1 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sepak Bola Merupakan

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

1 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sepak Bola Merupakan 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sepak bola merupakan olahraga yang populer di dunia. Sepertinya tidak ada olahraga lain yang dimainkan dan ditonton oleh banyak orang seperti sepak bola. Tidak bisa dipungkiri, dewasa ini sepak bola menjadi hal yang sulit dipisahkan dari keseharian masyarakat. Penyebabnya, olahraga yang dimainkan oleh 11 orang dalam satu tim tersebut sudah menjadi salah satu sarana hiburan masyarakat yang tak tergantikan oleh hiburan yang lainnya. Peran sepak bola sebagai sarana hiburan masyarakat tersebut berlangsung hampir di seluruh penjuru dunia, termasuk di Indonesia (goal.com). Membahas mengenai sepak bola tidak bisa terlepas dari para fans atau yang biasa kita kenal dengan sebutan suporter. Hakikat suporter adalah kerumunan, di mana kerumunan tersebut diartikan sebagai sejumlah orang yang berada pada tempat yang sama, ada kalanya tidak saling mengenal, dan memiliki sifat yang peka pada stimulus (rangsangan) yang datang dari luar (kompasiana.com, 2015). Seiring perkembangan zaman, sepak bola Indonesia semakin universal. Tidak ada lagi batasan-batasan tertentu bagi penggemar sepak bola, seperti usia dan jenis kelamin. Laki-laki dan perempuan menyukai sepak bola. Hal itu dapat dibuktikan dengan perbauran mereka di tribun penonton pada banyak pertandingan sepak bola hampir di seluruh Indonesia. Fakta tersebut sekaligus menunjukkan bahwa sepak bola bukan hanya olah raga bagi laki-laki, tetapi juga bagi kaum perempuan. Perbedaan gender bukan menjadi halangan bagi penggemar sepak bola. Sejarah sepak bola Indonesia membuktikan, para penonton atau lebih dikenal dengan suporter, sudah menjadi hal penting yang mempengaruhi kinerja sebuah tim sepak bola. Melalui dukungan langsung baik dari stadion maupun malalui layar televisi, tidak bisa dipungkiri bahwa penampilan sebuah tim sepak bola cenderung menjadi 1 Universitas Kristen Petra lebih baik. Dorongan psikologis dari para suporter menumbuhkan semangat dalam diri setiap pemain yang bermain dalam sebuah pertandingan sepak bola. Kita bisa melihat buktinya pada Final Piala AFF 2010 antara tim nasional Indonesia melawan Malaysia bulan Desember 2010, telah menjadi bukti tingginya animo masyarakat Indonesia terhadap sepak bola. Bahkan, siaran pertandingan tersebut menjadi tayangan yang paling banyak ditonton dan mampu mengalahkan final Piala Dunia 2010. Hasil riset The Nielsen Company mengungkapkan bahwa persentase orang yang menonton atau audiens share siaran pertandingan laga kedua final Piala AFF 2010 antara Malaysia melawan Indonesia pada 29 Desember mencapai angka 65,7% dengan rating 23,1, atau ditonton oleh kurang lebih 11,4 juta orang berusia 5 tahun ke atas di 10 kota besar di Indonesia (www.agbnielsen.net). Hampir setiap klub peserta Liga Indonesia memiliki suporter fanatik. Di Indonseia, menurut observasi peneliti, banyak sekali klub-klub sepak bola memiliki kelompok suporter yang terkenal, seperti Viking (Persib Bandung), The JakMania (Persija Jakarta), Slemania (PSS Sleman), Banaspati (Persijap Jepara), Pasoepati (Persis Solo), dan Bonekmania / Green Force (Persebaya Surabaya). Menurut Fajar Junaedi (2012, p.7) dalam bukunya Bonek: Komunitas Suporter dan Terbesar di Indonesia, suporter Surabaya merupakan suporter terbesar dan pertama di Indonesia yang mentradisikan away supporters secara massal dan berseragam (pendukung sepak bola yang mengiringi tim pujaannya bertandang ke kota lain). Komunitas suporter Bonek merupakan pendukung fanatik Persebaya. Bonek periode 1980-1990 dikenal masyarakat sebagai suporter yang kreatif, atraktif, dan sportif. Keberadaan suporter Bonek tidak terlepas dari kota Surabaya dan juga budaya “arek” yang mencerminkan karakter suporter Persebaya dan juga Persebaya itu sendiri. Namun seiring