal is Just a Beginning sebagainya. (2005), The Making of a Hero (2005) and many other.

6 Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014 Main Report

Prof. Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono, MA telah Prof. Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono, MA has been memberikan sejumlah kuliah umum dan orasi ilmiah giving some public lectures and scientific presentations di beberapa perguruan tinggi ternama di dunia. Pada at several major universities in the world. In September September 2005, kuliah umum dengan judul “Perspective 2005, a public lecture entitled “Perspectives on the MDGs on the MDGs and the Way Forward to 2015” diberikan and the Way Forward to 2015” was delivered at Columbia di Columbia University, New York, Amerika Serikat. Pada University, New York, United States. In April 2006, at April 2006, di Islamic University of Imam Muhammad the Islamic University of Imam Muhammad bin Sa’ud, Bin Sa’ud, Riyadh, memberikan kuliah umum dengan Riyadh, SBY gave a public lecture entitled “Progress and judul “Progress and Prosperity”. Pada November 2006, Prosperity”. In November 2006, the scientific presentation menyampaikan orasi ilmiah di Keio University, Tokyo at Keio University in Tokyo under the title “Governance, dengan judul “Governance, Reforms and Democratic Reforms and Democratic Transformation in Indonesia”. Transformation in Indonesia”. Pada Oktober 2008 In October 2008 a public lecture at Beijing University, memberikan kuliah umum di Beijing University, Tiongkok China with the title “Indonesia, China and East Asia: dengan judul “Indonesia, China and East Asia: Building Building Bridges During Turbulent Times”. In September Bridges During Turbulent Times”. Pada September 2009 2009 a public lecture at The John F. Kennedy School of memberikan kuliah umum di The John F. Kennedy School Government, Harvard University Boston United States of Government, Harvard University Boston Amerika Serikat under the title “Towards Harmony Among Civilizations”. dengan judul “Towards Harmony Among Civilizations”. In addition to academic degree, Prof. Dr. H. Susilo Selain gelar akademis, Prof. Dr. H. Susilo Bambang Bambang Yudhoyono, MA also received an honorary Yudhoyono, MA juga menerima gelar kehormatan Doctor degree of Doctor Honoris Causa from several major Honoris Causa dari beberapa perguruan tinggi ternama universities at home and abroad. In 2005, Prof. Dr. H. di dalam dan luar negeri. Pada 2005, Prof. Dr. H. Susilo Susilo Bambang Yudhoyono, MA received two titles of Bambang Yudhoyono, MA menerima dua gelar Doctor Doctor Honoris Causa. The first degree was received from Honoris Causa. Gelar pertama didapat dari Webster Webster University, Missouri, United States of America University, Missouri, Amerika Serikat untuk bidang the field of law. While the second title was received from hukum. Sedangkan gelar kedua datang dari Universitas Thammasat University, Thailand, for politics. Thammasat, Thailand, untuk bidang politik. Dua gelar Doctor Honoris Causa juga diterima pada tahun 2006, He also received two Doctor Honoris Causa in 2006, yaitu dari Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat, from Andalas University, Padang, West Sumatra, for untuk bidang pembangunan pertanian berkelanjutan; the field of sustainable agricultural development; and dan yang kedua dari Universitas Keio, Jepang, untuk the second from Keio University, Japan, for the area of bidang pemerintahan. Selanjutnya, pada 2012, University government. Subsequently, in 2012, the University Utara Utara Malaysia menganugerahi gelar Doctor Honoris Malaysia awarded the title of Doctor Honoris Causa Causa dibidang perdamaian, yang diberikan langsung in the field of peace, which was given directly by Yang oleh Yang Dipertuan Agong di Istana Negara Malaysia, DiPertuan Agong at Istana Negara Malaysia, Kuala Kuala Lumpur. Pada 2013, Prof. Dr. H. Susilo Bambang Lumpur. In 2013, Prof. Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono, Yudhoyono, MA kembali menerima dua gelar Doctor MA again received two titles of Doctor Honoris Causa, Honoris Causa, yaitu dari Universitas Tsinghua, Beijing, from Tsinghua University, Beijing, China, for economics, China, untuk bidang ekonomi, dan dari Rajaratnam and from the Rajaratnam School of International Studies School of International Studies (RSIS), Nanyang Technological University, Singapura, untuk bidang kepemimpinan dan pelayanan publik. Sebagai seorang Presiden yang juga aktif meluangkan waktu mengajar atau menyampaikan materi kuliah umum di berbagai forum dan universitas, Prof. Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono, MA dinilai berhasil mengkonversi “tacit knowledge” yang dimiliki menjadi “explicit knowledge”. “Tacit knowledge” adalah ilmu yang tidak kelihatan, yang sering berasal dari pengabdian dan kinerjanya sebagai Presiden dalam mematangkan demokrasi di Indonesia hingga kontribusinya terhadap perkembangan strategi

Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014 7 pertahanan negara, mulai dari sisi anggaran, kebijakan (RSIS), Nanyang Technological University, Singapore, for industri pertahanan, hingga keberhasilan menjadikan the field of leadership and public service. Indonesia sebagai penjaga perdamaian dunia. As a President which has also been actively taking the Pada Upacara Pengukuhan Guru Besar tersebut, Prof. time to teach or convey public lectures in various forums Dr. H.Susilo Bambang Yudhoyono, MA menyampaikan and universities, Prof. Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono, pidato berjudul “Perdamaian dan Keamanan dalam MA has been assessed successfully converting “tacit Dunia yang Berubah: Tantangan Penyusunan Grand knowledge” to “explicit knowledge”. “Tacit knowledge” is Strategy bagi Indonesia”. Prof SBY, dalam awal pidatonya invisible science, which frequently comes from dedication menyampaikan terima kasih atas kepercayaan dan and performance as President to make the democracy in kehormatan dianugerahi Guru Besar oleh Universitas Indonesia mature and his contribution to the development Pertahanan dan beliau berharap agar kepercayaan dan of the national defense strategy, ranging from the budget, kehormatan tersebut dapat dipertanggung jawabkan defense industrial policy, to the success of making untuk ikut mengembangkan dunia ilmu dan pendidikan di Indonesia the world peacekeeping. negeri tercinta, sebagai bagian dari upaya mencerdaskan kehidupan bangsa menuju Indonesia yang makin maju dan unggul di masa depan. Selanjutnya beliau menyatakan bahwa dibutuhkan strategi besar guna melindung kepentingan dan tujuan nasional utamanya dalam kaitan perdamaian dan keamanan di tengah dunia yang terus berubah dari waktu ke waktu. Pertanyaan yang perlu dikedepankan adalah ditengah perubahan yang begitu cepat, apa yang patut dilakukan oleh Indonesia dan apa kepentingan nasional kita. Ada empat hal utama yang dideskripsikan sebagai kepentingan nasional Indonesia, yaitu ideologi dan nilai- nilai kebangsaan: keamanan nasional: ekonomi dan kesejahteraan: serta kontribusi Indonesia dalam kehidupan yang damai, adil dan tertib. Jika Indonesia merumuskan strategi besar atau grand strategy, empat hal fundamental ini pulalah yang mesti kita tetapkan sebagai “the ultimate goals’’ atau ‘’ends’’, ataupun tujuan nasional kita,’’. Di hampir semua negara, formulasi keamanan nasional (national security) umumnya memiliki empat cakupan dan kepentingan fundamental yaitu pertama, kepentingan untuk menjaga ideologi dan nilai-nilai dasar (basic values), bagi kita Indonesia adalah Pancasila dan demokrasi yang berkeadaban; kedua, kepentingan menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah (military interests), yang bagi kita adalah NKRI; ketiga, kepentingan untuk memperkuat perekonomian bangsa (economic interests), bagi kita adalah pertumbuhan economi yang kuat, berkeadilan dan berkelanjutan (sustainable growth with equity); dan keempat, kepentingan untuk ikut membentuk tatanan dunia yang damai, adil dan sejahtera (international interest), bagi kita terutama pada tingkat kawasan Asia Tenggara, Asia Pasifik, dan tentunya juga pada tingkat At the Inauguration Ceremony, Prof. Dr. H.Susilo global. Bambang Yudhoyono, MA delivered a speech titled “Peace and Security in a Changing World: Challenges for Tantangan utama yang dihadapi oleh Indonesia Indonesia Grand Strategy Formulation”. Prof. SBY, in the adalah bagaimana kepentingan dan tujuan nasional begining of his speech conveyed gratitude for the trust itu bisa dicapai dalam lingkungan global yang terus and honor being inaugurated as Professor by Indonesian berubah. Perubahan lingkungan strategis akan senantiasa Defense University and he expected those trust and berdampak dan berimplikasi pada kehidupan nasional. honor could be accounted for participating in science and Menurut Prof SBY, ada 5 critical dan strategic issues yaitu education development in the beloved country, as part pertama redefinisi tentang ancaman terhadap kepentingan and effort to enlighten nation livelihood towards more nasional;kedua, implikasi dari perubahan dan pergeseran advanced Indonesia and competitiveness in the future. geopolitik yang baru; ketiga, benarkah kini dunia kembali Moreover, he stated that grand strategy is required in order kepada tatanan Perang Dingin baru dan apa implikasinya to protect main National interest and goal in relation to bagi Indonesia; keempat, konsekuensi dari terbentuknya peace and security in the middle of changing world from komunitas ASEAN dan arsitektur kerjasama kawasan time to time. The question that needs to be presented is lainnya dimana Indonesia ikut serta; kelima, keperluan in a rapidly changing situation, what needs to be done by

8 Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014 untuk meninjau kembali strategi pertahanan dan doktrin Indonesia and what is our national Interest. perang yang selama ini dianut. There are four main things which have been described Hal yang pertama tentang redefinisi persepsi as Indonesia’s national interests, namely the ideology and ancaman. Bahwa ancaman yang tadinya bersifat National values: national security: economic and welfare: konvensional atau tradisional, kini bertambah dengan Indonesia’s contribution in the peaceful life, justice and yang bersifat non tradisional. Dewasa ini ancaman order. If Indonesia shall formulate a grand strategy, terhadap kepentingan nasional bisa berupa ancaman there are four fundamentals that we must define as militer, ekonomi, ideologi dan nilai-nilai dasar yang kita “the ultimate goals’’ or’’ ends’’, or our national goals,’’. anut, serta politik dan kedaulatan. Ancaman juga bisa Almost in all countries, the formultion of National security bencana alam dan perubahan iklim, wabah penyakit, dll. generally has four fundamental interests, among others, Karenanya, jika Negara kita harus selamat dan mampu firstly, guarding ideology dan basic values Interest, for mengatasi ancaman apapun bentuknya, maka strategi Indonesian is Pancasila and civilized democracy, secondly, dan cara yang harus dilakukan juga harus sesuai dengan defending the sovereignty and teritorial integrity (military ancaman-ancaman tersebut. Interest), that for us is Unitary State Republic of Indonesia; Thirdly, the interest to strengthen national economy (Economic Intertest), for us is strong economic growth, just and sustainable; fourth, the Interest to participate in forming peaceful, just and prosperous (International interest) order, for us mainly in Southeast Asia, Asia Pacific in regional and certainly in the global level, as well The main challange Indonesia facing is how our National Interest and goal could be achieved in changing global environment. The strategic environment change shall always affect and implicate National Livelihood. According to Prof. SBY, there are five critical and strategic issues; firstly, threat redefinition of National interest; secondly, the implication and change of new geopolitic shift; thirdly, has the World returned to the new cold war order and what is the implication for Indonesia; fourth, the consequence of ASEAN Community establishment and other regional cooperation architecture where Indonesia is participating; fifth, the necessity of overlooking our current defense strategy and doctrine. First of all on threat preception redefinition. Previously threat had been characterized conventional and traditional, now they are added with the non traditional characters. Now the threat to National Interest could be in military form, economy, ideology and basic values that we have, also politic and sovereignty. The threat could also be natural dissaster and climate change, epidemic desease, etc. Therefore, If our country must survive and be able to overcome any form of threats, hence the strategy and means that we will employ are suited with those threats.

Hal kedua tentang pergeseran geoplitik dan Secondly, about geopolitic shift and the implication for implikasinya bagi Indonesia. Ketegangan baru muncul Indonesia. The new tension arise in East Asia and South di Asia Timur dan di Laut Tiongkok Selatan. Sebagai China Sea. As the largest country in South East Asia, Negara terbesar di Asia Tenggara, Indonesia harus dapat Indonesia has to determine its correct position. Indonesia menentukan sikapnya yang tepat. Indonesia sangat aktif is very active and serious to prevent any open conflict in dan serius untuk mencegah terjadinya konflik terbuka di this region, because if the regional stability and security kawasan ini, karena jika stabilitas dan keamanan kawasan disturbed then all countries will have terrible impact. As terganggu, semua negara akan mendapatkan dampak Indonesian leader, Prof SBY has been very actively involved buruknya. Sebagai pemimpin Indonesia, Prof SBY sangat in diplomatic effort to promote dialogue and mediation aktif terlibat dalam diplomasi untuk melakukan dialog with countries that oppose respectively in term politicaly dan mediasi dengan Negara-negara yang berhadap- and militarily. hadapan baik secara politik maupun militer. Third, whether the World has returned in Cold War and Isu ketiga yaitu apakah dunia kini kembali dalam the implication to Indonesia. It is too early and we could Perang Dingin serta implikasinya pada Indonesia. Terlalu not be presumptuous to say that the World has entered dini dan tidak boleh gegabah untuk mengatakan bahwa again the cold war. By observing the ongoing rapidly

Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014 9 dunia kembali memasuki Perang Dingin. Dengan changing political crisis and security situation in Ukraine, menyimak berlangsungnya perubahan cepat menyusul seems the World has to accept the new reality. The terjadinya krisi politik dan keamaman di Ukraina, Industrial Countries had returned to the G7 table without nampaknya dunia harus menerima kenyataan baru. Russia. In the UN Security Council we also noticed that Negara-negara maju kini kembalike meja G 7 tanpa the Veto right owned states oftenly split between Russia Rusia. Di forum Dewan Keamanan PBB juga kita ketahui and China on one side and US, UK and France on the amat sering posisi Negara pemegang hak veto terbelah other side. This situation certainly will affect Indonesia. On antara Rusia dan Tiongkok di satu sisi dan Amerika the base of free active and all direction foreign policy that Serikat, Inggris dan Perancis di sisi yang lain. Hal ini Indonesia withstand, all those big countries are friends tentunya berimplikasi bagi Indonesia. Atas dasar politik and Indonesian partner and even within ten years have bebas aktif serta all direction foreign policy yang dianut become Indonesia strategic partners. Indonesia, semua Negara besar tersebut adalah sahabat dan mitra Indonesia dan bahkan dalam kurun waktu Fourth, Indonesia has become part of ASEAN sepuluh tahun telah menjadi mitra stretegis Indonesia. Community. One of the commitment, agreement and code of ethics that ASEAN have is restraint the use of Keempat adalah bahwa Indonesia telah menjadi military force against one another in conflict between bagian dari Masyarakat Asean. Salah satu komitmen, ASEAN members. In the philosophy and basic principles persetujuan dan kode etik yang Asean anut adalah of ASEAN that essentially ASEAN is a “carring and sharing ditabukannya penggunaan kekuatan militer bila terjadi Community” therefore ASEAN could not be apathetic and konflik antar sesama Negara Asean. Dalam falsafah dan doing nothing when one of its member facing serious prinsip dasar Asean bahwa hakekatnya Asean adalah problem. By the spirit to resolve the conflict peacefully and sebuah “caring and sharing community” maka tentunya followed by obedience to the applied International law, Asean tidak boleh apatis dan diam saja ketika salah ASEAN could play constructive roles. satu anggotanya mengalami permasalahan yang serius. Semangat untuk menyelesaikan konflik secara damai The last one is the World Development and implication dan disertai kepatuhan terhadap hukum internasional to Indonesia mainly relating to Defense strategy and yang berlaku, Asean tetap bisa memainkan peran yang war doctrine. As we know that Weapons System and konstruktif. Military Technology has developed rapidly in the last 30 years that all countries would certainly revolutionize their Hal yang terakhir adalah perkembangan dunia dan tactic, combat technique and existing combat doctrine. implikasinya bagi Indonesia terutama kaitan dengan Conventional warfare currently has modern warfare strategi pertahanan dan doktrin perang. Kita ketahui nature as a result from Revolution in Military Affairs bahwa sistem persenjataan dan teknologi militer (RMA). Strategy, tactic and combat doctrine that should telah berkembang pesat dalam kurun waktu 30 tahun be applied have to be precise and sophisticated. They all terakhir yang kesemuanya tentu mengubah taktik dan have to illustrate the capability to wage modern warfare teknik bertempur serta doktrin pertempuran yang ada. in many fronts including the engagement of all services in Peperangan konvensional saat ini telah memiliki corak efective joint operations. perang modern, sebagai hasil dari revolusi yang terjadi di dunia militer (Revolution in Military Affairs). Strategi, taktik dan doktrin pertempuran yang harus dijalankan harus benar-benar tepat dan mutakhir. Semuanya harus menggambarkan kemampuan untuk melaksanakan perang modern di banyak front termasuk pelibatan berbagai matra dalam operasi gabungan efektif. Dengan demikian, sangat penting bagi Indonesia untuk memiliki Grand Strategy. Grand Strategy yang dimaksud menurut Prof SBY, dapat dilebarkan sehingga menjadi arah, strategi besar dan kebijakan dasar dari sebuah Negara, dengan cara membangun dan menggunakan semua potensi nasional yang dimiliki untuk melindungi kepentingan dan tercapainya tujuan nasional kita, berlaku dalam jangka waktu yang jauh ke depan baik di masa perang maupun damai. Dari aspek militer, dapat dikaitkan dengan kebijakan pembangunan kekuatan dan modernisasi TNI jangka panjang menuju kekuatan

10 Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014 yang cukup (minimum essential force) di masa damai, Therefore, it is very important for Indonesia to have yang dalam masa perang bisa dilakukan mobilisasi Grand Strategy. The said Grand strategy, according to dan peningkatan persenjataan militer yang diperlukan. President SBY, could be broadened as a direction, grand Selanjutnya beliau mengatakan bahwa cakupan dan strategy and basic policy of the nation by developing and elemen-elemen esensial dari grand strategy adalah apa utilizing all national potentials to protect and achieve our yang sesungguhnya hendak dicapai oleh bangsa Indonesia national goals projected for the future both in peace and di masa jauh ke depan dan seperti apa pula jalan yang war time. From military aspect, it can be dealt with the mesti ditempuh dan dilalui agar bangsa Indonesia bisa long term modernization and strength development policy menjadi bangsa yang terhormat, maju dan sejahtera. Di of TNI to reach minimum essential forces in peace time; dalamnya juga sudah termasuk bagaimana bangsa ini in war time, it can be mobilized and also to enhance the bisa menghadapi berbagai tantangan dan ancaman, baik capability of military equipment. Furthermore, the contain dari luar negeri maupun dari dalam negeri sehingga cita- and essential elements of grand strategy are actually what cita dan tujuan besar itu dapat dicapai. Secara holistik juga really Indonesian wants to achieve in the future and what mencakup aspek keamanan dan kesejahteraan menjadi road should be taken by Indonesian to be an honored, sangat penting. Perlu juga memikirkan perkembangan developed and prosperous nation. In this regard, it is lingkungan strategis, baik regional maupun global, agar to include how Indonesian are facing and dealing with kita bisa mengenali baik ancaman maupun peluang internal and external challenges and threats in order yang ada serta juga dipikirkan tentang semua elemen we, Indonesian, may reach our big dreams and goals. kekuatan nasional yang dimiliki (national power), apakah The changing strategic environment both regional and itu politik, ekonomi, dan militer; apakah itu sumber daya global is also important to consider in which we may well alam, sumber daya manusia, infrastruktur fisik hasil understand the threat and opportunity. We have to think pembangan dan teknologi; apakah itu kekuatan ideologi, all elements of national power: politics, economy, military, nilai-nilai dasar dan budaya bangsa, natural and human resources, physical infrastructure output of the development of technology, ideological Bagaimana visi Indonesia di tahun 2045, satu abad strength, basic values and national culture. setelah kemerdekaan. Menurut Prof SBY, visi Indonesia di tahun 2045 adalah Indonesia yang berhasil menjadi What is President SBY’s vision for Indonesia in the negara modern yang kuat, yang paling tidak memiliki 3 year 2045, a century after independence. His vision is kekuatan utama. Pertama adalah ekonomi yang kuat dan Indonesia succeed to be a modern and strong country berkeadilan, dengan demikian kita bisa membuat rakyat which has 3 ultimate powers. Firstly, strong economy kita semakin sejahtera menuju masyarakat adil dan with sustainable growth with equity. It is to make the makmur sebagaimana diamanahkan oleh UUD 1945. people more wealthy towards a prosperous society as Kedua, demokrasi yang stabil dan berkeadaban, sehingga stipulated in 1945 Constitution. Secondly, a stable and pelibatan rakyat dalam politik membawa maslahat dan civilized democracy in order the involvement of the people kebaikan bersama. Sedangkan yang ketiga adalah in politics will bring good and proper things. Thirdly, a peradaban bangsa yang unggul dan maju yang dalam developed and excellent civilization as a potential for the dirinya menjadi potensi dan kekutan bangsa mennuju nation to achieve a developed country in this 21st century. Negara maju (developed country) di abad 21 ini. The grand strategy of President SBY is how Grand strategy yang menjadi pemikiran Prof SBY adalah Indonesian could face and deal with various challenges bagaimana bangsa Indonesia bisa menghadapi berbagai and threats both internal and external to include the tantangan dan ancaman, baik dalam dan luar negeri, prosperity and security aspects. Therefore, it is needed a yang melibatkan aspek keamanan dan kesejahteraan. vision, thinking and grand strategy which will be carried out Oleh karena itu, by cohesive and diperlukan visi, pemikiran hardworking dan strategi besar yang national kemudian dijalankan components oleh segenap komponen under the bangsa yang bersatu dan leadership of bekerja keras, di bawah the best country kepemimpinan putra men and women putri terbaik bangsa yang who are able to mampu menunjukkan lead and direct arah dan membimbing the people to bangsa Indonesia menuju the golden age zaman keemasan, of Indonesia. Indoneisa harus menjadi Let us become bangsa yang kuat demi a strong nation kemerdekaan, keamanan for our liberty, dan kemakmuran kita prosperity and bersama. security.

Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014 11 Laporan Utama

Mengapa DR. H. Susilo Bambang Yudhoyono, MA. Pantas Mendapatkan Gelar sebagai Guru Besar Why DR. H. Susilo Bambang Yudhoyono, MA. Deserves the Title of Professor

Oleh: Prof. Dr. Arief Rachman, MPd. Pengamat Pendidikan

usilo Bambang Yudhoyono (SBY) memiliki beberapa usilo Bambang Yudhoyono (SBY) has some ciri-ciri yang diperlukan untuk patut disebut sebagai characters required to be professor. Those guru besar. Ciri-ciri tersebut diantaranya adalah: characters among others are: S SBY adalah seorang terpelajar yang memiliki S SBY is a scholar that has courage to convey kekuatan untuk menyampaikan pokok pikirannya dengan his main idea with a clear goal and objective which tujuan dan sasaran yang jelas yang mengambarkan akhir describe the ends of what he wants to achieve. The goal dari harapan yang dikehendakinya. Tujuan yang that he conveyed has measurable Beliau sampaikan memiliki indikator capaian and observable indicators. Some yang dapat terukur dan teramati. Beberapa questions can be clearly answered pertanyaan yang diajukan langsung dapat from his main idea. What is the goal, terjawab secara jelas dari pokok pikirannya. Apa whether the goal is realistic, whether tujuannya, apakah tujuan tersebut realistis, apakah the achievement could be measured and ketercapaiannya dapat diukur dan dapat dicapai, achieved, what is the program, in order apa programnya, sehingga keterjaminan seorang to ensure someone is working on the bekerja pada alur yang benar dapat dikendalikan. right track. Dalam paparan materi akademik maupun In his academic and political politiknya, sama jelas SBY bersemangat untuk material exposure, SBY is clearly menyelesaikan permasalahan yang urgent eager to solve urgent problems harus diatasi. Pertanyaan yang dapat that must be overcome. diajukan diantaranya “apa permasalahan The questions could be put yang harus mendapat prioritas untuk forward is "what problems perlu diatasi pada masa tersebut, get priority to solve in a didaerah tertentu dan dikelompok particular period, in certain tertentu”. Permasalahan dan area and certain group.” cara mengatasinya merupakan The problems and how to langkah-langkah yang dapat solve them are measurable diukur yang dapat steps and can be used as dijadikan umpan feedback skills to formulate balik keterampilan the problem in a clear and untuk merumuskan relevant way in Iine with masalah dengan reality on the ground. cara yang jelas Therefore there would be dan relevan dengan no wastefulness thinking kenyataan lapangan. from him. Dengan demikian tidak akan terjadi SBY has sharply kemubadziran berpikir expressed his views as pada SBY. a result of his thinking derived from a broad SBY dengan tajam macro and the deep micro menyampaikan pandangannya level. His view has several sebagai hasil berpikir yang strengths including: bergerak dari tataran makro broad, flexible, and fair. yang luas dan mikro yang Accordingly he is an dalam. Pandangannya academic who has broad memiliki beberapa kekuatan and deep knowledge.

12 Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014 Main Report

diantaranya: luas, lentur (fleksible), dan adil (fair). SBY has strong empirical dimension and solid ethics of Dengan cara demikian SBY adalah seorang akademisi reasoning. In his academic oration, he clearly respects the yang berpandangan luas dan dalam. experience and education, data and empirical, evidence and hypotheses as well as the reality and expectation. Nalar Bapak SBY memiliki dimensi empiris yang kuat Then the gap between das sein and das solen is solved by dan etika yang kokoh. Dalam orasi ilmiahnya SBY jelas various alternative systems that link the two. sangat menghargai pengalaman dan pendidikan, data dan empiris, bukti dan hipotesa serta keadaan kenyataan The originality of SBY ideas is very strong supported by lapangan dan keadaan yang seharusnya. Kemudian ‘gap’ scientific and tested theories. The ideas contain of concept, dan jurang pemisah antara das solen dan das sein antara idea which is also based on science logical balance, bagaimana seharusnya serta bagaimana kenyataannya aesthetics and ethics, as well as the harmony between diselesaikan dengan berbagai macam alternatif sistem science and creative thinking which frequently drive SBY yang menjembatani keduanya. going out of the box. That is the scientific dimension of Intellectual reasoning of SBY. Keaslian (Originalitas) gagasan SBY sangat kuat ditopang oleh teori-teori ilmiah yang teruji. Gagasannya All reasonings always start from something. That berisi konsep, hasil pemikiran (idea) yang juga dilandasi something is an assumption. SBY strength to look oleh keseimbangan logika, estetika dan etika, serta forward because his sharp assumptions on certain keharmonisan antara disiplin keilmuan dan kreatifitas problem. His sensitivity in hypothesizing has made him berpikir yang mendorong SBY sering keluar dari jalur trusted by the world institutions such as the UN. How he biasa (“go out of the box”). Itulah dimensi keterpelajaran articulatesassumptions, and using scientific standards dari nalar SBY. has made him a scholar and well-educated person who is broadly recognized by the world. (Note: within the Semua nalar selalu berawal dari sesuatu. Sesuatu itu country, it will be proven after he quit his job as president adalah asumsi. Kekuatan SBY melihat kedepan karena of Indonesia). ketajaman asumsi tentang suatu masalah sangat kuat padanya. Sensitivitas membuat hipotesa menjadikan SBY SBY deserves the title of Professor because of those dipercaya oleh lembaga dunia seperti PBB. Bagaimana above scientific elements, strong scientific standard, and caranya beliau mengartikulasikan asumsi, dan memakai strong scientific character (love to read independente standar ilmiah membuatnya sebagai manusia terpelajar to develop concept based on considerations of his dan sekaligus terdidik yang diperhitungkan oleh dunia colleagues, responsible, brave and honest as it is and luar. (Catatan: didalam negeri baru terbukti setelah beliau open to other’s opinion (humble and resilient). He is an berhenti dari jabatannya sekarang sebagai Presiden RI). accountable scientist, easy to get along and acceptable and always available, has time to develop his science and SBY patut mendapat gelar guru besar karena available. Congratulations to Prof. Dr. H. Susilo Bambang memiliki elemen ilmiah seperti di atas, memiliki standar Yudhoyono, MA. keilmuan yang kuat, mempunyai karakter keilmuan yang kuat, mempunyai karakter ilmuwan yang kokoh (gemar membaca, mandiri dalam mengembangkan konsep berdasarkan banyak pertimbangan dari sejawat, bertanggungjawab, berani dan jujur kerena benar serta masih mau mendengarkan pendapat lainnya (rendah hati dan tahan banting). Beliau adalah ilmuwan yang akuntabel, dapat bergaul dengan baik-akseptabel dan selalu menyediakan waktu–kerja keras untuk ilmunya. Selamat kepada Prof. Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono, MA.

Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014 13 Laporan Utama Presiden SBY menginstruksikan Kepada Para Perwira Tinggi TNI-Polri tentang Netralitas dalam Pilpres mendatang Presiden SBY instructed TNI and Polri to be neutral on the upcoming Presidential Election

ada tanggal 2 Juni 2014, Presiden SBY memberikan n June 2nd 2014, President SBY instructed high pengarahan kepada para Perwira Tinggi di rangking officers of TNI and Polri at Commander’s jajaran TNI dan Polri dalam forum Apel Pimpinan Call in Ministry of Defence, Jakarta. The event P(Commander Call) di Kantor Kemhan, Jakarta. Apel was also attended by Coordinating Minister pimpinan TNI dan POLRI tersebut. dihadiri oleh Menteri O for Political, Legal and Security Affairs, Djoko Suyanto, Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Djoko Suyanto, Defense Minister, Purnomo Yusgiantoro, the Chief of TNI, Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro, Panglima TNI, Chief of Police, all chiefs of Staff along with 282 high- Kapolri, para Kepala Staf Angkatan serta 282 Perwira ranking officers of 2 stars and 1 star Commanding officers Tinggi yang terdiri dari Pati Bintang Dua keatas dan Pati of TNI and Polri. Bintang Satu yang memegang jabatan komando. The President said he always remind TNI and Police Presiden mengatakan dirinya selalu mengingatkan to be neutral in the election, because it is the people's agar TNI dan Polri tetap netral dalam Pemilu, karena sikap willing and it is also an expectation of the candidate for kenetralan itu merupakan harapan rakyat dan harapan President and Vice President who will soon compete in the dari para capres dan cawapres yang berkompetisi dalam 2014 presidential election. Neutrality has been trending pemilihan presiden tahun 2014 ini. Persoalan kenetralan issues in line with the increase of political tension before atau ketidak berpihakan TNI dan POLRI menjadi the presidential election on 9th July 2014. mengemuka seiring menghangatnya suhu politik pemilu Presiden pada 9 Juli 2014. The legal base of neutrality of TNI and Polri on 2014 general election has been affirmed by the Verdict of Dasar Hukum netralitas TNI dan Polri dalam Pemilu Constitutional Court in deciding the material test on 2014 telah ditegaskan dalam putusan hukum Mahkamah article 260, Law No 42/2008 about Election of President Konstitusi dalam memutuskan uji materi pasal 260 UU and Vice President. Article 260 stated that ”in 2009 No 42 tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Presidential Election, TNI and Polri members have no right Wakil Presiden (UU Pilpres). Pasal 260 berbunyi: “Dalam to vote.” Based on this, actually the neutrality of TNI and Pemilu Presiden dan Wakil Presiden tahun 2009, anggota Polri at the election was just for 2009 election. Therefore,

14 Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014 Main Report

Tentara Nasional Indonesia dan anggota Kepolisian it had been uncertainty on that until the Constitutional Negara Republik Indonesia tidak menggunakan haknya Court issued the verdict. untuk memilih. Dengan demikian netralitas TNI dan Polri dalam UU hanya mencantumkan untuk Pemilu 2009, Now, it has been clear through the verdict about the sehingga sebelum diadakan uji materiil oleh MK, timbul legal base of neutrality of TNI and Polri in the election. ketidak pastian hukum terkait Pilpres 2014. The Constitutional Court stated that actually the Law of Presidential Election does not regulate the neutrality of Melalui putusan MK maka menjadi jelas dasar hukum TNI and Polri, however the Law of Presidential Election netralitas TNI dan Polri tersebut. MK menyatakan bahwa has been considered at the same regime with Law No kewajiban TNI dan Polri untuk bersikap netral dalam 8/2012 on Legislative General Election which regulates Pemilu memang tidak diatur dalam UU Pilpres, akan the matters. The Constitutional Court has assessed that tetapi UU Pilpres dianggap satu rezim dengan UU No 8 both Laws are still in the same spirit in line with Article 22E tahun 2012 tentang Pemilu Legislatif yang didalamnya 1945 Constitution. Through its verdict, the Constitutional memuat aturan tentang hal tersebut. MK menilai kedua Court has ensured that TNI and Polri member have no Undang-Undang tersebut masih satu nafas sesuai right to vote in upcoming Presidential Election and remain pengaturan Pemilu dalam Pasal 22E UUD 1945. Melalui to be neutral. The Constitutional Court considers that as putusan ini, MK memastikan anggota TNI dan Polri tidak an instrument of the state, the TNI and Polri should be memiliki hak dalam Pemilu Presiden 9 Juli mendatang neutral in excercising its functions, tasks and authorities. dan harus tetap bersikap netral. Pertimbangan MK agar TNI dan Polri tetap menjaga netralitasnya dalam fungsi, The principle of democratic, open, honest and fair tugas dan wewenangnya sebagai alat Negara. . election and also direct, general, free and secret election can only be carried out when there is no intimidation, threat Asas pemilu yang demokratis, terbuka, jujur dan adil or provocation to the voters. It means, to get power using serta dilaksanakan secara langsung, umum, bebas dan illegal means, will hurt democratic values. Therefore, the rahasia hanya bisa dilaksanakan ketika tidak terjadi issue of neutrality of the TNI / Polri become an important intimidasi, ancaman ataupun provokasi terhadap para part of the implementation of the 2014 election. pemilih. Artinya, upaya untuk meraih kekuasaan dengan menggunakan cara-cara illegal, akan mencederai nilai- On his briefing, the president revealed some historical nilai demokrasi. Oleh karena itu, masalah netralitas TNI/ records in the past to be taken as lesson learned and hoped that it will not happen again. This related to the

Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014 15

POLRI menjadi bagian penting dalam pelaksanaan Pemilu non-neutrality of the TNI and Polri in election in the pre- 2014. reform era. Pada kesempatan apel pimpinan itu, Presiden SBY President Susilo Bambang Yudhoyono called for mengungkapkan beberapa catatan sejarah dimasa lampau high-ranking TNI/Polri to resign if they want to involve yang menjadi pelajaran dan agar tidak mengulanginya in practical politics. President added that's the most kembali. Hal ini berkaitan dengan ketidaknetralan TNI democratic way and it’s the way the President SBY has dan Polri dalam Pemilu di era sebelum reformasi. done and also other generals who took politic as their career. The President said he would immediately grant the Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta agar letter of resignation. perwira tinggi TNI/Polri yang ingin terjun ke dunia politik untuk mengajukan pengunduran diri. Menurut Presiden, The President pointed out the 2004 election, though itulah cara yang paling demokratis dan merupakan cara it had been peaceful and democratic, but there were yang pernah dilakukannya dan para jenderal lain yang still footnotes primarily related to the TNI and Police is memilih berkarier di dunia politik. Presiden menyatakan neutrality. Revealed by the President that there was a akan langsung mengabulkan surat pengunduran diri itu. senior Police officer said " in front of a particular community not to elect other candidate but only this candidate" it was Presiden mencontohkan dalam Pemilu 2004, meskipun widely broadcasted by the media. It also happened during berlangsung secara damai dan demokratis, akan tetapi the TNI unit commander call saying, "do not select this masih ada catatan kaki terutama yang berkaitan dengan party". TNI dan Polri. Diungkapkan Presiden adanya Pamen Polri yang berkata "jangan pilih capres lain tapi pilih saja The President considers those events as part of the past capres yang ini saja" dihadapan komunitas tertentu yang history of TNI and Polri. However, the President asked disiarkan secara luas oleh media. Ada juga pada saat all the officers of TNI and Polri not to do the same thing apel Dansat dijajaran TNI yang mengatakan, “jangan now and in the future, especially in upcoming Presidential pilih partai ini". Election. The President added that TNI and Polri should let the Presidential candidates compete in peaceful and Presiden menganggap peristiwa itu menjadi bagian dignified ways. dari masa lalu TNI dan Polri. Namun Presiden merasa

16 Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014

bahwa para Perwira sekalian tidak akan melakukan hal Furthermore, President Yudhoyono also said that TNI yang sama dimasa kini dan masa depan, utamanya dalam and Polri officers are open and not forbidden to have a pemilihan presiden yang segera akan dilaksanakan. dream of being a political leader such as being a President, Ditambahkan Presiden, TNI dan Polri harus memberi Vice President, or Minister. However, there are clear and kesempatan kepada pasangan Calon Presiden dan Wakil firm rules and ethics to resign from the job in TNI and Polri Presiden untuk melakukan kompetisi secara damai, sehat, institutions. bermartabat, dan berkualitas. The President told the officers that room to manoevre Sementara itu Presiden SBY juga mengatakan bahwa in politics is widely open if they are being outside of TNI seorang Perwira TNI dan Polri terbuka dan tidak dilarang and Polri institutions or after back to civilian. This will be untuk memiliki cita-cita menjadi pemimpin politik seperti considered fair by the people because there is no backing menjadi Presiden, Wakil Presiden, atau Menteri. Akan power to compete into political position. tetapi terdapat aturan dan etika yang jelas dan tegas yang mengharuskan untuk mengundurkan diri dari jabatan yang disandang di institusi TNI dan POLRI. Presiden mengatakan bahwa dengan tidak berada di lembaga TNI dan Polri atau setelah menjadi sipil maka ruang gerak dan peluang untuk berhasil dalam politik akan terbuka. Selain itu masyarakat memandang cara itu cukup adil, karena dinilai bahwa seseorang tersebut tidak mengandalkan dan menggunakan kekuatan yang ada dibelakangnya untuk meraih posisi politik.

Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014 17 Fokus SDM Sebagai Salah Satu Modal Utama Pertahanan Indonesia Human Resource as One of Indonesia’s Defense Major Capital

Oleh: Benedicta Trixie Ariestianti, S. IP., M. Si (Han) Analis Jak Subbidhan Deputi Polhukam Setkab RI, Alumni Prodi PCR Unhan 2014

Prof. Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono Prof. Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono menekankan pentingnya kesiapan emphasized the importance of readiness Indonesia dalam menyambut ASEAN to face the ASEAN Community 2015 Community 2015 pada pidato at the inaugural speech as the first pengukuhan guru besarnya sebagai Professor of National Resilience Studies Profesor bidang Ketahanan Nasional at the Indonesian Defense University, Pertama di Universitas Pertahanan Sentul, June 12th, 2014. Indonesia, Sentul, 12 Juni 2014.

etahanan Nasional merupakan kondisi dinamik ational Resilience is a dynamic condition of a suatu bangsa yang mengandung adanya nation that contains the ability, tenacity, and kemampuan, keuletan, dan ketangguhan dalam resilience to face of all kinds of threats that Kmenghadapi segala macam ancaman yang datang Ncoming from both inside and outside the nation baik dari dalam maupun luar dengan memanfaatkan by utilizing three natural aspects, such as populations, tiga aspek alamiah yaitu penduduk, wilayah, dan sumber territory, and natural resources, as well as five social daya alam, serta lima aspek sosial yaitu ideologi, politik, aspects, such as ideology, political, economic, social ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan, yang and cultural, defense and security, which we know as kita kenal dengan nama Astagatra. Dalam prakteknya, Astagatra. In practice, we can see the condition of the kondisi ketahanan nasional suatu negara memang dapat national defense of a country through observation of kita ketahui melalui pengamatan unsur-unsur diatas, the above elements. But basically, most of the social and namun pada dasarnya, sebagian besar pengelolaan natural aspects management in the national defense that aspek alamiah dan aspek sosial bermuara pada peran have important role in it is human resources. penting sumber daya manusia. Our Nation will face the ASEAN community in less than Kurang dari 1 tahun memang bangsa kita akan a year. Competition between human resources will be more dihadapkan pada komunitas ASEAN. Persaingan kompetensi antar manusia akan semakin ketat dan terbuka. Dalam hal ini diperlukan kesiapan sumber daya manusia yang kompeten dan mempunyai kualitas serta siap untuk bersaing dengan SDM dari negara lain, terutama dari negara anggota ASEAN. Konsekuensi dari terbentuknya komunitas ASEAN merupakan sebuah peringatan bagi bangsa Indonesia untuk terus membina dan meningkatkan kualitas SDM. Peningkatan SDM secara utama tidak hanya pada bidang pendidikan, namun penyerapan ilmu serta penerapan kemampuan merupakan sebuah kunci keberhasilan majunya sebuah Negara dalam berbagai bidang. Sumber daya manusia yang mampu bersaing dalam skala internasional menunjukkan keberhasilan pendidikan, pelatihan, dan penerapan ilmu yang dimiliki oleh SDM sebagai aset negara tersebut.

18 Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014 Focus

Persoalan peningkatan SDM dapat dikaitkan dengan rigorous and open. In this case, the readiness of human pembangunan pertahanan Indonesia sekarang. Saat ini, resources competence and possess the qualities as good kondisi pertahanan Indonesia berada pada fase “sedang as the human resources from another state, especially of membangun”. Modernisasi Alutsista, penambahan jumlah ASEAN Countries, are required. The consequence of the personil Misi Pemeliharaan Perdamaian (MPP), perluasan establishment of the ASEAN Community is a warning for kerja sama pertahanan dengan berbagai negara, rencana Indonesia to continue fostering and improving the quality pembentukkan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan, of human resources, Increased human resources primarily serta kemandirian industri pertahanan nasional not only measured by the education, but also by the merupakan hal-hal yang patut kita dukung kelanjutan absorption and application of the science and capabilities dan keberhasilannya. Dalam hal-hal tersebut, SDM that have become a key to successful advancement of mempunyai peran penting sebagai pendukung kebijakan a country in various fields. Human resources that are Pemerintah dalam mengupayakan strategi pertahanan capable to compete in international scale show the yang baik. Pada masalah pembangunan Alutsista dan success of the education, training, and application of the kemandirian industri pertahanan nasional misalnya, science for human resources as asset owned by the state. Indonesia masih memerlukan SDM yang kompeten untuk mendukung kebijakan ini. Pada saat ini, modernisasi Alutsista merupakan sebuah keperluan mendesak untuk Indonesia dalam rangka meningkatkan pertahanan nasional. Prof. SBY dalam pidatonya mengatakan, terbentukannya komunitas ASEAN itu berarti kita harus menjalankan konsekuensi ASEAN Community 2015, salah satunya adalah mentabukan penggunaan kekuatan militer bila terjadi konflik antar negara ASEAN. Meskipun demikian, pengadaan dan modernisasi Alutsista, serta kemandirian industri pertahanan nasional tetap menjadi prioritas utama demi menjaga utuhnya kedaulatan NKRI. Dalam hal ini, SDM mempunyai peran penting untuk bisa membangun kekuatan Alutsista Indonesia. Tetapi harus Currently, the issue of human resources development diakui, Indonesia belum mempunyai kemampuan untuk can be associated to the development of Indonesia's bisa sepenuhnya berdiri sendiri dalam hal pengadaan defense. Now, the defense condition in Indonesia is in a Alutsista dan kemandirian industri pertahanan nasional. phase of "building process". Modernization of weapons systems, increasing the number of personnel Peacekeeping UU Indhan dan ToT Mission (MPP), the expansion of defense cooperation with various countries, the establishment of Joint Regional Dengan dikeluarkannya UU Nomor 16 Tahun Defense Command Plan, and also the independence 2012 tentang Industri Pertahanan (UU Indhan), lebih of the national defense industry are the things that we tegas dikatakan bahwa pembangunan pertahanan need to support in order to be succeeding in the future. Indonesia memberikan kesempatan yang seluas-luasnya In such matters, Human resource plays an important role bagi industri strategis dan industri pertahanan dalam supporting the success of government policies in pursuit of negeri untuk ikut berpartisipasi menjaga keutuhan NKRI a good defense strategy. On the issue of weapons systems dengan membangun pertahanan nasional. UU Indhan development and independence of national defense ini mengamanatkan adanya kewajiban penggunaan industry, for example, Indonesia still requires competent Alutsista produksi dalam negeri, dan jika produksi human resource to support this policy. Nowadays, the Alutsista produksi dalam negeri belum bisa tercapai modernization of weapons systems is an urgent need for sepenuhnya, pengadaan Alutsista produk luar negeri Indonesia to improve national defense. As well said by dapat dilaksanakan dengan syarat adanya partisipasi Prof. Yudhoyono in his speech, the formation of ASEAN dari industri pertahanan dalam negeri yaitu pengadaan community means that we have to accept consequences local content minimal sebesar 35 % dengan peningkatan of ASEAN Community 2015, one of which is to avoid

Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014 19 the use of military force in the event of a conflict between the members of ASEAN. Nonetheless, procurement and modernization of defense equipment, as well as the independence of the national defense industry remain a top priority in order to keepguard the sovereignty of the Republic of Indonesia. In this case, Human resource has an important role to be able to build the strength of Indonesian Weapon System (Alutsista). However, it must be admitted, Indonesia does not have the ability yet to be completely stand alone in terms of procurement of defense equipment and the independence of the national defense industry. Law of Defense Industry and ToT With the establishment act No. 16 Year 2012 about Defense Industry, the development of Indonesia’s defense provide the opportunity and 10% setiap 5 tahun, disertai dengan kewajiban Transfer possibility for strategic domestic industry to participate of Technology (ToT) guna mempersiapkan SDM Indonesia maintaining the integrity of the Republic of Indonesia by menuju kemandirian industri pertahanan nasional. building a strategic national defense. This law of Defense Industry mandates the obligation to use domestic product Dengan mekanisme ToT ini, Pemerintah tidak hanya of weapons systems, and if it cannot be fully achieved, sekedar membeli, tapi juga membangun sistem sehingga the procurement of defense equipment overseas products industri pertahanan Indonesia bisa maju. Adapun ToT can be implemented with the participation requirements, yang ideal juga mempunyai beberapa ketentuan yang such as, the domestic defense industry has to procure the harus dipenuhi. Yang pertama, mempekerjakan tenaga- local content with a minimum of 35% increase to 10% tenaga ahli perorangan di bidangnya sebagai upaya every 5 years, accompanied by a Transfer of Technology peningkatan kemampuan teknologi negara berkembang (ToT) obligation to prepare human resource toward the seperti Indonesia mendapatkan pengetahuan baru berupa independence of Indonesian national defense industry. teknik dan proses manufakturing produksi Alutsista. Yang kedua, menyelenggarakan suplai dari mesin-mesin dan With this ToT mechanism, the Government doesn’t only alat berat lainnya dengan kontrak sendiri dengan negara buy, but also required to build Indonesia's defense system yang melakukan ToT dengan Indonesia, dan yang ketiga so the industry can reach the establishment. The ideal ToT adalah adanya perjanjian lisensi kerja sama yang jelas dan has some provisions that must be fulfilled. The first, hiring detail dalam transfer alih teknologi sehingga pemberian staffs who are expert in their field as an effort to increase teknologi yang telah dilaksanakan bisa terus dilanjutkan the ability of technology for developing countries to get new untuk kepentingan membangun produksi Alutsista dalam knowledge in the form of engineering and manufacturing negeri oleh SDM Indonesia. process for Alutsista production. Second, organizing the supply of engines and other heavy equipment with its own Pendidikan dan pelatihan SDM Indonesia ke luar negeri contract with the countries that give ToT to Indonesia, and sebagai upaya transfer alih teknologi juga merupakan last one, there has to be a license agreement of cooperation jalan penguasaan teknologi untuk pembangunan produk that’s clear and detail in the transfer of technology so that Alutsista nasional. SDM Indonesia yang ahli di bidangnya the provision of technologies that have been implemented mempunyai tanggung jawab untuk bisa meneruskan can be continued for the benefit of domestic Alutsista ilmu dan kemampuan yang didapat pada saat pelatihan production by Indonesian human resources. kepada anggota tim kerjanya di Indonesia. Dengan adanya hal ini, diharapkan kemampuan SDM Indonesia Education and training abroad of Indonesian human akan terus meningkat khususnya pada pembangunan resources as an effort to transfer the technology is also a Alutsista nasional sehingga syarat pengadaan bahan way to develop the technology of national product Alutsista. lokal sebanyak 35% bisa terpenuhi pada setiap kerja Indonesian human resources who are experts in their field sama pembangunan Alutsista baru untuk Indonesia. ToT have a responsibility to be able to pass on knowledge and semacam ini telah dilaksanakan pada pembangunan skills acquired during training to team members who work peluru kendali C-705 secara bertahap dengan tahapan in Indonesia. Hence, the expected ability of Indonesian “semi knock down” yaitu pengiriman SDM Indonesia human resources will continue to increase, especially in untuk pelatihan dan pengamatan pembangunan peluru the development of national defense equipment, so the kendali di Tiongkok, dan telah sampai pada tahap minimum of 35% local content procurement requirement “complete knock down” dimana Indonesia melakukan can be fulfilled in any new weapons systems development perakitan awal peluru kendali C-705 lalu sisanya dikirim cooperation. ToT of this kind has been carried out on ke Tiongkok untuk diselesaikan. the construction of the C-705 missiles gradually from the stages "semi knock down" by sending Indonesian

20 Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014 ToT yang baru-baru ini dilaksanakan adalah kerja human resource for training and observation of missile sama transfer alih teknologi pembangunan kapal selam development in China, and has reached the stage of antara Indonesia dan Korea Selatan. TNI AL dan PT. "complete knock down" which Indonesia did the initial PAL Indonesia telah mengirimkan tenaga ahlinya untuk assembly C-705 missiles and the rest were sent to China mengikuti pelatihan guna melaksanakan pembangunan to be completely built. Kapal Selam ke-3 di Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering, Korea Selatan. Diharapkan dengan adanya ToT which recently implemented is a Transfer of ToT ini, tenaga ahli kita mampu menyerap ilmu konstruksi Technology cooperation of the construction of submarine dan menjaga kontrol kualitas dari negara pemberi ToT. between Indonesia and South Korea. Indonesian Navy Korea Selatan telah membangun 2 kapal selam pesanan and PT. PAL Indonesia have sent experts at Daewoo Indonesia, dan diharapkan dengan adanya kewajiban Shipbuilding to attend training in order to carry out the pengaplikasian UU Indhan, kapal selam ke-3 bisa construction of the 3rd Submarine & Marine Engineering, dibangun di Indonesia dengan ditunjang fasilitas konstruksi South Korea. Hopefully with this ToT method, Indonesian dan perawatan yang memadai. Dalam hal ini, dukungan will be able to absorb knowledge construction and dan partisipasi dari Pemerintah dan masyarakat mutlak maintain quality control from South Korea. South Korea diperlukan sehingga UU Indhan dapat teraplikasi dengan has built two submarines that Indonesian ordered before, baik, dan tercapailah SDM Indonesia berkualitas yang and now we expect by the law of Defense Industry’s mendukung adanya kemandirian industri pertahanan application, 3rd submarines can be built in Indonesia, untuk pembangunan dan modernisasi Alutsista sebagai supported by the good construction facilities and adequate peningkatan strategi pertahanan nasional. treatment. In this case, the support and participation from the Government and Indonesian people are absolutely Prof. SBY dalam pidatonya juga mengedepankan necessary, therefore the law can be applied well, and the bahwa Indonesia perlu selalu memutakhirkan strategi quality of Indonesian human resource that supports the pertahanan dan doktrin perang. Dikatakan bahwa doktrin independence of the defense industry for the development Perang Rakyat Semesta yang dianut oleh Indonesia sejak and modernization of defense equipment can be reached tahun 60-an sudah tidak lagi relevan dengan kondisi and increase the national defense strategy. pertahanan saat ini. Pada saat ini, untuk mempertahankan keutuhan tanah air, warga negara tidak lagi harus Prof. Yudhoyono in his speech also emphasized the mengangkat bambu runcing dan ikut berperang melawan necessity to constantly update the Indonesian defense musuh. Era modern telah menunjukkan kepada kita strategy and doctrines of Indonesian war. It was said that bahwa kualitas SDM yang baik akan sangat membantu the people's war doctrine adopted by Indonesia since the terciptanya ketahanan nasional yang strategis. Maka 60s is no longer relevant to the current defense condition. dari itu, tenaga ahli dalam bidang Ketahanan Nasional At this time, to maintain the unity of the homeland, memang telah mutlak diperlukan negara kita ini. Bukan citizens no longer have to lift up stakes and join the war hanya sekedar untuk memberi komando angkat senjata against the enemy. The modern era has shown us that dalam keadaan bahaya, namun juga untuk melakukan the good quality of human resources will greatly help creating a strategic national defense. Therefore, experts in the field of National Defense are absolutely necessary. Not just to give the command to take up arms in danger, but also to take strategic steps to guard the sovereignty of Republic of Indonesia in a way that is more relevant today, for example experts in the field of cyber-net technology, war machine weapons systems development, strategic thinking for the defense of the sovereignty border area, and so on. Hopefully, as Mr Yudhoyono has become the first Professor of National Defense, this step becomes a pioneer for Indonesian human resource to be able to continue and participate to develop the national defense. This nation has summoned both academics and practitioners to participate and be excellent in the ASEAN Community by 2015, then it is important to reflex the words from The , "There should be no Indonesian children are not in school."

Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014 21 langkah strategis menjaga kedaulatan NKRI dengan cara UNHAN to Support Indonesian Defense yang lebih relevan saat ini misalnya penguasaan dalam bidang teknologi cyber net, pembangunan mesin perang Reflecting on the message of the President, in the Alutsista, pemikiran-pemikiran strategis untuk pertahanan modern era like today, education should not stop in the daerah perbatasan, dan lain sebagainya. Semoga dengan mid of its journey because science continues to evolve and ditetapkannya Bapak SBY sebagai Profesor Ketahanan change rapidly. The existence of the Indonesian Defense Nasional pertama, langkah ini menjadi pelopor bagi SDM University (IDU) can be seen as a support in developing Indonesia untuk bisa terus berpartisipasi memajukan human resources of the national defense. University pertahanan nasional. Mengingat negara ini telah which had been established since 2009, is developing memanggil baik para akademisi maupun praktisi untuk education in several fields of study for national defense bisa ikut berperan memajukan bangsa dan unggul dalam such as strategic defense, national security, and defense Komunitas ASEAN 2015, maka sesuai dengan petunjuk management. In the present times, this country cannot Presiden RI, “tidak boleh ada anak Indonesia yang tidak just rely on the strength of the main components (TNI) to sekolah.” defend the nation, but also other national components for example academicians and civil practitioners who can UNHAN Sebagai Pendukung SDM Pertahanan support Indonesian defense policy. IDU can be considered Indonesia as educational institution that foster and integrate the capabilities of Indonesian human resource both civilian Bercermin dari pesan Presiden RI tersebut, pada era and military with the aim of achieving reliable human modern seperti sekarang ini, pendidikan sebaiknya resource for national defense. jangan berhenti ditengah jalan. Ilmu pengetahuan terus berkembang dan berubah sesuai dengan perkembangan University that is located in the Indonesian Peace and zaman, Kehadiran Universitas Pertahanan Indonesia Security Center (IPSC) Sentul is likely an answer of the (Unhan) dapat dilihat sebagai sarana pendukung bagi necessities for Indonesia’s defense educational institution kemajuan SDM pertahanan nasional. Universitas yang as well as research and development on national defense. telah berdiri sejak tahun 2009 ini telah mengembangkan In response to the advanced progress of technology and pendidikan dalam beberapa bidang kajian ilmu pertahanan the shifting of doctrinal concept of warfare from traditional seperti strategi pertahanan, keamanan nasional, dan into non-traditional war, indeed, it is necessary to have an manajemen pertahanan. Di masa sekarang, memang educational institution that blends the power of civilian negara ini tidak bisa hanya mengandalkan ketangguhan and military resource to deepen skills and knowledge komponen utama saja sebagai pembela negara, in the field of national defense. IDU opens up greater

22 Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014 melainkan juga para akademisi dan praktisi sipil yang opportunities for Indonesian citizens both civilian and bisa mendukung kebijakan pertahanan Indonesia. Unhan military to be able to think critically and to provide feedback dapat dikatakan berdiri sebagai instansi pendidikan yang to the Government about a good defense strategy for the membina dan memadukan kemampuan SDM Indonesia country based on its geopolitical position and the view of baik sipil dan militer dengan tujuan tercapainya SDM Indonesia’s foreign policy. The inauguration of President Pertahanan yang mampu diandalkan. Yudhoyono as the first Professor in the field of National Resilience is one of the IDU’s output that contains the Universitas yang berada di kawasan Indonesia message for us to be able to continue working, especially Peace and Security Center (IPSC) Sentul ini ini dapat in the field of defense and security. This country hasa dikatakan sebagai sebuah jawaban dari kebutuhan great dream over the realization of progress in the field Indonesia terhadap instansi pendidikan untuk bidang of human resource and national defense. The existence of pertahanan serta pusat penelitian dan pengembangan educational institutions that support both like IDU is very mengenai pertahanan nasional. Menanggapi adanya important and need our support as Indonesian citizens. kemajuan teknologi dan pergeseran konsep dan doktrin perang dari peperangan tradisional menjadi peperangan non-tradisional, tidak dapat dipungkiri memang diperlukan sebuah instansi yang menghimpun kekuatan sipil dan militer untuk memperdalam kemampuan dan pengetahuan dalam bidang pertahanan nasional. Unhan membuka kesempatan seluas-luasnya bagi warga negara Indonesia baik sipil dan militer untuk bisa berfikir kritis sekaligus memberi masukan kepada Pemerintah mengenai strategi pertahanan yang baik bagi negara ini dilihat dari posisi geopolitik dan kebijakan luar negeri Indonesia. Pengangkatan Bapak SBY sebagai Profesor bidang Ketahanan Nasional pertama adalah salah satu contoh output Unhan yang mengandung pesan bagi kita untuk bisa terus berkarya khususnya dalam bidang pertahanan. Negara ini mempunyai mimpi yang besar atas terwujudnya kemajuan dalam bidang sumber daya manusia dan juga pertahanan nasional. Kehadiran instansi pendidikan yang mendukung keduanya seperti Sumber : ikahan.com Unhan adalah hal yang patut kita dukung sebagai warga negara Indonesia.

Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014 23 Fokus Pemenuhan Modal SDM yang Antisipatif terhadap Dinamika Lingkungan Strategis The Fulfillment of Human Capital Anticipating the Dynamics of Strategic Environment

Oleh: Prisca Delima Alumni Prodi PCR Unhan 2014

Pendahuluan odal Sumber Daya Manusia (SDM) atau Human Capital adalah kekuatan utama Mpertahanan negara. Berkenaan dengan itu, UU No. 3/2002 tentang Pertahanan Negara menegaskan pentingnya keberadaan Modal SDM baik di sisi TNI sebagai komponen pertahanan utama serta komponen cadangan dan komponen pendukung di sisi lain disertai tugas pokok serta fungsi masing-masing. Walaupun keberadaan komponen cadangan dan komponen pendukung masih terbentur polemik berkepanjangan sehingga belum juga disahkan keberadaannya hingga saat ini, pengakuan atas pentingnya kedua komponen tersebut ditegaskan oleh banyak pihak. Pertahanan, keamanan serta ketahanan suatu negara selalu merupakan bangun yang kait-mengait, saling berhubungan, dan tidak Introduction dapat dipisah-pisahkan. Pertahanan negara ditentukan oleh kekuatan ekonominya, namun kekuatan ekonomi uman Capital is the major strength in national yang tangguh dalam jangka panjang pun ditentukan defense. In reference with Law No. 3/2002 on oleh ketangguhan kekuatan pertahanan (Tippe, 2012). National Defense, human capital is the most Hal tersebut menjadi suatu keniscayaan karena sifat Himportant thing both for Indonesian military as semesta dalam sistem pertahanan dan keamanan. the major defense component and for the reserves and Pemberlakuan sifat semesta memang menuntut seluruh supporting component - with their definite duties and warga negara, wilayah dan sumber daya nasional functions. Even though the establishment of reserves dipersiapkan pemerintah dan diselenggarakan secara and supporting components are still facing a prolonged total, terpadu, terarah, dan berlanjut untuk menegakkan polemic, many have recognized the importance of those kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan two components. segenap bangsa dari segala ancaman (sesuai amanat UU No.3/2002 tentang Pertahanan Negara). Defense, security and resilience of a country are crocheting interconnected entities that cannot be Dinamika Lingkungan Strategis separated. National defense is determined by the national economic power; strong economy in the long run was also Sifat pertahahan yang semesta menurut Doktrin determined by the great defense force (Tippe, 2012). That Pertahanan Negara haruslah bernuansa kerakyatan, statement can be taken into granted due to the universal kesemestaan dan kewilayahan. Hal ini menjadi dasar nature in defense and security systems. The enforcement bahwa seluruh orientasi pertahanan didedikasikan of universality then demands the government to prepare untuk kepentingan seluruh rakyat, dengan didukung citizens, territories and national resources and managing pendayagunaan sumber daya nasional yang tepat guna them to become a total, integrated, focused, and dan tepat sasaran sesuai dengan kondisi sosio-geografi continued power in order to uphold sovereignty, territorial

24 Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014 Focus

NKRI. Oleh sebab itu, sangatlah disayangkan apabila integrity, and security for the entire nation and protecting masalah sosio-kultural yang tidak dapat dipisahkan the nation from all threats (as mandated by Law No. dari kondisi sosio-geografi Indonesia masih belum 3/2002 on National Defense). mendapatkan porsi secara semestinya terkait dimensi kebudayan Indonesia. The Dynamics of Strategic Environment Dinamika lingkungan sosio-geografis NKRI menuntut The universal nature of defense in accordance with kewaspadaan tinggi terhadap ancaman nontradisional the Doctrine of National Defense covers the essence of yang mungkin terjadi terutama terhadap bagi hal-hal democracy, universality and territoriality. Thus, the basis yang dapat menimbulkan kerawanan nasional. Oleh of entire defense orientation should be dedicated toward sebab itu, penempatan dan daerah konsentrasi Modal the interests of people, should be supported by utilization SDM terkait perubahan dinamika lingkungan sepatutnya of appropriate national resources in accordance with mendapatkan perhatian lebih baik lagi. Hal tersebut socio-geography of the Republic of Indonesia. It is indeed penting dilakukan agar pelbagai permasalahan termasuk unfortunate, if the socio-cultural issues - the inseparable masalah pertahanan yang dihadapi mendapatkan part from socio-geography of Indonesia - are still not pendekatan konstruktif agar mengarah ke penciptaan getting proper allocation coverage especially to those lingkungan yang kondusif dengan mengandalkan related with the dimensions of Indonesian culture. hubungan kolaboratif yang harmonis serta keterlibatan The dynamics of socio-geographical environment of berbagai pemangku kepentingan serta pembuat the Republic of Indonesia demand high vigilance towards kebijakan yang ada. Selain itu, upaya pendekatan berbasis nontraditional threats that might be occurred, especially lingkungan ini pun bersifat berkelanjutan serta mengikuti toward matters that can lead to national insecurity. situasi dan kondisi dinamika masyarakat dan lingkungan Therefore, placement and concentration of Modal Capital yang terus berubah (Burton, 1990). Mengingat begitu related to changes in the environment dynamics ought to majemuknya situasi dan kondisi lingkungan yang ada di be considered better. In order to address various defense NKRI, maka pemetaan perubahan secara antisipatif dan problems, a constructive approach have to address how tanggap pun sangat dibutuhkan. Dengan demikian, data to create conducive harmonious environment that rely mendetail mengenai situasi dan kondisi lingkungan yang on collaborative relationships as well as engagement selalu terbarui dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin of stakeholders and policy makers. In addition to that, untuk penciptaan keharmonisan di NKRI. the approach based efforts are seen as environmentally Wawasan masa depan Sistem Pertahanan dan sustainable and flexible to react in constantly changing Keamanan terkait erat dengan Sistem Ketahanan. Oleh dynamics of society and environment (Burton, 1990). sebab itu, Modal SDM sebagai tulang punggungnya Given the myriad situations and environmental conditions pun perlu diupayakan semaksimal mungkin melalui of the Republic of Indonesia, mapping the changes in jalinan kemitraan dan kerja sama antara Kementerian anticipatory and responsive fashion is very much needed. Pertahanan dengan pelbagai kementerian dan institusi Thus, any detailed situation and condition data is in lainnya. Hal ini termasuk penataan hubungan sipil- renewable fashions can be utilized as much as possible for creating harmony in Indonesia. Future insight of Defense and Security Systems is closely related to Resilience Systems. Therefore, human capital as its backbone should be maximized through partnership and cooperation network between Ministry of Defense and other ministries as well as other institutions. This includes the rearrangement of civil-military relations that emphasized on the anticipated nature of threats and strategic environment, especially to those related with the advances in technology and demands for non- military defense beside conventional military defense (Juwono Sudarsono in Samego, 2001). In this case, any policy on defense/security or resilience should consider holistic thinking of ideal human capital. In addition to that, Indonesian culture should be recognized and appreciated as one important part in nation building that should be managed in order to uphold sovereignty and

Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014 25 rule of law within the framework of national security. It is indeed a beginning of an ongoing process; a common problem in countries that once has been colonized as well as developing countries (Briggs, 2008). Nevertheless, Indonesia’s resilience needs to be built. During the length of 69 years nation- building process so far, there have been shifts in Indonesian culture dimensions that need to be observed. For example, the strong uncertainty avoidance of Hofstede (1997) has shown a tendency to be weakened, indicated by increased political awareness of Indonesian citizens, such as presidential elections. For example, Hofstede (ibid.) stated “What is different, militer yang mengedepankan sifat ancaman dan is dangerous” now has become lingkungan strategis yang akan dihadapi, terutama “What is different, is curious”. While no doubt many terkait dengan kemajuan bidang teknologi serta tuntutan indications show that uncertainty avoidance is still atas pertahanan nonmiliter selain pertahanan militer remains high. However, the shift of many dimensions of konvensional (Juwono Sudarsono dalam Samego, 2001). Indonesia culture certainly implies the change of strategic Dalam hal ini, kebijakan yang menyentuh segi sosio- environment dynamics nationally, regionally as well as kultural dalam sistem pertahanan/keamanan ataupun globally. ketahanan perlu menyentuh kapasitas Modal SDM yang Regarding to human capital, changes in cultural ideal secara holistik. Dengan demikian, pengakuan dan dimensions related to strategic environment dynamics penghargaan atas budaya Indonesia sebagai bagian oblige its fulfillment efforts through various cooperation penting dalam membangun bangsa wajib dikelola dalam and partnerships that promote the sense of ownership with rangka menegakkan kedaulatan serta penegakan hukum national interest basis, separating duties and authorities dalam kerangka keamanan nasional. Hal ini tidak dapat clearly, as well as avoiding various stakeholders overlaps dipungkiri memang masih merupakan proses yang terus (Agus Widjojo in Samego, 2001). In addition to that, civil- berlanjut; suatu hal yang biasa terjadi di negara-negara military relations related to human capital needs to be bangsa yang pernah mengalami penjajahan serta masih managed more effectively and efficiently, in order to realize berkembang (Brigg, 2008). the government supremacy that truly embody welfare and Meskipun demikian, resiliensi NKRI perlu dibangun. defense/security aspects for entire territory of the Republic Selama 69 tahun proses pembangunan bangsa, of Indonesia. Therefore, the use of three main doctrines, telah terjadi berbagai pergeseran dimensi budaya so called Sishamkamrata, Wawasan Nusantara, and masyarakat Indonesia yang perlu dicermati. Sebagai National Resilience, can be directed systematically and contoh, penolakan keadaan yang tidak pasti (uncertainty to the point in building resilience within the framework avoidance versi Hofstede, 1997) yang kuat mulai of national security and the process of sustainable nation melemah, yang diindikasikan dengan peningkatan building. kesadaran warga negara Indonesia dalam hal politik The Fulfillment of Human Capital through Research khususnya pemilihan presiden. Apa yang tadinya dapat and Development Revolution diungkapkan Hofstede (ibid.) sebagai “What is different, is dangerous” kini menjadi “What is different, is curious”. Fulfillment efforts to comply human capital as the basic Walaupun tidak bisa dipungkiri masih banyak hal yang capital of Indonesia’s defense have been performed by mengindikasikan bahwa penolakan keadaan yang tidak Indonesia Defense University (IDU) as a strategic institution pasti tersebut masih tetap tinggi. Bagaimanapun juga, since 2011. The university has contributed quite a number adanya pergeseran berbagai dimensi budaya manusia reliable human capital. IDU with its alumni from various Indonesia ini berimplikasi pada perubahan dinamika study programs strive to present reliable human resources. lingkungan strategis baik dalam lingkup nasional, However, IDU’s and various educational institutions’ regional ataupun global. efforts have not yet met the principle of fairness or meeting the growing and changing needs. Escalations efforts Berkenaan dengan Modal SDM sendiri, perubahan have been undoubtedly being continuously executed. For dimensi budaya terkait dinamika lingkungan strategis, example, in order to improve quality, IDU seeks to equip membuat upaya pemenuhan Modal SDM ini perlu lecturers and researchers who should be anticipating the

