Bab Iv Pembahasan

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Bab Iv Pembahasan BAB IV PEMBAHASAN A. Tujuan #KamiKembali Pengenalan #KamiKembali di berbagai tayangan dan bumper acara ialah untuk mengingatkan dan menjadikan siaran TVRI menjadi siaran yang di percaya oleh masyarakat sebagaimana pada saat masa kegemilangan TVRI di tahun 1960-1980an. #KamiKembali merupakan suatu filosofi untuk pengembalian masa keemasan TVRI yang telah hadir di Indonesia sejak tahun 1962 silam yakni ± 57 tahun telah menghiasi layar kaca pertelevisian Indonesia. Sejak tahun 1960, 1970, dan 1980an merupakan masa-masa keemasan bagi TVRI sebelum hadirnya Televisi-televisi swasta. Ketika Televisi-televisi swasta sebagai kompetitor di tahun 1990 dan 2000an maka televisi-televisi swasta tersebut menjadi pesaing yang cukup ketat. #KamiKembali mulai diperkenalkan kepada penonton mulai dari bulan September 2017. Pada Tahun 2017 ini juga terjadi pergantian Dewan Direksi yang dijabat oleh Helmi Yahya,dengan adanya direktur utama yang baru, tentunya akan ada hal yang baru pula. Maka dengan ini, beliau mencetuskan #Kamikembali dengan makna, kami meraih kembali pemirsa atau penonton yang dengan setia menantikan kehadiran kami sebagaimana saat-saat masa keemasannya. Dengan adanya filosofi serta makna dibalik #KamiKembali maka tujuan dari #KamiKembali pun sesuai dengan kata tersebut yakni menyampaikan kepada khalayak bahwa TVRI siap untuk bangkit dengan program-program acara yang diharapkan pemirsa dan penonton serta kembali meraih kepercayaan dan keinginan masyarakat. Dengan 48 49 begitu, #KamiKembali merupakan momentum kembali di hati pemirsa, Mengingat sebagai satu-satunya Televisi milik pemerintah tentunya TVRI memiliki peluang yang lebih besar di tengah-tengah masyarakat dengan prinsipnya yang netral, terpercaya dan edukasi. Karena TVRI bukan hanya sebatas media untuk hiburan namun, menjadi media pemersatu bangsa dan tentunya harus berinjak pada kebenaran bukan pada kepentingan korporasi ataupun orang-orang tertentu. Adapun arti dari logo TVRI adalah lembaga penyiaran publik dengan peran sebagai pemersatu bangsa Indonesia, yang akan menampilkan konten-konten positif TVRI ke kancah internasional, medium pemersatu bangsa, memberikan nama yang harum untuk bangsa Indonesia di muka dunia, konten positif dan relavan dari TVRI yang menghubungkan masyarakat Indonesia dengan dunia terkini. Hal tersebut untuk membangkitkan kembali jiwa TVRI yang benar-benar serius ingin mambangun opini publik yang positif serta menarik kembali perhatian masyarakat.1 Maka dengan #KamiKembali diharapkan bisa meningkatkan popularitas stasiun TV yang berdiri sejak Tahun 1962 ini. Dalam koridornya sebagai televisi publik, memberikan pelayanan informasi, pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol dan perekat sosial, serta melestarikan budaya. B. Strategi dalam Memperkenalkan #KamiKembali Sesuai perkembangan zaman di era milenial saat ini maka strategi yang digunakan untuk memperkenalkan #KamiKembali pun harus mengiringi perkembangan teknologi juga. Dalam hal ini, siaran TVRI 1. TVRI, Buku Panduan Identitas, Jakarta, LPP TVRI Pusat, 2019 h. 4 50 mengacu pada perkembangan teknologi melalui jalur analog (Transmisi), satelit (Parabola) serta internet yakni dapat ditonton secara Streaming dan dengan adanya aplikasi-aplikasi untuk dapat menonton Siaran-siaran yang ada di TVRI. Meskipun tidak sedang berada di depan layar televisi namun tetap bisa menonton melalui handphone ataupun media lainnya. Strategi untuk memperkenalkan TVRI pun mulai berselancar di media sosial. Dan bermunculan di tempat umum sebagai contohnya memasang siaran televisi TVRI di Bandar Udara Soekarno-Hatta (Jakarta). Adapun landasan yang hendak diwujudkan yaitu Menjadi World Class Broadcaster.Menjadi media yang Multimedia, Multiplatform, dan Multicanal, Dapat dipercaya oleh publik, serta Tidak tergantung oleh pemerintah. Melalui istilah A P I K (Adaptif, Positif, Informatif, dan Kreatif) 1. Adaptif TVRI mampu beradaptasi dengan kebutuhan audiensnya dalam berbagai touchpoint karena selalu mengikuti perkembangan zaman. 