dengan berkembangnya waktu yaitu pada periode 1990-2006, Bonek justru dikenal sebagai kelompok suporter yang cenderung berperilaku 2 Universitas Kristen Petra tidak sportif, anarkis dan brutal. Kelompok suporter ini tidak luput dari stigma kekerasan. “Surabaya - Pertandingan Copa Dji Sam Soe antara Persebaya melawan Arema di Stadion Gelora 10 November, Surabaya, berakhir rusuh. Sekitar 30 ribu suporter tuan rumah mengamuk dan berbuat rusuh. Kerusuhan meledak 5 menit sebelum pertandingan berakhir, saat skor masih 0-0. Suporter Persebaya yang dikenal dengan \\\'Bonek\\\' (Bondo Nekat) tak kuasa menahan emosinya dan menyerbu turun ke lapangan, melakukan pengrusakan dan pembakaran dan papan reklame, termasuk membakar gawang. Beruntung api cepat dipadamkan. Gejala pertandingan akan rusuh sudah tercium sejak awal. Massa dari Persebaya sudah melakukan pelemparan batu ke lapangan. Bahkan kiper Arema Ahmad Kurniawan sempat tersungkur terkena batu. Amuk massa tidak terkendali dan aparat berusaha membubarkan. Namun perlawanan massa kian ganas, akhirnya aparat balik lempar batu. Satu polisi Dalmas terluka parah, dipandu ke dalam stadion. Di dalam ada beberapa titik yang dibakar. Termasuk kayu- kayu yang mereka bawa. Hingga saat ini massa mulai mencair, sementara asap hitam mengepul di udara. Polisi konsentrasi di tengah lapangan. Belum diketahui jumlah persis yang jadi korban, namun beberapa anak- anak bocor di bagian kepalanya, darah pun mengucur. Ini adalah pertandingan kedua babak perempat final di antara kedua kesebelasan. Hari Jumat (1\/9\/2006) lalu Persebaya ditundukkan Arema 0-1 di Stadion Kanjuruhan” (www.detik.com). 3 Universitas Kristen Petra Gambar 1.1 Keberingasan Bonek 4 September 2006 Sumber : www.detik.com Peristiwa di atas menjadi puncak keanarkisan Bonek, setelah itu mereka melewati masa-masa paling kelam. Bermula konflik internal Persebaya sejak tahun 2005 yang berkepanjangan terkait prestasi tim dan konfilk kepengurusan, serta adanya polemik kepengurusan pusat PSSI era Nurdin Halid pada tahun 2011 (kompasiana.com). Dalam harian Kompasiana.com tahun 2011, disitu dituliskan bahwa jika ingin berbuat kriminal tanpa dijatuhi hukuman, maka bergabunglah dengan Bonek. Bonek hanya bermodal kenekatan dan pada saat itu Bonek hampir selalu melakukan anarkisme di setiap laga Persebaya. Dan yang menjadi sorotan juga adalah mereka tidak mendapat tindakan tegas dari pihak kepolisian. Jadi pada masa-masa itu Bonek hampir selalu menebar ketakutan bagi masyarakat. Kepengurusan Persebaya pecah menjadi dua, satu kepengurusan membentuk tim baru dengan nama Persebaya 1927, sedangkan satu lagi kepengurusan tetap memakai nama Persebaya. Masing-masing kepengurusan berafiliasi di dua kepengelolaan liga PSSI yang berbeda (kompasiana.com). Munculnya dua kepengelolaan PSSI itu tak lepas dari perseteruan pengurus pusat PSSI era Nurdin Halid (kompasiana.com). Pada saat itu Bonek pun terpecah menjadi dua, ada yang pro terhadap Persebaya 1927 dan ada juga yang pro terhadap Persebaya. Dualisme dalam tubuh organisasi dan pengaruh Bonek didalam kekisruhan Persebaya tak juga mencapai titik temu penyelesaian sampai kepengurusan PSSI Pusat kembali rujuk. Tahun 2015 kompetisi sepakbola ISL dan Divisi Utama kembali bergulir, namun karena dualisme Persebaya belum terselesaikan maka mereka tidak bisa memenuhi syarat administrasi untuk ikut dalam kompetisi tersebut (kompasiana.com). Kini segala permasalahan di tubuh Persebaya telah berakhir, dan lewat kepenguruan PSSI yang baru membuka pintu bagi tim Persebaya 4 Universitas Kristen Petra berjuluk “Bajul Ijo” tersebut untuk kembali meramaikan kompetisi sepak bola nasional (kompasiana.com). Seiring dengan bangkitnya Persebaya di kancah sepak bola Indonesia paska dibungkam oleh masalah internal kurang lebih lima tahun, kini Bonek telah berubah ke arah yang lebih baik. Seakan berlalu tanpa mendengar bualan isu yang menyebar ke berbagai pelosok, bahwa “Bonek sangat menyeramkan, anarkis, dan slengean”. Kini