JURNAL LONTAR II VOLUME 8 NOMOR 1 II JANUARI-JUNI 2020

PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL DI TELEVISI GRUP MNC

Moehammad Gafar Yoedtadi1, Zita Retno Hapsari2

1Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara Email: [email protected] 2Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara Email: [email protected]

ABSTRACT Social media users are increasing, along with the growth of internet users and mobile communication devices. The younger generation prefers social media to find information and entertainment. As a result, old media like began to be abandoned by the audience. Another impact is advertisers on television tend to decrease. In the theory of media convergence (Pavlik, 2001), to survive the old media must adopt new media technology, so that the content can appear on diverse or multi-platform media. Television must use social media to maintain loyal audiences and reach social media users to watch television news. The MNC group which has four free to air , iNews, RCTI, MNC, Global TV, began to build social media. This research aims to describes the activities of MNC's social media team in utilizing social media. This study uses a qualitative perspective with a case study method. Data collection is done by in-depth interviews, observation and documentation. The conclusion of this study is MNC group uses social media to promote its news programs. Social media become as program extensions for television. The MNC social media team works as a content uploader for news programs that have aired on television, and also creates their own social media content. News curation is carried out by social media teams.

Keyword: Television, convergence, social media, MNC

ABSTRAK Pengguna media sosial semakin meningkat, seiring dengan tumbuhnya pengguna internet dan perangkat komunikasi bergerak. Generasi muda lebih banyak memilih media sosial untuk mencari informasi dan hiburan. Akibatnya media lama seperti televisi mulai ditinggalkan penonton. Dampak selanjutnya pemasang iklan di televisi cenderung berkurang. Dalam teori konvergensi media (Pavlik, 2001), untuk mempertahankan hidupnya, media lama harus mengadopsi teknologi media baru, sehingga kontennya dapat tampil pada media yang beragam (multi-platform). Mau tak mau televisi harus memanfaatkan media sosial untuk mempertahankan penonton setianya dan menjangkau pengguna media sosial agar menonton berita televisi. Grup MNC yang memiliki empat stasiun televisi free to air, iNews, RCTI, MNC, Global TV, mulai membangun media sosialnya. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan implementasi konvergensi media sosial di televisi grup MNC. Penelitian ini menggunakan perspektif kualitatif dengan metode studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah MNC menggunakan media sosial untuk mempromosikan program-program beritanya. Media sosial menjadi layar berikutnya untuk konten televisi. Tim media sosial MNC tidak hanya bekerja sebagai pengunggah konten program berita yang sudah tayang di televisi(content uploader), tapi juga menjadi pencipta konten (content creator) media sosial. Kurasi berita yang tampil dilakukan oleh tim media sosial.

Kata Kunci:Televisi, konvergensi, media sosial, MNC

PENDAHULUAN khalayak telah terjadi sekian lama. Media Kompetisi antara media konvensional konvensional, terutama surat kabar dan majalah dan media baru dalam memperebutkan perhatian mengalami persaingan ketat akibat kehadiran COPYRIGHT@LONTAR2020 JURNAL LONTAR II VOLUME 8 NOMOR 1 II JANUARI-JUNI 2020 media baru (internet). Sejumlah surat kabar dan 2012: 817). Melihat berbagai kelebihan yang majalah tutup atau beralih ke internet (Febriana, ditawarkan oleh media sosial di atas, tentu tak 2018:10). Penyebabnya adalah khalayak berusia salah jika media massa saat ini melakukan muda, disebut generasi milenial (20-34 tahun) perubahan pola produksinya dengan hingga generasi Z (10-19 tahun), cenderung memanfaatkan media sosial, termasuk redaksi lebih menyukai media baru untuk mendapatkan pemberitaan televisi. Penelitian yang dilakukan informasi dan hiburan (Jones & Shao, 2011:4). oleh Muslikhin (2017:329) menunjukkan bahwa Generasi milenial hingga generasi Z memang redaksi pemberitaan televisi SCTV dan merupakan generasi yang sejak lahir tumbuh secara intensif memanfaatkan media sosial bersama perangkat digital (digital native) seperti sebagai referensi