2. Positif TVRI berintegritas untuk menyebarkan berita yang netral dan dapat membangun persatuan. 3. Informatif TVRI tidak hanya memberikan konten dan program yang menghibur, namun juga bisa memberikan nilai edukasi. 51 4. Kreatif TVRI mampu berinovasi melalui berbagai cara agar bisa memberikan pengalaman baru untuk audiensnya.2 Jadi, dapat disimpulkan bahwa APIK (Adaptif, Positif, Informatif, dan Kreatif) merupakan cita-cita serta landasan agar dapat mewujudkan media yang berpegang teguh pada keempat hal tersebut. Berawal dari adaptif yakni beradaptasi dengan perkembangan zaman saat ini, sehingga dapat menyampaikan dan membuktikan kepada penonton bahwa siaran TVRI yang tidak sesuai dengan zaman ataupun dianggap tua dan lama dapat dibantahkan. Selanjutnya, yaitu positif sesuai dengan asas TVRI yang netral dan sebagai media pemersatu bangsa tentunya siaran-siaran TVRI haruslah menyampaikan hal yang benar, dapat memelihara kesatuan bangsa serta menjadi pelopor perdamaian di tengah-tengah masyarakat dengan siaran-siaran yang menjadi pemersatu bangsa. Dalam tujuan sebagai media yakni mengajak, menghibur, memberikan edukasi serta informasi kepada masyarakat maka siaran- siaran TVRI bukan hanya memberikan program acara sebagai hiburan semata namun tetap mewujudkan nilai-nilai edukasi yang tinggi baik dalam hal budaya, acara anak-anak, Agama dan lain sebagainya.Untuk mewujudkan #KamiKembali tentunya memerlukan berbagai inovasi dan kreatifitas mulai dari beragam program acara baru dan diperbarui untuk meningkatkan daya tarik penonton serta memberikan pengalaman baru dari acara-acara tersebut. Adapun Strategi #KamiKembali di tahun 2017 yakni: 2. Apni jaya putra, Manual Book Rebranding, jakarta, Copyright TVRI, 2019 h. 16-17 52 1. Memperbarui visi misi Menjadikan TVRI sebagai kelas internasional dengan adanya visi serta misi yang berkembang dan lebih memiliki makna yang luas agar dapat lebih dikenal di dunia internasional. 2. Mengubah tampilan layar Mengingat bahwa penonton siaran televisi saat ini mencakup semua usia mulai dari anak-anak, remaja serta dewasa maka perlunya tampilan layar yang menarik serta sesuai dengan minat penonton tentunya agar tidak membosankan ketika menonton siaran-siaran yang ada. a. WarnaIdentitas Warna merupakan elemen penting untuk membangun kesatuan visual dari brandmark, jadi perlu digunakan dengan benar dan konsisten untuk membantu menunjukkan karakter, ekuitas, dan brand TVRI yang kuat. Warna identitas TVRI yang dipilih telah dirancang untuk digunakan dengan konsisiten pada berbagai aplikasi dan media, seperti cetak dan web, sehingga konsisten. Untuk penggunaan cetak, Pantone adalah satu-satunya sistem warna yang bisa menghasilkan warna yang tepat untuk digunakan pada identitas. Sangat disarankan untuk menggunakan Pantone sebagai prioritas utama. Jika warna Pantone tidak tersedia, bisa mengggunakan versi warna proses (CMYK) untuk keperluan cetak, dan warna (RGB) untuk keperluan aplikasi digital. Adapun warna yang digunakan Trusted Blue Terinspirasi dari warna biru sebagai simbol lautan Indonesia yang penuh kekayaan, warna biru menjadi warna yang tepat untuk menitikberatkan potensi TVRI sebagai sumber referensi terpercaya dan media pemersatu bangsa di masa depan. 53 b. Penempatan Brandmark pada Media Komunikasi Penempatan Brandmark pada media komunikasi TVRI sangat penting untuk memberikan keterbacaan dan Brand Presence yang baik, berikut adalah aturan penempatan Brandmark pada media komunikasi TVRI: 1) Broadcast (On Air) Penempatan Brandmark di kanan atas hanya berlaku padapenempatan di media broadcast. Biasanya berlaku di siarantelevisi. 