menjadi “Bondo, Nekat, dan Kreatif”. Itu semua terbukti saat pertandingan uji coba pertama antara Persebaya Surabaya melawan PSIS Semarang, pada tanggal 19 Maret 2017. Melalui wawancara dengan peneliti, Ipul selaku dirigen Bonek mengatakan bila Bonek yang sekarang sudah jauh lebih baik, sepanjang 90 menit pertandingan, Bonek sangat santun dalam memberikan dukungan. Mereka pun lebih menghormati suporter tamu, nyanyian bernada hujatan maupun rasis tak lagi terdengar. Persebaya wes tangi turu (Persebaya sudah bangun dari tidurnya). Semenjak saham mayoritas PT. Persebaya Indonesia dibeli oleh Jawa Pos Sportainment, Persebaya Surabaya dan Bonekmania menatap era baru. Membentuk image suporter yang dewasa dan profesional menjadi impian semua rekan-rekan Bonek. Menurut Gerson selaku pemerhati sejarah Bonek dalam wawancara, Bonek merupakan suporter terbesar, dan yang menarik lagi adalah dari dulu Bonek tidak pernah mengenal filosofi adanya ketua, mereka masih tradisional, Bonek hanya nurut kepada cacak- cacaknya (kakak-kakaknya). Kakak-kakak itu akhirnya yang dipercaya rekan-rekan Bonek untuk menjadi koordinator. Filosofi tersebut terlihat jelas pada laga persahabatan melawan PSIS Semarang, dimana para koordinator Bonek menghimbau rekan-rekannya untuk taat berlalu lintas saat menuju Stadion Gelora Bung Tomo. Taat lalu lintas disini dimaksudkan seperti memakai helm, tidak berboncengan tiga, tidak menerobos lampu merah, tidak membawa atribut yang membahayakan pengendara lain, dan lain lain. Yang menjadi masalah menurut Ipul adalah masih adanya segelintir orang yang menyalah gunakan nama Bonek, sudah dihimbau tetapi tetap masih ada yang melanggar. 5 Universitas Kristen Petra Didukumg dengan budaya arek yang sangat kental, para Bonekmania tumbuh demgan kepatutan terhadap cacak-cacaknya sangat tinggi. Budaya arek sangat dikenal dengan ciri
Recommended publications
  • (Football Club) Semen Padang FC B
    BAB III PROFIL KLUB SEMEN PADANG FC (FOOTBALL CLUB) A. Sejarah Berdirinya Klub Semen Padang FC (Football Club) Semen Padang FC berdiri pada tanggal 30 November 1980, Tim yang bermarkas di Indarung ini mengawali debutnya di kancah sepakboa Indonesia dengan mengikuti Divisi I Galatama tahun 1980. Pada tahun1982 , SPFC berhasil menjuarai Divisi I Galatama, dan sekaligus promosi ke Divisi Galatama. Dimusim 1994/1995, PSSI melakukan penggabungan dua liga yang ada saat itu, yaitu Perserikatan dan Galatama. Penggabungan itu membuat sebuah sistem liga baru di indonesia bernama Liga Indonesia, dan SPFC memenuhi syarat untuk menjadi salah satu dari 34 klub kontestan kasta tertinggi Divisi Utama. Sejak awal 2000, SP mulai bangkit, dan tetap gagal melaju ke Semi-Final LI 2002 dengan status juara wilayah barat, lalu di hentikan Petrokimia Putra, Kabau Sirah (julukan Semen Padang FC) kembali terpuruk, tercatat dari 2004 sampai 2007 SP tak pernah menembus 10 besar. Pada akhir LI 2007, SP Finish ke-16 di LI wilayah barat dan terdegradasi.1 B. Prestasi Klub Semen Padang FC (Football Club) 1. Masa di IPL 2012 (Indonesia Premie Leauge) Musim pertama di Liga Prima Semen Padang FC langsung menyabet gelar Juara Liga setelah menaklukkan Persiba Bantul 1-0 di Bantul, saat kompetisi menyisakan beberapa pekan lagi, di bawah pimpinan Suhatman Imam (Dirtek SP) yang menggatikan Nil Maizar yang di tunjuk sebagai 1Data ini diambil dari Tim Managemen Semen Padang pada tanggal 08 Agustus 2017, jam 13.30 WIB. Berdasrkan rekomendasi dari sekretaris umum Tim Semen Padang Roni J Suhatril. 50 51 pelatih Timnas pada saat itu, Kabau Sirah (julukan SP) mengincar double winner, tetapi langkah mereka di jegal Persibo Bojonegoro di Final piala Indonesia SP kalah 0-1 dah harus berpuas hati dengan satu gelar di satu musim Pada 10 Oktober 2012, manajemen Semen Padang memastikan diri untuk kembaki ke Liga Super Indonesia di musim berikutnya bersama Persijap Jepara, namun pada akhir November CEO Erizal Anwar memutuskan bahwa Semen Padang tetap di Liga Prima Indonesia.
