Laporan Praktik Kerja Lapangan Pada Pt Pelayaran Nasional Indonesia (Persero)

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Laporan Praktik Kerja Lapangan Pada Pt Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN PADA PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA (PERSERO) NURUR RIJAL 8335164871 Laporan Praktik Kerja Lapangan ini ditulis untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan Gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta PROGRAM STUDI SARJANA JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2017 ii LEMBAR PENGESAHAN iii KATA PENGANTAR Puji syukur praktikan panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala nikmat dan karunia-Nya sehingga praktikan dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan tepat pada waktunya. Laporan Praktik Kerja Lapangan ini ditulis untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan Gelar Sarjana, Program Studi S1 Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Jakarta. Laporan ini disusun berdasarkan hasil praktik yang telah dilakukan mulai dari bulan Agustus sampai dengan bulan November 2017. Praktikan menyadari bahwa laporan Praktik Kerja Lapangan ini masih jauh dari kata sempurna. Terlebih jika tanpa bantuan, bimbingan, serta do’a dan semangat dari semua pihak yang turut membantu dalam proses penyusunan laporan ini. Praktikan hanya mampu mengucapkan terima kasih atas semua yang telah diberikan kepada praktikan. Untuk itu, pada kesempatan kali ini izinkan praktikan untuk mengucapkan ucapan terima kasih kepada : 1. Ibu, Ayah dan Keluarga yang senantiasa memberikan do’a, restu dan dukungan kepada praktikan. 2. Ibu Dr. I Gusti Ketut Agung Ulupui, S.E, M.SiAk, CA selaku pembimbing Praktik Kerja Lapangan (PKL), yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk praktikan dalam mendiskusikan laporan Praktik Kerja Lapangan ini. iv 3. Rekan-rekan mahasiswa Program Studi S1 Akuntansi Alih Program 2016. 4. Bapak Taufik selaku Financial Administration Manager yang telah memberikan kesempatan bagi praktikan untuk Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Divisi Perbendaharaan. 5. Seluruh karyawan PT PELNI (Persero) yang telah membantu praktikan dalam mengerjakan tugas-tugas dikantor dan memberikan informasi untuk membantu praktikan dalam pengumpulan data. 6. Winda Rosinta yang telah membantu dan menemani saya untuk menyelesaikan laporan ini. Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu praktikan mengharapkan saran serta kritik yang membangun untuk laporan ini. Semoga apa yang telah praktikan susun dalam laporan ini dapat memberikan manfaat yang positif, baik bagi praktikan maupun para pembaca, sehingga dapat mencapai tujuannya. Jakarta, Desember 2017 Praktikan v DAFTAR ISI Halaman LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. iii KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv DAFTAR ISI ......................................................................................................... vi DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... vii PENDAHULUAN .................................................................................................. 1 1.1. Latar Belakang .............................................................................. 1 1.2. Tujuan Praktik Kerja Lapangan (PKL) .............................................. 2 1.3. Manfaat Praktik Kerja Lapangan (PKL) ........................................... 3 1.4. Tempat Praktik Kerja Lapangan (PKL) ............................................ 4 1.5. Jadwal dan Waktu Praktik Kerja Lapangan (PKL) ............................ 4 BAB II .................................................................................................................... 6 TINJAUAN UMUM TEMPAT PRAKTIK KERJA LAPANGAN .................. 6 2.1. Sejarah PT PELNI (Persero) ............................................................ 6 2.2. Visi, Misi, dan Nilai Perusahaan ..................................................... 8 2.3. Uraian Tentang Produk/Jasa Usaha ............................................. 10 2.4. Struktur Organisasi dan Fungsi .................................................... 11 BAB III ................................................................................................................. 18 PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) .......................... 18 3.1. Bidang Kerja ............................................................................... 