2) Off Air dan Digital Penempatan Brandmark di kiri atas berlaku untuk semua media komunikasi media Off Air. Sebagai contoh dapat dilihat pada kop surat, poster, kartu nama, amplop, Instagram post, dan lain-lain. Gambar 4.1 Tipografi merupakan aspek penting dari identitas brand. Tipografi memainkan peran penting dalam mengkomunikasikan tone dan kualitas identitas secara keseluruhan. Penggunaan tipografi yang cermat memperkuat identitas dan memastikan kejelasan, kejernihan, dan harmoni dalam komunikasi. Jenis huruf untuk identitas TVRI adalah Avenir Next dan Gotham yang disesuaikan dengan beragam fungsi dan kebutuhannya. 54 Disarankan Avenir Next Bold digunakan untuk semua headline dan judul. Gotham Book digunakan untuk semua body text standar. Dalam setiap program acara agar semakin memperkenalkan Brand, logo, dan filosofi #KamiKembali maka berbagai macam promo ditampilkan diantaranya, promo in pointer menu template yakni OBB/CBB atau di sini dikenal dengan nama montage atau juga opener adalah bumper penanda program. Ditempatkan di awal dan di belakang program atau segmen. Di awal program biasanya akan ditayangkan dengan durasi penuh sekitar 10 sampai 15 detik dan pada bumper segmen dengan durasi yang lebih pendek sekitar 5 sampai 7 detik. Promo Next On Template,Next On program berfungsi untuk menginformasikan kepada pemirsa, acara berikutnya setelah acara yang sedang berlangsung. Ditempatkan pada posisi break menjelang segmen terakhir. Jika format program 30 menit dengan 2 break maka posisi di urutan terakhir break kedua. Jika format program 60 menit 5 segmen, 4 break, posisiNext On program berada di urutan terakhir break keempat.3 C. Makna Lingkaran Penyambung Dunia Medium pemersatu bangsa Memberikan nama yang harum untuk bangsa Indonesia di muka dunia 3Ibid h. 44-46 55 Konten positif dan relavan dari TVRI yangmenghubungkan masyarakat Indonesiadengan dunia terkini. Gambar 4.2 Adapun maksud dari gambar lingkaran di sudut atas tulisan
Recommended publications
  • Analisis Isi Pada Program Di SCTV, RCTI Dan Indosiar Periode 5 -11 Januari 2015)
    ISSN : 2355-9357 e-Proceeding of Management : Vol.2, No.3 Desember 2015 | Page 4264 ANALISIS ISI PROGRAM ACARA EDUTAINMENT DI TELEVISI SWASTA NASIONAL (Analisis Isi pada Program di SCTV, RCTI dan Indosiar Periode 5 -11 Januari 2015) CONTENT ANALYSIS ON NATIONAL PRIVATE TELEVISION’S EDUTAINMENT PROGRAM (Content Analysis On Program in SCTV, RCTI and Indosiar period of 5th to 11th January 2015) 1 Muhamad Eko Wicaksono 2 Ira Dwi Mayangsari, S.Sos., MM 3 Agus Aprianti, S.Ikom., M.Ikom 1,2,3Prodi S1 Ilmu Komunikasi, Fakultas Komunikasi dan Bisnis, Universitas Telkom [email protected], [email protected] 3 [email protected] Abstrak Media massa sebagai perpanjangan tangan dari komunikator memiliki fungsi penting di masyarakat. Selain sebagai penyalur informasi dan pendidikan, media massa juga menjadi andalan pusat hiburan yang mudah untuk dijangkau. Kemudahan tersebut yang kemudian membuat kebutuhan audien akan informasi meningkat, dan membuat pelaku media madda memenuhi kebutuhan audien, terutama bagi media massa yang paling populer yakni televisi. Saat ini, terdapat 10 stasiun televisi swasta yang telah mewarnai peretelvisian Indonesia. SCTV, RCTI dan Indosiar lah yang merupakan stasiun televisi dengan rating and share tertinggi. Penelitian ini menggunakan metode analisis isi isi dalam menganalisis program-program yang terdapat pada tiga stasiun televisi tersebut berdasarkan unsur edutaiment yakni untuk meningkatkan pengetahuan, mengambil sikap yang positif, menyesuaikan norma sosial, dan mengubah perilaku. Edutainment merupakan salah satu bentuk media pembelajaran yang dikemas dengan nuansa menghibur dan mendidik serta mudah dicerna oleh masyarakat. Dari total 276 program di SCTV, RCTI dan Indosiar, ternyata program yang dapat mengubah perilaku adalah program yang paling banyak jumlahnya persentase nya yaitu (87,02%) diikuti dengan program pengetahuan (3,4%), sikap positif (8,6%) dan norma sosial (0,93%).