sumber berita dan agenda komputer dan telepon pintar. Selain itu media setting. Penelitian Sumartias dan Hafizni (2017) baru menawarkan beragam kelebihan mengenai konvergensi di Metro TV dibandingkan media konvensional, salah menyimpulkan bahwa dalam iklim persaingan satunya adalah kecepatan dan kemudahan dalam yang ketat, televisi mau tak mau harus menyampaikan informasi (Pavlik, 2001:131). melakukan konvergensi media dalam rangka Informasi yang disajikan media baru sering kali meraih penonton. Menurut Borgomastro (dalam gratis atau lebih murah dibandingkan media Yoedtadi, 2019: 95), dengan memanfaatkan lama (Klemm & Brites, 2017:466). media sosial, media televisi berharap Di jumlah penduduk yang mendapatkan keuntungan dan kemanfaatan menggunakan internet tumbuh secara signifikan. dalam kecepatan waktu penyampaian informasi Data yang dikeluarkan oleh Asosiasi (real time) sekaligus perluasan penyebaran Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) (virality) serta memungkinkan adanya interaksi pada tahun 2018 terdapat 171,17 juta orang dan komunikasi dua arah dengan pemirsanya, penduduk Indonesia telah menggunakan sekaligus mendapatkan upan balik (feedback) internet. Angka tersebut meningkat dari seketika sebagai bahan evaluasi dan peningkatan sebelumnya pada tahun 2017, dimana jumlah kualitas konten penyiaran. pengguna internet baru berkisar 143,26 juta Lembaga penyiaran televisi yang tidak orang. Data APJII juga menunjukkan 87% ketinggalan memanfaatkan media sosial adalah pengguna internet mengakses media sosial. Grup (MNC). Grup Ragam media sosial yang banyak diminati orang MNC memiliki empat stasiun televisi yaitu saat ini antara lain Facebook, Twitter, Instagram iNews, RCTI, MNC dan Global TV. Empat dan Youtube. stasiun televisi di bawah bendera grup MNC Indonesia menjadi pengguna Facebook masing-masing memiliki empat redaksi terbesar keempat di dunia pada tahun 2017 pemberitaan. Dari empat redaksi pemberitaan dengan jumlah 130 juta orang (Katadata, 2018), tersebut menghasilkan beragam acara berita di pengguna Instagram terbesar ketiga dunia tahun masing-masing televisi. Keempat redaksi 2017 dengan jumlah 55 juta orang (Teknologi pemberitaan stasiun televisi Grup MNC Id, 2018) dan pengguna terbesar kelima Twitter memanfaatkan media sosial. dengan 29,4 juta orang pada 2012 (Lim, Media sosial adalah media komunikasi 2013:639). daring, dimana para penggunanya dapat dengan Klemm dan Brites (2017:466) mudah berpartisipasi, berbagi, menciptakan isi, menyebutkan bahwa salah satu motivasi orang mendukung interaksi sosial, dan mengubah menggunakan media sosial adalah agar dapat komunikasi menjadi dialog interaktif (Cahyono, terhubung dengan berita, beberapa penelitian 2016:140). Kelebihan dari media sosial adalah menunjukkan Twitter dan Facebook paling ia mepresentasikan budaya partisipatif dari para sering digunakan oleh mereka yang memiliki penggunanya. Para pengguna media sosial motivasi mencari informasi atau berita. berpartisipasi aktif dalam menciptakan dan Mengapa demikian? Media sosial mensirkulasikan kontennya (Jenkins, 2006:3). memiliki kelebihan yakni dapat menambah Media sosial memiliki karakteristik kredibilitas personal pada berita. Ketika berita yang dapat menjangkau komunikasi secara dibagikan dan direkomendasikan oleh teman lebih luas dan massif. Media sosial juga atau keluarga melalui media sosial maka akan menawarkan berbagai fitur lengkap untuk mendapat lebih banyak perhatian dan lebih mendukung kemudahan komunikasi para dipercaya. Fungsi media sosial menjadi filter penggunanya. Fitur yang terdapat dalam media pribadi. Kredibilitas berita bukan semata-mata sosial terdiri dari teks, foto dan audio visual. mengandalkan penilaian profesional dari Berbagai fitur tersebut menjadi atraksi organisasi berita atau jurnalis (Hermida et al, tersendiri dan dimanfaatkan oleh masyarakat COPYRIGHT@LONTAR2020 JURNAL LONTAR II VOLUME 8 NOMOR 1 II JANUARI-JUNI 2020 untuk membuat komunikasi lebih Berdasarkan latar belakang di atas, menyenangkan (Senaharjanta, 2018:39). penelitian ini bertujuan membuat gambaran Melalui media sosial khalayak bebas implementasi konvergensi media sosial dan menentukan pilihan informasi yang akan televisi yang dilakukan oleh redaksi dikonsumsinya, bebas memilih dengan siapa pemberitaan televisi grup MNC. mereka akan berinteraksi, bebas memilih apa yang akan mereka bagikan. Berbeda dengan