18 3.2. Pelaksanaan Kerja ....................................................................... 18 3.3. Kendala yang dihadapi ................................................................ 37 3.4. Cara Mengatasi Kendala .............................................................. 38 BAB IV ................................................................................................................. 39 KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................... 39 4.1. Kesimpulan ................................................................................. 39 4.2. Saran .......................................................................................... 41 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 43 vi DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Surat Permohonan Izin PKL ......................................................... 45 Lampiran 2. Surat Persetujuan Pelaksanaan PKL ............................................. 46 Lampiran 3. Daftar Hadir PKL .......................................................................... 47 Lampiran 4. Daftar Kegiatan Harian ................................................................. 51 Lampiran 5. Penilaian PKL ............................................................................... 62 Lampiran 6. Struktur Organisasi PT PELNI (Persero) ...................................... 63 Lampiran 7. Struktur Organisasi Divisi Perbendaharaan ................................... 64 Lampiran 8. Contoh Account Payable Voucher (AP Voucher) ......................... 65 Lampiran 9. Contoh Payment Request ............................................................. 66 Lampiran 10. Contoh Payment Voucher ........................................................... 67 Lampiran 11. Contoh SPT Masa Pajak Penghasilan Pasal 22 ............................ 68 Lampiran 12. SK Perjalanan Dinas Dalam Negeri Pegawai PT.PELNI ............. 69 Lampiran 13. SK Perjalanan Dinas Luar Negeri Pegawai PT.PELNI ................ 70 Lampiran 14. Flowchart Permintaan Pembayaran ............................................. 71 Lampiran 15. Rekap AP Voucher yang dikirim ke bagian Pajak ....................... 72 Lampiran 16. Rekap AP Voucher yang dikirim ke Divisi Akuntansi ................ 73 Lampiran 17. Lembar Konsultasi ....................................................................... 74 vii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era persaingan dan perubahan lingkungan yang sangat dinamis ini, seorang mahasiswa bukan hanya dituntut berkompeten dalam bidang kajian ilmunya secara hard skill, tetapi juga dituntut memiliki kompetensi yang holistik seperti mampu berkomunikasi, mampu membangun dan memiliki jejaring (networking) yang luas, mampu mengambil keputusan dan peka terhadap perubahan dan perkembangan yang terjadi di lingkungan sekitar. Pada kenyataannya, menunjukkan bahwa mahasiswa dan alumni perguruan tinggi dengan kualifikasi tersebut sulit ditemukan. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah program Praktik Kerja Lapangan (PKL) sebagai sarana pembelajaran bagi mahasiswa tingkat akhir Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta untuk memperoleh berbagai kompetensi holistik yang dibutuhkan setelah menyelesaikan pendidikan. Program Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini adalah suatu kegiatan pembelajaran di lapangan yang bertujuan untuk memperkenalkan dan menumbuhkan kemampuan mahasiswa dalam dunia kerja. Pembelajaran ini terutama dilaksanakan melalui hubungan yang intensif antara peserta program Praktik Kerja Lapangan (PKL) dan tenaga pembinanya di instansi/perusahaan. 1 Dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini mahasiswa diberi kebebasan oleh fakultas untuk memilih sendiri perusahaannya. Dalam waktu pelaksanaan dan lamanya Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan ketentuan dari fakultas yaitu selama 2 (dua) bulan atau 40 (empat puluh) hari kerja. Setelah selesai melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) mahasiswa harus membuat sebuah laporan yang harus dipresentasikan secara formal dalam sidang oleh penguji. Untuk itu dipilih PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) sebagai tempat melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) untuk mengetahui kinerja Divisi Perbendaharaan Kantor Pusat dalam menjalankan tugasnya. 1.2. Tujuan Praktik Kerja Lapangan (PKL) Tujuan program Praktik Kerja Lapangan (PKL) agar mahasiswa mampu dan dapat: 1. Menumbuhkan kemampuan berinteraksi sosial dengan orang lain di dalam dunia kerja dan bekerjasama sebagai satu teamwork untuk mencapai tujuan perusahaan. 2. Menerapkan pengetahuan teoritis yang diperoleh dalam perkuliahan ke dalam praktik di perusahaan sehingga dapat melakukan analisis kekuatan dan kelemahan di setiap aspek Praktik Kerja Lapangan (PKL) dan mampu memberikan saran untuk perbaikan perusahaan di masa akan datang. 3. Memberikan gambaran mengenai dunia kerja yang sesungguhnya agar praktikan siap menghadapi dunia kerja. 2 1.3. Manfaat Praktik Kerja Lapangan (PKL) Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara akademis maupun praktis sebagai berikut: 1. Bagi Mahasiswa : a. Memperoleh pengalaman