    [Show full text]
  • Who Owns the Broadcasting Television Network Business in Indonesia?
    Network Intelligence Studies Volume VI, Issue 11 (1/2018) Rendra WIDYATAMA Károly Ihrig Doctoral School of Management and Business University of Debrecen, Hungary Communication Department University of Ahmad Dahlan, Indonesia Case WHO OWNS THE BROADCASTING Study TELEVISION NETWORK BUSINESS IN INDONESIA? Keywords Regulation, Parent TV Station, Private TV station, Business orientation, TV broadcasting network JEL Classification D22; L21; L51; L82 Abstract Broadcasting TV occupies a significant position in the community. Therefore, all the countries in the world give attention to TV broadcasting business. In Indonesia, the government requires TV stations to broadcast locally, except through networking. In this state, there are 763 private TV companies broadcasting free to air. Of these, some companies have many TV stations and build various broadcasting networks. In this article, the author reveals the substantial TV stations that control the market, based on literature studies. From the data analysis, there are 14 substantial free to network broadcast private TV broadcasters but owns by eight companies; these include the MNC Group, EMTEK, Viva Media Asia, CTCorp, Media Indonesia, Rajawali Corpora, and Indigo Multimedia. All TV stations are from Jakarta, which broadcasts in 22 to 32 Indonesian provinces. 11 Network Intelligence Studies Volume VI, Issue 11 (1/2018) METHODOLOGY INTRODUCTION The author uses the Broadcasting Act 32 of 2002 on In modern society, TV occupies a significant broadcasting and the Government Decree 50 of 2005 position. All shareholders have an interest in this on the implementation of free to air private TV as a medium. Governments have an interest in TV parameter of substantial TV network. According to because it has political effects (Sakr, 2012), while the regulation, the government requires local TV business people have an interest because they can stations to broadcast locally, except through the benefit from the TV business (Baumann and broadcasting network.
    [Show full text]
  • The Indonesia Policy on Television Broadcasting: a Politics and Economics Perspective
    The Indonesia Policy on Television Broadcasting: A Politics and Economics Perspective Rendra Widyatamaab* and Habil Polereczki Zsoltb aDepartment of Communication, Ahmad Dahlan University, Yogyakarta, Indonesia b Károly Ihrig Doctoral School of Management And Business, University of Debrecen, Hungary *corresponding author Abstract: All around the world, the TV broadcasting business has had an enormous impact on the social, political and economic fields. Therefore, in general, most of the countries regulate TV business well to produce an optimal impact on the nation. In Indonesia, the TV broadcasting business is growing very significantly. After implementing Broadcasting Act number 32 of 2002, the number of TV broadcasting companies increased to 1,251 compared to before 2002, which only had 11 channels, and were dominated by the private TV stations. However, the economic contribution of the TV broadcasting business in Indonesia is still small. Even in 2017, the number of TV companies decreased by 14.23% to 1,073. This situation raises a serious question: how exactly does Indonesian government policy regulate the TV industry? This article is the result of qualitative research that uses interviews and document analysis as a method of collecting data. The results showed that the TV broadcasting industry in Indonesia can not develop properly because the government do not apply fair rules to the private TV industry. Political interests still color the formulation of rules in which the government and big TV broadcasting companies apply the symbiotic
    [Show full text]
  • Chapter I Introduction
    CHAPTER I INTRODUCTION In this chapter, the intern would like to give a bit of introduction in what this internship report with the title of “The Application of Production Assistant Role in the Production Process of KDI 2018 in MNCTV” will talk about. I.1. Background Television is one of the most popular electronic communication devices that are used by people in the society as a source of information, education and entertainment. Television word comes from the combination of two words the first is “Tele” come from Greek word which means “far” and the second one is “Visio” come from Latin word which means “sight or vision.” The first television program aired in Indonesia was in the year 1962, 17 August to commemorating Indonesia Independence Day by TVRI (Televisi Republik Indonesia). TVRI is a television station that is own by the Indonesian government. After more than a decade in 1976 Palapa A1 satellite was inaugurated by the SKSD (Satelite Komunikasi Satelite Domestik) through the help of this satellite, television program can have broader broadcast up to national scale. Through the development of the satellite in Indonesia created new opportunities for new television station owned by private ownership to grow. One of the first television company with private ownership is RCTI (Rajawali Citra Televisi.) in the year 1989 RCTI become the second television station in Indonesia after TVRI. 1 Robert Wagner (2008) an expert in economy once predicted that “the economic trends are characterized by lessening the influence in the roles of the government in the economic sector, and in the increasing number of private ownership.” this is proven by television station with private ownership started to rise after RCTI.