    [Show full text]
  • Dinamika Panser Biru Sebagai Suporter Psis Semarang Tahun 2001-2006
    PEMAIN KEDUA BELAS MAHESA JENAR : DINAMIKA PANSER BIRU SEBAGAI SUPORTER PSIS SEMARANG TAHUN 2001-2006 SKRIPSI Sebagai pertanggungjawaban untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos.) Oleh: Aditya Nodie Fahreza NIM 3111416036 JURUSAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2020 ii iii iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN Motto “...Allah SWT tidak mempertanyakan 5+5 berapa, karena jawabannya pasti hanya satu, yaitu 10. Tetapi Allah SWT akan bertanya, 10 itu berapa ditambah berapa...” -Muhammad Quraish Shihab “Cendekiawan Muslim” Persembahan Untuk keluarga kecil saya yang telah berjuang hingga pada titik ini. Segala keberkahan selalu tercurah untuk kalian semua. v KATA PENGANTAR Pemilihan topik ini bukanlah tanpa alasan, selain untuk menambah literasi sejarah terkait suporter, juga disebabkan karena dinamika dan dampak keberadaan suporter yang besar bagi klub, kota dan masyarakat disekitar. Sejarah berdirinya Panser Biru serta dinamika yang dialami oleh Panser sangat menarik untuk diteliti, karena keberadaan Panser Biru dapat berdampak pada sosial, ekonomi dan politik bagi klub, kota dan masyarakat di Semarang. Panser Biru sebagai suporter Mahesa Jenar, yaitu julukan PSIS Semarang, serta merupakan organisasi suporter sepakbola pertama yang ada di Semarang dideklarasikan pada tahun 2001, hingga sekarang berumur 19 tahun masih tetap eksis sebagai salah satu suporter terbesar di Indonesia. Beberapa hal tersebut yang mendasari saya untuk mengambil topik ini. Bukan topik ini yang pertama saya usulkan, tetapi ini merupakan usulan dari dosen pembimbing. Kemudian saya research terkait Panser Biru, ternyata belum ada yang membahas mengenai sejarah, dinamika dan dampak dari Panser Biru, penelitian terdahulu hanya berfokus pada fanatisme Panser Biru dan konflik Panser Biru dengan Snex. Saya sendiri sangat menikmati proses melakukan penelitian ini, karena memang saya menyukai hal-hal yang berhubungan dengan sepakbola.
    [Show full text]
  • Digital Repository Universitas Jember Digital Repository Universitas Jember
    DigitalDigital RepositoryRepository UniversitasUniversitas JemberJember MODAL SOSIAL SUPORTER BERNI DALAM MEMBANGUN IDENTITAS KELOMPOK SUPORTER DI KABUPATEN JEMBER SOCIAL CAPITAL SUPPORTERS BERNI IN BUILDING SUPPORTER GROUP IDENTITIES IN JEMBER REGENCY SKRIPSI Oleh FRANKO NANDA ARTANTO 140910302027 PROGRAM STUDI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS JEMBER 2019 DigitalDigital RepositoryRepository UniversitasUniversitas JemberJember MODAL SOSIAL SUPORTER BERNI DALAM MEMBANGUN IDENTITAS KELOMPOK SUPORTER DI KABUPATEN JEMBER SOCIAL CAPITAL SUPPORTERS BERNI IN BUILDING SUPPORTER GROUP IDENTITIES IN JEMBER REGENCY SKRIPSI diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi syarat-syarat untuk menyelesaikan Program Studi Sosiologi (S1) dan mencapai Gelar Sarjana Sosial Oleh FRANKO NANDA ARTANTO 140910302027 PROGRAM STUDI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS JEMBER 2019 i DigitalDigital RepositoryRepository UniversitasUniversitas JemberJember PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan untuk: 1. Kedua orang tuaku tercinta, Ibunda Napsari Nande Wati dan Ayahanda Tutus Artanto yang senantiasa memberikan do‟a, dukungan, cinta dan kasih sayang yang abadi, serta semangat yang diberikan kepada penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi ini. 2. Saudara-saudaraku tersayang Franky Nanda Artanto, Fransiska Novita Sari, Frisilia Novira Sari dan seluruh keluarga besar yang senantiasa memberikan doa dan dukungan. 3. Kepada dosen pembimbing Lukman Wijaya Baratha, S.Sos., M.A dan Drs. Joko Mulyono, M.Si yang telah memberikan arahan dan perhatian dalam pengerjaan skripsi ini. 4. Almamater tercinta, Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jember. ii DigitalDigital RepositoryRepository UniversitasUniversitas JemberJember MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu atau urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain), dan hanya kepada Tuhanmu engkau berharap” ) (terjemahan Surat Asy-Syarh ayat 6-8) ) Departemen Agama Republik Indonesia.