Recommended publications
  • PT Pelni's Operational Performance As a Livestock Ship Operator DOI
    ISSN 2355-4721 PT Pelni's Operational Performance as a Livestock Ship Operator DOI: http://dx.doi.org/10.25292/j.mtl.v6i3.342 PT Pelni's Operational Performance as a Livestock Ship Operator Dignawan Yuwono a,1, Sri Untung b,2 Francis Tantri c,2 a,b,c Institut Transportasi dan Logistik Trisakti, Jakarta, Indonesia 1* [email protected], 2 [email protected], 3 [email protected] *corresponding e-mail This is an open access article under the terms of the CC-BY-NC license ABSTRA CT Research aims to determine the achievement of operational performance of ships in aspects of marketing, operations, and finance in the Livestock Transport and Distribution Program. It started from the achievement of the number of livestock, the fulfillment of proper ship facilities, and the achievement of efficient financial value. This research was conducted at PT Pelni (Persero) using descriptive qualitative methods. Data were collected from interviews with 26 related people, observations, documentation, and Focus Group Discussion (FGD) with 8 interested parties. The results of marketing performance analysis show that service product development is return cargo, the image of service products organized by the government, the highest market share acquisition of 23.30% in 2018, and lower tariffs of 25.77% to 48.14% from private operators. Whereas the results of the analysis of operating performance show that OTP has not achieved 3 (three) times in 2018, an eligible tracking system, completed SMC, and animal welfare facilities. Finally, the results of financial performance analysis show that the highest GPM is 8.64% and NPM 7.44%, government subsidies above 80%, and fuel costs above 40% in common-size, and livestock payload income is below the index.
    [Show full text]
  • Foertsch 2016)
    AN ABSTRACT OF THE THESIS OF Christopher R. Foertsch for the degree of Master of Arts in Applied Anthropology presented on June 3, 2016. Title: Educational Migration in Indonesia: An Ethnography of Eastern Indonesian Students in Malang, Java. Abstract approved: ______________________________________________________ David A. McMurray This research explores the experience of the growing number of students from Eastern Indonesia who attend universities on Java. It asks key questions about the challenges these often maligned students face as ethnic, linguistic, and religious minorities exposed to the dominant culture of their republic during their years of education. Through interviews and observations conducted in Malang, Java, emergent themes about this group show their resilience and optimism despite discrimination by their Javanese hosts. Findings also reveal their use of social networks from their native islands as a strategy for support and survival. ©Copyright by Christopher R. Foertsch June 3, 2016 All Rights Reserved Educational Migration in Indonesia: An Ethnography of Eastern Indonesian Students in Malang, Java by Christopher R. Foertsch A THESIS submitted to Oregon State University in partial fulfillment of the requirements for the degree of Master of Arts Presented June 3, 2016 Commencement June 2017 Master of Arts thesis of Christopher R. Foertsch presented on June 3, 2016 APPROVED: Major Professor, representing Applied Anthropology Director of the School of Language, Culture, and Society Dean of the Graduate School I understand that my thesis will become part of the permanent collection of Oregon State University libraries. My signature below authorizes release of my thesis to any reader upon request. Christopher R. Foertsch, Author ACKNOWLEDGEMENTS The author expresses sincere appreciation to the many people whose support, advice, and wisdom was instrumental throughout the process of preparing, researching, and writing this thesis.