    [Show full text]
  • Capitalism Vs Business Ethics in Indonesia's Television
    SEA - Practical Application of Science Volume VI, Issue 16 (1 / 2017) Rendra WIDYATAMA Károly Ihrig Doctoral School of Management and Business University of Debrecen, Hungary Communication Department University of Ahmad Dahlan, Indonesia Case CAPITALISM VS BUSINESS ETHICS IN Study INDONESIA’S TELEVISION BROADCASTING Keywords Television Business, Capitalism, Business ethics, Broadcasting License, Broadcasting Guidelines JEL Classification D22; L50; L82; M20; P12 Abstract Generally, in every country, there is supervision of the television broadcasting system. In Indonesia, all television broadcasting is supervised by the Komisi Penyiaran Indonesia/KPI (Indonesian Broadcasting Commission). This commission oversees broadcast television, to ensure all TV broadcasts in Indonesia comply with government regulations. Often the KPI imposes sanctions, but frequent violations still occur. This article describes the results of research on the contradiction between business interests and ethics in the television industry in Indonesia. This study uses the method of evaluation research, where researchers analyze data, here in the form of sanctions documents released by broadcasting commissions. The results reveal that all national private television stations often violate regulations. They prioritize their business interests rather than follow broadcasting guidelines, especially since KPI does not have the full authority to grant and revoke a broadcasting license. The granting and revocation of permits remains under the authority of the government, where political lobbying plays a more significant role. 27 SEA - Practical Application of Science Volume VI, Issue 16 (1 / 2017) INTRODUCTION liberal economic tradition such as America does not provide the business arrangements for Each country has its own system to manage the television to broadcast using market mechanisms television broadcasting business.
    [Show full text]
  • —Tvri, Sctv Dan Metrotv“
    Mhd. Surip Analisis Isi Berita di Stasiun ... ANALISIS ISI BERITA DI STASIUN TELEVISI —TVRI, SCTV DAN METROTV“ Mhd. Surip, S.Pd., M.Si. Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan ABSTRAK Stasiun televisi merupakan stasiun televisi yang dimiliki pemerintah dan s asta yang memuat berbagai kategori tayangan, diantaranya politik, ekonomi, kesehatan, kriminal, bencana dan kecelakaan, pendidikan, human interest, ceremonial, keagamaan dan sosial budaya. Tontonan tersebut akan mempengaruhi pola pikir masyarakat dalam mengembangkan kehidupannya. Kata Kunci : isi berita dan stasiun televisi PENGANTAR peristi a nyata. Dalam men%alankan fungsi informasi, televisi berupaya Se%ak pemerintah memberikan "kran mencari informasi, mengumpulkan terbuka" bagi penyelenggaraan penyiaran informasi, menyimpan informasi dan tahun 1990, televisi tumbuh seperti %amur kemudian menyebarkannya melalui di musim hu%an. Stasiun televisi s asta beragam program siaran. Salah satunya bermunculan. Dia ali oleh kehadiran adalah program siaran berita. stasiun RCTI, menyusul SCT,, Indosiar, Sebelum ada peraturan ANT, dan MNCT,. MetroT,, Trans penyelenggaraan televisi s asta, program T,, T, ON., Trans7, 0lobal T,, N.T televisi dimonopoli T,RI, termasuk T, yang hadir belakangan mulai tahun program siaran berita. Dunia Dalam 2011. Stasiun televisi tersebut Berita men%adi acara favorit dan program mena arkan berbagai program acara yang yang dinantikan pada aktu itu. Semen%ak dikemas dengan gaya dan format yang televisi s asta bermunculan, progam7 beraneka ragam sebagai bahan pilihan dan program siaran berita hadir suguhan terbaik bagi pemirsanya. menyemarakan pertelevisian kita. Sebagai media massa, televisi Berbagai bentuk, nama dan strategi %am memiliki tiga fungsi, yakini3 fungsi tayang men%adi pengemasan tersendiri informasi 4the information function5, bagi pengelola televisi s asta.