    [Show full text]
  • Piala Menpora 2021: Lawan Persija Jakarta Hari Ini, PSM Tak Mau Main Asal-Asalan
    Piala Menpora 2021: Lawan Persija Jakarta Hari Ini, PSM Tak Mau Main Asal-asalan Realitarakyat.com – PSM Makassar menegaskan tidak ingin main asal-asalan di Piala Menpora meski banyak pemain bintangnya yang telah pindah dan hanya diperkuat pemain lokal di turnamen tersebut. “Kami datang ke sini bisa dikatakan tim ‘underdog’. Kenapa? Karena memang persiapan kami serba keterbatasan, persiapan hanya dua minggu, ditambah hanya pemain lokal,” kata bek senior PSM Makassar Zulkifli Syukur, saat konferensi pers virtual jelang laga Piala Menpora, Minggu (21/3/2021). Namun, pemain 36 tahun itu menegaskan kedatangan skuad Juku Eja ke Piala Menpora dengan membawa semboyan Makassar, yakni “siri na pacce” yang berarti harga diri dan tidak ingin kalah. “Kami ke sini tidak ingin bermain asal-asalan, pasti. Kami ke sini membawa modal slogan Makassar ‘siri na pacce’, artinya harga diri dan tidak ingin kalah dengan siapapun. Siapapun yang kami hadapi besok, kami siap,” tegasnya. Di Piala Menpora, PSM Makassar tergabung di Grup B bersama Persija Jakarta, Borneo FC, dan Bhayangkara FC. Laga perdana, PSM Makassar dijadwalkan bertemu Persija Jakarta, Senin (22/3) mendatang di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Sementara itu, Pelatih PSM Makassar Syamsuddin Batola menegaskan optimismenya menghadapi turnamen Piala Menpora di tengah keterbatasan yang dihadapi, mulai latihan yang singkat hingga banyak pemain pindah. “Jadi, persiapan kami cukup singkat, tapi saya tetap optimistis untuk bermain semaksimal mungkin dan saya tekankan pada pemain bahwa lawan-lawan kita memang berat dan kalian harus kerja keras untuk menghadapi mereka,” jelasnya. Mengenai peluang lolos di babak penyisihan, Syamsuddin mengakui kekuatan tim lawan yang memiliki pemain-pemain berkualitas, tetapi PSM tak gentar.
    [Show full text]
  • Batu Bara Masih Lebih Murah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Masih Mendominasi Jumlah Pembangkit Listrik Di Indonesia
    Disway News Network Spirit Akal Sehat Info Berlangganan: (0542) - 8520236 SENIN, 29 JUNI 2020 Eceran Rp. 6000 | Langganan Rp. 135.000 Batu Bara Masih Lebih Murah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) masih mendominasi jumlah pembangkit listrik di Indonesia. Melimpahnya batu bara menjadikan energi tersebut lebih ekonomis. Tanpa harus impor. Lalu, bagaimana dengan energi baru terbarukan? Yang ditarget 23 persen hingga 2025. USKAR Radianto adalah sosok yang ramah. Ketika Disway Kaltim menemuinya, manager PLN Unit Pelaksana Pengendalian Pem- bangkitan (UPDK) Balikpapan itu, menyambut terbuka. Ia men- ceritakan instalasi listrik di Kalimantan Timur (Kaltim) dan YKalimantan Utara (Kaltara) secara gamblang. Awalnya, yang ingin ditemui GM UIW wilayah Kaltimra, Sigit Witjak- sono. Namun ia merujuk Yuskar untuk membahas persoalan yang lebih teknis. Pekan lalu, Sigit sudah menyampaikan pula terkait rencana usaha pembangkit listrik (RUPTL) 2019 -2028. Ketika ditemui di kantornya di PLTU Teluk Balikpapan. Di kawasan Kariangau. Yuskar menceritakan alasan mengapa pembangkit PLTU men- dominasi produksi energi listrik PLN. Karena hal itu memang mengacu pada RUPTL sebelumnya. Yang telah ditetapkan pemerintah. Pertimbangan lainnya, adalah sumber daya batu bara yang dimiliki negara Indonesia. Jumlahnya melimpah. Tidak perlu harus impor. Energi pemanfaatan batu bara ini juga untuk mengurangi pemakaian bahan bakar minyak bumi. Biaya operasionalnya jauh lebih tinggi ke- timbang pembangkit batu bara. Karena itu, beberapa Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) ke depannya akan menjadi back up saja. “Potensi batu bara di wilayah Kalimantan juga melimpah. Sehingga tidak perlu impor. Biaya operasional memang jauh selisihnya,” kata ANDI M HAFIZH/ DISWAY KALTIM Yuskar Radianto, saat dijumpai Jumat (26/6) Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Batakan, Balikpapan, saat ini menjadi cadangan PLN Kaltimtara jika terjadi masalah dalam jaringan.