    [Show full text]
  • Evaluating 4 Years of Jokowi Sea Toll Policy: the Concept of Indonesia
    Evaluating 4 years of Jokowi Sea Toll Policy: The concept of Indonesia- Centric connectivity for economic equality Evaluasi 4 tahun kebijakan Tol Laut Jokowi: Konsep konektivitas Indonesia- Sentris untuk kesetaraan ekonomi Kurniawati Sa’adah, Probo Darono Yakti, & Siti R. Susanto Department of International Relations, Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Airlangga Address: Jalan Dharmawangsa Dalam, Surabaya, East Java 60254 E-mail: [email protected] Abstract Indonesia categorised as a middle economy country according to the global economic standard. The government launched the World Maritime Fulcrum as a grand strategy or doctrine that alters the development paradigm from land-based to maritime-based. This paper will discuss the policies on which the Joko Widodo (Jokowi) Sea Toll Road as connectivity with the T3P (frontier, outermost, and remote) area can support the price disparity as a form of social justice. It was reviewed using connectivity, the political economy, and economic growth theory. The author used a qualitative method to analyse the problem in addition to paper-based research. In the beginning, the background of the Sea Toll policy will be discussed, alongside the presentation of the research questions and thesis responses. At the same time, the study will include how previous studies have looked at this issue. Only then will it move on to the next chapter, which discusses conceptual connectivity, political economy and economic growth. Furthermore, the policy development from the Archipelago Belt and Nusantara Pendulum through to the Sea Toll Road will be discussed. Massive budgetary costs and empty returning freight costs will be discussed as well. After that, we will discuss the sea highway route and then the evaluation.
    [Show full text]
  • Improving Service Excellence on Passenger Ships in Indonesia
    IMPROVING SERVICE EXCELLENCE ON PASSENGER SHIPS IN INDONESIA 1Adenanthera L Dewa, 2Izza Mafruhah 3Nugroho SB Maria, 4MudjahirinThohir, 5Indah Susilowati 1,3,5 Faculty of Economics and Business, Diponegoro University, Semarang 50241, Indonesia; 4Faculty of Humanities, Diponegoro University, Semarang 50241, Indonesia; 2Faculty of Economics and Business Sebelas Maret University Email : [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] Abstract This study aims to (1) analyse ship passengers' profiles and their perceptions of service excellence from sea transportation services; (2) analyse the efficiency of passenger ship routes; (3) measure willingness to accept of ship passengers.This research uses sequential mixed methods with ATLAS.ti, Data Envelopment Analysis (DEA), and Willingness to Accept (WTA) as the analytical instruments. The results show that the majority of ship passengers were from low economic groups, who chose sea transportation for its convenience and facilities. DEA calculations show that 6 ship routes were efficient while the other 14 routes were inefficient. WTA of multimodal users reached 14.3%.It can be concluded that the improvement of service excellence for ship passengers is highly dependent on passenger profiles, ship service and facilities, ship efficiency and affordable ticket prices. Keywords: service excellence, sea transportation, WTA, DEA, ATLAS.ti INTRODUCTION International trade is one of the determinants of economic success and increased prosperity for the entire world community. Global trade crosses continents and most of the oceans separated by thousands of miles. In the last few centuries, international trade has driven quite rapid progress in maritime. International shipping lines have reorganized the worldwide port system (Gouvernal, Slack, & Franc, 2010).
    [Show full text]
  • The Making of Middle Indonesia Verhandelingen Van Het Koninklijk Instituut Voor Taal-, Land- En Volkenkunde
    The Making of Middle Indonesia Verhandelingen van het Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde Edited by Rosemarijn Hoefte KITLV, Leiden Henk Schulte Nordholt KITLV, Leiden Editorial Board Michael Laffan Princeton University Adrian Vickers Sydney University Anna Tsing University of California Santa Cruz VOLUME 293 Power and Place in Southeast Asia Edited by Gerry van Klinken (KITLV) Edward Aspinall (Australian National University) VOLUME 5 The titles published in this series are listed at brill.com/vki The Making of Middle Indonesia Middle Classes in Kupang Town, 1930s–1980s By Gerry van Klinken LEIDEN • BOSTON 2014 This is an open access title distributed under the terms of the Creative Commons Attribution‐ Noncommercial 3.0 Unported (CC‐BY‐NC 3.0) License, which permits any non‐commercial use, distribution, and reproduction in any medium, provided the original author(s) and source are credited. The realization of this publication was made possible by the support of KITLV (Royal Netherlands Institute of Southeast Asian and Caribbean Studies). Cover illustration: PKI provincial Deputy Secretary Samuel Piry in Waingapu, about 1964 (photo courtesy Mr. Ratu Piry, Waingapu). Library of Congress Cataloging-in-Publication Data Klinken, Geert Arend van. The Making of middle Indonesia : middle classes in Kupang town, 1930s-1980s / by Gerry van Klinken. pages cm. -- (Verhandelingen van het Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde, ISSN 1572-1892; volume 293) Includes bibliographical references and index. ISBN 978-90-04-26508-0 (hardback : acid-free paper) -- ISBN 978-90-04-26542-4 (e-book) 1. Middle class--Indonesia--Kupang (Nusa Tenggara Timur) 2. City and town life--Indonesia--Kupang (Nusa Tenggara Timur) 3.