    [Show full text]
  • FOCUS | Media Sector Update | 9 May 2016
    FOCUS | XXX FOCUSCompany Update | | XXMedia XXXXX 2013 Sector Update | 9 May 2016 Mandiri Sekuritas Analyst TV Guide-Apr 16: Back at it! Kevin Halim MNCN recorded the strongest all-time audience share growth of 150bps MoM due +6221 5296 9418 to stronger performance from MNCTV and RCTI in Apr’16. SCMA’s all-time audience [email protected] share continues to decline, as Indosiar’s primetime share has been eaten by MNCTV Rizky Hidayat and ANTV. +6221 5296 9415 [email protected] MNCN leading the all-time share growth. MoM), as we suspect ANTV’s Super Family MNCN recorded the strongest all-time share 100 has eaten some of D’Academy’s share. th Sector : Media growth of 150bps MoM in Apr’16, and Meanwhile on the 4 place, Trans recorded hence maintained its no.1 position for all- a 10.9% (+60bps MoM) primetime share. time share of 37.3% (the highest in the last 2 years). SCMA maintained its second Strong month for MNCN’s non- NEUTRAL position, however it continued to record a primetime. MNCN recorded a non- declining all time share to 24.7% (-120bps primetime share of 32.6% (+180bps MoM), Stocks Recommendation MoM). VIVA’s all time share also declined by as three of its networks recorded positive 90bps MoM to 19%, as there is a non primetime growth in Apr’16. RCTI Target normalizing effect from their Anniversary posted the strongest growth of non- Ticker Recom Price (Rp) Shows in Mar’16. Meanwhile Trans' share primetime share of 90bps MoM to 14%, as SCMA Neutral 3,000 improved by 80bps MoM, as they are taking Tukang Ojek Pengkolan continues to MNCN Neutral 2,200 back the share loss in Mar’16 from VIVA.
    [Show full text]
  • Bab Ii Deskripsi Objek Penelitian 2.1. Mnc Tv Mnctv
    BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN 2.1. MNC TV MNCTV (dahulu bernama TPI) adalah stasiun televisi swasta Indonesia yang mengudara secara terestrial dari Jakarta. Namanya yang sekarang dipergunakan sejak 20 Oktober 2010. MNCTV yang sebelumnya dikenal dengan TPI, merupakan stasiun televisi swasta ketiga di Indonesia setelah SCTV. TPI didirikan oleh Mbak Tutut dan dulu sebagian besar sahamnya dimiliki oleh PT Cipta Lamtoro Gung Persada. Pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2010, MNCTV tidak menyiarkan acara olahraga. Tetapi mulai tahun 2010 TPI kembali menyiarkan acara olahraga yaitu Liga Utama Inggris. Pada tahun 2011, MNCTV juga memiliki hak siar dalam ajang sepak bola Liga Prima Indonesia, bersama RCTI dan Global TV. TPI pertama kali mengudara pada 1 Januari 1991 selama 2 jam dari jam 19.00-21.00 WIB. TPI diresmikan Presiden Soeharto pada 23 Januari 1991 di Studio 12 TVRI Senayan, Jakarta Pusat. Pada awal pendiriannya tahun 1991 TPI hanya ingin menyiarkan siaran edukatif saja. Saat itu TPI hanya mengudara 4 jam. Salah satunya dengan bekerjasama dengan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan menyiarkan materi pelajaran pendidikan menengah. Sejak itu TPI mengudara 4 jam, lalu sejak 1 Juni 1991 menjadi 6,5 jam. Lalu menjelang akhir 1991 sudah 8 jam. Pada tahap awal pendiriannya, TPI berbagi saluran dengan televisi milik pemerintah, TVRI. Perlahan-lahan mereka mengurangi misi edukatif, dengan juga menyiarkan acara-acara lain, termasuk kuis-kuis dan sinetron sebagai selingan. TPI berpisah saluran dengan TVRI di pertengahan 90-an. Program edukasi pun tergusur, dan TPI fokus di program acara musik 1 dangdut, seolah acara lain yang disebut 'makin Indonesia' dalam motto barunya seakan tenggelam oleh hingar bingar acara dangdut di TPI.