METODE PENELITIAN media konvensional yang pola komunikasinya Penelitian ini menggunakan perspektif hanya searah dan tidak ada interaksi langsung, kualitatif bersifat deskriptif dengan metode studi khalayak cenderung pasif dalam menerima kasus. Penelitian kualitatif adalah sebuah bentuk informasi dan tidak memiliki pilihan informasi keingintahuan sosial yang memfokuskan pada yang dibutuhkan sesuai keinginannya (Febriana, cara orang melakukan interpretasi dan 2018:10). merasionalisasi pengalaman-pengalaman Pemanfaatan media sosial di grup MNC mereka dan dunia tempat mereka tinggal merupakan bagian dari upaya konvergensi (Kriyantono, 2014:59). Pendekatan kualitatif televisi dengan internet. Pavlik (2001,131) dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengatakan bahwa untuk mempertahankan mendapatkan gambaran dan keterangan- hidupnya, media lama harus mengadopsi keterangan mengenai konvergensi media sosial teknologi media baru, sehingga kontennya dapat di televisi di bawah grup MNC. tampil pada bentuk media yang beragam (multi- Peneliti ini menggunakan studi kasus platform). untuk memberikan gambaran lengkap dari Jenkins (2006:6) mengatakan, bahwa daerah penelitian. Menurut Mulyana (dalam konvergensi yang terjadi di dunia media tidak Kriyantono, 2014:67) metode studi kasus sekadar perubahan teknologi, lebih dari itu berupaya secara seksama dan dengan berbagai adalah konvergensi pada industri, pasar, genre cara mengkaji sejumlah besar variabel mengenai dan khalayak. Sementara Rimscha (dalam suatu kasus khusus. Dengan demikian seorang Yoedtadi, 2019,68) mengatakan konvergensi periset bertujuan memberikan uraian yang adalah proses multidimensi yang melibatkan lengkap dan mendalam mengenai subjek yang faktor teknologi, ekonomi, sosial, budaya, dan diteliti. Dalam hal ini studi kasus yang hendak dimensi kebijakan. diurai adalah bentuk konvergensi media sosial di Pengelola televisi menyadari tingginya redaksi pemberitaan televisi Grup MNC. penggunaan media sosial oleh masyarakat. Objek penelitian ini adalah pemanfaatan Menurut Grant dan Wilkison (2009:8) pola media sosial yang berkaitan dengan acara-acara konvergensi sederhana digunakan dengan berita, yakni media sosial di bawah departemen memproduksi konten di televisi, kemudian pemberitaan di grup MNC. Subjek penelitian menyiarkan ulang di internet (media sosial). adalah pengelola media sosial di redaksi Dengan demikian media sosial dimanfaatkan pemberitaan televisi grup MNC. Informan untuk mempromosikan konten televisi, dalam penelitian ini adalah manajer yang sekaligus menjadi layar kedua untuk meraih mengelola bagian media sosial program berita di penonton (Borgomastro dalam Yoedtadi, 2019: grup televisi MNC dan personil tim media sosial 68). MNC. Sesungguhnya konvergensi media, Proses pengumpulan data dilakukan menurut Grant dan Wilkinson (2009:8-9) terjadi dengan menggunakan wawancara mendalam, pada lima aspek: konvergensi teknologi, konten observasi non-partisipan, dan dokumentasi multi media, kepemilikan, kolaborasi, dan (Rahardjo, 2017: 17). Wawancara mendalam koordinasi. Aspek konvergensi yang paling dilakukan dengan para informan penelitian. mudah dikerjakan adalah memproduksi konten Observasi non-partisipan dilakukan dengan untuk berbagai platform (multi media). mengamati proses produksi konten media sosial Sementara Dailey, Demo, dan Spillman (dalam di redaksi televisi grup MNC. Dokumentasi Yoedtadi, 2019:68) mendefinisikan lima tahap dilakukan dengan mengamati dan aktivitas dalam konvergensi media berdasarkan mendokumentasikan Facebook, Twitter dan tingkat partisipasinya yang lebih dikenal dengan Instagram keempat redaksi televisi grup MNC. sebutan Kontinum Konvergensi: promosi silang Analisa data akan dilakukan dengan (cross promotion), penggandaan (cloning), kerja reduksi data, penyajian data serta penarikan sama dan kompetisi (coopetition), berbagi kesimpulan dan verifikasi. Sebagaimana konten (content sharing), konvergensi penuh dikatakan oleh Milles & Huberman (2009:18) (full convergence). bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif COPYRIGHT@LONTAR2020 JURNAL LONTAR II VOLUME 8 NOMOR 1 II JANUARI-JUNI 2020 dilakukan secara interaktif dan berlangsung Gambar 1: Facebook Seputar iNews RCTI secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya jenuh. Ukuran kejenuhan data ditandai dengan tidak diperolehnya lagi data atau informasi baru.