    [Show full text]
  • Tugas Akhir Etika Moral
    TUGAS AKHIR ETIKA MORAL Dosen pengampu : Dr.A.W.Dewantara,S.S., M.Hum Disusun : Dicky Nur Haryanto ( 11417004) PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA 2018 ABSTRAK Penegakan hukum yang lemah oleh federasi dianggap penyebab Indonesia menjadi lahan subur pengaturan skor laga sepakbola. Hati nurani ialah kapasitas ke eleng an dalam diri manusia. Artinya, sejauh merupakan kapasitas, dia tidak bisa melepaskan diri dari konteks ruang lingkup di mana manusia hidup/ada/menyejarah. Thomas mengatakan : bila kesesatan hati nurani invincible dan inculpable orang dapat luput dari perbuatan yang secara moral jahat. Artinya, bila ia berbuat jahat atas dorongan hatinya yang sesat invicible and inclupable. PSSI, Hidayat di ketahui hidayat kesesatan hati nuraninya culpable and vincible dia berdosa karena mengikuti hati nuraninya yang sesat ingin menyogok madura fc untuk mengalah . Keyword : hati nurani sesat, pengaturan skor, sepak bola KASUS PENGATURAN SKOR SEPAK BOLA INDONESIA : “PENJUDI MENYOGOK DARI MANAJER HINGGA PEMAIN Penegakan hukum yang lemah oleh federasi dianggap penyebab Indonesia menjadi lahan subur pengaturan skor laga sepakbola. Namun PSSI mengklaim telah melakukan beragam upaya yang disarankan induk organisasi sepakbola dunia (FIFA) untuk mencegah kecurangan yang melibatkan jaringan judi. Pengakuan manajemen klub Madura FC soal tawaran uang untuk kesepakatan pengaturan skor disebut momentum baru PSSI memberantas patgulipat yang mencederai sportivitas. Manajer Madura FC, Januar Herwanto, menuding anggota Komite Khusus PSSI, Hidayat, menawarinya uang Rp100-150 juta. Syaratnya, Madura harus memberi kemenangan pada PSS Sleman dalam laga Liga 2. Januar pertama kali mengeluarkan tuduhan itu dalam tayangan gelar wicara televisi, Mata Najwa, 28 November lalu. Dalam acara yang sama, Hidayat membantah tudingan yang diarahkan kepadanya.
    [Show full text]
  • Cyber Public Relations Dalam Klub Sepakbola Di Indonesia (Studi Pada Persija Jakarta)
    CYBER PUBLIC RELATIONS DALAM KLUB SEPAKBOLA DI INDONESIA (STUDI PADA PERSIJA JAKARTA) Muhammad Andrya Surya Putra (Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Pancasila) Korespondensi: 081553039823/ [email protected] Faridhian Anshari (Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Pancasila) Korespondensi: 08562876747/ [email protected] ABSTRAK Perkembangan teknologi membuat praktisi Public Relations semakin banyak yang memanfaatkan keberadaan internet sebagai media penyampaian dan penyebaran informasi, tanpa terkecuali perusahaan berbasis klub sepakbola yaitu Persija Jakarta. Cyber Public Relations merupakan suatu istilah dari aktivitas Public Relations dalam upayanya menyampaikan informasi kepada publik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi yang digunakan Public Relations Persija dalam menerapkan Cyber Public Relations melalui website dan akun media sosial twitter milik klub Persija Jakarta sebagai upaya menyebarluaskan informasi kepada publik. Penelitian ini menggunakan konsep Cyber Public Relations serta pemanfaat media sosial dan website. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengambilan data penelitian ini melalui wawancara mendalam dengan manajemen humas klub Persija, dokumentasi dan observasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa Public Relations Persija memanfaatkan konsep Cyber Public Relations dalam menyampaikan informasi kepada publik melalui website dan media sosial twitter dengan maksimal. Public Relations Persija menyadari dengan adanya penerapan konsep Cyber Public Relations
    [Show full text]
  • BAB II PROFIL TERANG BANGSA FC 2.1. Sejarah Dan Gambaran Umum Kerinduan Untuk Memajukan Persepakbolaan Di Indonesia Pada Umumnya
    BAB II PROFIL TERANG BANGSA FC 2.1. Sejarah dan Gambaran Umum Kerinduan untuk memajukan persepakbolaan di Indonesia pada umumnya dan Semarang pada khususnya melandasi keinginan Terang Bangsa FC untuk membentuk suatu Sekolah Sepak Bola yang berbeda dengan yang lain. Beberapa pengurus di Kota Semarang memutuskan untuk berkumpul guna merumuskan terbentuknya suatu Sekolah Bola yang diketuai oleh Bapak Simon Legiman dan diwakili Bapak Handoko dengan Nama Sekolah Bola Terang Bangsa. Selain itu juga dibantu oleh beberapa penasihat seperti Bapak Petrus Agung Purnomo dan Bapak Hengky Kusworo yang merupakan perwakilan dari yayasan Terangbangsa, Bapak Hartono Purnomosidi yang merupakan mantan menejer dari Persebaya dan Bapak Johar Ling Eng yang merupakan perwakilan dari asprov Jawa Tengah. Terang Bangsa FC juga memiliki hubungan dengan beberapa pelatih luar yang ingin bergabung dengan sekolah sepak bola Terang Bangsa yang diantaranya seperti Mr. Carlos Zapata yang berasa dari Argentina ( Kepala Pelatih 2009 ) dan Mr. Ronald Lepez yang berasal dari Belanda ( Kepala Pelatih 2010 ), selain merekrut pelatih dari luar Indoesia, Terang Bangsa FC juga merekrut pelatih yang merupakan mantan pemain Timnas Indonesia yaitu Eko Purjianto yang pernah berguru di Italia selama 2 tahun. Persiapan demi persiapan pun dilakukan oleh TerangBangsa FC, seperti pembuatan Lapangan Sepak Bola dengan ukuran Internasional sebesar 68m x 105m guna sarana latihan, mempersiapkan kamar mandi untuk 100 orang dan rumput yang digunakan adalah rumput import dengan nama Bermuda Grass yang cocok dengan iklim Indonesia. Sebelum pemasangan rumput tim TerangBangsa FC mempersiapkan gorong-gorong sebagai resapan air yang nantinya berfungsi ketika hujan lebat menyirami lapangan TerangBangsa FC sehingga air dengan begitu cepat dapat terserap ke bawah.