    [Show full text]
  • Download Line up Channel MNC Vision on Vision+
    LINE UP CHANNEL Berlaku mulai Juni 2020 VISION+ FREE (46) NO. GENRE CHANNELS CATCH UP 1 RCTI YES 2 GTV YES 3 MNCTV YES 4 iNEWS YES 5 SCTV YES 6 INDOSIAR YES 7 METROTV YES 8 TRANS7 YES 9 ANTV YES 10 TVRI YES 11 FTA LOCAL NET YES 12 KOMPAS TV YES 13 RTV YES 14 BERITA SATU YES 15 JAKTV YES 16 BALI TV YES 17 JTV YES 18 DAAITV YES 19 TV9 NUSANTARA YES 20 TAWAF TV YES 21 TVMU YES 22 VISION PRIME YES 23 MNC SPORT YES 24 IDX CHANNEL YES 25 ENTERTAINMENT YES 26 MNC NEWS YES 27 MNC SHOP SMART YES 28 MNC CHANNELS MNC SHOP TRENDY YES 29 MUSIK TV YES 30 INFOTAINMENT YES 31 LIFE YES 32 LIFESTYLE & FASHION YES 33 MUSLIM TV YES 34 OK TV YES 35 AL JAZEERA ENGLISH YES 36 AL QURAN AL KAREEM YES 37 ANHUI TV YES 38 CLUBBING TV YES 39 EWTN YES 40 FRANCE 24 YES FTA INTERNATIONAL 41 HUNAN TV YES 42 JIANGSU TV YES FTA INTERNATIONAL 43 RT ENGLISH YES 44 TRT WORLD YES 45 SHANGHAI DRAGON TV YES 46 XING KONG TV YES VISION+ PAY (59) NO. GENRE CHANNELS CATCH UP 1 RCTI YES 2 GTV YES 3 MNCTV YES 4 iNEWS YES 5 SCTV YES 6 INDOSIAR YES 7 METROTV YES 8 TRANS7 YES 9 ANTV YES 10 TVRI YES 11 FTA LOCAL NET YES 12 KOMPAS TV YES 13 RTV YES 14 BERITA SATU YES 15 JAKTV YES 16 BALI TV YES 17 JTV YES 18 DAAITV YES 19 TV9 NUSANTARA YES 20 TAWAF TV YES 21 TVMU YES 22 VISION PRIME YES 23 MNC SPORT YES 24 MNC SPORTS 2 YES 25 IDX CHANNEL YES 26 ENTERTAINMENT YES 27 MNC NEWS YES 28 MNC SHOP SMART YES 29 MNC SHOP TRENDY YES MNC CHANNELS 30 MUSIC TV YES 31 INFOTAINMENT YES 32 LIFE YES 33 LIFESTYLE & FASHION YES 34 MUSLIM TV YES 35 OK TV YES 36 BESMART YES 37 KIDS TV YES 38 AL JAZEERA ENGLISH YES 39 AL QURAN AL KAREEM YES 40 ANHUI TV YES 41 CLUBBING TV YES 42 EWTN YES FTA INTERNATIONAL 43 FRANCE 24 YES 44 FTA INTERNATIONAL HUNAN TV YES 45 JIANGSU TV YES 46 RT ENGLISH YES 47 TRT WORLD YES 48 SHANGHAI DRAGON TV YES 49 XING KONG TV YES 50 DW YES 51 BOOMERANG YES 52 HITS YES 53 HITS MOVIES YES 54 THRILL YES 55 PREMIUM CHANNELS TVN YES 56 TVN MOVIES YES 57 ZEE BIOSKOP YES 58 CELESTIAL CLASSIC MOVIES YES 59 KIX YES MNC VISION connect (98+14) NO.