HASIL DAN PEMBAHASAN Grup televisi MNC adalah kelompok usaha yang memiliki empat stasiun televisi free to air, yaitu iNews, RCTI, MNC, dan Global TV. Media sosial di masing-masing stasiun televisi tersebut dikelola oleh dua direktorat. Gambar 2: Facebook MNCTV News Direktorat News mengelola khusus media sosial yang berkaitan dengan acara-acara berita, sementara Direktorat Program mengelola media sosial yang berkaitan dengan acara non-berita (hiburan). Direktorat News memiliki tim sosial media yang khusus menangani akun media sosial dari acara-acara berita di empat stasiun televisi di bawah grup MNC. Terdapat 41 akun media sosial (Twitter, Facebook, Instagram) dikelola Direktorat News. Berikut daftar akun di bawah Direktorat News: Gambar 3: Twitter GTVID_News Tabel 1 Daftar Akun Media Sosial MNC Selain mengelola akun di Twitter, Facebook dan Instagram, tim media sosial No. Akun 1 OficialINEWSTV 1 1 1 MNC juga mengelola kanal di Youtube. Berikut 2 IndoBorderINEWSTV 1 daftar kanal Youtube redaksi pemberitaan grup 3 INEWSFile 1 1 MNC: 4 iTalkINEWSTV 1 5 polemik_INEWSTV 1 1 Tabel 2 6 PS_INEWS 1 1 Daftar Kanal Youtube MNC 7 rakbir_INEWStv 1 1 1 No Kanal Youtube 8 TalkToINEWS 1 1 1 GTV News 9 seputar_INEWS 1 1 1 2 Official iNews 10 DelikRCTI 1 3 iNews Talkshow & Magazine 11 Lintas_MNCTV 1 1 1 4 Hotman Paris Show 12 LetsGo_MNCTV 1 1 1 5 Rakyat Bicara 13 Liar_MNCTV 1 1 1 6 Untung Ada Tora 14 pancing_MNCTV 1 1 1 7 Socialite 15 Rimba_MNCTV 1 1 1 8 i-Tainment 16 GTVID_News 1 1 1 9 Good Friend 17 tradict_gtv 1 1 10 Total Boxing 18 iNewspedia 1 11 iNtermezzo Total 16 15 10 12 News MNCTV Sumber: MNC (2018) 13 RCTI- Sumber: MNC (2018)

Grup televisi MNC mulai memanfaatkan media sosial sejak tahun 2016. Narasumber mengakui, jika dibandingkan dengan stasiun televisi lain, grup MNC relatif terlambat dalam membangun media sosial. Alasan yang diungkapkan oleh narasumber adalah karena grup MNC memiliki empat stasiun televisi, sehingga merasa telah menguasai pasar industri televisi nasional. COPYRIGHT@LONTAR2020 JURNAL LONTAR II VOLUME 8 NOMOR 1 II JANUARI-JUNI 2020

Karena itu dalam menggarap media sosial grup perilaku khalayak televisi tersebut. Berikut MNC tidak terlampau agresif. Berbeda misalnya keterangan narasumber: dengan grup usaha televisi yang hanya memiliki “Kita makin mobile, jadi tidak bisa hanya satu stasiun televisi, mereka lebih agresif dalam melihat televisi di rumah, lewat mobile phone, menggarap media sosial dalam rangkamerebut bisa saja di perjalanan, di kantor, nah untuk perhatian penonton. Berikut pernyataan ngegrab orang-orang seperti itu, ya lewat social narasumber: media.” “Sebagai grup yang punya empat televisi kami Setidaknya terdapat dua tujuan dalam menyadari tidak terlampau aktif menggarap pemanfaatan media sosial di grup MNC. media sosial, karena dengan empat televisi kami Pertama, media sosial menjadi tempat untuk merasa lebih banyak menguasai pasar. Beda mempromosikan program-program berita yang misalnya dengan yang hanya punya satu televisi, tayang di empat stasiun televisi grup MNC. mereka habis-habisan menggarap media sosial.” Berdasarkan Kontinum Konvergensi dari Namun demikian, grup MNC menyadari Dailey, Demo, dan Spillman (dalam Yoedtadi, telah terjadi kecenderungan penurunan jumlah 2019:68), maka tindakan grup MNC tersebut penonton televisi dan sebaliknya terjadi digolongkan sebagai promosi silang anta media peningkatan jumlah pengguna media sosial di (cross promotion). Strategi promosi grup MNC Indonesia. Narasumber mengakui bahwa telah melalui media sosial sesuai pula dengan terjadi perubahan kebiasaan khalayak dalam kesimpulan penelitian Es (2012:110) bahwa mengisi waktu luang. Generasi yang berusia penggunaan media sosial membantu acara lebih