    [Show full text]
  • Analisis Crossing Penyerang Sayap (Winger) Psis Semarang Pada Liga I 2019
    ANALISIS CROSSING PENYERANG SAYAP (WINGER) PSIS SEMARANG PADA LIGA I 2019 ANDREAS CHRISMANTO ADO 6815162799 Skripsi Ini Disusun Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh Sarjana Olahraga PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN KONSENTRASI KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU OLAHRAGA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA SEPTEMBER, 2020 ANALISIS CROSSING PENYERANG SAYAP (WINGER) PSIS SEMARANG PADA LIGA I 2019 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) jumlah keberhasilan dan kegagalan tim PSIS Semarang dalam melakukan crossing (umpan lambung) (2) jumlah keberhasilan dan kegagalan crossing berdasrakn zona area pada pertandingan Liga I 2019. Penelitian ini dilakukan dengan menonton video pertandingan. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan teknik analisis berupa blangko penelitian dan tabel analisis. Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data menggunakan teknik pengambilan sample secara sengaja (Purposive Sampling) dari keseluruham populasi. Populasi penelitian ini adalah tim PSIS Semarang pada Liga I 2019. Hasil akhir penelitian analisis crossing penyerang sayap (winger) PSIS Semarang pada Liga I 2019 adalah 64 kejadian terdiri dari (1) Keberhasilan dan kegagalan crossing pada tim PSIS Semarang pada Liga I 2019 adalah sebanyak 64 kali kejadian dengan 14 kali keberhasilan crossing dengan persentase 21,88% dan sebanyak 50 kali kegagalan crossing dengan persentase 78,12%. (2) Keberhasilan dan kegagalan crossing berdasarkan zona pada tim PSIS Semarang adalah 6 kali keberhasilan crossing paling banyak terjadi di zona 1 (kanan) dengan persentase 42,8% dan 20 kali kegagalan crossing yang paling banyak terjadi di zona 3 (kiri) dengan persentase 40%. Kata kunci: Crossing, Penyerang Sayap, Analisis ii ANALYSIS CROSSING OF PSIS SEMARANG WINGERS IN LEAGUE I 2019 ABSTRACT This study aims to determine (1) the number of successes and failures of the Semarang PSIS team in crossing (hull bait) (2) the number of crossing successes and failures based on the area zone in the 2019 League I match.
    [Show full text]
  • Pendidikan Yang Bermutu Dan Adil
    Pendidikan yang Bermutu dan Adil SYAMSUL RIZAL 6 Februari 2017 0 komentar Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu.... Cuplikan dari Pembukaan UUD 1945 Memulai tulisan ini, saya ingin mundur ke tahun 1980. Tahun 1980 amat bersejarah bagi saya karena kesebelasan pujaan saya, Persiraja Banda Aceh, berhasil menjadi juara Perserikatan PSSI. Di babak final, Persiraja berhasil mengalahkan Persipura, 3-1. Sebelum melangkah ke final, Persiraja dan Persipura sudah menyisihkan tim elite pada waktu itu: Persija, Persebaya, PSMS, dan PSM. Bahkan, di babak penyisihan, Persipura membantai Persija Jakarta, 4-0, di Stadion Utama Senayan, Jakarta. Saat itu belum ada pemain asing dan semua pertandingan digelar di Stadion Utama Senayan. Apa yang ingin saya katakan? Kalau persyaratan untuk maju sama-sama kita miliki, dan kalau seluruh potensi masyarakat dari Sabang sampai Merauke diberi kesempatan berkembang yang sama pula, tim-tim dari daerah akan sanggup menjadi juara di negeri ini. Pertanyaan menarik: apakah mungkin Universitas Syiah Kuala dari Banda Aceh atau Universitas Cenderawasih dari Papua akan mampu mengalahkan ranking Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, ataupun Universitas Gadjah Mada? Jawabnya: sangat mungkin asalkan persyaratan untuk maju diberikan oleh pemerintah kepada semua perguruan tinggi negeri (PTN) di Indonesia. Dalam tulisan saya di Kompas (10/3/2016), saya menyarankan dua persyaratan berikut: penyamaan kualitas dosen dan kualitas guru di seluruh Indonesia. Kedua persyaratan ini harus secara serius dipersiapkan oleh pemerintah pusat dan daerah dalam rangka menegakkan Pancasila di seluruh wilayah NKRI.