26 Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014 dilakukan dengan upaya kemitraan dan kerja sama dynamic changes. A leap has been done by confirming yang mengedepankan sifat merasa memiliki NKRI Dr. Susilo Bambang Yudhoyono,M.A as Professor in berbasis kepentingan nasional, dengan pemisahan Resilience Field. Prof. Yudhoyono, founder and key person yang jelas antara tugas dan kewenangan pelbagai in IDU establishment, became the first professor in this pemangku kepentingan yang ada sehingga tidak educational institution. The Professor Inauguration was saling tumpang tindih (Agus Widjojo dalam Samego, expected to provoke emergence of other professors in IDU 2001). Selain itu, hubungan sipil-militer terkait Modal campuses along with the development of three main tasks SDM ini perlu dikelola secara lebih efektif dan efisien of higher education institutions on hand. lagi, demi terwujudnya supremasi pemerintahan yang sungguh-sungguh mewujudkan aspek kesejahteraan The cliché reason such as limited budget often dan pertahanan/keamanan bagi seluruh wilayah NKRI. pretexts the unattainability of human capital component. Dengan demikian penggunaan 3 (tiga) doktrin kebijakan Therefore, creative revolution in finance outside the state utama yaitu Sishamkamrata, Wawasan Nusantara dan budget should be invoked in research and development Ketahanan Nasional dapat lebih terarah dan sistematis area. In this case, the empowerment should be in dalam membangun resiliensi dalam kerangka national reciprocal basis but prioritizing national interests - that security dan proses membangun bangsa (nation building) based onto dynamics of geopolitical and geostrategic secara berkelanjutan. condition; based upon Indonesia archipelago insight; as well as based upon national defense that applicable Pemenuhan Modal SDM melalui Revolusi Riset dan across existing stakeholders (Tippe, 2012). Research Pengembangan and development should not only involve Government, Industry and Academia, as in Triple Helix of Western Upaya pemenuhan Modal SDM khususnya sebagai tradition, but also involving people and their various modal dasar pembangunan pertahanan Indonesia, telah communities to reflect the circumstances of the unity dilakukan Universitas Pertahanan (Unhan) sebagai salah of Indonesia. Thus, the role of various stakeholders, as satu institusi strategis semenjak 2011, yang berupaya well as the institutionalization of the democratic process memberikan kontribusi Modal SDM. Unhan dengan sekian can be accomplished (Tirtosudarmo, 1997), as well as banyak alumni dari pelbagai program studi berusaha mirroring the real sovereignty of people. On the other menghadirkan SDM yang andal. Walaupun demikian, hand, the demands of ethical responsibility for common upaya Unhan serta pelbagai institusi pendidikan lainnya problem (Juwono Sudarsono in Samego, 2001) within masih belum memenuhi asas kemerataan ataupun the framework of plurality can be accomplished, as well memenuhi kebutuhan yang semakin meningkat dan terus as triggering stronger sense of awareness, solidarity and berubah. Tentunya upaya peningkatan terus dijalankan. concern of the nation to resolve any problems that might Sebagai contoh, dalam rangka meningkatkan kualitas, be faced by the Republic of Indonesia (Hardiman et al., Unhan pun berupaya melengkapi tenaga pengajar 2011). dan periset yang antisipatif terhadap perubahan dinamika yang terjadi. Salah satu lompatan berarti adalah dengan mengukuhkan Dr. Susilo Bambang Yudhoyono, M.A sebagai Profesor dalam Bidang Ketahanan. Pendiri sekaligus peletak dasar keberadaan Unhan menjadi profesor pertama yang dikukuhkan di lembaga pendidikan ini. Pengukuhan prosefor ini tentunya diharapkan mampu memancing bermunculannya profesor-profesor lain di Unhan seiring dengan perkembangan penerapan tri dharma perguruan tinggi yang dilakukan. Alasan klise seperti anggaran yang terbatas memang sering kali menjadi dalih kekurang persiapan komponen modal SDM ini. Oleh sebab itu, revolusi kreatif dalam hal pembiayaan di luar APBN pun seyogyanya dapat dilibatkan dalam riset dan pengembangan. Dalam hal ini, tentunya pemberdayaan yang bersifat hubungan timbal balik namun mengedepankan kepentingan

Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014 27 nasional berdasarkan dinamika geopolitik dan geostrategi berdasarkan wawasan nusantara serta pertahanan nasional pun dapat diberlakukan seluruh pemangku kepentingan yang ada (Tippe, 2012). Riset dan pengembangan tidak hanya melibatkan pihak Pemerintah, Industri dan Akademisi sebagaimana dalam tradisi Triple Helix ala Barat, namun juga melibatkan rakyat beserta berbagai komunitasnya untuk mencerminkan situasi dan kondisi Indonesia seutuhnya. Dengan demikian, peran serta pelbagai pihak, sekaligus proses pelembagaan yang bersifat demokratis pun dapat terlaksana (Tirtosudarmo, 1997), sekaligus cermin dari kedaulatan rakyat yang sesungguhnya. Di sisi lain, tuntutan atas tanggung jawab etis atas masalah bersama (Juwono Sudarsono dalam Samego, 2001) dalam kerangka pluralitas dapat terlaksana, sekaligus memicu semakin kuatnya rasa kesadaran, solidaritas serta kepedulian segenap komponen bangsa untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi NKRI (Hardiman et al., 2011). Conclusions and Recommendations Simpulan dan Saran Human capital development with its research Pembangunan Modal SDM serta riset dan and development efforts has actually been pursued. pengembangan sebenarnya telah mulai diupayakan. Nonetheless, creative revolution to meet reliable Meskipun demikian, revolusi kreatif untuk memenuhi human capital needs that supported by anticipatory and kebutuhan Modal SDM andal serta ditunjang Riset dan responsive research and development should be prioritized Pengembangan yang bersifat antisipatif dan tanggap pun in its acceleration that related to massive changes in perlu dijalankan demi percepatan pemenuhan kebutuhan environment dynamics. The sustainable territorial integrity Modal SDM terkait perubahan dinamika lingkungan idea should be maintained and developed upon existing yang semakin masif. Gagasan terwujudnya integritas change of environment dynamics for the sake of surviving teritorial yang berkelanjutan perlulah dipelihara dan Indonesia. The universal aspect that exploits all national dibangun berdasarkan perubahan dinamika lingkungan resources should be based upon wawasan nusantara, not yang ada agar keberadaan NKRI dapat tetap lestari. only for defense/national security purposes, but also for Aspek kesemestaan yang memanfaatkan seluruh sumber its inseparably national resilience. daya nasional yang ada kemudian perlu berlandaskan wawasan nusantara demi terwujudnya tidak hanya Therefore, research and development bodies under pertahanan/keamanan nasional namun juga ketahanan the direction of the Ministry of Defense as well as nasional sebagai sisi lain yang tidak terpisahkan. other ministries and relevant institutions need to be revolutionized for the sake of national interest. The Oleh sebab itu, badan-badan riset dan pengembangan existence of such bodies then produce strong human di bawah arahan Kementrian Pertahanan serta capital that responsive and adaptable towards changes kementrian dan institusi terkait lainnya perlu direvolusi in environment dynamics nationally, regionally and keberadaannya demi kepentingan nasional. Keberadaan internationally; take into account socio-geographical badan-badan tersebut selain dapat membuahkan Modal interests yet also socio-cultural in order to increase and to SDM yang kuat, diharapkan juga harus tanggap dan improve Indonesia’s resilience in its development process. antisipatif terhadap perubahan dinamika lingkungan baik Thus, it can be expected that the collaboration between secara nasional, regional maupun internasional, dengan government, academia, industry and the community will memperhatikan tidak hanya basis sosio-geografis semata produce unitary efforts in order to achieve national goals namun juga sosio-kultural agar resiliensi NKRI dalam - namely independency, sovereignty, just and prosperous proses pembangunan dapat lebih meningkat lagi. Dengan nation of the Republic of Indonesia. demikian, dapat diharapkan terjadinya kolaborasi antara pemerintah, akademi, industri dan komunitas rakyat untuk bersatu padu berproses demi mencapai cita-cita nasional, yaitu NKRI yang merdeka, berdaulat, adil dan makmur.

28 Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014 Netralitas TNI Sebagai Wujud Implementasi Reformasi Internal TNI dan Nilai-nilai Filosofis dalam Jati Diri TNI Neutrality of TNI as the Implementation of TNI's Internal Reform and Philosophical Values Within TNI's Identity

Oleh: Kolonel Laut (KH) Dr. M. Adnan Madjid, S.H.,M.Hum Kaprodi PCR Fak. Strategi Pertahanan Unhan

Pendahuluan y mid-2014, the people of Indonesia will hold Democratic Event, the General Election (Legislative emasuki pertengahan tahun 2014, rakyat Election dated 9 April 2014) and the election of the Indonesia kembali melaksanakan pesta President dated July 9, 2014 directly to determine the demokrasi, Pemilihan Umum (Pemilu Legislatif B fate of the people of Indonesia within the next five years. Mtanggal 9 April 2014) dan Pemilihan Presiden Election is a means of implementing the sovereignty of the tanggal 9 Juli 2014 secara langsung untuk menentukan people who carried out directly, general, free, confidential, nasib rakyat Indonesia dalam kurun waktu lima tahun ke honest and fair based on Pancasila and the Constitution of depan. Pemilu adalah sarana pelaksanaan kedaulatan the Republic of Indonesia Year 1945. Through the election, rakyat yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, people will vote for members of representative bodies, rahasia, jujur dan adil dalam negara Kesatuan Republik namely the House of Representatives, provincial House Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang of Representatives and trial house of Representatives and Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Melalui vote for president. Pemilu, rakyat akan memilih anggota lembaga perwakilan, yaitu DPR, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota serta Election is a democratic process that is full of political memilih Presiden. content, competing to gain support for position and power. That is why democratic election is demanding election Pemilu merupakan proses demokrasi yang sarat to run successfully, which can produce the confidence dengan muatan politik, saling berebut pengaruh untuk of the people. Elections from year to year always give a merebut suatu posisi, kedudukan dan kekuasaan. Itulah different atmosphere in each implementation. From the sebabnya kehadiran Pemilu yang demokratis menjadi first election in 1955 until the 2009 election, always has suatu tuntutan terhadap susksesnya Pemilu, yang dapat interesting thing to be studied. melahirkan kepercayaan rakyat. Pemilu dari tahun ke tahun selalu memberikan nuansa yang berbeda dalam In connection with the general election this year, it is setiap pelaksanaannya. Dari Pemilu pertama tahun 1955 again attracted the attention of not only the people but hingga pemilu 2009 lalu, selalu memiliki sisi lain yang the President himself had doubted the commitment of menarik untuk dikaji. TNI’s neutrality due to the information related to high rank officers in TNI/police who are supporting one of Berkaitan dengan pelaksanaan Pemilu tahun ini, hal the candidates who will advance in the next presidential yang kembali menarik perhatian bukan hanya masyarakat election. In connection with the matter, President Susilo tetapi Presiden sendiri telah meragukan komitmen Bambang Yudhoyono (SBY) on Monday, June 2, 2014 Netralitas TNI sehubungan adanya informasi petinggi TNI/ has brought together the military and police officials in Polri yang mendukung salah satu calon yang akan maju the Ministry of Defense to provide direct instruction by dalam Pemilu Presiden mendatang. Sehubungan dengan recalling that TNI and police to continue to maintain their hal tersebut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) neutrality in the 2014 Presidential Election. The President pada hari Senin tanggal 2 Juni 2014 telah mengumpulkan also stressed that the elites should not participate in the para Petinggi TNI dan Polri di Kementerian Pertahanan 2014 presidential race because if they want to remain dengan memberikan instruksi langsung dengan involved, in accordance with the existing regulations they mengingatkan kembali agar jajaran TNI dan Polri untuk should resign. terus menjaga netralitas-nya dalam Pemilihan Presiden 2014. Presiden juga menekankan agar para elit tidak ikut From the brief description above, look at the condition berpartisipasi dalam Pemilhan Presiden 2014 karena jika of election in the previous decades before the reform era, ingin tetap ikut terlibat sesuai ketentuan yang ada yang the role of the military (TNI-Police) is still very influential bersangkutan harus mengundurkan diri. and play an important role in national political life.

Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014 29 Opini

Dari uraian singkat di atas, melihat kondisi pemilu However, at this time the problem is why TNI and police pada dekade tahun-tahun sebelumnya, era sebelum should be neutral in the legislative election and the reformasi peranan golongan militer (TNI - Polri) masih presidential election this year? sangat berpengaruh dan ikut serta berperan dalam kehidupan politik nasional. Namun saat ini persoalannya TNI’s internal Reform mengapa Netralitas TNI dan Polri diperlukan, lalu apakah TNI personnel as Indonesian citizens have the same sebabnya TNI - Polri harus netral dalam Pemilu Legislatif rights and obligations as other citizens. This can be seen dan Pemilihan Presiden di tahun 2014 ini ? in the first Sapta Marga Marga first of which state that Reformasi Internal TNI “We are citizens of the Republic of Indonesia which based on Pancasila”. The problem is there is provision or other Prajurit TNI sebagai warga negara Indonesia memiliki legal norms that have become a national consensus hak dan kewajiban yang sama dengan warga negara demanded by of the 1998 Reform to limit the political lainnya. Hal tersebut dapat dilihat pada Marga Pertama rights for TNI personnel, especially regarding the practical dari Sapta Marga yang menyatakan bahwa “Kami warga politics. National consensus are regulated in the People’s Negara Kesatuan Republik Indonesia yang bersendikan Consultative Assembly Decree No. VII/MPR/2000 on the Pancasila”. Persoalannya ada ketentuan atau norma role of the TNI and the Indonesian National Police. The hukum lain yang telah menjadi konsensus nasional Decree brought consequence of the separation of roles sebagai tuntutan Reformasi 1998 yang menghendaki between the military and police, who then elaborated and agar hak-hak politik bagi Prajurit TNI dibatasi khususnya implemented through internal reform of the TNI. Another mengenai politik praktis. Konsensus nasional tersebut consequence isTNI as an instrument of the state, is no diatur dalam Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat longer engaging in practical politics. Nomor VII/MPR/2000 tentang Peran Tentara Nasioanal Indonesia dan Peran Kepolisian Negara Republik This was reiterated in Article 39 of Law Number 34 Indonesia. Tap MPR tersebut membawa konsekuensi Year 2004 on the TNI, that TNI’s personnel are prohibited terjadinya pemisahan peran TNI – Polri, yang kemudian in practical politics; business activities; and activities to be dijabarkan dan diimplementasikan melalui Reformasi elected to the legislature in elections and other political Internal TNI. Konsekuensi lain adalah TNI sebagai alat positions. As the implementation of the TNI internal reform, negara tidak terlibat lagi dalam kegiatan politik praktis the TNI commander has issued Instruction No. Ins/1/ (Netralitas TNI). VIII/2008 on Guidelines military neutrality in elections. The definition of military neutrality is: “military neutral Hal tersebut di atas juga telah ditegaskan dalam Pasal in political life and do not involve themselves in practical 39 Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang politics”. TNI Commander instruction about the Neutrality TNI, bahwa Prajurit TNI dilarang terlibat dalam kegiatan of TNI according to the provisions set forth in Article 260 menjadi anggota partai politik; kegiatan politik praktis; of Law Number 42 Year 2008 on General Election of kegiatan bisnis; dan kegiatan untuk dipilih menjadi President and Vice President, and the provisions stipulated anggota legislatif dalam pemilu dan jabatan politis in Article 326 of Law No. 8 of 2012 on the Election of lainnya. Sebagai bentuk implementasi Reformasi Internal Members of the House of Representatives, Regional TNI, Panglima TNI telah mengeluarkan Instruksi Nomor Representative Council, asserted that military members do Ins/1/VIII/2008 tentang Pedoman Netralitas TNI dalam not use their right to vote. The provisions which, among Pemilu dan Pilkada. Yang dimaksud dengan Netralitas others, confirms that Indonesia is a state of law, as stated TNI adalah: “TNI bersikap netral dalam kehidupan politik in Article 1 paragraph (3) 1945 Constitution. dan tidak melibatkan diri pada kegiatan politik praktis”. Instruksi Panglima TNI tentang Netralitas TNI menurut TNI’s politic is State politic ketentuan yang diatur dalam Pasal 260 Undang-Undang Neutrality of the TNI is the restriction of political rights Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden, serta ketentuan yang diatur dalam Pasal 326 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, menegaskan bahwa anggota TNI tidak menggunakan haknya untuk memilih. Ketentuan tersebut yang antara lain menegaskan bahwa Negara Indonesia adalah negara hukum, sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 1 ayat (3) UUD NRI 1945. Politik TNI adalah Politik Negara Netralitas TNI merupakan pembatasan hak politik bagi Prajurit TNI. Merujuk ketentuan dalam Pasal 28J ayat (2) Amandemen Undang-Undang Dasar NRI 1945

30 Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014 Opinion

yang diejahwantahkan ke dalam Pasal 70 dan Pasal 73 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Azasi Manusia, pembatasan hak politik itu dimungkinkan dengan syarat bahwa pembatasan itu diatur dalam Undang- Undang; pembatasan itu dilakukan dengan maksud untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil; serta pembatasan itu sesuai dengan pertimbangan moral yang didasarkan pada nilai-nilai falsafah Pancasila, nilai-nilai agama, keamanan dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat yang demokratis. Norma yang mengatur pembatasan dalam suatu rumusan hukum maupun ketentuan peraturan perundangan, secara teoritis dikenal sesuai adagium “There is no rule without exception” , bahwa tiada suatu peraturan yang tanpa pengecualian. Adanya pengecualian hak politik bagi Prajurit TNI, karena politik TNI for TNI personnel. Referring to the provisions of article 28J adalah politik negara. Panglima Besar Jenderal Sudirman (2) Amendment of the Constitution of 1945 explained in dalam amanatnya yang lain menegaskan, bahwa TNI Article 70 and Article 73 of Law Number 39 Year 1999 on tidak mengenal suatu paham politik; TNI hanya membela Human Rights, restrictions on political rights is possible negara dan paham politik negara. (Pusat Pembinaan on condition that the restrictions stipulated in the Law; Mental ABRI, Ibid, Hal 58). Sampai saat ini masih menjadi restriction was done with a view to ensuring the recognition tanda tanya karena belum ada suatu literatur maupun and respect for the rights and freedom of others and to ketentuan yang telah merumuskan pengertian tentang meet the demands of justice; as well as the restrictions in politik negara secara limitatif. Undang-Undang Nomor accordance with moral considerations are based on the 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia values of Pancasila philosophy, religious values, security hanya menjelaskan mengenai kebijakan dan keputusan and public order in a democratic society. politik negara, yang dimaknai sebagai kebijakan politik pemerintah bersama-sama Dewan Perwakilan Rakyat Norms regulating legal are well in the formulation yang dirumuskan melalui mekanisme hubungan kerja and regulatory provisions, theoretically are well known in antara Pemerintah dan Dewan Perwaklan Rakyat. adage “There is no rule without exception”. The exclusion of political rights for TNI personnel, because the TNI’s Oleh karenanya masih diperlukan rumusan pengertian politic is state politic. General Sudirman in his address tentang politik negara yang dalam perumusannya emphasized that the military does not recognize a political perlu mempertimbangkan pengintegrasian nilai-nilai understanding; TNI only defend the country and the state filosofis sebagaimana yang terkandung dalam Jati Diri politics. (Center for Mental Development ABRI, Ibid, p 58). TNI, yakni sebagai Tentara Rakyat, Tentara Pejuang, It is still a question mark because there is no literature nor a Tentara Nasional, dan Tentara Profesional. TNI sebagai provision that has formulate the understanding of the state Tentara Rakyat, karena TNI berasal dari rakyat (from politics limitedly. Law No. 34 Year 2004 on the TNI only the people); TNI berpartisipasi mengisi kemerdekaan explain about state policies and political decisions, which melalui pembangunan bersama rakyat (by the people); is interpreted as government policies jointly formulated dan TNI mengabdikan dirinya untuk sebesar-besarnya by the House of Representatives through the mechanism kemakmuran rakyat (for the people). TNI sebagai of the working relationship between the Government and Tentara Pejuang karena TNI lahir di tengah-tengah the House of Representatives. kancah perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaannya. Panglima Besar Jenderal Sudirman Therefore still required the formulation of understanding dengan tegas menyatakan : “Tentara Nasional Indonesia of the State politics which should consider integration lahir, karena proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, of philosophical values as contained in TNI’s Identity, hidup dengan Proklamasi itu, dan bersumpah mati-matian namely as a people’s soldier, the soldier of Fighters, the hendak mempertahankan kesucian Proklamasi tersebut, national soldier, and the Professional soldier. TNI as the sebab Proklamasi itulah yang menjadi dasar dan pokok People’s soldier, because TNI comes from the people; pegangan serta pedoman perjuangan Bangsa Indonesia TNI alongside with people develop the nation; and TNI seluruhnya, buat hari besok dan buat hari selamanya” devotes itself to the overall prosperity of the people. TNI as (Pusat Pembinaan Mental ABRI, Ibid, Hal. 233). a fighters since its birth in the middle of the struggle of the Indonesian in seizing independence. General Sudirman TNI sebagai Tentara Nasional, karena TNI milik firmly stated: “TNI was born, since the proclamation of nasional sehingga harus bersikap netral dan mengayomi Independence August 17, 1945, live with it, and swore

Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014 31 segenap bangsa Indonesia, yang terdiri dari berbagai desperately to maintain the sanctity of the Proclamation, suku, agama, ras, antar golongan (SARA). Bahwa negara because the Proclamation is the basis, the principal grip Indonesia dibangun sebagai satu kesatuan integral dari and the guidelines for the struggle of Indonesian nation, suku-suku bangsa yang mendiami wilayah nusantara dari for today, tomorrow and forever “(Center for Mental Sabang sampai dengan Merauke dan tidak bisa dipish- Development ABRI, Ibid, p. 233). pisahkan sesuai semboyan : Bhinneka Tungal Ika. Oleh sebab itu Negara Indonesia dapat disebut sebagai negara TNI as the Nation Forces, because TNI belongs to the bangsa (nation state), sesuai cita negara (staatsidee) yang nation so that should be neutral and protect the whole memang hendak dibangun oleh Bapak-Bapak Pendiri nation, which consists of various ethnic, religion, race, Negara (The Founding Fathers) sesuai kebulatan tekad various group (SARA). Indonesia was built as an integral yang telah diikrarkan dalam Sumpah Pemuda, tanggal 28 unity of the tribes that inhabit the archipelago from Oktober 1928, bahwa para pemuda Indonesia ketika itu Sabang to Merauke and can not be separated according bersumpah untuk bertanah air satu, berbangsa satu, dan the motto: Unity in Diversity. Therefore, Indonesia can menjunjung bahasa persatuan, yakni bahasa Indonesia. be referred to as the state of the nation (nation state), according to the ideals of the country (staatsidee) which Menyadari akan pentingnya Netralitas TNI dalam is to be built by the Founding Fathers as determination menjamin tetap terpeliharanya semangat nasionalisme which was vowed in the youth pledge, dated October Indonesia, Panglima Besar Jenderal Sudirman pada 28 1928, that the young Indonesian vowed to take one saat berpamitan kepada para Pejabat/Pimpinan TNI motherland, one nation and one language, Indonesian dalam rangka meninggalkan kota Yogyakarta menuju language. Magelang, menyampaikan amanat sebagai berikut : “Pelihara TNI, pelihara Angkatan Perang kita, jangan Recognizing the importance of TNI neutrality in ensuring sampai TNI dikuasai oleh Partai Politik manapun juga” the preservation of the spirit of Indonesian nationalism, (Pusat Pembinaan Mental ABRI, Ibid, Hal. 267). when General Sudirman said goodbye to the officials / military leadership in order to leave the city of Yogyakarta TNI sebagai Tentara Profesional, karena TNI to Magelang, convey the message as follows: “Maintain merupakan profesi tertentu sebagai alat pertahanan dan TNI, maintain our Armed Forces, not to be controlled by keamanan negara yang memiliki tugas dan kewajiban any political party “(Center for Mental Development ABRI, untuk menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan Ibid, p. 267). keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar TNI as a Professional soldiers, because the military is a Negara Republik Indonesia Tahun 1945, melindungi particular profession as a means of defense and security segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, of the state that has a duty and obligation to uphold serta ikut berpartisipasi dalam melaksanakan ketertiban state sovereignty. Defend the territorial integrity of the dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian Unitary Republic of Indonesia based on Pancasila and abadi, dan keadilan sosial. the Constitution of the Republic of Indonesia Year 1945, to protect the whole nation and the entire homeland of Rumusan tentang politik negara yang terintegrasikan Indonesia, as well as participate in the establishment of dengan nilai-nilai filosofis Jati Diri TNI menjadi penting world order based on freedom, eternal peace, and social agar dapat diperoleh suatu kesatuan tafsir terhadap justice. implementasi tugas TNI yang didasarkan pada Keputusan The formulation of the political state, which integrated, with the philosophical values of TNI’s identity becomes important to obtain a unified interpretation of the implementation of the military tasks that are based on the State Political Decision. Thus, if there are implications in the form of risk as a consequence of the implementation of the TNI’s duty then the burden of responsibility not only inflicted upon TNI as an instrument of the state, but also a shared responsibility of all elements of the government and the people of Indonesia as a nation TNI neutrality in elections Efforts to restore the TNI Identity is not something that is easy to implement, especially in the strunggling of political life which has not fully stable. The internal constraints in the TNI itself combined with the external challenges

Sumber : radioaustralia.net.au

32 Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014 Politik Negara. Dengan demikian, apabila terdapat of the macro environment are the issues that should be implikasi berupa risiko sebagai suatu konsekuensi dari handled with caution and clarity of thought while keeping pelaksanaan tugas TNI maka beban tanggung jawabnya focus towards the main goal. No matter how big the tidak hanya dipikulkan kepada TNI sebagai alat negara challenges and temptations that confront the realignment pelaksana Keputusan Politik Negara, melainkan juga process, TNI must always look ahead, struggling to rebuild menjadi tanggung jawab bersama segenap unsur credibility, integrity for the sake of restoring their identity pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia sebagai sesama as a guardian of the integrity of the State and Nation. entitas bangsa dan negara Indonesia. As a guideline, the TNI leadership has formulated a New Paradigm which its substance is the TNI’s determination Netralitas TNI dalam Pemilu dan Pilkada to leave the social and political functions and concentrate on the defense function, and thus the whole range of TNI, Usaha-usaha untuk mengembalikan Jati Diri TNI both institutional and individual are no longer engage in bukanlah sesuatu yang mudah dilaksanakan, terlebih political activities or be partisan to the interests of one di tengah tarik menarik kehidupan politik yang belum political party or certain political groups. The dragging of sepenuhnya stabil. Hambatan internal di tubuh TNI sendiri the various groups to bring the TNI back to the arena of berpadu dengan tantangan eksternal dari lingkungan practical politics, should be addressed with wisdom and makro, merupakan isu yang harus ditangani dengan consistency between words and actions. penuh kehati-hatian dan kejernihan berpikir dengan tetap menempatkan determinasi ke arah tujuan yang TNI commander Instruction No. Ins/1/VIII/2008 utama. Betapapun besar tantangan dan godaan yang Date August 28, 2008 has prescribed guidelines on the menghadang proses penataan kembali itu, TNI harus implementation of TNI neutrality in general elections senantiasa melihat ke depan, berjuang keras membangun and local elections; some important things that must kembali kredibilitas, integritas demi mengembalikan jati be followed by TNI personnel; and restrictions for TNI dirinya sebagai pengawal keutuhan Negara dan Bangsa. personnel during the administration of elections and Sebagai pedoman Pimpinan TNI telah merumuskan election process. Provisions on the Implementation of TNI Paradigma Baru TNI yang substansinya merupakan neutrality in general elections and local elections include: tekad TNI untuk meninggalkan fungsi sosial politik dan a) securing the administration of general elections and berkonsentrasi pada fungsi pertahanan, dengan demikian the local elections in accordance with the duties and maka seluruh jajaran TNI baik institusi, satuan maupun functions of military in assisting to the Police; b) Neutral perorangan tidak lagi melakukan kegiatan politik atau with impartially and motto provide support to one of the menjadi partisan salah satu Parpol bagi kepentingan contestants; c) units / individuals / facilities of TNI are kelompok politik tertentu. Tarikan-tarikan berbagai not engaged in election activities in any form outside kelompok untuk membawa TNI kembali ke gelanggang of the duties and functions of TNI; d) TNI personnel do politik praktis, haruslah disikapi dengan kearifan dan not use the right to vote in the elections; e) Specifically konsistensi ucapan dan tindakan. for wife / husband / son of TNI personnel, the right to vote is an individual right as citizens. Institutions or units Instruksi Panglima TNI Nomor Ins/1/VIII/2008 Tanggal are prohibited to provide guidance in determining the 28 Agustus 2008 telah ditentukan pedoman mengenai implementation of the right to vote. Implementasi Netralitas TNI dalam Pemilu dan Pilkada; beberapa hal penting yang harus dipedomani oleh Prajurit TNI; dan larangan bagi Prajurit TNI selama proses penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada. Ketentuan mengenai Implementasi Netralitas TNI dalam Pemilu dan Pilkada meliputi : a. mengamankan penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada sesuai dengan tugas dan fungsi bantuan TNI kepada Polri; b. Netral dengan tidak memihak dan memberikan dukungan kepada salah satu kontestan Pemilu dan Pilkada; c. Satuan/perorangan/fasilitas TNI tidak dilibatkan pada rangkaian kegiatan Pemilu dan Pilkada dalam bentuk apapun di luar tugas dan fungsi TNI; d.

Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014 33 Prajurit TNI tidak menggunakan hak memilih baik dalam Some things that must be followed by TNI personnel Pemilu, maupun Pilkada; e. Khusus bagi istri/suami/anak in conducting elections and local elections comprising: Prajurit TNI, hak memilih merupakan hak individu selaku a) not allowed to be a member of the General Elections warga negara, institusi atau satuan dilarang memberi Commission (KPU), Provincial KPU, and Regency / City arahan di dalam menentukan pelaksanaan dari hak pilih KPU; b) is not allowed to intervene in the election to tersebut. determine and assign participants; c) are not allowed to mobilize social organizations, religious, and economic Beberapa hal yang harus dipedomani oleh Prajurit interests of certain political parties and candidates; d) not TNI dalam penyelenggaran Pemilu dan Pilkada terdiri allowed to become a member of the Election Supervisory atas : a. tidak diperkenankan menjadi anggota Komisi Committee (Panwaslu), Provincial Election Supervisory Pemilihan Umum (KPU), KPU Provinsi, maupun KPU Committee, Supervisory Committee Regency / City, and Kabupaten/Kota; b. tidak diperkenankan campur tangan the District Supervisory Committee; e) not allowed to dalam menentukan dan menetapkan peserta Pemilu; be members of the District Election Committee (PPK), c. tidak diperkenankan memobilisasi organisasi sosial, the Voting Committee (PPS), and the Chairman of the keagamaan, dan ekonomi untuk kepentingan partai Voting Committee (KPPS); f) is not allowed to be a Voter politik dan kandidat tertentu; d. tidak diperkenankan Registration Committee; g) is not allowed to intervene in menjadi anggota Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu), the election to determine and assign individual participants Panwaslu Provinsi, Panwaslu Kabupaten/Kota, dan (local councils abbreviated DPD); h) is not allowed to be Panwaslu Kecamatan; e. tidak diperkenankan menjadi a participant and campaigner; i) is not allowed to be a anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Panitia successful team of the candidates. Pemungutan Suara (PPS), dan Ketua Panitia Pemungutan Suara (KPPS); f. tidak diperkenankan menjadi Panitia TNI personnel are also not allowed to comment such thing Pendaftaran Pemilih; g. tidak diperkenankan campur during the administration process of general elections and tangan dalam menentukan dan menetapkan peserta local elections, including: a) to make comments, ratings, Pemilu perorangan (Dewan Perwakilan Daerah disingkat discuss, any guidance relating to elections and election DPD); h. tidak diperkenankan menjadi peserta dan juru contestants to the family and society; b) Both individual kampanye; i. tidak diperkenankan menjadi tim sukses or facility to be in the location of an administration of kandidat. elections; c) To store and attach documents, attributes, other objects that describe the identity of the participants Larangan lainnya bagi Prajurit TNI selama proses in the agency and the equipment belong to the TNI; d) penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada, meliputi : a. memberi To be in the venue of ballot (TPS) during the ballot; e) as komentar, penilaian, mendiskusikan, pengarahan apapun individual / unit / facilities / agencies involve in election berkaitan dengan kontestan Pemilu dan Pilkada kepada activities and elections in the form of a campaign to keluarga dan masyarakat; b. secara perorangan/fasilitas succeed the candidates / contestants including giving berada di arena tempat penyelenggaraan Pemilu dan specific assistance in any form outside of the duties and Pilkada; c. menyimpan dan menempel dokumen, atribut, functions of the TNI; f) take action and / or any statements benda lain yang menggambarkan identitas peserta made officially be aimed or influence the decision of the Pemilu dan Pilkada di instansi dan peralatan milik TNI; General Election Commission (KPU) and the Election d. berada di arena Tempat Pemungutan Suara (TPS) saat Supervisory Committee (Supervisory Committee); g) as pelaksanaan pemungutan suara; e. secara perorangan/ individual / unit / facility / agency to escort participants/ satuan /fasilitas/instansi terlibat pada kegiatan Pemilu contestants; h) To be a member of the General Elections dan Pilkada dalam bentuk kampanye untuk mensukseskan Commission (KPU), the Election Supervisory Committee kandidat/kontestan tertentu termasuk memberi bantuan (Supervisory Committee), the Committee of Voters, Voter dalam bentuk apapun di luar tugas dan fungsi TNI; f. melakukan tindakan dan/atau pernyataan apapun yang dilakukan secara resmi yang bertujuan atau bersifat mempengaruhi keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu); g. secara perorangan/ satuan/fasilitas/ instansi menyambut dan mengantar peserta kontestan; h. menjadi anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU), Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu), Panitia Pemilih, Panitia Pendaftar Pemilih, peserta dan/atau juru kampanye; i. terlibat dan ikut campur dalam menentukan dan menetapkan peserta Pemilu baik perorangan maupun kelompok partai; j. Memobilisasi organisasi sosial, agama, dan ekonomi untuk kepentingan Parpol atau calon tertentu; dan k. tidak dan/atau membuat pernyataan apapun yang bersifat mempengaruhi keputusan KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota dan

Sumber : www.lintas.me 34 Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014 Sumber : jatengtime.com

Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih). Registrant committee, participants and / or a campaigner; i) engage and intervene in determining the participants in Penutup the election and establish both individual and group party; j) Mobilizing social, religious, and economy organization Penegasan Implementasi Netralitas TNI di dalam for the benefit of a particular political party or candidate; Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara and k) and / or make any statement that is affecting the Nasional Indoensia pada Pasal 2 huruf d. menyebutkan, Provincial Election Commission decision, Regency / City Jati Diri TNI adalah tentara profesional, yaitu tentara KPU and the Election Supervisory Committee (Panwaslih). yang terlatih, terdidik, diperlengkapi secara baik, tidak berpolitik praktis, tidak berbisnis, dan dijamin Closing kesejahteraannya, serta mengikuti kebijakan politik negara yang menganut prinsip demokrasi, supremasi Affirmation of TNI neutrality in the implementation of sipil, hak azasi manusia, ketentuan hukum nasional Law No. 34 Year 2004 on the TNI in Article 2 paragraph dan hukum internasional yang telah diratifikasi. Untuk d. mention, TNI’s identity is a professional soldier, namely melaksanakan sikap netral TNI pada Pemilu dan Pilkada army which is trained, educated, well-equipped soldier, maka, setiap Prajurit TNI harus benar-benar mampu not engaged in practical politics, not doing business, and menampilkan sikap tindakan maupun pernyataan secara welfare secured, and follow the state policy that adheres tepat sehingga tidak menimbulkan penafsiran negatif to the principles of democracy, civilian supremacy, human dari masyarakat terutama dari Parpol peserta Pemilu rights, follow the provisions of national and international terhadap konsistensi Netralitas TNI. laws. To carry out TNI neutrality in general elections and local elections, any TNI personnel should really be able to Demikian sedikit ulasan tentang Netralitas TNI sebagai show the attitude of the proper action or statement that wujud Implementasi reformasi internal TNI dan nilai-nilai does not result in negative interpretation from society, filosofis dalam Jati Diri TNI, guna memberikan pencerahan especially of the political parties participating in the dan menginspirasi segala ikhtiar yang bertujuan untuk Elections to the consistency of TNI neutrality. mensukseskan Pemilu 9 Juli 2014 sebagai perhelatan akbar seluruh rakyat untuk memilih Presiden dan Wakil Those are the reviews about the neutrality of TNI as Presiden Republik Indonesia agar dapat terselenggara a form of the implementation of TNI’s internal reform secara baik. and philosophical values within TNI’s identity, in order to enlighten and inspire all the effort that aims to achieve the succesful election July 9, 2014 as a grand event of the people to elect the President and Vice-President of the Republic of Indonesia in order to be well executed.

Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014 35 Opini Perwira Harus Memahami Politik Negara Untuk Menjamin Netralitas TNI Officers Must Understand State Politics to Ensure TNI’s Neutrality

Oleh: Mayjen TNI Paryanto Staf Ahli Menhan Bidang Keamanan

Latar Belakang. Background. efinisi dalam kamus Cambridge mengatakan ambridge dictionary definition stated that politics bahwa politik adalah semua kegiatan pemerintah is all the activities of the government or the atau para pembuat undang-undang atau orang- legislators or the people who influence the way Dorang yang mempengaruhi bagaimana suatu Ca country is managed and directed. Similarly, negara dikelola dan diarahkan . Demikian juga halnya because the military is an instrument of the state, so karena militer adalah alat negara, maka kebijakan defense policy / war is always associated with the politics pertahanan/perang selalu berkaitan dengan politik of the states. War is nothing but a continuation of political negara. War is nothing but a continuation of political intercourse, with a mixture of other means. It means that intercourse, with a mixture of other means . Maknanya if the political means failed then the war will be the last bahwa apabila cara-cara politik gagal maka perang resort and it is in line has with the philosophy of war for adalah cara terakhir yang ditempuh dan ini menjadi democracies in general. Indonesia, as a democratic state, filosofi perang bagi negara-negara demokrasi pada has clearly adopted the philosophy of thought developed umumnya. Indonesia sebagai sebuah negara demokrasi by Karl von Clausewitz. As a leader military officer who jelas mengadopsi pemikiran filosofi yang dikembangkan is to design and lead the war, must know the political oleh karl von Clausewitz tersebut. Perwira TNI sebagai process of the country. unsur pimpinan yang bertugas merancang dan memimpin perang, mutlak harus memahami bagaimana proses Democratic government system put the military under politik negara berlangsung. civilian supremacy, it means that the armed forces should be subject to legitimate civilian government elected by the Dalam sistem pemerintahan demokrasi menempatkan people through democratic process. Democracy demands TNI dibawah supremasi sipil, artinya bahwa TNI harus that the professional military performance and attitude tunduk kepada pemerintah sipil yang syah hasil pilihan of the politicians/civil servants who are responsible in rakyat yang diselenggarakan secara demokratis. the field of defense/military should understand their Demokrasi menuntut penampilan TNI yang profesional duties. TNI is subject to the civil administration, when the dan sikap para politisi/pejabat sipil yang bertanggung positions that have responsibility in the field of defense, jawab dibidang pertahanan/militer memahami tugasnya. held by professional civil servants, so that military TNI akan tunduk kepada pemerintahan sipil, apabila intervention could be avoided. Defense and security laws jabatan yang memiliki tanggung jawab dibidang must reflect the democratic life, support each other, and pertahanan, dipegang oleh pejabat sipil yang profesional, well coordinated, so that the task of institution of becomes sehingga intervensi militer terhadap sipil dapat dihindari. clear and it has no gray area. Undang-undang yang mengatur tentang pertahanan- keamanan harus mencerminkan kehidupan demokrasi, It should be understood that the arrangement of the saling melengkapi, dan terkoordinasikan secara baik, political infrastructure still incomplete, law enforcement sehingga tugas masing-masing lembaga menjadi jelas has not been running well, and the relationship between serta tidak menyisakan wilayah abu-abu. the military and politicians / civil servants are still suspicious each other. Legislation or official statement Harus dipahami bahwa penataan infrastruktur politik (President, military commander, Chief of Army Staff) has masih belum sempurna, penegakan hukum belum very clearly stated about the neutrality of the TNI and TNI berjalan baik, dan hubungan antara militer dengan as an institution no longer involved in politics, but there politisi/pejabat sipil sering diwarnai suasana saling is still the media still reported that the Armed Forces are curiga. Undang-undang maupun Pernyataan pejabat not neutral. This fact shows that in fact military officers not (Presiden , Panglima TNI, Kepala Staf Angkatan) sudah fully understand yet the politics of the state, and therefore sangat jelas menyatakan tentang netralitas TNI, dan we need more concrete efforts to increase awareness / secara institusi TNI sudah tidak terlibat dalam politik responsibility of military officers in democratic life. praktis, namun masih ada media masa yang melaporkan

1Cambridge Internasional Dictionary of English: Guides You To The Meaning, Cambridge University Press, 1995, hal 1092. 2Greene, Joseph L., The Essential Clausewitz: Selections From On War by Carl Von, War and Politics, hal.107, Dover Publication, New York, 2003. 3Batu Ujian Netralitas TNI/POLRI., Majalah Gatra, Edisi 18 Juni 2014., p.92. 4Departemen Pertahanan Republik Indonesia, Buku himpunan Perundang-Undangan Yang Terkait Dengan Penyelenggaraan Dan Pengelolaan Pertahanan, Biro Hukum, Jakarta, 2007. 5Suryohadiprojo, Sayidiman, Pengantar Ilmu Perang, Pustaka Intermasa, Jakarta, November 2008.