muda tidak lagi menonton televisi, tetapi televisi meningkatkan kesadaran merek (brand memakai media sosial untuk mencari informasi awarness). Aktivitas ini digolongkan sebagai dan hiburan. Grup MNC harus menyiapkan diri aplikasi "promosi" media sosial. Sebuah acara mengantisipasi penurunan jumlah penonton dapat dengan mudah menyebarkan nama televisi tersebut. Demikian juga mewaspadai mereknya di antara jejaring sosial pemirsa kecenderungan turunnya pemasang iklan di dengan mendorong mereka untuk menyebarkan televisi, khususnya pada jenis acara berita. (retweet), atau menyukai (like) konten. Dengan Disinyalir mengisi slot iklan pada acara berita cara ini, pemirsa berubah menjadi seorang jauh lebih sulit dari pada acara hiburan. pemasar, dan media sosial adalah "kendaraan” Berbagai alasan tersebut mendorong grup MNC untuk mendorong pemirsa potensial menonton mulai serius menggarap media sosial. Berikut acara yang juga ditonton oleh kawan-kawan pernyataan narasumber: media sosialnya. “Dari sisi bisnis, penonton televisi kan menurun Kedua, media sosial menjadi layar terus, iklan juga cenderung berkurang terus, berikutnya (extention program) untuk acara- trennya semua berpindah ke digital, digital acara berita yang tayang di televisi. Dengan memang masih kecil di Indonesia, tapi ini demikian, para pengguna media sosial dengan growing, jadi kalau misalnya TV mudah mengakses berita-berita hasil produksi konvesionalnya turun, yang ini harus naik, grup MNC. Langkah yang dilakukan MNC ini supaya kita tidak kalah bersaing di sini.” sejalan dengan hasil penelitian Meulenaere, Menurut Jenkins (2006:3) konvergensi Bleumers dan Van den Broeck, (2015:7) yang media terjadi ketika konten dapat mengalir menemukan bahwa konsumsi media secara melalui berbagai macam platform media, terjadi bersamaan di beberapa layar (multi-screen kerjasama di antara industri media, dan terjadi usage) meningkat, dan dalam menonton TV migrasi perilaku khalayak media. Jadi khalayak semakin melibatkan penggunaan konvergensi akan membuka peluang bagi multi-layar (komputer, tablet dan telepon khalayak untuk dapat menikmati beragam genggam). Maka tak salah jika konten televisi konten melalui beragam platform media. Jenkins ditayangkan juga di media sosial. mengusulkan bahwa perusahaan media perlu Ada dua manfaat yang hendak dicapai berpikir berbeda tentang apa arti konsumsi oleh MNC dalam penggunaan media sosial di media dan bagaimana cara terbaik memberikan televisinya. Pertama, menjaga penonton setia layanan untuk audiens-nya. MNC menyadari MNC. Dengan memindahkan konten acara perubahan perilaku khalayak televisi, dari televisi ke media sosial, diharapkan MNC dapat menonton berita di layar televisi yang statis, mempertahankan penonton televisi yang sudah berpindah ke layar perangkat komunikasi ada. Penonton akan dengan mudah dapat bergerak (mobile). Pemanfaatan media sosial menikmati konten televisi karena tersedia di dilakukan untuk menjembatani perubahan berbagai perangkat (telepon genggam, tablet, komputer). Kedua, media sosial membantu COPYRIGHT@LONTAR2020 JURNAL LONTAR II VOLUME 8 NOMOR 1 II JANUARI-JUNI 2020 meraih penonton baru. Dengan menempatkan media sosial mengalami reproduksi terlebih konten televisi ke media sosial, maka khalayak dulu, karena format konten media sosial berbeda yang tidak pernah menonton televisi, akan dengan televisi. Reproduksi dilakukan antara tertarik untuk menonton televisi, setelah melihat lain dengan memendekkan durasi (durasi video konten tersebut di media sosial. Kebijakan grup di media sosial rata-rata hanya 1 hingga 2 MNC dalam memanfaatkan media sosial sesuai menit), dan menyederhanakan format berita dengan hasil penelitian Aguilar, Rojano, & (misalnya, memotong gambar