    [Show full text]
  • Bab I Pendahuluan
    BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini transportasi laut berperan penting dalam dunia perdagangan/ bisnis internsional maupun domestic (nasional). Transportasi laut juga membuka akses dan menghubungkan antar pulau, baik wilayah yang sudah maju maupun masih terisolasi. Sebagai negara kepulauan (archipelago state), negara indonesia sangat membutuhkan transportasi laut. Sehubungan dengan berkembangnya industri perkapalan diharapkan dapat meningkatkan armada transportasi nasional. Dengan demikian, perekonomian masyarakat di pulau–pulau perbatasan dapat lebih berkembang lagi. Peranan jasa angkutan terhadap sektor transportasi di kota-kota besar di indonesia adalah sangat penting, hal ini terlihat dari bertumbuhnya terus usaha sektor transportasi. Dengan pertumbuhan yang makin meningkat terus–menerus maka diperlukan pemeliharaan yang optimal untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada pengguna sarana transportasi merupakan jasa angkutan yang dapat di manfaatkan semaksimal mungkin keberadaannya. Dalam kondisi persaingan ketat saat ini, pelayanan yang harus diberikan harus berkualitas dan bermutu serta memberikan kenyamanan, keamanan dan ketepatan waktu, karena transportasi merupakan fungsi perpindahan dari satu tempat ke tempat lain khususnya penumpang. Dalam bidang transportasi laut nasional PT.PELNI menepati posisi yang sangat strategis yaitu sebagai penyedia jasa pengangkutan penumpang maupun barang yang menghubungkan antar pulau di indonesia. Sebagai perusahaan nasional PT. PELNI selalu dituntut untuk memberikan pelayanan yang baik. Proses layanan kepada penumpang meliputi : Layanan pre-On board (layanan tiket, embarkasi dan terminal penumpang), layanana On-Board (diatas kapal), dan layanan post On- Board adalah (Debarkasi). Suatu permasalahan yang dihadapi dalam 1 UPN "VETERAN" JAKARTA 2 pelayanan free On-Board dan On-Board adalah pelayanan di terminal penumpang yang merupakan bagian dari seluruh proses layanan kepada pengguna jasa/penumpang.