36 Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014 Opinion

Sumber : www.lintas.me

adanya oknum TNI yang tidak netral . Fakta tersebut TNI Main Task menunjukan bahwa sesungguhnya para perwira TNI belum sepenuhnya memahami politik negara, dan oleh Based on the Law of the TNI, the main task of TNI sebab itu diperlukan suatu upaya yang lebih konkrit is to uphold sovereignty, defend the territorial integrity untuk meningkatkan kesadaran/tanggung jawab perwira of the Republic of Indonesia based on Pancasila and the TNI dalam kehidupan demokrasi. Constitution of the Republic of Indonesia, as well as protect all the people and the entire country of Indonesia from all Tugas Pokok TNI threats and interference internally and externally. Actually the tasks are to secure the interests of the nation, so the Berdasarkan Undang-undang maka Tugas Pokok TNI task of the military is a manifestation of national politics. adalah menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan In order to achieve maximum result, the principles TNI keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia officers should refer to the Sapta Marga, Soldiers Oath, yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 8 TNI Compulsory, 11 Basic Leadership norms and the Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta melindungi TNI officers Code of Ethics, which are believed to be the segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia moral force to conduct the task in line with the politics dari segala ancaman dan gangguan baik dari dalam of the nation. Moral become one of the most important maupun dari luar . Tugas tersebut adalah dalam rangka strengths in war and for Indonesia it is indicated in TNI mengamankan kepentingan negara, maka pelaksanaan indentity. tugas TNI merupakan wujud dari politik negara. Agar tugas dapat dicapai dengan maksimal, maka dalam Strategic Challenges menjalankan tugas tersebut perwira TNI berpedoman pada Sapta Marga, Sumpah Prajurit, 8 Wajib TNI, 11 Asas The development of strategic environment is more Kepemimpinan TNI dan Kode Etik Perwira, yang diyakini dynamic. It is affected by a rapid development of science menjadi kekuatan moral dalam melaksanakan tugas and technology, especially information technology, sesuai politik negara. Moral menjadi salah satu kekuatan communication and transportation. Nowadays the yang paling penting dalam peperangan yang dalam world is more transparent. Transparency pushed military militer di Indonesia diindikasikan sebagai jati diri TNI. officers to quickly anticipate every possibility that may occur in response to the development of the strategic Tantangan Strategis environment. Therefore, they are able to do their job properly. Globalization and democracy also have highly Perkembangan lingkungan strategis semakin dinamis influenced the development of the strategic environment. dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan This situation have pushed military officers to have the tekhnologi khususnya tehnologi informasi, komunikasi capacity and capability of their jobs in line with public dan transportasi, sehingga dunia semakin transparan. demand in a democracy. By implementing democracy, all Transparansi menuntut perwira TNI dengan cepat National Policies particularly defense policy, must be open

Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014 37 mengantisipasi setiap kemungkinan yang terjadi sebagai and accountable to the people. To avoid misinterpretation dampak dari perkembangan lingkungan strategis, agar in communication the policy, the officers in strategic and dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Globalisasi policy level, should have full understanding of state’s dan demokrasi juga mempengaruhi perkembangan politics. lingkungan strategis begitu cepat, sehingga menuntut para perwira TNI memiliki kapasitas dan kapabilitas Politics is the science leaders, and political is also the sesuai jabatan yang embanya, serta dapat memenuhi study of power in managing state affair in all areas of tuntutan publik dalam negara demokrasi. Dengan natural life, including economic, social, legal, security demokrasi sebagai pilihan, maka konsekuensinya setiap and other related affairs. This is the implications the kebijakan negara khususnya dalam bidang pertahanan, development of human ways of thinking implemented in harus disampaikan dan dipertanggungjawabkan secara high capabilities in science and technology. If in the past terbuka kepada rakyat. Untuk menghindari terjadinya peace and war was indicated by the use of diplomacy salah tafsir dalam penyampaian kebijakan publik, maka in peacetime and the use of violence in wartime, now para perwira yang bertugas ditataran strategis dan both diplomacy and force can be used simultaneously kebijakan, harus memiliki pemahaman tentang politik or alternately either in war condition or peace condition, negara. in accordance with the political objectives of the country to achieve its national interest. Thus, in the condition of Politik adalah ilmunya para pemimpin, dan politik no war and armed peace (armed peace) as it is today, juga merupakan ilmu tentang kekuasaan yang dalam an understanding of the politics of war, politics of peace urusan negara menghubungkan semua bidang-bidang and politicsof the state is very important, because in some kehidupan termasuk ekonomi, sosial, hukum, pertahanan areas there are conflicts between countries, and in some keamanan dan lain-lainya. Ini adalah sebagai implikasi countries have the potential of intra-state conflicts, which dari kemajuan cara-cara berpikir manusia yang is very influential to global security. diwujudkan dalam kemampuan yang semakin maju dalam ilmu pengetahuan dan tekhnologi. Jika dulu Relationship between Politics and Military Strategy. damai dan perang diindikasikan oleh penggunaan cara At the strategic level, military officers have very diplomasi di masa damai dan kekerasan senjata di masa important role, understanding the state politics, both perang, maka pada saat ini baik diplomasi maupun internal and external affairs is a must. TNI officers must kekerasan senjata dapat digunakan secara bersamaan understand about power politics, international relations/ atau bergantian dalam kondisi dunia yang tidak perang politics, geopolitical and geostrategic, the science atau tidak damai, sesuai dengan tujuan politik yang of the state, the analysis of foreign policy, domestic hendak dicapai untuk mewujudkan kepentingan nasional politics, public policy, political communication, strategic . Dengan demikian maka, dimasa yang tidak perang dan communication, social communication, war strategy, and tidak damai (armed peace) seperti saat ini, pemahaman atas politik perang, politik damai maupun politik tentang negara menjadi sangat penting, karena di beberapa kawasan terjadi konflik antar negara, dan di beberapa negara memiliki potensi konflik intra negara, yang sangat berpengaruh terhadap keamanan global. Hubungan antara Politik dan Strategi Militer. Pada tataran strategis perwira TNI memiliki peran sangat penting, maka penguasaan dan pemahaman tentang politik negara, baik urusan dalam negeri maupun luar negeri, menjadi sesuatu yang mutlak harus dikuasai. Perwira TNI harus faham tentang power politik, hubungan/politik internasional, geopolitik dan geostrategi, ilmu tentang negara, analisis kebijakan luar negeri, politik domestik, kebijakan publik, komunikasi politik, komunikasi strategis, komunikasi sosial, strategi perang, dan isu-isu global/strategis lainya. Agar TNI memiliki kesiapan operasional yang tinggi maka perwira TNI harus mampu menciptakan scenario paling jelek yang mungkin terjadi, sehingga tidak terdadak. Harus difahami bahwa dalam menghadapi dunia yang penuh dengan ketidak pastian (uncertainty) segala kemungkinan bisa terjadi, karena perubahan sikap politik negara sahabat menjadi negara musuh dapat terjadi hanya dalam Sumber : tniad.mil.id hitungan hari atau minggu.

6Cleary Laura R., Commonalities and Constraints in Defence Governance and Management: Managing Defence in a Democracy., p.5. 7Hikam Muhamad A.S ., Memperkuat Indonesia Dalam Dunia Yang Berubah: Menyongsong 2014-2019., p.60.

38 Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014 Satu fakta bahwa perang adalah perpanjangan dari other global strategic issues. To have a high operational politik adalah ketika Indonesia merebut kembali Irian readiness of TNI the officers must be able t and always be Barat melalui Operasi Mandala dengan kekuatan militer ready encounter the worst scenario that may occur. Bear yang besar pada tahun 1960-an, atau bagaimana in mind that in the world of uncertainty, all possibilities Operasi Seroja dilaksanakan pada tahun 1975. may happen. The change of political attitude from being Demikian juga dengan persoalan domestik seperti friends turning into hostility could occur within days or kebijakan penyelesaian Papua saat ini yang sangat weeks. delimatis, dimana opsi penggunaan kekuatan bersenjata (military option) mungkin akan berpotensi mendorong The fact that war is an extension of politics can be seen intervensi internasional, sedangkan apabila diselesaikan when Indonesia retook the West Irian through Mandala secara damai (non militer) ternyata aktor-aktor lokal military operation using a large military force in the justru ikut bermain dan lebih menimbulkan gejolak. 1960s, or the Seroja Operation in 1975. It is also applied Kebijakan pemerintah dalam meningkatkan stabilitas in domestic issues suc as Papua which has been having keamanan di Papua sering tidak difahami oleh perwira/ dillematic in managing the issues. The option of using komandan pada tingkat operasional, sehingga terjadi armed force (military option) has potential for international kesalahan prosedur. Pada skala internasional seperti response, whereas if it is resolved peacefully (non-military) persoalan konflik Laut China Selatan, yang menimbulan there are local actors who always create and participate ketegangan politik antara China dengan beberapa in trouble. Government policy in promoting stability and negara ASEAN, dan antara China dengan Amerika security in Papua are often not understood by the officers Serikat juga harus difahami oleh perwira TNI, karena commanders at the operational level, resulting in an wrong eskalasi konflik dikawasan tersebut akan berpengaruh procedure. In international scale such as the issue of the terhadap keamanan nasional Indonesia. South China Sea conflict, which result in political tensions between China and some ASEAN countries, and between Harus diakui bahwa masih terdapat beberapa China and the United States must also be understood by kelemahan dalam pembinaan perwira TNI untuk menjadi a military officer, because the escalation of the regional seorang ahli dalam strategi militer. Pertama, dengan conflict will affect Indonesian national security. menurunnya potensi ancaman tradisional, maka strategi militer saat ini tidak dirancang untuk menghadapi It should be recognized that there are still some ancaman tradisional akan tetapi lebih diarahkan kepada weeknesses in creating the military officer to be military strategi menghadapi ancaman non-tradisional. Pemikiran strategist. First, due to the decline traditional threats, yang selalu berkonsentrasi pada strategi menghadapi the current military strategy is not designed to meet the ancaman non-tradisional, ditambah dengan kurangnya traditional threats but more directed to the strategy of non- penugasan operasi militer bagi perwira, maka dalam traditional threats. The thought is always to concentrate on the strategy of non-traditional threats, and the lack of field operations experience of military will put the knowledge of strategy away from military life. Secondly, of the military education system rarely takes lesson learned from the war as a lesson and analysis to broaden the horizon the of student.vision of student officers. Thirdly, in the reform era, domestic security issues, especially separatist and terrorist, which was the military’s duty, now it have been shifted to the Police. Consequently, it limits the presence of TNI officers in conflict resolution. There is a concern that the absence of military officers in the settlement of military conflicts, and lack of knowledge about the war, will result unprofessional TNI officers in planning the war strategy, which is a continuation of the political process. Neutrality of the TNI Military identity must be a spirit for all soldiers because it is believed to unite the attitude, enthusiasm, and l’espirit de corps, and will be spirit cohesiveness to increase spirit and morale. As a professional soldier, the military always improve its skill though having limited budget constraints. The military leaders will always find the best way to increase military professionalism even in difficult conditions. Progress and development of military professionalism is always followed and studied by TNI officers and transferred to all members, so that in the field of science and technology the military, the TNI is not far

Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014 39 kurun waktu tertentu akan menjadikan perwira TNI jauh dari strategi militer. Kedua, sistem pendidikan di TNI kurang memanfaatkan Lesson Learned suatu kejadian perang untuk dijadikan bahan studi dan analisis, dalam rangka memperluas wawasan perwira siswa. Ketiga, di era reformasi masalah keamanan dalam negeri terutama separatis dan terroris, semula menjadi tugas TNI telah beralih ke Polri, akibatnya membatasi kehadiran perwira TNI dalam penyelesaian konflik. Dikawatirkan dengan ketidak hadiran perwira TNI dalam penyelesaian konflik militer, dan kurangnya pengetahuan tentang perang, menyebabkan para perwira TNI tidak profesional dalam merancang strategi perang, yang merupakan kelanjutan dari proses politik negara. Netralitas TNI Sumber: foto.net Jati diri TNI harus dijiwai oleh semua prajurit karena diyakini dapat mempersatukan sikap, semangat, maupun jiwa korsa, dan menjadi salah satu pengikat jiwa yang behind from other countries. dapat menjadi penggerak semangat serta penguat suasana moril. Sebagai Tentara Profesional, TNI selalu In connection with military neutrality in general meningkatkan kemampuan sekalipun menghadapi elections, the military as professional soldiers are well kendala anggaran yang terbatas. Para pemimpin trained, well equipped and educated soldiers, not involved TNI akan selalu mencari jalan terbaik dalam usaha in pratical politics, not to conduct military business, well meningkatkan profesionalitas militer walau dalam paid and subject to natural policy which put forward the kondisi sesulit apapun. Kemajuan dan perkembangan principles of democracy, civilian supremacy, human rights, profesionalitas militer selalu diikuti dan dipelajari oleh national laws and ratified international laws. It is clear para perwira TNI dan ditransfer kepada seluruh anggota, that the military will not get involved in pratical politics, agar dalam bidang ilmu pengetahuan dan tehnologi including the current presidential elections. militer, TNI tidak tertinggal jauh dari negara lain. Democracy put the military under civilian administration Berkaitan dengan netralitas TNI dalam Pemilu, maka TNI which is elected democratically and has the authority to sebagai tentara profesional adalah tentara yang terlatih, determine defense policy. But when professional military, terdidik diperlengkapi secara baik, tidak berpolitik led by not accountable their civilian will effect the distrust praktis, tidak berbisnis, dan dijamin kesejahteraannya of the military to civilian and subsequently will decrease serta mengikuti kebijakan politik negara yang menganut loyalty. Democratic country must require profesionnal prinsip demokrasi, supremasi sipil, hak asasi manusia, military and mature politicians / civil servants so there ketentuan hukum nasional, dan hukum internasional is no political ontervention from the military. Military, yang telah diratifikasi. Disini sudah sangat jelas bahwa politicians, and civilian officials should work under the TNI tidak akan melibatkan diri dalam politik praktis, law and repulations. Cooperative relationship among termasuk Pilpres yang saat ini sedang akan berlangsung. the military, politicians and civil servants is considered as Demokrasi menempatkan militer dibawah subordinasi partner who have the same level and will not dominate pemerintahan sipil yang dipilih secara demokratik yang each other. memiliki kewenangan untuk menentukan kebijakan Democracy is a process. Even it has been excercising tentang pertahanan. Namun militer yang profesional for more than 15 years and routinely has held general apabila dipimpin oleh sipil yang tidak bertanggung jawab elections, Indonesia, has not been categorised passing akan timbul rasa ketidak percayaan militer terhadap sipil the level of “the authorian nation”. Newborn democractic sehingga loyalitasnya akan menurun . Dalam negara countries, whether it was the former communist countries, demokrasi antara lain harus dipenuhi persyaratan authoritarian, or military regime, have the characteristic adanya militer yang profesional dan kedewasaan para of strong military rule. Before Indonesia transfered to politisi/pejabat sipil sehingga tidak terjadi intervensi democratic country, the role of the TNI had been very politik oleh militer. Militer, politisi, dan pejabat sipil strong for decades; attitudes to dominate had been strongly dalam operasionalnya harus bekerja berdasarkan hukum rooted. To change the dominant attitude of the military in /undang-undang yang berlaku. Hubungan kerjasama the political life into the professional military need couples antara militer,politisi dan pejabat sipil adalah sebagai of conditions, among others, having appropriate level of partner yang memiliki kedudukan sama dan bukan saling political educations, experience of international military mendominasi. operations understanding well the democratic system of Demokrasi adalah sebuah proses, walaupun sudah government, having a high skill and knowledge of military berjalan lebih dari 15 tahun dan sudah diselenggarakan professional, well trainned, well equipped and well paid. pemilu secara rutin, Indonesia baru dikatagorikan

40 Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014 melampaui tangga “negara otoriter” . Negara demokrasi yang baru lahir, apakah bekas negara komunis, autoriter, maupuan regim militer, memiliki ciri-ciri antara lain salah satunya adanya kekuasaan militer sangat kuat. Pada saat Indonesia belum menjadi Negara demokrasi, peran TNI sangat kuat berlangsung dalam kurun waktu puluhan tahun, sikap selalu ingin mendominasi terlanjur membudaya dan bahkan sudah mengakar. Untuk merubah sikap militer yang sangat dominan dalam kehidupan politik menjadi militer yang profesional harus dilakukan antara lain; perlunya pendidikan politik sesuai level, pengalaman operasi militer internasional, pemahaman tentang sistem pemerintahan demokrasi, penguasaan profesi militer yang tinggi, dilatih, dilengkapi dan dijamin kesejahteraanya. Berkaitan dengan adanya pelanggaran oknum TNI dalam pemilu, maka sebenarnya tidak ada anggota yang salah dan yang salah adalah komandannya. Sumber: antara.com Seorang perwira TNI harus bisa membedakan antara apa yang disebut dengan memahami/mempelajari politik negara dan apa yang disebut dengan terlibat Relating to the TNI individual member misbehaving in politik praktis. Kegagalan perwira TNI dalam memahami the election, it is not fully the mistake of the individual of perbedaan tersebut akan berakibat fatal, karena mereka TNI but also the commandant. The TNI officers must be tidak akan bisa memberi petunjuk tehnis dengan jelas able to distinguish between learning the politics of the dan tidak akan mampu mengontrol tugas yang dilakukan state and involved in day to day politics. The failure of the anak buahnya dilapangan. TNI officers in understanding such differences would be fatal, because they will not be able to give clear technical Kesimpulan instructions and will not be able to control the task of their members in fields. Militer adalah alat negara yang manjalankan politik negara, oleh sebab itu perwira TNI harus memahami Conclusion politik negara agar tidak terjadi kesalahan strategis dalam merancang dan memimpin pelaksanaan operasi Military is instrument of the state to exercise national militer. Diera pemerintahan demokrasi para perwira politics. Therefore the TNI officers must understand TNI harus memahami undang-undang/peraturan dan the politics of the nation in order to avoid mistake in selalu mengikuti perkembangan politik nasional maupun strategic planning and executing of military operations. internasional yang mengalami perubahan sangat cepat In democratic era, the TNI officer should understand dan berlangsung sangat transparan, sehingga tidak and always follow the development of national and terjadi kesalahan dalam merumuskan kebijakan strategis international politics which are rapidly and transparently militer. Sebagai konsekuensi dari demokrasi, perwira TNI changing and there is no mistake in the formulations of harus bisa menyesuaikan diri dan mampu mengajak strategic military to lead strategic planning and execution anggotanya, mematuhi ketentuan bahwa TNI berada of military operations. pada posisi dibawah supremasi sipil, yang taat pada hukum dan siap bekerjasama dengan politisi/pejabat Consequently, the TNI officer must be able to adapt sipil dibidang pertahanan. and persuade its members to comply with the rule that put TNI under civilian supremacy, and be ready to work along Saran the politicans / civilian officials in the field of defense. Perlunya peninjauan kembali terhadap kurikulum Recommendation pendidikan bidang politik di setiap level pendidikan perwira yang didukung oleh tenaga pengajar yang The need to review curriculum of political science at memiliki kompetensi dan tingkat kepakaran yang tinggi, every level of officers education and supported by high serta pengalaman yang luas. Kombinasi pengajar yang competent and experienced instructors. The combination praktisi, akademisi dan juga peneliti akan membuat daya of teaching practitioners, academics and researchers will analisis para perwira menjadi semakin tajam. Mengambil make the analysis of the officers become increasingly pelajaran dari suatu kejadian yang dialami oleh negara sharp. Taking a lesson from an incident experienced by lain merupakan sebuah cara yang lebih murah untuk other countries is a less expensive way to find the learning mencari pembelajaran tanpa harus mengalami peristiwa without having to experience the event itself: NATO for sendiri: NATO misalnya memiliki suatu direktorat yang instance has a lesson learned directorate who takes care mengurusi lesson learned dalam rangka mengambil of in order to take lessons every scene and to improve the pelajaran setiap kejadian dan untuk meningkatkan quality in taking proper and accurate political policy. kualitas dalam mengambil suatu kebijakan politik yang benar dan tepat.

Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014 41 Terkini Latgab TNI 2014 TNI Joint Exercise 2014 Oleh: M. Adi Wibowo Staf Puskom Publik Kemhan

idak disangka suatu negara yang cinta damai seperti peace-loving nations like Indonesia suddenly Indonesia menghadapi ancaman permusuhan faces a threat from other hostile country with dari negara lain demi merebut dan mendapatkan intention to snatch and subduct Indonesian Tpotensi sumber daya alam dan sumber daya A potential natural resources and other resources. lainnya yang ada di Indonesia. Negara tersebut tengah The adversary is facing resources deficiency within the mengalami kekurangan akan sumber daya di negerinya. country. To maintain the survival of their nation, since Untuk menjaga kelangsungan hidup negaranya, maka Indonesia known have abundant resources then it become Indonesia yang dikenal kaya akan sumber daya menjadi as the main interest of occupation. daya tarik tersendiri untuk dikuasai. As a peace loving nations, Indonesia shall always be Sebagai negara yang cinta damai, Indonesia juga harus prepared to wage a war if the adversary state has incursion siap untuk berperang jika negara musuh telah mengusik on the Republic of Indonesia state sovereignty. Therefore, kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). to respond to the threat of attack from the adversary state, Oleh karena itu untuk menanggapi ancaman serangan the President with the House of Representatives approval dari negara musuh, Presiden RI atas persetujuan DPR ordered the Commander of TNI to take the necessary memerintahkan Panglima TNI untuk mengambil langkah- measures, including military campaign plan to confront langkah yang diperlukan termasuk kampanye militer the adversary State invasion. untuk menghadapi rencana invasi Negara tersebut. The adversary has been located to the west of Musuh telah berada di sebelah barat Bengkulu sebagai Bengkulu as the initial invasion phase to seize Sumatra awal invasinya untuk merebut Sumatera dan Jawa. and Java. With the strength of one division adversary Dengan kekuatan satu divisi pasukan musuh menyerang forces attacked from the west, center and east of the dari arah barat, tengah, dan timur pulau Jawa untuk island of Java to capture the energy source in Indonesia. memiliki sumber energi di Indonesia. Pada akhirnya Ultimately the Indonesian National Armed Forces (TNI) Tentara Nasional Indonesia (TNI) menghadapi serangan confront the adversary state attack who intent to subduct dari negara musuh yang hendak merebut kedaulatan the sovereignty of Indonesia. Indonesia. From those attacks, the land, sea and air battle could Dari serangan-serangan tersebut, pertempuran darat, not be evaded. TNI repulsed the adversary in central

42 Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014 Update

laut dan udara tidak dapat di hindarkan. TNI berhasil and western point of Java. However, in the eastern menghalau musuh di titik tengah dan barat Jawa. Akan region, adversary forces broke away from the TNI force’s tetapi, di wilayah timur pasukan musuh berhasil lolos containment and landed on Banyuwangi beach, East Java. dari bendungan kekuatan TNI dan mendarat di pantai Banyuwangi, Jawa Timur With a joint operation the adversary forces that had broke away was successfully suppressed. They were Dengan operasi gabungan, pasukan musuh yang destroyed by ‘pre-entry strike’ with military operations, sempat lolos itu berhasil diredam. Mereka dihancurkan information and strategic intelligence operations. In order dengan 'pre-entry strike' berupa operasi militer, informasi to maintain the sovereignty and territorial integrity of dan operasi intelejen strategis. Demi menjaga kedaulatan the Republic of Indonesia, TNI fought hard to dispel the dan keutuhan wilayah NKRI, TNI berjuang dan berupaya adversary state. keras untuk menghalau negara musuh. The combat between TNI with the adversary forces in Pertempuran antara TNI dengan pasukan musuh di the areas of Sumatra and Java was not the actual thing, daerah Sumatera dan Jawa tersebut bukanlah hal yang but as a big scenario illustration of the TNI Joint Exercise nyata, akan tetapi sebagai gambaran skenario besar dari 2014 activities. kegiatan Latihan Gabungan (Latgab) TNI tahun 2014. Joint military exercises in 2014, led by Training and Latgab TNI tahun 2014 yang dipimpin oleh Komandan Education Doctrine Command Commander Lt. Gen. Kodiklat (Dankodiklat) TNI Letjen TNI Lodewijk Paulus Lodewijk Paul as Director of the Joint Exercise entitled selaku Direktur Latihan Gabungan (Dirlatgab) bertemakan “TNI Joint Command Conducting military campaign in "Komando Gabungan (Kogab) TNI Melaksanakan the Mandala Battle region as MO In Order To Maintain Kampanye Militer di Wilayah Mandala Perang Dalam Unitary Republic of Indonesia Sovereignty “. Rangka OMP Guna Menjaga Kedaulatan NKRI". TNI Joint Exercises 2014 involving 15.108 military Latgab TNI tahun 2014 melibatkan 15.108 personel personnel from the Army, Navy and Air Force as well dari TNI AD, TNI AL dan TNI AU serta sejumlah Alutsista as a number of weapons systems as a form of military sebagai salah satu bentuk kampanye militer dengan campaigns, by referring to the training scenarios that was mengacu pada skenario latihan yang dibuat serealistis made as realistic as possible based on by a wide range of mungkin dengan didasarkan pada berbagai ancaman threats that most likely arises, so that when faced with the yang paling mungkin timbul, sehingga pada saat actual operation soldiers and the unit already have the dihadapkan pada operasi yang sebenarnya prajurit dan high readiness and capability.

Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014 43 The TNI Joint military exercises in 2014 was held from 1st to 5th June 2014 in the Indian Ocean south of East Java and Bali. The culmination activity, Held TNI Joint Exercise 2014 witnessed by Defense Minister Purnomo Yusgiantoro, Commander of TNI, Gen. Dr. Moeldoko, the Chief of Naval Staff, Member of Commission I of the House of Representatives and officials in the ranks of the Ministry of Defense, Army and Navy, on Tuesday and Wednesday (3th-4th June) in the area Asembagus Situbondo, East Java. The training methods selection used on December 19 to May 24, 2014 in TNI Peace Keeping Mission Center Sentul, Bogor were Command Post Exercise (CPX), and the Field Training Exercise (FTX) on 1st to 5th June, 2014 which implemented by sequential military campaign material in the Asembagus satuan sudah memiliki kesiapan dan kemampuan yang exercises region, Situbondo, East Java, along the Indian tinggi. Ocean and the Southern part of Bali. TNI Joint Exercises participants have been organized in the TNI Joint Latihan Gabungan TNI 2014 telah dilaksanakan Command organization into several Joint Task Force mulai tanggal 1 s.d 5 Juni 2014 di perairan Samudera Command and Task Force Command, by displaying the Hindia bagian selatan Jawa Timur dan Bali. Sebagai capability of all combat soldiers and the weapons systems puncak kegiatan, Gelar Latgab TNI 2014 disaksikan possessed by TNI. Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Panglima TNI, Jenderal TNI Dr. Moeldoko, para Kepala Staf Angkatan, The weapon system from the three branches deployed Anggota Komisi I DPR RI serta pejabat di jajaran Kemhan, in 2014 TNI Joint Exercise include: Army: 49 Combat TNI dan Angkatan, Selasa dan Rabu (3-4 Juni) di daerah Vehicle consists of 1 Tank Recee, 18 Scorpion Tank Asembagus Situbondo, Jawa Timur. (Canon), 6 Stormer APC Tank, 2 Stormer Commandos Tank, 2 Saladin Panser (Canon), 2 Saracen Panser (AP), Pemilihan Metode latihan yang digunakan yaitu 2 Ferret Pancer (scouts), 12 Anoa Panser (AP), 1 Anoa Geladi Posko pada tanggal 19 s.d. 24 Mei 2014 di PMPP (Commando) Panser, 1 AMB Panser, 1 REC Panser and 1 TNI Sentul, Bogor, dan Geladi Lapangan tanggal 1 s.d. AVLB. 24 Helly namely 4 MI-35p Unit, 4 MI-17V5 Unit, 5 Juni 2014 yang dilaksanakan secara berangkai dengan 4 BO-105 Unit, 10 Bell-412 Unit, 2 bell-205A-1 Unit materi Kampanye Militer di daerah latihan di wilayah (Weapons Ammunitions FFAR Rocket, Rocket S 8 Com and Asembagus, Situbondo, Jawa Timur, Kawasan Samudera Canon 30 MM). 30 Weapon Weight and 6 sets of PRS 77 Hindia Bagian Selatan dan Bali. Pelaku Latihan Gabungan (Zeni) consists of 18 shoots 105 KH 178, KH 179 155 4 TNI, telah disusun dalam Organisasi Komando Gabungan Sprouts, 2 and 6 Sprouts Sprouts 76/GN Giant Bow 23 TNI yang terdiri dari beberapa Komando Tugas Gabungan MM. dan Komando Satuan Tugas, dengan menampilkan seluruh kemampuan tempur prajurit TNI beserta Alutsista Then the Navy involve 33 ships, namely: 1 Submarine yang dimiliki. (KS), 6 Boat Rubber (RB), 2 BTD, 6 PKR, 3 KCR, 1 KCT, 1 LPD, 3 ATF, 5 dc, 1 BR, and 1 PR. Combat Vehicle 81 Alutsista yang dikerahkan dari ketiga Angkatan pada units consisting of: 29 BMP3F, 10 LVT 7, 36 BTR 50P, and 6 Latgab TNI 2014 antara lain : TNI AD : 49 Kendaraan ships. While heavy weapons 16 consists of: 8 Sprouts How Tempur (Ranpur) terdiri dari 1 Tank Rec, 18 Tank Scorpion and 8 shoots RM 70 Grad. While the TNI AU involving 40 (Canon), 6 Tank Stormer APC, 2 Tank Stormer Komando, Combat Aircraft, 32 Transport Aircraft, 16 C130, 4 B-737, 2 Panser Saladin (Canon), 2 Panser Saracen (AP), 2 Pancer 3 F-28, four C-295, 2 CN-235, 3 Cassa-212 and 11 Helly Ferret (Pengintai), 12 Panser Anoa (AP), 1 Panser Anoa consists of: 8 SU-27/30 , 6 F-16, 10 Hawk 100/200, 2 (Komando), 1 Panser AMB, 1 Panser REC dan 1 AVLB. 24 F-5, 12 T-50, 2 EMB-314, and 11 heli Nas/332/330. Helly yaitu 4 Unit MI-35P, 4 Unit MI-17V5, 4 Unit BO- 105, 10 Unit Bell-412, 2 Unit bell-205A-1 (Senjata Munisi Commander of TNI, Gen. Dr. Moeldoko, on the Rocket FFAR, Rocket S 8 Com dan Canon 30 MM). 30 sidelines of TNI Joint Exercise 2014 culmination, said Senjata Berat dan 6 set PRS 77 (Zeni) terdiri dari 18 Pucuk the military campaign doctrine that used in the TNI Joint 105 KH 178, 4 Pucuk 155 KH 179, 2 Pucuk 76/GN dan 6 Exercise 2014 is a major operation that consist of several Pucuk Giant Bow 23 MM. operation, both combined operations of Land, Sea and Air. Having all the activities carried out an evaluation Kemudian TNI AL melibatkan 33 Kapal yaitu : 1 Kapal will be carried out in 2014, for the implementation of Selam (KS), 6 Perahu Karet (PK), 2 BTD, 6 PKR, 3 KCR, 1 improvements to the TNI Joint Exercise next year.

44 Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014 KCT, 1 LPD, 3 ATF, 5 AT, 1 BR, dan 1 PR. Kendaraan tempur Commander of TNI also added in the Joint TNI Exercises 81 unit terdiri dari: 29 BMP3F, 10 LVT 7, 36 BTR 50P, dan 2014 is also a projection of the development of situations 6 Kapal. Sedangkan senjata berat 16 buah terdiri dari: 8 that occur in foreign countries in order to be comprehence Pucuk How dan 8 pucuk RM 70 Grad. Sedangkan TNI AU by all soldiers to respond to any developments of the melibatkan 40 Pesawat Tempur, 32 Pesawat Angkut 16 situation. C130, 4 B-737, 3 F-28, 4 C-295, 2 CN-235, 3 Cassa-212 dan 11 Helly terdiri dari: 8 SU-27/30, 6 F-16, 10 Hawk Related to site selection, Commander of TNI said 100/200, 2 F-5, 12 T-50, 2 EMB-314, serta 11 Heli Indonesia has rather poor of training areas. He also Nas/332/330. admitted often to find difficult for firing long-range missiles. Not to mention the military training areas currently Panglima TNI, Jenderal TNI Dr. Moeldoko, disela-sela inhabited by people so that in terms of security becomes acara puncak Latgab TNI 2014, mengatakan Doktrin difficult. Therefore, for the time being the best areato Kampanye Militer yang digunakan dari Latgab TNI build tactical capability, especially land and shooting 2014 merupakan sebuah operasi besar yang terdiri dari missiles in around the waters of the Indian Ocean and beberapa operasi, baik operasi gabungan Darat, Laut East Java Situbondo. But actually TNI chief revealed that maupun Udara. Oleh karena itu TNI menyikapi hal tersebut the Joint Exercise at least approximated in an area where dalam operasi Latgab TNI pada tahun 2014. Setelah its situation is very likely to have a war. seluruh kegiatan dilaksanakan akan dilakukan sebuah evaluasi, untuk menuju perbaikan penyelenggaraan Meanwhile Lt. Gen. Lodewijk Paul current Joint Execise Latgab TNI di tahun depan. Director briefed Defense Minister Purnomo Yusgiantoro, and Commander of TNI, Gen. DR. Moeldoko, Tuesday Panglima TNI juga menambahkan Latihan Gabungan (3/6) in KRI Makassar, that the purpose of the Joint TNI 2014 ini juga merupakan proyeksi dari perkembangan Exercise in 2014 is to implement the professionalism of situasi-situasi yang terjadi di negara luar agar dipahami soldiers and military units, in joint military operation, to oleh seluruh prajurit TNI untuk mensikpai setiap realize the high operational preparedness of military unit, perkembangan situasi tersebut. in order to deal with any form of threats and disturbance that may arise in the region. Terkait pemilihan lokasi Latgab TNI, Panglima TNI mengatakan di Indonesia agak miskin daerah latihan. While the goal is an effort to build and synergize the Panglima TNI juga mengakui sering mengalami kesulitan the capability and strength between branches, in order

Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014 45 untuk menembakan rudal jarak jauh. Belum lagi to ensure operational effectiveness and efficiency of daerah-daerah latihan tentara saat ini banyak dihuni the Joint Task Force Command which will be formed at oleh masyarakat sehingga dari sisi keamanan menjadi any time in the face of contingency. Beside to have high sulit. Oleh karena itu untuk sementara waktu daerah level of military unit’s operational readiness, the training yang paling baik untuk membangun kemampuan taktis, and preparation are required for the military unit force khususnya taktik darat dan penembakan peluru kendali based on the analysis of the strategic environment which di seputaran Peraian Samudera Hindia dan Situbondo is extremely dynamic, through planned, integrated, Jawa Timur. Namun sebenarnya Panglima TNI multilevel, and continued exercise culminating in a Joint mengungkapkan bahwa Latihan Gabungan itu setidak- military exercises. setidaknya didekatkan pada sebuah daerah dan situasi yang sangat mungkin bisa terjadinya perang. Joint Sea Operation Sunk Adversary Ship As The TNI Joint Exercise 2014 Scenario Sequence Started Sementara itu Dirlatgab Letjen TNI Lodewijk Paulus saat memberikan penjelasan kepada Menteri As phase sequence of TNI military campaign to retake Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro, dan Panglima occupied territory by adversary forces, then the TNI forces TNI, Jenderal TNI DR. Moeldoko, Selasa (3/6) di with its combined strength deployed to the battlefield KRI Makasar, menjelaskan bahwa tujuan Latihan through the sea lane. By carrying all weapons system and Gabungan pada Tahun 2014 ini adalah untuk troops, about 11 Indonesian Navy ships that joined in meningkatkan profesionalitas prajurit TNI dan Satuan Combined Sea Task Command formation –Joint Exercise TNI, dalam operasi gabungan TNI, untuk mewujudkan 2014 that led by First Naval Command Task Commander, kesiapsiagaan operasional satuan jajaran TNI yang Adm. TNI Aan Kurnia, S.Sos advanced to the adversary tinggi, dalam rangka menghadapi setiap bentuk target area. The journey was not very easy and full of ancaman dan gangguan yang mungkin timbul di challenging obstacles. The Indonesian Navy penetrated wilayah. through Indian Ocean and discovered the mine field obstacle. KRI Putri Island and KRI Rimau Island deployed Sedangkan sasarannya adalah sebagai upaya to sweep mines field that blocked KRI convoy heading for membangun dan mensinergikan kemampuan dan adversary target area. kekuatan antar Matra, guna menjamin efektivitas dan efisiensi operasional Komando Tugas Gabungan yang Having got through mine fields, Indonesian Warship sewaktu-waktu dibentuk dalam menghadapi kontijensi. pursued to the area which has been dominated the Disamping itu juga, untuk mewujudkan tingkat adversary, but the advancement of KRI was confronted by kesiapsiagaan operasional satuan TNI yang tinggi, the ships of the advensary which resulted in a sea battle. diperlukan pembinaan dan penyiapan kekuatan satuan Fierce naval battle action took place when the two naval TNI berdasarkan analisa perkembangan lingkungan forces met and faced each other. 11 KRI vessels fought strategis yang sangat dinamis, melalui Latihan secara with several adversary warships and submarines in the terencana, terpadu, bertingkat, dan berlanjut yang Indian Ocean. puncaknya adalah Latihan Gabungan TNI. The entire KRI fleet fought by firing a variety of weapons, Operasi Laut Gabungan Tenggelamkan Kapal ranging from anti-ship surface missiles, anti-air attack Musuh Awali Rangkaian Skenario Latgab TNI rockets, artillery cannons, air strike counterforce cannon, 2014 sea bombs, multiple rockets launcher, Anti Submarine (AKS), Bombovaja ustanovka * RBU-600) and sea bombs. Sebagai langkah pelaksanaan rangkaian kampanye Shooting from the KRI sank 11 adversary ships. militer TNI untuk merebut kembali wilayah NKRI yang telah diduduki oleh pasukan musuh, maka TNI beserta kekuatan gabungannya bergerak menuju daerah yang menjadi medan pertempuran melalui jalur laut. Dengan membawa segala alutsista dan pasukan, sekitar 11 KRI yang tergabung dalam formasi Komando Tugas Laut Gabungan (Kogaslagab) Latgab TNI 2014 yang dipimpin Panglima Komando Tugas Laut Gabungan Laksamana Pertama TNI Aan Kurnia, S.Sos berkonvoi maju kedaerah musuh. Didalam perjalanannyapun tidak sangat mudah penuh tantangan dan hambatan. KRI yang terlihat gagah di perairan Hindia menemui permasalahan untuk menembus dan melewati medan

46 Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014 ranjau. KRI Pulau rengat dan KRI Pulau Rimau dikerahkan untuk menyapu medan ranjau yang mengahangi konvoi KRI menuju daerah musuh. Setelah berhasil melewati medan ranjau, Kapal Perang Indonesia melanjutkan perjalanan kedaerah yang telah dikuasai musuh, namun lagi- lagi didalam perjalanan KRI mendapat hadangan kapal-kapal dari negara musuh, sehingga terjadi pertempuran laut. Aksi pertempuran laut berlangsung sengit tatkala dua kekuatan laut bertemu dan saling berhadapan. 11 KRI bertempur dengan beberapa kapal perang dan kapal selam musuh di Samudera Hindia. Seluruh KRI tersebut berjuang dengan menembakan berbagai senjata, mulai dari peluru kendali (Rudal) anti kapal permukaan, roket anti serangan udara, meriam artileri, As the initial shooting phase, four missiles arsenal meriam penangkis serangan udara (PSU) bom laut, launched from the Indonesian Navy warship successfully roket multilaras, Anti Kapal Selam (AKS) Bombovaja hit the target former KRI Coral Fortress was regarded Ustanovka *RBU)-600, Anti Submarine Rocket (ASROC) as an adversary vessel in waters of the Indian Ocean. dan bom laut. Aksi penembakan dari 11 KRI ini berhasil Two Exocet-type missiles fired from KRI 40 MM Sultan menenggelamkan kapal musuh. Hasanuddin-366 and KRI Sultan Iskandar Muda- 367. Meanwhile, two C-802 missiles fired by KRI Yos Sebagai awal aksi penembakan, sebanyak empat misil Sudarso-353 and KRI Abdul Halim Perdana Kusuma - peluru kendali (Rudal) senjata TNI AL yang diluncurkan 355. dari kapal perang berhasil menghantam sasaran eks KRI Karang Benteng yang dianggap sebagai kapal musuh As an artillery elements target (Killer Tomato) floating diperairan Samudera hindia. Dua misil rudal jenis Exocet- in the sea of simulated combined sea task command. MM 40 ditembakkan dari KRI Sultan Hasanudin-366 dan As for facing the threat of adversary submarines also KRI Sultan Iskandar Muda-367. Sedangkan dua Rudal simulated anti-submarine warfare (AKS) through the firing C-802 ditembakkan oleh KRI Yos Sudarso-353 dan KRI of rockets RBU-600, Anti-Submarine Rocket (ASROC) and Abdul Halim Perdana Kusuma – 355. sea bombing by elements combined sea task command. Sebagai sasaran tembak senjata artileri unsur In action this sea battle, also conducted air defense Kogaslagab disimulasikan sebuah Killer Tomato yang and direct air strikes (SUL) by the Sukhoi aircraft and F-16 terapung di laut. Sedangkan untuk menghadapi ancaman Air Force. Fighter maneuvers simulated to protect marine kapal selam musuh juga disimulasikan peperangan Anti formations a combined sea task command, as well as Kapal Selam (AKS) melalui penembakan roket RBU-600, joint task amphibious command, joint task of air strikes Anti Submarine Rocket ( ASROC) dan bom laut oleh unsur and adversary warships. kogaslagab A target on the sea (Killer Tomato) was successfully Dalam aksi pertempuran laut ini, juga dilaksanakan destroyed and sunk by a bomb attack on the F-16 aircraft pertahanan udara (Hanud) serta serangan udara Air Force. Mobilization and deployment throughout the lanngsung (SUL) oleh pesawat Sukhoi dan F-16 TNI Main Weapon System owned by the TNI as a reflection of AU. Manuver pesawat tempur disimulasikan melindungi the current capabilities. formasi laut Kogaslagab, serta kogasgabfib dari serangan udara dan kapal perang musuh. The joint operation between the elemental forces of the Navy warships and combat aircraft in the Air Force joint Sebuah sasaran tembak di laut (Killer Tomato) berhasil military exercise military campaign in 2014, is one form dihancurkan dan tenggelam oleh serangan bom dari of task success. This is achieved through several stages pesawat F-16 TNI AU. Pengerahan dan penggelaran of development process began phasing concept of joint seluruh Alat Utama (Alut) dan Alat Utama Sistem Senjata operations coordination, and intensive communication (Alutsista) yang dimliki TNI sebagai cerminan kemampuan between Armed Forces branches. TNI saat ini. Amphibious military operation in Banongan Beach Operasi gabungan antara kekuatan unsur kapal Destroy Adversary Defense perang TNI AL dan pesawat tempur TNI AU dalam kampanye militer Latgab TNI 2014, merupakan salah after experiencing battle at sea, then the entire KRI satu bentuk keberhasilan tugas. Hal ini diperoleh melalui vessels are joined by the other sea combined forces beberapa proses pentahapan mulai tahap pembuatan approaching adversary shoreline defense. Now turn to konsep operasi gabungan koordinasi, dan komunikasi the military action of amphibious operations to infiltrate intensif antar matra. and destroy adversary defense at Banongan Beach,

Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014 47 Operasi Amfibi TNI Hancurkan Pertahanan Musuh Situbondo, East Java. To initiate a military campaign di Pantai Banongan military amphibious landing operations dozens the Indonesian warship (KRI) from the ranks of the Eastern Setelah mengalami pertempuran di laut, maka seluruh Fleet Command Unit (Koarmatim) bombard beach KRI tersebut bergabung dengan kekuatan gabungan filled with adversary defense posts. Hundreds of rounds laut lainnya mendekati garis pantai pertahanan musuh. of ammunition of artillery shells floating battleships, Sekarang giliran dari operasi Amfibi TNI beraksi untuk destroying strategic targets in the adversary defenses menginfiltrasi dan mengahancurkan Pertahanan musuh around the beach. di Pantai Banongan, Situbondo, Jawa Timur. Untuk mengawali kampanye militer pendaratan Operasi Ship shelling fire aid (BTK) by elements of Joint Sea Task Amfibi TNI puluhan Kapal Perang Republik Indonesia Force Command warships (Kogaslagab) aims to open the (KRI) dari jajaran Satuan Kapal Komando Armada Timur lines of the elements of the Joint Amphibious Task Force (Koarmatim) memborbardir Pantai yang dipenuhi oleh Command (Kogasgabfib) to support amphibious landing pos-pos pertahanan musuh. Ratusan butir amunisi meriam operations, in Banongan Beach. Several Koarmatim ships artileri dari kapal perang berterbangan, menghancurkan were pounding the the beach enemies that include, KRI Yos target sasaran-sasaran strategis pertahanan musuh yang Sudarso-353, KRI Halim Perdana Kusuma-355, KRI Sultan ada di sekitar pantai. Iskandar Muda-367 and KRI Sultan Hasanuddin-366. Bantuan Tembakan Kapal (BTK) oleh unsur kapal 76mm caliber cannon from the frigate and corvette perang Komando Tugas Gabungan Laut (Kogaslagab) warship managed to surprise the adversary forces that are bertujuan untuk membuka jalkur unsur-unsur Komando in the line of coastal defenses. The element of surprise Tugas Gabungan Amfibi (Kogasgabfib) guna mendukung makes the adversary forces scattered, backward and opeasi pendaratan amfibi, di Pantai Banongan. Beberapa increasingly weak that Elements Task (UT) Transport of kapal Koarmatim yang menggempur pantai musuh itu Joint Amphibious Task Force Command (Kogasgabfib) diantaranya, KRI Yos Sudarso-353, KRI Halim Perdana gradually land the Marines. Kusuma-355, KRI Sultan Iskandar Muda-367 dan KRI Sultan Hasanuddin-366. Amphibious invasion begins with the demolition or acts of sabotage and the explosion of vital objects and Dentuman meriam caliber 76mm dari kapal perang adversary defenses on the beach by a team of Navy Frogs jenis fregat dan korvet berhasil mengejutkan pasukan Special Forces Command (KOPASKA) and the Amphibious musuh yang berada di garis pertahanan pantai. Reconnaissance managed to destroy the heart of the Pendadakan itu membuat pasukan musuh tercerai berai, adversary’s defense followed with BTK of War Ships. mundur dan semakin lemah sehingga Unsur Tugas (UT) Angkut Kogasgabfib secara berangsur-angsur dapat The Navy special forces some time previously had mendaratkan pasukan Marinir. infiltrated the stricken opponent and provide information about the number and strength of adversary weapons. It Serbuan amfibi diawali dengan demolisi atau aksi aims to provide information to Commander of Amphibious sabotase dan peledakkan objek vital serta pertahanan Joint Task Force Command to carry out amphibious musuh di pantai oleh tim Pasukan Khusus TNI AL Komando landing operations. Pasukan Katak (Kopaska) dan Intai Para Amfibi berhasil menghancurkan jantung pertahanan musuh disusul In a simultaneous dozens of amphibian tanks out of dengan BTK dari Kapal-Kapal Perang. Pasukan khusus TNI AL tersebut beberapa waktu sebelumnya telah menyusup kedaerah lawan dan memberikan informasi tentang jumlah kekuatan dan persenjataan musuh. Hal ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada Pangkogasgabfib guna melaksanakan operasi pendaratan amfibi. Dalam waktu serentak puluhan tank amfibi yang keluar dari kapal angkut turut memberikan tembakan dari laut untuk melindungi kendaraan pendarat (Ranratfib) yang menngangkut pasukan Marinir. Dalam waktu serentak juga dilaksanakan Bantuan Tembakan Udara (BTU) oleh beberapa pesawat tempur TNI AU.