pengantar berita Batlle (2015: 541) yang menemukan bahwa oleh presenter sehingga penonton bisa langsung tantangan industri televisi dalam ke inti berita). Narasumber mengakui proses mempertahankan penonton setia dan upaya reproduksi dilakukan dalam rangka meraih penonton baru adalah dengan mengakomodasi perilaku pengguna media memadukan konten televisi ke dalam media sosial. Menurut narasumber ada perbedaan sosial. Berikut keterangan narasumber: perilaku khalayak televisi dengan pengguna “Ada tantangan televisi sekarang, ada orang media sosial. Penonton televisi sejak semula yang sudah kenal programnya, sudah percaya, memang memiliki motivasi dalam menonton sudah menjadi referensi dia mencari berita, nah televisi, sehingga sengaja meluangkan waktu untuk menjaga relationship kami dengan untuk menonton televisi. Namun berbeda mereka, menjaga engagement dengan mereka, dengan pengguna media sosial yang senantiasa kita pakai Twitter atau Facebook. Kedua, orang bergerak (mobile), mereka tidak dapat yang sudah tidak mau nonton TV lagi, tidak menikmati video dalam durasi yang terlalu punya relation dengan kita, tidak punya lama. engagement dengan kita sebagai penyedia news, Pekerjaan kedua adalah memproduksi social media bisa membantu memberitahu sendiri konten untuk diunggah di akun-akun mereka, oh ada ya berita seperti ini, jadi social grup MNC. Jadi fungsi tim media sosial tidak media bisa membatu kami menjangkau mereka.” hanya sebagai pengunggah (content uploader) Strategi grup MNC menggunakan media tapi juga sebagai produser konten (content sosial untuk menjangkau khalayak yang belum creator). Konten yang diunggah ke media sosial pernah menonton berita di televisi sesuai dengan dapat berupa materi yang sudah dipersiapkan hasil penelitian Hermida (2012:817) bahwa (recorded) , dan bisa juga siaran langsung (live media sosial dapat menambah kredibilitas streaming). Siaran langsung dapat dilakukan personal (personal credibility) pada berita. melalui fasilitas Facebook Live. Salah satu Berita dibagikan dan direkomendasikan oleh contoh adalah tim media sosial MNC melakukan teman atau keluarga melalui media sosial akan live streaming pada salah satu debat Pilkada mendapat lebih banyak perhatian dan lebih 2018 melalui Facebook Live. dipercaya publik. Media sosial berfungsi sebagai Gambar berikut menunjukkan pola kerja filter pribadi bagi seseorang dalam memilih tim media sosial MNC yang terbagi menjadi berita. Publik bukan semata-mata mengandalkan dua, yakni pengunggah konten dan produser penilaian profesional dari organisasi berita atau konten: jurnalis. Narasumber mengakui bahwa mengunggah konten ke media sosial lebih Tim banyak menguntungkan platform media sosial, Medsos seperti Facebook dan Instagram. Konten media sosial yang berkualitas pada akhirnya lebih Content Content banyak diproduksi dan diunggah oleh organisasi Creator Uploader media profesional seperti grup MNC. Media sosial tidak dapat mengandalkan hanya dari Live Hasil Reproduksi sumbangan publik amatir (user generated Streaming Liputan Berita TV content). Dalam menjalankan fungsinya tim media sosial grup MNC yang berjumlah 14 Gambar 4: Proses Produksi Konten Media Sosial orang mengerjakan dua hal. Pertama, MNC menggungah konten-konten yang tayang di Konten televisi yang akan diunggah ke layar keempat stasiun televisi di bawah grup media sosial dipilih secara mandiri oleh tim MNC. Konten diunggah ke media sosial seperti media sosial. Redaksi pemberitaan di empat Youtube, Facebook dan Instagram. Tentunya stasiun televisi tidak memberi saran dan konten berita televisi yang akan diunggah ke rekomendasi terhadap konten televisi yang layak COPYRIGHT@LONTAR2020 JURNAL LONTAR II VOLUME 8 NOMOR 1 II JANUARI-JUNI 2020 