    [Show full text]
  • Pengembangan Pelayaran Perintis Pada Perintis Pulau-Pulau Terisolir Di Kepulauan Riau Development Pioneer Shipping Development on Islands Isolated in Riau Islands
    Pengembangan Pelayaran Perintis ... SYAFRIL. KA, SUJARWANTO Pengembangan Pelayaran Perintis pada Perintis Pulau-Pulau Terisolir di Kepulauan Riau Development Pioneer Shipping Development on Islands Isolated in Riau Islands Syafril. KA Sujarwanto Puslitbang Perhubungan Laut, Badan Litbang Perhubungan Jl. Merdeka Timur No.5 Jakarta Pusat e-mail :[email protected] Naskah diterima 06 April 2015, diedit 14 April 2015, disetujui 28 Mei 2015 ABSTRAK Kepulauan Riau adalah sebuah provinsi di Indonesia, yang terdiri dari pulau-pulau, dengan jumlah 2.408 pulau besar, dan kecil, 30% pulau-pulau tersebut belum bernama, dan belum berpenghuni. Luas wilayahnya sebesar 252.601 km², sekitar 95% merupakan lautan, dan hanya sekitar 5% daratan. Secara keseluruhan wilayah Kepulauan Riau terdiri dari 4 kabupaten, dan 2 kota, 47 kecamatan serta 274 kelurahan/desa. Hambatan geografis, demografis, dan transportasi laut menyebabkan pemanfaatan sumber daya alam yang tersebar pada pulau-pulau kecil tidak menguntungkan, mengakibatkan ketertinggalan, keterisolasian atau keterpencilan dibandingkan pulau-pulau lainya yang mempunyai kemudahan pengangkutan yang lebih lancar. Dengan menggunakan pendekatan analisis tingkat aksesibilitas untuk memecahkan permasalahan. Hasil yang diharapkan dari penelitian adalah perubahan tingkat konektivitas. Pelabuhan yang aktif di kepulauan Riau hanya 21 pelabuhan yang terakreditasi oleh angkutan laut penumpang, pelayaran perintis dan angkutan penyeberangan. Selanjutnya kapal-kapal komersial belum banyak melayani, karena secara ekonomis belum menguntungkan. Kata kunci : Pelayanan perintis, pulau-pulau terluar, kepulauan Riau, Konektivitas. ABSTRACT Riau islands is a province of Indonesia, which consists of the islands, the number of islands 2,408 large and small, 30% of these islands has not been named, and uninhabited. It covers an area of 252 601 km², about 95% is an ocean, and only about 5% of the land.
    [Show full text]
  • Desain Kapal 3-In-1 Penumpang-Barang- Container Rute Surabaya – Lombok
    JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) G92 Desain Kapal 3-in-1 Penumpang-Barang- Container Rute Surabaya – Lombok I Gede Hadi Saputra dan Hesty Anita Kurniawati Jurusan Teknik Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia e-mail: [email protected] Abstrak—Dalam proses pembangunan ekonomi Indonesia, barat sampai ke timur Indonesia. Kedua program tersebut berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah antara lain dibuat bertujuan untuk membangun ekonomi Indonesia program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan menjadi lebih baik. Ekonomi Indonesia (MP3EI) dan juga Program Tol Laut. Untuk mengaplikasikan program tersebut dibutuhkan suatu Program-program tersebut diambil oleh pemerintah agar terjadi pemerataan pembangunan ekonomi di setiap daerah demi sarana transportasi yang mampu sebagai alat konektivitas dan meningkatkan kondisi ekonomi Indonesia. Dalam juga alat pendistribusian barang dari Jawa. Selain sebagai mengaplikasikan program tersebut, pemerintah membutuhkan sarana transportasi dan sarana distibusi, kapal ini akan sarana transportasi yang efisien dan salah satu alat transportasi memberikan keuntungan bagi perusahaan kapal yang tersebut adalah kapal 3-in-1. Kapal ini diharapkan mampu menyediakan jasa transportasi tersebut. Kapal yang sesuai menjadi sarana transportasi dan juga sarana dalam untuk menjalankan fungsi tersebut adalah kapal 3-in-1 pendistribusian barang dari Jawa ke Indonesia Timur sehingga mampu meningkatkan ekonomi di Indonesia bagian timur Penumpang-Barang-Container. Kapal 3-in-1 ini merupakan khususnya. Kapal 3-in-1 ini akan berangkat dari Pelabuhan kapal yang mampu mengangkut penumpang, barang, dan juga Tanjung Perak, Surabaya menuju Pelabuhan Lembar, Lombok kontainer. Melihat keberhasilan PT.