    [Show full text]
  • Performa Teknik Sepakbola Pemain Bali United Di Liga 1 Tahun 2019
    PERFORMA TEKNIK SEPAKBOLA PEMAIN BALI UNITED DI LIGA 1 TAHUN 2019 TUGAS AKHIR SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: Ahmad Mundir 14602241024 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2020 ii SURAT PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Ahmad Mundir NIM : 14602241024 Program Studi : Pendidikan Kepelatihan Judul TAS : Performa Teknik Sepakbola Pemain Bali United Di Liga 1 Tahun 2019 Menyatakan bahwa skripsi ini benar benar karya saya sendiri *). Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan kutipan dengan mengikuti tata penulisan karya ilmiah yang telah lazim. Yogyakarta, 29 Juni 2020 Yang Menyatakan, Ahmad Mundir 14602241024 iii iv MOTTO 1. Jangan pernah menyerah, tetaplah berusaha untuk mencoba, tidak akan ada orang sukses saat ini jika setiap kegagalan dan kesulitan selalu diakhiri dengan menyerah. 2. Bukan kebahagiaan yang menjadikan kita bersyukur, tapi bersyukurlah yang membuat kita bahagia. v PERSEMBAHAN Alhamdulillah, segala puji syukur bagi Allah SWT Tuhan semesta alam, Engkau berikan berkah dari buah kesabaran dan keikhlasan dalam mengerjakan Tugas Akhir Skripsi ini sehingga dapat selesai tepat pada waktunya. Karya ini saya persembahkan kepada: 1. Kedua orang tua saya Bapak M Huda dan Ibu Fatayati yang sangat saya sayangi, yang selalu mendukung dan mendoakan setiap langkah saya sebagai anaknya. 2. Keluaraga dan sahabat saya yang selalu memberikan semangat dan memberi doa atas skripsi ini. vi PERFORMA TEKNIK SEPAKBOLA PEMAIN BALI UNITED DI LIGA 1 TAHUN 2019 Oleh: Ahmad Mundir 14602241024 ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih banyaknya teknik yang salah yang dilakukan pemain bali united di liga 1 tahun 2019.
    [Show full text]
  • Analisis Perilaku Kekerasan Penonton Sepakbola (Studi Kasus Pada Penonton Sepakbola Di Bandung)
    ANALISIS PERILAKU KEKERASAN PENONTON SEPAKBOLA (STUDI KASUS PADA PENONTON SEPAKBOLA DI BANDUNG) Yadi. Sunaryadi, Andi Suntoda, Lingling Usli W, Sagitarius Abstrak. Penelitian ini lebih diarahkan pada pemahaman konsep kekerasan yang dilakukan oleh penonton sepakbola pada umumnya, khususnya penonton sepakbola yang berada di Stadion Siliwangi Bandung, selama berlangsungnya Liga Sepakbola Indonesia. Penelitian ini menggunakan paradigma penelitian kualitatif, dengan desain Studi Kasus. Data penelitian dikumpulkan melalui observasi berpartisipasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Subjek penelitian adalah para penonton sepakbola di stadion Siliwangi Bandung yang terpilih oleh peneliti sesuai dengan ciri-ciri yang sudah ditentukan. Temuan penelitian menunjukkan bahwa, (1) tindakan kekerasan kebanyakan dilakukan oleh para penonton tertentu yang sudah berpengalaman dalam menonton sepakbola, (2) peristiwa kekerasan terjadi di dalam dan di luar stadion, (3) karakteristik perilaku kekerasan antara lain: tindakan kekerasan tidak direncanakan dan aktivitasnya sebentar, (4) kondisi-kondisi yang menyebabkan terjadinya tindakan kekerasan antara lain: harapan yang tinggi akan kemenangan tim, keterikatan yang kuat dengan tim, tingkat ketegangan yang tinggi, kehadiran penonton lawan di stadion, kekalahan tim terus-menerus, petugas lapangan yang dianggap kurang kompeten memimpin pertandingan, kehadiran petugas keamanan, (5) tindakan kekerasan penonton bisa berawal dari perilaku pemain di lapangan atau keributan penonto di tempat lain dan menyebar ke arah
    [Show full text]