diunggah ke media sosial. Jadi fungsi kurasi sosial penonton setia MNC dimudahkan konten sepenuhnya dipegang oleh tim media menikmati konten lewat beragam perangkat sosial. Menurut Luc (2017:3), dalam praktik komunikasi (komputer, tablet dan telepon jurnalistik digital, kurasi memainkan peran pintar). Kedua, menjangkau penonton baru, penting. Kurator mirip dengan gatekeeper, yakni pengguna media sosial yang selama ini namun memegang kendali lebih besar dibanding tidak menonton televisi, tertarik kembali editor dan jurnalis. Kurator dapat menambahkan menonton berita televisi melalui media sosial. nilai ke konten yang dikurasi dengan Tim media sosial MNC melakukan dua memverifikasi fakta, mengemas ulang konten, pekerjaan; sebagai pengunggah konten televisi atau memproduksi berita untuk menarik di media sosial (content uploader) dan membuat penonton. konten khusus untuk media sosial (content Dari sisi bisnis pemanfaatan media creator). Di samping itu tim media sosial MNC sosial oleh MNC belum memberikan melakukan kurasi secara mandiri terhadap pendapatan yang cukup besar jika dibandingkan konten yang hendak diunggah ke media sosial. pendapatan iklan di televisi. Narasumber Penelitian ini dapat dikembangkan lebih mengakui, hanya kanal di Youtube yang lanjut dengan meneliti penggunaan media sosial memberikan pemasukan. Sementara di media di televisi selain grup MNC. Dengan demikian sosial lain, seperti Facebook dan Instagram, kita dapat membandingkan aktivitas belum menghasilkan pendapatan. Rata-rata pemanfaatan media sosial oleh grup MNC pendapatan dari kanal di Youtube sebesar Rp 30 dengan stasiun televisi lain. juta per bulan. Jumlah tersebut diakui relatif kecil dibanding kanal Youtube lain yang berisi DAFTAR PUSTAKA konten hiburan. Aguilar, M Gomes; Rojano, FJ Paniagua, Batlle, Jika merujuk pada paparan yang P Farias. (2015). The behaviour of the diberikan oleh Grant dan Wilkinson (2009:8-9) television audience on social networks. bahwa konvergensi dapat terjadi pada lima An approach to its profile and the most aspek: 1) konvergensi teknologi, 2) konten multi talked-about programmes. Revista Latina media, 3) kepemilikan, 4) kolaborasi, dan 5) de Comunicación Social, 70, 539-551. koordinasi. Aspek konvergensi yang paling DOI: 10.4185/RLCS-2015-1058en mudah dikerjakan oleh grup MNC adalah Cahyono, A. S. (2016). Pengaruh media sosial melakukan konvergensi teknologi dan terhadap perubahan sosial masyarakat memproduksi konten untuk berbagai platform Indonesia. Jurnal Publisiana, 9(1), 140- (multi media). 157. Es, Karin van. (2016). Social tv and the KESIMPULAN participation dilemma in NBC’s the Pemanfaatan media sosial oleh grup MNC voice. Television & New Media. 17(2), merupakan bentuk konvergensi media. Konten 108–123. DOI: 10.1177/1527476415616191 media sosial dikerjakan oleh dua tim media Febriana, Ajeng Iva Dwi. (2018). Determenisme sosial. Untuk konten berita dikelola oleh tim teknologi dan tutupnya sosial media path. media sosial di bawah Direktorat News, untuk Jurnal Lontar. 6 (2), 10-17. konten hiburan dikelola oleh tim media sosial di Grant, Agust E; Wilkinson, Jeffrey. (2009). bawah Direktorat Program. Alasan MNC Understanding media convergence: the membangun media sosial disebabkan adanya state, the field. New York/Oxford: Oxford kecenderungan menurunnya jumlah penonton University Press. televisi, dan sebaliknya terjadi kenaikan jumlah Hermida, Alfred, Fletcher, Fred, Korell, Darryl pengguna media sosial. Selain itu MNC & Logan, Donna (2012). Share, like, menyadari telah terjadi kencederungan recommend. Decoding the social media penurunan pemasang iklan di televisi. news consumer, Journalism Studies, 13 Sebaliknya iklan di internet terus tumbuh. (5-6),815-824. Tujuan