    [Show full text]
  • Merangkai Untaian Pertiwi Laporan Tahunan Annual Report 2010
    LAPORAN TAHUNAN • 2010 ANUUAL REPORT PT. PELNI (Persero) Merangkai Untaian Pertiwi Laporan Tahunan Annual Report 2010 PT. PELNI (Persero) Jl. Gajah Mada No. 14 Jakarta Pusat 10130 Telp. : +62-21-633 4342 (Hunting) Fax. : +62-21-6385 4130 (Hunting) Call Center : +62-21-7918 0606 E-mail : [email protected] www.pelni.co.id PT. PELNI (PERSERO) ISI & MISI V VISION & MISSION DAFTAR ISI CONTENT Visi Visi & Misi ......................................................................................................... 1 Vision Vision & Mission “Menjadi perusahaan pelayaran yang tangguh dan pilihan utama pelanggan” Sambutan Komisaris Utama ............................................................................. 2 Message from Th President Commisioners “Being a strong shipping companies and the top choice of customers” Sambutan Dirut................................................................................................. 6 Message from The Presdient Director Profil Jajaran Dewan Komisaris........................................................................ 10 Profile The Board of Commisioners Misi Profil Jajaran Dewan Direksi ............................................................................ 15 Mission Profile The Board of Director • Mengelola dan mengembangkan angkutan laut guna menjamin Riwayat Perusahaan & Anak Perusahaan ....................................................... 19 aksesibilitas masyarakat untuk menunjang terwujudnya wawasan The Company's History & Subsidiary Company nusantara. Tata Kelola & Program Kemitraan
    [Show full text]
  • Maluku Province
    PROVINCE OVERVIEW INDONESIA INDUSTRIAL ESTATES DIRECTORY 2018-2019 Maluku Province Merah Putih Bridge, Ambon City, Maluku, Indonesia aluku is located in the eastern part of Indonesia and has a total area of 581.376 km2. As an archipelago of 559 islands, the province is Mcomposed of 527.191 km2 of sea and 54.185 km2 of land. The province’s boundaries include the Seram Sea in Capital: Ambon the north, the Indonesian Ocean and Arafura Sea in the South, Sulawesi Island and Sulawesi Sea in the west and Major Cities: the province of Papua in the east. Maluku consists of 9 - Kota Ambon : 395.423 inhabitants districts and 2 municipalities. - Kota Tual : 65.882 inhabitants The regional government’s vision is “to achieve sustainable development of a harmonious, religious, Size of Province: : 581.376 km² peaceful, prosperous, secure and democratic community imbued with the islands’ spirit of Siwa Lima.” In order to Population: achieve this vision, the government of Maluku is working (1) Province : 1.686.469 inhabitants on the development of every sector. The province’s (2) Province Capital : 395.423 inhabitants development plan for 2017 will focus on the acceleration of poverty and unemployment’ counter-measures as well Salary (2018): as on enhancing the quality of education and developing The provincial monthly minimum wage : culture, creativity and technological innovation. USD 164,61. In line with the government’s development strategy, the main aim of Maluku in their 2015 – 2019 development plan includes the acceleration and expansion of infrastructure development with emphasize on the Educational Attainment province’s promising sectors such as fisheries and DIPLOMA Undergraduate Postgraduate aquaculture and mining of nickel and copper.
    [Show full text]
  • 7A. Kantor Cabang PELNI.Pdf