48 Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014 Berangsur-angsur pasukan Marinir dan persenjataannya berhasil mencapai garis pantai, disusul dengan pendaratan Marinir lintas heli dari kapal Markas KRI Makassar-590 dan KRI Surabaya-591. Operasi amfibi diakhiri dengan tembakan penghancuran dengan meriam Howitzer-105mm dan roket multi laras RM- 70 Grad. Setelah itu pertempuran dilanjutkan dengan operasi darat lanjutan oleh pasukan Batalyon Lintas Udara (Linud) TNI AD yang diterjunkan dari 12 Pesawat Hercules C- 130 dengan kawalan satu pesawat tempur T-50i Golden Eagle. Operasi Darat Gabungan TNI Bumi Hanguskan Markas Musuh Di Wilayah Karang Tekok Setelah memenangkan pertempuran digaris pantai, akhirnya pendaratan pasukan yang didukung ratusan alutsista berhasil dilaksanakan melalui operasi unsur-unsur Komando Tugas Gabungan Amfibi the transport ship also had shots from the sea to protect (Kogasgabfib) di pantai banongan. Dengan keyakinan the landing vehicle (Ranratfib) that carried Marine team. yang tegas, kampanye militer TNI pun diteruskan hingga In a well execution simultaneously Air Support (BTU) by menembus titik markas musuh yang berada di Karang the number of Air Force fighter aircraft. Tekok, Situbondo, Jawa Timur. Pertempuran hebat pun berlangsung di medan pertempuran dari pagi hingga Gradually Marines and arsenal teams managed to siang hari. Puluhan ledakan dan rentetan tembakan reach the coast line, followed by the landing of Marines senjata otomatis bersahutan di area kombinasi kawasan from helicopter Base ships KRIs Makassar-590 and KRIs ladang dan perbukitan. Surabaya-591. Amphibious operation concluded by the crushing-shots 105mm Howitzer cannon and multi Pertempuran hebat ditandai dengan pengeboman dari barrel rocket RM-70 Grad. After the battle continued with udara (Carpet Bombing) di area instalasi logistik musuh extended ground operation by a team of Army Air Borne yang dilakukan 6 pesawat tempur Sukhoi 27 dan 30 Battalion (Linud) drop from 12 C-130 Hercules aircraft dan T- 50 i dengan menjatuhkan 108 Bom Ovac seberat with T-50i fighter Golden Eagle escort. 27 ton. Selain itu beberapa pesawat tempur F-16 yang dipersenjatai bom MK-82 sebanyak 24 bom dan 4 pesawat The Joint Land military operation Hawk membawa bom sebanyak 2000 kg menghancurkan Destroy Adversary HQ at Karang Tekok Territory target gudang minyak dan logistik. After winning the battle underlined the beach, Penghancuran beberapa instalasi musuh juga dibantu eventually landing forces supported by hundreds of dengan tembakan pasukan Artileri Medan Marinir dan armaments successfully implemented through the Kostrad dengan kekuatan 1 batery yang terdiri dari operating elements of the Joint Amphibious Task Force Meriam Howitzer 105mm dan Roket Multi Laras RM-70 Command (Kogasgabfib) banongan coast. With a solid Grad Marinir untuk menetralisir posko-posko pertahanan belief, the military campaign was forwarded to penetrate musuh serta mendukung satuan manuver yang berada di an adversary’s headquarters are located in Karang Tekok, depan. Situbondo, East Java. Heavy fighting was taking place Setelah dilakukan serbuan dari udara, pasukan in the battlefield of the morning until noon. Dozens of kaveleri gabungan Marinir dan TNI AD mulai bergerak explosions and shouted a barrage of automatic gunfire in menyerang. Di lapis depan, kendaraan tempur BMP-3 F the area of combination of fields and hills region. Marinir dibantu 1 Kompi Kavaleri Tank TNI AD yang terdiri Great battle marked by the air bombing (Carpet dari Tank Scorpion dan Tank Stormer diikuti pasukan Bombing) performed 6 fighter aircraft Sukhoi 27 and 30 Infantry dari Brigif Kostrad dan Brigif Marinir bergerak and T-50 i Ovac by dropping 108 bombs weighing 27 tons cepat merangsek masuk ke wilayah musuh. in the adversary logistics installations areas. In addition, Secara bertahap serbuan TNI dari darat juga mendapat some fighter aircraft F-16 armed with as many as 24 MK- dukungan dari kekuatan udara. Dukungan penerbang 82 bombs and 4 Hawk aircraft carrying 2,000 kg of bombs TNI AD dari helikopter tempur Mi-35 dan helicopter Bolco destroying oil warehouse and logistics targets. 105 menembak roket ke barisan Main Battle Tank musuh The destruction of several adversary installations also yang mencoba mengahambat pergerakan dari pasukan assisted with fire support unit of Marines Field Artillery with

Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014 49 58 Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014 Volume 48 / No. 32 /Mei-Juni 2014 59 gabungan TNI. 1 Strategic Reserve Command batery force consisting of a 105mm Howitzer cannon and Marines Multi Barrel Rocket Dalam pertempuran darat yang melibatkan komando RM-70 Grad to neutralize adversary defense command gabungan TNI AU, TNI AL dan TNI AD ini bertubi-tubi. posts and support maneuver units that are in the frontline. Terjadi ledakan dari tembakan rudal pesawat dan helikopter tempur, tank, meriam dan roket. Pertempuran After completing the air raids, Marines and of Army seru terjadi baik itu perang antar personel darat, perang Armored unit combined Force moving into attack. The antar tank dan serangan meriam. frontline phase, BMP-3 F Marines combat vehicle assisted by 1 Company of Army Armored unit ranging from Setelah pasukan gabungan TNI merebut dan Scorpion and Stormer tank followed by the team from menghancurkan markas musuh, Pasukan Gabungan TNI Strategic Reserve Command Infantry Brigade and Marines melakukan Operasi Mobilitas Udara (Mobud) sebagai Brigade move quickly surging into the adversary territory. tahap akhir dari suatu operasi serangan untuk melakukan pengejaran dan eksploitasi pengejaran terhadap musuh Gradually the military raids from land also have support yang melarikan diri. from the air force. Army pilot support of Mi-35 combat helicopters and Bolco 105 firing rockets into enemies Operasi Mobud melaksanakan pemindahan pasukan Main Battle Tank that try to obstruct the TNI combined darat dan perlengkapannya secara taktis melalui udara forces movement. dengan Helikopter Bell-412 langsung ke daerah sasaran secara cepat dan mobilitas tinggi di bawah pengendalian In a land battle involving Air Force, Navy and Army joint komando operasi darat. Dalam pelaksanaan Operasi command barrage. An explosion from a missile combat Mobud, Skadron Penerbang Angkatan Darat (Penerbad) aircraft and helicopters, tanks, cannons and rockets. diberikan tugas mendukung Satuan Tugas (Satgas) Heavy fighting occurred between personnel both onshore Pasukan Khusus dari Batalyon 411 Raider Kostrad. battle, battle between the tanks and artillery assault. Penerbad mengerahkan 6 Heli serang terdiri dari 4 After the combined military forces seize and destroy MI-35 P, 2 BO-105 sebagai Kawal Mobud. Selanjutnya adversary bases, conduct TNI Air Mobility Operations 20 Heli Serbu terdiri dari 18 Bell 412 buatan PT.DI dan (Mobud) Joint Forces as the final stage of an operation to 2 Bell 205 A-1. Ke-20 heli serbu tersebut mengangkut

52 Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014 160 Prajurit dari Yonif 411/Raider, kemudian meluncur attack and exploitation in pursuit of the fleeing adversary. dengan tali dari pesawat (Fast Roop). Penerbad juga mendukung pergeseran pasukan Komando Tugas Darat Air Mobility Operation (Mobud) carry out the transfer Gabungan (Kogasratgab) yaitu memberikan bantuan of air and ground troops tactical equipment through the tembakan menggunakan 4 Heli MI 35 P dengan Munisi air with the Bell-412 helicopter directly to the target area Roket S 8 Kom 80 MM, Canon 30 MM dan 3 Bolco (BO) for quickly and high mobility under the ground operations 105 dengan Folding Roket Fin Areal Rocket (FFAR). control command. In Air Mobility Operations, Army Airmen Squadron (Penerbad) was given the task of supporting the Selain itu Penerbad juga menunaikan Sling Load yaitu Special Forces Task Force from Army Strategic Reserve mengangkut Meriam 105 MM untuk pindah kedudukan Command, 411th Raider Battalion. Stelling Armed untuk mendekatkan kesasaran karena tembakan tidak terjangkau, menggunakan 3 Heli MI Army Airmen Squadron deployed six Assault Helicopter 17 V5. Setelah wilayah tersebut di kuasai pasukan consists from four MI-35 P, two BO-105 as Mobud Guard. TNI, bekal ulang dilaksanakan dengan mengerahkan Furthermore, 20 Assault Helicopter consists from 18 pesawat-pesawat C-130 TNI AU yang menjatuhkan artificial PT.DI Bell 412 and two Bell 205 A-1. To-20 assault barang logistik berupa makanan, minuman, amunisi dan helicopter was carrying 160 Soldiers from 411th Battalion perlengkangkapan lainnya. /Raider, then slid the straps from plane (Fast Roop). Army Airmen Squadron also supports shifting forces of The Land Joint Task Force Command (Kogasratgab) which provide help MI 4 Helicopter fire using 35 P with Cluster Rocket Comm S 8 80 MM, 30 MM Canon and 3 Bolco (BO) 105 with Folding Fin Area Rocket Rocket (FFAR) . Additionally Army Airmen Squadron also perform Sling Load namely transporting Cannon 105 MM to transfer the Armed Stelling to get closer to the target as unreachable shots, using 3 MI 17 V5 Helicopters. Once the territory under the control of the military team, re-implemented provisions by deploying Air Force C-130 aircraft dropping the logistics of food, beverages, ammunition and other equiptment.

Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014 53 Informasi Inovasi Canggih Len, Combat Boat 16M, Pertama di Indonesia Sophisticated Len Innovation, Combat Boat 16M, First in Indonesia

Sihmanto, ST Sihmanto, ST Pimpinan Proyek Pengambangan Alkom & Radar Combat Combat Boat 16M’s Communication Device and Radar Boat 16 m, UB. Elektronika Pertahanan – PT Len Industri Development Project Leader, Electronic Defence Bisnis (Persero) Unit- PT. Len Industri (Persero

alam rangka ikut serta n order to independently mewujudkan ketersediaan participate in realizing alat peralatan dan keamanan availability of safety secara mandiri yang equipment, supported by Ddidukung oleh kemampuan industri Idefense industry ability, Len pertahanan, Len telah mencoba tried to play an active role berperan aktif dalam penelitian in research and development dan pengembangan teknologi of Combat Boat 16M’s Combat Boat 16M. Menurut technology. According Pimpinan Proyek Pengembangan to Combat Boat 16M’s Alkom & radar Combat Boat 16M, Communication Device Sihmanto,ST., fitur utama dari kapal and Radar Development ini adalah tersedianya Mission Project Leader,Sihmanto,ST, Management System (MMS). the main features of this MMS ini telah dipasang pada jenis vessel is the availability of kapal Combat Boat eksisting yang MMS (Mission Management digunakan Kopaska (Komando System). It has been installed Pasukan Katak) yang belum memiliki on existing Combat sistem peralatan sejenis MMS. Gambar : Perangkat MMS (Mission Management System) Len Boat used by KOPASKA yang telah terpasang di Combat Boat 16m (Komandan Pasukan Katak ) “Jadi fitur yang kita unggulkan which does not have similar di Combat Boat ini ya MMS, sistem MMS system yet. yang dikembangkan sendiri oleh Len,” ujar Mantos. "So, we promote MMS features on this Combat Boat, a system MMS merupakan versi mini CMS (Combat Management that developed by Len," Mantos said. System). Jika dibandingkan, sistem dalam Combat Boat lebih sederhana terdiri dari Alkom (alat komunikasi), radar, dan MMS is a mini version of CMS (Combat Management System). kamera CCTV. Menurut Sihmanto, dalam waktu dekat akan In comparison, the simpler system Combat Boat consist of mengintegrasikan MMS dengan sistem persenjataan, namun communication device, radar, and CCTV cameras. According to hanya untuk senjata kaliber 12,7mm saja. Sihmanto, in the near future will integrate MMS with weapons systems, but only for the 12.7mm caliber weapon. Kapal ini akan beroperasi pada daerah perairan dangkal untuk pengamanan di perbatasan Selat Malaka. Sementara, kerja sama This vessel will operate in shallow water areas for safeguard ini hanya untuk 1 buah kapal saja yakni di daerah Batam. patroling in Malacca’s border. Temporary, this partnership is only for one ship in Batam’s area. Ke depan, kemungkinan besar akan kembali bekerja sama untuk Kapal Angkatan Laut (KAL) 28 meter dengan sistem yang In the future, it’s possible to collaborate again for the 28 lebih kompleks ,misalnya penambahan fitur Interkom, Data Link meters Naval Ship with more complex system, such as Intercom dan lain-lain. features, Data Link, and others addition. Fungsi utama Combat Boat 16M adalah sebagai kapal Main function of Combat Boat 16M is as intercept vessel, for intercept. Misalnya pengejaran penyelundupan yang mungkin example in pursuit of possible smuggling from neighbor country. terjadi dari negara tetangga ke Indonesia. Mantos mengaku Mantos claimed this vessel adopt Sweden and Brazil Combat Combat Boat ini mengadopsi teknologi Combat Boat Swedia dan Boat technology in size and speed. Brazil dari segi ukuran dan kecepatan kapal. Len collaborating with Research and Development Agency- Len bekerja sama dengan Balitbang Kementerian Pertahanan Ministry of Defence to develop communication device and radar

54 Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014 Information dalam mengembangkan Sistem Alkom (Alat Komunikasi) dan system for this vessel. Combat Boat 16M’s body was a new type Radar Combat Boat 16M ini. Badan Kapal Combat Boat 16 M produced by PT. Malindo Marine collaborate with Research and merupakan jenis baru produksi dari PT Palindo Marine bekerja Development Agency-Ministry of Defence in 2012. sama dengan Balitbang Kemhan pada tahun 2012. Indonesian Navy as user reveal their pride in this local TNI AL sebagai user mengungkapkan kebanggaannya atas products, nevertheless they still asked to complement this produk dalam negeri tersebut, walaupun begitu TNI AL terus aluminum vessel. meminta penyempurnaan kapal berbahan aluminium ini.

Picture : Combat Boat 16M Vessel Combat Boat yang dilengkapi MMS Combat Boat Equipped with MMS Pertama di Indonesia First in Indonesia Len mendapatkan share anggaran sebesar kurang lebih Rp. Len get budget share approximately Rp 1,5 Billion in Combat 1,5 Milyar pada pengembangan CMS mini Combat Boat tersebut. Boat’s mini CMS development. Majority work done by Len is Sebagian besar yang dikerjakan Len adalah membangun software software build up to simplify operational mission of Combat Boat. untuk mempermudah misi operasional Combat Boat. This series already equipped with radar system assembled Seri ini telah dilengkapi sistem radar yang sudah dirakit sendiri by Len. Mantos explained,” We develop the radar, use antenna oleh Len. Mantos menjelaskan, “Kita melakukan pengembangan produced by Len, but other assembled modules purchased from radar sendiri, antena yang digunakan sudah murni buatan sendiri, foreign country. namun modul-modul lain yang dirakit, kita masih beli dari luar.” Viewed from project value that obtained, is not to significant, Jika dilihat dari nilai proyek yang didapat sekarang memang because it’s a new market in Indonesia. But it looks has a great tidak begitu signifikan, karena proyek ini merupakan pasar baru business prospect. di Indonesia. Namun sepertinya prospek bisnisnya masih besar. According to Research & Development Agency-Indonesian Menurut sumber dari personil Balitbang Mabes TNI, dalam Army Headquarter’s personnel, in the near future Indonesian waktu dekat TNI AL kembali akan mengadakan kapal jenis ini Navy will make 10 units of this vessel. Combat Boat equipped sebanyak 10 unit. Kapal Combat Boat yang dilengkapi MMS ini with MMS was the first produced in Indonesia, and should make adalah yang pertama diproduksi di Indonesia, dan yang seharusnya us proud because almost all been done in our country, both of membuat kita lega karena hampir seluruhnya sudah dikerjakan di technology and production. Even a few years to come, Indonesian dalam negeri, baik dari sisi teknologi maupun produksi. Bahkan Navy planned to have 200 units of Combat Boat to safeguard beberapa tahun kedepan, TNI AL merencanakan memiliki kurang entire Indonesian border areas. lebih 200 unit Combat Boat untuk menjaga seluruh daerah perbatasan wilayah NKRI. Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014 55 Dilengkapi Radio Alkom dan Radar Equipped by Len Innovations of Radio Inovasi Len Communication and Radar

Sistem keamanan Alkom sendiri telah dilengkapi dengan data Communication device security system has been equipped encryption, sehingga keamanan data terjamin. Combat Boat 16M with a data encryption, so the data security is secure. Combat juga menggunakan peralatan komunikasi produksi Len, Radio Boat 16M also use communications devices produced by Len, Alkom Fiscor-100, dengan tambahan power amplifier eksternal Fiscor-100 Radio Communication with 150 Watt power amplifier menjadi 150 Watt. external addition. Alkom memiliki fitur komunikasi voice, chatting, serta data The communication device has communication voice digital yang didapat features, chatting, digital dari kamera CCTV, data obtained from the kemudian ditransmisikan CCTV cameras, then melalui frekuensi transmitted through radio ke pangkalan. radio frequency to Pengembangan sistem the base. The system dilakukan Len selama 6 development done bulan dibawah koordinasi by Len for 6 months Unit Bisnis Elektronika under Defense Pertahanan bekerja Electronics Business Unit sama dengan Divisi Pusat coordination, collaborate Teknologi & Inovasi. with the Technology & Innovation Center Tim pengembangan Division. Len terdiri dari 2 orang Software Engineer, 4 Radio Len development Engineer, dan 4 Radar team consists of 2 Engineer. Sedangkan Software Engineer, 4 instalasi peralatan di Radio Engineer, and 4 Batam memerlukan Radar Engineer. Whereas waktu hingga 1 bulan equipment installation in yang diselesaikan pada Batam takes 1 month and Desember 2013 lalu. completed in December 2013. Secara sistem, Len tentu sudah mumpuni. By the system, Len Meskipun demikian, certainly qualified. Mantos mengatakan Nevertheless, pihaknya akan terus Mantos said they will menyempurnakan continually complement peralatan Alkom yang communication device masih terdapat sedikit equipment which has kekurangan serta few deficiencies and also mengembangan sistem develop radar systems. radar. For Len radar, in Untuk radar Len, some cases is still in dalam beberapa hal integration phase of masih dalam tahap Gambar : Radio Alkom Len yang telah Terpasang di Combat Boat System the modules which integrasi modul-modul purchased from others, yang dibeli dari pihak although Len able to lain, walaupun Len sudah make it’s antenna. There bisa membuat antena sendiri. Ada lima (5) bagian sistem yang are five (5) parts of system done by Len in this project: dikerjakan oleh Len dalam proyek ini: • MMS (Mission Management System) • MMS (Mission Management System) MMS which installed on Combat Boat is the center of MMS yang dipasang dalam Combat Boat merupakan pusat communication device and radar system built. This system dari sistem Alkom dan radar yang dibangun. Sistem ini diinstalasi installed in wheelhouse and vessel’s bridge. di dalam ruang kemudi/anjungan kapal.

56 Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014 • Naval Radio Communications (For Vessel) Combat Boat communication device using 150 Watt HF Radio Transceiver Len brand. The radio installation worked on Combat Boat 16M lean on PT Palindo Marine’s shipyard – Batam. • Radio Communication Base Station (For Base) HF SSB radio communication installation for base worked in PT Malindo Marine’s shipyard-Batam. • Radar Radar installation placed on Combat Boat 16M’s main mast, with height above sea level along 5meters. Radar have maximum range of specifications to 36Nm, with optimal placement of antenna. • CCTV PTZ Cameras CCTV PTZ camera use for visually monitoring melee object in front of vessel. This camera installed on Gambar : Radar Len yang telah Terpasang di Combat Boat System vessel’s main mast.

• Radio Komunikasi Naval ( Untuk Kapal) Alat komunikasi Combat Boat menggunakan Radio HF Transceiver 150 Watt merek Len. Instalasi radio dilakukan di kapal Combat Boat 16m yang bersandar di galangan Kapal PT Palindo Marine – Batam. • Radio Komunikasi Base Station (Untuk Pangkalan) Instalasi Radio Komunikasi HF SSB untuk pangkalan dilakukan di kantor galangan Kapal PT Palindo Marine – Batam. • Radar Instalasi Radar ditempatkan pada tiang agung Combat Boat 16M, dengan ketinggian di atas permukaan laut sekitar 5 meter. Radar memiliki spesifikasi jangkauan maksimal hingga 36 Nm dengan penempatan ketinggian antena yang optimal, sedangkan untuk Combat Boat, penempatan antena radar tidak bisa tinggi, sehingga jangkauan radar terbatas horizon laut. • Kamera CCTV PTZ Kamera CCTV PTZ berfungsi sebagai alat untuk pemantauan jarak dekat secara visual objek yang ada didepan kapal. Kamera ini dipasang di atas tiang agung kapal.

Picture : Surveillance Camera installed on Combat Boat System

Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014 57 Berita Foto

Perusahaan galangan kapal dalam negeri, PT. Daya Radar Utama (DRU) yang berada di Lampung dalam waktu dekat akan segera meluncurkan kapal hasil produksinya, Kapal Angkut Tank (AT)-3 yang telah dipesan oleh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL).

Menhan berharap, pembangunan kapal yang merupakan pesanan dari TNI AL tersebut dapat selesai pada akhir bulan September 2014, sehingga nantinya sudah siap untuk ditampilkan pada Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun TNI pada Oktober 2014 mendatang di Surabaya. Kapal tersebut menjadi kebanggaan karya anak bangsa sebagai salah satu produk industri pertahanan dalam negeri.

58 Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014 Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014 59