MNC mengelola media sosial adalah, DOI:10.1080/1461670X.2012.664430 pertama sebagai tempat untuk mempromosikan Jenkins, Henry. (2006). Convergence culture: acara-acara berita di empat stasiun televisi milik Where old and new media collide. New MNC. Kedua, media sosial menjadi layar York & London: New York University berikutnya (extention program) setelah layar Press. televisi. Dua manfaat yang hendak diraih MNC Johansson, Anders C. (2016). Social media and dengan mengelola media sosial, pertama politics in Indonesia. Stockholm School menjaga penonton setia MNC. Dengan media of Economics Asia Working Paper No. COPYRIGHT@LONTAR2020 JURNAL LONTAR II VOLUME 8 NOMOR 1 II JANUARI-JUNI 2020

42. Stockholm China Economic Research Pavlik, J. (2001). Journalism and new media. Institute. Stockholm School of Economics New York: Columbia University Press. Jones, C., & Shao, B. (2011). The net generation Rahardjo, Mudjia. (2017). Studi kasus dalam and digital native: Implication on higer penelitian kualitatif: Konsep dan education. A literature review Prosedur. Malang: Pasca Sarjana UIN. commisionned by the higher education Senaharjanta, Ignasius Liliek. (2018). Peran academy. The Institute of Educational kapitalisme global dalam penyebaran Technology, The Open University, ideologi radikal di media sosial. Jurnal Walton Hall, Milton Keynes Lontar, 6(2), 39 – 50. Katadata, C. I. (2018, April 11). Katadata Co Id. Sumartias, Suwandi., Moh. Hafizni, (2017). Diakses 17 Juli 2018, dari Convergence trends in the television http://databooks.katadata.co.id/datapublis media industry-A case study on the h/2018/04/11/berapa-jumlah-pengguna- implementation of media convergence in facebook-di-indonesia metro tv, Jakarta. The international Klemm, R. K., & Brites, M. J. (2017). How conference on design and technology, digital converges cross-media news KnE Social Sciences, 83–89. typologies a cross countries: A http://dx.doi.org/10.18502/kss.v2i4.871 comparative study of news consumtion in Teknologi, Id. (2018, April 12). Diakses 17 Juli, Estonia and Portugal. Journal of 2018, dari Teknologi Id: Audiences & Reception Studies, 14(2), https://teknologi.id/insight/negara- 464-483. Diakses dari dengan-jumlah-pengguna-aktif-istagram- https://www.academia.edu/35400658/Compar terbesar ison_of_news_consumption_on_online_amon Yoedtadi, Moehammad Gafar. (2019). TV g_Estonian_and_Portuguese_audience sosial: Televisi dan media sosial. Dalam Kriyantono, Rahmat. (2006). Teknik praktis riset W. P. Sari dan L. Irene (Eds). Komunikasi komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Kontemporer dan Masyarakat. Jakarta: Media Group. Gramedia Pustaka Utama. Lee, Francis; Chan, Michael; Chen, Hsuan-Ting; Leung, Dennis; Kalegeropoulus, Antonis; Nielsen, Rasmus Kleis. (2017). Reuters institute digital news report 2017: Asia Pasific suplementary report. The Chinese University of Hong Kong. Lim, M. (2013). Many cliks, but little sticks: social media activism in Indonesia. Journal of Contemporary Asia, 43(4), 636-657. DOI:10.1080/00472336.2013.769386 Luc Chia-Shin Lin. (2017). Mobile apps and news: a Taiwanese case of curation, The Journal of International Communication. 1-20. DOI: 10.1080/13216597.2017.1419983 Meulenaere, Jonas De; Bleumers, Lizzy; Van den Broeck, Wendy. (2015). An audience perspective on the second screen phenomenon. The Journal of Media Innovations, 2(2), 6–22. DOI: http://dx.doi.org/10.5617/jmi.v2i2.909 Miles, Matthew B; Huberman, A. Michael. (2009). Analisis data kualitatif: Buku sumber tentang metode-metode baru. Jakarta: UI Press. Muslikhin. (2017). Television news in the social media era. Proceeding The 1st International Conference on Social Science. (327-338).

COPYRIGHT@LONTAR2020