    [Show full text]
  • Pemanfaatan Media Sosial Di Televisi Grup Mnc
    JURNAL LONTAR II VOLUME 8 NOMOR 1 II JANUARI-JUNI 2020 PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL DI TELEVISI GRUP MNC Moehammad Gafar Yoedtadi1, Zita Retno Hapsari2 1Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara Email: [email protected] 2Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara Email: [email protected] ABSTRACT Social media users are increasing, along with the growth of internet users and mobile communication devices. The younger generation prefers social media to find information and entertainment. As a result, old media like television began to be abandoned by the audience. Another impact is advertisers on television tend to decrease. In the theory of media convergence (Pavlik, 2001), to survive the old media must adopt new media technology, so that the content can appear on diverse or multi-platform media. Television must use social media to maintain loyal audiences and reach social media users to watch television news. The MNC group which has four free to air televisions, iNews, RCTI, MNC, Global TV, began to build social media. This research aims to describes the activities of MNC's social media team in utilizing social media. This study uses a qualitative perspective with a case study method. Data collection is done by in-depth interviews, observation and documentation. The conclusion of this study is MNC group uses social media to promote its news programs. Social media become as program extensions for television. The MNC social media team works as a content uploader for news programs that have aired on television, and also creates their own social media content. News curation is carried out by social media teams.
    [Show full text]
  • Who Owns the Broadcasting Television Network
    Network Intelligence Studies Volume VI, Issue 11 (1/2018) Rendra WIDYATAMA Károly Ihrig Doctoral School of Management and Business University of Debrecen, Hungary Communication Department University of Ahmad Dahlan, Indonesia Case WHO OWNS THE BROADCASTING Study TELEVISION NETWORK BUSINESS IN INDONESIA? Keywords Regulation, Parent TV Station, Private TV station, Business orientation, TV broadcasting network JEL Classification D22; L21; L51; L82 Abstract Broadcasting TV occupies a significant position in the community. Therefore, all the countries in the world give attention to TV broadcasting business. In Indonesia, the government requires TV stations to broadcast locally, except through networking. In this state, there are 763 private TV companies broadcasting free to air. Of these, some companies have many TV stations and build various broadcasting networks. In this article, the author reveals the substantial TV stations that control the market, based on literature studies. From the data analysis, there are 14 substantial free to network broadcast private TV broadcasters but owns by eight companies; these include the MNC Group, EMTEK, Viva Media Asia, CTCorp, Media Indonesia, Rajawali Corpora, and Indigo Multimedia. All TV stations are from Jakarta, which broadcasts in 22 to 32 Indonesian provinces. 7 Network Intelligence Studies Volume VI, Issue 11 (1/2018) METHODOLOGY INTRODUCTION The author uses the Broadcasting Act 32 of 2002 on In modern society, TV occupies a significant broadcasting and the Government Decree 50 of 2005 position. All shareholders have an interest in this on the implementation of free to air private TV as a medium. Governments have an interest in TV parameter of substantial TV network. According to because it has political effects (Sakr, 2012), while the regulation, the government requires local TV business people have an interest because they can stations to broadcast locally, except through the benefit from the TV business (Baumann and broadcasting network.
    [Show full text]
  • Strategi Pemanfaatan Media Baru Net. Tv Utilization of New Media Strategy of Net.Tv
    JURNAL STUDI KOMUNIKASI DAN MEDIA ISSN: 1978-5003 e-ISSN: 2407-6015 STRATEGI PEMANFAATAN MEDIA BARU NET. TV UTILIZATION OF NEW MEDIA STRATEGY OF NET.TV Rangga Saptya Mohamad Permana1 dan Jimi Narotama Mahameruaji2 1,2Program Studi Televisi dan Film, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran Jalan Raya Bandung—Sumedang KM. 21, Jatinangor, Indonesia [email protected]; [email protected] Diterima tgl. 4 April 2018; Direvisi tgl. 7 Mei 2019; Disetujui tgl. 17 Mei 2019 ABSTRACT It has been almost 30 years since the first national private television aired in Indonesia. Since then, national private television has continued to emerge, up to now more than 15 national private television stations are broadcasting in Indonesia. With intense competition, especially since the digital era in Indonesia began in the mid-2000s, national private television stations in Indonesia had to think about their media management strategies, including NET. TV. The purpose of this research was to find out the use of new media as the main platform for NET. TV to compete for the audience market in Indonesia. The method of case study research with data collection techniques in the form of interviews and literature is used in this research. The results of the research show that utilization of new media has become the main strategy of NET. TV in the competition of national private television in Indonesia, using a variety of social media (Facebook, Twitter, Instagram, YouTube, LikedIn, and Google+) and special digital channels owned by them, namely Zulu.id. Keywords: National Private Television, New Media, NET. TV, Strategy ABSTRAK Sudah hampir 30 tahun televisi swasta nasional pertama mengudara di Indonesia.
    [Show full text]