    Kantor Cabang PELNI PELNI AMBON JL. D.I. PANJAITAN NO. 19 AMBON - No.Telp. 0911-348219, 353161, 342328 PELNI AMPENAN JL. INDUSTRI NO.1, AMPENAN, LEMBAR, NTB - No.Telp. 0370-637212, 647561 PELNI BALIKPAPAN JL. YOS SUDARSO NO.1 BALIKPAPAN SELATAN, KALIMANTAN TIMUR - No.Telp. 0542-422410 PELNI BANJARMASIN JL. LAKS. E. MARTADINATA NO. 10 BANJARMASIN, KALIMANTAN SELATAN - No.Telp. 0551- 3353077 PELNI BATAM JL. DR. CIPTO MANGUNKUSUMO NO.4 TANJUNG PINGGIR, SEKUPANG, BATAM - No.Telp. 0778- 321070, 322181 PELNI BAU-BAU JL. PAHLAWAN NO.1 BAU-BAU, BUTON, SULAWESI TENGGARA - No.Telp. 04022821258, 2821905, 2822705 PELNI BELAWAN JL. SUTOYO SISWOMIHARJO NO. 127, MEDAN, KESAWAN, SUMATERA UTARA - No.Telp. 061- 4574176, 4574140 PELNI BIAK JL. JEND. SUDIRMAN NO.37, BIAK, PAPUA - No.Telp. 0981-23255, 23256 PELNI BIMA JL. KSATRIA NO. 2, BIMA, NTB - No.Telp. 0374-42046 PELNI BITUNG/MANADO JL. SAM RATULANGI BITUNG, MANADO - No.Telp. 0438-36352 PELNI DENPASAR JL. RAYA KUTA NO. 299, TUBAN, DENPASAR, BALI - No.Telp. 0361-765758, 763963 PELNI DUMAI JL. SEI MASANG NO.131 DUMAI - No.Telp. 0765-31140 PELNI ENDE JL. KATHEDRAL NO.2 ENDE, PULAU FLORES, NTT - No.Telp. 0381-21043 PELNI FAK FAK JL. D.I. PANJAITAN FAK FAK, PAPUA BARAT - No.Telp. 0956-23230 PELNI JAYAPURA JL. ARGAPURA NO.15 JAYAPURA - PAPUA - No.Telp. 0967-533270, 533370, 531921 PELNI KAIMANA JL. PELABUHAN NO.4, KAIMANA, PAPUA BARAT - No.Telp. 0957-21009 PELNI KENDARI JL. LAKIDENDE NO.10, KENDARI, SULAWESI TENGGARA - No.Telp. 0401-3121935 PELNI KOTA BARU / BATULICIN JL. PELABUHAN SAMUDERA NO. 125, BATULICIN, KOTABARU - No.Telp. 0518-70822 PELNI KUMAI JL.
    [Show full text]
  • Strategi Marketing Communications PT. PELNI Cabang Surabaya Dalam Membangun Brand Awareness Melalui Event Tour Let's Go To
    Jurnal Aplikasi Manajemen, Ekonomi dan Bisnis Vol. 1, No.2, April 2017 ISSN 2541-1438; E-ISSN 2550-0783 Published by STIM Lasharan Jaya Strategi Marketing Communications PT. PELNI Cabang Surabaya dalam Membangun Brand Awareness melalui Event Tour Let’s Go To Achmad Sholihin STIE YAPAN Surabaya [email protected] ARTICLE DETAILS ABSTRACTS History Received : February Penelitian ini memberikan deskripsi mengenai strategi komunikasi Revised Format : March pemasaran yang dilakukan oleh PT. PELNI Cabang Surabaya dalam Accepted : April membangun brand awareness melalui event” Tour Let’s Go to”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Keywords Dalam melakukan teknik pengumpulan data, peneliti melakukan strategi komunikasi, pemasaran, brand awareness, wawancara mendalam, observasi pada saat event dan data-data lain event. (dokumentasi, data dari PT. PELNI Cabang Surabaya). Peneliti menemukan bahwa PT. PELNI Cabang Surabaya telah melakukan delapan tahapan strategi komunikasi pemasaran yang efektif, yakni mengidentifikasi audiens sasaran, menentukan tujuan komunikasi, merancang pesan, memilih saluran komunikasi, menentukan total anggaran komunikasi, menetapkan bauran promosi, mengukur hasil promosi, serta mengelola dan mengkoordinasikan proses komunikasi pemasaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa divisi Pemasaran dan Penjualan Jasa PT. PELNI Cabang Surabaya melakukan riset secara terstruktur dalam mengukur hasil promosi. Selain itu, evaluasi event juga dilakukan secara formal setelah pelaksanaan program wisata bahari. Dalam hal ini, evaluasi menjadi poin penting bagi divisi Pemasaran dan Penjualan Jasa PT. PELNI Cabang Surabaya untuk dijadikan acuan bagi perbaikan event” Tour Let’s Go to” yang akan dilaksanakan di tujuan wisata berikutnya. © 2017 STIM Lasharan Jaya Makassar 1 Pendahuluan Perusahaan transportasi telah banyak hadir di Indonesia pada saat ini, hal ini dianggap sebagai ajang persaingan bisnis untuk berebut pangsa pasar terutama di Kota Surabaya.
    [Show full text]